analisis produktivitas dan efisiensi alat berat - perpustakaan

18
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN KABUPATEN PAKET IV RUAS PEMEPEK – REPOK PIDENDANG (LOMBOK TENGAH) Artikel Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil Oleh: Muis F1A012105 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM 2017

Upload: khangminh22

Post on 08-Jan-2023

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT

PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN KABUPATEN

PAKET IV RUAS PEMEPEK – REPOK PIDENDANG

(LOMBOK TENGAH)

Artikel Ilmiah

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh:

Muis

F1A012105

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2017

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT

PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN KABUPATEN

PAKET IV RUAS PEMEPEK – REPOK PIDENDANG

(LOMBOK TENGAH)

Muis1, IA O Suwati Sideman 2, Hasyim 2

1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram 2Dosen Teknik Sipil Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

INTISARI

Proyek pembangunan jalan Pemepek – Repok Pidendang yang berada di Kabupaten Lombok Tengah

mempunyai peranan penting sebagai penghubung lalu lintas dan juga sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi

sehari-hari masyarakat Lombok Tengah, dimana pada pelaksanaannya didominasi oleh penggunaan alat berat. Alat berat yang dipakai haruslah tepat, baik jenis, ukuran maupun jumlahnya. Kesalahan dalam memilih alat

berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.

Penelitian ini merupakan perhitungan produksi kapasitas alat berat secara nyata. Analisis yang

dilakukan yaitu perhitungan produktivitas masing-masing alat berat yang digunakan dengan menentukan: 1)

waktu siklus alat; 2) produksi perjam; 3) jumlah alat yang digunakan; 4) besarnya harga sewa alat perjam; 5)

total biaya sewa alat berat.

Produktivitas adalah yang dihitung merupakan produksi nyata. Dimana pada pekerjaan peningkatan

badan jalan memiliki empat tahapan perencanaan yaitu pekerjaan penyiapan badan, pekerjaan lapis pondasi

agregat, lapis permukaan jalan, dan pekerjaan pengecoran bahu jalan. Produksi perjam yang dihasilkan pada

pekerjaan penyiapan badan jalan yaitu untuk Motor Grader (Q) = 1586,96 m3/jam, Vibrator Roller = 3314,47

m3/jam. Produksi perjam yang dihasilkan pada pekerjaan lapis pondasi agregat yaitu untuk Wheel Loder = 169,32 m3/jam, Dump Truck (Q) = 2,960 m3/jam, Motor Grader (Q) = 102,018 m3/jam, Vibrator Roller (Q) =

1104,822 m3/jam, Water Tank Truk (Q) = 4,695 m3/jam. Produksi perjam yang dihasilkan pada pekerjaan lapis

permukaan jalan yaitu untuk Wheel Loader (Q) = 229,32 ton/jam, Asphalt Mixing Plant (Q) = 48,00 ton/jam,

Dump Truck (Q) = 3,831 ton/jam, Air Compressor (Q) = 4800 liter/jam, Asphalt Sprayer (Q) = 4800 liter/jam,

Asphalt Finisher (Q) = 110,40 ton/jam, Tandem Roller (Q) = 92,109 ton/jam, Pneumatic Tire Roller (Q) =

199,55ton/jam. Produksi perjam yang dihasilkan pada pekerjaan pengecoran bahu jalan yaitu untuk Wheel

Loader (Q) = 64,42 ton/jam, Concrete Pan Mixer (Q) = 37,35 ton/jam, Truck Mixer (Q) = 2,73 ton/jam.

Sehingga total biaya sewa alat berat sebesar Rp. 2.979.721.000,00.

Kata Kunci: Alat Berat, Produktivitas, Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan jalan pada saat ini sudah

sangat pesat dan mempunyai peran penting terutama

yang menyangkut perwujudan perkembangan antar

daerah yang seimbang dan pemerataan hasil

pembangunan dalam bidang ekonomi, politik,

sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Karena

jalan mempunyai peranan yang sangat penting,

maka pemerintah mempunyai hak dan kewajiban

dalam pembinaan jaringan jalan dengan

caramelakukan perencanaan, pemeliharaan, serta

pengelolaan sebagaimana mestinya. Di Indonesia pembangunan jalan raya terus

ditingkatkan, baik usaha perbaikan dan

pemeliharaan maupun pembangunan jalan

baru.Usaha pembangunan jalan di Wilayah Nusa

Tenggara Barat saat ini terus ditingkatkan, terutama

di Pulau Lombok. Kemajuan yang dapat dilihat di

Pulau Lombok adalah dengan dibangunnya Bandara

Internasional Lombok (BIL) pada tahun 2009 di

wilayah Lombok Tengah. Pembangunan jalan ini

diharapkan mampu meningkatkan pelayanan

transportasi darat agar mempermudah bagi

pengguna jalan karena kondisi perkerasan yang baik

dapat memperlancar arus kendaraan. Dalam proses pembangunan jalan tersebut,

pemakaian alat berat sangatlah diperlukan dalam

mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan target yang telah ditentukan dan yang sudah

direncanakan. Pada pekerjaan tersebut sangat

membutuhkan keahlian yang matang sehingga

kualitas yang diperoleh sesuai persyaratan yang

telah ditentukan.

Sebelum pekerjaan dimulai, dibutuhkan

suatu perencanaan yang matang agar menghasilkan

proyek yang efektif dan efisien. Masalah dapat timbul apabila terjadi ketidaksesuaian antara

rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaanya.

Dampak ketidaksesuaian yang sering terjadi adalah

keterlambatan waktu pelaksanaan pada proyek

tersebut.

Perencanaan yang teliti untuk

menggunakan peralatan dari pemeriksaan lapangan

(survey) yang cermat dan menggunakan peralatan

yang baik akan menghasilkan daya guna yang tinggi

dan daya guna hasil yang baik, selain itu

perencanaan merupakan hal yang sangat penting

dari pelaksanaan untuk mencapai produksi yang

diinginkan.

Dari pertimbangan tersebut, maka pada

Tugas Akhir ini peneliti ingin mengetahui jenis alat

berat apa yang cocok dipilih untuk pekerjaan

peningkatan jalan sehingga dapat diketahui

produktivitas alat berat secara optimal serta berapa

besar biaya yang harus dikeluarkan. Oleh sebab itu

diambil judul“Analisis Produktivitas dan Efisiensi

Alat Berat Pada Proyek Peningkatan Jalan

Kabupaten Paket IV Ruas Jalan Pemepek-Repok

Pidendang (Lombok Tengah)”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dibahas

dalam Tugas Akhir ini adalah:

a. Jenis dan tipe alat berat apa yang

digunakan dalam pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Paket

IV Ruas Jalan Pemepek – Repok

Pidendang (Lombok Tengah)?

b. Berapa produktivitas masing-masing

alat berat dalam pekerjaan

Peningkatan Jalan Kabupaten Paket IV

Ruas Jalan Pemepek-Repok Pidendang

(Lombok Tengah)?

c. Berapa total biaya dan durasi yang

dibutuhkan untuk penggunaan alat

berat pada pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Paket IV Ruas Jalan

Pemepek-Repok Pidendang (Lombok

Tengah) ?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui alat berat apa yang

digunakan dalam pekerjaan

peningkatan jalan Kabupaten Paket IV

Ruas Jalan Pemepek Repok Pidendang

Lombok Tengah).

b. Untuk mengetahui produktivitas

masing-masing alat berat dalam

pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Paket IV Ruas Jalan

Pemepek-Repok Pidendang (Lombok

Tengah).

c. Untuk mengetahui total biaya dan durasi

yang dibutuhkan untuk penggunaan alat

berat pada pekerjaan Peningkatan Jalan

Kabupaten Paket IV Ruas Jalan

Pemepek-Repok Pidendang (Lombok

Tengah).

1.4 Batasan Masalah

Sesuai dengan judul dari penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis hanya membatasi

pembahasan masalah tentang:

a. Hanya meninjau pekerjaan peningkatan

jalan yang menggunakan alat berat.

b. Perhitungan jumlah kebutuhan peralatan

dihitung berdasarkan waktu dan volume

pekerjaan.

c. Perhitungan harga sewa alat berat

untuk setiap pekerjaan peningkatan

jalan berdasarkan pada Analisa Harga

Satuan Pekerjaan (AHSP).

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian Tugas Akhir ini

adalah:

a. Menambah wawasan bagi peneliti

mengenai produktivitas dan efisiensi

alat berat serta optimalisasi pengelolaan

dan pemanfaatan alat berat pada

pengerjaan proyek Peningkatan Jalan

Kabupaten Paket IV jalan Pemepek-

Repok Pidendang (Lombok Tengah).

b. Memberikan tambahan pemikiran bagi para pegawai di Satuan Kerja

Pelaksanaan Jalan Nasional dan juga

para kontraktor dalam pemilihan

alat berat sesuai dengan kebutuhan.

c. Menambah refrensi bagi para pembaca

tentang produktivitas dan efisiensi alat

berat yang optimal pada pekerjaan sipil

khususnya pada pekerjaan Peningkatan

Jalan Kabupaten Paket IV Ruas Jalan

Pemepek-Repok Pidendang (Lombok

Tengah).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tauro (2013) melakukan penelitian tentang

Analisis Biaya Penggunaan Alat Berat Pada

Pekerjaan Tanah (Studi Kasus Perencanaan Bandar

Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampena Tete Kab.

Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) menyatakan

bahwa keuntungan menggunakan alat berat

dibanding alat manual yaitu dapat menyelesaikan

pekerjaan pembangunan lebih cepat. Sehingga tidak

perlu membutuhkan waktu lama untuk bisa menyelesaikannya. Selain waktu kerja yang bisa

dioptimalkan, biaya pembangunannya bisa diatur

kembali. Penggunaan alat berat yang kurang tepat

dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan

berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya

produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang

telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang

tidak semestinya.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Alat Berat

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek-proyek konstruksi skala besar.

Tujuannya adalah untuk memudahkan manusia

dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil

yang diharapkan dapat tercapai lebih mudah pada

waktu yang relatif lebih singkat. Selain itu, alat

berat yang dipilih haruslah tepat sehingga

proyek/pekerjaan dapat berjalan dengan lancar

(Kholil, 2012).

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan

Alat Berat

Dalam pemilihan alat berat, ada beberapa

yang harus diperhatikan sehingga kesalahan dalam

pemilihan alat dapat dihindari.

Faktor-faktor tersebut antara lain (Rostiyanti, 2008):

a. Fungsi yang harus dilaksanakan

b. Kapasitas peralatan

c. Cara operasi

d. Pembatasan dari metode yang dipakai

e. Ekonomi

f. Jenis proyek

g. Lokasi proyek

h. Jenis dan daya dukung tanah

i. Kondisi lapangan

2.2.3 Produktivitas Alat Berat dan Durasi

Pekerjaan

Produktivitas merupakan perbandingan

antara hasil yang dicapai (output) dengan seluruh

sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas

alat tergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat.

Rumus dasar yang digunakan untuk mencari

produktivitas alat adalah:

Q = q x N x E

Dimana:

Q = produksi alat per jam (m3/jam) q = produksi alat per siklus (m3/siklus)

E = faktor efisiensi kerja total

N = jumlah siklus per jam, yaitu:

N = ��

��

Ts = waktu siklus (menit)

V = volume pekerjaan (m3)

Adapun rumus yang digunakan untuk

menghitung jumlah kebutuhan alat berat

berdasarkan AHSP Bina Marga adalah:

n = �

� × ��

2.2.4 Taksiran Faktor Koreksi Produksi

Agar diperoleh nilai yang mendekati

dengan kenyataan dilapangan, maka dalam kalkulasi

harus dimasukkan faktor koreksi yang layak

diterapkan pada kondisi di Indonesia. Faktor koreksi

tersebut antara lain:

Tabel 2.1 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)

Kondisi kerja Efisiensi kerja

Baik 0.83

Sedang 0,80

Kurang baik 0,75

Jelek 0,70

(Sumber: Departemen Pekerjaan Umum,

DirektoratBina Marga)

Tabel 2.2 Faktor efisiensi operator (Fa)

Keterampilan operator

Efisiensi kerja

Baik 0,9 – 1,00

Normal 0,75

Jelek 0,5 – 0,6

(Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat

Bina Marga)

2.2.5 Menentukan Jenis Alat Berat Serta

Menghitung Produktivitas Alat Berat

2.2.5.1 Asphalt Mixing Plant (AMP)

Asphalt Mixing Plant (AMP) merupakan tempat dimana campuran aspal diaduk, dipanaskan

dan dicampurkan. Kapasitas produksi AMP sudah

ditentukan berdasarkan kapasitas komponen

pencampur (pugmill), yaitu 1000 kg untuk satu kali

pencampuran yang membutuhkan waktu ± 1,0 menit

(45 detik waktu pencampuran + 15 detik waktu lain-

lain). Untuk menghitung produktivitas AMP

digunakan rumus yaitu:

Q = V x Fa

2.2.5.2 Wheel Loader

Wheel Loader adalah alat berat mirip dozer

shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda

yaitu: hanya mampu beroperasi didaerah yang keras

dan rata, kering tidak licin karena traksi didaerah

basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah

bank sendiri atau tanpa dibantu dozing/stock pilling

lebih dulu oleh bulldozer.

Untuk menghitung produktivitas Wheel Loader

digunakan rumus yaitu:

a. Untuk muat agregat ke atas Dump Truck

Q = Vx Fb x Fa x 60

Ts b. Untuk mengambil agregat dari stockpile ke dalam

Cold Bin AMP

Q = Vx Fb x Fa x 60

Ts

2.2.5.3 Dump Truck

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa dump truck sangat efisien untuk

pengangkutan jarak jauh. Dump Truck juga tidak

hanya digunakan untuk mngangkut tanah atau pasir

tetapi juga material-material lain. Untuk

mengangkut material tertentu, ada beberapa faktor

yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Untuk batuan, dasar bak dialasi papan kayu agar

tidak mudah rusak.

b) Untuk aspal, bak dilapisi oleh solar agar aspal

tidak menempel pada permukaan bak. Agar

aspal tidak cepat dingin tutup bagian atas

menggunakan terpal.

c) Untuk material lengket seperti lempung basah, pilih bak bersudut bulat.

Besarnya kapasitas dump truck tergantung

pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat material

ke dalam dump truck terhadap waktu angkut dump

truck. Kapasitas dump truck sangat bervariasi, ada

yang memiliki kapasitas 3,5 ton, 6-8 ton, 10-15 ton,

dimana untuk menentukan produktivitas dump truck

dihitung menggunakan rumus yaitu:

Q = ��

��

2.2.5.4 Motor Grader

Motor Grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi dalam

pekerjaan konstruksi. Kemampuan ini akibat dari

gerakan-gerakan yang fleksibel yang pada blade dan

roda-roda ban. Keserbagunaannya ini perlengkapan

lain yang ada pada motor grader, seperti:

a) Scararifer teeth (ripper dalam bentuk kecil

penggaruk) dipasang dibagian depan blade dan

dapat dikendalikan tersendi.

b) Pavement widener (untuk pengatur

penghampuran)

c) Elevating grader unit (alat pengatur grading).

Pada pembuatan jalan, penggunaan dasar

dari Motor Grader dalam membentuk permukaan,

perataan hamparan material dan final grading, tidak

hanya permukaan saja tetapi bahu dan talud

sekaligus (Rocmandi, 1992). Untuk menghitung

produktivitas Motor Grader digunakan rumus (2-5)

yaitu:

Q = �� � ���� – ���� ���� � � �� � ��

�� � �

2.2.5.5 Vibrating Roller

Vibrating Roller adalah termasuk tandem

roller, yang cara pemadatannya menggunakan efek

getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi

pemadatan yang dihasilkan sangat baikkarena

adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir

tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian yang

kosong yang terdapat di antara butir-butirnya

(Hendra dan Haryanto, 1998). Untuk menghitung

produktivitas Vibrating Roller digunakan rumus

yaitu:

Q = �� � ! � "����� � � ��

2.2.5.6 Water Tank Truck

Water tank truck adalah kendaraan berat

yang dirancang untuk membawa air, curah kering

atau gas di jalan. Kendaraan berat ini hampir mirip

dengan kereta api mobil yang dirancang untuk

membawa beban cair. Banyak varian yang ada

karena berbagai cairan yang bisa diangkut truk

tangki cenderung besar, mereka dapat terisolasi atau

non terisolasi, bertekanan atau non-bertekanan, dan

dirancang untuk beban satu atau beberapa (sering dengan cara perpecahan internal dalam tangki). Jika

dibandingkan dengan truk semi trailer mereka sulit

untuk berkendara karena berat dan pusat grativasi

yang tinggi (Arjayay, 2015).

Untuk menghitung produktivitas Water tank truck

digunakan rumus yaitu:

Q = #� � �� � ��

$% � "���

2.2.5.7 Air Compressor

Air Compressor adalah alat yang

menghasikan udara bertekanan tinggi yang

dimanfaatkan untuk membersihkan area permukaan jalan dari kotoran- kotoran dan debu dalam

persiapan untuk pelapisan atau penyemprotan aspal

lapis resap pengikat atau aspal lapis perekat. Alat ini

ada yang memiliki kapasitas 4000-6500 l/m. Untuk

menghitung produktivitas dari alat ini menggunakan

rumus yaitu:

Q = Pa x Fa x 60

2.2.5.8 Asphalt Sprayer

Alat ini berfungsi untuk menghamparkan

aspal cair ke atas permukaan pondasi jalan dengan

kecepatan yang sama. Selain itu alat ini juga

dilengkapi dengan pompa yang membantu dalam

penyemprotan aspal cair. Aspal cair ini berfungsi

untuk mengikat campuran aspal yang kemudian

akan dihamparkan diatasnya. Alat ini juga memiliki

ukuran dan kapasitas yang berbeda-beda, digunakan

sesuai dengan fungsinya. Asphalt Sprayer memiliki

kapasitas diantaranya 600 liter sampai dengan 850

liter. Untuk menghitung produktivitasnya

menggunakan rumus yaitu:

Q = Pa x Fa x 60 (berdasarkan banyaknya

pemakaian aspal)

2.2.5.9 Asphalt Finisher Alat ini merupakan traktor beroda ban

ataupun crawler yang dilengkapi dengan suatu

system yang berfungsi untuk menghamparkan

campuran aspal di atas permukaan pondasi jalan

(Rostiyanti, 2008).

Asphalt Finisher memiliki berbagai ukuran

dan kapasitas yang digunakan sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan, diantaranya ada yang

memiliki kapasitas 8 ton, 9 ton, dan 10 ton.

Pemilihan alat ini dilihat dari kondisi jalan

yang dikerjakan, hal ini dilakukan agar pekerjaan

yang dikerjakan lebih efisien. Untuk menghitung produktivitas Asphalt Finisher menggunakan rumus

yaitu:

Q = v x b x Fa x 60 x t x D

2.2.5.10 Tandem Roller

Tandem Roller adalah alat yang digunakan

untuk penggilasan akhir, misalnya untuk pekerjaan

penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil akhir

permukaan yang rata. Jenis dari tandem roller ada

dua macam, ialah two axle tandem roller (dengan

dua as) dan three axle tandem roller (tiga as).

Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada

masing-masing rodanya, dan beratnya antara 8-14

ton. Untuk menghitung produktivitas tandem roller

menggunakan rumus yaitu:

` Q = �&×' ��(�)*) ��) �+�×,×-

.

2.2.5.11 Pneumatic Tire Roller Pneumatic Tire Roller adalah alat

pemadatan atau penggilas (roller) yang terdiri atas

roda-roda ban karet (pneumatic) dengan permukaan

rata. Susunan dari roda muka dan roda belakang

selang seling sehingga bagian yang tidak tergilas

oleh roda bagian muka akan diilas oleh roda bagian

belakangnya. Jumlah roda gilas selalu gasal,

misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda belakang), 11 (5

roda depan, 6 roda belakang) atau 13 (6 roda depan,

7 roda belakang).

Untuk menghitung produktivitasnya menggunakan

rumus yaitu:

Q = �&×' ��(�)*) ��) �+�×,×-

.

2.2.5.12 Batching Plant (Concrete Pan Mixer)

Batching Plant atau nama lengkapnya

Concrete Batching Plant adalah suatu unit mesin

atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi

material campuran antara semen dengan material

agregat batu dan pasir yang disebut beton.

Untuk menghitung produktivitasnya menggunakan

rumus yaitu:

Q = / 0 12 0 ��

��

2.2.5.13 Truck Mixer

Truck mixer adalah truk yang digunakan

untuk mengangkut beton dari batching plant ke

lokasi proyek yang lengkap dengan alat pencampur

berupa pisau dalam drum. Truck mixer berperan

utama dalam transportasi beton dan batching plant

sampai ke hooper concrete pump di proyek. Untuk

menghitung produksi truck mixer, dapat dihitung

dengan rumus:

Q = �� × � × 3

��

Selain menghitung produktivitas dari

masing-masing alat berat, menganalisis efisiensi alat

berat juga harus dihitung. Rumus-rumus yang

digunakan antara lain: a. Rencana penyelesaian, dihitung dengan

menggunakan rumus yaitu:

Rencana penyelesaian = jumlah hari x 7

b. Kebutuhan alat, dihitung dengan menggunakan

rumus (2-37), yaitu:

Kebutuhan alat (n) = 4�567 # 8 9:���

;�<��=��� #9�>68�= �5�� � ?�8�6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini terdapat pada 3 lokasi adalah

sebagai berikut:

1. Ruas jalan Pemepek – Repok Pidendang, Lomok

Tengah dimulai dengan Sta 0 + 000 s/d 1 + 900.

2. AMP SinarBali BinaKarya, Jalan Raya Praya –

Mujur (Lombok Tengah).

3. Batching Plant SinarBali BinaKarya, Jalan Raya

Kediri-Bengkel (Lombok Barat).

3.2 Pelaksanaan Studi

3.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan langkah awal

yang dilakukan untuk mendapat gambaran

sementara mengenai lokasi yang akan dijadikan

sebagai lokasi perencanaan, pengampulan literatur

dan referensi yang akan menjadi landasan teori serta pembuatan proposal pelaksanaan. Dengan adanya

tahap persiapan ini akan memberikan gambaran

tentang langkah-langkah yang akan diambil

selanjutnya.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan diperoleh dengan cara mengambil data langsung ke lapangan

untuk data primer yang berhubungan langsung

dengan pelaksanaan proyek, sedangkan data

sekunder diperoleh dengan cara mencari informasi

dari pada instansi-instansi yang dianggap

berkepentingan seperti dokumen kontrak, Time

Schedule dan Kurva S serta Gambar Kerja (Shop

Drawing) di PT. SinarBali BinaKarya.

3.3 Tahapan Penelitian

Gambar 3.4 Tahapan Penelitian

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Proyek

Gambaran umum tentang proyek

peningkatan jalan Kabupaten Paket IV Ruas Jalan

Pemepek - Repok Pidendang (Lombok Tengah)

adalah sebagai berikut:

Program :Pembangunan Jalan dan

Jembatan

Kegiatan :Pembangunan Jalan

Paket Pekerjaan :Peningkatan Jalan

Kabupaten Paket IV

Ruas Jalan Pemepek-

Repok Pidendang

(Lombok Tengah)

Lokasi :Lombok Tengah, NTB

Waktu Pelaksanaan :150 Hari Kalender

Panjang Pekerjaan :1,90 Km

Kontraktor :PT. SinarBali BinaKarya

Pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek ini

adalah:

1. Pekerjaan drainase meliputi pekerjaan galian dan pasangan batu dengan mortar

2. Pekerjaan tanah yang meliputi pekerjaan galian

biasa dan timbunan pilihan

3. Pekerjaan perkerasan berbutir meliputi: LPA

kelas A dan kelas B

4. Pekerjaan perkerasan aspal meliputi: Lapis resap

pengikat, Laston lapis antara (AC – BC).

5. Pekerjaan pengecoran beton Ready Mix (rabat

beton) K-175.

4.2 Analisis Kapasitas Produksi dan Efisiensi

Alat Berat Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan

4.2.1 Wheel Loader (Lapis Pondasi Agregat)

Dipakai merk KOMATSU tipe WA350-3

Tenaga penggerak : 96 HP

Kapasitas bucket (V) : 5 m3

Faktor bucket (Fb) :0,85 (Tabel 2.4)

Faktor efisiensi alat(Fa) : 0,83 (Tabel 2.1)

Volume pekerjaan : 1293 m3 (tertera dalam

kurva S)

Waktu rencana pelaksanaan : 56 hari (minggu ke-7

s/d minggu 14)

Jam kerja efektif (Tk) : 7 jam

Waktu siklus (Ts) :1,25 menit (memuat, dll)

Q = 4 � �� � �� � ��

��

Q = @ � �,B@ � �,BC � ��

",D@

= 169,32 m3/jam

Rencana penyelesaian (T) = 56 x 7 jam

= 392 jam

Jumlah alat yang dipakai = �EF

� 0 �

= "DGC

"�G,CD 0 CGD

= 0,02→ 1 buah

4.2.2 Dump Truck (Lapis Pondasi Agregat)

Perhitungan produktivitas dan efisiensi

Dump Truck merk HINO 300 tipe 130HD DUTRO

sebagai berikut:

Diketahui:

Kapasitas dump truck (V) : 10 ton

Faktor efisiensi alat (Fa) : 0,83 (Tabel 2.1)

Jarak angkut (L) : 42 Km (dari AMP ke

lokasi pekerjaan)

Kecepatan rata-rata bermuatan : 40 Km/jam (Tabel

2.5) Kecepatan rata-rata kosong : 60 Km/jam (Tabel 2.5)

Kapasitas Pugmill (mp) : 1000 kg

Waktu rencana pelaksanaan : 35 hari ( minggu ke-

15 s/d minggu 24)

Jam kerja efektif (Tk) : 7 jam

Penyelesaian:

Q = � 0 12 0 ��

�H

Waktu siklus (TS) = T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu mengisi

= 10 menit

T2 = waktu angkat

= 63 menit

T3 = waktu menunggu, dumping, putar

= 10 menit T4 = waktu kembali

= 30 menit

TS = T1 + T2 + T3 + T4

= 10 + 63 + 15 + 30 = 113 menit

4.2.3 PneumaticTire Roller

Perhitungan produktivitas dan efisiensi

Pneumatic Roller merk Dynapac tipe TS 200

sebagai berikut:

Diketahui:

Lebar total roda pemadatan (b) : 2,43 m

Lebar overlap (bo) : 0,3 m Lebar efektif pemadatan : b – bo

= 2,43 – 0,3 = 2,13 m

Kecepatan pemadatan (V) : 2,5 km/jam

(tabel 2.6)

Berat jenis aspal (D) : 2,3 ton/m3

Faktor efisiensi kerja (Fa) : 0,83 (kondisi baik,

tabel 2.1)

Tebal pemadatan (t) : 0,05 m (AC-BC)

Lajur lintasan (N) : 2,00

Jumlah lintasan (n) : 8 lintasan

(tabel 2.8)

Volume pekerjaan : 877,80 ton (tertera

dalam kurva S)

Waktu rencana penyelesaian : 35 hari ( minggu ke-

15 s/d minggu 24)

Jam kerja efektif (Tk) : 7 jam

Penyelesaian:

Kapasitas produksi per jam (Q),

Q

= ��×"�����I�J*J���J��12×K×L

M

= �2,5×1000��2�2,43−0,3�+0,3�0,83×0,05×2,3

8

= 136,02 ton/jam

Rencana penyelesaian (T) = 35 x 7 jam

= 245 jam

Jumlah alat yang digunakan (n)

(n) = �EF

� 0 �

= BWW,B�

"C�,�D � DX@

= 0,03 buah → 1 buah

4.2.4 Truck Mixer (Rabat Beton)

Dipakai merk HINO 300 tipe 320HD

DUTRO

Jarak base camp ke proyek : 19 Km

Kapasitas produksi : 6 m3 Faktor efisiensi alat (Fa) : 0,83 (Tabel 2.1)

Volume pekerjaan : 97,35 m3 (tertera dalam

kurva S)

Waktu rencana penyelesaian : 21 hari ( minggu ke-

20 s/d minggu 22)

Jam kerja efektif (Tk) : 7 jam

Waktu siklus (Ts) : 109,50 menit

Mengisi (T1) : 10 menit

Mengangkut (T2) : 57 menit

Kembali (T3) : 38 menit

Menumpahkan dan lain-lain (T4) : 4,50 menit

Penyelesaian:

Kapasitas produksi per jam (Q):

Q = 4 � �� � ��

��

Q = � � �,BC � ��

"�G,@�

= 2,73 m3/jam

Rencana penyelesaian (T) = 21 x 7 jam

= 147 jam

Jumlah alat yang digunakan (n)

(n) = �EF

� 0 �

= GW,C@

D,WC � "XW

= 0,24 → 1 buah

4.3 Perhitungan Sewa Alat Berat Pada

Pekerjaan Peningkatan Jalan

Perhitungan harga sewa alat berat

berdasarkan ketentuan AHSP Bina Marga

4.3.1 Wheel Loader

Tabel 4.2 Perhitungan sewa alat berat Wheel Loader

Tabel 4.1 Lanjutan

4.3.2 Dump Truck Tabel 4.2 Perhitungan sewa alat berat Dump Truck

Tabel 4.2 Lanjutan

4.3.3 Truck Mixer

Tabel 4.3 Perhitungan sewa alat berat Truck Mixer

Tabel 4.3 Lanjutan

Analisa perhitungan di atas merupakan

analisa perhitungan yang dilakukan menggunakan

durasi awal yang terdapat pada Time Schedle (kurva

S). Sedangkan untuk perhitungan analisa sebenarnya

adalah:

1. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

a) Wheel Loader

Kapasitas produksi perjam:

Q = 169,32 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

"DGC

"�G,CD = 7,64 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 2 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= W,�X

D = 3,82 hari → 4 hari

b) Dump Truck

Kapasitas produksi perjam:

Q = 2,960 m3/jam

Untuk Dump Truck, jumlah yang

dibutuhkan:

= ��Y

�ZK =

@�

D,G�� = 16,89 buah → 17 buah

Dalam pekerjaan digunakan 17 Dump

Truck, sehingga kapasitas produksi

total: Qt = 17 x 2,960 = 50,32 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

�K =

"DGC

@�,CD = 25,69 jam

Satu hari produksi penggunaan alat berat

adalah 7 jam.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= D@,�G

W = 3,67 hari → 4 hari

c) Motor Grader

Kapasitas produksi perjam:

Q = 102,018 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

"DGC

"�D,�"B = 12,67 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 3 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= "D,�W

X = 4,22 hari → 4 hari

d) Vibrator Roller

Kapasitas produksi perjam:

Q = 1104,822 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

"DGC

""�X,BDD = 1,66 jam

Diasumsikan satu hari produksi membutuhkan waktu 0,5 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= ",��

�,@ = 3,32 hari → 4 hari

e) Water Tank Truck

Kapasitas produksi perjam:

Q = 142,86 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

"DGC

"XD,B� = 9,05 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 2,5 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= G,�@

C = 3,62 hari → 4 hari

Waktu Pelaksanaan pada pekerjaan lapis

pondasi agregat untuk Wheel Loader dan Dump

Truck adalah 4 hari. Maka untuk Motor Grader,

Vibrator Roller dan Water Tank Truck harus

mengikuti waktu kerja Wheel Loader dan Dump

Truck pada masing-masing pekerjaan dengan cara

mengasumsikan waktu kerja dalam sehari.

2. Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan

a) Wheel Loader

Kapasitas produksi perjam: Q = 229,32 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

BWW,B�

DDG,CD = 3,83 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 1,5 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= C,BC

",@ = 2,55 hari → 3 hari

b) Asphalt Mixing Plant

Kapasitas produksi perjam:

Q = 48,00 ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

BWW,B�

XB,�� = 18,29 jam

Satu hari produksi penggunaan alat berat

adalah 7 jam.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= "B,DG

W = 2,61 hari → 3 hari

c) Dump Truck

Kapasitas produksi perjam:

Q = 3,831 ton/jam

Untuk Dump Truck, jumlah yang

dibutuhkan:

= �2[\

�ZK =

XB,��

C,BC" = 12,53 buah → 13 buah

Dalam pekerjaan digunakan 13 Dump

Truck, sehingga kapasitas produksi

total:

Qt = 13 x 3,831 = 49,803 ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

�K =

BWW,B�

XG,B�C = 17,625 jam

Satu hari produksi penggunaan alat berat

adalah 7 jam.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= "W,�D@

W = 2,52 hari → 3 hari

d) Air Compressor

Kapasitas produksi perjam:

Q = 4800 liter/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

�.�B�

XB�� = 1,27 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 0,5 jam sebelum

melakukan penghamparan dan pemadatan.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= ",DW

�,@ = 2,53 hari → 3 hari

e) Asphalt Sprayer

Kapasitas produksi perjam: Q = 4800 liter/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

�.�B�

XB�� = 1,27 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 0,5 jam sebelum

melakukan penghamparan dan pemadatan.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= ",DW

�,@ = 2,53 hari → 3 hari

f) Asphalt Finisher

Kapasitas produksi perjam:

Q = 110,40 ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk mengerjakan:

= �EF

� =

BWW,B�

""�,X� = 7,95 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 3 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= W,G@

C = 2,65 hari → 3 hari

g) Tandem Roller Kapasitas produksi perjam:

Q = 92,109 ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

BWW,B�

GD,"�G = 9,53 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 3 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= G,@C

C = 3,17 hari → 3 hari

h) Pneumatic Tire Roller

Kapasitas produksi perjam:

Q = 199,55ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

BWW,B�

"�G,@@ = 8,01 jam

Diasumsikan satu hari produksi membutuhkan waktu 3 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= B,�"

C = 2,67 hari → 3 hari

Waktu Pelaksanaan pada pekerjaan lapis

permukaan jalan untuk Asphalt Mixing Plant dan

Dump Truck adalah 3 hari. Maka untuk Wheel

Loader, Air Compressor, Asphalt Sprayer, Asphalt

Finisher, Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller

harus mengikuti waktu kerja Asphalt Mixing Plant

dan Dump Truck pada masing-masing pekerjaan

dengan cara mengasumsikan waktu kerja dalam

sehari.

3. Pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan

a) Wheel Loader Kapasitas produksi perjam:

Q = 64,42 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= �EF

� =

GW,C@

�X,XD = 1,51 jam

Diasumsikan satu hari produksi

membutuhkan waktu 3 jam

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= ",@"

C = 0,503 hari → 1 hari

b) Concrete Pan Mixer

Kapasitas produksi perjam:

Q = 37,35 m3/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk mengerjakan:

= �EF

� =

GW,C@

CW,C@ = 2,606 jam

Satu hari produksi penggunaan alat berat adalah 7 jam.

Maka jumlah hari yang diperlukan:

= D,���

W = 0,37 hari → 1 hari

c) Truck Mixer

Kapasitas produksi perjam:

Q = 2,73 m3/jam

Untuk Truck Mixer, jumlah yang

dibutuhkan:

= �Y\[

�K[ =

CW,C@

D,WC = 13,68 buah → 14 buah

Dalam pekerjaan digunakan 14 Truck

Mixer, sehingga kapasitas produksi

total:

Qt = 14 x 2,73 = 38,22 ton/jam

Waktu (durasi) yang dibutuhkan untuk

mengerjakan:

= ^_`

�K =

GW,C@

CB,DD = 2,55 jam

Satu hari produksi penggunaan alat berat

adalah 7 jam. Maka jumlah hari yang diperlukan:

= D,@@

W = 0,36 hari → 1 hari

Waktu Pelaksanaan pada pekerjaan

pengecoran bahu jalan untuk Concrete Pan Mixer

dan Truck Mixer adalah 1 hari. Maka untuk Wheel

Loader harus mengikuti waktu kerja untuk Concrete

Pan Mixer dan Truck Mixer pada masing-masing

pekerjaan dengan cara mengasumsikan waktu kerja

dalam sehari.

Dari hasil perhitungan produktivitas alat

berat, dapat diketahui besarnya kapasitas produksi

perjam dari masing-masing alat berat yaitu:

Tabel 4.4 Rekapitulasi produksi dan kebutuhan

alat berat

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

N

O Peralatan

Kap. Produksi

perjam (Q)

Kebutuhan

alat (n)

1 Wheel

loader 169,32 m3/jam 1

2 Dump

Truck 2,960 m3/jam 2

3 Motor

Grader

102,018

m3/jam 1

4 Vibrator

Roller

1104,822

m3/jam 1

5 Water

Tank Truk 4,695 m3/jam 1

Tabel 4.5 Rekapitulasi produksi dan kebutuhan alat

berat

Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan

N

O Peralatan

Kap.

Produksi

perjam (Q)

Kebutuhan

alat (n)

1 Wheel

Loader

229,32

ton/jam 1

2 Asphalt

Mixing Plant

48,00

ton/jam 1

3 Dump Truck 3,831

ton/jam 11

4 Air

Compressor

4800

liter/jam 1

5 Asphalt

Sprayer

4800

liter/jam 1

6 Asphalt

Finisher

110,40

ton/jam 1

7 Tandem

Roller

92,109

ton/jam 1

8 Pneumatic

Tire Roller

199,55ton/ja

m 1

Tabel 4.6 Rekapitulasi produksi dan kebutuhan alat

berat

Pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan

N

o Peralatan

Kap. Produksi

perjam (Q)

Kebutuhan

alat (n)

1 Wheel

Loader 64,42 ton/jam 1

2 Concrete

Pan Mixer 37,35 ton/jam 1

3 Truck

Mixer 2,73 ton/jam 1

Setelah dilakukan analisis ulang, maka

durasi yang dihasilkan pada perhitungan tersebut

adalah:

Tabel 4.7 Durasi setelah melakukan analisa waktu

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

N

o Peralatan

Durasi

awal

Durasi setelah

analisa

1 Wheel

Loader 56 hari 4 hari

2 Dump Truck 56 hari 4 hari

3 Motor

Grader 56 hari 4 hari

4 Vibrator Roller

56 hari 4 hari

5 Water Tank

Truck 56 hari 4 hari

Tabel 4.8 Durasi setelah melakukan analisa waktu

Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan

N

o Peralatan

Durasi

awal

Durasi setelah

analisa

1 Wheel

Loader 35 hari 3 hari

2 Asphalt

Mixing Plant 35 hari 3 hari

3 Dump Truck 35 hari 3 hari

4 Air

Compressor 35 hari 3 hari

5 Asphalt

Sprayer 35 hari 3 hari

6 Asphalt

Finisher 35 hari 3 hari

7 Tandem

Roller 35 hari 3 hari

8 Pneumatic Tire Roller

35 hari 3 hari

Tabel 4.9 Durasi setelah melakukan analisa waktu

Pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan

N

o Peralatan

Durasi

awal

Durasi setelah

analisa

1 Wheel

Loader 21 hari 1 hari

2 Concrete

Pan Mixer 21 hari 1 hari

3 Truck Mixer 21 hari 1 hari

Selain perhitungan produksi alat berat,

perhitungan biaya sewa alat berat terdapat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Biaya sewa alat berat perjam

berdasarkan durasi awal

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

No

Peralatan Jumlah alat

(buah) Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 373.690,73

2 Dump

Truck 2

2 x 400.392,324

= 800.784,648

3 Motor

Grader 1 454.428,281

4 Vibrator

Roller 1 225.266,238

5 Water Tank

Truk 1 401.735,243

Total biaya sewa perjam 2.255.905,14

Total biaya sewa perhari

= 7 x 2.255.905,14 15.791.335,98

• Total biaya sewa alat berat (total pelaksanaan

56 hari)

= 15.791.335,98 x 56 = 884.314.814,9

Tabel 4.11 Biaya sewa alat berat perjam

berdasarkan durasi awal

Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan

N

o Peralatan

Jumlah alat

(buah)

Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 373.690,73

2

Asphalt

Mixing

Plant

1 1.128.796,68

3 Dump

Truck 11

11 x

400.392,324

= 4.404.315,56

4 Air

Compressor 1 154.601,05

5 Asphalt

Sprayer 1 70.564,52

6 Asphalt

Finisher 1 305.044,58

7 Tandem

Roller 1 213.080,613

8 Pneumatic

Tire Roller 1 376.637,98

Total biaya sewa perjam 6.650.093,74

Total biaya sewa perhari

= 7 x 6.650.093,74 46.550.656,16

• Total biaya sewa alat berat (total pelaksanaan

35 hari)

= 46.550.656,16 x 35 = 1.629.272.965,56

Tabel 4.9 Biaya sewa alat berat perjam berdasarkan

durasi awal

Pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan

N

o Peralatan

Jumlah alat

(buah) Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 276.649,83

2 Concrete

Pan Mixer 1 713.342,34

3 Truck

Mixer 1 569.447,02

Total biaya sewa perjam 989.992,17

Total biaya sewa perhari

= 7 x 989.992,17 6.929.945,19

• Total biaya sewa alat berat (total pelaksanaan

21 hari)

= 6.929.945,19x 21 = 145.528.849,00

Tabel 4.10 Biaya sewa alat berat perjam

berdasarkan analisa waktu sebenarnya

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

N

o Peralatan

Jumlah alat

(buah)

Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 373.690,73

2 Dump

Truck 21

21 x

400.392,324

= 8.408.238,80

3 Motor

Grader 1 454.428,281

4 Vibrator

Roller 1 225.266,238

5 Water

Tank Truk 1 401.735,243

Total biaya sewa perjam 9.863.359,30

Total biaya sewa perhari = 7 x 69.043.515,07

69.043.515,07

• Total biaya sewa alat berat (total

pelaksanaan 4 hari)

=69.043.515,07 x 4 = 276.174.060,29

Tabel 4.11 Biaya sewa alat berat perjam

berdasarkan analisa waktu sebenarnya

Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan

N

o Peralatan

Jumlah

alat (buah)

Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 373.690,73

2 Asphalt

Mixing Plant 1 1.128.796,68

3 Dump Truck 13 13 x

400.392,324 =

57.256.102.33

4 Air

Compressor 1 154.601,05

5 Asphalt

Sprayer 1 70.564,52

6 Asphalt

Finisher 1 305.044,58

7 Tandem

Roller 1 213.080,613

8 Pneumatic

Tire Roller 1 376.637,98

Total biaya sewa perjam 59.878.518,49

Total biaya sewa perhari

= 7 x 419.149.629,40 419.149.629,40

• Total biaya sewa alat berat (total pelaksanaan

3 hari)

=419.149.629,40 x 3 = 1.257.448.888,18

Tabel 4.12 Biaya sewa alat berat perjam

berdasarkan analisa waktu sebenarnya

Pekerjaan Pengecoran Bahu Jalan

N

o Peralatan

Jumlah alat

(buah)

Biaya sewa

perjam (rupiah)

1 Wheel

Loader 1 276.649,83

2

Concrete

Pan

Mixer

14 14 x 713.342,34

= 9.986.792,76

3 Truck

Mixer 1 569.447,02

Total biaya sewa perjam 10.263.442,59

Total biaya sewa perhari

= 7 x 10.263.442,59 71.844.098,13

• Total biaya sewa alat berat (total

pelaksanaan 1 hari) =71.844.098,13 x 1= 71.844.098,13

• Mobilisasi peralatan 2 hari (1 hari datang dan 1

hari pergi)

= Rp. 69.200.000 x 2 = 138.400.000,00

• Demobilisasi = Rp. 20.760.000,00

Total biaya sewa alat berat berdasarkan

durasi awal adalah sebesar Rp. 2.659.116.629,435.

Sedangkan total biaya sewa alat berat setelah

melakukan perhitungan analisa waktu sebenarnya

dengan menambah biaya mobilisasi dan

demobilisasi yang terdapat pada AHSP Bina adalah

sebesar Rp. 1.764.627.046,603

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

perhitungan produktivitas alat berat dapat

disimpulkan:

1. Alat berat yang digunakan pada pekerjaan

peningkatan jalan adalah Asphalt Mixing Plant

(Amp), Wheel Loader, Dump Truck, Motor

Grader, Vibration Roller, Water Tank Truck, Air

Compressor, Asphalt Sprayer, Asphalt

Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller, Concrete Mixer, Truck Mixer.

2. Produktivitas adalah yang dihitung merupakan

produksi nyata. Dimana pada pekerjaan peningkatan

badan jalan memiliki empat tahapan perencanaan

yaitu pekerjaan penyiapan badan, pekerjaan lapis

pondasi agregat, lapis permukaan jalan, dan

pekerjaan pengecoran bahu jalan. Produksi perjam

yang dihasilkan pada pekerjaan penyiapan badan

jalan yaitu untuk Motor Grader (Q) = 1586,96

m3/jam, Vibrator Roller = 3314,47 m3/jam. Produksi

perjam yang dihasilkan pada pekerjaan lapis pondasi

agregat yaitu untuk Wheel Loder = 169,32 m3/jam, Dump Truck (Q) = 2,960 m3/jam, Motor Grader (Q)

= 102,018 m3/jam, Vibrator Roller (Q) = 1104,822

m3/jam, Water Tank Truk (Q) = 4,695 m3/jam.

Produksi perjam yang dihasilkan pada pekerjaan

lapis permukaan jalan yaitu untuk Wheel Loader (Q)

= 229,32 ton/jam, Asphalt Mixing Plant (Q) = 48,00

ton/jam, Dump Truck (Q) = 3,831 ton/jam, Air

Compressor (Q) = 4800 liter/jam, Asphalt Sprayer

(Q) = 4800 liter/jam, Asphalt Finisher (Q) = 110,40

ton/jam, Tandem Roller (Q) = 92,109 ton/jam,

Pneumatic Tire Roller (Q) = 199,55ton/jam.

Produksi perjam yang dihasilkan pada pekerjaan

pengecoran bahu jalan yaitu untuk Wheel

Loader (Q) = 64,42 ton/jam, Concrete Pan Mixer

(Q) = 37,35 ton/jam, Truck Mixer (Q) = 2,73

ton/jam.

3. Biaya sewa alat berat dihiting berdasarkan

ketentuan AHSP Bina Marga. Selain itu, total sewa

alat berat disesuaikan dengan waktu pelaksanaan

yang ada di Metode Pelaksanaan atau Kurva S. Jadi

total sewa alat berat pada pekerjaan peningkatan jalan sebesar Rp. 2.659.116.629,435.

4. Hasil perhitungan analisa waktu dan biaya

sebenarnya jauh lebih efisien bila dibandingkan

dengan perhitungan waktu berdasarkan Time

Schedule yang ada.

5.2 Saran

Adapun saran yang didapat dari

pembahasan adalah:

1. Sebaiknya pemilihan alat berat yang akan

digunakan pada pekerjaan peningkatan jalan

haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun jumlahnya.

2. Untuk para kontraktor agar menggunakan alat

berat sesuai dengan hasil produktivitas dan efisiensi

yang didapat dalam perencanaan guna menghindari

keterlambatan dalam pelaksanaan proyek.

3. Harus adanya kerja sama antara Pemilik Proyek

(Kementrian Pekerjaan Umum), Perencana

(Konsultan) dengan Pelaksana (Kontraktor) agar

proyek yang direncanakan dapat terlaksana sesuai

dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2015), Caterpillar Handbook, 42th Edition Caterpillar Inc, Illions, USA

Anonim, (2015), Pedoman Analisis Harga Satuan

Pekerjaan. Edisi 2013, Kementrian PU,

Jakarta.

Anonim, (2015), Pedoman Analisis Harga Satuan

Pekerjaan Bidang Bina Marga. Edisi 2013,

Kementrian PU, Jakarta.

Kholil, A., 2012, Alat Berat, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Meikusyadi., 2016, Analisa Produktivitas dan

Efisiensi Alat Berat Pada Pekerjaan Lapis Permukaan Jalan (Surface) Proyek

Pembangunan Jalan Gerung

(Patung Sapi) – Mataram 2 dengan

Menggunakan Metode Bina Marga,

Universitas Mataram, Mataram.

Mutrif, N., 2013, Alokasi Kebutuhan Alat Berat

Pada Proyek Pelebaran Jalan A.P.

Pettarani Makassar, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Qamariah, L.N., 2012, Analisa Produktifitas

Peralatan Dalam Pekerjaan Agregat

Pada Ruas Jalan Simpang 3 Samboja Km.

38 Balik Papan – Loa Janan,

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Samarinda.

Rostiyanti, SF., 2008, Alat Berat Untuk Proyek

Konstruksi, Edisi 2, Rineka Cipta,

Jakarta.

Setiawati, D.N., dan Maddeppungeng, A., 2013,

Analisa Produktivitas Alat Berat Pada

Proyek Pembangunan Pabrik Krakatau

Posco Zone IV di Ciligon,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur

Jalan Raya, Nova, Bandung.

Suryadharma, H., dan Wigroho, H.Y., 1998, Alat –

Alat Berat, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Taoro, S.P., 2013, Analisa Biaya Penggunaan Alat

Berat Pada Pekerjaan Tanah

(Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara

Lokasi Ampena Tete Kab. Toja

Una – Una, Sulawesi Tengah, Universitas

Samratulangi, Manado.)