analisa cluster pada tempat wisata kraton yogyakarta ario nuh sadewo (11522141
TRANSCRIPT
ANALISA CLUSTER PADA TEMPAT WISATA KRATON
YOGYAKARTA
Ario Nuh Sadewo (11522141)Pratikum Analisa Dan Keputusan Data Mining FTI UII
ABSTRAKCluster analysis is a method used to classifying from each group or organizing a
collection of patterns into clusters of similarity of their features, the palace is a very famous
tourist spot and became an icon of the city of Yogyakarta, is home to king sri sultan
hamengku buwono X, the number of factors yan can add sites so need to be considered. In
this issue there are two factors, the first factor segmentation and quality dimensions, for the
dimensions of quality using 5 types namely, reliability, responsiveness, assurance, empathy,
and tangibles, the cluster analysis found three clusters are formed by a variety of patterns
characteristic of the similarity of each cluster member . Of each cluster have the patterns that
vary in terms of age, the intensity of visit, place of origin, profession and of course sex.
Key word : cluster, kraton, segmentation, dimension of quality
1. PENDAHULUAN
Tempat wisata merupakan lokasi yang dimana menjadi
simbol atau ciri khas pada daerah tersebut. Karena itu
persaingan tempat wisata sangat kompetitif antar tempat
wisata terutama di daerah Yogyakarta ini, banyak sekali
tempat wisata do Yogyakarta dari berbagai tipe seperti
wisata alam, bangunan bersejarah, dan tentunya ciri
khas yang ada di Yogyakarta ini layaknya jalan
Malioboro. Dalam banyaknya tempat wisata pada suatu
daerah tentunya persaingan sangat ketat, terutama dalam
hal mendapatkan kepuasan pelanggan dan dimensi kualitas
dari tempat wisata itu sendiri. Dengan banyaknya tempat
wisata ini pratikan memilih tempat wisata Kraton
Yogyakarta, karena tempat wisata ini tentunya sangat
tidak asing bila para wisatawan yang akan berkunjung di
Yogyakarta, kraton merupakan tempat wisata bersejarah
yang di Yogyakarta, merupakan tempat dari Sri Sultan
Hamengku Buwono X, di kraton juga banyak sekali tempat
peninggalan para sri Sultan terdahulu yang dijadikan
museum untuk makin menarik para wisatawan, tidak hanya
kita bisa menikmati tempat yang unik di kraton, kita
bisa saja kalau beruntung bisa bertemu langsung dengan
Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Banyaknya persaingan di tempat wisata ini tentunya
perlu diadakan pemilihan cluster, metode cluster adalah
metode yang digunakan untuk memilih pengelompokan
variabel sehingga mengetahui karakteristik serta pola
dalam setiap cluster, dengan metode ini kita dapat
mengelompokan setiap variabel pada setiap cluster
sehingga mengetahui tingkat dimensi kualitas dan
tingkat kepuasan responden. Tempat wisata kraton
tentunya masih sangat diminati para wisatawan dari
semua kalangan, ini menjadikan bahwa kraton sangat
menarik perhatian wisatawan. Alasan kenapa pratikan
memilih studi kasus di kraton adalah karena jarak
lokasi dengan tempat pratikan dekat aksesnya mudah dan
juga karena jogja terkenal juga dengan wisata
kratonnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mengenai dimensi kualitas dan tingkat kepuasan
konsumen, dimensi kualitas sendiri ada 8 tipe antara
lain: Performance (performa), Durabillty (ketahanan),
Serviceabillty, Aesthetics (estetik), Perceveid quality
(mutu/kualitas), Conformance, Reliability (keandalan),
Feature (fitur). Adapun jurnal yang telah ada yang pernah
dilakukan oleh pratikan sebelumnya oleh : Dwi Retno
Adriani, SP, MP dengan judul “Analisis dimensi kualitas
terhadap kepuasan pengunjung dan perilaku purna
penggunaan fasilitas touring kebun dan pabrik teh
wonosari wisata agro wonosari”. Dengan melihat jurnal
penelitian ini pratikan menggunakan variabel dimensi
kualitas yaitu keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assrance), empati (empathy),
bukti fisik (tangibles). Dengan penentuan variabel
diemnsi kualitas tersebut tentunya akan memberiakan
masukan terhadap tempat wisata sehingga mampu
meningkatkan kualitasnya.
Pada kasus di wisata kraton ini pratikan mencoba
menganalisa perilaku dan karateristik pengunjung yang
pernah berkunjung di kraton, dengan menggunakan metode
cluster, dapat mengelompokkan dari segi kedekatan antar
karateristik profilisasinya seperti, jenis kelamin,
usia, profesi, daerah asal dan intesitas berkunjung di
kraton. Dengan mengetahui antar karateristik yang
saling berhubungan tersebut bisa diketahui dalam
pengelompokan cluster itu ada karakter yang saling
berdekatan sehingga dapat mengetahui kaarakter atau
pola apa yang ada di salah satu cluster, dengan
diketahuinya itu bisa juga kita memberikan knowledge
yang dari data disampaikan secara informatis sehingga
mampu memberikan pengetahuan.
1. Indikator apakah yang secara signifikan
berpengaruh pada variabel yang diamati pada
penelitian ini?
2. Berapa dan bagaimanakah karateristik dari setiap
cluster yang terbentuk?
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
Analisis cluster adalah suatu statistik yang bertujuan
memisahkan objek kedalam beberapa kelompok yang
mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan
yang lain. Dalam analisis ini tiap-tiap kelompok
bersifat homogen antar anggota dalam kelompok atau
variasi obyek dalam kelompok yang terbentuk sekecil
mungkin. Bisa juga dijelaskan bahwa analisis cluster
adalah pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster
berdasar atas kesamaanya, pola-pola dalam suatu cluster
akan memiliki kesamaan ciri atau sifat daripada pola-
pola dalam cluster yang lainnya.
Gambar 1.1 Contoh Pola Cluster
Clustering bermanfaat untuk melakukan analisis
pola-pola yang ada, mengelompokan, membuat keputusan
dan Machine learning, termasuk data mining, Document
Retrieval, segmentasi citra, dan klasifikasi pola.
Metodologi clustering lebih cocok digunakan untuk
mengeksplorasi hubungan antar data untuk membuat suatu
penilaian terhadap strukturnya. Tipe clustering yaitu:
a. Partitional Clustering adalah pembagian objek data ke
dalam no-overlapping subset sehingga setiap objek
data adalah tepat satu subset.
b. Hierarchical Clustering adalah sehimpunan cluster
bersarang yang diorganisakikan sebagai struktur
hirarki pohon.
Adapun juga tipe-tipe cluster yaitu:
a) Well-separated clusters adalah sebuah cluster
sehimpunan dengan titik yang memiliki
kemiripan dengan titik lain dalam cluster
daripada di cluster lain.
b) Center-based clusters adalah sebuah cluster yang
memilki anggota-anggota yang mirip dengan
pusat cluster daripada pusat cluster lain.
Pusat cluster yaitu centroid adalah rata-rata
dari semua titik dalam cluster, edoid adalah
memilih titk sebagai titik tengah.
c) Densty-based clusters adalah area padat titik,
yang dipisahkan dengan area kepadatan tinggi
lainnya. Digunakan ketika cluster tidak
teratur atau saling terkait, dan ketika noise
dan outliers hadir.
Komponen dari cluster adalah representasi pola
(termasuk ekstraksi sifat/ciri dan atau pemilihan),
definisi ukuran kedekatan pola sesuain dengan domain
data.
Proses pengambilan keputusan dalam analisis
cluster , pengambilan keputusan dalam analisis cluster
memiliki 6 tahapan, yaitu: menentukan tujuan analisis
cluster, menentukan desain penelitian analisis cluster,
menentukan asumsi analisis cluster, menrunkan cluster-
cluster dan memperkirakan overall fit, menginteprasikan
hasil analisis cluster, mengukur tingkat validasi hasil
analisis cluster.
Langkah-langkah dalam analisis cluster adalah:
1. Merumuskan permasalahan.
2. Memilih ukuran jarak atau kesamaan.
3. Menetapkan prosedur pengclusteran.
4. Menetapkan jumlah cluster.
5. Inteprestasi dan profil dari cluster.
6. Menaksir reliabilitas dan validitas.
Aplikasi dari analisis cluster yaitu:
a) Segmentasi pasar konsumen.
b) Memahami perilaku pembeli.
c) Mengidentifikasikan peluang produk baru.
d) Memilih pasar mana yang akan dituju (targeting).
e) Meringkas data atau mereduksi data.
2.2 Kajian induktif
Pada metode analisis cluster ini, pastinya sudah
pernah dilakukan sebelumnya. Dalam menganalisa tempat
wisata menggunakan analisis cluster. Pratikan melakukan
studi kasu analisa cluster ini yang bertempat di wisata
kraton yang berada di Yogyakarta, yang menggunakan
variabel dimensi kualitas. Adapun contoh dari jurnal
penelitian sebelumnya oleh Dwi retno andriani, SP, MP.
Dengan judul penelitian “Analisis deimensi kualitas
terhadap kepuasan pengunjung dan perilaku purna
penggunaan fasilitas touring kebun dan pabrik teh
wonosari wisata agro wonosari”.
Pada tujuan penelitian ini adalah, menganalisis
hubungan variabel dimensi kualitas yang terdiri dari
keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan bukti
fisik terhadap penilaian kualitas touring kebun.
Menganalisis hubungan variabel dimensi kualitas, dan
mengetahui hubungan antara kualitas jasa dan kepuasan
pengunjung dengan perilaku purna penggunaan fasilitas.
Metode yang digunakan untuk menetukan responden
dilakukan berdasarkan pendekatan Malhotra (2005), yang
menyatakan bahwa banyaknya jumlah responden yang
diambil untuk penelitian minimal 4 atau 5 kali jumlah
atribut yang dugunakan dalam penelitian. Untuk metode
pengumpulan data menggunakan ada data primer dan
sekunder, data sekunder dapat dari internet, pustaka
maupun sumber otentik yang mendukung. Dan data primer
diperoleh dari sumber pertama atau pihak yang langsung
terlibat dari permasalahan yang akan dibahas.
Dengan mendapatkan dari kuisioner, maka perlu adanya
korelasi karena data kuisioner merupakan data ordinal.
Dengan menggunakan analisis korelasi spearman, analisis
ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas
(dimensi kualitas jasa) dan variabel terikat (kualitas
jasa dan kepuasan konsumen.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian pada studi kasus ini, dilakukan di
tempat wisata kraton yogyakarta yang beralamat di
Jalan Rotowijayan 1, Yogyakarta 55133 Indonesia.
Lokasi ini merupakan tempat tinggal raja Sri Sultan
Hamengku Buwono X, namun juga menjadi penjaga
kebudayaan jawa, di tempat ini dapat belajar dan
melihat secara langsung bagaimana budaya tetap
dilestarikan ditengah laju perkembangan dunia.
Pratikan memilih lokasi ini karena lokasi yang tidak
jauh dari tempat preatikan sehingga memudahkan untuk
kesana, kemudian karean kraton merupakan tempat wisata
di jogja yang tidak sepi pengunjung, sehingga dapat
mudah mendapaatkan pengunjung.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam studi kasus ini pratikan menggunakan metode
pengumpulan data observasi dan kuisioner, guna
mendapatkan data yang valid. Untuk kuisione
rdiperlukan minimal 30 responden sehingga dapat
melakukan analisa.
3.3 Jenis Data
Dalam penelitian ini pratikan mengunakan jenis data
primer dan data sekunder, untuk data primer yang
digunakan data dari kuisioner yang diberikan kepada
minimal 30 responden yang menjawab pertanyaan di
lembar kuisioner, untuk mengetahui profilisasi
responden serta dimensi kualitas dan tingkat kepuasan
konsumen.
Untuk data sekunder, pratikan mendapatkan dari
jurnal penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan
judul “Analisis dimensi kualitas terhadap kepuasan
pengunjung dan perilaku purna penggunaan fasilitas
touring kebun dan pabrik teh wonosari wisata agro
wonosari”.
3.4Alur Penelitian
1. Pertama melakukan studi pendahuluan, merupakan
pemahaman dari metode cluster yang akan di kerjakan.
2. Melakukan studi literatur dengan membaca dari jurnal
atau dari pustaka.
3. Melakukan identifikasi masalah yang akan di analisa
menggunakan metode cluster.
4. Dalam pembentukan model penelitian dibagi ada dua
hal, yaitu metode pengambilan data menggunaka
kuisioner, wawancara, ataupun observasi. Untuk
penentuan objek pengambilan data, ini memilih tempat
wisata dalam objek penelitian.
5. Kemudian menentukan kuisioner, yang berisikan
profilisasi responden serta dimensi kualitas yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
6. Melakukan penyebaran kuisioner yang minimal harus 30
responden.
7. Melakukan perhitungan validasi menggunakan software
SPSS, jika tidak valid harus mengulang step
pembuatan kuisioner.
8. Jika hasil kuisioner yang telah di isi oleh
responden valid maka langsung menjadi pengumpulan
data.
9. Kemudian melakukan pengolahan data menggunakan
software SPSS, melakukan pengolahan grafik dendogram
dan crosstab.
10. Melakukan analisa data, serta mentukan jumlah
cluster serta mengetahui karateristik dan pola
setiap cluster.
11. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang
harus menyangkut knowledge.
4. HASIL
4.1 Pemilihan Indikator Variabel
Pada studi kasus ini pratikan menentukan indikator
variabel dalam analisis cluster untuk kuisioner yang
harus sesuai dengan objek penelitian, adapun indikator
variabel yang ditentukan pratikan adalah :
1. Variabel keandalan (Reliability) karena pada variabel
ini yang ditujuka yaitu dalam indikator yang akan
menjadi perhatian kesesuaian pelaksanaan fasilitas
dengan penawaran fasilitas, profesionalisme dan
kecakapan karyawan di tempat wisata kraton.
2. Variabel daya tanggap (Responsiveness) menentukan
variabel ini karena di tempat wisata perlu adanya
penilaian kesigapan pemandu dalam menjawab
pertanyaan yang dilontarkan pengunjung.
3. Variabel jaminan (Assurance) penentuan variabel ini
karena pada tempat wisata harus ada rasa aman yang
diberikan karyawan kepada pengunjung.
4. Variabel empati (emphaty) penentuan variabel ini
karena pada tempat wisata yang harus ditujukan
kepada karyawan dalam mengetahui kebutuhan
pengunjung atau keluwesan karyawan yang tidak
membedakan status sosial.
5. Variabel bukti fisik (tangibles) variabel ini
ditentukan oleh pratikan karena perlu adanya
penilaian terhadap bukti fisik tempat wisata
seperti kebersihan, fasilitas, kenyamanan, dan
kerapian karyawan.
Keterangan :
1) Jenis kelamin : 1. Laki-laki, 2. Perempuan
2) Usia : 1. <20 tahun 3. 26-30 tahun 5.
41-50 tahun
2. 21-25 tahun
4. 31-40 tahun 6. >50 tahun
3) Profesi : 1. Pelajar/mahasiswa 2.
Pegawai negeri sipil
3. Pegawai swasta
4. Wiraswasta/wirausaha
5. Guru/dosen 6. Lain-lain
4) Intensitas : 1. 1-2 kali 2. 3-4 kali
3.5-6 kali
4. >7 kali
5) Daerah asal : 1. Yogyakarta 2. Bandung
5. Luar pulau jawa
3.jakarta 4. Surabaya
4.3 Output Dan Analisis Dendogram
Single Linkage
Agglomeration Schedule
Stage Cluster Combined Coefficients
Stage Cluster FirstAppears
NextStage
Cluster1
Cluster2
Cluster 1 Cluster 2
1 26 27 .000 0 0 2
2 25 26 .000 0 1 3
3 22 25 .000 0 2 5
4 17 24 .000 0 0 17
5 21 22 .000 0 3 6
6 18 21 .000 0 5 7
7 10 18 .000 0 6 10
8 13 16 .000 0 0 9
9 12 13 .000 0 8 17
10 8 10 .000 0 7 11
11 7 8 .000 0 10 12
12 2 7 .000 0 11 16
13 29 30 1.000 0 0 26
14 4 28 1.000 0 0 23
15 19 23 1.000 0 0 16
16 2 19 1.000 12 15 18
17 12 17 1.000 9 4 19
18 2 15 1.000 16 0 20
19 12 14 1.000 17 0 20
20 2 12 1.000 18 19 21
21 2 11 1.000 20 0 22
22 2 6 1.000 21 0 25
23 1 4 1.000 0 14 24
24 1 3 1.000 23 0 25
25 1 2 1.000 24 22 26
26 1 29 2.000 25 13 27
/TABLES=y1 y2 y3 y4 y5 BY cluster
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CORR
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 06-JUN-2013 16:26:56
Comments
Input
DataC:\Users\ario\Documents\analisis cluster3.1.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working DataFile
30
Missing Value Handling
Definition of MissingUser-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table arebased on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables ineach table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=y1 y2 y3 y4 y5 BY cluster
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CORR
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,05
Elapsed Time 00:00:00,03
Dimensions Requested 2
Cells Available 174734
[DataSet1] C:\Users\ario\Documents\analisis cluster3.1.sav
Warnings
CORR statistics are available for numeric data only.
CORR statistics are available for numeric data only.
CORR statistics are available for numeric data only.
CORR statistics are available for numeric data only.
CORR statistics are available for numeric data only.
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jenis kelamin * cluster
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
usia * cluster 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
profesi * cluster 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
intensitas * cluster
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
daerah asal * cluster
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
jenis kelamin * cluster
Crosstab
cluster Total
1 2 3
jenis kelamin
laki-laki
Count 7 9 4 20
% of Total
23.3% 30.0% 13.3% 66.7%
perempuan
Count 5 4 1 10
% of Total
16.7% 13.3% 3.3% 33.3%
Total
Count 12 13 5 30
% of Total
40.0% 43.3% 16.7% 100.0%
Symmetric Measuresa
Value
N of Valid Cases
30
a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.
usia * cluster
Crosstab
cluster Total
1 2 3
usia
<20 tahun
Count 6 7 3 16
% of Total
20.0% 23.3% 10.0% 53.3%
21-25 tahun
Count 2 3 1 6
% of Total
6.7% 10.0% 3.3% 20.0%
26-30 tahun
Count 1 0 1 2
% of Total
3.3% 0.0% 3.3% 6.7%
31-40 Count 0 1 0 1
tahun% of Total
0.0% 3.3% 0.0% 3.3%
41-50 tahun
Count 2 2 0 4
% of Total
6.7% 6.7% 0.0% 13.3%
>50 tahun
Count 1 0 0 1
% of Total
3.3% 0.0% 0.0% 3.3%
Total
Count 12 13 5 30
% of Total
40.0% 43.3% 16.7% 100.0%
Symmetric Measuresa
Value
N of Valid Cases
30
a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.
profesi * cluster
Crosstab
cluster Total
1 2 3
profesi
pelajar/mahasiswa
Count 5 8 3 16
% of Total
16.7% 26.7% 10.0% 53.3%
Pns
Count 0 1 0 1
% of Total
0.0% 3.3% 0.0% 3.3%
pegawai swasta
Count 3 2 1 6
% of Total
10.0% 6.7% 3.3% 20.0%
wiraswasta/wirausaha
Count 1 1 1 3
% of Total
3.3% 3.3% 3.3% 10.0%
guru/dosen
Count 0 1 0 1
% of Total
0.0% 3.3% 0.0% 3.3%
lain-lain
Count 3 0 0 3
% of Total
10.0% 0.0% 0.0% 10.0%
Total
Count 12 13 5 30
% of Total
40.0% 43.3% 16.7% 100.0%
Symmetric Measuresa
Value
N of Valid Cases
30
a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.
intensitas * cluster
Crosstab
cluster Total
1 2 3
intensitas
1-2 kali
Count 7 5 2 14
% of Total
23.3% 16.7% 6.7% 46.7%
3-4 kali
Count 1 6 2 9
% of Total
3.3% 20.0% 6.7% 30.0%
5-6 kali
Count 3 0 1 4
% of Total
10.0% 0.0% 3.3% 13.3%
>7 kali
Count 1 2 0 3
% of Total
3.3% 6.7% 0.0% 10.0%
Total
Count 12 13 5 30
% of Total
40.0% 43.3% 16.7% 100.0%
Symmetric Measuresa
Value
N of Valid Cases
30
a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.
daerah asal * cluster
Crosstab
cluster Total
1 2 3
daerah asal yogyakart
a
Count 9 4 2 15
% of Total
30.0% 13.3% 6.7% 50.0%
Bandung
Count 0 1 0 1
% of Total
0.0% 3.3% 0.0% 3.3%
Jakarta
Count 0 3 0 3
% of Total
0.0% 10.0% 0.0% 10.0%
Surabaya Count 0 1 2 3
% of Total
0.0% 3.3% 6.7% 10.0%
luar jawa
Count 3 4 1 8
% of Total
10.0% 13.3% 3.3% 26.7%
Total
Count 12 13 5 30
% of Total
40.0% 43.3% 16.7% 100.0%
Symmetric Measuresa
Value
N of Valid Cases
30
a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.
4.4 Karakteristik Dari Setiap Cluster
Pada setiap cluster memiliki perbedaaan karakteristik
yang terjadi, seperti untuk cluster 1 ini terdiri dari
laki-laki 23,3% dan perempuan sebesar 16,7%. Dengan
usia rata-rata 20% untuk usia <20 tahun, dan 6,7%
untuk usia 21-25 tahun, 3,3% untuk usia 26-30 tahun,
6,7% untuk usia 41-50 tahun, dan yang terakhir 3,35
untuk usia >50 tahun. Cluster ini terdapat profesi
sebesar 16,7% sebagai mahasiswa atau pelajar, 10%
sebagai pegawai negeri sipil, 3,3% wiraswasta atau
wirausaha, dan lain-lain sebesar 10%, kemudian untuk
kelompok ini intensitas yang terdapat adalah sebesar
23,3% 1-2 kali berkunjung, 3,3% 3-4 kali, 10% 5-6
kali, dan yang terakhir 3,3 lebih dari >7 kali pernah
berkunjung. Kebanyakan yang berkunjung pada cluster 1 ini
adalah sebesar 30% berasal dari Yogyakarta, dan 10%
berasal dari luar jawa.
Untuk cluster 2 terdapat laki-laki sebesar 30%, dan
perempuan sebesar 13,3%. Dimana usia yang terdapat
sebanyak 23,3% usia <20 tahun, 10% usia 21-25 tahun,
3,3% usia 31-40 tahun, 6,7% usia 41-50 tahun. Profesi
yang terdapat pada kelompok ini adalah sebesar 26,7%
mahasiswa atau pelajar, 3,3% pegawai negeri sipil,
6,7% pegawai swasta, dan 3,3% wiraswasta atau
wirausaha. Yang dimana pada kelompok ini intensitas
berkunjung sebesar 16,7% sebanyak 1-2 kali, 20%
sebanyak 3-4 kali, dan >7 kali sebesar 6,7%. Daerah
asal yang terdapat yaitu sebesar 13,3% berasal dari
Yogyakarta, 3,3% berasal dari Bandung, 10% berasal
dari Jakarta, 3,3% berasal daari Surabaya, dan dari
luar jawa sebesar 13,3%.
Dan yang terakhir cluster 3, memilki karakteristik pada
jenis kelamin sebanyak 13,3% laki-laki, dan sebesar
3,3% perempuan. Dengan usia sebesar 10% <20 tahun, dan
21-25 tahun sebesar 3,3%, dan sebesar 3,3% usia 26-30
tahun. Untuk profesi sebesar 10% adalah mahasiswa dan
pelajar, profesi pegawai swasta sebesar 3,3%, dan
wirausaha atau wiraswasta sebesar 3,3%. Intensitas
berkunjung pada kelompok ini sebesar 6,7% sebanyak 1-2
kali, sebesar 6,7% sebesar 3-4 kali, dan sebesar 3,3 %
sebanyak 5-6 kali berkunjung. Dengan daerah asal
pengunjung sebanyak 6,7% berasal dari Yogyakarta,
sebanyak 6,7% berasal dari Surabaya, dan 3,3% berasal
dari luar jawa.
Dan pola yang ditunjukan dari setiap cluster adalah
sebagai berikut:
Pada cluster 1 membentuk pola kelompok laki-laki dengan
umur <20 tahun, berprofesi sebagai pelajar dan
mahasiswa, dengan intensitas berkunjung di tempat
wisata kraton sebanyak 1-2 kali dan berasal dari
daerah Yogyakarta.
Cluster 2 membentuk pola laki-laki yang berusia <20
tahun, yang sebagai profesi pelajar atau mahasiswa,
yang intensitas berkunjung sebanyak 3-4 kali yang
berasal dari Yogyakarta dan luar pulau jawa.
Cluster 3 membentuk pola laki-laki yang berumur <20
tahun, yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa
dengan intensitas berkunjung 3-4 kali yang berasal
dari daerah Surabaya.
4.5 Kemanfaatan Knownledge Dari Cluster Yang
Terbentuk Bagi Kraton
Dapat dilihat dari hasil analisa diatas, banyak hal
yang harus diketahui atau menjadi informasi terutama
bagi pengelola bahkan peran pemerintah terhadap tempat
wisata kraton ini. Banyak hal yang harus diketahui
dari segi dimensi kualitas yang mana menjadi acuan
bagi pengunjung dalam menilai kinerja wisata kraton.
Dari 5 dimensi kualitas yang telah diketahui yaitu
keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti
fisik. Semua ini menjadi tolak ukur bagi tempat wisata
sehingga mampu menambah kualitas pelayanan dari semua
dimensi kualitas tersebut.
Hal yang dapat diberikan untuk pemerintah pengelola
tempat wisata kraton ataupun pengelola kraton sendiri
yaitu harus meningkatkan dari segi jaminan dan bukti
fisik, karena ini kualitas yang dinilai pengunjung
kurang optimal atau kurang baik, masih banyak
kekurangan dari aspek ini. Dengan mengetahui penilaian
dimensi kualitas bagi pengelola ini tentunya akan
meberikan masukan yang baik, yang dapat merubah atau
memperbaiki kekurangan serta mampu menjaga kualitas
bagi reputasi tempat wisata kraton.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari studi kasus analisa
cluster ini, yang berlokasi di tempat wisata kraton.
Dengan variabel dimensi kualitas sebagai berikut:
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik
(tangibles). Terdapat tiga cluster pada studi kasus ini
yaitu:
1. Cluster 1 terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan yang
berusia <20 sebanyak 6 orang, 2 orang usia 21-25
tahun, usia 26-30 tahun sebanyak 1 orang, usia 41-50
tahun sebanyak 2, dan >50 tahun sebanyak 1 orang.
Profesi yang terdapat sebanyak 5 orang sebagai
pelajar atau mahasiswa, 3 orang sebagai pegawai
swasta, 1 orang sebagai wiraswasta, dan 3 orang lain-
lain. Intensitas sebesar 7 orang pernah 1-2 kali
berkunjung, 1 orang sebanyak 3-4 kali, sebanyak 5-6
kali sebesar 3 orang, dan >7 kali sebanyak 1 orang.
Dengan daerah asal sebanyak 9 dari Yogyakarta dan 3
orang dari luar jawa.
2. Cluster 2 terdiri dari 9 laki-laki dan 4 perempuan yang
berusia <20 sebanyak 7 orang, 3 orang usia 21-25
tahun, usia 31-40 tahun sebanyak 1 orang, usia 41-50
tahun sebanyak 2 orang. Profesi yang terdapat
sebanyak 8 orang sebagai pelajar atau mahasiswa, 1
orang sebagai pegawai negeri sipil, 2 orang sebagai
pegawai swasta, 1 orang sebagai wiraswasta, serta 1
orang sebagai guru atau dosen, dan 1 orang lain-lain.
Intensitas sebesar 5 orang pernah 1-2 kali
berkunjung, 6 orang sebanyak 3-4 kali, dan >7 kali
sebanyak 2 orang. Dengan daerah asal sebanyak 4 dari
Yogyakarta, 1 orang dari Bandung, dari Jakarta ada 3
orang, serta 1 orang dari Surabaya dan 4 orang dari
luar jawa. Pada kelompok ini sangat bervariasi.
3. Cluster 3 terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan yang
berusia <20 sebanyak 3 orang, 1 orang usia 21-25
tahun, usia 26-30 tahun sebanyak 1 orang. Profesi
yang terdapat sebanyak 3 orang sebagai pelajar atau
mahasiswa, 1 orang sebagai pegawai swasta, 1 orang
sebagai wiraswasta. Intensitas sebesar 2 orang pernah
1-2 kali berkunjung, 2 orang sebanyak 3-4 kali,
sebanyak 5-6 kali terdapat 1 orang. Dengan daerah
asal sebanyak 2 dari Yogyakarta, serta 2 orang dari
Surabaya dan 1 orang dari luar jawa.
5.2 Saran
Saran yang dapat pratikan yaitu bagi pengelola
wisata kraton, ini tentunya harus lebih memperhatikan
dari variabel jaminan dan bukti fisik, karena ini menjadi
penilaian yang kurang baik oleh responden, yang mana
dalam aspek jaminan masih kurangnya pengawasan yang dapat
menimbulkan tindak kriminal, dan yang terpenting dari
bukti fisik dalam hal kebersihan yang kurang dan pemetaan
wilayah sekitar kraton.
Dan bagi peneliti yang akan mencoba melakukan studi
kasus ini, perlu banyak hal yang harus diperhatikan. Dari
segi pembuatan kuisioner ini sangat penting terutama
dalam penentuan variabel yang harus masuk akal dalam
memberikan tanggapan mengenai objek yang akan diteliti,
serta dalam pengolahan menggunakan SPSS ini harus
diperhatikan dalam pembacaan dendogram yang sangat
mempengaruhi penentuan cluster.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi retno adriani dan Armieta ayu irianti,
Analisis dimensi kualitas terhadap kepuasan
pengunjung dan perilaku purna pengguna
fasilitas touring kebun dan pabrik teh wonosari
wisata agro wonosari, universitas brawijaya.