analisa cluster pada tempat wisata kraton yogyakarta ario nuh sadewo (11522141

33
ANALISA CLUSTER PADA TEMPAT WISATA KRATON YOGYAKARTA Ario Nuh Sadewo (11522141) Pratikum Analisa Dan Keputusan Data Mining FTI UII ABSTRAK Cluster analysis is a method used to classifying from each group or organizing a collection of patterns into clusters of similarity of their features, the palace is a very famous tourist spot and became an icon of the city of Yogyakarta, is home to king sri sultan hamengku buwono X, the number of factors yan can add sites so need to be considered. In this issue there are two factors, the first factor segmentation and quality dimensions, for the dimensions of quality using 5 types namely, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles, the cluster analysis found three clusters are formed by a variety of patterns characteristic of the similarity of each cluster member . Of each cluster have the patterns that vary in terms of age, the intensity of visit, place of origin, profession and of course sex. Key word : cluster, kraton, segmentation, dimension of quality 1. PENDAHULUAN Tempat wisata merupakan lokasi yang dimana menjadi simbol atau ciri khas pada daerah tersebut. Karena itu persaingan tempat wisata sangat kompetitif antar tempat wisata terutama di daerah Yogyakarta ini, banyak sekali tempat wisata do Yogyakarta dari berbagai tipe seperti wisata alam, bangunan bersejarah, dan tentunya ciri khas yang ada di Yogyakarta ini layaknya jalan Malioboro. Dalam banyaknya tempat wisata pada suatu daerah tentunya persaingan sangat ketat, terutama dalam hal mendapatkan kepuasan pelanggan dan dimensi kualitas

Upload: uii

Post on 21-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISA CLUSTER PADA TEMPAT WISATA KRATON

YOGYAKARTA

Ario Nuh Sadewo (11522141)Pratikum Analisa Dan Keputusan Data Mining FTI UII

ABSTRAKCluster analysis is a method used to classifying from each group or organizing a

collection of patterns into clusters of similarity of their features, the palace is a very famous

tourist spot and became an icon of the city of Yogyakarta, is home to king sri sultan

hamengku buwono X, the number of factors yan can add sites so need to be considered. In

this issue there are two factors, the first factor segmentation and quality dimensions, for the

dimensions of quality using 5 types namely, reliability, responsiveness, assurance, empathy,

and tangibles, the cluster analysis found three clusters are formed by a variety of patterns

characteristic of the similarity of each cluster member . Of each cluster have the patterns that

vary in terms of age, the intensity of visit, place of origin, profession and of course sex.

Key word : cluster, kraton, segmentation, dimension of quality

1. PENDAHULUAN

Tempat wisata merupakan lokasi yang dimana menjadi

simbol atau ciri khas pada daerah tersebut. Karena itu

persaingan tempat wisata sangat kompetitif antar tempat

wisata terutama di daerah Yogyakarta ini, banyak sekali

tempat wisata do Yogyakarta dari berbagai tipe seperti

wisata alam, bangunan bersejarah, dan tentunya ciri

khas yang ada di Yogyakarta ini layaknya jalan

Malioboro. Dalam banyaknya tempat wisata pada suatu

daerah tentunya persaingan sangat ketat, terutama dalam

hal mendapatkan kepuasan pelanggan dan dimensi kualitas

dari tempat wisata itu sendiri. Dengan banyaknya tempat

wisata ini pratikan memilih tempat wisata Kraton

Yogyakarta, karena tempat wisata ini tentunya sangat

tidak asing bila para wisatawan yang akan berkunjung di

Yogyakarta, kraton merupakan tempat wisata bersejarah

yang di Yogyakarta, merupakan tempat dari Sri Sultan

Hamengku Buwono X, di kraton juga banyak sekali tempat

peninggalan para sri Sultan terdahulu yang dijadikan

museum untuk makin menarik para wisatawan, tidak hanya

kita bisa menikmati tempat yang unik di kraton, kita

bisa saja kalau beruntung bisa bertemu langsung dengan

Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Banyaknya persaingan di tempat wisata ini tentunya

perlu diadakan pemilihan cluster, metode cluster adalah

metode yang digunakan untuk memilih pengelompokan

variabel sehingga mengetahui karakteristik serta pola

dalam setiap cluster, dengan metode ini kita dapat

mengelompokan setiap variabel pada setiap cluster

sehingga mengetahui tingkat dimensi kualitas dan

tingkat kepuasan responden. Tempat wisata kraton

tentunya masih sangat diminati para wisatawan dari

semua kalangan, ini menjadikan bahwa kraton sangat

menarik perhatian wisatawan. Alasan kenapa pratikan

memilih studi kasus di kraton adalah karena jarak

lokasi dengan tempat pratikan dekat aksesnya mudah dan

juga karena jogja terkenal juga dengan wisata

kratonnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mengenai dimensi kualitas dan tingkat kepuasan

konsumen, dimensi kualitas sendiri ada 8 tipe antara

lain: Performance (performa), Durabillty (ketahanan),

Serviceabillty, Aesthetics (estetik), Perceveid quality

(mutu/kualitas), Conformance, Reliability (keandalan),

Feature (fitur). Adapun jurnal yang telah ada yang pernah

dilakukan oleh pratikan sebelumnya oleh : Dwi Retno

Adriani, SP, MP dengan judul “Analisis dimensi kualitas

terhadap kepuasan pengunjung dan perilaku purna

penggunaan fasilitas touring kebun dan pabrik teh

wonosari wisata agro wonosari”. Dengan melihat jurnal

penelitian ini pratikan menggunakan variabel dimensi

kualitas yaitu keandalan (reliability), daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assrance), empati (empathy),

bukti fisik (tangibles). Dengan penentuan variabel

diemnsi kualitas tersebut tentunya akan memberiakan

masukan terhadap tempat wisata sehingga mampu

meningkatkan kualitasnya.

Pada kasus di wisata kraton ini pratikan mencoba

menganalisa perilaku dan karateristik pengunjung yang

pernah berkunjung di kraton, dengan menggunakan metode

cluster, dapat mengelompokkan dari segi kedekatan antar

karateristik profilisasinya seperti, jenis kelamin,

usia, profesi, daerah asal dan intesitas berkunjung di

kraton. Dengan mengetahui antar karateristik yang

saling berhubungan tersebut bisa diketahui dalam

pengelompokan cluster itu ada karakter yang saling

berdekatan sehingga dapat mengetahui kaarakter atau

pola apa yang ada di salah satu cluster, dengan

diketahuinya itu bisa juga kita memberikan knowledge

yang dari data disampaikan secara informatis sehingga

mampu memberikan pengetahuan.

1. Indikator apakah yang secara signifikan

berpengaruh pada variabel yang diamati pada

penelitian ini?

2. Berapa dan bagaimanakah karateristik dari setiap

cluster yang terbentuk?

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Deduktif

Analisis cluster adalah suatu statistik yang bertujuan

memisahkan objek kedalam beberapa kelompok yang

mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan

yang lain. Dalam analisis ini tiap-tiap kelompok

bersifat homogen antar anggota dalam kelompok atau

variasi obyek dalam kelompok yang terbentuk sekecil

mungkin. Bisa juga dijelaskan bahwa analisis cluster

adalah pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster

berdasar atas kesamaanya, pola-pola dalam suatu cluster

akan memiliki kesamaan ciri atau sifat daripada pola-

pola dalam cluster yang lainnya.

Gambar 1.1 Contoh Pola Cluster

Clustering bermanfaat untuk melakukan analisis

pola-pola yang ada, mengelompokan, membuat keputusan

dan Machine learning, termasuk data mining, Document

Retrieval, segmentasi citra, dan klasifikasi pola.

Metodologi clustering lebih cocok digunakan untuk

mengeksplorasi hubungan antar data untuk membuat suatu

penilaian terhadap strukturnya. Tipe clustering yaitu:

a. Partitional Clustering adalah pembagian objek data ke

dalam no-overlapping subset sehingga setiap objek

data adalah tepat satu subset.

b. Hierarchical Clustering adalah sehimpunan cluster

bersarang yang diorganisakikan sebagai struktur

hirarki pohon.

Adapun juga tipe-tipe cluster yaitu:

a) Well-separated clusters adalah sebuah cluster

sehimpunan dengan titik yang memiliki

kemiripan dengan titik lain dalam cluster

daripada di cluster lain.

b) Center-based clusters adalah sebuah cluster yang

memilki anggota-anggota yang mirip dengan

pusat cluster daripada pusat cluster lain.

Pusat cluster yaitu centroid adalah rata-rata

dari semua titik dalam cluster, edoid adalah

memilih titk sebagai titik tengah.

c) Densty-based clusters adalah area padat titik,

yang dipisahkan dengan area kepadatan tinggi

lainnya. Digunakan ketika cluster tidak

teratur atau saling terkait, dan ketika noise

dan outliers hadir.

Komponen dari cluster adalah representasi pola

(termasuk ekstraksi sifat/ciri dan atau pemilihan),

definisi ukuran kedekatan pola sesuain dengan domain

data.

Proses pengambilan keputusan dalam analisis

cluster , pengambilan keputusan dalam analisis cluster

memiliki 6 tahapan, yaitu: menentukan tujuan analisis

cluster, menentukan desain penelitian analisis cluster,

menentukan asumsi analisis cluster, menrunkan cluster-

cluster dan memperkirakan overall fit, menginteprasikan

hasil analisis cluster, mengukur tingkat validasi hasil

analisis cluster.

Langkah-langkah dalam analisis cluster adalah:

1. Merumuskan permasalahan.

2. Memilih ukuran jarak atau kesamaan.

3. Menetapkan prosedur pengclusteran.

4. Menetapkan jumlah cluster.

5. Inteprestasi dan profil dari cluster.

6. Menaksir reliabilitas dan validitas.

Aplikasi dari analisis cluster yaitu:

a) Segmentasi pasar konsumen.

b) Memahami perilaku pembeli.

c) Mengidentifikasikan peluang produk baru.

d) Memilih pasar mana yang akan dituju (targeting).

e) Meringkas data atau mereduksi data.

2.2 Kajian induktif

Pada metode analisis cluster ini, pastinya sudah

pernah dilakukan sebelumnya. Dalam menganalisa tempat

wisata menggunakan analisis cluster. Pratikan melakukan

studi kasu analisa cluster ini yang bertempat di wisata

kraton yang berada di Yogyakarta, yang menggunakan

variabel dimensi kualitas. Adapun contoh dari jurnal

penelitian sebelumnya oleh Dwi retno andriani, SP, MP.

Dengan judul penelitian “Analisis deimensi kualitas

terhadap kepuasan pengunjung dan perilaku purna

penggunaan fasilitas touring kebun dan pabrik teh

wonosari wisata agro wonosari”.

Pada tujuan penelitian ini adalah, menganalisis

hubungan variabel dimensi kualitas yang terdiri dari

keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan bukti

fisik terhadap penilaian kualitas touring kebun.

Menganalisis hubungan variabel dimensi kualitas, dan

mengetahui hubungan antara kualitas jasa dan kepuasan

pengunjung dengan perilaku purna penggunaan fasilitas.

Metode yang digunakan untuk menetukan responden

dilakukan berdasarkan pendekatan Malhotra (2005), yang

menyatakan bahwa banyaknya jumlah responden yang

diambil untuk penelitian minimal 4 atau 5 kali jumlah

atribut yang dugunakan dalam penelitian. Untuk metode

pengumpulan data menggunakan ada data primer dan

sekunder, data sekunder dapat dari internet, pustaka

maupun sumber otentik yang mendukung. Dan data primer

diperoleh dari sumber pertama atau pihak yang langsung

terlibat dari permasalahan yang akan dibahas.

Dengan mendapatkan dari kuisioner, maka perlu adanya

korelasi karena data kuisioner merupakan data ordinal.

Dengan menggunakan analisis korelasi spearman, analisis

ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas

(dimensi kualitas jasa) dan variabel terikat (kualitas

jasa dan kepuasan konsumen.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian pada studi kasus ini, dilakukan di

tempat wisata kraton yogyakarta yang beralamat di

Jalan Rotowijayan 1, Yogyakarta 55133 Indonesia.

Lokasi ini merupakan tempat tinggal raja Sri Sultan

Hamengku Buwono X, namun juga menjadi penjaga

kebudayaan jawa, di tempat ini dapat belajar dan

melihat secara langsung bagaimana budaya tetap

dilestarikan ditengah laju perkembangan dunia.

Pratikan memilih lokasi ini karena lokasi yang tidak

jauh dari tempat preatikan sehingga memudahkan untuk

kesana, kemudian karean kraton merupakan tempat wisata

di jogja yang tidak sepi pengunjung, sehingga dapat

mudah mendapaatkan pengunjung.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam studi kasus ini pratikan menggunakan metode

pengumpulan data observasi dan kuisioner, guna

mendapatkan data yang valid. Untuk kuisione

rdiperlukan minimal 30 responden sehingga dapat

melakukan analisa.

3.3 Jenis Data

Dalam penelitian ini pratikan mengunakan jenis data

primer dan data sekunder, untuk data primer yang

digunakan data dari kuisioner yang diberikan kepada

minimal 30 responden yang menjawab pertanyaan di

lembar kuisioner, untuk mengetahui profilisasi

responden serta dimensi kualitas dan tingkat kepuasan

konsumen.

Untuk data sekunder, pratikan mendapatkan dari

jurnal penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan

judul “Analisis dimensi kualitas terhadap kepuasan

pengunjung dan perilaku purna penggunaan fasilitas

touring kebun dan pabrik teh wonosari wisata agro

wonosari”.

3.4Alur Penelitian

1. Pertama melakukan studi pendahuluan, merupakan

pemahaman dari metode cluster yang akan di kerjakan.

2. Melakukan studi literatur dengan membaca dari jurnal

atau dari pustaka.

3. Melakukan identifikasi masalah yang akan di analisa

menggunakan metode cluster.

4. Dalam pembentukan model penelitian dibagi ada dua

hal, yaitu metode pengambilan data menggunaka

kuisioner, wawancara, ataupun observasi. Untuk

penentuan objek pengambilan data, ini memilih tempat

wisata dalam objek penelitian.

5. Kemudian menentukan kuisioner, yang berisikan

profilisasi responden serta dimensi kualitas yang

berhubungan dengan objek yang diteliti.

6. Melakukan penyebaran kuisioner yang minimal harus 30

responden.

7. Melakukan perhitungan validasi menggunakan software

SPSS, jika tidak valid harus mengulang step

pembuatan kuisioner.

8. Jika hasil kuisioner yang telah di isi oleh

responden valid maka langsung menjadi pengumpulan

data.

9. Kemudian melakukan pengolahan data menggunakan

software SPSS, melakukan pengolahan grafik dendogram

dan crosstab.

10. Melakukan analisa data, serta mentukan jumlah

cluster serta mengetahui karateristik dan pola

setiap cluster.

11. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang

harus menyangkut knowledge.

4. HASIL

4.1 Pemilihan Indikator Variabel

Pada studi kasus ini pratikan menentukan indikator

variabel dalam analisis cluster untuk kuisioner yang

harus sesuai dengan objek penelitian, adapun indikator

variabel yang ditentukan pratikan adalah :

1. Variabel keandalan (Reliability) karena pada variabel

ini yang ditujuka yaitu dalam indikator yang akan

menjadi perhatian kesesuaian pelaksanaan fasilitas

dengan penawaran fasilitas, profesionalisme dan

kecakapan karyawan di tempat wisata kraton.

2. Variabel daya tanggap (Responsiveness) menentukan

variabel ini karena di tempat wisata perlu adanya

penilaian kesigapan pemandu dalam menjawab

pertanyaan yang dilontarkan pengunjung.

3. Variabel jaminan (Assurance) penentuan variabel ini

karena pada tempat wisata harus ada rasa aman yang

diberikan karyawan kepada pengunjung.

4. Variabel empati (emphaty) penentuan variabel ini

karena pada tempat wisata yang harus ditujukan

kepada karyawan dalam mengetahui kebutuhan

pengunjung atau keluwesan karyawan yang tidak

membedakan status sosial.

5. Variabel bukti fisik (tangibles) variabel ini

ditentukan oleh pratikan karena perlu adanya

penilaian terhadap bukti fisik tempat wisata

seperti kebersihan, fasilitas, kenyamanan, dan

kerapian karyawan.

4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner

Tabel 2.2 Data Hasil Kuisioner

Keterangan :

1) Jenis kelamin : 1. Laki-laki, 2. Perempuan

2) Usia : 1. <20 tahun 3. 26-30 tahun 5.

41-50 tahun

2. 21-25 tahun

4. 31-40 tahun 6. >50 tahun

3) Profesi : 1. Pelajar/mahasiswa 2.

Pegawai negeri sipil

3. Pegawai swasta

4. Wiraswasta/wirausaha

5. Guru/dosen 6. Lain-lain

4) Intensitas : 1. 1-2 kali 2. 3-4 kali

3.5-6 kali

4. >7 kali

5) Daerah asal : 1. Yogyakarta 2. Bandung

5. Luar pulau jawa

3.jakarta 4. Surabaya

4.3 Output Dan Analisis Dendogram

Single Linkage

Agglomeration Schedule

Stage Cluster Combined Coefficients

Stage Cluster FirstAppears

NextStage

Cluster1

Cluster2

Cluster 1 Cluster 2

1 26 27 .000 0 0 2

2 25 26 .000 0 1 3

3 22 25 .000 0 2 5

4 17 24 .000 0 0 17

5 21 22 .000 0 3 6

6 18 21 .000 0 5 7

7 10 18 .000 0 6 10

8 13 16 .000 0 0 9

9 12 13 .000 0 8 17

10 8 10 .000 0 7 11

11 7 8 .000 0 10 12

12 2 7 .000 0 11 16

13 29 30 1.000 0 0 26

14 4 28 1.000 0 0 23

15 19 23 1.000 0 0 16

16 2 19 1.000 12 15 18

17 12 17 1.000 9 4 19

18 2 15 1.000 16 0 20

19 12 14 1.000 17 0 20

20 2 12 1.000 18 19 21

21 2 11 1.000 20 0 22

22 2 6 1.000 21 0 25

23 1 4 1.000 0 14 24

24 1 3 1.000 23 0 25

25 1 2 1.000 24 22 26

26 1 29 2.000 25 13 27

27 1 20 2.000 26 0 28

28 1 9 2.000 27 0 29

29 1 5 2.000 28 0 0

CROSSTABS

/TABLES=y1 y2 y3 y4 y5 BY cluster

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CORR

/CELLS=COUNT TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 06-JUN-2013 16:26:56

Comments

Input

DataC:\Users\ario\Documents\analisis cluster3.1.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working DataFile

30

Missing Value Handling

Definition of MissingUser-defined missing values are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each table arebased on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables ineach table.

Syntax

CROSSTABS

/TABLES=y1 y2 y3 y4 y5 BY cluster

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CORR

/CELLS=COUNT TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Resources

Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,03

Dimensions Requested 2

Cells Available 174734

[DataSet1] C:\Users\ario\Documents\analisis cluster3.1.sav

Warnings

CORR statistics are available for numeric data only.

CORR statistics are available for numeric data only.

CORR statistics are available for numeric data only.

CORR statistics are available for numeric data only.

CORR statistics are available for numeric data only.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jenis kelamin * cluster

30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

usia * cluster 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

profesi * cluster 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

intensitas * cluster

30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

daerah asal * cluster

30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

jenis kelamin * cluster

Crosstab

cluster Total

1 2 3

jenis kelamin

laki-laki

Count 7 9 4 20

% of Total

23.3% 30.0% 13.3% 66.7%

perempuan

Count 5 4 1 10

% of Total

16.7% 13.3% 3.3% 33.3%

Total

Count 12 13 5 30

% of Total

40.0% 43.3% 16.7% 100.0%

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases

30

a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.

usia * cluster

Crosstab

cluster Total

1 2 3

usia

<20 tahun

Count 6 7 3 16

% of Total

20.0% 23.3% 10.0% 53.3%

21-25 tahun

Count 2 3 1 6

% of Total

6.7% 10.0% 3.3% 20.0%

26-30 tahun

Count 1 0 1 2

% of Total

3.3% 0.0% 3.3% 6.7%

31-40 Count 0 1 0 1

tahun% of Total

0.0% 3.3% 0.0% 3.3%

41-50 tahun

Count 2 2 0 4

% of Total

6.7% 6.7% 0.0% 13.3%

>50 tahun

Count 1 0 0 1

% of Total

3.3% 0.0% 0.0% 3.3%

Total

Count 12 13 5 30

% of Total

40.0% 43.3% 16.7% 100.0%

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases

30

a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.

profesi * cluster

Crosstab

cluster Total

1 2 3

profesi

pelajar/mahasiswa

Count 5 8 3 16

% of Total

16.7% 26.7% 10.0% 53.3%

Pns

Count 0 1 0 1

% of Total

0.0% 3.3% 0.0% 3.3%

pegawai swasta

Count 3 2 1 6

% of Total

10.0% 6.7% 3.3% 20.0%

wiraswasta/wirausaha

Count 1 1 1 3

% of Total

3.3% 3.3% 3.3% 10.0%

guru/dosen

Count 0 1 0 1

% of Total

0.0% 3.3% 0.0% 3.3%

lain-lain

Count 3 0 0 3

% of Total

10.0% 0.0% 0.0% 10.0%

Total

Count 12 13 5 30

% of Total

40.0% 43.3% 16.7% 100.0%

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases

30

a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.

intensitas * cluster

Crosstab

cluster Total

1 2 3

intensitas

1-2 kali

Count 7 5 2 14

% of Total

23.3% 16.7% 6.7% 46.7%

3-4 kali

Count 1 6 2 9

% of Total

3.3% 20.0% 6.7% 30.0%

5-6 kali

Count 3 0 1 4

% of Total

10.0% 0.0% 3.3% 13.3%

>7 kali

Count 1 2 0 3

% of Total

3.3% 6.7% 0.0% 10.0%

Total

Count 12 13 5 30

% of Total

40.0% 43.3% 16.7% 100.0%

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases

30

a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.

daerah asal * cluster

Crosstab

cluster Total

1 2 3

daerah asal yogyakart

a

Count 9 4 2 15

% of Total

30.0% 13.3% 6.7% 50.0%

Bandung

Count 0 1 0 1

% of Total

0.0% 3.3% 0.0% 3.3%

Jakarta

Count 0 3 0 3

% of Total

0.0% 10.0% 0.0% 10.0%

Surabaya Count 0 1 2 3

% of Total

0.0% 3.3% 6.7% 10.0%

luar jawa

Count 3 4 1 8

% of Total

10.0% 13.3% 3.3% 26.7%

Total

Count 12 13 5 30

% of Total

40.0% 43.3% 16.7% 100.0%

Symmetric Measuresa

Value

N of Valid Cases

30

a. Correlation statistics are availablefor numeric data only.

4.4 Karakteristik Dari Setiap Cluster

Pada setiap cluster memiliki perbedaaan karakteristik

yang terjadi, seperti untuk cluster 1 ini terdiri dari

laki-laki 23,3% dan perempuan sebesar 16,7%. Dengan

usia rata-rata 20% untuk usia <20 tahun, dan 6,7%

untuk usia 21-25 tahun, 3,3% untuk usia 26-30 tahun,

6,7% untuk usia 41-50 tahun, dan yang terakhir 3,35

untuk usia >50 tahun. Cluster ini terdapat profesi

sebesar 16,7% sebagai mahasiswa atau pelajar, 10%

sebagai pegawai negeri sipil, 3,3% wiraswasta atau

wirausaha, dan lain-lain sebesar 10%, kemudian untuk

kelompok ini intensitas yang terdapat adalah sebesar

23,3% 1-2 kali berkunjung, 3,3% 3-4 kali, 10% 5-6

kali, dan yang terakhir 3,3 lebih dari >7 kali pernah

berkunjung. Kebanyakan yang berkunjung pada cluster 1 ini

adalah sebesar 30% berasal dari Yogyakarta, dan 10%

berasal dari luar jawa.

Untuk cluster 2 terdapat laki-laki sebesar 30%, dan

perempuan sebesar 13,3%. Dimana usia yang terdapat

sebanyak 23,3% usia <20 tahun, 10% usia 21-25 tahun,

3,3% usia 31-40 tahun, 6,7% usia 41-50 tahun. Profesi

yang terdapat pada kelompok ini adalah sebesar 26,7%

mahasiswa atau pelajar, 3,3% pegawai negeri sipil,

6,7% pegawai swasta, dan 3,3% wiraswasta atau

wirausaha. Yang dimana pada kelompok ini intensitas

berkunjung sebesar 16,7% sebanyak 1-2 kali, 20%

sebanyak 3-4 kali, dan >7 kali sebesar 6,7%. Daerah

asal yang terdapat yaitu sebesar 13,3% berasal dari

Yogyakarta, 3,3% berasal dari Bandung, 10% berasal

dari Jakarta, 3,3% berasal daari Surabaya, dan dari

luar jawa sebesar 13,3%.

Dan yang terakhir cluster 3, memilki karakteristik pada

jenis kelamin sebanyak 13,3% laki-laki, dan sebesar

3,3% perempuan. Dengan usia sebesar 10% <20 tahun, dan

21-25 tahun sebesar 3,3%, dan sebesar 3,3% usia 26-30

tahun. Untuk profesi sebesar 10% adalah mahasiswa dan

pelajar, profesi pegawai swasta sebesar 3,3%, dan

wirausaha atau wiraswasta sebesar 3,3%. Intensitas

berkunjung pada kelompok ini sebesar 6,7% sebanyak 1-2

kali, sebesar 6,7% sebesar 3-4 kali, dan sebesar 3,3 %

sebanyak 5-6 kali berkunjung. Dengan daerah asal

pengunjung sebanyak 6,7% berasal dari Yogyakarta,

sebanyak 6,7% berasal dari Surabaya, dan 3,3% berasal

dari luar jawa.

Dan pola yang ditunjukan dari setiap cluster adalah

sebagai berikut:

Pada cluster 1 membentuk pola kelompok laki-laki dengan

umur <20 tahun, berprofesi sebagai pelajar dan

mahasiswa, dengan intensitas berkunjung di tempat

wisata kraton sebanyak 1-2 kali dan berasal dari

daerah Yogyakarta.

Cluster 2 membentuk pola laki-laki yang berusia <20

tahun, yang sebagai profesi pelajar atau mahasiswa,

yang intensitas berkunjung sebanyak 3-4 kali yang

berasal dari Yogyakarta dan luar pulau jawa.

Cluster 3 membentuk pola laki-laki yang berumur <20

tahun, yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa

dengan intensitas berkunjung 3-4 kali yang berasal

dari daerah Surabaya.

4.5 Kemanfaatan Knownledge Dari Cluster Yang

Terbentuk Bagi Kraton

Dapat dilihat dari hasil analisa diatas, banyak hal

yang harus diketahui atau menjadi informasi terutama

bagi pengelola bahkan peran pemerintah terhadap tempat

wisata kraton ini. Banyak hal yang harus diketahui

dari segi dimensi kualitas yang mana menjadi acuan

bagi pengunjung dalam menilai kinerja wisata kraton.

Dari 5 dimensi kualitas yang telah diketahui yaitu

keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti

fisik. Semua ini menjadi tolak ukur bagi tempat wisata

sehingga mampu menambah kualitas pelayanan dari semua

dimensi kualitas tersebut.

Hal yang dapat diberikan untuk pemerintah pengelola

tempat wisata kraton ataupun pengelola kraton sendiri

yaitu harus meningkatkan dari segi jaminan dan bukti

fisik, karena ini kualitas yang dinilai pengunjung

kurang optimal atau kurang baik, masih banyak

kekurangan dari aspek ini. Dengan mengetahui penilaian

dimensi kualitas bagi pengelola ini tentunya akan

meberikan masukan yang baik, yang dapat merubah atau

memperbaiki kekurangan serta mampu menjaga kualitas

bagi reputasi tempat wisata kraton.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari studi kasus analisa

cluster ini, yang berlokasi di tempat wisata kraton.

Dengan variabel dimensi kualitas sebagai berikut:

keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik

(tangibles). Terdapat tiga cluster pada studi kasus ini

yaitu:

1. Cluster 1 terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan yang

berusia <20 sebanyak 6 orang, 2 orang usia 21-25

tahun, usia 26-30 tahun sebanyak 1 orang, usia 41-50

tahun sebanyak 2, dan >50 tahun sebanyak 1 orang.

Profesi yang terdapat sebanyak 5 orang sebagai

pelajar atau mahasiswa, 3 orang sebagai pegawai

swasta, 1 orang sebagai wiraswasta, dan 3 orang lain-

lain. Intensitas sebesar 7 orang pernah 1-2 kali

berkunjung, 1 orang sebanyak 3-4 kali, sebanyak 5-6

kali sebesar 3 orang, dan >7 kali sebanyak 1 orang.

Dengan daerah asal sebanyak 9 dari Yogyakarta dan 3

orang dari luar jawa.

2. Cluster 2 terdiri dari 9 laki-laki dan 4 perempuan yang

berusia <20 sebanyak 7 orang, 3 orang usia 21-25

tahun, usia 31-40 tahun sebanyak 1 orang, usia 41-50

tahun sebanyak 2 orang. Profesi yang terdapat

sebanyak 8 orang sebagai pelajar atau mahasiswa, 1

orang sebagai pegawai negeri sipil, 2 orang sebagai

pegawai swasta, 1 orang sebagai wiraswasta, serta 1

orang sebagai guru atau dosen, dan 1 orang lain-lain.

Intensitas sebesar 5 orang pernah 1-2 kali

berkunjung, 6 orang sebanyak 3-4 kali, dan >7 kali

sebanyak 2 orang. Dengan daerah asal sebanyak 4 dari

Yogyakarta, 1 orang dari Bandung, dari Jakarta ada 3

orang, serta 1 orang dari Surabaya dan 4 orang dari

luar jawa. Pada kelompok ini sangat bervariasi.

3. Cluster 3 terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan yang

berusia <20 sebanyak 3 orang, 1 orang usia 21-25

tahun, usia 26-30 tahun sebanyak 1 orang. Profesi

yang terdapat sebanyak 3 orang sebagai pelajar atau

mahasiswa, 1 orang sebagai pegawai swasta, 1 orang

sebagai wiraswasta. Intensitas sebesar 2 orang pernah

1-2 kali berkunjung, 2 orang sebanyak 3-4 kali,

sebanyak 5-6 kali terdapat 1 orang. Dengan daerah

asal sebanyak 2 dari Yogyakarta, serta 2 orang dari

Surabaya dan 1 orang dari luar jawa.

5.2 Saran

Saran yang dapat pratikan yaitu bagi pengelola

wisata kraton, ini tentunya harus lebih memperhatikan

dari variabel jaminan dan bukti fisik, karena ini menjadi

penilaian yang kurang baik oleh responden, yang mana

dalam aspek jaminan masih kurangnya pengawasan yang dapat

menimbulkan tindak kriminal, dan yang terpenting dari

bukti fisik dalam hal kebersihan yang kurang dan pemetaan

wilayah sekitar kraton.

Dan bagi peneliti yang akan mencoba melakukan studi

kasus ini, perlu banyak hal yang harus diperhatikan. Dari

segi pembuatan kuisioner ini sangat penting terutama

dalam penentuan variabel yang harus masuk akal dalam

memberikan tanggapan mengenai objek yang akan diteliti,

serta dalam pengolahan menggunakan SPSS ini harus

diperhatikan dalam pembacaan dendogram yang sangat

mempengaruhi penentuan cluster.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi retno adriani dan Armieta ayu irianti,

Analisis dimensi kualitas terhadap kepuasan

pengunjung dan perilaku purna pengguna

fasilitas touring kebun dan pabrik teh wonosari

wisata agro wonosari, universitas brawijaya.

Noor Ridho, Implementasi data mining dengan

metode clustering untuk melakukan competitive

intelligence perusahaan, universitas

mercubuana.

Robinsn sitepu, Analisis cluster terhadap

tingkat pencemaran udara pada sektor industri

di sumatera selatan, universitas sriwijaya.