al,pb, dan sn
TRANSCRIPT
ALUMINIUMa. pengertianAluminium berada dalam golongan IIIA pada sistem periodik dengan elektron valensi ns np, dan mempunyai bilangan oksidasi +3.
Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual.
ALUMINIUMb. Keberadaan di Alam Aluminium merupakan unsur ketiga kelimpahan dalam kerak bumi setelah oksigen dan silikon
Aluminium merupakan elemen berlimpah dalam kerak bumi dengan persentase sekitar 7,5 % - 8,1 %.
Di Guinea Dan Australia Austria mempunyai sekitar satu setengah cadangan dunia. Negara-negara lain dengan cadangan utama meliputi Brazil, Jamaica, dan India.
ALUMINIUMc. Sifat-sifat Unsur
Logam yang reaktif ,Cepat teroksidasi,Nonmagnetik
Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan
untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai
pembungkus makanan, obat, dan rokok.
Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al
digunakan sebagai kabel tiang listrik.
Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat
seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan
peswat.
Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
ALUMINIUM• Nomor atom : 13• Massa atom : 26,98154 g/mol• Elektronegativitas menurut Pauling : 1,5• Kepadatan : 2,7 g/cm-3 pada 20 °C• Titik lebur : 660,4 °C• Titik didih : 2467 °C• Radius Vanderwaals : 0,143 nm• Radius ionik : 0,05 nm• Isotop : 3• Isotop buatan: 16• Energi ionisasi pertama : 577,4 kJ/mol• Energi ionisasi kedua : 1.816,1 kJ/mol• Energi ionisasi ketiga : 2.744,1 kJ/mol• Potensial standar : – 1,67 V
ALUMINIUMd. PembuatanPembuatan Aluminium terjadi dalam dua tahap:
1.) Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina), dan
2.) Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk menghasilkan aluminium murni.
ALUMINIUM1. Proses BayerBauksit yang dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alat-alat tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan Al2O3 yang ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak larut.Al2O3(s) + 2NaOH(aq) ―→ 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pemisahan larutan, NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) ―→ Al(OH)3(s) + NaCl(aq)
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150°C sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.Al(OH)3(s) ―→ Al2O3(s) + 3H2O(g)
Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult.
ALUMINIUM2. Proses Hall-Heroult
Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah
elektrolisis leburan Al2O3. Pada elektrolisis ini Al2O3
dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6) yang
berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur
Al2O3 murni mencapai 2000 0C), campuran tersebut akan melebur
pada suhu antara 850-950 0C. Anode dan katodenya terbuat dari
grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:Al2O3 (l) → 2Al3+ (l) + 3O2- (l)
Anode (+) : 3O2-
(l) → 3/2 O2 (g) + 6e−
Katode (-) : 2Al3+ (l) + 6e- → 2Al (l)
Reaksi sel : 2Al3+ (l) + 3O2- (l) → 2Al (l) + 3/2 O2
ALUMINIUMe. Kegunaan• Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
• untuk membuat badan pesawat terbang.• Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
• Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
• Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
• Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
TIMAHa. Pengertian
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
TIMAHb. Keberadaan dialamTimah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone.
Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.
TIMAHc. Sifat timahSifat
Fisik
a
Timah (Sn)
Fasa
Padatan
Dens
itas
7,365 g/cm3 (Sn
putih)
5,769 g/cm3 (Sn
abu-abu)
Titik
leleh
231,93 C
Titik
didih
2602 C
Panas
fusi
7,03 kJ/mol
Kalor
jenis
27,112 J/molK
Sifat kimia Timah (Sn)
Bilangan
oksidasi
4,2, -4
Elektronegatifi
tas
1,96 (skala
pauli)
Energi ionisasi
1
708,6 kJ/mol
Energi ionisasi
2
1411,8 kJ/mol
Energi ionisasi
3
2943,0 kJ/mol
Jari-jari atom 140 pm
Radius ikatan
kovalen
139 pm
Jari-jari Van
Der Waals
217 pm
Struktur
Kristal
tetragonal (Sn
putih)
kubik diamond (Sn
abu-abu)
Konduktifitas
termal
66,8 W/mK
TIMAHlogam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel
memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan
memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan
Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh.
TIMAH1.Tahap kosentrasi
Tahap konsentrasi bijih timah merupakan operasi peningkatan kadar. Bijih timah yang diolah memiliki kadar awal sekitar 30 sampai 65 persen Sn. Setelah melalui operasi pemisahan, kadar timah minimum yang harus tercapai supaya dapat dipergunakan sebagai umpan peleburan tahap pertama adalah sebesar 70 persen Sn.
TIMAH2. Tahap smelting• Proses smelting merupakan proses reduksi dari konsentrat bijih timah pada temparatur tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi adalah melepas ikatan oksigen yang terdapat mineral kasiterit. Reduktor yang digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO. Reaksi yang terjadi selama proses smelting adalah:SnO2 + CO → SnO + CO2
SnO + CO → Sn + CO2
• Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang tidak saling larut. Slag akan mengikat pengotor-pengotor yang terdapat di dalam konsentrat.
TIMAH3. Tahap refining• Crude tin dari proses peleburan tahap satu kemudian dibawa ke proses selanjutnya yaitu proses pemurnian. Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn >90 persen dan sisanya adalah pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu, dan Sb.
• Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan kettle refining, eutectic refining, serta electrolytic refining. Pemilihan teknologi untuk proses pemurnian adalah berdasarkan tingkat kemurnian logam timah yang diinginkan. Setelah melewati tahap refining ini, kemurnian logam timah dapat mencapai 99,93 persen.
TIMAHe. Kegunaan timahLogam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%),
industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%),industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
TIMBALa.Pengertian
Timbal adalah suatu unsur kimia yang terdapat pada golongan IV A dan periode ke enam pada tabel periodik. Timbal yang diberi lambang Pb yang merupakan singkatan dari bahasa Latinnya, yaitu plumbum. Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2.
TIMBALb. Keberadaan dialam• Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga.
• Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite” (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm, sedangkan dilautan adalah:
Permukaan samudra atlantik : 0,00003 ppmBagian dalam samudra atlantik : 0,000004 ppmPermukaan samudra pasifik : 0,00001 ppmBagian dalam samudra pasifik : 0,000001 ppm
TIMBALc. Sifat timbal
Sifat kimia Timah (Sn)
Bilangan
oksidasi
4,2, -4
Elektronegatifi
tas
1,96 (skala
pauli)
Energi ionisasi
1
708,6 kJ/mol
Energi ionisasi
2
1411,8 kJ/mol
Energi ionisasi
3
2943,0 kJ/mol
Jari-jari atom 140 pm
Radius ikatan
kovalen
139 pm
Jari-jari Van
Der Waals
217 pm
Struktur
Kristal
tetragonal (Sn
putih)
kubik diamond (Sn
abu-abu)
Konduktifitas
termal
66,8 W/mK
Sifat Fisika Timbal (Pb)
Bilangan
oksidasi
4,2,-4
Elektronegatifita
s
2,33 (skala
pauli)
Energi ionisasi 1 715,6 kJ/mol
Energi ionisasi 2 1450,5 kJ/mol
Energi ionisasi 3 3081,5 kJ/mol
Jari-jari atom 175 pm
Radius ikatan
kovalen
146 pm
Jari-jari Van Der
Waals
202 pm
Struktur Kristal kubik berpusat
muka
Konduktifitas
termal
35,3 W/mK
TIMBALmemiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara
logam yang lunak, tidak bisa ditempa, memiliki konduktifitas listrik yang rendah,
tergolong salah satu logam beratbersifat tahan korosi
TIMBALd. Proses pemuatanPada proses ekstraksi, bijih galena dipekatkan
2PbS(s)+ 3O2(g) → 2PbO(s)+ 2SO2(s)Proses reduksi dilaksanakan dengan batu bara (C) dan
air kapurPbO(s)+ C(s) → Pb (l) + CO(g)PbO(s)+ CO(g) → Pb(l) + CO2(g)
Proses pemanggangan dan penambahan kwarsa (SiO2) untuk mengubah sulfat menjadi silikat.
PbO4(g) + SiO3(g) → PbSiO3(s)+ SO3(g)Silikat dalam proses reduksi akan diubah oleh air
kapur, CaO menjadi PbOPbSiO3(s)+ CaO(s) → PbO + CaSiO3(s)
Alternatif lain pada proses reduksi yaitu pemakaian reduktor bijih bakar dari galena segar sebagai pengganti batubara:
PbS(s) + 2PbO(s) → Pb(s)+ SO2(g)
TIMBALe. Kegunaan 1. Aki2. bingkai-bingkai kaca-kaca berwarna yang dibentuk sebagai
lukisan suatu jendela kaca, sebagai campuran bahan atap, dan pipa saluran air
3. campuran timbal dan timah digunakan sebagai bahan solder untuk perekat atau pematri barang-barang elektronik.
4. sebagai pelindung bahan radioaktif5. sebagai pigmen (pewarna), misalnya PbCrO4 – kuning
(untuk pewarna cat jalan atau bahan plastik), PbMoO4 – merah oranye, PbO – kuning kenari, 2PbCO3.Pb(OH)2 – putih.
6. industri keramik, PbSi2O5 (atau PbO.2SiO2) yang tidak berwarna dipakai untuk pelapis glasir.
7. Tetraetiltimbal (tetraethyllead – TEL), (C2H5)4Pb, yang telah lama dipakai sebagai antiketuk (antiknock) dalam bahan bakar mesin.