direktorat perlindungan tanaman...

64

Upload: vuonghuong

Post on 18-Jul-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

2016

Page 2: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman.

Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman

pangan dari gangguan OPT dan DPI. Indikator kinerja utama kegiatan perlindungan

tanaman pangan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 adalah mengamankan areal tanaman

pangan dari serangan OPT dan terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian :

pemantapan penerapan PHT seluas 3.795 ha, penerapan penangangan DPI seluas 100

ha, gerakan pengendalian OPT sebanyak 115 kali, sarana penanggulangan OPT/DPI

sebanyak 1 paket dan terlaksananya pembinaan dan pengawalan di 32 provinsi

sebanyak 1 paket.

2. Target pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI yaitu

pemantapan penerapan PHT dengan capaian 97,62% dari target dengan kategori

capaian berhasil, penerapan penanganan DPI dengan capaian 80,00% dari target

dengan kategori capaian berhasil, gerakan pengendalian OPT dengan capaian 96,52%

dengan kategori capaian berhasil, sarana penanggulangan OPT/DPI dengan capaian

100,00% dari target dengan kategori capaian berhasil dan terlaksananya pembinaan

dan pengawalan dengan capaian 100,00% dari target dengan kategori capaian berhasil.

3. Areal tanam padi yang dapat diamankan dari serangan OPT dan DPI Tahun 2015 sebesar

95,92% dari target 93% (capaian kinerja sebesar 103,14% dengan kategori sangat

berhasil). Sedangkan untuk capaian kinerja pengamanan pada tanaman jagung sebesar

100,45% (sangat berhasil), kedelai sebesar 100,52% (sangat berhasil), kacang tanah

sebesar 101,13% (sangat berhasil), kacang hijau sebesar 101,64% (sangat berhasil), ubi

kayu sebesar 101,75% (sangat berhasil) dan ubi jalar sebesar 101,76% (sangat berhasil).

4. Upaya pengendalian serangan OPT utama dan penanganan DPI (banjir dan kekeringan)

pada tanaman pangan Tahun 2015 dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Hal ini

dapat dilihat dari luas pengendalian Tahun 2015 pada komoditas padi seluas 1.049.956

ha, jagung seluas 31.882 ha, kedelai seluas 10.282 ha, kacang tanah seluas 1.681 ha,

kacang hijau seluas 1.504 ha, ubi kayu seluas 2.145 ha, dan ubi jalar seluas 1.422 ha.

5. Luas pertanaman yang terserang OPT yang dapat diselamatkan (sembuh) pada tanaman

pangan Tahun 2015 yaitu pada komoditas padi seluas 190.347 ha, jagung seluas 10.847

ha, kedelai seluas 2.136 ha, kacang tanah seluas 484 ha, kacang hijau seluas 412 ha dan

ubi kayu seluas 420 ha. Luas pertanaman yang pertumbuhannya kembali normal

Page 3: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 ii

setelah dilakukan upaya penanganan banjir (surut) pada tanaman pangan Tahun 2015

yaitu pada komoditas padi seluas 57.952 ha, jagung seluas 1.677 ha dan kedelai seluas

75 ha. Luas pertanaman yang pertumbuhan kembali normal setelah dilakukan upaya

penanganan kekeringan (pulih) pada tanaman pangan Tahun 2015 yaitu pada

komoditas padi seluas 80.652 ha, jagung seluas 2.933 ha dan kedelai seluas 1.716 ha.

6. Total anggaran yang tertuang dalam DIPA penguatan perlindungan tanaman pangan

dari serangan OPT dan DPI (Pusat dan Dekonsentrasi) Tahun 2015 sebesar Rp. Rp.

103.998.736.000,- (seratus tiga milyar sembilan ratus sembilan puluh delapan juta tujuh

ratus tiga puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan akhir Desember 2015, realisasi

anggaran mencapai 97.738.905.489,- (sembilan puluh tujuh milyar tujuh ratus tiga

puluh delapan juta sembilan ratus lima ribu empat ratus delapan puluh sembilan

rupiah) atau 93,98% dari total anggaran.

7. Dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, berbagai permasalahan masih

menjadi kendala antara lain: i) Tindakan pengendalian dini pada umumnya terlambat

dilaksanakan karena belum optimalnya koordinasi tripartit yaitu antara Mantri Tani,

POPT-PHP dan Penyuluh Lapangan. Disamping itu, kelembagaan perlindungan tanaman

yang berwenang dalam melaksanakan pengendalian belum satu komando, serta belum

optimalnya peran dan fungsi Brigade Proteksi Tanaman. Untuk itu, perlu advokasi

kepada Gubernur, Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pemegang komando dalam

pelaksanaan pengendalian OPT. ii) Terbatasnya sarana pengendalian OPT dan DPI

menghambat kelancaran pelaksanaan tugas POPT-PHP sehingga peran daerah harus

lebih ditingkatkan dalam pemenuhan sarana tersebut. iii) Terbatasnya jumlah POPT-

PHP mengakibatkan kegiatan pengamatan dan pengendalian/penanggulangan OPT

belum optimal, sehingga perlu penambahan petugas lapangan baik dari APBN maupun

APBD. iv) perubahan iklim berdampak pada luas banjir dan kekeringan serta

perkembangan OPT.

Page 4: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Kinerja pemerintah harus dilaporkan setiap tahunnya sesuai dengan Instruksi Presiden

Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah

menyusun Laporan Kinerja Tahun 2015 yang didasarkan atas tugas pokok dan fungsi serta

kewenangan sesuai dengan program dan rencana kinerja Tahun 2015.

Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan

sasaran perlindungan tanaman pangan sesuai dengan Rencana Kinerja Tahun 2015. Sasaran

strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yaitu mengamankan produksi tanaman

pangan dari serangan OPT dan terkena DPI. Hasil evaluasi kinerja tersebut dapat dijadikan

sebagai acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan pengamanan produksi

tanaman pangan di masa mendatang.

Jakarta, Januari 2016

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Dr.Ir. Dwi Iswari, M.Sc.P

NIP 195912121987032002

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 iii

Page 5: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 iv

DAFTAR ISI

Hal.

RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ............................................................ 2 1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja .......................................................................... 2 1.4. Sumber Daya Manusia ............................................................................................... 5 1.5. Dukungan Anggaran .................................................................................................. 6 1.6. Permasalahan ............................................................................................................ 6

II. PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................... 8

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 ......................................................................... 8 2.2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015 ........................................................................ 10

III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................... 12

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Kinerja ................................................... 12 3.2. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2015 .................................................................. 13 3.3. Evaluasi dan Analisis Kondisi Iklim di Indonesia ...................................................... 14 3.4. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 ................................................. 14 3.5. Kegiatan dalam Rangka Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015 ............................................................................... 29 3.6. Realisasi Anggaran ................................................................................................ 30

IV. PENUTUP .................................................................................................................. 32

LAMPIRAN ............................................................................................................................... 33

Page 6: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 v

DAFTAR TABEL

Hal.

1. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ................. ............................. 6

2. Sasaran Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015 ............... 10

3. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2015 .................................................................................... 13

4. Perbandingan Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2014 dan Tahun 2015 ...................................................................................... 15

5. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Padi

Tahun 2014 dan 2015................................................................................................... 21

6. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2011-2015 ........................................................................................................ 22

7. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Jagung

Tahun 2014 dan Tahun 2015 ..................................................................................... 24

8. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Jagung di Indonesia

Tahun 2011-2015......................................................................................................... 25

9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Kedelai

Tahun 2014 dan Tahun 2015....................................................................................... 27

10. Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai di Indonesia

Tahun 2011-2015......................................................................................................... 28

11. Rencana dan Realisasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015 ......... 29

12. Akuntabilitas Keuangan Terhadap Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015......... 31

13. Realisasi Anggaran Program Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015................................................................................................................. 31

Page 7: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 vi

DAFTAR GRAFIK

Hal.

1. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2011-2015................................................. 23

2. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Jagung di Indonesia Tahun 2011-2015............................................ 26

3. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan

pada Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2011-2015........................................... 29

Page 8: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 vii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.............................. 34

2. Penetapan Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015............................................................................................................... 35

3. Pengukuran Kinerja Tahun 2015.............................................................................. 37

4. Pengukuran Pencapaian Sasaran............................................................................. 38

5. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Pangan di Indonesia Tahun 2009-2013,

Rerata 5 Tahun, Tahun 2014, & Tahun 2015............................................................ 39

6. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2010 – 2014................................................................................................... 40

7. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung di Indonesia

Tahun 2010 – 2014................................................................................................... 41

8. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai di Indonesia

Tahun 2010 – 2014................................................................................................... 42

9. Luas Banjir pada Tanaman Pangan di Indonesia Tahun 2009 - 2013

Rerata 5 Tahun, Tahun 2014 dan Tahun 2015.......................................................... 43

10. Luas Kekeringan pada Tanaman Pangan di Indonesia Tahun 2009 – 2013,

Rerata 5 Tahun, Tahun 2014 dan Tahun 2015......................................................... 44

11. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia

Tahun 2011 – 2015................................................................................................... 45

12. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Jagung di Indonesia

Tahun 2011 – 2015.................................................................................................. 46

13. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai di Indonesia

Tahun 2011 – 2015.................................................................................................. 47

14. Luas Pengendalian dan Sembuh pada Tanaman Pangan di Indonesia

Tahun 2014 dan Tahun 2015 ................................................................................... 48

15. Rencana dan Realisasi PPHT DIPA APBN Tahun 2015.............................................. 49

Page 9: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 viii

16. Rencana dan Realisasi PPHT DIPA APBN-P Tahun 2015........................................... 50

17. Rencana dan Realisasi PPDPI DIPA APBN DAN APBN-P Tahun 2015 ........................ 51

18. Rencana dan Realisasi Gerakan Pengendalian OPT DIPA APBN Tahun 2015 ............ 52

19. Rencana dan Realisasi Gerakan Pengendalian OPT DIPA APBN-P Tahun 2015 ......... 53

20. Rencana dan Realiasasi Sarana Pengendalian OPT DIPA APBN-P Tahun 2015............ 54

Page 10: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 1

I. P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Sesuai Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019, sasaran produksi

padi sebagai komoditas dengan target swasembada berkelanjutan, pada Tahun 2015

mencapai 73,44 juta ton gabah kering giling (GKG), serta surplus beras 10 juta ton di

tahun 2015. Sedangkan jagung dengan target produksi pada Tahun 2015 ditargetkan

mencapai 20,54 juta ton pipilan kering. Serta kedelai ditargetkan mencapai sasaran

1,29 juta ton biji kering.

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 menetapkan 6 sasaran yaitu: swasembada

padi, jagung, dan kedelai; peningkatan produksi daging dan gula; peningkatan

diversifikasi pangan; peningkatan komoditas nilai tambah, berdaya saing dalam

memenuhi pasar ekspor, dan subtitor (pengganti) impor; penyediaan bahan baku

bioindustri dan bioenergi; peningkatan pendapatan keluarga petani; dan akuntabilitas

kinerja aparatur negara yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan memiliki peran strategis dalam rangka pengamanan

produksi guna pencapaian produksi sesuai dengan target yang sudah ditetapkan oleh

Kementerian Pertanian.

Target atau sasaran yang ingin dicapai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

adalah mengamankan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI

(banjir dan kekeringan) dengan rincian : pemantapan penerapan PHT seluas 3.795 ha,

penerapan penangangan DPI seluas 100 ha, gerakan pengendalian OPT sebanyak 115

kali, sarana penanggulangan OPT/DPI sebanyak 1 paket dan terlaksananya pembinaan

dan pengawalan di 32 provinsi sebanyak 1 paket. Guna mencapai target sasaran

tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menggerakkan seluruh elemen

kelembagaan perlindungan baik di pusat maupun daerah sesuai tugas dan fungsinya.

Untuk mengamankan areal pertanaman dari serangan OPT, telah diterapkan kebijakan

“SPOT-STOP”, yaitu kebijakan gerakan pengendalian dini terhadap titik sumber

serangan, agar serangan tidak meluas.

Upaya pengamanan produksi dari serangan OPT dilaksanakan dengan menerapkan

Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sedangkan penanganan DPI diupayakan melalui

antisipasi dan mitigasi terhadap terjadinya banjir, kekeringan dan bencana alam

lainnya. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia, inovasi dan diseminasi

teknologi, penguatan kelembagaan, serta pembinaannya perlu ditingkatkan dan

dikembangkan secara terus menerus.

Page 11: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 2

1.2. Kedudukan, Tugas , Fungsi, dan Kewenangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang perlindungan tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan data organisme

pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi pengendalian OPT,

dan pengelolaan PHT;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan data OPT, DPI, teknologi

pengendalian OPT, dan pengelolaan PHT;

3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan data

OPT, DPI, teknologi pengendalian OPT, dan pengelolaan PHT;

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan data OPT, DPI,

teknologi pengendalian OPT, dan pengelolaan PHT; dan

5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terdiri atas 4 (empat)

Subdirektorat, yaitu:

1) Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan.

2) Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim.

3) Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan.

4) Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu.

Dalam melaksanakan kegiatan perlindungan tanaman pangan, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan juga didukung oleh Subbagian Tata Usaha, dan

Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 12: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 3

Adapun tugas masing-masing bagian organisasi adalah:

1) Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan

Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme Pengganggu Tumbuhan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan data organisme pengganggu tumbuhan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengelolaan Data Organisme

Pengganggu Tumbuhan menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang monitoring dan analisis data serta

evaluasi dan pelaporan data organisme pengganggu tumbuhan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang monitoring dan analisis data serta

evaluasi dan pelaporan data organisme pengganggu tumbuhan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

monitoring dan analisis data serta evaluasi dan pelaporan data organisme

pengganggu tumbuhan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang monitoring

dan analisis data serta evaluasi dan pelaporan data organisme pengganggu

tumbuhan.

2) Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim

Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

dampak perubahan iklim.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Dampak Perubahan Iklim

menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi dampak

perubahan iklim;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi dampak

perubahan iklim;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang adaptasi dan

mitigasi dampak perubahan iklim.

Page 13: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 4

3) Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknologi pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Teknologi Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang identifikasi dan verifikasi

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan verifikasi

teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

identifikasi dan verifikasi teknologi pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan verifikasi teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.

4) Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu

Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang pemasyarakatan dan kelembagaan pengendalian hama terpadu

serta analisis dampak lingkungan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian

Hama Terpadu menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pemasyarakatan dan

kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis dampak lingkungan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pemasyarakatan dan

kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis dampak lingkungan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pemasyarakatan dan kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis

dampak lingkungan;

Page 14: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 5

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pemasyarakatan dan kelembagaan pengendalian hama terpadu serta analisis

dampak lingkungan.

5) Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat menyurat serta kearsipan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Upaya meningkatkan kegiatan peramalan OPT dan pengembangannya serta

memperoleh rujukan di bidang perlindungan tanaman, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan didukung oleh 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) yang

berkedudukan di Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sementara itu,

pelaksanaan pengujian mutu pestisida, pupuk, dan produk tanaman, didukung

oleh Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) yang berkedudukan di

Jakarta. Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi perlindungan tanaman pangan

di daerah dilaksanakan oleh UPTD-Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (UPTD-BPTPH) atau Sub Dinas Pertanian yang menangani

perlindungan tanaman pangan. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan dapat dilihat pada Lampiran1.

1.4. Sumber Daya Manusia

Pada Tahun 2015, jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan sebanyak 80 orang pegawai dan 11 orang Tenaga Harian Lepas.

Secara rinci, keadaan pegawai di Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dapat

dilihat pada Tabel 1.

Page 15: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 6

Tabel 1. Pegawai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015

No. Unit Golongan

THL Jml IV III II I

1 Direktur 1 - - - - 1

2 Sub Bagian Tata Usaha 1 9 9 - 11 30

3 Subdit. Pengelolaan Data OPT 1 10 2 - - 13

4 Subdit. DPI 3 10 - - - 13

5 Subdit. Pengelolaan PHT 1 9 1 - - 11

6 Subdit. Teknologi Pengendalian

OPT 1 10 1 - - 12

Jumlah 8 48 13 - 11 80

1.5. Dukungan Anggaran

Jumlah anggaran untuk kegiatan Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman dari

Gangguan Serangan OPT dan DPI pada Tahun 2015 terdiri dari Anggaran Refocusing

dan APBN-TP sebesar Rp 103.998.736.000,- (seratus tiga milyar sembilan ratus

sembilan puluh delapan juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah) yang terdiri dari

anggaran: 1) Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebesar Rp 11.247.273.000,-,

2) Balai Pengujian Mutu Produk sebesar Rp 4.170.481.000,-, 3) Dekonsentrasi sebesar

Rp 81.605.119.000,- dan 4) Tugas Pembantuan sebesar Rp. 6.975.864.000,-

1.6. Permasalahan

Dalam rangka mencapai tujuan mengamankan produksi, beberapa kendala yang

dihadapi antara lain:

1. Perubahan iklim yang bersifat ekstrim.

2. Luas kerusakan tanaman pangan akibat serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

3. Pemanfaatan sarana Automatic Weather System (AWS) dan Observatorium (OBS)

sebagai early warning system serangan OPT dan DPI. Data AWS dan OBS yang

belum dianalisa dan digunakan sebagai sarana early warning system dalam

pengamanan produksi tanaman terhadap serangan OPT dan DPI.

4. Kurangnya Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan - Pengamat

Hama Penyakit (POPT-PHP) dan kurangnya petugas yang memiliki kemampuan di

bidang kepemanduan dan menggerakkan masyarakat. Dari data yang ada, POPT

yang telah dilatih kepemanduan nasional (Tahun 2007, 2012, dan 2013) lebih

kurang sebanyak 83 orang dengan sebaran yang tidak merata di setiap provinsi.

Page 16: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 7

5. Belum memadainya sarana kerja petugas POPT-PHP.

6. Penggunaan pestisida belum bijaksana.

7. Belum optimalnya kelembagaan perlindungan tanaman.

Page 17: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 8

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015-2019

Pengamanan areal tanaman pangan dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) dan terkena Dampak Perubahan Iklim/DPI (banjir dan kekeringan) merupakan

bagian penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan baik kuantitas

maupun kualitas.

Perlindungan tanaman pangan dilaksanakan dengan Sistem Pengendalian Hama

Terpadu (PHT), sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1992 tentang Sistem

Budidaya Tanaman yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun

1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995. Tambahan

Lembaran Negara Nomor : 258.6) dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT. Pelaksanaannya

menjadi tanggungjawab masyarakat bersama pemerintah.

Upaya pengamanan luas areal tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI dilakukan

dengan meningkatkan: 1) pengamatan dan sistim peringatan dini OPT/DPI; 2) gerakan

pengendalian OPT dan adaptasi DPI; 3) kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

perlindungan tanaman; 4) peran dan fungsi kelembagaan serta sumberdaya manusia

perlindungan tanaman; 5) menyediakan sarana penanggulangan OPT/DPI. Hal

tersebut diharapkan dapat mendukung pelaksanaan gerakan pengamatan dan

pengendalian dini (SPOT-STOP) sehingga kehilangan hasil dapat ditekan.

Oleh karena itu untuk memberikan arah dalam pelaksanaan upaya tersebut di atas,

perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan. Renstra merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang

memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai, termasuk strategi,

kebijakan, program yang akan dilaksanakan dalam kurun lima tahun serta memberikan

arah pembangunan organisasi jangka menengah.

Keselarasan penyusunan Rencana Strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015-2019 dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis diharapkan dapat mendorong

pencapaian sasaran produksi.

Page 18: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 9

2.1.1. Visi

Visi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah terwujudnya sistem

pengamanan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI (banjir dan

kekeringan) melalui penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan

adaptasi perubahan iklim. 2.1.2. Misi

Misi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ditetapkan sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengamatan dan sistem peringatan dini OPT dan DPI.

b. Meningkatkan gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlindungan

tanaman.

d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman.

e. Meningkatkan penyediaan sarana penanggulangan OPT dan DPI.

2.1.3. Tujuan

Sesuai dengan visi dan misi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, maka tujuan

yang akan dicapai yaitu meningkatkan kinerja perlindungan tanaman pangan dalam

pengamanan produksi dari gangguan OPT dan DPI untuk mendukung upaya

pencapaian sasaran produksi tanaman pangan.

2.1.4. Sasaran

Guna mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang ditetapkan adalah:

a. Meningkatnya fungsi sistem pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT serta

penanganan DPI;

b. Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman pangan;

c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlindungan

tanaman dalam pemahaman dan penerapan sistem perlindungan tanaman

pangan;

d. Tersedianya informasi teknologi pengendalian OPT berwawasan PHT yang efektif

dan efisien;

e. Terlaksananya gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI secara terpadu

dalam skala luas;

f. Terkendalinya luas serangan OPT dan gangguan DPI pada tanaman pangan;

g. Meningkatnya mutu dan daya saing produk tanaman pangan

Page 19: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 10

2.2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015

Pada Tahun 2015, upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan OPT

dan terkena DPI dilaksanakan dengan menetapkan target indikator guna mencapai

sasaran strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, sebagai berikut:

Tabel 2. Sasaran Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Mengamankan produksi tanaman

pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI

1. Pemantapan Penerapan PHT

2. Penerapan Penanganan DPI

3. Gerakan Pengendalian OPT

4. Sarana Penanggulangan OPT/DPI

5. Terlaksananya Pembinaan dan

Pengawalan

3.795 Ha

100 Ha

115 Kali

1 Paket

32 Prov

(Paket)

Upaya pencapaian pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT, banjir

dan kekeringan dilakukan melalui beberapa kegiatan penguatan perlindungan

tanaman pangan baik di daerah maupun di pusat yaitu:

I. Kegiatan Dekonsentrasi:

1. Pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT

2. Dokumen perencanaan perlindungan tanaman pangan

3. Database perlindungan tanaman pangan

4. Bahan informasi perlindungan tanaman pangan (PHT, OPT, dan DPI)

5. Visualisasi kegiatan perlindungan tanaman pangan

6. Rumusan paket teknologi pengendalian OPT berwawasan PHT

7. Gerakan pengendalian OPT tanaman pangan

8. POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani berprestasi

9. Rapat koordinasi perlindungan tanaman

10. Administrasi pelaksana kegiatan

11. Pelatihan teknis perlindungan tanaman pangan

12. Operasional Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens

Hayati (LPHP/LAH) sesuai standar

13. Operasional Brigade Proteksi Tanaman (BPT)

14. Laporan kegiatan perlindungan tanaman pangan

15. Pengujian Mutu

16. Sarana penanggulangan OPT/ DPI

17. Koordinasi pengelolaan & penanganan perlindungan Tanaman Pangan

Page 20: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 11

II. Kegiatan Pusat

a. Pedoman perlindungan tanaman pangan

b. Dokumen perencanaan perlindungan tanaman pangan

c. Database perlindungan tanaman pangan

d. Bahan informasi perlindungan tanaman pangan (PHT, OPT, dan DPI)

e. Visualisasi kegiatan perlindungan tanaman pangan

f. Rumusan paket teknologi pengendalian OPT berwawasan PHT

g. POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani berprestasi

h. Rapat koordinasi perlindungan tanaman pangan.

i. Laporan kegiatan perlindungan tanaman pangan

j. Pengujian Mutu

k. Pelatihan Instrumen lab dan manajemen

l. Laporan Pelaksanaan Kegiatan BPMPT

m. Sarana prasarana, peralatan laboratorium

n. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

o. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

III. Kegiatan Tugas Pembantuan

a. Sarana penanggulangan OPT/ DPI

b. Pemantapan Penerapan PHT

c. Penerapan Penanganan DPI

Page 21: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 12

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis instansi pemerintah diukur dengan

penilaian capaian sasaran melalui metode scoring yang dibagi dalam kategori:

1. Sangat Berhasil = capaian realisasi >100%

2. Berhasil = capaian realisasi 80 – 100%

3. Cukup Berhasil = capaian realisasi 60 – 79%

4. Kurang Berhasil = capaian realisasi <60%

Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

diperoleh dari realisasi luas serangan OPT dan terkena DPI dibandingkan dengan luas

areal tanaman pangan. Target atau sasaran Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

tahun 2015 adalah mengamankan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian : (1) pemantapan penerapan PHT

seluas 3.795 ha, (2) penerapan penangangan DPI seluas 100 ha, (3) gerakan

pengendalian OPT sebanyak 115 kali, (4) sarana penanggulangan OPT/DPI sebanyak 1

paket dan (5) terlaksananya pembinaan dan pengawalan di 32 provinsi sebanyak 1

paket.

Data luas serangan OPT dan DPI diperoleh dari hasil pengamatan Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) tingkat kecamatan dan dilaporkan ke

koordinator POPT di tingkat kabupaten/kota setiap dua minggu sekali. Setelah direkap

kemudian koordinator POPT melaporkan ke Laboratorium Pengamatan Hama dan

Penyakit (LPHP) selanjutnya disampaikan ke Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPTPH) di tingkat provinsi. Rekap data serangan OPT, banjir dan

kekeringan per kabupaten dilaporkan oleh BPTPH ke Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Sistem Informasi

Manajemen OPT (SIM OPT), fax, email dan pos.

Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran perlindungan tanaman

pangan Tahun 2015 dilaksanakan melalui Pengukuran Kinerja dan Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS) dengan menetapkan indikator kinerja, rencana tingkat

capaian, realisasi, dan persentase pencapaian indikator kinerja masing-masing

kegiatan dan sasaran, seperti tersaji pada Lampiran 4 dan 5.

Page 22: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 13

3.2 Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2015

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

2015 telah ditetapkan target indikator sasaran strategis. Capaian indikator kinerja

utama sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2015.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Kategori Capaian

1 2 3 4 5Mengamankan produksi tanaman pangan

dari serangan OPT dan terkena DPI1. Pemantapan Penerapan PHT 3.795 Ha 3.485 Ha 97,62% berhasil

2. Penerapan Penanganan DPI 100 Ha 80 Ha 80,00% berhasil

3. Gerakan Pengendalian OPT 115 Kali 111 Kali 96,52% berhasil

4. Sarana Penanggulangan OPT/DPI 1 Paket 1 Paket 100,00% berhasil

5. Terlaksananya Pembinaan dan Pengawalan 1 Paket 1 Paket 100,00% berhasil

Page 23: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 14

3.3 Evaluasi dan Analisis Kondisi Iklim di Indonesia

Sebagian besar wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Kondisi

iklim di Indonesia di pengaruhi oleh kondisi di equator pasifik tengah (fenomena El -

Nino/La - Nina), kondisi wilayah barat Indonesia (Dipole Mode) dan fenomena regional

serta kondisi suhu permukaan laut.

Kondisi iklim terutama curah hujan sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya

tanaman pangan seperti penentuan waktu tanam, pola tanam, penggunaan teknologi

yang tepat serta produksi tanaman pangan. Fenomena El - Nino dan La - Nina dapat

mempengaruhi kondisi curah hujan. Curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia

akan berada di bawah normal, apabila dipengaruhi oleh fenomena El - Nino dan

sebaliknya curah hujan akan berada di atas normal apabila di pengaruhi oleh

fenomena La - Nina.

Kondisi iklim Indonesia pada tahun 2013, sebagian besar wilayah Indonesia

dipengaruhi oleh fenomena Normal hingga La - Nina lemah, pada tahun 2014 sebagian

besar wilayah Indonesia berada pada kondisi Normal hingga El - Nino Moderat,

sedangkan pada Tahun 2015 sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kondisi El -

Nino Moderat hingga berat.

Peningkatan dan penurunan intensitas curah hujan di beberapa wilayah menyebabkan

atau diikuti adanya peningkatan dan penurunan luas kerusakan akibat DPI (banjir dan

kekeringan) dan serangan OPT di wilayah tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dari luas

kerusakan tanaman akibat DPI (banjir dan kekeringan) dan intensitas serangan OPT.

3.4 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015

Komoditas tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang

hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Pencapaian produksi tanaman pangan masih difokuskan

pada komoditas utama yaitu padi, jagung, dan kedelai. Sementara pencapaian

komoditas lainnya merupakan bagian dari upaya diversifikasi pangan di Indonesia.

Indikator kinerja utama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan pada Tahun 2015

yaitu mengamankan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan terkena DPI (banjir

dan kekeringan) dengan rincian : pemantapan penerapan PHT seluas 3.795 ha,

penerapan penanganan DPI seluas 100 ha, gerakan pengendalian OPT sebanyak 115

kali, sarana penanggulangan OPT/DPI sebanyak 1 paket dan terlaksananya pembinaan

dan pengawalan sebanyak 1 paket. Capaian kinerja Tahun 2015 yaitu 80,00% -

100,00% dengan kategori capaian berhasil. Secara rinci, capaian kinerja dapat tahun

2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 24: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 15

Tabel 4. Perbandingan Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2014 dan Tahun 2015

Keberhasilan pengamanan produksi tanaman pangan dilakukan melalui kegiatan:

1. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Penerapan Pengendalian Hama Terpadu Skala Luas (PPHT-SL) merupakan implementasi

Sekolah Lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) melalui pemberdayaan petani

alumni SLPHT dan seluruh petani dalam satu hamparan minimal 25 Ha. Penerapan PHT

skala luas menekankan pentingnya pada pertemuan perencanaan penelusuran

budidaya untuk menggali potensi dan permasalahan yang ada di hamparan tersebut.

Permasalahan yang paling mendasar dalam PPHT adalah pengelolaan usahatani yang

awalnya bersifat individu menjadi pengelolaan bersama di dalam hamparan.

Keberhasilan PPHT sangat tergantung pada kemampuan fasilitator petugas

pendampingan serta petani pengamat sub hamparan dalam memandu, memfasilitasi,

dan menggerakkan masyarakat petani.

Saat ini hampir seluruh provinsi masih kekurangan petugas yang memiliki kemampuan

di bidang kepemanduan dalam menggerakkan masyarakat. Dari data yang ada, POPT

yang telah dilatih kepemanduan nasional (Tahun 2007, 2012, dan 2013) lebih kurang

sebanyak 83 orang dengan sebaran yang tidak merata di setiap provinsi.

Penerapan PHT Skala Luas direncanakan sebanyak 505 unit (12.165 ha) mencakup areal

pertanaman padi seluas 11.675 ha (467 unit), jagung seluas 330 ha (22 unit), dan

kedelai seluas 160 ha (16 unit). Kegiatan PPHT Tahun 2015 berasal dari 2 (dua) sumber

anggaran yaitu PPHT dari APBN DIPA Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan dan APBN-P DIPA Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian (Ditjen PSP). Beberapa daerah tidak dapat melaksanakan kegiatan PPHT Skala

Luas antara lain : 1) tidak terpenuhinya persyaratan bantuan sosial (bansos) calon

kelompok tani pelaksana untuk penyediaan sarana pendukung penerapan PHT, 2)

Target RealisasiCapaian

KinerjaTarget Realisasi

Capaian

Kinerja

Mengamankan produksi

tanaman pangan dari

serangan OPT dan terkena

DPI

Sekolah Lapang PHT (SLPHT) 8.912 Ha 8.484 Ha 95,19% Pemantapan Penerapan PHT 3.795 Ha 3.485 Ha 97,62%

Sekolah Lapang Iklim 1.070 Ha 1.030 Ha 96,26% Penerapan Penanganan DPI 100 Ha 80 Ha 80,00%

Gerakan Pengendalian OPT 106 Kali 106 Kali 100,00% Gerakan Pengendalian OPT 115 Kali 111 Kali 96,52%

Sarana Penanggulangan

OPT/DPI1 Paket 1 Paket 100,00%

Sarana Penanggulangan

OPT/DPI1 Paket 1 Paket 100,00%

Terlaksananya pembinaan

dan pengawalan1 Paket 1 Paket 100,00%

Terlaksananya pembinaan

dan pengawalan1 Paket 1 Paket 100,00%

Indikator Kinerja

Tahun 2014 Tahun 2015

Sasaran Indikator Kinerja

Page 25: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 16

terlambatnya penetapan DIPA PPHT Skala Luas APBN-P dan kurangnya koordinasi

karena DIPA dikelola oleh Bidang PSP Dinas Pertanian dan 3) terjadinya el-nino kuat dan

kekeringan dalam waktu yang cukup lama.

Jumlah unit PPHT Skala Luas setelah direvisi yang diperkirakan dapat dilaksanakan

mencakup areal padi, jagung dan kedelai seluas 7.535 ha atau sebanyak 313 unit (7.535

ha) terdiri dari padi 290 unit, jagung 11 unit dan kedelai 12 unit. Kegiatan PPHT yang

tidak dapat dilaksanakan direvisi menjadi kegiatan lain. Output dari kegiatan PPHT yaitu

terlaksananya kegiatan PPHT sejumlah 296 unit di 21 provinsi. Kegiatan PPHT DIPA

APBN terdiri dari PPHT padi dengan realisasi 132 unit (3.300 ha) atau 97,78% dari target

(135 unit), PPHT jagung dengan realisasi 7 unit (105 ha) atau 100,00% dari target (7

unit) dan PPHT kedelai dengan realisasi 8 unit (80 ha) atau 88,89% dari target (9 unit).

Disamping dari DIPA APBN, kegiatan PPHT juga didukung dari DIPA APBN-P Ditjen PSP

yang terdiri dari kegiatan PPHT padi dengan realisasi 143 unit (3.575 ha) atau 92,26%

dari target (155 unit), PPHT jagung dengan realiasisai 3 unit (45 ha) atau 75,00% dari

target (4 unit) dan PPHT kedelai dengan realisasi 3 unit (30 ha) atau 100,00% dari target

(3 unit).

Capaian kinerja kegiatan PPHT tahun 2015 yaitu 97,62% dengan kategori capaian

berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, kegiatan PPHT berhasil dengan

capaian kinerja 95,19%.

Hasil (outcome) dari kegiatan PPHT tahun 2015 adalah (a) menurunnya penggunaan

pestisida kimia sintetis, meningkatnya perkembangan musuh alami dan meningkatnya

penggunaan pengendali ramah lingkungan di 275 hamparan pertanaman padi, 10

hamparan pertanaman jagung dan 11 hamparan pertanaman kedelai, (b)

tersosialisasinya PPHT kepada masyarakat di sekitar hamparan dan (c) ditetapkannya

Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk Musim Tanam (MT) berikutnya.

Kegiatan PPHT memberikan dampak seperti membudayanya PHT di masyarakat,

berkembangnya pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, ekosistem terjaga dan

produk pangan aman dari bahan berbahaya/beracun serta meningkatnya kesejahteraan

petani.

2. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

Penerapan Penanganan DPI (PPDPI) merupakan implementasi/penerapan pengetahuan

mengenai upaya-upaya antipasi penanganan dampak perubahan iklim (DPI) pada

daerah-daerah rawan terkena DPI (banjir dan kekeringan). Beberapa upaya antisipasi

penanganan dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan) antara lain Kalender Tanam

Page 26: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 17

(pola tanam berdasarkan pola curah hujan dan ketersediaan air irigasi), Varietas

Unggul Baru yang adaptif (toleran kegaraman, tahan kering, umur genjah dan tahan

genangan), strategi pengelolaan sumber daya air (teknologi identifikasi potensi

ketersediaan air, teknologi panen hujan dan aliran permukaan, teknologi prediksi curah

hujan dan teknologi irigasi) serta strategi pengelolaan sumber daya lahan/tanah seperti

pemupukan.

Kegiatan PPDPI bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani

melakukan antisipasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, mengurangi resiko

kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim, meningkatkan efisiensi dan efektifitas

usaha tani melalui pengelolaan budidaya sesuai iklim setempat, dan meningkatkan

pengamanan produksi tanaman padi dari dampak perubahan iklim.

Kegiatan PPDPI tahun 2015 berasal dari 2 (dua) sumber anggaran yaitu PPDPI dari DIPA

APBN Ditjen TP dan DIPA APBN-P Ditjen PSP. Output dari kegiatan PPDPI tahun 2015

yaitu terlaksananya kegiatan PPDPI seluas 200 ha di 13 provinsi. Kegiatan PPDPI DIPA

APBN terdiri dari PPDPI padi dengan realisasi 8 unit (80 ha) atau 80,00% dari target 10

unit (100 ha). Disamping dari DIPA APBN Ditjen TP, kegiatan PPDPI juga didukung dari

DIPA APBN-P Ditjen PSP yang terdiri dari kegiatan PPDPI padi dengan realisasi 12 unit

(120 ha) atau 80,00% dari target 15 unit (150 ha). Hasil (outcome) adalah meningkatnya

pengetahuan dan kemampuan antisipasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, sudah

menerapkan upaya antisipasi dan adaptasi dampak perubahan iklim pada 200 ha

hamparan dan sudah menerapkan budidaya tanaman sehat sesuai iklim setempat pada

20 kelompok tani.

Capaian kinerja kegiatan PPDPI tahun 2015 yaitu 80,00% dengan kategori capaian

berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, kegiatan PPDPI juga berhasil

apabila dibandingkan dengan tahun 2014 dengan capaian kinerja 96,26%.

Hasil (outcome) dari kegiatan PPDPI tahun 2015 yaitu (a) mampu menerapkan upaya

antisipasi dan adaptasi dampak perubahan iklim atau mengatur pola tanam, waktu

tanam, teknologi adaptasi dan lain-lain oleh 40% anggota kelompok tani, (b)

mengurangi 80% kerusakan tanaman akibat dampak perubahan iklim atau hanya 20%

pertanaman yang rusak, (c) mampu mengamankan usahatani dan dampak perubahan

iklim oleh 20 kelompok tani dan (d) mampu mengamankan 75% produksi tanaman padi.

3. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Peningkatan produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara langsung maupun

tidak langsung. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pengamanan produksi adalah

Page 27: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 18

serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang sering mengakibatkan puso.

Oleh karena itu upaya pengamanan produksi dari gangguan OPT dan dampak

perubahan iklim perlu dilakukan mulai dari pratanam sampai panen.

Pengamanan produksi dari serangan OPT tidak selalu bertumpu pada penggunaan

pestisida kimiawi, namun dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknologi

pengendalian lainnya, seperti pemanfaatan agensia hayati, dan pestisida nabati, serta

teknologi spesifik lokasi yang ada di daerah. Sedangkan untuk pengendalian penyakit

perlu dilakukan tindakan secara preventif.

Perlindungan tanaman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem dan usaha

agribisnis. Perlindungan tanaman berperan dalam menjaga kuantitas, kualitas,

kontinuitas dan efisiensi produksi. OPT merupakan resiko yang harus dihadapi dan

diperhitungkan dalam setiap usaha budidaya tanaman untuk meningkatkan produksi

yang sesuai dengan yang diharapkan. Risiko ini merupakan konsekuensi dari setiap

perubahan ekosistem sebagai akibat budidaya tanaman yang dilakukan. Sedangkan

ketidaktentuan iklim merupakan suatu hal yang harus diterima sebagai fenomena alam.

Perubahan atau ketidaktentuan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan OPT

dan berpengaruh langsung terhadap usaha budidaya tanaman.

Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) masih merupakan resiko yang harus dihadapi

dan diperhitungkan dalam setiap budidaya tanaman untuk meningkatkan produksi yang

sesuai dengan harapan. Kehilangan hasil yang disebabkan oleh OPT setiap tahunnya

cenderung meningkat bahkan di beberapa lokasi sering menimbulkan kegagalan panen

dengan kerugian yang cukup besar. Perubahan iklim yang terjadi belakangan ini

menyebabkan mundurnya waktu tanam di sentra produksi yang akan berdampak pada

peningkatan serangan OPT terutama tikus, penggerek batang, wereng batang coklat,

penyakit tungro, blas dan BLB.

Pengendalian OPT adalah tanggung jawab petani dan masyarakat, dalam kondisi

eksplosi pemerintah dapat membantu sarana pengendalian (pestisida) melalui stok

cadangan nasional. Untuk mengantisipasi meluasnya serangan OPT pada tanaman

pangan maka dilaksanakan gerakan pengendalian. Gerakan pengendalian dilaksanakan

melalui pertemuan koordinasi dan perencanaan yang ditindaklanjuti dengan aksi

pengendalian. Gerakan pengendalian melibatkan petugas dari Dinas Pertanian Propinsi,

BPTPH, Dinas Pertanian Kabupaten, aparat kecamatan, kelurahan, petani, dan

instansi/aparat terkait termasuk TNI.

Tujuan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT adalah merupakan salah satu upaya

meminimalkan kerusakan serangan dan memberdayakan serta meningkatkan

Page 28: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 19

kepedulian masyarakat tani akan pentingnya pengendalian OPT, dan memupuk

kerjasama antar kelompok pengendalian di daerah endemis serangan OPT. Gerakan ini

dimaksudkan sebagai stimulus bagi para petani untuk terus mengendalikan OPT yang

menyerang di daerahnya.

Kepedulian petani terhadap keberadaan OPT di areal usaha tani merupakan salah satu

kunci keberhasilan pengendalian OPT. Upaya pengendalian yang dilakukan selama ini

masih terbatas pada lahan usahatani dengan wilayah yang terbatas, namun jika

dilakukan secara serentak bersama-sama dalam suatu wilayah yang luas akan

memberikan hasil yang baik.

Gerakan pengendalian OPT tahun 2015 berasal dari 2 (dua) sumber anggaran yaitu

gerakan pengendalian dari DIPA APBN dan DIPA APBN-P. Output gerakan pengendalian

OPT tahun 2015 yaitu terlaksananya gerakan pengendalian 605 unit di 33 provinsi.

Gerakan pengendalian OPT dari DIPA APBN yang telah dilaksanakan pada tanaman

pangan (padi, jagung dan kedelai) sebanyak 111 kali (96,41%) dari target 115 kali

dengan rincian sebagai berikut : gerakan pengendalian OPT padi 90 kali (95,74%) dari

target 94 kali; gerakan pengendalian OPT jagung 17 kali (100%) dari target 17 kali dan

gerakan pengendalian kedelai 4 kali (100%) dari target 4 kali. Sedangkan gerakan

pengendalian dari DIPA APBN-P Ditjen PSP telah dilakukan gerakan pengendalian

sebanyak 494 kali (96,86%) dari target 510 kali dengan rincian sebagai berikut : gerakan

pengendalian OPT padi 396 kali (98,75%) dari target 401 kali; gerakan pengendalian

OPT jagung 70 kali (89,74%) dari target 78 kali; gerakan pengendalian OPT kedelai 19

kali (90,48%) dari target 21 kali dan gerakan pengendalian OPT bersama TNI 9 kali

(90,00%) dari target 10 kali. Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan OPT utama

tanaman pangan, berasal dari bantuan dana pusat yang pengadaannya oleh provinsi

maupun dari stok cadangan nasional yang dialokasikan ke propinsi.

Capaian kinerja gerakan pengendalian OPT tahun 2015 yaitu 96,52% dengan kategori

capaian berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, gerakan pengendalian OPT

berhasil dengan capaian kinerja 100,00%.

Hasil (outcome) dari gerakan pengendalian OPT dapat mengamankan produksi

pertanaman padi seluas 18.660 ha, jagung seluas 3.060 ha dan kedelai seluas 395 ha.

Bila dibandingkan dengan data pengendalian yang dilaporkan dari daerah untuk padi

seluas 1.049.956 ha, jagung seluas 31.882 ha dan kedelai seluas 10.282 ha, maka dapat

diasumsikan bahwa dari kegiatan gerakan pengendalian tersebut dapat memotivasi

petani mengendalikan areal pertanaman padi dengan swadaya seluas 1.031.296 ha,

jagung seluas 28.822 ha dan kedelai seluas 9.887 ha.

Page 29: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 20

4. Penyediaan Sarana Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Serangan OPT tidak mengenal batas geografi maupun wilayah administrasi, sehingga

untuk mencegah penyebarannya serta upaya pengendalian daerah sumber serangan

diperlukan operasional pengendalian secara terkoordinasi. Dalam situasi perubahan

iklim global yang terjadi saat ini, peluang terjadinya peningkatan (status) OPT sekunder

menjadi OPT utama sangat dimungkinkan. OPT utama yang sering mengakibatkan

kehilangan hasil yaitu wereng batang coklat (WBC), penggerek batang padi (PBP), blas,

tungro, kresek/BLB dan tikus. Pengendalian OPT tidak harus menggunakan bahan kimia,

melainkan dapat dikombinasikan dengan agens hayati, yaitu salah satu bentuk upaya

preemtif dalam mengaplikasikan SPOT-STOP. Apabila serangan sudah melampaui

Ambang Pengendalian dilakukan pengendalian dengan bahan pengendali kimia (upaya

responsif). Stok pestisida di daerah merupakan persediaan pestisida (insektisida,

fungisida, rodentisida dan bakterisida) yang pengadaannya bersumber dari APBN dan

APBD yang diperuntukan bagi program pengamanan produksi dari serangan OPT yang

bersifat mobil yang sewaktu-waktu dapat didistribusikan ke daerah apabila terjadi

serangan OPT berdasarkan rekomendasi dari POPT.

Tujuan dilaksanakannya pengadaan sarana pengendalian OPT adalah untuk

menyediakan sarana (bahan dan alat) pengendalian OPT sebagai stok/cadangan untuk

antisipasi bila terjadi sumber serangan OPT di lapangan yang melebihi ambang

pengendalian. Sasaran yang akan dicapai adalah (1) optimalnya gerakan pengendalian

OPT di lapangan dan (2) sumber serangan OPT terkendali sehingga tidak meluas.

Output dari sarana pengendalian OPT pada tahun 2015 Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan adalah mengalokasikan dana APBN-P dari DIPA Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian ke 31 provinsi untuk pengadaan alat dan sarana

penanggulangan OPT dan DPI sebesar Rp. 90.636.614.000,- realisasi sebesar Rp.

87.817.522.205,- (96,89%). Dengan realisasi dana tersebut diperkirakan di daerah telah

tersedia 585.450 kg pestisida dan diharapkan dapat membantu mengamankan 585.450

ha terutama padi, jagung dan kedelai. Pada tahun 2014 stok yang ada di daerah dan

cadangan nasional masih dinilai cukup sehingga tidak diadakan sarana (bahan)

pengendalian OPT.

Disamping itu , indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan pada Tahun

2015 dapat dilihat dari pengamanan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian : padi 93%, jagung 98% dan kedelai

97% dari luas areal pertanaman.

Page 30: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 21

Secara rinci, data luas serangan OPT utama, banjir dan kekeringan dapat dilihat pada

sebagai berikut:

I. Padi

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Padi dari Serangan OPT Utama dan Terkena

DPI Tahun 2015

Pada tahun 2015, luas areal pertanaman padi yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 570.643 Ha atau mencapai 4,08% dari total luas tanam

padi seluas 13.981.580 Ha. Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas

250.296 Ha diantaranya mengalami puso (1,79% dari luas tanam). Dengan

demikian, realisasi luas areal pertanaman padi yang dapat diamankan dari terkena

serangan OPT dan DPI pada tahun 2015 seluas 13.410.937 Ha atau mencapai

95,92% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target sebesar 93%,

realisasi tersebut mencapai 103,14% dan capaiannya disimpulkan sangat berhasil.

Tabel 5. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Padi

Tahun 2014 dan 2015

Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, areal tanaman yang terkena serangan

OPT dan DPI tahun 2015 lebih rendah 429.080 ha (42,92%) akan tetapi luas puso

lebih tinggi 71.404 ha (39,91%). Luas serangan OPT dan banjir turun sedangkan luas

kekeringan meningkat.

Serangan OPT tahun 2015 lebih rendah 262.218 ha (58,93%) namun puso lebih

tinggi 4.445 ha (183,35%). Luas tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat (48.159 ha),

Sumatera Selatan (42.658 ha, puso : 6.358 ha), Jawa Tengah (22.590 ha, puso : 41

ha), Jawa Timur (18.701 ha, puso : 70 ha) dan Aceh (8.657 ha, puso: 9 ha).

Luas terkena banjir lebih rendah 290.048 ha (85,72%) dan luas puso lebih rendah

115.549 ha (81,92%). Luas banjir tertinggi terjadi di Povinsi Aceh (10.398 ha, puso:

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 445.001 2.424 182.782 6.869 (262.218) 4.445

3 Luas Terkena DPI (Ha) 554.723 176.468 387.861 243.427 (166.862) 66.959

- Banjir (Ha) 338.378 141.045 48.330 25.496 (290.048) (115.549)

- Kekeringan (Ha) 216.345 35.423 339.531 217.931 123.186 182.508

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 999.724 178.892 570.643 250.296 (429.080) 71.404

- % Thd Total Luas Tanam (%) 7,37 1,32 4,08 1,79 (3,29) 0,47

5,63

13.981.580

13.410.937

95,92

Capaian Kinerja 97,51 103,14

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha)

- % Thd Total Luas Tanam (%)

12.569.757

92,63

Tahun 2014 Selisih 2015 Thd 2014No Uraian

412.099

841.179

3,29

13.569.481

Tahun 2015

Page 31: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 22

5.791 ha), Banten (6.505 ha, puso: 5.041 ha), Jawa Tengah (5.761 ha, puso: 1.526

ha), Jawa Timur (5.501 ha, puso: 2.560 ha) dan Lampung (3.819 ha, puso : 1.935 ha)

dan.

Luas terkena kekeringan meningkat 123.186 ha (56,94%) dan puso lebih tinggi

182.508 ha (515,22%). Luas terkena kekeringan terutama terjadi di Provinsi Jawa

Barat (80.476 ha, puso: 47.244 ha), Sulawesi Selatan (63.960 ha, puso: 50.828 ha),

Sumatera Selatan (34.727 ha, puso: 22.204 ha), Jawa Tengah (29.847 ha, puso:

18.280 ha) dan Lampung (23.061 ha, puso: 13.592 ha).

Namun demikian, luas puso tahun 2015 paling tinggi diakibatkan oleh kekeringan

seluas 217.931 ha. Puso akibat kekeringan terutama terjadi di Provinsi Sulawesi

Selatan (50.828 ha), Jawa Barat (47.244 ha), Sumatera Selatan (22.204 ha), Jawa

Tengah (18.280 ha) dan Lampung (13.592 ha). Tingginya puso akibat kekeringan

karena dipengaruhi oleh el-nino moderat hingga kuat sehingga musim kemaraunya

lebih panjang.

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan Terkena DPI pada Tanaman Padi Tahun

2011-2015

Upaya pengamanan produksi dari serangan OPT, banjir dan kekeringan terus

dilaksanakan untuk menekan potensi kehilangan hasil. Luas serangan OPT, banjir

dan kekeringan berfluktuasi dari tahun ke tahun seperti terlihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 6. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2011-2015

Selama Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, luas terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2012 (922.477 ha) dan tertinggi

tejadi pada Tahun 2011 (1.132.942 ha). Luas areal tanaman yang mengalami puso

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 712.642 40.526 461.821 2.225 510.090 4.422 445.001 2.424 182.782 6.869

3 Luas Terkena DPI (Ha) 420.300 82.510 460.656 88.439 459.303 92.333 554.724 176.468 387.861 243.427

- Banjir (Ha) 169.464 29.383 177.861 40.866 408.961 88.265 338.378 141.045 48.330 25.496

- Kekeringan (Ha) 250.836 53.127 282.795 47.573 50.342 4.067 216.345 35.423 339.531 217.931

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 1.132.942 123.036 922.477 90.665 969.393 96.754 999.724 178.892 570.643 250.296

- % Thd Total Luas Tanam (%) 8,55 0,93 6,78 0,67 6,97 0,70 7,37 1,32 4,08 1,79

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha)

- % Thd Total Luas Tanam (%) 91,45

OPT/DPI

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015NO

13.243.302 13.602.690 13.907.248 13.569.481 13.981.580

12.110.360 12.680.213 12.937.855 12.569.757 13.410.937

93,22 93,03 92,63 95,92

Page 32: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 23

terendah terjadi pada Tahun 2012 (90.665 ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun

2015 (250.296 ha).

Grafik 1. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi di

Indonesia Tahun 2011-2015

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2011 (712.642 ha) dan terendah

terjadi pada Tahun 2015 (182.782 ha). Luas terkena banjir tertinggi terjadi pada

Tahun 2013 (408.961 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2015 (48.330 ha).

Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (339.531 ha) dan

terendah terjadi pada Tahun 2013 (50.342 ha).

Tingginya luas serangan OPT pada Tahun 2011 secara tidak langsung dipengaruhi

oleh dampak perubahan iklim ekstrim yang terjadi pada Tahun 2010. Pada akhir

Tahun 2010, kondisi iklim di sebagian besar wilayah Indonesia dipengaruhi oleh

fenomena La-Nina (lemah-moderat). Fenomena ini mengakibatkan curah hujan di

sebagian besar wilayah Indonesia berada di atas normal, sehingga terjadi

peningkatan luas banjir pada Tahun 2010.

Upaya yang dilakukan dalam menangani kerusakan tanaman akibat banjir dengan

melakukan penanaman kembali (replanting). Namun hal tersebut mengakibatkan

mundurnya waktu tanam sehingga sumber makanan bagi OPT tersedia secara terus

menerus.

Selain waktu tanam yang mundur, dampak perubahan iklim juga menyebabkan

petani menanam padi sepanjang tahun karena air masih tersedia. Hal ini

mengakibatkan tidak adanya pergantian jenis tanaman sehingga siklus hidup OPT

tidak dapat diputus.

Page 33: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 24

II. Jagung

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Jagung dari Serangan OPT Utama dan

Terkena DPI Tahun 2015

Pada tahun 2015, luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 62.716 ha atau mencapai 1,55% dari total luas tanam

padi seluas 4.035.257 ha. Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas

23.566 ha diantaranya mengalami puso (0,58% dari luas tanam). Dengan demikian,

realisasi luas areal pertanaman jagung yang dapat diamankan dari terkena

serangan OPT dan DPI pada tahun 2015 seluas 3.972.541 ha atau mencapai 98,45%

dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target sebesar 98%, realisasi

tersebut mencapai 100,45% dan capaiannya disimpulkan sangat berhasil.

Tabel 7. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Jagung

Tahun 2014 dan 2015

Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, total luas serangan OPT dan terkena DPI

lebih tinggi 6.471 ha (11,51%) dan luas puso lebih tinggi 17.918 ha (317,27%). Luas

serangan OPT dan banjir pada tanaman jagung tahun 2015 turun, sedangkan luas

kekeringan meningkat.

Serangan OPT tahun 2015 lebih rendah 12.266 ha (49,12%) namun puso lebih tinggi

27 ha (64,72%). Luas tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Tengah (1.780 ha), Jawa

Timur (1.593 ha), Nusa Tenggara Timur (1.451 ha), Sumatera Selatan (1.211 ha) dan

Aceh (1.011 ha).

Luas terkena banjir lebih rendah 8.158 ha (76,29%) dan luas puso lebih rendah

1.732 ha (52,47%). Luas banjir tertinggi terjadi di Povinsi Aceh (1.391 ha, puso: 811

ha), Sumatera Utara (525 ha, puso: 444 ha), Sulawesi Selatan (166 ha, puso : 162

ha), Sumatera Barat (166 ha, puso: 56 ha) dan Gorontalo (83 ha, puso: 36 ha).

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 24.971 42 12.705 68 (12.266) 27

3 Luas Terkena DPI (Ha) 31.274 5.606 50.011 23.497 18.737 17.891

- Banjir (Ha) 10.693 3.300 2.535 1.568 (8.158) (1.732)

- Kekeringan (Ha) 20.581 2.306 47.476 21.929 26.895 19.623

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 56.245 5.648 62.716 23.566 6.471 17.918

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1,42 0,14 1,55 0,58 0,13 0,44

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Selisih 2015 Thd 2014

3.960.885 4.035.257 74.372

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 3.904.640 3.972.541 67.901

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98,58 98,45 (0,13)

Capaian Kinerja 103,77 100,45 (3,31)

Page 34: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 25

Luas terkena kekeringan meningkat 26.895 ha (130,68%) dan puso lebih tinggi

19.623 ha (850,95%). Luas terkena kekeringan terutama terjadi di Provinsi

Gorontalo (21.900 ha, puso: 12.700 ha), Sumatera Selatan (6.652 ha, puso: 1.164

ha), Sulawesi Selatan (6.429 ha, puso: 4.640 ha), Jawa Tengah (3.545 ha, puso: 185

ha) dan Jawa Timur (1.582 ha, puso: 195 ha).

Namun demikian, luas puso tahun 2015 paling tinggi diakibatkan oleh kekeringan

seluas 21.929 ha. Puso akibat kekeringan terutama terjadi di Provinsi Gorontalo

(12.700 ha), Sulawesi Selatan (4.640 ha), Sumatera Selatan (1.164 ha), Sulawesi

Tengah (999 ha) dan Sulawesi Utara (897 ha).

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan Terkena DPI pada Tanaman Jagung

Tahun 2011-2015

Serangan OPT dan dampak perubahan iklim berupa banjir dan kekeringan

merupakan salah satu faktor penghambat dalam upaya pencapaian produksi

tanaman pangan. Selama Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, perkembangan

luas serangan OPT, banjir dan kekeringan setiap tahunnya berfluktuasi seperti

terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada Tanaman Jagung di

Indonesia Tahun 2011-2015

Selama Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, luas terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2013 (56.130 ha) dan tertinggi

tejadi pada Tahun 2011 (77.958 ha). Luas areal tanaman yang mengalami puso

terendah terjadi pada Tahun 2012 (4.388 ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2015

(23.566 ha).

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 38.852 236 26.195 52 26.302 127 24.971 42 12.705 68

3 Luas Terkena DPI (Ha) 39.106 9.486 33.347 4.336 29.828 8.501 31.274 5.606 50.011 23.497

- Banjir (Ha) 16.462 8.045 11.661 2.828 18.097 8.136 10.693 3.300 2.535 1.568

- Kekeringan (Ha) 22.644 1.441 21.686 1.508 11.731 365 20.581 2.306 47.476 21.929

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 77.958 9.722 59.542 4.388 56.130 8.628 56.245 5.648 62.716 23.566

- % Thd Total Luas Tanam (%) 1,83 0,23 1,49 0,11 1,42 0,22 1,42 0,14 1,55 0,58

NO OPT/DPI

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

4.253.714 3.994.370 3.939.471 3.960.885 4.035.257

3.972.541

- % Thd Total Luas Tanam (%) 98,17 98,51 98,58 98,58 98,45

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 4.175.756 3.934.828 3.883.341 3.904.640

Page 35: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 26

Grafik 2. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Jagung

di Indonesia Tahun 2011-2015

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2011 (38.852 ha) dan terendah

terjadi pada Tahun 2015 (12.705 ha). Luas terkena banjir tertinggi terjadi pada

Tahun 2013 (18.097 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2015 (2.535 ha).

Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (47.476 ha) dan

terendah terjadi pada Tahun 2013 (11.731 ha).

Luas serangan OPT pada Tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan dengan luas banjir

dan kekeringan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim yang dipengaruhi

oleh fenomena El-Nino di awal tahun dan La-Nina di akhir tahun. Fenomena El-Nino

di awal Tahun 2010 menyebabkan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami

kondisi curah hujan di bawah normal sehingga terjadi kekeringan yang cukup tinggi.

Akibat dari El-Nino ini dapat dilhat bahwa perkembangan serangan OPT utama

pada padi terjadi peningkatan pada tahun berikutnya.

III. Kedelai

a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kedelai dari Serangan OPT Utama dan

Terkena DPI Tahun 2015

Pada tahun 2015, luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan seluas 17.178 ha atau mencapai 2,49% dari total luas tanam

padi seluas 689.141 ha. Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas 6.392

ha diantaranya mengalami puso (0,93% dari luas tanam). Dengan demikian,

realisasi luas areal pertanaman kedelai yang dapat diamankan dari terkena

serangan OPT dan DPI pada tahun 2015 seluas 671.963 ha atau mencapai 97,51%

Page 36: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 27

dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target sebesar 97%, realisasi

tersebut mencapai 100,52% dan capaiannya disimpulkan sangat berhasil.

Tabel 9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman Kedelai

Tahun 2014 dan 2015

Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, total luas serangan OPT dan terkena DPI

lebih rendah 759 ha (4,23%) dan luas puso lebih tinggi 3.937 ha (160,38%). Luas

serangan OPT dan banjir pada tanaman kedelai tahun 2015 turun, sedangkan luas

kekeringan meningkat.

Serangan OPT tahun 2015 lebih rendah 4.251 ha (45,02%) dan puso lebih rendah 22

ha (77,39%). Luas tertinggi terjadi di Provinsi Aceh (1.421 ha)Jawa Tengah (927 ha),

Jawa Timur (476 ha), Sulawesi Selatan (327 ha) dan Sulawesi Tenggara (290 ha).

Luas terkena banjir lebih rendah 1.772 ha (50,30%) dan luas puso lebih rendah 648

ha (31,88%). Luas banjir tertinggi terjadi di Povinsi Aceh (504 ha, puso: 193 ha),

Riau (835 ha, puso : 830), Nusa Tenggara Barat (195 ha, puso : 195), Jambi (124 ha,

puso: 94 ha) dan Bengkulu (51 ha, puso : 50 ha).

Luas terkena kekeringan meningkat 5.265 ha (105,95%) dan puso lebih tinggi 4.607

ha (1.166,23%). Luas terkena kekeringan terutama terjadi di Provinsi Sulawesi

Selatan (1.902 ha, puso: 1.753 ha), Kalimantan Selatan (1.377 ha, puso : 683 ha),

Nusa Tenggara Barat (1.342 ha, puso : 376 ha), Sumatera Selatan (1.028 ha, puso:

489 ha), dan Jambi (1.010 ha, puso: 489 ha).

Namun demikian, luas puso tahun 2015 paling tinggi diakibatkan oleh kekeringan

seluas 5.002 ha. Puso akibat kekeringan terutama terjadi di Provinsi Sulawesi

Selatan (1.753 ha), Kalimantan Selatan (683 ha), Sumatera Selatan dan Jambi

masing-masing seluas (489 ha) dan Nusa Tenggara Barat (376 ha).

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 9.444 29 5.193 7 (4.251) (22)

3 Luas Terkena DPI (Ha) 8.492 2.426 11.985 6.385 3.493 3.959

- Banjir (Ha) 3.523 2.031 1.751 1.384 (1.772) (648)

- Kekeringan (Ha) 4.969 395 10.234 5.002 5.265 4.607

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 17.936 2.455 17.178 6.392 (759) 3.937

- % Thd Total Luas Tanam (%) 2,94 0,40 2,49 0,93 (0,45) 0,53

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Selisih 2015 Thd 2014

610.359 689.141 78.782

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 592.423 671.963 79.541

- % Thd Total Luas Tanam (%) 97,06 97,51 0,45

Capaian Kinerja 102,17 100,52 (1,65)

Page 37: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 28

b. Perkembangan Serangan OPT Utama dan Terkena DPI pada Tanaman Kedelai

Tahun 2011-2015

Salah satu faktor penghambat produksi tanaman pangan adalah OPT, banjir dan

kekeringan. Perkembangan luas serangan OPT dan terkena DPI dari Tahun 2011

sampai 2015 mengalami fluktuasi seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai

di Indonesia Tahun 2011-2015

Selama Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, luas terkena serangan OPT utama,

banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2012 (10.124 ha) dan tertinggi

tejadi pada Tahun 2011 (19.859 ha). Luas areal tanaman yang mengalami puso

terendah terjadi pada Tahun 2012 (1.489 ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2015

(6.392 ha).

Grafik 3. Perkembangan Luas Serangan OPT Utama, Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai di

Indonesia Tahun 2011-2015

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

1 Total Luas Tanam (Ha)

2 Luas OPT Utama (Ha) 9.956 - 6.183 15 8.336 1 9.444 29 5.193 7

3 Luas Terkena DPI (Ha) 9.903 3.905 3.942 1.474 5.234 1.800 8.492 2.426 11.985 6.385

- Banjir (Ha) 7.674 3.751 2.396 1.344 5.112 1.790 3.523 2.031 1.751 1.384

- Kekeringan (Ha) 2.229 154 1.546 130 123 10 4.969 395 10.234 5.002

4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 19.859 3.905 10.124 1.489 13.570 1.801 17.937 2.454 17.178 6.392

- % Thd Total Luas Tanam (%) 3,08 0,61 1,65 0,24 2,31 0,31 2,94 0,40 2,49 0,93

NO OPT/DPI

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

645.173 613.825 587.485 610.359 689.141

671.963

- % Thd Total Luas Tanam (%) 96,92 98,35 97,69 97,06 97,51

Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 625.314 603.701 573.915 592.422

Page 38: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 29

Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2011 (9.956 ha) dan terendah

terjadi pada Tahun 2015 (5.193 ha). Luas terkena banjir tertinggi terjadi pada Tahun

2011 (7.674 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2015 (1.751 ha). Sedangkan luas

kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (10.234 ha) dan terendah terjadi pada

Tahun 2013 (123 ha).

Tahun 2015 merupakan tahun dengan luas serangan OPT dan terkena DPI yang

paling tinggi. Pada tanaman kedelai, luas serangan OPT dari tahun ke tahun cukup

rendah apabila dibandingkan dengan luas banjir dan kekeringan. Hal ini disebabkan

perubahan iklim ekstrim sehingga luas pertanaman yang mengalami kerusakan pun

lebih tinggi.

3.5 Kegiatan Dalam Rangka Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2015

Secara keseluruhan, capaian kinerja pengamanan produksi tanaman pangan dari

potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT dan terkena DPI berhasil dilaksanakan

dengan capaian 80,00% – 100,00% dengan kategori berhasil. Upaya tersebut

dilaksanakan melalui berbagai kegiatan baik di pusat maupun di daerah, sebagai

berikut:

Tabel 11. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015

Kegiatan pengamanan produksi dilaksanakan melalui dana Dekonsentrasi dan Pusat.

Secara keseluruhan, realisasi fisik pelaksanaan kegiatan penguatan perlindungan

Volume Satuan Volume %

(1) (2) (6) (7) (8) (9)=(8):(7)

1764PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI

GANGGUAN OPT DAN DPI4.001 3.974 99,33

Dana Dekonsentrasi 3.998 3.971 99,32

I Pedoman dan Dokumentasi 849 Pedoman/Doku

men/Database 838 98,70

II Koordinasi Pelaksanaan 11 Kali/paket 11 100,00

III Sarana dan Prasarana 2 Unit 2 100,00

IV Pengembangan Teknologi 1.813 Paket 1.803 99,45

V Penerapan Teknologi 292 Paket 286 97,95

VI Penghargaan 21 Orang 21 100,00

VII Pelaporan 1.010 Laporan 1.010 100,00

Pusat 2 Paket 2 100,00

1 Kegiatan Ditlind Pusat 1 Paket 1 100,00

2 BPMPT 1 Paket 1 100,00

Tugas Pembantuan 1 Paket 1 100,00

1 Tugas Pembantuan 1 Paket 1 100,00

Target RealisasiNo Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output

Fisik Kegiatan

Page 39: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 30

tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI sebesar 3.974 unit/paket/OB dari target

4.001 unit/paket/OB (99,33%).

Dukungan kegiatan perlindungan tanaman pangan Tahun 2015 dilaksanakan dengan

tingkat capaian 99,33%.

3.6 REALISASI ANGGARAN

Pada Tahun 2015, pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan didukung dengan anggaran pembangunan, yang tertuang dalam

program Ketahanan Pangan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan

Kerja (Satker) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan untuk pelaksanaan

program dan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan di daerah didukung dengan

anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui Satker BPTPH.

Total anggaran yang tertuang dalam DIPA penguatan perlindungan tanaman pangan

dari serangan OPT dan DPI (Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) Tahun 2015

sebesar Rp. 103.998.736.000,- (seratus tiga milyar sembilan ratus sembilan puluh

delapan juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah). Sampai dengan akhir Desember

2015, realisasi anggaran mencapai Rp. 97.738.905.489,- (sembilan puluh tujuh milyar

tujuh ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus lima ribu empat ratus delapan puluh

sembilan rupiah) atau 93,98% dari total anggaran.

Realisasi anggaran yang tertuang dalam DIPA dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh

Satker Dinas Pertanian Tahun 2015 sebesar Rp 77.742.971.046,- ( tujuh puluh tujuh

milyar tujuh ratus empat puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh satu ribu empat

puluh enam rupiah) atau 95,27% dari total anggaran Rp 81.605.119.000,- (delapan

puluh satu milyar enam ratus lima juta seratus sembilan belas ribu rupiah). Sedangkan

realisasi anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan pada Tahun 2015 sebesar

9.536.657.222,- (sembilan milyar lima ratus tiga puluh enam juta enam ratus lima

puluh tujuh ribu dua ratus dua puluh dua rupiah) atau 84,79% dari total anggaran

11.247.272.000 ,- (sebelas milyar dua ratus empat puluh tujuh juta dua ratus tujuh

puluh dua ribu rupiah), sedangkan BPMPT sebesar Rp. 3.894.207.901- (tiga milyar

delapan ratus sembilan puluh empat juta dua ratus tujuh ribu sembilan ratus satu

rupiah) atau 93,98% dari target Rp. 4.170.481.000,- (empat milyar seratus tujuh puluh

juta empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah) dan Tugas Pembantuan sebesar Rp.

6.565.069.320,- (enam milyar lima ratus enam puluh lima juta enam puluh sembilan

ribu tiga ratus dua puluh rupiah) atau 94,11% dari target Rp. 6.975.864.000,- (enam

milyar sembilan ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus enam puluh empat ribu

rupiah).

Page 40: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 31

Tabel 12. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, akuntabilitas keuangan dinilai berhasil dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Perlindungan Tanaman Pangan. Hal ini ditunjukkan dengan

realisasi anggaran sebesar 93,98% dengan capaian indikator kinerja sasaran 100,45% –

103,14%.

Tabel 13. Realisasi Anggaran Program Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2015

Volume Satuan Volume %

(1) (2) (3) (4) (5)=(4):(3) (6) (7) (8) (9)=(8):(7)

1764PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DARI GANGGUAN OPT DAN DPI4.001 3.974 99,33

Dana Dekonsentrasi 81.605.119 77.742.970 95,27 3.998 3.971 99,32

I Pedoman dan Dokumentasi 47.244.215 46.089.706 97,56 849 Pedoman/Doku

men/Database 838 98,70

002 Pedoman Perlindungan Tanaman Pangan 313.477 281.107 89,67 94 Pedoman 86 91,49

003 Dokumen Perencanaan Perlindungan Tanaman Pangan 691.862 649.814 93,92 21 Dokumen 22 104,76

004 Database Perlindungan 1.322.927 1.233.337 93,23 179 Database 176 98,32

005 Bahan Informasi Perlindungan TP (PHT,OPT,DPI) 767.090 704.176 91,80 125 Bahan 124 99,20

006 Visualisasi Kegiatan Perlindungan TP 2.144.393 2.082.399 97,11 44 Kali 44 100,00

007 Rumusan Paket Teknologi Pengendalian OPT Berwawasan PHT 31.000 30.835 99,47 2 Rumusan 2 100,00

011 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 41.973.466 41.108.038 97,94 384 Bulan 384 100,00

II Koordinasi Pelaksanaan 367.219 338.739 92,24 11 Kali/paket 11 100,00

010 Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman 223.335 197.030 88,22 9 Rapat 9 100,00

032 Koordinasi Pengelolaan dan Penanganan Perlindungan TP 143.884 141.709 98,49 2 Kali/paket 2 100,00

III Sarana dan Prasarana 75.000 71.565 95,42 2 Unit 2 100,00

030 Sarana Penanggulangan OPT/DPI 75.000 71.565 95,42 2 Paket 2 100,00

IV Pengembangan Teknologi 2.372.769 2.232.403 94,08 1.813 Paket 1.803 99,45

012 Pelatihan Teknis Perlindungan Tanaman Pangan 1.545.205 1.470.468 95,16 902 Orang 902 100,00

020 Pengujian Mutu 827.564 761.935 92,07 911 LHP/Sertifikasi 901 98,90

V Penerapan Teknologi 15.049.732 13.611.180 90,44 292 Paket 286 97,95

008 Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Pangan 2.875.000 2.757.273 95,91 115 Kali 111 96,52

015 Operasional LPHP/Lab AH sesuai standar 9.587.345 8.544.315 89,12 100 Unit 98 98,00

016 Operasional Brigade Proteksi Tanaman (BPT) 2.587.387 2.309.592 89,26 77 Unit 77 100,00

VI Penghargaan 328.209 295.630 90,07 21 Orang 21 100,00

009 POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Berprestasi 328.209 295.630 90,07 21 Paket 21 100,00

VII Pelaporan 16.167.975 15.103.748 93,42 1.010 Laporan 1.010 100,00

017 Laporan Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan 16.167.975 15.103.748 93,42 1.010 Laporan 1.010 100,00

Pusat 15.417.753 13.430.865 87,11 2 2 100,00

1 Kegiatan Ditlind Pusat 11.247.272 9.536.657 84,79 1 Paket 1 100,00

2 BPMPT 4.170.481 3.894.208 93,38 1 Paket 1 100,00

Tugas Pembantuan 6.975.864 6.565.069 94,11 1 1 100,00

1 Tugas Pembantuan 6.975.864 6.565.069 94,11 1 Paket 1 100,00

No Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator OutputFisik Kegiatan

Target Realisasi%PAGU

ANGGARAN

(Rp.000)

REALISASI

ANGGARAN

(Rp.000)

Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengamankan

produksi tanaman

pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI

Luas areal tanaman pangan aman dari

gangguan OPT dan DPI, meliputi

komoditas :

Penguatan

Sistem

Perlindungan TP

dari Serangan

OPT dan DPI

103.998.736.000 97.738.905.489 93,98

1. Pemantapan Penerapan PHT 3.795 Ha 3.485 Ha 97,62%

2. Penerapan Penanganan DPI 100 Ha 80 Ha 80,00%

3. Gerakan Pengendalian OPT 115 Kali 111 Kali 96,52%

4. Sarana Penanggulangan OPT/DPI 1 Paket 1 Paket 100,00%

5. Terlaksananya Pembinaan dan

Pengawalan1 Paket 1 Paket 100,00%

Anggaran (Rp.)Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Program

Page 41: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 32

III. P E N U T U P

Capaian kinerja pengamanan produksi tanaman pangan dari potensi kehilangan hasil akibat

serangan OPT dan terkena DPI berhasil dilaksanakan dengan capaian 80,00% – 100,00%

dengan kategori berhasil. Pencapaian sasaran mengamankan areal tanaman pangan dari

serangan OPT dan Terkena DPI (banjir dan kekeringan) dengan rincian Padi 93%, Jagung 98%

dan Kedelai 97% dari luas tanam pada Tahun 2015 dinilai berhasil. Hal ini terlihat dari luas

serangan OPT utama dan DPI (banjir dan kekeringan) pada tanaman pangan dengan capaian

berhasil untuk komoditas padi dan sangat berhasil untuk komoditas jagung, kedelai, kacang

tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.

Disamping pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, upaya pengamanan

areal tanaman pangan dari serangan OPT dan DPI, dilakukan melalui berbagai kegiatan.

Kegiatan tersebut meliputi penyebarluasan informasi prakiraan iklim dan serangan OPT ke

daerah, konsolidasi petugas lapangan (POPT-PHP, Penyuluh Lapangan, dan petugas LPHP),

dan pembentukan POSKO pengendalian OPT di berbagai tingkatan.

Dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, berbagai permasalahan masih menjadi

kendala antara lain belum optimalnya koordinasi antara Mantri Tani, POPT-PHP, dan

Penyuluh Lapangan dalam penanganan OPT di daerah sumber serangan dan penanganan

DPI di daerah rawan banjir dan kekeringan, terbatasnya jumlah dan kompetensi SDM

perlindungan tanaman pangan, belum optimalnya fungsi kelembagaan perlindungan

tanaman di daerah, belum optimalnya peran PPAH dalam pemanfaatan agens hayati, dan

terbatasnya sarana kerja lapangan petugas POPT-PHP. Sehubungan dengan hal tersebut,

perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan, koordinasi, advokasi, dan pendampingan serta

pengawalan secara berkelanjutan.

Page 42: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 33

Page 43: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 34

Lampiran 1.

Page 44: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 35

Lampiran 2.

PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

Page 45: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 36

Page 46: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 37

Lampiran 3.

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

Unit Eselon II : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun : 2015

Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengamankan

produksi tanaman

pangan dari serangan

OPT dan terkena DPI

Luas areal tanaman pangan aman dari

gangguan OPT dan DPI, meliputi

komoditas :

Penguatan

Sistem

Perlindungan TP

dari Serangan

OPT dan DPI

103.998.736.000 97.738.905.489 93,98

1. Pemantapan Penerapan PHT 3.795 Ha 3.485 Ha 97,62%

2. Penerapan Penanganan DPI 100 Ha 80 Ha 80,00%

3. Gerakan Pengendalian OPT 115 Kali 111 Kali 96,52%

4. Sarana Penanggulangan OPT/DPI 1 Paket 1 Paket 100,00%

5. Terlaksananya Pembinaan dan

Pengawalan1 Paket 1 Paket 100,00%

Anggaran (Rp.)Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Program

Page 47: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 38

Lampiran 4.

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

Unit Eselon II : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun : 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Kategori Capaian

1 2 3 4 5Mengamankan produksi tanaman pangan

dari serangan OPT dan terkena DPI1. Pemantapan Penerapan PHT 3.795 Ha 3.485 Ha 97,62% berhasil

2. Penerapan Penanganan DPI 100 Ha 80 Ha 80,00% berhasil

3. Gerakan Pengendalian OPT 115 Kali 111 Kali 96,52% berhasil

4. Sarana Penanggulangan OPT/DPI 1 Paket 1 Paket 100,00% berhasil

5. Terlaksananya Pembinaan dan Pengawalan 1 Paket 1 Paket 100,00% berhasil

Page 48: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 39

Lampiran 5.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA TAHUN 2009 – 2013, RERATA 5 TAHUN, TAHUN 2014, DAN TAHUN 2015

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2009 448.206 3.143 14.623 13 4.903 11 3.435 2 555 - 1.053 4 356 0

2 2010 682.683 10.166 16.315 42 5.247 8 4.210 0 555 - 1.967 2 528 0

3 2011 712.642 40.526 38.852 236 9.956 - 7.567 13 2.312 2 4.958 12 729 5

4 2012 461.821 2.225 26.195 52 6.183 15 5.187 7 1.077 - 2.740 16 538 0

5 2013 510.090 4.422 26.302 127 8.336 1 3.728 2 997 - 3.242 8 536 0

Rerata 563.088 12.096 24.457 94 6.925 7 4.825 5 1.099 0 2.792 8 537 1

6 2014 445.001 2.424 24.971 42 9.444 29 3.101 3 955 - 4.819 14 607 -

7 2015 182.782 6.869 12.705 68 5.193 7 2.256 1 653 17 1.537 9 265 0

Ubi Jalar

Komoditas

No Tahun Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu

Page 49: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 40

Lampiran 6.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

Ket: OPT Utama : penggerek batang, WBC, tikus, blas, BLB/kresek, tungro

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 37.994 198 22.693 1 14.416 14 3.124 - 8.657 9

2 Sumatera Utara 5.043 87 7.808 44 5.589 4 5.917 15 769 43

3 Sumatera Barat 2.078 154 2.621 178 2.490 35 2.682 107 2.308 42

4 R i a u 2.234 2 2.097 34 2.333 - 1.426 4 1.028 1

5 J a m b i 899 14 863 8 905 5 612 22 287 1

6 Sumatera Selatan 9.100 19 8.735 90 19.854 44 14.346 362 42.658 6.358

7 Bengkulu 1.960 88 2.188 1 2.986 8 3.166 - 2.711 -

8 Lampung 19.768 35 12.759 14 14.071 5 15.963 37 1.812 -

9 Kep. Bangka 19 - 719 - 5.439 1 1.419 10 247 -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 233 - 329 - 408 - 45 - 45 -

12 Jawa Barat 137.742 7 105.967 7 102.286 - 111.679 - 48.159 -

13 Jawa Tengah 131.969 3.604 100.469 704 91.728 881 117.645 1.014 22.590 41

14 DI Yogyakarta 15.535 2.570 9.815 62 12.589 - 5.344 9 836 -

15 Jawa Timur 203.258 31.543 65.551 253 93.867 3.052 57.838 132 18.701 70

16 Banten 24.048 871 11.902 - 17.854 72 12.717 284 3.018 46

17 B a l i 9.545 152 4.519 - 5.042 - 3.285 1 2.226 -

18 Nusa Tenggara Barat 9.801 1 6.976 - 11.691 8 7.161 - 2.553 16

19 Nusa Tenggara 8.022 18 10.739 158 11.673 12 4.974 70 209 0

20 Kalimantan Barat 4.913 119 2.856 20 4.485 61 2.370 - 527 14

21 Kalimantan Tengah 3.304 85 3.583 35 2.589 0 1.713 4 197 -

22 Kalimantan Selatan 891 - 1.103 4 1.021 1 3.708 1 154 -

23 Kalimantan Timur 2.474 7 884 15 3.733 16 5.670 89 229 5

24 Sulawesi Utara 2.324 10 3.148 9 3.075 38 2.322 - 947 9

25 Sulawesi Tengah 8.677 87 8.427 5 15.756 - 5.901 - 6.325 28

26 Sulawesi Selatan 40.872 461 22.335 72 25.651 10 21.915 46 4.491 1

27 Sulawesi Tenggara 16.943 121 22.731 480 20.008 131 19.062 120 4.211 140

28 Gorontalo 1.365 1 2.538 - 2.083 - 2.041 - 559 38

29 Sulawesi Barat 6.322 5 13.534 - 13.147 5 7.116 5 2.590 4

30 M a l u k u 1.743 - 992 - 901 - 460 - 800 -

31 Maluku Utara 844 32 962 30 629 - 1.016 - 311 -

32 Papua Barat 1.156 3 1.008 - 468 3 1.088 16 1.081 3

33 Papua 1.569 233 972 2 1.323 15 1.278 78 1.547 -

712.642 40.526 461.821 2.225 510.090 4.421 445.001 2.424 182.782 6.869 Jumlah

TAHUN

No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015

Page 50: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 41

Lampiran 7.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

Ket: OPT Utama : penggerek batang, penggerek tongkol, ulat grayak, lalat bibit, bulai, tikus

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 939 3 608 - 701 - 1.037 - 1.011 -

2 Sumatera Utara 366 - 585 - 850 - 1.022 - 938 0

3 Sumatera Barat 75 2 54 - 108 0 45 - 21 2

4 R i a u 261 - 174 - 186 2 236 - 189 -

5 J a m b i 89 0 54 0 58 0 52 - 51 0

6 Sumatera Selatan 187 - 174 - 244 - 277 - 1.211 -

7 Bengkulu 60 - 67 - 135 - 18 - 77 -

8 Lampung 3.312 24 1.729 - 1.447 2 1.762 - 224 -

9 Kep. Bangka 0 - - - 42 - 17 - 1 -

10 Kep. Riau - - - - - - 10 - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 3.305 - 3.589 - 1.322 - 1.462 - 933 -

13 Jawa Tengah 3.541 7 3.743 7 3.815 116 4.303 - 1.780 -

14 DI Yogyakarta 668 - 299 - 241 - 204 - 95 -

15 Jawa Timur 5.831 179 2.917 19 3.140 6 3.379 13 1.593 0

16 Banten 2 - - - - - - - - -

17 B a l i 6 - 2 - 10 - 1 - 6 -

18 Nusa Tenggara Barat 965 - 570 - 776 - 816 - 348 23

19 Nusa Tenggara 942 - 667 27 1.322 - 1.981 28 1.451 -

20 Kalimantan Barat 587 1 241 - 465 - 148 - 186 4

21 Kalimantan Tengah 132 - 49 - 5 - - - - -

22 Kalimantan Selatan 4 - 34 - 5 - - - - -

23 Kalimantan Timur 212 - 121 - 414 1 224 - 151 -

24 Sulawesi Utara 1.361 - 1.404 - 1.261 - 972 - 425 27

25 Sulawesi Tengah 800 1 446 - 788 - 378 - 442 -

26 Sulawesi Selatan 9.558 9 2.915 - 2.577 - 1.146 - 268 8

27 Sulawesi Tenggara 1.351 10 775 - 1.040 - 870 1 235 4

28 Gorontalo 2.171 - 3.401 - 1.930 - 1.824 - 540 -

29 Sulawesi Barat 1.383 - 1.094 - 2.730 - 2.084 - 93 -

30 M a l u k u 70 - 76 - 84 - 114 - 19 -

31 Maluku Utara 216 - 9 - 61 0 140 0 82 0

32 Papua Barat 44 - 21 - 15 - 24 - 69 -

33 Papua 412 - 376 - 532 - 426 - 266 -

38.852 236 26.195 2.225 26.302 127 445.001 42 12.705 68 Jumlah

No Provinsi

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

Page 51: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 42

Lampiran 8.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

Ket: OPT Utama : ulat grayak, penggulung daun, lalat kacang, penggerek polong, ulat jengkal, tikus

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 1.758 - 1.408 - 911 - 3.534 10 1.421 -

2 Sumatera Utara 87 - 301 - 39 - 104 - 94 -

3 Sumatera Barat 2 - 2 - 5 - 0 - 4 -

4 R i a u 110 - 36 - 14 - 3 - 12 -

5 J a m b i 52 - 15 - 46 - 42 - 173 -

6 Sumatera Selatan 73 - 10 - 1 - 158 - 222 -

7 Bengkulu - - - - 2 - 1 - 80 3

8 Lampung 66 - 92 - 69 - 118 - 64 -

9 Kep. Bangka - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 1.276 - 705 - 274 - 935 9 233 1

13 Jawa Tengah 1.179 - 1.296 15 623 - 961 - 927 -

14 DI Yogyakarta 631 - 213 - 110 - 121 - 46 -

15 Jawa Timur 2.297 - 462 - 647 - 846 - 476 -

16 Banten - - - - - - - - 20 -

17 B a l i 93 - 57 - 7 - 14 - 18 -

18 Nusa Tenggara Barat 831 - 762 - 1.845 - 1.277 10 285 -

19 Nusa Tenggara 8 - 2 - 146 - 79 - 6 -

20 Kalimantan Barat 26 - 4 - 103 - 201 - 8 -

21 Kalimantan Tengah 7 - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 1 - - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 9 - 4 - 11 - 3 - 2 -

24 Sulawesi Utara 13 - 4 - 2 - 18 - 5 3

25 Sulawesi Tengah 213 - 130 - 2.510 - 144 - 85 -

26 Sulawesi Selatan 670 - 104 - 113 - 307 - 327 -

27 Sulawesi Tenggara 221 - 128 - 637 - 340 - 290 -

28 Gorontalo 3 - 14 - 1 - 7 - 4 -

29 Sulawesi Barat 12 - 101 - 10 - 42 - 44 -

30 M a l u k u 0 - - - 0 - - - 43 -

31 Maluku Utara 107 - 85 - 46 1 9 - 7 -

32 Papua Barat 100 - 128 - 1 - 78 - 114 -

33 Papua 113 - 121 - 165 - 103 - 182 -

9.956 - 6.183 15 8.336 1 9.444 29 5.193 7 Jumlah

No Provinsi

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

Page 52: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 43

Lampiran 9.

LUAS BANJIR PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA TAHUN 2009 – 2013, RERATA 5 TAHUN, TAHUN 2014, DAN TAHUN 2015

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2009 222.481 67.821 12.331 3.201 12.946 6.572 185 67 782 492 594 242 11 11

2 2010 307.810 93.929 40.463 17.778 17.012 11.782 929 284 19.908 11.335 303 43 164 11

3 2011 169.464 29.383 16.462 8.045 7.674 3.751 963 146 1.636 1.037 175 90 9 4

4 2012 177.861 40.866 11.661 2.828 2.396 1.344 84 29 121 39 204 13 4 2

5 2013 408.961 88.265 18.097 8.136 5.112 1.790 445 133 791 233 395 259 11 -

Rerata 257.315 64.053 19.803 7.998 9.028 5.048 521 132 4.647 2.627 334 129 40 6

6 2014 338.378 141.045 10.693 3.300 3.523 2.031 243 37 36 33 259 123 - -

7 2015 48.330 25.496 2.535 1.568 1.751 1.384 170 10 97 3 23 3 30 30

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Page 53: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 44

Lampiran 10.

LUAS KEKERINGAN PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA TAHUN 2009 – 2013, RERATA 5 TAHUN, TAHUN 2014, DAN TAHUN 2015

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2009 231.912 18.975 112.218 12.679 8.005 1.534 10.394 210 726 7 10 - 52 19

2 2010 96.721 20.856 82.875 20.724 5.014 643 2.703 1.164 2.747 1.380 803 204 - -

3 2011 250.836 53.127 22.644 1.441 2.229 154 222 29 2.458 419 1.365 - 1 -

4 2012 282.795 47.573 21.686 1.508 1.546 130 161 - 131 93 5 4 1 -

5 2013 50.342 4.067 11.731 365 123 10 151 - 8 - 1 - 2 -

Rerata 182.521 28.920 50.231 7.343 3.383 494 2.726 281 1.214 380 437 42 11 4

6 2014 216.345 35.423 20.581 2.306 4.969 395 353 18 6 - 434 - 101 -

7 2015 339.531 217.931 47.476 21.929 10.234 5.002 766 156 118 30 18 0 1 0

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Page 54: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 45

Lampiran 11.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

1Pe

mer

inta

h Ac

eh16

.172

5.34

324

.364

6.75

639

.574

9.93

352

.460

23.2

1010

.398

5.79

117

.342

1.89

027

.044

6.10

05.

114

502

65.9

346.

389

1.16

278

2Su

mat

era U

tara

8.63

861

810

.396

1.33

018

.581

3.87

99.

987

1.16

53.

124

2.50

71.

458

122

6.63

139

54.

550

012

.878

282

969

76

3Su

mat

era B

arat

2.07

956

81.

365

471

3.27

645

72.

314

351

1.24

644

84.

112

735

361

737

36

6.21

01.

093

2.91

91.

062

4Ri

au6.

498

1.45

42.

262

896.

532

1.18

14.

497

1.38

41.

194

438

4.93

21.

579

1.04

665

970

283

4.63

319

1.51

766

4

5Ja

mbi

1.82

840

45.

942

687

10.0

362.

667

4.32

190

511

189

9.22

61.

234

8.02

61.

290

138

05.

161

385

8.43

05.

633

6Su

mat

era S

elat

an7.

601

1.01

35.

033

785

13.3

121.

740

27.2

294.

558

2.40

469

220

.913

1.67

36.

852

463

00

701

1534

.747

22.2

04

7Be

ngku

lu72

2861

3038

211

746

091

241.

546

2826

615

00

100

951

167

8La

mpu

ng1.

852

284

5.27

42.

752

17.5

075.

289

8.62

54.

709

3.81

91.

935

25.0

908.

469

20.9

266.

639

2.78

314

2.66

713

823

.061

13.5

92

9Ke

pula

uan

Bang

ka B

elitu

ng0

00

00

029

00

248

940

00

00

061

034

026

1

10Ke

pula

uan

Riau

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

11DK

I. Ja

karta

00

00

121

7726

314

054

00

00

00

00

02

0

12Ja

wa B

arat

15.6

141.

217

15.8

9066

239

.529

4.99

696

.004

51.6

471.

447

170

51.9

3414

.855

76.2

633.

642

8.99

716

812

.995

1.77

080

.476

47.2

44

13Ja

wa T

enga

h27

.250

7.50

512

.791

1.52

743

.789

13.3

1060

.514

33.7

925.

761

1.52

610

.296

811

45.7

7711

.595

3.14

522

413

.507

3.45

529

.847

18.2

80

14DI

. Yog

yaka

rta2.

248

139

1.21

913

891

172

178

2430

010

656

273

2.59

315

339

057

1.07

711

113

037

15Ja

wa T

imur

24.0

295.

832

18.7

265.

128

54.9

6212

.017

16.1

795.

263

5.50

12.

560

9.07

81.

372

16.8

031.

551

8.72

71.

806

8.08

272

713

.361

5.67

8

16Ba

nten

10.5

9940

918

.273

2.62

830

.411

8.45

416

.572

5.78

96.

505

5.04

13.

436

722

40.8

3112

.353

188

114

941

302

13.1

069.

426

17Ba

li19

1610

719

447

00

00

111

066

416

018

20

1.72

067

767

459

18Nu

sa Te

ngga

ra B

arat

1.77

176

110

.075

2.13

74.

547

1.91

24.

207

350

659

103

1.09

321

25.

062

404

5.24

218

012

.711

557

2.68

995

4

19Nu

sa Te

ngga

ra Ti

mur

1.06

048

063

49

1.02

667

637

241

131

528

954

3679

94

5.84

082

213

927

20Ka

liman

tan

Bara

t11

.443

813

2.29

31.

154

15.0

5631

720

298

600

558

2.54

412

129

01.

830

019

.975

9.16

193

296

21Ka

liman

tan

Teng

ah74

626.

893

2.71

54.

011

613

1.71

915

641

1.31

021

280

01.

028

315.

941

506

527

109

22Ka

liman

tan

Sela

tan

8.14

990

76.

554

1.55

817

.629

210

.049

1.72

251

339

65.

180

305

5.01

816

25

02.

403

598

11.2

716.

218

23Ka

liman

tan

Tim

ur1.

694

277

1.20

538

82.

123

502

1.75

065

926

754

1.31

736

51.

332

166

580

505

526.

021

3.91

4

24Su

law

esi U

tara

159

140

012

727

384

291

10

00

09

010

69

1.14

469

1

25Su

law

esi T

enga

h1.

104

3387

731

412

316

4.87

121

550

525

00

057

379

199

654.

615

1.26

39.

272

6.37

7

26Su

law

esi S

elat

an18

.733

815

23.9

128.

258

66.4

1019

.029

15.0

664.

925

3.07

92.

561

70.8

4216

.036

13.9

5189

74.

214

346

18.7

692.

910

63.9

6050

.828

27Su

law

esi T

engg

ara

165

492.

063

756

15.9

3991

433

674

184

436.

687

1.50

11.

701

536

712

119

5.71

63.

099

12.0

4610

.906

28Go

ront

alo

613

342

393

198

2.28

412

244

017

510

70

03

03

01.

114

351

7.36

24.

659

29Su

law

esi B

arat

00

658

294

00

00

30

1.51

263

274

626

90

099

103.

719

2.20

7

30M

aluk

u0

060

284

535

3320

080

40

064

40

01.

339

1.31

962

161

5

31M

aluk

u Ut

ara

00

00

3718

160

00

00

00

10

549

150

0

32Iri

an Ja

ya B

arat

00

00

10

00

00

00

00

00

910

120

33Pa

pua

00

00

149

00

00

00

00

095

334

90

08.

034

5.47

2

Jum

lah

169.

464

29.3

8317

7.86

140

.866

408.

962

88.2

6533

8.37

814

1.04

548

.330

25.4

9625

0.83

653

.127

282.

795

47.5

7350

.342

4.06

721

6.34

535

.423

339.

531

217.

931

NoPr

opin

si

BANJ

IR

2011

2012

2013

2014

2015

2011

KEKE

RING

AN

2012

2013

2014

2015

Page 55: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 46

Lampiran 12.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

1Pe

mer

inta

h Ac

eh99

844

354

246

913

175

2.01

951

81.

391

811

191

192

3536

20

1.23

20

370

2Su

mat

era U

tara

2.17

31.

443

1.37

31.

087

521

7839

392

525

444

2.28

612

885

2.09

50

2.76

20

660

0

3Su

mat

era B

arat

2.42

11.

782

169

6444

416

713

510

166

5679

1310

227

00

6616

197

4Ri

au23

417

447

710

821

9215

140

103

00

260

20

617

397

5Ja

mbi

286

7346

2510

049

150

743

31

032

170

038

072

514

0

6Su

mat

era S

elat

an3

038

015

225

208

345

013

586

197

00

20

6.65

21.

164

7Be

ngku

lu0

00

05

00

00

075

834

60

00

00

048

25

8La

mpu

ng50

501.

277

6538

851

265

410

6.57

127

34.

820

511

364

016

06

473

180

9Ke

pula

uan

Bang

ka B

elitu

ng0

00

00

00

00

00

00

00

00

048

35

10Ke

pula

uan

Riau

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

11DK

I. Ja

karta

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

12Ja

wa B

arat

3820

21

00

00

00

247

28

00

00

022

114

13Ja

wa T

enga

h1.

066

151

451

2144

412

51.

057

335

7934

6.71

521

310

.037

119

5.86

50

1.98

74

3.54

518

5

14DI

. Yog

yaka

rta6

60

00

00

00

010

80

00

110

960

186

15Ja

wa T

imur

1.35

91.

098

495

107

4.44

91.

930

530

444

198

3.52

738

51.

014

107

1.17

021

269

436

91.

582

195

16Ba

nten

00

00

00

00

00

00

00

00

00

20

17Ba

li73

50

00

00

00

00

765

055

90

00

8932

116

5

18Nu

sa Te

ngga

ra B

arat

00

413

131

508

129

1.16

06

10

290

2.80

839

066

723

1.13

31

849

127

19Nu

sa Te

ngga

ra Ti

mur

6362

1.66

539

1.52

51.

326

9445

00

340

140

01.

148

130

5.21

345

376

31

20Ka

liman

tan

Bara

t3

00

00

00

00

020

00

08

00

06

0

21Ka

liman

tan

Teng

ah0

013

124

40

010

634

026

00

01

014

853

22Ka

liman

tan

Sela

tan

415

383

517

045

1111

654

90

540

60

560

271

46

23Ka

liman

tan

Tim

ur0

00

00

00

00

020

036

00

022

150

0

24Su

law

esi U

tara

00

00

10

2814

00

00

00

90

00

979

897

25Su

law

esi T

enga

h0

00

023

321

710

30

00

00

084

01.

435

999

26Su

law

esi S

elat

an5.

719

2.27

95.

234

977

7.09

43.

682

4.73

51.

692

166

162

811

188

897

200

00

1.15

125

26.

429

4.64

0

27Su

law

esi T

engg

ara

00

62

390

330

00

130

10

00

00

177

2816

654

28Go

ront

alo

1.26

285

840

4050

840

00

8336

430

130

00

00

21.9

0012

.700

29Su

law

esi B

arat

50

00

00

00

00

50

00

00

5.60

21.

539

155

30

30M

aluk

u0

03

20

00

00

00

01

00

00

00

0

31M

aluk

u Ut

ara

00

00

22

00

00

00

00

20

00

00

32Iri

an Ja

ya B

arat

00

00

00

00

00

00

00

00

130

00

33Pa

pua

00

00

20

00

00

00

00

00

20

00

Jum

lah

16.4

628.

045

11.6

612.

828

18.0

978.

136

10.6

933.

300

2.53

51.

568

22.6

441.

441

21.6

861.

508

11.7

3136

520

.581

2.30

647

.476

21.9

29

NoPr

opin

si

BANJ

IR

2011

2012

2013

2014

2015

2011

KEKE

RING

AN

2012

2013

2014

2015

Page 56: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 47

Lampiran 13.

LUAS BANJIR & KEKERINGAN PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

TP

1Pe

mer

inta

h Ac

eh1.

513

379

942

411

211

742.

259

1.16

450

419

311

65

341

404

083

255

560

2Su

mat

era U

tara

5.02

53.

001

4712

736

282

194

140

169

00

00

00

870

150

3Su

mat

era B

arat

99

00

00

30

00

00

00

00

00

00

4Ri

au22

315

910

042

538

610

927

835

830

00

940

150

175

5673

51

5Ja

mbi

1111

2611

6048

172

8912

494

150

252

00

632

1.01

048

9

6Su

mat

era S

elat

an0

00

019

190

00

00

074

00

027

015

1.02

848

9

7Be

ngku

lu0

00

00

00

051

500

00

00

00

097

622

6

8La

mpu

ng0

00

00

05

50

00

046

00

016

50

5716

9Ke

pula

uan

Bang

ka B

elitu

ng0

00

00

00

00

00

00

00

00

00

0

10Ke

pula

uan

Riau

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

11DK

I. Ja

karta

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

12Ja

wa B

arat

153

00

226

300

00

01.

383

30

00

00

068

70

13Ja

wa T

enga

h15

832

212

767

240

631

912

015

010

299

037

1043

29

269

0

14DI

. Yog

yaka

rta0

00

052

140

00

091

118

03

00

00

0

15Ja

wa T

imur

271

150

022

51

4538

00

8828

129

00

060

013

632

16Ba

nten

00

00

00

218

55

00

00

00

108

30

17Ba

li0

00

00

00

00

00

00

00

00

00

0

18Nu

sa Te

ngga

ra B

arat

6060

9693

781

685

00

195

195

266

6027

288

00

2.35

429

1.34

237

6

19Nu

sa Te

ngga

ra Ti

mur

125

150

00

00

00

00

00

00

00

00

0

20Ka

liman

tan

Bara

t0

00

00

00

00

044

300

00

00

03

1

21Ka

liman

tan

Teng

ah0

030

040

100

00

00

00

00

059

504

0

22Ka

liman

tan

Sela

tan

11

20

140

5946

30

507

90

30

111

21.

377

683

23Ka

liman

tan

Tim

ur0

00

00

00

00

00

00

00

00

00

0

24Su

law

esi U

tara

00

00

00

280

00

00

00

00

20

428

263

25Su

law

esi T

enga

h0

00

00

040

350

00

00

00

044

4446

939

9

26Su

law

esi S

elat

an23

841

1.20

781

51.

542

226

179

156

00

110

249

00

00

01.

902

1.75

3

27Su

law

esi T

engg

ara

00

00

1212

55

00

150

00

00

306

125

209

76

28Go

ront

alo

00

00

00

00

00

00

00

00

00

149

149

29Su

law

esi B

arat

00

00

00

00

88

00

00

00

00

400

30M

aluk

u0

00

00

00

00

00

00

00

00

00

0

31M

aluk

u Ut

ara

00

00

22

00

00

00

00

00

00

00

32Iri

an Ja

ya B

arat

2626

150

00

00

00

00

00

00

00

20

33Pa

pua

00

00

00

00

00

00

00

00

00

00

Jum

lah

7.67

43.

751

2.39

61.

344

5.11

21.

790

3.52

32.

031

1.75

11.

384

2.22

915

41.

546

130

6210

4.96

939

510

.234

5.00

2

NoPr

opin

si

BANJ

IR

2011

2012

2013

2014

2015

2011

KEKE

RING

AN

2012

2013

2014

2015

Page 57: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 48

Lampiran 14.

LUAS PENGENDALIAN DAN SEMBUH PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2014 DAN 2015

SEMBUH SURUT PULIH

2014 2015 2015 2015 2015

1 Padi 1.086.103 1.049.956 190.347 57.952 80.652

2 Jagung 30.659 31.882 10.847 1.677 2.933

3 Kedelai 15.375 10.282 2.136 75 1.716

1.132.138 1.092.120 203.329 59.704 85.301 INDONESIA

PENGENDALIANNo KOMODITAS

Page 58: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 49

Lampiran 15.

RENCANA DAN REALISASI PPHT DIPA APBN TAHUN 2015

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Aceh - - - - - - - - - - - -

2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -

3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - -

4 R i a u - - - - - - - - - - - -

5 J a m b i - - - - - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

8 Lampung - - - - - - - - - - - -

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 725 725 100,00 - - - - - - 725 725 100,00

13 Jawa Tengah 875 800 91,43 30 30 100,00 20 10 50,00 925 840 90,81

14 DI Yogyakarta 175 175 100,00 - - - 10 10 100,00 185 185 100,00

15 Jawa Timur 900 900 100,00 60 60 100,00 50 50 100,00 1.010 1.010 100,00

16 Banten - - - - - - - - - - - -

17 B a l i - - - - - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat - - - - - - - - - - - -

19 Nusa Tenggara Timur - - - - - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat - - - - - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - - - - - - - - -

26 Sulawesi Selatan 700 700 100,00 15 15 100,00 10 10 100,00 725 725 100,00

27 Sulawesi Tenggara - - - - - - - - - - - -

28 Gorontalo - - - - - - - - - - - -

29 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - -

30 M a l u k u - - - - - - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - - - - - - - -

33 Papua - - - - - - - - - - - -

3.375 3.300 97,78 105 105 100,00 90 80 88,89 3.570 3.485 97,62 Jumlah (Unit)

Jumlah (Ha)

TotalPadi Jagung KedelaiNo. Provinsi

Page 59: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 50

Lampiran 16.

RENCANA DAN REALISASI PPHT DIPA APBN-P TAHUN 2015

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Aceh 250 250 100,00 - - - - - - 250 250 100,00

2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - -

3 Sumatera Barat 250 250 100,00 - - - - - - 250 250 100,00

4 R i a u - - - - - - - - - - - -

5 J a m b i 125 50 40,00 - - - - - - 125 50 40,00

6 Sumatera Selatan - - - - - - - - - - - -

7 Bengkulu - - - - - - - - - - - -

8 Lampung 350 350 100,00 - - - - - - 350 350 100,00

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -

12 Jawa Barat - - - - - - - - - - - -

13 Jawa Tengah - - - - - - - - - - - -

14 DI Yogyakarta - - - - - - - - - - - -

15 Jawa Timur - - - - - - - - - - - -

16 Banten 275 275 100,00 - - - - - - 275 275 100,00

17 B a l i 300 300 100,00 - - - - - - 300 300 100,00

18 Nusa Tenggara Barat 200 200 100,00 - - - 30 30 - 230 230 100,00

19 Nusa Tenggara Timur 250 250 100,00 15 15 100,00 - - - 265 265 100,00

20 Kalimantan Barat 375 325 86,67 - - - - - - 375 325 86,67

21 Kalimantan Tengah 50 50 100,00 - - - - - - 50 50 100,00

22 Kalimantan Selatan 300 300 100,00 - - - - - - 300 300 100,00

23 Kalimantan Timur - - - - - - - - - - - -

24 Sulawesi Utara 125 125 100,00 15 15 100,00 - - - 140 140 100,00

25 Sulawesi Tengah 375 375 100,00 15 15 100,00 - - - 390 390 100,00

26 Sulawesi Selatan - - - - - - - - - - - -

27 Sulawesi Tenggara 275 275 100,00 - - - - - - 275 275 100,00

28 Gorontalo - - - - - - - - - - - -

29 Sulawesi Barat 150 100 66,67 15 - - - - - 165 100 60,61

30 M a l u k u - - - - - - - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - - - - - - - - -

32 Papua Barat 100 100 100,00 - - - - - - 100 100 100,00

33 Papua 125 - - - - - - - - 125 - -

3.875 3.575 92,26 60 45 75,00 30 30 100,00 3.965 3.650 92,06 Jumlah (Unit)

No. Provinsi

Jumlah (Ha)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 60: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 51

Lampiran 17.

RENCANA DAN REALISASI PPDPI DIPA APBN DAN APBN-P TAHUN 2015

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian

1 Aceh - - - 10 10 100,00

2 Sumatera Utara - - - 10 - -

3 Sumatera Barat - - - 20 20 100,00

4 R i a u - - - - - -

5 J a m b i - - - - - -

6 Sumatera Selatan - - - 20 - -

7 Bengkulu - - - - - -

8 Lampung - - - 10 10 100,00

9 Kep. Bangka Belitung - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - -

12 Jawa Barat 30 10 33,33 - - -

13 Jawa Tengah 30 30 100,00 - - -

14 DI Yogyakarta 10 10 100,00 - - -

15 Jawa Timur 30 30 100,00 - - -

16 Banten - - - 20 20 100,00

17 B a l i - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat - - - 10 10 100,00

19 Nusa Tenggara Timur - - - - - -

20 Kalimantan Barat - - - - - -

21 Kalimantan Tengah - - - - - -

22 Kalimantan Selatan - - - 20 20 100,00

23 Kalimantan Timur - - - - - -

24 Sulawesi Utara - - - - - -

25 Sulawesi Tengah - - - - - -

26 Sulawesi Selatan - - - 30 30 100,00

27 Sulawesi Tenggara - - - - - -

28 Gorontalo - - - - - -

29 Sulawesi Barat - - - - - -

30 M a l u k u - - - - - -

31 Maluku Utara - - - - - -

32 Papua Barat - - - - - -

33 Papua - - - - - -

100 80 80,00 150 120 80,00Jumlah (Unit)

No Provinsi

DIPA

APBN APBN-P

Page 61: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 52

Lampiran 18.

RENCANA DAN REALISASI GERAKAN PENGENDALIAN OPT DIPA APBN TAHUN 2015

1 Pemerintah Aceh 9 9 100,00

2 Sumatera Utara 12 12 100,00

3 Sumatera Barat 12 12 100,00

4 R i a u 2 2 100,00

5 J a m b i 3 3 100,00

6 Sumatera Selatan 6 6 100,00

7 Bengkulu 7 7 100,00

8 Lampung 11 11 100,00

9 Kep. Bangka Belitung 2 0 -

10 Kep. Riau 0 0 -

11 Banten 8 8 100,00

12 DKI Jakarta 0 0 -

13 Jawa Barat 0 0 -

14 Jawa Tengah 0 0 -

15 DI Yogyakarta 0 0 -

16 Jawa Timur 0 0 -

17 Bali 5 5 100,00

18 Nusa Tenggara Barat 0 0 -

19 Nusa Tenggara Timur 0 0 -

20 Kalimantan Barat 0 0 -

21 Kalimantan Tengah 2 2 100,00

22 Kalimantan Selatan 0 0 -

23 Kalimantan Timur 0 0 -

24 Sulawesi Utara 2 2 100,00

25 Sulawesi Tengah 6 6 100,00

26 Sulawesi Selatan 2 2 100,00

27 Sulawesi Tenggara 3 3 100,00

28 Gorontalo 2 2 100,00

29 Sulawesi Barat 10 8 80,00

30 Maluku 6 6 100,00

31 Maluku Utara 3 3 100,00

32 Papua Barat 1 1 100,00

33 Papua 1 1 100,00

115 111 96,52

NO PROVINSI

Jumlah

Rencana Realisasi

JUMLAH

% Capaian

Page 62: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 53

Lampiran 19.

RENCANA DAN REALISASI GERAKAN PENGENDALIAN OPT DIPA APBN-P TAHUN 2015

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi%

Capaian

1 Pemerintah Aceh 20 20 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 - - -

2 Sumatera Utara 25 25 100,00 4 4 100,00 2 2 100,00 - - -

3 Sumatera Barat 12 12 100,00 3 3 100,00 - - - - - -

4 R i a u 5 5 100,00 - - - - - - - - -

5 J a m b i 5 5 100,00 - - - - - - - - -

6 Sumatera Selatan 20 20 100,00 - - - 1 1 100,00 1 1 100,00

7 Bengkulu 20 20 100,00 - - - - - - - - -

8 Lampung 8 8 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00

9 Kep. Bangka Belitung 2 0 - - - - - - - - - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - -

11 Banten 20 20 100,00 - - - - - - 1 1 100,00

12 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -

13 Jawa Barat 27 27 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00 - - -

14 Jawa Tengah 24 24 100,00 12 12 100,00 4 4 100,00 - - -

15 DI Yogyakarta 24 24 100,00 12 8 66,67 4 4 100,00 - - -

16 Jawa Timur 10 10 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00 - - -

17 Bali 11 11 100,00 - - - - - - 1 1 100,00

18 Nusa Tenggara Barat 23 23 100,00 2 2 100,00 1 - - 1 1 100,00

19 Nusa Tenggara Timur 16 16 100,00 4 4 100,00 - - - - - -

20 Kalimantan Barat 7 5 71,43 2 1 50,00 - - - 1 - -

21 Kalimantan Tengah 3 3 100,00 - - - - - - 1 1 100,00

22 Kalimantan Selatan 20 20 100,00 4 4 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00

23 Kalimantan Timur 7 7 100,00 - - - - - - 1 1 100,00

24 Sulawesi Utara 4 4 100,00 - - - - - - - - -

25 Sulawesi Tengah 20 20 100,00 - - - - - - 1 1 100,00

26 Sulawesi Selatan 28 28 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00 - - -

27 Sulawesi Tenggara 6 6 100,00 - - - - - - - - -

28 Gorontalo 12 12 100,00 12 12 100,00 - - - - - -

29 Sulawesi Barat 6 6 100,00 3 - 1 - - - - -

30 Maluku 4 4 100,00 2 2 100,00 - - - - - -

31 Maluku Utara 9 9 100,00 4 4 100,00 2 2 100,00 - - -

32 Papua Barat 2 2 100,00 - - - - - - - - -

33 Papua 1 - - - - - - - - - -

401 396 98,75 78 70 89,74 21 19 90,48 10 9 90,00

Jumlah

TNI

JUMLAH

NO PROVINSIPadi Jagung Kedelai

Page 63: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2015 54

Lampiran 20.

RENCANA DAN REALISASI SARANA PENGENDALIAN OPT DIPA APBN-P TAHUN 2015

1 Pemerintah Aceh 1 550.000.000 511.750.000,00 3.412

2 Sumatera Utara 1 1.927.335.000 1.893.153.000,00 12.621

3 Sumatera Barat 1 370.000.000 275.880.000,00 1.839

4 R i a u 1 400.000.000 371.073.200,00 2.474

5 J a m b i 1 4.750.000.000 4.750.000.000,00 31.667

6 Sumatera Selatan 1 1.000.000.000 988.475.000,00 6.590

7 Bengkulu 1 1.025.000.000 1.008.939.250,00 6.726

8 Lampung 1 5.390.600.000 5.306.388.000,00 35.376

9 Kep. Bangka Belitung 1 484.120.000 - -

10 Kep. Riau 0 - -

11 Banten 1 2.150.000.000 2.119.525.000,00 14.130

12 DKI Jakarta 0 - -

13 Jawa Barat 1 46.055.128.000 45.990.483.400,00 306.603

14 Jawa Tengah 1 2.800.000.000 2.787.452.000,00 18.583

15 DI Yogyakarta 1 245.000.000 207.702.000,00 1.385

16 Jawa Timur 1 600.000.000 579.832.000,00 3.866

17 Bali 1 858.171.000 835.725.000,00 5.572

18 Nusa Tenggara Barat 1 1.000.000.000 952.612.050,00 6.351

19 Nusa Tenggara Timur 1 4.900.000.000 4.450.357.000,00 29.669

20 Kalimantan Barat 1 1.894.750.000 1.885.320.000,00 12.569

21 Kalimantan Tengah 1 1.722.000.000 1.632.700.000,00 10.885

22 Kalimantan Selatan 1 750.000.000 733.662.600,00 4.891

23 Kalimantan Timur 1 650.000.000 597.840.705,00 3.986

24 Sulawesi Utara 1 810.000.000 - -

25 Sulawesi Tengah 1 1.667.250.000 1.646.645.000,00 10.978

26 Sulawesi Selatan 1 2.043.000.000 2.027.106.000,00 13.514

27 Sulawesi Tenggara 1 1.650.000.000 1.641.750.000,00 10.945

28 Gorontalo 1 797.260.000 708.426.000,00 4.723

29 Sulawesi Barat 1 975.000.000 940.590.000,00 6.271

30 Maluku 1 650.000.000 598.000.000,00 3.987

31 Maluku Utara 1 677.000.000 676.335.000,00 4.509

32 Papua Barat 1 1.470.000.000 1.325.000.000,00 8.833

33 Papua 1 375.000.000 374.800.000,00 2.499

31 90.636.614.000 87.817.522.205 585.450 JUMLAH

SARANA PENGENDALIAN OPT

FisikNO PROVINSI

Volume Pagu Realisasi

Page 64: Direktorat Perlindungan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERLINDUNGAN_TP.pdf · Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LAKIN)