dinamika populasi

18
Spesies : Terminalia catappa L. Nama Inggris : Indian almond, Singapore almond . Nama Indonesia : Ketapang Nama Lokal : ketapang (Jawa), ketapang (Sunda) Deskripsi : Pohon berukuran moderat, mudah gugur, bentuk seperti pagoda, terutama bila pohon masih muda. Batang sering berbanir pada pangkal, pepagan coklat abu-abu tua, melekah; cabang tersusun dalam deretan bertingkat dan melintang. Daun berseling, bertangkai pendek, mengumpul pada ujung cabang, biasanya membundar telur sungsang, kadang-kadang agak menjorong, mengertas sampai menjangat tipis, mengkilap. Bunga berbulir tumbuh pada ketiak daun, sebagian besar adalah bunga jantan, bunga biseksual terdapat ke arah pangkal, sangat sedikit, warna putih-kehijauan dengan cakram berjanggut. Buah pelok membulat telur atau menjorong, agak pipih, hijau ke kuning dan merah saat matang. Buah batu dikelilingi lapisan daging berair setebal 3-6 mm. Jenis ini dapat dikenali langsung dari cabangnya yang kaku dan daun- daun besarnya yang tersusun dalam roset. Distribusi/Penyebaran : Ketapang berasal dari Asia Tenggara, dan umum di seluruh daerah, tetapi sepertinya jarang di Sumatra dan Borneo.

Upload: cobacobacoeg

Post on 29-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

biology

TRANSCRIPT

Spesies:Terminalia catappa L.Nama Inggris:Indian almond, Singapore almond .Nama Indonesia:KetapangNama Lokal:ketapang (Jawa), ketapang (Sunda)Deskripsi:Pohon berukuran moderat, mudah gugur, bentuk seperti pagoda, terutama bila pohon masih muda. Batang sering berbanir pada pangkal, pepagan coklat abu-abu tua, melekah; cabang tersusun dalam deretan bertingkat dan melintang. Daun berseling, bertangkai pendek, mengumpul pada ujung cabang, biasanya membundar telur sungsang, kadang-kadang agak menjorong, mengertas sampai menjangat tipis, mengkilap. Bunga berbulir tumbuh pada ketiak daun, sebagian besar adalah bunga jantan, bunga biseksual terdapat ke arah pangkal, sangat sedikit, warna putih-kehijauan dengan cakram berjanggut. Buah pelok membulat telur atau menjorong, agak pipih, hijau ke kuning dan merah saat matang. Buah batu dikelilingi lapisan daging berair setebal 3-6 mm. Jenis ini dapat dikenali langsung dari cabangnya yang kaku dan daun-daun besarnya yang tersusun dalam roset.Distribusi/Penyebaran:Ketapang berasal dari Asia Tenggara, dan umum di seluruh daerah, tetapi sepertinya jarang di Sumatra dan Borneo. Umumnya ditanam di Australia Utara, Polinesia, juga di Pakistan, India, Afrika Timur dan Barat, Madagaskar dan dataran rendah Amerika Selatan dan Tengah.Habitat:Ketapang tumbuh alami pada pantai berpasir atau berbatu. Toleran terhadap tanah masin dan tahan terhadap percikan air laut; sangat tahan terhadap angin dan menyukai sinar matahari penuh atau naungan sedang. Mampu bertahan hanya pada daerah-daerah tropis atau daerah dekat tropis dengan iklim lembab. Pada habitat alaminya curah hujan tahunan berkisar 3000 mm. Tumbuh baik pada semua jenis tanah dengan drainase baik. Umumnya dibudidayakan pada ketinggian sampai 800 m.Perbanyakan:Seringkali buahnya ditanam di kebun pembibitan karena biji batunya sulit dipisahkan dari daging buahnya. Kecepatan perkecambahan sekitar 25%. Jarak tanam biji di persemaian 25 cm x 25 cm. Pemindahan ke lahan dilakukan pada musim hujan tahun depannya.Manfaat tumbuhan:Ketapang merupakan tumbuhan multiguna. Pepagan dan daunnya, kadang-kadang juga akar dan buah mudanya dipakai secara lokal untuk penyamakan kulit dan memberi warna hitam, dipakai unttuk mencelup kapas dan rotan dan sebagai tinta. Kayunya berkualitas baik dan digunakan untuk konstruksi rumah dan kapal. Kayunya rentan terhadap rayap. Bijinya enak dimakan, dan mengandung minyak yang tidak berbau, mirip minyak almond. Minyaknya dipakai sebagai pengganti minyak almond yang sebenarnya to meredakan radang rongga perut, dan, dimasak dengan daun, dalam menyembuhkan lepra, kudis dan penyakit kulit yang lain. Daging buahnya dapat dimakan, tetapi berserat dan tidak enak walaupun harum. Pohonnya ditanam di jalan raya dan kebun sebagai naungan karena perawakannya yang cocok, seperti pagoda. Daunnya digunakan untuk rematik pada sendi. Tanin dari pepagan dan daunnya digunakan sebagai astringen pada disentri dan sariawan. Juga sebagai diuretik dan kardiotonik dan dipakai sebagai obat luar pada erupsi kulit. Di Filipina rebusan daunnya dipakai sebagai vermifuge. Penggunaan ketapang sebagai bahan pewarna celup dan penyamak sangat terbatas. Kandungan taninnya rendah, dan pewarna sintetis banyak tersedia dan lebih mudah dipakai. Tetapi keserbagunaan dari kegunaannya menyebabkan mahalnya penanaman di kemudian hari, terutama dimana kadar garam tanah membatasi pilihan lain. Prioritas penelitian adalah pemilihan tipe-tipe dengan buah besar, mempunyai daging yang enak dan bij besar yang enak, dan metode untuk perbanyakan vegetatifnya.

Ciri khas Mempunyai bentuk daun yang lebar, tebal dan membulat pada ujungnya. Daun ketapang akan meranggas dimusim kemarau. Ciri khas lainnya adalah bentuk buahnya mirip seperti buah kenari dan memiliki lapisan seperti gabus.http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=173http://karyaberwirausaha.blogspot.com/2014/04/poho n-ketapang.html

Spesies:Citrus aurantifolia (Chrism. & Pauz.) SwingleNama Inggris:limeNama Indonesia:Jeruk nipisNama Lokal:jeruk nipis (Jawa Tengah) , jeruk nipis (Sunda), limau tipis (Sumatera)Deskripsi:Terna berkayu , tinggi 3 m, berduri. Daun majemuk bentuk bundar telur, pangkal membulat, ujung tumpul, tepi beringgit. Bunga majemuk atau tunggal terdapat di ketiak daun atau di ujung batang warna kuning. Buah bulat dengan garis tengah 3,5 - 5 cm, warna hijau sampai kuning setelah tua. Biji kecil agak pipih warna putih kehijauan.Distribusi/Penyebaran:Terdapat di seluruh Indonesia karena jeruk nipis banyak manfaatnya.Habitat:Umumnya tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.Perbanyakan:Tanaman jeruk nipis sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah ataupun perkebunan skala kecil. Satu tanaman/pohon jeruk nipis dapat menghasilkan buah sepanjang tahun bahkan pada tahun ketiga dan keempat dapat mencapai 50 - 80 buah.Manfaat tumbuhan:Air jeruk nipis dipergunakan sebagai bahan pewarna, selain itu banyak dimanfaatkan juga untuk "nyareni" (menguatkan warna soga supaya tidak pudar).Sinonim:Limonia aurantifolia Christm. & Panzer, Citrus javanica Blume, Citrus notissima BlancoSumber Prosea:2: Edible fruits and nuts p.126-128 (author(s): Sethpakdee, Ravie )Kategori:Pewarna alami

Ciri Khas

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=253

Spesies:Musa paradisiacaNama Inggris:BananaNama Indonesia:PisangNama Lokal:pisangDeskripsi:Tumbuhan berumpun, dengan umbi yang berkuncup, akar rimpang pendek tumbuh menghasilkan anakan yang tumbuh dekat induknya. Anaknya menyilinder dengan pelepah daun yang bertautan. Daun yang baru tumbuh bila tidak tergulung merupakan helaian daun yang lebar melonjong dengan tulang daun yang mendukungnya. Perbungaan tunggal di ujung daun, yang ditutupi oleh braktea yang berwarna kemerahan yang menutupi sederetan bunga, brakteanya akan layu dan jatuh ketika sudah terjadi pembuahan. Buahnya tandan, tidak berbiji, warna hijau menjadi kuning atau kemerahan ketika dewasa.Distribusi/Penyebaran:Asal usul pisang belum diketahui dengan pasti, namun ada teori yang menyatakan bahwa Indo-Malesia merupakan pusat keanekaragamannya. Malesia mungkin merupakan pusat utamanya. Diduga Musa acuminata yang berbiji merupakan bentuk diploid pisang yang asli tumbuh di Malesia dan merupakan tetua kebanyakan pisang yang dimakan. Dari Asia Tenggara penanaman pisang tersebar ke arah tropika dan akhirnya ke daerah subtropika di Asia, Amerika, Afrika dan Australia.Habitat:Pisang tumbuh baik di daerah beriklim tropika. Temperatur merupakan faktor utama. Di pusat produksinya, temperatur di bawah 15C akan berkurang hasilnya, temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah pada suhu 27C - 38C. Di daerah tropika, pisang masih dapat tumbuh di ketinggian hingga 1600 m dpl. Pisang menyukai matahari langsung, untuk hasil yang optimum diperlukan curah hujan 200-220 mm dan kelembaban tanah berkisar antara 60-70%. Pisang toleran pada keasaman pH 4.5 - 7.5.Perbanyakan:Penanaman pisang umumnya dilakukan dengan anakannya. Anakan yang masih mempunyai daun menggulung lebih disukai sebagai bibit dalam penanaman karena akan menghasilkan tanaman yang lebih baik. Selain itu dapat juga dipergunakan potongan umbinya. Untuk menghindari adanya nematoda pada anakan pisang, biasanya anakan pisang sebelum ditanam direndam dalam larutan pestisida. Akhir-akhir ini penanaman dengan kultur jaringan memulai dipergunakan terutama untuk mendapatkan bibit yang bebas dari penyakit. Penanaman dengan kultur jaringan sudah umum diperdagangkan, kerapatan penanaman berkisar antara 1000 - 3000 tanaman/ha, tergantung dari kultivarnya. Penanaman biasanya dilakukan pada awal musim hujan. Kedalaman tanaman dianjurkan 30 cm dari permukaan tanah. Pisang dapat ditanam dimana saja, namun biasanya digunakan sebagai tanaman sela oleh petani baik di sawah, kebun maupun di areal perkebunan kopi, coklat dan tanaman perkebunan lainnya.Manfaat tumbuhan:Buah merupakan hasil utama pisang, yang dapat dimakan langsung atau dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Seringkali pisang juga diproses untuk tepung, keripik, bir, cuka. Bunga jantan beberapa kultivar sering digunakan sebagai sayuran. Daunnya sering dipakai sebagai pembungkus makanan. Serat yang diperoleh dari pelepah daun digunakan untuk membuat baju, sandal, tas. Bagian tanaman seperti daun dan buahnya seringkali dipakai dalam upacara tradisional misalnya dalam perkawinan, membuat bangunan baru. Daunnya yang muda dan masih menggulung dipergunakan untuk obat dalam mengobati sakit dada. Cairan yang dihasilkan dari potongan batangnya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing, disentri dan diare, selain itu juga digunakan untuk mengobati kebotakan karena gugurnya rambut. Bila dalam bentuk bubuk, digunakan juga untuk mengobati anemia dan kekurangan gizi. Buahnya yang belum masak digunakan untuk makanan orang yang menderita haemoptisi dan diabetes. Tepung yand dibuat dari pisang digunakan untuk mengobati dispepsia.Sumber Prosea:p. 225-233 (author(s): Verheij, E.W.M. and Coronel, R.E.)Kategori:Bahan Pangan PokokCiri khususBatang berbonggol banyak mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas anakan.Daun tanaman pisang lebar panjang, tulang daun besar dan tepi daun tidak meiliki ikatan yang kompak sehingga mudah sobek jika terkena angin kencangBunga pisang keluar pada ujung batang dan hanya sekali berbunga selama hidupnya. Bunga pisang disbut juga jantung karena bentuknya seperti jantungTerjadinya pernyerbukan pada buah pisang yaitu dengan bantuan serangga penyerbuk tetapi pada umumnya tepung sari tidak terlalu subur. oleh karena itu banyak buah pisag yang tidak berbijiAkar pada pohon pisang berupa akar serabut yang banyak, tetapi lunak http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=227 http://brainly.co.id/tugas/462802

Spesies:Mangifera indica L.Nama Inggris:ManggoNama Indonesia:ManggaNama Lokal:pelem (Jawa) , pao (Madura), buah (Sunda)Deskripsi:Pohon tegak banyak percabangannya. Tinggi pohon mencapai 45 m, diameter cabang-cabangnya 60 - 120 cm. Pepagan berwarna coklat keabuan. Daun berbentuk bundar telur sampai lanset, panjang tangkai daun 10 cm. Duduk daun melingkar seperti spiral. Perbungaan terdapat di ujung cabang, malai, warna kuning kehijauan. Bentuk buah bulat agak memanjang dengan salah satu sisinya agak melengkung ke dalam. Lengkungan, ukuran dan warna buah sangat bervariasi antara hijau kekuningan sampai mendekati merah. Demikian juga warna daging buahnya dan rasanya (manis, asam). Permukaan biji kasar seperti ada serabut halus, warna putih kecoklatan.Distribusi/Penyebaran:Mangga diduga berasal dari India dan Burma (Myanmar), namun saat ini telah dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan sub-tropis. Di Indonesia tumbuh tersebar dari Sabang hingga MeraukeHabitat:Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1200 m dpl.Perbanyakan:Pohon mangga sudah dibudidayakan dalam bentuk perkebunan skala besar. Bila budidaya dilakukan dengan biji, biasanya digunakan sebagai pohon bawah dan pohon atasnya dipilih dari jenis-jenis lain yang unggul. Jenis-jenis unggul dan laku di pasaran dan sudah ditanam di perkebunan. Perkebunan mangga dijumpai di daerah Grati-Pasuruan, Magetan-Jawa Timur, Sumatera Selatan. Penduduk/masyarakat juga banyak menanam pohon mangga di pekarangan rumahnya. Di hutan-hutan Kalimantan, Sulawesi dan Papua sering dijumpai pohon mangga yang tumbuh liar.Manfaat tumbuhan:Kayu Mangga digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu, berfungsi pula sebagai arang atau media pembiakan jamur. Mangga biasa dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah yang ranum enak dimakan segar, demikian pula buah yang mentah dapat dibuat manisan. Pohon Mangga merupakan salah satu jenis tumbuhan buah yang dapt ditanam untuk memulihkan kembali areal-areal kritis. Warna hijau muda diperoleh dari kain dicelup dahulu dalam larutan tom, kain menjadi berwarna biru kemudian dicelupkan lagi dalam larutan yang terdiri atas pepagan mangga dan daun dandang gula.Sumber Prosea:5(2): Timber trees; Minor commercial timbers p.332-333 (author(s): Boer,E. , Lemmens, R. H. M. J. , Keating, W. G., De Outer, R. W.)Kategori:Tumbuhan perintis/reklamasi

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=366

PULAIPulaiadalah nama pohon dengan nama botaniAlstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung. kualitas kayunya tidak terlalu keras dan kurang disukai untuk bahan bangunan karena kayunya mudah melengkung jika lembap, tapi banyak digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dari kayu dan ukiran serta patung. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain.Deskripsi[sunting|sunting sumber]Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 m. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat.[2]Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun danpetiolesepanjang 3cm. Bunganya mekar di bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum. Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut.[3]Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengangetahyang cukup banyak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulai

Nama LatinDillenia excelsa(Jack.) Gilg.Nama LokalSempur segelFamiliDilleniaceaeNama DaerahKayu ringin (Kalimantan); kalek bakurok (Sumatera Barat); simpur ayer (Lampung); simpur tulang (Palembang), segel, sempur segel (Sunda); dregel (Jawa).DeskripsiPohon yang biasanya rendah, tetapi kadang-kadang agak tinggi, acapkali setinggi 10-12 m dan diameter batang hingga 20 cm. Batang memiliki kulit luar berwarna coklat atau coklat merah, tidak beralur, mengelupas tebal. Sempur segel banyak ditemukan di Jawa barat dan Jawa Tengah pada ketinggian tempat di bawah 400 m dpl.BudidayaJenis ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji.Bagian yang digunakankulit batang, daun, getahHabitusPohonManfaatKulit batangnya berguna untuk mengobati malaria dan sakit gigi; daunnya berguna untuk mengobati demam dan sakit kepala; sedangkan getahnya berguna untuk mengobati sakit mata.Distribusi dan LokasiPenyebaran jenis ini antara lain meliputi Jawa, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, dan Kalimantan.http://apps.cs.ipb.ac.id/ipbiotics/user/organism/detail/detail_organisme_obat.php?id=862

Spesies:Pandanus amaryllifolius Roxb.

Nama Inggris:fragrant pandan

Nama Indonesia:pandan, pandan wangi

Nama Lokal:Pandan wangi (Jawa, Sunda, Madura)

Deskripsi:Tumbuhan ini berupa perdu dan rendah, tingginya 2 m. Batangnya menjalar, pada pangkal keluar beberapa akar. Daun berwarna hijau kekuningan, panjang mencapai 1 m, lebar daun hanya 5 cm, di ujung daun berduri kecil. Kalau diremas daun ini berbau wangi.

Distribusi/Penyebaran:Terdapat hampir di seluruh Indonesia, karena tumbuhan ini mudah tumbuh.

Habitat:Tumbuh baik di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1000 m dpl. Umumnya menyenangi tumbuh dekat aliran air atau sungai kecil.

Perbanyakan:Belum dibudidayakan dalam perkebunan skala besar, umumnya ditanam di pekarangan rumah penduduk dekat sumur. Tetapi kadang-kadang tumbuhan ini dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan Sumatera, sebagian di Kalimantan dan Sulawesi.

Manfaat tumbuhan:Warna hijau tua daerah Gresik-Jawa Timur diperoleh dengan kain dicelup dahulu dalam larutan tom/indigo, kain menjadi berwarna biru, diangin-anginkan sampai agak kering kemudian dicelupkan dalam larutan dari campuran daun pandan, kayu mundu, kayu laban, atal, tawas, prusi dan sendawa.

Sinonim:Pandanus latifolius Hassk., Pandanus hasskarlii Merrill, Pandanus odorus Ridley

Sumber Prosea:13: Spices p.164-166 (author(s): Setyowati, FM; Siemonsma, JS)

Kategori:Pewarna alami

http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=276

Spesies:Swietenia mahagoni (L.) Jacq.Nama Inggris:mahagonyNama Indonesia:mahoniNama Lokal:maoni (Jawa)Deskripsi:Tumbuhan ini berupa pohon tahunan yang tingginya 5 - 25 m. Batang berkayu, bentuk bulat, mempunyai banyak percabangan. Daun majemuk, menyirip genap, bentuk bundar telur sampai lonjong/elip ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, daun muda warna merah dan setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, terdapat di ketiak daun, warna kuning kecoklatan. Buah rata-rata sebesar bola tenis, bulat telur, berlekuk lima, warna coklat. Biji bentuknya pipih, warna hitam atau coklat.Distribusi/Penyebaran:Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi Selatan.Habitat:Pohon mahoni termasuk tumbuhan yang cepat tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. di daerah panas.Perbanyakan:Mahoni sudah dibudidayakan dalam suatu perkebunan skala sedang ( 2 hektar) milik kehutanan di Jawa Timur dan ditanam di sepanjang jalan di Jawa Timur, terutama yang ke arah Bondowoso sebagai peneduh jalan.Manfaat tumbuhan:Pepagan pohon mahoni menghasilkan zat warna coklat untuk kerang.Sumber Prosea:5(1): Timber trees: Major Commercial Timbers p.447 (author(s): Prawirohatmadjo, S; Suranto, J; Keating, WG; Sulaiman, Ani; Sosef, MSM)Kategori:Pewarna alamiCiri Khusus Menggugurkan daunnya di musim kemarau. Daun dan buahnya pahit agar tidak di makan hewanhttp://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=289http://gerobakpinter.blogspot.com/2011/03/ciri-ciri-khusus-pada-tumbuhan.html