diloksanid furoat & antibiotik
TRANSCRIPT
![Page 1: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/1.jpg)
Fatimah
0806453573
![Page 2: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/2.jpg)
FarmakologiIn vitro, diloksanid memperlihatkan sifat amubisid
langsung dengan mekanisme yang belum diketahui.
Pada percobaan klinik, obat ini efektif untuk mengobati penderita kista, tetapi relatif tidak efektif untuk pengobatan amubiasis intestinal akut karena rendahnya kadar obat di tempat infeksi.
Ester furoatnya lebih aktif daripada senyawa asal, sehingga diloksanid furoat digunakan untuk mengobati amubiasis intestinal akut.
![Page 3: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/3.jpg)
FarmakokinetikPada hewan coba absorpsi melalui saluran
cerna berlangsung cepat. Kadar puncak dalam darah dicapai dalam waktu satu jam dan menurun sesudah 6 jam.
Ekskresi melalui urin dalam waktu 48 jam sebanyak 60-90% dan sebagian yaitu 4-9% melalui feses. Diloksanid diekskresi dalam bentuk glukoronidnya.
![Page 4: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/4.jpg)
Efek SampingEfek samping yang berat belum atau
tidak ditemukan. Sering timbul keluhan saluran cerna yang ringan misalnya meteorismus, flatus, dan muntah. Pruritus dan urtikaria kadang-kadang terjadi.
![Page 5: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/5.jpg)
Indikasi Merupakan obat terpilih untuk
amubiasis ekstraintestinal bila diberikan bersama obat yang tepat. Bila hanya diberikan diloksanid furoat saja terapi tidak efektif.
![Page 6: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/6.jpg)
Sediaan dan PosologiDosis dewasa: Tablet 500 mg
diberikan secara oral dengan dosis 3 kali sehari 1 tablet selama 10 hari. Jika diperlukan.
Dosis untuk anak adalah 20 mg/kg BB/hari, dalam dosis terbagi tiga selama 10 hari.
![Page 7: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/7.jpg)
Antibiotik dengan efektivitas terbaik untuk amubiasis intestinal : Paromomisin.
FarmakologiAbsorbsi yang sangat buruk di usus
menyebabkan konsentrasinya cukup tinggi dan bekerja langsung membunuh amuba.
Tingginya konsentrasi tersebut juga bersifat antibakteri terhadap organisme normal patogen dalam usus.
![Page 8: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/8.jpg)
IndikasiTerapi amebiasis intestinal yang
disebabkan oleh Entamoeba histolytica.
Kontra IndikasiHipersensitif terhadap Paramomisin,
obstruksi usus.
![Page 9: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/9.jpg)
Efek SampingMual, kejang perut, diare, kemerahan pada
kulit, sakit kepala, vertigo.
Interaksi ObatGangguan absorpsi dari
fenoksimetilpenisilin, digoksin, metotreksat, dan dapat menurunkan efek kontrasepsi oral.
![Page 10: Diloksanid Furoat & antibiotik](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061317/5571f7fe49795991698c6bb9/html5/thumbnails/10.jpg)
Dosis25-35 mg/kgBB/hari yang dibagi
kedalam tiga dosis dan diberikan pada waktu makan slama 5-10 hari.