diktat/bahan ajar mata kuliah pendidikan lingkungan …€¦ · 1 diktat/bahan ajar mata kuliah...

42
1 DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) Dr. Ani Marlina, M.Pd Semester Gasal SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KUSUMANEGARA STKIP KUSUMANEGARA - JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    DIKTAT/BAHAN AJAR

    MATA KULIAH

    PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

    Dr. Ani Marlina, M.Pd

    Semester Gasal

    SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    KUSUMANEGARA

    STKIP KUSUMANEGARA - JAKARTA

    2017

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puja puji serta rasa syukur kepada Sang

    Penguasa alam semesta Allah SWT, sholawat serta salam terlimpah

    curah kepada revolusioner Islam sedunia suri tauladan sepanjang

    masa habibana wanabiyana Rasulullah SAW, akhirnya saya dapat

    menyelesaikan diktat/bahan ajar mata kuliah “Pendidikan

    Lingkungan Hidup”

    Diktat ini dibuat dengan mengutip dari berbagai sumber

    yang relevan sebagai salah satu rujukan pembelajaran mata kuliah

    Pendidikan Lingkungan Hidup dengan harapan dapat menjadi salah

    satu metode yang dapat mempermudah mahasiswa dalam proses

    perkuliahan. Selain itu diktat ini digunakan sebagai buku pegangan

    praktis untuk mahasiswa yang bisa memberikan pemahaman secara

    khusus.

    Semoga diktat ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan

    untuk mahasiswa khususnya dan pembaca umumnya

    Jakarta, 2017

    Dr. Ani Marlina., M.Pd.

  • 3

    DAFTAR ISI

    COVER ……………………………………………………………………………………

    KATA PENGANTAR …………………………………………………………………

    DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….

    Silabus Mata Kuliah ………………………………………………………………..

    A. Azas - azas Lingkungan Hidup …………………………...................

    B. Sumber Daya Alam…………………………………………………………….

    C. Perkembangan Pendidikan Penduduk Indonesia……………….

    D. IPTEK dan Lingkungan………………………………………………………..

    E. Global Warming …………………………………………………………………

    F. Education Fors Sustainable Development (EFSD) ………………

    G. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..

    1

    2

    3

    4

    10

    11

    16

    22

    29

    38

    41

  • SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KUSUMA

    NEGARA JAKARTA

    (STKIP-KUSUMA NEGARA JAKARTA)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

    PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

    Nama Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

    Kode Mata Kuliah : 318302

    Bobot SKS : 2 (dua) SKS

    Tingkat/Semester : III (Tiga) / 5 (Lima)

    Ruang : 203

    Pukul : 13.30 s.d 15.10 WIB

    Dosen : Dr. Ani Marlina, M.Pd.

    A. Deskripsi Mata Kuliah

    Mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup ini meliputi pengetahuan

    tentang pengertian pendidikan lingkungan, jenis-jenis pendidikan

    lingkungan hidup, ekologi sebagai dasar lingkungan, implementasi

    Pendekatan Lingkungan Hidup, Konsep ekosistem: daur materi, daur

    hidrologi, aliran energi, hukum entropi, rantai makanan, interaksi

    komponen ekosistem, pola dan dinamika pertumbuhan, Konsep

    lingkungan hidup: lingkungan hidup fisik dan sosial, daya dukung

    lingkungan, kelentingan dan homeostatis lingkungan dan

    pembangunan, Masalah lingkungan global dan masalah di Indonesia:

    kependudukan, kemiskinan, sumber daya alam dan pencemaran,

    Teknologi pembangunan industri dan bahan berbahaya, Pengelolaan

    Lingkungan : undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidup,

    baku mutu, proses daur ulang, pengelolaan limbah, dan aplikasi

    sebagai pembiasaan dalam pembelajaran PLH dalam kehidupan

    sehari-hari.

    B. Tujuan Mata Kuliah

    Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memahami

    faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan hidup,

  • 5

    mahasiswa memahami pentingnya menjaga dan memelihara

    kelestarian lingkungan hidup, serta mahasiswa dapat melaksanakan

    kegiatan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dalam berbagai

    aspek kehidupan.

    C. Materi Mata Kuliah

    Pendidikan Lingkungan Hidup membahas mengenai pengertian

    Pendidikan Lingkungan, Ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan,

    Lingkungan sebagai sumber, sarana, dan sasaran belajar, berbagai

    pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan

    Lingkungan Hidup di berbagai lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

    D. Pendekatan Perkuliahan

    Perkuliahan dilaksanakan dengan pendekatan konstruktivis,

    pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual, dan pendekatan

    Terpadu dengan metode yang digunakan:

    - Metode Simulasi

    - Metode ceramah, Tanya Jawab, diskusi, diskusi kelompok dan

    demonstrasi

    - Metode Pemberian Tugas lapangan secara mandiri dan kelompok

    E. Media

    Media pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan meliputi

    lingkungan Sekitar, media cetak, media elektronik, laptop, dan LCD

    proyektor.

    F. Evaluasi

    Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ditentukan oleh prestasi

    yang bersangkutan dalam hal:

  • - Kehadiran

    - Tes Tertulis (UTS dan UAS)

    - Tes performance

    - Penilaian tugas dan Partisipasi

    G. Refferensi

    Anderson, H.A et al (1993). Environmental Science. McMillan

    Publishing Company. New York

    Brown, R Lester (1992). Tantangan Masalah Lingkungan Hidup.

    Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

    Chiras, D. Daniel (1985). Environmental Science. Benjamin

    Publishing Company. California

    Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang RI

    No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Kementerian Lingkungan Hidup. (2000). Keputusan Menteri

    Lingkungan Hidup No. 42

    Tahun 2000 tentang Penilai dan Tim Teknis Analisis Mengenai

    Lingkungan Hidup Pusat

    Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (1988). Hari

    Depan Kita Bersama. Gramedia. Jakarta

    Manahan, S. (2001). Environmental Chemistry. McMillan

    Publishing Co. New York

    Samidjo, dkk. (1999). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:

    Universitas Terbuka

  • 7

    Silver, C. Simon. (1992). Satu Bumi Satu Masa Depan. Remaja

    Rosdakarya Bandung

    Soemarwoto, Otto. (1991). Ekologi, Lingkungan Hidup dan

    Pembangunan. Djambatan. Jakarta CM.PRD‐01‐04

    Soerjani, M et al. (1987). Lingkungan: Sumber Daya Alam dan

    Kependudukan dalam Pembangunan. UULH No 23 Tahun 1997.

    John Glasson, Riki Therivel, Andrew Chadwick. 2005. Introduction

    To Environmental Impact Assessment. Taylor & Francis.

    William P.Cunningham, Mary Ann Cunningham, Mary

    Cunningham. 2009. Environmental Science : a Global Concept;

    Mc.Graw Hill Higher Education.

    Miller; Environmental Science : Sustaining The Earth; Wadsworh,

    1991. Soriatmadja; Ilmu Lingkungan; penerbit ITB, 1987.

  • Materi

    Pokok

    Kompetensi

    Dasar Indikator KBM Bentuk

    penilaian

    Metode Media

    Azas-azas Pengetahuan Lingkungan

    .

    Mengetahui dan memahami azas-azas pengetahuan lingkungan

    Mahasiswa mengetahui dan memahami Ekologi dan Ilmu lIngkungan serta azas-azas dari pengetahuan lingkungan Mahasiswa menyadari

    pentingnya melestarikan daya dukung lingkungan dan keterbatasan sumber daya alam dalam pembangunan, memahami peran teknologi dalam pembangunan dan pengelolaan lingkungan.

    Tatap muka 4 dasar metode pembelajran wajib

    (ceramah, tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok)

    White board, spidol, 4 lembar kasus lingkunga

    n hidup dari media elektronik, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portofolio,

    presentation

    Sumber Daya Alam

    Mengetahui dan memahami sumber daya alam

    Mahasiswa diharapkan untuk memahami dan mengerti dari falsafah, konsep, permasalahan, dan kebijaksanaan serta pengelolaan sumber daya

    alam. Selain dari pada itu mahasiswa perlu memahami karakteristik ekologi sumber daya alam, daya dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan manusia.

    Tatap muka 4 dasar metode pembelajran wajib

    (ceramah, tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok)

    White board, spidol, 4 lembar kasus lingkunga

    n hidup dari media elektronik, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portofolio,

    presentation

    Mahasiswa memahami dan mengerti perkembangan prnduduk Indonesia, pertambahan penduduk dan lingkungan, serta pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan. Selain itu mahasiswa diharapkan memahami pertumbuhan penduduk dan penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup,

    Tatap muka

    White board, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portofolio, presentation

  • 9

    pertumbuhan penduduk dan kelaparan, serta kemiskinan dan keterbelakangan

    Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan

    Mahasiswa memahami dan mengetahui ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan.

    Mahasiswa diharapkan memahami dan mengerti pengembangan ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, hubungan lingkungan dengan pengembangan, serta pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan

    Tatap muka 4 dasar metode pembelajran wajib (ceramah, tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok)

    White board, spidol, 4 lembar kasus lingkungan hidup dari media elektronik, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portofolio, presentation

    Global Warming

    Memahami dan Mengetahui efektifitas global warming

    dan lingkungannya

    Mahasiswa mengerti dan memahami masalah lingkungan yang menyebabkan terjadinya global warming

    Tatap muka 4 dasar metode pembelajran wajib

    (ceramah, tanya jawab, diskusi dan kerja kelompok)

    White board, spidol, 4 lembar kasus lingkunga

    n hidup dari media elektronik, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portofolio,

    presentation

    EFSD (Education For Sustainable Development)

    Memahami dan mengetahui cara menerapkan pendidikan lingkungan

    Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pendidikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

    Tatap muka

    White board, laptop dan LCD projector

    Pre test, project, performance, portfolio, presentation

  • A. Azas-azas Lingkungan Hidup

    Konsep yang diupayakan pemerintah dalam pelestarian lingkungan

    1. Semua energi yang memasuki sebuah organisma (hidup)

    populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang

    tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari bentuk satu

    ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau

    diciptakan.

    2. Tak ada sistem pengubah energi yang betul-betul efisien

    3. Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya

    termasuk kategori alam

    4. Untuk semua kategoi alam, kalau pengadaannya sudah

    mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun

    degan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat

    maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada yang

    menguntungkan lagi. Untuk semua kategori alam (kecuali

    keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang

    melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak

    karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan, untuk

    banyak kendala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang

    disebabkan oleh pengadaan sumber alamyang sudah mendekati

    batas maksimum

    5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang

    pengadaannya dapat merangsang pemggunaan seterusnya dan

    yang tak mempunyai daya rangsangpenggunaan lebih lanjut.

  • 11

    6. 6. Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan

    daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan

    saingannya itu.

    7. 7. Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi

    dalam lingkungan yang mudah diramal

    8. Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman

    takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan

    hidup itu dapat memisahkan takson tersebut

    9. 9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan

    biomassa dan produktivitas.

    10. 10. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa

    dan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah

    asimtot

    11. 11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem

    yang belum mantap (belum dewasa)

    12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung

    kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu

    lingkungan

    13. 13. Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan

    terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem

    yang mantap dan kemudian dapat mengalahkan kemantapan

    populasi

    14. 14. Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi bergantung

    kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya

    yang nanti akan mempengaruhi populasi itu

    B. Sumber Daya Alam

    Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan terbatas jumlahnya. Ada

    5 kategori yang kini dianggap termasuk sumber daya alam, yaitu:

    1. Energi

    Sumber energi primer adalah matahari, angin, fosil, geothermal,

    nuklir, dan lainnya

    2. Materi

    Materi yang dimaksud adalah semua jenis unsur atom, oksigen,

    karbon, hydrogen, nitrogen, dan lainnya.

  • 3. Lahan

    Bumi kita perlu dijaga sebagai lahan potensial

    4. Waktu

    Waktu sangat terbatas, sebagai Negara berkembang bagaimana

    penggunaan waktu kita untuk membangun

    5. Keanekaragaman

    Keragaman jenis makhluk hidup, tumbuhan, hewan termasuk

    manusia, perlu dilindungi.

    Rencana Kebijakan Pada Tahapan Perubahan Iklim

    Kebijakan lingkungan dalam konferensi ditingkat internasional terjadi

    perdebatan yang cukup panjang terkait dengan kondisi dilema,

    kaitannya dengan politik dan ekonomi. namun pada akhirnya diambil

    keputusan jalan tengah seperti di amerika bahwa kebijakan politik

    internasional diambil solusi dengan mengimplementasikan teknologi

    pengelolaan lingklungan. contoh: pengelolaan industri yang

    berbasiskan lingkungan. pengurangan emisi dalam industri otomotif.

    Pengetahuan Politik: pengetahuan politik adalah proses atau cara

    untuk menjadikan pengetahuan sebagai landasan utama dalam

    menetukan kebijakan.

    Contoh : hasil konferensi di Bali tentang perubahan iklim

    menghasilkan kebijakan. masing-masing Negara peserta konfrensi

    untuk melakukan recovery terhadap lingkungannya misalnya

    penanaman pohon, teknologi ramah lingkungan, green economic.

    Penilaian Resiko: Kebijakan dibangun tidak hanya berdasarkan

    kesepakatan sementara, tetapi juga harus bersifat jangka panjang

    yang berkaitan dengan politik, ekonomi, pengetahuan, kesehatan,

  • 13

    teknologi dan gaya hidup. hal tersebut beresiko terhadap dampak

    lingkungan sehingga yang bertanggung jawab besar dalam hal ini

    adalah para ahli scince dan pemerintah.

    Pengakuan dari ahli Pengetahuan: Para ahli memprediksikan akan

    terjadinya kehancuran alam semesta dikarenakan exploitasi sumber

    daya alam yang berlebihan oleh industri, serta faktor alampun juga

    berperan seperti bencana alam yang tidak bisa diprediksi.

    Isu Evolusi: Kebijakan iklim dapat dibagi ke dalam lima langkah

    pengembangan:

    Langkah 1 : Penilaian ilmiah (1950 - 1988)

    Langkah 2 : Perencanaan Kerja (1988 - 1992)

    Langkah 3: Kerangka Kinerja Kebijakan (1992 - 1997)

    Langkah 4: Target Nasional dan Perencanaan Waktu (1997 - 2012)

    Langkah 5 : Pengelompokan dalam Implementasi (2012- skg)

    Penilaian Ilmiah: Terjadinya pemanasan global akibat meningkatnya

    gas Karbondioksida. Seperti terbukti CO2 naik, dan mungkin akibat

    aktivitas manusia yang terakumulasi sebelumnya, sehingga pada

    tahun 1970, iklim menjadi lebih tajam lagi dan menimbulkan

    perdebatan mengenai energi dan kebijakan lingkungan. Contohnya :

    Pemanasan Global di Eurasia akibat dari pembakaran bahan bakar

    fosil

    Perencanaan Kerja: Perencanaan kerja yang diperdebatkan oleh

    para pakar dalam organisasinya yang dinamakan Intergovermental

    Panel on Climate Change (IPCC). Perdebatan tersebut menghasilkan

    1 wacana yang dinamakan ”Pengetahuan yang Ramah

    Lingkungan”

  • IPCC ini membuat suatu wacana sebagai acuan di tingkat

    internasional secara ilmiah dalam hal melayani masyarakat dunia.

    Pengaruh dari IPCC ini pada perencanaan kerja nasional dan

    multinasional yaitu mencakup kebijakan yang sangat berat menurut

    para ahli sains dan para pemimpin mengenai lingkungan. Para ahli

    iklim dan pakar terkait pengetahuan ramah lingkungan menganjurkan

    para pemimpin dunia tentang aspek teknis perubahan iklim yang

    berdampak terhadap makhluk hidup, harus disikapi dengan kebijakan

    iklim. Dalam hal ini salah seorang anggota organisasi internasional

    bernama Hansen di Toronto dalam penelitiannya mengemukakan

    bahwa untuk mengurangi pemanasan global harus ada pengurangan

    karbon sebanyak 20 persen pada tahun 2005. Hal tersebut

    menyatakan bahwa terdapat salah satu bukti atmosfer sudah tinggi

    kandungan karbondioksidanya sehingga terjadilah pemanasan global

    di dunia. kemudian para pemimpin dunia harus menindak lanjuti hal

    tersebut. Pemanasan global yang dihasilkan dari industri ini akan

    menjadikan kekhawatiran para ahli sains yang mungkin pemikirannya

    masih premature yang mempengaruhi dalam perencanaan kerja, dari

    group kecil ini melobi bagaimana hal ini yang menimbulkan

    ketidakpastian data yang luas dan jelas, dan mereka tidak setuju

    dengan adanya kebijakan tersebut, tetapi beberapa ahli sains

    memaksakan bahwa kebijakan dari ramah lingkungan ini adalah

    sebagai dasar dari kemampuan secara politis, dan ekonomi

    dibandingkan sebelumnya.

    Kerangka Kinerja Kebijakan : Melihat dari beberapa negara yang

    kaya dan lemah pada kerangka internasional mempunyai esensi yang

    cukup mengancam dan mungkin selanjutnya akan mengikis daya

    dukung yang dihasilkan oleh Amerika. amerika pada tahun 1992

    melakukan sebuah upaya pembatasan pada zaman Clinton untuk

    mencapai satu kesepakatan domestic, untuk mencapai kerangka

    tersebut secara administrasi harus mempunyai rencana tindakan yaitu

  • 15

    rencana tersebut harus diimplementasikan. pada oktober 1993. hal ini

    diharapkan bisa mencapai gol nasional dan bisa memproyeksikan

    greenhouse dan mengurangi pemanasan global secara kasar 100 ton

    pada tahun 2000.

    Target Nasional dan Perencanaan Waktu: Mengikuti kesepakatan

    pada satu kerangka konvensi, satu rangkaian rapat internasional yang

    sangat luas untuk membuat kebijakan perlindungan iklim dihadiri oleh

    beberapa negara yang fokus dalam perlindungan iklim di Berlin,

    Geneva, Kyoto, Buenos Aires, Bonn, hague, dan marrakech.

    diketahui secara resmi seperti conferrences dari pihak (COP),

    ditentukan rapat ini pada konvensi kerangka untuk menyediakan

    waktu dalam prosesnya yang realistis dalam pengurangan

    karbondioksida tahun 2000. Adapun pada saat itu detik konferensi dari

    para pihak (COPS-2) dijumpai di Geneva pada bulan juli 1996, ini jelas

    yang paling tidak lima belas bangsa dikembangkan, secara

    keseluruhan bertanggung jawab untuk tidak menggunaka gas rumah

    kaca yang menaikkan emisi di (COPS-3) ada di Kyoto December 1997

    mengurangi 53 persen , (COPS-4) ada 153 kota yang ikut rapat d

    boenus aires, (COPS-5) target di Bonn Jerman, (COPS-6) di Amerika

    pada tahun 2001

    Pengelompokan dalam Implementasi

    Hal ini termuat dalam COPS-7 yang dimulai sangat perlahan pada

    implementasinya kebijakan iklim berusaha untuk membedakan

    kebijakan dari daerah ke daerah, negara ke negara, dan bahkan

    komunitas ke komunitas yang diatur untuk mengimplementasikan dan

    menyesuaikan dari kebijakan yang dibuat.

  • Peran Dari Daya Kebijakan U.S diperlindungan Iklim

    Pengurangan karbon akan mungkin memerlukan kemajuan pada tiga

    area berbeda dari kebijakan daya: (1) promosi peningkatan efisiensi

    daya dan penggunaan dari alat penghematan energi, (2) pembakaran

    dari ekstraksi daya fosil dan penggunaan tidak berlebihan dan (3)

    pembangunan teknologi energi alternatif seperti kendaraan hidrogen,

    turbin memutar, photovoltaics, sel bahan-bakar, dan gas turbin

    Kemajuan masa depan di kebijakan perlindungan iklim akan

    sesuaikan pada pemerintahan yang sangat luas di dunia yang

    kebijakan tersebut akan menjawab ketiga dilema:

    1. Pemisahan sementara dari biaya dan bermanfaat bagi

    menciptakan insentif suka menentang untuk menunda kebijakan

    dibutuhkan respon.

    2. Perdebatan di antara golongan dengan kebijakan menyeluruh

    dan yang dapat menyesuaikan diri manajemen berlanjut

    mengacaukan upaya perlindungan iklim.

    3. Desain kebijakan baik akan mencerminkan perdebatan kreatif di

    antara para Politik nasional dan domestik seperti halnya

    perdebatan di antara teori dan praktis dan pada akhirnya akan

    mengeluarkan instnrments kebijakan dan implementasi rencana.

    Jadi sudah ada kesepakatan antara ilmuwan dengan politisi untuk

    jangka waktu yang sangat panjang menyikapi terkait kebijakan

    perubahan iklim.

    C. Perkembangan Pendidikan Penduduk Indonesia

    Negara Indonesia ditempati oleh berbagai keanekaragaman penduduk

    yang dewasa ini mengalami berbagai macam permasalahan.

    Permasalahan yang sedang dihadapi diantaranya adalah tidak

  • 17

    meratanya pendidikan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat

    Negara Indonesia.

    Penduduk Indonesia yang sudah mencapai proyeksi 253,7 juta jiwa

    pada tahun sekarang s.d tahun 2020, angka buta huruf selalu

    bertambah seiring dengan pertambahan penduduk yang makin cepat

    yang tidak diimbangi dengan penambahan fasilitas, misalnya; gedung

    sekolah dan guru-gurunya. Jutaan anak-anak menjadi dewasa tanpa

    melalui bangku sekolah, sebagian lain putus sekolah pada kelas-kelas

    permulaan tanpa pernah belajar membaca, berhitung dan menulis,

    sebagai basic untuk mempermudah mempelajari ilmu-ilmu yang

    dihadapi dalam kehidupan. Di Negara Indonesia anggaran pendidikan

    masih rendah sementara angka kelahiran sangat tinggi. Tidak hanya

    persediaan dana yang kurang tapi komposisi usia secara piramida

    pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa

    rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan

    terus berkurang. Akibatnya Negara Indonesia yang sebelumnya

    mengarahkan perhatian terhadap pendidikan universitas, secara diam-

    diam mengalihkan sasarannya.

    Helen Callaway, seorang ahli antropologi Amerika yang mempelajari

    masyarakat buta huruf, menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi

    dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah

    antara pria dan wanita. Hampir dimana-mana pria diberikan prioritas

    untuk pendidikan umum dan latihan-latihan tekhnis. Mereka adalah

    orang-orang yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam

    dunia. Sebaliknya pengetahuan wanita ditekan secara kejam pada

    tingkat yang terbawah.

    Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya

    terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk

    menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas

    pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara

  • laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian

    masyarakat yang kaya dan miskin.

    Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga

    dirasakan pada keluarga. Jika digabungkan dengan kemiskinan,

    keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat,

    menghambat berpikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di

    samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua

    dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah

    ini.

    Pertumbuhan penduduk yang cepat menghambat program-program

    perluasan pendidikan, juga mengarah pada apatisme di Negara

    Indonesia yang kesulitan untuk mengatasinya. Tingkat pendidikan

    adalah sangat menentukan sebagai alat penyampaian informasi

    kepada manusia tentang perlunya perubahan dan untuk merangsang

    penerimaan gagasan-gagasan baru.

    Pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan sosial,

    ekonomi dan kebudayaan suatu masyarakat. Pertumbuhan penduduk

    yang cepat akan menimbulkan banyak masalah dalam bidang

    pendidikan. Dalam Negara seperti itu biaya pendidikan relatif akan

    jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang sudah stabil.

    Tekanan pada pemerintah untuk menyediakan jumlah sekolah serta

    guru yang lebih banyak amat besar. Di Negara berkembang seperti

    Indonesia, masalah ini menjadi amat besar. Di satu pihak, kewajiban

    bersekolah ingin ditekankan, tapi dilain pihak kemampuan negara

    untuk melaksanakannya amat terbatas. Karena itu pendidikan

    merupakan suatu variabel yang mempengaruhi keadaan penduduk.

    (Sembiring, 1985:73).

    Oleh karena itu penyeimbangan jumlah penduduk harus segera

    ditangani demi keselarasan dan pemerataan pendidikan warga negara

    Indonesia, terutama pendidikan lingkungan hidup. Saat ini yang terjadi

    di alam Indonesia berbagai bencana bertubi-tubi datang, bencana

  • 19

    lumpur lapindo, global worming, longsor, badai gelombang, dll.

    Terutama banjir yang sekarang sedang terjadi di daerah kabupaten

    Karawang akibat tersumbatnya aliran dari sungai citarum. Apabila

    tidak segera ditangani maka air citarum akan meluap kedaerah yang

    pengalirannya melewati kota bekasi, purwakarta, subang dan Jakarta.

    Salah satu faktor penyebabnya adalah minimnya dan tidak meratanya

    pendidikan, terutama pendidikan lingkungan hidup secara teoritis dan

    praktis yang didapatkan oleh masyarakat baik secara formal, informal

    maupun non formal. Terlebih pendidikan secara umum diberbagai

    bidang. Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi menjadi salah satu

    factor urgen ketidakmerataaan pendidikan yang terjadi sekarang. Jadi

    perlu ada upaya dalam pembatasan kelahiran untuk menanggulangi

    pesatnya jumlah penduduk yang menjadi salah satu factor

    penyebabnya.

    Lingkungan hidup dan ekologi merupakan hal yang masih baru bagi

    masyarakat Indonesia. Perhatian terhadap hal ini muncul menjelang

    pertengahan tahun 70an dan baru meningkat pada waktu akhir-akhir

    ini setelah masyarakat dikejutkan oleh tulisan para ahli dan media

    massa mengenai kemerosotan dan kerusakan sumberdaya alam dan

    lingkungan.

    Perusakan dan pencemaran yang masih terus terjadi dan meningkat,

    misalnya: penebangan hutan lindung untuk pemukiman liar, perusakan

    rimba bakau di daerah pesisir, perburuan binatang yang terlarang,

    pencemaran sungai oleh limbah dari industri dan perumahan

    penduduk atau pembuangan sampah yang sembarangan. Di samping

    itu fakta yang terjadi kekurangan partisipasi dalam usaha-usaha

    pelestarian lingkungan, umpamanya dalam memelihara proyek

    penghijauan atau mengikuti ketentuan kesehatan lingkungan.

  • Tidak sedikit masyarakat yang belum memahami akibat-akibat

    langsung dari tindakan seperti itu terhadap kehidupan mereka sendiri.

    Implikasi lingkungan hidup ternyata juga belum begitu diperhatikan

    dalam perencanaan dan pelaksanaan beberapa proyek pembangunan

    dan penanaman modal. Contoh: beberapa pabrik dibangun tanpa

    peralatan pencegahan pencemaran yang cukup, malahan ada yang

    menyalurkan limbah yang mengandung zat-zat mencemarkan

    dibagian hulu dari sumber air minum, proyek yang akan menimbulkan

    kegiatan ekonomi dan pemukiman baru direncanakan di daerah cagar

    alam atau wilayah “catchment area” untuk daerah aliran sungai, dan

    lain-lain.

    Soerjani (1987:265), keadaan tersebut di atas, dapat ditelusuri

    beberapa sebab, diantaranya:

    1. Pengetahuan dasar pendidikan umum selama ini belum atau

    tidak banyak mencakup segi-segi lingkungan hidup secara

    khusus meskipun sebenarnya ada di dalam berbagai mata

    pelajaran, butir-butir pengetahuan yang bersangkutan belum

    diberikan dalam kaitan yang berarti sehingga memberikan

    relevansi lingkungan hidup bagi pelajar.

    2. Keahlian, berkaitan dengan itu ahli-ahli Indonesia yang berkaitan

    khusus mendalami masalah lingkungan hidup sangat terbatas

    jumlahnya, banyak pengelola dan perencana sumberdaya alam

    serta lingkungan tidak dibekali pengetahuan dan keterampilan

    yang cukup.

    3. Penelitian dan Data, pengetahuan tentang keadaan lingkungan

    hidup Indonesia masih sangat kurang dan masih banyak hal-hal

    yang belum diketahui, bagian yang cukup besar dari

    pengetahuan mengenai lingkungan hidup didasarkan pada

    penelitian yang dilakukan negara barat yang mempunyai kondisi

    alam dan lingkungan yang berbeda, sehingga belum tentu

    sepenuhnya sesuai dengan keadaan lingkungan di Indonesia.

  • 21

    4. Tekhnologi, pemilihan teknologi yang kurang tepat membawa

    pengaruh dalam jangka panjang pada lingkungan hidup yang

    tidak terduga sebelumnya. Umpamanya pemilihan “Combustion

    engine” membawa masalah pencemaran udara dan penggunaan

    bahan bakar dari sumberdaya alam tidak dapat diperbaharui, dan

    penggunaan insektisida tertentu ternyata dapat memberikan

    pengaruh berantai.

    Implikasinya, jika pendidikan lingkungan tidak dapat diterapkan, maka

    berbagai ketidakseimbangan alam akan bermunculan, bencana-

    bencana akan terjadi. Dan yang akan merasakannya adalah seluruh

    penduduk Indonesia yang sekarang pada tahun 2009 berjumlah 243,

    3 juta jiwa. Oleh karena itu para pendidik atau guru di berbagai

    tingkatan harus menjadikan prioritas menyampaikan dan melatih

    dalam pemahaman dan penerapan pendidikan lingkungan, terutama

    bagi guru yang konsen dalam bidang lingkungan hidup.

    Sumber daya alam itu jika tidak dipelihara keseimbangannya, maka

    tidak akan berkontribusi lama lagi serta tidak akan menjadi

    pembangunan yang berkelanjutan bagi Negara Indonesia.

    Selain itu faktor bertambahnya jumlah penduduk menjadi salah satu

    indikator pendidikan. Oleh karena itu program KB harus digalakkan

    kembali sebagai upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan

    penduduk. Karena semakin bertambah jumlah penduduk, maka

    semakin banyak pula fasilitas pendidikan, kesehatan, yang dibutuhkan

    dan semakin banyak pula produktivitas sampah yang dihasilkan.

    Pendidikan lingkungan harus ditekankan pada peserta didik sedini

    mungkin untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,

    melihat bahwa kondisi lingkungan Indonesia sekarang sudah rentan

    dengan berbagai bencana yang salah satunya disebabkan oleh

  • tangan-tangan kreatifitas manusia yang berlebih, sehingga

    menyebabkan keseimbangan lingkungan tidak terjaga. Kelestarian air,

    tanah, udara, hutan sudah mulai mengalami kepunahan. Oleh sebab

    itu pendidikan lingkungan hidup yang mencakup, pendidikan

    multikecerdasan diantaranya: multikemampuan, multiprofesional,

    multiinquiry, dan Pendidikan kepribadian harus dijadikan bahan ajaran

    prioritas.

    Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 sebesar 213.375.000

    juta jiwa, dengan yang mengenyam pendidikan diperkotaan sebesar

    60.381.826, jika dalam jumlah yang sedang mengenyam pendidikan

    tersebut diberikan pendidikan lingkungan dan menerapkannya, maka

    akan ada harapan menuju pembangunan yang berkelanjutan melalui

    pendidikan lingkungan hidup.

    Karena pendidikan lingkungan merupakan salah satu upaya menuju

    pembangunan yan berkelanjutan untuk generasi berikutnya. Tentunya

    dengan memperhatikan faktor-faktor pertumbuhan penduduk yang

    menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan lingkungan. Karena jumlah

    penduduk yang meningkat tanpa diimbangi dengan fasilitas

    pendidikan yang memadai, maka pendidikan lingkungan akan

    cenderung sedikit tingkat keberhasilannya. Jika penerapan pendidikan

    lingkungan ini gagal, maka mungkin suatu saat penghuni penduduk

    Indonesia akan punah dan digantikan oleh kaum yang lain. Selain itu

    akan berdampak pada aspek ekonomi yang menciptakan masalah-

    masalah baru seperti kemiskinan, kelaparan, keterbelakangan hidup

    dalam keseharian.

    D. IPTEK dan Lingkungan

    Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia

    Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah

    membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat

    manusia. Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari

    permasalahan yang ada. Sebagian orang bahkan memuja IPTEK

  • 23

    sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan

    kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia

    kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.

    a. Peranan terhadap Kebutuhan Pokok Manusia :

    1. Pangan

    a. Ditemukannya bibit unggul dengan memanfaatkan sinar zat

    radioaktif yang dapat mengadakan mutasi gen.

    b. Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memanen hasil

    produksi sehingga hasilnya lebih besar dibandingkan dengan

    menggunakan tenaga manusia.

    c. Pemberantasan hama dan membunuh kuman-kuman

    pembusuk menggunakan radiasi yang bersumber dari tenaga

    nuklir.

    2. Sandang

    Dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu menunggu terlalu

    lama hasil serat tanaman kapas karena dengan serat sintesis,

    pembuat tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam

    waktu yang singkat. Dalam hal perhiasan, perkembangan IPTEK

    telah dapat dibuat intan sintetis, berdasar dari struktur intan

    mengubah struktur heksagonal dari karbon grafit menjadi

    strukturtetragonal dari intan.

    3. Papan

    Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu

    membangun rumah dan gedung pencakar langit sehingga tidak

    membutuhkan lahan yang luas untuk membangun pemukiman.

    Disamping itu, manusia akan berusaha memanfaatkan lautan

    dan antariksa sebesar-besarnya, melalui pulau pulau buatan.

    b. Peranan terhadap Pendayagunaan Sumber Daya Alam

    1. Minyak Bumi

    Semua mesin kendaraan dan mesin pabrik menggunakan

    minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Namun, kita sadar minyak

    bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat

    diperbaharui.

    2. Batu Bara

    Pembangkit tenaga listrik, mesin uap, bahkan sampai rumah

    tangga banyak menggunakan batu bara, meski sedikit demi

    sedikit tergeser oleh minyak bumi. Namun, dengan adanya

    kemajuan teknologi, menyebabkan bahan tersebut dapat didaur

    ulang.

    3. Air

  • Kita tahu ditempat tempat terpencil masih sangat kekurangan air.

    Namun, dengan berkembangnya teknologi, air dapat menjangkau

    seluruh pelosok negeri ini. Air sangat besar manfaatnya bagi

    kehidupan manusia, tidak hanya untuk diminum, tetapi juga bias

    sebagai sarana transportasi, wisata, olahraga dan menjadi

    sumber pembangkit listrik yang mempunyai peranan besar pada

    kehidupan sehari hari.

    4. Hutan dan Hewan

    Hutan dan hewan merupakan sumber daya yang dapat

    diperbaharui. Sayangnya, teknologi modern justru

    mengakibatkan sumber daya tersebut menjadi tidak lagi dapat

    diperbaharui. Contohnya:

    Penebangan hutan yang semena-mena menyebabkan tanah

    gundul dan erosi. Contoh lainnya, penangkapan ikan memakai

    pukat harimau mengancam kelangsungan hidup ikan.

    5. Tanah

    Dengan kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi,

    manusia mampu menentukan jenis tanah, unsur-unsur yang

    diperlukan tanaman sehinga dapat memberikan pupuk yang

    paling tepat.

    c. Peranan terhadap Kehidupan Manusia

    1. Komunikasi

    a. Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telegram

    (pertengahan abad 20), yang dapat dipakai untuk menyampaikan

    pesan sampai ribuan kilometer dalam waktu beberapa menit

    saja.

    b. Penemuan telepon (Graham Bell 1876) sehingga orang dapat

    berkomunikasi langsung.

    c. Penemuan pesawat radio (Marconi 1896), untuk mengirim dan

    menerima berita tanpa melalui kawat penghubung seperti pada

    telepon dan telegram.

    d. Penemuan televisi yang dapat mengirim suara dan gambar hidup

    pada pemirsa dalam jarak ratusan kilometre dari objek yang

    disaksikan.

    e. Penemuan komputer yang dapat dengan mudah dan tepat dalam

    memperoleh informasi yang diperlukan. Komputer saat ini

    merupakan alat komunikasi yang kompleks, karena hanya

    dengan alat ini kita bisa mengetahui informasi dari segala macam

    aspek kehidupan dengan cepat dan tepat.

  • 25

    f. Ditemukannya satelit yang dapat membantu manusia dalam

    berkomunikasi meski terjadi antar benua.

    g. Ditemukannya mesin cetak pada awal abad 15. Dengan adanya

    mesin ini, dapat digunakan sebagai penghasil komunikasi massa

    berupa koran.

    Dengan adanya media massa berupa koran, suatu berita dapat

    diikuti oleh orang banyak dalam waktu yang pendek. Dengan

    koran masuk desa, komunikasi menjadi lebih luas.

    2. Transportasi

    Dengan diterapkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi

    modern, orang dapat membuat sarana transportasi, misalnya

    sepeda motor, mobil, bus, kereta api, kapal laut, pesawat

    terbang. Sarana transportasi tersebut sangat efektif dan efisien

    daripada memakai alat transportasi pada zaman dahulu,

    misalnya kuda, kereta kuda atau kapal layar.

    3. Kesehatan

    a. Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.

    Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan

    dan penemuan alat kedokteran seperti mikroskop, banyak

    membantu pemecahan masalah di bidang kedokteran.

    b. Meningkatkan Teknologi Obat-obatan.

    Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat

    mengetahui susunan suatu zat, sifat-sifatnya jumlah masing-

    masing bagian dari susunan suatu persenyawaan. Dasar

    pemisahan suatu bersenyawa dari campurannya dan

    pembentukan senyawa baru dari senyawa lain merupakan

    awal dari pembuatan teknologi di bidang obat-obatan.

    c. Memberantas Penyakit Menular.

    Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan

    kberhasilan ilmu kedokteran dalam mengikuti tingkah laku

    dinamika gelombang epidemic, sehingga mampu

    mengadakan usaha pencegahan dan pemberantasan

    penyakit menular.

    4. Sosial dan Budaya

    a. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa

    percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan

    semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat

    melecehkan bangsa-bangsa Asia.

  • b. Kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai

    konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin,

    tekun dan pekerja keras.

    5. Pendidikan

    Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang

    pendidikan antara lain:

    a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai

    sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah

    guru bukannya satu-satunya penyampai materi atau sumber ilmu

    pengetahuan.

    b. Dengan kemajuan teknologi munculah metode-metode

    pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru

    dalam proses pembelajaran.

    c. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus

    mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga

    menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

    6. Ekonomi dan Industri

    Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari

    kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara

    lain:

    a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi

    b. Terjadinya industrialisasi

    c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat

    d. Mudahnya kegiatan jual beli, bahkan penjua dan pembeli

    tidak perlu bertatap muka untuk bertransaksi.

    Dampak positif dan negatif IPTEK dalam kehidupan manusia

    1. Dampak Positif

    a. Memberikan berbagai kemudahan

    - Perkembangan dan kemajuan serta penemuan-penemuan baru

    di bidang IPTEK dapat membantu mempermudah segala

    aktivitas manusia. Terlebih aktivitas yang berkaitan dengan

    kegiatan telekomunikasi dan perindustrian.

    - Di bidang telekomunikasi, IPTEK telah memberikan damp[ak

    luar biasa sehingga manusia lebih mudah berkomunikasi, bahkan

    dari jarak jauh. Melalui telepon seluler maupun layar komputer,

    manusia bisa saling berbincang dan saling memandang.

    - Memudahkan kegiatan perindustrian dengan penemuan berbagai

    alat atau mesin canggih. Dengan bantuan mesin mampu

  • 27

    memproduksi barang dalam jumlah banyak dan juga dapat

    meringankan kerja para karyawan.

    - Dalam dunia pertanian pun, para petani diringankan dengan

    terciptanya mesin pembajak lahan pertanian. Sehingga para

    petani dapat bekerja dengan lebih cepat dan penanaman

    padipun dapat dilakukan secepat mungkin.

    b. Mempermudah penyebaran informasi

    Salah satu faktor penting untuk menunjang kemajuan manusia

    adalah informasi. Baik dari media cetak maupun elektronik.

    c. Menambah pengetahuan dan wawasan

    Komputer sebelumnya merupakan sebuah alat tercanggih

    sehingga hanya dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang

    tertentu. Akan tetapi, perkembangan IPTEK telah membalikkan

    keadaan tersebut. Kini, peralatan komunikasi sudah mulai

    menjamur seperti, komputer, internet dan handphone.

    Dengan demikian, perkembangan IPTEK telah memberikan

    pengaruh positif untuk menambah wawasan serta pengetahuan

    masyarakat. Masyarakat yang pintar dan berwawasan luas

    diharapkan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.

    2. Dampak Negatif

    a. Mempengaruhi pola pikir

    Masyarakat Indonesia adalahmasyarakat yang agresif

    dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama

    sekali dengan adanya berbagai perubahan pada

    berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata

    perkembangan tersebut tidak hanya berdampak

    terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap

    pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi

    setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan

    berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagai

    media elektronik.

    b. Hilangnya budaya tradisional

    Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti

    mall, hotel dll, mengakibatkan hilangnya budaya

  • tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang

    dulunya lebih dikenal sebagai pasar tradisional kini

    berubah menjadi pasar modern.Begitu juga terhadap

    pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah

    mengarah kepada pergaulan bebas cenderung tanpa

    aturan.

    c. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan

    Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan

    sumber daya alam, namun hingga saat ini, Indonesia

    lebih dikenal sebagai Negara yang sedang berkembang

    dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita

    juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang

    tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu

    contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun

    yang lalu, sebelum era 90-an kota Karawang dikenal

    sebagai lumbung padi, bahkan menjadi salah satu

    andalan untuk ketahanan pangan provinsi Jawa Barat.

    Hal tersebut dimungkinkan karena pada masa itu di

    Karawang masih terdapat banyak lahan

    pertanian.Tetapi sekarang, sebutan “ lumbung padi “

    rasanya sudah tidak sesuai lagi, karena saat ini

    Karawang sudah bergerak menuju kota industri yang

    dalam pembangunannya menghabiskan banyak lahan

    pertanian di kota Karawang. Perkembangan

    pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulai dari

    berdirinya berbagai kawasan kegiatan industri, hotel,

    serta perumahan berdiri di mana-mana. Akibatnya lahan

    pertanian berkurang, polusi udara mulai terasa,

    pencemaran sungai Citarum yang semakin parah,

    kemacetan yang terjadi hampir setiap jam kerja mulai

    dan selesai. Di mana hal tersebut dulu tidak pernah

    terjadi.

  • 29

    E. Global Warming

    Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas

    dengan fungsi yang berbeda-beda.

    Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi

    agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah

    kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-

    gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja

    rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di

    dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat.

    Paradigm berkelanjutan: Perubahan perkembangan

    kehidupan sosial, budaya, ekonomi & lingkungan secara

    bersama (lokal, nasional, regional ,global) secara

    simultan, seimbang, berkesinambungan.

    Lestarikan Bumi untuk Masa Depan yang Lebih

    Baik, Iklim dunia secara menyeluruh sedang mengalami

    kerusakan sebagai konsekuensi dari aktivitas manusia. Dampak perubahan iklim terhadap manusia sangat

    kompleks.

    • Konferensi Stockholm : Deklarasi lingkungan hidup :

    Rencana Aksi Lingkungan Hidup Manusia (action

    plan) dan Rekomendasi tentang kelembagaan dan

    keuangan yang mendukung rencana aksi tersebut.

  • • Dalam konferensi Stockholm inilah menyepakati

    pentingnya pemeliharaan lingkungan hidup melalui

    kesadaran dengan motto

    • “Hanya Ada Satu Bumi” (The Only One Earth )

    untuk semua manusia.

    “EarDeklarasi Rio juga dikenal dengan “Earth

    Chapter” ;

    A. Pernyataan Prinsip-Prinsip Kehutanan;

    B. Konvensi tentang perubahan iklim;

    C. Konvensi Keanekaragaman Hayati ;

    D. Agenda-21 merupakan “action plan” yaitu

    merupakan aksi pembangunan berkelanjutan.

    th Chapter” KTT Rio de Janeiro: KTT Bumi (Earth

    Summit) pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil.

    Jargon “ Think globally, act locally “,

    menekankan pentingnya semangat kebersamaan

    (multilaterisme )

    untuk mengatasi berbagai masalah yang ditimbulkan

    oleh benturan antara upaya-upaya melasanakan

    pembangunan dan upaya-upaya melestarikan

    lingkungan.

    • Prinsip 1 : Manusia menjadi pusat perhatian dari

    pembangunan berkelanjutan. Mereka hidup secara

    sehat dan produktif, selaras dengan alam.

    • Prinsip 2 : Negara mempunyai, dalam

    hubungannya dengan the Charter of the United

    Nations dan prinsip hukum internasional, hak

    penguasa untuk mengeksploitasi sumberdaya

    mereka yang sesuai dengan kebijakan lingkungan

    dan pembangunan mereka

  • 31

    • Prinsip 3 : Hak untuk melakukan pembangunan

    harus diisi guna memenuhi kebutuhan

    pembangunan dan lingkungan yang sama dari

    generasi sekarang dan yang akan datang.

    • Prinsip 4 : Dalam rangka mencapai pembangunan

    berkelanjutan, perlindungan lingkungan seharusnya

    menjadi bagian yang integral dari proses

    pembangunan dan tidak dapat dianggap sebagai

    bagian terpisah dari proses tersebut.

    • Prinsip 5 : Semua nagara dan masyarakat harus

    bekerja sama memerangi kemiskinan yang

    merupakan hambatan mencapai pembangunan

    berkelanjutan……..

    • Prinsip 8 : Untuk mencapai pembangunan

    berkelanjutan dan kualitas kehidupan masyarakat

    yang lebih baik, negara harus menurunkan atau

    mengurangi pola konsumsi dan produksi, serta

    mempromosikan kebijakan demografi yang sesuai.

    • Prinsip 9 : Negara harus memperkuat kapasitas

    yang dimiliki untuk pembangunan berlanjut melalui

    peningkatan pemahaman secara keilmuan dengan

    pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

    dengan meningkatkan pembangunan, adaptasi, alih

    teknologi, termasuk teknologi baru dan inovasi

    teknologi.

    • Prinsip 10 : Penanganan terbaik isu-isu

    lingkungan adalah dengan partisipasi seluruh

    masyarakat yang tanggap terhadap lingkungan dari

    berbagai tingkatan. Di tingkat nasional, masing-

    masing individu harus mempunyai akses

    terhadap informasi tentang lingkungan, termasuk

    informasi tentang material dan kegiatan berbahaya

  • dalam lingkungan masyarakat, serta kesempatan

    untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

    keputusan. Negara harus memfasilitasi dan

    mendorong masyarakat untuk tanggap dan

    partisipasi melalui pembuatan informasi yang dapat

    diketahui secara luas.

    • Prinsip 15 : Dalam rangka mempertahankan

    lingkungan, pendekatan pencegahan harus

    diterapkan secara menyeluruh oleh negara sesuai

    dengan kemampuannya. Apabila terdapat ancaman

    serius atau kerusakan yang tak dapat dipulihkan,

    kekurangan ilmu pengetahuan seharusnya tidak

    dipakai sebagai alasan penundaan pengukuran

    biaya untuk mencegah penurunan kualitas

    lingkungan.

    • Prinsip 17 : Penilaian dampak lingkungan sebagai

    instrument nasional harus dilakukan untuk kegiatan-

    kegiatan yang diusulkan, yang mungkin

    mempunysai dampak langsung terhadap lingkungan

    yang memerlukan keputusan di tingkat nasional.

    • Prinsip 20 : Wanita mempunyai peran penting

    dalam pengelolaan dan pembangunan lingkungan.

    Partisipasi penuh mereka perlu untuk mencapai

    pembangunan berlanjut.

    • Prinsip 22 : Penduduk asli dan setempat

    mempunyai peran penting dalam pengelolaan dan

    pembangunan lingkungan karena pemahaman dan

    pengetahuan tradisional mereka. Negara harus

    mengenal dan mendorong sepenuhnya identitas,

    budaya dan keinginan mereka serta menguatkan

    partisipasi mereka secara efektif dalam mencapai

    pembangunan berkelanjutan.

  • 33

    Kondisi lingkungan saat ini

    1. Pencemaran Air, Udara dan Tanah semakin

    meningkat

    2. Kerusakan Lingkungan Semakin Meningkat

    a. Hutan

    b. Terumbu Karang

    c. Lahan

    3. Bencana Lingkungan Semakin Meningkat

    a. Banjir

    b. Longsor

    c. Kekeringan

    d. Kebakaran Hutan

    e. Penurunan Spesies Flora dan Fauna

    4. Perubahan Iklim (Naiknya Suhu Bumi)

    a. Es di Kutub mencair

    b. Kadar Garam Air Laut Menurun

    c. Muka Air Laut Naik

    d. Suhu Air Laut di Kutub Menurun

    Penyebab Penurunan Kualitas

    Lingkungan :

    1. Eksploitasi Sumber Daya Alam Meningkat

    a. SDA terbarukan

    b. SDA tidak terbarukan

    2. Sampah/limbah yg dibuang ke lingkungan

    3. Transportasi Tidak Ramah Ligkungan

    4. Industri Tidak Ramah Lingkungan

    5. Kebakaran Hutan

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :

    Upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk

    melestarilkan fungsi lingkungan hidup dan mencegah

    terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

    hidup yang meliputi: Perencanaan, pemanfaatan,

  • pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan

    penegakan hukum.

    Tujuan :

    1. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi

    masa kini dan generasi masa depan

    2. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak

    atas lingkungan hidup sebagai bagian dari HAM

    3. Menjaga Kelestarian fungsi lingkungan

    4. Mencapai keserasian, keselarasan, dan

    keseimbangan lingkungan

    5. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup

    KTT 16 Perubahan Iklim di Cancun Meksiko

    Menghasilkan keputusan yang berimbang antara negara

    maju dan berkembang dalam menuju masa depan

    pembangunan rendah emisi; Menuju peningkatan

    aksidalam rangka perubahan iklim di negara

    berkembang; Adanya satu inisiasi institusi untuk

    melindungi masyarakat miskin dan rentan dampak

    perubahan iklim dan menyalurkan dana dan teknologi

    dari negara maju untuk pembangunan berkelanjutan;

    Negara-negara maju akan melakukan aksi nyata untuk

    melindungi hutan-hutanm di negara berkembang;

    Menjaga kenaikan temperatur global tidak lebih dari 2

    derajat celcius; dan mengatur jangka waktu evaluasinya;

    Elemen Cancun Agreements termasuk target

    penurunan emisi negara-negara industri di bawah

    proses multilateral dan negara tersebut

    mengembangkan rencana pembangunan rendah

    karbon, strategi dan evaluasinya termasuk mekanisme

    pasar dan laporan inventori secara berkala.

  • 35

    UNFCCC, Perubahan iklim adalah mengindikasikan

    adalnya perubahan pada iklim yang disebabkan secara

    langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas manusai

    yang mengubah komposisi atmosfer global dan juga

    aterhadap variabilitas iklim alami yang diamati selama

    periode tertentu.

    Disebabkan oleh dominasi konsentrasi GRK di atmosfir,

    sehingga energi panas matahari dalam bentuk

    gelombang tampak masuk dan menghangatkan

    permukaan bumi, bumi yang dingin mengemisikan

    energi tersebut kembali ke angkasa dalam bentuk

    gelombang infra merah, thermal dan radiasi. GRK akan

    menghalangi radiasi infra merah agar tidak kembali ke

    angkasa, Efek GRK alami menyebabkan temperatur

    bumi lebih panas 30oC seharusnya 15oC

    Sejak Revolusi industri 250 tahun yang lalu, emisi GRK

    semakin menebalkan selubung GRK di

    atmosfersehingga mengakibatkan perubahan komposisi

    atmosfir selama 650.000 tahun. Lajunya akan cepat

    kecuali ada strategi mengurangi emisi GRK ke atmosfir.

    Upaya menumbuhkan budaya menanam di masyarakat

    dilakukan Kementerian Kehutanan melalui berbagai

    program penanaman. Tercatat program yang telah

    dilaksanakan antara lain Aksi Penanaman Serentak

    Indonesia (tahun 2007 dan 2008), Gerakan Perempuan

    Tanam dan Pelihara Pohon (tahun 2007), Pencanangan

    Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam

    Nasional (tahun 2008), serta Satu Orang Satu Pohon

    (One Man One Tree - tahun 2009).

    Melalui program Penanaman 1 Miliar Pohon Tahun

    2010 ini Kementerian Kehutanan juga berupaya untuk

  • sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

    terutama yang tinggal di sekitar hutan. Beberapa skema

    yang ditempuh Kementerian Kehutanan adalah melalui

    Hutan Kemasyarakatan, dimana tahun 2010 ini

    direncanakan seluas 210.749,64 ha, Hutan Rakyat

    Kemitraan seluas 203.833 ha, Hutan Desa seluas

    10.310 ha, dan pencadangan Hutan Tanaman Rakyat

    mencapai 480.303 ha. Total luas seluruh skema

    tersebut mencapai 905.195,64 ha. Apabila setiap

    Kepala Keluarga (KK) diberikan ijin kelola rata-rata

    seluas 15 ha, dan melibatkan 4 orang sebagai tenaga

    kerja, maka sedikitnya 60.346 KK atau 241.384 tenaga

    kerja terserap dalam pengelolaan hutan ini. Apabila

    setiap hektare yang dikelola masyarakat dapat

    menghasilkan 200 m3 kayu dengan harga Rp.

    500.000,00/m3, maka setiap hektare lahan dapat

    menghasilkan 100 juta rupiah, atau Rp 1,5 miliar setiap

    KK.

    Keberhasilan seluruh program tersebut memacu

    pemerintah untuk meluncurkan program Penanaman 1

    Miliar Pohon tahun 2010 dengan motto “Satu Miliar

    Pohon Indonesia untuk Dunia” atau “One Billion

    Indonesian Trees for the World”. Penyediaan bibit

    direncanakan melalui anggaran DIPA BA tahun 2010

    sebanyak 36 juta batang, partisipasi para pihak (swasta,

    BUMN, LSM, Pemda, lembaga donor) 300 juta batang,

    Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa 320 juta

    batang, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran

    Sungai 300 juta batang, serta Hutan Rakyat Kemitraan

    sebanyak 50 juta batang.

  • 37

    Dasar Hukum UUD-45 Bab XA. Hak Asasi Manusia

    pasal 28H: “Setiap orang berhak….mendapatkan

    lingkungan hidup yang baik dan sehat….”;

    2.Permendiknas No. 63/2009: Sistem Penjaminan

    Mutu Pendidikan. Bagian ke-tiga: Paradigma & Prinsip

    Penjaminan Mutu Pendidikan pasal 3 butir c):

    „Pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan

    /atau pembangunan berkelanjutan (education for

    sustainable development), yaitu pendidikan yang

    mampu mengembangkan peserta didik menjadi rahmat

    bagi sekalian alam.”

    Mengapa Perlu Menanam Pohon; Karena Meningkatnya

    Emisi Grk :

    CO2 (Karbondioksida) sumber pembakaran bahan

    bakar fosil, transportasi, deforestasi, dan pertanian;

    Metan (CH4) sumber pertanian, perubahan

    tataguna lahan, pembakaran biomassa, dan tempat

    pembuangan sampah.

    Nitrous Oksida (N2O) bersal dari pembakaran

    bahan bakar fosil, industri dan pertanian;

    Hidrofluorokarbon (HFCs) berasal dari industri

    manufaktur, industri pendingin (freon), penggunaan

    aerosol;

    Perfluorokarbon (PFCs) berasal dari industri

    manufaktur, industri pendingin (freon), penggunaan

    aerosol; (freon), penggunaan aerosol;

    Sulfur Heksalfluorida (SF6) berasal dari industri

    manufaktur, industri pendingin (freon), penggunaan

    aerosol; transmisi listrik.

    Tantangan Global :

  • 1. Archipelego Indonesia & beraneka mikro-iklim,

    populasi penduduk, suku etnis, agama, ras

    berbhinneka, kekayaan alam;

    2. World chaostic : pertumbuhan populasi yang

    melebihi kapasitas produktivitas natural bumi &

    World interlinkages;

    3. Kehidupan yang tidak „seimbang‟: lebih banyak

    memanfaatkan daripada memelihara sumber-

    sumber natural unsustainable development ‟

    F. Education For Sustainable Development (EFSD)

    • Paradigm Berkelanjutan: Tanpa memperdulikan

    akan ‘ambruk’

    • Tanpa msistem lingkungan, semuanya

    emperdulikan sistem ekonomi, masyarakat tidak

    dapat maju,

    • Tanpa memperdulikan sistem sosial, orang tidak

    akan berkembang.

    • Visi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan

    adalah sebuah dunia dimana semua orang

    mempunyai kesempatan untuk memperoleh

    keuntungan dari pendidikan yang berkualitas,

    belajar nilai-nilai , tingkah laku dan gaya hidup yang

    diperlukan untuk masa depan yang berkelanjutan

    dan untuk transformasi masyarakat yang positif

    Pembangunan yang berkelanjutan adalah masa depan

    dimana setiap orang akan mempunyai kesempatan

    untuk menjadi manusia yang dihargai.

    Contoh Kegiatan Adaptasi Untuk Pengelolaan Sumber

    Daya Air:

  • 39

    1. Masyarakat, Mengubah kebiasaan dengan

    menggunakan air secara hemat.

    2. Perusahaan/Swasta, Menciptakan proyek/kegiatan

    yang membantu Pemda

    3. dalam mengatasi kekurangan air bersih terutama

    pada musim kemarau di daerah-daerah yang

    kekurangan air bersih.

    4. Pemda, Mengatasi kekurangan air bersih.

    5. Pemerintah Pusat, Membuat regulasi penyediaan

    air bersih dan mengawasi pelaksanaannya

    Penyesuaian perencanaan infrastruktur:

    • Teknologi ramah lingkungan (zero waste

    technology)

    • Green building

    • Pengolahan sampah

    • Penggunaan energi ramah lingkungan

    • Perluasan ruang terbuka hijau (RTH)

    • Dll

  • Pelaku Mitigasi

    Pelaku Kegiatan

    Pemerintah Ratifikasi konvensi Perubahan iklim

    (UNFCCC) dan Protokol Kyoto;

    Pengembangan program-program

    terkait dengan mitigasi perubahan

    iklim

    Masyarakat Mengurangi konsumsi listrik

    misalnya melalui penggunaan

    lampu heamat energi;

    Mematikan peralatan elektronik

    yang tidak digunakan;

    Mengurangi penggunaan

    kendaraan pribadi;

    Meningkatkan penggunaan

    transportasi massal;

    Bersepeda atau berjalan kaki untuk

    jarak dekat;

    Menanam pohon di sekitar tempat

    tinggal.

    Industri Pemanfaatan energi secara efisien;

    Pemanfaatan bahan baker dan

    bahan baku yang ramah

    lingkungan

  • 41

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson, H.A et al (1993). Environmental Science. McMillan

    Publishing Company. New York

    Brown, R Lester (1992). Tantangan Masalah Lingkungan Hidup.

    Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

    Chiras, D. Daniel (1985). Environmental Science. Benjamin

    Publishing Company. California

    Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang RI

    No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Kementerian Lingkungan Hidup. (2000). Keputusan Menteri

    Lingkungan Hidup No. 42

    Tahun 2000 tentang Penilai dan Tim Teknis Analisis Mengenai

    Lingkungan Hidup Pusat

    Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (1988). Hari

    Depan Kita Bersama. Gramedia. Jakarta

    Manahan, S. (2001). Environmental Chemistry. McMillan

    Publishing Co. New York

    Samidjo, dkk. (1999). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta:

    Universitas Terbuka

    Silver, C. Simon. (1992). Satu Bumi Satu Masa Depan. Remaja

    Rosdakarya Bandung

    Soemarwoto, Otto. (1991). Ekologi, Lingkungan Hidup dan

    Pembangunan. Djambatan. Jakarta CM.PRD‐01‐04

  • Soerjani, M et al. (1987). Lingkungan: Sumber Daya Alam dan

    Kependudukan dalam Pembangunan. UULH No 23 Tahun 1997.

    John Glasson, Riki Therivel, Andrew Chadwick. 2005. Introduction

    To Environmental Impact Assessment. Taylor & Francis.

    William P.Cunningham, Mary Ann Cunningham, Mary

    Cunningham. 2009. Environmental Science : a Global Concept;

    Mc.Graw Hill Higher Education.

    Miller; Environmental Science : Sustaining The Earth; Wadsworh,

    1991. Soriatmadja; Ilmu Lingkungan; penerbit ITB, 1987.