diktat ii pengantar ilmu pertanian · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di...

106
i DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN Topik: (Sejarah Perkembangan Pertanian Di Indonesia, Tataniaga Pertanian, Profil Agribisnis Indonesia Dan Sub Sektor Perkebunan Di Provindi Bali) OLEH: GEDE MEKSE KORRI ARISENA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2017

Upload: others

Post on 20-Jul-2021

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

i

DIKTAT II

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Topik:(Sejarah Perkembangan Pertanian Di Indonesia, Tataniaga Pertanian,Profil Agribisnis Indonesia Dan Sub Sektor Perkebunan Di Provindi

Bali)

OLEH:GEDE MEKSE KORRI ARISENA

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA

2017

Page 2: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hayang Widhi Wasa karena dengan

rahmat dan karunia, penulis dapat menyelesaikan Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian,

meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada semua penulis

yang tulisannya menjadi bahan acuan kami untuk memperkaya khasanah ilimu di dalam

penulisan Diktat ini.

Diktat ini dibuat tidak untuk di perjual belikan, tetapi diharapkan mampu menambah

pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Kami sangat berharap Diktat ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai ilmu pertanian.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Diktat ini terdapat kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan Diktat yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu

yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Diktat sederhana ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan

makalah ini di waktu yang akan datang.

Penyusun

Gede Mekse Korri Arisena

Page 3: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

iii

CURRICULUM VITAE

Dr. Gede Mekse Korri Arisena,SP.,M.Agb, lahir di Denpasar pada tanggal 11 Maret 1985,

anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Drs. Gede Suarjana M.si dan Ir. Made

Susiawati.

Pada tahun 1996 menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 6 Ubung dan SLTPN 10

Denpasar pada tahun 1999. Pada tahun 2002 lulus dari SMUN 1 Kuta dan melanjutkan studi di

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana dan berhasil meraih gelar

Sarjana tahun 2006. Berhasil meraih gelar Magister Agribisnis pada tahun 2009 dan di tahun yang

sama melanjutkan pendidikan pada Program Doktor Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya.

Tahun 2014 diterima sebagai CPNS dosen di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Udayana dan di tahun yang sama menikah dengan Putu Eka Pujawati SE,MM dan dikaruniai seorang

anak pada maret 2015 yang bernama Putu Hira Adara Korri.

Page 4: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

iv

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

CURRICULUM VITAE.......................................................................................... iii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iv

BAB I. SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN DI INDONESIA............. 1

BAB II. TATANIAGA PERTANIAN.................................................................... 11

BAB III. PROFIL AGRIBISNIS INDONESIA....................................................... 20

BAB IV. SUB SEKTOR PERKEBUNAN DI PROVINDI BALI ……………...... 38

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 47

LAMPIRAN............................................................................................................. 49

Page 5: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

1

SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIANINDONESIA

Sebelum teknologi pertanian berkembang seperti yang kita alami dewasa ini,

teknologi pertanian masih sangat sederhana. Mungkin sekali secara kebetulan

beberapa biji-bijian yang terbuang sewaktu kaum ibu menyiapkan makanan

berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan. Kejadian seperti itu

menimbulkan keinginan pada kaum ibu untuk menanam kembali sebagian biji-bijian

yang mereka kumpulkan dari lapangan dan muncullah usaha bercocok tanam sebagai

salah satu kegiatan pertama pertanian. Demikian pula sebagian hewan yang

tertangkap sebagai hasil perburuan mungkin sekali tidak dibunuh untuk dimakan

karena ada anggota keluarga yang menggunakannya sebagai permainan. Akhirnya

hewan yang dipelihara itu berkembang biak dan lahirlah usaha peternakan yang

pertama sebagai imbangan bercocok tanam dalam kegiatan pertanian.

Di dalam kepustakaan kuno terdapat cerita bahwa penemu kegiatan pertanian

ialah Kaisar Cina Shen Nung. Ketika itu ia melihat rakyatnya senang makan daging

sapi dan ayam yang diperoleh dari hasil perburuan, serta mengumpulkan buah-

buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan. Akan tetapi semakin lama rakyatnya

bertambah banyak dan lingkungannya tidak dapat memberikan hasil alam yang cukup

untuk mendukung kehidupan, maka ia mencetuskan gagasan membuat suatu alat

pengolah tanah dari sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu

tongkat. Itulah model bajak yang pertama dan dengan bajak tersebut ia menyuruh

rakyatnya mengolah tanah dan bertanam jawawut. Jawawut tidak hanya digunakan

langsung sebagai makanan rakyatnya tetapi juga dapat digunakan untuk makanan sapi

dan ayam. Usaha bercocok tanam buah-buahan pertama yang tercatat dalam sejarah

mungkin dapat dikemukakan melalui orang Babilonia Kuno yang telah mengetahui

bahwa pohon kurma akan lebih banyak buahnya apabila semacam tepung yang

dihasilkan bunga pohon yang mandul dipukulpukulkan ke tandan bunga pohon yang

mampu berbuah. Pada waktu itu belum jelas bagi petani kurma bahwa pohon yang

mandul itu bukannya mandul, melainkan pohon yang berbunga jantan.

Page 6: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

2

Terungkapnya pengetahuan bahwa pohon kurma itu ada dua jenis, yang

sekarang kita namakan berumah dua, mungkin sekali terjadi karena pada mulanya

mereka memusnahkan semua tanaman yang tidak menghasilkan buah. Hal ini

mengakibatkan pohon-pohon yang biasanya berbuah, berguguran putiknya, dan

tahulah mereka bahwa pohon yang mereka sangka tidak berguna karena mandul itu

memegang peranan penting dalam pembentukan buah. Hal itu menyebabkan naluri

petani bekerja dan berusaha membuat lebih banyak bunga pohon yang “subur” dapat

berubah menjadi buah dengan memukul-mukulkan tandan bunga dari pohon

“mandul” ketandan bunga pohon “subur”. Pekerjaan yang dilakukan petani ini

sekaligus mengubah status pohon kurma dari sekumpulan tumbuhan yang hanya

dimanfaatkan hasilnya, menjadi sekumpulan tanaman yang ditingkatkan pemanfaatan

hasilnya melalui pemeliharaan. Usaha pemeliharaan terhadap makhluk hidup lain

yang dilakukan manusia ini adalah ciri utama kegiatan pertanian.

Di mana-mana di seluruh dunia, pada suatu tahap dalam peradaban kuno,

orang akan beralih dari usaha berburu dan mengumpulkan hasil alam ke usaha

bercocok tanam. Dengan bercocok tanam keperluan akan bahan makanan dapat

diperoleh sewaktu-waktu dari tempat yang letaknya dekat ketempat bermukim.

Dengan demikian setiap hari dan selama keadaan cuaca mengizinkan dapat tersedia

bahan makanan segar yang tidak perlu diawetkan. Apalagi ketika itu cara-cara

mengawetkan makanan belum banyak diketahui orang selain cara-cara mengeringkan

dan mengasapkan makanan. Atas dasar berbagai pengamatan kepurbakalaan, diduga

usaha pertanian di berbagai masyarakat primitive diprakarsai oleh kaum wanita

dengan maksud untuk lebih mudah menyediakan makanan bagi keluarganya. Karena

itu pertanian dapat dianggap sebagai suatu usaha untuk mengadakan suatu ekosistem

buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia.

Pertanian sebagai sumber kehidupan manusia merupakan lapangan kerja yang

bersumber dari ilmu pertanian. Sudah selayaknya kalau kita lebih dahulu mengetahui

apa yang dimaksud dengan pertanian. Pertanyaan ini agak ganjil untuk didengarkan

oleh setiap orang yang mengetahui, bahwa yang dimaksud dengan pertanian itu tidak

lain adalah “bercocok tanam”. Memang demikian arti pertanian dalam percakapan

Page 7: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

3

sehari-hari. Arti sehari-hari sering disebut dengan nama “pertanian dalam arti

sempit”. Arti pertanian yang lebih luas daripada pengertian sehari-hari adalah bahwa

pertanian meliputi bidang bercocok tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan,

peternakan, perkebunan, kehutanan, pengolahan hasil bumi dan pemasaran hasil

bumi. Berdasarkan atas pengertian tersebut, maka dalam ilmu pertanian lazim

dilakukan pembedaan pengertian antara pertanian dalam arti sempit, yakni kegiatan

bercocok tanam dengan pengertian pertanian dalam arti luas yang mencakup bidang

pertanaman, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

Dengan sendirinya akan timbul pertanyaan ciri-ciri atau patokan “apakah yang

dipergunakan oleh ilmu pertanian untuk menentukan apakah suatu sumber kehidupan

masuk dalam bidang pertanian?” Pertanyaan yang sangat sederhana ini nyatanya tak

mudah untuk dijawab secara tegas, artinya jawaban yang diberikan masih

mengandung kelemahan, khususnya dalam penentuan batas-batasnya. Namun

demikian sebagai pedoman atau patokanpatokan suatu kegiatan pertanian dapat kita

pergunakan syarat-syarat berikut:

1. dalam proses produksi harus terbentuk bahan-bahan organik yang berasal dari

zat-zat anorganik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan atau hewan seperti,

tumbuh-tumbuhan, ternak, ikan, ulat sutera, laba-laba, dan sebagainya;

2. adanya usaha manusia untuk memperbaharui proses produksi yang bersifat

“reproduktif” dan/atau “usaha pelestarian/budidaya”.

Kedua syarat itu harus dipenuhi. Jika hanya satu dari dua syarat itu yang

terpenuhi, maka usaha produksi itu belum dapat digolongkan menjadi pertanian.

Contoh: pengumpulan bahan makanan seperti, umbi-umbian, daun-daunan, buah-

buahan, ikan dan hewan dari hutan, padang rumput, sungai, rawa, dan sebagainya

oleh suku-suku yang masih hidup mengembara belum dapat dianggap sebagai usaha

pertanian, karena usaha “reproduktif dan budidaya belum dilakukan”. Usaha tersebut

dinamakan usaha pengumpulan. Sebaliknya penangkapan ikan dari laut, sungai,

rawa, danau, empang, tambak yang diiringi dengan penjagaan kelestarian hidup dari

hewan-hewan tersebut dapat digolongkan ke dalam pengertian pertanian dalam arti

luas.

Page 8: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

4

Produk yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan itu tidak selalu

dapat langsung dipergunakan atau dimakan oleh manusia, umumnya perlu dilakukan

pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan hasil pertanian dan terlebih lagi bahwa

pengolahan itu masih merupakan satu mata rantai dari kegiatan pertanian, maka pada

umumnya masih digolongkan dalam pertanian. Contoh kegiatan pengolahan tersebut

adalah pembuatan gula mangkok, gula tanjung, penumbukan padi, pembuatan keju di

rumah, dan sebagainya. Bahkan usaha pemasaran hasil pertanian yang dilakukan oleh

petani-petani kecil di desa-desa atau pasar desa, lazimnya masih digolongkan dalam

bidang pertanian.

PERKEMBANGAN PERTANIAN

Penemuan api dan perkembangan pertanian merupakan dua inovasi yang

membentuk dasar kebudayaan. Api merupakan landasan dari eksistensi kita dan

sukarlah membayangkan manusia tanpa api. Penggunaan api oleh manusia tidak

hanya menandai awal kehidupan sosial tetapi akhirnya melahirkan serentetan

teknologi yang saling berhubungan. Hasil langsung dari adanya api yang paling

penting adalah pemanfaatan persediaan pangan menjadi lebih luas, karena sejumlah

pangan adalah tak termakan (unedible), tidak enak rasanya (unpalatable) atau tidak

sehat kalau tidak dimasak dulu.

Perkembangan setiap masyarakat secara berkesinambungan bersendi pada

ketersediaan suatu sumber pangan yang cukup. Pada masyarakat primitif yang

bersendi pada pengumpulan pangan atau perburuan, setiap individu harus terlibat

secara total dengan kepastian ketersediaan sumber pangan. Keberlimpahan hanyalah

bersifat sementara dan merupakan kekecualian. Pemecahan masalah ini terjadi

dengan penciptaan suatu rentetan teknologi yang berhubungan dan kompleks,

mencakup hubungan yang serasi antara tanaman pertanian dan ternak, yaitu

perkembangan pertanian.

Sejarah perkembangan pertanian secara relatif merupakan inovasi yang belum

lama berselang bila dibanding dengan sejarah manusia, karena manusia semula dalam

masa yang lama hanya bertindak sebagai pengumpul makanan. Produksi pangan yang

Page 9: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

5

pertama dengan penanaman dan pembudidayaan yang sesungguhnya baru terjadi

pada 7.000-10.000 tahun yang silam (pada zaman Neolitik). Di dunia, pertanian

nampaknya berkembang secara sendiri-sendiri, pada waktu yang jauh terpisah pada

beberapa tempat berlainan. Perkembangan pertanian lambat laun membawa

keberuntungan dan surplus pangan yang meyakinkan. Keadaan surplus demikian

dapat membebaskan beberapa orang yang trampil dengan keahlian lain dari tugas

memproduksi pangan. Perkembangan keahlian baru hanyalah mungkin bila kenaikan

efisiensi pertanian mengizinkan penggunaan waktu-waktu senggang yang baru

diperoleh. Hingga kini, keadaan ini masih berlaku. Hasil akhir pada kenaikan taraf

hidup ditandai dari hal – ihwal yang dulu dianggap sebagai suatu kemewahan

akhirnya telah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Asal-usul kebudayaan dapat ditelusur pada penemuan bahwa persediaan

pangan berlebihan dapat tercapai dengan penanaman biji atau bagian-bagian tanaman.

Tanaman-tanaman yang cepat tumbuh dan menghasilkan dalam semusim mungkin

merupakan tanaman yang pertama kali diusahakan. Teknologi yang menyangkut

budidaya tanaman berumur panjang seperti pohon buah-buahan, memakan waktu dan

menuntut teknologi lebih tinggi, karenanya pada masa itu buah-buahan hanya dipanen

dari tanaman liar. Secara praktis, setiap tanaman telah dikembangkan pada zaman

prasejarah. Pengembangan tanaman ini dicapai dengan dua cara yang berbeda: 1)

penjinakan (domestication), yaitu dengan membawa beberapa spesies liar ke dalam

budidaya atau pengelolaan, dan 2) seleksi (selection), yaitu penangkaran yang

berbeda-beda dari spesies tersebut. Manusia primitif menunjukkan kecerdikan luar

biasa pada proses penjinakan tanaman liar dan persiapan kebutuhan pangannya.

Misalnya tanaman singkong yang mengandung racun yang dapat mematikan (asam

sianida, HCN), telah lama diketahui bahwa racun dapat dihilangkan dengan proses

pemasakan. Ini merupakan suatu teknik yang tak mudah diketahui dengan begitu saja.

Seleksi kadang-kadang mengakibatkan terciptanya suatu tipe baru dan untuk

banyak tanaman sangat efektif. Dari tanaman yang ada dewasa ini kebanyakan sangat

berbeda nyata dengan nenek moyangnya yang masih liar, dan banyak yang telah

sangat berubah sehingga garis turunannya telah kabur. Manusia purba merupakan

Page 10: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

6

pemulia tanaman (plant breeder) yang efektif, walaupun tanpa pengetahuan genetika

sedikit pun. Tanaman pertanian telah menyertai manusia dalam pengembaraan dan

migrasinya. Introduksi spesies baru kepada habitatnya yang baru, merupakan salah

satu wajah penting dalam perkembangan pertanian. Belakangan ini pusat produksi

dari hampir semua tanaman pertanian sangat jauh berpindah dari pusat asal-usulnya.

Tinggi rendahnya kebudayaan terletak pada penemuan-penemuan oleh orang-

orang yang dilupakan sejarah. Tidak diketahui secara tepat di manakah suatu tanaman

pertama dibudidayakan. Menurut bukti-bukti arkeologi, tercatat 7.000 – 8.000 tahun

berselang, peninggalan sejarah didapatkan pada dataran-dataran tinggi yang terairi

secara baik dari sungai-sungai Indus, Tigris, Eufrat dan Nil. Peristiwa yang

mendahuluinya tentu berlangsung ribuan tahun sebelum itu. Asia Tenggara, dengan

geografinya yang beraneka ragam yang mengakibatkan diversifikasi vegetasi, dengan

iklim yang lembut, dan kemampuan untuk mempertahankan populasi yang stabil

dengan ekonomi dari perburuan dan penangkapan ikan, telah diduga merupakan

lokasi yang layak sebagai tempat lahirnya pertanian primitif. Daerah ini, teristimewa

kaya akan tanaman-tanaman yang membiak secara vegetatif. Kemungkinan

penanaman bagian vegetatif mendahului penanaman biji. Asal-usul pertanian primitif

mungkin pada beberapa tempat di dunia secara tersendiri dan berkembang lewat

penyebaran dan penyimpangan bentuk-bentuk tanaman baru pada lingkungan baru.

Ketika pertanian pindah ke daerah iklim lebih dahsyat, penanaman dengan biji

merupakan teknik yang dominan, menggantikan penanaman secara vegetatif.

Ketika pertanian datang pada Dunia Lama (Asia, Afrika dan Eropa), gerakan

mengarah ke lembah sungai, di mana dua bahaya yang sama yaitu kekeringan dan

kebanjiran harus diatasi. Perubahan-perubahan raksasa dipercepat dengan inovasi

yang diperlukan untuk irigasi dan budidaya tanaman serealia. Teknologi baru

menambah kebutuhan akan tingkatan social yang lebih tinggi, karya-karya besar

dibutuhkan untuk membuat sungai menjadi berfaedah bukannya menjadi ancaman

pada manusia. Keberhasilan teknologi ini dapat diukur dari populasi manusia yang

didukungnya yang selalu meningkat.

Page 11: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

7

SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN INDONESIA

Perkembangan pertanian Indonesia sebelum Belanda datang, ditentukan oleh

adanya sistem pertanian padi dengan pengairan yang merupakan praktik turun

menurun petani Jawa. Sistem pertanian padi sawah merupakan upaya untuk

membentuk pertanian menetap. Pada saat ini di Indonesia dapat kita temukan

berbagai sistem pertanian yang berbeda, baik efisiensi teknologinya maupun tanaman

yang diusahakannya, yaitu sistem ladang, sistem tegal pekarangan, sistem sawah dan

sistem perkebunan.

Sistem ladang merupakan suatu bentuk peralihan dari tahap pengumpul ke

tahap penanam. Pengolahan tanah dilakukan secara sangat minimum, produktivitas

bergantung pada lapisan humus yang terbentuk dari system hutan. Tanaman yang

diusahakan umumnya tanaman pangan, misalnya padi, jagung maupun umbi-umbian.

Sistem tegal pekarangan berkembang di tanah-tanah kering yang jauh dari sumber air.

Sistem ini dikembangkan setelah menetap dengan tingkat pengelolaan yang juga

rendah dan tanaman yang diusahakan terutama tanaman yang tahan kekeringan dan

pohon-pohonan. Sistem sawah, merupakan sistem dengan pengolahan tanah dan

pengelolaan air yang baik sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi dan

kesuburan tanah dapat dipertahankan. Sawah merupakan potensi besar untuk

produksi pangan, baik untuk padi maupun palawija. Di beberapa daerah sawah juga

diusahakan untuk tanaman tebu, tembakau atau tanaman hias. Sistem perkebunan

baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar milik swasta maupun perusahaan

negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor seperti karet, kopi, teh, kakao,

kelapa sawit, cengkeh dan lain-lain.

Bertani adalah kehidupan pokok rakyat dan pemerintah memperoleh sumber

penerimaannya semata-mata dari pertanian. Penerimaan Negara terutama terdiri atas

pembayaran innatura dan jasa-jasa tenaga kerja penggarap tanah. Ini berarti bahwa

sebagai kawula, petani harus menyisihkan sebagian hasil panen dan waktunya bagi

keperluan raja, kerajaan dan atasan. Pembayaran ini sebagai bukti bahwa mereka

sebagai kawula (warga negara) dari suatu negara dan dianggap sebagai imbalan untuk

perlindungan pemerintah dari serangan musuh atau gangguan keamanan lainnya.

Page 12: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

8

Dalam mengerjakan tanah pertaniannya petani mempergunakan peralatan sederhana

berupa pacul, bajak, garu, dan parang yang dibuat masyarakat setempat. Ternak

merupakan tenaga pembantu yang paling penting untuk mengolah tanah. Hampir

tidak ada keluarga tani yang mengupah buruh tani untuk mengerjakan sawah.

Meskipun kecil, hampir setiap keluarga memiliki tanah sawah atau tegalan yang

mereka tanami bahan makanan berupa padi, jagung, jagung cantel (shorgum),

jewawut, ubi, dan ketela. Dalam istilah ekonomi pertanian usaha semacam ini

dinamakan usahatani subsisten yang hasil produksinya diutamakan untuk keperluan

keluarga sendiri; sedangkan sarana produksi dicukupi dari dalam keluarga.

Perdagangan hampir tidak ada. Organisasi ekonomi yang ada sangat sederhana

dengan sedikit sekali perdagangan antarmereka. Campur tangan pemerintah kerajaan

secara langsung tidak ada, namun demikian karena pertanian merupakan sumber

pendapatan paling penting, semua tingkatan pemerintah memperoleh pendapatannya

dari pajak-pajak sektor pertanian baik berupa pajak atas hasil produksi atau dari

perdagangan hasil-hasilnya.

Setiap barang yang bergerak menjadi sasaran pemajakan oleh penguasa.

Pungutan dikenakan di semua pelabuhan, di pedalaman peredaran barangbarang

dipaksa melewati pintu-pintu gerbang tempat membayar pajak. Pasar tidak hanya

merupakan tempat pembeli dan penjual bertemu, tetapi lebih-lebih lagi merupakan

arena yang empuk bagi para penguasa untuk mempermudah penerimaan pajak. Tidak

boleh ada perdagangan di luar pasar, dan monopoli ini kadang-kadang berlaku sejauh

30 km atau lebih. Monopoli pemerintah ini berpengaruh buruk pada persediaan

pangan. Pungutan baik yang resmi maupun tidak resmi benar-benar membuat

masyarakat pertanian tertekan karena yang diterima petani menjadi teramat kecil bila

dibandingkan dengan yang dibayar oleh konsumen terakhir.

Campur tangan pemerintah dalam hal seperti ini merupakan campur tangan yang

tidak positif karena telah mengurangi atau menghilangkan sama sekali gairah untuk

berproduksi. Keadaan yang demikian merupakan bibitbibit timbulnya involusi

pertanian ala Clifford Geertz, suatu ciri pertanian di Jawa abad kedua puluh. Oleh

Page 13: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

9

karena itu, involusi pertanian yang negative tersebut tidak sepenuhnya bersumber dari

kebijakan kolonialisme Belanda yang baru muncul belakangan.

Sifat-sifat kelambanan dan apatisme petani Indonesia rupanya sudah mulai

terbentuk pada zaman feodalisme abad ke 16 dan 17, sebelum Belanda datang di

Indonesia. Penekanan terhadap petani dan kehidupan petani ternyata bukan hal yang

baru. Secara teoritis, apabila di dalam suatu negara, pertanian hampir merupakan

satu-satunya sektor yang rakyatnya menggantungkan hidupnya. Hanya di sanalah

negara menggantungkan sumber pendapatannya. Dalam hal ini, tidak dapat

dihindarkan bahwa petani menjadi semacam sapi perahan. Hal ini terlihat lebih jelas

pada zaman revolusi kemerdekaan, terutama di daerah-daerah pertanian monokultur

yang petaninya harus membayar berbagai pungutan resmi untuk membantu jalannya

pemerintahan setempat dan dalam banyak hal membantu menghidupi pejabat –

pejabat pemerintah daerah. Pada zaman kolonial Belanda, pembahasan mengenai

pertanian secara lebih rinci dapat dibagi dalam beberapa periode sebagai berikut:

1. Zaman VOC 1600 – 1800,

2. Zaman kekacauan dan ketidakpastian 1800 – 1830 atau masa sewa tanah,

3. Zaman Tanam Paksa 1830 – 1850,

4. Zaman peralihan ke liberalisme 1850 – 1870,

5. Zaman liberalisme 1870 – 1900,

6. Zaman politik etik 1900 – 1930, dan

7. Zaman depresi dan perang 1930 – 1945.

Meskipun kondisi petani pada masing-masing periode berbeda, tetapi

perkembangan pertanian dalam seluruh periode tersebut ditandai oleh perbedaan dari

metode penggalian sumberdaya pertanian Indonesia yang semuanya ditujukan untuk

memberi keuntungan sebesar-besarnya bagi penjajah. Tujuan utama kebijaksanaan

pembangunan pertanian pada zaman kolonial adalah memberikan pemasukan yang

lebih besar kepada kas penjajah di atas pengeluaran bagi biaya pemerintahan

kolonial. Sistem inilah yang diyakini akan mendatangkan uang paling cepat dan

paling banyak bagi kas pemerintah jajahan dibanding dengan tanam sukarela. Di atas

Page 14: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

10

kertas sistem ini dapat dikatakan netral dibanding dengan kebijaksanaan sewa tanah

yang diterapkan oleh Raffles pada periode pemerintahannya (1811 – 1816).

Page 15: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

11

TATA NIAGA PERTANIANARTI DAN FUNGSI TATA NIAGA (PEMASARAN)

Segala usaha yang menimbulkan perpindahan dalam hal milik daripada

barang – barang seta pemeliharaan daripada penyebarannya disebut pemasaran.

Untuk melancarkan arus barang dari produse ke konsumen diperlukan tindakan dan

perlakuan terhadap barang itu yang dalam proses pemasaran disebut fungsi

pemasaran. Fungsi pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi sebagai

berikut ;

a) Fungsi – fungsi pertukaran.

Semua tindakan untuk memperlancar pemindahan hak milik atas barang dan jasa

disebut fungsi pertukaran yang terdiri dari fungsi penjualan dan fungsi pembelian.

b) Fungsi – fungsi fisik

Semua tindakan terhadap barang sehingga memperoleh kegunaan tempat dan

waktu yang terdiri dari ;

1) Fungsi penyimpanan.

Diperlukan untuk menyimpan barang selama waktu antar barang dihasilkan

sampai dijual, dan kadang-kadang perlu ada pengolahan lebih lanjut terhadap

barang.

2) Fungsi pengangkutan

Merupakan perencanaan, seleksi dan penyerahan semua alat pengangkutan

dalam proses pengangkutan dalam proses pemasaran.

c) Fungsi – fungsi fasilitas

Semua tindakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi - fungsi

pertukaran fisik yang terdiri dari;

1) Fungsi standarisasi dan grading

Suatu ukuran atau penentuan mutu barang yang terdiri sejumlah perincian

mengenai ukuran, warna, rupa, isi kimia, kekuatan bentuk, berat, isi bahan,

kandungan air, kematangan rasa dll

Page 16: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

12

2) Fungsi penanggungan risiko

Segala akibat yang ditimbulkan oleh adanya perubahan harga barang,

kehilangan, kebakaran, dll.

3) Fungsi pembiayaan

Sebagai penggunaan modal selama barang dalam proses pemasaran, untuk

membantu, pelaksanaan fungsi pertukaran dan fungsi fisik.

4) Fungsi keterangan pasar

Fungsi ini meliputi pengumpulan dan penilaian fakta dan gejala sekitar lalu

lintas barag dalam masyarakat, mengenai harga, jumlah, kualitas suplai stock,

dan permintaan konsumen, yang berasal dari tiap tingkat pasar, pada waktu

tertentu.

SALURAN DAN LEMBAGA TATA NIAGA

Saluran pemasara dapat berbentuk secara sederhana dan dapat pula secara

rumit tergantung dari macam komoditi lembaga pemasaran dan sistem pasar. Sistem

pasar monopoli mempunyai saluran pemasaran yang relative sederhana

dibandingakan dengan sistem pasar lainnya. Bentuk Saluran pemasaran dapat dilihat

pada gambar berikut.

1. Bentuk Saluran Pemasaran Sederhana :

2. Bentuk Saluran Pemasaran Kompleks :

Page 17: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

13

Berbagai badan atau lembaga yang menyelenggarakan penyaluran barang dari

produsen ke konsumen merupakan saluran pemasaran. Tiap macam hasil pertanian

mempunyai saluran pemasaran yang berlainan satu sama lainnya. Saluran pemasaran

suatu barang dapat berubah, berbeda, bergantung kepada keadaan daerah, waktu, dan

kemajuan teknologi.

BIAYA, KEUNTUNGAN, EFISIENSI DAN PERANAN TATA NIAGA

a. Biaya Tata Niaga

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran.

Biaya pemasaran meliputi biaya angkut, biaya pengeringan, pungutan restribusi

dll. Besarnya biaya pemasaran berbeda satu sama lain disebabkan karena ;

1. Macam komoditi

2. Lokasi pemasaran

3. Macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran yang dilakukan

Seringkali pertanian yang nilainya tinggi diikuti dengan biaya pemasaran

yang tinggi pula. Peraturan pemasaran di suatu daerah juga kadang – kadang

berbeda satu sama lain.

b. Keuntungan Tata Niaga

Selisih harga yang dibayarkan ke produsen dan harga yang diberikan oleh

konsumen disebut keuntungan pemasaran atau marketing margin. Jarak yang

mengantarkan produksi pertanian dari produsen ke consumen menyebabkan

terjadinya perbedaan besarnya keuntungan pemasaran. Karena produsen tidak

dapat bekerja sendiri untuk memasarkan produksinya maka diperlukan pihak lain

atau lembaga pemasaran yang lain untuk membantu memasarkan produksi

pertanian yang dihasilkan, Mengetahui hal tersebut, maka muncul istilah

pedagang pengumpul, perantara, pengecer, pemborong, dll.

Untuk lebih jelasnya dapat pula digambarkan pada kurva Derived Demand

dan Keuntungan pemasaran, pada kurva terlihat bahwa derive demand

(permintaan yang disebabkan karena adanya perubahan harga di masing – masing

Page 18: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

14

tingkat lembaga pemasaran) akan bergerak ke kanan mengikuti perubahan harga

yang terjadi.

Keterangan ;

Pp :harga ditingkat petani

Ppr :harga ditingkat pedagang perantara

Ppg : harga ditingkat pengecer

S : supply (penawaran)

Dp : permintaan ditingkat petani

Dpr : permintaan ditingkat pedagang perantara

Dg : permintaan ditingkat pengecer

c. Efisiensi Pemasaran

Shepherd (1962) efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan

total nilai produk yang dipasarkan. Hal ini berarti setiap ada penambahan biaya

pemasaran memberi arti bahwa keadaan tersebut menyebabkan pemasaran yang

tidak efisien, sebaliknya jika semakin kecil nilai produk yang dijual berarti pula

terjadi adanya pemasaran yang tidak efisien.

Rashid dan Chaudry (1973) menyadari sulitnya mengukur efisiensi

pemasaran. Mereka mengajukan preposisi bahwa sebenarnya efisiensi pemasaran

14

tingkat lembaga pemasaran) akan bergerak ke kanan mengikuti perubahan harga

yang terjadi.

Keterangan ;

Pp :harga ditingkat petani

Ppr :harga ditingkat pedagang perantara

Ppg : harga ditingkat pengecer

S : supply (penawaran)

Dp : permintaan ditingkat petani

Dpr : permintaan ditingkat pedagang perantara

Dg : permintaan ditingkat pengecer

c. Efisiensi Pemasaran

Shepherd (1962) efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan

total nilai produk yang dipasarkan. Hal ini berarti setiap ada penambahan biaya

pemasaran memberi arti bahwa keadaan tersebut menyebabkan pemasaran yang

tidak efisien, sebaliknya jika semakin kecil nilai produk yang dijual berarti pula

terjadi adanya pemasaran yang tidak efisien.

Rashid dan Chaudry (1973) menyadari sulitnya mengukur efisiensi

pemasaran. Mereka mengajukan preposisi bahwa sebenarnya efisiensi pemasaran

14

tingkat lembaga pemasaran) akan bergerak ke kanan mengikuti perubahan harga

yang terjadi.

Keterangan ;

Pp :harga ditingkat petani

Ppr :harga ditingkat pedagang perantara

Ppg : harga ditingkat pengecer

S : supply (penawaran)

Dp : permintaan ditingkat petani

Dpr : permintaan ditingkat pedagang perantara

Dg : permintaan ditingkat pengecer

c. Efisiensi Pemasaran

Shepherd (1962) efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan

total nilai produk yang dipasarkan. Hal ini berarti setiap ada penambahan biaya

pemasaran memberi arti bahwa keadaan tersebut menyebabkan pemasaran yang

tidak efisien, sebaliknya jika semakin kecil nilai produk yang dijual berarti pula

terjadi adanya pemasaran yang tidak efisien.

Rashid dan Chaudry (1973) menyadari sulitnya mengukur efisiensi

pemasaran. Mereka mengajukan preposisi bahwa sebenarnya efisiensi pemasaran

Page 19: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

15

itu terdiri dari efisiensi teknis dan ekonomi. Efisiensi ekonomi berkaitan dengan

segi keuntungan misalnya transport dengan kereta api lebih efisien (secara

ekonomis) bila dibandingkan dengan transport pesawat udara

Rashid dan Chaudry (1973) memberikan beberapa factor yang dapat dipakai

sebagai ukuran efisiensi pemasaran, yaitu :

a) Keuntungan pemasaran

b) Harga yang diterima konsumen

c) Tersedianya fasilitas fisik pemasaran

d) Kompetisi pasar

e) Peran lembaga pemasaran

Peran lembaga pemasaran harus diarahkan kepada kelancaran proses

mengalirnya barang dan jasa. Lembaga dapat memperoleh keuntungan, bukan

dengan jalan menaikkan harga barang persatuan tetapi dengan cara sebagai

berikut :

a. Mengadakan intgrasi sehingga biaya pemasaran total dapat ditekan dan

keuntungan menjadi lebih besar

b. Pemakaian teknologi baru dalam perlakuan tehadap barang, sehingga biaya

pemasaran dapat diperkecil.

c. Melaksanakan penelitian, walaupun sederhana, tentang yang terjadi dipasar,

memperhatikan masalah dan kemajuan lembaga lainnya yang sejenis,

menyusun perkiraan untuk memperbesar keuntungannya.

PROSPEK PASAR

Untuk membuka usaha pertanian perlu adanya pengetahuan tentang prospek

pasar yang meliputi beberapa langkah yaitu ; mendeteksi pasar, kemudian hasilnya

dihubungkan dengan keadaan lingkungan sehingga akan dapat diketahui kelayakan

usaha tani tersebut. Selain memperoleh kepastian tentang kelayakannya, keuntungan

usaha tani secara kasar juga dapat diketahui. Prospek pasar dapat dideteksi dengan

mengetahui keadaan pasar. Pasar berarti sekumpulan pembeli yang potensial atau

pembeli yang sesungguhnya. Pasar dibagi menjadi lima macam berdasarkan

Page 20: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

16

kosumennya yaitu ; pasar konsumen, pasar industry, pasar penjualan kembali, pasar

pemerintah, pasar internasional. Selain jenis jenis pasar diketahui, maka dapat

dilakukan analisis. Analisis yang dimaksud yaitu :

1. Analisi konsumen

Analisis konsumen merupakan factor penting. merekalah yang akan

mengembalikan modal dan memberikan keuntungan. Dari konsumen, diperlukan

data tentang besarnya kebutuhan konsumen, segmentasi pasar, dan sistem

pembelian.

a. Kebutuhan konsumen.

Besarnya kebutuhan konsumen terhadap suatu barang tidaklah sama. Selain

waktu, bentuk, dan harga pun berlainan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh

tingkat sosial, fisiologis, dan psikologis setiap konsumen berbeda.

b. Segmentasi Pasar.

Segmentasi pasar atau perbandingan pasar juga menjadi pertimbangan karena

pemasaran komoditi akan menjadi jelas.

c. Sistem Pembelian

Sistem pembelian yang dimaksud adalah pembayaran, khususnya pembayaran

dari konsumen ke produsen. Hanya ada dua sistem pembayaran yang

dilakukan yaitu secara lansung dan tidak langsung. Bila dilihat dari segi

hubungannya, ada empat macam hubungan antara produsen dan konsumen.

Hubungan lepas ; hubungan yang selalu diperbarui setiap kali pembelian

hubungan kontrak; hubungan yang lamanya ditentukan

hubungan konsinyasi; hubungan yang berlangsung dengan cara produsen

menitipkan produk kekonsumen

hubungan pasar masa dating; hubungan yang terjadi karena adanya

kepercayaan.

2. Analisis Pesaing

Adanya pesaing merupakan penghambat usaha. Namun pesaing dapat menjadi

salah satu tolak ukur keberhasilan suatu usaha dan memacu perkembangan usaha

tersebut. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai keadaan pesaing.

Page 21: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

17

a. Struktur Pasar

Struktur atau bentuk pasar dibedakan menjadi persaingan sempurna,

persaingan monopolistic, ologopoli, dan monopoli. Identifikasi peaing dimulai

dari melihat jumlah pesaing, lokasi pasar pesaing, da nasal bahan baku.

b. Dasar Kompetisi

Setiap produsen melancarkan strategi tersendiri agar menang dalam arena

perdagangan. dasar yang digunakan untuk bersaing adalah kualitas, harga,dan

pelayanan. Kualitas yang baik menjadi incaran konsumen. Kualitas produk

tentusaja sebanding dengan harga.

c. Lembaga yang memengaruhi pesaing.

Ada beberapa produk yang pemasarannya dikendalikan oleh suatu lembaga.

Peran serta lembaga dalam pemasaran ini bertujuan menyejahterakan

produsen dan memudahkan pemasaran. Kelembagaan yang berpengaruh dapat

digolongkan menjadi kelembagaan pemerintah dan non pemerintah.

3. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran dirancang agar sasaran dapat tercapai. Sebagai penentu adalah

konsumen dan pesaing.

a. Biaya pemasaran.

Merupakan biaya yang digunakan atau dikeluarkan untuk memasarkan

produk. Biaya ini dipengaruhi oleh biaya promosi, transportasi, dan semua

biaya yang berhubungan dengan pemasaran.

b. Bauran pemasaran

Merupakan kumpulan factor pemasaran yang digunakan untuk mencapai

tujuan usaha. yaitu;

1) Kombinasi produk.

Merupakan gabungan dari berbagai produk, mutu, merek, dan kemasan.

2) Kombinasi harga

Pada dasarnya, harga suatu produk merupakan biaya produksi ditambah

keuntungan atau biaya resiko. Biaya produksi meliputi semua biaya yang

dikeluarkan dari saat pembukaan lahan sampai pengangkutan, bahkan ada

Page 22: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

18

yang menambahkan dengan biaya perencanaan. Harga produk yang

sampai ke konsumen ternyata dipengaruhi juga oleh mata rantai

perdagangan, semakin panjang semakin mahal harganya atau keuntungan

produsen lebih kecil. Sebab, setiap orang ikut serta dalam rantai tersebut

mengambil keuntungan. Mata rantai perdagangan atau tata niaga yang ada

adalah sebagai berikut:

c. Hubungan alokasi pemasaran dengan keadaan lingkungan dan kondisi

persaingan

Alokasi pemasaran merupakan pemilihan tempat atau daerah pemasaran.

Dalam hal ini dipertimbangkan keadaan lingkungan dan kondisi persaingan

yang ada. Misalnya pemasaran di kota besar mempunyai peluang lebih besar,

namun pesaingnya pun banyak. Penentuan lokasi pemasaran tidak hanya

terbatas pada daerah setempat, melainkan ke luar daerah, bahkan ke luar

negeri.

4. Peramalan Permintaan

Meramalkan permintaan pasar di saat ini dan masa mendatang amat penting untuk

mengetahui prospek produk. Hasilnya diharapkan dapat meraih banyak

konsumen.

Konsumen mempunyai minat, pendapatan, dan kemampuan membeli.

Umumnya konsumen mempunyai minat yang sama, yaitu memilih produk yang

berkualitas. Namun, minat ini kadang kala dibatasi kemampuan untuk membeli

sehingga produk yang dibeli adalah yang harganya sesuai dengan keuangan

mereka. Walaupun demikian, produk berkualitas tetap mempunyai peluang besar

dalam pemasarannya.

18

yang menambahkan dengan biaya perencanaan. Harga produk yang

sampai ke konsumen ternyata dipengaruhi juga oleh mata rantai

perdagangan, semakin panjang semakin mahal harganya atau keuntungan

produsen lebih kecil. Sebab, setiap orang ikut serta dalam rantai tersebut

mengambil keuntungan. Mata rantai perdagangan atau tata niaga yang ada

adalah sebagai berikut:

c. Hubungan alokasi pemasaran dengan keadaan lingkungan dan kondisi

persaingan

Alokasi pemasaran merupakan pemilihan tempat atau daerah pemasaran.

Dalam hal ini dipertimbangkan keadaan lingkungan dan kondisi persaingan

yang ada. Misalnya pemasaran di kota besar mempunyai peluang lebih besar,

namun pesaingnya pun banyak. Penentuan lokasi pemasaran tidak hanya

terbatas pada daerah setempat, melainkan ke luar daerah, bahkan ke luar

negeri.

4. Peramalan Permintaan

Meramalkan permintaan pasar di saat ini dan masa mendatang amat penting untuk

mengetahui prospek produk. Hasilnya diharapkan dapat meraih banyak

konsumen.

Konsumen mempunyai minat, pendapatan, dan kemampuan membeli.

Umumnya konsumen mempunyai minat yang sama, yaitu memilih produk yang

berkualitas. Namun, minat ini kadang kala dibatasi kemampuan untuk membeli

sehingga produk yang dibeli adalah yang harganya sesuai dengan keuangan

mereka. Walaupun demikian, produk berkualitas tetap mempunyai peluang besar

dalam pemasarannya.

18

yang menambahkan dengan biaya perencanaan. Harga produk yang

sampai ke konsumen ternyata dipengaruhi juga oleh mata rantai

perdagangan, semakin panjang semakin mahal harganya atau keuntungan

produsen lebih kecil. Sebab, setiap orang ikut serta dalam rantai tersebut

mengambil keuntungan. Mata rantai perdagangan atau tata niaga yang ada

adalah sebagai berikut:

c. Hubungan alokasi pemasaran dengan keadaan lingkungan dan kondisi

persaingan

Alokasi pemasaran merupakan pemilihan tempat atau daerah pemasaran.

Dalam hal ini dipertimbangkan keadaan lingkungan dan kondisi persaingan

yang ada. Misalnya pemasaran di kota besar mempunyai peluang lebih besar,

namun pesaingnya pun banyak. Penentuan lokasi pemasaran tidak hanya

terbatas pada daerah setempat, melainkan ke luar daerah, bahkan ke luar

negeri.

4. Peramalan Permintaan

Meramalkan permintaan pasar di saat ini dan masa mendatang amat penting untuk

mengetahui prospek produk. Hasilnya diharapkan dapat meraih banyak

konsumen.

Konsumen mempunyai minat, pendapatan, dan kemampuan membeli.

Umumnya konsumen mempunyai minat yang sama, yaitu memilih produk yang

berkualitas. Namun, minat ini kadang kala dibatasi kemampuan untuk membeli

sehingga produk yang dibeli adalah yang harganya sesuai dengan keuangan

mereka. Walaupun demikian, produk berkualitas tetap mempunyai peluang besar

dalam pemasarannya.

Page 23: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

19

Data yang diperlukan untuk meramal permintaan disesuaikan dengan lokasi

pemasaran: daerah sekitar (lokal), domestik (antar daerah) atau

internasional.Perkembangan harga dengan produksi yang diperoleh kemudian

dianalisis untuk mengetahui peluang di masa mendatang. Analisis ini dibantu

dengan kurva berikut

Keterangan :

P = Harga

Q/t= jumlah per unit per waktu

S = Supply (jumlah unit yang ditawarkan oleh produsen)

D = Demand (jumlah unit yang diminta oleh konsumen)

Pe = Harga ekuilibrium (harga keseimbangan)

Qe = Jumlah ekuilibrium (jumlah keseimbangan)

Titik Pe. Qe = Titik keseimbangan

19

Data yang diperlukan untuk meramal permintaan disesuaikan dengan lokasi

pemasaran: daerah sekitar (lokal), domestik (antar daerah) atau

internasional.Perkembangan harga dengan produksi yang diperoleh kemudian

dianalisis untuk mengetahui peluang di masa mendatang. Analisis ini dibantu

dengan kurva berikut

Keterangan :

P = Harga

Q/t= jumlah per unit per waktu

S = Supply (jumlah unit yang ditawarkan oleh produsen)

D = Demand (jumlah unit yang diminta oleh konsumen)

Pe = Harga ekuilibrium (harga keseimbangan)

Qe = Jumlah ekuilibrium (jumlah keseimbangan)

Titik Pe. Qe = Titik keseimbangan

19

Data yang diperlukan untuk meramal permintaan disesuaikan dengan lokasi

pemasaran: daerah sekitar (lokal), domestik (antar daerah) atau

internasional.Perkembangan harga dengan produksi yang diperoleh kemudian

dianalisis untuk mengetahui peluang di masa mendatang. Analisis ini dibantu

dengan kurva berikut

Keterangan :

P = Harga

Q/t= jumlah per unit per waktu

S = Supply (jumlah unit yang ditawarkan oleh produsen)

D = Demand (jumlah unit yang diminta oleh konsumen)

Pe = Harga ekuilibrium (harga keseimbangan)

Qe = Jumlah ekuilibrium (jumlah keseimbangan)

Titik Pe. Qe = Titik keseimbangan

Page 24: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

20

PROFIL AGRIBISNIS INDONESIAPada tahun 1998, peranan sector agribisnis dalam pembentukan GDP nasional

berada pada urutan Kedua, setelah industry yaitu sebesar 18,84 persen. Peranan

dalam penyerapan tenaga kerja nasional menempati urutan Pertama yaitu 45,0 persen

dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Kesenjangan produktifitas tenaga kerja

antara sector pertanian dengan non-pertanian cukup besar yaitu sekitar empat kali

lipat. Sementara tingkat pengangguran di wilayah pedesaan lebih besar dibandingkan

wilayah perkotaan. Ini berarti bahwa sector agribisnis mempunyai arti strategis dan

memiliki peran dominan dalam mengatasi pengangguran nasional dan mengurangi

kesenjangan produktifitas antar sektor. Implikasi dari fakta tersebut adalah

peningkatan pertumbuhan sektor agribisnis akan berdampak langsung yang kuat dan

mampu mengatasi permasalahan struktur ekonomi nasional.

Kemampuan artikulatif dan responsive sektor agribisnis dapat dilihat dari

keterkaitan konsumsinya. Semua subsector dalam lingkup sektor agribisnis termasuk

dalam kategori penyerapan tenaga kerja sedang sampai tinggi. Pangsa pengeluaran

konsumsi rumah tangga pertanian sebesar 48,01 persen lebih tinggi disbanding rumah

tangga non-pertanian kota dan desa yang masing-masing sebesar 42,53 persen dan

30,63 persen. Elastisitas pengeluaran rumah tangga pertanian untuk konsumsi

makanan adalah lebih tinggi disbanding rumah tangga non-pertanian. Ini berarti

bahwa peningkatan pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi bagi rumah tangga

pertanian lebih tinggi daripada rumah tangga non-pertanian. Implikasi dari fakta

tersebut adalah bahwa peningkatan pendapatan rumah tangga pertanian sangat

penting dalam membangun keterkaitan konsumsi. Bukti empiris juga menunjukan

bahwa agroindustri skala kecil dan menengah yang bergerak di sektor makanan,

perikanan dan peternakan merupakan sektor komplemen yang dapat dikembangkan

untuk mengartikulasikan sektor pertanian. Sektor agroindustri merupakan pilar

strategis pembangunan sektor pertanian andalan.

Page 25: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

21

PERANAN AGRIBISNIS

Peranan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur

dari pembentukan GDP, penyerapan tenaga kerja, dan penghasil devisa. Di samping

itu peranan juga dapat dilihat dalam pembangunan ekonomi daerah, ketahanan

pangan nasional dan pelestarian lingkungan hidup.

PEMBENTUKAN GDP

Sektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (value added) terbesar

dalam perekonomian nasional. Mencermati Tabel In-put-Output Indonesia 1990 dan

1995, sekitar 45 persen dari total nilai tambah yang tercipta dalam perekonomian

nasional tahun 1990 dihasilkan dari sektor agribisnis. Pada tahun 1995 kontribusi

sektor agribisnis dalam nilai tambah meningkat menjadi 47 persen dari total nilai

tambah(tabel 1). Hal ini berarti sektor agribisnis merupakan penyumbang terbesar

dalam pembentukan nilai tambah total (GDP total) dan menunjukan kenaikan dari

tahun ke tahun. Dengan demikian, cara yang paling efektif untuk meningkatkan GDP

nasional adalah melalui pembangunan sektor agribisnis.

Sektor agribisnis merupakan penyumbang terbesar bagi pertumbuhan

ekonomi yang sebelum krisis 1997/1998 mampu tumbuh rata-rata 7,2 persen per

tahun. Dalam agribisnis sudah tersirat perubahan struktur perekonomian dari

pertanian ke industri. Jadi pengembangan agribisnis dalam PJP II sangat sesuai

dengan Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas. Apabila

agribisnis berhasil, maka sebagian pekerjaan besar untuk melaksanakan Trilogi

Pembangunan sudah diselesaikan sebagai bangsa dan negara

PENYERAPAN TENAGA KERJA

Berdasarkan Tabel Input-Output 1990 dan 1995, kontribusi sektor agribisnis

dalam penyerapan tenaga kerja tahun 1990 mencapai sekitar 74 persen dan kemudian

meningkat menjadi 77 persen tahun 1995. Hal ini berarti cara yang paling tepat untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha di Indonesia adalah melalui

pembangunan agribisnis. Kontraksi perekonomian agregat pada tahun 1998

Page 26: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

22

menyebabkan penurunan penyerapan tenaga kerja nasional sebesar 2,13 persen atau

sekitar 6,43 juta orang. Penerapan tenaga kerja sektor pertambangan dan galian turun

sebesar 290,5 ribu orang (-32,4%), sektor industri manufaktur turun sebesar 1,38

orang (-12,36%), sektor bangunan turun sebesar 1,75 juta orang (-41,62%),

perdagangan dan hotel turun 2,27 juta orang (-13,22%), sektor keuangan persewaan

turun sebesar 141,7 juta orang (-13,10%). Namun penyerapan tenaga kerja swktor

pertanian naik 432,5 ribu orang atau sekitar 1,21 persen. Hal ini membuktikan bahwa

sektor agribisnis mampu mengurai beban pengangguran nasional akibat krisis

ekonomi 1997/1998.

Struktur kesempatan kerja pedesaan tahun 1997 secara agregat menunjukan

bahwa peranan sektor pertanian tetap penting dengan promosi 58,78 persen dari

kesempatan kerja pedesaan yang besarnya 57,48 juta orang. Peranan sektor pertanian

di luar Jawa nampak lebih besar dibandingkan dengan di Jawa (66,90% vs 49,35%).

Kegiatan ini di luar sektor pertanian yang umum dilakukan masyarakat umum

pedesaan adalah perdagangan, jasa kemasyarakatan, bangunan, dan jasa

pengangkutan/komunikasi masing-masing dengan proporsi 13,63 persen, 8,27 persen,

4,13 persen, dan 3,31 persen. Keadaan ini menunjukan masih tetap dominan peran

sektor pertanian dalam perekonomian dalam rumah tangga pedesaan, baik di Jawa

maupun di luar Jawa. Kegiatan di luar sektor pertanian yang relatif kecil dan sedang

bertumbuh, tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan keberhasilan atau kinerja

pembangunan pertanian.

PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

Tujuan pokok otonomi daerah sebagaimana dimagsud dalam UU No. 22

tahun 1999 dan PP. No. 25 tahun 2000 yang diperbaru dengan UU No. 32 tahun 2004

adalah mempercepat perkembangan ekonomi daerah. Cara yang paling efektif dan

efisien untuk membangun ekonomi daerah adalah melalui pendayagunaan berbagai

sumberdaya ekonomi yang tersedia di setiap daerah.

Saat ini sumberdaya ekonomi setiap daerah dan siap didayagunakan untuk

pembangunan ekonomi daerah adalah sumberdaya agribisnis. Sumberdaya agribisnis,

Page 27: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

23

seperti sumberdaya alam ( lahan, air, keragaman hayati, agro-klimat), sumberdaya

manusia di bidang agribisnis, teknologi di bidang agribisnis dan lain-lain. Karena itu,

untuk membangun ekonomi daerah pilihan yang paling nasional adalah melalui

percepatan pembangunan agribisnis. Dengan kata lain, pembangunan agribisnis

dijadikan pilar pembangunan ekonomi wilayah.

Pembanguan agribisnis sebagai pembangunan ekonomi di daerah makin

relevan. Mengingat saat ini agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam sektor

ekonomi hampir setiap daerah. Sektor agribisnis adalah penyumbang terbesar dalam

PDRB dan ekspor daerah. Demikian juga dalam penyerapan tenaga kerja, kesempatan

berusaha di setiap daerah, sebagian besar disumbang oleh sektor agribisnis. Karena

itu, melalui percepatan modernisasi agribisnis di setiap daerah akan secara langsung

memodernisasi perekonomian di daerah dan dapat memecahkan sebagian besar

persoalan ekonomi di daerah. Masalahnya sekarang adalah perhatian elit pemerintah

di daerah (legislatif dan eksekutif) dalam pengembangan agribisnis.

KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia menunjukan bahwa ketahanan pangan (food

security), sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial (social security), stabilitas

politik dan keamanan atau ketahanan nasional (national security) secara keseluruhan.

Kelemahan dalam mewujudkan ketahanan pangan akan dengan mudah

menggoyahkan ketahanan sosial, ekonomi, politik dan keamanan nasional. Selain itu,

ketahanan pangan dalam arti keterjangkauan pangan juga sangat berkaitan erat

dengan upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Tanpa dukungan

pangan yang bermutu dan cukup, tidak mungkin dihasilkan sumberdaya manusia

yang bermutu. Karena itu membangun sistem ketahanan pangan yang kokoh

merupakan syarat mutlak bagi pembangunan nasional.

Dalam membangun ketahan pangan, penyediaan pangan dapat diperoleh

melaui impor. Namun untuk kondisi Indonesia dimana jumlah penduduknya relatif

besar dan keragaman sosial budaya yang ada, menggantungkan penyediaan bahan

pangan dari pasar internasional beresiko tinggi. Selain memerlukan devisa yang

Page 28: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

24

cukup besar, juga berhadapan dengan pasar bahan pangan utama dunia yang tipis

(thin market). Sebab bahan pangan yang diperdagangkan di pasar internasional hanya

sekitar 10-20% dari total produksi dunia. Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi

Indonesia kecuali membangun sistem ketahanan pangan yang berakar kokoh pada

keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal.

Produksi pangan domestik telah menunjang sebagian besar penyediaan

berbagai pangan nasional. Beberapa komoditas pangan pokok seperti beras dan

jagung telah mencukupi kebutuhan masyarakat, sedangkan gula pasir, kedelai, daging

sapi masih mengalami defisit. Untuk komoditas ubikayu bahkan mengalami surplus

yang cukup tinggi. Keseimbangan antara produksi dengan kebutuhan pangan tersebut

dapat dipergunakan untuk mengukur derajat swasembada pangan. Sebagai ilustrasi

rasio produksi dan kebutuhan beras, jagung, kedelai dan ubikayu secara nasional

tahun 1999 adalah 0,99; 0,98; 0,58, dan 1,23.

Pembangunan agribisnis sangat besar peranannya dalam menunjang

terwujudnya sistem ketahanan pangan yang kokoh. Untuk itu perlu membangun

agribisnis yang berbasis pada keragaman sumberdaya hayati di setiap daerah. Selain

itu juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola konsumsi dan

keseimbangan gizi yang mempertimbangkan budaya dan kelembagaan lokal. Dengan

cara itu secara built-in juga terbangun ketahanan pangan yang kokoh.

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Dewasa ini, keprihatinan akan kemerosotan mutu lingkungan hidup bukan

lagi sebatas isu lokal atau negara, melainkan sudah menjadi keprihatinan masyarakat

internasional. Kemerosotan mutu lingkungan hidup saat ini telah sampai pada tingkat

yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. Karena itu diperlukan

upaya secara internasional, regional dan lokal untuk mengatasi kemerosotan mutu

lingkungan hidup.

Pembangunan agribisnis potensial untuk mencegah dan memperbaiki

kemerosotan mutu lingkungan hidup melalui hal-hal berikut : Pertama, pembangunan

agribisnis akan membuka kesempatan-kesempatan ekonomi yang luas di setiap

Page 29: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

25

daerah (ruang). Kesempatan ekonomi tersebut akan menarik penyebaran penduduk

beserta aktifitasnya, sehingga tekanan penduduk pada suatu ruang tertentu dapat

dikurangi. Kedua, pembangunan agribisnis yang pada dasarnya mendayagunakan

keragaman hayati, dapat mempertahankan keanekaragaman hayati. Ketiga,

pembangunan agribisnis yang antara lain mendayagunakan pertumbuhan keragaman

tumbuhan, pada dasarnya merupakan “perkebunan karbon” yang efektif dalam

mengurangi emisi gas karbon atmosfir. Emisi gas karbon di atmosfir salah satu

penyebab pemanasan global.

Keempat, pembangunan agribisnis akan menghasilkan produk-produk yang

bersifat biodegradable yang dapat terurai secara alamiah. Produk agribisnis yang

biodegradable ini akan dapat mengurai penggunaan produk-produk petrokimia yang

non-biodegradable. Dan kelima, pembangunan agribisnis yang bergerak dari factor-

driven ke capital driven dan kemudian kepada innovation-driven dalam menghasilkan

nilai tambah dapat mengurangi tekanan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Perencanaan pembangunan pertanian telah menguasai strategi penciptaan dan

penerapan berbagai jenis teknologi usaha taniakrab lingkungan. Berbagai jenis

teknologi sistem usahatani akrab lingkungan telah bersedia dan siap untuk diterapkan

dilapangan, yaitu : (a) Sistem usahatani berwawasan konservasi tanah. Sistem ini

meliputi pembuatan teras, pengelolaan bahan organik, tanaman lorong (alley

croping), rehabilitasi lahan melalui penutup tanah dimana komoditas peetanian

sebagai bagian dari subsistem; (b) Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan

rendah (low input sustainable agriculture, LISA), yaitu melalui efisiensi penggunaan

pupuk yang mudah hilang (nitrogen) dan penggunaan pupuk hijau; dan (c) Wanatani

(agroforestry), yaitu melalui pengendalian erosi, melestarikan keaneragaman hayati

dan pengembalian unsur-unsur hara secara berimbang.

Dalam usaha penerapan teknologi usahatani ramah lingkungan perlu

diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (a) Teknologi disesuaikan dengan ciri

lingkungan, sehingga usahatani tidak bersifat eksploratif, destruktif, dan polutif; (b)

Teknologi ditunjukan untuk optimasi produksi, dengan mempertimbangkan

kemampuan daya dukung lahan, dan keseimbangan ekosistem; dan (c) Teknologi dan

Page 30: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

26

sistem produksi. Dengan demikian teknologi usahatani akrab lingkungan dapat

diartikan sebagai usaha pertanian dengan penerapan teknologi yang tepat dan sesuai

lingkungan, sehingga diperoleh produksi optimal dan sumberdaya lahan terhindar

dari kerusakan fisik dan biologis, pencemaran residu kimia, dan gas rumah-kaca.

POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Dari sisi penawaran, Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun dan

mengembangkan agribisnis. Pertama, Indonesia memiliki lahan luas. Selain lahan

yang sekarang telah diusahakan untuk kegiatan pertanian non kehutanan, di Indonesia

masih tersedia 30,4 juta ha hutan cadangan yang masih mungkin dikelola sebagai

lahan pertanian, 6,3 juta ha lebih rawa-rawa yang belum diusahakan dan 8,1 juta ha

lahan yang sementara belum diusahakan.

Kedua, Indonesia sangat kaya dengan plasma nutfah (sumber-sumber

keanekaragaman genetic), baik yang ada di darat maupun di perairan. Menurut pakar

ilmu hayati, sekitar 80 persen plasma nutfah dunia berada di Indonesia, Brazil dan

Zaire. Kekayaan plasma nutfah Indonesia dapat menghasilkan komoditas dan produk

agribisnis, seperti bahan pangan, farmasi, produk bio-kimia.

Ketiga, Indonesia memiliki laut yang luas skitar 790 juta ha (termasuk Zone

Ekonomi Eksklusif, ZEE). Laut ini menyediakan sumber alam bahari yang sunguh-

sungguh besar. Sumberdaya perikanan berupa sumberdaya perairan seluas 5-7 juta

km2 dan garis pantai 91.000 km, yang terpanjang di dunia. Dari informasi Ditjen

perikanan, di dunia terdapat 17 wilayah penangkapan ikan, 14 diantaranya telah

mengalami tingkat (overfishing). Sedangkan tiga wilayah penangkapan lainnya,

termasuk perairan Indonesia, masih tergolong daerah dengan tingkat penangkapan

rendah (underfishing), sehingga masih terbuka luas untuk pengembangan agribisnis

berbasis perikanan.

Keempat, Indonesia memiliki komoditas perkebunan. Beberapa komoditas

diperkirakan menjadi produsen terbesar di dunia. Indonesia menjadi produsen minyak

kelapa terbesar di dunia sejak tahun 1995. Diperkirakan sebelum 2010 Indonesia

menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Akan tetapi tahun 2006

Page 31: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

27

Indonesia sudah melampaui Malaysia, sehingga tercatat sebagai produsen minyak

sawit mentah (CPO) terbesar di dunia. Pada tahun 2006, produksi CPO Indonesia

mencapai 16 juta ton, dan 12 juta ton antaranya atau 75 persen diekspor dalam bentuk

CPO dan CPO olahan. Sementara, komoditas karet, Indonesia diperkirakan menjadi

produsen terbesar sebelum tahun 2020. Pada komoditas kakao, the dan kopi

Indonesia akan menjadi salah satu produsen terbesar di dunia.

Kelima, pada komoditas peternakan, khususnya ayam ras, Indonesia juga

berpeluang menjadi produsen terbesar di dunia. Terutama dilihat dari kemampuan

daya dukung pakan. Dengan struktur industri hulu yang dimiliki, Indonesia mampu

menghasilkan 1,5 milyar ekor DOC, 5 juta ton pakan dan lebih dari 5 milyar dosin

vaksin hewan.

Keenam, Indonesia dewasa ini memiliki potensi sumberdaya manusia atau

tenaga kerja yang melimpah. Meskipun masih ada masalah dalam penyebarannya.

Kondisi ini dalam praktek dapat disesuaikan dengan tuntutan kegiatan. Seperti pola

PIR perkebunan yang dikaitan dengan transmigrasi dan sebagainya.

Ketujuh, Indonesia memiliki modal sosial, (social capital) dan pengalaman

dalam mengembangkan agribisnis. Tenaga keja tersebar di kawasan pedesaan seluruh

Indonesia mempunyai modal sosial tinggidalam mengembangkan agribisnis. Di

samping itu, Indonesia memiliki banyak lembaga penelitian dan pengembangan

(research and development) yang tersebar di beberapa Departemen dan Perguruan

Tinggi. Hanya saja belum dimanfaatkan dan diorganisisr secara optimal. Sumberdaya

agribisnis tersebut terdiri dari lulusan akademi, S1, S2 dan S3. Selain itu, aparat

pemerintah ( pusat hingga ke daerah ) dan lembaga swasta juga memiliki pengalaman

yang cukup dalam menangai agribisnis. Pengalaman Indonesia dalam membangun

pertanian hingga mampu mencapai swasembada beras dalam PJP I yang lalu,

merupakan pengalaman dan modal tersendiri untuk membangun agribisnis yang

berdaya saing tinggi.

Kedelapan, Indonesia memiliki empat kelebihan alam yang tidak dimiliki oleh

sebagian besar Negara-negara maju. Kelebihan itu diantaranya, panjang dan intensitas

penyinaran, suhu, bebas taifun, dan curah hujan. Jumlah radiasi dalam setahun yang

Page 32: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

28

melebihi Negara maju. Sehingga dengan iklim tropisnya Indonesia dimungkinkan

untuk melakukan penanaman secara rotatif tiga sampai empat kali dalam setahun.

Sementara di sebagian Negara maju pada musim dingin praktis pertumbuhan tanaman

terhenti. Suhu di Indonesia tidak terlalu panas ditambah lagi dengan ketinggian

tanahnya yang ideal menjanjikan pertumbuhan optimal bagi tanaman. Indonesia

terletak diluar zone angin taifun (bebas taifun) yang merusak tanaman pangan

sebaimana yang sering dialami oleh Pilipina, Jepang dan Taiwan. Penelitian

menunjukan adanya kelebihan daya tumbuh di daerah-daerah tropis sebaimana halnya

Indonesia. Curah hujan yang cukup dan pertumbuhan plankton-plankton sepanjang

tahun, mampu meningkatkan pertumbuhan hutan dan perikanan sampai empat kali

lipat lebih.

Semua potensi yang disebutkan jelas merupakan modal dasar yang sangat

penting untuk mengembangkan bisnis pada bidang pertanian (agribisnis) secara

besar-besaran, dan ekspor dalam jumlah besar dari komoditas sektor ini merupakan

bisnis yang menjanjikan keuntungan tidak kecil.

Pertanian atau usaha tani sebagai salah satu system agribisnis dan merupakan jantung

agribisnis memiliki potensi besar untuk maju dan berkembang. Itu dapat diwujudkan

bila Pemerintah Indonesia memilii kemauan politik (political will) untuk menggali

potensinya. Bahkan tidak kurang seorang warga Belanda yang telah bertahun-tahun

menggeluti pertanian di Indonesia, Hans Westenberg namanya, mengemukakan

keyakinannya dengan optimism yang agak berlebihan. Katanya “Indonesia dapat

menjadi negara kaya, asalkan Indonesia menangani pertaniannya secara besar-

besaran, bersungguh-sungguh dan terencana dengan baik”. Apabila kita simak

bersama tentunya keyakinan Hans Westenberg didukung oleh kenyataan berupa

kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Bila pertanian maju dan

modern, maka subsitem-subsistem lain nya dalam system agribisnis akan

mengikutinya. Sebaliknya bila pertanian mundur, maka subsistem-subsistem lain

praktis tidak memiliki aktivitas.

Page 33: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

29

PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Ditinjau dari sisi permintaan, pengembangan bisnis di Indonesia sangat cerah.

Hal ini didasarkan atas beberapa kondisi objektif. Pertama, permintaan pasar

domestik. Sampai saat ini konsumsi produk pangan agribisnis per kapita di Indonesia

masih tergolong rendah di dunia sayuran, buah-buahan, daging, susu, telur dan lain-

lain, terkecuali konsumsi beras tertinggi di dunia. Rendahnya konsumsi produk

pangan ini disebabkan oleh relatif rendahnya pendapatan per kapita penduduk. Di

masa yang akan dating, jika dalam membangun ekonomi berhasil meningkatan

pendapatan per kapita penduduk Indonesia, maka jelas akan meningkatkan konsumsi-

konsumsi produk-produk agribisnis. Apalagi produk-produk agribisnis umumnya

permintaanya bersifat elastis terhadap perubahan pendapatan (income elastic of

demand), maka peningkatan pendapatan akan diikuti oleh peningkatan permintaan.

Dengan perkiraan penduduk Indonesia berjumlah sekitar 261 juta jiwa tahun 2020,

sekitar 273 juta jiwa tahun 2025, dan sekitar 424 juta jiwa tahun2030 (dalam kompas,

sabtu 4 Oktober 2008, hal 21), maka pasar produk domestik merupakan pasar produk

agribisnis yang sangat besar.

Kedua, permintaan pasar internasional. Permintaan produk-produk

agribisnis di pasar internasional masih sangat besar. Di masa depan ada dua fenomena

meningkatnya peluang pasar produk agribisnis di pasar internasional yaitu,

liberalisasi pedagangan dunia dan meningkatnya industrialisasi yang tidak berbasis

pertanian (non agrobased industry) di negara-negara yang sempit wilayahnya.

Liberalisasi perdagangan dunia akan menghapus dan meminimumkan kebijakan

proteksi seperti tariff, subsidi, dan berbagai hambatan perdagangan non tariff produk-

produk agribisnis. Minimumnya proteksi perdagangan produk-produk agribisnis akan

menurunkan produksi dan daya saing agribisnis di negara-negara importir yang

sangat protektif selama ini, seperti umumnya negara-negara MEE, Asia Timur, Asia

Selatan, Afrika dan Timur Tengah. Akhirnya akan meningkatkan produk-produk

agribisnis dari Indonesia. Ditambah lagi dengan meningkatnya pendapatan

masyarakat dunia, maka permintaan produk-produk agribisnis akan semakin

meningkat, sehingga prospek pengembangan agribisnis semakin cerah.

Page 34: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

30

Tantangan Pengembangan Agribisnis

Tantangan adalah kemampuan memenuhi tuntutan yang bersifat eksternal.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depan, khususnya selama pembangunan

jangka panjang (PJP) II, bahkan sampai PJP III akan menghadapi sejumlah tantangan

besar yang bersumber dari perubahan lingkungan strategis, yaitu: (1) Perubahan

lingkungan domestic, menyangkut perubahan ekonomi dan non ekonomi, dan (2)

Perubahan lingkungan ekonomi internasional, yakni: (a) tuntutan pasar terhadap

persyaratan mutu, dan Indonesia lebih dikenal sebagai pengekspor produk pertanian

primer, sehingga sulit mengembangkan merek nasional produk agroindustri di luar

negeri. (b) Munculnya negara-negara pesaing kuat penghasil produk agroindustri,

seperti RRC, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. (c) Berkembangnya tuntutan pasar

dunia terhadap terhadap produk-produk agribisnis yang akrab lingkungan.

Perubahan lingkungan domestic menyangkut keberhasilan pembangunan

ekonomi domestik akan menyebabkan peningkatan pendapatan per kapita penduduk

dan mengubah perilaku penduduk atau konsumen produk agribisnis. Resultante

Kedua, perubahan ini akan mendorong penduduk meningkatkan konsumsinya

terhadap produk-produk agribisnis. Selain itu juga meningkatnya selera konsumen

terhadap produk-produk agribisnis yang beranekaragam (diversifikatif). Artinya,

konsumen tidak puas dengan produk-produk Agribisnis tradisional dan mentah, tetapi

menginginkan hasil olahan yang beranekaragam. Kondisi ini harus diantisipasi terus

menerus oleh pengusaha-pengusaha agribisnis untuk mencari inovasi dan terobosan

teknologi pengolahan sebagai sebuah tantangan di masa depan.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia akan terjadi beberapa

perubahan penting. Sebelumnya peran pemerintah dalam pembangunan agribisnis

sangat dominan. Sementara saan ini perubahan menjadi fasilitator, stimulator, atau

promoter pembangunan agribisnis. Pembangunan agribisnis pada era otonomi daerah

akan lebih mengandalkan kreativitas rakyat di setiap daerah. Selain itu, pada masa

sebelumnya peranan pemerintah pusat lebih dominan dibandingkan dengan peranan

pemerintah daerah, tetapi adanya otonomi daerah akan memperbesar peranan

pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan menengai aspek-aspek pembangunan

Page 35: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

31

agribisnis yang tidak efektif atau efisien ditangani pemerintah daerah. Pemerintah

pusat juga menengani aspek-aspek pembangunan agribisnis yang menyangkut

kepentingan beberapa daerah dan nasional. Selain itu tuntutan zaman juga

menghendaki pergeseran masyarakat yang lebih dominan daripada pemerintah.

Perubahan tersebut membawa implikasi penting bagi pengelolaan

pembangunan agribisnis, yaitu, Pertama, pembangunan agribisnis akan ditentukan

oleh pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi tersebut adalah usaha-usaha agribisnis mulai

dari usahatani keluarga (petani), usaha kecil-menengah, koperasi dan usaha besar.

Karena itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memfasilitasi

berkembangnya usaha-usaha agribisnis, khususnya usaha tani keluarga, usaha kecil-

menengah, dan koperasi. Kedua, pemerintah pusat harus lebih memberdayakan

pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan agribisnis. Ketiga, kemampuan

pemerintah dalam mengorkestra seluruh potensi pembangunan agribisnis perlu lebih

ditingkatkan, sehingga sinkronisasi program baik jenis dan spatial maupun waktu

dapat diwujudkan guna menumbuh-kembangkan kreativitas pelaku agribisnis.

Sampai saai ini kelompok terbesar rakyat adalah para petani yang selama ini

kurang memiliki kemampuan ekonomi, maka pembangunan agribisnis ke depan harus

memfokuskan upaya pemberdayaan petani dan organisasi ekonominya. Sementara

itu, skala usaha tani yang dikuasai para petani umumnya relative kecil, maka untuk

eningkatkan pendapatan petani tidak mungkin lagi dengan mengandalkan lahan yang

begitu sempit. Karena itu, bila memungkinkan redistribusi lahan dan mencegah

fragmentasi lahan perlu diupayakan. Alternative lain adalah, sumber peningkatan

pendapatan petani perlu dialihkan dari perluasan lahan kepada produktifitas, baik dari

penggunaan brang-barang modal (capital-driven) maupun dari inovasi teknologi

(innovation driven). Selain iyu, organisasi petani perlu ditumbuhkembangkan untuk

ikut menangani industry hulu dan hilir agribisnis, sehingga nilai tambah yang ada

pada industry hulu dan hilir agribisnis dapat dinikmati oleh para petani yang secara

individu menguasai usahatani. Pengembangan agribisnis ekonomi petani yang

demikian juga dapat memperkuat bargaining power petani baik di pasar input

usahatani maupun pada pasar hasil agribisnis.

Page 36: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

32

Liberalisai perdagangan dunia yang sedang dan akan berlangsung merupakan

tantangan yang dihadapi pembangunan agribisnis kedepan. Komitmen-komitmen

dalam WHO/GATT untuk menurunkan bentuk-bentuk proteksi, baik tarif maupun

non-tarif perdagangan hasil-hasil agribisnis mengandung kesempatan sekaligus

tantangan. Bagi negara yang mampu meningkatkan daya saingnya, berkesempatan

untuk memperbesar pangsa pasarnya, baik di pasar internasional maupun pasar

domestik. sebaliknya negara-negara yang tidak mampu meningkatkan daya saingnya

akan terdesak oleh para pesaingnya. Untuk mengatasi liberalisasi perdagangan

tersebut bagi Indonesia tidak ada pilihan kecuali mempercepat peningkatan daya

saing.

Hal-hal tersebut merupakan tantangan pembangunan agribisnis dalam

menghadapi perubahan pasar yang mendasar dan cepat. Pengelolaan pembangunan

agribisnis harus mampu membangun kelengkapan dan keutuhan suatu product-line

sertamenjadikan sumber daya manusia terampil, barang-barang modal dan inovasi

teknologi sebagai sumber peningkatan produktivitas, nilai tambah dan sekaligus

menjadi kekuatan dalam merespon perubahan pasar. Jadi, untuk menghadapi

tantangan besar yang dihadapi saat ini dan di masa depan adalah meningkatkan daya

saing dan keunggulan kompetitif agribisnis Indonesia, baik di pasar domestic maupun

di pasar internasional.

MENINGKATKAN DAYA SAING

Pengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi permintaan (demand side)

dan dari sisi penawaran (supply side). Dari sisi permintaan, kemampuan bersaing

mengandung arti bahwa produk agribisnis yang dijual haruslah produk yang sesuai

atribut yang dituntut konsumen atau produk yang dipersepsikan bernilai tinggi oleh

konsumen (consumer’s value perception). Terkait hal itu, saat ini telah terjadi

sejumlah perubahan nilai pada konsumen yang telah mempengaruhi perilaku dalam

membeli dalam membeli suatu produk agribisnis. Perubahan yang dimagsud adalah

sebagai berikut. Pertama, meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kaitan

kesehatan dan kebugaran dengan konsumsi makanan. Kesadaran ini telah

Page 37: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

33

meningkatkan tuntutan konsumen akan kandungan nutrisi dari produk-produk yang

sehat (healty), aman (safety), dan menunjang kebugaran (fitness). Kedua, perubahan

gaya hidup (life style) masyarakat telah merubah pola dan gaya konsumsi produk-

produk agribisnis yang bukan sekadar berdimensi fisiologis, tetapi juga meluas pada

dimensi psikologis dan kenikmatan (ameneties). Perubahan ini menyebabkan

meningkatnya tuntutan keragaman produk dan keragaman kepuasan. Ketiga,

meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan kaitan antara kelestarian

lingkungan hidup dan kesejahtraan manusia di planet bumi, telah mendorong

masuknya aspek kelestarian lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Suatu produk agribisnis yang dalam proses produksinya atau konsumsinya

menimbulkan kemerosotan mutu lingkungan hidup ( air, tanah, udara) dan dinilai

sebagai produk yang inferior. Sebaliknya, produk yang proses produksinya atau

konsumsinya dapat dapat memperbaiki lingkungan hidup akan dinilai sebagai produk

superior, dan Keempat, meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan hak-

hak asasi manusia (HAM) sebagai salah satu nilai bersama (global value) yang turut

dipertimbangkan dalam keputusan ekonomi. Produk-produk agribisnis yang secara

langsung atau tidak langsung melanggar HAM dalam proses produksinya akan

mengalami pemboikotan di pasar internasional.

Keempat perubahan tersebut telah merubah perilaku konsumen dalam

mengevaluasi suatu produk yang akan dibeli. Di masa lalu konsumen hanya

mengevaluasi suatu produk berdasarkan atribut utama yakni jenis dan harga. Kini dan

terlebih-lebih dimasa yang akan datang, konsumen sudah menuntut atribut yang lebih

rinci. Atribut rinci yang dimagsud adalah (1) atribut keamanan produk (safety

attributes); (2) atribut nutrisi (nutritional attributes); (3) atribut nilai (value

attributes); (4) atribut pengepakan (package attributes); (5) atribut lingkungan

(ecolabel attributes); dan (6) atribut kemanusiaan (humanistic attributes). Atribut-

atribut tersebut telah melembaga baik secara internasional, misalnya sanitary and

phytosanitary pada WTO, maupun secara individual negara yang menjadi standar

mutu produk agribisnis setiap negara.

Page 38: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

34

Sementara, dari sisi penawaran, kemampuan bersaing berkaitan dengan

kemampuan merespons ini menyangkut dua hal pokok. Pertama, integrasi vertical

mulai dari hulu sampai ke hilir dari suatu system agribisnis komoditas pada suatu alir

produk (product-line). Atribut suatu produk akhir agribisnis merupakan hasil

kumulatif dari semua subsistem agribisnis dari hulu sampai ke hilir. Karena itu

pengelolaan secara integrasi vertikal suatu sistem agribisnis yang menjamin transmisi

informasi pasar secara sempurna dan cepat dari hilir ke hulu, meminimumkan margin

ganda. Sekaligus menjaga konsistensi mutu produk dari hulu ke hilir akan

menentukan ketepatan dan kecepatan merespon perubahan pasar. Kedua, sumber

kekuatan sistem dan usaha agribisnis dalam merespon perubahan pasar. Untuk

merespon atribut atribut produk yang dituntut konsumen, sistem agribisnis tidak

dapat hanya mengandalkan kekuatan alam dan sumber daya manusia tak terdidik (

factor driven). Perubahan - perubahan pasar hanya dapat direspon dengan kekuatan

barang barang modal dan sumber daya manusia yang lebih terdidik (Capital driven)

dan mengandalkan ilmu pengetahuan teknologi dan sumber daya manusia terampil

(innovation driven).

Daya saing produk produk agribisnis Indonesia dapat dikatakan masih relatif

sama, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Hal ini nampaknya

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) belum adanya dukungan pihak

perbankan terhadap pengembangan agribisnis-agroindustri, baik dari aspek

permodalan maupun suku bunga. (2) Isu perdagangan internasional terhadap produk

produk agroindustri tropik kurang menguntungkan, sehingga banyak negara pembeli

memberlakukan non tariff barier dan tariff escalation bagi produk agroindustri. (3)

terbatasnya diversifikasi produk produk agroindustri, sehingga kurang mampu

memenuhi pasar terutama pasar ekspor. (4) kualitas beberapa produk agroindustri

masih belum mampu menyesuaikan dengan kualitas internasional, Sehingga banyak

klaim dilakukan oleh pihak pembeli terutama berkenaan dengan kasus kontaminasi

fisika kimia dan mikrobiologi.

Dalam usaha meraih keunggulan kompetitif bagi suatu produk agribisnis,

maka harus dipenuhi dua syarat yaitu,syarat keharusan (necessary condition) dan

Page 39: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

35

syarat kecukupan (sufficient condition). Kemampuan memasok barang sesuai dengan

kualitas yang dituntut konsumen merupakan syarat keharusan (necessary condition).

Sedangkan kemampuan memasok barang dengan harga lebih murah merupakan

syarat kecukupan (sufficient condition). Artinya, suatu produk agribisnis akan mampu

bersaing atau memiliki keunggulan kompetitif, jika memenuhi kedua, syarat ini,

yakni kualitas yang dituntut konsumen dan dengan harga yang lebih murah dari harga

pesaing. Inilah kunci keberhasilan persaingan produk agribisnis di pasar domestik

dan internasional.

Sebagai negara agraris, pelaku pelaku agribisnis harus berprinsip dapat

menjual komoditas agribisnis di negara kita sendiri guna mencukupi kebutuhan

masyarakat. Dengan menerapkan prinsip ini, kita akan dapat saling menghidupi,

impor komoditas agribisnis secara berlebihan akan mematikan usaha masyarakat

Indonesia, membuang devisa dan justru hanya menghidupi petani produsen negara

lain. Namun petani kita juga harus dapat bersaing secara terbuka dengan petani

negara lain. Hal hal yang harus dilakukan agar komoditas agribisnis Indonesia

mampu bersaing dengan komoditas agribisnis negara lain, misalnya thailand antara

lain: (1) komoditas agribisnis Indonesia harus dapat memenuhi standar mutu yang

telah ditetapkan dalam perdagangan internasional, sesuai rumusan Codex

elementarius. (2) komoditas agribisnis untuk dijual di supermarket harus memenuhi

persyaratan mutu yang ditetapkan oleh manajemen supermarket yang bersangkutan.

(3) pengusaha supermarket, baik modal nasional maupun PMA, harus bersedia

bermitra dan memberikan bimbingan kepada petani produsen, karena saling

ketergantungan dan saling menguntungkan. (4) pengusaha supermarket harus

mengutamakan untuk membeli komoditas agribisnis dalam negeri. (5). Petani

produsen sebagai pelaku On-farm agribisnis harus membentuk kelompok usaha dan

secara sukarela berusaha mengadopsi teknologi maju serta menerapkan manajemen

modern dalam menghasilkan komoditas. (6) bimbingan dalam perencanaan

komoditas, perwilayahan komoditas dan perbaikan mutu komoditas perlu dilakukan

lebih intensif oleh pemerintah. (7) pemerintah perlu memberikan fasilitas kredit usaha

Page 40: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

36

dengan bunga lunak pada para pelaku agribisnis yang sudah mampu membangun

kelembagaan agribisnis.

Bagi bangsa Indonesia, pelita VII merupakan pelita terakhir sebelum

memasuki era perdagangan bebas. Oleh karena itu, momentum Pelita VII perlu

dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membenahi sektor agribisnis nasional agar

siap menjawab tantangan zaman. Pembenahan sektor agribisnis yang dimaksud

adalah membenahi kelemahan kelemahan sektor agribisnis nasional saat ini,

mengakomodir tantangan yang dihadapi dan mengintegrasikan sektor agribisnis

nasional dengan pasar internasional.

KENDALA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Dalam pengembangan agribisnis di Indonesia, umumnya dijumpai dua

kendala besar seperti pernah diidentifikasi oleh departemen pertanian tahun 2004.

Kedua, kendala itu yakni, kendala substansi dan kendala organisasi atau

kelembagaan. Kendala substansi terdiri dari (a) tersebarnya hamparan lahan

usahatani, sehingga penyebaran informasi sulit dilakukan; (b) kurang beragamnya

komoditas ekspor dan pasar ekspor; (c) kurangnya kegiatan dan pengetahuan untuk

menyiasati pasar (market intelligence); (d) kurangnya upaya promosi pasar di luar

negeri; (e) kurang memadainya dukungan pemerintah untuk merangsang dan

mempermudah akses pasar; (f) kurangnya upaya untuk mengembangkan standar mutu

hasil pertanian, baik yang menyangkut bahan mentah, maupun hasil olahannya; (g)

kelangkaan kualitas sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan memadai

dalam manajemen agribisnis, teknologi pengolahan, serta pengetahuan manajemen

mutu.

Kendala organisasi atau kelembagaan meliputi : (a) belum berkembangnya

lembaga pemasaran domestik maupun ekspor; (b) informasi pasar kepada petani

secara asimetri akibat belum berfungsi nya lembaga - lembaga pemasaran ; (c) upaya

koordinasi intensif dalam membangun sistem informasi terpadu belum banyak

dilakukan; (d) iklim persaingan belum berkembang secara baik ; (e) lemahnya

Page 41: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

37

manajemen pemasaran terutama di daerah pedesaan ; (f) kurangnya asosiasi asosiasi

untuk setiap jenis komoditas.

Suatu kasus menarik yakni masalah standar mutu dan higiene ini merupakan

kendala ekspor produk agribisnis olahan Indonesia. Hambatan lain, yaitu hambatan

tarif termasuk kuota dan discriminatory treatment. Sebagai contoh, ditolaknya ekspor

ikan kerapu Indonesia di Hongkong Januari 1998 benar- benar menyedihkan. Kasus

itu terjadi pada saat komoditas pertanian/perikanan digenjot untuk menghasilkan

devisa. Selain merugikan milyaran rupiah bagi eksportir, dalam jangka panjang kasus

ini akan menghambat pengembangan agribisnis atau agroindustri, sebab perdagangan

komoditas pertanian menyangkut longterm trust.

Ingat kasus ekspor udang ke Jepang yang dituduh mengandung bakteri

penyakit salmonella. Di Jepang pernah ada pula apel Selandia Baru ada ulahnya.

Mereka mengambil contoh apel itu dibelah dan ulatnya ditunjukkan di televisi.

Dampaknya sangat berlarut-larut dan perlu waktu tahunan untuk pulih kembali ke

konsumen Jepang. Dulu coklat bubuk sering kena jamur dan selalu ditolak di AS.

sekarang 25 tahun kemudian kasus - kasus ini masih tetap ada karena Insekta -

Insekta yang masuk kesana. Ini bisa saja masuk mulai dari gudang atau sanitasi kapal.

Namun, masyarakat AS takut sekali, sehingga negara Adidaya ini sering menerapkan

black list atau automatic detention list. Demikian pula di akhir tahun 1999, ekspor

minyak sawit ke Belanda yang dicampur solar, yang berakibat pada penolakan ekspor

minyak sawit berikutnya oleh Belanda dan MEE. Karena itu, quality control dan

ecolabelling harus mendapat perhatian sungguh sungguh dari para pelaku agribisnis,

terutama kalau produk - produk agribisnis ditujukan untuk ekspor.

Jika sudah ada komitmen untuk membangun sektor agribisnis, maka secara

perlahan - lahan tetapi pasti, kendala - kendala tersebut harus diatasi. Caranya melalui

koordinasi dan koperasi antara tri Mitra agribisnis, yaitu para petani, pengusaha, dan

pemerintah setempat.

Page 42: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

38

SUB SEKTOR PERKEBUNAN DI PROVINSIBALI

Perkebunan di Bali mempunyai potensi sekaligus komoditas hasil tanaman

pangan yang baik. Hal ini dikarenakan kesuburan tanah di Bali yang baik. Semua itu

jika ditambah dengan modal dan peralatan perkebunan yang modern, tentunya akan

dapat meningkatkan hasil perkebunan di Bali. Sebagian besar perkebunan di Bali

merupakan perkebunan rakyat.

Perkembangan perkebunan di Bali dewasa ini meningkat dan harga-harga

hasil perkebunan di pasar pun stabil. Harga kopi di tingkat petani di Tabanan,

Buleleng, Jembrana, dan Gianyar cukup menggairahkan dan stablik mencapai

32.500/kg untuk jenis arabika dan 24.600/kg jenis robusta. Perkebunan di daerah Bali

tergabung dalam organisasi tradisional yakni subak abian sehingga para pekebun bisa

diberikan penyuluh proses produksi secara baik dalam pemupukan, pemberantasan

penyakit dan soal petik buah.

Adanya subak abian merupakan sarana penunjang maju nya perkebunan di

Bali. Subak abian adalah organisasi petani lahan kering sebagai mitra Dinas

Perkebunan Provinsi Bali dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu

keberadaan organisasi petani kebun ini hingga saat ini tercatat sebanyak 1.127 subak

abian yang tersebar diseluruh kabupten. Adapun komoditas unggul hasil perkebunan

di Bali sebagai berikut :

Kopi merupakan salah satu produk perkebunan yang menjadi ikon. Produksi

kopi Bali rata-rata 17,5 ribu ton per-tahun.

Mete adalah salah satu komoitas unggulan di Bali. Volume produksi jambu

mete di Bali tahun 2013 mencapai 3.735 ton.

Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang tinggi nilai

ekonominya. Di Bali area penyebaran lahan penanaman cengkeh berada di

beberapa kabupaten seperti Buleleng, Jembrana , dan Tabanan.

Page 43: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

39

Kakao merupakan hasil perkebunan yang daya saing nya sudah meningkat,

hasil produksi kakao di Bali mencapai 3.000 ton.

Vanili merupakan jenis komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi

dan cukup menjanjikan yang membuat dinas perkebunan provinsi Bali lebih

mengintensifkan pengembangan vanili.

Salak gula pasir , salak bali memiliki keunggulan di bandingkan salak lainnya,

yang paling popular ialah salah gula pasir yang telah ditetapkan sebagai

varietas unggul oleh Menteri Pertanian pada Juli 1994.

Bali merupakan daerah yang sangat terkenal di dunia baik karena pariwisata

maupun hasil perkebunannya. Upaya peningkatan dan penganekaragaman usaha

perkebunan terus ditingkatkan secara intensif dan terencana, baik yang secara

tradisional maupun modern merupakan potensi kuat yang dapat dikembangkan

sebagai daya tarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan nusantara maupun

mancanegara.

Suatu kawasan perkebunan yang ideal untuk dapat dimanfaatkan sebagai

objek dan daya tarik agrowisata adalah kawasan perkebunan yang kegiatannya

merupakan kesatuan yang utuh mulai dari pembibitan sampai dengan pengolahan

hasilnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa setiap kegiatan dan proses

pengusahaan perkebunan dapat dijadikan daya tarik atau atraksi yang menarik bagi

wisatawan mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan ataupun pengepakan hasil

produksinya.

Perkebunan sebagai objek agrowisata terdiri dari perkebunan kopi, kelapa

sawit, karet, teh kopi, kakao, tebu, dan lain-lain. Pada dasarnya luas suatu perkebunan

ada batasnya, namun perkebunan yang dijadikan sebagai objek agrowisata luasnya

tidak dibatasi, dengan kata lain luasnya sesuai izin atau persyaratan objek agrowisata

yang diberikan. Untuk menunjukkan kepada wisatawan suatu perkebunan yang baik

dan benar, semestinya dalam objek dilengkapi dengan unit pengolahan, laboratorium,

pengepakan hasil, sarana dan prasarana.

Page 44: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

40

Dua diantara komoditi hasil perkebunan Bali yakni kopi dan vanili berhasil

menembus pasaran ekspor dengan mengumpulkan devisa sebesar US$509.888

selama caturwulan I-2011, meningkat 20,60% dibanding tahun sebelumnya.

"Pada caturwulan I-2010 kedua komoditi hasil perkebunan Bali itu hanya

mampu menyumbangkan devisa sebesar US$422.783," kata Kepala Biro Humas dan

Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Selasa (7/6). Ia mengatakan,

kontribusi hasil perkebunan terhadap perolehan ekspor Bali secara keseluruhan masih

relatif kecil, hanya 0,30% dari total ekspor Bali sebesar US$168,13 juta.

Bali mengapalkan matadagangan kopi sebanyak 3,265 ton senilai US$5.0929

selama empat bulan I-2011, menurun 8,02% dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya 6,494 ton seharga 55.369 ton. Sedangkan mata dagangan vanili 30,8 ton

senilai US$458.959, meningkat 24,92% dari periode yang sama tahun sebelumnya

tercatat 23,292 ton seharga US$367,413. Kopi dalam bentuk biji beras maupun

setelah diolah berhasil menembus pasaran Jepang, Perancis dan beberapa negara di

kawasan Eropa.

Bali setiap tahunnya mampu menghasilkan kopi sebanyak 13.800 ton.

Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Perkebunan setempat memprogramkan

pengembangan tanaman kopi seluas 1.020 hektar dalam tahun 2011, dengan

dukungan dana dari pemerintah pusat dan APBD Bali. Pengembangan tanaman

perkebunan bernilai ekonomis tinggi itu menjangkau lima kabupaten dari delapan

kabupaten dan satu kota di daerah ini. Pengembangan tanaman kopi tersebut

memprioritaskan daerah resapan dengan harapan mampu memberikan fungsi ganda,

selain nilai ekonomis juga berfungsi hidrologis, mengatur tata air dalam tanah serta

mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor.

Tanaman kopi yang berfungsi sebagai penguatan daerah resapan hingga kini

mencapai 2.124 hektare dari tanaman kopi seluruhnya 30.029 hektare terdiri atas kopi

arabika 8.197 hektare dan kopi robusta 23.832 hektare. Pengembangan tanaman kopi

untuk penguatan daerah resapan juga dipadukan dengan tanaman kayu yang cepat

besar untuk kepentingan bahan bangunan, sekaligus berfungsi hidrologis.

Page 45: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

41

Hamparan areal pertanaman yang luas seperti pada areal perkebunan, dan

hortikultura disamping menyajikan pemandangan dan udara yang segar, juga

merupakan media pendidikan bagi masyarakat dalam dimensi yang sangat luas, mulai

dari pendidikan tentang kegiatan usaha dibidang masing-masing sampai kepada

pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam.

Menurut perspektif pariwisata, objek agrowisata tidak hanya terbatas kepada

objek dengan skala hamparan yang luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan,

tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat menjadi objek wisata yang

menarik. Salah satu contohnya, cara-cara bertanam tebu, acara panen tebu,

pembuatan gula pasir tebu, serta cara cara penciptaan varietas baru tebu merupakan

salah satu contoh objek yang kaya dengan muatan pendidikan. Selain terkenal dengan

tempt wisatanya, Bali juga memiliki potensi daya tarik di bidang perkebunan. Hal ini

terbukti dimana banyak komoditas unggulan perkebunan Bali berhasil untuk tembus

ekspor ke luar negri.

Jambu Mete

Sejak 1976 dari generasi ke generasi telah diwariskan oleh orang tua Bali,

yaitu Jambu Mete yang sudah dikenal, terutama masyarakat di Karangasem, Desa

Ban Bali. Sampai saat ini komoditas ini telah menggangkat mayarakat miskin di desa

Ban ini.

Desa Ban, Karang Asem, Bali menjadi salah satu sentra produksi mete

terbesar dari pulau Bali dari 9,683 hektare luas kebun jambu mete di Karangasem,

dan 7.403 hektar berada di Kecamatan Kubu termasuk Desa Ban. Masyarakat daerah

ini sanggat tergantung pada produksi komoditas ini, untuk penghidupan sehari hari.

Para petani sangat menggantungkan harga mete kepada pengepul, harga mete

yang di jual per gelondong sering berubah, kadang harganya Rp9000 per kilogram,

kadang juga pernah sampai Rp5000 per kilogram.

Petani mete di desa Ban, Karangasem dan desa penghasil mete lainnya

memiliki tempat untuk menjual hasil panen jambu metenya dengan harga stabil. East

Bali Cashew (EBC) salah satu perusahaan pengelolahan mete yang didirikan Aaron

Page 46: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

42

Fishman, membeli dan menampung hasil panen mete dari petani di desa Ban dan

sekitarnya.EBC berdiri tidak sekedar berinvestasi untuk membangun bisnis di desa

Ban, namun berupaya memajukan kesejahteraan desa dengan juga memberikan

peluang kerja di perusahaan ini.

Mete adalah salah satu komoditas unggulan Bali, selain komoditas andalan

lainnya seperti Kelapa, Kopi arabika, Kopi robusta dan Kakao. Volume produksi

Jambu Mete di Bali pada tahun 2013 mencapai 3.735 ton.

Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya,

mulai dari akar, batang, daun dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete)

dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Hal ini menjadi sumber mata dagangan

Jambu Mete hasil produksi perkebunan yang berhasil menembus pasaran negara

negara Eropa, yang volumenya setiap tahun meningkat rata-rata 15 persen.

Jambu Mete hasil petani Karangasem memiliki khas yang berbeda dengan

yang lain, antara lain memiliki tekstur yang gurih dan renyah saat dimakan bahkan

rasanya seperti susu. Karena itu Pemerintah Provinsi Bali mematenkan produk

produk mereka supaya memperoleh sertifikat. Hal tersebut sudah sudah di daftarkan

di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan dan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia.Usaha pengolahan mete yang tumbuh di desa Ban, Karangasem, Bali

mampu memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar pabrik, tidak itu saja

mampu mensejahterakan petani setempat.

Untuk itu diharapkan, peran serta dan dukungan pemerintah, pelaku usaha

serta swadaya petani mengembangkan tanaman jambu mete dengan memanfaatkan

areal potensi tersebut lebih banyak, khususnya pengembangan mete organik.

Hal tersebut dapat mendorong masyarakat Karangasem, Desa Ban dapat lebih

maju lagi, dan kesejahteraan masyarakat yang 12000 jiwa masih terbelenggu

permasalahan sosial, terutama kemiskinan. Sehingga dengan demikian dapat

mengangkat daerah tersebut menjadi desa yang maju perekonomiannya.

Cengkeh

Cengkeh merupakan komoditas yang menguntungkan, oleh karenanya banyak

petani yang berminat membudidayakanya. Di Bali area penyebaran lahan penanaman

Page 47: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

43

cengkeh berada di beberapa Kabupaten, yaitu Buleleng, Jembrana dan Tabanan.

Kecenderungan untuk lahan cengkeh meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data

Statistik Perkebunan Indonesia terlihat sebaran terluas berada di Kabupaten Buleleng

yakni 2.114 hektar di tahun 2008 menjadi 6.790 hektar 2010.

Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai

ekonominya. Baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran rokok kretek atau bahan

dalam pembuatan minyak atsiri, namun bila faktor penanaman dan pemeliharaan

lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.

Pemanfaatan bahan organik atau kompos merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas dan produksi tanaman. Upaya ini sekaligus untuk menghemat

penggunaan pupuk anorganik karena selain harganya cenderung mahal, penggunaan

pupuk anorganik yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap

lingkungan

Kajian mengenai pemanfaatan pupuk organik terhadap tanaman cengkeh di

Bali belum banyak dilakukan. Memperhatikan hal tersebut Peneliti BPTP Bali I

Wayan Sunanjaya lakukan kajian untuk melihat respon dosis pupuk organik pada

tanaman cengkeh muda yang kurang lebih berumur satu tahun. Tanaman cengkeh

yang diperlakukan tergolong masih muda (umur 1-2 tahun), masing-masing 10

pohon setiap perlakuan.

Pemupukan pada tanaman muda diberikan pupuk kompos dalam 2

dosis/takaran yaitu 5 dan 10 kg kompos/pohon, diberikan 2 kali se tahun. Pemberian

bio urine dibagi 2 perlakuan yaitu 2 liter dan 4 liter, diberikan setiap bulan. Jumlah

tanaman yang digunakan 5x10 pohon = 50 pohon. Parameter yang diamati antara lain

pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang per tanaman

Pengkajian yang dilakukan Wayan Sunanjaya menunjukkan hasil yang

signifikan, yaitu pemberian pupuk kompos dan bio urine berpengaruh nyata terhadap

pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah cabang tanaman cengkeh.

Perlakuan 10 kg kompos ditambah 2 atau 4 liter bio urine memberikan pertambahan

ukuran terbaik dibanding perlakuan lainnya.

Page 48: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

44

Kopi

Total nilai ekspor kopi 109,19 persen dibanding periode sama setahun lalu

(2016). Total volumenya 22,2 ribu ton dengan nilai 183,8 ribu dolar AS. Keadaan ini

berbalik dengan dua komoditas lain perkebunan, kakao dan vanili. Nilai ekspor kakao

minus 24,32 persen. Atau turun 29,05 persen dibanding Januari-Juli 2016. Terus

panili pertumbuhan ekspornya relative kecil hanya 0,12 persen dari keseluruhan

ekspor sektor perkebunan.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Lanang

Aryawan, kopi merupakan salah satu produk perkebunan yang menjadi ikon. ”Syukur

sejauh ini tidak ada masalah,” ujar Lanang Aryawan, Rabu (23/8).

Dikatakan ada beberapa jenis kopi yang dikembangkan di Bali. Di antaranya

varietas kopyol, persilangan Kolombia-Brasil, varietas kobra. Juga lini S795 dan

yang lainnya. Produksi kopi Bali rata-rata 17,5 ribu ton per tahun, dari luas

perkebunan kopi di seluruh Bali dengan luas 50 ribu hektare lebih. Sedang negara-

negara yang menjadi tujuan ekspor kopi Bali di antaranya Korea Selatan, Guam,

Jepang dan Australia. Selama ini negara- negara tersebut merupakan pasar utama

kopi Bali.

Kakao

Kakao Indonesia sangat disenangi oleh konsumen di Amerika, Eropa dan

Cina, Kakao yang diproduksi petani, mulai dapat ditingkatkan yaitu mulai merintis

cara pengolahan dari tanpa permentasi ke permentasi. Struktur lemak kakao Indonesia

lebih keras dibandingkan dengan kakao dari negara lain, sehingga sangat baik untuk

bahan industri " Butter Cocoa". Peluang daya saing Kakao sudah mulai meningkat.

Bahan baku untuk agroindustri kakao cukup tersedia yaitu di Kabupaten Tabanan ada

sekitar 3.000 ton (sekitar 43%) dari produk kakao di Bali dan di Kabupaten Jembrana

ada sekitar 2910 ton (sekitar 42%) dari total produksi di Bali. Prospek Kakao

permentasi banyak di butuhkan untuk industri kosmetik.Kakao tanpa permentasi

dibutuhkan untuk industri lemak kakao. Segmen pasar Kakao yaitu: Amerika Serikat,

Hampir di seluruh negara di Eropa, Cina, dan Hampir di seluruh negara di Asia

Tenggara.

Page 49: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

45

Data perkebunan besar dikumpulkan oleh BPS setiap bulan secar lengkap

(sensus bulanan) dengan system surat pos. Khusus untuk tanaman kelapa, cengkeh,

dan kapok, datanya diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Data perkebunan

rakyat juga diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Penghitungan luas

tanaman perkebunan besar adalah pada keadaan akhir tahun dan tidak termasuk yang

luasnya kurang dari 5 hektar. Bentuk produksi perkebunan adalah; karetkering

(karet), daunkering (tehdantembakau), bijikering (kopi dancoklat), kulit kering (kayu

manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar (tebu dari

perkebunan besar), gula mangkok (tebu dari perkebunan rakyat), ekivalen kopra

(kopra), biji dan bunga (pala) serta minyak daun (sereh).

PRODUKSI PERKEBUNAN (TON) MENURUT KOMODITAS DANKABUPATEN/KOTA DI BALI TAHUN 2013

Kabupaten/KotaKomoditas

Kelapa Kopi Cengkeh Panili Tembakau Kakao

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I Perkebunan Rakyat

1. Jembrana 19 292.28 263.34 1 200.65 2.26 12 2 928.83

2. Tabanan 15 931.43 5 937.45 650.90 1.36 - 1 750.05

3. Badung 1 976.94 683.14 32.50 1.93 - 226.09

4. Gianyar 3 858.99 231.43 48.77 2.26 391 180.81

5. Klungkung 2 853.63 37.71 123.00 - - 41.66

6. Bangli 2 614.76 2 662.85 34.78 - 11 144.58

7. Karangasem 15 071.11 436.68 220.05 1.15 4 204.14

8. Buleleng 7 335.23 7 063.00 3 850.50 0.62 555 755.18

9. Denpasar 48.42 - - - - -

Subjumlah 68 982.79 17 315.60 6 161.14 9.57 973 6 231.34

Page 50: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

46

KOMODITAS HASIL PERKEBUNAN BALI YANG TEMBUS EKSPOR

Komoditas hasil perkebunan di Bali yang tembus pasar ekspor meliputi kopi,

kakoo dan vanili, berhasil menembus pasaran ekspor dengan menghasilkan devisa

sebesar 1,23 juta dolar AS selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2013.

Kakao menyumbangkan devisa terbesar di antara ketiga jenis komoditas

perkebunan itu yakni sebesar 709.968,98 dolar AS," kata Kepala Biro Humas

Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Kamis.Ketut Teneng

menjelaskan, khusus komoditas kakao hasil perkebunan rakyat Pulau Dewata mulai

memasuki pasar ekspor 4.703 ton seharga 709.968,98 dolar AS, dengan tujuan utama

pasaran Amerika Serikat.Ada tiga daerah yang mengembangkan tanaman kakao yang

cukup potensial di Bali yakni di Kabupaten Tabanan seluas 5.063 haktare, menyusul

Jembrana 3.555 haktare, Buleleng 1.258 hehktare dan sisanyadi Badung, Klungkung,

Bangli dan Karangasem.

Produksi kakao di Bali selama 2012 tercatat hanya 4.950 ton dan jumlah itu

bertambah jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya 4.525 ton, namun angka

tersebut jauh lebih rendah dari pada produksi tahun 2009 yang mencapai 6.826

ton.Berkurangnya produksi kakao di daerah ini akibat berbagai faktor antara lain

adanya serangan penyakit dan iklim yang kurang menentu sehingga produksi yang

dihasilkan petani relatif berkurang, tutur Ketut Teneng. Ia mengatakan, menyusul

komoditas vanili yang memberikan andil sebesar 389.900,48 dolar AS dan terkecil

adalah kopi hanya 134.495,07 dolar AS.Devisa yang dihasilkan dari komoditas

perkebunan itu meningkat 185,67 persen dibandingkan periode yang sama

tahunsebelumnya yang tercatat senilai 432.091,28 dolar AS.Ketut Teneng

menjelaskan, komoditas perkebunan itu hanya memberikan andil sebesar 0,31 persen

dari total ekspor daerah Bali sebesar 398,75 juta dolar AS.Vanili mencapai 14,30 ton

seharga 389.900,48 dolar AS selama sepuluh bulan pertama 2013, meningkat 96,40

persen dibanding periode yang samatahun sebelumnya 198.519,50 dolar AS dari hasil

pengapalan 8,30 ton vanili.Ekspor komoditas kopi merosot 16,43 persen dari 15,97

ton seharga 160.944,38 dolar AS selama sepuluh bulan pertama 2012 menjadi hanya

13,30 ton seharga 134.495,07 dolar AS pada periode sama 2013.

Page 51: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

47

DAFTAR PUSTAKA

Antara,Made. 2009, Pertanian Bangkit atau Bangkrut ?. Arti Foundation. Denpasar

Dudung, A.A. (eds) (2001). Membangun Pertanian Modern. Jakarta: YayasanPengembangan Sinar Tani.

Chapman, SR and LP. Carter. (1982). Crop Production. Principles and Practices.Delhi: Surjet Publications.

Dove, M. K. (1988). Sistem Perladangan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Geertz C. Involusi Pertanian. Proses Perubahan Ekologi di Indonesia.Diterjemahkan oleh S. Supomo. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Haryadi, S.S. (1996). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Janick, J, R. W. Schery, F. W. Woods, and V. W. Ruttan. (1974). Plant Science. AnIntroduction to World Crops. San Francisco: W. H. Freeman and Company.

Kipps, MS. (1978). Productions of Field Crops. New Delhi: Tata Mc. Graw – HillPublishing Company Ltd.

Sastra Hidajat, I.R dan Soemarno. (1991). Budidaya Tanaman Tropika. (Surabaya )Usaha Nasional.

Soetriono Dan AnikSuwandari.2016. Pengantar Ilmu Pertanian. Malang. Inti Media

Nasoetion, A.H. (1991). Pengantar ke Ilmu-Ilmu Pertanian. Bogor: Pustaka LiteraAntar Nusa.

https://brainly.co.id/tugas/1072404

https://bali.bps.go.id/Subjek/view/id/54

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/02/13/n0wuub-tiga-komoditas

perkebunan-bali-tembus-ekspor

https://tourismbali.wordpress.com/2013/03/10/potensi-pengembangan-agrowisata-

di-indonesia-2/

Page 52: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

48

http://id.beritasatu.com/agribusiness/dua-komoditi-perkebunan-bali-tembus-pasar-

ekspor/13430

https://www.merdeka.com/uang/dinas-perkebunan-bali-tingkatkan-pengembangan-

vanili-ydm17r8.html

http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/51-info-aktual/426-salak-

gula-pasir-rasa-manis-harga-manis

https://jembranakab.go.id/?module=perkebunan

https://tabanankab.go.id/baca-potensi/620/Tentang-Dinas-Kehutanan-Di-

Tabanan.html

https://statistik.bulelengkab.go.id/artikel/perkembangan-produksi-tujuh-komoditi

perkebunan-unggulan-kab-bukeleng-80

http://www.nusabali.com/berita/17948/kopi-rajai-ekspor-produksi-perkebunan

http://beritadaerah.co.id/2014/05/05/jambu-mete-jadi-salah-satu-komoditas-

unggulan-bali/

http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/51-info-aktual/396-cengkeh-

komoditas-diminati-di-bali

http://www.potretpertanian.com/2016/09/komoditi-unggulan-provinsi-bali.html?m=1

Page 53: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

49

LAMPIRAN

Page 54: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

LAMPIRAN 1. PPT TATANIAGA PERTANIAN

Page 55: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

TATA NIAGA PERTANIAN(PEMASARAN PERTANIAN)

TATA NIAGA PERTANIAN(PEMASARAN PERTANIAN)

Page 56: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

GEDE MEKSE KORRI ARISENA

Page 57: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

9.1 ARTI DAN FUNGSI TATA NIAGA

Tata Niaga dalah segala usaha yangmenimbulkan perpindahan hak milik atasbarang – barang serta pemeliharaanpenyebarannya.

Tata Niaga dalah segala usaha yangmenimbulkan perpindahan hak milik atasbarang – barang serta pemeliharaanpenyebarannya.

Page 58: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

FUNGSI DARI PEMASARANFUNGSI DARI PEMASARANDAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI:1. FUNGSI PENUKARAN2. FUNGSI FISIK3. FUNGSI FASILITAS

Page 59: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

1. FUNGSI PENUKARANAdalah semua tindakan untuk memperlancarhak atas barang dan jasa.Fungsi penukaran terdiri atas :a). Fungsi Penjualanb). Fungsi Pembelian

1. FUNGSI PENUKARANAdalah semua tindakan untuk memperlancarhak atas barang dan jasa.Fungsi penukaran terdiri atas :a). Fungsi Penjualanb). Fungsi Pembelian

Page 60: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

2. FUNGSI FISIKAdalah semua tindakan atau perlakuan terhadapbarang sehingga memperoleh kegunaan tempatdan waktu.Fungsi fisik terdiri atas:a). Fungsi Penyimpanan

Fungsi ini diperlukan untuk menyimpanbarang selama waktu tertentu.

b). Fungsi PengangkutanAdalah perencanaan, seleksi, danpenyerahan semua alat dalam prosespengangkutan pemasaran.

2. FUNGSI FISIKAdalah semua tindakan atau perlakuan terhadapbarang sehingga memperoleh kegunaan tempatdan waktu.Fungsi fisik terdiri atas:a). Fungsi Penyimpanan

Fungsi ini diperlukan untuk menyimpanbarang selama waktu tertentu.

b). Fungsi PengangkutanAdalah perencanaan, seleksi, danpenyerahan semua alat dalam prosespengangkutan pemasaran.

Page 61: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

3. FUNGSI FASILITASAdalah tindakan untuk menunjang kelancaranpelaksanaan fungsi – fungsi pertukaran danfisik.Fungsi Fasilitas terdiri atas:a). Fungsi standardisasi dan gradingb). Fungsi penanggungan resikoc). Fungsi pembiayaand). Fungsi keterangan pasar

3. FUNGSI FASILITASAdalah tindakan untuk menunjang kelancaranpelaksanaan fungsi – fungsi pertukaran danfisik.Fungsi Fasilitas terdiri atas:a). Fungsi standardisasi dan gradingb). Fungsi penanggungan resikoc). Fungsi pembiayaand). Fungsi keterangan pasar

Page 62: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

9.2 SALURAN DAN LEMBAGA TATANIAGA

Page 63: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Saluran pemasaran dapat berbentuksederhana dan ada pula yang sangat rumit.

Gambar bentuk saluran Pemasaran Sederhana

Produsen PedagangPengumpul

Pengecer

Konsumen

Page 64: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Gambar bentuk saluran Pemasaran Kompleks / RumitTampak bahwa lembaga tata niaga juga berperan penting dan juga menentukansaluran pemasaran. Tiap macam hasil pertanian mempunyai saluran pemasaranyang berbeda satu sama lain tergantung pada keadaan daerah, waktu, dankemajuan teknologi.

Produsen

Pengecer Konsumen

Tengkulak

Pedagang Pengumpul

PedagangBesar Eksportir

Page 65: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

9.3 BIAYA,KEUNTUNGAN,EFISIENSI DANPERANAN TATA

NIAGA

9.3 BIAYA,KEUNTUNGAN,EFISIENSI DANPERANAN TATA

NIAGA

Page 66: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

BIAYA TATA NIAGA (Pemasaran)Adalah yang dikeluarkan untuk keperluanpemasaran, ini meliputi biaya angkut, biayapengeringan, pungutan restribusi dan lain – lain.Besarnya biaya pemasaran yang berbeda antarasatu sama lain disebabkan oleh:

1. macam komoditi2. lokasi pemasaran3. macam lembaga pemasaran dan

efektivitas pemasaran yang dilakukan.

Adalah yang dikeluarkan untuk keperluanpemasaran, ini meliputi biaya angkut, biayapengeringan, pungutan restribusi dan lain – lain.Besarnya biaya pemasaran yang berbeda antarasatu sama lain disebabkan oleh:

1. macam komoditi2. lokasi pemasaran3. macam lembaga pemasaran dan

efektivitas pemasaran yang dilakukan.

Page 67: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

KEUNTUNGAN TATA NIAGA

Keuntungan pemasaran (marketing margin)adalah selisih harga yang dibayarkan keprodusen dan harga yang diberikan olehkonsumen.

Keuntungan pemasaran (marketing margin)adalah selisih harga yang dibayarkan keprodusen dan harga yang diberikan olehkonsumen.

Page 68: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Gambar Kurva Derived Demad dan Keuntungan Pemasaran

Terlihat bahwa devired demand (permintaan yang disebabkan adanya perubahanharga di masing – masing tingkat lembaga pemasaran) akan bergerak ke kananmengikuti perubahan harga yang terjadi.

Keterangan:Pp : Harga ditingkat petaniPpr : Harga ditingkat pedagang perantaraPpg : Harga ditingkat pengecerS : Supply (penawaran)Dp : Permintaan di tingkat petaniDpr : Permintaan di tingkat pedagang perantaraDpg : Permintaan di tinggkat pengecer

SPpg

PprPp

Dpg

DprDp

Terlihat bahwa devired demand (permintaan yang disebabkan adanya perubahanharga di masing – masing tingkat lembaga pemasaran) akan bergerak ke kananmengikuti perubahan harga yang terjadi.

Keterangan:Pp : Harga ditingkat petaniPpr : Harga ditingkat pedagang perantaraPpg : Harga ditingkat pengecerS : Supply (penawaran)Dp : Permintaan di tingkat petaniDpr : Permintaan di tingkat pedagang perantaraDpg : Permintaan di tinggkat pengecer

Page 69: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

EFISIENSI PEMASARANMenurut Shepherd, (1962)Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biayadengan total nilai produk yang dipasarkan.

Setiap ada penambahan biaya pemasaran memberiarti bahwa keadaan tersebut menyebabkan adanyapemasaran yang tidak efisien. Sebaliknya, kalau semakinkecil nilai produk yang dijual, berarti terjadi adanyapemasaran yang tidak efisien pula. Ini tentunya tidak selalubenar karena, khususnya dinegara yang sedangberkembang, marketable surplus sering tidak menunjukkanmarketable surplus sebagaimana di negara maju.

Menurut Shepherd, (1962)Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biayadengan total nilai produk yang dipasarkan.

Setiap ada penambahan biaya pemasaran memberiarti bahwa keadaan tersebut menyebabkan adanyapemasaran yang tidak efisien. Sebaliknya, kalau semakinkecil nilai produk yang dijual, berarti terjadi adanyapemasaran yang tidak efisien pula. Ini tentunya tidak selalubenar karena, khususnya dinegara yang sedangberkembang, marketable surplus sering tidak menunjukkanmarketable surplus sebagaimana di negara maju.

Page 70: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Rashid dan Chaudry (1973)menyadari sulitnya mengukur efisiensi pemasaran.Mereka mengajukan preporsisi bahwa efisiensi ini terdiridari efisiensi teknis dan ekonomi.

• Efisiensi teknis dalam kegiatan pemasaran yangdilakukan secara mekanis lebih efisien

• Efisiensi ekonomi berkaitan dengan segi keuntungan,misalnya transport dengan kereta api jauh lebih murahdibandingkan dengan pesawat.

Rashid dan Chaudry (1973)menyadari sulitnya mengukur efisiensi pemasaran.Mereka mengajukan preporsisi bahwa efisiensi ini terdiridari efisiensi teknis dan ekonomi.

• Efisiensi teknis dalam kegiatan pemasaran yangdilakukan secara mekanis lebih efisien

• Efisiensi ekonomi berkaitan dengan segi keuntungan,misalnya transport dengan kereta api jauh lebih murahdibandingkan dengan pesawat.

Page 71: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Rashid dan Chaudry juga memberikan beberapafactor yang dapat dipakai sebagai ukuranefisiensi pemasaran, yaitu:a) Keuntungan pemasaranb) Harga yang diterima konsumenc) Tersedianya fasilitas fisik pemasarand) Kompetisi pasare) Peranan lembaga pemasaran

Rashid dan Chaudry juga memberikan beberapafactor yang dapat dipakai sebagai ukuranefisiensi pemasaran, yaitu:a) Keuntungan pemasaranb) Harga yang diterima konsumenc) Tersedianya fasilitas fisik pemasarand) Kompetisi pasare) Peranan lembaga pemasaran

Page 72: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

9.4 PROSPEK PASAR

Page 73: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

A. PENDETEKSISIAN PROSPEK PASAR

1. ANALISIS KONSUMENKonsumen merupakan factor yang paling pentingdalam mengembalikan modal dan memberikankeuntungan. Dalam menganalisis konsumen harusdiperhatikan hal hal ini:

a. kebutuhan konsumenb. segmentasi pasarc. system pembelian

A. PENDETEKSISIAN PROSPEK PASAR

1. ANALISIS KONSUMENKonsumen merupakan factor yang paling pentingdalam mengembalikan modal dan memberikankeuntungan. Dalam menganalisis konsumen harusdiperhatikan hal hal ini:

a. kebutuhan konsumenb. segmentasi pasarc. system pembelian

Page 74: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

a. Kebutuhan KonsumenDipengaruhi oleh waktu, bentuk, dan harga.

Kebutuhan yang dipengaruhi oleh waktu berarti hanya pada waktu tertentukonsumen membutuhkan barang tersebut atau permintaan dari konsumen melonjak.

Perbedaan bentuk juga mempengaruhi kebutuhan konsumen. Bentukbarang yang unik dan menarik tentu lebih disukai oleh konsumen.

Perbedaan harga sebanding dengan mutu barang. Semakin bermutu, akansemakin mahal harga barang tersebut.

b. Segmentasi PasarIni juga menjadi pertimbangan karena pemasaran suatu komoditi akan menjadi jelas.Misalnya, sasaran yang dipilih adalah pasar swalayan maka harus ditentukan kualitasproduk, jenis pelayanan, bentuk promosi, dan beberapa unsur pemasaran lainnya.

c. Sistem PembelianSistem pembelian yang dimaksud adalah system pembayaran, khususnya pembayarandari konsumen ke produsen (misalkan dari pedagang ke petani). Hanya ada dua carapembayaran yaitu tunai dan kredit.

a. Kebutuhan KonsumenDipengaruhi oleh waktu, bentuk, dan harga.

Kebutuhan yang dipengaruhi oleh waktu berarti hanya pada waktu tertentukonsumen membutuhkan barang tersebut atau permintaan dari konsumen melonjak.

Perbedaan bentuk juga mempengaruhi kebutuhan konsumen. Bentukbarang yang unik dan menarik tentu lebih disukai oleh konsumen.

Perbedaan harga sebanding dengan mutu barang. Semakin bermutu, akansemakin mahal harga barang tersebut.

b. Segmentasi PasarIni juga menjadi pertimbangan karena pemasaran suatu komoditi akan menjadi jelas.Misalnya, sasaran yang dipilih adalah pasar swalayan maka harus ditentukan kualitasproduk, jenis pelayanan, bentuk promosi, dan beberapa unsur pemasaran lainnya.

c. Sistem PembelianSistem pembelian yang dimaksud adalah system pembayaran, khususnya pembayarandari konsumen ke produsen (misalkan dari pedagang ke petani). Hanya ada dua carapembayaran yaitu tunai dan kredit.

Page 75: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Bila dilihat dari segi hubungannya, ada empat macam hubunganantara produsen dan konsumen antara lain seperti berikut:1. Hubungan lepas: hubungan yang selalu dipengaruhi setiap kali

terjadi pembelian.2. Hubungan kontrak: hubungan yang lamanya telah ditentukan.3. Hubungan konsinyasi: hubungan yang berlangsung dengan cara

produsen menitipkan produk ke konsumen (pedagang kedua).4. Hubungan bedging, future traiding, atau pasar masa datang:

hubungan yang terjalin karena adanya kepercayaan. Dalam hal ini,konsumen memesan produk jauh sebelum produk itu ada.

Bila dilihat dari segi hubungannya, ada empat macam hubunganantara produsen dan konsumen antara lain seperti berikut:1. Hubungan lepas: hubungan yang selalu dipengaruhi setiap kali

terjadi pembelian.2. Hubungan kontrak: hubungan yang lamanya telah ditentukan.3. Hubungan konsinyasi: hubungan yang berlangsung dengan cara

produsen menitipkan produk ke konsumen (pedagang kedua).4. Hubungan bedging, future traiding, atau pasar masa datang:

hubungan yang terjalin karena adanya kepercayaan. Dalam hal ini,konsumen memesan produk jauh sebelum produk itu ada.

Page 76: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

2. ANALISIS PESAINGadanya pesaing merupakan penghambat usaha. Namun, pesaing

dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu dan memacu perkembangantersebut. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai keberadaanpesaing. Faktor yang perlu dipelajari adalah:

a. Struktur pasar: identifikasi pesaing dimulai dari melihat jumlah pesaing,lokasi pasar pesaing, dan asal bahan baku.b. Dasar kompetisi: dasar yang digunakan untuk bersaing adalah kualitas,harga, dan pelayanan. Kualitas, harga, dan pelayanan yang baik tentu sajaakan menjadi incaran konsumen.c. Faktor kelembagaan yang mempengaruhi persaingan: kelembagaan yangberpengaruh digolongkan menjadi kelembagaan pemerintah dannonpemerintah.

2. ANALISIS PESAINGadanya pesaing merupakan penghambat usaha. Namun, pesaing

dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu dan memacu perkembangantersebut. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai keberadaanpesaing. Faktor yang perlu dipelajari adalah:

a. Struktur pasar: identifikasi pesaing dimulai dari melihat jumlah pesaing,lokasi pasar pesaing, dan asal bahan baku.b. Dasar kompetisi: dasar yang digunakan untuk bersaing adalah kualitas,harga, dan pelayanan. Kualitas, harga, dan pelayanan yang baik tentu sajaakan menjadi incaran konsumen.c. Faktor kelembagaan yang mempengaruhi persaingan: kelembagaan yangberpengaruh digolongkan menjadi kelembagaan pemerintah dannonpemerintah.

Page 77: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

3. STRATEGI PEMASARANPengatur strategi pemasaran adalah biaya pemasaran, bauran

pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan lingkungandan keadaan pesaing.a. Biaya Pemasaran: merupakan biaya yang digunakan datau dikeluarkan

untuk memasarkan produk.b. Bauran Pemasaran: merupakan kumpulan factor pemasaran yang

digunakan untuk mencapai tujuan usaha. Ada dua factor dalam bauranpemasaran yaitu:

1. kombinasi produk merupakan gabungan dari berbagai produk,mutu, merk, dan kemasan.2. kombinasi harga pada dasarnya harga suatu produk merupakanbiaya produksi ditambahkan keuntungan atau biaya resiko. Hargaproduk sampai ke konsumen ternyata dipengaruhi oleh mata rantaiperdagangan. Semakin panjang mata rantainya, semakin mahalharganya atau keuntungan produsen lebih kecil. Sebab setiap orangyang ikut serta dalam rantai perdagangan tersebut mengambilkeuntungan.

3. STRATEGI PEMASARANPengatur strategi pemasaran adalah biaya pemasaran, bauran

pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan lingkungandan keadaan pesaing.a. Biaya Pemasaran: merupakan biaya yang digunakan datau dikeluarkan

untuk memasarkan produk.b. Bauran Pemasaran: merupakan kumpulan factor pemasaran yang

digunakan untuk mencapai tujuan usaha. Ada dua factor dalam bauranpemasaran yaitu:

1. kombinasi produk merupakan gabungan dari berbagai produk,mutu, merk, dan kemasan.2. kombinasi harga pada dasarnya harga suatu produk merupakanbiaya produksi ditambahkan keuntungan atau biaya resiko. Hargaproduk sampai ke konsumen ternyata dipengaruhi oleh mata rantaiperdagangan. Semakin panjang mata rantainya, semakin mahalharganya atau keuntungan produsen lebih kecil. Sebab setiap orangyang ikut serta dalam rantai perdagangan tersebut mengambilkeuntungan.

Page 78: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Mata rantai perdagangan atau tata niaga yang ada sebagaiberikut:

Gambar: Mata Rantai Perdagangan Produk Pertanian

c. Hubungan alokasi pemasaran dengan keadaan lingkungan dan kondisi persainganMerupakan pemilihan tempat atau daerah pemasaran. Dalam hal ini, dipertimbangkan keadaanlingkungan dan kondisi pesaing yang ada. Misal jika kita memilih lokasi pemasaran di kota besarmempunyai peluang yang besar, namun pesaingnya pun banyak pula.

Petaniprodusen

Pedagangpengumpul

Pedagangbesar KonsumenPengecer

Mata rantai perdagangan atau tata niaga yang ada sebagaiberikut:

Gambar: Mata Rantai Perdagangan Produk Pertanian

c. Hubungan alokasi pemasaran dengan keadaan lingkungan dan kondisi persainganMerupakan pemilihan tempat atau daerah pemasaran. Dalam hal ini, dipertimbangkan keadaanlingkungan dan kondisi pesaing yang ada. Misal jika kita memilih lokasi pemasaran di kota besarmempunyai peluang yang besar, namun pesaingnya pun banyak pula.

Pabrik pengolahan

Page 79: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

4. PERAMALAN PERMINTAAN

Meramalkan permintaan pasar pada saat ini dan masa mendatangamat penting untuk mengetahui prospek produk. Konsumen mempunyaiminat, pendapat, dan kemampuan membeli yang berbeda beda, sehinggaproduk yang dibeli harganya disesuaikan dengan keuangan mereka. Walaudemikian, produk berkualitas tetap mempunyai peluang besar dalampemasarannya.

Data yang diperlukan untuk meramalkan permintaan disesuaikandengan lokasi pemasaran yaitu daerah sekitar(local), domestic (antar daerah),atau internasional. Data mengenai permintaan di pasar local diperolehdengan mengamati jenis produk yang paling laku di pasaran. Untukpemasaran domestic, data dapat kita peroleh dari media ataupun dari BPS(Badan Pusat Statistik). Dari BPS kita dapat mengetahui tingkat produksi dankonsumsi suatu produk. Di BPS juga dapat ditemukan informasi tentangekspor & import. Perkembangan harga dengan produksi yang diperolehkemudian di analisis untuk mengetahui peluang di masa mendatang.

Proses analisis itu dibantu dengan kurva berikut:

4. PERAMALAN PERMINTAAN

Meramalkan permintaan pasar pada saat ini dan masa mendatangamat penting untuk mengetahui prospek produk. Konsumen mempunyaiminat, pendapat, dan kemampuan membeli yang berbeda beda, sehinggaproduk yang dibeli harganya disesuaikan dengan keuangan mereka. Walaudemikian, produk berkualitas tetap mempunyai peluang besar dalampemasarannya.

Data yang diperlukan untuk meramalkan permintaan disesuaikandengan lokasi pemasaran yaitu daerah sekitar(local), domestic (antar daerah),atau internasional. Data mengenai permintaan di pasar local diperolehdengan mengamati jenis produk yang paling laku di pasaran. Untukpemasaran domestic, data dapat kita peroleh dari media ataupun dari BPS(Badan Pusat Statistik). Dari BPS kita dapat mengetahui tingkat produksi dankonsumsi suatu produk. Di BPS juga dapat ditemukan informasi tentangekspor & import. Perkembangan harga dengan produksi yang diperolehkemudian di analisis untuk mengetahui peluang di masa mendatang.

Proses analisis itu dibantu dengan kurva berikut:

Page 80: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

P S2

S0

S1

P1

P4 D1

Pe

P3

P2 Do

D2

0 Q2 Q4 Qe Q3 Q1 Q/tKeterangan:P = HargaQ/t = Jumlah per unit per waktuS = Supply (jumlah unit yang ditawarkan oleh produsen)D = Demand (jumlah unit yang diminta oleh konsumen)Pe = Harga ekuilibrium (harga keseimbangan)Qe = Jumlah ekuilibrium (jumlah keseimbangan)Titik Pe. Qe = Titik keseimbangan

P S2

S0

S1

P1

P4 D1

Pe

P3

P2 Do

D2

0 Q2 Q4 Qe Q3 Q1 Q/tKeterangan:P = HargaQ/t = Jumlah per unit per waktuS = Supply (jumlah unit yang ditawarkan oleh produsen)D = Demand (jumlah unit yang diminta oleh konsumen)Pe = Harga ekuilibrium (harga keseimbangan)Qe = Jumlah ekuilibrium (jumlah keseimbangan)Titik Pe. Qe = Titik keseimbangan

Page 81: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Titik keseimbangan merupakan kondisi uang ideal, harga yang ada tidakterlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keadaan kurva yang berubah akanmenggeser titik keseimbangan. Perubahan yang terjadi adalah sebagaiberikut:

1. Permintaan naik (Do D1) sedangkan penawaran tetap (So),berakibat jumlah yang diminta naik (Qe Q1) sehingga harga naik (Pe P1)

2. Permintaan turun (Do D2) sedangkan penawaran tetap (So),berakibat jumlah yang diminta turun (Qe Q2) sehingga harga naik (Pe P2)

3. Penawaran naik (So S1) sedangkan permintaan tetap (Do),berakibat harga turun (Pe P3), dan jumlah yang diminta naik (Qe Q3)

4. Penawaran turun (So S2) sedangkan permintaan tetap (Do),Berakibat harga naik (Pe P4), dan jumlah yang diminta turun (Qe Q4)

Titik keseimbangan merupakan kondisi uang ideal, harga yang ada tidakterlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keadaan kurva yang berubah akanmenggeser titik keseimbangan. Perubahan yang terjadi adalah sebagaiberikut:

1. Permintaan naik (Do D1) sedangkan penawaran tetap (So),berakibat jumlah yang diminta naik (Qe Q1) sehingga harga naik (Pe P1)

2. Permintaan turun (Do D2) sedangkan penawaran tetap (So),berakibat jumlah yang diminta turun (Qe Q2) sehingga harga naik (Pe P2)

3. Penawaran naik (So S1) sedangkan permintaan tetap (Do),berakibat harga turun (Pe P3), dan jumlah yang diminta naik (Qe Q3)

4. Penawaran turun (So S2) sedangkan permintaan tetap (Do),Berakibat harga naik (Pe P4), dan jumlah yang diminta turun (Qe Q4)

Page 82: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Dari beberapa perubahan yang mungkinterjadi, hanya ada dua dampak, yaitu harga naikdan harga turun. Harga naik (1,4 dan 5) berartimasih ada permintaan (ada peluang memasukipasaran) untuk masa mendatang. Sebaliknya,harga turun (2,3, dan 6) mencerminkan prospekyang kurang baik dan sebaiknya tidak memasukipasar.

Dari beberapa perubahan yang mungkinterjadi, hanya ada dua dampak, yaitu harga naikdan harga turun. Harga naik (1,4 dan 5) berartimasih ada permintaan (ada peluang memasukipasaran) untuk masa mendatang. Sebaliknya,harga turun (2,3, dan 6) mencerminkan prospekyang kurang baik dan sebaiknya tidak memasukipasar.

Page 83: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

SEKIANDAN

TERIMAKASIH

SEKIANDAN

TERIMAKASIH

Page 84: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

LAMPIRAN 2. PPT PROFIL AGRIBISNIS INDONESIA

Page 85: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

GEDE MEKSE KORRI ARISENAProfil Agribisnis IndonesiaGEDE MEKSE KORRI ARISENAProfil Agribisnis Indonesia

Page 86: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Profil Agribisnis Indonesia

Peranan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur daripembentukan GDP penyerapan tenaga kerja, dan devisa. Di samping itu peranannya juga dapatdilihat dalam pembangunan ekonomi daerah, ketahanan pangan nasional dan p tarian lingkunganhidup.

Peranan Agribisnis

Peranan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur daripembentukan GDP penyerapan tenaga kerja, dan devisa. Di samping itu peranannya juga dapatdilihat dalam pembangunan ekonomi daerah, ketahanan pangan nasional dan p tarian lingkunganhidup.

Profil Agribisnis Indonesia

Peranan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur daripembentukan GDP penyerapan tenaga kerja, dan devisa. Di samping itu peranannya juga dapatdilihat dalam pembangunan ekonomi daerah, ketahanan pangan nasional dan p tarian lingkunganhidup.

Peranan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur daripembentukan GDP penyerapan tenaga kerja, dan devisa. Di samping itu peranannya juga dapatdilihat dalam pembangunan ekonomi daerah, ketahanan pangan nasional dan p tarian lingkunganhidup.

Page 87: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Pembentukan GDPSektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (value added

terbesar dalam perekonomian nasional). Mencermati Tabel Input-outputIndonesia 1990 dan 1995, sekitar 45 persen dari total nilai tambah yang terciptadalam perekonomian nasional tahun 1990 di hasilkan dari sektor agribisnis. Padatahun 1995 kontribusi sektor agri- bisnis dalam nilai tambah meningkat menjadi47 persen dari total nilai tambah. Dalam agribisnis sudah tersirat perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Jadi pengembangan agribisnisdalam PJP II sangat sesuai dengan Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhanpemerataan dan stabilitas maka sebagian pekerjaan besar untuk melaksanakanTrilogi Pembangunan sudah diselesaikan.

Sektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (value addedterbesar dalam perekonomian nasional). Mencermati Tabel Input-outputIndonesia 1990 dan 1995, sekitar 45 persen dari total nilai tambah yang terciptadalam perekonomian nasional tahun 1990 di hasilkan dari sektor agribisnis. Padatahun 1995 kontribusi sektor agri- bisnis dalam nilai tambah meningkat menjadi47 persen dari total nilai tambah. Dalam agribisnis sudah tersirat perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Jadi pengembangan agribisnisdalam PJP II sangat sesuai dengan Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhanpemerataan dan stabilitas maka sebagian pekerjaan besar untuk melaksanakanTrilogi Pembangunan sudah diselesaikan.

Pembentukan GDPSektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (value added

terbesar dalam perekonomian nasional). Mencermati Tabel Input-outputIndonesia 1990 dan 1995, sekitar 45 persen dari total nilai tambah yang terciptadalam perekonomian nasional tahun 1990 di hasilkan dari sektor agribisnis. Padatahun 1995 kontribusi sektor agri- bisnis dalam nilai tambah meningkat menjadi47 persen dari total nilai tambah. Dalam agribisnis sudah tersirat perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Jadi pengembangan agribisnisdalam PJP II sangat sesuai dengan Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhanpemerataan dan stabilitas maka sebagian pekerjaan besar untuk melaksanakanTrilogi Pembangunan sudah diselesaikan.

Sektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (value addedterbesar dalam perekonomian nasional). Mencermati Tabel Input-outputIndonesia 1990 dan 1995, sekitar 45 persen dari total nilai tambah yang terciptadalam perekonomian nasional tahun 1990 di hasilkan dari sektor agribisnis. Padatahun 1995 kontribusi sektor agri- bisnis dalam nilai tambah meningkat menjadi47 persen dari total nilai tambah. Dalam agribisnis sudah tersirat perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Jadi pengembangan agribisnisdalam PJP II sangat sesuai dengan Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhanpemerataan dan stabilitas maka sebagian pekerjaan besar untuk melaksanakanTrilogi Pembangunan sudah diselesaikan.

Page 88: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Penghasil DevisaDalam nilai ekspor nasional, sektor agribisnis juga

penyumbang terbesar. Kontribusi agribisnis dalam nilai ekspor totalIndonesia men- capai 43 persen pada tahun 1990 dan meningkatmenjadi sekitar 49 persen pada tahun 1995. Dibandingkan denganekspor tahun 1997, nilai ekspor pertanian tahun 1998 naik sebesar26,5 persen. Peningkatan nilai ekspor perta- nian selama masa krisis(1991-1998) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratasebelum krisis yakni hanya sebesar 4,5 persen per tahun (1982-1997). Sebaliknya nilai ekspor produk manufaktur turun sebesar 4,2persen selama tahun 1997-1998.

Dalam nilai ekspor nasional, sektor agribisnis jugapenyumbang terbesar. Kontribusi agribisnis dalam nilai ekspor totalIndonesia men- capai 43 persen pada tahun 1990 dan meningkatmenjadi sekitar 49 persen pada tahun 1995. Dibandingkan denganekspor tahun 1997, nilai ekspor pertanian tahun 1998 naik sebesar26,5 persen. Peningkatan nilai ekspor perta- nian selama masa krisis(1991-1998) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratasebelum krisis yakni hanya sebesar 4,5 persen per tahun (1982-1997). Sebaliknya nilai ekspor produk manufaktur turun sebesar 4,2persen selama tahun 1997-1998.

Penghasil DevisaDalam nilai ekspor nasional, sektor agribisnis juga

penyumbang terbesar. Kontribusi agribisnis dalam nilai ekspor totalIndonesia men- capai 43 persen pada tahun 1990 dan meningkatmenjadi sekitar 49 persen pada tahun 1995. Dibandingkan denganekspor tahun 1997, nilai ekspor pertanian tahun 1998 naik sebesar26,5 persen. Peningkatan nilai ekspor perta- nian selama masa krisis(1991-1998) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratasebelum krisis yakni hanya sebesar 4,5 persen per tahun (1982-1997). Sebaliknya nilai ekspor produk manufaktur turun sebesar 4,2persen selama tahun 1997-1998.

Dalam nilai ekspor nasional, sektor agribisnis jugapenyumbang terbesar. Kontribusi agribisnis dalam nilai ekspor totalIndonesia men- capai 43 persen pada tahun 1990 dan meningkatmenjadi sekitar 49 persen pada tahun 1995. Dibandingkan denganekspor tahun 1997, nilai ekspor pertanian tahun 1998 naik sebesar26,5 persen. Peningkatan nilai ekspor perta- nian selama masa krisis(1991-1998) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratasebelum krisis yakni hanya sebesar 4,5 persen per tahun (1982-1997). Sebaliknya nilai ekspor produk manufaktur turun sebesar 4,2persen selama tahun 1997-1998.

Page 89: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Pembangunan Ekonomi Daerah

Sumberdaya agribisnis, seperti sumberdaya alam (lahan,air, keragaman hayati), sumberdaya manusia di bidang agribisnis,teknologi di bidang agribisnis dan lain-lain. Karena itu, untukmembangun ekonomi daerah pilihan yang paling rasional adalahmelalui percepatan pembangunan agribisnis. Mengingat saat iniagribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam strukturekonomi hampir di setiap daerah.

Sumberdaya agribisnis, seperti sumberdaya alam (lahan,air, keragaman hayati), sumberdaya manusia di bidang agribisnis,teknologi di bidang agribisnis dan lain-lain. Karena itu, untukmembangun ekonomi daerah pilihan yang paling rasional adalahmelalui percepatan pembangunan agribisnis. Mengingat saat iniagribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam strukturekonomi hampir di setiap daerah.

Pembangunan Ekonomi Daerah

Sumberdaya agribisnis, seperti sumberdaya alam (lahan,air, keragaman hayati), sumberdaya manusia di bidang agribisnis,teknologi di bidang agribisnis dan lain-lain. Karena itu, untukmembangun ekonomi daerah pilihan yang paling rasional adalahmelalui percepatan pembangunan agribisnis. Mengingat saat iniagribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam strukturekonomi hampir di setiap daerah.

Sumberdaya agribisnis, seperti sumberdaya alam (lahan,air, keragaman hayati), sumberdaya manusia di bidang agribisnis,teknologi di bidang agribisnis dan lain-lain. Karena itu, untukmembangun ekonomi daerah pilihan yang paling rasional adalahmelalui percepatan pembangunan agribisnis. Mengingat saat iniagribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam strukturekonomi hampir di setiap daerah.

Page 90: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Ketahanan Pangan Nasional

Sejarah perkembangan bangsa indonesia menunjukan bahwa ketahanan pangansangat erat dengan :

• ketahanan sosial (social-security)

• stabilitas ekonomi

• stabilitas politik

• ketahanan nasional

Sejarah perkembangan bangsa indonesia menunjukan bahwa ketahanan pangansangat erat dengan :

• ketahanan sosial (social-security)

• stabilitas ekonomi

• stabilitas politik

• ketahanan nasional

Ketahanan Pangan Nasional

Sejarah perkembangan bangsa indonesia menunjukan bahwa ketahanan pangansangat erat dengan :

• ketahanan sosial (social-security)

• stabilitas ekonomi

• stabilitas politik

• ketahanan nasional

Sejarah perkembangan bangsa indonesia menunjukan bahwa ketahanan pangansangat erat dengan :

• ketahanan sosial (social-security)

• stabilitas ekonomi

• stabilitas politik

• ketahanan nasional

Page 91: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

• Kelemahan dalam mewujudkan ketahanan pangan otomatis akan menggoyahkanketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan ketahanan nasional.

• Selain itu ketahanan pangan dapat berkaitan dengan upaya peningkatan mutusumberdaya manusia di indonesia. salah satu upaya mempertahankan pangan nasionaldengan cara:

1. membangun sistem yang kokoh,

2. penyediaan pangan dapat di peroleh melalui import

namun untuk kondisi indonesia yang jumlah penduduknya relatif besar dankeragaman sosial budaya, indonesia menggantungkan penyediaan bahan pangan daripasar internasional yang beresiko tinggi. Karena memerlukan devisa yang cukup besar danpasar bahan pangan dunia yang mulai menipis.oleh karena itu tidak ada cara lain untukindonesia selain membangun ketahanan yang kokoh bahan pangan kelembagaan danbudaya lokal.

• Produksi pangan domestik telah menunjang penyediaan pangan nasional seperti beras,jagung telah mencukupi. Sedangkan gula, kedele daging sapi mengalami defisit.

• Pembangunan agribisnis sangat besar peranannya. Perlunya meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pola konsumsi dan keseimbangan gizi.

• Kelemahan dalam mewujudkan ketahanan pangan otomatis akan menggoyahkanketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan ketahanan nasional.

• Selain itu ketahanan pangan dapat berkaitan dengan upaya peningkatan mutusumberdaya manusia di indonesia. salah satu upaya mempertahankan pangan nasionaldengan cara:

1. membangun sistem yang kokoh,

2. penyediaan pangan dapat di peroleh melalui import

namun untuk kondisi indonesia yang jumlah penduduknya relatif besar dankeragaman sosial budaya, indonesia menggantungkan penyediaan bahan pangan daripasar internasional yang beresiko tinggi. Karena memerlukan devisa yang cukup besar danpasar bahan pangan dunia yang mulai menipis.oleh karena itu tidak ada cara lain untukindonesia selain membangun ketahanan yang kokoh bahan pangan kelembagaan danbudaya lokal.

• Produksi pangan domestik telah menunjang penyediaan pangan nasional seperti beras,jagung telah mencukupi. Sedangkan gula, kedele daging sapi mengalami defisit.

• Pembangunan agribisnis sangat besar peranannya. Perlunya meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pola konsumsi dan keseimbangan gizi.

• Kelemahan dalam mewujudkan ketahanan pangan otomatis akan menggoyahkanketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan ketahanan nasional.

• Selain itu ketahanan pangan dapat berkaitan dengan upaya peningkatan mutusumberdaya manusia di indonesia. salah satu upaya mempertahankan pangan nasionaldengan cara:

1. membangun sistem yang kokoh,

2. penyediaan pangan dapat di peroleh melalui import

namun untuk kondisi indonesia yang jumlah penduduknya relatif besar dankeragaman sosial budaya, indonesia menggantungkan penyediaan bahan pangan daripasar internasional yang beresiko tinggi. Karena memerlukan devisa yang cukup besar danpasar bahan pangan dunia yang mulai menipis.oleh karena itu tidak ada cara lain untukindonesia selain membangun ketahanan yang kokoh bahan pangan kelembagaan danbudaya lokal.

• Produksi pangan domestik telah menunjang penyediaan pangan nasional seperti beras,jagung telah mencukupi. Sedangkan gula, kedele daging sapi mengalami defisit.

• Pembangunan agribisnis sangat besar peranannya. Perlunya meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pola konsumsi dan keseimbangan gizi.

• Kelemahan dalam mewujudkan ketahanan pangan otomatis akan menggoyahkanketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan ketahanan nasional.

• Selain itu ketahanan pangan dapat berkaitan dengan upaya peningkatan mutusumberdaya manusia di indonesia. salah satu upaya mempertahankan pangan nasionaldengan cara:

1. membangun sistem yang kokoh,

2. penyediaan pangan dapat di peroleh melalui import

namun untuk kondisi indonesia yang jumlah penduduknya relatif besar dankeragaman sosial budaya, indonesia menggantungkan penyediaan bahan pangan daripasar internasional yang beresiko tinggi. Karena memerlukan devisa yang cukup besar danpasar bahan pangan dunia yang mulai menipis.oleh karena itu tidak ada cara lain untukindonesia selain membangun ketahanan yang kokoh bahan pangan kelembagaan danbudaya lokal.

• Produksi pangan domestik telah menunjang penyediaan pangan nasional seperti beras,jagung telah mencukupi. Sedangkan gula, kedele daging sapi mengalami defisit.

• Pembangunan agribisnis sangat besar peranannya. Perlunya meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pola konsumsi dan keseimbangan gizi.

Page 92: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Pelestaian Lingkungan Hidup

Kemerosotan mutu lingkungan hidup menjadi keprihatinan masyarakat internasionaldan mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. upaya internasional, lokal danregional, dengan cara pembangunan agribisnis potensial,dengan cara sebagai berikut:

• pembangunan agribisnis membuka kesempatan ekonomi yang luas di setiap daerah• Pembangunan agribisnis yang mendayagunakan keragaman hayati.

Pembangunan agribisnis yang bergerak dari factor driven menjadi capital drivendankepada innovation driven yang menghasilkan nilai tambah dapat mengurangi sumberdaya alam dan lingkunganPerencanaan pembangunan pertanian telah mencapai strategi. Berbagai jenis teknologisistem usaha tani akrab lingkungan telah siap di terapkan di lapangan, yaitu:• Sistem usahatani berwawasan konvervasi tanah• Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah

Dalam usaha penerapan teknologi ramah lingkungan perlu di perhatikan hal hal berikut:• Teknologi disesuaikan dengan ciri lingkungan, sehingga tidak bersifat eksploratif• Teknologi bertujuan untuk optimasi produksi,dengan mempertimbangkan

keseimbangan ekosistem.

Kemerosotan mutu lingkungan hidup menjadi keprihatinan masyarakat internasionaldan mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. upaya internasional, lokal danregional, dengan cara pembangunan agribisnis potensial,dengan cara sebagai berikut:

• pembangunan agribisnis membuka kesempatan ekonomi yang luas di setiap daerah• Pembangunan agribisnis yang mendayagunakan keragaman hayati.

Pembangunan agribisnis yang bergerak dari factor driven menjadi capital drivendankepada innovation driven yang menghasilkan nilai tambah dapat mengurangi sumberdaya alam dan lingkunganPerencanaan pembangunan pertanian telah mencapai strategi. Berbagai jenis teknologisistem usaha tani akrab lingkungan telah siap di terapkan di lapangan, yaitu:• Sistem usahatani berwawasan konvervasi tanah• Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah

Dalam usaha penerapan teknologi ramah lingkungan perlu di perhatikan hal hal berikut:• Teknologi disesuaikan dengan ciri lingkungan, sehingga tidak bersifat eksploratif• Teknologi bertujuan untuk optimasi produksi,dengan mempertimbangkan

keseimbangan ekosistem.

Pelestaian Lingkungan Hidup

Kemerosotan mutu lingkungan hidup menjadi keprihatinan masyarakat internasionaldan mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. upaya internasional, lokal danregional, dengan cara pembangunan agribisnis potensial,dengan cara sebagai berikut:

• pembangunan agribisnis membuka kesempatan ekonomi yang luas di setiap daerah• Pembangunan agribisnis yang mendayagunakan keragaman hayati.

Pembangunan agribisnis yang bergerak dari factor driven menjadi capital drivendankepada innovation driven yang menghasilkan nilai tambah dapat mengurangi sumberdaya alam dan lingkunganPerencanaan pembangunan pertanian telah mencapai strategi. Berbagai jenis teknologisistem usaha tani akrab lingkungan telah siap di terapkan di lapangan, yaitu:• Sistem usahatani berwawasan konvervasi tanah• Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah

Dalam usaha penerapan teknologi ramah lingkungan perlu di perhatikan hal hal berikut:• Teknologi disesuaikan dengan ciri lingkungan, sehingga tidak bersifat eksploratif• Teknologi bertujuan untuk optimasi produksi,dengan mempertimbangkan

keseimbangan ekosistem.

Kemerosotan mutu lingkungan hidup menjadi keprihatinan masyarakat internasionaldan mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi. upaya internasional, lokal danregional, dengan cara pembangunan agribisnis potensial,dengan cara sebagai berikut:

• pembangunan agribisnis membuka kesempatan ekonomi yang luas di setiap daerah• Pembangunan agribisnis yang mendayagunakan keragaman hayati.

Pembangunan agribisnis yang bergerak dari factor driven menjadi capital drivendankepada innovation driven yang menghasilkan nilai tambah dapat mengurangi sumberdaya alam dan lingkunganPerencanaan pembangunan pertanian telah mencapai strategi. Berbagai jenis teknologisistem usaha tani akrab lingkungan telah siap di terapkan di lapangan, yaitu:• Sistem usahatani berwawasan konvervasi tanah• Sistem pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah

Dalam usaha penerapan teknologi ramah lingkungan perlu di perhatikan hal hal berikut:• Teknologi disesuaikan dengan ciri lingkungan, sehingga tidak bersifat eksploratif• Teknologi bertujuan untuk optimasi produksi,dengan mempertimbangkan

keseimbangan ekosistem.

Page 93: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Potensi Perkembangan Agribisnis

1. Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun dan mengembangkan agribisnis

2. Indonesia memiliki lahan luas

3. Indonesia sangat kaya dengan sumber-sumber keaneka ragaman genetik

4. Indonesia memiliki laut dengan luas sekitar 790 juta Ha, dimana laut ini menyediakan sumber daya bahariyang besar

5. Indonesia memiliki komoditas perkebunan yang menjadi produsen terbesar di dunia.

6. Pada peternakan, Indonesia memiliki komoditas pertenakan, kususnya ras ayam Indonesia berpeluangmenjadi produsen terbesar di dunia

7. Indonesia memiliki empat kelebihan alam yang tidak ada di negara lain ( penyinaran,suhu, bebas taufin,dan curah hujan)

1. Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun dan mengembangkan agribisnis

2. Indonesia memiliki lahan luas

3. Indonesia sangat kaya dengan sumber-sumber keaneka ragaman genetik

4. Indonesia memiliki laut dengan luas sekitar 790 juta Ha, dimana laut ini menyediakan sumber daya bahariyang besar

5. Indonesia memiliki komoditas perkebunan yang menjadi produsen terbesar di dunia.

6. Pada peternakan, Indonesia memiliki komoditas pertenakan, kususnya ras ayam Indonesia berpeluangmenjadi produsen terbesar di dunia

7. Indonesia memiliki empat kelebihan alam yang tidak ada di negara lain ( penyinaran,suhu, bebas taufin,dan curah hujan)

Potensi Perkembangan Agribisnis

1. Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun dan mengembangkan agribisnis

2. Indonesia memiliki lahan luas

3. Indonesia sangat kaya dengan sumber-sumber keaneka ragaman genetik

4. Indonesia memiliki laut dengan luas sekitar 790 juta Ha, dimana laut ini menyediakan sumber daya bahariyang besar

5. Indonesia memiliki komoditas perkebunan yang menjadi produsen terbesar di dunia.

6. Pada peternakan, Indonesia memiliki komoditas pertenakan, kususnya ras ayam Indonesia berpeluangmenjadi produsen terbesar di dunia

7. Indonesia memiliki empat kelebihan alam yang tidak ada di negara lain ( penyinaran,suhu, bebas taufin,dan curah hujan)

1. Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun dan mengembangkan agribisnis

2. Indonesia memiliki lahan luas

3. Indonesia sangat kaya dengan sumber-sumber keaneka ragaman genetik

4. Indonesia memiliki laut dengan luas sekitar 790 juta Ha, dimana laut ini menyediakan sumber daya bahariyang besar

5. Indonesia memiliki komoditas perkebunan yang menjadi produsen terbesar di dunia.

6. Pada peternakan, Indonesia memiliki komoditas pertenakan, kususnya ras ayam Indonesia berpeluangmenjadi produsen terbesar di dunia

7. Indonesia memiliki empat kelebihan alam yang tidak ada di negara lain ( penyinaran,suhu, bebas taufin,dan curah hujan)

Page 94: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Prospek Perkembangan Agribisnis

• Permintaan pasar domestik– Produk pangan agribisnis perkapita di Indonesia masih tergolong rendah seperti sayuran, buah-

buahan , daging, susu, telur Kecuali beras yang tertinggi di dunia.

– Rendahnya konsumsi produk pangan ini disebabkan oleh relatif rendahnya pendapatan perkapitapenduduk. Produk-produk agribisnis umumnya permintaannya bersifat elastis padaperubahanpendapatan (income elastic of demand)maka peningkatan pendapatan akan di ikuti denganpeningkatan permintaan.

• Permintaan pasar internasional– Permintaan produk-produk agribisnis di pasar internasional sangat besar. Di masa depan ada dua

fenomena yang meningkatkan peluang pasar agribisnis di pasar internasional,yaitu:

– Peningkatan industrialisasi

– Liberalisasi perdagangan dunia akan menghapus dan meminimumkan kebijakan poteksi (tarif,subsidi,dan hambatan non tarif produk agribisnis) hal tersebut akan menurunkan daya saing produk agribisnisseperti MEE, Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Di tambah lagi dengan meningkatnyapendapatan masyarakat dunia, maka permintaan produk agribisnis akan semakin meningkat.

• Permintaan pasar domestik– Produk pangan agribisnis perkapita di Indonesia masih tergolong rendah seperti sayuran, buah-

buahan , daging, susu, telur Kecuali beras yang tertinggi di dunia.

– Rendahnya konsumsi produk pangan ini disebabkan oleh relatif rendahnya pendapatan perkapitapenduduk. Produk-produk agribisnis umumnya permintaannya bersifat elastis padaperubahanpendapatan (income elastic of demand)maka peningkatan pendapatan akan di ikuti denganpeningkatan permintaan.

• Permintaan pasar internasional– Permintaan produk-produk agribisnis di pasar internasional sangat besar. Di masa depan ada dua

fenomena yang meningkatkan peluang pasar agribisnis di pasar internasional,yaitu:

– Peningkatan industrialisasi

– Liberalisasi perdagangan dunia akan menghapus dan meminimumkan kebijakan poteksi (tarif,subsidi,dan hambatan non tarif produk agribisnis) hal tersebut akan menurunkan daya saing produk agribisnisseperti MEE, Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Di tambah lagi dengan meningkatnyapendapatan masyarakat dunia, maka permintaan produk agribisnis akan semakin meningkat.

Prospek Perkembangan Agribisnis

• Permintaan pasar domestik– Produk pangan agribisnis perkapita di Indonesia masih tergolong rendah seperti sayuran, buah-

buahan , daging, susu, telur Kecuali beras yang tertinggi di dunia.

– Rendahnya konsumsi produk pangan ini disebabkan oleh relatif rendahnya pendapatan perkapitapenduduk. Produk-produk agribisnis umumnya permintaannya bersifat elastis padaperubahanpendapatan (income elastic of demand)maka peningkatan pendapatan akan di ikuti denganpeningkatan permintaan.

• Permintaan pasar internasional– Permintaan produk-produk agribisnis di pasar internasional sangat besar. Di masa depan ada dua

fenomena yang meningkatkan peluang pasar agribisnis di pasar internasional,yaitu:

– Peningkatan industrialisasi

– Liberalisasi perdagangan dunia akan menghapus dan meminimumkan kebijakan poteksi (tarif,subsidi,dan hambatan non tarif produk agribisnis) hal tersebut akan menurunkan daya saing produk agribisnisseperti MEE, Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Di tambah lagi dengan meningkatnyapendapatan masyarakat dunia, maka permintaan produk agribisnis akan semakin meningkat.

• Permintaan pasar domestik– Produk pangan agribisnis perkapita di Indonesia masih tergolong rendah seperti sayuran, buah-

buahan , daging, susu, telur Kecuali beras yang tertinggi di dunia.

– Rendahnya konsumsi produk pangan ini disebabkan oleh relatif rendahnya pendapatan perkapitapenduduk. Produk-produk agribisnis umumnya permintaannya bersifat elastis padaperubahanpendapatan (income elastic of demand)maka peningkatan pendapatan akan di ikuti denganpeningkatan permintaan.

• Permintaan pasar internasional– Permintaan produk-produk agribisnis di pasar internasional sangat besar. Di masa depan ada dua

fenomena yang meningkatkan peluang pasar agribisnis di pasar internasional,yaitu:

– Peningkatan industrialisasi

– Liberalisasi perdagangan dunia akan menghapus dan meminimumkan kebijakan poteksi (tarif,subsidi,dan hambatan non tarif produk agribisnis) hal tersebut akan menurunkan daya saing produk agribisnisseperti MEE, Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Di tambah lagi dengan meningkatnyapendapatan masyarakat dunia, maka permintaan produk agribisnis akan semakin meningkat.

Page 95: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Tantangan Pperkembangan Agribisnis

Pengembangan sektor agribisnis di masa depanselama masa pembanggunan jangkapanjang (PJP) II ,sampai PJP III akan menghadapi tantangan yangbersumber dari perubahan lingkungan strategis,yaitu:

• Perubahan lingkungan domestik (perubahan ekonomidan non ekonomi)

• Perubahan lingkungan ekonomi internasional

Tuntutan pasar terhadap persyaratan mutu dan indonesiadikenal sebagai peng-ekspor produk pertanianpremier,akibatnya sulit mengembangkan merek nasional diluar negri.

Munculnya negara-negara pesaing sepertiThailand, Vietnam, Kamboja.Berkembangnya tuntutan pasar dunia terhadap produkagribisnis.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depanselama masa pembanggunan jangkapanjang (PJP) II ,sampai PJP III akan menghadapi tantangan yangbersumber dari perubahan lingkungan strategis,yaitu:

• Perubahan lingkungan domestik (perubahan ekonomidan non ekonomi)

• Perubahan lingkungan ekonomi internasional

Tuntutan pasar terhadap persyaratan mutu dan indonesiadikenal sebagai peng-ekspor produk pertanianpremier,akibatnya sulit mengembangkan merek nasional diluar negri.

Munculnya negara-negara pesaing sepertiThailand, Vietnam, Kamboja.Berkembangnya tuntutan pasar dunia terhadap produkagribisnis.

Tantangan Pperkembangan Agribisnis

Pengembangan sektor agribisnis di masa depanselama masa pembanggunan jangkapanjang (PJP) II ,sampai PJP III akan menghadapi tantangan yangbersumber dari perubahan lingkungan strategis,yaitu:

• Perubahan lingkungan domestik (perubahan ekonomidan non ekonomi)

• Perubahan lingkungan ekonomi internasional

Tuntutan pasar terhadap persyaratan mutu dan indonesiadikenal sebagai peng-ekspor produk pertanianpremier,akibatnya sulit mengembangkan merek nasional diluar negri.

Munculnya negara-negara pesaing sepertiThailand, Vietnam, Kamboja.Berkembangnya tuntutan pasar dunia terhadap produkagribisnis.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depanselama masa pembanggunan jangkapanjang (PJP) II ,sampai PJP III akan menghadapi tantangan yangbersumber dari perubahan lingkungan strategis,yaitu:

• Perubahan lingkungan domestik (perubahan ekonomidan non ekonomi)

• Perubahan lingkungan ekonomi internasional

Tuntutan pasar terhadap persyaratan mutu dan indonesiadikenal sebagai peng-ekspor produk pertanianpremier,akibatnya sulit mengembangkan merek nasional diluar negri.

Munculnya negara-negara pesaing sepertiThailand, Vietnam, Kamboja.Berkembangnya tuntutan pasar dunia terhadap produkagribisnis.

Page 96: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan terjadi beberapa perubahan, yang sebelumnyapemerintah berperan amembangun agribisnis yang dominan namun saat ini menjadi fasilitator, simulator, danpromotor.

-pada era otonomi daerah lebih mengandalkan kreativitas rakyat di daerah

-pada masa sebelumnya peran pemerintah pusat lebih dominan pemerintah daerah

Peranan tersebut membawa implikasi bagi pengelola pembangun agribisnis,yaitu:

-Pembangunan agribisnis akan di tentukan oleh pelaku ekonomi

-Pemerintah pusat harus lebih memberdayakan pemerintah daerah

-Kemampuan pemerintah dalam mengorkestra seluruh potensi pembangunan agribisnis lebih di tingkatkan.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan terjadi beberapa perubahan, yang sebelumnyapemerintah berperan amembangun agribisnis yang dominan namun saat ini menjadi fasilitator, simulator, danpromotor.

-pada era otonomi daerah lebih mengandalkan kreativitas rakyat di daerah

-pada masa sebelumnya peran pemerintah pusat lebih dominan pemerintah daerah

Peranan tersebut membawa implikasi bagi pengelola pembangun agribisnis,yaitu:

-Pembangunan agribisnis akan di tentukan oleh pelaku ekonomi

-Pemerintah pusat harus lebih memberdayakan pemerintah daerah

-Kemampuan pemerintah dalam mengorkestra seluruh potensi pembangunan agribisnis lebih di tingkatkan.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan terjadi beberapa perubahan, yang sebelumnyapemerintah berperan amembangun agribisnis yang dominan namun saat ini menjadi fasilitator, simulator, danpromotor.

-pada era otonomi daerah lebih mengandalkan kreativitas rakyat di daerah

-pada masa sebelumnya peran pemerintah pusat lebih dominan pemerintah daerah

Peranan tersebut membawa implikasi bagi pengelola pembangun agribisnis,yaitu:

-Pembangunan agribisnis akan di tentukan oleh pelaku ekonomi

-Pemerintah pusat harus lebih memberdayakan pemerintah daerah

-Kemampuan pemerintah dalam mengorkestra seluruh potensi pembangunan agribisnis lebih di tingkatkan.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan terjadi beberapa perubahan, yang sebelumnyapemerintah berperan amembangun agribisnis yang dominan namun saat ini menjadi fasilitator, simulator, danpromotor.

-pada era otonomi daerah lebih mengandalkan kreativitas rakyat di daerah

-pada masa sebelumnya peran pemerintah pusat lebih dominan pemerintah daerah

Peranan tersebut membawa implikasi bagi pengelola pembangun agribisnis,yaitu:

-Pembangunan agribisnis akan di tentukan oleh pelaku ekonomi

-Pemerintah pusat harus lebih memberdayakan pemerintah daerah

-Kemampuan pemerintah dalam mengorkestra seluruh potensi pembangunan agribisnis lebih di tingkatkan.

Page 97: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Meningatkan Daya SaingPengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran

.Dari sisi permintaan, kemampuan bersaing mengandung arti bahwa produk agribisnis yangdijual haruslah produ yang sesuai dengan atribut yang dituntut konsumen atau produk yangdipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen (consumer’s value perception).

Saat ini telah terjadi perubahan nilai pada konsumen, yaitu:

• Meningkatnya kesadaran konsumen terkait pentingnya kesehatan dan kebugaran dengankonsumsi makanan.

• Perubahan gaya hidup (life style) masyarakat telah berubah pola dan gaya konsumsi produkagribisnis yang bukan sekedar berdimensi sosiologis, tetapi juga telah meluas pada dimensipsikologis dan kenikmatan.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan kaitan antara kelestarian lingkunganhidup dengan kesejahteraan menusia, telah mendorong masuknya aspek pelestarian.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan hak asasi manusia sbagai saalah satunilai bersama yang turut dipertimbangkan dalam keputusan ekonomi.

Pengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran.Dari sisi permintaan, kemampuan bersaing mengandung arti bahwa produk agribisnis yangdijual haruslah produ yang sesuai dengan atribut yang dituntut konsumen atau produk yangdipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen (consumer’s value perception).

Saat ini telah terjadi perubahan nilai pada konsumen, yaitu:

• Meningkatnya kesadaran konsumen terkait pentingnya kesehatan dan kebugaran dengankonsumsi makanan.

• Perubahan gaya hidup (life style) masyarakat telah berubah pola dan gaya konsumsi produkagribisnis yang bukan sekedar berdimensi sosiologis, tetapi juga telah meluas pada dimensipsikologis dan kenikmatan.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan kaitan antara kelestarian lingkunganhidup dengan kesejahteraan menusia, telah mendorong masuknya aspek pelestarian.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan hak asasi manusia sbagai saalah satunilai bersama yang turut dipertimbangkan dalam keputusan ekonomi.

Meningatkan Daya SaingPengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran

.Dari sisi permintaan, kemampuan bersaing mengandung arti bahwa produk agribisnis yangdijual haruslah produ yang sesuai dengan atribut yang dituntut konsumen atau produk yangdipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen (consumer’s value perception).

Saat ini telah terjadi perubahan nilai pada konsumen, yaitu:

• Meningkatnya kesadaran konsumen terkait pentingnya kesehatan dan kebugaran dengankonsumsi makanan.

• Perubahan gaya hidup (life style) masyarakat telah berubah pola dan gaya konsumsi produkagribisnis yang bukan sekedar berdimensi sosiologis, tetapi juga telah meluas pada dimensipsikologis dan kenikmatan.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan kaitan antara kelestarian lingkunganhidup dengan kesejahteraan menusia, telah mendorong masuknya aspek pelestarian.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan hak asasi manusia sbagai saalah satunilai bersama yang turut dipertimbangkan dalam keputusan ekonomi.

Pengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran.Dari sisi permintaan, kemampuan bersaing mengandung arti bahwa produk agribisnis yangdijual haruslah produ yang sesuai dengan atribut yang dituntut konsumen atau produk yangdipersepsikan bernilai tinggi oleh konsumen (consumer’s value perception).

Saat ini telah terjadi perubahan nilai pada konsumen, yaitu:

• Meningkatnya kesadaran konsumen terkait pentingnya kesehatan dan kebugaran dengankonsumsi makanan.

• Perubahan gaya hidup (life style) masyarakat telah berubah pola dan gaya konsumsi produkagribisnis yang bukan sekedar berdimensi sosiologis, tetapi juga telah meluas pada dimensipsikologis dan kenikmatan.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan kaitan antara kelestarian lingkunganhidup dengan kesejahteraan menusia, telah mendorong masuknya aspek pelestarian.

• Meningkatnya kesadaran masyarakat internasional akan hak asasi manusia sbagai saalah satunilai bersama yang turut dipertimbangkan dalam keputusan ekonomi.

Page 98: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Hal yang menyebabkan produk agribisnis Indonesia masih lemah, yaitu:

1. Belum adanya dukungan pihak perbankan terhadap pengembanganagribisnis-agroindustri, baik dari pemodalan maupun suku bunga.

2. Isu perdagangan internasional terhadap produk agroindustri trpik kkurangmenguntungkan, sehingga banyak negara pembeli memberlakukan nontariff barrier dan tariff escalation bagi produk agroisndustri.

3. Terbatasnya diversifikasi produk agroindustri, sehingga kurang mampumemenuhi pasar terutama pasar ekspor.

4. Kualitas beberapa produk agroindustri masih belum mampu nenyusuaiandengan kualitas internasioanl, sehingga benyak klaim yang dilakukan pihakpembeli.

Hal yang menyebabkan produk agribisnis Indonesia masih lemah, yaitu:

1. Belum adanya dukungan pihak perbankan terhadap pengembanganagribisnis-agroindustri, baik dari pemodalan maupun suku bunga.

2. Isu perdagangan internasional terhadap produk agroindustri trpik kkurangmenguntungkan, sehingga banyak negara pembeli memberlakukan nontariff barrier dan tariff escalation bagi produk agroisndustri.

3. Terbatasnya diversifikasi produk agroindustri, sehingga kurang mampumemenuhi pasar terutama pasar ekspor.

4. Kualitas beberapa produk agroindustri masih belum mampu nenyusuaiandengan kualitas internasioanl, sehingga benyak klaim yang dilakukan pihakpembeli.

Hal yang menyebabkan produk agribisnis Indonesia masih lemah, yaitu:

1. Belum adanya dukungan pihak perbankan terhadap pengembanganagribisnis-agroindustri, baik dari pemodalan maupun suku bunga.

2. Isu perdagangan internasional terhadap produk agroindustri trpik kkurangmenguntungkan, sehingga banyak negara pembeli memberlakukan nontariff barrier dan tariff escalation bagi produk agroisndustri.

3. Terbatasnya diversifikasi produk agroindustri, sehingga kurang mampumemenuhi pasar terutama pasar ekspor.

4. Kualitas beberapa produk agroindustri masih belum mampu nenyusuaiandengan kualitas internasioanl, sehingga benyak klaim yang dilakukan pihakpembeli.

Hal yang menyebabkan produk agribisnis Indonesia masih lemah, yaitu:

1. Belum adanya dukungan pihak perbankan terhadap pengembanganagribisnis-agroindustri, baik dari pemodalan maupun suku bunga.

2. Isu perdagangan internasional terhadap produk agroindustri trpik kkurangmenguntungkan, sehingga banyak negara pembeli memberlakukan nontariff barrier dan tariff escalation bagi produk agroisndustri.

3. Terbatasnya diversifikasi produk agroindustri, sehingga kurang mampumemenuhi pasar terutama pasar ekspor.

4. Kualitas beberapa produk agroindustri masih belum mampu nenyusuaiandengan kualitas internasioanl, sehingga benyak klaim yang dilakukan pihakpembeli.

Page 99: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Hal yang harus dilakukan agar komoditas agribisnis Indonesia mampu bersaingdengan komoditas negara lain, misalnya Thailand yaitu:

1. Komoditas agribisnis Indonesia harus dapta memenuhi standar mutu yangtelah ditetapkan dalam perdagangan internasional.

2. Komoditas agribisnis untuk dijjual di super market harus memenuhippersyaratan mutu yang ditetapkan oleh manajemen super market yangbersangkutan.

3. Perusahaan super market, baik modal nasioanl maupun PMA, harusbersedia bermitra dan memberikan dan bimbingan kepada petaniprodusen.

Hal yang harus dilakukan agar komoditas agribisnis Indonesia mampu bersaingdengan komoditas negara lain, misalnya Thailand yaitu:

1. Komoditas agribisnis Indonesia harus dapta memenuhi standar mutu yangtelah ditetapkan dalam perdagangan internasional.

2. Komoditas agribisnis untuk dijjual di super market harus memenuhippersyaratan mutu yang ditetapkan oleh manajemen super market yangbersangkutan.

3. Perusahaan super market, baik modal nasioanl maupun PMA, harusbersedia bermitra dan memberikan dan bimbingan kepada petaniprodusen.

Hal yang harus dilakukan agar komoditas agribisnis Indonesia mampu bersaingdengan komoditas negara lain, misalnya Thailand yaitu:

1. Komoditas agribisnis Indonesia harus dapta memenuhi standar mutu yangtelah ditetapkan dalam perdagangan internasional.

2. Komoditas agribisnis untuk dijjual di super market harus memenuhippersyaratan mutu yang ditetapkan oleh manajemen super market yangbersangkutan.

3. Perusahaan super market, baik modal nasioanl maupun PMA, harusbersedia bermitra dan memberikan dan bimbingan kepada petaniprodusen.

Hal yang harus dilakukan agar komoditas agribisnis Indonesia mampu bersaingdengan komoditas negara lain, misalnya Thailand yaitu:

1. Komoditas agribisnis Indonesia harus dapta memenuhi standar mutu yangtelah ditetapkan dalam perdagangan internasional.

2. Komoditas agribisnis untuk dijjual di super market harus memenuhippersyaratan mutu yang ditetapkan oleh manajemen super market yangbersangkutan.

3. Perusahaan super market, baik modal nasioanl maupun PMA, harusbersedia bermitra dan memberikan dan bimbingan kepada petaniprodusen.

Page 100: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

kendala pengembangan agribisnis1. Kendala substans

a) Tersebarnya hamparan lahan usahatani, sehingga menyebabkaninformasi sulit dilakukan’

b) Kurang beragamnya komoditas exspor dan pasar ekspor’c) Kurangnya kegiatan dan pengetahuan untuk menyiasati pasar (market

intelligence)d) Kurangnya upaya promosi pasar di luar negeri,e) Kurang memadainya dukungan pemerintah untuk merangsang dan

mempermudah akses pasar,

1. Kendala substansa) Tersebarnya hamparan lahan usahatani, sehingga menyebabkan

informasi sulit dilakukan’b) Kurang beragamnya komoditas exspor dan pasar ekspor’c) Kurangnya kegiatan dan pengetahuan untuk menyiasati pasar (market

intelligence)d) Kurangnya upaya promosi pasar di luar negeri,e) Kurang memadainya dukungan pemerintah untuk merangsang dan

mempermudah akses pasar,

kendala pengembangan agribisnis1. Kendala substans

a) Tersebarnya hamparan lahan usahatani, sehingga menyebabkaninformasi sulit dilakukan’

b) Kurang beragamnya komoditas exspor dan pasar ekspor’c) Kurangnya kegiatan dan pengetahuan untuk menyiasati pasar (market

intelligence)d) Kurangnya upaya promosi pasar di luar negeri,e) Kurang memadainya dukungan pemerintah untuk merangsang dan

mempermudah akses pasar,

1. Kendala substansa) Tersebarnya hamparan lahan usahatani, sehingga menyebabkan

informasi sulit dilakukan’b) Kurang beragamnya komoditas exspor dan pasar ekspor’c) Kurangnya kegiatan dan pengetahuan untuk menyiasati pasar (market

intelligence)d) Kurangnya upaya promosi pasar di luar negeri,e) Kurang memadainya dukungan pemerintah untuk merangsang dan

mempermudah akses pasar,

Page 101: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

2. Kendala organisasi atau kelembagaana) Belum berkembangnya lembaga pemasaran domestik maupun ekspor,b) Informasi pasar kepada petani secara asimetri akibat belum

berfungsinya lembaga-lembaga pemasaran,c) Upaya koordinasi intensif dalam membangun sistem informasi terpadu

belum banyak dilakukan,d) Iklim persaingan belum berkembang secara baik.

2. Kendala organisasi atau kelembagaana) Belum berkembangnya lembaga pemasaran domestik maupun ekspor,b) Informasi pasar kepada petani secara asimetri akibat belum

berfungsinya lembaga-lembaga pemasaran,c) Upaya koordinasi intensif dalam membangun sistem informasi terpadu

belum banyak dilakukan,d) Iklim persaingan belum berkembang secara baik.

Page 102: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Kisah sukses Agribisnis Thailand

Agribisnis Hortikultura Thailand

Thailand dikenal sebagai negara penghasil hortikultura. Sebab dianggap telahberhasil mengembangkan agribisnis hortikultura yaitu, buah-buahan, sayur-sayuran dantanaman hias. Trobosan Thailand falam dunia agribisnis bukan hanya berhasilminingkatkan kemanpuan sector agribisnis dalam ekonomi nasional Thailand, tetapijuga berhasil meningkatkan citra positif Thailand sebagai pelopor pengembanganagribisnis dikawasan ASEAN.

Agribisnis Hortikultura Thailand

Thailand dikenal sebagai negara penghasil hortikultura. Sebab dianggap telahberhasil mengembangkan agribisnis hortikultura yaitu, buah-buahan, sayur-sayuran dantanaman hias. Trobosan Thailand falam dunia agribisnis bukan hanya berhasilminingkatkan kemanpuan sector agribisnis dalam ekonomi nasional Thailand, tetapijuga berhasil meningkatkan citra positif Thailand sebagai pelopor pengembanganagribisnis dikawasan ASEAN.

Kisah sukses Agribisnis Thailand

Agribisnis Hortikultura Thailand

Thailand dikenal sebagai negara penghasil hortikultura. Sebab dianggap telahberhasil mengembangkan agribisnis hortikultura yaitu, buah-buahan, sayur-sayuran dantanaman hias. Trobosan Thailand falam dunia agribisnis bukan hanya berhasilminingkatkan kemanpuan sector agribisnis dalam ekonomi nasional Thailand, tetapijuga berhasil meningkatkan citra positif Thailand sebagai pelopor pengembanganagribisnis dikawasan ASEAN.

Agribisnis Hortikultura Thailand

Thailand dikenal sebagai negara penghasil hortikultura. Sebab dianggap telahberhasil mengembangkan agribisnis hortikultura yaitu, buah-buahan, sayur-sayuran dantanaman hias. Trobosan Thailand falam dunia agribisnis bukan hanya berhasilminingkatkan kemanpuan sector agribisnis dalam ekonomi nasional Thailand, tetapijuga berhasil meningkatkan citra positif Thailand sebagai pelopor pengembanganagribisnis dikawasan ASEAN.

Page 103: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

Keunggulan Agribisnis Thailand

• Thailand memiliki keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bibit unggulmelalui rekayasa bioteknologi, bioproses dan kultur jaringan.

• Keunggulan dalam bidang memfungsikan Badan Penyuluhan Pertanian Daerah (BPPD). BPPD jugasebagai sarana penyediaan informasi pasar bagi petani dalam kaitannya dengan perencaan jenis dankualitas produk.

• Keunggulan dalam memainkan strategi pemasaran yang handal dan efektif untuk penetrasi pasar,terutama pasar ekspor.

• Kemampuan yang tinggi untuk memperpendek rantai pemasaran komoditas, sehinngga marjinpemasaran relatif rendah. Dengan kata lain perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dan hargayang diterima petani relative kecil, sehingga siste komoditas beropraso dengan efisien.

• Thailand memiliki keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bibit unggulmelalui rekayasa bioteknologi, bioproses dan kultur jaringan.

• Keunggulan dalam bidang memfungsikan Badan Penyuluhan Pertanian Daerah (BPPD). BPPD jugasebagai sarana penyediaan informasi pasar bagi petani dalam kaitannya dengan perencaan jenis dankualitas produk.

• Keunggulan dalam memainkan strategi pemasaran yang handal dan efektif untuk penetrasi pasar,terutama pasar ekspor.

• Kemampuan yang tinggi untuk memperpendek rantai pemasaran komoditas, sehinngga marjinpemasaran relatif rendah. Dengan kata lain perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dan hargayang diterima petani relative kecil, sehingga siste komoditas beropraso dengan efisien.

Keunggulan Agribisnis Thailand

• Thailand memiliki keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bibit unggulmelalui rekayasa bioteknologi, bioproses dan kultur jaringan.

• Keunggulan dalam bidang memfungsikan Badan Penyuluhan Pertanian Daerah (BPPD). BPPD jugasebagai sarana penyediaan informasi pasar bagi petani dalam kaitannya dengan perencaan jenis dankualitas produk.

• Keunggulan dalam memainkan strategi pemasaran yang handal dan efektif untuk penetrasi pasar,terutama pasar ekspor.

• Kemampuan yang tinggi untuk memperpendek rantai pemasaran komoditas, sehinngga marjinpemasaran relatif rendah. Dengan kata lain perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dan hargayang diterima petani relative kecil, sehingga siste komoditas beropraso dengan efisien.

• Thailand memiliki keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bibit unggulmelalui rekayasa bioteknologi, bioproses dan kultur jaringan.

• Keunggulan dalam bidang memfungsikan Badan Penyuluhan Pertanian Daerah (BPPD). BPPD jugasebagai sarana penyediaan informasi pasar bagi petani dalam kaitannya dengan perencaan jenis dankualitas produk.

• Keunggulan dalam memainkan strategi pemasaran yang handal dan efektif untuk penetrasi pasar,terutama pasar ekspor.

• Kemampuan yang tinggi untuk memperpendek rantai pemasaran komoditas, sehinngga marjinpemasaran relatif rendah. Dengan kata lain perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dan hargayang diterima petani relative kecil, sehingga siste komoditas beropraso dengan efisien.

Page 104: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat

• Dalam skala besar, sejak 1996 Thailand memiliki terminal agribisnis produkpertanian terbesar dan terlengkap di Asia, yaitu Talaad Thai. Terminal inimerupakan tempat ideal bagi terjadinya transaksi antara penjual dan pemberi(domestik dan ekspor) produk pertanian.

• Birokrasi di Thailand efisien dan efektif. Artinya birokrasi di Thailand tidaberbelit-belit dan sangat membantu kelancaran usrusan-urusan agribisnis.

• Kemampuan membuahkan tanaman di luar musim. Di Thailand slalu ada buahmangga dan durian yang di tempat lain merupakan buah musiman. Perlakuanteknologi yang dipadupadankan dengan kreatifitas petaninya, menjadikankedua jenis buah ini bisa diatur masa berbuah dan penennya.

• Dalam skala besar, sejak 1996 Thailand memiliki terminal agribisnis produkpertanian terbesar dan terlengkap di Asia, yaitu Talaad Thai. Terminal inimerupakan tempat ideal bagi terjadinya transaksi antara penjual dan pemberi(domestik dan ekspor) produk pertanian.

• Birokrasi di Thailand efisien dan efektif. Artinya birokrasi di Thailand tidaberbelit-belit dan sangat membantu kelancaran usrusan-urusan agribisnis.

• Kemampuan membuahkan tanaman di luar musim. Di Thailand slalu ada buahmangga dan durian yang di tempat lain merupakan buah musiman. Perlakuanteknologi yang dipadupadankan dengan kreatifitas petaninya, menjadikankedua jenis buah ini bisa diatur masa berbuah dan penennya.

• Dalam skala besar, sejak 1996 Thailand memiliki terminal agribisnis produkpertanian terbesar dan terlengkap di Asia, yaitu Talaad Thai. Terminal inimerupakan tempat ideal bagi terjadinya transaksi antara penjual dan pemberi(domestik dan ekspor) produk pertanian.

• Birokrasi di Thailand efisien dan efektif. Artinya birokrasi di Thailand tidaberbelit-belit dan sangat membantu kelancaran usrusan-urusan agribisnis.

• Kemampuan membuahkan tanaman di luar musim. Di Thailand slalu ada buahmangga dan durian yang di tempat lain merupakan buah musiman. Perlakuanteknologi yang dipadupadankan dengan kreatifitas petaninya, menjadikankedua jenis buah ini bisa diatur masa berbuah dan penennya.

• Dalam skala besar, sejak 1996 Thailand memiliki terminal agribisnis produkpertanian terbesar dan terlengkap di Asia, yaitu Talaad Thai. Terminal inimerupakan tempat ideal bagi terjadinya transaksi antara penjual dan pemberi(domestik dan ekspor) produk pertanian.

• Birokrasi di Thailand efisien dan efektif. Artinya birokrasi di Thailand tidaberbelit-belit dan sangat membantu kelancaran usrusan-urusan agribisnis.

• Kemampuan membuahkan tanaman di luar musim. Di Thailand slalu ada buahmangga dan durian yang di tempat lain merupakan buah musiman. Perlakuanteknologi yang dipadupadankan dengan kreatifitas petaninya, menjadikankedua jenis buah ini bisa diatur masa berbuah dan penennya.

Page 105: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat
Page 106: DIKTAT II PENGANTAR ILMU PERTANIAN · 2017. 12. 11. · pengetanuan tentang ilmu pertanian di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kami sangat berharap Diktat ini dapat