perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id studi tentang...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PERKUMPULAN RENANG
TIRTA DHARMA, PINGUIN, DAN MASKAREBET
EKS KARISIDENAN SURAKARTA 2005-2010
SKRIPSI
Oleh :
DWI SUSANTO N. F.
K 5607034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PERKUMPULAN RENANG
TIRTA DHARMA, PINGUIN, DAN MASKAREBET
EKS KARISIDENAN SURAKARTA 2005-2010
Oleh :
DWI SUSANTO N. F.
K 5607034
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Em. Drs Mulyono B Drs. Agustiyanto,M.Pd
NIP. 19680818 19943 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 12 Juli 2011
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. Mulyono, M. M __________
Sekretaris : Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes ___________
Anggota I : Prof. Em. Drs Mulyono B __________
Anggota II : Drs. Agustiyanto, M. Pd ___________
Disahkan Oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAK
Dwi Susanto Nur Fitriyadi. STUDI TENTANG PERKEMBANGAN PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA, PINGUIN DAN MASKAREBET EKS KARISIDENAN SURAKARTA TAHUN 2005-2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui organisasi Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010. (2) mengetahui kinerja pelatih Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010. (3) mengetahui pembinaan pada Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010. (4) mengetahui prasarana dan sarana Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010. (5) mengetahui program latihan Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010. (6) mengetahui prestasi yang diraih Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan menggunakan metode survey. Sumber data dalam penelitian ini adalah Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Data yang terkumpul akan dianalisia secara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Organisasi di Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet adalah kurang. (2) Pelatih di Perkumpulan Renang Tirta Dharma adalah sedang, Pinguin dan Maskarebet adalah kurang (3) Metode pembinaan yang dilakukan oleh Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet adalah baik (4) Prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Perkumpulan Renang Tirta Dharma adalah baik dan Pinguin dan Maskarebet adalah kurang (5) Program latihan yang dilakukan Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet adalah baik (6) Prestasi yang di raih Perkumpulan Renang Tirta Dharma adalah baik, Pinguin dan Maskarebet adalah kurang. Untuk Perkumpulan renang Tirta Dharma ditingkat eks Karisidenan Surakarta adalah baik, Perkumpulan Renang Pinguin adalah sedang dan Maskarebet adalah kurang. Perkumpulan Renang Tirta dharma, Pinguin dan Maskarebet adalah baik di tingkat daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
Abstract
Dwi Susanto Nur Fitriyadi. A STUDY ON THE DEVELOPMENT OF TIRTA DHARMA, PINGUIN AND MASKAREBET SWIMMING ASSOCIATIONS IN SURAKARTA EX-RESIDENCY IN 2005-2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University.
The objectives of research are (1) to find out the organization of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010, (2) to find out the trainer performance of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010, (3) to find out the establishment of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010, (4) to find out the infrastructure of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010, (5) to find out the training program of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010, and (6) to find out the achievement gained by the Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations of 2005-2010.
In line with those objectives, this study is a descriptive research using survey method. The data source of research was the Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations. Techniques of collecting data used were documentation, interview, and observation. The data obtained was then analyzed descriptively qualitatively.
Based on the result of research, it can be concluded that (1) the organization of Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations is still poor. (2) The trainer of Tirta Dharma Swimming Association is sufficient, of Pinguin and Maskarebet Swimming Associations is still poor, (3) the establishment method conducted by the Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations is good, (4) the infrastructure the Tirta Dharma has is good, but it is poor in Pinguin and Maskarebet Swimming Associations, (5) the Training program conducted by Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations is good, and (6) the achievement gained by the Tirta Dharma is good, but it is poor in Pinguin and Maskarebet Swimming Associations. In Surakarta Ex-residency level, Tirta Dharma swimming association is good, Pinguin is sufficient and Maskarebet is poor. The Tirta Dharma, Pinguin and Maskarebet Swimming Associations are good in regional (province) level.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
MOTTO
v Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan
( Surat Asy-syarh, 94 : 6)
v Kamu tidak akan bisa kalau kamu belum mencoba
( Penulis)
v Berusahalah dengan sungguh-sungguh dan berdoalah, karena itu
merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai keinginan yang abadi
(Ust. Marjan Qona’ah N)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
PERSEMBAHAN
Kucurahkan segala pikiran dan doaku untuk membuat hasil karya skripsi ku ini, dan
kupersembahkan sebagai bukti cintaku kepada :
Allah SWT my First and only
Ayah dan ibuku tercinta
Dengan kasih saying, doa, dukungan dan pengorbanannya berusaha memberikan yang terbaik
untuk puteranya
Kakak ku tersayang (Eko Haryanto)
Kamu yang selalu aku cari saat senang dan sedih sehingga mengerti makna saudara
Pembimbingku
Terima kasih atas waktu, bantuan ide, motivasi, nasehat dan Do’anya
PR Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan partisipasi untuk penelitian ini
Pendamping hidupku kelak
If it is love true….it is so easy… semoga engkau dapat menjadi pendamping hidupku selamanya
di dunia dan di akherat. Amien (Ummy)
Sahabat-sahabatku
Santri masjid, team futsal Tukenby dan khusus buat kost cowboy, terima kasih untuk nasehat,
kritik, saran, semangat serta kenangan manis dan pahit kita
“All my best friends’
POK Jaya
Teman-teman FKIP UNS POK khususnya Penkepor 07
Terima kasih untuk kebersamaannya selama menempuh kuliah di UNS
Almamaterku
Tempat dimana mengajariku belajar, berkenalan, dengan teman-teman berjuang bersama-sama
mencari ilmu untuk bekal dimasa depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
KATA PENGANTAR
Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi
ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, akan tetapi
berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu penulis ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Prof. Em. Drs Mulyono B sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan
petunjuk, membimbing, mengarahkan, menuntun, serta menyarankan penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Drs. Agustiyanto, M. Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Pengurus klub renang Tirta Dharma, Pinguin, Maskarebet yang telah memberikan
ijin dan membantu penelitian.
7. Bapak, ibu, kakak serat segenap keluarga yang senantiasa memberikan dorongan,
motivasi dan semangat sehingga skripsi ini dapat terwujud.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya ungkapan terima kasih yang begitu besar dan berharap
semoga hasil peneliti yang sederhana ini dapat bermanfaat. Semoga segala amal baik
tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ...................................................................................................... i
PENGAJUAN ............................................................................................. ii
PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
PENGESAHAN .......................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
MOTTO ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6
1. Organisasi ................................................................................... 6
a. Pengertian Organisasi ............................................................ 6
b. Jenis Organisasi ..................................................................... 8
c. Struktur dan Bagan Organisasi .............................................. 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
d. Unsur-unsur dalam Organisasi .............................................. 11
e. Manajemen ............................................................................ 12
f. Administrasi ........................................................................... 13
g. Standarisasi Perkumpulan Renang ........................................ 14
2. Pelatih ......................................................................................... 15
3. Pembinaan .................................................................................. 18
a. Pemassalan Olahraga ............................................................. 19
b. Pembibitan Pemain ................................................................ 20
c. Pemanduan Bakat ................................................................... 21
4. Prasarana dan Sarana Renang ..................................................... 23
5. Program Latihan .......................................................................... 24
a. Pengertian Latihan .................................................................. 24
b. Pengertian Program Latihan ................................................... 26
c. Periodesasi Latihan ................................................................ 27
d. Prinsip Latihan ....................................................................... 28
6. Prestasi ........................................................................................ 31
B. Studi Penelitian yang Sehubungan .................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 33
1. Tempat Penelitian ....................................................................... 33
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 33
B. Metode Penelitian ............................................................................ 33
C. Sumber Data .................................................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 36
A. Deskripsi Data ................................................................................... 36
1. Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma .................................. 36
a. Organisasi Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma ........... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
b. Pelatih .................................................................................... 38
c. Pembinaan .............................................................................. 49
d. Prasarana dan sarana .............................................................. 40
e. Program Latihan .................................................................... 42
f. Prestasi ................................................................................... 46
2. Perkumpulan Renang (PR) Pinguin ............................................ 46
a. Organisasi Perkumpulan Renang (PR) Pinguin ..................... 46
b. Pelatih .................................................................................... 48
c. Pembinaan .............................................................................. 49
d. Prasarana dan sarana .............................................................. 49
e. Program Latihan .................................................................... 51
f. Prestasi ................................................................................... 55
3. Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet ..................................... 55
a. Organisasi Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet .............. 55
b. Pelatih .................................................................................... 57
c. Pembinaan .............................................................................. 58
d. Prasarana dan sarana .............................................................. 59
e. Program Latihan .................................................................... 60
f. Prestasi ................................................................................... 63
B. Kriteria Penelitian ........................................................................... 64
C. Analisis Data .................................................................................... 64
1. Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma ................................... 64
a. Organisasi ............................................................................ 64
b. Pelatih .................................................................................. 65
c. Pembinaan ........................................................................... 65
d. Prasarana dan sarana ........................................................... 65
e. Program Latihan .................................................................. 66
f. Prestasi ................................................................................. 66
2. Perkumpulan Renang (PR) Pinguin ............................................ 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
a. Organisasi ............................................................................ 66
b. Pelatih .................................................................................. 67
c. Pembinaan ........................................................................... 67
d. Prasarana dan sarana ........................................................... 67
e. Program Latihan .................................................................. 67
f. Prestasi.................................................................................. 68
3. Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet ..................................... 68
a. Organisasi ............................................................................ 68
b. Pelatih .................................................................................. 68
c. Pembinaan ........................................................................... 69
d. Prasarana dan sarana ........................................................... 68
e. Program Latihan .................................................................. 69
f. Prestasi ................................................................................. 69
C. Simpulan Sementara ........................................................................ 70
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI SARAN ........................................... 73
A. Simpulan .......................................................................................... 73
B. Implikasi .......................................................................................... 73
C. Saran ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 75
LAMPIRAN ............................................................................................... 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nama-nama Pelatih di PR Tirta Dharma dan Lisensinya ……………… 39
Tabel 2. Prasarana dan Sarana yang dimiliki PR Tirta Dharma ………………… 40
Tabel 3. Jadwal Latihan PR Tirta Dharma ……………………………………… 45
Tabel 4. Prasarana dan Sarana yang dimiliki PR Pinguin ………………………. 50
Tabel 5. Jadwal Latihan PR Pinguin ……………………………………………. 54
Tabel 6. Nama-nama Pelatih di PR Maskarebet dan lisensinya ………………... 58
Tabel 7. Prasarana dan sarana yang dimiliki oleh PR Maskarebet ……………... 59
Tabel 8. Jadwal Latihan PR Maskarebet ………………………………………... 63
Tabel 9. Kriteria Penelitian ……………………………………………………… 64
Tabel 10. Kesimpulan hasil penelitian …………………………………………… 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar wawancara pada Perkumpulan Renang ………………….. 76
Lampiran 2. Daftar Qoesioner ………………………………………………… 78
Lampiran 3. Daftar Hasil Qoesioner …………………………………………... 79
Lampiran 4. Daftar Prestasi Renang Tirta Dharma…..………………………... 80
Lampiran 5. Data Perenang PR Tirta Dharma ………………………………... 81
Lampiran 6. Data Perenang PR Pinguin ……………………………………… 83
Lampiran 7. Data Perenang PR Maskarebet ………………………………….. 85
Lampiran 8. Dokumentasi ……………………………………………………. 86
Lampiran 9. Surat ijin penyusunan skripsi dan penelitian …………………… 91
Lampiran 10. Surat pernyataan sudah melakukan penelitian …………………. 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu olahraga yang digemari masyarakat Indonesia saat ini adalah
olahraga renang. Renang merupakan olahraga yang baik bagi kesehatan tubuh,
karena bila kita melakukan salah satu gaya dalam berenang, maka hampir seluruh
otot tubuh bergerak, sehingga renang merupakan olahraga yang sangat bermanfaat
bagi mereka yang mengutamakan kesegaran jasmani.
Renang masuk dalam induk organisasi PRSI (Persatuan Renang Seluruh
Indonesia) dimana PRSI membawahi empat cabang olahraga air, antara lain loncat
indah, polo air, renang indah dan renang. Akhir-akhir ini prestasi olahraga renang
di Indonesia mengalami penurunan.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia, khususnya cabang
olahraga renang perlu didukung oleh pihak-pihak terkait bukan hanya pelatih dan
atlet saja, tetapi berbagai pihak baik pemerintah, pengurus organisasi dan lembaga
olahraga. Pembinaan yang terencana dan dilaksanakan terus menerus merupakan
langkah yang harus ditempuh serta merupakan tanggung jawab dari semua pihak
yang ikut berperan aktif dalam kegiatan olahraga renang tersebut.
Unsur-unsur yang penting serta mendukung dalam upaya meningkatkan
prestasi renang antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik, dan pembinaan
kematangan juara. Disamping itu masih banyak faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi, pengurus, pelatih, atlet,
orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana.
Organisasi olahraga merupakan salah suatu wadah yang bergerak dalam
olahraga yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal dalam olahraga. Kerja
sama antar orang-orang yang terlibat didalamnya harus terjalin dengan baik,
rencana dan program kerja yang jelas. Melalui organisasi maka akan lebih jelas
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan tujuannya. Hubungan
yang harmonis, kerjasama yang kompak, program kerja yang baik, sehingga
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan prestasi maksimal dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Kelangsungan dan kelancaran dari kegiatan organisasi tidak lepas dari
pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai, maka kegiatan akan berjalan
dengan baik dan prestasi maksimal dapat tercapai. Suatu organisasi harus mampu
mencarikan atau mendapatkan sumber dana. Sumber dana tersebut dapat berasal
dari dalam anggota organisasi maupun dari anggota organisasi.
Kelancaran dan kualitas latihan harus didukung prasarana dan sarana yang
baik. Prasaranan dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan. Tanpa adanya sarana dan prasarana,
latihan akan terganggu bahkan mungkin akan terhenti, hal ini dapat menyebabkan
tujuan latihan yaitu prestasi maksimal tidak akan tercapai.
Prestasi maksimal merupakan impian setiap atlet dari berbagai macam
cabang olahraga. Keberhasilan prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Pelatih yang berkualitas memegang peranan penting terhadap peningkatan prestasi
atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan
kemampuan atletnya, memantau latihan dan membina secara terus menerus.
Disamping itu pelatih harus mampu mengembangkan prestasi yang telah dicapai
atletnya.
Prestasi maksimal bukan impian dari atlet saja, tetapi juga elemen-elemen
didalam di perkumpulan renang itu sendiri. Banyak perkumpulan renang yang
belum berhasil dan sedikit perkumpulan yang sukses mengantarkan atletnya di
kejuaraan tingkat nasional bahkan sampai tingkat intermasional. Perkumpulan
renang yang paling menonjol di Indonesia yang menempati peringkat pertama saat
ini adalah ESG Bandung Jabar . ESG Bandung Jabar dalam Kejuaraan Renang
Antar Perkumpulan Renang Seluruh Indonesia (KRAPSI) menduduki peringkat
pertama. Seharusnya PR itu sebagai tolak ukur untung membandingkan
bagaimana cara PR mempunyai prestasi seperti itu.
Saat ini jumlah perkumpulan renang di Eks karisidenan Surakarta selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa diantaranya adalah antara lain
Perkumpulan renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet. Perkumpulan-
perkumpulan tersebut dikelola dan dijalankan di bawah pengawasan PRSl.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
PR Tirta Dharma di dalam Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh
Indonesia (KRAPSI) 2010 di Kolam Renang Jatidiri Semarang 27 - 30 Desember
2010 masih kurang dalam perolehan medali bahkan PR Tirta Dharma belum bisa
masuk peringkat 10 besar. Disamping itu, PR Pinguin dan Maskarebet belum bisa
mengirimkan atletnya dalam kejuaraan tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan diatas, maka dapat
memicu pertanyaan mengapa prestasi PR Tirta Dharma, PR Pinguin dan PR
Maskarebet belum bisa bersaing dengan PR yang lainnya. Kurangnya prestasi
perkumpulan tersebut dapat diketahui melalui pengkajian dari berbagai masalah,
baik keberadaan organisasi , program latihan yang dilakukan, dan pendanaan yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka penelitian ini mengambil judul "Studi Tentang Perkembangan
Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet Eks Karisidenan
Surakarta 2005-2010.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
mengarah pada pemikiran adanya berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan
sebagai berikut
1. Cabang olahraga renang di Indonesia perlu penanganan yang lebih baik.
2. Perlunya organisasi yang sehat dan baik untuk menangani suatu perkumpulan
renang agar dapat berprestasi maksimal.
3. Kinerja pelatih yang berkompeten dalam meningkatkan prestasi maksimal
dapat tercapai
4. Metode latihan yang diterapkan harus sesuai dengan karakteristik atlet agar
prestasi maksimal dapat tercapai.
5. Program latihan yang baik merupakan faktor untuk meningkatkan kualitas
prestasi olahraga renang.
6. Prasarana dan sarana yang lengkap dan memadai untuk kelancaran
pembinaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
7. Tidak stabilnya prestasi yang diraih Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang dapat diidentifikasikan, perlu adanya pembatasan
masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Organisasi Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet
2005-2010.
2. Pelatih pada Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet
2005-2010.
3. Pembinaan pada Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan
Maskarebet 2005-2010.
4. Prasarana dan sarana Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan
Maskarebet 2005-2010.
5. Program latihan yang dilaksanakan pada Perkumpulan Renang Tirta
Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
6. Prestasi yang pernah diraih oleh Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin,
dan Maskarebet 2005-2010.
D. Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah ada, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana organisasi Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan
Maskarebet 2005-2010.
2. Bagaimana kinerja pelatih Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan
Maskarebet 2005-2010.
3. Bagaimana pembinaan yang dilakukan Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
4. Bagaimana prasarana dan sarana yang digunakan Perkumpulan Renang Tirta
Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5. Bagaimana program latihan yang diterapkan oleh Perkumpulan Renang
Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
6. Prestasi apa sajakah yang diraih Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin,
dan Maskarebet 2005-2010.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui organisasi Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin,
dan Maskarebet 2005-2010.
2. Untuk mengetahui kinerja pelatih Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
3. Untuk mengetahui pembinaan pada Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
4. Untuk mengetahui prasarana dan sarana Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
5. Untuk mengetahui program latihan Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
6. Untuk mengetahui prestasi yang diraih Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapiit memiliki manfaat antara lain:
1. Bagi Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-
2010 dapat sebagai bahan evaluasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas prestasi atletnya.
2. Dapat memberikan motifasi yang positif bagi pengurus dan pelatih
Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet 2005-2010
untuk senantiasa meningkatkan pembinaan yang dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Organisasi
a. Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan suatu sistem yang saling berpengaruh antar orang
dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi bukan
hanya bertalian dengan angka bangunan semata, akan tetapi dengan badan
seluruhnya, serta fungsi yang berhubungan dengannya.
Pada prinsipnya organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Banyak para ahli
mengemukakan batasan-batasan mengenai pengertian tentang organisasi. Berikut
ini beberapa pengertian batasan organisasi tersebut :
1) Organisasi menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang dikutip oleh
Suratmi WS. (1991 : 8) bahwa, "Organisasi adalah sistem kerja sama antar dua
orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan".
2) Organisasi menurut Dwight Waldo yang dikutip Soebagio Hartoko (1990 : 13)
bahwa, "Organisasi adalah struktur hubungan pribadi dalam wewenang formil
dan kebiasaan di dalam sistem organisasi.
3) Organisasi menurut Harold Koontz dan Cryil O'donnel yang dikutip oleh
Dalimin (1991 : 80) bahwa, "Organisasi adalah suatu hubungan wewenang
dengan maksud untuk mengurus kedua koordinasi struktural, baik vertikal
maupun horizontal, kearah mana tugas khusus yang diinginkan itu
dipergunakan untuk mencapai tujuan".
Dari berbagai pengertian organisasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
organisasi adalah suatu hubungan yang didalamnya terdapat sistem kerjasama dua
orang atau lebih yang mempunyai tugas untuk djalankan guna mencapai tujuan.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, arti yang pertama mengacu pada suatu
lembaga atau kelompok fungsional sebagai contoh adalah perusahaan, rumah
sakit, klub atau badan pemerintahan. Arti kedua mengacu pada proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di
antara anggota organisasi sehingga tujuan dapat dicapai secara efisien.
Dalam setiap kegiatan baik yang individu maupun kelompok tidak akan
lepas dari adanya organisasi dan manajemen. Organisasi sebagai wadah interaksi
antar manusia menurut A.P.Pandjaitan (1992: ) mcmpunyai ciri-ciri scbagai
berikut :
1. Adanya suatu kelompok orang.
2. Adanya kegiatan yang berbeda, tetapi satu sama lain saling berkaitan yang
merupakan kesatuan kegiatan.
3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan tenaganya.
4. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.
5. Adanya suatu tujuan (the idea of goals).
Sedangkan prinsip-prinsipnya menurut A.P.Pandjaitan (1992: ) adalah
sebagai berikut:
1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
2. Prinsip kesatuan komando
3. Prinsip pertanggungjawaban
4. Prinsip pembagian kerja
5. Prinsip kepemimpinan
Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kegiatan
olahraga, karena organisasi di dalam olahraga adalah merupakan wadah untuk
mencapai tujuan. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur
organisasi, sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik (T.Hani
Handoko : 1994). Menurutnya unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengurus
2) Anggota
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
4) Anggaran Belanja
5) Rcncana Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b. Jenis Organisasi
Berdasarkan tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa
macam. Jenis organisasi yang dapat dilihat dari aktifitas dan tujuan yang
dilakukan, sehingga dengan demikian organisasi tersebut dapat diketahui status
organisasi. Begerak dalam suatu bidang tertentu dan berjalan dengan baik akan
memberi gambaran yang jelas tentang jenis organisasi tersebut. Menurut Soedarno
(1991: 9) jenis organisasi dapat dibedakan menjadi,
1) Organisasi formal yaitu bila tujuannya dinyatakan lebih formal secara tertulis
berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku, menetapkan pola kegiatan
dengan menekankan kepada koordinasi dan hirarkis kewenangan. Termasuk
golongan ini adalah perusahaan, sekolah, organisasi politik massa.
2) Organisasi Sosial yaitu organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang
tidak dinyatakan secara formal tetapi secara implisit dengan pola kerja yang
longgar dan bahkan tidak ada kewenangan yang hirarkis. Termasuk dalam
golongan ini misalnya perkumpulan sahabat untuk mengisi waktu senggang,
reuni dan lain-lain,
3) Organisasi Informal yaitu organisasi yang terbentuk dalam bentuk formal,
tetapi tidak termasuk dalam struktur organisasi seperti yang digariskan secara
formal. Organisasi ini timbul secara spontan dan didorong oleh kebutuhan
akan pergaulan, persahabatan, rasa arnan diantara anggota organisasi formal
yang bersangkutan. Termasuk golongan ini seperti arisan, persahabatan,
kegiatan hobi, dan rekreasi diantara karyawan.
Jenis organisasi formal mempunyai kedudukan paling baik dan kuat bila
dibandingkan dengan jenis organisasi sosial dan informal, apabila dijabarkan
secara luas organisasi formal memuat hal-hal mengenai tujuan yang jelas secara
tertulis, kegiatan yang jelas, koordinasi dan hirarkis kewenangan, dimana-mana
hal tersebut kesemuanya dibutuhkan bagi keberadaan sebuah organisasi.
Jenis organisasi lainnya yang sering kita jumpai didalam masyarakat salah satunya
adalah organisasi olahraga. Organisasi olahraga tidaklah berbeda dengan
organisasi pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada kegiatan atau
aktivitas yang dijalankan dalam suatu organisasi dan tujuan dari organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
olahraga tersebut Organisasi olahraga merupakan usaha dari sekelompok orang
yang bergerak dalam bidang otahraga tertentu dan saling kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu prestasi maksimal.
Sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia adalah Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONl) Pusat yang berkedudukan di Jakarta. KONI pusat ini
membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi olahraga di
Indonesia. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi
olahraga, baik di tingkat daerah maupun pusat. Sehingga tujuan organisasi
olahraga yaitu prestasi maksimal dapat tercapai dengan baik.
Olahraga renang merupakan salah satu olahraga yang berkembang di
Indonesia. Di Indonesia olahraga renang dijalankan dan dikelola penuh oleh suatu
organisasi tersendiri yaitu PRSI ( Persatuan Renang Seluruh Indonesia ). Didalam
struktur kepengurusan PRSI membawahi dan mengawasi PRSI ditingkal propinsi
daerah, selanjutnya PRSl daerah membawahi dan mengelola ditingkat cabang
kota, dan struktur selanjutnya PRSl cabang kota membavvahi dan mengelola
klub-klub atau perkumpulan renang yang ada di wilayahnya. Keberadaan PRSI
didalam keorganisasian olahraga di Indonesia posisinya berada dibawah naungan
dan pengawasan KONl Pusat bersama PB olahraga lainnya.
c. Struktur dan Bagan Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran kedudukan seseorang dalam
sebuah organisasi. Hakekatnya suatu organisasi itu tidak terwujud, atas dasar itu
disamping memiliki nama tertentu, maka organisasi harus membentuk struktur
organisasi serta menuangkan struktur tersebut kedalam bagan organisasi. Untuk
dapat menyusun struktur organisasi yang baik, dimungkinkan apabila senantiasa
berpegang teguh dan menerapkan organisasi secara baik dan benar.
Bagan organisasi merupakan gambar dari struktur organisasi berupa kotak-
kotak yang disalurkan dengan garis wewenang antara yang satu dengan yang
lainnya. Dengan melihat bagan organisasi, maka juga dapat dilihat bagaimana
kedudukan seseorang dalam sebuah organisasi. Kedudukan yang ditempati
seseorang dalam sebuah organisasi harus mampu melaksanakan tugas-tugasnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dan hubungan kerjasama yang baik dengan yang lainnya, sebab apabila tidak
mampu melaksanakan tugasnya dan tidak ada kerjasama yang baik, maka
organisasi tersebut tidak sehat dan tidak bejalan lancar.
Menurut Soebagio Hartoko (1996 : 6) mengemukakan bahwa "Bagan
organisasi adalah gambar struktur organisasi yang di tunjukan dengan kotak-kotak
atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing
memuat fungsi tertentu, yang satu sama yang lainnya dihubungkan dengan garis-
garis saluran wewenang dan tanggung jawab".
Berdasarkan bentuk dan isi bagan organisasi maka akan memudahkan
dalam menentukan bentuk badan organisasi yang sesuai dengan organisasi yang
dijalankan. Organisasi yang sehat dan baik adalah organisasi yang setiap satuan
tertentu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kualitas
yang baik pula, sehingga membawa kemajuan organisasi. Setiap bagian tertentu
harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kerja yang
efektif dan efisien.
Soebagio Hartoko (1996 : 2) mengemukakan bahwa rangkaian aktifitas
dalam olahraga meliputi :
1) Menyusun bentuk dan pola usaha kerjasama
2) Menggolongkan tindakan yang harus dijalankan dalam kesatuan-kesatuan
tertentu
3) Menentukan tugas pekerjaan bagi orang-orang yang tergabung dalam
usaha kerjasama itu
4) Membagi wewenang masing-masing
5) Menetapkan jalinan hubungan kerja diantara mereka serta saluran
pemerintah dan tanggung jawab.
Kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
kedudukannya merupakan cermin kerja yang baik. Rangkaian yang harus
dilaksanakan, proses kerjasama yang baik, serta pembagian tugas yang tepat,
sehingga akan meningkatkan kualitas oganisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Unsur-unsur dalam Organisasi
Di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang
menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut mempunyai
tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama
lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi
bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi,
sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik. (Menurut T.Hani
Handoko : 1994)
Unsur-unsur organisasi tersebut adalah :
1) Pengurus
Pengurus merupakan orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab cukup besar dalam organisasi. Pengurus merupakan orang yang mcmegang kendali jalannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu oganisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi tergantung dari suatu aktivitas para pengurusnya. Pengurus dalam suatu organisasi, biasanya dipegang oleh seorang pejabat tertentu. Pejabat yang bertindak menjadi pengurus dalam organisasi dapat disusun dengan format sebagai berikut a) Ketua Umum b) Wakil Ketua Umum c) Sekretaris d) Bendahara e) Seksi-Seksi f) Penaschat
2) Anggota
Selain pengurus unsur yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah anggota. Keterlibatan seorang anggota di dalam suatu organisasi sangat diperlukan, meskipun keberadaan anggota dalam organisasi tidak begitu aktif bila dibandingkan dengan keterlibatan seorang pengurus. Kewajiban pokok seorang anggota dalam organisasi adalah mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Dasar adalah merupakan landasan pokok dan sebagai dasar pelaksana kegiatan yang memuat aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan ketentuan dalam organisasi. Anggaran Rumah Tangga merupakan petunjuk pelaksanaan kegiatan dalam organisasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Tangga keduanya merupakan dasar dan petunjuk bagi pelaksanaan kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah diletapkan sebelumnya.
4) Rencana Kerja
Untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan perlu dibuat adanya rencana kerja. Dalam rencana kerja tersebut memuat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Agar rencana kerja dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan kerja sama yang baik antara unsur-unsur yang terlibat di dalam organisasi.
5) Anggaran Belanja
Anggaran Belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana kerja yang telah disusun dalam organisasi. Dalam menyusun anggaran belanja harus disesuaikan dengan keadaan organisasi. Anggaran Belanja yang dibuat hendaknya bersifat realitis, luwes dan kontinyu. Anggaran yang dibuat harus mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan dapat berubah sesuai dengan keadaan, serta jangan sampai Anggaran Belanja yang dibuat tidak sesuai dengan perhitungan yang sudah direncanakan.
e. Manajemen
Manajemen erat hubungannya dengan organisasi. Demikian pula dengan
organisasi olahraga yang dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan dan disepakati bersama, baik anggota maupun pengurus dalam
keorganisasian harus berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Sebelum diberikan kepastian tentang pengertian manajemen, ada baiknya dikutip
pendapat tentang manajemen dari beberapa ahli yang dirangkap oleh Subagio
Hartoko, Dalimin dan Soemarno (1998);
1) Sp. Siagian : Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapai tujuan melalui kegiatan orang
lain.
2) The Liang Gie : Manajemen itu sebagai tindakan-tindakan atau proses
menggerakkan tindakan dalam usaha kerjasama manusia sehingga tujuan yang
telah ditentukan benar-benar tercapai.
3) GR Terry : Manajemen adalah pencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu dengan melalui atau menggunakan kegiatan orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dari berbagai pengertian manajemen diatas maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah kemampuan untuk bertindak melalui kegiatan orang lain dalam
rangka untuk mencapai tujuan. Dari berbagai batasan manajemen tersebut diatas
satu dengan yang lainnya tidak sama, akan tetapi mempunyai unsur-unsur yang
sama. Unsur-unsur itu adalah :
1) Adanya tujuan yang telah ditetapkan.
2) Tujuan itu telah ditetapkan melalui orang lain.
3) Diperlukannya bimbingan dan pengawalan.
f. Administrasi
Suatu rangkaian kegiatan organisasi agar dapat berjalan dengan lancar,
maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
Agar hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik karena hal
ini akan membantu di dalam penyelenggaraan kegiatan. Administrasi adalah suatu
rangkaian kegiatan atau sekelompok orang yang memperdayagunakan sumber-
sumber daya, fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit
kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sehingga lebih efektif dan efisien.
Administrasi yang dikutip dari Dalimin (1998 :6), adalah sebagai berikut :
1) Jhon M Griffuer : Administrasi dapat dirumuskan sebagai
pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja
dan materi untuk rnencapai tujuan yang dicapai
2) Luther Gulich : Administrasi adalah bertalian dengan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Dari pengertian administrasi diatas, diperoleh unsur-unsur administrasi antara lain
:
1) Sekelompok manusia, dua orang atau lebih.
2) Proses kerja sama dengan rangkaian kegiatan yang menyeluruh dan
integral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3) Tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
4) Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
5) Pendayagunaan sumber personil dan material.
Unsur-unsur diatas dapat dirangkum dalam satu definisi administrasi yaitu
rangkaian kegiatan dalam sumber personil dan material untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
g. Standarisasi Perkumpulan Renang
Standarisasi suatu Perkumpulan Renang hingga saat ini tidak di bukukan,
untuk mendapatkan standarisasi suatu Perkumpulan Rcnang ini pcnulis
melakukan wawancara dengan Bapak Jhony Tanasa sebagai pelatih PR Tirta
Dharma.
Menurut Bapak Jhony Tanasa standarisasi suatu perkumpulan Renang di
Eks Surakarta adalah sebagai berikut:
1) Dalam suatu perkumpulan renang jumlah pemang minimal 30 orang,
2) Perkumpulan renang harus memiliki AD/ART.
3) Suatu perkumpulan harus punya jadwal latihan yang tetap agar tujuan
tercapai.
4) Harus didaftarkan ke PRSI.
5) Memiliki Prasarana dan Sarana yang memadai seperti :
a. Kolam Renang yang memadai sepanjang 50 meter.
b. Memiliki tempat latihan beban atau fisik.
c. Memiliki Pace clock, stop watch untuk perlengkapan yang lain atlet
memiliki atlet sendiri.
6) Pelatih harus sudah bersertifikat minimal mempunyai lisensi D yaitu tingkat
Kabupaten. Adapun urutan penataran kepelatihan renang adalah sebagai
berikut :
a. Penataran D tingkat Kabupaten. b. Penataran C tingkat Propinsi. c. Penaiaran B tingkat Nasional. d. Penataran A tingkal Nasional bisa menjadi pelatih Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
7) Mengikuti perkembangan gaya-gaya renang dan peraturan yang sedang
berlaku.
8) Organisasi.
Struktur organisasi sebaiknya terdiri dari : 1. Ketua Umum
2. Ketua 1 Bidang Umum : Seksi Kesehalan
Seksi Dana Seksi Dokumentasi Seksi Publikasi Seksi Humas
3. Ketua 2 Bidang Pembinaan dan Prestasi : Seksi Kepelatihan
Seksi Pembinaan 4. Ketua 3 Bidang Prasarana dan Sarana : Seksi Sarana
5. Sekretaris
6. Bendahara
2. Pelatih
Pelatih yang berkualitas adalah seorang pelatih yang disamping
memberikan latihan-latihan fisik dan teknik juga mampu memberikan jalan keluar
dari setiap masalah yang ada pada atlet baik jasmani, mental, emosional maupun
sosial. Seorang pelatih perlu membekali diri dengan hal-hal yang berhubungan
dengan tugasnya, sehingga didalam melatih tidak akan mengalami kesulitan yang
mengakibatkan gagalnya dalam mencapai tujuan.
Seorang pelatih yang berkualitas harus sadar akan kenyataan bahwa ia
dapat benar-benarr mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan
kepribadian atlet dalam hal tertentu. Pengaruh-pengaruh ini dapat berakibat positif
maupun negatif, bermanfaat, dan dapat merusak atau mengganggu, dan yang jelas
dapat berpengaruh relatif tahan lama atau permanen pada seluruh kehidupan atlet
asuhannya.
Menurut Harsono yang dikutip A. Hamidsyah Noer (1990 4 -5)
mengemukakan bahwa, Seorang pelatih harus dapat bertindak pula sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pendidik, guru atau bertindak sebagai ahli jiwa bahkan dapat menjadi tokoh-tokoh
lainnya misalnya :
1) Sebagai bapak atau teman akrab guna mencurahkan isi hati atau pelindung.
2) Sebagai polisi atau hakim yang selalu mengawasi atau menghukum
apabila terjadi pelanggaran atau keteledoran.
3) Sebagai pemimpin, tetapi juga dapat bertindak sebagai pelayan.
4) Disamping tugas-tugas yang diperankan itu, seorang pelalih masih dituntut
dengan tugas-tugas lain :
a) Mengadakan pemanduan
b) Menyusun program latihan
c) Menyusun strategi, menentukan taktik, serta sistem pertandingan
d) Evaluasi hasi pertandingan
e) Mengadakan penyelidikan serta menambah dan mengembangkan
pengetahuan sesuai dengan cabang olahraga yang diasuhnya.
Menurut tugas diatas jadi sangatlah jelas bahwa tugas seorang pelatih
cukup berat dan kompleks. Menurut Mackinney bagaimana dikutip Yusuf
Hadisasmila dan Aip Syarifuddin ( 1996 :27 - 28 ) berpendapat bahwa pelatih
yang baik mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1) Mempunyai kemampuan untuk membantu atlet dalam
mengaktualisasikan potensinya.
2) Bila membentuk tim, didasarkan pada ketrampilan individu yang telah
diajarkannya.
3) Mempunyai ketrampilan dan teknis yang seimbang.
4) Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tingkat intelektual dengan
kemampuan atletnya.
5) Mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam membentuk kondisi
atlet.
6) Lebih mementingkan pada unsur pendidikan secara utuh, baru kemudian
pada unsur pelatihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
7) Membenci kekalahan, tetapi tidak mencari kemenangan dengan berbagai
cara atau yang tidak etis.
8) Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dirinya kearah
penyimpangan profesinya.
9) Mempunyai kemampuan untuk selalu dihormati oleh allet dan teman-
temannya.
10) Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya.
Berdasarkan pendapat diatas, maka seorang pelatih yang berkualitas harus
dibekali dengan beberapa syarat, dimana dengan bekal tersebut pelatih mampu
menjalankan tugasnya dengan baik serta mampu menciptakan atlet-atlet yang
profesional. Tanpa memiliki persyaratan-persyaratan tersebut diatas, maka hasil
pembinan yang dilakukan menjadi kurang baik.
Menurut Sudjarwo (1993 : 3) tugas-tugas pokok yang harus dilakukan seorang
pelatih, antara lain :
1) Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet.
2) Menyusun program latihan untuk jangka pendek maupun latihan jangka
panjang.
3) Menyusun strategi dan menentukan taktik dalam menghadapi
pertandingan.
4) Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan atau setelah
pertandingan.
5) Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, baik secara teori maupun
praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya.
Pelatih mempunyai peranan yang menentukan dalam usaha mencapai tujuan
latihan. Prestasi yang maksimal merupakan tujuan dari setiap latihan olahraga
disamping mempertahankan kesegaran jasmani. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sudjarwo (1993 : 23 ) mengemukakan bahwa, ”ujuan pokok latihan ialah prestasi
maksimal, disamping kesehatan dan kesegaran jasmani".
Pelatih memegang peranan penting bagi setiap pencapaian prestasi, jadi kualitas
pelatih yang profesional harus mampu mengarabkan anak buahnya dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
membina dan harus mampu mengontrol, mengevaluasi setiap latihan. Menurut
Sudjarwo (1993 : 7) syarat-syarat seorang pelatih meliputi :
1) Harus mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan tugasnya
sebagai seorang pelatih olahraga
2) Menguasai ketrampilan cabang olahraga yang diminati, baik secara teori
maupun prektek
3) Memiliki kondisi fisik yang baik, seperti kesegaran jasmani, kemampuan
gerak, dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olahraga yang
dibinanya.
4) Mempunyai pengalaman yang cukup dan selalu berusaha meningkatkan
ilmunya, terutama dalam cabang olahraga yang diminatinya.
5) Dapat bekerjasama dengan atlet, pembantu-pembantunya, dan para ahli
dibidang lain yang mcnunjang peningkatan prestasi.
6) Mempunyai sikap pemimpin yang berwatak dan berkepribadian.
Pelatih memegang peranan penting dalam usaha mencapai prestasi
maksimal, disamping faktor lainnya. Berhasil dan tidaknya tujuan dari latihan
tergantung dari pelatih dan atlet atau pemainnya. Jadi antara pelatih dan atletnya
harus saling bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Pembinaan
Dalam kamus buku besar pengertian pembinaan adalah upaya yang
dilakukan agar sedikit lebih maju atau sempuma, Sedangkan pengertian dari
pembinaan prestasi adalah upaya yang dilakukan untuk memajukan atau
menyempumakan siswa (atlet) agar dapat berprestasi lebih baik. Karakteristik
utama dari pembinaan olahraga prestasi, selalu berorientasi jauh kedepan untuk
mencapai pestasi tinggi menuju ke taraf internasional. Perencanaan tersebut dapat
dikembangkan dengan baik apabila ditunjang dan ditumbuhkan dengan suatu
sistem pembinaan yang mantap, yang diorganisasikan untuk pcmbinaan olahraga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
secara terpadu dan berkesinambungan (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin,
1996:11).
Dalam pembinaan harus menempuh pola yang tepat dan dilakukan dengan
tahap-tahap tertentu.,sehingga potensi yang dimiliki atlet dapat berkembang
secara maksimal. Untuk mencapai prestasi yang maksimal bukan kegiatan mudah.
Karena semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor, memerlukan proses dan waktu
yang cukup lama, sumber dana atau biaya yang cukup, sarana dan prasarana yang
memadai, dan juga dukungan dari masyarakat maupun pemerintah.
Dalam melakukan pembinaan harus dilakukan melalui tahap-tahap
tertentu, dimana tahapan tersebut merupakan salah salu proses untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kemampuan pemain pada
periode tertentu. Menurut Soegiyono (1994 : 6) mengemukakan bahwa tahap
pembinaan prcstasi yaitu :
a. Tahap latihan persiapan dcngan pcmassalan, pembibitan dan pemanduan
bakat.
b. Tahap latihan pembentukan dengan modal pembinaan prestasi.
c. Tahap latihan pernantapan dengan modal puncak prestasi
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembinaan
olahraga prestasi dibutuhkan tahap persiapan meliputi pemassalan, pembibitan,
dan pemanduan bakat agar dihasilkan bibit-bibit atlet yang berkualitas sehingga
mampu menciptakan prestasi maksimal.
a. Pemassalan olahraga
Pemassalan merupakan suatu upaya untuk mengikutsertakan seluruh
lapisan masyarakat dengan sasaran melibatkan semua kelompok umur.
Pelaksanaan kegiatan pemassalan harus dilakukan secara terus menerus, sehingga
nantinya mampu menciptakan bibit-bibit atlet yang baik. Hal ini seperti
dikemukakan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin (1996 : 36) bahwa
"Pemassalan olahraga ialah suatu proses dalam upaya mengikutsertakan peserta
sebanyak mungkin supaya mau terlibat dalam kegiatan olahraga dalam rangka
pencarian bibit-bibit atlet yang berbakat yang dilakukan dengan cara teratur dan
terus-menerus".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tujuan pemassalan olahraga yang dilaksanakan antara lain agar
masyarakat menyadari pentingnya olahraga prestasi, sehingga akan memunculkan
bibit-bibit atlet yang baik. Mcnurut Soegiyono (1994 : 12) mengemukakan bahwa
: "Tujuan pemassalan adalah melibatkan sebanyak-banyaknya atlet dalam
olahraga prestasi sehingga timbul kesadaran masyarakat terhadap pentinganya
olahraga prestasi sebagai bagian upaya peningkatan prestasi olahraga secara
nasional.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pemassalan olahraga disamping untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang baik,
juga untuk menyadarkan masyarakat tentang arti pcntingnya olahraga tcrhadap
peningkatan prestasi olahraga.
Agar masyarakat dapat terlibat sccara aktif dalam pcmassalan olahraga
prestasi, maka perlu ditempuh langkah-Iangkah yang baik dan tepat. Langkah-
langkah yang ditempuh tersebut diharapkan mampu mcwujudkan tujuan
pemassalan olahraga yang telah dilaksanakan. Menurut Yusuf Hadisasmita dan
Aip Syarifudin (1996 : 37) strategi pemassalan olahraga antara lain :
1. Menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Apabila pemassalan olahraga ini akan diterapkan
disekolah-sekolah, maka yang perlu disediakan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan kemampuan masing-masing tingkatannya.
2. Menyediakan penyiapan pengadaan tenaga pengajar atau pelatih olahraga
yang benar-benar memiliki kemampuan untuk menggerakan olahraga pada
anak-anak usia muda disekolah.
3. Mengadakan berbagai bentuk pertandingan cabang olahraga bagi anak-
anak sekolah, baik pertandingan antar kelas, sekolah maupun antara
perkumpulan.
4. Mengadakan demontrasi pertandingan antar atlet-atlet yang berprestasi.
5. Mengadakan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa.
6. Memberikan motifasi kcpada para siswa untuk mau berolahraga.
7. Merangsang minat para sisvva dengan melalui media masa maupun
elektronik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemassalan
olahraga dapat dilakukan disekolah-sekolah maupun diluar sekolah. Pemassalan
dapat berjalan dengan baik, apabila didukung sarana dan prasarana yang
memadai, tenaga pengajar atau pelatih, diadakan pertandingan olahraga,
ditambahkan minat berolahraga pada siswa, serta adanya kerjasama dengan para
orang tua siswa.
Strategi diatas perlu diperhatikan agar tujuan dalam pemassalan olahraga
dapat tercapai yaitu diperolehnya bibil-bibit atlet yang baik. Bibit-bibit atlet yang
baik tersebut akan menopang dalam pembinaan olahraga selanjutnya, sehingga
potensi yang ada pada dirinya dapat dikembangkan dan prestasi maksimal dapat
diciptakan.
b. Pembibitan pemain
Prestasi maksimal bukan merupakan hal yang mudah dicapai. Prestasi
maksimal dapat dihasilkan melalui proses yang panjang. Latihan sejak dini atau
usia muda merupakan salah satu proses mencapai prestasi maksimal. Karena pada
usia muda dimungkinkan dapat dilakukan pembinaan dalam rentang waktu yang
relatif panjang. Disamping latihan sejak dini, bibit-bibit pemain yang baik
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi. Bibit pemain yang baik dan
berbakat, maka akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
sampai pada batas kemampuan maksimal. Pengertian pcmbibitan menurut
Soegiyono (1994 : 14) mcngcmukakan bahwa "Pembibitan adalah upaya yang
diterapkan untuk menjaring atlet berbakat dalam olahraga prestasi, yang diteliti
secara terarah dan intensif melalui orang tua, guru dan pelatih pada suatu cabang
olahraga".
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembibitan
merupakan usaha untuk mendapatkan atlet yang baik dan berbakat. Dimana atlet
yang berbakat tersebut dapat diketahui melalui penelitian secara intensif dan
terarah dari orang tua, guru atau pelatih olahraga. Atlet yang berbakat adalah
seseorang yang memiliki kemampuan yang menonjol baik intelegensi secara
umum maupun khusus dan kemampuan gerak yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Pemanduan bakat
Bakat merupakan salab satu faktor penting didalam mencapai prestasi
yang tinggi pada suatu cabang olahraga. Bakat merupakan potensi dalam diri
pemain yang dapat dikembangkan. Tanpa memiliki bakat yang sesuai dengan
olahraga yang dipelajari maka prestasi maksimal akan sulit tcrcapai
Pada setiap individu terdapat semua faktor yang diperlukan dalam
olahraga, hanya saja dengan perbandingan atau porsi yang berlainan. Untuk itu
ciri-ciri yang terdapat dalam individu perlu dikenali agar dihasilkan bibit-bibit
pemain yang berkualitas. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki bakat
dalam cabang olahraga tersebut dibutuhkan sistem yang disebut pemanduan bakat.
Pemanduan bakat ini didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang mengacu pada
cabang olahraga yang dipelajarinya. Menurut Soegiyono (1994 : 14)
mengemukakan bahwa "Pemanduan bakat merupakan usaha yang dilakukan untuk
memperkirakan peluang atlet yang berbakat dalam berolahraga prestasi untuk
dapat berhasil didalam menjalani program latihan sehingga mencapai prestasi
puncak".
Pemanduan bakat mempunyai peranan penting untuk mendapatkan bibit
atlet yang baik. Pemanduan bakat merupakan upaya untuk memprediksi dengan
probilitas yang tinggi seberapa bcsar peluang seseorang untuk mencapai prestasi
maksimalnya dan apakah seorang atlet muda mampu untuk secara sukses
mcnyelesaikan atau melewati program latihan dasar untuk kemudian ditingkatkan
latihannya menuju prestasi puncaknya. Pemanduan bakat dapat dilakukan melalui
pengamatan terhadap bibit atlet yang dibinanya. Pengamatan tersebut meliputi
antara lain minat terhadap olahraga, kemampuan fisik dan sebagainya.
Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin (1996 : 7 ) langkah-
langkah pemanduan bakat antara lain :
1. Adakan pengamatan terhadap sikap peserta didik pada kegiatan olahraga,
baik disekolah maupun diluar sekolah atau dilingkungan tempat
tinggalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Adakan pengamatan terhadap karakteristik dari peserta didiknya, baik
mengenai kemampuan fisiknya, bentuk fisiknya, ukuran fisik atau
tubuhnya, sifatnya atau asal usulnya.
3. Adakan pengamatan terhadap perkembangan fisik dari peserta didik
tersebut.
4. Setelah mengadakan pengamatan yang dilakukan secara cermat dan penuh
ketelitian, kemudian untuk langkah berikutnya coba adakan pemilihan atau
penyaringan atau seleksi secara umum atau khusus dengan mcnggunakan
alat yang dipakai untuk mengukur atau instrument dari cabang olahraga
yang bersangkutan.
5. Di dalam mengadakan seleksi tersebut, hendaknya didasarkan pada
karakteristik antropometrik, serta kemampuan dan perkembangan dari
fisik peserta didik.
Langkah-langkah pemanduan bakat tersebut mempunyai arti penting untuk
mendapatkan bibit-bibit atlet yang baik. Hal ini disebabkan pemanduan bakat
merupakan langkah yang tepat, karena melalui proses tertentu atau penyaringan
yang lebih teliti melalui alat ukur atau instrument terhadap cabang olahraga yang
dibinanya. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar bakat yang dimiliki
bibit atlet tersebut, sehingga untuk melaksanakan pembinaan dapat lebih baik.
3. Prasarana dan Sarana Renang Guna memperlancar dan mcningkatkan kualitas pembinaan prestasi
renang, maka diperlukan fasilitas dan prasarana, perlengkapan atau sarana dan
alat-alat yang memadai. Menurut Dedeng Kumia (1994) yang mengacu pada
peraturan fasilitas standar FINA, untuk pelaksanaan pertandingan supaya
diusahakan kolam renang serta perlengkapan-perlengkapannya yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut, yaitu :
1. Panjang 50,00 meter.
Bila panel sentuhan peralatan penjurian otomatik dipasang pada ujung tempat start, atau ditambah pada ujung tempat pembalikan, maka panjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kolam haruslah sedemikian hingga terjamin ukuran jarak 50,00 meter yang diisyaratkan antara kedua panel.
2. Toleransi dimensional
Berlawanan dengan ukuran panjang nominal 50,00 meter, diberikan toleransi sebanyak plus 0,03 meter minus 0,00 pada semua tempat di ujung kolam dari 0,3 meter di atas permukaan air dan 0,8 meter dibawah permukaan air. Ini berlaku untuk kedua dinding ujung kolam.
3. Kedalaman air, diisyaratkan minimum 1,0 meter.
4. Lebar minimum 25,00 meter.
5. Dinding-dinding
a. Dinding-dinding kedua kolam harus paralel pada kolam dan
permukaan air dan harus terbuat dari bahan yang padat dan pada
ketinggian 0,8 meter dibawah permukaan air dengan permukaan tidak
licin . Dengan demikian dapat digunakan oleh peta peserta untuk
melakukan pembalikan dan finish dengan selamat.
b. Tonjolan injakan pada seluruh dinding kolam diperkenankan ada.
Tetapi harus terletak paling sedikit 1,2 meter di bawah permukaan air
dan lebarnya 0,1 meter sampai dengan 0,15 meter.
6. Parit-parit
Boleh dibuat pada keempat dinding kolam. Parit-parit di ujung ko1am, kalau ada harus memungkinkan tidak terganggunya pemasangan panel sentuhan sampai 0,3 meter diatas pcrmukaan air . Parit-parit ini harus ditutupi dengan ruji-ruji atau tirai yang sesuai dan harus dilengkapi dengan katup-katup yang dapat diatur, agar air selalu pada ketinggian yang tetap.
7. Lebar lintasan.
Lebar lintasan sekurang-kurangnya 2,0 meter, dimana pada sisi luar lintasan satu dan lintasan terakhir ada ruang selebar sekurang-kurangnya 0,2 meter.
8. Tali-tali lintasan.
Haruslah terentang sepenuhnya sepanjang lintasan, dengan ujung-ujung dikaitkan pada kait-kait yang terpasang terutama pada dinding-dinding ujung kolam. Setiap tali lintasan terdiri dari pelampung-pelampung yang berderet rapat dengan ukuran garis tengah pelampung-pelampung ini adalah 0,05 meter sampai 0,15 meter. Sepanjang 5,00 meter dari masing-masing ujung kolam, warna pelampung-pelampung ini harus berbeda dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
selebihnya. Tidak boleh ada lebih dari satu tali lintasan diantara tiap lintasan. Tali lintasan harus terentang kencang.
9. Penerangan.
Intensitas penerangan diatas tempat start dan ujung tempat pembalikan harus tidak kurang dari 600 lux.
10. Tanda-tanda Garis Lintasan.
Garis-garis dibuat pada dasar, kolam dengan warna gelap nyata, terletak di dasar kolam di tengah-tengah tiap lintasan. Lebar minimum 0,2 meter dan maksimum 0,3 meter, panjang 46,0 meter.
5. Program Latihan
a. Pengertian latihan
Banyak orang merasa berlatih tetapi sebenarnya itu hanya perasaan
rnereka saja. Pada umumnya yang bersangkutan kurang memahami pengertian
tentang latihan yang sebenarnya. A Hamidsyah Noer. (1996 :6) mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian latihan yaitu "suatu proses yang sistematis dari
latihan atau bekerja yang dilaksanakan berulang-ulang secara kontinyu yang
semakin hari semakin bertambah beban latihannnya guna mencapai tujuan".
Hal serupa juga diungkapkan oleh Soeharsono (1992 ;2) yang
mengemukakan tentang pengertian latihan berdasarkap ciri-ciri pelatih yang baik,
maka latihan dapat diartikan sebagai "proses yang sistematis dari berlatih yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah beban latihan serta
intensitas latihannya. Di dalam latihan terdapat proses yang sistematis, dilakukan
berulang-ulang dan ajeg dengan selalu meningkatkan beban latihan untuk
mencapai tujuan. Tujuan pokok dari latihan adalah pencapaian prestasi maksimal.
Dari beberapa pengertian latihan diatas, didapat unsur-unsur latihan antara lain :
1) Sistematis yaitu berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem
tertentu, metodis, dari yang sederhana ke yang Iebih rumit.
2) Berulang-ulang yaitu setiap teknik haruslah diulang sesering mungkin,
dimaksudkan agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi
mudah, dan otomatis pelaksanaanya menjadi menghemat energi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3) Kian hari bertambah beban yaitu setiap kali, secara periodik, segera
setelah tiba saatnya beban latihan ditambah. Jika beban tidak bertambah
prestasi pun sulit meningkat.
Menurut Sudjarwo (1993 : 23) tujuan pokok dari latihan ialah prestasi
maksimal disamping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai dengan
tujuan maka urutan penekanan atau aspek dalam latihan adalah sebagai berikut :
1) Pembentukan Kondisi fisik ( Physical Bild Up)
Unsur-unsur yang harus dibcntuk dan dikembangkan meliputi kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan, kelentukan, ketepatan, keseimbangan dan koordinasi.
2) Pembentukan Teknik (Technical Build Up)
Pembentukan Teknik adalah latihan yang khusus yang dimaksudkan untuk membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan neuromuscular. Pembentukan teknik harus dimulai dari teknik dasar ke teknik tinggi yang akhirnya menuju kepada gerakan-gerakan otomatis.
3) Pembentukan Taktik (Tactical Build Up)
Pembentukan Taktik meliputi petahanan maupun penyerangan termasuk di dalamnya penyusunan strategi, sistem, pola dan tipe.
4) Pembentukan Mental (Mental Build Up)
Pembentukan Mental untuk bertanding dengan unsur psychologis sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti.
5) Pembentukan Kematangan Juara
Dengan bekal fisik, teknik, taktik yang didukung dengan mental bertanding akan merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan proses mental bertanding tersebut. Latihannya dengan jalan mengadakan berbagai pertandingan dengan segala variasi.
b. Pengertian Program Latihan
Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilakukan
dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus mengacu pada beberapa
faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pemainmya akan meningkatkan
kualitas pemain secara maksimal. Untuk menghasilkan program latihan yang baik,
peranan seorang pelatih mempunyai arti yang penting dalam menentukan program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
latihan. Dalam menentukan program latihan harus mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan pokok dari program latihan adalah unuk meningkatkan
kemampuan pemain dan mencapai prestasi yang maksimal.
Program latihan merupakan rencana kegialan yang sudah tersusun dan
harus dilaksanakan di dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus
menyatu pada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Pcnerapan
program latihan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan
meningkatkan kualitas atlet secara maksimal. Suatu ha1 yang harus diperhatikan
dalam menyusun program latihan adalah, menentukan terlebih dahulu tujuan
latihan atau target yang hendak dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih
dengan motifasi unuk mencapai sasaran.
Penyusunan program latihan harus memperhitungkan periodisasi latihan.
Dimana dalam pembagian waktu latihan harus tepat sasarannya. Sehingga dalam
periode latihan yang satu dengan periode yang lain dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Dengan memperhatikan periode latihan dan musim latihan, maka dalam
menentukan tahap-tahap latihan lebih cermat, tepat dan menyasar, sehingga
kemampuan pemain akan meningkat lebih baik dan prestasi maksimal dapat
dicapai.
Dalam menyusun program latihan harus direncanakan dan diperhitungkan
dengan matang, sehingga pada waktu yang telah ditetapkan prestasi yang
diinginkan dapat diraihnya. Untuk membina atlet agar dapat meningkatkan pestasi
setinggi-setinggmya, diperlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, maka latihan-
latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap yang terdiri dari program jangka
panjang, dan jangka tahunan. ( Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin : 1996 : ).
Menurut Sudjarwo (1993 : 81) penyusunan program latihan dapat dibagi
menjadi:
1) Program Jangka Panjang.
Program jangka panjang berhubungan dengan program latihan untuk sasaran dua tahun keatas, misalnya untuk PON atau Olympiade.
2) Program Jangka Menengah.
Program jangka menengah adalah program latihan yang disusun untuk jangka waktu satu tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Program Jangka Pendek.
Program latihan jangka pendek merupakan penyusunan program latihan kurang dari satu tahun.
c. Periodesasi Latihan
Tuntutan latihan adalah mencapai prestasi semaksimal mungkin. Latihan
yang sudah terprogram akan memerlukan waktu yang panjang, untuk itu dibuatlah
suatu jadwal latihan. Jadwal latihan perlu dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan.
Pembagian tahapan dalam program latihan ini disebut sebagai periodesasi latihan.
Periodisasi adalah dasar dari rencana pelatihan seorang atlet. Istilah periodisasi
berasal dari kata periode. Yaitu cara menggambarkan suatu porsi atau pembagian
waktu.
periodisasi adalah metode dimana pelatihan dibagi menjadi lebih kecil,
kemudahan mengelola segmen yang biasanya disebut sebagai fase pelatihan.
periodisasi pelatihan telah berkembang selama berabad-abad, banyak ilmuwan
olahraga dan penulis memberikan kontribusi untuk pengembangannya (Tudor O.
Bompa and G. Gregory Haff)
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin (1996 : 128) menyatakan bahwa
periodesasi latihan adalah "suatu proses pembagian latihan dari rencana latihan
tahunan kedalam tahapan yang lebih kecil "Adapun kegunaan dari periodisasi
latihan adalah sebagai berikut :
1) Pelatih akan dapat mengatur setiap komponen-komponen latihan dari
rencana tahunan.
2) Membantu pelatih dalam menentukan puncak latihan yang tepat,
pertandingan-pertandingan sasaran (dintara pertandingan utama selama
kalender tahunan).
Pembagian waktu latihan harus tepat sasarannya, sehingga antara periode
latihan yang satu dengan periode latihan yang lain dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Menurut Sudjarwo (1993 : 82) periodesasi latihan dapat dijabarkan
sebagai berikut;
1) Latihan dibagi menjadi tiga periode yaitu :
a. Periode Persiapan (Preparation Period)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Periode Pertandingan (Competation Period)
c. Periode Peralihan (Transation Period )
2) Dilihat dari musim latihan dibagi menjadi:
a. Preliminary season
b. Early sEason
c. Midseason
d. late season
e. Post season
Dengan memperhatikan periode latihan dan musim latihan, maka dalam
menentukan tahap-tahap latihan lebih cermat, tepat dan menyasar, sehingga
kemampuan pemain akan meningkat lebih baik dan prestasi yang maksimal dapat
tercapai.
d. Prinsip-Prinsip Latihan
Latihan yang baik harus menganut beberapa prinsip latihan, sehingga
dalam memberi atau meningkatkan beban latihan tidak menganut pada prinsip
latihan yang tepat akan merusak kondisi atletnya. Hal yang demikian ini harus
dihindari serta dalam memberi bcban latihan harus disesuaikan kemampuan dari
masing-masing atletnya.
Dengan mengetahui prinsip-prmsip latihan diharapkan prestasi seorang
atlet dapat cepat meningkat. Tanpa mengetahui hal ini seorang atlet atau pelatih
tidak mungkin akan berhasil dalam latihannya. Sudjarwo (1993 : 21-23}
mcnyarankan agar seluruh program latihan sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip
latihan sebagai berikut:
1) Prinsip Individu
Pemberian latihan harus selalu mengingat kemampuan dan kondisi individu masing-masing atlet. Faktor-faktor individu yang harus mendapat perhatian misalnya, tingkat ketangkasan atlet, umur atau lamanya atlet berlatih harus dibedakan, kcsehatan dan kesegaran jasmaninya, psikologisnya atau mentalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2) Prinsip Penambahan Beban (Overload Principle)
Penambahan beban latihan harus dilakukan tahap demi tahap secara teratur dan ajeg. Beban latihan berat yang diberikan secara terus menerus justru akan mcnghentikan kenaikan prestasi. Sebaiknya setetah dua atau tiga kali latihan kemudian beban ditingkatkan itupun tergantung dari kemampuan atletnya.
3) Prinsip Interval
Latihan interval merupakan serentetan latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu. Prinsip latihan interval ini dapat digunakan untuk suatu rencana latihan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
4) Prinsip Penekanan Beban (Stress)
Pemberian bcban latihan pada suatu saat harus dilaksanakan dengan tekanan yang berat. Penekanan beban latihan tersebut harus sampai menimbulkan kelelahan secara bersungguh-sungguh. Beban berat ini diberikan guna meningkatkan kemampuan organisme, kekuatan mental yang sangat diperlukan untuk menghadapi pertandingan.
5) Prinsip Makanan Baik (Nutrition)
Kalori yang masuk harus sesuai dengati kalori yang dikeluarkan untuk latihan. Untuk seorang atlet diperlukan 25-35% lemak, 15% putih telur, 50-60% hidrat arang dan vitamin serta mineral lainnya.
6) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun
Suatu latihan harus diakukarn secara sistematis yang dilaksanakan sepanjang tahun tanpa berseling.
Sedangkan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin (1996 : 130)
mcnyarankan agar dalam latihan sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Prinsip Beban Lebih (overload)
Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukan oleh atlet. Seorang atlet harus berlatih dengan beban yang lebih berat, namun beban tersebut harus sesuai dengan kemampuan atlet.
2) Prinsip Perkembangan Multi lateral
Prinsip ini sebaiknya diterapkan pada attet-atlet muda. Pada permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar dengan demikian mereka memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk menunjang ketrampilan spekulasinya kelak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3) Prinsip Intensitas Latihan
Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin apabila atlet dilatih atau berlatih melalui suatu program latihan yang intensif, dimana pelatih secara progresif menambahkan beban kerja. Jumlah pengurangan gerakan (repetition) serta kadar intensitas dari repetisi tersebut.
4) Prinsip Kualitas Latihan
Latihan dikatakan berkualitas apabila latihan dan dril-dril yang diberikan memang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan atlet. Koreksi-koreksi yang tepat dan konstruksi sering diberikan, pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai sedetail gerakan dan setiap kesalahan segera diberikan, prinsip-prinsip overload diterapkan, baik dalam aspek fisik maupun mental.
5) Prinsip Berpikir Positif
Jika ingin berprestasi, atlet harus berani sakit dalam latihan. Pelatih harus tahu bagaimana kata hati atlet, apa yang mereka katakan kepada dirinya sendiri. Dan pelatih harus mempengaruhi kata hatinya, mclatih atlet untuk selalu berfikir positif dan optimis, mengubah sikap bahwa berpikir positif lebih baik dari pada negatif.
6) Variasi dalam Latihan
Latihan yang dilakukan biasanya banyak menuntut waktu, pikiran, dan tenaga. Karena itu bukan mustahil jika latihan yang intensif dan terus-menerus terkadang akan menimbulkan rasa bosan pada atlet. Jika sudah bosan, maka gairah pada atlet dan motifasmya untuk berlatih biasanya menurun atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah timbulnya kebosanan berlatih, misalnya dengan cara merencanakan dan menyelenggarakan variasi-variasi dalam latihan.
7) Prinsip Individualisasi
Setiap individu berbeda dalam segi fisik maupun mental, maka setiap individu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu beban yang diberikan pelatih. Latihan merupakan suatu persoalan pribadi bagi atlet dan tidak dapat di sama ratakan bagi semua atlet. Latihan harus direncanakan dan discsuaikan bagi setiap individu atlet agar dapat menghasilkan prestasi yang baik.
8) Penetapan Sasaran (Goal Setting)
Seringkali suatu tim atau atlet tidak berlatih bersungguh-sungguh, atau kurangnya motivasi untuk berlatih karena tidak ada tujuan atau sasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
yang jelas untuk apa atlet berlatih. Karena itu menetapkan sasaran latihan untuk atlet sangat penting.
9) Prinsip Perbaikan Latihan
Kalau atlet sering melakukan kesalahan gerak, maka pada waktu memperbaiki kesalahan tersebut pelatih harus menekankan pada penyebab terjadinya kesalahan.
5. Prestasi
Dalam setiap cabang olahraga prestasi yang maksimal merupakan tujuan
utama yang harus dicapai oleh setiap klub dan atlet. Kenyataan menunjukan
bahwa prestasi yang dicapai oleh klub akan mengharumkan nama klub itu sendiri
serta para atletnya di dalamnya dan juga pelatih yang menanganinya. Untuk
mencapai tersebut bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memerlukan waktu
yang lama, sumber dana yang besar dan prasarana dan sarana yang memadai.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal
dalam olahraga antara lain atlet, pelatih dan lain-lain. Faktor atlet menjadi faktor
utama dalam pencapaian prestasi maksimal karena atlet sebagai pelaku utama
dalam suatu perlombaan. Begitu pula dengan olahraga renang, atletnya dituntut
menguasai ketrampilan secara menyeluruh. Tugas dan tanggung jawab seorang
pelatih dalam sebuah klub renang sangat dominan. Untuk dapat mencapai tujuan
yang maksimal seorang pelatih haruslah kompeten dengan membekali diri dengan
hal-hal yang berhubungan dengan tugasnya.
B. Studi Penelitian yang Sehubungan
Penelitian dewasa ini berarti pencarian teori, pengujian teori, atau
pemecahan masalah. Ini berarti bahwa masalah itu telah ada dan telah diketahui
bahwa pemecahan masalah tersebut sangat diperlukan. Penelitian sebagai cara
pemecahan yang dapat di pahami dalam ilmu pengetahuan merupakan cara-cara
yang lebih dikenal di dunia pendidikan. Maka perlu kiranya diadakan penelitian
terhadap perkembangan Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin dan
maskarebet Eks karisidenan Surakarta tahun 2005-2010, dikarenakan belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
pernah diadakan suatu penelitian terhadap perkembangan perkumpulan renang
tersebut. Beberapa penelitian yang sehubungan dengan penelitian ini antara lain :
• Studi Tentang Prestasi Perkumpulan Renang Bina Taruna Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004, oleh Nur Indah Pangastuti. Tujuan Penelitian :
a. Untuk mengetahui organisasi Perkumpulan Renang Bina Taruna
Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004.
b. Untuk mengetahui pembinaan pada Perkumpulan Renang Bina Taruna Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004.
c. Untuk mengetahui prasarana dan sarana Perkumpulan Renang Bina Taruna Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004.
d. Untuk mengetahui program latihan Perkumpulan Renang Bina Taruna Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004.
e. Untuk mengetahui prestasi yang diraih Perkumpulan Renang Bina Taruna Purwokerto Dari Tahun 1999 Sampai Dengan 2004.
• Studi Perkembangan Klub Sepak Bola PSS Sleman Dari Tahun 2000 Sampai Dengan 2005, oleh Setyo Septri Hermadi. Tujuan Penelitian :
a. Untuk mengetahui organisasi Klub Sepak Bola PSS Sleman b. Untuk mengetahui pembinaan pada Klub Sepak Bola PSS Sleman c. Untuk mengetahui prasarana dan sarana Klub Sepak Bola PSS
Sleman d. Untuk mengetahui program latihan Klub Sepak Bola PSS Sleman e. Untuk mengetahui prestasi yang diraih Klub Sepak Bola PSS
Sleman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Untuk memperoleh berbagai keterangan yang di butuhkan untuk
menyelesaikan penelitian ini, menurut rencana penelitian ini akan dilaksanakan di
kolam latihan Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan pengambilan data dalam penelitian ini direncanakan pada
bulan April 2011
Waktu penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yang pembagiannya
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pertama : Wawancara dengan pengurus
Pelatih dan Atlet
b. Tahap kedua : Pengambilan data observasi dan dokumentasi di lapangan
c. Tahap ketiga : Pengambilan data-data yang kurang dilapangan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif menurut Thomas Jerry R dan Nelson
Jack K (2001 : 216) adalah : “Penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi
mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang actual atau yang ada pada saat
penelitian berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak untuk menguji
hipotesis melainkan hanya untuk meminta gambaran atau deskriptif tentang apa
yang terjadi.”
Teknik yang digunakan adalah dengan Survey dan menggunakan metode
analisi dokumenter yaitu suatu penelitian yang memperoleh informasi yang
sumbernya dari catatan-catatan laporan dan dokumen
Adapun prosedur penelitian guna mempercepat waktu menyelesaikan
penelitian melalui langkah-langkah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Langkah pertama : Orientasi (melihat-lihat atau meninjau supaya lebih kenal
atau lebih tahu).
2. Langkah kedua : Menetapkan hari pelaksanaan pengambilan data.
3. Langkah ketiga : Mengadakan wawancara dengan pengurus dan pemain
4. Langkah keempat : Mengadakan observasi dan pemotretan prasarana dan
sarana, dan pada waktu pembinaan latihan.
5. Langkah kelima : Penyusunan Skripsi.
C. Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan pada sumber data
yang ada, yang meliputi :
1. Dokumentasi yang berhubungan dengan Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet Eks Karisidenan Surakarta.
2. Observasi mengenai prasarana dan sarana yang dimiliki dan digunakan
Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet Eks
Karisidenan Surakarta.
3. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Perkumpulan Renang Tirta Dharma,
Pinguin, dan Maskarebet Eks Karisidenan Surakarta.
4. Wawancara langsung dengan pengurus dan pihak-pihak yang terkait
mengenai Perkumpulan Renang Tirta Dharma, Pinguin, dan Maskarebet Eks
Karisidenan Surakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian,
peneliti menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Observasi.
2. Analisis Dokumentasi
3. Wawancara
Dalam melakukan wawancara meliputi :
a. Narasumber Keorganisasian
b. Narasumber Program Latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Narasumber Pembinaan
d. Narasumber Atlet
E. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian di analisis. Teknik analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain dianalisis
melalui proses mencari dan menyusun secara sistematis sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data dan menjabarkan ke dalam unit-unit.
Dari data yang telah dianalisis akan diperoleh gambaran yang sesungguhnya
mengenai variable yang diteliti, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain ( Sugiyono, 2010 : 334)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data-data yang telah terkumpul berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma
a. Organisasi Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma
1) Berdirinya Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma
Perkumpulan Renang Tirta Dharma adalah perkumpulan yang lahir
pertama kali di Surakarta pada bulan Februari 1998 atas ide tiga orang
yaitu dari Bapak Tjei Gie Wibowo, Djiang Chou, dan Agus Sumarno. PR
Tirta Dharma sudah terdaftar secara resmi di Pengkot PRSI Surakarta pada
tahun 2001. Latar belakang didirikan PR Tirta Dharma yaitu bertujuan
untuk menjadikan wadah atlet renang yang berprestasi di kota Surakarta.
2) Keberadaan Kepengurusan PR Tirta Dharma
a) Pengurus
Susunan Pengurus PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai dengan
2010 adalah sebagai berikut:
Pelindung / Penasehat : Direktur Umum PDAM Kota SKA
Ketua Umum : Agus Sumarno
Sekretaris : Eddy Ismuhargono
Bendahara : Dinar Aritonang
Humas : Ir Sumardi MM
Seksi Usaha : Drs. Nugroho Joko Haryono
Prasarana dan Sarana : Slamet Riyadi
Konsultan Physikologi dan Gizi : Dr. Hery B. Sumaryono
Susunan kepengurusan PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 selalu mengalami bergantian dikarenakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
kepengurusan dari pihak orang tua apabila atletnya pindah ataupun keluar
maka susunan kepengurusan berubah.
Oleh karena itu, susunan kepengurusan PR Tirta Dharma dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2010 tidak termuat pada suatu bentuk dokumen
ataupun arsip pembukuan. Dalam kepengurusan ini pengurus PR Tirta
Dharma cukup aktif dan dibantu para pelatih dalam menjalankan kegiatan
latihan sehari-hari.
Untuk Struktur dan Bagan kepengurusan pada PR Tirta Dharma dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 tidak ada, dikarenakan tidak adanya
dokumen atau arsip yang berhubungan dengan hal ini.
b. Anggota
Anggota klub PR Tirta Dharma adalah semua pengurus, atlet, dan
orang tua. Anggota atlet PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai tahun
2010 tidak termuat dalam arsip pembukuan maupun dokumen. Daftar
anggota yang disampaikan adalah daftar anggota yang terbaru.
Pengelompokan perenang di PR Tirta Dharma didasarkan kepada
kemampuannya dan bukan pada kelompok umur. Jadi meskipun masih
kecil tetapi dia punya kemampuan yang baik maka dia akan bergabung
dengan anggota lain yang punya kemampuan setara.
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD /ART)
Pada masa awal berdirinya sebenarnya PR Tirta Dharma membuat
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang mengacu pada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dibuat oleh PRSI
akan tetapi setelah dicari dokumen tersebut ternyata hilang dan ternyata
sampai sekarang belum bisa ditemukan.
4) Anggaran Belanja
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tidak terlepas dari adanya
dana yang memadai. Dana tersebut akan mendukung proses pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sumber dana
yang diperoleh PR Tirta Dharma adalah dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
a) Donatur
b) Iuran bulanan dari para perenang
Dana yang terkumpul tersebut digunakan PR Tirta Dharma untuk :
a) Membayar pelatih
b) Pengadaan sarana seperti membeli perlengkapan seperti pace clock,
stop watch dll
c) Membiayai kebutuhan pelatih pada saat lomba
5) Rencana Kerja
Rencana kerja atau program kerja yang dilaksanakan oleh PR Tirta
Dharma yaitu :
a) Kegiatan latihan rutin sehari-hari
b) Kegiatan latihan menghadapi pertandingan
c) Mengadakan event-event Kejuaraan
d) Mengikuti event-event Kejuaraan
6) Manajemen
Manajemen PR Tirta Dharma yang berisikan suatu perencanan dan
pengaturan klub berjalan dengan maksimal. Selama ini fungsi manajemen
yang berjalan yaitu mengendalikan, mengkoordinasi, memerintah, dan
merencanakan. Untuk fungsi manajemen lainnya seperti mengorganisasi
selama ini belum bisa berjalan maksimal dikarenakan terdapat pengurus
yang tidak aktif.
7) Administrasi
Administrasi dalam PR Tirta Dharma Surakarta seluruhnya dipegang
oleh sekretaris sedangkan administrasi perlombaan dipegang oleh
sekretaris dibantu oleh seksi kepelatihan.
b. Pelatih
Dalam pelaksanaan pembinaan prestasi di PR Tirta Dharma peran pelatih
sangat dirasakan bagi para perenang. Selama ini apa yang disampaikan pelatih
bagi para perenang PR Tirta Dharma dianggap sudah sesuai dengan
kemampuan mereka. Dan dalam pembinaan para pelatih PR Dharma selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
berupaya agar para atletnya mampu berenang dengan baik, karena dengan
penampilan berenang yang baik maka akan menghasilkan prestasi tersendiri.
Mengenai keberadaan pelatih PR Tirta Dharma dua orang sudah dan dua
orang belum bersertifikat atau berlisensi, tetapi pelatih yang sudah berlisensi
bersedia membagi ilmu yang dimilikinya kepada pelatih yang belum berlisensi.
Adapun para pelatih di PR Tirta Dharma disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 1 : Nama-nama Pelatih di PR Tirta Dharma dan lisensinya
NO NAMA LISENSI
1 Jhony Tanasa C,B
2 Budi Wiyanto C
3 Deni Taufik Widiyanto -
4 Dwi Susanto N. F. -
c. Pembinaan
Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan PR Tirta Dharma meliputi dalam
hal usaha pemassalan, pembibitan, dan pemanduan bakat Adapun usaha
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pemassalan
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan atau menambah anggota
(perenang), maka PR Tirta Dharma diterapkan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Mengadakan kejuaraan supaya menarik minat pecinta renang.
b) Melalui media massa dan penyebaran pamflet.
c) Perenang datang sendiri.
2) Pembibitan
Usaha yang dilakukan untuk mendapat bibit atlet renang yang
potensial, maka PR Tirta Dharma membuka dan memberi kesempatan
seluas-luasnya bagi semua anggota perenang yang memiliki bakat daiam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
bidang renang. Dengan demikian akan diperoleh bibit perenang yang
potensial, yang kemudian dibina dan dikembangkan.
3) Pemanduan Bakat
Usaha pemanduan bakat di PR Tirta Dharma adalah dengan adanya
koordinasi para pelatih dengan para asisten pelatih.
4) Seleksi pemain
Untuk mendapatkan atlit renang yang dipersiapkan untuk mewakili
klub disetiap kejuaraan, PR Tirta Dharma membuka kesempatan seluas-
luasnya bagi para anggota pemain yang berminat.
d. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan sarana yang dimiliki untuk menunjang dan memperlancar
pelaksanaan organisasi dan kegiatan latihan PR Tirta Dharma adalah
sebagai berikut :
1) Alamat Sekretariat
Beralamat di kolam renang Tirtomoyo Jebres jln Kolonel Sutarto Jebres
Solo 57126
2) Alamat Latihan
Beralamat di kolam renang Tirtomoyo Jebres Surakarta.
Prasarana dan sarana yang ada dimiliki PR Tirta Dharma disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 2 : Prasarana dan Sarana yang dimiliki PR Tirta Dharma.
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Meja 2 buah
2 Kursi panjang 4 buah
3 Tali Punggung 2 buah
4 Jam dinding 3 buah 1 rusak
5 Stempel 1 buah
6 Buku Pencatat Waktu 2 buah
7 Bendera 2 buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
8 Tikar 4 buah
9 Buku Notulen 2 buah
10 White board 3 buah 1 rusak
11 Buku kas keuangan 2 buah
12 Pace clock 2 buah
13 Stop watch 5 buah
14 Peluit 4 buah
15 Megaphone 1 buah
16 Vasa 4 buah
17 Payung 2 buah
Fasilitas Kolam Renang di PR Tirta Dharma Surakarta :
1. Panjang : 50 meter.
2. Kedalaman air : 1 s/d 4 meter.
3. Lebar meter : 25 meter
4. Dinding-dinding
a. Dinding-dinding kedua kolam terbuat dari bahan yang semen yang
dilapisi keramik.
b. Tonjolan injakan : terletak 1.2 meter di bawah permukaan air,
Lebar 0.1 meter.
5. Parit-parit : berada di samping kolam, lebar 0,5 meter
7. Lebar lintasan : 2 meter
8. Tali-tali lintasan :
Terentang sepenuhnya sepanjang lintasan, dengan ujung-ujung
dikaitkan pada kait-kait yang terpasang terutama pada dinding-dinding
ujung kolam. Setiap tali lintasan terdiri dari pelampung-pelampung yang
berderet rapat dengan ukuran garis tengah pelampung-pelampung ini adalah
0,05 meter. Sepanjang 50 meter dari masing-masing ujung kolam.
9. Penerangan : terdapat 8 lampu penerangan.
10. Tanda-tanda Garis Lintasan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Garis-garis dibuat pada dasar, kolam dengan warna hitam, terletak di
dasar kolam di tengah-tengah tiap lintasan. Lebar 0,2 meter, panjang 46,0
meter.
3) Fasilitas lain didalam dan diluar gedung
a. Tempat Parkir
b. Warung makan
c. Toilet
d. Mushola
e. Ruang tempat perlengkapan berenang atlet
Prasarana dan sarana renang pada PR Titra Dharma yang belum ada
yaitu loker pribadi untuk menyimpan barang-barang para atlet. Selama ini
para atlet menempatkan pakaian dan tas di tribun tanpa pengawasan.
e. Program Latihan
1) Pelaksanaan Program Latihan
Program latihan renang yang dipakai PR Tirta Dharma disesuaikan
dengan kelompok umur perenang. Program latihan yang dibuat oleh PR tirta
Dharma selama ini mengacu pada pengalaman pelatih dan buku tentang
program latihan yang didapat dari penataran pelatih dan dari
internet.kegiatan latihan yang dilaksanakan PR Tirta Dharma selama ini
meliputi latihan fisik, teknik, taktik, mental, dan kematangan bertanding.
Adapun bentuk latihannya adalah sebagai berikut :
a) Latihan Fisik
Guna meningkatkan kemampuan fisik para perenang PR Tirta Dharma
yaitu setiap kali mereka berlatih untuk terlebih dahulu mereka diharuskan
lari mengelilingi kolam terlebih dahulu.
b) Latihan Teknik
Latihan teknik yang diberikan kepada para perenang supaya perenang
mampu terampil dan menguasai teknik dalam berenang. Latihan tersebut
meliputi latihan start, memperbaiki gaya yang salah, pembalikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
c) Latihan Taktik
Taktik yang disiapkan ketika bertanding.
d) Mental
Pemberian pembinaan dan pengarahan serta dukungan semangat sebelum
bertanding dan saat bertanding diharapkan perenang mampu tampil tanpa
beban.
e) Kematangan Bertanding
Guna mematangkan kemampuan para perenang diharapkan setelah
selesai latihan untuk melakukan latih landing dengan sesama teman
latihan.
2) Isi materi latihan
Dalam pelaksanan latihan harian di PR Tirta Dharma terdiri dari tiga
materi latihan yang meliputi bagian pemanasan, inti, dan pendinginan.
Adapun materi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pemanasan
(1). Lari kecil-kecil
(2). Stretching
b) Latihan inti
Latihan yang dimaksud adalah latihan rutin sehari-hari yang sudah
diberikan pelatih.
c) Pendinginan
Setiap selesai latihan para perenang diharapkan melakukan gerakan
pendinginan sendiri-sendiri dan kemudian diberikan evaluasi dari pelatih
tentang latihan yang baru saja dilakukan.
3) Periodesasi latihan
Periodesasi latihan atau tahap-tahap latihan pada PR Tirta Dharma
adalah tahap persiapan kompetisi dan pada saat kompetisi. Adapun tahap
latihan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tahap Persiapan Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah
1) Mengembangkan dan meningkatkan fisik umum dan khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Meningkatkan intensitas latihan
3) Memperbaiki gaya, start dan pembalikan
4) Pertandingan percobaan atau tes-tes untuk mengecek hasil latihan
5) Mempersiapkan kondisi fisik
b) Tahap Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah :
1) Pencapaian daya tahan yang optimal
2) Pencapaian kekuatan sesuai dengan kebutuhan
3) Kecepatan harus sudah didapat sesuai target
4) taktik pertandingan serta mental bertanding yang kuat.
4) Prinsip- Prinsip Latihan
Pada kegiatan pelatihan di PR tirta Dharma terdapat beberapa hal yang
mengindikasikan adanya prinsip-prinsip dalam latihan. Adapun prinsip-
prinsip itu adalah sebagi berikut :
a) Prinsip Individu
Dalam pemberian latihan para pelatih memberikan latihan sesuai dengan
kemampuan dan kondisi masing-masing atletnya.
b) Prinsip Penambahan Beban
Pemberian beban latihan yang diberikan pelatih dilakukan secara
bertahap disetiap latihan para perenang melakukan latihan dengan
melewati para pelatih dan yang mudah menuju pada pelatih yang
memberikan latihan yang lebih sulit atau berat.
c) Prinsip Interval
Pada kegiatan berlatih berlatih renang di PR Tirta Dharma, latihan yang
diberikan sehari-hari selalu diselingi dengan istirahat.
d) Prinsip kontiniu
Latihan harus sepanjang tahun tanpa terselingi, karena mengingat sifat
adaptasi atlet terhadap lingkungan sangat labil.
e) Prinsip stress
Beban latihan harus dapat membuat tekanan pada fisik dan mental atlet
f) Prinsip Spesialisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Menentukan nomor-nomor spesialisasi agar dapat mencapai prestasi
yang maksimal.
g) Variasi dalam Latihan
Guna mengantisipasi kebosanan dalam latihan maka dalam setiap
latihan para perenang diberikan suatu bentuk variasi latihan.
h) Prinsip Perbaikan Latihan
Dalam kegiatan latihan sehari-hari seringkali para perenang melakukan
kesalahan-kesalahan baik itu gerak maupun teknik, maka pelatihpun
selalu membenarkan kesalahan itu dan mengharapkan pemain agar tidak
mengulangi kesalahan serupa.
5) Jadwal latihan
Perkumpulan Renang Tirta Dharma membagi pelatihan menjadi
sedikitnya tiga kelas, mulai dari kelas perenang pemula hingga perenang
menuju prestasi. Adapun jadwal dan lokasi pelatihan disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 3 : Jadwal Latihan PR Tirta Dharma
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Pagi 06.30
Sore 17.00 17.30 17.00 17.00 17.30 17.00
6) Kejuaraan-kejuaraan
Kejuaraan-kejuaraan atau pertandingan yang pernah di selenggarakan
dan diikuti PR Tirta Dahrma dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
adapun kejuaraan atau pertandingan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kejuaraan yang diselenggarakan
Kejuaraan yang pernah diselenggarakan PR Tirta Dharma dari tahun
2005 sampai tahun 2010 adalah KRAS (Kejuaraan Renang Antar
Sekolah) tahun 2007 yang diselenggarakan di Kolam Renang Tirtomoyo
Jebres Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b) Kejuaraan yang diikuti
PR Tirta Dharma menurut Bapak Jhony Tanasa selama tahun 2005-2010
mengikuti semua event yang diadakan oleh PRSI seperti KEJURNAS,
KRAPSI, KRAPDA selain itu juga mengikuti event-event seperti
Dolphin Cup, Almagary Cup, Tirto Utomo Cup, ISC Cup, Bumi Pala
Cup dan masih banyak sekali event-event yang belum disebut karena
tidak adanya arsip atau dokumen yang menerangkan hal tersebut.
f. Prestasi
Perkumpulan Renang Tirta Dharma mempunyai banyak prestasi
kejuaraan dan dimasukkan ke dalam arsip. Tetapi Hasil prestasi yang
dilampirkan penelitian ini hanya beberapa dari keseluruhan prestasi kejuaraan
yang pernah diikuti. (Lampiran 3)
2. Perkumpulan Renang (PR) Pinguin
a. Organisasi PR Pinguin
1) Berdirinya PR Pinguin
Perkumpulan Renang Pinguin sudah terbentuk sekitar 2004yang didirikan
oleh Bapak Tri Haryadi S.Pd dengan tujuan untuk membina anak-anak
disekitar kolam renang Cokro dan SD sekitar kolam.Atas ide Bapak Tri pula
maka mulai bulan Desember tahun 2005 mulai dibentuk suatu kepengurusan
yang terdiri dari orang tua perenang dengan tujujan untuk lebih
mempersatukan orang tua perenang supaya lebih terjalin.
2) Keberadaan Kepengurusan PR Pinguin
a. Pengurus
Susunan Pengurus PR Pinguin dari tahun 2005 sampai dengan
2010 adalah sebagai berikut :
Ketua : Widodo SH.MM.
Wakil Ketua : Seno S.E
Sekretaris : Marwanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Bendahara : Dalimin
Humas : Totok S.Pd
Seksi Usaha : Tri Suyoto
Prasarana dan Sarana : Sukardi
Dana : Marnowo
Bidang Pelatih : Tri Haryadi S.Pd
Susunan kepengurusan PR Pinguin dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 tidak termuat dalam suatu bentuk dokumen
ataupun arsip pembukuan. Dalam kepengurusan ini pengurus PR
Pinguin banyak yang hadir dalam setiap kegiatan yang diikuti ataupun
yang diadakan oleh PR Pinguin.
Struktur dan bagan kepengurusan pada PR Pinguin dari tahun
2005-2010 tidak ada, karena tidak adanya dokumen atau arsi yang
behubungan.
b. Anggota
Anggota klub PR Pinguin adalah semua pengurus, atlet, dan
orang tua. Anggota atlet PR Pinguin dari tahun 2005 sampai tahun
2010 tidak termuat dalam arsip pembukuan maupun dokumen. Daftar
anggota yang disampaikan adalah daftar anggota yang terbaru.
Pengelompokan perenang di PR Pinguin didasarkan kepada
kemampuannya dan bukan pada kelompok umur. Jadi meskipun masih
kecil tetapi dia punya kemampuan yang baik maka dia akan bergabung
dengan anggota lain yang punya kemampuan setara.
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD /ART)
Pada masa awal berdirinya sebenarnya PR Pinguin membuat Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang mengacu pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga yang dibuat oleh PRSI.
4) Anggaran Belanja
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tidak terlepas dari adanya dana
yang memadai. Dana tersebut akan mendukung proses pelaksanaan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
sehingga dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sumber dana yang diperoleh
PR Tirta Dharma adalah dari :
a) Donatur
b) Iuran bulanan dari para perenang
Dana yang terkumpul tersebut digunakan PR Pinguin untuk :
c) Membayar pelatih
d) Pengadaan sarana seperti membeli perlengkapan
e) Membiayai kebutuhan pelatih pada saat lomba
5) Rencana Kerja
Rencana kerja atau program kerja yang dilaksanakan oleh PR Pinguin yaitu
:
a) Kegiatan latihan rutin sehari-hari
b) Kegiatan latihan menghadapi pertandingan
c) Mengadakan event-event Kejuaraan
d) Mengikuti event-event Kejuaraan
6) Manajemen
Manajemen PR Pinguin yang berisikan suatu perencanan dan pengaturan
klub berjalan dengan maksimal. Selama ini fungsi manajemen yang berjalan
yaitu mengendalikan, mengkoordinasi, memerintah, dan merencanakan.
Untuk fungsi manajemen lainnya seperti mengorganisasi selama ini belum
bisa berjalan maksimal dikarenakan terdapat pengurus yang tidak aktif.
7) Administrasi
Administrasi dalam PR Pinguin Klaten seluruhnya dipegang oleh sekretaris
sedangkan administrasi perlombaan dipegang oleh sekretaris dibantu oleh
seksi kepelatihan.
b. Pelatih
Dalam pelaksanaan pembinaan prestasi di PR Pinguin peran pelatih
sangat dirasakan bagi para perenang. Selama ini apa yang disampaikan pelatih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
bagi para perenang PR Pinguin dianggap sudah sesuai dengan kemampuan
mereka. Dan dalam pembinaan pelatih PR Pinguin selalu berupaya agar para
atletnya mampu berenang dengan baik, karena dengan penampilan berenang
yang baik maka akan menghasilkan prestasi tersendiri.
Mengenai keberadaan pelatih PR Pinguin hanya mempunyai satu pelatih
yaitu Bapak Tri haryadi S.Pd dan bersertifikat C.
c. Pembinaan
Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan PR Pinguin meliputi dalam hal
usaha pemassalan, pembibitan, dan pemanduan bakat Adapun usaha
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pemassalan
`Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan atau menambah anggota
(perenang), maka PR Pinguin diterapkan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengadakan kejuaraan supaya menarik minat pecinta renang.
b) Melalui media massa dan penyebaran pamflet.
c) Perenang datang sendiri.
2) Pembibitan
Usaha yang dilakukan untuk mendapat bibit atlet renang yang
potensial, maka PR Pinguin membuka dan memberi kesempatan seluas-
luasnya bagi semua anggota perenang yang memiliki bakat daiam bidang
renang. Dengan demikian akan diperoleh bibit perenang yang potensial,
yang kemudian dibina dan dikembangkan.
3) Pemanduan Bakat
Usaha pemanduan bakat di PR Pinguin adalah dengan adanya
koordinasi para pelatih dengan para asisten pelatih.
4) Seleksi pemain
Untuk mendapatkan atlit renang yang dipersiapkan untuk mewakili
klub disetiap kejuaraan, PR Pinguin membuka kesempatan seluas-luasnya
bagi para anggota pemain yang berminat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
d. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan sarana yang dimiliki untuk menunjang dan memperlancar
pelaksanaan organisasi dan kegiatan latihan PR Pinguin adalah sebagai
berikut :
1) Alamat Sekretariat
Beralamat di SMA N 1 Polanharjo Jln Karanglo, Polanharjo, Klaten Telp.
(0272)551718.
2) Alamat Latihan
Beralamat di kolam renang Banyumili Ponggok dan Cokro Kembang
Prasarana dan sarana yang ada dimiliki PR Pinguin disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tabel 4 : Prasarana dan Sarana yang dimiliki PR Pinguin.
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Tali Punggung 2
2 Jam dinding 1
3 Stempel 2
4 Buku Pencatat Waktu 3
5 Bendera 1
6 Buku Notulen 1
7 Buku kas keuangan 1
8 Stop watch 3
9 Peluit 3
10 Payung 1
Fasilitas Kolam Renang di PR Pinguin Surakarta :
1. Panjang : 50 meter.
2. Kedalaman air : 2,5 meter.
3. Lebar meter : 20 meter
4. Dinding-dinding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Dinding-dinding kedua kolam terbuat dari bahan yang semen yang dilapisi
keramik.
5. Parit-parit : tidak ada
6. Lebar lintasan : 1.5 meter
7. Tali-tali lintasan : 50 meter
Terentang sepenuhnya sepanjang lintasan, dengan ujung-ujung dikaitkan
pada kait-kait yang terpasang terutama pada dinding-dinding ujung kolam.
Setiap tali lintasan terdiri dari pelampung-pelampung yang berderet rapat.
Sepanjang 50 meter dari masing-masing ujung kolam.
8. Penerangan : Tidak ada
9. Tanda-tanda Garis Lintasan : tidak ada.
3) Fasilitas lain didalam dan diluar gedung
a. Tempat Parkir
b. Warung makan
c. Toilet
d. Mushola
e. Ruang tempat perlengkapan berenang atlet
Prasarana dan sarana renang pada PR Pinguin yang belum ada yaitu
loker pribadi untuk menyimpan barang-barang para atlet. Selama ini para
atlet menempatkan pakaian dan tas di tribun tanpa pengawasan.
e. Program Latihan
1) Pelaksanaan Program Latihan
Program latihan renang yang dipakai PR Pinguin disesuaikan dengan
kelompok umur perenang. Program latihan yang dibuat oleh PR Pinguin
selama ini mengacu pada pengalaman pelatih dan buku tentang program
latihan yang didapat dari penataran pelatih dan dari internet.kegiatan
latihan yang dilaksanakan PR Pinguin selama ini meliputi latihan fisik,
teknik, taktik, mental, dan kematangan bertanding.
Adapun bentuk latihannya adalah sebagai berikut :
a) Latihan Fisik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Guna meningkatkan kemampuan fisik para perenang PR Pinguin yaitu
setiap kali mereka berlatih untuk terlebih dahulu mereka diharuskan lari
mengelilingi kolam terlebih dahulu.
b) Latihan Teknik
Latihan teknik yang diberikan kepada para perenang supaya perenang
mampu terampil dan menguasai teknik dalam berenang. Latihan
tersebut meliputi latihan start, memperbaiki gaya yang salah,
pembalikan.
c) Latihan Taktik
Taktik yang disiapkan ketika bertanding.
d) Mental
Pemberian pembinaan dan pengarahan serta dukungan semangat
sebelum bertanding dan saat bertanding diharapkan perenang mampu
tampil tanpa beban.
e) Kematangan Bertanding
Guna mematangkan kemampuan para perenang diharapkan setelah
selesai latihan untuk melakukan latih tanding dengan sesama teman
latihan.
2) Isi materi latihan
Dalam pelaksanan latihan harian di PR Pinguin terdiri dari tiga materi
latihan yang meliputi bagian pemanasan, inti, dan pendinginan. Adapun
materi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pemanasan
Dalam pemanasan perenang melakukan peregangan
b) Latihan inti
Latihan yang dimaksud adalah latihan rutin sehari-hari yang sudah
diberikan pelatih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c) Pendinginan
Setiap selesai latihan para perenang diharapkan melakukan gerakan
pendinginan sendiri-sendiri dan kemudian diberikan evaluasi dari pelatih
tentang latihan yang baru saja dilakukan.
3) Periodesasi latihan
Periodesasi latihan atau tahap-tahap latihan pada PR Pinguin adalah
tahap persiapan kompetisi dan pada saat kompetisi. Adapun tahap latihan
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tahap Persiapan Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah
1) Mengembangkan dan meningkatkan fisik umum dan khusus
2) Meningkatkan intensitas latihan
3) Memperbaiki gaya, start dan pembalikan
4) Pertandingan percobaan atau tes-tes untuk mengecek hasil latihan
5) Mempersiapkan kondisi fisik
b) Tahap Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah :
1) Pencapaian daya tahan yang optimal
2) Pencapaian kekuatan sesuai dengan kebutuhan
3) Kecepatan harus sudah didapat sesuai target
4) taktik pertandingan serta mental bertanding yang kuat.
4) Prinsip- Prinsip Latihan
Pada kegiatan pelatihan di PR Pinguin terdapat beberapa hal yang
mengindikasikan adanya prinsip-prinsip dalam latihan. Adapun prinsip-
prinsip itu adalah sebagi berikut :
a) Prinsip Individu
Dalam pemberian latihan para pelatih memberikan latihan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi masing-masing atletnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b) Prinsip Penambahan Beban
Pemberian beban latihan yang diberikan pelatih dilakukan secara
bertahap disetiap latihan para perenang melakukan latihan dengan
melewati para pelatih dan yang mudah menuju pada pelatih yang
memberikan latihan yang lebih sulit atau berat.
c) Prinsip Interval
Pada kegiatan berlatih berlatih renang di PR Pinguin, latihan yang
diberikan sehari-hari selalu diselingi dengan istirahat.
d) Prinsip kontiniu
Latihan harus sepanjang tahun tanpa terselingi, karena mengingat
sifat adaptasi atlet terhadap lingkungan sangat labil.
e) Prinsip stress
Beban latihan harus dapat membuat tekanan pada fisik dan mental
atlet
f) Prinsip Spesialisasi
Menentukan nomor-nomor spesialisasi agar dapat mencapai
prestasi yang maksimal.
g) Variasi dalam Latihan
Guna mengantisipasi kebosanan dalam latihan maka dalam setiap
latihan para perenang diberikan suatu bentuk variasi latihan.
h) Prinsip Perbaikan Latihan
Dalam kegiatan latihan sehari-hari seringkali para perenang
melakukan kesalahan-kesalahan baik itu gerak maupun teknik, maka
pelatihpun selalu membenarkan kesalahan itu dan mengharapkan
pemain agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
5) Jadwal latihan
Perkumpulan Renang Pinguin membagi pelatihan menjadi sedikitnya
tiga kelas, mulai dari kelas perenang pemula hingga perenang menuju
prestasi. Adapun jadwal dan lokasi pelatihan disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 5 : Jadwal Latihan PR Pinguin
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Pagi 05.00 05.00
Sore 15.30 15.30 15.30 15.30
Tempat Banyumili Cokro Banyumili
6) Kejuaraan-kejuaraan
Kejuaraan-kejuaraan atau pertandingan yang pernah di selenggarakan
dan diikuti PR Pinguin dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. adapun
kejuaraan atau pertandingan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kejuaraan yang diselenggarakan
Kejuaraan yang pernah diselenggarakan PR Pinguin dari tahun 2005
sampai tahun 2010 adalah Bupati Cup II 2010
b) Kejuaraan yang diikuti
PR Pinguin menurut Bapak Tri H selama tahun 2005-2010 mengikuti
semua event yang diadakan oleh PRSI seperti Almagary Cup,Bupati
Cup, Karanganyar I, II, III dan IV,Dolphin Cup dan Tirta Taruna Cup
f. Prestasi
Prestasi yang telah diraih PR Pinguin dari tahun 2005-2010 belum begitu
menonjol, prestasi yang di capai oleh PR Pinguin selama ini tidak dimasukkan
dalam arsip ataupun dokumen. Akan tetapi ada dua atlet yang menonjol yaitu
1. Surya Agung Febriyanto sebagai perenang terbaik ditingkat SD Putra di
kejuaraan Bupati cup I dan II.
2. Fitria Rahmawati sebagai perenang terbaik ditingkat SD Putri di kejuaraan
Bupati cup I dan II.
Keterangan :
Prestasi diatas berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara, PR
Pinguin tidak memiliki dokumen atau arsip tentang prestasi pada tahun 2005-
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet
a. Organisasi PR Maskarebet
1) Berdirinya PR Maskarebet
Perkumpulan Renang Maskarebet lahir pertama kali di Boyolali pada
sekitar bulan April tahun 2005 atas ide dari Bapak Armanto. Pendirian PR
Maskarebet dilatarbelakangi untuk meramaikan persaingan renang dan
menciptakan atlet renang yang mampu bersaing di kejuaraan renang.
2) Keberadaan Kepengurusan PR Maskarebet
a. Pengurus
Pengurus PR Maskarebet terdiri dari orang tua para perenang.
Adapun susunan Pengurus PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai
dengan 2010 adalah sebagai berikut:
- Ketua umum Wakil ketua Sekretaris : Armanto
- Bendahara : Maryana Kristyaningsih
- Humas : Sutarman
- Prasarana dan Sarana : Sri Widodo
- Bidang kepelatihan dan prestasi : Budi Karsono
- Pembantu umum : M. soleh
Susunan kepengurusan PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 tidak termuat pada suatu bentuk dokumen ataupun
arsip pembukuan. Dalam kepengurusan ini pengurus PR Maskarebet
yang aktif hanya Bapak Armanto dibantu para pelatih dalam kegiatan
latihan sehari-hari.
Untuk Struktur dan Bagan kepengurusan pada PR Maskarebet
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 tidak ada, dikarenakan tidak
adanya dokumen atau arsip yang berhubungan dengan hal ini.
b. Anggota
Anggota PR Maskarebet adalah semua perenang dan pengurus.
Anggota pemain PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai tahun 2010
tidak banyak mengalami perubahan akan tetapi tidak termuat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
arsip pembukuan maupun dokumen. Daftar anggota yang disampaikan
adalah daftar anggota yang terbaru.
Pengelompokan pemain di PR Maskarebet didasarkan pada
kelompok umur. Berikut ini adalah nama-nama perenang PR
Maskarebet
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART)
Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga yang dipakai PR Maskarebet
mengacu pada Anggaran rumah tangga yang dipakai oleh PRSI.
4) Anggaran Belanja
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tidak terlepas dari adanya dana
yang memadai. Dana tersebut akan mendukung proses pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sumber dana
yang diperoleh PR Maskarebet adalah dari :
a) Donatur
b) Iuran bulanan dari perenang
Dana yang terkumpul tersebut digunakan PR Maskarebet untuk:
a) Membayar pelatih
b) Pengadaan sarana seperti membeli pace clock, stop watch
c) Membiayai kegiatan pertandingan
Keterangan :
Disetiap pertandingan keluar pemain masih dibebankan untuk mengurusi
kebutuhannya sendiri, seperti konsumsi.
5) Rencana Kerja
Rencana kerja atau program kerja yang dilaksanakan oleh PR Maskarebet
yaitu:
a) Kegiatan latihan rutin sehari-hari
b) Kegiatan latihan menghadapi pertandingan
c) Mengikuti event-event kejuaraan
6) Manajemen
Manajemen PR Maskarebet yang berisikan suatu perencanan dan
pengaturan klub berjalan dengan maksimal. Selama ini fungsi manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
yang berjalan yaitu mengendalikan, mengkoordinasi, memerintah, dan
merencanakan. Untuk fungsi manajemen lainnya seperti mengorganisasi
selama ini belum bisa berjalan maksimal dikarenakan terdapat pengurus
yang tidak aktif.
7) Administrasi
Administrasi dalam PR Maskarebet Boyolali seluruhnya dipegang oleh
sekretaris sedangkan administrasi perlombaan dipegang oleh sekretaris
dibantu oleh seksi kepelatihan.
b. Pelatih
Dalam pelaksanaan pembinaan prestasi di PR Maskarebet peran pelatih
sangat dirasakan bagi para perenang. Selama ini apa yang disampaikan pelatih
bagi para perenang PR Maskarebet dianggap sudah sesuai dengan kemampuan
mereka. Dan dalam pembinaan para pelatih PR Maskarebet selalu berupaya
agar para perenangnya mampu berenang dengan baik, karena dengan
penampilan berenang yang baik maka akan menghasilkan prestasi tersendiri.
Mengenai keberadaan pelatih PR Maskarebet sudah ada yang
bersertifikat atau berlisensi, akan tctapi juga masih ada pelatih yang belum
memiliki lisensi.Adapun para pelatih di PR Maskarebet disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 6 : Nama-nama Pelatih di PR Maskarebet dan lisensinya
NO NAMA LISENSI
I Budi Karsono C
2 Joko Laksono -
c. Pembinaan
Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan PR Maskarebet meliputi dalam
hal usaha pemassalan, pembibitan, dan pemanduan bakat. Adapun usaha
pelaksanaannya adalah sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
1) Pemassalan
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan atau menambah anggota
(perenang), maka PR Maskarebet menerapkan langkah-Iangkah sebagai
berikut:
a). Melalui media massa dan penyebaran pamflet.
b). Perenang datang sendiri.
2) Pembibitan
Usaha yang dilakukan untuk mendapat bibit atlet renang yang potensial,
maka PR Maskarebet membuka dan memberi kesempatan seluas-luasnya
bagi semua anggota perenang yang memiliki bakat dalam bidang renang.
Dengan demikian akan diperoleh bibit perenang yang potensial, yang
kemudian dibina dan dikembangkan.
3) Pemanduan Bakat
Usaha pemanduan bakat di PR Maskarebet adalah dengan adanya
koordinasi para pelatih dengan para asisten pelatih.
4) Seleksi pemain
Untuk mendapatkan atlit renang yang dipersiapkan untuk mewakili klub
disetiap kejuaraan, PR Maskarebet membuka kesempatan seluas-luasnya
bagi para anggota perenang yang berminat tetapi dalam pemilihan juga
dilihat dari hasil waktu yang diperoleh setiap atlet.
d. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan sarana yang dimiliki untuk menunjang dan
memperlancar pelaksanaan organisasi dan kegiatan latihan PR Maskarebet
adalah sebagai berikut:
1) Alamat Sekretariat
Beralamat di Bendan RT 15/II Banyudono, Boyolali.
2) Alamat Latihan
Beralamat di kolam renang Pengging Boyolali.
Prasarana dan sarana yang ada dimiliki PR Maskarebet disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 7 : Prasarana dan sarana yang dimiliki oleh PR Maskarebet.
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Meja 1 buah
2 Kursi 2 buah
3 Jam dinding 1 buah
4 Stempel 1 buah
5 Tikar 2 buah
6 Buku Notulen 1 buah
7 Papan tulis 1 buah
8 Buku kas keuangan 1 buah
9 Pace clock 1 buah
10 Stop watch 2 buah
11 Peluit 2 buah
Fasilitas Kolam Renang di PR Maskarebet Boyolali
1. Panjang : 40 meter.
2. Kedalaman air : 2.5 meter.
3. Lebar meter : 20 meter
4. Parit-parit : Tidak ada
5. Penerangan : Tidak ada
3) Fasilitas lain didalam dan diluar gedung
a) Tempat Parkir
b) Kantin
c) Toilet
d) Mushola
Prasarana dan sarana renang pada PR Maskarebet yang belum ada adalah
tempat untuk perlengkapan para perenang. Selama ini para perenang
menempatkan pakaian di tribun tanpa pengawasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
e. Program Latihan
1) Pelaksanaan Program Latihan
Program latihan renang yang di pakai PR Maskarebet disesuaikan
dikelompok umur perenang. Program latihan yang dibuat oleh PR
Maskarebet selama ini mengacu pada pengalaman pelatih dan buku tentang
program latihan renang yang didapat dari penataran pelatih dan dari internet.
Kegiatan latihan yang dilaksanakan PR Maskarebet selama ini meliputi
latihan fisik, teknik, taktik, mental, dan kematangan bertanding
Adapun bentuk latihannya adalah sebagai berikut :
a) Latihan Fisik
Guna meningkatkan kemampuan fisik para perenang PR Maskarebet
yaitu setiap kali mereka berlatih untuk terlebih dahulu mereka
diharuskan lari mengelilingi kolam terlebih dahulu.
b) Latihan Teknik
Latihan teknik yang diberikan kepada para perenang supaya perenang
mampu terampil dan menguasai teknik dalam berenang. Latihan tersebut
meliputi latihan start,memperbaiki gaya yang salah, pembalikan.
c) Latihan Taktik
Taktik yang disiapkan ketika bertanding.
d) Mental
Pemberian pembinaan dan pengarahan serta dukungan semangat
sebelum bertanding dan saat bertanding diharapkan perenang mampu
tampil tanpa beban.
e) Kematangan Bertanding
Guna mematangkan kemampuan para perenang diharapkan setelah
selesai latihan untuk melakukan latih landing dengan sesama teman
latihan.
2) Isi materi latihan
Dalam pelaksanan latihan harian di PR Maskarebet terdiri dari tiga
materi latihan yang meliputi bagian pemanasan, inti, dan pendinginan.
Adapun materi tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
a) Pemanasan
(1). Lari kecil-kecil
(2). Stretching
b) Latihan inti
Latihan yang dimaksud adalah latihan rutin sehari-hari yang sudah
diberikan pelatih.
c) Pendinginan
Setiap selesai latihan para perenang diharapkan melakukan gerakan
pendinginan sendiri-sendiri dan kemudian diberikan evaluasi dari
pelatih tentang latihan yang baru saja dilakukan.
3) Periodesasi Latihan
Periodesasi latihan atau tahap-tahap latihan pada PR Maskarebet
adalah tahap persiapan kompetisi dan pada saat kompetisi. Adapun tahap
latihan tersebut adalah sebagai berikut;
a. Tahap Persiapan Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hcndak dicapai adalah
1) Mengembangkan dan meningkatkan fisik
2) Meningkatkan intensitas latihan
3) Memperbaiki gaya, start dan pembalikan
4) Mengevaluasi teknik dan taktik dalam latihan
5) Mempersiapkan kondisi fisik sebelum bertanding
6) Persiapan mental
b. Tahap Kompetisi
Pada tahap ini sasaran yang hendak dicapai adalah menjaga kondisi
fisik dan memantapkan keterampilan dan taktik pertandingan
serta mental bertanding yang kuat.
4) Prinsip-prinsip latihan
Pada kegiatan pelatihan di PR Maskarebet terdapat hal yang
mengindikasikan adanya prinsip-prinsip dalam latihan. Adapun prinsip-
prinsip yang diginakan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1) Prinsip Individu
Dalam pemberian latihan para pelatih memberikan latihan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi masing-masing perenangnya.
2) Prinsip Penambahan Beban
Pemberian beban latihan yang diberikan pelatih dilakukan secara
bertahap disetiap latihan para perenang melakukan latihan dengan
melewati para pelatih dari yang mudah menuju pada pelatih yang
memberikan latihan yang lebih sulit atau berat.
3) Prinsip Interval
Pada kegiatan berlatih renang di PR Maskarebet latihan yang diberikan
sehari-hari selalu diselingi dengan istirahat.
4) Variasi dalam Latihan
Guna mengantisipasi kebosanan dalam latihan maka dalam setiap
latihan para perenang diberikan suatu bentuk variasi latihan.
5) Prinsip Perbaikan Latihan
Dalam kegiatan latihan sehari-hari seringkali para perenang
melakukan kesalahan-kesalahan baik itu gerak maupun teknik, maka
pelatihpun selalu membenarkan kesalahan itu dan mengharapkan
perenang agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
5) Jadwal latihan
Perkumpulan Renang Maskarebet membagi pelatihan menjadi tiga kelas,
mulai dari kelas perenang pemula, menengah hingga perenang lanjut.
Adapun jadwal latihan yang dilakukan PR Maskarebet disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 8 : Jadwal Latihan PR Maskarebet
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
15.30 15.30 15.30 15.30 15.30 15.30
6) Kejuaraan-kejuaraan
Perkumpulan Renang Maskarebet selama tahun 2005-2010 belum pernah
mengadakan kejuraan renang,sedangkan kejuaraaan yang pernah diikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
menurut Bapak Armanto antara lain seperti KRAP Jateng-DIY, Dolphin
Cup dan Bupati Cup Boyolali.
f. Prestasi
Karena termasuk baru berdiri prestasi yang telah dicapai oleh PR
Maskarebet selama 2005-2010 belum begitu menonjol, prestasi yang dicapai
oleh PR Maskarebet selama ini tidak dimasukkan dalam arsip ataupun
dokumen. dimasukkan. Akan tetapi ada dua yang menonjol salah satunya
yaitu:
1. Galuh Gurdanto sebagai perenang terbaik ditingkat SMP Putra di kejuaraan
Bupati Cup 2010
2. Devi Karisma sebagai perenang terbaik ditingkat SMA Putri di kejuaraan
Bupati Cup 2010
Keterangan:
Prestasi diatas berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara, PR
Maskarebet tidak memiliki dokumen atau arsip tentang prestasi pada tahun
2005 sampai 2010.
B. Kriteria Penilaian
Tabel 9. Kriteria Penelitian
No Unsur yang dinilai baik kurang baik susunan pengurus ada tidak ada
AD / ART ada tidak ada anggaran belanja ada tidak ada
rencana kerja ada tidak ada manajemen ada tidak ada
a organisasi
administrasi ada tidak ada b pelatih lisensi a,b,c,d tidak ada
pemasalan olahraga ada tidak ada pembibitan pemain ada tidak ada c pembinaan pemanduan bakat ada tidak ada
peralatan lengkap tidak lengkap d prasarana dan
sarana kolam renang standar dibawah
standar bentuk latihan ada tidak ada e program latihan
periodisasi ada tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
prisip latihan ada tidak ada
jadwal latihan 90 menit/hari
< 90 menit/hari
nasional ada tidak ada karisidenan ada tidak ada f prestasi
daerah ada tidak ada
Ket :
1. Organisasi : 5-6 = 5 2. Pelatih : ada = 5 : 3-4 = 3 : kurang = 3 : 1-2 = 1 : tidak ada = 1 3. Pembinaan : 3 = 5 4. Prasarana dan Sarana : Kolam Standar : 3 : 2 = 3 : Peralatan : 2 : 1 = 1 5. Program latihan : 4 = 5 6. Prestasi : Nasional = 5 : 3 = 4 : Karesidenan = 3 : 2 = 3 : Daerah = 1 : 1 = 1
C. Analisis Data
Dari data-data yang telah terkumpul dan di susun menurut jenisnya kemudian di
analisis. Adapun hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut :
i. Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma
a) Organisasi
1) PR Tirta Dharma mempunyai tujuan untuk menjadikan wadah atlet renang
yang berprestasi di kota Surakarta.
2) PR Tirta Dharma mempunyai susunan pengurus tahun 2005-2010.
3) PR Tirta Dharma tidak mempunyai bagan struktur kepengurusan tahun
2005-2010.
4) PR Tirta Dharma didalamnya terdapat unsur-unsur organisasi.
5) Manajemen PR Tirta Dharma terdapat perencanaan dan pengaturan
didalam fungsi pengendalian, pengkoordinasian, fungsi memerintah,
fungsi mengorganisasi dan fungsi perencanaan.
6) Administrasi seluruhnya dipegang oleh sekretaris, sedangkan untuk
administrasi perlombaan dipegang oleh sekretaris dibantu oleh seksi
kepelatihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b) Pelatih
1) Peran pelatih sangat dirasakan bagi para perenang PR Tirta Dharma.
2) Pelatih di PR Tirta Dharma ada dua sudah berlisensi dan ada dua yang
belum berlisensi
3) Jumlah pelatih dalam PR Tirta Dharma cukup
c) Pembinaan
PR Tirta Dharma menerapkan pembinaan yang meliputi pemassalan,
pembibitan pemain, pemanduan bakat dan seleksi pemain.
d) Prasarana dan Sarana
1) Prasarana dan sarana latihan PR Tirta Dharma cukup memadai dan
mendukung.
2) Memiliki tempat untuk menyimpan peralatan untuk renang.
3) Prasarana untuk tempat penyimpanan pakaian dan tas perenang belum ada.
4) Prasarana dan sarana kolam renang di PR Tirta Dharma cukup standar
dalam persyaratan
e) Program Latihan
1) Program latihan yang dilaksanakan di PR Tirta Dharma terprogram
menurut kelompok umur.
2) Pelaksanaan latihan di PR Tirta Dharma meliputi latihan fisik, latihan
teknik, latihan taktik,mental dan kematangan bertanding.
3) Adanya isi materi dalam program latihan yang meliputi pemanasan,
latihan inti dan pendinginan.
4) Periodesasi atau tahapan dalam latihan di PR Tirta Dharma dipersiapkan
untuk mengikuti kompetisi.
5) Program latihan yang diterapkan didalamnya terkandung prinsip-prinsip
latihan.
6) Berbagai kegiatan kejuaraan renang telah diikuti klub baik itu kejuaraan
yang diadakan sendiri maupun kejuaraan renang yang diadakan PR lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
f) Prestasi
1) Prestasi-prestasi yang diperoleh PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai
tahun 2010 tertulis dan tersimpan dalam dokumen ataupun arsip
pembukuan.
2) Hasil prestasi PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai dengan 2010
ditingkat Eks Karesidenan Surakarta adalah baik
3) Hasil Prestasi PR Tirta Dharma dari tahun 2005 sampai tahun 2010
ditingkat nasional adalah kurang sedang ditingkat Surakarta adalah baik.
ii. Perkumpulan Renang (PR) Pinguin
a) Organisasi
1) PR Pinguin mempunyai tujuan untuk mempersatukan orang tua perenang
supaya lebih terjalin.
2) PR Pinguin mempunyai susunan pengurus tahun 2005 sampai tahun 2010.
3) PR Pinguin tidak mempunyai bagan struktur kepengurusan tahun 2005
sampai tahun 2010.
4) PR Pinguin didalamnya terdapat unsur-unsur organisasi.
5) Manajemen PR Pinguin terdapat perencanaan dan pengaturan didalam
fungsi pengendalian, pengkoordinasian, fungsi memerintah, fungsi
mengorganisasi dan fungsi perencanaan.
6) Administrasi seluruhnya dipegang oleh sekretaris, sedangkan untuk
administrasi perlombaan dipegang oleh sekretaris dibantu oleh seksi
kepelatihan.
b) Pelatih
1) Peran pelatih sangat dirasakan bagi para perenang PR Pinguin.
2) Pelatih di PR Pinguin sudah berlisensi.
3) Pelatih di PR Pinguin hanya memiliki satu pelatih.
c. Pembinaan
PR Pinguin menerapkan pembinaan yang meliputi pemassalan, pembibitan
perenang, pemanduan bakat dan seleksi perenang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
d. Prasarana dan sarana
1) Prasarana dan sarana latihan PR Pinguin cukup memadai dan mendukung.
2) Prasarana untuk tempat penyimpanan alat, pakaian dan tas perenang
belum ada.
3) Prasarana dan sarana kolam renang di PR Pinguin belum standar dalam
persyaratan.
e. Program latihan
1) Program latihan yang dilaksanakan di PR Pinguin terprogram menurut
kelompok umur.
2) Pelaksanaan latihan di PR Pinguin meliputi latihan fisik, latihan teknik,
latihan taktik,mental dan kematangan bertanding.
3) Adanya isi materi dalam program latihan yang meliputi pemanasan, latihan
inti dan pendinginan.
4) Periodesasi atau tahapan dalam latihan di PR Pinguin dipersiapkan untuk
mengikuti kompetisi.
5) Program latihan yang diterapkan didalamnya terkandung prinsip-prinsip
latihan.
6) Berbagai kegiatan kejuaraan renang telah diikuti klub baik itu kejuaraan
yang diadakan sendiri maupun kejuaraan renang yang diadakan PR lain.
f. Prestasi
1) Prestasi-prestasi yang diperoleh PR Pinguin dari tahun 2005 sampai tahun
2010 tidak tertulis dan tersimpan dalam dokumen ataupun arsip
pembukuan.
2) Hasil prestasi PR Pinguin dari tahun 2005 sampai dengan 2010 ditingkat
Eks Karesidenan Surakarta adalah kurang
3) Hasil Prestasi PR Pinguin dari tahun 2005 sampai tahun 2010 ditingkat
nasional adalah kurang sedang ditingkat Klaten adalah baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
iii. Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet
a) Organisasi
1) PR Maskarebet mempunyai tujuan untuk meramaikan persaingan renang
dan menciptakan atlet renang yang mampu bersaing di kejuaraan.
2) PR Maskarebet mempunyai susunan pengurus tahun 2005 sampai tahun
2010.
3) PR Maskarebet tidak mempunyai bagan struktur kepengurusan tahun 2005
sampai tahun 2010.
4) PR Maskarebet didalamnya terdapat unsur-unsur organisasi.
5) Manajemen PR Maskarebet terdapat perencanaan dan pengaturan didalam
fungsi pengendalian, pengkoordinasian, fungsi memerintah, fungsi
mengorganisasi dan fungsi perencanaan.
6) Administrasi seluruhnya dipegang oleh sekretaris, sedangkan untuk
administrasi perlombaan dipegang oleh sekretaris dibantu oleh seksi
kepelatihan.
b) Pelatih
1) Peran pelatih sangat dirasakan bagi para perenang PR Maskarebet.
2) Pelatih di PR Maskarebet sudah berlisensi dan ada yang belum.
3) Pelatih di PR Maskarebet hanya memiliki dua pelatih.
e. Pembinaan
PR Maskarebet menerapkan pembinaan yang meliputi pemassalan,
pembibitan perenang, pemanduan bakat dan seleksi perenang.
d. Prasarana dan sarana
1) Prasarana dan sarana latihan PR Maskarebet belum memadai dan
mendukung.
2) Prasarana untuk tempat penyimpanan alat, pakaian dan tas perenang belum
ada.
3) Prasarana dan sarana kolam renang di PR Maskarebet kurang standar
dalam persyaratan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
e. Program latihan
1) Program latihan yang dilaksanakan di PR Maskarebet terprogram menurut
kelompok umur.
2) Pelaksanaan latihan di PR Maskarebet meliputi latihan fisik, latihan
teknik, latihan taktik, mental dan kematangan bertanding.
3) Adanya isi materi dalam program latihan yang meliputi pemanasan, latihan
inti dan pendinginan.
4) Periodesasi atau tahapan dalam latihan di PR Maskarebet dipersiapkan
untuk mengikuti kompetisi.
5) Program latihan yang diterapkan didalamnya terkandung prinsip-prinsip
latihan.
6) Berbagai kegiatan kejuaraan renang telah diikuti yang diadakan PR lain.
f. Prestasi
1) Prestasi-prestasi yang diperoleh PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai
tahun 2010 tidak tertulis dan tersimpan dalam dokumen ataupun arsip
pembukuan.
2) Hasil prestasi PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai dengan 2010
ditingkat Eks Karesidenan Surakarta adalah kurang
3) Hasil Prestasi PR Maskarebet dari tahun 2005 sampai tahun 2010 ditingkat
nasional adalah kurang sedang ditingkat Boyolali adalah baik.
D. Simpulan Sementara
1. Perkumpulan Renang (PR) Tirta Dharma
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PR Tirta Dharma, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a) Organisasi di PR Tirta Dharma adalah kurang baik karena walaupun sudah
memenuhi standarisasi PRSI tetapi pengurus tidak menjalankan tugasnya
masing-masing.
b) Pelatih PR Tirta Dharma adalah kurang baik karena ada pelatih yang belum
bersertifikasi.
c) Metode pembinaan yang dilakukan oleh PR Tirta Dharma adalah baik karena
ada metode pembinaan menurut kelompok umur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
d) Prasarana dan sarana yang dimiliki PR Tirta Dharma adalah baik karena dapat
mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memajukan
prestasi atlet sesuai dengan standarisasi perkumpulan renang.
e) Program latihan yang dilakukan oleh PR Tirta Dharma adalah baik karena
program latihan yang diberikan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan
atlet. Selain itu latihannya juga memakai periodesasi dan memuat adanya
prinsip-prinsip latihan.
f) Prestasi yang diraih PR Tirta Dharma di tingkat nasional adalah kurang,
sedangkan untuk di tingkat Daerah dan Karisidenan Surakarta adalah baik
karena selalu menguasai event-event yang diikuti.
2. Perkumpulan Renang ( PR) Pinguin
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan di PR Piguin maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a) Organisasi di PR Pinguin adalah kurang baik dikarenakan kurang seksi-seksi
dalam organisasi dan belum berfungsinya secara maksimal dalam
kepengurusannya.
b) Pelatih PR Pinguin adalah kurang baik karena walaupun sudah bersertifikasi
namun jumlah pelatihnya kurang.
c) Metode pembinaan yang dilakukan oleh PR Pinguin adalah baik karena ada
metode pembinaan menurut kelompok umur.
d) Prasarana dan sarana yang dimiliki PR Pingun adalah kurang baik karena
belum dapat mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memajukan prestasi atlet sesuai dengan standarisasi perkumpulan renang.
e) Program latihan yang dilakukan oleh PR Pinguin adalah baik karena program
latihan yang diberikan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan atlet.
Selain itu latihannya juga memakai periodesasi dan memuat adanya prinsip-
prinsip latihan.
f) Prestasi yang diraih PR Pinguin di tingkat nasional dan karesidenan
Surakarta adalah kurang, sedangkan untuk di tingkat daerah adalah baik
karena sebagian besar menguasai event-event yang diikuti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
3. Perkumpulan Renang (PR) Maskarebet
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan di PR Maskarebet maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a) Organisasi di PR Maskarebet adalah kurang baik karena dalam
kepengurusannya belum berjalan sesuai ddengan jabatannya.
b) Pelatih PR Maskarebet adalah kurang baik karena walaupun sudah
bersertifikasi namun jumlah pelatihnya kurang.
c) Metode pembinaan yang dilakukan oleh PR Maskarebet adalah baik karena
ada metode pembinaan menurut kelompok umur.
d) Prasarana dan sarana yang dimiliki PR Maskarebet adalah kurang karena
belum mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memajukan prestasi atlet sesuai dengan standarisasi perkumpulan renang.
e) Program latihan yang dilakukan oleh PR Maskarebet adalah baik karena
program latihan yang diberikan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan
atlet. Selain itu latihannya juga memakai periodesasi dan memuat adanya
prinsip-prinsip latihan.
f) Prestasi yang diraih PR Maskarebet di tingkat nasional dan eks Karisedenan
Surakarta adalah kurang, sedangkan untuk di tingkat daerah adalah baik
karena sebagian besar menguasai event-event yang diikuti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Tabel 9. Kesimpulan hasil Penelitian
No Spesifikasi Tirta Dharma Pinguin Maskarebet
1 Organisasi kurang (1) kurang (1) kurang (1)
2 Pelatih sedang ( 3) kurang (1) kurang (1)
3 Metode Pembinaan Baik ( 5) Baik (5) Baik (5)
4 Prasarana dan
Sarana Baik (5) Kurang (2) Kurang (2)
5 Program Latihan Baik (5) Baik (5) Baik (5)
6 Prestasi Nasional baik (5) kurang (0) kurang (0)
Karisidenan baik (5) sedang (3) Kurang (1)
Daerah baik (5) baik (5) Baik (5)
jumlah nilai Baik (34) Sedang (22) Sedang (20)
Ket
Nilai 30 – 40 : Baik
Nilai 20 – 30 : sedang
Nilai < 20 : Kurang
B. Implikasi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
masukan kepada para pengurus dan pelatih PR Tirta Dharma, Pinguin dan
Maskarebet mengenai pestasi yang diraih selama ini. Pelaksanaan pembinaan
hendaknya ditingkatkan, kelemahan dan kekurangan hendaknya diperbaiki dan
dibenahi.
Dari hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai motivasi bagi
kemajuan prestasi para atlet renang dan perkumpulan-perkumpulan renang yang
ada di eks karisidenan Surakarta, sehingga keberadaan PR Tirta Dharma, Pinguin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
dan maskarebet dapat semakin berkembang dan dapat memberikan sumbangan
yang berharga bagi peningkatan renang di Indonesia.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di PR Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet
maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk para pengurus organisasi PR Tirta Dharma, Pinguin dan Maskarebet
perlu meningkatkan keberadaanya yang selama ini kurang berjalan dengan
baik dan perlu membuat bagan struktur organisasi agar terlihat lebih jelas
tugas, tanggung jawab dan kewenangannya.
2. Prasarana dan sarana yang dimiliki harus dirawat dengan baik dan memenuhi
bagi peralatan yang kurang.
3. Prestasi yang telah diraih selama ini supaya dipertahankan dan lebih baik
ditingkatkan.
4. Untuk para pelatih diharapkan selalu meningkatkan ilmu yang dimiliki
dengan cara mengikuti penataran pelatih yang diselenggarakan oleh PRSI dan
juga mencari di internet