dicetak oleh : percetakan & penerbit syiah kuala
TRANSCRIPT
i
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh
NILAI KARAKTER DALAM
PEMBELAJARAN KIMIA
Sulastri
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
2018
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian
atau seluruh isi buku ini, serta memperjual belikannya
tanpa mendapat izin tertulis dari penerbit.
Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press
Darussalam –Banda Aceh, 23111
Judul Buku : Nilai Karakter Dalam Pembelajaran
Kimia Penulis : Sulastri
Penerbit : Syiah Kuala University Press
Telp : (0651) 801222
Email : [email protected]
Cetakan : Pertama, 2018
ISBN : 978-602-5679-76-6
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala Rahmat dan Karunia dari
Allah SWT yang telah menggerakkan jiwa dan raga penulis
untuk menulis bahan ajar Nilai Karakter dalam Pembelajaran
Kimia ini sampai bisa berada di tangan kita sekarang ini.
Shalawat beriring salam kepada Yang Mulia Baginda Rasulullah
SAW hamba teladan teristemewa yang menjadi penuntun
karakter ummat sepanjang zaman. Semoga kita kelak menerima
syafaat dari Rasulullah.
Bahn ajar ini dipersiapkan untuk menjadi sumber belajar
pada: perkuliahan Kajian Nilai dalam Pembelajaran Kimia
pada program studi S1 pendidikan kimia, perkuliahan Kajian
Nilai dalam Pembelajaran IPA pada Program Studi Magister
IPA Program Pasca Sarjana Unsyiah, bagi pendidik kimia dan
IPA serta pemerhati pendidikan berkarakter.
Di dalam bahan ajar ini penulis membahas tiga topik
utama, yang pertama tentang hakikat nilai dan pendidikan nilai
yang meliputi pengertian nilai, moral, etika, karakter; hubungan
pendidikan nilai dengan pendidikan karakter; faktor-faktor yang
mempengaruhi pendidikan nilai karakter dan tahap-tahap
pengembangan nilai karakter); kedua tentang pentingnya
pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia, yang mencakup:
klasifikasi nilai; analisis nilai-nilai dalam konten kimia;
iii
pemetaan nilai-nilai dalam konten kimia; dan intergrasi
pendidikan nilai dalam pembelajaran kimia); dan yang ketiga
tentang Strategi pembelajaran kimia bermuatan nilai yang
meliputi kurikulum kimia bermuatan nilai; pengembangan
model pembelajaran kimia bermuatan nilai, pengembangan
media pembelajaran kimia bermuatan nilai, dan pengembangan
evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai.
Kepada semua rekan sejawat/dosen dan mahasiswa yang
telah turut memperkaya topik-topik dalam bahan ajar ini;
kepada ketua prodi, pimpinan FKIP dan pimpinan Unsyiah yang
telah mendukung rampungnya penulisan buku ajar ini kami
ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan semangat dan
kesungguh-sungguhan kita semua untuk menghadirkan bahan
ajar ini menjadi ladang amal dan buku ajar ini bermanfaat untuk
mencerdaskan pengetahuan dan menumbuh kembangkan sikap
serta perilaku yang lebih baik bagi kita semua. Semoga Allah
meridhoi dan memudahkan terwujudnya harapan kita..aamiin.
Banda Aceh, Agustus 2018
Penulis
Sulastri
iv
v
KATA PENGANTAR DEKAN
Banyaknya sumber bacaan dan/atau informasi tentang suatu
disiplin ilmu menjadi pemicu memahami ilmu dan penggagas
pengetahuan terkait. Namun, mahasiswa yang baru memasuki area
disiplin ilmu dimaksud akan mendapat kesulitan untuk mengelola
struktur bahasan disiplin ilmu dalam rangka memahami ilmu dan
pengetahuan tersebut. Cakupan informasi dari sumber yang bervariasi
berpotensi memberikan pemahaman yang bias bila dibaca dan
dipahami oleh mahasiswa yang latar belakang pengetahuan tentang
disiplin itu terbatas. Buku ajar ini dikreasikan untuk membantu
mahasiswa mengelola dan mempelajari matakuliah Kajian Nilai dalam
Pembelajaran Kimia dalam suatu struktur pokok bahasan yang sesuai
dengan Kurikulum Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
Kami selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala sangat menyambut baik atas penerbitan buku
ajar Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kimia ini yang dipergunakan
dalam perkuliahan matakuliah dimaksud. Penerbitan buku ajar ini
merupakan salah satu pengejawantahan dari kegiatan BOPT 2018 dari
Jurusan Pendidikan Kimia. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak terkait yang terlibat, dan semoga buku ajar ini
bermanfaat adanya.
Dalam kesempatan ini, izinkan kami atas nama pimpinan
mengucapkan selamat kepada penulis yang telah menghasilkan karya
nyata sehingga menjadi motivasi bagi orang lain untuk menulis,
sekaligus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya semoga
langkah maju yang dilakukan oleh penulis menjadi inspirasi bagi
siapapun yang memilih profesi sebagai insan akademis.
vi
Akhirnya pada kesempatan ini kami menitip pesan khusus
pada penulis agar teruslah berkarya sepanjang masa selagi hayat
masih dikandung badan, sebagai penulis dan peneliti tentu paham
betul bahwa buah pikiran dan gagasan yang ditulis dalam artikel dan
buku yang dituggu-tunggu oleh pembacanya terutama mahasiswa dan
masyarakat umum tentu merupakan kebahagian tersendiri melebihi
segala-galanya dalam menghiasi perjalanan karier penulis sebagai
dosen dan ilmuwan.
Banda Aceh, 1 Oktober
2018
Dekan FKIP UNSYIAH,
Prof. Dr. Djufri, M.Si.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI viiBab 1 HAKIKAT NILAI DAN PENDIDIKAN
NILAI
1
A. Pengertian Nilai, Moral, Etika dan
Karakter
1
B. Pendidikan Nilai dan Pendidikan
Karakter
19
C. Hubungan antara Pendidikan Nilai
dan Pendidikan Karakter
28
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pendidikan Nilai dan Pendidikan
Karakter
38
Bab 2 SISTEM NILAI 42
A. Sistem Nilai 42
B. Jenis-jenis Nilai 47
C Tahap-tahap Perkembangan Nilai 57
D Tahap-Tahap Pembentukan
Nilai/Moral Karakter
60
Bab 3 NILAI DALAM PEMBELAJARAN
KIMIA
82
A. Pentingnya Nilai dalam Pembelajaran
Kimia
82
B. Nilai dalam Materi Ajar Kimia 87
Bab 4 STRATEGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN NILAI
107
A. Model Pembelajaran pendidikan Nilai 107
B. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan
Nilai
115
DAFTAR PUSTAKA 122
GLOSARIUM 127
INDEKS 129
vii
BAB 1
HAKIKAT NILAI DAN PENDIDIKAN NILAI
Nilai itu memerlukan pengemban untuk
mengungkapkannya ke permukaan, ia ada dalam materi. Sains
merupakan rumahnya nilai, nilai ini menjadi dasar pembentuk
karakter. Pendidik yang paham akan nilai, akan menjadi
pengemban nilai yang baik untuk mengantarkan nilai itu sampai
kedalam jiwa peserta didik. Belajar sains bila hanya untuk
menguasai ilmu pengetahuan tentang sains, peserta didik dapat
belajar melalui buku teks, tidak musti ada kehadiran pendidik
bersamanya. Tujuan pendidikan bukanlah hanya untuk
mencerdaskan, pendidikan diperlukan untuk memproses
pematangan peserta didik sebagai manusia untuk menjadi
manusia yang manusiawi. Enstein pada masa lampau
menyatakan education without values, as useful as it is, seems
rather to make man a more clever devil. Atas dasar itulah mari
kita memahami nilai dan muatan nilai dalam sains untuk
melahirkan insan yang seimbang heart dan mind.
A. Pengertian Nilai, Moral, Etika dan Karakter
Penggunaan istilah etika, moral, norma, akhlak, budi
pekerti, dan nilai sering dipergunakan bertukar-tukar sehingga
kadang-kadang menimbulkan kerancuan. Pembahasan berikut
1
BAB 2 SISTEM NILAI
A. Sistem Nilai
Prof. Ahmad Sanusi, guru besar pendidikan nilai dari
UPI dalam bukunya “Sistem Nilai’, Sanusi (2015, hlm. 17),
mengajukan rancangan sistem nilai hidup manusia,
pertumbuhan, pola antar hubungan, dan perkembangan nilai
dalam perilaku. Merujuk pada Rokeach, beliau menuliskan
bahwa “sistem nilai sebagai organisasi keyakinan yang
langgeng yang berkaitan dengan pilihan cara berperilaku atu
hidup yang mengikuti sebuah kontinum tentang arti pentingnya
relatif sesuatu”. Makna “sesuatu” di sini merujuk pada rumusan
Maslow dalam hirarkhi kebutuhan yang dimulai dari pemenuhan
kebutuhan dasar manusia: sandang, pangan, papan dan juga
aktualisasi diri. Sanusi (2014), memandang sistem nilai
berdasarkan komponen-komponen nilai yang berinteraksi,
berinterelasi, dan berinterkoneksi secara dinamis saat
menghadapi dan berhadapan dengan situasi dan kondisi tertentu.
Beliau membagi nilai atas enam kategori sistem nilai. Sistem
nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai teologis, etis, estetis,
logis-rasional, fisik-fisologis, dan teologis. Dalam masing-
masing kategori terdapat banyak sekali perangkat nilai.
Kategori-kategori nilai itu, dalam parktiknya ada yang
43
BAB 3
NILAI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
A. Pentingnya Nilai dalam Pembelajaran Kimia
Pengetahuan memiliki kandungan nilai-nilai di
dalamnya, demikian juga dengan ilmu pengetahuan alam (sains)
memiliki nilai-nilai di dalamnya. Ada beberapa pendapat
tentang kandungan nilai dalam sains. Pendapat pertama, bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam sains adalah nilai sosial (etika,
estetika, moral atau humaniora), nilai ekonomi, dan nilai
psikologis atau paedagogis (Darmadjo dalam Yudianto, 2005).
Selanjutnya, Spranger membagi nilai-nilai menjadi enam jenis,
yaitu: nilai ekonomi, nilai ilmiah, nilai sosial, nilai kekuasaan,
nilai estetika, dan nilai religius (Suryabrata, 1988 dalam
Yudianto, 2005). Hal tersebut berbeda pula dengan pendapat
Einstein, yang menyatakan bahwa sains mengandung lima nilai,
yaitu: nilai praktis, nilai intelektual, nilai sosial-politik-ekonomi,
nilai pendidikan, dan nilai religius.
Berdasarkan kandungan nilai dalam sains seperti yang
diungkapkan di atas, penulis mencoba menyimpulkan sebagai
berikut. Nilai-nilai sains yang dikemukan oleh Spranger,
Einstein dan Darmajo, pada dasarnya dapat dikelompokkan
83
BAB 4 STRATEGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN NILAI
Strategi pembelajaran nilai menyediakan peluang bagi
peserta didik untuk bertindak atas nilai-nilai mereka. Mereka
menerapkan nilai sebagai proses aktualisasi diri di mana mereka
mempertimbangkan alternatif, memilih dengan bebas di antara
alternatif-alternatif yang ada, menegaskan dan bertindak atas
pilihan nilai mereka. Dalam pembelajaran mahasiswa harus
melakukan lebih dari sekedar mendengarkan. Mereka perlu
membaca, menulis, berdiskusi atau terlibat dalam memecahkan
masalah. Yang paling penting ditekankan adalah mereka perlu
terlibat secara aktif, harus terlibat dalam tugas-tugas seperti
berpikir tingkat tinggi seperti analisis dan evaluasi. Model
pendidikan nilai memberikan peluang paedagogi yang luas
untuk memobilisasi perasaan, membimbing pemikiran dan
mempertahankan tindakan.
Dalam rangka mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan,
dikenal ada beberapa model pendidikan Nilai. Penjelasan
singkat tentang model-model pendidikan nilai tersebut adalah:
109
Lickona, T. (1992). Educating for Character. New
York: Bantam Books
Lovat, T & Toomey, R. (2009). Values Education
and Quality Teaching. Australia: Springer Science &
Business Media
Halstead, J.M. & Taylor, M.J. (2005). Values in
Education and Education in Values. London:
Taylor & Francis Group
Aspin, D.N., dan Judith D.C., (2007), Life Long
Learning Book Series 10, Values Education and
Life Long Learning: Principles, Policies,
Programmes, Springer
Naagarazan, R.S. (2006), A Textbook on
Professional Ethics and Human Values, India,
New Age International Limited
Purpel, D dan Kevin R., 1976, Moral Eduation. It
Comes With the Territory, A Phi Delta Kappa
Publication
Raths, L.E. Merrill H., Sidney B.S. (1966), Values
and Teaching: Working With Values on The
124
DAFTAR PUSTAKA
Classroom, Charles E. Merrill Books, Inc.
Columbus
Character Education Program-CEP Report, (tt),
Integrating Effective Character Education
Programme Into Rural School: Measuring A
Replicable Model, West Virginia Department of
Education
Unesco, (1975), New Trends in Chemistry Teaching,
Vol. IV, Paris, The Unesco Press.
Unesco, (1993), Strategies and Methods For
Teaching Values In The Context Of Science And
Technology, Unesco PrincKIMIAl Regional Office
for Asia and The Pacific, Bangkok
Yudianto, A. S., (2005), manajemen Alam Sumber
pendidikan Nilai, Bandung, Mughni Sejahtera
Budimansyah, D., Yadi R., Nandang R. (2010),
Model Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi:
Penguatan PKN, Layanan Bimbingan Konseling dan
KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia,
UPI, Bandung.
Hakam, K.A. (2007), Model Pembelajaran
Pendidikan Nilai, CV. Maulana, Bandung
Hakam, K.A. (2008), Pendidikan Nilai, valuing
Press, Bandung
125
Hakam, K.A. (2008), Pendidikan Nilai dalam kajian
Filosofi Paedagogis, Bandung, CV. Jasindo Multi
Aspek
Jatmiko, B. (2007). Gagasan Kurikulum KIMIA
Masa Depan. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum, Depdiknas
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan
Nilai. Bandung: Alfabeta
Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter.
Bandung: Pustaka Mizan
Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter:
Kontruktivisme dan VCT sebagai Inovasi
Pembelajaran Afektif, Jakarta, Raja Grafindo
Zuchdi, D., Sodiq A. K., Zuhdan K. (2010),
Pendidikan Karakter dengan Pendekatan
Komprehensif, Terintegrasi dalam Perkuliahan dan
Pengembangan Kultur Universitas, UNY Press,
Jogjakarta
Djahiri, K, (1996), Menelusur Dunia Afektif,
Pendidikan Nilai dan Moral, Bandung: Lab,
Pengajaran PMP IKIP Bandung.
Muslich M. (2011). Pendidikan Karakter Menjawab
Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi
Aksara
Zubaedi, (2011), Desain Pendidikan Karakter
Konsep dan aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
126
Sanusi, A. (2014), Pembaruan Strategi Pendidikan:
Filsafat, Manajemen, dan Arah Pembangunan
Karakter Bangsa, Nuansa Cendekia, Bandung.
Sanusi, A. (2015), Sistem Nilai: Alternatif wajah-
wajah Pendidikan, Nuansa Cendekia, Bandung.
Yaumi, M. (2014), Pendidikan Karakter: Landasan,
Pilar dan Implementasi, Prenadamedia Group,
Jakarta
Jurnal:
Holbrock, J. (2005), Making Chemistry Teaching
Relevant, Cemical Education International, 6(1): 1-
12. Paper Based on the Lecture Presented at The 18-
th the ICCE, Istanbul, Turkey, 3-8 Agust 2004.
Staver , J.R. (2013), Thought About Certainty,
Truth as Correspondence and the Complexity of the
Relationship Between Science and Religion, Cult
Stud of Sci Edu, 8: 399-401.
Coenders, F., Cees T., dan Sanne D. (2008),
Assessing Teachers Beliefs to Facilitate The
Transition to A New Chemistry Curriculum: What
Do the Teacher Want?, J. Sci. Teacher Educ. 19:
317-335.
Coenders, F., Cees T., Sanne D. dan Jules P., (2010)
The effect of the design and developing of a
chemistry curriculum reform on teachers’
127
professional growth: a case study, J. Sci. Teacher
Educ. 21: 535-557.
Rai, R. (2014), Comparative Effectiveness of Value
Clarification and Role Playing Value Development
Models for Selected Values for Primary School
Students, IOSR Journal Of Humanities And Social
Science (IOSR-JHSS), 19(1), 28-34.Diakses di:
www.iosrjournals.org
128
GLOSARIUM
Nilai : Keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
berharga, kebenaran atau keinginan
mengenai ide-ide, objek, atau perilaku
khusus
Moral : Istilah yang digunakan untuk memberikan
batasan terhadap aktivitas manusia dengan
nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau
salah.
Etika : Ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan
(dan keburukan) di dalam hidup manusia
semuanya, teristimewa yang mengenal
gerak-gerik fikiran dan rasa yang dapat
merupakan pertimbangan dan perasaan,
sampai mengenal tujuannya yang dapat
merupakan perbuatan
Karakter : Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dari yang lain.
Berkarakter : Mempunyai watak kepribadian yang terpuji
Sistem nilai : Suatu peringkat yang didasarkan pada -nilai
seorang individu dalam hal intensitasnya
129
Pendidikan
karakter
Pendidikan yang mengembangkan karakter
yang mulia dari peserta didik dengan
memperhatikan dan mengajarkan nilai-nilai
moral dan pengambilan keputusan yang
beradab dalam hubungan dengan sesama
manusia, alam maupun hubungannya dengan
tuhannya
Pendidikan
nilai
: Pendidikan yang mensosialisasikan dan
menanamkan nilai-nilai ke dalam diri siswa,
agar para siswa menyadari nilai kebenaran,
kebaikan, dan keindahan, dan nilai lainnya
melalui proses pertimbangan nilai yang tepat
dan pembiasaan bertindak yang konsisten.
130
i
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh