diagnosis-holistik-fix.doc

40
STUDI KASUS PASIEN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE MARET 2015 Oleh : YUKE PUTRI 1102010300 Kelompok 7 Pembimbing : dr. Citra Dewi, M.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Upload: yuke-putri

Post on 16-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

we

TRANSCRIPT

STUDI KASUS PASIEN

DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE MARET 2015

Oleh :

YUKE PUTRI1102010300Kelompok 7

Pembimbing :

dr. Citra Dewi, M.KesFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGAJAKARTA 2015PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE MARET 2015 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.Jakarta, Maret 2015 Pembimbing,

dr. Citra Dewi, M.KesKATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING PERIODE MARET 2015 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 9 Maret 11 April 2015. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Cilincing ketika penulis ditugaskan di puskesmas tersebut pada periode 920 Maret 2015.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. dr. Citra Dewi, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.

2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

5. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.6. dr. Mirsad selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing

7. dr. Aprilia Maya Putri selaku Kepala pelayanan Puskesmas Kecamatan Cilincing8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 9. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.10. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.11. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.12. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, restu, semangat, dan motivasi.13. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu'alaikum wr. wb

Jakarta, Maret 2015 Penulis BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama

: Ny. LJenis kelamin: Perempuan

Umur

: 27 tahunAnak ke

: 2 dari 4 bersaudara

Status

: Menikah

Alamat : Jl. Kalibaru Rt 05/Rw 02 Cilincing Jakarta Utara

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

: SMPAgama

: Islam

Suku

: SundaPuskesmas

: Puskesmas CilincingTanggal berobat: 13 Maret 2015B. Anamnesa

Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 13 Maret 2015 :

1. Keluhan Utama

Pasien G2P1A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol kehamilan.2. Keluhan Tambahan

Os mengeluh badan terasa lemas namun nafsu makan meningkat3. Riwayat Penyakit Sekarang

G2P1A0 merasa hamil 30 minggu datang ke Puskesmas Cilincing untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluh badan terasa sering lemas sejak 2 minggu yang lalu sehingga pasien sulit untuk melakukan aktivitas. Keluhan disertai sering BAK pada malam hari sebanyak 4-5x tiap malam. BAK tidak disertai nyeri, warna urin bening kekuningan, tidak berbusa dan tidak keruh. Pasien juga merasa nafsu makan meningkat akhir-akhir ini dan sering merasa haus. Sehari pasien bisa minu 8-10 gelas tiap hari. Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas Cilincing. Keluhan mules mules yang sering dan kuat belum dirasakan pasien. Pasien khawatir keluhan ini menjadi semakin berat. Pasien merasa sakit yang diderita saat ini tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan pencegahan terhadap penyakitnya.Riwayat Obstetri : 1. / hidup/ 5 tahun/ 4000 gr/ Normal di bidan Riwayat Pernikahan : : 27 th, SMP, IRT

: 29 th, SMP, Karyawan swastaHPHT

: 01 Agustus 2014TP

: 08 Mei 2015TUK

: 30-31 minggu4. Riwayat Penyakit Dahulua. Riwayat gastritis

: +

b. Riwayat hipertensi

: disangkal

c. Riwayat DM

: disangkald. Riwayat penyakit TBC

: disangkale. Riwayat penyakit Ginjal: disangkalf. Riwayat asma

: disangkal

g. Riwayat penyakit jantung: disangkal

h. Riwayat alergi obat

: disangkal5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku di keluarga Ayah pasien menderita DM tipe 26. Riwayat Sosial Ekonomi

Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya Rp.2.500.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien tidak bekerja, pasien hanya Ibu Rumah Tangga.7. Riwayat Kebiasaan

a. PNC: Di bidan Puskesmas Cilincingb. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2 28 mingguc. KB

: pil 28 hariC. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tanggal 13 Maret 2015 : 1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis2. Vital Sign

Tekanan darah: 100/70 mmHg Nadi

: 78 x/menit

Respirasi: 20 x/menit

Suhu

: 36,3 0 C

3. Status Generalis

Berat badan

: 78 kg

Tinggi badan

: 160 cm Lila

: 27 cm Kepala

: Bentuk oval, simetris

Rambut

: Hitam, tumbuh lebat Mata

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil

bulat, isokor

Hidung

: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

Telinga

: tidak terdapat sekret Mulut

: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1

Leher

: tidak teraba pembesaran KGB Paru-paru Inspeksi

: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri Palpasi

: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiriPerkusi

: Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)

Auskultasi

: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-) Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi

: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistraPerkusi

: Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran jantungAuskultasi

: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur Abdomen

Inspeksi

: Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran

vena (-)

Auskultasi

: Bising usus normalPalpasi

: Hepar dan Lien sulit dinilai

Genitalia

: Tidak diperiksa

Ekstrimitas

: Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Lokalis : Status Obstetrik Pemeriksaan Luar

Kepala/Muka: Chloasma gravidarum (+)

Thorax

: Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae

(+)

Papila mammae menonjol, colustrum (+)

Abdomen : Membesar, striae gravidarumTinggi Fundus: 30 cm

Lingkar Perut : 120 cm

Letak Anak: Pu-Ka, presentasi terbawah kepala

DJJ

: 130 - 135x/menit

His

: (-)

Inspekulo

Tidak dilakukan

Pemeriksaan fornises

Tidak dilakukan

Pemeriksaan dalam

Vulva

: Tidak ada kelainan

Vagina

: Tidak ada kelainan

Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan Pemeriksaan panggul

Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Hb

: 11,5 mg/dl

Leukosit

: 11.400/mm3 Trombosit

: 396.000/mm3 Hematokrit

: 29 %

Eritrosit

: 4,40 juta/l GDS

: 240 mg/dlRencana pemeriksaan GDP dan GD2PPE. Diagnosis G2P1A0 Gravida 30-31 minggu dengan diabetes gestasionalF. Penatalaksanaan

Non farmakologi: - Edukasi pasien tentang DM pada kehamilan dan komplikasinya, menyarankan agar pasien diet dan olahraga yang rutin, kontrol dan pantau gula darah minimal 2 minggu sekali. Rujuk ke bagian gizi. Farmakologi

: Metformin 2x500 mg Ranitidin 2x1 BERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama

: Tn. MJenis kelamin: Laki-laki

Umur

: 29 tahun

Status

: Menikah

Alamat : Jl. Kalibaru Rt 05/Rw 02 Cilincing Jakarta Utara Agama

: Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan: Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan

Nama

: Ny. L

Jenis kelamin: Perempuan

Umur

: 27 tahunStatus

: Menikah

Alamat : Jl. Kalibaru Rt 05/Rw 02 Cilincing Jakarta Utara

Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan: SMP

Agama

: Islam

c. Struktur Komposisi Keluarga: The nuclear familyKeluarga terdiri atas Tn. M sebagai kepala keluarga dan Ny. L sebagai istri, sudah menikah sejak 6 tahun yang lalu. Ny. L saat ini sedang mengandung anak kedua mereka. Anak pertama bernama Aqila usia 5 tahun. Keluarga Tn. M hanya tinggal bersama istri dan satu orang anaknya di kontrakannya. Penghasilan Tn. I sebesar Rp. 2.500.000 / bulan yang digunakan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumahNoNamaStatus keluargaGenderUmurPendidikanPekerjaanKeterangan Tambahan

1Tn. MKepala KeluargaL29 thnSMPKaryawan swastaTn. M selaku suami pasien, berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas memberi nafkah dan pengambil keputusan di keluarga.

2Ny. LIstriP27 thnSMPIbu rumah tanggaNy. L selaku istri berperan sebagai ibu rumah tangga

3An. AqilaAnak pertamaP5 thnBelum sekolah-An. A selaku anak pertama dari pasangan Tn. M dengan Ny. L

d. Fungsi Keluarga1. Biologis:

Untuk meneruskan keturunan

Memelihara dan membesarkan anak

Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga

Memelihara dan merawat anggota keluarga2. Psikologis:

Memberikan kasih saying dan rasa aman

Memberikan perhatian kepada anggota keluarga

Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

Memberikan identitas keluarga

3. Sosial:

Membina sosialisasi pada anak

Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak

Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti, tolong menolong)

4. Ekonomi:

Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga

Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.

5. Pendidikan:

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggalTabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: KontrakanDaerah perumahan: Padat

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 5 x 4 m2Keluarga tinggal di sebuah kontrakan yang terletak di lingkungan padat penduduk. Rumah tersebut kurang cukup nyaman untuk ditempati oleh anggota keluarga serta tidak memenuhi syarat - syarat rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari : ubin

Dinding rumah terbuat dari : tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 100 watt

Air bersih : ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah : ada

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Ny. L memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah penghangat nasi, satu buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. I juga memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. I untuk bekerja.b. Denah Rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku terhadap sakit dan penyakitJika ada salah satu anggota keluarga Tn. M yang sakit, maka Tn. M akan membeli obat warung terlebih dahulu

b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatanKeluarga Tn. M memiliki jaminan kesehatan (BPJS)c. Perilaku terhadap makananKeluarga Tn. M mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. M didapatkan dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Apabila tidak membaik, maka Tn. M akan membawa keluarganya yang sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

FaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKendaraan pribadi atau angkutan umumKeluarga Tn. M berobat ke puskesmas dengan menggunakan kendaraan pribadi miliknya (motor) atau angkutan umum. Menurut Tn. M tarif berobat di puskesmas murah dan pasien puas dengan pelayanannya.

Tarif pelayanan kesehatanMurah

Kualitas pelayanan kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makanan

Keluarga Tn. M mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Tetapi pada siang hari, saat Tn. M bekerja, Ny. L makan siang sendiri di rumah. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. M didapatkan dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi SeimbangUntuk penerapan pola gizi seimbang Ny. L sebaiknya mengikuti Pedoman Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar, sebagai berikut :1. Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan produktivitas kerja

2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah dari kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok per hari. Idealnya sekitar 50-60% kebutuhan energy diperoleh dari karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi3. Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)

4. Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi bahan penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa

5. Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner

6. Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan, penyakit gondok, dan kretin (kerdil). Konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari

7. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber zat besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging8. Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu

9. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak

10. Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya

11. Menghindari konsumsi minuman berakohol

12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari bahan kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan sakit13. Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk mendapatkan berat badan normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan

Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. L antara lain nasi, tahu, tempe, telur dan mie instan. Menu lainnya seperti daging dan sayur-sayuran jarang sekali dikonsumsi, Pola gizi seimbang belum diterapkan pada keluarga Ny. L. Ny. L pun jarang memakan buah-buahan karena Ny. L tidak terlalu suka makan buah.Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 10 Maret 2015Pagi:

MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

BuburAyam 175 kkal50 kkal4 gr7 gr40 gr0 gr0 gr2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Mie instan360 kkal8 gr45 gr16 gr

Nasi435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Jumlah : 795,9 kalori

Makanan camilan :

MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Chiki 80 kkal1 gr8 gr3 gr

Jumlah : 80 kaloriMalamMenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Ayam goreng83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Tanggal 11 Maret 2015Pagi :

MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Mie instan360 kkal8 gr45 gr16 gr

Telor rebus162 kkal12,8 gr11,5 gr0,7 gr

Jumlah : 522 kalori

Siang : MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Ayam goreng83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Malam : MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Mie instan360 kkal8 gr45 gr16 gr

Tempe goreng162 kkal18,3 gr12,7 gr9,0 gr

Jumlah : 400 kaloriTanggal : 12 Maret 2015Pagi: MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

BuburAyam175 kkal50 kkal4 gr7 gr40 gr0 gr0 gr2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang : MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Telor rebus162 kkal12,8 gr11,5 gr0,7 gr

Ayam goring83,36 kkal21,11 gr0 gr62,25 gr

Jumlah : 681,2 kalori

Malam : MenuKaloriProteinKarbohidratLemak

Nasi putih435,9 kkal6,8 gr78,9 gr0,7 gr

Tempe goreng162 kkal18,3 gr12,7 gr9,0 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009) adalah:BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )BBI = (TB 100 ) = 160 100 = 60 kg, maka:

BBIH = 60 + ( 30 x 0,35 ) = 70.5 kg

Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)BEE= 655 + (9,6 x 70,5) + (1,7 x 160) (4,7 x 27)

BEE= 655 + 676,8 + 272 126,9 = 1476,9 kalori

Kebutuhan Zat Gizi :

a . Protein 10% dari total kalori

= ( 10% X 1476,9) : 4 = 37 gr

b. Lemak 20% dari total kalori

= ( 20% X 1476,9) : 9 = 33 gr

c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 70% X 1476,9) : 4 = 258 grInterpretasi terhadap food recall pasien:

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. L mendapat total kalori per hari :

Tanggal 10 Maret 2015: 1620,16 kkal

Tanggal 11 Maret 2015: 1441,26 kkal

Tanggal 12 Maret 2015: 1504,1 kkal

Total kalori : 1620,16 + 1441,26 + 1504,1 / 3 = 1521,84 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien melebihi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang seimbang untuk kehamilannya.6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Tn. M selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. L. Setiap kali Ny. L mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. M selalu menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan di Puskesmas. Tn. M selalu meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny. L ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. L pulang ke kontrakannya sendiri dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. M harus segera memulai pekerjaannya.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Kurangnya penghasilan keluarga, sehingga tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari.B. Genogram

1. Bentuk Keluarga: Keluarga intiBentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear, dimana dalam keluarga ini hanya terdapat suami dan istri dan satu anak.

Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. M berada pada tahapan siklus keluarga yang pertama, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah untuk membentuk keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Pernikahan dari sepasang insan menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang diikat dalam satu pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan bersama yang baru. Bersama-sama mereka menciptakan rutinitas baru yang sebelumnya dikompromikan bersama, dan memelihara rutinitas tersebut. Membangun perkawinan yang saling memuaskan juga berarti menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang ada, jangan sampai terjadi konflik. Untuk mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap empati, saling mendukung, serta komunikasi secara terbuka dan sopan.

Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Keluarga Berencana.2. Family MapC. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien merupakan anak bungsu di keluarganya, keluarga pasien lainya sangat jauh rumahnya, sehingga pasien kurang mendapat perhatian. 2. Masalah dalam fungsi biologis : Nafsu makan yang meningkat dari biasanya makanan yang dikonsumsi kurang sehat dan bergizi.

3. Masalah dalam fungsi psikologis : karena pasien adalah anak bungsu, sehingga sifat kekanak kanakannya masih terbawa. 4. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang mendukung untuk kesehatan kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi udara dan higine rumah pasien kurang baik.5. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas.D. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

Alasan Datang

: Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap kehamilan keduanya. Kekhawatiran

: Pasien sangat mengkhawatirkan pengaruh nafsu makannya yang meningkat dari biasanya dan juga takut seperti ayahnya terkena diabetes sehingga dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Harapan

: Pasien berharap dapat mengetahui bahwa dirinya tidak terkena diabetes, serta pasien ingin mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.

Persepsi Penyakit: Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa BAK pada malam hari, badan terasa lemas dan nafsu makan dirasakan bertambah. Saat ini pasien hamil trimester ke II, sehingga harus mendapat perhatian khusus terhadap bayi dalam kandungannya.Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtiva terlihat anemis, lain lain dalam batas normal. Dari hasil laboratorium, didapatkan kadar gula darah sewaktu yang tinggi, (diatas normal) yaitu 240 mg/dl. Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa :

Diagnosis Kerja: G2P1A0 Gravida 30-31 minggu dengan diabetes gestasional

Diagnosis Banding: -

3. Aspek Resiko Internal

Penyakit diabetes mellitus pada Kehamilan dapat dipengaruhi oleh faktor internal antara lain adalah pola makan Ny. L yang kurang baik. Ny. L memiliki kebiasaan hanya memasak Mie Instan hampir setiap hari. Ny. L cenderung lebih sering makan dan makanan yang dimakan tidak seimbang. Ny. L jarang mengkonsumsi buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-buahan. Selain itu, Ny. L tidak pernah berolahraga selama kehamilannya. 4. Aspek Psikososial Keluarga

Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Ny. L tinggal bertiga dengan suaminya dan anak pertamanya. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan materi untuk kesembuhan Ny. L.5. Aspek Fungsional

Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 5 berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.E. Rencana PelaksanaansAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanBiayaKeterangan

Aspek Personal Mengedukasi pasien dan keluarga tentang penyakit yang dideritanya yakni Diabetes Mellitus dalam kehamilan (definisi, penyebab, gejala,serta cara penanganannya)

Mendampingi atau mengingatkan pasien untuk berobat ke dokter dan periksa kesehatan dan kehamilan secara rutin. Mengingatkan pasien untuk mengkonsumsi obat DM yang telah diresepkan. Mengedukasi dan mengingatkan pasien untuk mengatur pola makan yang baik dan juga rutin berolahragaPasien dan keluarga pasien Pada saat kunjungan ke rumah Pasien dapat memahami dengan baik tentang penyakit yang sedang dideritanya sehingga di kemudian hari ia dapat mengupayakan pencegahan untuk penyakitnya.

Pasien rutin memeriksakan kehamilannya.

Pasien menjaga pola makan.

Pasien bersedia

Aspek Klinik Pemberian obat anti diabetes mellitus metformin 3x500mg setiap hariPasienPuskesmas Pasien dapat minum obat dengan teratur dan kontrol kembali ke Puskesmas sesuai dengan waktunya. Pasien bersedia

Aspek Risiko Internal Mengedukasi pasien bahwa salah satu penyebab dari penyakit yang dideritanya saat ini adalah pola hidup yang tidak sehat.

Mengedukasi pasien tentang makanan bergizi yang diperlukan selama kehamilan.PasienPuskesmas Pasien dapat mengatur pola makan yang baik sesuai dengan anjuran dokter. Pasie dapat melakukan olahraga teratur.

Pasien bersedia

Aspek Psikososial Keluarga Mengedukasi suami dan keluarga pasien agar dapat selalu memperhatikan pasien dan kehamilannya.Pasien dan keluarga pasienPada saat kunjungan ke rumah Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasien.

Pasien meminum obat dan kontrol kehamilan secara teratur.Pasien dan keluarga bersedia

Aspek Fungsional Pasien melakukan aktivitas seperti biasanya, namun tetap menjaga kondisi dan jangan terlalu lelah. Mengingatkan untuk makan teratur serta makan makanan dengan gizi seimbang. Mengingatkan pasien agar istirahat yang cukup setiap harinya.PasienPuskesmas Aktivitas tetap dilakukan dan kehamilan pasien terjaga dengan baik.Pasien bersedia

F. Prognosis

1. Ad vitam

: dubia ad bonam2. Ad sanasionam: dubia ad bonam3. Ad fungsionam: dubia ad bonamU