detektor radiasi dan dosis serap

20
Detektor Radiasi dan Dosis Serap Mukhlis Akhadi Awal perkenalan umat manusia dengan radiasi pengion dimulai ketika Wilhelm C. Roentgen (1845 1923), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukan sejenis sinar aneh yang selanjutnya diberi nama sinar-X. Selang satu tahun dari penemuan sinar-X tersebut, fisikawan Perancis Antonie Henry Becquerel menemukan unsur Uranium (U) yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Untuk selanjutnya bahan yang memiliki sifat seperti itu disebut bahan radioaktif. Dua tahun kemudian, pasangan suami-istri ahli kimia berkebangsaan Perancis Marie Curie dan Piere Curie menemukan unsur Polonium (Po) dan Radium (Ra) yang memperlihatkan gejala yang sama seperti Uranium. Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma dengan dosis berlebihan segera teramati tidak lama setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Marie Curie meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif. Meskipun demikian, upaya perlindungan terhadap bahaya radiasi pada saat itu belum mendapatkan perhatian yang serius. Studi intensif efek radiasi terhadap jaringan tubuh manusia terus dilakukan oleh para ahli biologi radiasi (radiobiologi), hingga akhirnya secara pasti diketahui bahwa radiasi tersebut dapat menimbulkan kerusakan somatik berupa kerusakan sel-sel jaringan tubuh dan kerusakan genetik berupa mutasi sel-sel reproduksi. Dengan demikian manusiapun menyadari bahwa radiasi dapat memberikan ancaman terhadap kesehatan manusia yang perlu diwaspadai. Resiko kerusakan somatik dalam bentuk munculnya penyakit kanker dialami langsung oleh orang yang sel somatiknya terkena penyinaran. Sedang resiko dari kerusakan genetik tidak dialami oleh yang bersangkutan, melainkan keturunan orang tersebut mempunyai peluang untuk menderita cacat genetis. Studi epidemilogi efek biologi dari radiasi pengion yang telah dilakukan melibatkan tidak kurang dari dua juta orang dewasa dan anak-anak. Studi tersebut dilakukan terhadap mereka baik yang menerima paparan radiasi dari alam di atas normal, para korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, para korban kecelakaan fasilitas nuklir (PLTN Chernobyl misalnya) termasuk mereka yang masih di dalam kandungan sewaktu terjadi kecelakaan, serta para pekerja radiasi dan penduduk di sekitar suatu instalasi nuklir. Hormesis Radiasi Data epidemilogi mengenai efek radiasi dosis rendah sebagai penyebab timbulnya kanker dan kerusakan genetik masih minim. Di lain pihak beberapa pakar biologi radiasi dapat menunjukkan bukti-bukti tentang adanya efek merangsang (stimulatif) akibat paparan radiasi dosis rendah yang disebut hormesis. Fenomena hormesis ini sebenarnya sudah lama dikenal dalam ilmu obat-

Upload: fauzi-muhammad

Post on 03-Jul-2015

321 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Detektor Radiasi dan Dosis Serap

Mukhlis Akhadi

Awal perkenalan umat manusia dengan radiasi pengion dimulai ketika Wilhelm C. Roentgen

(1845 – 1923), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukan sejenis sinar aneh

yang selanjutnya diberi nama sinar-X.

Selang satu tahun dari penemuan sinar-X tersebut, fisikawan Perancis Antonie Henry Becquerel

menemukan unsur Uranium (U) yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Untuk

selanjutnya bahan yang memiliki sifat seperti itu disebut bahan radioaktif.

Dua tahun kemudian, pasangan suami-istri ahli kimia berkebangsaan Perancis Marie Curie dan

Piere Curie menemukan unsur Polonium (Po) dan Radium (Ra) yang memperlihatkan gejala

yang sama seperti Uranium.

Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma

dengan dosis berlebihan segera teramati tidak lama setelah penemuan kedua jenis radiasi

tersebut. Marie Curie meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit

tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan

bahan-bahan radioaktif. Meskipun demikian, upaya perlindungan terhadap bahaya radiasi pada

saat itu belum mendapatkan perhatian yang serius.

Studi intensif efek radiasi terhadap jaringan tubuh manusia terus dilakukan oleh para ahli biologi

radiasi (radiobiologi), hingga akhirnya secara pasti diketahui bahwa radiasi tersebut dapat

menimbulkan kerusakan somatik berupa kerusakan sel-sel jaringan tubuh dan kerusakan genetik

berupa mutasi sel-sel reproduksi. Dengan demikian manusiapun menyadari bahwa radiasi dapat

memberikan ancaman terhadap kesehatan manusia yang perlu diwaspadai. Resiko kerusakan

somatik dalam bentuk munculnya penyakit kanker dialami langsung oleh orang yang sel

somatiknya terkena penyinaran. Sedang resiko dari kerusakan genetik tidak dialami oleh yang

bersangkutan, melainkan keturunan orang tersebut mempunyai peluang untuk menderita cacat

genetis.

Studi epidemilogi efek biologi dari radiasi pengion yang telah dilakukan melibatkan tidak kurang

dari dua juta orang dewasa dan anak-anak. Studi tersebut dilakukan terhadap mereka baik yang

menerima paparan radiasi dari alam di atas normal, para korban bom atom di Hiroshima dan

Nagasaki, para korban kecelakaan fasilitas nuklir (PLTN Chernobyl misalnya) termasuk mereka

yang masih di dalam kandungan sewaktu terjadi kecelakaan, serta para pekerja radiasi dan

penduduk di sekitar suatu instalasi nuklir.

Hormesis Radiasi

Data epidemilogi mengenai efek radiasi dosis rendah sebagai penyebab timbulnya kanker dan

kerusakan genetik masih minim. Di lain pihak beberapa pakar biologi radiasi dapat menunjukkan

bukti-bukti tentang adanya efek merangsang (stimulatif) akibat paparan radiasi dosis rendah

yang disebut hormesis. Fenomena hormesis ini sebenarnya sudah lama dikenal dalam ilmu obat-

Page 2: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

obatan (farmakologi). Dalam hal ini hormesis mengandung pengertian bahwa suatu zat yang

dalam jumlah banyak bersifat racun tetapi dalam jumlah sedikit bersifat sebagai perangsang

kehidupan. Obat-obatan para prinsipnya tersebut dari bahan-bahan kimia yang bersifat racun

bagi tubuh, namun dengan pengaturan dosis yang tepat, obat-obatan justru bermanfaat bagi

tubuh. Bertitik tolak dari pengertian ini maka hormesis radiasi mengandung pengertian bahwa

radiasi dosis rendah bersifat mampu memberikan efek yang menguntungkan bagi kehidupan.

Hipotesa tentang adanya hormesis radiasi muncul setelah dilakukan penelitian terhadap

organisme ber-sel tunggal hingga tumbuh-tumbuhan dan binatang bersel banyak seperti

serangga, ikan dan mamalia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa paparan radiasi dosis

rendah memberikan efek perbaikan terhadap binatang maupun tumbuhan percobaan dalam

bentuk tingkat kesuburan, kesehatan, peningkatan umur rata-rata binatang percobaan,

kemampuan penyembuhan luka, kerentanan terhadap penyakit. Ketahanan terhadap infeksi dan

lain-lain.

Sementara data-data tentang adanya hormesis pada binatang percobaan cukup banyak, hormesis

radiasi terutama bagi manusia hingga kini masih menjadi ajang perdebatan bagi para pakar

biologi radiasi. Hal ini disebabkan belum lengkapnya data yang mendukung kesimpulan ke arah

sana. Meskipun demikian, data-data epidemiologi yang telah terkumpul hingga saat ini cukup

menunjukkan bahwa hormesis dapat juga terjadi pada manusia. Data epidemiologi tersebut

berupa data dari korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki dan penduduk yang tinggal pada

daerah dengan radiasi latar alamiah lebih tinggi dibandingkan dengan radiasi latar alamiah

normal, seperti penduduk di Propinsi Guangdong (RRC) dan Pantai Kerala (India).

Para korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang selamat hingga kini masih terus

dipantau dan menjadi obyek penelitian oleh para ahli. Dari data yang dikumpulkan selama 24

tahun sejak tahun 1958 hingga 1982 menunjukkan bahwa sejumlah korban yang diperkirakan

menerima radiasi dengan dosis antara 0,12 – 0,36 Sievert justru tercatat tingkat kematiannya

akibat leukemia paling minim dibandingkan penduduk lain yang tidak menerima paparan radiasi

pada saat terjadi ledakan bom atom.

Dari Cina juga dilaporkan status kesehatan lebih dari 20.000 penduduk di kota Yangjang,

propinsi Guangdong. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa radiasi latar di daerah itu ternyata

tiga kali lebih tinggi dibandingkan radiasi latar daerah-daerah lainnya. Data mengenai status

kesehatan penduduk yang menempati daerah tersebut turun temurun dikumpulkan dari tahun

1972 – 1975 dan dibandingkan dengan status kesehatan penduduk daerah lain yang radiasi

latar alamiahnya normal. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa frekwensi ditemukannya

kanker ternyata lebih rendah pada penduduk di daerah radiasi latar tinggi dibandingkan dengan

penduduk di daerah dengan radiasi latar rendah. Demikian halnya dengan data yang terkumpul

dari Pantai Kerala di India. Lebih dari 130.000 penduduk tinggal di daerah ini dengan radiasi

latar alamiah 3 hingga 10 kali di atas normal. Namun harapan hidup penduduk di Kerala ternyata

10 – 15 tahun lebih panjang dari pada harapan hidup rata-rata penduduk India. Dari beberapa

data epidemiologi yang berhasil dikumpulkan inilah beberapa pakar radiobiologi menduga

adanya hormesis radiasi pada manusia.

Page 3: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Dengan ditemukannya fenomena hormesis ini maka saat ini ada dua anggapan yang saling

bertolak belakang tentang efek radiasi dosis rendah. Anggapan pertama mengatakan bahwa

sekecil apapun dosis radiasi yang diterima tubuh dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel

sehingga memberikan peluang timbulnya kanker maupun kerusakan genetik. Anggapan pertama

ini tetap dipegang teguh oleh Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiologi (ICRP).

Bahkan data-data tentang adanya hormesis radiasi yang ditemukan oleh ICRP sendiri hanya

dianggapan sebagai penyimpangan dan tidak pernah dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan.

Anggapan kedua mengatakan bahwa radiasi dosis rendah justru dapat memberikan efek yang

menguntungkan bagi kehidupan. Anggapan ini didasarkan pada dugaan bahwa makhluk hidup

mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada suatu lingkungan yang dosis radiasinya lebih

tinggi dari radiasi latar alamiah. Paparan radiasi tersebut mampu merangsang fungsi-fungsi sel

dalam mengurangi kerusakan akibat paparan radiasi berikutnya, jadi ada semacam proses

imunisasi yang terjadi pada sel, dlam hal ini kerusakan sel akibat paparan radiasi akan diimbangi

bukan hanya dalam bentuk perbaikan kembali sel yang rusak melainkan juga ketahanan sel

terhadap kerusakan akibat paparan radiasi berikutnya.

Jika dugaan adanya efek hormesis dari paparan radiasi dosis rendah terhadap tubuh manusia

benar adanya, maka penerimaan radiasi dosis rendah oleh tubuh manusia tidak perlu dicemaskan,

misal dosis yang diterima karena seseorang bekerja dengan radiasi atau berada di medan radiasi.

Hasil akhir dari paparan radiasi dosis rendah ini justru menguntungkan. Artinya, radiasi pengion

ternyata tidak selalu menimbulkan efek biologi negatif bagi organisme. Namun untuk

meyakinkan kebenaran fenomena hormesis itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan

menyeluruh sehingga diperoleh data-data pendukung baru yang dapat memperkuat dugaan itu.

* Mukhlis Akhadi, Ahli Peneliti Utama Pada Pusat Teknologi Keselamatan Metrologi Radiasi-

BATAN

RADIASI ALAM

Sudi Ariyanto

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua menyatakan bahwa radiasi adalah pemancaran dan

perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan

perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga radiasi

lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari, dll.

Banyak orang beranggapan bahwa radiasi hanya terkait dengan reaktor nuklir atau bom nuklir.

Yang tidak banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam ini juga merupakan pemancar

radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi orang yang tidak bekerja dengan

reaktor nuklir, atau tidak terkena radiasi dari tindakan medis. Dalam hal radiasi nuklir,

ketidakstabilan atom atau inti atomlah yang menyebabkan terjadinya pancaran radiasinya.

Page 4: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Radiasi yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu radiasi kosmis,

radiasi terestrial, dan radiasi internal. Radiasi kosmik beradal dari sumber radiasi yang berada

pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (sinar kosmis); dan

sumber radiasi yang berasal dari unsur radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentuk sejak

terjadinya bumi.Radiasi internal adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh

manusia sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,

minuman atau udara.

Radiasi kosmis

Sinar kosmis yang berupa partikel akan bereaksi dengan atmosfir bumi menghasilkan tritium,

berilium dan carbon yang radioaktif. Tak seorangpun luput dari guyuran radiasi ini meskipun

jumlahnya berbeda-beda berdasarkan lokasi dan ketinggian.

Karena medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub menerima lebih

banyak daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi

akan menerima radiasi yang lebih besar karena semakin sedikit lapisan udara yang dapat

bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang berada di puncak gunung akan menerima

radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan laut. Orang yang bepergian dengan

pesawat terbang juga menerima lebih banyak radiasi.

Di bawah ini adalah data yang diperoleh oleh satu badan internasional di bawah PBB yang

meneliti masalah efek radiasi (UNSCEAR). Laju dosis diberikan dalam mikrosievert per jam, di

mana 1 mikro sama dengan sepersejuta.

Ketinggian, (m) Laju dosis (mikrosievert/jam)

0 (permukaan

laut) 0,03

2000 0,1

4000 0,2

12000 5

20000 13

Misalnya ada seseorang bepergian dari Jakarta ke Yogyakarta menggunakan pesawat terbang

dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam dengan ketinggian jelajah sekitar 12000 m, maka orang itu

akan memperoleh radiasi kosmis sebesar 5 mikrosievert. Batas dosis masyarakat umum adalah 5

milisievert per tahun atau 2,4 mikrosievert per jam. Jadi orang itu telah menerima radiasi lebih

dari 2 kali nilai batas. Meskipun demikian, orang ini belum tentu akan menderita kanker akibat

tambahan radiasi ini.

Radiasi terestrial

Page 5: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87, unsur

turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak bumi ini

berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu

berbeda jauh. Penelitian di Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan

bahwa kira-kira 95 persen populasi tinggal di daerah dengan tingkat radiasi rerata dari bumi

antara 0,3-0,6 milisievert per tahun (bandingkan: nilai batas dosis pekerja radiasi adalah 50

milisievert per tahun, untuk masyarakat umum 5 milisievert per tahun). Sekitar tiga persen

populasi dunia menerima dosis 1 milisievert per tahun atau lebih.

Ada beberapa tempat di dunia ini yang memiliki tingkat radiasi dari kerak bumi yang sangat

tinggi tetapi tingkat insiden orang terkena kanker rendah.

Tempat Penduduk (1985) Laju dosis keterangan

Pocos de Caldas,

Brazil

Bukit, tak

berpenghuni

~ 250

mSv/tahun -

Guarapari, Brazil Kota kecil, 12.000

orang

15 ~ 175

mSv/tahun

tiap musim panas didatangi

30.000 pelancong

Kerala & Tamil

Nadu, India ~70.000 orang

3,8 ~ 17

mSv/tahun -

Ramsar, Iran ~ Tak tercatat ~ 400

mSv/tahun -

Menurut perhitungan UNSCEAR, penduduk bumi menerima radiasi dari kerak bumi ini kira-kira

350 mikorosievert per tahun.

Radiasi internal

Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini

kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air yang

diminum ataupun makanan. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa

tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini

umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima seseorang.

Penduduk di tempat paling utara di bumi menerima radiasi internal dari Polonium-210 kira-kira

35 kali nilai rata-rata dari daging kijang yang mereka makan. Penduduk di daerah Australia Barat

yang kaya dengan uranium menerima radiasi internal kira-kira 75 kali nilai rata-rata dari daging

domba, kangguru dan offal yang mereka konsumsi.

Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima radiasi dari sumber yang ada

dalam bahan bangunan. Sumber radiasi yang terutama di sini adalah radon yang merupakan gas

turunan peluruhan Uranium-238 dan Thorium-232. Yang berbahaya dari gas radon ini adalah

anak turunannya yang akhirnya menjadi timah hitam yang stabil. Di daerah yang beriklim

dingin, konsentrasi radon di dalam rumah bisa lebih tinggi daripada di luar, akan tetapi di daerah

tropis konsentrasi di dalam maupun di luar bisa sama (karena kondisi rumah yang terbuka).

Radiasi yang diterima dari radon ini kira-kira 50% dari total radiasi yang diterima dari alam.

Page 6: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Radiasi dari tindakan medis

Radiasi dari tindakan medis merupakan radiasi yang berasal dari sumber buatan manusia, jadi

sesungguhnya bukan merupakan radiasi dari alam. Radiasi dari tindakan medis ini dituliskan di

sini sebagai pembanding.

Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun

penyembuhan (terapi). Pesawat sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling

banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal

(sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Dalam sekali penyinaran sinar-X

ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang

diterima dari alam. Penyinaran sinar-X untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira

3 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker

nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam.

Meskipun dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang masih mau

menerimanya karena nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada iesikonya.

Radiasi dari reaktor nuklir

Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir akan

menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali

unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi ke

lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari

reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh

lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai

radiasi dari alam.

Radiasi yang dipancarakan dari PLTN sesungguhnya lebih kecail daripada radiasi dari

pembangkit listrik berbahan bakar batubara maupun minyak. Radiasi yang diterima orang per

orang di sekitar PLT Batubara bisa 3 kali lebih tinggi daripada yang diterima dari PLTN.

Tanggal 26 April 1986, 22 tahun lalu, pukul 01.23 terjadi ledakan pada Unit 4 PLTN

Chernobyl. Peristiwa ini menggemparkan dunia karena mengingatkan kembali pada ledakan bom

atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, saat berkecamuk Perang Dunia II yang menewaskan

sekitar 220.000 orang.Trauma Hiroshima dan Nagasaki belum hilang dari ingatan orang, muncul

kembali peristiwa Chernobyl yang termasuk kecelakaan terbesar pada PLTN selama kurang

lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan elektronik sejagat memberitakan tragedi itu secara

beragam baik yang bersifat normatif, emosional, ataupun bombastis.

Page 7: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Trauma yang melanda masyarakat di lokasi kejadian dan sekitarnya akibat peristiwa Chernobyl

menjadikan setiap tanggal 26 April pukul 01.23 lonceng berdentang-dentang di Ukraina.

Page 8: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Walaupun malam telah larut dan udara dingin, namun warga tetap terjaga. Mereka meletakkan

bunga dan lilin di monumen korban bencana Chernobyl.

Upacara yang sama digelar di Slavutych, Rusia, kota yang didirikan untuk menampung para

pekerja Reaktor Chernobyl. Upacara juga diperingati di negara tetangga Ukraina, yaitu Belarus,

yang ikut menderita akibat bencana Chernobyl.

Penyebab Kecelakaan

Reaktor Chernobyl jenis RBMK didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina, sekitar 80

mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada

1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN Chernobyl untuk

tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.

Tipe PLTN Chernobyl dirancang untuk menghasilkan “plutonium” guna pembuatan senjata

nuklir serta listrik. Tipe PLTN berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat,

seperti, AS dan Prancis, yang merupakan negara pioner PLTN di samping Uni Soviet (pada

waktu itu) sebagai pioner pertama.

Page 9: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Secara garis besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 April 1986

reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman

berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor

kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin

tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.

Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil akurat,

operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini yang

membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam

akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan kembali

pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor menurun tajam,

menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan. Operator

berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem

keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat

melakukannya dan akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.

Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident,

sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale). Di

samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar SOP (standard operation

procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan

oleh IAEA (International Atomic Energy Agency). PLTN Chernobyl tidak mempunyai

kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi

kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun

terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh

kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki

kungkungan.

Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan, pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya

rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan

reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.

Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali

reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem

Page 10: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang

bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.

Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak

mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.

Penilaian atas berbagai kelemahan PLTN Chernobyl menghasilkan evaluasi internasional bahwa

jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor komersial lainnya.

Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis reaktor lain yang

memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya keselamatan yang dimiliki

para operator sangat tinggi.

Dampak Kecelakaan

Pada 2003, IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya,

seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga pemerintahan

Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan, “sejauh mana

dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan

beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno- byl Legacy”.

Page 11: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa

yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah korban yang

meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf PLTN, tenaga konstruksi,

dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah kecelakaan, 19 orang

meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok.

Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena

bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia, yang terkena

kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai

daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi

alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.

Page 12: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Di sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa “tidak ada korelasi

langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan waktu dengan

paparan radiasi Chernobyl.

Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di

Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan,

termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama perawatan mereka yang kena kanker, di

Belarusia meninggal delapan anak dan di Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.

Page 13: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Berdasarkan laporan “Chernobyl Lecacy”, sebagian besar daerah pemukiman yang semula

mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah kembali ke

tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak psikologis adalah yang paling

dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala

lainnya yang secara medis sulit dijelaskan.

Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun konsensus

internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan standar keselamatan. Di sisi lain,

pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu kecelakaan di Chernobyl sebagai bahan kampanye

untuk menolak kehadiran PLTN, termasuk di Indonesia, dengan berbagai informasi yang keliru

karena ketidaktahuan akan kebenaran informasi sebab terjadinya kecelakaan Chernobyl.

Belajar dari kecelakaan Chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk

memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian PLTN, antara

lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main dalam bentuk basic safety, dan

berbagai konvensi keselamatan.

sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/dampak-fatal-tragedi-nuklir-

chernobyl.html#ixzz0q0J0HzgX

You might also like:

Ledakan Dahsyat di Seberia Tahun 1908

10 Peristiwa Unik Dan Nyata Sepanjang Sejarah Sepakbola

Kamar Tidur Dengan Pemandangan Samudra

ngga PEDE dengan BIBIR TIPIS ? ini dia produk JEPANG : cara ...

sisi lain dan kebaikan jomblo

LinkWithin

Page 14: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Posted by Ahmad Najib at 11:17 AM

Comments :

Energi Nuklir, Pengertian dan Pemanfaatannya

Oleh: Bayu Sapta Hari

Energi Nuklir dan Manfaatnya untuk Kemanusiaan

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin

berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi

alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi

tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang

terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak

penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.

Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk

mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang

potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar,

tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak

diperhitungkan.

Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir

dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di

Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan

pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali

atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah

kelangkaan energi.

Fisi Nuklir

Page 15: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan

inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas

salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua

inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan

inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron

lambat.

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih

ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk

reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk

reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu

singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang

dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi

daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

Reaksi Fisi Berantai

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui

reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang

terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah

reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang

terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang

lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

Page 16: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Reaksi Fisi Berantai Terkendali

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja

yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi

berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang

berguna.

Reaktor Nuklir

Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang

berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor

nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan

bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.

Skema Reaktor Nuklir

Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan

yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat

berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.

Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi.

Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga

diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh

moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai

moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan

sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.

Page 17: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai

dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya

satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat

menyerap neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering

digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.

Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor.

Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka

batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar

tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di

bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang

diizinkan.

Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan

lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar

radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor.

Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui

sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan

perisai.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat

dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini

dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Skema Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR)

yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir

berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas

dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di

sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin

menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air

dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.

Page 18: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak mendidih (air

mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm.

Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.

Bayu Sapta Hari adalah alumni fisika yang menekuni dunia pendidikan sebagai editor dan

penulis lepas. Berminat dalam bidang sains, teknologi, komputer, dan pendidikan. Saat ini

sedang mengembangkan pembelajaran fisika secara online melalui situs

http://aktifisika.wordpress.com.

Sumber: http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/

Ditulis dalam Sains

Baru semalam saya menuliskan hal ini:

[Berita Horor] Gempa Jepang, Awas Nuklir Bocor!

Pada Awalnya pemerintah Jepang mengumungkan tidak adanya kebocoran pada reaktor nuklir

mereka. Namun kemudian muncul berita ada radiasi kecil yang bocor dari salah satu reaktor

tersebut setelah pendinginnya rusak akibat guncangan yang ditimbulkan gempa. Pemerintah

Jepang yang telah meninjau pembangkit listrik yang rusak tersebut di wilayah Fukushima

membenarkan informasi tersebut.

“Ada kemungkinan materi radioaktif

dari reaktor bocor tetapi jumlahnya sedikit dan diperkirakan tertiup angin ke arah laut,” kata

Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam jumpa pers, Jumat (11/3).

Pemerintah Jepang telah melakukan evakuasi sekitar 3.000 warga yang tinggal dalam radius 3,2

kilometer dari reaktor nuklir tersebut. Sementara kantor berita Kyodo menyatakan ada 20.000

orang yang dievakuasi. Lebih lanjut penduduk dalam radius 10 km diharapkan untuk

mengevakuasi diri sendiri.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan kemarin langsung mengumumkan keadaan darurat nuklir.

Langkah ini sesuai dengan hukum di Jepang, yakni pada saat sistem pendinginan reaktor nuklir

rusak, maka darurat nuklir harus diumumkan

Page 19: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Perkembangan terakhir diberitakan bahwa Reaktor nuklir 1 di Fukushima Daiichi akhirnya

meledak. Sebuah tayangan televisi yang disiarkan kantor berita lokal memperlihatkan adanya

asap yang keluar dari pembangkit milik perusahaan Tokyo Electric Power Corp (Tepco). Badan

Keamanan Nuklir Jepang belum dapat memberikan konfirmasi atas ledakan tersebut.

Akibat Akibat yang Mungkin Timbul.

Radiasi nuklir yang bocor, sangat berbahaya pada semua mahluk hidup. Efek dari radiasi ini

tidak hilang dalam jangka waktu yang lama. Melihat ke bencana Chernobyl, dampak kerusakan

ekosistem masih terjadi setelah 20 tahun dari masa kejadian.

Namun kerusakan yang terjadi juga tergantung dari besar kecilnya kebocoran yang terjadi. Kita

masih belum mengetahui sebesar apa ledakan yang terjadi di Reaktor Nuklir Jepang ini. Namun

10 km seperti yang diberitakan, menandakan dampak radiasi yang diperkirakan cukup luas.

Sekedar mengingat kembali peristiwa Chernobyl - Uni Sovyet.

“Chernobyl“, adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26

April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3), reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga

Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet didekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya,

kebakaran dan radioaktif menyebar. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini.

Radiasi yang disebabkannya dilaporkan sampai ke Kanada. Jutaan manusia mati secara tidak

normal. Beberapa kota menjadi mati. Dan yang paling mengerikan, dampak dari readiasi nuklir

Page 20: Detektor Radiasi Dan Dosis Serap

Chernobyl ini sampai saat ini belum benar benar bersih. Tingkat radiasi di kota ini masih dalam

keadaan kritis,yaitu pada 5,6 roentgen per second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s).

Dua puluh tahun kemudian, para ahli menemukan burung yang tinggal dekat Chernobyl

memiliki volume otak 5 persen lebih kecil. “Karena terpapar radiasi dalam waktu yang lama,”

kata Timotius Mousseau dari University of South Carolina, yang bersama Anders Moller dari

Universitas Paris mengkoordinasikan penelitian di Chernobyl.

Data itu mereka peroleh pada 550 burung dari 48 spesies yang berbeda yang hidup di zona

berbahaya. Burung-burung tersebut umumnya berusia di bawah 1 tahun dan menyebabkan

sejumlah burung tidak hidup lebih lama. Penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal PLoS One.

Gabungan ilmuwan mancanegara ini memang mempelajari dampak radiasi terhadap ekologi di

wilayah kosong Chernobyl selama beberapa tahun terakhir. Tim dari Norwegia, Prancis, dan AS

ini menemukan bahwa jumlah mamalia di zona terlarang menurun, seperti juga pada serangga.

Ledakan reaktor di Chernobyl Ukraina pada 1986 merupakan kecelakaan terburuk dalam

sejarah nuklir. Ledakan yang meniup 2.000 ton tutup reaktor itu mengirimkan 400 kali

dampak radioaktif lebih besar dibandingkan bom Hiroshima. Ledakan itu mengirimkan 400

kali radioaktif lebih banyak dibandingkan bom Hiroshima.

Dampak bencana Chernobyl itu menunjukkan kerusakan pada ruang reaktor utama dan gedung

turbin di bagian dari fasilitas yang saat itu milik Uni Soviet. Ledakan itu mengkontaminasi lebih

dari 77.000 mil persegi atau 200.000 km persegi wilayah di Eropa. Kira-kira 600.000 orang

terkena radiasi dosis tinggi dan lebih dari 350.000 orang harus diungsikan dari daerah yang

terkontaminasi

====================

Semoga reaktor reaktor lain yang rusak di area tersebut tidak ikut meledak. Sangat mengerikan,

mengingat Asia adalah benua yang sangat padat penduduknya. Juga Jepang sebagai salah satu

negara dengan kepadatan penduduk paling tinggi di dunia.