desain produk kerajinan daur ulang sampah plastik dengan cetak

5
DESAIN PRODUK KERAJINAN DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DENGAN CETAK INJEKSI Oleh Deny Willy Volume sampah non-organik cenderung terus bertambah, mulai dari botol plastik, kantong kresek, kemasan plastik, dls, bahkan sempat dirilis bahwa salah satu produsen mi instan lokal menghasilkan 11 milyar sampah kemasan dalam setahun. Di Bandung sendiri, diperkirakan dalam sehari terdapat 35 ton sampah plastik atau sama dengan 1.750.000 kantong kresek yang masing-masing berukuran 3.000 cm2. Di perkampungan di kota besar di Indonesia, kita dapat dengan mudah menemukan industri kecil pengolah limbah plastik menjadi cacahan plastik yang kemudian disuplai untuk diolah kembali menjadi peletsebagai bahan baku utama bagi indutri pemrosesan plastik daur ulang seperti kantong kresek, dls. Beberapa tahun terakhir, ketika krisis minyak dunia terjadi, ternyata berdampak pula terhadap industri kecil pengolah limbah plastik, dimana harga bahan baku plastik baru, nyaris sama dengan bahan baku plastik bekas. Dilatarbelakangi oleh hal ini kemudian dilaksanakan riset pengembangan produk melalui pemanfaatan pengolahan limbah plastik menjadi karya produk yang diharapkan memiliki nilai tambah. Kegiatan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian FSRD ITB, Yayasan Apikayu dan salah satu industri pengolah limbah plastik di daerah Bandung Selatan, sebagai beneficiary dari kegiatan ini. Penelitian dilakukan dengan memotong rantai produksi sampah plastik-gilingan-flakes-pasta-bijih plastik/pellet sebelum dicacah menjadi bijih plastik/pellet sehingga pasta dicetak melalui extrusion molding menjadi untaian plastik dengan diameter +/- 3mm yang siap dianyam. Pemrosesan material termoplastik dilakukan dengan melelehkan material melalui pemanasan yang diinjeksikan oleh screw ke

Upload: raden-roro-lia-chairina

Post on 23-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

despro

TRANSCRIPT

DESAIN PRODUK KERAJINAN DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DENGAN CETAKINJEKSI

Oleh Deny WillyVolume sampah non-organik cenderung terus bertambah, mulai dari botol plastik, kantong kresek, kemasan plastik, dls, bahkansempatdirilis bahwa salah satu produsen mi instan lokal menghasilkan 11 milyar sampah kemasan dalam setahun. Di Bandung sendiri, diperkirakan dalam sehari terdapat 35 ton sampah plastik atau sama dengan 1.750.000 kantong kresek yang masing-masing berukuran 3.000 cm2.Di perkampungan di kota besar di Indonesia, kita dapat dengan mudah menemukan industri kecil pengolah limbah plastik menjadi cacahan plastik yang kemudian disuplai untuk diolah kembali menjadipeletsebagai bahan baku utama bagi indutri pemrosesan plastik daur ulang seperti kantong kresek, dls. Beberapa tahun terakhir, ketika krisis minyak dunia terjadi, ternyata berdampak pula terhadap industri kecil pengolah limbah plastik, dimana hargabahan baku plastik baru, nyaris sama dengan bahan baku plastik bekas. Dilatarbelakangi oleh hal ini kemudian dilaksanakanriset pengembangan produk melalui pemanfaatan pengolahan limbah plastik menjadikarya produk yang diharapkan memiliki nilai tambah. Kegiatan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian FSRD ITB, Yayasan Apikayu dan salah satu industri pengolah limbah plastik di daerah Bandung Selatan, sebagaibeneficiarydari kegiatan ini.Penelitian dilakukan dengan memotong rantai produksi sampah plastik-gilingan-flakes-pasta-bijih plastik/pelletsebelum dicacah menjadi bijih plastik/pellet sehingga pasta dicetakmelaluiextrusion moldingmenjadi untaian plastikdengan diameter +/- 3mm yang siap dianyam. Pemrosesan materialtermoplastikdilakukan denganmelelehkan materialmelalui pemanasan yang diinjeksikan oleh screw ke dalam cetakan dies yang kemudian didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras ketika ditarik oleh puller dengan profilnozzlebervariasi seperti pada penampang pada bahan-bahan helai anyaman rotan, yang lazim disebut dengan lasio/peel,pitritdan juga jenis profil lainnya, sehingga dapat dihasilkan berbagai tipe helai anyaman seperti pada bambu ataupun rotan.Melalui kegiatan ini diharapkan, industri kecil sebagaibeneficiarydari kegiatan melanjutkannyahingga tahap komersialisasinya, saat ini hargaplastik olahandaur ulang sangat fluktuatif dan cenderung menyamai hargabahan baku plastik baru, sehinga potensi pengembangan dari riset awal ini layak untuk dikembangkan, dengan potensi pengembangan produk menjadi produk-produk aksesoris interior yang memiliki nilai tambah berlipat ganda dari sekedar hargabahan baku plastik daur ulang (flakesataupellet).Limbah Plastik dicuci dan dicacah menjadi flakes.

Prosespullingdan extrusion moldingdgn modifikasinozzle, bak pendingin, dinamo penjaga gerak konstan.

Versi awal hasil injeksi mold, hasil belum stabil dan iregular.

Prototipe produk dengan material olahan limbah plastik.

Riset Unggulan ITB 2010,Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan, Yayasan Apikayu, PT. Ganesa Plastik Peneliti: Deny Willy, Muhammad Ihsan, Beni Chandra, Alfian, Krissandi, Nuryanto