desain penataan daerah: pemekaran dan penggabungan
DESCRIPTION
Focus Group Discussion Tim Kajian Penataan Daerah-Wantimpres Jakarta, 13 Desember 2011TRANSCRIPT
dadang-solihin.blogspot.com 2
MateriMateriMateriMateri• Latar Belakang • Maksud dan Tujuan• Metodologi Kajian• Kerangka Kajian• Temuan dan Rekomendasi• Kesimpulan
dadang-solihin.blogspot.com 3
Latar BelakangLatar Belakang 1/21/2Latar BelakangLatar Belakang• Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Pemekaran Daerah) bertujuan:
– Membentuk pemerintahan daerah yang mandiri dan otonom (UU p y g (32/2004)
– Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (PP 78/2007).• Secara teoritik:
– Pemekaran daerah merupakan bagian dari proses penataan daerah dan territorial reform atau administrative reform.
– Penataan daerah merupakan manajemen pemekaran, b d hi ki it i t h h d h d lpenggabungan dan hirarki unit pemerintahah daerah dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan politik dan administrasi pemerintahan (management of the size, shape, and hierarchy of p ( g , p , ylocal government units for the purpose of achieving political and administrative goals).
4dadang-solihin.blogspot.com
Latar BelakangLatar Belakang 2/22/2Latar BelakangLatar Belakang• Dalam kurun waktu 2000-2010 telah
terjadi pemekaran daerah secara massif, yang tidak pernah terjadi pada era-era sebelumnya.
• Saat ini Indonesia memiliki 530 daerah• Saat ini Indonesia memiliki 530 daerah otonom, terdiri atas 33 provinsi, 398 kabupaten, 93 kota, 5 kota administratif, pdan 1 kabupaten administratif.
• Selama 1999-2009, terbentuk 205 daerah otonom baru dari berbagai tingkatan, atau bertambah lebih dari 63 % dibandingkan dengan jumlah daerah% dibandingkan dengan jumlah daerah otonom di akhir masa orde baru.
5dadang-solihin.blogspot.com
Maks d dan T j anMaks d dan T j anMaksud dan TujuanMaksud dan TujuanMaksud Kajian:• Mengkaji dan menganalisis regulasi dan aturan perundangan-
undangan tentang kebijakan Penataan Daerah• Mengkaji dan menganalisis implementasi dan penerapan
Penataan Daerah dari aspek Pelayanan Publik Ekonomi danPenataan Daerah dari aspek Pelayanan Publik, Ekonomi dan Keuangan, Manajemen Pemerintahan Daerah, Perencanaan Pembangunan, Politik dan Demokrasi, serta Aspek Strategis NasionalNasional.
Tujuan Kajian: j j• Merumuskan Saran dan Masukan kepada Bapak Presiden RI
melalui Anggota Dewan Pertimbangan Presiden BidangPembangunan dan Otonomi Daerah tentang KebijakanPembangunan dan Otonomi Daerah tentang Kebijakan Penataan Daerah di Indonesia, terutama pemekaran danpenggabungan daerah.
6dadang-solihin.blogspot.com
Metodologi dan Lokasi KajianMetodologi dan Lokasi KajianMetodologi dan Lokasi KajianMetodologi dan Lokasi Kajian• Tinjauan peraturan perundang-undangan dan literatur terkait
penataan daerah• Analisis terhadap kajian terdahulu• Diskusi dan rapat terbatas dengan tim ahli• Kunjungan ke 6 daerah terpilih:
1. Provinsi Gorontalo2. Provinsi Kepulauan Riau3. Kota Cimahi4. Kota Batu5. Kabupaten Lombok Utara6 K b t K b R6. Kabupaten Kubu Raya
7dadang-solihin.blogspot.com
Kerangka KajianKerangka KajianKerangka KajianKerangka KajianKebijakan PenataanKebijakan Penataan
Daerah
Analisis Aspek-AspekAnalisis Aspek-Aspek
Pelayanan Publik Ekonomi dan Keuangan Manajemen Pemerintahan Daerah
Perencanaan Pembangunan Strategis NasionalPolitik dan Demokrasi
Kesejahteraan Rakyat dan Keutuhan NKRI
8dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 9
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi
Masih terdapat kebutuhan/ Desain Besar Penataan
1. Permintaan pemekaran daerah akan terus meningkat.
Masih terdapat kebutuhan/ permintaan untuk pemekarandaerah otonom baru, baik
Desain Besar PenataanDaerah (DESERTADA) perlusegera ditetapkan dalam
pada tingkat daerah provinsimaupun kabupaten/kota.
regulasi yang jelas. Perlu penegasan
pembentukan daerah otonompembentukan daerah otonombaru yang disesuaikandengan kemampuankeuangan negara.
10dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi2 Jalur Mekanisme Pengusulan
Proses pembentukan daerahotonom baru selama ini terdapat 2
DPR dan Pemerintah harusk i t
2. Jalur Mekanisme Pengusulan.
otonom baru selama ini, terdapat 2 jalur mekanisme pengusulan yaitumelalui pemerintah dan DPR.
Terdapat kecenderungan yang kuat
mengacu secara konsistenterhadap DESERTADA yang sudah ditetapkan.Terdapat kecenderungan yang kuat
bahwa proses pembentukan daerahotonom baru diproses melalui jalurpolitik yakni melalui mekanisme
p Sebelum DESERTADA
ditetapkan, DPR danP i t h h
p ypengusulan RUU oleh DPR.
Kondisi ini berimplikasi terhadapberbagai persyaratan pembentukan
Pemerintah harusmelaksanakan Parameter tentang pemekaran daerah
daerah otonom baru sebagaimanayang diatur dalam peraturanperundang-undangan terabaikan
g psebagaimana diatur dalamperaturan perundang-
d d (UU dundangan yang ada (UU danPP-nya).
11dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi3 Parameter dan Pembobotan
Parameter dan Pembobotan Perlu peninjauan kembali
3. Parameter dan Pembobotan
Pembentukan Daerah Otonom berdasarkan PP 78/2007 dalam kenyataan
paramater dan pembobotanpembentukan daerah otonom sebagaimana diatur dalam78/2007 dalam kenyataan
belum mencerminkankebutuhan obyektif dari suatu
sebagaimana diatur dalamPP 78/2007
Parameter dan pembobotandaerah yang akandimekarkan.
ini sebaiknya dimasukan didalam substansi materikebijakan DESERTADAkebijakan DESERTADA.
12dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi4 Aspirasi Masyarakat Desa atau Kecamatan
Adanya bagian desa atau Harus ada kejelasan tentang
4. Aspirasi Masyarakat Desa atau Kecamatan.
kecamatan yang mempunyaiaspirasi untuk bergabungmasuk kewilayah daerah
batas wilayah daerahotonomi baru sebelumditetapkan sebagai daerahmasuk kewilayah daerah
otonom kab/kota tetangga, baik dalam satu provinsi
ditetapkan sebagai daerahotonom baru.
maupun antar provinsitetangga (kasus Sulteng-Gorontalo dan BandungGorontalo dan Bandung Barat-Cimahi)
13dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi5 Masalah Batas Wilayah
Terdapat permasalahan Harus ada kejelasan tentang
5. Masalah Batas Wilayah.
penentuan batas wilayahpasca pemekaran daerahotonom provinsi dan
batas wilayah daerahotonomi baru sebelumditetapkan UU tentangotonom provinsi dan
kabupaten /kota yang berimplikasi terhadap
ditetapkan UU tentangpembentukan daerah otonombaru.
ketidakefektifanpenyelenggaraanpemerintahan daerah otonompemerintahan daerah otonombaru.
14dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi6 Pengalihan Aset
Terdapat permasalahan Harus ada kejelasan tentang
6. Pengalihan Aset.
pengalihan aset pascapemekaran daerah otonomprovinsi dan kab/kota yang
penataan dan pengalihanaset sebelum dilakukanpemekaran daerahprovinsi dan kab/kota yang
berimplikasi terhadapterganggunya sistem
pemekaran daerah. Harus segera disusun
manajemen aset daerah.pencatatan aset padapemerintah daerah otonombaru yang masih ditanganibaru yang masih ditanganioleh daerah induk atau K/L.
15dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi7 Pengalihan Aparatur
Terdapat permasalahan Pembentukan daerah
7. Pengalihan Aparatur.
pasca pemekaran daerahotonom baru terkaitpengalihan status SDM
otonom perlumempertimbangkanketersediaan SDM Aparaturpengalihan status SDM
Aparatur (PNS) yang berasaldari daerah induk yang
ketersediaan SDM Aparatur Kebijakan manajemen SDM
Aparatur sebaiknya diaturdialihkan kepada daerahotonom baru
secara terpusat satu NIP oleh pemerintah pusatsehingga memudahkansehingga memudahkandistribusi kepegawaian padasetiap daerah otonom.
16dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi8 Ketergantungan Pembiayaan
Daerah otonomi baru masih Daerah otonom baru perlu
8. Ketergantungan Pembiayaan.
mengandalkan sumberpembiayaanpenyelenggaraan
memiliki kemampuanfinansial (PAD) minimal sebagai dasar pembentukanpenyelenggaraan
pemerintahan dari alokasianggaran yang bersumber
sebagai dasar pembentukandaerah otonom.
dari pemerintah pusat. Rata2 PAD hanya 18,33%
dari APBDdari APBD.
17dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi9 Struktur Organisasi yang Besar
Sebagian besar daerah Perlu kebijakan yang
9. Struktur Organisasi yang Besar.
otonom baru dalampembentukan organisasipemerintah daerah masih
mengatur parameter minimal:- besaran organisasi, - jumlah aparatur danpemerintah daerah masih
menggambarkan:- Sosok organisasi yang
- jumlah aparatur, dan- besaran anggaran untuk
belanja pegawaicenderung membesar
- Dengan kebutuhan jumlahaparatur yang banyak
daerah otonom baru yang diprakarsai oleh daerah indukdengan memberdayakanaparatur yang banyak
- Dalam keterbatasanbelanja pegawai.
dengan memberdayakansecara optimal aparatpemerintah dari daerah induk
18dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi10 Rendahnya kemampuan daerah otonom baru
Terdapat daerah otonom Untuk daerah otonom baru
10. Rendahnya kemampuan daerah otonom baru.
baru yang secara nyata tidakmemiliki kemampuansebagai daerah otonom
yang dinilai tidak mampumencapai parameter standar, harus secara konsistensebagai daerah otonom
dalam penyelenggaraanpemerintahan.
harus secara konsistenditerapkan kebijakanpenggabungan kembalidengan daerah induk.
19dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi11 Insentif Fiskal
Pembentukan daerah Kebijakan insentif fiskal
11. Insentif Fiskal.
otonom baru yang marakdewasa ini juga dipicu olehadanya insentif fiskal yang
diberikan setelah calondaerah otonom baru dinilaitelah mencapai kemampuanadanya insentif fiskal yang
diberikan oleh pemerintahpusat kepada daerah otonom
telah mencapai kemampuanstandar sebagai daerahotonom berdasarkan
baru. parameter penilaiain fiskal. Sebelum mencapai
kemampuan standar daerahkemampuan standar, daerahtersebut difasilitasi anggarandari daerah induknya.
20dadang-solihin.blogspot.com
Tem an dan RekomendasiTem an dan RekomendasiTemuan dan RekomendasiTemuan dan Rekomendasi12 Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Pusat
Daerah otonom baru banyak Perlu mengefektifkan
12. Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Pusat.
yang kurang sesuai dengan standar penyelenggaraan pemerintah yang efektif Hal
pembinaan, pengawasan supervisi, asistensi, danevaluasi kepada daerahpemerintah yang efektif. Hal
ini disebabkan olehkurangnya pembinaan,
evaluasi kepada daerah otonom baru yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
pengawasan, supervisi, asistensi, dan evaluasi dari pemerintah pusat
Perlu tindak lanjut hasilMonev daerah otonom baruyang dilakukan pemerintahpemerintah pusat. yang dilakukan pemerintahpusat.
21dadang-solihin.blogspot.com
KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan1 Penegasan Kebijakan Moratorium Pemekaran Daerah
Belum adanya kebijakan
1. Penegasan Kebijakan Moratorium Pemekaran Daerah.
nasional yang dirumuskan oleh Pemerintah dan DPR terkait dengan DESERTADA dalamdengan DESERTADA dalam bentuk Undang-Undang.
Pengaturan ini dimaksudkan guntuk menyelesaikan berbagai persoalan pembentukan daerah otonom yang secaraotonom yang secara komprehensif sebagaimana yang dihasilkan dalam kajian ini.y g j
dadang-solihin.blogspot.com 22
KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan2 Pemekaran daerah pada dasarnya memadukan dua pendekatan
a Aspirasi Masyarakat (Bottom-up)
2. Pemekaran daerah pada dasarnya memadukan dua pendekatan
a. Aspirasi Masyarakat (Bottom up). Pembentukan daerah otonom baru merupakan aspirasi murni masyarakat sesuai dengan kondisi obyektif daerahsesuai dengan kondisi obyektif daerah dan menghindari pertimbangan yang bersifat politis.
b. Kepentingan Strategis Nasional (Top Down). Pembentukan daerah otonom baru merupakan kewenanganbaru merupakan kewenangan pemerintah dengan mempertimbangkan kepentingan strategis nasional dalam rangka penguatan NKRI dan percepatanrangka penguatan NKRI dan percepatan pemerataan kesejahteraan masyarakat secara nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 23
KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan3 Persiapan Calon Daerah Otonom Baru
Sebelum pembentukan daerah
3. Persiapan Calon Daerah Otonom Baru.
otonom baru perlu melalui tahapan-tahapan persiapansuatu daerah yang bakalsuatu daerah yang bakal menjadi daerah otonom baru.
Kebijakan persiapan calon j p pdaerah otonom baru dimaksudkan untuk memberikan
b l jproses pembelajaran berpemerintahan bagi calon daerah otonom baru.
dadang-solihin.blogspot.com 24
KesimpulanKesimpulanKesimpulanKesimpulan4 Kebijakan Penggabungan Daerah
Perlu komitmen Pemerintah Pusat
4. Kebijakan Penggabungan Daerah.
(DPR & Pemerintah) untuk melakukan tindakan kebijakan penggabungan daerah otonompenggabungan daerah otonom baru yang berdasarkan hasil penilaian tidak memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah yang memiliki kemampuandaerah yang memiliki kemampuan berotonomi.
Perlu kebijakan insentif bagi daerah j gotonom yang terkena kebijakan penggabungan daerah otonom.
dadang-solihin.blogspot.com 25
26dadang-solihin.blogspot.com