dermatomikosis br

Upload: tuti-hadiyanti

Post on 07-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    1/26

     BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Dermatomikosis

    Dermatomikosis adalah penyakit pada kulit, kuku, rambut, dan mukosa yang disebabkan infeksi

     jamur (Madani, 2000). Dermatomikosis mempunyai arti umum, yaitu semua penyakit jamur yangmenyerang kulit (Buldimulja, 200). !aktor yang mempengaruhi dermatomikosis adalah udara

    yang lembab, lingkungan yang padat, sosial ekonomi yang rendah, adanya sumber penularan

    disekitarnya, obesitas, penyakit sistemik, penggunaan obat antibiotik, steroid, sitostatika yang

    tidak terkendali. Dermatomikosis terdiri dari dermatomikosis superfisialis, intermedia dan

     profunda.

    Ma"am # ma"am dermatomikosis superfisialis adalah $

    2.1.1. Dermatofitosis

    %amur golongan dermatofitosis terdiri dari & genus yaitu Microsporum, Trichophyton, dan

     Epidermophyton. Microsporum menyerang rambut dan kulit. Trichophyton menyerang rambut,

    kulit dan kuku. Epidermophyton menyerang kulit dan jarang pada kuku (Madani, 2000' iregar,

    200).

    *olongan dermatofita bersifat men"erna keratin, dermatofita termasuk kelas fungi imperfe"ti.

    *ambaran klinis dermatofita menyebabkan beberapa bentuk klinis yang khas, satu jenis

    dermatofita menghasilkan klinis yang berbeda tergantung lokasi anatominya (Budumulja, 200'

    iregar, 200).

    2.1.1.1 Definisi

    Dermatofitosis adalah infeksi jaringan yang mengandung +at tanduk (keratin) misalnya stratum

    korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita

    (Madani, 2000' Budimulja, 2002).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    2/26

    2.1.1.2 pidemiologi$

    Dermatofita adalah tergolong jamur "ontagious. Berspora dan memiliki hifa sepanjang sel kulit

    dan rambut yang mati, merupakan serpihan dari orang yang terinfeksi, membuat infeksi berulang

    menjadi sering. -nfeksi subkutaneus yang jarang yang disebabkan jamur ini dapat terjadi pada

     pasien /-D. Dermatofita yang menginfeksi manusia diklasifikasikan berdasarkan habitat mereka

    antara lain sebagai berikut $

    a. Antrophophilic dermatophyta sering dikaitkan dengan manusia dan ditransmisikan baik melaluikontak langsung atau melalui muntahan yang terkontaminasi

     b. Zoophilic dermatophyta sering dikaitkan dengan heanhean, jamur ini ditransmisikan

    kepada manusia baik melalui kontak langsung dengan hean tersebut misalnya hean peliharaan

    dan melalui produksi hean tersebut seperti ool.

    ". Geophilic dermatophyta addalah jamur tanah yang ditransmisikan kepada manusia melalui

     paparan langsung ke tanah atau ke hean yag berdebu.

    2.1.1.& tiologi

    Dermatofitosis disebabkan oleh jamur golongan dermatofita yang teridiri dari tiga genus, yaitu

    genus Microsporum, Trichophyton, dan Epidermofiton. Dari 1 spesies dermatofita yang sudah

    dikenal hanya 2& spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang, yang

    terdiri dari 1 spesies Trichophyton, spesies Microsporum dan satu spesies Epidermofiton.

    elain sifat keratinofilik, setiap spesies dermatofita mempunyai afinitas terhadap hospes tertentu.

    Dermatofita yang +oofilik terutama menyerang binatang, dan kadangkadang menyerang

    manusia, misalnya Microsporum canis dan Trichophyton verrucosum. Dermatofita yang geofilik

    adalah jamur yang hidup di tanah dan dapat menimbulkan radang yang moderat pada manusia,

    misalnya Microsporum gypseum.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    3/26

    mumnya gejalagejala klinik yang timbulkan oleh golongan +oofilik dan golongan geofilik pada

    manusia bersifat akut dan sedang serta lebih mudah sembuh.

    Dermatofita yang antropofilik terutama menyerang manusia karena memilih manusia sebagai

    hospes tetapnya.

    *olongan jamur ini dapat menyebabkan perjalanan penyakit menjadi menahun dan residif karena

    reaksi penolakan tubuh yang sangat ringan. 3ontoh jamur yang antropofilik ialah Microsporum

    audouinii dan Trichophyton rubrum (iregar, 200).a. Trichophyton (!rey, et al ., 145' 6utabarat, 1444' 7ippon, 1455)

    Mikokonidia banyak, tumbuh bergerombol atau satusatu sepanjang hifa. edangkan

    makrokonidia jarang atau tidak dibentuk sama sekali.

    1) T. mentagrophytes

    Makroskopis $ Membentuk 2 jenis koloni. 8oloni Cottony berarna putih seperti ol. 8oloni

     poder seperti serbuk arna merah anggur. Mikroskopis $ Mikrokonidia sangat banyak

     berkelompok berbentuk bulat9 menyerupai sekelompok buah anggur pada "abang"abang

    terminalnya dan banyak terdapat hifa yang menyerupai spiral.

    :

    Gambar 2.2

    Gambar 2.1

    !mage Courtesy of """.doctorfungus.org., #$$%&

    Morfologi mikroskopis Trichophyton mentagrophytes

    8ultur Trichophyton mentagrophytes

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    4/26

    2) T. rubrum

    Makroskopis $ ;ertumbuhan koloni lambat, koloni berbentuk kapas.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    5/26

    Mikroskopis $ Makrokonidia dan mikrokonidia tidak ada. Ditemukan branching hifa.

    Gambar 2.7

    Gambar 2.8

    ( !mage Courtesy of """.doctorfungus.org., #$$%)

    Morfologi mikroskopis Trichophyton concentricum

    8ultur Trichophyton concentricum

    ) T. tonsuran

    Makroskopis $ ;ertumbuhan koloni lambat, permukaan datar9 berbenjolbenjol. Bentuk bubuk

    sampai beledru.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    6/26

    Makroskopis $ ;ertumbuhan koloni lambat, permukaan menonjol dan =errukosa.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    7/26

    Mikroskopis $ Makrokonidia9 mikrokonidia jarang. >erlihat hifa irreguler dan klamidospora.

    Gambar 2.11

    Gambar 2.12

    ( !mage Courtesy of """.doctorfungus.org., #$$%)

    Morfologi mikroskopis Trichophyton violaceum

    8ultur >ri"hophyton =iola"eum) T. schoenleinii

    Makroskopis $ ;ertumbuhan koloni lambat, bagian tengah berlipat dan lebih tinggi dari pinggir.

    Mikroskopis $ Makrokonidia9 mirokonidia tidak ada. Banyak ditemukan hifa 'avchandeliers.

    Gambar 2.14

    Gambar 2.13

    ( !mage Courtesy of """.doctorfungus.org., #$$%)

    Morfologi mikroskopis Trichophyton schoenleinii

    8ultur Trichophyton schoenleinii

     b. Microsporum (!rey, et al ., 145' 7ippon, 1455)

    Makrokonidia adalah spora yang paling banyak ditemukan dan terbentuk pada ujungujung hifa,

    sedangkan mikrokonidia sedikit.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    8/26

    (& M. canis

    Makroskopis $ ;ertumbuhan koloni "epat, permukaan halus sampai bergranuler.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    9/26

    *& M. audouinii

    Makroskopis $ ;ertumbuhan lambat, permukaan datar.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    10/26

    2.1.1. ;atogenesis dan "ara penularan

    Dermatofita menggunakan keratin sebagai sumber nutrisi dan juga berkoloni pada lapisan kulit,

    kuku, dan rambut yang telah mati. Mereka juga memi"u kehan"uran selsel yang hidup dengan

    mengaktifkan sistem imun. Meskipun jamur yang terlibat dalam infeksi kutaneus dan subkutaneus hidup di tanah, penyakit yang mereka timbulkan tidak sama dengan infeksi jamur

    superfisial lainnya karena infeksinya membutuhkan lesi terlebih dahulu pada lapisan kulit yang

    lebih dalam.

    8ebanyakan dermatfitosis tinggal menetap pada lapisan dermis dan hipodermis sehingga sangat

     jarang menyebabkan infeksi yang sistemik.

    3ara penularan jamur dapat se"ara langsung dan se"ara tidak langsung ;enularan langsung dapat

    melalui fomit, epitel, dan rambutrambut yang mengandung jamur baik dari manusia atau dari

     bianatang, dan tanah. ;enularan tak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi

     jamur, barangbarang atau pakaian, debu, atau air (iregar, 200).

    2.1.1. !aktor yang mempengaruhi

    Disamping "ara penularan, timbulnya kelainankelainan di kulit bergantung pada beberapafaktor $

    a. !aktor =irulensi dari dermatofita

    Airulensi ini bergantung pada afinitas, jamur, apakah jamur /ntropofilik, oofilik, atau *eofilik.

    elaian afinitas ini, masingmasing jenis jamur tersebut berbeda pula satu dengan yang lain dalam

    afinitas terhadap manusia maupun bagianbagian tubuh, misalnya >ri"hophyton rubrum jarang

    menyerang rambut, pidermophyton flo""osum yang paling sering menyerang lipat paha bagian

    dalam.

    !aktor yang terpenting dalam =irulensi ini ialah kemampuan spesies jamur menghasilkan

    keratinasi dan men"erna keratin di kulit.

     b. !aktor trauma

    8ulit yang utuh tanpa lesilesi ke"il, lebih susah untuk terserang jamur.

    ". !aktor suhu dan kelembaban

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    11/26

    8edua faktor ini sangat jelas berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau

    lokal' tempat yang banyak keringat seperti lipat paha dan selasela jari paling sering terserang

     penyakit jamur ini.

    d. 8eadaan sosial serta kurangnya kebersihan

    !aktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur. -nsiden panyakit jamur pada golongansosial dan ekonomi yang lebih rendah lebih sering ditemukan dari pada golongan sosial dan

    ekonomi yang lebih baik.

    e. !aktor umur dan jenis kelamin

    ;enyakit tinea kapitis lebih sering ditemukan pada anakanaak dibandingkan pada orang deasa.

    ;ada anita lebih sering ditemukan infeksi jamur di selasela jari dibandingkan pada pria, dan hal

    ini banyak berhubungan dengan pekerjaan. Di samping faktorfaktor tadi masih ada faktorfaktor

    lain, seprti faktor perlindungan tubuh, (topi, sepatu, dan sebagainya), faktor transpirasi serta

     penggunaan pakaian yang serba nilon dapat memudahkan timbulnya penyakit jamur ini.

    Beberapa jamur yang tumbuh di kulit memiliki gejala klinis yang disebut dengan lesi kutaneus.

    Dermatofitosis adalah infeksi kutaneus yang disebabkan oleh dermatofita, yaitu jamur yang dapattumbuh di kulit, kuku, rambut, dan merangsang respon selsel imun yang dapat menghan"urkan

     jaringan yang lebih dalam. 6al inilah yang membedakan dermatofitosis dengan infeksi jamur

    superfisial lainnya.

    2.1.1.?. >anda dan gejala

    Di aktu yang lalu dermatofitosis sering disebut sebagai ring "orm atau tinea, yang merupakan

    kata latin dari "a"ing karena dermatophytosis menghasilkan tempelan melingkar, bersisik yang

    membuat pemeriksa berpikir ada "a"ing terletak dibaah permukaan kulit. Meskipun penyakit ini

    sering disalah tanggapkan karena "a"ing tidak terlibat dan terminologi fita menyatakan tumbuhan

     bukan jamur tetapi istilah ini masih digunakan.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    12/26

    8ebanyakan dermatofitosis se"ara klinis dapat dibedakan karena mereka se"ara langsung dapat

    dikenal sebagai "ontoh athletes foot adalah dermatofitosis. Dermatofitosis dapat memiliki

     berbagai gejala klinis.

    2.1.1.. Diagnosis, tatalaksana, dan pen"egahan

    Cbser=asi klinis pada umumnya "ukup untuk mendiagnosa infeksi dermatofita. ;ersiapan 8C6di kulit atau kerokan kuku atau sampel rambut dapat menampilkan hifa dan atau konidia (spora

    aseksual), dimana diperlukan untuk konfirmasi diagnosis. aat diinginkan penentuan intentitas

    spesifik dari dermatofita membutuhkan pemeriksaan mikroskopis berupa kultur, yang akan

    memakan aktu bermingguminggu karena jamur ini sangat lambat tumbuh di laboraturium.

    -nfeksi terbatas dapat diobati se"ara efektif dengan menggunakan obatobat anti fungal topikal,

    tetapi untuk infeksi yang menyebar luas pada kulit kepala atau kulit demikian juga pada infeksi

    kuku harus diobati dengan anti fungal oral. >erbinafine, diberikan se"ara oral selama ?12

    minggu, sangat efektif pada sebagian besar kasus. 8asus kronik atau kasus yang menetap diobati

    dengan griseoful=in sampai sembuh (Bauman, et al., 2004).

    Bentuk # bentuk gejala klinis dermatofitosis adalah$

    2.1.1.5. >inea kapitis

    >inea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala, rambut yang disebabkan jamur golongan

    dermatofita. Disebabkan oleh spe"ies dermatofita Trichophyton dan Microsporum. *ambaran

    klinis keluhan penderita berupa ber"ak pada kulit kepala, sering gatal disertai rambut rontok

    ditempat lesi. Diagnosis ditegakkan berdasar gambaran klinis, pemeriksaan lampu ood dan

     pemeriksaan mikroskopis dengan 8C6. ;ada pemeriksaan mikroskopis terlihat spora diluar

    rambut ectotric& atau didalam rambut endotric&. ;engobatan pada anakanak peroral

    griseoful=in 102 mg9kg BB perhari, pada deasa 00 mg9hr selama ? minggu. (iregar, 200)

    Berdasarkan bentuk khas, tinea kapitis dibagi dalam empat bentuk, yaitu$

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    13/26

    a. Gray patch ring "orm

    ;enyakit ini dimulai dengan papul merah ke"il yang melebar ke sekitarnya dan membentuk

     ber"ak yang berarna pu"at dan bersisik. inea fa=osa

    8elainan di kepala dimulai dengan bintikbintik ke"il di baah kulit yang berarna merah

    kekuningan dan berkembang menjadi krusta yang berarna "aan (skutula), serta memberi bau

     busuk seperti bau tikus moussy odor E. 7ambut di atas skutula putusputus dan mudah lepas serta

    tidak mengkilat

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    14/26

    lagi. Bila penyakit itu sembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang permanen.

    ;enyebab utamanya adalah T. schoenleinii, T. violaceum, dan T. gypseum. 8arena tinea kapitis ini

    sering menyerupai penyakit kulit yang menyerang daeerah kepala, penyakit ini harus dibedakan

    dengan penyakitpenyakit bukan oleh jamur, seperti soriasis vulgaris, /ermatitis seboroika dan

    Trikotilomania (iregar, 200).

    2.1.1.4. >inea korporis

    >inea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit halus ( globurus skin) di daerah muka,

     badan, lengan dan glutea. ;enyebab tersering adalah T. rubrum dan T. mentagropytes. *ambaran

    klinis biasanya berupa lesi terdiri atas berma"am ma"am efloresensi kulit, berbatas tegas dengan

    konfigurasi anular, arsinar, atau polisiklik, bagian tepi lebih aktif dengan tanda peradangan yang

    lebih jelas. Daerah sentral biasanya menipis dan terjadi seperti penyembuhan, sementara tepi lesi

    meluas sampai ke perifer. 8adang bagian tengahnya tidak menyembuh, tetapi tetap meninggi dan

    tertutup skuama sehingga menjadi ber"ak yang besar. Diagnosis ditegakkan berdasarkan

    gambaran klinis dan lokalisasinya serta kerokan kulit dengan mikroskop langsung dengan larutan

    8C6 1020F untuk melihat hifa atau spora jamur. ;engobatan sistemik berupa griseoful=in 00

    mg sehari selama & minggu, itrakona+ol 100 mg sehari selama 2 minggu, obat topikal salephitfield.

    2.1.1.10. >inea imbrikata

    >inea imbrikata adalah penyakit yang disebabkan jamur dermatofita yang memberikan gambaran

    khas tinea korporis berupa lesi bersisik yang melingkarlingkar dan gatal. Disebabkan oleh

    dermatofita T. concentricum. *ambaran klinis dapat menyerang seluruh permukaan kulit halus,

    sehingga sering digolongkan dalam >inea korporis. Gesi bermula sebagai makula eritematosa

    yang gatal, kemudian timbul skuama agak tebal terletak konsensif dengan susunan seperti

    genting, lesi bertambah melebar tanpa meninggalkan penyembuhan dibagian

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    15/26

    tengahnya. Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan kulit dengan 8C6 dan kultur,

    gambaran klinis yang khas berupa lesi konsentris. ;engobatan sistemik griseoful=in 00 mg

    sehari selama minggu, sering kambuh setelah pengobatan sehingga memerlukan pengobatan

    ulang yang lebih lama, ketokona+ol 200 mg sehari, obat topikal tidak begitu efektif karena daerah

    yang terserang luas (Madani, 2000' iregar, 2002).

    2.1.1.11. >inea kruris

    >inea kruris adalah penyakit jamur dermatofita didaerah lipat paha, genitalia dan sekitar anus,

    yang dapat meluas kebokong dan perut bagian baah. ;enyebab E. floccosum, kadangkadang

    disebabkan oleh T. rubrum. *ambaran klinik lesi simetris dilipat paha kanan dan kiri mulamula

    lesi berupa ber"ak eritematosa, gatal lama kelamaan meluas sehingga dapat meliputi s"rotum,

     pubis ditutupi skuama, kadangkadang disertai banyak =esikel ke"ilke"il. Diagnosis berdasar

    gambaran klinis yang khas dan ditemukan elemen jamur pada pemeriksaan kerokan kulit dengan

    mikroskopis langsung memakai larutan 8C6 1020F. ;engobatan sistemik griseoful=in 00 mg

    sehari selama & minggu, ketokona+ol, obat topikal salep hitefield, tolsiklat, haloprogin,

    siklopiroksolamin, deri=at a+ol dan naftifin 63G (Madani, 2000).

    2.1.1.12. >inea manus et pedis

    >inea manus et pedis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita

    didaerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung tangan dan kaki, jarijari tangan dan kaki serta

    daerah interdigital. ;enyebab tersering T. rubrum, T. mentagrophytes, E. floccosum (Madani,

    2000' iregar, 2002).

    2.1.1.1&. >inea unguium

    >inea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan infeksi jamur dermatofita. ;enyebab

    tersering adalah T. mentagrophites, T. rubrum. *ambaran klinik biasanya menyertai Tinea pedis

    atau manus penderita berupa kuku menjadi

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    16/26

    rusak arna menjadi suram tergantung penyebabnya, distroksi kuku mulai dari dista, lateral,

    ataupun keseluruhan. Diagnosis ditegakkan berdasar gejala klinis pada pemeriksaan kerokan

    kuku dengan 8C6 1020 F atau biakan untuk menemukan elemen jamur. ;engobatan infeksi

    kuku memerlukan ketekunan, pengertian kerjasama dan keper"ayaan penderita dengan dokter

    karena pengobatan sulit dan lama. ;emberian griseoful=in 00 mg sehari selama & bulan untuk

     jari tangan untuk jari kaki 412 bulan. Cbat topi"al dapat diberikan dalam bentuk losio atau krim(Madani, 2000).

    2.1.2. Hon Dermatofitosis

    2.1.2.1. itiriasis versikolor

     itiriasis versikolor (panu) adalah penyakit jamur superfisial yang kronik biasanya tidak

    memberikan keluhan subjektif berupa ber"ak skuama halus arna putih sampai "oklat hitam,

    meliputi badan kadangkadang menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka,

    kulit kepala yang berambut. Menurut Ballon 1554 (dalam %uanda 200) Disebabkan oleh

    malasse+ia furfur robin. *ambaran klinik kelainan terlihat ber"akber"ak arna arni, bentuk

    teratur sampai tidak teratur batas jelas sampai difus kadang penderita merasa gatal ringan.

    Diagnosis pada sediaan langsung kerokan kulit dengan larutan 8C6 20 F terlihat "ampuran hifa pendek dan sporaspora bulat yang dapat berkelompok. ;engobatan harus dilakukan menyeluruh

    tekun dan konsisten. Cbat yang dapat dipakai suspensi selenium sulfida (selsun) dipakai sebagai

    sampo 2&I seminggu. Cbat lain deri=at a+ol misal mikona+ole, jika sulit disembuhkan

    ketokona+ole dapat dipertimbangkan dengan dosis 1I 200 mg sehari selama 10 minggu. mumya

    keluhan yang mun"ul adalah timbul ber"ak putih ataupun ke"oklatan yang kadang gatal bila

     berkeringat. ;ada orang dengan kulit berarna, lesi yang terjadi biasanya tampak sebagai ber"ak

    hipopigmentasi, tetapi pada orang dengan kulit pu"at lesi bisa berarna "oklat kemerahan. Di

    atas lesi terdapat sisik halus. /da 2 bentuk yang sering didapat, yaitu makular dan folikular

    (/rnold, et al., 2000' iregar, 200' 8risanty, et al., 2005).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    17/26

    2.1.2.2. ;iedra

    ;iedra adalah infeksi jamur pada rambut ditandai dengan benjolan (nodus) yang keras sepanjang

     batang rambut. /da 2 bentuk, yaitu $

    a. ;iedra ;utih

    ;enyakit ini disebabkan Trichosporon beigellii terutama di daerah subtropis dan beriklim sedang.

    *ejalannya berupa adanya benjolan arna "oklat muda yang tidak begitu melekat pada batang

    rambut kepala, kumis, janggut dan tidak memberikan gejalagejala subjektif (/rnold, et al., 2000'

    Budimulja, 200).

     b. ;iedra 6itam

    ;enyakit ini disebabkan oleh piedra hortae dan lebih sering ditemukan pada daerah rambut kepala

    serta jarang pada rambut dada dan dagu. ;iedra hitam merupakan infeksi asimtomatik. ;ada

     batang rambut dada dan dagu. ;iedra hitam merupakan infeksi asimtomatik. ;ada batang rambut

    teraba kasar, granular, terdapat nodul yang keras, berukuran ke"il, berarna hitam dan bisatunggal atau multipel. Hodul melekat erat pada batang rambut, sukar dilepas, bila disisir dengan

    logam maka akan terdengar bunyi geseran logam (/rnold, et al., #$$$' lgart J

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    18/26

    2.1.2.. >inea nigra palmaris

    >inea nigra palmaris adalah infeksi jamur superfisial yang biasanya menyerang kulit telapak

    tangan dan kaki dengan memberikan arna hitam sampai "oklat pada kulit yang terserang.

    ;enyebabnya adalah Cladosporium "erneckii. Makula yang terjadi tidak menonjol dari permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tandatanda radang. 8adangkadang dapat

    meluas sampai di punggung kaki bahkan sampai menyebar ke leher, dada dan muka (Budimulja,

    200' iregar, 200).

    2.2. >inea pedis

    2.2.1. Definisi

    >inea pedis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita di daerah kulit

    telapak kaki, punggung kaki, jarijari kaki, serta daerah interdigital.

    >inea pedis atau yang disebut juga dengan Athletes foot, atau orang aam sering menyebutnya

    dengan kutu air. Biasanya sering ditemukan pada orang deasa yang setiap hari menggunakan

    sepatu tertutup, "ontohnya penggunaan sepatu dan kaus kaki.Dan pada orang yang bekerja di tempat yang basah, men"u"i, di saah dan sebagainya (Madani,

    2000). -nfeksi juga dapat menyebar melalui penggunan pan"uran dan ruang ganti pakaian umum,

    di mana kulit yang terinfeksi dan terkelupas berperan sebagai sumber infeksi. >idak ada tindakan

     pengendalian yang benarbenar efektif selain hygiene yang tepat dan penggunaan bedak untuk

    mempertahankan agar ruang antar jarijari kaki tetap kering. ;ada banyak orang, tinea pedis

    menahun bersifat asimtomatis dan hanya menjadi aktif pada keadaan panas atau basah yang

     berlebihan atau pemakaian alas kaki yang tidak sesuai (%aet+, et al ., 144?).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    19/26

    2.2.2. pidemiologi

    >inea pedis umum dijumpai di seluruh dunia (Martin J 8obayashi, 1444). >inea pedis lebih

    sering dijumpai pada deasa dibandingkan pada anak (6ay J Moore, 1445' lgart J inea pedis

     baru pertahun berkisar antara 0,1?F sampai 1,14F dari seluruh kasus baru infeksi jamur

    (ubbagian Mikologi. Bagian9M! -lmu penyakit 8ulit dan 8elamin !8 -97;H, 1442

    2002).

    2.2.&. tiologi

    >iga spesies jamur dermatofita antropofilik T. rubrum, T. mentagrophytes, E. floccosum

    merupakan penyebab tersering Tinea pedis di seluruh dunia ( 6ay J Moore, 1445' Masri

    !ridling, 144?' Cdom, 144&' Matsumoto, 144?' 3layton, 2000).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    20/26

    2.2.. !aktor predisposisi

    >inea pedis merupakan dermatofitosis yang mengenai kaki. !aktor predisposisinya adalah

    hiperhidrosis dan penggunaan sepatu yang tertutup. ;enyakit dapat berlangung akut berupa lesi

    lesi =esikobulosa (vesicobullous type) sampai ulserasi (acute ulcerative type) pada telapak kaki.;enyakit dapat juga berlangsung kronis berupa eritem dan erosi pada sela jari kaki (chronic

    intertriginous type) dan penebalan kulit berskuama pada telapak kaki (chronic hyperkeratotic

    type atau moccasin type) (Aerma J 6effernan, 2005).

    2.2.. ;atogenesis

    Dermatofita berperan dalam proses penghan"uran saar stratum korneum. >ubuh bereaksi

    terhadap proliferasi jamur dengan memper"epat pertumbuhan lapisan sel basal epidermis.

    8eadaan ini menyebabkan kulit menjadi tebal dan berdeskuamasi. Bila kondisi lingkungan

    memadai, misalnya lembab dan tertutup, akan mudah terjadi pertumbuhan berlebihan bakteri

    oportuistik bersama dermatofita. ;ada aalnya koloni difteroid akan berproliferasi, namun

    dengan semakin beratnya penyakit dominasi bakteri akan berganti menjadi bakteri gram negatif.>anpa in=asi aal oleh dermatofita, umumnya gram negatif hanya tumbuh minimal. ;ergeseran

     pola infeksi bakteri ini akan bermanifestasi menjadi gambaran yang jauh lebih agresif, berupa

    erosi dan maserasi hebat di sela jari. Bakteri yang dapat diisolasi termasuk 1taphylococcus

    aureus, Corynebacterium 2eikeium, -revibacterium epidermidis, dan Micrococcus sedentarius

    (!ridling, 144?).

    Dermatofita memproduksi juga antibiotik serupa penisilin dan streptomisin, yang kemudian akan

    menyeleksi tumbuhnya bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik. Bakteri pada gilirannya

    memproduksi en+im proteolitik, yang selanjutnya meningkatkan destruksi jaringan. alah satu

     penjelasan yang paling mungkin mengenai eliminasi jamur ketika penyakit berlanjut adalah

    terbentuknya komponen sulfur yang bersifat antijamur, "ontohnya metanetiol, etanetiol, dan

    dimetil sulfida yang diproduksi oleh

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    21/26

     Micrococcus sedentarius dan -revibacterium epidermidis (!ridling, 144?' lgart J ampak arna keputihan, basah dan dapat terjadi fisura yang terasa nyeri bila tersentuh.

    -nfeksi sekunder dapat menyertai fisura tersebut dan lesi dapat meluas sampai ke kuku dan kulit

     jari. ;ada kaki, lesi sering mulai dari sela jari ---, -A, dan A. Bentuk klinik ini dapat berlangsung

     bertahuntahun tanpa keluhan sama sekali. ;ada suatu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi

    sekunder oleh bakteri, sehingga terjadi limfangitis, limfadenitis, selulitis, dan erisipilas yang

    disertai gejalagejala umum.

     b. Bentuk =esikuler akut. ;enyakit ini ditandai terbentuknya =esikula=esikula dan bula yang

    terletak agak dalam di baah kulit dan sangat gatal. Gokasi yang tersering adalah telapak kaki

    dengan bagian tengah dan kemudian melebar serta =esikulanya meme"ah. -nfeksi sekunder dapat

    memperburuk keadaan ini.

    ". Bentuk moccasin foot . ;ada bentuk ini seluruh kaki dan telapak, tepi sampai punggung kaki,

    terlihat kulit menebal dan berskuama, ritem biasa ringan, terutama terlihat pada bagian tepi lesi

    ( digital library, 200&).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    22/26

    *ambar 2.2&. Beberapa bentuk gambaran >inea pedis

    2.2.. ;emeriksaan Gaboratorium

    Bahan untuk pemeriksaan mikologik diambil dan dikumpulkan sebagai berikut terlebih tempat

    kelainan dibersihkan dengan alkohol 0F kemudian,

    1. 8ulit tidak berambut ( glabrous skin) $ dari bagian tepi kelainan sampai dengan bagian sedikitdi luar kelainan sisik kulit dan kulit dikerok dengan pisau tumpul steril.

    2. 8ulit berambut $ rambut di"abut pada bagian kulit yang mengalami kelainan, kulit di daerah

    tersebut dikerok untuk mengumpulkan sisik kulit, pemeriksaan dengan lampu

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    23/26

    12 tetes larutan 8C6. 8onsentrasi larutan 8C6 untuk sedian kulit adalah 10F dan untuk

    rambut dan kuku 20F (Budimulja, 2002' iregar, 2002' Brooks et0al., 200' 3haya J ;ande,

    200).

    ;emeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan

     basah dan untuk menentukan spesies jamur. ;emeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan

     bahan klinis pada media buatan. Kang dianggap paling baik pada aktu ini adalah medium agardekstrosa abouraud. ;ada agar abouraud dapat ditambahkan antibiotik saja (kloramfenikol)

    atau ditambah pula klorheksimid. 8edua +at tersebut diperlukan untuk menghidari kontaminasi

     bakterial maupun jamur kontaminan (Budimulja, 2002' iregar, 2002' Brooks et al., 200' 3haya

    J ;ande, 200).

    *ambar 2.2 *ambar 2.2 *ambar 2.2?

    Biakan T.rubrum Biakan M.gypseum Biakan E.floccosum

    2.2.5. Diagnosis banding

    Diagnosis banding meliputi seluruh keadaan yang dapat mempunyai gambaran klinis skuama,

    =esikel atau pustul pada kaki. 8ondisi ini terdapat antara lain pada dermatitis kontak, kandidiasis,

    eritrasma, dan dyshidrosis. ;enyakit lain yang perlu juga dipertimbangkan termasuk psoriasis pustular, akrodermatitis kontinua, pioderma, sifilis sekunder, ptiriasis rubra pilaris, dan sindroma

    7eiter (!ridling, 144?' Martin J 8obayashi, 1444).

    >angan harus diperiksa untuk men"ari tanda lain misalnya tinea Ldua kaki satu tangan, nail pit

    untuk diagnosa psoriasis, atau papul keratotik arna tembaga untuk diagnosis sifilis (!ridling,

    144?).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    24/26

    2.2.4. Diagnosis

    Ditegakkan berdasarkan anameisis, gambaran klinik dan pemeriksaan kerokan kulit dengan

    larutan 8C6 1020F yang menunjukan elemen jamur serta kultur jamur (!ridling, 144?).

    2.2.10. ;engobatan

    ;ada umumnya "ukup topikal saja dengan obatobat antijamur untuk bentuk interdigital dan

    =esikular. Gama pengobatan ? minggu. Bentuk moccasin foot yang kronik memerlukan

     pengobatan yang lebih lama, apalagi bila disertai dengan tinea unguium, pengobatan diberikan

     paling sedikit ? minggu dan kadangkadang memerlukan antijamur peroral, misalnya

    griseoful=in, itrakona+ol, atau terbenafin. Bentuk klinik akut yang disertai selulitis memerlukan

     pengobatan antibiotik, misalnya penisilin A, fluklosasilin, eritromisin atau spiramisin dengan

    dosis yang adekuat (Madani, 2000).

    a. >erapi lokal

    1) Gesilesi yang meradang akut yang ber=esikula dan bereksudat harus diraat dengan kompres

     basah se"ara terbuka se"ara berselangselang.(? kali sehari) atau terus, menerus. Aesikula harusdikempeskan tetapi kulitnya harus tetap utuh.

    2) 6aloprogin atau tolnalfat, arutan atau "ream dioleskan & kali sehari akan menyebabkan

    in=olusi dari sebagian besar lesi skuama superfisial dalam aktu 1& minggu.

    &) Gesi hiperkeratosis yang tebal memerlukan terapi lokal dengan obatobatan yang mengandung

     bahan keratolitik seperti asam salisilat.

    Cbatobat antifungal topikal antara lain $

    1. *olongan imida+ol yaitu klotrima+ol, mikona+ol, ekona+ol, ketokona+ol, itrakona+ol,

    oksikona+ol, dan sulkona+ol.

    2. *olongan alilamin yaitu naftitin dan terbinafin.

    &. *olongan ben+ilamin yaitu butenafin

    . *olongan lainnya yaitu asam undesilenat, tolnaftat, haloprogin dan siklopiroksolamin (Hobel

    G, et al ., 1445).

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    25/26

     b. >erapi sistemik

    Cbatobat antifungal sistemik antara lain griseoful=in, ketokona+ol, itrakona+ol,flukona+ol, dan

    terbinafin.

    ;emberian *riseoful=in merupakan antibiotik yang diberikan se"ara oral yang diperoleh darispesies enicillium tertentu. Cbat ini tidak berpengaruh terhadap bakteri atau jamur yang

    mengakibatkan mikosis sistemik tetapi menekan dermatofites tertentu.

    etelah pemberian per oral, griseoful=in disebarkan seluruh tubuh. Cbat terakumulasi di

    epidermis dan jaringan keratinisasi lainnya (rambut dan kuku). 8eratin merupakan sumber nutrisi

    utama untuk dermatofites, dan degradasi keratin oleh jamur ini mengakibatkan di"ernakannya

    obat. Dalam organisme, griseoful=in diduga berinteraksi dengan mikrotubula dan mengganggu

    fungsi mitosis gelendong, menimbulkan penghambatan pertumbuhan.

    *riseoful=in bermanfaat se"ara klinik untuk mengobati infeksi dermatofita pada kulit, rambut,

    dan kuku yang disebabkan oleh spesies Trichopyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Cbat

    ini tidak berpengaruh terhadap kandidiasis superfisial atau kandidiasis sistemik atau setiap

    mikosis sistemik lainnya. Biasanya diperlukan terapi oral selama bermingguminggu sampai berbulanbulan.

    ;engobatan terdiri atas pembuangan tuntas struktur epitel yang terinfeksi dan yang mati serta

     pemberian bahan kimia antijamur se"ara topikal. ;engobatan berlebihan sering menyebabkan

    dermatofitid. 6arus dilakukan usahausaha untuk men"egah reinfeksi. Bila daerah serangan luas,

     pemberian griseoful=in se"ara oral selama 1 minggu terbukti efektif. -nfeksi kuku memerlukan

     pengobatan griseoful=in selama beberapa bulan dan kadangkadang dilakukan pembedahan

     buangan kuku. ering terjadi kekambuhan infeksi kuku (%ae+t, 144?).

    2.2.11. Gangkahlangkah pen"egahan

    a. ;erkembangan infeksi jamur diperberat oleh panas, basah dan maserasi. Daerahdaerah

    intertrigo atau daerah antara jarijari sesudah mandi harus dikeringkan betulbetul dan diberi

     bedak pengering (tal"um ' Zea134-) atau bedak anti jamur (>ina"tin9Do"torin), sesudahnya dan

    tiap pagi.

  • 8/19/2019 Dermatomikosis Br

    26/26

     b. /las kaki harus pas betul dan tidak terlalu ketat.

    ". ;asien dengan hiperhidrosis agar memakai kaos kaki dari bahan katun yang menyerap dan

     jangan memakai bahan ool atau bahan sintetis.

    d. ;akaian dan handuk agar sering diganti dan di"u"i bersihbersih dalam air panas.

    2.2.12. 8omplikasi

    Crganisme yang dapat dibiakkan dari sela jari kaki normal adalah sejumlah mikroflora, termasuk

     Micrococcae (1taph), Coryneform aerobik, dan sedikit bakteri gram negatif. ela jari juga

    dikolonisasi oleh dermatofita dan ragi misalnya Candida. Bila saar stratum stratum korneum

    rusak oleh karena drmatofita, yaitu terjadi inflamasi dan maserasi, bakteri akan mempunyai

    kemampuan berproliferasi. -nfeksi sela jari oleh bakteri gram negatif adalah komplikasi terberat

    dari spektrum dermatofitosis kompleks. *ambaran klinis berupa maserasi putih sela jari dengan

    erosi yang nyeri. Gesi ini bersifat eksudatif dan berbau serta dapat disertai reaksi radang hebat.

    ;ada kasus ini, biakan kuman umumnya akan tumbuh seudomonas atau roteus. 8omplikasilainnya yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder oleh kapang saprofit, yang sesungguhnya

     bukan patogen primer. 7eaksi Lid (autoeksematisasi) akan terjadi berupa =esikular, ek+ematisasi,‟

    atau erupsi anhidrotik pada jari tangan, telapak tangan dan kaki (!ridling, 144?).

    2.2.1&. ;rognosis

    Infeksi jamur pada umumnya berlangsung kronis pada dermatotosis

    terutma bila disebabkan oleh T.rubrum. rekurensi dapat terjadi terutama bila

    faktor predisposisinya sulit diatasi (Verma & Heernan, 200! Hay & "oore,

    200#$%