dermatitis venenata

12
 1 A. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan bahan-bahan yang mungkin dapat menimbulkan i ritan maupun alergi bagi seseorang dan  belum tentu bagi individu lain. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan kelainan  pada kulit sesuai dengan kontak yang terjadi. Kelainan ini disebut dermatitis kontak. (1)  Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui, sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen eksogen maupun endogen. Dermatitis kontak ini dibagi menjadi Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak Alergi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang Dermatitis Kontak Iritan. (1)  Serangga (  Insecta) merupakan kelas dari filum Arthropoda. Ordo yang  paling sering mengakibatk an masalah kulit adalah klas Lepidopter a (kupu -kupu), hemiptera (bed bug), Anoplura (  Pediculus sp. ), Diptera (nyamuk), Coleoptera (blister beetle), Hymenoptera (lebah, tawon, semut), Shiponaptera (flea). Kelas arthropoda lain yang bermakna secara dermatologis adalah myriapoda (kelabang) dan arachnida (laba-laba, tick, mite, kalajengking). (2) II.  DEFINISI Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. (3)  Dermatitis Kontak Iritan adalah peradangan kulit yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan yang menimbulkan kelainan klinis efloresensi polimorfik berupa eritema, vesikula, edema, papul, vesikel, dan keluhan gatal, perih serta panas. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan hanya beberapa saja. Dermatitis Venenata adalah Dermatitis Kontak Iritan yang disebabkan oleh terpaparnya bahan iritan dari beberapa tanaman seperti rumput, bunga, pohon

Upload: david-christian

Post on 07-Jul-2015

3.691 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dedicated to dermatovenereology intern

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 1/12

 

1

A. TINJAUAN PUSTAKA

I.  PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan bahan-bahan

yang mungkin dapat menimbulkan iritan maupun alergi bagi seseorang dan

  belum tentu bagi individu lain. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan kelainan

  pada kulit sesuai dengan kontak yang terjadi. Kelainan ini disebut dermatitis

kontak.(1)

 

Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui, sebagian besar 

merupakan respon kulit terhadap agen eksogen maupun endogen. Dermatitis

kontak ini dibagi menjadi Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak 

Alergi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang Dermatitis Kontak Iritan.(1) 

Serangga ( Insecta) merupakan kelas dari filum Arthropoda. Ordo yang

 paling sering mengakibatkan masalah kulit adalah klas Lepidoptera (kupu-kupu),

hemiptera (bed bug), Anoplura (  Pediculus sp.), Diptera (nyamuk), Coleoptera

(blister beetle), Hymenoptera (lebah, tawon, semut), Shiponaptera (flea). Kelas

arthropoda lain yang bermakna secara dermatologis adalah myriapoda 

(kelabang) dan arachnida (laba-laba, tick, mite, kalajengking).(2)

II.  DEFINISI

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons

terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan

kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel,

skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.(3)

 

Dermatitis Kontak Iritan adalah peradangan kulit yang disebabkan

terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan yang menimbulkankelainan klinis efloresensi polimorfik berupa eritema, vesikula, edema, papul,

vesikel, dan keluhan gatal, perih serta panas. Tanda polimorfik tidak selalu

timbul bersamaan, bahkan hanya beberapa saja.

Dermatitis Venenata adalah Dermatitis Kontak Iritan yang disebabkan oleh

terpaparnya bahan iritan dari beberapa tanaman seperti rumput, bunga, pohon

Page 2: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 2/12

 

2

mahoni, kopi, mangga, serta sayuran seperti tomat, wortel dan bawang. Bahan

aktif dari serangga juga dapat menjadi penyebab.(1)

 

III.  SINONIM

Plant dermatitis, contact dermatitis, flower eczema

IV.  EPIDEMIOLOGI

DKI adalah penyakit kulit akibat kerja yang paling sering ditemukan,

diperkirakan sekitar 70%-80% dari semua penyakit kulit akibat kerja. DKI

dapat diderita oleh semua orang dari berbagaigolongan umur, ras dan jenis

kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang

  berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja).(3)

Insiden dari penyakit

kulitakibat kerja di beberapa negara adalah sama, yaitu 50-70 kasus per 100.000

  pekerja pertahun.Pekerjaan dengan resiko besar untuk terpapar bahan iritan

yaitu pemborong, pekerja industrimebel, pekerja rumah sakit (perawat, cleaning

services, tukang masak), penata rambut, pekerjaindustri kimia, pekerja logam,

 penanam bunga, pekerja di gedung.

V.  ETIOLOGI

Penyebab munculnya dermatitis jenis ini adalah bahan yang bersifat iritan,

misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk 

kayu.(3)

Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi penyebab.(1)

VI.  KLASIFIKASI

Berdasarkan penyebab dan pengaruh faktor-faktor tersebut ada yang

mengklasifikasi DKI menjadi sepuluh macam, yaitu: DKI akut, lambat akut,

reaksi iritan, kumulatif, traumateratif, eksikasi ekzematik, pustular dan

akneformis, noneritematosa, dan subyektif.(3)

Page 3: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 3/12

 

3

DKI Akut

Luka bakar oleh bahan kimia juga termasuk dermatitis kontak iritan akut.

Penyebab DKI akut adalah iritan kuat, misalnya larutan asal sulfat dan asam

hidroklorid atau basa kuat, misalnya natrium dan kalium hidroksida. Biasanya

terjadi karena kecelakaan, dan reaksi segera timbul. Intensitas reaksi sebanding

dengan konsentrasi dan lamanya kontak dengan iritan, terbatas pada tempat

kontak. Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, kelainan yang terlihat berupa

eritema edema, bula, mungkin juga nekrosis. Pinggir kelainan kulit berbatas

tegas, dan pada umumnya asimetris.

DKI Akut Lambat 

Gambaran klinis dan gejala sama dengan DKI akut, tetapi baru muncul 8sampai 24 jam atau lebih setelah kontak. Bahan iritan dapat menyebabkan DKI

akut lambat, misalnya podofilin, antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium

klorida, asam hidrofluorat. Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh

  bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita

 baru merasa pedih esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sore harinya

sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

DKI Kumulatif 

Dermatitis ini adalah jenis dermatitis yang paling sering terjadi; nama lain

ialah DKI kronis. Penyebabnya ialah kontak berulang-ulang dengan iritan lemah

(Faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, dan kelembaban rendah, panas

atau dingin; juga bahan, misalnya deterjen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga

air). DKI kumulatif mungkin terjadi karena kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi

suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan,

tetapi baru mampu bila bergabung dengan faktor lain. Kelainan baru nyata

setelah kontak berminggu-minggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun

kemudian, sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor penting.

Dijumpai pula adanya reaksi iritan, DKI Traumatik, DKI Noneritematosa

dan DKI Subyektif.(1, 3, 4)

Page 4: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 4/12

 

4

VII.  PATOGENESIS

Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan

iritan melalui kerja kimiawi atau fisis.(1)

Ada 4 mekanisme yang berhubungan

dengan DKI.

1.  Hilangnya membran lemak ( Lipid Membrane) 

2.  Kerusakan dari sel lemak 

3.  Denaturasi keratin epidermal

4.  Efek sitotoksik secara langsung(4)

 

Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam

arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG),   platelet activating factor (PAF), dan

inositida (IP3). AA dirubah menjadi prostaglandin (PG) dan leukotrien (LT).

PG dan LT menginduksi vasodilatasi, dan meningkatkan permeabilitas vaskular sehingga mempermudah transudasi komplemen dan kinin. PG dan LT juga

  bertindak sebagai kemoaktraktan kuat untuk limfosit dan neutrofil, serta

mengaktifasi sel mas melepaskan histamin, LT dan PG lain, dan PAF, sehingga

memperkuat perubahan vaskular.

DAG dan   second messengers lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis

  protein, misalnya interleukin-1 (IL-1) dan  granulocyte-macrophage colony

 stimulating factor (GMCSF). IL-1 mengaktifkan sel T-helper mengeluarkan IL-

2 dan mengekspresi reseptor IL-2, yang menimbulkan stimulasi autokrin dan

 proliferasi sel tersebut.

Keratinosit juga membuat molekul permukaan HLA-DR dan adesi intrasel-

1 (ICAM-1). Pada kontak dengan iritan, keratinosit juga melepaskan TNF,

suatu sitokin proinflamasi yang dapat mengaktifasi sel T, makrofag dan

granulosit, menginduksi ekspresi molekul adesi sel dan pelepasan sitokin.

Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala peradangan klasik di

tempat terjadinya kontak di kulit berupa eritema, edema, panas, nyeri, bila iritan

kuat. Bahan iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah berulang kali

kontak, dimulai dengan kerusakan stratum korneum oleh karena delipidasi yang

menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi sawarnya, sehingga

mempermudah kerusakan sel dibawahnya oleh iritan.(3)

 

Page 5: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 5/12

 

5

VIII. GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang terjadi sangat beragam, bergantung pada sifat iritan.

Iritan kuat memberi gejala akut, sedang iritan lemah memberi gejala kronis

meskipun faktor individu dan lingkungan sangat berpengaruh.

Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit, pada stadium akut

kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel, atau bula, erosi dan eksudasi,

sehingga tampak basah. Stadium sub akut, eritema berkurang, eksudat

mengering menjadi krusta, sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis,

skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, papul, mungkin juga terdapat erosi atau

ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja

sejak awal suatu dermatitis memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit

stadium kronis demikian pula efloresensinya tidak selalu harus polimorfik.

Mungkin hanya oligomorfik.(1) 

IX.  DIAGNOSA

Diagnosis DKI didasarkan anamnesis yang cermat dan pengamatan

gambaran klinis. DKI akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat

sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya.

Sebaliknya, DKI kronis timbulnya lambat serta mempunyai variasi gambaran

klinis yang luas, sehingga adakalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak 

alergik. Untuk ini diperlukan uji tempel dengan bahan yang dicurigai untuk 

menyingkirkan diagnosa bandingnya.(1, 3) 

X.  DIAGNOSA BANDING

Dermatitis atopik 

Dermatitis seboroika

Dermatofitosis

XI.  PENATALAKSANAAN

Penanganan dermatitis kontak yang tersering adalah menghindari bahan

yang menjadi penyebab.

Page 6: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 6/12

 

6

Pengobatan medikamentosa terdiri dari:

A.  Pengobatan sistemik :

1.  Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan dalam

waktu singkat.

y  Prednisone

Dewasa : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 1 mg/KgBB/hari

y  Dexamethasone

Dewasa : 0,5-1 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 0,1 mg/KgBB/hari

y  Triamcinolone

Dewasa : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 1 mg/KgBB/hari

2.  Antihistamin

y  Chlorpheniramine maleat

Dewasa : 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o

Anak : 0,09 mg/KgBB/dosis, sehari 3 kali

y  Diphenhydramine HCl

Dewasa : 10-20 mg/dosis i.m. sehari 1-2 kali

Anak : 0,5 mg/KgBB/dosis, sehari 1-2 kali

y  Loratadine

Dewasa : 1 tablet sehari 1 kali

B.  Pengobatan topikal :

1.  Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres larutan garam faali (NaCl

0,9%)

2.  Bentuk kronis dan kering diberi krim hydrocortisone 1% atau

diflucortolone valerat 0,1% atau krim betamethasone valerat 0,005-

0,1%(5)

 

XII.  PROGNOSIS

Prognosis dari DKI akut baik jika penyebab iritasi dapat dikenali dan

dihilangkan. Prognosis untuk DKI kumulatif atau kronis tidak pasti dan bahkan

Page 7: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 7/12

 

7

lebih buruk dari Dermatitis Kontak Alergi. Latar belakang pasien atopi,

kurangnya pengetahuan mengenai penyakit, dan atau diagnosis dan

  penatalaksanaan adalah faktor-faktor yang membawa ke perburukan dari

 prognosis.(4)

 

Page 8: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 8/12

 

8

DAFTAR PUSTAKA

1.  Abdullah B., Dermatologi Pengetahuan  Dasar dan Kasus di Rumah

Sakit ,Indonesia: Pusat Penerbitan Universitas Airlangga., 2009, hal 94-96.

2.  James WD., Berger TG., Elston DM., Andrews¶ Diseases of The Skin: Clinical

Dermatology,10th

ed, Canada: Elsevier Inc., 2006, pg 421-427.

3.  Djuanda A., Hamzah M., Aisah S., editor. Djuanda S., Sularsito SA., penulis.

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima, Jakarta Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, 2007, hal 129-138.

4.  Wolff K., Goldsmith LA., Katz SI., Gilchrest BA., Paller AS., Leffell DJ.,

Fitzpatrick¶s DERMATOLOGY IN GENERAL MEDICINE, 7 th ed, USA:

McGraw-Hill Companies., 2008, pg 395-401.

5. 

Pohan SS., Hutomo MM., Sukanto H., Pedoman Diagnosis dan TerapiBag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Indonesia: Pusat Penerbitan

Universitas Airlangga., hal 5-8.

Page 9: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 9/12

 

9

B. TINJAUAN KASUS

I.  IDENTITAS PENDERITA

  Nama : An. M

Jenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 3 tahun 8 bulan 15 hari

Berat Badan : 13 Kg

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Pekerjaan Ayah : Karyawan swasta

Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga

Alamat : Lebak Arum I / 35, Surabaya

Datang ke poli : 29 Juli 2011

II.  ANAMNESA

y  Keluhan Utama :

Bercak merah pada paha kanan

y  Keluhan Tambahan :

Gatal dan sakit

y  Riwayat Penyakit Sekarang :

Penderita datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSU Haji Surabaya pada

tanggal 29 Juli 2011 diantar oleh ibunya. Ibu penderita mengeluh anaknya

timbul bercak merah di paha sebelah kanan, disertai gatal dan rasa nyeri.

Bercak ini muncul + 1 minggu yang lalu. Ibu penderita mengaku ini

 pertama kalinya penderita mengalami bercak yang gatal dan nyeri di tubuh

  penderita. Ibu penderita memberi salep namun ibu penderita lupa nama

salep tersebut. Penderita suka bermain dan berlarian di taman dekat rumah.

y  Riwayat Penyakit Dahulu :

Asma (±)

Alergi unggas (+), telur (+)

y  Riwayat Penyakit Keluarga :

Ayah penderita sering bersin di pagi hari

y  Riwayat Psikososial :

Page 10: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 10/12

 

10

-  Penderita tinggal bersama ayah dan ibu kandung.

-  Penderita tinggal di rumah pribadi dan satu rumah tidak ada yang

mengalami hal seperti ini.

-  Penderita suka main dan berlarian di taman dekat rumah.

-  Penderita tidur menggunakan kasur kapuk, sprei baru diganti beberapa

hari sebelum keluhan timbul, kasur penderita tidak pernah dijemur 

ataupun dibalik.

III.  PEMERIKSAAN FISIK 

1.  Status Generalis

Keadaan Umum : Baik 

Kesadaran : Compos Mentis

Kepala : Dalam Batas Normal

Leher : Dalam Batas Normal

Dada : Dalam Batas Normal

Punggung : Dalam Batas Normal

Abdomen : Dalam Batas Normal

Ekstrimitas atas : Dalam Batas Normal

Ekstrimitas bawah : Lihat status dermatologis

2.  Status Dermatologis

Pada regio femur dextra didapatkan makula dan papul-papul

eritematous dengan batas tidak tegas dengan bula soliter.

IV.  RESUME

Penderita seorang anak berusia 3 tahun, dengan keluhan munculnya

  bercak kemerahan pada paha sebelah kanan disertai gatal dan nyeri. Pada

  pemeriksaan di regio femur dextra didapatkan makula dan papula-papula

eritematous dengan batas tidak tegas dengan bula soliter.

Page 11: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 11/12

 

11

V.  DIAGNOSA

Dermatitis Venenata

VI.  DIAGNOSA BANDING

Dermatitis Alergi

VII.  PLANNING

Planning Terapi

A.  Medikamentosa

y  Topikal

Diprogenta cream

B.  Non medikamentosa

y  Menjaga kebersihan badan dengan mandi bersih lebih dari dua kali

sehari

y  Segera gati baju bila berkeringat

y  Jangan digosok dengan minyak-minyak oles lainnya

y  Untuk sementara waktu hindari bermain di taman dekat rumah

y  Kontrol seminggu lagi

VIII. PROGNOSA

Prognosa baik selama pengobatan sesuai dan teratur seperti anjuran dan

 penderita menjalankan terapi non medikamentosa.

Page 12: Dermatitis Venenata

5/9/2018 Dermatitis Venenata - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dermatitis-venenata-559bf5a1aafb7 12/12

 

12

FOTO KASUS