definisi laporan pndhluan ht

8
Definisi § Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik> 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer, 2001). § Menurut Tom Smith (1991), hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. § Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. § Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan sistolik standar dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari kardiak out put atau denyut jantung dan resistensi puerperal. § Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, hipertensi, berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus. Klasifikasi Hipertensi Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal tensi Hipertensi borderline Hipertensi sedang dan berat < 140 140-160 > 180 > 140 < 90 90-95 > 105 < 90

Upload: nabila-acja-wezt

Post on 17-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

DefinisiHipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik>140 mmHg dan tekanan diastolik>90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer, 2001).Menurut Tom Smith (1991), hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan sistolik standar dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari kardiak out put atau denyut jantung dan resistensi puerperal.Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, hipertensi, berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus menerus.Klasifikasi HipertensiKlasifikasiSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Normal tensiHipertensi borderlineHipertensi sedang dan beratHipertensi terisolasi< 140140-160> 180> 140< 9090-95> 105< 90

EtiologiSekitar 90-95% penyakit hipertensi belum dapat diketahui penyebabnya atau biasa disebut dengan hipertensi primer atau hipertensi esensial. Diperkirakan bahwa pakar-pakar keturunan hormonal, metabolik, emosi dan kebiasaan diet menjadi pemicu terjadinya hipertensi esensial. Sedangkan 5-10% hipertensi diketahui penyebabnya yang disebut hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi sekunder : hormonal, kelainan pada ginjal, kelainan intracranial dan Koartasio aorta.

PATOFISIOLOGI / PATHWAYMekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001).Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya hipertensi palsu disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer (Darmojo, 1999).Gejala Klinis Penderita HipertensiAdapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa :1.Sakit kepala2.Pusing3.Mudah marah (emosi meningkat)4.Susah tidur5.Rasa berat di tengkuk6.Mudah lelah7.Mata berkunang-kunang8.Telinga berdengung

Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi1.Faktor genetikTerbukti bahwa faktor ini merupakan faktor predisposisi bagi individu untuk menderita hipertensi.2.KarakteristikFaktor-faktor yang terdapat pada individu yang terpenting untuk terjadinya hipertensi adalah umur, jenis kelamin dan ras.3.StressPeranan stress dalam menimbulkan hipertensi sukar dinilai, sudah lama diketahui bahwa stress akut dapat meningkatkan darah untuk sementara, stress merupakan sesuatu yang sering dihubungkan dengan kegiatan.4.ObesitasObesitas adalah kelebihan berat badan atau kenaikan berat badan di atas beberapa standar yang ditetapkan, biasanya didefinisikan dalam hubungan tinggi badan.5.MerokokDalam kasus hipertensi seorang perokok mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok.6.GaramPenyakit hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam yang minimal.7.Konsumsi alkoholPerlu diperhatikan oleh penderita penyakit kardiovaskuler adalah konsumsi alkohol, karena adanya bukti yang saling tolak belakang antara keuntungan dan risiko minum.8.OlahragaKurangnya olahraga atau aktivitas fisik adalah kontribusi utama pada obesitas, diabetes dan hipertensi.

PencegahanHal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan antara lain :Diet rendah lemakDiet rendah garamHindari makan daging kambing, durian, minuman beralkoholMelakukan olahraga secara teratur dan terkontrolJauhi merokokBerhenti minum kopiTurunkan berat badan ke arah yang idealHindari stressHindari penyerta seperti DM, kolesterol tinggi.

PENATALAKSANAANPengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :1. Terapi tanpa ObatTerapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :a.DietDiet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah : Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hrDiet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuhPenurunan berat badanPenurunan asupan etanolMenghentikan merokok

b. Latihan FisikLatihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu : Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain.Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu.c. farmakologis1. hipertensi I (sistolik : 140 180, diastolik 90 105 ) : diutamakan diuretik jenis tiazid, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) penghambat angiotensi II (ARB), penghambat andrenergik.2. hipertensi II (sistolik >180, diastolik >105) : diutamakan terapi kombinasi 2 jenis obat (biasanya diuretik jenis tiazid dan inhibitor enzym pengubah angiotensin, ARB, penghambat adrenergik)3. hipertensi berat : diuretik inhibitor enzim pengubah angiotensin, penghambat reseptor angiotensin, penghambat adrenergik, penghambat kanal kalsium sesuai kebutuhan