david foster si genius c yang rendah hati filelalu apa lagu yang membuat nama mereka menjadi tenar?...

1
C OBA Anda sebutkan nama-nama penya- nyi, kelompok vokal, atau band yang terke- nal di dunia. Lalu apa lagu yang membuat nama mereka menjadi tenar? Boleh jadi, ke- banyakan dari mereka mulai terkenal setelah membawakan tembang-tembang karya pen- cipta lagu dan komposer David Foster. Sejak era 1970-an sampai masa sekarang, karya-karya David mewarnai perjalanan kariwr banyak artis papan atas dunia. Beberapa karya legen da- risnya antara lain After the Love has Gone yang dibawakan Earth Wind & Fire, I Have Nothing oleh Whitney Houston, The Prayer oleh duet Andrea Boce- lli & Celine Dion, Hard to Say I’m Sorry oleh Chicago, hingga I Swear yang populer lewat olah vokal kelompok Boys II Men. Bukan hanya mencipta, Da- vid juga sering mengaranse- men ulang lagu-lagu yang kembali populer berkat sentuh- an tangannya, seperti I will Al- ways Love You, Bridge over Trou- bled Water, Save the Last Dance for Me, Can’t Help Falling in Love dan Unforgettable. Karya-karya itulah yang ia bawakan pada Rabu (27/10) malam, dalam sebuah konser penuh kehangatan bertajuk Surya 16 Citra Eksklusif Hit- man--A Special Evening with David Foster & Friends, di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Dalam konser itu David membawa serta teman-teman- nya, yakni Natalie Cole, Peter Cetera, Charice Pempengco, Ruben Studdard, dan Canadian Tenors, untuk bernyanyi di atas panggung. Alhasil sekitar 3.000 penonton yang datang merasa puas dengan penampilan mere- ka meski harus membeli tiket yang dipatok Rp1 juta sampai Rp25 juta! Inspiratif Lagu-lagu Foster, baik karya- nya sendiri atau aransemen, memang tak terlalu njlimet . Meski sederhana, aransemen- nya sangat progresif, dan keba- nyakan dibalut orkestrasi yang menggugah. Permainan nada eksploratif yang tidak terduga menjadi ciri khas karya-karya Foster. David ialah musikus sejati yang menguasai banyak aliran musik, mulai pop, jazz, soul, sampai rock. Hal itu menunjuk- kan kegeniusan musikal David. “Bagi saya, musik adalah baha- sa universal. Jadi, apa pun saya buat selama saya mampu. Saya membuat musik untuk me- nyenangkan orang yang men- 26 | Sosok JUMAT, 29 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sosok rendah hati David Foster tak pernah tenggelam ditelan kebesaran namanya sebagai pencipta lagu dan komposer. Eri Anugerah MI/PANCA SYURKANI DAVID FOSTER Si Genius yang Rendah Hati dengarnya,” ungkapnya be- berapa jam sebelum konser dimulai. Yang jelas, tidak sedikit kar- yanya yang menjadi inspirasi bagi banyak musikus lain di dunia, termasuk Indonesia. Yovie Widianto, salah satu musikus yang ditunjuk sebagai duta konser David Foster di Indonesia, mengakui karya- karya David yang beraneka warna. Namun, semua digarap dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Meski karyanya sederhana, tidak jatuh menjadi murahan. “Dengan konser David, saya berharap musik Indonesia akan kembali kaya warna. Tidak seragam lagi seperti sekarang. Boleh ada warna Melayu, tetapi digarap dengan serius sehingga ada kesan eksploratif dalam musiknya,” ungkap Yovie. Genius Setelah David memulai ka- rier sejak awal era 1970-an se- bagai keyboardist dan pianis dari band Skylark, bakat musikal yang begitu besar menuntun- nya menjadi salah satu pro- duser dan musikus paling berpengaruh dalam industri musik dunia. Begitu banyak penyanyi, grup vokal, dan grup band ia tangani baik sebagai komposer, pemain musik ca- butan, penata musik, orkestra- tor, koproduser, hingga pro- duser. Sebut saja Madonna, Mariah Carey, Brian McKnight, Chicago, Earth Wind & Fire, Donna Summer, Bee Gees, Paul McCartney, sampai Michael Jackson. David juga pernah mena - ngani beberapa pembuatan musik latar dan lagu tema un- tuk beberapa film seperti Body- guard yang dimainkan Whitney Houston--yang melambungkan tembang hit I Will Always Love You, dan St Elmo’s Fire. Kompo- sisi legendaris Winter Games yang digunakan sebagai lagu tema Olimpiade Musim Dingin 1988 dan Power of the Dream yang dinyanyikan Celine Dion pada saat upacara pembukaan Olimpiade Atlanta, Amerika Serikat, 1996, adalah juga karya- karyanya. Tidak mengherankan jika kerja keras David selama ham- pir tiga dekade menghasilkan apresiasi spektakuler. David memeroleh 14 Grammy Awards pada kategori yang berbeda- beda. Itu membuktikan orang di balik panggung seperti Da- vid Foster memang seharusnya diberikan penghargaan sama seperti artis yang selalu tampil di atas panggung. “Selama ini orang hanya ke- nal dengan band atau penyanyi saja. Banyak yang tidak tahu siapa pencipta atau pengaran- semen lagu-lagu yang dibawa- kan dan kemudian jadi hit. Padahal peran orang di bela- kang artis tadi juga amat pen- ting,” ujar David. Keberhasilannya sebagai produser dan musikus yang mengangkat banyak musikus ke puncak karier tak lantas membuatnya memilih-milih siapa artis yang bisa diajaknya bekerja sama. Pria berusia 61 tahun itu justru terus mencari bibit-bibit baru yang potensial di industri musik dan berusaha mengantarkan mereka setinggi- tingginya di kancah musik dunia. Misalnya, Renee Olstead dan penyanyi belia asal Filipina yang beken lewat Youtube Cha- rice Pempengco. Ketika ditanyakan apakah dia bersedia untuk melakukan kolaborasi dengan penyanyi atau musikus dari Indonesia, ia menjawab, “Bagi saya, bekerja sama dengan siapa saja adalah hal yang bisa dilakukan.” Pernyataan itu tidak asal lontar saja. Dalam konsernya di Jakarta, penyanyi Mario ‘Ka- hitna’ beruntung menjadi bin- tang tamu untuk menyanyikan sebuah lagu karya Foster. Adapun 15 tahun silam, David pernah memercayakan aranse- men karya-karyanya kepada musikus Addie MS. “Dia mu- sikus hebat,” puji Foster yang ketika tiba di Jakarta saat itu tinggal memainkan pianonya, sedangkan aransemen orkestra sudah jadi di tangan Addie. Sebegitu besar nama David, ia tetap rendah hati, sederhana, dan cepat akrab. Pada penam- pilannya di Jakarta, dia sempat menyapa penonton secara lang- sung sebelum konsernya dimu- lai. Ya, dia naik ke atas pang- gung dari sisi penonton, bukan dari belakang panggung seperti yang banyak dilakukan musi- kus lain. Ketika mendengar bahwa di Indonesia sedang terjadi ba- nyak bencana, pria berambut putih itu mengaku amat priha- tin. “Konser ini saya dedikasi- kan untuk mereka yang men- jadi korban bencana,” ujar Da- vid yang banyak terlibat di beragam kegiatan sosial, seperti Andre Agassi Foundation, Muhammad Ali’s Fightnight Foundation, Cap Cure Pros- tate Cancer Research Founda- tion, sampai Cedars-Sinai Research Center for Woman’s Cancer itu. (M-4) [email protected] BIODATA Nama lengkap: David Walter Foster Tanggal lahir: 1 Novem- ber 1949 Asal: Victoria, British Columbia, Canada Genre: Pop, R&B, classical, gospel Profesi: Produser rekaman, pencipta lagu, pencipta musik, pengaransemen Instrumen: Piano, key- board, synthesizer ANTARA/TERESIA MAY

Upload: vuonghuong

Post on 25-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAVID FOSTER Si Genius C yang Rendah Hati fileLalu apa lagu yang membuat nama mereka menjadi tenar? Boleh jadi, ke-banyakan dari mereka mulai terkenal setelah membawakan tembang-tembang

COBA Anda sebutkan nama-nama penya-nyi, kelompok vokal, atau band yang terke-

nal di dunia. Lalu apa lagu yang membuat nama mereka menjadi tenar? Boleh jadi, ke-banyakan dari mereka mulai terkenal setelah membawakan tembang-tembang karya pen-cipta lagu dan komposer David Foster.

Sejak era 1970-an sampai masa sekarang, karya-karya David mewarnai perjalanan kariwr banyak artis papan atas dunia.

Beberapa karya legen da-risnya antara lain After the Love has Gone yang dibawakan Earth Wind & Fire, I Have Nothing oleh Whitney Houston, The Prayer oleh duet Andrea Boce-lli & Celine Dion, Hard to Say I’m Sorry oleh Chicago, hingga I Swear yang populer lewat olah vokal kelompok Boys II Men.

Bukan hanya mencipta, Da-vid juga sering mengaranse-men ulang lagu-lagu yang kembali populer berkat sentuh-an tangannya, seperti I will Al-ways Love You, Bridge over Trou-bled Water, Save the Last Dance for Me, Can’t Help Falling in Love dan Unforgettable.

Karya-karya itulah yang ia ba wakan pada Rabu (27/10) ma lam, dalam sebuah konser penuh kehangatan bertajuk Surya 16 Citra Eksklusif Hit-man--A Special Evening with David Foster & Friends, di Ballroom Ritz Carlton Pacifi c Place, Jakarta.

Dalam konser itu David membawa serta teman-teman-nya, yakni Natalie Cole, Peter Cetera, Charice Pempengco, Ruben Studdard, dan Canadian Tenors, untuk bernyanyi di atas panggung. Alhasil sekitar 3.000 penonton yang datang merasa puas dengan penampilan mere-ka meski harus membeli tiket yang dipatok Rp1 juta sampai Rp25 juta!

InspiratifLagu-lagu Foster, baik karya-

nya sendiri atau aransemen, memang tak terlalu njlimet. Meski sederhana, aransemen-nya sangat progresif, dan keba-nyakan dibalut orkestrasi yang menggugah. Permainan nada eksploratif yang tidak terduga menjadi ciri khas karya-karya Foster.

David ialah musikus sejati yang menguasai banyak aliran musik, mulai pop, jazz, soul, sampai rock. Hal itu menunjuk-kan kegeniusan musikal David. “Bagi saya, musik adalah ba ha-sa universal. Jadi, apa pun saya buat selama saya mampu. Saya membuat musik untuk me-nyenangkan orang yang men-

26 | Sosok JUMAT, 29 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Sosok rendah hati David Foster tak pernah tenggelam ditelan kebesaran namanya sebagai pencipta lagu dan komposer.

Eri Anugerah

MI/PANCA SYURKANI

D A V I D F O S T E R

Si Genius yang Rendah Hati

dengarnya,” ungkapnya be-berapa jam sebelum konser dimulai.

Yang jelas, tidak sedikit ka r-ya nya yang menjadi inspirasi bagi banyak musikus lain di dunia, termasuk Indonesia. Yovie Widianto, salah satu musikus yang ditunjuk sebagai duta konser David Foster di Indonesia, mengakui karya-karya David yang beraneka warna. Namun, semua digarap dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Meski karyanya sederhana, tidak jatuh menjadi murahan.

“Dengan konser David, saya berharap musik Indonesia akan kembali kaya warna. Tidak seragam lagi seperti sekarang. Boleh ada warna Melayu, tetapi digarap dengan serius sehingga

ada kesan eksploratif dalam musiknya,” ungkap Yovie.

GeniusSetelah David memulai ka-

rier sejak awal era 1970-an se-bagai keyboardist dan pianis dari band Skylark, bakat musikal yang begitu besar menuntun-nya menjadi salah satu pro-duser dan musikus paling berpengaruh dalam industri musik dunia. Begitu banyak penyanyi, grup vokal, dan grup band ia tangani baik sebagai komposer, pemain musik ca-but an, penata musik, orkestra-tor, koproduser, hingga pro-duser. Sebut saja Madonna, Mariah Carey, Brian McKnight, Chicago, Earth Wind & Fire, Donna Summer, Bee Gees, Paul McCartney, sampai Michael

Jackson.David juga pernah mena -

ngani beberapa pembuatan musik latar dan lagu tema un-tuk beberapa fi lm seperti Body-guard yang dimainkan Whitney Houston--yang melambungkan tembang hit I Will Always Love You, dan St Elmo’s Fire. Kompo-sisi legendaris Winter Games yang digunakan sebagai lagu tema Olimpiade Musim Dingin 1988 dan Power of the Dream yang dinyanyikan Celine Dion pada saat upacara pembukaan Olimpiade Atlanta, Amerika Serikat, 1996, adalah juga karya-karyanya.

Tidak mengherankan jika kerja keras David selama ham-pir tiga dekade menghasilkan apresiasi spektakuler. David memeroleh 14 Grammy Awards

pada kategori yang berbeda-beda. Itu membuktikan orang di balik panggung seperti Da-vid Foster memang seharusnya diberikan penghargaan sama seperti artis yang selalu tampil di atas panggung.

“Selama ini orang hanya ke-nal dengan band atau penyanyi saja. Banyak yang tidak tahu siapa pencipta atau pengaran-semen lagu-lagu yang dibawa-kan dan kemudian jadi hit. Padahal peran orang di bela-kang artis tadi juga amat pen-ting,” ujar David.

Keberhasilannya sebagai produser dan musikus yang mengangkat banyak musikus ke puncak karier tak lantas membuatnya memilih-milih siapa artis yang bisa diajaknya bekerja sama. Pria berusia 61 tahun itu justru terus mencari bibit-bibit baru yang potensial di industri musik dan berusaha mengantarkan mereka setinggi-tingginya di kancah musik dunia. Misalnya, Renee Olstead dan penyanyi belia asal Filipina yang beken lewat Youtube Cha-rice Pempengco.

Ketika ditanyakan apakah dia bersedia untuk melakukan kolaborasi dengan penyanyi atau musikus dari Indonesia, ia menjawab, “Bagi saya, be ker ja sama dengan siapa saja adalah hal yang bisa dilakukan.”

Pernyataan itu tidak asal lontar saja. Dalam konsernya di Jakarta, penyanyi Mario ‘Ka-hitna’ beruntung menjadi bin-tang tamu untuk menyanyikan sebuah lagu karya Foster. Adapun 15 tahun silam, David pernah memercayakan aranse-men karya-karyanya kepada musikus Addie MS. “Dia mu-sikus hebat,” puji Foster yang ketika tiba di Jakarta saat itu tinggal memainkan pianonya, sedangkan aransemen orkestra sudah jadi di tangan Addie.

Sebegitu besar nama David, ia tetap rendah hati, sederhana, dan cepat akrab. Pada penam-pilannya di Jakarta, dia sempat menyapa penonton secara lang-sung sebelum konsernya dimu-lai. Ya, dia naik ke atas pang-gung dari sisi penonton, bukan dari belakang panggung se perti yang banyak dilakukan musi-kus lain.

Ketika mendengar bahwa di Indonesia sedang terjadi ba-nyak bencana, pria berambut putih itu mengaku amat priha-tin. “Konser ini saya dedikasi-kan untuk mereka yang men-jadi korban bencana,” ujar Da-vid yang banyak terlibat di beragam kegiatan sosial, se perti Andre Agassi Foundation, Muhammad Ali’s Fightnight Foundation, Cap Cure Pros-tate Cancer Research Founda-tion, sampai Cedars-Sinai Research Center for Woman’s Cancer itu. (M-4)

[email protected]

BIODATANama lengkap: David Walter Foster

Tanggal lahir: 1 Novem-ber 1949

Asal: Victoria, British Columbia, Canada

Genre: Pop, R&B, classical, gospel

Profesi: Produser rekaman, pencipta lagu, pencipta musik, pengaransemenInstrumen: Piano, key-board, synthesizer

ANTARA/TERESIA MAY