dastor analisis vegetasi

7
ANALISIS VEGETASI DI LAPANGAN BERDEBU UPI LAPORAN disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang diampu oleh Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc., Dr. Wahyu Surakusumah, S.Si., MT., Drs.Amprasto, M.Si. dan Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si. oleh: Kelompok 4 Biologi C 2012 Filda Husnawati (1202376) Fulky Firdaus (1204592) Irma Oktaviani (1205405) Mega Susilawati H. (1201987) Resa Regianti (1200826)

Upload: irma-oktaviani

Post on 17-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

DASTOR ANALISIS VEGETASI

TRANSCRIPT

ANALISIS VEGETASI DI LAPANGAN BERDEBU UPILAPORAN

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang diampu oleh

Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc., Dr. Wahyu Surakusumah, S.Si., MT., Drs.Amprasto, M.Si. dan Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si.

oleh:

Kelompok 4

Biologi C 2012

Filda Husnawati

(1202376)

Fulky Firdaus

(1204592)

Irma Oktaviani

(1205405)

Mega Susilawati H.

(1201987)

Resa Regianti

(1200826)DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu ekologi mempelajari segala hal yang berkaitan dengan lingkungan, salah satunya adalah vegetasi. Vegetasi merupakan sekumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis yang berbeda hidup bersama di suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga membentuk suatu sistem yang dinamis dan hidup.

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastis karena pengaruh antropogenik (Nurliah, 2014).

B. Rumusan Masalah

Bagaimana vegetasi di lapangan berdebu UPI?C. Tujuan

Mengetahui vegetasi di lapangan berdebu UPI.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Hutan merupakan komponen habitat terpenting bagi kehidupan oleh karenanya kondisi masyarakat tumbuhan di dalam hutan baik komposisi jenis tumbuhan, dominansi species, kerapatan maupun keadaan penutupan tajuknya perlu diukur (Natassa dkk, 2010).Menurut Odum (1972) dalam bukunya Fundamentals of Ecology, lingkungan hidup didasarkan beberapa konsep ekologi dasar, seperti konsep: biotik, abiotik, ekosistem, produktivitas, biomasa, hukum thermodinamika I dan II, siklus biogeokimiawi dan konsep faktor pembatas. Dalam komunitas ada konsep biodiversitas, pada populasi ada konsep carrying capacity, pada species ada konsep distribusi dan interaksi serta konsep suksesi dan klimaks. Makhluk hidup (organisme) memiliki tingkat organisasi dari tingkat yang paling sederhana sampai ke tingkat organisasi yang paling kompleks. Tingkatan organisasi tersebut terlihat sebagai deretan biologi yang disebut spektrum biologi.Adapun spektrum biologi yang dimaksud yaitu: protoplasma (zat hidup dalam sel); sel (satuan dasar suatu organisme); jaringan (kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama); organ (alat tubuh, bagian dari organisme), sistem organ (kerjasama antara struktur dan fungsional yang harmonis); organisme (makhluk hidup, jasad hidup); populasi (kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berbiak pada suatu daerah tertentu); komunitas (semua populasi dari berbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu); ekosistem; dan biosfer (lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi) (Riberu, 2002).Suatu populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh individu-individu yang membangun populasi tesebut. Kekhasan dasar suatu populasi yang menarik bagi seorang ekolog adalah ukuran dan rapatannya. Jumlah individu dalam populasi mencirikan ukurannya dan jumlah individu populasi dalam suatu daerah atau satuan volume adalah rapatannya. Kelahiran (Natalitas), kematian (mortalitas), yang masuk (imigrasi), dan yang keluar (emigrasi) dari anggota mempengaruhi ukuran dan rapatan populasi. Kekhasan lain dari populasi yang penting dari segi ekologi adalah keragaman morfologi dalam suatu populasi alam sebaan umur, komposisi genetik dan penyebaran individu dalam populasi (Odum, 1972).Jika suatu wilayah berukuran luas/besar, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian vegetasi atau komunitas tumbuhan yang menonjol. Sehingga terdapat berbagai tipe vegetasi. Contoh bentuk pertumbuhan (growth form): termasuk herba tahunan (annual), pohon selalu hijau berdaun lebar, semak yang meranggas pada waktu kering, tumbuhan dengan umbi atau rhizome, tumbuhan selalu hijau berdaun jarum, rumput menahun (perennial), dan semak kerdil (Soetjipta, 1994).Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem (sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang saling mempengaruhi. Berdasarkan pengertian di atas, suatu sistem terdiri dari komponenkomponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi karena adanya arus materi dan energi, yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem (Riberu, 2002).Secara umum pola penyebaran tumbuhan di alam dapat dikelompokkan kedalam 3 pola, yaitu acak (random),mengelompok (clumped), dan teratur (regular). Tiap-tiap jenis tumbuhan tentunya mempunyai pola penyebaran yang berbeda-beda tergantung pada model reproduksi dan lingkungan mikro. Untuk mengetahui skala perubahan-perubahan komponen ekosistem di alam dapat dilakukan penelitian yang di dalamnya terdapat parameter-parameter yang diukur antara lain:nilai kerapatan (densitas), dominansi, frekuensi, indeks nilai penting (INP), dan indeks dominansi (ID). Berdasarkan parameter-parameter tersebut, maka dapat diketahui pola penyebaran vegetasi herbal tersebut di alam (Nuri, 2010).DAFTAR PUSTAKANatassa, dkk. 2010. Analisa Vegetasi dengan Metode Kuadran. [Online]. Tersedia: http://riyantilathyris.wordpress.com/2010/11/26/laporan-analisis-vegetasi/ [1 Juni 2015]Nuri. 2010. Analisis Vegetasi Herba. [Online]. Tersedia: http://nurichem.blogspot.com/2010/03/analisis-vegetasi-herba.html [1 Juni 2015]Nurliah, Rahayu. 2014. Laporan Ekologi Tumbuhan Analisis Vegetasi. [Online]. Tersedia: https://rahayunur458.wordpress.com/2014/12/24/laporan-ekologi-tumbuhan-analisis-vegetasi/ [1 Juni 2015]Odum, E . P. 1972. Fundamentals of Ecology. W. B. Saunder Company Philadelphia. London Toronto.Riberu, Paskalis. 2002. Pembelajaran Ekologi. Jurnal Pendidikan Penabur. No 1/Th. I. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.Soetjipta.1994. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan. Yogyakarta.