dasarrancangkota 2010.08.25

Upload: shelly-marcelina

Post on 07-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    1/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    2/14

    DEFINISI PERANCANGAN

    • pengawalan perubahan pada benda buatan manusia (Theinitiation of change in man-made things , Jones, 1970)

    • menentukan omponen s yang epa untuk suatustruktur fisik (Finding the right physical components of a physical

    , ,

    • suatu kegiatan pemecahan masalah yang berorientasi- - , ,

    1965)

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    3/14

    DEFINISI PERANCANGAN KAWASAN

    • Disiplin ilmu yang terkait dengan proses mem(beri)-bentuk pada sekelompok struktur/elemenkawasan , pada seluruh kawasan atau pada bentuk kotasecara luas (Abrams, 1971)

    • Bentuk peng argaan er a ap on e s , terkaitpada perancangan dan pengembangan lingkungan homogen,terkoordinasi dan berkesinambun an an mem osisikandesain pada koherensi lansekap yang ada (Rossi, 1982)

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    4/14

    PERANCANGAN KAWASANPERANCANGAN KAWASANUrban Design is the part of the planning process that deals with thephysical quality of the environment. …………………… it is the physicaland s atial desi n of the environment.

    URBAN BUILDING

    PLANNINGDESIGNING

    MAKRO MESSO MIKRO

    PREDICTION/ DESIGNPHYSICAL QUALITYOF ENVIRONMENT

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    5/14

    LINGKUP PERANCANGAN KAWASAN

    Urban Urban Architecture ann ng

    MACRO

    es gn

    MEZZO urban structure

    interrelation betweenforms

    forms

    Two dimensional s aces Three dimensional Detailed micro s aces

    institutional spaces spaces, public spaces private spaces

    Function Role for specific urbanareas zonin land use

    Generic/inherent functions for ublic

    Utilitarian function fors ecific indoor outdoor

    spaces

    spaces

    Technology Coping with socio- economic-cultural forces

    Coping with natureand socio-economic-

    Coping with natural forces

    culture

    Context Beyond urban areas Beyond group ofbuildings

    Beyond site

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    6/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    7/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    8/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    9/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    10/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    11/14

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    12/14

    LINGKUP PERANCANGAN KAWASAN

    memiliki inti ( core ) permasalahan pada perancangan( design ) , meski harus memperoleh masukan dari sisi

    perencanaan ( planning ), manajemen, dan aspek-aspek lainnyaobjeknya terutama adalah lingkungan binaan ( built- environment ) , meski kadang diperluas dengan lingkungan

    , ,bukannya aspek produksi

    membahas lingkungan setara antara bangunan hingga kota, alih-alih

    tataran mikro ( micro level ) yang membahas bangunan atau lebihec ar angunan ars e ur an a aran ma ro macro eve yang membahas kawasan perkotaan, kota, hingga regional(perencanaan kota)

    memiliki public concern

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    13/14

    LINGKUP PERANCANGAN KAWASAN

    Tata Rancang Kota banyak berhubungan dengan berbagaikemungkinan RANCANG BENTUK dari suatu lingkungan

    Urban. (Banerjee & Southworth, 1990)

    Perancangan kawasan terkait dengan obyek (fisik), denganaktivitas manusia , dengan lembaga yang mengelola ,

    dan dengan proses perubahan . (Lynch, 1992)

  • 8/18/2019 Dasarrancangkota 2010.08.25

    14/14

    LINGKUP PERANCANGAN KAWASAN

    Tata Rancang Kota, jika dilakukan dalam skala neighborhood akanme pu semua e emen rancang awasan yang secara s ser ngdigunakan, ditemui, atau dilihat ( in frequent contact ) oleh

    meningkatkan kualitas lingkungan , misalnyakeberadaan bangunan tunggal atau kelompok bangunan, taman,a au p aza a un-a un , ou evar a au a ur pe es r an, ampu a an,bangku halte bis, dll. (Branch, 1985)

    Urban design , dalam skala kota yang lebih luas ,mengutamakan elemen-elemen visual dari suatu komunitas

    , , , ,1960)