dasar teori (jadi)

79
LAMPIRAN [DASAR - DASAR TEORI] PRINSIP KERJA MESIN BENSIN Agar menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin diiakukan tahapan proses berikut : 1) Pengisapan gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder ketika piston bergerak turun. 2) Kompresi di dalam ruang bakar ketika piston bergerak naik. Di akhir kompresi ini dilakukan penyalaan oleh busi, agar gas terbakar. 3) Kerja yaitu bergeraknya pinton ke bawah karena terdesak oleh gas hasil pembakaran yang bersuhu dan bertekanan tinggi. 4) Pembuungan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder. Proses pengisapan gas ke dalam silinder. mengkompresikan, membakarnya, kerja, dan membuang gas bekas pembakaran ke luar silinder disebut satu siklus. untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dua cara, yaitu: - satu siklus dilakukan dalam empat langkah torak. Cara ini ada pada mesin bensin empat langkah (mesin 4 tak), dan - satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah torak. Cara ini ada pada motor bensin dua langkah (mesin 2 tak).

Upload: awa-paskhas-michelia-champaka

Post on 05-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

PRINSIP KERJA MESIN BENSIN

Agar menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin diiakukan tahapan proses berikut : 

1) Pengisapan gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder ketika piston bergerak turun.2) Kompresi di dalam ruang bakar ketika piston bergerak naik. Di akhir kompresi ini dilakukan penyalaan oleh busi, agar gas terbakar.3) Kerja yaitu bergeraknya pinton ke bawah karena terdesak oleh gas hasil pembakaran yang bersuhu dan bertekanan tinggi.4) Pembuungan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder.

 Proses pengisapan gas ke dalam silinder. mengkompresikan, membakarnya,  kerja, dan membuang gas bekas pembakaran ke luar silinder disebut satu siklus.

untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dua cara, yaitu:- satu siklus dilakukan dalam empat langkah torak. Cara ini ada pada mesin bensin empat langkah (mesin 4 tak), dan- satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah torak. Cara ini ada pada motor bensin dua langkah (mesin 2 tak). 

Page 2: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 # Langkah isap  Pada langkah ini, torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka sehingga gas (campuran bensin dan udara) terisap masuk ke silinder. Katup isap kemudian tertutup ketika torak mencapai TMB.

# Langkah kompresi  Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup, sehingga gas termampatkan (terkompresikan). Akibat kompresi ini, suhu dan tekanan gas naik, sehingga akan terbakar. Sesaat sebelum terak mencapai TMA, busi memberi loncatan bunga api dan terjadilah pembakaran.

# Langkah kerjaPada Iangkah ini, torak terdorong dari TMA ke TMB oleh kekuatan tekanan gas hasil pembakaran. Gerakan torak pada langkah ini disebut melakukan kerja, yang selanjutnya dijadikan sebagai tenaga gerak dari mesin.

# Langkah buangPada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka, sehingga gas sisa pembakaran terdorong keluar silinder melalui lubang katup buang dan saluran pembuangan. Setelah torak mencapai TMA, dari sini akan dimulai lagi siklus berikutnya yang diawali dengan pengisapan gas baru.

Gerakan bolak-balik torak diubah oIeh poros engkol menjadi gerak putar. Dalam satu siklus yang terdiri atas 4 langkah torak (isap, komprcsi, usaha, dan buang), poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh.

Ketika torak bergerak naik saluran pembilas A tertutup torak dan kompresi dimuIai.  Sementara itu saluran pemasukan C membuka dan gas (campuran udara dan bensin) masuk ke ruang engkol. Penyalaan dan pembakaran terjadi pada waktu torak mulai bergerakturun, saluran  buang B membuka. Ketika saluran pembilas A membuka gas baru yang berada di ruang engkol terdesak memasuki silinder sambil mendesak gas bekas pembakaran keluar siilinder melalui saluran buang B

Page 3: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 

Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen pelengkapnya, yaitu :* Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.* Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang penghubung melalui lubang bushing Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk perapat yang kedap terhadap kebocoran gas antara celah torak dan silinder,sekaligus mengatur pelumasan torak dan dinding silinder.

Cincin torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.

   

Page 4: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Poros engkol (crank shaft), berfungsi mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar yang selanjutnya digunakan untuk memutarkan roda. Poros engkol dilengkapi bantalan-bantaIan yang berfungsi menghindari gesekan-gesekan yang terjadi antara porosengkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya. Bagian poros engkol yang menumpu torak disisipi bantalan luncur yang disebut metal jalan, sedangkan bagian poros engkol yang menopang pada blok mesin disisipi bantalan luncur yang disebut metal duduk. 

Roda gila atau roda penerus, berfungsi menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah lainnya. Di bagian luar roda gila dipasang roda gigi cincin (ring gear), Roda gigi ini digunakan untuk berkaitan dengan roda gigi pinion pada motor starter pada saat mesin akan dihidupkan.

Page 5: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

KOMPONEN UTAMA MESIN BENSIN

1.  Blok SilinderMerupakan inti dari pada mesinTerbuat dari besi tuang, belakangan ada beberapa blok silinder yang di buat dari paduan aluminium, seperti kita ketahui bahwa aluminium lebih ringan dan meradiasikan panas yang lebih efisiensi dibandingkan dengan besi tuang.Silinder di kelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan.

 2.  Silinder.

Tenaga panas yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah ke dalam tenaga mekanikdengan adanya tenaga naik turun torak dalam tiap-tiap silinder.Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan, dengan tujuan untuk merubah tenaga panas menjadi energi mekanik seefisien mungkin.-   Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan baker dan udara saat

berlangsungnya kompressi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.

-     Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.Oleh sebab itu pembuatan silinder deperlukan ketelitian yang tinggi. 3.  Kepala silinder.

Kepala silinder ditempatkan di bagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang baker dan katup-katup.Kepala silinder harus tahan terhadap temperatus dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak kepala silinder dibuat dari paduan aluminium, karena memiliki kemampuan pendinginan yang lebih besar di bandingkan yang terbuat dari besi tuang.Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang dating dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

 4.  Torak

Torak bergerak naik turun di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompressi, pembakaran, dan pembuangan.Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak.Torak terus menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama.Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya lebih efisien di bandingkan dengan material yang lain

 5.  Pegas Torak.

Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada torak. Pegas torak sifatnya elastis sehingga dapat mengembang dan menutup dengan rapat pada dinding silinder.Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan  lama, umumnya di buat dari baja tuang special yang tidak akan merusak dinding silinder.Pegas torak mempunyai 3 peranan penting :-   mencegah kebocoran campuran udara dan bensin dan gas pembakaran yang

melalui celah antara torak dan dinding silinder ke dalam bak engkol selama langkah kompressi dan langkah usaha.

-   Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang baker.-   Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan torak. 

 

Page 6: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

6.  Pena torak.Pena torak (piston pin) berfungsi untuk menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang torak, dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke batang torak

 7.  Batang Torak.

Batang torak menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang di hasilkan oleh torak ke poros engkol’

 8. Poros Engkol.

Tenaga yang di gunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak dan di ubah menjadi gerak putaran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak danbatang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya di buat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan bahan yang tinggi.

 9. Roda Penerus.

Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi yang di ikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol. Roda penerus menyimpan tenaga putar selama proses langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar terus menerus, hal ini menyebabkan mesin berputar dengan lembut yang di akibatkangetaran tenaga yang di hasilkan.

 10 Mekanisme Katup.

Mekanisme katup di rancang sedemikian rupa sehingga sumbu nokberputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.

 

MEKANISME KATUP

katup pada mesin 4 langkah berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup·katup.

Mekamisme katup ini dirancang sedemikian rupa, sehingga porus nok(camshaft) berputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.

 Bagian-bagian mekanisme katup1. katup (valve), berfungsi membuka dan menutup saluran isap dan buang. Diameter katup isap dibuat lebih besar daripada diameter katup buang.

Page 7: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

2. Dudukan katup, sebagai tempat duduknya kepala katup.3. Pegas katup, berfungsi mengembalikan katup pada dudukan semula setelah katup bekerja (membuka).4. Taper (valve lifter), berfungsi memindahka gcrakan bubungan (nok) ke tuas katup {rocker arm) melalui batang penekan (push rod)  5. Batang penekan (push rod), berfungsi meneruskan gerakan tapet ke ujung tuas katup. Batang penekan hanya terdapat mekanisme katup yang poros noknya di blok silinder dan  katup-katupnya terdapat pada kepala silinder6. Tuas katup (rocker arm), berfungsi menekan batang katup, sehingga katup dapat membuka. Celah (kerenggangan) antara rocker arm dan push rod disebut celah katup. 

Beberapa model mekanisme katupAda beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros nok, antara lain:

1) Model timing gear Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyi yang berisik dibanding model Iain.

2) Model timing chain .  Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai (timing chain).

3) Model timing beltModel ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan tegangan, dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu, model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin

Page 8: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Prinsip Kerja Mesin Diesel

A. Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) (simplenya biasanya disebut “mobor bakar” saja). Prosip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).

Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.

Prinsip KerjaTekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengansiklus otto).

Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.

B. Kendaraan yang melaju di jalanan pada umumnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu yang berbahan bakar BENSIN, dan berbahan bakar SOLAR (coba baca lagi disini ). Sebenarnya apa sih perbedaan keduanya yang paling mendasar? Lalu bagaimana persisnya cara kerja mesin DIESEL yang berbahan bakar SOLAR tadi?

Perbedaan mendasar dari kedua jenis mesin itu adalah, kalau mesin BENSIN atau disebut

Page 9: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

juga mesin Otto (motor ledak), di dalam ”ruang mesin” nya terdapat lecutan listrik/api dari BUSI untuk ”menyalakan” campuran bensin dan udara (oksigen). Sementara pada mesin Diesel, tidak diperlukan nyala listrik/api dari busi. Koq bisa sama-sama meledak ya?

Dalam hukum Fisika Thermodinamika (coba tanyakan pada guru kamu di sekolah deh), terdapat salah satu hukum yang menyatakan : ”jika volume di kecilkan (di kompresi / di mampatkan) tekanan udara akan bertambah disertai dengan bertambahnya Temperatur”. Sebagai ilustrasi, barangkali kamu yang pernah menggunakan pompa ban sepeda, saat digunakan batang pompa nya akan menjadi panas, mengapa? Ya karena udara yang di mampatkan pada saat kamu memompa ban membuat tekanan udara menjadi tinggi dan juga suhu nya.

.

Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC (bayangkan ! minyak solar saja dapat ”meledak” pada suhu 250 oC saja)

Cara kerjanya mudah, minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya.

Nah secara sederhana begitulah cara kerja mesin Diesel. Pembuat mesin diesel yang lebih maju tentu menambah di sana sini untuk memberi peningkatan kinerja dan tenaga. Walau cara kerjanya menjadi lebih rumit, tapi dasarnya tetap tidak berubah.

Ayo, ada yang tertarik menjadi ahli mesin? Rajin belajar dan coba sesekali ikut mengamati ayah kamu atau montir ”mengoprek” mesin mobilnya.

C. Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan

Page 10: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.

Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.

Page 11: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM PENGPIAN

Sistem pengapian pada mesin bensin berfungsi membakar campuran udara dan bensin di ruang bakar pada akhir langkah kompresi, sehingga dihasiikan daya mekanik akibat pembakaran tersebut.

 memperlihatkan konstruksi sistem pengapian yang menggunakanbatere sebagai sumber listriknya, disebut sebagai sistem pengapian batere 1. Komponen komponen sistem pengapian

a. BatereBatere sebagai penyedia arus listrik tegangan rendah (l2 V) untuk coil.

 b. Kunci kontak

Pada sistem pengapian, kunci kontak berfungsi menghubungkan memutuskan aliran listrik dari batere ke ignition coil.

 c. Ignition coil

Ignition coil berfungsi menaikkan tegangan listrik yang diterima dari batere menjadi tegamgan tinggi (10,000 — 20.000 volt) yang diperlukan untuk pengapian. Untuk mempertinggi tegangan listrik tersebut pada ignition coil terdapat dua kumparan, yaitu: 

1) Kumparan primer (primary coil)Kumpamn primer berfungsi menimbulkan medan magnet padasignition coil, sehingga menghasilkan induksi pada kumparan kumparannya. Ciri dari kumparan primer ini adalah yang penampangnya besar tetapi gulungannya sedikit (150 - 300 lilitan) dan berada di sebelah luar kumparan sekunder. 

2) Kumparan sekunder (secondary coil)Kumparan sekunder berfungsi menginduksi tegangan menjadi lebih tinggi yang selanjumya dialirkan ke busi untuk menimbulkan pecikan api. Ciri dari kumparan ini mempunyai penampang kecil dengan lilitan yang sangat banyak (15.000 — 30.000 lilitan) dan berada disebelah dalam lilitan primer.

  

Page 12: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Kedua kumparan tersebut melilit pada inti besi (core) yang terbuat dari baja silikon tipis yang digulung ketat. Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi. Salah satu ujung kumparan primer dihubungkan dengan termnal negatif primer, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan terminal positif primer.  Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara serupa, di mana salah satunya dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada) terminal positif primer, sedang ujung yang lain dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi melalui sebuah pegas. 

d. DistributorSecara umum distributor berfungsi membagi-bagikan arus yang bertegangan tinggi dari ignition coil ke busi - busi yang terdapat pada setiap silinder.

 Secara khusus fungsi distributor dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian pemutus arus, bagian distributor, governot advancer, dan vacum advancer

1) Bagian pemutus arus Terdiri atas breaker point (contact point) nok (camlobe)  dan kondensor.

- Breaker point, berfungsi memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil. - Nok (comlobe), berfungsi mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil. Konstruksi breaker poin dan nok (camlobe) ditunjukan pada

- Kondensor

berfungsi menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada breaker point.

Page 13: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 Terbakamya kondensor sering juga terjadi karcna kondensor yang dipakai tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya  normal.  Kapasitas kondensor diukur dalam mikro farad

2) Bagian distributorBagian distributor berfungsi membagi-bagikan tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder pada  ignition coil ke busi pada tiap-tiap silinder. Bagian ini terdiri atastutup distributor dan rotor. 3) Bagian governor advancer Bagian ini berfungsi memajukan saat pengapian sesuai denganpertambahan putaran mesin.

 mcmperlihatkan keadaan(a) governor advancer sebelum bekerja dan (b) saat bekerja. 

3) Bagian vacum advancerBagian ini berfungsi memundurkan atau memajukan saat pengapian ketika beban mesin bertambah atau berkurang. Vacum advancer terdiri atas breaker plate dan vacum advancer, yang bckerjaa tas dasar kevakuman yang terjadi dalam intake manifold. Perhatikan keadaan vacum advancer sebelum bekerja dan saat bekerja pada

 

Page 14: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

4) Busi (spark plug)Busi berfungsi menghasilkan bunga api listrik antara keduaelektrodanya untuk membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan bunga api ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan igntion coil.

Antara elektroda tengah dan sisi diberi renggang (gap) sebesar

0,6 - 0,8 mm. Pada celah inilah terjadinya loncatan api listrik busi. Bagian elektroda elektroda busi ini akan segera menjadi kotor oleh gas-gas sisa pembakaran, oleh karena itu, bagian ini harus dibersihkan pada selang waktu tertentu. Bagian bagian busi selengkapnya ditunjukkan pada

Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Pengapian

Komponen-komponen pengapian otomotif itu komplek dan seringkali rapuh, karenanya selalu berhati-hati pada waktu melakukan prosedur servis. Gagal dalam menjalankan pedoman servis dapat mengakibatkan kerusakan system yang sangat merugikan. Peringatan: Beberapa macam servis mengharuskan system pengapian energi tinggi dan system pengisian bahan bakar tidak diaktifkan.

Amati prosedur yang dianjurkan berikut. Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan: Kecelakaan atau kematian Kebakaran kendaraan Kerusakan engine Kerusakan komponen elektronik.

Page 15: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN SISTEM PENGAPIAN

Untuk setiap kesalahan pengapian pemeriksaan visual pendahuluan harus dilakukan dahulu sebelum melakukan prosedur diagnosa kerusakan yang lebih luas.

Periksalah semua pemasangan kawat listrik bila terbakar, isolasinya rusak atau terminal-terminalnya longgar.

Periksalah kabel bertegangan tinggi bila terbakar atau isolasinya rusak dan terminal-terminalnya berkarat.

Periksalah koil pengapian bila rusak atau olinya bocor. Periksalah distributornya bila sekrup-sekrupnya, kontak-kontaknya longgar,

generator sinyal rusak atau porosnya aus. Periksalah tutup distributor dan rotor bila retak, korosi atau elektroda-elektrodanya

terbakar. Periksalah busi bila isolasinya rusak atau ada tanda-tanda korslet.

  UNJUK KERJA SISTEM PENGAPIAN

Engine modern dengan pembatasan emisi cenderung bekerja dengan menggunakan campuran yang tipis dan perbandingan  kompresi yang ringan.  Bahkan dengan rancangan engine yang sedemikian rupa dirancang untuk menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yagn mencukupi campuran tipis tersebut kadang-kadang sulit terbakar. Juga tingkat emisi yang  rendah telah menempatkan saat percikan (spark timing) pada posisi yang sangat penting.

 Sistem pengapian harus bekerja dengan baik untuk mencegah: unjuk kerja engine/kendaraan rendah terjadinya pemborosan bahan bakar tingkat emisi tinggi

Peringatan: Sistem pengapian enerji tinggi dapat menyebabkan kejutan listrik yang fatal.

 Oleh sebab pengetesan koil-koil pengapian enerji tinggi yang menggunakan alat-alat test sangat berbahaya, dan karenanya kabel-kabel tegangan tinggi rangkaian terbuka menyebabkan komponen-komponen elektronik tidak bekerja, maka suatu cara pengetesan kinerja system pengapian telah dikembangkan dengan menggunakan ‘penguji busi’. Busi test hanyalah sebuah  busi dengan celah yang sangat lebar (max. 13 mm) dan penjepit massa untuk pengaman (secure grounding)

 Coil system yang akan ditest hanya dihubungkan ke busi melalui kabel bertegangan tinggi.  Busi dihubungkan ke ground (massa).  Anda sekarang dapat menghidupkan engine dengan

Page 16: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

aman.  Coil pengapian dan system yang baik harus dengan mudah dapat melompati celah tanpa gagal. Catatan: Menghubungkan busi test hanya dapat dilakukan bila pengapiannya dimatikan.

PENYEBAB SISTEM PENGAPIAN GAGAL BEROPRASI

4.1. Percikan enerji yang kecil atau tidak terjadi pada satu atau lebih busi: Celah yang tidak pas, busi yang rusak atau kotor. Resistansi yang tinggi atau isolasi pada kabel-kabel tegangan tinggi rusak. Isolasi coil pengapian rusak/pecah. Tutup distributor atau isolasi rotor pecah atau elektrodanya terbakar. Lilitan sekunder coil pengapian rusak.

4.2. Tidak adanya Kontrol arus atau suplai tegangan primer: Sekring pengapian berbunyi Komponen-komponen atau lilitan rangkaian primer rusak atau resistansi

tinggi (saklar pengapian, resitor ballast, dsb.) Lilitan-lilitan primer coil pengapian rusak. Kontak-kontak pengapian terbakar atau dipasang tidak tepat. Kondensor pengapian rusak. Lilitan primer grounded. Unit kontrol pengapian elektronik gagal bekerja. Generator sinyal rusak.

4.3. Saat Pengapian Gagal: Saat pengapian. Pengaturan timing yang tidak tepat. Kontak-kontak pengapian dipasang tidak tepat. Unit advance vacuum rusak. Mekanisme advance mekanik rusak. Unit kontrol pengapian elektronik tidak berfungsi. Generator sinyal tidak berfungsi. Pengapian awal dikarenakan busi-busi, engine atau system kendali emisi

rusak.

Instrumen pengetesan Instrumen pengetesan yang telah diseleksi dan menggambarkan secara

singkat aspek-aspek pengoperasian engine yang bervariasi yang dapat dicek.

Volmeter dan Ampermeter

Voltmeter dan Ampermeter digunakan dengan cara yang biasa menentukan : Tegangan kerja system dan penurunan tegangan. Mengidentifikasi status sinyal, misalnya AC, DC atau pulsa DC. Status sinyal input dan output dari unit pengendali system pengapian. Arus yang mengalir pada rangkaian dan komponen. Meter yang disatukan pada analyzer mungkin memerlukan pemilihan fungsi yang berbeda untuk memungkinkannya bekerja secara terpisah dari fungsi analyzer. Ampermeter analyzer umumnya menggunakan jenis pick-up induktif yang dihubungkan ke rangkaian kendaraan

5.1. Multimeter DigitalMultimeter digital disarankan oleh pabrik pembuat komponen dan kendaraan untuk digunakan pada rangkaian dan peralatan elektronik. Volt, amper dan ohmmeter digunakan untuk menguji kondisi rangkaian, nilai dan keterpakaian komponen. Fungsi multimeter

Page 17: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

digital lainnya seperti pemeriksa dioda dan frekuensi meter dapat digunakan untuk mendiagnosa system pengapian dan keterpakaian komponen.

Fungsi frekuensi mampu mengukur: Ketersediaan output generator sinyal. Frekuensi output generator sinyal dibandingkan dengan variable lain yang sudah

diketahui seperti putaran mesin. Input dan output dari unit pengendali system pengapian elektronik.

Fungsi penguji dioda dapat digunakan untuk memeriksa keterpakaian: Dioda pelindung Kejutan Listrik pada system. Dioda operasi system. Keterpakaian transistor daya. Kontinuitas rangkaian.

5.2. Dwell Meter Pengertian sudut dwell mengacu pada sudut permutaran distributor selama kontak point tertutup. Sudut dwell harus diatur dengan benar sesuai spesifikasi pabrik, kalau tidak kerja system akan terganggu. Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak point terlalu besar) koil pengapian mungkin tidak mendapat cukup waktu untuk membangkitkan medan magnit, yang akan menghasilkan tegangan sekunder yang lemah. Jika sudut dwell terlalu besar ( celah kontak point terlalu kecil ) tegangan induksi primeir akan melompat diantara celah kontak point, bukannya mengisi kapasitor, collapsenya medan magnet pada coil menjadi lambat

yang akan mengakibatkan tegangan scunder menjadi rendah. Keausan poros distributor atau mekanisme advancer dapat diidentifikasi dengan cara menaikkan putaran mesin atau memberikan kevacuuman yang berbeda pada unit vacuum dan mencatat variasi sudut dwell yang terbaca. Distributor yang memiliki perbedaan lebih dari 20 perlu diperbaiki.

Pengoperasian Meter

Sambungan meter listrik biasanya ke terminal negatif coil pengapian dan massa. Skala arus harus dipilih sesuai jenis dan jumlah silinder. Hidupkan engine dan perhatikan pembacaan meter. Bila diperlukan stel celah kontak point. Periksa kembali pembacaan dwell meter.

Catatan: Selalu ikuti petunjuk penggunaan bila menggunakan dwell meter dimana

sambungan setiap meter dapat berbeda pada berbagai engine. Sudut dwell pada system pengapian elektronik sudah tertentu dan tidak dapat distel.

5.3. Timing Light Timing light digunakan untuk memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan posisi piston Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya  akan dikendalikan oleh system pengatur pegapian mekanik, vacuum atau elektronik.  Timing light yang digunakan bersamaan dengan meter pengatur pengapian memastikan system pemajuan pengapian bekerja sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Page 18: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM BAHAN BAKAR

Sebelum dilakukan pembakaran, udara dan bensin harus dicmpur lebih dahulu sehingga menjadi berbentuk kabut (gas).

Untuk mendapatkan campuran tersebut dibutuhkan suatu sistem, yaitu sistem bahan bakar. Komponen-komponen dari sistem bahan bakar sebagai berikut :

tangki bensin  

Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin sebelum disalurkan ke dalam sistem bahan bakar.

saringan bensin

saringan bensin berfungsi menyaring bensin sebelum diisap oleh pompa dan disalurkannya ke karburator

Page 19: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

pompa bensinpompa bensin berfungsi menghisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Pompa bensin yang digunakan pada mobil ada dua macam, yakni pompa bensin

 

bensin elektrik 

Page 20: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 

 Pada pompa bensin mekanik, membran berfungsi menghisap dan menekan bensin. Mémbran digerakkan oleh tuas penggerak, sedangkan tuas penggerak sendiri digerakkan oleh bubungan (nok) pada poros nok (camshaft). Sedangkan gas sisa pembakaran dikeluarkan ke pipa pembuangan melalui manifold keluar (exhaust manyfold).

 Pipa gas buang

Pipa gas buang berfungsi menyalurkan gas bekas pembakaran dari manifold keluar, sedangkan knalpot berfungsi meredam suara agar pipa gas buang tidak mengeluarkan suara yang kasar.

Page 21: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Karburator

Dalam karburator udara dan bensin dicampur, sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. konstruksi dasar sebuah karburator model arus turun. Karburator model arus turun ini paling banyak dipakai pada kendaraan mobil.

Bentuk dasar karburator terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Pada ruang pencampur terdapat venturi, nosel, dan katup, sedangkan pada ruang pelampung terdapat katup, jarum dan pelampung. Prinsip kerja dari karburator ini adalah sebagai berikut :

Ketika piston sedang langkah isap dan katup gas dibuka, udara masuk dari saluran atas ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara rnenjadi bertekanan Iebih rendah dibanding di ruang pelampung akibat perbedaan tekanan ini maka bensin dari ruang  pelampung akan mangalir ke venturi melalui nosel kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut. Di dalam karburator, terdapat beberapa sistem, yaitu sistem  pelampung sislem stasioner dan kecepahm rendah, sistem kecepatan tinggi primer; sistem kecepatan tinggi sekunder; sistem daya besar, sistem percepatan, sistem cuk, katup termostat, dan katup solenoid

System pelampung

sistem pelampung berfungsi menampung bensin yang akan disalurkan ke sistem pengisian bahan bakar.

Page 22: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

a) Saringan, untuk menyaring bensin yang akan ke ruang pelampung.

b) Katup jarum dan (3) pelampung untuk mengatur tinggi rendahnya bensin di ruang pelampung.

c) Pipa ventilasi, untuk menghubungkan ruang pelampung dengan saluran atas (udara luar) agar tekanannya sama,

Sistem stasioner

Sistem stasioner dan putaran rendah Sistem ini berfungsi untuk memberikan campuran udara dan bensin pada seat mesin berputar lambat atau katup gas masih tertutup.

Sistem kecepatan tinggi primer Sistem ini disebut juga sistem utama yang berfungsi memberikan campuran bénsin dan udara pada saat putaran mesin sedang dan tinggi.

Page 23: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

.

Sistem kecepatan tinggi sekunder Sistem ini berfungsi memberikan campuran bensin dan udara pada saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi.

sistem daya besar Sistem ini berfungsi memberikan campuran bensin dan udarasaat mesin membutuhkan output daya yang besar.

  Sistem percepatan  

Page 24: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Sistem percepatan berfungsi menambah campuran bensin dan udara pada saat kendaraan dipercepat atau pedal gas diinjak secara tiba-tiba.

Sistem cukSistem cuk digunakan pada saat star awal mesin, ketika suhu di , sekeliling mesin masih dingin.

Dalam sistem cuk ini terdapat mekanik fast idle yang berfungsi untuk membuka sedikit katup cuk agar tidak terjadi campuran yang terlalu gemuk.

katup thermostatkatup termostat berfungsi menambah udara ke dalam karburator pada saat di sekeliling mesin panas, misalnya saat kendaraan berjalan cuaca panas atau jalanan macet.

Katup solenoid Katup solenoid berfungsi membuka dan menutup saluran campuran bensin

dan udara pada jet ekonomiser agar tidak terjadi dieiseling pada waktu kunci kontak dimatikan.

 

Page 25: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM PENDINGIN

Panas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian lagi diserap oleh bagian-bagian mesin.  Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan.

Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan air sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.

bersirip, yang dapat dilalui air pendingin dari tangki atas ke tangki bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah tutup radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan katup pembuang.   

Page 26: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Tutup radiatorTutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menye- babkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki

tangki cadanganbila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator. ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator. Pompa airpompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).

Termostattermostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja. Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,

Page 27: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

kipas pendingin bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator. Kipas pendingin umunmya digerakkan oleh poros engkol meialui tali kipas

Tetapi ada juga kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik

(

Kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila diperlukan, sehingga dapat menghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan bunyi kipas.

Page 28: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM STARTER

Untuk menghidupkan mesin diperlukan tenaga dari luar yang dapat memutarkan poros engkol sampai terjadi pembakaran dan mesin bekerja. Tenaga luar inilah yang harus dihasilkan motor starter

 memperlihatkan mekanisme sistem starter sebuah mobil.   Komponen-komponen motor starter 

a. Yoke dan pole core Yoke dibuat dari logam berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil sekaligus menjadi inti untuk memperkuat mednn magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

 b. Field coil

Field coil berfungsi menghasilkan medan magnet. Field coil di buat dari lempengan tembaga yang dapat mengalirkan arus listrik cukup kuat, sehingga medan magnet yang dihasilkannya pun akan brsar.

 c. Armuture dan shaft

Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot slot, poros, komutator serta kumparan armature

Ketika arus listrik dari batere dialirkan pada kumparan armature dan field coil, maka armature berputar akibat adamya gaya elektromagnetik  

d. B r u s h Brush (sikat) yang dibuat dari tembaga lunak, berfungsi meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komputer. Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang dikelompokan menjadi dua, yaitu dua buah menjadi brush positif dan dua buah lagi menjadi brush negatif

Page 29: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

  

e. Armature brake Armature brake berfungsi sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus

  

f. Drive lever Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus dan melepas kembali perkaitan tersebut

  

g. starter clutch starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari premature shaft ke roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter berfungsi juga sebagai pengaman armature coil apabila rod penerus cenderung

memutarkan pinion gear

h. sakelar magnet Sakelar magnet (magnetik switch) bertugas menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui

terminal utama

Page 30: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM PENGISISAN

Sistem kelistrikan pada kendaraan mobil selain sistem pengapian dan sistem starter adalah sistem pengisian. Sistem ini merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan atau menghasilkan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai. Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya adalah akan habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap saat,utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.

Batere dengan kapasitas tertentu, tidak memungkinkan dipakai secara terus-menerus mensuplai kebutuhan listrik pada mesin atau komponen lainnya pada mobil.  Oleh karena itu, pada mobil dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengisi batere kembali sekaiigus sebagaisumber listrik yang mensuplai listrik langsung ke komponen memerlukan pada saat mesin dihidupkan. Sistem ini disebut si pengisian. Komporen—komponen utama sistem pengisian terdiri batere, alternator; dem regulator, seperti ditunjukkan pada gambar

Gambar rangkaian sistem pengisian

1. AlternatorAlternator adalah generator pembangkit listrik, yang mengubah  energi mekanik dari putaran mesin menjadi tenaga listrik. Alternatif  memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi  apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilin alternator, maka batere lkut memikul beban kelistrikan tersebut

Page 31: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

memperllhatkan konstruksi alternator,   Alternator digerakkan oleh poros engkol melalui tali kipas Dengan berputamya puli alternator, maka rotornya akan berputar menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak   balik ini kemudian diubah menjadi arus searah oleh rangkaian dioda.Bagian bagian alternator

a. PuIi Puli berfungsi sebagai tempat tali kipas pemindah gerak putar dari poros engkol menjadi gerak putar rotor.

b. KipasKipas berfungsi mendinginkan ramgkaian dioda dan kumparan kumparan pada alternator.

c. RotorDidalam alternator, rotor merupakan bagian yang bergerak (berputar) Pada rotor terdapat kumparan rotor yang berfungsi menimbulkan kemagnetan. Kutu kuku pada rotor berfungsi sebagai  kutub-kutub magnet dan dua slip ring berfungsi sebagai perantara penyaluran listrik ke kumparan rotor. Perhatikan

d. StatorStator terdiri atas stator core (inti) dan kumparan stator yang diletakkan pada frame

Page 32: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

depan dan belakang. Stator core buat dari beberapa lapisan pelat besi tipis dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk menempatkan kumparan stator. Statorakan mengalirkan fluks magnetik yang disuplai oleh inti rotor sedemikian rupa, sehingga fluks magnet akan menghasilkan efek maksimum. pada saat melalui kumparan stator.

 e. End frame

Pada end frame terdapat stator dan rotor serta lubang-lubang  untuk mangalirkan udara pendingin.

 e. Rectifier

Rectifier merupakan rangkaian 6 atau 8 dioda sedernikian rupa, yang berfungsi mengubah arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan menjadi arus searah (DC).

 f. Regulator

Regulator berfungsi mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap (konstan) sesuai dengan harga yang telah ditentukan, walaupun putaran mesin yang menggerakkan berubah-ubah. Di samping itu regulator juga berfungsi pengisian pada batere apabila batere telah penuh dan alternator sudah dapat menyuplai arus listrik sendiri ke bagian yang memerlukan arus listrik.

 Ada dua tipe regulator, yaitu tipe point

dan tipe tanpa poin (biasa disebut IC regulator;  IC regulator memiliki ciri tertentu, yaitu :

- Ukurannya kecil dan outputnya tinggi.- Tidak memerlukan penyetelan voltase (tegangan).

- Mempunyai sifat kompensasi temperatur untuk kontrol tegangan saat pengisian batere dan suplai ke lampu-lampu.

Page 33: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

AC ( Air Conditioners )

Nama-nama komponen utama AC ( Air Conditioners )AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman.Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah :

a. Compressor

Gambar 1. CompressorCompressorBerfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Gambar 2. Condenser

CondenserBerfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).

c. Dryer/receifer

Gambar 3. Receifer

Page 34: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Dryer/receiferBerfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.

d. Expansion valve

Gambar . Expznsion valve

Expansion valve Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator

Gambar 5. Evaporator

EvaporatorMerupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dariudara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

f. Blower

Gambar 6. Blower2. Cara kerja komponen ACa. CompressorCompressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Compressor2) Kopling magnet ( Magnetic Clutch )

1) Compressor

Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane ini akan menimbulkan tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

Page 35: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Jenis kompresor ini dapat dipilahkan seperti dibawah ini : Tipe Crank Tipe Reciprocating Tipe Swash plate Tipe Rotary Tipe Through vane Tipe Reciprocating mengubah putaran crankshaft menjadi gerakan

bolakbalik pada piston.Tipe Crank :

Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder ( valve plate ) terdapat dua katup yaitu katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari evaporator, dan pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Tipe Swash Plate :

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap ( lihat bagan gambar mekanis kompresi )

Page 36: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Tipe Through Vane :

Tipe through vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Gambar 1 :Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.

Gambar 2 :Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.Gambar 3 :Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.Gambar 4 :Langkah kompresi penuh.

Page 37: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Gambar 5 :Langkah penyaluran / pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (discharge valve)Gambar 6 :Penyaluran refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi.Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.b. Kopling magnet ( Magnetic Clutch )Kopling magnet adalah perlengkapan kompressor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompressor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah : Stator, rotor dan pressure plate. Sistem kerja dari alat ini adalah elektro magnetic.Cara kerjanya :Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompressor tidak akan berputar, dan kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrikyang mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi magnet listrik yang akan menarik pressure plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit ( Clutch assembly ) memutar kompresor.

Konstruksi :Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor. ( lihat gambar )

Tipe Kopling Magnet

Condenser

Page 38: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam entuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam condenser yang bentuknya berlikuliku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang dibelakang condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh condenser se makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh evaporator.Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid) Receifer / Dryer.

Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk( inlet port ), kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cairnaik dan keluar melalui lubang keluar ( outlet port ) menuju ke expansionvalve. Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoranyang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant

terutama pada expansion valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant.Bagian atas dari receifer/dryer disediakan gelas kaca ( sight glass ) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi refrigerant.Expansion valve

Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerantkedalam evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubangkecil ( orifice ) konstan atau dapat diatur melalui katup ( valve ) yangpengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi olehsebuah sensor panas.

Page 39: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi :

- Expansion valve tekanan konstan- Expansion valve tipe thermal

Pada gambar diatas adalah cara kerja expansion valve tipe thermal. Heat sensitizing tube. Bila temperatur lubang keluar ( out let ) evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar ( out let ) evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.• Ps : tekanan pegas • Pe : tekanan uap didalam evaporator

EvaporatorPerubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu :

Siklus Pendinginan AC MobilSiklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup.Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari evaporator yangbertemparatur

tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant.

Page 40: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga refrigerant berubah menjadi zat cair. c. Cairan refrigerant diatampung oleh receifer untuk disaring sampai evaporator membutuhkan refrigerant. d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini sehingga berbentuk gas dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah.

e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin seperti yang dibutuhkan oleh para penumpang mobil.

f. Gas refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di condenser.

PRINSIP KERJA AC MOBIL   ANDA

Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Sistem kerja AC dapat diuraikan sebagai berkut :

1. Zat pendingin bertekanan tinggi dari kompresor berupa gas.2. Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuk dari gas menjadi cair.3. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, berubah bentuk menjadi uap.4. Zat pendingin yang telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuk menjadi gas.5. Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC,karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.6. Kondensor akan medinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.

SISTEM KEMUDI

Page 41: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).

Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu:

model recirculating ball

dan model rack dan p i nion

Kolom kemudi (steering column)  Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergigi.  

Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada gbr.

2. Roda gigi kemudi (steering gear)   Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, jugaberfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar  kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda

Page 42: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

tidak langsung dirasakan oleh pengemudi.

Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis recirculating ball dan pinion

Jenis recirculating ball digunakan  padamobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.  sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage)

Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat

(akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa model sambungan·sambungan kemudi suspensi rigid

suspensi independen

  

Power steering

power steering

Page 43: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan sedang sampai kecepatan tinggi.  Pada sistem power steering terdapat bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.

Power steering model integral

memperlihatkan mekanisme power steering model integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida), vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt).pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.Power s t eering model rack dan pinion Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.

roda

Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).

Pelek roda

Page 44: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Memperlihatkan sebuah model velg roda yang banyak digunakan pada mobil penumpang.Velg roda dipasangkan pada poros roda (axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam baut. Baut-baut

Ban adalah bagian mobil yang barsentuhan langsung dengan permukaan jalan. Selain berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama kendaraan berjalan, membelok, dan saat pengereman.

Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias dan ban radial .Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang. Ban radial menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya rendah.  Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban

biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan kecepatan rendah, ban radial lembut dirasakan pengendara.Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban biasa dan ban tubles

Pada ban biasa, udara ditampung pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu dengan ban dalam. Bila ban biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada bantubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung terpasang pada pelek. Bila ban tubles

tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak turun seketika) karenalapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.

2. C a s t e rCaster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan

Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok

lebih baik.

Page 45: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 3. King pin inclinationGaris sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah di- sebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah da- lam sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. ' " Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak  (offset) akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin inclination dapat dihasilkan daya balik kemudi dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.

Toe-inBila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah dalam di bagian depan

Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini diatur 2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang

(B) disebut toe-outBila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda mlring

mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-in.

penyetelan toe-in, cember; dan casterPada model suspensi independen, besarnya toe-in distel oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut camber dan caster distel dengan menambah atau mengurangi shim yang disisipkan pada upper arm rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros), toe-in distel dengan mengubah-

ubah tie-rod yang panjang, sedangkan besar caster distel dengan menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas daun dan rumah pores.

Page 46: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM REM

Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.

sistcm rem hidrolik,dasar kerja pengereman, Rem bekerja dengan dasarpemanfaatan gaya gesek

Tenaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan.

Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.  

Macam-macam remMenurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :

Rem hidrolik Rem pneumatic

b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan

pada truk dan kendaraan berat.  Rem hidrolikRem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada

Page 47: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.

Master silinderMaster silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

 Cara kerja master silinder Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekananpegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka

katup

Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder Boster remBoster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.

Page 48: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan (lihat gambar )

Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan   dengan torak pada master silinder.  Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula. 

 Katup pengimbangBila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih

besar daripada di belakangDengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebihkecil daripada daya pengereman roda

depan. Rem model tromol Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan  dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan  

Page 49: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.

1) Backing plate  

Backing plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate:. 

Silinder rodaSilinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya).

Ada dua macam silinder roda, yaitu:a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah

2) Sepatu rem dan kanvas Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat

 3) Tromol rem.

Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.

memperlihatkan salah satu tipe tromol rem yang disebut tipe leading- trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh

Page 50: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.

Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .

e. Rem model cakram

Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yangdapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada

dan contoh konstruksinya diperlihakan pada

Page 51: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda-roda dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga memberikan kenyamanan pengendara.  1. Komponen suspensi 

PegasPegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.beberapa tipe pegas

Page 52: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

b. Shock Absorber   Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik turun lébih lama. Shock absorber mampu meredamgetaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas. 

c. Ball jointBall joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk harus diganti.

Stabilizer barStabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalankaret dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau

bodi pada dua tempat melalui bushing.

Strut bar Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak  mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.

Page 53: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 lateral control rod

komponen ini dipasang di antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban samping.

Model-model suspensiMenurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu  suspensi poros kaku dan

suspensi bebas.

 

Suspensi poros kuku (suspensi rigid)Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengansuspensi seperti pada suspensi independen.

Page 54: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 

b. Suspensi bebas (suspensi independen) Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja. Salah satu model suspensi independen ditunjukkan pada

Page 55: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

SISTEM KOPLING

kopling (clutch) berfungsi menghubungkan dan melepaskan tenaga (putaran) dari mesin ke bagian pemindah tenaga berikutnya. pada saat gerak awal kendaraan, kopling dapat mémindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda, sehingga jalannya kendaraan menjadi lembut, demikian juga setiap kali pemindahan gigi transmisi.

Kopling terletak di antara mesin dan transmisi,

   

dilihat dari jenis pegas penekan yang digunakan, kopling dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe kopling dengan pegas koil

Page 56: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

kopling dengan pegas diafragma atau matahari

 Dilihat dari mekanisme penggeraknya, ada dua tipe kopling yaitu kopling mekanis (penggeraknya menggunakan kabel),

Page 57: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 dan kopling hidrolis (penggeraknya menggunakan minyak/fluida)

Page 58: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

TRANSMISI

MENCARI GANGGUAN PADA TRANSMISI CatatanTransmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual yang dipakai pada Toyota Kyang dan Corolla.  MELEPAS TRANSMISI DARI KENDARAAN1. Lepaskan kabel batere dari terminal negatif.2, Lepas empat sekrup dan karet pada tuas pemindah.3. Angkat kendaraan dan kuras oli transmisi.Perhatikan: Pastikan bahwa kendaraan ditopang dengan baik. 4. Lepas tuas pemindah.a. Lepaskan kabel dan karet.b. Lepas dua baut dan lepaskan tuas pemindah gigi.5. Lepas pores propeler 6. Lepas pipa knalpot.7. Lepas kabel speedometer dan kilometer switch lampu mundur.8. Lepas kabel kopling.9. Lepaskan baut penahan transmisi. l0. Turunkan transmisi. Catatan: Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di bawah mesin, lindungi bak oli dengan balok kayu.

MEMBONGKAR UNIT TRANSMISI

Komponen komponen transmisi manual.

Komponen-komponen transmisi manual Toyota Kijang (1-40)  

Page 59: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 Komponen transmisi manual (Ianjutan)Langkah-Iangkah membongkar.1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalan pembebas.2. Lepas roda gigi gerak speedometer dam switch lampu mundur.3. Lepas rakitan tutup bak transmisi.4. Lepas rumah kopling dan penahan-bantalan depan.5. Lepas extension housing.11. Lepas roda gigi counter.  a) Lepas roda gigi counter. b) Lepas dua bantalan rol jarum dan spacer dari roda counter.c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi.  

8. Melepas roda gigi counter 12. Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feeler  gauge ukur celah dorong. Celah standar : 0,10 10,25 mm (0,0039 — 0,0098 in).  Celah maksimum : 0,25 (0,01 in).   

Page 60: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 9. Mengukur celah dorong setiap roda gigi    13. Lepas roda gigi Speedometer  a) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring.  b) Lepas roda gigi penggerak speedometer.c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci. d) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring

 10.  Melepas roda gigi penggerak speedometer 14. Lepas penahan bantalan belakang poros output dengan bantalannya, roda gigi-1, dua bantalan rol jarum, luncuran dalam, dan bola pcngunci.a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.

 11. Melepas snap ringb) Menggunakan hidrolik pres, lepas penahan bantalan dengan bantalannya, bersama-sama roda gigi-1, dan luncuran dalam. c) Lepas dua bantalan rol-jarum d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci. 15. Lepas ring synchromesh, hub sleeve no. 1, dan roda gigi-2, menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas hub sleeve no. 1, ring synchromesh, dan roda gigi-2. SST 09950 - 00020.

Page 61: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

 12. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-2   16. _ Lepas hub sleeve no. 2, ring synchromesh, dan roda gigi-3. 1 a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.

 13. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-3 b) Lepas hub sleeve no. 2 bersama-sama ring synchromesh dan roda gigi-3.

Melepas hub sleeve bersama-sama ring synchromesh dan roda gigi-3

Page 62: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

PROPELLER SHAFT

Pada mobil dengan mesin di depan dan penggeraknya roda belakang, tenaga putar dari poros output transmisi dipindahkan ke poros roda belakang dengan bantuan poros gardan (propeller shaft).

Poros gardan dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke diferensial (gardan) dengan lembut tanpa dipengaruhi perubahan-perubahan sudut(naik-turun) diferencial akibat ketidak rataan permukaan jalan dan besarnya beban. Bagian poros gardan yang menyerap perubahan-perubahan sudut tersebut.

adalah universal joint

 

·

DIFERENSIALDiferensial (gardan) berfungsi membagi dan memindahkantenaga ke roda roda kiri dan kanan.

Page 63: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Memperlihatkan konstruksi dasar sebuah diferensial.

Ketika kendaraan membelok, kedua. roda gigi pinion turut berputardengan tempatnya dan juga berputar pada porosnya, sehingga memberi lebih banyak putaran pada roda sebelah

luar.

 

tetapi ketika kendaraan berjalan lurus, kedua roda gigi pinion tidak berputar pada porosnya, walaupun ia turut berputar danganrumahnya (case), sehingga kedua. roda berputar dengan kecepatan sama

gambar

 

Page 64: Dasar Teori (Jadi)

LAMPIRAN [ ]

Casis mobil tcrdiri atas sistem suspensi, sistem kemudi, roda, dan rem. Bagian-bagian dari casis tersebut diperlihatkan pada