dasar manajemen fakultas pertanian ugm

65
( ( PNE – PNE – 12 12 0 0 1 ) 1 ) Dwidjono Hadi Darwanto Dwidjono Hadi Darwanto FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Upload: pt-sasa

Post on 16-Apr-2017

111 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

( ( PNE – PNE – 1212001 )1 )

Dwidjono Hadi DarwantoDwidjono Hadi Darwanto

FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADAUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTAYOGYAKARTA

1.1. Pengertian Manajemen

Menurut Taylor (1911):Manajemen adalah proses untuk mencapai suatu tujuan dengan cara

yang paling baik dan murah dengan menggunakan orang lain

Menurut Follet (Hanafi, 1997):Manajemen adalah seni untuk mencapai sesuatu melalui orang lain

Menurut Hanafi (1997):

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi (SDM,SDA,Finance,informasi)

I. Pendahuluan

Menurut McHugh (1997)

Manajemen adalah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang dan sumberdaya organisasi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam menjalankan proses pencapaian tujuan melalui rangkaian kegiatan dengan menggunakan sumberdaya organisasi

1.1.1. Manajemen dalam Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerjasama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu (Griffin, 2002)

Peran Manajemen dalam organisasi adalah agar kegiatan organisasi dapat berjalan secara efektif (doing the right things) dan efisien (doing things right) dalam mencapai tujuannya

1.1.2. Proses Manajemen

Perencanaan (Planning)

Pengorganisasian (Organizing)

Pengarahan (Directing)

Pelaksanaan (Operating)

Pengendalian (Controlling)

Monitoring & Evaluation

1.1.2. Fungsi Manajemena. Fungsi Perencanaan / Planning yaitu proses

penyusunan ran-cangan kerja untuk mencapai tujuan berdasarkan sumberdaya organisasi dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal organisasi- Menetapkan tujuan dan target

- Merumuskan strategi untuk pencapaian tujuan dan target

- Menentukan sumberdaya yang diperlukan

- Menetapkan standar/indikator keberhasilanb. Fungsi Pengorganisasian / Organizing yaitu proses

penyusunan rancangan strategi pelaksanaan dari Rumusan Perencanaan sehingga semua komponen organisasi dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

c. Fungsi Pengarahan / Directing yaitu proses penyusunan tugas dan pemberian motivasi kepada masing-masing personil organisasi agar dapat menjalankan tanggung-jawabnya dengan kesadaran dan produktivitas yang tinggi

- Menetapkan alokasi sumberdaya dan prosedur yang diperlukan

- Menentukan penempatan SDM dan sumberdaya yang tepat

- Menentukan layout / tatanan proses pelaksanaan kerja

- Menetapkan ketentuan standar kerja dan produksi

- Menetapkan tugas masing-masing bagian

- Merumuskan kewenangan dan tanggung-jawab masing-masing bagian

- Memberi bimbingan dan motivasi kepada karyawan

- Menjelaskan kebijakan pelaksanaan yang telah ditetapkan

d. Fungsi Pelaksanaan / Operating yaitu proses pelaksanaan ran-cangan kerja secara terpadu dari komponen organisasi, seperti: SDM, SDA, Finansial dan Informasi, untuk mencapai tujuan

e. Fungsi Pengendalian dan Pengawasan / Controlling yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan pada masing-masing komponen organisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang diharapkan

- Menyusun rencana pelaksanaan masing-masing bagian

- Menentukan prosedur pelaksanaan agar efektif & efisien

- Menentukan indikator keberhasilan

- Melaporkan proses pelaksanaan dan permasalahan yang terjadi

- Mengevaluasi keberhasilan sesuai indikator yang ditetapkan

- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan

- Menentukan alternatif solusi atas masalah

1.2. Macam Manajemen1.2.1. Berdasarkan Hirarki

a. Top Management: sekelompok manajer yang bertugas me-nentukan tujuan, strategi dan kebijakan organisasi secara umumb. Middle Management: sekelompok manajer yang bertugas melaksanakan tujuan, strategi dan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan

c. Lower Management: sekelompok manajer yang bertugas me-ngawasi karyawan secara langsung

1.2.1. Berdasarkan Fungsi

a. Manajemen Sumber Daya Manusia: yaitu manajemen yang berfungsi untuk memperoleh dan menetapkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat bekerja-sama untuk mencapai tujuan organisasib. Manajemen Produksi: yaitu manajemen yang berfungsi untuk menentukan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen secara efisienc. Manajemen Pemasaran: yaitu manajemen yang berfungsi untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen untuk kemudian mewujudkan pemenuhannyad. Manajemen Keuangan: yaitu manajemen yang berfungsi untuk memberi fasilitas finansial agar kegiatan organisasi dapat mencapai tujuan secara ekonomis dan menghasilkan profit

e. Manajemen Informasi: yaitu manajemen yang berfungsi untuk menyediakan semua informasi (internal dan eksternal) yang terkait dengan kegiatan organisasi

1.3. Peranan Manajer

Manajer adalah individu yang mempunyai keahlian manajemen (Managerial Skills) dan bertanggung-jawab secara langsung pada pelaksanaan kegiatan organisasi bersama komponen organisasi lainnya

Peranan Manajer dalam organisasi adalah untuk mengimplementasikan kegiatan manajemen melalui serangkaian kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasinal agar dapat mewujudkan tujuan organisasi secara efektif dan efisien

Keahlian yang diperlukan oleh Manajer

1. Keahlian Teknis dan Teknologi (Technical and Technological skills)2. Keahlian Konseptual (Conceptual skills)3. Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making Skills)4. Keahlian komunikasi (Human relation skills)5. Keahlian dalam mengatur waktu (Time management skills)

II. Teori Manajemen

2.1. Dasar Teori Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam menjalankan proses pencapaian tujuan melalui rangkaian kegiatan dengan menggunakan sumberdaya organisasi

Pengetahuan ManajemenIlmu

- Bersifat statis- Pola tunggal (pembuktian ilmiah)- Tahapan-tahapan sistematis

Seni Pengalaman Manajemen

- Bersifat dinamis- Pola ganda (kreativitas & keterlibatan)- Tahapan berdasarkan situasi

2.1.1. Teori Manajemen KlasikRobert Owen (1771-1858): manajemen perusahaan

tergantung dari sumber daya manusia dan kesejahteraan pekerja

Charles Babbage (1771-1858): dalam manajemen diperlukan pembagian kerja dan penggunaan analisis kuantitatif agar dicapai efisiensi dalam penggunaan fasilitas dan material produksi

2.1.2. Teori Manajemen IlmiahFW Taylor (1856-1915): untuk mencapai tujuan

perusahaan maka manajemen dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan yang terukur secara ilmiah

Contoh: jika tujuan perusahaan adalah peningkatan profit maka

produktivitas harus ditingkatkan. Produktivitas diukur dari tingkat

output per pekerja, dengan demikian produktivitas meningkat jika

prestasi pekerja dalam menghasilkan produk juga meningkat.

Untuk meningkatkan prestasi pekerja perlu diberikan upah

insentif yang sesuai kemampuan dan prestasi yang dicapai

Langkah-langkah Manajemen Ilmiah (Taylor)

Perumusan pendekatan dalam penentuan jenis pekerjaan

Seleksi tenaga kerja dan pemberian pelatihan sesuai kualifikasi

Pemberian arahan dan pemantapan atas tugas kepada pekerja

Kerjasama antara manajemen dan tenaga kerja

2.1.2. Teori Manajemen Administrasi/OrganisasiHenry Fayol (1841-1925): manajemen memerlukan

proses pengarahan yang dilakukan secara sistematis di antara pekerja dan manajer agar produktivitas organisasi meningkatEmpat belas prinsip yang harus dilakukan dalam

manajemen, adalah:

1. Pembagian kerja (spesialisasi) 8. Tidak diskriminatif

2. Pembagian wewenang 9. Garis wewenang yang jelas

3. Disiplin 10. Penempatan yang tepat

4. Kesatuan perintah 11. Sentralisasi

5. Kesatuan pengarahan 12. Stabilitas staf organisasi

6. Mendahulukan kepentingan umum 13. Bebas ber inisiatif

7. Balas jasa yang adil 14. Semangat korps-kesetiaan

2.2. Teori Manajemen Perilaku

Manajemen perilaku lebih menekankan pada pentingnya manajemen untuk memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia (SDM) dalam organisasi, termasuk dalam merubah perilaku dan kebiasaan SDM agar organisasi dapat mencapai tujuannyaPerilaku manusia dimotivasi oleh keragaman kebutuhan yang dihadapinya:1. Kebutuhan Fisik: Makanan dan Upah Minimum2. Kebutuhan Keamanan: perasaan aman dari ketidakpastian3. Kebutuhan Sosial: Persahabatan dan rekan sekerja4. Kebutuhan akan Penghargaan: Status atau Jabatan tertentu5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Prestasi dan promosi dalam karir

2.2.1. Pendekatan Hubungan Manusia

Pada dasarnya manusia dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu:1. Tipe Pasif: cirinya malas dan tidak mau bekerja kecuali disuruh2. Tipe Pro-aktif: cirinya menyukai tantangan, inisiatif dan kreatif

2.2.2. Pendekatan PerilakuPada dasarnya pendekatan ini lebih mengarah pada perkembangan peran manusia dalam organisasi, sehingga tidak terlepas dari perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan medis.Kinerja organisasi sangat terkait dengan beberapa hal,

seperti:

1. Kepuasan kerja, Stres, Motivasi, Kepemimpinan, Dinamika Kelompok, Budaya kerja, dan Konflik Interpersonal

2. Pengorganisasian dan kepemimpinan

III. Teori Organisasi

3.1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang saling bekerjasama dalam hubungan fungsi dan tugas tertentu guna mencapai tujuan tertentu

Dalam pengertian tersebut tentu ada pembagian tugas dan fungsi masing-masing individu berdasarkan kemampuannya masing-masing agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien

3.1.1. Macam Organisasia. Organisasi Formal: organisasi yang dibentuk dengan

peraturan dan kesepakatan resmi

b. Organisasi Informal/Non Formal: organisasi yang dibentuk hanya berdasarkan kesepakatan antar anggota dan cenderung tidak mengikat dan fleksibel

Komponen dasar dalam organisasi formal antara lain:1. Ada pembagian tugas dan pekerjaan yang jelas2. Ada personil yang ditugasi untuk masing-masing pekerjaan3. Ada lingkungan tempat bekerja4. Ada hubungan antar anggota dan antar bagian kerja

3.1.2. Struktur Organisasi

1. Flat / DatarTop Manajer

1 2 3 4 N

2. Tall / Lini Top Manajer

1 2 3

N

3. Expert / Fungsional

Top Manajer

1 2 3

4 53

4. Staffing Top Manajer

1 1 1

2 22 222222

5. a. Struktur sentralisasiDirektur

Wa Dir Pemasara

n

Wa Dir Produksi

Wa Dir Finansial

Bag. ABag. BBag. C

Pbr. 1

Pbr. 2

Pbr. 3

Pbr. 4

Ciri Sentralisasi:1. Pemimpin Puncak memperoleh kekuasaan luas dan prestise2. Kebijakan dan keputusan seragam3. Para ahli di kantor pusat dimanfaatkan penuh

5. b. Struktur desentralisasi Direktur

Wa Dir Pemasara

n

Wa Dir Produksi

Wa Dir Finansial

Bag. ABag. BBag. C

Manjr Pbr. 1

Manjr Pbr. 2

Manjr Pbr. 3

Manjr Pbr. 4

Bag. ABag. BBag. C

Bag. ABag. BBag. C

Bag. ABag. BBag. C

Ciri Desentralisasi:1. Ada delegasi tugas dan wewenang dan koordinasi merupakan kunci utama2. Kedekatan hubungan antar karyawan merupakan motivasi penting3. Efisiensi meningkat karena manajer dpt langsung mengawasi aktivitas

3.2. Lingkungan Organisasi

Lingkungan Organisasi

Lingkungan Eksternal

Lingkungan Internal

Pemilik/ownerTim manajemenKaryawanSumberdaya

Lingkungan Mikro

- Pelanggan- Pesaing- Pemasok- Partner

Lingkungan Makro

- Pemerintah- Regulator- Masyarakat

Lingkungan Internal organisasi adalah berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan berpengaruh langsung pada program, kebijakan dan operasional organisasi

Lingkungan Eksternal organisasi adalah berbagai keadaan di luar organisasi yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi

3.3. Budaya Organisasi

Budaya organisasi lebih merupakan tatanan nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannyaOleh karena budaya organisasi dapat menentukan pencapaian tujuan organisasi maka Manajer perlu memahami budaya organisasi sehingga mampu mengarahkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien

IV. Perencanaan

4.1. Pengertian

Dari Sisi Proses:

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk menentukan tujuan dan kegiatan untuk pencapaian tujuan tersebutDari Fungsi Manajemen:

Perencanaan adalah tugas dan wewenang pimpinan untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan organisasi dan perumusan

rencana kegiatan secara integratif dan koordinatif termasuk strategi untuk

pencapaian tujuan tersebut

Dari Sisi Pengambilan Keputusan:

Perencanaan adalah penentuan keputusan jangka panjang ke depan mengenai macam dan cara kegiatan yang harus dilakukan serta personil yang harus melakukan kegiatan tersebut untuk pencapaian tujuan organisasi

4.2. Fungsi PerencanaanRobbins dan Coulter (2002) mengemukakan 4 fungsi Perencanaan:a. Pengarah kegiatan dalam mencapai tujuanb. Meminimalkan dampak negatif dari ketidak-pastianc. Meminimalkan Pemborosan Sumberdayad. Menetapkan Standar dan Pengendalian kualitas

4.3. Syarat Perencanaan1. Faktual atau Realistik: rumusan harus berdasarkan fakta dan wajar

untuk dicapai pada kondisi tertentu

2. Logis dan Rasional: rumusan harus dapat diterima akal sehat dan mampu dilaksanakan

3. Fleksibel: rumusan harus dapat beradaptasi dengan perubahan keadaan di masa yang akan datang

4. Komitmen: rumusan harus dapat membangun komitmen seluruh anggota organisasi/perusahaan

5. Komprehensif: rumusan harus bersifat menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan organisasi/perusahaan

4.4. Jenis Rencana

1. Aspek Waktu: a. Rencana Strategis atau jangka panjang

b. Rencana Taktis atau jangka menengah

c. Rencana Operasional atau jangka pendek

2. Aspek Kejelasan: a. Rencana Spesifik (Specific Plans)

b. Rencana Direktif (Directional Plans)

3. Aspek Penggunaan: a. Rencana Sekali pakai (Single-use Plans)

b. Rencana Berkelanjutan (Standing Plans)

4.5. Proses Pengambilan KeputusanInvestigasi Situasi- Identifikasi Masalah- Diagnosis Penyebab- Identifikasi Tujuan dari keputusan yang akan diambil

Penentuan Alternatif- Identifikasi berbagai alternatif keputusan

- Evaluasi belum dilakukan pada tahap ini

Evaluasi Alternatif & Penentuan Keputusan

- Evaluasi dan penilaian alternatif yang ada

- Penentuan alternatif terbaik

Implementasi dan Pengawasan

- Rencana implementasi- Implementasi dari rencana yang telah dibuat

- Pengawasan terhadap langkah implementasi

Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan1. Kesalahan Umum karena generalisasi permasalahan

2. Keterbatasan Rasionalitas, karena

a. Sumberdaya yang terbatas

b. Informasi yang berlebihan

c. Keterbatasan Ingatan

d. Keahlian yang kurang memadai

3. Risiko yang tidak diperkirakan

A. Keuntungan 1. Menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur 2. Semua mengarah pada tujuan 3. Dapat menekan perubahan yang akan datang 4. Menggambarkan perihal yang akan datang 5. Menjawab jika ada permasalahan 6. Dasar pengawasan 7. Memotivasi prestasi 8. Membantu mencapai status

4.7. Keuntungan dan Kelemahan Perencanaan

B. Kelemahan1. Kegunaan ditentukan oleh asumsi2. Masa depan tak menentu/ tak tepat3. Biaya besar4. Penghalang psikologis5. Mematikan inisiatif6. Dalam keadaan darurat menyebabkan terhambatnya tindakan7. Nilai praktis terbatas

a. Sendiri/manajerb. Memanfaatkan saran-saran kolegac. Manajer mengemukakan garis besard. Bawahan menyusun rencana lalu diajukan ke manajer

Pertanyaan Dasar Perencanaan :a. Why : mengapa hal tersebut akan dilaksanakan?b. What : tindakan apa yang harus dilaksanakan?c. Where : dimana hal tersebut dilakukan?d. Who : siapa yang melakukan?e. How : bagaimanakah hal tersebut dilaksanakan?

4.8. Siapa pembuat perencanaan

1. Pertimbangan2. Membantu pencapaian sasaran3. Berdasar fakta4. Ada penafsiran5. Sesuaikan dengan sasaran & reaksi pihak terkena

kebijakan6. Mantap, tepat, mudah di mengerti

4.8. Kebijakan dalam Perencanaan

a. Kebijakan tak tertulis 1. Praktis2. Lebih fleksibel3. Kerahasiaan terjaga4. Implisit5. Mudah terjadi kesalah-fahaman

b. Kebijakan tertulis (keuntungan)1. Kontroversial2. Terdapat jarak3. Lebih lengkap4. Memaksa manajer berpikir5. Eksplisit6. Mengurangi kesalah fahamanc. Kebijakan tertulis (kekurangan)1. Tersebar, jatuh ke tangan yang tak benar2. Sulit menulis yang akurat3. Arah kaku4. Sulit diadakan perubahan jika kondisi berubah5. Rahasia --- tak bisa ditulis

V. Pengorganisasian

Definisi: untuk mencapai tujuan organisasi, ditentukan jenis & jumlah kegiatan, pengelompokan kegiatan, orang-orang yang melakukan & pendelegasian wewenang.

Kegunaan:1. Sekelompok organisasi yang berbeda -- harmonis2. Menuju ke satu arah tertentu3. Mempertemukan bermacam-macam kepentingan4. Memanfaatkan kemampuan5. Menimbulkan efek yang sangat besar6. Menimbulkan efek total >> individu sendiri-sendiri

5.1. Pengertian

Pengorganisasian meliputi:

StaffingPembagian kelompok2 kerja menurut jenisnya & mengisi orang2 yang sesuai keahliannya.Delegation of authorityPendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan sesuai struktur organisasi.DepartmentationPengelompokan kegiatan sejenis, pemisahan dengan kegiatan lain, menjalin koordinasi dengan kelompok kegiatan lain.PersonalizationMerumuskan hubungan formal (sesuai struktur organisasi) antar personal & hubungan informal.

1. Formal : sanksi resmi Pekerjaan yang dibagi Orang yang ditugasi Lingkungan Hubungan antar anggota/bag. dsb 2. Non formal/informal

5.2. Macam Organisasi

5.3. Kesatuan Organisasi

1. Pokok2. Tambahan sesuai kebutuhan

1. Fungsi: produksi, pemasaran, keuangan2. Produk: makanan, minuman, obat-obatan3. Daerah: sumatera, jawa, kalimantan, sulawesi4. Pelanggan: perusahaan, individual5. Proses: pencucian, pengupasan, pemotongan6. Kelompok tugas: keamanan, layanan pelanggan7. Material: kayu, batu, logam8. Waktu: siang, malam

5.4. Pembagian tugas/Departemen

1. Flat

2. Tall/lini

3. Expert/fungsional

4. Staf

Kebaikankelemahan

Kebaikan KelemahanOrang lini-teknisOrang staf - adms

Masalah waktu yang bersamaan

Tugas :1. Servicing 3. advising 5.

coordinating2. Controling 4. conseling

5.5. Struktur Organisasi

1. Sentralisasi:

C DB EA

Pres

Wk.pres.permdlWk.pres.prodWk.pres penj

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Dep

Manajer operatif para manajer pabrik sedangkan keputusan-keputusan yang ada hubungannya dengan produksi terpusat pada Wk. Pres. Bid. Prod

5.6. Sistem Organisasi

Ciri sentralisasi:1.Pemimpin puncak (kekuasaan, prestise)2. Kebijakan, praktek, keputusan seragam3. Para ahli dipusat dimanfaatkan penuh4. Ahli yang berkualitas tinggi - scope -- luas5. Duplikasi fungsi dihindari6. Prosedur, pengawasan tidak berbeli-belit7. Tim top manajemen terkoordinasi kuat

2. Desentralisasi

Manj.Pab.D

Dep

Pres

Wk.Pres PermodlWk.Pres ProdWk.Pres.penj

Manj.Pab.A Manj.Pab.B Manj.Pab.C

A1

A2

A3

Dep DepDepDepDepDepDep

Masing-masing pabrik lebih berfungsi, punya bagian-bagian (pembelian, teknik, rised, dsb)

Ciri Desentralisasi:1. Delegasi pembuatan keputusan2. Kaum generalis bisa berkembang -- posisi”general

manajer”3. Ada ikatan & hubungan pribadi -- antusiasme baik

koordinasi pekerja baik4. Perusahaan yang multi unit, berpencar geografis dapat

mencapai maksimal pada kondisi lokal masing-masing5. Efisiensi naik karena manajer dekat dengan aktifitas,

tanggung jawab, cepat6. Cepat mengenal pekerjaan dan aspek khusus7. Rencana dapat dicoba di unit A lalu dikembangkan di unit

B dsb.8. Resiko dapat disebarkan

Definisi: Power that is delegated formally. It includes a right to command a situation, commit resources, give orders and expect them to be obeyed, it is always accompanied by an equal responsibility for one's actions or a failure to act.

Seseorang dengan otoritas memengaruhi aktifitas dan kelakuan individu atau kelompok menggunakan kekuasaan yg

legal.

5.6. Otoritas/wewenang

Sifat psikologis & sosial yang mempengaruhi penggunaan otoritas:a. Sanksib. Kesenangan pribadi mengabdi seseorangc. kemahiran., keahlian, kemampuand. Sifat sahe. Paksaanf. StatusOtoritas terbatas penyelewengan, sewenang-wenang sesuai dengan rencana organisasi.

Batas otoritas jumlah bawahan langsung berapa?

Sehingga masalah kelakuan tergantung pada:- Kemampuan manajer- Lokasi relatif manajer pada seluruh organisasi- Perasaan takut pada saingan- Kepercayaan pada bawahan- Kerja sama- Jenis pekerjaan -------- Barnard (1976)

Tanggung jawab:Dif: -Otoritas = tanggung jawabContoh : - Kapabilitas/kemampuan:Dif: -Contoh: -

Manajer

Bawahan

- tanggung jawab- Hasil kerja

- tugas- wewenang- laporan hasil

Kasus:Melebihi target dipromosikan naik…Kurang dari target - didemosikan turun … - di ikutkan kursus

Manajer tak mau/enggan melakukan delegasi:1. Melakukan secara pribadi2. Kurang menghayati3. Takut diexpose4. Tidak sadar5. Ambisi6. Enggan menanggung resiko7. Anggapan bawahan tak mampu

Pekerjaan selalu bertambah: tidak mungkin keterbatasan sendiri mencapai

tujuan organisasi harus ada rasa percaya pada bawahan bahwa

mereka akan melakukan tugas dengan baik

1. Definisi: proses mendapatkan & mempekerjakan kandidat dengan kualitas terbaik untuk lowongan kerja, dengan mempertimbangkan waktu & biaya yg efektif.

2. Proses rekruitmen terdiri: menganalisis kebutuhan kerja, calon pekerja yg cocok utk pekerjaan tsb, seleksi calon, mempekerjakan & mengintegrasikan pekerja baru dalam organisasi.

3. Sumber pekerja: luar (Kantor tenaga kerja, Univ./ PT, job hunter, Perorangan) dan dalam (promosi)

4. Persiapan sebelum rekruting: Ada panduan berisi: fungsi, tugas, hak dan wewenang, apa yang dituntut, kualifikasi.

5. Langkah-langkah: Lamaran masuk dipilih tes dipanggil ditempatkan

V. Menggerakkan / Actuating4.1 Rekruting

Proses Penentuana. Pemilihan : memenuhi syarat atau tidakb. Tes: kemampuan logika, psikologi, englishc. Lulus : placement, job training, orientation, consultation,

training/up grading, job rotation, performance, rewarding

Faktor yang mempengaruhi loyalitas

Kesimpulan: seorang manajer harus tahu penyebab bawahan betah dan berprestasi

4.2 Motivasi :

Motivasi dipengaruhi oleh:a. Kebutuhan pribadib. Tujuan dan persepsi pribadic. Cara mencapai

Needs/Kebutuhan

/motiveIncentive

to behave

Teori Motivasi: 1. Teori Hirarki Kebutuhan (Maslow)a. Physical needsb. Safety needsc. Social needsd. Ego needse. Self actualization needs

2. Teori Dua Faktor (Herzberg)a. Pemuas: dari diri sendiri berupa prestasi,

pengakuan, kemajuan, pekerjaan yang menarik, tanggung jawab.

b. Tidak puas karena: lingkungan, kebijakan administratif, supervisi, gaji dll

3. Teori X dan Teori Y (McGregor)

4. Teori Prestasi:a. Penentu motivasi : needs for motivation, needs for

afilliation, needs for achievement

b. Orang yang ambisinya tinggi ?c. Jiwa wirausaha tinggi (entrepreneurship)

Sikap manajer(Berdasar teori x dan

teori y)

Produktivitas

Motivasibawahan

5. Teori Harapan (Victor Vroom, 1964)a. Menekankan pada faktor hasil drpd faktor kebutuhan.b. Intensitas melakukan dng cara ttt tergantung pd

intensitas harapan bhw kinerja diikuti dng hsl yg pasti & menarik bagi pekerja.

c. Perlu kemampuan yang memadai dan persepsi yang tepat tentang peranan dalam organisasi

Dikembangkan oleh Porter & Lawer : 1. Bila tahu bahwa mampu 2. Bila pernah melakukan 3. Struktur imbalan 4. Upaya-penampilan-imbalan-kepuasan

6. Kesulitan memotivasi:1. Sikap positip2. Sikap negatif3. Latar belakang

4.3 Leadership

1. Hal yang mempengaruhi keberhasilan pemimpin:

a. Kepemimpinan yang efektifb. Kesempatan mengembangkan diric. Kemampuan menyelesaikan masalahd. Kepekaane. Terbuka f. Sadar akan suasana

2. Sukses seorang pemimpin (Winardi):a. Sifat bawahanb. Sifat diperolehc. Skill yang diperoleh

3. Sebab-sebab terbentuknya pemimpin:a. Teori genetisb. Teori sosialc. Teori ekologi

4. Landasan kepemimpinana. Landasan diplomatisb. Landasan kepemimpinanc. Landasan pengabdiand. Landasan kebijaksanaane. Etika profesi

5. Tipe Kepemimpinan: a. Otoriter b. Demokratis c. Semaunya d. Militeristis e. Paternalistis f. Karismatik

6. Syarat kepemimpinan: a. Capasity b. Achievement c. Responsibility d. Participation e. Status

4.4 Konflik

1. Konflik dalam organisasi a. Perlub. Ada/pastic. Salah2. Keuntungan dan kerugian konflik perlu

dicermati, walau tak bisa dihindarkan tapi diminimalkan kerugiannya

3. Metode penanganana. Mengurangib. Menyelesaikan:1. menang-kalah (dominasi)2. kalah-kalah (kompromi)3. menang-menang (integratif)