daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman
TRANSCRIPT
BAB VI
ANALISIS SAAT INI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM DI KECAMATAN NANGGULAN
6.1 Kriteria Desain
Daftar kriteria perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam
mendesain Sistem Penyediaan Air Minum di desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan
Kembang) Kecamatan Nanggulan adalah pada Table di bawah ini.
Tabel 6.1 Kriteria Desain dan Perencanaan di Indonesia Tahun 1983
No. Komponen PerencanaanSatuan
Desain
Batasan Desain
Kriteri
Standar Kota Perencanaan
Sedang KecilA KRITERIA PERENCANAAN
1 Perencanaan Horizontal
a. Sumber-sumber air Tahun 5- 10 5-10 5-10b. Sistem produksi Tahun 5-10 5 5c. Sistem transmisi Tahun 5-10 10 10d. Sistem distribusi Tahun 5- 10 5 5e. Sistem Penyimpanan Tahun 5-10 5 5f. Sistem pelayanan (perencanaan) Tahun 5-10 3-5 3-5
2 Ketersediaan sumber-sumber aira. Kualitas air
1. Air baku (air permukaaan)- Standar nasional Standar nasional Standar nasional
2. Air tanah (sumber mata air)- Standar nasional Standar nasional Standar nasional
b. Kuantitas sumber air- Trejamin Trejamin Trejamin
c. Kontinuitas sumber air- Terjamin Terjamin Terjamin
3 Umur teknis sistem terpasanga. Banguna penangkap air Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahunb. Bangunan produksi Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahunc. Sistem perpipaan Tahun 10 tahun 10 tahun 10 tahund. Sistem pompa Tahun 10-20 tahun 10 tahun 10 tahune. Instalasi pompa dan reservoir Tahun 20 tahun 20 tahun 20 tahun
4 Tingkat pelayanana. Presentase penduduk terlayani
1. Perpipaan % 47-80 47-80 47-802. Non perpipaan % 40-60 40-60 40-60
b. Komposisi pelayanan1. Sambungan rumah % 60-80 60-90 60-802. Sambungan umum % 10-40 10-40 20-40
51
52
c. Jumlah jiwa/sambungan1. Sambungan rumah Orang 5 7 orang 5-6 orang 5-7 orang
2. Sambungan Umum Orang 100-200 orang 50-100 orang 100-150 orang
d. Kontinuitas pelayanan Jam 12-24 24 12-24
Sumber: Babbit Harold E. 1977, WaterSupply Enginering
6.2 Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih Yang Ada
Kondisi sistem penyediaan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan
Kembang) Kecamatan Nanggulan saat ini akanditinjau dari komponen-komponen
pendukung sistem yang meliputi daerah pelayanan, sistem distribusi, dan sistem
transmisi. Masing-masing komponen tersusun atas berbagai faktor yang
mempengaruhi kinerja sistem penyediaan air minum secara keseluruhan. Dengan
demikian, evaluasi masing-masing komponen beserta faktor-faktor yang
mempengaruhi sangat penting sebagai dasar dari perencanaan pengembangan
sistem selanjutnya.
6.2.1 Analisis Daerah dan Tingkat Pelayanan
6.2.1.1 Daerah Pelayanan
Daerah pelayanan air minum PDAM unit Sentolo meliputi wilayah yang
sudah terjangkau oleh jaringan air minum dari PDAM. Daerah pelayanan air
minum sudah menjangkau di 3 Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)
Kecamatan Nanggulan yang meliputi 17 dusun dari 35 dusun.
6.2.1.2 Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan PDAM unit Sentolo terhadap jumlah penduduk di Desa
(Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan yang belum
53
terlayani menunjukkan besar cakupan daerah pelayanan yang belum dicapai oleh
PDAM. Cakupan pelayanan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan
Kembang) Kecamatan Nanggulan pada akhir bulan Mei tahun 2006 adalah
sebesar 7,79% (sesuai data dari rekening) yang terdiri dari sambungan rumah
(SR), serta sambungan non domestik.
1. Sambungan Rumah
a. 1 SR rata-rata terdiri dari 5 jiwa (sesuai perencanaan)
b. Jumlah SR 269 sambungan
SR(jiwa) = 269x5 = 1.345
SR= 104.633,34 1/hr
2. Pemakaian Air
a. Domestik 104.633,34 1/hr
b. Non Domestik 12.066,66 1/hr
Total pemakian (D + ND) (1/hr) = 104.633,34 + 12.066,66 = 116.700 1/hr
%D = 104-633'34 xl ooo/0 =89966o/0116.700
%ND =1^^X100% =10,34%116.700
6.2.2 Analisis Sistem Air Minum Saat Ini
Analisis jaringan pada sistem airminum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan
Kembang) Kecamatan Nanggulan akan ditinjau terhadap beberapa aspek kajian.
54
6.2.2.1 Analisis Data Primer dan Data Sekunder
Hasil peninjauan langsung terhadap masyarakat setempat dapat dilihat pada
Tabel 6.2 di bawah ini.
Tabel 6.2 Hasil Peninjauan Langsung Terhadap MasyarakatNo. Jumlah sampel = 60 sampel (KK)
Pemakai (KK) (%)I. Sumber Air Yang Digunakan
1. Pelanggan PDAMa) PDAM + Sumurb) PDAM + Sungai
2. Sungai3. Sumur
16
10
19
15
26.66
16.67
31.67
25Total Sampel 60 100
2. AirPDAM yang tdk sampai/kecil/penggiliran kepelanggan 22 dari 26 KK 84.623. Peminat sambungan air PDAM 28 dari 34 KK 82.354- Mahalnya pemasangan air PDAM 26 dari 34 KK 76.47
Dari data sekunder yang diperoleh dari PDAM Kulon Progo, tingkat
pelayanan air bersih untuk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)
Kecamatan Nanggulan 100% sumber air baku yang digunakan yaitu air
permukaan sungai/kali Progo. Dengan kapasitas produksi IPAM sebesar 10 1/dt
untuk melayani penduduk Kecamatan Nanggulan. Dilihat dari tagihan rekening
air bulanan pada tahun 2006 di bulan Mei menunjukkan jumlah pemakaian air
3.501 m3/bulan dan kebocoran sebesar 46% dengan jumlah pelanggan sebanyak
281 pelanggan. Dengan pengoperasian 6jam sehari, debit yang mengalir sebesar
116,7m3/hr.
6.2.2.2 Analisis Sumber AirBaku dan Kapasitas Pengambilan
Kebutuhan Instalasi Pengolahan Air Minum untuk peningkatan pelayanan
kebutuhan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan
Nanggulan yang dipengaruhi oleh kualitas air baku yang digunakan. Untuk itu,
55
maka IPAM dilengkapi dengan instalasi pengolahan lengkap yang terdiri dari
intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan
reservoar. Pembahasan tentang instalasi tidak didetailkan.
Instalasi pengolahan air minum unit Sentolo melayani 2 kecamatan, yaitu
Kecamatan Nanggulan dan Kecamatan Sentolo sehingga PDAM unit Sentolo
memiliki kapasitas terpasang 20 1/dt untuk melayani 2 kecamatan, yaitu
kecamatan Nanggulan sebanyak 10 lt/dt dan kecamatan Sentolo sebanyak 10 lt/dt.
Air sungai kali Progo yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk air
minum saat ini sebesar 20 1/dt untuk melayani 2 kecamatan, dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan air belum maksimal yang digunakan oleh PDAM. Untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih pada kondisi eksisting saat ini, dimana tingkat
pelayanan sebesar 7,79% dengan pengoperasian 6 jam/hari sebesar 5,4 lt/dt masih
dapat dipenuhi dari pemanfaatan debit air yang ada. Dari pengoperasian 6 jam/hr
akan di optimalisasi eksisting sistem operasi 24 jam sehari menjadi 42,12 lt/dt
juga masih dapat dipenuhi dengan pemanfaatan debit yang ada saat ini. Tetapi,
untuk kebutuhan air 10 tahun yang akan datang dengan pengoperasian 24 jam,
debit yang mengalir sebesar 54,72 lt/dt maka perlu ditingkatkan jumlah produksi
air bersih.
Tabel 6.3 Konsumsi Air Eksisting Tahun 2006Keterangan
1. Jumlah pemakaian air2. Operasi 6 jam3. Operasi 24 jam4. Optimalisasi eksisting sistem
operasi 24 jam
Konsumsi Air
116.700 lt/hr
5,4 lt/dt
1,35 lt/dt
42,12 It/dt
Sumber: Rekapitulasi Tagihan Rekening Bulanan PDAM tahun 2006
56
Analisis sistem transmisi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
atau kapasitas transmisi yang dibangun dengan pendekatan perhitungan hidrolis
atau debit dan head potensial yang tersedia dari sumber air baku menuju ke
IPAM. Berikut ini ditunjukan hasil perhitungan analisis sistem transmisi tersebut.
Jalur transmisi Intake ke Boster
Diketahui:
1. Debit- 10 1/dt
2. Diameter transmisi terpasang = 75 mm
3. Panjang pipa transmisi = 200 m
Analisa perhitungan:
Formula yangdigunakan: Hazen William's
Q1.85
4. Elevasi Intake = 23
5. Elevasi Boster = 31
6. Minor losses = 5%
0.011.85
HL 2.630.2785*110 *D
2.630.2785*110*0.075
*200 =21.13 m
HLTotal = HL+ (HL x 5%) = 21.13 + (21.13 * 5%) = 22.186 m
Efisiensi pompa (r|) = 75%
_ p.g.H.Q = 1000*9,81.*22.186*0,01 = %^ =^ kwr, 75%
Headloss total yang ada dengan diameter 75 mm dan debit 10 lt/dt sebesar 22,134
m dan kecepatan yang dihasilkan sebesar 2,26 m/dt. Maka, diameter yang
terpasang masih dalam keadaan kritis karena besarnya headloss yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, diameter yang terpasang dapat dirubah dengan diameter pipa 150
mm. Apabila terjadi penambahan debit untuk melayani konsumen, maka diameter
tersebut masih dapat digunakan. Sesuai perhitungan di bawah ini, headloss dan
kecepatan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
57
HLQ
0.2785*110 *D2,63
L0.01
0.2785*110*0.152.63
1.85
* 200 = 0.72 m
HL total = HL + (HL * 5%) = 0.72 + (0.72 * 5%) = 0.756 m
v.e = 0.01
A 0.25*3.14*0.15'= 0.565 m/dt
Jalur Transmisi dari Boster ke IPAM
Diket: 1. Debit = 10 lt/dt 3. Panjang pipa trnsmisi = 200 m
2. Diameter = 150 mm 4. Elev. Boster = 31 m 5. Elev.IPAM = 81 m
HL =Q
0.2785*110 *D2.63
1.85
* T =0.01
0.2785*110*0.152.63
HL total = HL + (HL * 5%) = 0.72 + (0.72 * 5%) = 0.756 m
Effisiensi Pompa (n) = 75%
„ P.g.H.Q 1000*9,81*0.756*0,01p = h&_ ^ = , ,__ = 94 23 watt
7 75%
1.85
* 200 = 0.72 m
Sesuai perhitungan diatas, maka pipa transmisi eksisting dari boster ke IPAM
masih dapat digunakan apabila terjadi permintaan dari konsumen atau
penambahan debit.
6.2.2.3 Analisa Reservoar
Air yang telah melalui pengolahan langsung masuk ke unit penampungan
sekaligus sebagai reservoar. Kebutuhan akan volume reservoar diperhitungkan
atas dasar nilai standar persentasi kapasitas tampungan selama 24 jam dalam
reservoar yaitu 15 - 20%. Dengan demikian, besarnya kapasitas reservoar yang
dimanfaatkan adalah:
Vol. Reservoar =15- 20% Q rata-rata eksisting
58
Vol Reservoar =20%.5,4a/_gj5200* =̂ ^ <m m3 (Terpenuhi)IOOOaw'
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa reservoar yang ada sebesar
400 m3 dapat memenuhi air sebesar 5,4 lt/dt dengan pengoperasian 6jam.
Analisis reservoar dimaksudkan untuk memenuhi fluktuasi kebutuhan air
pada pemakaian jam puncak, dan untuk meratakan tekanan distribusi PDAM unit
Sentolo. Dari kondisi yang ada sebesar 5,4 lt/dt dengan tingkat pelayanan air
bersih 7,79% dalam pasokan distribusi terutama bersumber dari reservoar yang
dengan kapasitas 400 m3 dan elevasi 81 mdapat terpenuhi. Hal ini merupakan
salah satu dasar untuk perencanaan peningkatan pelayanan air bersih di Desa
(Wijimulyo. Jatisarono, dan Kembang) Kecamatan Nanggulan.pada tahun 2014.
6.2.2.4 Analisis Jaringan Distribusi
Dari data identifikasi jaringan pipa distribusi, bahwa kualitas atau jangkauan
pelayanan di wilayah Desa (Wijimulyo. Jatisarono, dan Kembang) dapat dilihat
dari jenis pipa yang digunakan sebagian besar menggunakan pipa jenis PVC.
Diameter pipa jaringan distribusi yang digunakan untuk pipa induk dengan
diameter antara 200 - 75 mm sedangkan untuk pipa sekunder menggunakan pipa
diameter 75 - 25 mm.
Eksisting pengaliran air bersih saat ini hanya 6 jam dalam sehari dengan
debit yang mengalir (sesuai data rekening bulan Mei tahun 2006) sebesar 5,4 lt/dt
dan pompa yang digunakan adalah berkapasitas 10 lt/dt dan headnya 50 m. Hasil
analisa program Epanet 2.0 pada (Gambar dan Tabel) Lampiran C menunjukkan
tekanan yang dihasilkan di setiap node sebesar antara 60 - 80 m. Sedangkan
59
kecepatan aliran setiap pipa distribusi menunjukkan tidak memenuhi kecepatan
standar dibawah 0,5 m/dt, dimana kecepatan yang dihasilkan disetiap pipa
melalui program Epanet 2.0 adalah (0,02 - 0,31) m/dt. Kecilnya kecepatan aliran
pipa disebabkan kecilnya debit yang masuk yaitu 5,4 lt/dt. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Lampiran C.
Dengan pengoperasian 6 jam sehari, menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan air bersih bagi pelanggan PDAM.
6.3 Permasalahan Yang Dihadapi
Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan dan pengelolaan air bersih
di desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Cakupan pelayanan penyediaan air bersih terhadap pelanggan masih rendah
(dibandingkan dengan target nasional (47 - 80) %). Kapasitas produksi yang
ada sebesar 10 lt/dt hanya melayani 7,79% terhadap penduduk Desa
(Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang). Sebagai akibatnya, banyak penolakan
PDAM atas permohonan sambungan langganan yang diajukan oleh
masyarakat;
2. Dengan tingkat pelayanan dari 7,79% dengan debit 116.700 lt/hr akan
ditingkatkan menjadi 80% untuk 10 tahun yang akan datang, maka kebutuhan
air masyarakat meningkat menjadi 54,72 lt/dt.
Sasaran penyediaan dan pengelolaan sarana air bersih di Desa (Wijimulyo.
Jatisarono, dan Kembang) pada tahun 2014 diusahakan dapat mendukung dalam
meningkatkan pelayanan.
60
Target yang akan dicapai untuk mendukung penyediaan air bersih dan
pengelolaan bersama dan sarana air bersih sampai akhir tahun 2014 adalah:
1. Pengaliran air bersih dalam 24 jam sehari;
2. Cakupan pelayanan penduduk sebesar 80% untuk jumlah penduduk 18.882
jiwa di 3(tiga) desa, termasuk daerah yang belum terlayani;
3. Dapat mengurangi tingkat kebocoran dengan memperbaiki water meter yang
ada dan perlu penambahan water meter pada jaringan distribusi.
6.4 Rencana Detail Sistem Penyediaan Air Bersih
6.4.1 Pengaliran Air Bersih 24 jam Dalam Sehari
Dengan pengoptimalisasi keadaan eksisting sistem distribusi dengan
pengoperasian 24 jam, dapat mengalirkan air bersih dengan kapasitas sebesar
42,12 lt/dt dan pompa yang digunakan adalah berkapasitas 45 lt/dt dan headnya
60 m. Dari hasil kajian hidrolis melalui program Epanet 2.0 diperoleh tekanan di
node 2, 3, 4, sampai 11 sebesar (73 - 77) mdan node 12, 13, 14, dan seterusnya
sebesar (9 - 41) m. Kecepatan aliran dalam tiap pipa telah memenuhi syarat (0,5 -
3) m/dt tetapi untuk pipa no. 31 dan 33 kecepatan yang dihasilkan 0,42 m/dt dan
0,4 m/dt. Jaringan pipa no. 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 78 dan 79 merupakan
aliran kritis dan pipa no. 51, 52, sampai 59 juga merupakan aliran kritis. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar D.
Dengan pengoptimalisasi keadaan eksisting sistem distribusi maka
kebutuhan air bagi pelanggan PAM dapat terpenuhi dan sebagian permohonan
sambungan rumah yang diajukan oleh masyarakat dapat terpenuhi.
Penambahan sambungan rumah dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini:
a. Debit yang ditambah:
Debit awal pengaliran 24 jam/hr = 1,35 lt/dt
Setelah debit yang ditambahkan untuk pengaliran 24 jam/hr = 42,12 lt/dt
Jadi, debit yang ditambahkan sebesar:
Qyang ditambahkan = 42,12 - 1,35 lt/dt = 40,77 lt/dt
b. Jumlah pelanggan sambungan rumah yang dapat dilayani:
v«*yang ditambahkan —Vdomestik ' Vnon domestik 1U/o + vkebocoran J 0 /o
Qdomest.k = Qyg ditambahkan * Qkebocoran 30% = 40,77 * 30% = 12,23 lt/dt
= (40,77 - 12,23) lt/dt = 28,54 lt/dt
Qdomestik = Qdomestik " (Qdomestik * 10%) = 28,54 lt/dt - (28,54 * 10)lt/dt
= 25, 69 lt/dt
r * i • 25,69lt/dtJiwa yang terlayani = = 14.798 liwa
\50lt/org/hr
Jumlah SR yang ditambah:
1 SR terdiri dari 5 orang
SR yang ditambah = UJ9SJlwa =2.96o SR5jiwa
c. Jumlah seluruh pelanggan PDAM:
Jumlah SR rekening (domestik) = 269 pelanggan
Jumlah pelanggan non domestik rekening = 12pelanggan
Jumlah pelanggan PDAM rekening = 281 pelanggan
Jumlah seluruh pelanggan PDAM:
= 281 + 2.960 = 3.241 pelanggan
61
62
6.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Air Minum
6.4.2.1 Proyeksi Jumlah Pendudk
Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk Desa (Wijimulyo, Jarisarono,
dan Kembang) Kecamatan Nanggulan dilakukan berdasarkan data perkembangan
penduduk 9 tahun terakhir seperti pada Tabel 4.2 yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Kab. Kulon Progo, yaitu menggunakan Metode Aritmatik dengan
rumus:
Pn = Po + r.n
Dengan Pn : Jumlah penduduk pada tahun proyeksi
Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar (data terakhir)
r : Angka laju pertumbuhan penduduk
n : selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar
Hasil perhitungan proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel di bawah ini.
Tebel 6.4 Proyeksi Penduduk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)Desa
Eksisting Proyeksi Penduduk2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Wijimulyo 6087 6139 6192 6244 6297 6349 6402 6454 6507 6559 6611
Jatisarono 5748 5810 5872 5934 5996 6059 6121 6183 6245 6307 6369Kembang 5435 5482 5528 5575 5622 5668 5715 5762 5808 5855 5902
Sumber: BPS Kulon Progo
6.4.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air Minum
Kebutuhan air minum di Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang)
sampai dengan tahun 2014 untuk kebutuhan domestik dan non domestik akan
mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan penduduk, meningkatnya
63
kesejahteraan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Perhitungan kebutuhan air minum
penduduk Desa (Wijimulyo, Jatisarono, dan Kembang) yang dilayani dengan
sistem perpipaan dapatdilihatpada Tabel 6.5.
Untuk kebutuhan air domestik
SRsebesar 150 lt/org/hr (hasil survey)
1 SR = 5 orang (hasil survey)
HU sebesar 30 lt/orh/hr (Babbit. Harold E.,1977)
Untuk kebutuhan air non domestik
Industri = 15% dari kebutuhan air domestik
Komersial = 10% dari kebutuhan air domestik
Pelayanan Umum = 10% dari kebutuhan air domestik
Untuk kebutuhan air harian maksimum dan jam puncak
Faktor
Maksimum
Jam Puncak
Primer
1,15
1,15-1,7
Sumber: DPU, Tata Cara Perancangan Teknik Unit Distribusi dan Pelayanan
64
^r*
22
^^^
Kondisi
EksistingProyeksi
Kebuthan
AirM
inum
1.1
I.2
3.1
3.2
IVVVI
VII
CA
KU
PAN
PEL
AY
AN
AN
Do
mestik
:
Jum
lahP
end
ud
uk
TingkatP
elayananT
otalP
endudukT
erlayani
Sam
bunganL
anggananP
erbandinganSR
:H
UJu
mla
hS
R
Jum
lah
HU
KO
NS
UM
SI
AIR
Sam
bunganR
umah
Hid
ranU
mu
m
No
nD
om
estik
PE
MA
KA
IAN
AIR
Do
mestik
:
Sam
bunganR
umah
Hid
ranU
mu
m
TotalD
omestik
(Qd)
No
nD
om
estik
KE
BU
TU
HA
NA
IRT
OT
AL
Pro
sen
tase
Lo
sses
KEB
UTU
HA
NA
IRR
AT
A-R
AT
AK
EB
UT
UH
AN
AIR
MA
KS
KE
BU
TU
HA
NJA
MPU
NC
AK
Jiwa
Jiwa
%:
%
Sam
b.
Sam
b.
L/O
/H
L/O
/H
%*
Qd
It/dt
It/dt
It/dt
It/dt
%It/dt
It/dt
It/dt
It/dt
20
04
20
05
6jam
I24jam
17
27
01
72
70
17
43
1
7,7
97
,79
30
13
45
13
45
52
29
80
:20
80
:20
80
/20
26
92
69
10
46
15
01
50
15
0
30
30
30
10
-15
10
-15
10
-15
4,8
41
,21
7.2
6
0.3
6
4,8
41
,21
7.6
3
0,5
60
,14
1.5
3
5,4
1,3
59
.15
20
1.8
3
5,4
1,3
51
0.9
8
12
.63
18
.94
20
06
20
07
20
08
17
59
21
77
53
17
91
53
54
04
5
61
57
71
01
80
62
80
/20
80
/20
80
/20
12
31
14
20
16
12
12
13
15
15
01
50
15
03
03
03
0
10
-15
10
-15
10
-15
8.5
59
.86
11
.20
0.4
30
.49
0.5
6
8.9
81
0.3
61
1.7
6
1.8
02
.07
2.3
5
10
.78
12
.43
14
.11
20
20
20
2.1
62
.49
2.8
2
12
.93
14
.91
16
.93
14
.87
17
.15
19
.47
22
.30
25
.72
29
.20
20
09
20
10
20
11
18
07
61
82
38
18
39
9
50
55
60
90
38
10
03
11
10
39
80
/20
80
/20
80
/20
18
08
20
06
22
08
17
19
21
15
01
50
15
03
03
03
0
10
-15
10
-15
10
-15
12
.55
13
.93
15
.33
0.6
30
.70
0.7
7
13
.18
14
.63
16
.10
2.6
42
.93
3.2
2
15
.82
17
.55
19
.32
20
20
20
3.1
63
.51
3.8
6
18
.98
21
.06
23
.18
21
.83
24
.22
26
.66
32
.74
36
.34
39
.99
20
12
18
56
0
65
12
06
4
80
/20
24
13
22
15
0
30
10
-15
16
.76
0.8
4
17
.59
3.5
2
21
.11
20
4.2
2
25
.33
29
.13
43
.70
20
13
18
72
1
70
13
10
5
80
/20
26
21
24
15
0
30
10
-15
18
.20
0.9
1
19
.11
3.8
2
22
.93
20
4.5
9
27
.52
31
.65
47
.47
20
14
18
88
2
80
15
10
6
80
/20
30
21
26
15
0
30
10
-15
20
.98
1.0
5
22
.03
4.4
1
26
.43
20
5.2
9
31
.72
36
.48
54
.72
65
6.4.3 Distribusi Air Bersih
Daerah pengembangan pelayanan air bersih yang diusulkan berdasarkan hasil
evaluasi kondisi air bersih yang mencakup sistem distribusi yang ada dan rencana
pengembangan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka pengembangan jaringanyaitu berupa peningkatan pelayanan dengan penambahan debit air bersih.
6.4.4 Analisis Reservoar
Kebutuhan akan volume reservoar diperhitungkan atas dasar nilai standar
persentase kapasitas tampungan selama 20 jam (operasi pompa dapat dilihat pada
Tabel 6.6) atau satu hari dalam reservoar yaitu 15-20 %.. Dengan demikian, besarnyakapasitas reservoar untuk 10 tahun yang akan datang:
Volume Reservoar =(9-(-4))% x31,72 x 72.000/1000
Volume Reservoar = 296,9 m3 < 400 m3
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa volume reservoar yang ada saat ini400 m3 ternyata masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk 10 tahun yangakan datang dengan debit rata-rata 31,72 lt/dtk untuk itu tidak dibutuhkan untukpenambahan reservoar.
6.4.5 Desain Sistem Distribusi Air Bersih
Perencanaan yang akan dilakukan setelah simulasi dengan program Epanet 2.0dengan debit jam puncak 54,72 lt/dt (Tabel 6.4), maka pada jaringan pipa distribusimembutuhkan perubahan diameter sehingga dapat memenuhi syarat kecepatan aliran
66
(0,5 - 3 m/dt) dan tekanan diatas 10 m. Dari hasil kajian hidrolis melalui program
Epanet 2.0 dengan menggunakan head pompa 50 mdan kapasitas debit pompa 55
lt/dt, maka diperoleh tekanan di node. 2,3,4, sampai 91 sebesar (24 - 64) m dan
kecepatan jaringan pipa distribusi sebesar (0,5 - 1,3) m/dt. Pipa no 32, 33, 47, 48, 49,
sampai 59 merupakan aliran kritis karena menghasilkan headloss yang besar yaitu
(1,3 - 6,4) mdan membutuhkan debit ± 11,18 lt/dt untuk mendapatkan kecepatan
yang optimum. Untuk lebih jelasnya perubahan diameter pipa, headloss yang
dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran C(Eksisting) dan Lampiran E(hasil proyeksi)
atau dapat dilihat pada Tabel 6.7 mengenai perbandingan pipa eksisting dengan
perencanaan.
r€IffiPN3PN
A/75
A/190
A/2303D
03
5)
A/
Ipan9LPP3Jjrtd
ai
Jnttnl^aTJ
Jn
lan
JnL
fcl
JnNfeaoTEl
JnRqJra
rtrtrdy
NJnJNA
Jaringaninim
embutuhkaixpenam
hahiiQutk
12.28lt/dtdan
peaibahajlDpipa-:u?k*
mdptkntac.yg,.standar(0.5-3)m/dt.0gn
penambahan.,,Q"•(-1.2.28
lt/dtmaka
Vdidpt=(0.87
-0,5)m/dGTLL=(0.3-4)m
&ps^27-41)m
.
Jaringanini
mrpkn
alindm
nQ
msk=6.55
lt/dts!
4idpt(I),52
-0,87)
m/dt,
JJJJPyUbn
(50-100)mm.H
tuw
)
Adanya
penambahan
Qmjd
'10.04lt/dt
tjdperubahan
Dpipa
shgV
didpt(0,51-1,23)
m/dt.
HL
(0.014-43)m
&P
=(44-52)
m.
Ad
any
apenam
bahanfy
=6,96
lt/dtdr
kondisjekss
shgV
didptsebsr
(0.51-0.7)m
/dt.H
L=
(0.5
-2.9
),m
&P=
51m
,utk
Vpipa
14-0,98m
/dt,
HL
=T
,86m
&P=53,#"'-T
Bv/
Pipano
14&
16d
iuh
ah
dr;7
5m
rn
Daerah
pengembangan
jaringandgn
D-"pipa
50
Daerah
:*/pepgenibangan
.jaringan
dgn,D
pipa50
nim&
'75rnm
,:V
jyg
dihstkrr/tfi
'atas'm
in.bandar,(0.5
m/dty,
HL
(0.9-4,3')
m&
.P
jrgn(3
0^
0):m
.:
Diam
SinlSS1induk
20
0.
150.0
0.
dan
75m
m
tjd:
perubahan/diperb
esarutk
mdptkn
HI.
ygkecil
dgnV
ygek
on
om
is.
\
Tabel 6.6 Perhitungar2nuk0jas[Pe^^Komulatif Pemompaan
Waktu
0-1
1-2
2-3
3-4
4-5
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
19-20
20-21
21 -22
22-23
23-24
% kebutuhan airrata-rata
1
2
2
4
6
7
8
8
7
6
5
5
5
5
6
5
5
4
3
2
1
1
o- *V <b'
1
2
3
5
7
11
17
24
32
40
47
53
58
63
68
73
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
79 5
84 5
89 5
93 5
96 5
98 5
99
100
Grafik Fluktuasi Air
J* sN £> & >A •? n> #* ^ <v-' y y ^ <$ <y
Waktu Pemakaian Air (jam)
(4-2)
-1
-1
4
3
3
1
-1
-2
-3
-3
-2
-1
0
0
0
0
-1
0
0
1
2
3
67
Komulatif
-2
2
5
6
3
0
-2
-3
-3
-3
-3
-3
-4
-4
-4
-3
-1
2
1
0
• Graf ik Fluktuasi Air
Tah
PiP
firh
andi
naan
kond
isi
oioa
eksi
stin
gd
eng
anp
eren
can
aan
Pip
aE
ksi
stin
q1
0th
nK
edep
an
L(m
)D
(mm
)Q
It/d
tV
(m/d
t)un
itH
L(r
n/km
]H
L(m
)L
(m)
D(m
m)
QIt
/dt
V(m
/s)
Uni
tH
L(m
/km
)H
L(m
)
11
35
02
00
5.4
00
.17
0,2
86
0.3
86
13
50
35
05
4.7
20
.56
1.3
61
.84
26
50
0.1
60
.08
0.3
60
.00
26
50
1.0
00
.51
10
.68
0.0
6
31
56
50
0.1
60
.08
0.3
60
.05
61
56
50
1.0
00
.51
10
.68
1.6
66
42
35
00
.60
.31
4.1
50
.09
52
37
53
.57
0.8
11
5.6
50
.36
0
52
60
50
0.1
50
.08
0.3
20
.08
31
34
50
1.1
0.5
61
2.7
51
.70
9
62
45
50
0.4
50
.23
2.4
30
.59
52
45
75
2.4
70
.56
7.9
11
.93
8
71
50
50
0.2
70
.14
0.9
60
.14
41
50
50
1.2
30
.62
15
.59
2.3
39
81
25
50
0.1
80
.09
0.4
40
.05
51
25
50
1.2
40
.63
15
.99
1.9
99
91
50
25
0.0
40
.08
0.7
40
.11
11
50
50
1.0
10
.52
10
.95
1.6
43
10
12
55
00
.11
0.0
60
.18
0.0
23
12
55
00
.99
0.5
10
.42
1.3
03
11
10
02
50
.15
0.3
19
.31
0.9
31
10
05
01
.04
0.5
31
1.4
91
.14
9
12
31
30
20
04
.64
0.1
50
.21
0.6
57
42
53
00
50
.15
0.7
12
.44
1.0
37
13
aT
idak
ad
a1
46
33
00
48
.80
.69
2.3
23
.39
4
13
bT
idak
ad
a8
14
30
04
7.5
50
.67
2.2
11
.79
9
13
cT
idak
ad
a4
28
30
04
6.3
50
.66
2.1
10
.90
3
13
12
52
00
4.0
70
.13
0.1
70
.02
11
25
30
03
8.3
40
.54
1.4
80
.18
5
14
11
77
50
.57
0.1
30
.52
0.0
61
11
71
00
7.6
70
.98
15
.89
1.8
59
15
10
27
50
.12
0.0
30
.03
0.0
03
10
27
52
.28
0.5
26
.82
0.6
96
16
34
67
50
.45
0.1
0.3
40
.11
83
46
10
05
.39
0.6
98
.27
2.8
61
17
10
47
50
.17
0.0
40
.06
0.0
06
10
47
52
.55
0.5
88
.39
0.8
73
18
87
75
0.0
70
.02
0.0
10
.00
18
77
52
.27
0.5
16
.77
0.5
89
19
20
57
50
.20
.05
0.0
80
.01
62
05
75
2.5
0.5
78
.09
1.6
58
20
12
87
50
.08
0.0
20
.01
0.0
01
12
87
52
.24
0.5
16
.60
.84
5
21
54
51
50
3.9
50
.22
0.6
50
.35
45
45
25
03
7.6
30
.77
3.4
81
.89
7
22
91
00
2.1
60
.28
1.5
30
.01
49
20
01
7.5
10
.56
2.5
0.0
23
23
47
51
.22
0.2
82
.13
0.0
09
41
50
9.8
30
.56
3.4
90
.01
4
24
15
50
0.4
80
.24
2.1
70
.03
31
57
53
.63
0.8
21
6.1
60
.24
2
25
30
50
0.1
0.0
60
.15
0.0
05
30
50
1.0
20
.52
11
.08
0.3
32
26
50
50
0.3
80
.19
1.7
50
.08
85
07
52
.38
0.5
47
.40
.37
27
15
55
00
.29
0.1
51
.07
0.1
66
15
57
52
.22
0.5
6.5
11
.00
9
28
88
50
0.0
90
.04
0.1
10
.01
08
85
01
.21
0.6
21
5.2
81
.34
5
2£
12
25
00
.20
.10
.56
0.0
68
12
25
01
.21
0.6
21
5.2
81
.86
4
3C)
17
E•
5C0
.12
0.0
60
.21
0.0
37
17
55
01
.03
0.5
31
1.3
51
.98
6
31
11
2.E
>5C
)0
.12
0.0
60
.23
0.0
26
11
2.5
50
1.0
00
.51
10
.74
1.2
08
zo
eo
89
'Z9
90
£P
29
ZO
P9
00
09
1.0
ZO
O6
20
9Z
OP
£9
1.8
9'1
.S
Z'2
1-
Z8
'01
89
00
1-
*Z
l£
80
0Z
9'0
SL
O9
90
SZ
WU
29
99
ZC
H'6
90
Z9
29
Z2
l.fr2
1.0
0£
00
£0
02
L0
9Z
2U
f1-9
Z9
3>
8U'G
UZ
90
ZV
i0
9£
28
ep
B>
|Bp
!iq
09
33
93
98
98
0eu
'n0
91
.o
t^e
ep
e>
|ep
!iB
09
09
C3
80
S9
0W
SU
00
2o
eu
£0
L0
zo
o9
00
SL
l.0
91
.o
zn
09
SO
LW
Z2
fr'6U
ZO
8£
'U0
99
'ZZ
U1
.90
06
20
ZO
OW
O0
9S
'ZZ
U6
S
08
0€
80
'W2
90
20
40
98
Z2
9£
0'0
eu
'o9
00
60
00
98
Z2
89
69
62
2U
'2U
99
0Z
O'U
09
9^
2Z
OO
'O£
00
20
0W
O0
99
fr2Z
9
9W
'£2
U'2
U9
90
ZO
'U0
99
Z2
HO
'O9
00
£0
09
00
09
9Z
29
9
93
S4
t.z\z
99
0W
29
Z2
ZU
WO
'O6
17
0to
6L
00
92
ZU
99
99
1.9
33
20
'W2
90
20
40
99
20
29
00
0£
00
20
0W
O0
9S
'20
2W
ZS
33
20
'W2
90
20
40
98
02
9U
00
80
0W
OZ
OO
09
£0
2£
9
P6
L9
W8
2Z
8"0
Z'U
09
£2
02
9Z
00
Z£
'08
00
9L
00
9£
20
22
9
fr90
'38
2'W
29
0S
OT
09
£8
1-
££
00
8L
09
00
WO
09
£8
1.
1-9
3£
9'3
99
'Z9
90
ZL
90
01
-!.£
£6
1U
O9
£0
U'0
9fr'0
9Z
U£
£O
S
99
e'9
2Z
'8U
Z'O
SS
S0
01
.0
£Z
ep
e>
|ep
!iq
6fr
9fr6
'£et^
e£
24
9fr'9
9Z
9W
ep
e>
)ep
iiB
6fr
9Z
3>
92
21
-9
80
Z9
'90
01
.6
fr£W
E'O
Vi
6L
09
80
9Z
6fr£
QP
09
C3
Ofr'O
U9
06
60
09
92
2W
OO
WO
ZO
OS
U'O
09
92
29
P
99
0'fr
C9
'et
SZ
'Oee
9Z
9'0
0e
fr£9
0W
2U
2'0
2fr'0
09
9'0
0e
IP
00
93
62
01
-9
08
60
09
£*
2O
ZO
'O6
20
ZO
OW
O0
9£
f2
917
39
64
Bfr'O
l9
06
60
09
Z8
UW
OO
8L
09
00
WO
09
Z8
US
t'
00
34
28
92
90
82
29
Z9
ZU
W2
0£
£4
ZU
'O2
£0
09
9Z
UW
99re
90
01
9Z
'06
6'9
001-su
eep
e>
tep
nee^
SZ
Yl
UZ
'OU
6Z
02
'90
01
.P
Zl
28
£0
98
0Z
U'O
frZ'O
9Z
6t7
fZ
P
K)9
'£O
fr'OU
90
66
00
9fr£
£Z
OU
'O2
£"0
80
09
L0
09
we
217
fr30
'38
80
1-
US'O
uo
u0
99
8U
9W
0W
OZ
OO
eu
'o0
99
81
-U
t7
6Z
34
82
41
-2
90
SO
I-0
9t>
£W
WO
OU
2'0
90
02
L0
09
V£
U017
£W
02
8'9
29
08
22
9Z
99
£W
0W
'l6
L0
ze'o
09
99
6£
W8
'Ceei
WO
Z2
'£9
Z9
82
62
10
9fr'0
2L
02
90
9Z
98
28
£
tZ£
48
80
UL
90
LO
T0
99
2U
92
00
U2
'09
00
2L
00
99
21
.Z
£
88
00
64
22
60
82
'fr9
ZP
£0
00
99
0S
LO
wo
9Z
P9
£
9U
80
fr2£
WO
2L
02
00
22
92
8£
00
SL
OU
'O6
Z4
09
1-
29
2S
£
Wl
88
01
.U
9'0
LO
T0
99
6£
1.0
0W
O9
00
UO
OS
96
t7£
Wr'l
WW
eg
oW
4O
SP
LZ
\8
00
09
00
£0
09
00
09
PIZ
l£
£
38
34
IV
11
£9
'0W
40
9V
ZU
eeo
'oS
£0
80
09
L0
OS
fr'2U
U2
£
£9
60
80
41
.2
90
20
40
99
8ep
e>
(ep!i
88
U6
3e
88
01
-U
90
UO
UO
S9
20
8ep
e>
|ep
iiZ
8
33
£>
6fr"0
l.9
06
60
OS
2l.fr
ep
e>
|ep
!lS
8
9t3
3Z
6'W
1.9
02
'UO
S8
frUep
e>
|ep
!ifr8
9frfr'3
89
01
uso
IO
S6
22
ep
e>
|ep
ii£
8
60
£3
9L
9U
wo
52
4O
S£
frUep
e>
|ep
!i2
8
Z6
34
62
0U
so
86
0O
S9
21
-ep
e>
|ep
!i1-8
91
40
U2
Zeso
S£
2sz
91
Bp
B>
|BP
!10
8
33
0£
89
01
-u
so
IO
S£
82
9W
0Z
SO
£L
09
09
Z0
£Z
6Z
t0£
>2
9'8
t6
90
sei.
OS
1.8
22
Z0
0£
90
frl/O£
90
SZ
9W
8Z
fr8£
08
2'1
12
S0
eo
i.O
Sfr£
i-00
'02
00
20
06
00
SZ
fr£L
L
frZ£
48
04
12
S0
20
'uO
Sfr2U
20
00
20
02
00
60
0S
Zfr2
U9
Z
ZI.8
46
6'9
2S
0U
£2
sz
09
29
00
02
00
20
08
1.0
00
1.
09
2S
Z
91
.64
88
0V
I.S'0
uo
i.O
S9
ZU
S2
00
frU'O
SO
'OI/O
OS
9Z
UfrZ
36
Z3
IlP
i8
Z0
9t7
'esz
68
1.
90
00
£0
0frO
'O8
20
00
1.
68
1-
£Z
9£
0'3
88
01
.tS
'O1
.04
OS
Z8
U9
20
0frl/O
SO
'OI.0
OS
Z8
U2
Z
££
6£
62
'96
S0
99
'fr0
01
.£
S2
98
£0
09
00
SO
'OZ
£0
00
1.
£'9
29
UZ
9I.6
32
9eu
8S
0w
t.
OS
frU2
I.QO
'0fr2
'0Z
OO
£1
.0O
SfrU
2O
Z
83
L£
W£
l.6
S0
9t4
OS
92
2fr9
0'0
fr2'0
ZO
O£
1.0
OS
92
26
9
66
34
wo
tW
O2
8'2
sz
98
21
-£
W0
88
0£
1.0
92
0O
S9
'82
U8
9
39
04
29
'ei.
89
0fri/u
09
8Z
20
00
20
02
00
I/Osz
8Z
Z9
38
£3
Z9
'frS
O9
6£
00
1.
01
.92
W0
22
08
00
9£
0sz
01
.99
9
0£
0£
88
01
.U
SO
UO
'UO
SS
'8Z
28
00
0£
00
£0
02
1.0
sz
S'8
Z2
99
Z6
80
89
01
-U
SO
iO
Sfr8
2U
00
frl/OS
O'O
to
OS
fr8fr9
50LIS TAHUN 2014
122
i(m)
175 112.5 115 730 331 202.3 203 202.5 276 245 177.5
Hev. Muka Tanah
Hev. Penggalian
EGL
HGL
24 26 27 28 30 31 33 50 53 54 55 56 57 58 48
70 71 69 70 70 69 69 73 76 75 76 77 78 78 78
69 70 68 69 69 68 68 72 75 74 75 76 77 77 77
75 75 75 50 50 50 75 100 100 50 50 50 50 50 50
15 50 155 122 175 112.5 115 730 331 202 203 203 276 245 178
5178 5228 5383 5505 5680 5793 5908 6638 6969 7171 7374 7576 7852 8097 8275
0.24 0.37 1.01 1.86 1.98 1.21 3.95 6.40 2.55 5.79 2.26 2.25 3.36 2.98 3.46
19.24 118.22 116.36 114.38 113.17 109.22 102.82 100.27 94.48 92.22 89.96 86.61 83.63 80.17
19.22 118.21 116.34 114.36 113.16 109.14 102.79 100.25 94.44 92.20 89.95 86.59 83.61 80.14
90° 90° 90° — 90° 90° 90° 90° 90° 90x2 90° x 2 11.5°
Ada Ada