cutaneous larva migran.docx

3
Cutaneous larva migran Definisi Merupakan salah satu penyakit sindroma pada manusia berupa lesi pada kulit yang terjadi akibat migrasi larva pada kulit Etiologi Ankilostoma brasiliense Ankilostoma caninum Ankilostoma duodenale Necator americanus Strongyloides sterconalis Epidemiologi Daerah tropis dan subtropis Di daerah pertanian, perkebunan, pertambangan dan pasir pantai Gejala klinis Eritematosa Terdapat terowongan yang berkelok kelok pada kulit Gatal Jika pecah menjadi skuama Hiperpigmentasi pada daerah kulit yang terkena Klasifikasi 1.Larva migran perifer 2. larva migran viseral Bisa sampai ke organ dalam Yang terjadi kelainan pada hepar Etiologi Toxocara canis dan toxocara cati

Upload: fachdepy-maulana-ngangi

Post on 15-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Cutaneous larva migranDefinisi Merupakan salah satu penyakit sindroma pada manusia berupa lesi pada kulit yang terjadi akibat migrasi larva pada kulit Etiologi Ankilostoma brasiliense Ankilostoma caninum Ankilostoma duodenale Necator americanus Strongyloides sterconalis Epidemiologi Daerah tropis dan subtropis Di daerah pertanian, perkebunan, pertambangan dan pasir pantai Gejala klinis Eritematosa Terdapat terowongan yang berkelok kelok pada kulit Gatal Jika pecah menjadi skuama Hiperpigmentasi pada daerah kulit yang terkena Klasifikasi1.Larva migran perifer2. larva migran viseral Bisa sampai ke organ dalam Yang terjadi kelainan pada hepar Etiologi Toxocara canis dan toxocara cati Ascaris lumbricoides

Gejala klinis Lesi papular makular Granuloma milier pada hepar sampai bisa hepatomegali Eosinofilia dan hiperglobuliemia Patogenesis Pada umunya terjadi di karenakan adanya kontak dimana disuatu tempat sudah terdapat sumber infeksi dari beberapa penyebab Kemudian larva masuk atau migrasi ke dalam kulit Selanjutnya larava migrasi melalui jaringan subkutan membentuk terowongan yang menjalar dari suatu tempat ke tempat lainnya Lesi yang ditimbulkan merupakan eritemathosus, elevasi dan vesikuler Lesi ini sangat gatal, setelah 2-3 hari larva akan bentuk terowongan di bawah kulit dalam jaringan germinativum Pergerakan larva dibawah kulit berkisar 2-3 mm perhari Kulit di bagian atasnya biasnya mengering , keras dan terasa gatal sehingga dapat menyebabkan infeksi sekunder akibat garukan Larva ini dapat menembus kulit dibawah epidermis dari manusia sehingga larva tidak dapat melanjutkan perkembangan siklus hidupnya, akibatnya selamanya hanya di jaringan kulit. Diagnosa Melihat gejala klinisnya berupa adanya bintik merah menonjol yang gatal kemudian menjadi memanjang dan berkelok-kelok membentuk alur di bawah kulit dan riwayat penderita Pengobatan Bisa sembuh sendiri ataupun dengan pengobatan:1. Thiabendazole 50mg/kgBB/hari , 2 kali sehari peroral selama 2-3 hari2. Bedah beku dengan klor etil co2 , N2 cair3. bedah kimia (kaustik) dengan asam triklor asetat4. Bedah listrik dengan elektro - kauterisasi

Pencegahan Upaya yang dapat dilakukan menghindari terjadinya diantaranya adalah1. Menghindarkan anak anak bermain di pasir atau tanah2. Memakai alas kaki ketika bekerja di kebun 3. Meningkatkan higenitas diri4. Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan