c.s.agnes cheng, chao-shin liu and thomas f. schaeferr dri asmawanthy dewi kartika sari

Download C.S.Agnes  Cheng, Chao-Shin Liu and Thomas F.  Schaeferr Dri Asmawanthy Dewi Kartika  Sari

If you can't read please download the document

Upload: moses

Post on 06-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

The Value-Relevance of SFAS No.95 Cash Flows from Operations as Assessed by Security Market Effects. C.S.Agnes Cheng, Chao-Shin Liu and Thomas F. Schaeferr Dri Asmawanthy Dewi Kartika Sari Malahayati Sari PIA UI. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

  • 1978 FASB Issued SFAC no 1 objective of financial reporting by business enterpriseFASB Issued Reporting Funds Flows, Liquidity and Financial FlexibilityFASB Issued an exposure draft concept statement Reporting income,Cash flows and financial position of business enterprise (November 1981)Issued another exposure draft of a concepts statement, Recognition and measurement in financial statements of business enterpriseIssued FASB concept Statement No. 5 Recognition and measurement in financial enterprise (Desember 1983 & 1984)FASB task force on cash Flow reporting and 1986 issued on draft exposure draft statement of cash flows and received 450 comment (May 1985, July 1986)SFAS no 95 Statement of Cash FlowsPSAK no 2 1994 (November 1987)

  • RESEARCH BACKGROUNDLivnat & Zarowin (1990) : Tidak ada hubungan return saham dengan estimated CFO setelah mengontrol faktor earningAli (1990) : bagian estimasi CFO hanya memberikan perubahan yang kecil dari tahun ke tahunBowen et all (1987) : ada hubungan antara estimasi CF dan return saham untuk keseluruhan sampel.Bahnson et al (1996) (BMB) membahas secara rinci potensial deficiensi atas estimated cash flow from operations dan menyarankan evaluasi secara langsung atas pengungkapan SFAS No. 95. BMB berpendapat bahwa estimated cash flows from operations bersandar pada preasumsi yang salah atas artikulasi antara akun neraca dan laporan rugi laba yang dapat menghasilkan estimasi yang berbeda secara substansi dari jumlah yang sebenarnya. Riset sebelumnya tidak ditemukannya ke konsistenan bukti yang mendukung

  • RESEARCH QUESTIONTujuan penelitian :

    apakah pengungkapan CFO berhubungan dengan penilaian pasar terhadap perusahaan dalam menaksir nilai yang relevanakan di uji pengaruh harga saham terhadap pengungkapan sesuai dengan SFAS no. 95 baik terhadap laba dan estimasi CFOMaka paper menguji :Relevansi nilai dari CF from operation untuk investor dan komunitasnya yang melebihi accrual based accounting earningHubungan pengungkapan SFAS no.95 dengan harga saham

    Kesimpulan dari pengujian :Adanya incremental value relevansi, laporan CFO lebih akurat dari estimasi CFO

  • Mengapa harus CFO ?Bohson et all (1996) : pengungkapan dengan estimasi berbeda hasilnya dengan yang aktualMaka pengujian tersebut diatas diuji kembali dengan ukuran CFO, timbulnya security return yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan estimasi CFO juga menentukan pengujian. Hal ini dikarenakan bila memakai CFO SFAS no. 95 hubungan tersebut menhilang.Kesimpulan : CFO SFAS mendominasi estimasi dalam menjelaskan nilai perusahaan

  • Fokus relevansi nilai dari sisi pengguna CFDari perspektiv investor individual CFO merupakan pengukuran kinerja dalam mengevaluasi kas dimasa yang akan datang berdasarkan kemampuan saat ini dan investasi yang potensial. Dengan menguji hubungan antara harga pasar saham dan pengungkapan CFO, maka dalam paper ini akan memberikan bukti kepada investor akan pentingnya ketersedian data mengenai cash flow dalam menilai harga pasarDari perspektiv komunitas investor, capital markets perlu untuk mengalokasikan sumber daya yang langka di masyarakat berkaitan dengan competing demands dan societal risk sharing. Pasar modal yang efisien menuntut mengenai informasi yang relevan untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan harga. Jika pengungkapan CFO berdasarkan SFAS No. 95, yang dimandatkan oleh FASB, adalah relevan untuk digunakan dalam menilai harga pasar maka analis dari perusahaan dapat menjamin bahwa harga seharusnya memperlihatkan hubungan yang signifikan.

  • Sejak tahun 1988, FASB mensyaratkan perusahaan (kegiatan bisnis) melaporkan Laporan Arus Kas, karena pentingnya arus kas perusahaan bagi investor SFAC No. 1 paragraf 39 menyatakan bahwa: ...karena kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas berdampak pada kemampuan membayar dividen dan bunga serta harga saham maka arus kas yang diharapkan investor dan kreditor berhubungan dengan arus kas yang diharapkan perusahaan dimana mereka menginvestasikan dananya....FASB, dalam SFAC No. 1 melihat sebagai dasar yang tidak lengkap untuk menilai arus kas saat ini untuk masa depan, seperti yang dinyatakan dalam SFAC No. 1 paragraf 43 bahwa SFAC No. 1 paragraf 43 bahwa ...laporan keuangan yang hanya menunjukkan penerimaan dan pengeluaran uang selama jangka pendek (1 tahun) tidak cukup memberikan indikasi tentang kinerja perusahaan berhasil ataukah tidak

  • SFAC No. 1 paragraf 44 juga menyatakan bahwa informasi laba perusahaan dan komponennya yang diukur dengan acrual-based earning secara umum menyediakan indikasi yang lebih baik mengenai kinerja perusahaan daripada informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas.

    ...Informasi laba perusahaan dan komponennya yang diukur dengan acrual accounting secara umum menyediakan indikasi yang lebih baik mengenai kinerja perusahaan daripada informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas ...

  • Sejak akhir tahun 1960-an, riset akuntansi telah membuktikan bahwa pengungkapan laba akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan. Sebuah kesimpulan yang jelas dari riset ini bahwa Accounting earning mempengaruhi harga pasar ekuitas. Meskipun dibeberapa kasus pengaruhnya adalah kecil, dokumentasi ulang atas statistik menunjukan signifikasi sebagai hubungan antar reported earning dan pergerakan harga saham menyediakan bukti yang konsisten.

  • Meskipun Accrual-based accounting earnings dikritik kurang relevan nilainya karena mendasarkan pada data historis. Selain itu, GAAP memberikan manajer kesempatan menggunakan akrual untuk memanipulasi laba yang sesuai dengan tujuan pribadinya (lihat Bruns dan Merchant 1990). Sebagai hasilnya, manajer portfolio dan analis menyatakan bahwa CFO mungkin indikator nilai perusahaan yang lebih baik dibandingkan earning (Dechow, 1994). Hal ini dikarenakan pengukuran CFO tidak dipengaruhi oleh accounting accruals and deferrals dan dampaknya adalah mengeliminasi satu sumber potensial untuk manipulasi. Sehingga CFO terlihat lebih reliable/andal sebagai ukuran kinerja perusahaan.

  • RESEARCH METHODPada studi ini, hubungan peningkatan antara security return dengan CFO, setelah mengkontrol earning, disajikan sebagai bukti atas relevansi nilai atas pengungkapan akuntansi ini. Untuk mendeskripsikan dan menilai signifikasi hubungan ini, dalam paper ini digunakan pendekatan regresi linear yang menghubungkan unexpected security returns untuk changes (perubahan) dan level (tingkat) laba dan CFO, seperti yang dilakukan penelitian terdahulu. Perhitungan Unexpected security returns efektif menghilangkan porsi return untuk semua securitas berdasarkan resiko (expected portion), meninggalkan komponen individu perusahaan (unexpected portion) dalam analisanya. Untuk menjelaskan unexpected return, penelitian ini menggunakan komponen unexpected atas pengungkapan akuntansi (diproksi dengan efek kombinasi dari tingkat pengungkapan dan perubahan dari satu perode ke periode selanjutnya).

  • DATA and SAMPLE SELECTIONData security return dikumpulkan dari CRSP monthly return files tahun 1994. Sebagaimana Ali (1994), penelitian ini membatasi sampel pada tahun kalender perusahaan, annual returns diakumulasi dari tanggal 1 april hingga 31 maret tahun berikutnya untuk memastikan bahwa pengungkapan CFO tersedia di pasar untuk periode perusahaan yang berakhir 31 desember. The unexpected returns adalah selisih antara actual dan expected returns. expected returns diperoleh dengan menggunakan parameter dari market model hasil estimasi dari 60 observasi bulanan sebelum periode akumulasi return.Variable akuntansi dikumpulkan, untuk perusahaan yang terdaftar di NYSE dan ASE, dari compustat PC PLUS tahun 1994 untuk tahun 1988 hingga 1993, dimana sebagian besar perusahaan sudah mengadopsi SFAS no 95 mengenai standar pengungkapan pada tahun 1988, earnings diukur sebagai income before extraordinary items (data item 18 compustat). CFO dilaporkan berdasarkan SFAS no 95 (data item 308 compustat) juga digunakan CFO estimasi menggunakan data income statement dan balance sheet yang digunakan dalam penelitian Ali (1994).

  • Data and Sampel selection - Continue

    Untuk mencegah pengaruh yang tidak semestinya dari outliers, dihilangkan 133 observasi dimana tingkatan atau perubahan earnings CFO, atau estimasi CFO (semuanya diskalakan dengan beginning market value) tidak berada antara +1,5 dan -1,5. Sampel final adalah 3.982 firm year observations yang memiliki data yang dilaporkan dan estimasi. Panel A dari tebel 1 menyajikan descriptive statistic untuk variable-variable yang digunakan dalam penelitian ini dan Panel B menunjukan korelasi antara variable. Sampel tampak serupa dalam deskriptif studi sebelumnya mengenai arus kas.

  • Data and Sampel selection - Continue

    Dalam sampel pengujian ini, perubahan mean dalam CFO estimasi adalah 0,012 dan korelasi antara variable ini dan unexpected retuns adalah 0,14. Sementara menurut nilainya adalah 0,035 dan 0,05

    Dechow(1994)Cheng et all(1997)Mean value u/ estimated CFO0,1380,158Livnat et all(90)Cheng et all(1997)Mean perubahan di estimated CFO0,0350,012Korelasi perub dlm estimated CFO dan unexpected returns0,050,14

  • Panel B dari tabel 1 juga melaporkan bahwa CFO estimasi berhubungan kuat dengan SFAS no 95 (0,74 pearson dan 0,80 spearman). Hal ini menunjukan bahwa, dalam banyak kasus, estimasi mungkin menyediakan informasi yang serupa dengan jumlah yang dilaporkan. Namun demikian, korelasi antara perubahan estimasi dan laporan dalam CFO sangat kecil (0,19 dan 0,18) meskipun terdapat kemiripan dari tingkat CFO yang dilaporkan dan estimasi. Namun perubahan dari satu periode berikutnya seringkali berbeda.

  • RESEARCH METHOD Incremental Value-Relevance of SFAS No. 95 CFO and EarningUntuk menguji hubungan incremental antara security returns dengan CFO yang dilaporkan, setelah melakukan control terhadap earnings, maka digunakan model regresi linier (1) sebagai berikut :

    DimanaRjt: unexpected return tahunan untuk perusahaan j dari 1 April tahun t s/d 31 Maret t+1Ejt dan CFjt: laba dan arus kas operasi untuk perusahaan j pada tahun t. : perubahan dalam laba dan arus kas operasi untuk perusahaan j pada tahun t-1 sampai dengan t.Pjt-1: nilai pasar ekuitas pada awal tahun t.

    The unexpected returns adalah selisih antara actual dan expected returns

  • Analisa t-statistic terhadap mean mereflesikan stabilitas dari koefisien estimasi across lima tahun pada sampel. Koefisien sangat mirip untuk analisa mean dan pooled. Dengan koefisien kombinasi mean untuk earnings sebesar 0,433 yang mendekati besaran koefisien kombinasi dari CFO (0,428) berarti terdapat rate yang serupa untuk menetapkan harga berdasarkan earnings dan CFO.

  • RESEARCH METHODIncrementalValue-Relevanceof CFO and Earnings and Reported CFOSebagai dasar untuk membandingkan kekuatan penjelas antara CFO estimasi dengan pengungkapan yang dilaporkan, pertama-tama dilakukan penilaian apakah angka estimasi menyajikan pengaruh incremental melebihi earnings atau tidak. Oleh karena itu perlu dibuat modifikasi dari model (1) dengan mengganti

  • RESEARCH METHODIncrementalValue-Relevanceof CFO and Earnings and Reported CFOTabel 3 menunjukan hasil regresi untuk model (2) berkaitan dengan unexpected retuns yang dipengaruhi oleh earnings dan estimasi CFO. Koefisien penjumlahan dari dan (mean = 0,308) dilaporkan dalam tabel 3 dan positif secara signifikan pada level 0,01. Hasil ini kontras dengan bukti yang disajikan dalam Livnat dan Zarowis (1990) bahwa estimasi CFO tidak memiliki isi informasi mengenai incremental melebihi earnings

  • RESEARCH METHODIncrementalValue-Relevanceof CFO and Earnings and Reported CFONamun demikian, perbedaan penting antara peper ini dengan Livnat dan Zarowis (1990) adalah model dalam menilai incremental value-relevance, criteria seleksi sampel dan periode waktu studi. Livnat dan Zarowis (1990) mendasarkan hanya pada spesifikasi perubahan dalam menilai kaitan antara CFO tahunan (dan variable arus kas lainnya) dengan unexpected security retuns. Sementara model yang digunakan dalam studi ini mengabungkan karakteristik perubahan dan tingkatan. Selain itu, dari sampel Livnat dan Zarowis (1990) sebanyak 345 hingga 434 perusahaan pertahun ternyata memiliki data yang terbatas padahal diperlukan untuk mengestimasi altivitas operasi, investasi dan pendanaan (dari tahun 1974-1986). Sementara sampel pada studi ini sebanyak 676 hingga 895 per tahun dan data yang diperlukan hanyalah untuk aktivitas operasi dan dalam periode yang relative baru (1989-1993).

  • RESEARCH METHODIncrementalValue-Relevanceof CFO and Earnings and Reported CFODengan temuan atau bukti bahwa estimasi CFO tersedia berkat adanya data neraca dan rugi-laba ternyata memiliki relevansi nilai. Maka incremental benefit dari perusahaan yang dibutuhkan untuk menghitung dan mengungkapkan CFO secara terpisah menjadi suatu topic penting. Dan untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan angka-angka berdasarkan SFAS no 95 apakah menyajikan infomasi incremental value-relevance melebihi angka-angka CFO estimasi. Digunakan model regresi (3) sebagai berikut :

  • RESEARCH METHODIncrementalValue-Relevanceof CFO and Earnings and Reported CFOTabel 4 menunjukan hasil dari estimasi model (3). Konsisten dengan hasil yang dilaporkan pada tabel 2 dan 3. Koefisien kombinasi untuk earnings (mean = 0,431, t-statistic = 4,849), menunjukan bahwa earnings memiliki incremental value-relevance yang signifikan melebihi variable CFO estimasi dan yang dilaporkan. Hasil yang dilaporkan pada tabel 4. Bagaimana pun juga tidak menunjukan incremental value-relevance untuk estimasi CFO. Setelah memasukan CFO yang dilaporkan berdasarkan SFAS no 95. Ke dalam model (3), koefisien dari CFO estimasi kehilangan singnifikasinya. Oleh karena itu, bukti ini tidak mengindikasikan pengaruh estimasi CFO terhadap security market yang melebihi pengaruh dari earnings dan CFO berdasarkan SFAS no 95. Koefisien kombinasi untuk CFO yang dilaporkan (mean = 0,368, t-statistic = 5,935) Menyajikan bukti bahwa CFO yang dilaporkan memiliki incremental value-relevance yang signifikan, melebihi earnings dan estimasi CFO.

  • SUMMARY AND CONCLUSIONAnalisa pertama menunjukan bahwa CFO yang dilaporkan berdasarkan SFAS no 95 memiliki incremental kekuatan penjelas yang signifikan untuk security retuns bahkan setelah dilakukan control terhadap informasi laba akuntansi. Bukti ini menunjukan bahwa CFO yang diungkapkan berdasarkan SFAS no 95 konsisten dengan seperangkat informasi fundamental yang digunakan pasar dalam menentukan security prices Karena investor dapat melakukan estimasi CFO berdasarkan data laporan keuangan lainnya. Incremental benefit dari perusahaan yang diharuskan untuk mengkalkulasi dan melaporkan secara terpisah informasi-informasi tertentu menjadi suatu issue penting. Studi terdahulu sebelum pemberlakuan SFAS no 95 seringkali menemukan bahwa estimasi CFO tidak memainkan peranan dalam menjelaskan security prices setelah dilakukan control terhadap earnings. estimasi CFO juga memiliki potensi menjelaskan security returns secara signifikan yang tidak dapat dijelaskan oleh laba akuntansi, oleh karena itu, assessment from incremental value-relevance terhadap pengungkapan berdasarkan SFAS no 95 membutuhkan suatu perbandingan langsung dengan estimasi CFO.

  • SUMMARY AND CONCLUSIONTambahan analisa menunjukan bahwa CFO yang dilaporkan berdasarkan SFAS no 95 memiliki peran incremental dalam menjelaskan security prices, bahkan setelah melakukan control terhadap earnings dan estimasi CFO. Sebaliknya, dengan earnings dan angka pelaporan menurut SFAS no 95, estimasi gagal menunjukan pengaruh incremental. Hasil studi empiris ini konsisten dengan pandangan bahwa dalam mengestimasi CFO dapat impede penggunannya, bukti incremental value-relevance untuk data SFAS no 95 mendukung keputusan FASB untuk mewajibkan perusahaan tertentu agar menyiapkan dan mengungkapkan CFO.

  • SUMMARY AND CONCLUSIONBukti menunjukan bahwa relevansi nilai dari CFO walaupun banyak kritik dilontarkan berkaitan dengan keharusan untuk mengungkapkan berdasarkan SFAS no 95, sebagai contoh Nurnberg (1993) serta Nurnberg dan Largay (1996) mendokumentasikan beberapa klasifikasi laporan arus kas tidak konsisten yang dapat hinder perbandingan antara perusahaan, behnson et al (1996) mengkritik metode indirect dalam melaporkan CFO dan assert bahwa metode dalam gross operating cash arus masuk dan arus keluar akan membawa pada efisiensi yang bertambah dari pricing of capital. Hasil yang ditemukan selain mitigate juga menyajikan bukti berkaitan dengan kritik ini. Seperti SChiper (1994) yang mengindikasikan bahwa uji kaitan pasar dengan nilai yang relevan tidak sesuai untuk mengevaluasi potensi alternative non-disclosure. Bukti dari studi ini mengenai relevansi nilai mengindikasikan hal tersebut walaupun ada keterbatasan dalam CFO yang dilaporkan, yaitu tidak dapat melakukan tindakan preventif terhadap pengaruh pasar yang signifikan.

  • LIMITATIONS Sebagai catatan tambahan, meskipun studi ini menyajikan bukti adanya relevansi nilai dari CFO, namun tidak mempertimbangkan biaya dari pengungkapan yang harus dilakukan. Sebagaimana Elliott dan Jacobson (1994) menekankan bahwa biaya dari pengembangan dan menyajikan suatu pengungkapan, merupakan poetential competitive disadvantage dan factor-faktor utama lainnya juga perlu dipertimbangkan dalam mengevalusi kebijakan-kebijakan.

    Dengan adanya penelitian empiris ini diharapkan dapat berguna bagi investor individual pada khususnya dan komunitas investasi pada umumnya dalam mengambil keputusan investasi, bahwa dengan menggunakan laporan CFO hasilnya akan lebih akurat dari pada menggunakan estimasi CFO.

  • Template Provided Bywww.animationfactory.com500,000 Downloadable PowerPoint Templates, Animated Clip Art, Backgrounds and Videos