copyright center for innovation lipi nis" tise k[t em tdel ks rhh &r met m[s r& nl!l...

11
Copyright Center for Innovation LIPI

Upload: buikiet

Post on 15-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

Ekonomi Inovasi

Diterbitkan Oleh:

Lembaga Pengembangan rnovasi dan KewirausahaanInstitut Teknologi Bandung

Jalan Ganesha 15 F Bandung

ISBN : 978-602-98286-0-3

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

EKONOMI INOVASI

EDITOR

Ketua : Prof. Dr. Suhono Harso SupangkatSekretaris : Sigit Purwanto ,ST.,MT

Anggota Editor :

Dr. Dudy WiyancokoDr. Ir. I Wayan Suweca

Dr. INyomanP.AryathaDr. Ari Setijadi P.,ST.,MT

Dr. Rejesri Govindaraju, ST.,MTIr. Ahdiar Romadoni, MBA

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

0ro

ota

lan

ilP r

nov+

na

-+oh

tm

Em

al

DAFTAR ISI

Xata PengantarhologDaftar Isi

Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Tantangan bagi Indonesia,Umar Juoro (Komite Ekonomi Nasional)Ekonomi Inovasi Dan Pembangunan B erkelanj utan,Widj aj ono Partowidagdo (Dewan Energi Nasional)Sistem Dan Budaya Inovasi Nasional Dalam perspektif BerfikirSerba Sistem Dan Pembelalaran organisasional, SudarsonoHardj osoekarto (FISIP-UI)Kebijakan Publik Dan Pengaruhnya Terhadap InovasiDi Indonesia, widjajono partowidagdo (Dewan Energi Nasional)

5 Kesenjangan Inovasi Indonesia, Togar M. Simatupang( SBM-ITB)

Inovasi Dan Kemampuan Nasional, Widjajono partowidagdo(Dewan Energi Nasional)Strategi BPPT Dalam Memperkuat Sistem Inovasi Di Indonesia,MarzanA. Iskandar (Kepala BppT)Metoda' B edah De sa' dalam pelaksanaan Kebij akan pembangunan

Kawasan Perdesaan Terpadu, Tatag wiranto (Kantor KementerianNegara Pembangunan Daerah)Universitas Generasi Ke 3 dan Inovasi Nasional,Suhono H. Supangka( LPIK-ITB)Inkubator Bisnis Dan Teknologi -Sarah satu Skenario IndonesiaDalam Mengembangkan Kewirausahaan, Totok Hari Wibowo& Edy Putra Irawadi (Kementerian Koordinator Bidang perekonomian)Pengembangan sistem Inovasi Dalam Konteks Lokal, yuti A. Fatimah(Mahasiswa Doktoral University of Twente)

Halaman

V

27

35

53

147

vii1X

D

iln

n

13

'B

lndim

l67

9t

113

r35

ll

t2

103l0

l3

t57

gma Inovasi dan Disiplin Proses Inovasi-Avanti Fontana (FE-UI)

Ix

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

*4 BAB 6

TI,EMAHAMI PERAN DINAMIKA SOSIAL-EKONOMIDALAM SISTEM INOVASI INDONESIA

Syafrizal Maludin

fwnot"ation is not the product of logical thought, although the result is tied to logical

stntcturer -4lbert Einstein, I 92 I )

Abstrak\otional System of Innovation is a complex and open system which focuses on structure

& $namics of strategic, lmowledge production and learning institutional competency. This

::{wept includes Socio-economic and cultures as fundamental factor to construct the system.

'-'ygriaing the fundamental factor requires Meta capacity development to learn and innovate.

-\&treoyer, N/S ls also defined as network in national institutions and their incentives structure-mu,,rjrlr determine the rate and direction of technological learning country. This includes the

-rrn"rnes offirm as the key determinant of success. Hence, it is recommended to lead Models

,:i: Socio-economic evolution in Indonesian innovation System'

--{-s i/ ,s scientffically acknowledge, Social and economic systems plays vital role in NIS

:.mugh its capability to create and adjust change. However regulator is likely put less consid-

:ratiol to this element among other physical factor such as technologt, financial and market.

heta Kunci: National Innovation System, Socio-economic system

1. Pendahuluanperhatian pemerintah terhadap proses aplikasi produk atau jasa baru dalam bisnis

untuk sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan nasional semakin meningkat. Da-'[mrn operastnal inovasi teknologi secara nasional maka aktor yang berperan menjadi

Irompieks. Anomali yang timbul adalah bahwa kesederhanaan pendekatan ini tetdapat

,Jalam kompleksitas proses didalamnya. Kesederhanaafi dan dinamika pendekatan ini

hisa dilihat dari penerapan Sistem Inovasi yang tidak adayatg sama antara suatu tem-

Frar dengan tempat lain dalam skala regional atau nasional seperti yang disampaikan

olieh Dodgson et.all (2008).

Sejalan dengan itu, pemerintah Republik Indonesia membentuk Komite Inovasi Na-

sjgnal iff1r1; di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2010. Penguatan Sinas menurut versi KIN

rneliputi bidang ketahanan pangan, ketahanan energy, bioteknologi, industry manufak-

rr.11.. ieknologi infrastruktur, transportasi & industri pertahanan, teknologi pemrosesan

pertaninan danpemrosesan ikan laut dalam, dan manajemen bencana alam. Lebih jauh,

Lomite ini dibentuk untuk memperkuat sistem inovasi nasional dan mengembangkan bu-

da1.a inovasi serta mernberikan masukan dan mempertimbangkan prioritas program dan

rencana aksi termasuk pembiay aan dan fasilitas.

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

2. Sistem lnovasi NasionalSistem Inovasi Nasiona(Sinas) adalah sebuah sistem yang mendorong terciptanyadan difusi terhadap.teknologi baru yang terdiri dari seluruh aspek dari perekonomiansuatu bangsa' Lebih jauh, Potts (2006t menyatakan iurrr"u sebuah Sinas tidak bisadiperlakukan sebagai salah satu bagian dari setuah sistem perekonomian secara makrountuk meningkatkan kinerja dan Jfisiensi namun -".opukun inti dari suatu sistemperekonomian nasional' Kesalahan yang sering dilakukan dalam pembentukan modeldalam Sinas adalah penempatan tli.m inovali dihngkar luar setelah sistem makroeknonomi sehingga seolah-olah keberhasilan suatu;istem inovasi nasional adalahtanggung jawab salah satu aktor dari sistem tersebut. interaksi jejaring antar pelakudalam sistem lebih penting dibandi_nskan dengan t.*u^-puun salah satu aktor kuatdalam sistem tersebut' Lebih jauh, sifat dasar dlri ir;;l yang bekerja secara dinamis

$]lH ilttil.terbuka maka Sinas yang efektif akan ,"lalu u.ru-uuh fo"og."r, Gann, &

Jika ditarik kebelakang maka Adam Smith adarahorang yang pertama mempela_jari Sinas pada dekade Rwolusi Industri di Inggris. A;;", Smith menekankan pent-ingkan Spesialisasi Pekerjaan dan Koordinasi p-ema saran (Invisible Hands) sebagaisumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahtera;il;r, Smithian bercabang duabagian (Eliasson' lgg-2)' Bagian pertama dengan walrai (rg74) yang menitik berat-kan perhatiannyapada kewiiauruiuun dalam!.r.koro*ian. Teori irlair."-uangkanoleh Kenneth Arrow dan Gerhard D"g..y, r.i"-p"r.l;;r, dikenal dengan AustrianSchool yang terdiri *:l{:.t Menger (r872)Erg.n v* goh--eu*erk (1881) dan Jo_seph Schumpeter (1911)' Konsep Shas senairi dikemukakan oleh Friedrich List (1s41)dalam National System of Production dimana puau rsaou, konsep ini dikembangkanoleh Freeman sejak tahun 1982 danlundvall selak tahun-igss.pr".man (19g7) mem-batasi Sinas pada jejaring aktor dalam tuirffio;;;;; public dan ekonomi. Dilainpihak Lundvall (1992) menekankan pada elemen-eleri", au, hubungan interaksi da-lam produksi, difusi pengetahuan bari.schumpeter dikenal sebagai Nabi Manajemen Inovasi (prophet of Innovation)dengan menempatkan wirausaha Inovatif sebagai

"r.t". ,"rt*l dalam perekonomian.Schumpeter juga dikenal- sebagai pelopor Ekonomi Evolusionari yang menekankanpentingnya transformasi berkeiinu-brnguo meralui produk & pasar Baru, MetodeProduksi atau transportasi Baru, dan Benfuk organisasi grru. Evolusi ekonomi meru_pakan konsekuenr,

l:*r:. dari inovasi yang merupakan sistem yang kompreks_terbukadan dinamis' Metcalfe (1995) -"nu.,luril u'purraung;jnor,uri dari teknikal, organ-isastional atau kebud ay aan sebagai f oil,.orromi Evolusionari.Kembali pada Sinas, pendekatan terbuka, dinamis dan kompleks merupakan sifatdasar yang tidak mungkinierpisahkar. i.rringg, *i.*rrv, pendekatan inovasikurangtepat disandingkan dengan reformasi, reorieritJsi uturr..ri,urisasi yang mengarah kebe-lakang' Perubahan g.opotitit dan budayalrgu_m.*f""*"*il, proses Inovasi Nasional,selain keterkaitan antar aktor dalam sinas. Lebih jauh,ittr. dan pola interaksi dalamSinas juga akan seralu berubah diluar tiga ukto. yurg o"ori* yaitu pemerintah, Akade_

t

t

1

a

&

{

,

l

'r(

-l(

ta-

T

+

rf,a

d

J(

l,q

.ird;y,

+6[

*ht

diKreya

ka

latpn

Pe

Se

Sdtid

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

ryranis"

tisek[tEmtdelksrhh&rmet

m[s

r&

nl!Lil[hIFEE

r

J

I

$

a

mik dan Sektor Swasta. sinas dipengaruhi oleh sistem politik & pemerin tahan,sisteminr-estasi dan keuangan, sistem inrormasi & komunikasi, sistem teknologi, manajemenkonflik & hukum dan sistem lain yang perlu selaras dengan dinamika masyarakat.

3- Pembentukan Budaya lnovasiPromosi inovasi didengungkan berbagai pihak rayaknya ayat yangmampu men_

ias-ab masalah perekonomian dan sehingga wajib iik.tuhri. Momentum tersebutmupakan kesempatan baik untuk melibatkL elernen fundamental yaitu masyarakat,3ryerti yang deskripsikan oleh Metcalfe (1994) yang meliiatkan Fitui perilak u (behav-rreal -feature) dalampendekatan evolusione.. p"*-urrut kebijakan diperankan sebagaihehariourist yang mencari kemajuan melalui kinerja dan teknologi untuk mencapaipcmmbuhan ekonomi.

Beaolak dari pemah aman itu maka masyarakat sebagai aktor dalam Sinas bukanffiupakan bagian inferior melainkan ,.*.rtu. Budaya'Inorrasi akan meningkatkan@a saing dan pertumbuhan ekonomi ,-".u* berkeianjutan (yossifo v, 2003). Harrersebut yang membedakan sinas canada dengan Amerika Serikat atau Australiadengan Inggris' Kebutuhan sosial budaya merr3loi lokomotif inovasi sebagai mediauntuk mencapai daya saing yang handut. outurn ti"gt up mikro, corporate cultures*ma pentingnya dengan nationar culture dalam sta'ta matro.Gambaran perbedaan konstelasi dan interakasi dalam Sinas di trndia dan vietnammEmrik untuk dipelajari. Faktor kondisi India yang diperkuat dengan surplus tenagaahli pada bidang teknologi informasi dan vietnam;d"; renovasi ekonomi oaim,idiarahkan melalui sistem sosialis. Hal ini b..p"rgu-lifuou ,istem legal dan mana-jemen konflik dimana India menerapkan Anglo Semi-efficient dan vi].irr* oengan

ryrficikasi fasilitasi tertentu. Lebih jauh braln drain yrr;;iil;iilr;;;; Negarajuuga berbeda dimana India terbantu dengan koneksi yang luas (extensive connecteddiaspora). Jeraring ahli terhubung kuat dan membant, p"rr-.upriun yung tujrru, uirri,1"ang baik dengan tingkat invasi menengah dengan keahlian yuni tiiggi. g"rueaadgn-san pengaruh masyarakat vietnam yang tersebar diluar Negara yang tidak ter-hubungkan dengan baik (extensive disionicted diospora).

Kewirausahaan dalam pendekatan institusional dalam pendekatan Sinas tidak bisartilihat hanva dari sisi bisnis. Richard cantllon y".s -.';;;L;;;[lo [".-lnorogyKen-irausahaan pada awal abad 17 membatasi pada "aru

,iiut dasar yaitu pengambilresiko (risk taker) dan tangguh Qterseverance) untukr.rercapai perubahan. pejuangrang berangkat ke *:tl perang dengan harapanterjadinya ffiffiil;'keme.oe-kaan fo..^ bermodal sifat yang pantang menyerah dan menya dari taruhan jiwa da_flam pertempuran tersebut. Melalui titik masuk ini maka stimulasi untuk menirigkatkanproponi wirausaha bukan suatu yang mustahil.Fengenalan keahlian Kewirausahaan mulai dikembangkan dengan baik pada tingkatsekolah Kejuruan d3_n

fersuruan Tinggi. Seperti, fasiliias pinjaman lunak brgi ril;;isekolah Menengah Kejuruan (snar) untuk -.-brku tupungal usaha sendiri. Merekafidak hanya mendapatkan banfuan keuangan tapi juga bimbingan pengelolaan usaha.

+

a

,{

;

),

:la-m-gar

haE[-iilIiao

blIl@[Flinh-

ag

il.

m**

63

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

Melalui program ini diharapkan jumlah lapangan kerja yang semakin luas sehinggajumlah pengangguran juga berkurang.Hal serupa juga dilakukan di Perguruan Tinggi. Universitas tertentu program ini

didukung juga melalui lembaga intermediasi didaiam universitas seperti intubator bis-nis' Seleksi proyek yang akan dibina melalui program ini dilakuku, d"rrgun ketat untukmendapatkan bakal bisnis yang baik.

Analisis ekonomi kewirausahaan dan inovasi bukan hanya merupakan perkem-bangan aplikasi dati cara pemilihan teknologi, informasi dan pasir seperti padaekonomi neoklasik. Tema ini lebih pada mikro aspek dari sistem ini dimana moti-vasi Wirausaha dan insentif untuk menciptakan nilai baru melalui pengenalan ide barudan perkembangan jejaringnya.

Namun, kewirausahaan dan inovasi juga tidak bisa hanya mengenai kebaruan(novelty) tapi juga permintaan. Ragam konsomen memiliki beragim efek dalammengadopsi sebuah gagasan baru (produk atau jasa). Lebih luas,

-aspek meso dan

makro juga diperhitungkan sebagai satu kesatuan.S indrom Ketergantungan

Perlakuan yang tidak seimbang pada Masyarakatsebagai aktor dalam Sinas akanmemperlihatkan sistem tersebut layaknya hubungan satu arah. Dalam keadaan ini Ta-man Iptek (Science and Tbchnolog,,park) merufakan fasilitas artificial yang merupa_kan kepanjangan pembuat kebijakan dan mengakibatkan retardasi ekonomi brkun p..-tumbuhan. Kreatifitas sulit diharapkan terjadi pada sebuah kelas dimana guru berbicaralebih banyak atau terlalu membatasi dinamika pelajarnya.

Pemulihan yang harus dilakukan dalam menurunkan tingkat ketergantun gan (de-pendency syndrome) yang diakibatkan kesalahan dalam menempatkan peran sosio-ekonomi dalam Sinas lebih sulit dibandingkan bekerja bersama dari awal. Akanlebih banyak investasi yang perlu dikeluarkan dengan"resiko yang lebih besar. Na-mun, keadaan ini lebih sulit dirasakan dan diukuikarena berlangsung beriringandalam jangka lebih panjang.

Kualitas penetrasi inovasi dalam masyarakat melalui program-program pemerin-tah sejak tahun 1992 - 2005 belum memberikan hasil signifilan terhairp p".to*brr-han ekonomi' Penguatan riset yang mendukung usaha -i"t o dan kecil berputar padaanggaran, teknologi, dan pasar. Pertimbangan sosio-institusional serta budaya belumdiperhitungkan dan efektifitas kebijakan diukur dalam postulasi yang tidak seimbang.Tanpa mengurangi pentingnya inovasi pada sektor Teknologi Informasi, kebutuhanpokok yang seharusnya bisa dipenuhi dengan baik melalui teknologi sedeihana belumbisa terlaksana. Pemenuhan garam nasional yang dikhawatirkan defisit terjadi disebab-kan oleh musim hu1a1 yang berkepanjangan. Indonesia juga masih melakukan imporgula' Pada tahun 2010 pemerintah mengeluark aniziniffir'gula sebanyak 450 ribu tondan masih menunggu perkembangan kondisi harga gula di pasar internasional. padakasus lain, sinar matahari yang berlimpah dengan ,.rtb". ui, yungcukup juga belumdimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan energi murah yang ramahlingkun-gan.

64

Pad

akar batnan yanmemakrnamun

-j

jaga dispenamb

ram, dar

teknolol

4. Kesi1. Pent

dariNCr

2. Fran

bans

3. Sina,

sebumakt

4. lnterperki

5. Peng

pertu

dasi ,

Daftar1. Derr

r-ieu2. Dod

agerl[ansitl' l

3. Eliassour19_

4. \[alrr elolnatio_ 10_i

5. \fetcDr:na

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

tit gga

m iniorbis-:rmfuk

rkem-i padamoti-bbaru

ianrandalam

n dan

g ekan

ini Ta-sn+a-mper-bicara

a (de-sosieAkanr. Na-ringan

nerin-mbu-r padabehrmbang.

tuhanbelumsebabimporbuton. Pada

belumrgkun-

a

)+

+

*)a

Pada abad 2I ini,Indonesia memulai penataansinas yang sesuai dengan ranah danakar bangsa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pembangu-nan yang ramah lingkungan (sustainable development). Penerapan Sinas bukan untukmemaksimalkan manfaat sumber daya untuk peningkatan pendapatan Negara sematanamun juga untuk kemajuan bersama dan bersahabat. Sehingga hutan tetap tetap ter-jaga disamping lahan sawit yang subur dan laut yang tak tercemar disekitar lokasipenambangan disamping pengurangan ketergantungan bahan pangan primer (gula, ga-ram, daging, kedelai dan beras) yang masih diimpor dengan alasan belum didukung

4. Kesimpulanl- Penerapan Sinas sebagai sebuah sistem terbuka yang dinamis merupakan akibat

dari dinamika sosio-institusional yang menyebabkan perbedaan pada setiap situs.NC dan cc berperan penting dalam pengembangan sistem tersebut.

2- Framework sosial budaya membentuk arah potensi teknologi yang akan dikem-bangkan.

3. Sinas bukan merupakan pengembangan dari sebuah proses ekonomi tapi inti darisebuah sistem dalam sebuah proses ekonomi evolusioner (konsep mikro, meso danmakro)

4. Interelasi antar aktor dan dinamika masyarakan akan menentukan ritme dan arahperkembangan Sinas.

5. Pengembangan Sinas secara komprehensif bukan hanya merupakan,alat mencapaipertumbuhan ekonomi tapi juga mampu menghindari dampak negatif seperti retar-dasi ekonomi dan sindrom ketergantungan

Daftar Pustaka1. Dewanto, A. (2004). Sistem Inovasi Nasional di Indonesia. (S. Maludin, Inter-

viewer)2- Dodgson, M., Gann, D., & Salter, A. (2008). The Business context for the Man-

agement of Technological Innovation. In M. Dodgson, D. Gann, & A. salter, TheManagement of kchnological Innovation (pp. 53-82). NewYork: Oxford Univer-sity Press Inc.

3- Eliasson, G. (1991). Deregulation, innovative entry and structural diversity as asource of stable and rapid economic growth. Journal of Evolutionary Economics ,

49 - 63.4. Maludin, S. (2010). New Balance concept: Innovative Approach in SME De-

velopment Through Knowledge Transfer System in Indonesia. Indonesian Inter-national Conference on Innovation, Entrepreneurship & Small Business, 1051- 1057.

5. Metcalfe, J. S. (1995). The Design of Order: Notes on Evolutionary Principles andDynamics of Innovation. Revue dconomique , 156T - 1583.

;I

a

r+

'

+

#

{

I

+

{}

*),

,

;I

,*

65

CopyrightCenter for Innovation

LIPI

6. Petez, C. (2003). kchnological Revolutions and Financiol Capitol: The Dynam-ics of Bubbles and Golden Age. Massachusetts: Edward Elgar iublishing, Inc.7. Potts, J. (2001). Knowledge and Market. Journal of Evolutionary Ecinomics ,413-431.

8. Potts, J. (2006). The Innovation System & Economic Evolutioz. Brisbane.9' Yossifov, V. (2003). Catalyzing an Innovation Culture. GenevejWorld Intellectual

Property Or gartization.

Safrizal Maludin, sE.rMTrM, adalah peneliti pada pusat Inovasi Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPD, Menyelesaikan pendidikan Sl pada Univeristas=Udaya-na dalam bidang studi manajemen dan pendidikkan 52 diselesaikan di The Universityof Quensland Australia. Penulis aktif dalam menyampaikan karya tulis yang terkaitdengan pengembangan inovasi.

1

66

CopyrightCenter for Innovation

LIPI