copy of copy of pbl ske 1 neoplasia(1)
DESCRIPTION
neoplasiaTRANSCRIPT
DIAGNOSISSalah diagnosis kanker payudara terhitung sebagai klaim malpraktik terbanyak. Pada wanita muda (usia 45 tahun) dengan massa payudara dan temuan mamografi ekuivokal perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dan biopsi untuk mencegah terlambat diagnosa.Anamnesis
Anamnesis untuk mendapatkan diagnosis kanker payudara harus mencakup seluruh komponen sebagai berikut:
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya2 Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge Retraksi nipple dan sejak kapan Krusta pada areola Kelainan kulit: dimpling, peau dorange, ulserasi, venektasi Perubahan warna kulit Benjolan ketiak Edema lenganb. Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesakc. Faktor-faktor risiko
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusukan
Riwayat menstruasi
Usia ketika menstruasi pertama
Keteraturan siklus menstruasi
Usia ketika menopause
Riwayat pemakaian obat hormonal
Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain
Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik Riwayat radiasi dinding dadaPemeriksaan FisikStatus GeneralisPada status generalis harus dicantumkan performance status pasien.Status Lokalis Payudara kanan dan kiri harus diperiksa. Deskripsi massa tumor mencakup: lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan batas tumor, jumlah tumor, serta terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, otot pektoralis, dan dinding dada. Perhatikan apakah terdapat perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, peau dorange, dan ulserasi. Puting dievaluasi untuk mencari adanya retraksi, erosi, krusta, atau discharge. Selain pemeriksaan payudara, harus dilakukan pula pemeriksaan kelenjar getah bening regional dan pemeriksaan pada daerah-daerah yang dicurigai metastasis ( paru, tulang, hepar, dan otak). Kelenjar getah bening yang diperiksa adalah aksila, infraklavikula, dan supraklavikula. Tentukan jumlah, ukuran, dan konsistensi kgb, serta nilai apakah kgb terfiksir satu sama lain atau terfiksir dengan jaringan sekitar.Inspeksi
Inspeksi dilakukan dalam tiga posisi: (1) kedua lengan pasien berada pada sisi tubuh pasien; (2) kedua lengan diangkat lurus ke atas; (3) kedua tangan diletakkan pada panggul. Ketiga posisi ini memperlihatkan kondisi payudara dengan dan tanpa kontraksi otot pektoralis. Yang harus dicatat pada inspeksi adalah simetrisitas, ukuran, dan bentuk payudara, adanya edema (peau dorange), retraksi putting atau kulit, dan eritema. Dengan kedua lengan diangkat lurus ke depan dalam posisi duduk, pasien membungkuk ke depan untuk melihat adanya retrakasi kulit.PalpasiSebagai bagian dari pemeriksaan fisik, payudara harus dipalpasi dengan seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan pasien dalam posisi supinasi paling baik dilakukan dengan sanggahan bantal pada hemmitoraks ipsilateral. Pemeriksa melakukan palpasi lembut dari sisi ipsilateral dan mencakup seluruh kuadran payudara. Pemeriksa melakukan palpasi menggunakan sisi palmar jari untuk menghindari pergerakan yang terlalu kuat. Payudara dapat dicupped atau molded untuk memeriksa adanya retraksi. Kemudian dilakukan pencarian limfadenopati secara sistematis. Stabilisasi bahu dengan menyangga lengan atas dan siku. Dengan palpasi lembut, seluruh limfadenopati aksila diperiksa. Dilakukan pula palpasi yang hati-hati pada KGB supraklavikula dan parasternal. Diagram payudara dan KGB regional berguna untuk mencatat lokasi, ukuran, konsistensi, bentuk, mobilitas, fiksasi, dan karakteristik lain massa payudara.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiodiagnostik
Tabel 10. Pemeriksaan Radiodiagnostik Kanker Payudara
Diharuskan (recommended)
USG payudara dan mammografi untuk tumor berukuran < 3 cm
Foto toraks
USG abdomen (hepar)
Optional (atas indikasi)
Bone scanning atau dan bone survey (bilamana sitologi + atau klinis sangat mencurigai pada lesi > 5 cm)
CT scan2
Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) Sitologi
Pemeriksaan FNAB dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga ganas. Namun pemeriksaan ini belum merupakan gold standard. Bila pasien mampu, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan Triple Diagnostic..Pemeriksaan Histopatologi (Gold Standard Diagnostic)
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan teknik potong beku dan/atau parafin. Bahan pemeriksaan histopatologi diambil melalui:
Core Biopsy
Biopsi eksisional untuk tumor berukuran < 3 cm
Biopsi insisional untuk tumor:
Operabel dengan ukuran > 3 cm sebelum operasi definitif
Inoperabel
Spesimen mastektomi diserta dengan pemeriksaan KGB
Pemeriksaan imunohistokimia: ER, PR, c-erB-2 (HER-2 neu), cathepsin-D, p53 (situasional)Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis.