contoh tpa manajemen risiko
TRANSCRIPT
MANAJEMENRISIKOdalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat JenderalCipta Karya CONTOH KASUS: PEMBANGUNAN
TEMPAT PEMROSESAN AKHIRSAMPAH (TPA)
DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN CIPTA
KARYA
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Undang-Undang No 1 Tahun 2004 Pasal 58 Ayat 1:
Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi,dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur danmenyelenggarakan sistem pengendalian intern dilingkungan pemerintahan secara menyeluruh
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008 Pasal 7:
Kepemimpinan yang kondusif ditunjukkan denganmempertimbangkan risiko dalam pengambilankeputusan
DASARHUKUM
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Surat Edaran Menteri PUPR No 04/SE/M/2021:
Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatuperistiwa atau kejadian yang dapat mengganggupencapaian tujuan organisasi
Manajemen Risiko adalah suatu prosesmengidentifikasi, menilai, mengelola, danmengendalikan peristiwa atau situasi potensial untukmemberikan keyakinan memadai tentang pencapaiantujuan organisasi
DEFINISI
Ruang lingkup, konteks, kriteria
Pem
anta
uan d
an Tinja
uanK
omun
ika
si d
an
Kon
sult
asi
Pencatatan & Pelaporan
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Evaluasi Risiko
Penilaian Risiko
Respon Risiko
PROSES MANAJEMENRISIKO
Contoh RisikodalamKehidupanSehari-hari
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
INDIKATOR/TUJUANDATANG KE KANTOR SEBELUM JAM 8 PAGI
KEGIATANBERANGKAT KE KANTOR SETIAP PAGI
Dilakukan setiap WFO sajaKondisi keuangan terbatas (tidak bisa naik ojol ke kantor atau pindahtempat tinggal)Setiap terlambat 1 menit harus megganti bekerja lebih lama 2 menitSetiap terlambat lebih dari 15 menit akan kena tegur atasan danpotong gaji
MENENTUKAN RUANG LINGKUP
Laki-lakiSingleSehatHobi Nonton FilmTidak Memiliki Kendaraan PribadiTinggal Sendiri di Kos-kosan 40 km
KONTEKS INTERNAL
dari Kantor
Tinggal di JakartaMelewati Istana NegaraSetiap hari harus naik busway
KONTEKS EKSTERNAL
KRITERIA RISIKORisiko yang bersedia untuk diambil adalah risiko yangmenyebabkan keterlambatan maksimal 15 menit. Lebih dariitu harus dilakukan pengendalian
Contoh RisikodalamKehidupanSehari-hari
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
IDENTIFIKASI RISIKOHal-hal yang dapat menyebabkan terlambat sampai kantor:
Nonton film sampailarut malamTidak memasang alarm
Bangun KesianganPenyebab: Maintenance tidak baik
Busway RusakPenyebab:
Hujan derasKiriman dari Bogor
BanjirPenyebab:
Demonstrasi di depanIstana Negara
Penutupan jalanPenyebab:
Ada mobil rusakJalanan berlubang
MacetPenyebab:
Contoh RisikodalamKehidupanSehari-hari
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
ANALISIS RISIKOMenentukan level kemungkinan dan dampak:
Kemungkinan terjadiseringDampaknya signifikan
Bangun Kesiangan
LEVEL RISIKO TINGGI
Kemungkinan terjadi rendahDampaknya tinggi
Busway Rusak
LEVEL RISIKO SEDANG
Kemungkinan terjadi rendahDampaknya rendah
Banjir
LEVEL RISIKO RENDAH
Kemungkinan terjadisedangDampaknya sedang
Penutupan jalan
LEVEL RISIKO SEDANGKemungkinan terjadi sedangDampaknya rendah
Macet
LEVEL RISIKO RENDAH
Contoh RisikodalamKehidupanSehari-hari
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
EVALUASI RISIKOMenentukan prioritas risiko yang akan dilakukan pengendalian:
Bangun Kesiangan
Busway Rusak
Banjir
Penutupan jalan
Macet
1
2
3
4
5Tidak dilakukan pengendaliankarena bukan merupakan prioritas
Dilakukan pengendaliankarena merupakan prioritas
Contoh RisikodalamKehidupanSehari-hari
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
MITIGASI RISIKOMelakukan pengendalian untuk mencegah terjadinyapenyebab risiko:
Tidak nonton film sampai larut malamMemasang alarmMematikan alat elektronik sebelum tidurTidak makan dan minum sebelum tidur
BANGUN KESIANGANMENGURANGI KEMUNGKINAN
Mencari info lalu lintas sebelum berangkatJika ada berita penutupan jalan, berangkatlebih pagiMemahami lokasi jalan alternatif
PENUTUPAN JALANMENGURANGI DAMPAK
Sumber risiko dari pihak eksternal, selainMENERIMA RISIKO dapat dilakukanmitigasi dengan mencari alternatifkendaraan lain sebagi pengganti Busway
Busway Rusak
Dengan melakukan proses-proses di atas, makatujuan yang ditentukan di awal yaitu datang kekantor tepat waktu dapat terwujud
MANAJEMENRISIKO DALAMPEMBANGUNANTPA
Pembangunan TPA merupakan salah satu output kegiatan yang dilakukandalam memenuhi sasaran kegiatan Direktorat Sanitasi yaitu meningkatnyakontribusi pemenuhan akses sanitasi pada kegiatan Penyelenggaraan sanitasiyang layak (Renstra DJCK 2020-2024)
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah(TPA) adalah tempat untukmemproses dan mengembalikansampah ke media lingkungan
Manajem
en Risiko
dalam
Pelaksanaan Tugas
diLingkungan Direktorat Jenderal C
ipta Karya
Selesai dalam waktu 12 bulan (Januari - Desember 2022)Kapasitas untuk 50,000 KKKualitas sesuai dengan kontrakAnggaran yang disediakan: Rp 100,000,000,000,-
Nama Kegiatan: Pembangunan TPA Sampah Regional Kota X
Indikator Keberhasilan / Tujuan:
Proses Pekerjaan
PERENCANAANUMUM
Rencana Induk
Studi Kelayakan
Perencanaan Teknisdan ManajemenPersampahan
PELAKSANAAN
Perencanaan Prasaranadan Sarana TPA
Persiapan Pembangunan
Pembangunan
PENYELESAIAN
Proses Evaluasi
Proses Audit
Serah Terima denganPemerintah Daerah
MENENTUKANTUJUAN
Komunikasi danKonsultasi
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi dengantujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman risiko
Konsultasi adalah aktivitas untuk mencari informasi danumpan balik untuk mendukun pengambilan keputusan
Dilakukan sepanjang proses kegiatan
RAPAT BERKALA: setiap hari rabu setiap awal bulan (12 kali)
SOSIALISASI: kepada karyawan balai (Januari 2022); kepada masyarakat dan pemerintah daerah (Februari 2022, Maret 2022,April 2022);kepada pekerja di lokasi (Maret 2022, Mei 2022, Juli 2022, September2022);
RAPAT INSIDENTIL: bila diperlukan
DISKUSI KELOMPOK TERARAH: dengan Penyedia Jasa (Maret 2022);
Perumusan RuangLingkup, Konteks,dan Kriteria
RUANG LINGKUP
Kegiatan: Pembangunan TPA Sampah Regional di Kota X Target layanan: 50,000 kepala keluargaDaerah layanan: kab A, kab B, dan sebagian kab C di Kota X, Provinsi Waktu Pelaksanaan: 12 Bulan (Januari 2022 - Desember 2022)Anggaran: Rp100,000,000,000,-Dilaksanakan oleh PPK Sanitasi Balai PPW Provinsi ZNama PPK: Ir. Budi Siswanto, M.T.NIP PPK: 198001012000121004
Anggota UPR: Kepala Satker dan/atau PPKAnggaran untuk pelaksanaan Manajemen Risiko: Rp50,000,000,-
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tujuan: menyesuaikan proses manajemen risiko,mengaktifkan penilaian risiko yang efektif dan respon risikoyang memadai
Perumusan RuangLingkup, Konteks,dan Kriteria
PENENTUAN KONTEKS
INTERNAL: budaya kerja: I-PrOVEkualitas dan kuantitas SDM: memadaijumlah anggaran: Rp100,000,000,000,-komitmen pimpinan: memadaiperaturan yang digunakan: Permen PUPR No 03 Tahun 2013Jenis Pengadaan: Penyedia JasaMetode Pengadaan: TenderStakeholder Internal: Direktur Jenderal, Direktur Sanitasi, Kepala Balai, Ka Satker,PPK, Pegawai, Inspektorat Jenderal, Direktorat Kepatuhan Intern, dll
EKSTERNAL: kesiapan pemerintah daerah: perlu dipastikanpenerimaan masyarakat: perlu dipastikansituasi politik: terkendalisituasi ekonomi: terdampak Pandemisituasi sosial: terkendalikondisi pandemi covid: diprediksi akan mempengaruhi pelaksanaan (perlu dilakukanpengendalian)Kompetensi Penyedia Jasa: memiliki track record yang baikStakeholder lain: perlu dipastikanManajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas di
Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tujuan: menyesuaikan proses manajemen risiko,mengaktifkan penilaian risiko yang efektif dan respon risikoyang memadai
Perumusan RuangLingkup, Konteks,dan Kriteria
KRITERIA RISIKO
Risiko yang dapat diambil oleh organisasi adalah risiko denganleval rendah dan sangat rendah (risiko yang masuk pada kotakwarna hijau dan hijau muda). Untuk risiko dengan level sedang,tinggi, dan sangat tinggi (risiko yang masuk pada kotak warnakuning, orange, dan merah) harus dilakukan pengendalian
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tujuan: menyesuaikan prosesmanajemen risiko, mengaktifkanpenilaian risiko yang efektif dan responrisiko yang memadai
PenilaianRisiko
IDENTIFIKASI RISIKO (1)
Penolakan masyarakatMitigasi: melakukan komunikasi yang intensif dengan masyarakat sekitar
Penyediaan Lahan terhambatPemerintah Daerah tidak sanggup mengelolaPembangunan TPA tidak sesuai dengan rencana tata kelola kotaPembangunan TPA tidak sesuai dengan kebutuhan
Mitigasi: Readiness Criteria
Hasil pekerjaan tidak sesuai kontrakMitigasi: pengecekan secara berkala dan menyeluruh oleh pihak-pihak yangkompeten di bidangnya
Pekerja proyek terpapar Covid-19Mitigasi: sosialisasi protokol kesehatan secara berkala; pakta integritas bagiPenyedia jasa untuk senantiasa melaksanakan protokol kesehatan
MASALAH YANG PERNAH TERJADI PADA KEGIATAN SEBELUMNYA:
adalah proses menyeluruh dari identifikasirisiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.
Dilakukan dengan mendata masalah yangpernah terjadi, membaca kembali laporanaudit, identifikasi risiko pada seluruh tahapkegiatan
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
PenilaianRisiko
IDENTIFIKASI RISIKO (2)
Rencana pembangunan TPA tidak sesuai dengan rencana pengembangankotaPembangunan TPA tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakatPembangunan TPA tidak sesuai dengan sasaran outputProses 3R (reduce, reuse, recycle) belum berjalan dengan maksimalProses pengadaan lahan TPA terhambatTPA yang dibangun tidak layak secara ekonomiPemerintah Daerah tidak memiliki rencana sumber dana untuk operasional TPATarif retribusi yang direncakan tidak terjangkau oleh masyarakatMuncul penolakan dari masyarakatPengetahuan mengenai lokasi proyek yang kurang memadaiKontrak yang dibuat tidak baikPerhitungan biaya tidak sesuai dengan kebutuhanRencana desain yang dibuat tidak baikProses penyusunan AMDAL terhambatDan lain-lain
RISIKO SESUAI TAHAPAN KEGIATAN
RISIKO DALAM TAHAP PERENCANAAN
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
IDENTIFIKASI RISIKO (3)
Tingginya jumlah pekerja yang terpapar Virus Covid-19Material tidak tersediaPengiriman material terhambatKekurangan pekerja yang kompetenArus kas yang tidak lancarKecelakaan pada lokasi kerjaKerusakan lingkungan akibat pekerjaanPekerjaan terganggu cuacaKerusakan material atau peralatanKehilangan material atau peralatanKenaikan harga material yang tidak terdugaPerubahan desain secara tiba-tibaPenolakan masyarakatPerubahan peraturan pemerintahDan lain-lain
RISIKO SESUAI TAHAPAN KEGIATAN
RISIKO DALAM TAHAP PELAKSANAAN
PenilaianRisiko
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
IDENTIFIKASI RISIKO (4)
Kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan kontrakPekerjaan terlambatPenyerahan aset ke Pemerintah Daerah terhambatPenolakan masyarakatDokumen pekerjaan tidak lengkapProses pembayaran terhambatProses audit terhambatKorupsi anggaran pembangunanDan lain-lain
RISIKO SESUAI TAHAPAN KEGIATAN
RISIKO DALAM TAHAP PENYELESAIAN
PenilaianRisiko
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
PenilaianRisiko Reputasi
Kinerja
Kecelakaan Kerja
Keuangan
Kurang komunikasi dansosialisasi denganmasyarakat sekitar
Perubahan IklimPengaruh musim
Munculnya varian baruRendahnya tingkatvaksinasiRendahnya pelaksanaanprotokol kesehatan
Material tidak tersediaKetidakpahamanmembaca desainFaktor kesengajaan
Pernyataan Risiko PenyebabKategori Risiko
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaan terganggucuaca buruk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaan tidaksesuai dengankontrak
Kinerja Keputusan PemerintahPerubahan peraturanPemerintah
Menentukan kategori risiko darisetiap pernyataan risiko yangdiidentifikasi, kemudian mencaripenyebabnya dan dampaknya
Menentukan penyebab dandampak dapat melihatpengalaman sebelumnya atauberkonsultasi dengan pihak-pihakterkait
Hilangnya kepercayaanstakeholder akibat beritaburuk yang muncul
Terganggunyapelaksanaan pekerjaan
Kekurangan pekerjaakibat sakitKeterlambatanpelaksanaan pekerjaan
Kerugian negaraMengganggukebermanfaatan asetKasus hukum
Dampak
Perubahan desain danperubahan anggaran
Identifikasi Risiko (5)
1
2
3
4
5
PenilaianRisiko Hampir Pasti Terjadi
Nilai 5
Sering Terjadi
Nilai 4Hampir Pasti Terjadi
Nilai 5
Kadang Terjadi
Nilai 3
Sangat Signifikan
Nilai 5
Moderat
Nilai 3Sangat Signifikan
Nilai 5
Sangat Signifikan
Nilai 5
Pernyataan Risiko Level DampakLevel Kemungkinan
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaan terganggucuaca buruk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaan tidaksesuai dengankontrak
Hampir Tidak Terjadi
Nilai 1Minor
Nilai 2
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Analisis Risiko 1 menentukan levelkemungkinan dan dampak risikoyang melekat pada risiko denganasumsi belum ada pengendalianyang dilakukan sama sekali
Tinggi (25)
Nilai 5
Tinggi (16)
Nilai 4Sangat Tinggi (25)
Nilai 5
Sangat Tinggi (22)
Nilai 5
Level Risiko
Sangat Rendah (3)
Nilai 1
Analisis Risiko 1
1
2
3
4
5 Perubahan peraturanPemerintah
PenilaianRisiko
Analisis Risiko 1 menentukan levelkemungkinan dan dampak risikoyang melekat pada risiko denganasumsi belum ada pengendalianyang dilakukan sama sekali
Analisis Risiko 1
Garis Toleransi
PenilaianRisiko Kadang Terjadi
Nilai 3
Sering Terjadi
Nilai 4
Sering Terjadi
Nilai 4
Jarang Terjadi
Nilai 2
Signifikan
Nilai 4
Moderat
Nilai 3
Moderat
Nilai 3
Minor
Nilai 2
PernyataanRisiko
Level Dampak
LevelKemungkinan
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaanterganggu cuacaburuk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaantidak sesuaidengan kontrak
Hampir TidakTerjadi
Nilai 1
PerubahanPeraturanPemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Analisis Risiko 2 menentukanlevel kemungkinan dan dampakrisiko setelah dilakukanpengendalian yang selama initelah dilakukan.
Tinggi (17)
Nilai 4
Tinggi (16)
Nilai 4
Tinggi (16)
Nilai 4
Rendah (7)
Nilai 2
Level Risiko
Analisis Risiko 2
Pengendalianyang ada
Melakukankomunikasi dgnmasyarakat
Belum ada
PembentukansatgaspencegahanCovid-19
Pengawasansecara rutin danmenyeluruh
Tidak diperlukan
1
2
3
4
5
Memadai/Belum
Belum
Belum
Belum
Sudah
Sudah Minor
Nilai 2SangatRendah (3)
Nilai 1
PenilaianRisiko
Analisis Risiko 2
Garis Toleransi
Analisis Risiko 2 menentukanlevel kemungkinan dan dampakrisiko setelah dilakukanpengendalian yang selama initelah dilakukan.
PenilaianRisiko
Pernyataan Risiko
Muncul penolakan dari masyarakat
Pekerjaan terganggu cuaca buruk
Tingginya jumlah pekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaan tidak sesuaidengan kontrak
Perubahan Peraturan Pemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Evaluasi risiko menentukanprioritas risiko berdasarkanbesaran level risiko
Tinggi (17)
Nilai 4
Tinggi (16)
Nilai 4
Tinggi (16)
Nilai 4
Rendah (7)
Nilai 2
Level Risiko
Evaluasi Risiko
1
2
3
4
5SangatRendah (3)
Nilai 1
1
Prioritas
3
2
4
5
ResponRisiko
Pernyataan Risiko
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaanterganggu cuacaburuk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaantidak sesuaidengan kontrak
PerubahanPeraturanPemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mengurangi KemungkinanMengurangi DampakMembagi RisikoMenghindari RisikoMenerima Risiko
Respon risiko memilih tindakanapa yang akan dilakukan kepadarisiko terkait denganpertimbangan kemampuanorganisasi dan prioritas risikoUrutan respon risiko adalah:
1.2.3.4.5.
MengurangiKemungkinan
MengurangiDampak
MengurangiKemungkinandan Dampak
MengurangiKemungkinan
Respon Risiko
Respon Risiko
1
2
3
4
5MenerimaRisiko
Melakukan komunikasi dansosialisasi dengan lebih intensif
Melakukan penjadwalanpekerjaan mengikuti aturanmusim dan ramalan cuaca
Melakukan sosialisasi secaraberkala bagi pekerja danmempekerjakan pekerja yangsudah divaksin saja
Melakukan pengawasan denganlebih intensif
Inovasi yang Akan Dilakukan
Tidak diperlukan pengendalian
MitigasiRisiko
Pernyataan Risiko
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaanterganggu cuacaburuk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaantidak sesuaidengan kontrak
PerubahanPeraturanPemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mitigas risiko diperlukan jikasetelah dilakukan inovasipengendalian, risiko yang telahdiidentifikasi atau risiko lain ttapterjadi. Jika ini terjadi, kitalakukan tindakan yang dapatmengurangi dampak risiko agartidak semakin mengganggukeberhasilan pencapaian tujuan
Melakukan dialog persuasif dengan masyarakat
Penambahan klausul hujan / cuaca buruk padaadendum kontrak agar dapat diberikan dispensasiperpanjangan waktu
Penghentian kegiatan konstruksi sementara untukmenghentikan penyebaran
Melakukan tindakan hukum jika ada tendensikesengajaan dari penyedia jasa
Mitigasi Risiko
Mitigasi Risiko
1
2
3
4
5Membuat addendum kontrak segera untukmengakomodir perubahan yang ditetapkan
Pemantauan dan Tinjauan dilakukanuntuk memastikan implemetasiManajemen Risiko berjaan secaraefektif sesuai dengan rencana danmemberikan umpan balik bagipenyempurnaan proses ManajemenRisiko
Melihat apakah ada risiko yang belum teridentifikasiterjadi. Catat sebagai bahan evaluasi dan identifikasirisiko periode selanjutnya
Melihat dan mencatat risiko apa saja yangterjadi pada seluruh tahapan pelaksanaan
Your Organization Name | SDG Progress Report 2025
Pemantauandan Tinjauan
Melihat apakah proses pengendalian yang sudahdilakukan memberikan pengaruh pada level dampakrisiko yang terjadi
Hasil pemantauan dituangkan dalam LaporaPenerapan Manajemen Risiko dan dilaporkan setiaptiga bulan sekali
Memastikan respon risiko berjalan dengan baikdan tanpa hambatan
PencatatandanPelaporan
Pernyataan Risiko
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaanterganggu cuacaburuk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaantidak sesuaidengan kontrak
PerubahanPeraturanPemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tidak Terjadi
Terjadi namundampak tidaksignifikan
Terjadi namunjumlahnya sedikit dandampak tidak besar
Tidak terjadi
Hasil Pemantauan
Laporan
1
2
3
4
5Tidak Terjadi
Munculnya pihak-pihak tidakbertanggung jawab yangmemanfaatkan kegiatan
Perubahan iklim menyebabkancuaca tidak teratur sehinggamenyulitkan perencanaan
Munculnya varian baru yangbelum diketahui karakteristiknya
Proses pengawasan terkendalaPPKM
Hambatan
Tidak ada hambatan
MonitoringRisiko Hampir Tidak
Terjadi
Nilai 1Kadang Terjadi
Nilai 3
Jarang Terjadi
Nilai 2
Hampir TidakTerjadi
Nilai 1
TidakSignifikan
Nilai 1Minor
Nilai 2
Moderat
Nilai 3
TidakSignifikan
Nilai 1
PernyataanRisiko
Level Dampak
LevelKemungkinan
Muncul penolakandari masyarakat
Pekerjaanterganggu cuacaburuk
Tingginya jumlahpekerja yangterpapar Covid-19
Hasil pekerjaantidak sesuaidengan kontrak
Hampir TidakTerjadi
Nilai 1
PerubahanPeraturanPemerintah
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Tugas diLingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Analisis Risiko 3 menentukanlevel kemungkinan dan dampakrisiko setelah dilakukan inovasipengendalian yang telahdilakukan. Analisis risiko inidilakukan sepanjang tahapan
SangatRendah (1)
Nilai 1Rendah (8)
Nilai 2
Rendah (10)
Nilai 2
SangatRendah (1)
Nilai 1
Level Risiko
Analisis Risiko 3
InovasiPengendalian
Melakukankomunikasi dgnlebih intensif
Penjadwalanmenurut musim danramalan cuaca
Melakukansosialisasi secaraberkala
Pengawasansecara lebihintensif
Tidak diperlukan
1
2
3
4
5
Memadai/Belum
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah Minor
Nilai 2SangatRendah (3)
Nilai 1
PenilaianRisiko
Analisis Risiko 2
Garis Toleransi
Analisis Risiko 2 menentukanlevel kemungkinan dan dampakrisiko setelah dilakukanpengendalian yang selama initelah dilakukan.
TERIMA KASIH