contoh tor

17
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN DATABASE LAHAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI TAHUN ANGGARAN 2013 PUSAT DATA DAN INFORMASI KETRANSMIGRASIAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI KEMETERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Upload: aom-krisdinar-dindin

Post on 08-Feb-2016

597 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KAKA DATA BASE LAHAN

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

PENYUSUNAN DATABASE LAHAN

PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

TAHUN ANGGARAN 2013

PUSAT DATA DAN INFORMASI KETRANSMIGRASIAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI

KEMETERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Hal – 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan transmigrasi yang obyektif dan rasional serta berbasis

sumberdaya lokal, mutlak memerlukan suatu database permukiman

transmigrasi yang masih dibina. Database tersebut berfungsi sebagai

landasan untuk menetapkan: pengembangan komoditi yang sesuai,

penataan dan pelestarian lingkungan, pola pemberdayaan masyarakat, dan

resolusi-resolusi terhadap permasalahan yang berkembang di permukiman.

Selain itu database tersebut bisa digunakan untuk memantau

perkembangan permukiman transmigrasi dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Permukiman transmigrasi bina tersebut mencakup permukiman

transmigrasi berumur lima tahun (T+5) atau kurang serta permukiman yang

telah berumur lebih dari lima tahun (T>5). Sedangkan menurut tematiknya,

mencakup database lahan, sarana dan prasarana serta database sosial

ekonomi. Lingkup pekerjaan kali ini adalah database lahan, sarana dan

prasarana serta database sosial ekonomi pada permukiman transmigrasi

yang berumur T+1 sampai dengan T>5.

Sejak tahun 2010, Pusdatintrans sudah mulai merintis penyusunan

database berdimensi spasial. Artinya, setiap fenomena itu bukan hanya

bisa disajikan dalam bentuk data statistik dan figural saja, melainkan dapat

diterakan pada ruang-ruang mana saja terjadi fenomena yang

diinformasikan. Misalnya, di antara 300 KK dalam suatu permukiman

transmigrasi, terdapat 25 KK yang tidak bisa melakukan usahatani

sepanjang tahun, karena lahan usahataninya senantiasa tergenang selama

4-6 minggu setiap kali musim penghujan; maka fenomena yang dialami

oleh 25 KK itu bisa dilihat lokasinya secara tepat dalam sebuah peta yang

dapat dibaca dengan mudah.

Karena informasi diolah dari kumpulan data, sementara hukum “garbage in

garbage out” itu selalu berlaku dalam setiap pemrosesan data; maka untuk

memperoleh informasi seperti itu diperlukan sumber data yang aktual.

Sumber data aktual itu adalah sebuah foto ortogonal yang menggambarkan

kondisi terkini lokasi (kondisi tahun berjalan atau setahun sebelumnya, bagi

Hal – 2

permukiman transmigrasi T+1 adalah kondisi sudah terbangunnya

permukiman transmigrasi secara sempurna). Berdasarkan penelusuran

awal, archive citra satelit beresolusi tinggi dengan tingkat keawanan kurang

dari 5% tidak tersedia secara merata pada seluruh permukiman

transmigrasi bina. Karena itu, foto udara small format yang diambil pada

tahun penyusunan ditetapkan sebagai sumber informasi untuk menyusun

database lahan.

Penggunaan teknologi Foto Udara Small Format dengan UAV (unmanned

vehicle) lazim digunakan dalam berbagai pekerjaan inventarisasi

sumberdaya alam di dunia pemetaan akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan

metode ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain: biaya operasional

yang cukup murah untuk area yang tidak terlalu luas, peralatan yang cukup

portable, dan cepat untuk mendapatkan data. Peralatan utama pada

system ini adalah :

Wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle/Pesawat Terbang Tanpa

Awak dan dikendalikan dengan AutoPilot)

Digital Kamera resolusi tinggi terkalibrasi.

Sistem Navigasi.

Sistem Penentu Posisi (GPS Geodetik) untuk Ground Control

Point.

Dibandingkan dengan pemetaan fotogrametri konvensional, pemetaan

menggunakan Foto Udara Small Format memiliki berbagai distorsi yang

menyebabkan ketidakakuratan produk akhir. Untuk menghasilkan data

spasial yang reliable, maka pendekatan fotogrametri atau yang biasa

disebut Small Format Aerial Photogrammetry (SFAPm) wajib dilakukan;

sehingga metode ini sangat potensial dimanfaatkan untuk penyediaan data

spasial, antara lain berupa foto udara, ortofoto, mosaik ortofoto, dan peta

garis.

Prinsip utama pada metode (SFAPm) adalah identifikasi, pemodelan, dan

koreksi berbagai distorsi yang terdapat pada SFAPm dengan pendekatan

fotogrametri. Distorsi utama tersebut adalah nilai instrinsik kamera berserta

kestabilannya dan perubahan posisi dan orientasi pusat proyeksi kamera

setiap pemotretan akibat gerakan wahana. Nilai instrinsik kamera

ditentukan dengan cara kalibrasi kamera secara in-flight sedangkan

perubahan posisi dan orientasi pusat proyeksi dihitung dengan space

resection. Hasil kajian menunjukkan bahwa untuk aplikasi yang menuntut

akurasi posisi yang baik, misal menghasilkan ortofoto atau peta garis, maka

Hal – 3

distorsi geometrik yang disebabkan oleh sistem lensa dan gerakan wahana

wajib dilibatkan dalam komputasi.

Sedangkan untuk aplikasi yang menekankan pada ekstraksi informasi

tematik tanpa persyaratan ketelitian posisi, maka distorsi geometrik yang

disebabkan oleh sistem lensa dan gerakan wahana dapat diabaikan dalam

komputasi.

1.2. Maksud dan Tujuan

1. Maksud dari kegiatan ini adalah mewujudkan suatu database lahan

permukiman transmigran yang komprehensif dan aplikatif.

2. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah membuat Informasi

Lahan yang berisi database lahan, sarana dan prasarana permukiman

serta sosial ekonomi (perkembangan lokasi permukiman transmigrasi)

yang sudah ditempatkan di lokasi permukiman transmigrasi berbasis

Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS) yang menunjukkan

perkembangan aktual permukiman transmigrasi sejak masa

penempatan.

1.3. Target Sasaran

Terwujudnya database lahan di seluruh permukiman transmigrasi yang

masih dalam pembinaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

1.4. Nama Organisasi Pengadaan Barang/Jasa

Satuan Kerja Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian, Badan Penelitian

Pengembangan dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

1.5. Sumber Pendanaan

Sumber dana yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan ini

sepenuhnya dibebankan pada APBN – DIPA Satuan Kerja Pusat Data dan

Informasi Ketransmigrasian Tahun Anggaran 2013

Hal – 4

1.6. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan penyusunan database lahan permukiman

transmigrasi meliputi:

1. Pembuatan Peta Foto (skala 1:5.000).

2. Pembuatan Peta Dasar (skala 1:5.000).

3. Pembuatan basis data spasial dan atribut, meliputi :

- Basis data spasial (skala 1:5.000) :

Peta Penggunaan Lahan Eksisting

Peta Peruntukan Lahan.

Peta Permasalahan Lahan.

Peta Sarana dan Prasarana.

Peta Satuan Peta Lahan (SPL)

- Basis data atribut :

Basis data Kesesuaian Lahan sesuai dengan Petunjuk

Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Balai

Penelitian Tanah, 2003).

Basis data penggunaan lahan.

Basis data peruntukan lahan

Basis data permasalahan lahan.

Basis data sarana dan prasarana.

Basis data perkembangan lokasi permukiman transmigrasi.

4. Rekomendasi untuk pendayagunaan lahan, sarana prasarana, dan

sosial ekonomi.

Hal – 5

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Metodologi

a. Survei udara atau pengambilan foto dilakukan dengan menggunakan

pesawat terbang tanpa awak dan menggunakan jenis kamera digital

small format (terkalibrasi) dengan resolusi maximum 15 cm. Kamera

dilengkapi Gyro Stabilizer untuk mendapatkan foto udara tegak

(vertikal). Pemotretan udara dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan sebagai berikut:

Menggunakan pesawat terbang tanpa awak (UAV) yang

dikendalikan secara autopilot dan GPS;

Menggunakan kamera digital terkalibrasi resolusi tinggi;

Bebas awan;

Overlap minimum 60% ± 5%;

Sidelap minimum 20% ± 5%.

b. Pengukuran Titik Kontrol dengan sebaran yang merata dan memenuhi

syarat untuk pembuatan peta garis skala 1:5.000 dan sistem proyeksi

menggunakan sistem proyeksi UTM (Universal Transverse Mercartor)

dan acuan pada WGS84 – EGM2008.

c. Untuk kepentingan Identifikasi objek di permukaan bumi foto udara yang

dihasilkan harus mampu mengidentifikasi objek di skala 1 : 1.000.

d. Pengolahan Foto Udara dilakukan secara Fotogrametri menggunakan

titik kontrol yang sudah diukur menggunakan GPS tipe geodetik.

e. Melakukan Interpretasi dan digitasi obyek.

f. Survei lapangan, yang mencakup pengecekan toponimi, survey

penggunaan lahan, survey penguasaan lahan, survey permasalahan

lahan, survai kesesuaian lahan dan survey kondisi eksisting

sarana/prasarana serta survey sosial ekonomi.

g. Penyusunan Database Lahan Permukiman Transmigrasi, yang nantinya

oleh Pusdatintrans akan dituangkan kedalam Sistem Informasi

Geografis (GIS) yang dimiliki oleh Pusdatintrans.

Hal – 6

2.2. Tahapan Pelaksanaan

a. Tahap persiapan pelaksanaan kegiatan meliputi:

- Persiapan administrasi kegiatan.

- Persiapan personil.

- Melakukan kajian-kajian data sekunder, antara lain hasil studi

Rencana Tata Ruang Satuan Pemukiman (RTSP), hasil

pembangunan fisik dalam peta As Build Drawing (ABD), hasil

studi Rencana Teknis Pembinaan (Rentekbin), peta geologi, peta

rupa bumi, peta topografi, peta tanah, dan lain sebagainya.

- Menentukan areal kajian (AOI, area of interest) yang diketahui

dengan jelas posisi geografiknya.

b. Tahapan kegiatan Pemotretan Udara Resolusi Tinggi secara garis

besar tahapannya sebagai berikut :

- Persiapan.

- Survei pendahuluan.

- Perencanaan jalur terbang & lokasi Ground Control Point.

- Pemasangan GCP dan premark sekaligus pengukuran GPS

dengan GPS geodetik.

- Pemotretan udara dengan menggunakan UAV/Pesawat Terbang

Tanpa Awak (PTTA).

c. Tahapan survey lapang, antara lain meliputi:

- Survey toponimi

- Survey batas permukiman transmigrasi. Dalam tahap ini

dilakukan penentuan titik koordinat batas keliling lokasi

permukiman transmigrasi dengan menggunakan GPS Handheld.

- Survey kesesuaian lahan.

- Survey pendataan lahan dan kepemilikannya, meliputi :

Survey penguasaan lahan.

Survey permasalahan lahan.

Survey penggunaan lahan eksisting.

Survey peruntukan lahan.

- Survey batas lahan; dalam tahap ini dilakukan survey penentuan

titik koordinat batas lahan yang meliputi :

Survey penggunaan lahan.

Survey peruntukan lahan.

Survey permasalahan lahan.

Hal – 7

- Survey sarana dan prasarana (melalukan inventarisasi kondisi

eksisting sarana dan prasarana, antara lain meliputi Fasilitas

Umum, Sekolah, Balai Desa, Gudang Unit, Rumah Petugas,

Rumah Transmigran, Jalan, Jembatan, Gorong-gorong.

Inventarisasi prasana jalan meliputi jalan penghubung, jalan

poros dan jalan desa).

- Dalam melakukan survey sarana prasarana dilengkapi dengan

penentuan titik koordinat sarpras dan dokumentasi visual (foto

digital) dengan menggunakan camera digital yang ber GPS (geo

tagging). Untuk setiap titik pengamatan dilakukan dari tiga sudut

yang berbeda.

- Survey sosial ekonomi. Dalam melakukan survey sosial ekonomi

mengacu formulir monografi permukiman transmigrasi seperti

terlampir. (Lampiran 1)

- Disamping itu, melakukan pendataan seluruh transmigran di

lokasi, meliputi alamat rumah (nomor rumah), nama kepala dan

anggota keluarga, umur, pendidikan, agama, asal transmigran,

tahun penempatan transmigran, budidaya lahan pekarangan dan

lahan usaha. (Lampiran 2)

d. Tahapan pelaksanaan kegiatan studio, meliputi:

- Pengolahan fotogrametri.

- Intrepretasi dan digitasi obyek.

- Analisis kesesuaian lahan dengan memanfaatkan data dari

laboratorium.

- Proses kartografi.

- Penyusunan data spasial dengan data hasil survey dalam format

GIS. Penyusunan data spasial dari data hasil survey.

- Penggabungan/ kodesifikasi data atribut/ spasial dengan

Kodesifikasi Format Server GIS. (Lampiran 3)

e. Tahap akhir kegiatan ini adalah penyusunan pelaporan dari hasil

pelaksanaan pekerjaan penyusunan database lahan permukiman

transmigrasi yang akan dipresentasikan di Pusdatintrans.

2.3. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Database Lahan Permukiman

Transmigrasi dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) bulan pada Tahun

Anggaran 2013, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

Hal – 8

NO URAIAN KEGIATAN BULAN KE

I II III IV V

1. Tahap Persiapan

- Persiapan admninistrasi kegiatan

- Penyusunan Personil

- Menyusun Rencana Kegiatan

- Penyusunan Laporan Pendahuluan

- Presentasi Laporan Pendahuluan

2. Pengambilan Foto

- Survei pendahuluan

- Perencanaan jalur terbang & lokasi

Ground Control Point (GCP)

- Pemasangan GCP dan premark sekali-

gus pengukuran GPS dengan GPS

geodetik

- Pemotretan udara

3. Survey Lapangan

- Penyiapan Blow Up mosaik Foto Udara

- Delineasi Lahan

- Survey Lapangan (pendataan lahan dan

kepemilikan, sarana dan prasarana,

sosian ekonomi)

4. Pelaksaan Kegiatan Studio

- Pengolahan Fotogrametri

- Intrepretasi dan digitasi obyek

- Pengolahan Data survey lapangan

(kesesuaian lahan, pendataan lahan dan

kepemilikan, sarana dan prasarana,

sosial ekonomi)

- Proses Kartografi

- Penyusunan data hasil survey menjadi

data atribut/spasial dalam format GIS

- Penggabungan/kodesifikasi data

atribut/spasial dengan Kodesifikasi

Format Server GIS

5. Penyusunan Laporan & Plot Peta &

Presentasi Hasil

- Pencetakan peta (foto dan garis)

- Penyusunan Laporan

- Presentasi Hasil Kegiatan

6. Penyerahan Produk Akhir

- Peta (foto dan garis) + Laporan + CD

Hal – 9

2.4. Tenaga Ahli

Dalam pelaksanaannya kegiatan Penyusunan Database Lahan Pemukiman

Transmigrasi ini dilakukan dengan cara kerjasama dengan pihak ketiga.

Kualifikasi tenaga ahli dalam kegiatan Penyusunan Database Lahan

Pemukiman Transmigrasi dan perkiraan orang bulan (Man-Month) tenaga

ahli tersebut adalah sebagai berikut :

No Personil Pendi-

dikan

Penga-

laman

Jumlah

Orang

Man-

Month

TENAGA AHLI

1. Ketua Tim/Ahli Pemetaan Digital/GIS S1 > 8 th 1 5

2. Ahli Ilmu Tanah S1 > 6 th 1 5

3. Ahli Sosial Ekonomi S1 > 6 th 1 4

4. Ahli Teknik Sipil (Jalan) S1 > 6 th 1 4

5. Ahli Fotogrametri S1 > 6 th 1 4

TENAGA PENDUKUNG

4. Operator GIS (Database Spasial) D3 > 4 th 3 9

5. Operator Fotogrametri (Pengolah Foto

Udara)

D3 > 4 th 2 6

Tim Survey Lahan :

6. Surveyor Tanah Qualified 2 4

7. Surveyor Jalan (Sarana Prasarana) Qualified 2 4

8. Surveyor Sosek Qualified 2 4

Tim Foto Udara :

9. Pilot Pesawat Remote Qualified 1 2

10. Teknisi Pesawat Remoter Qualified 1 2

11. Surveyor GPS Qualified 3 6

Hal – 10

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing tenaga ahli tersebut

adalah:

1. Ahli Pemetaan Digital (GIS) sebagai Team Leader

Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 8 tahun, yang

mengenal dan menguasai seluk-beluk teknis maupun teoritis Foto udara

dan Sistem Informasi Geografis.

2. Ahli Ilmu Tanah

Sarjana Ilmu Tanah yang cakap dan berpengalaman dalam bidang

survai tanah minimal 6 tahun.

3. Ahli Sosial Ekonomi

Sarjana Sosial atau Ekonomi yang cakap dan berpengalaman dalam

bidang sosial ekonomi di permukiman transmigrasi minimal 6 tahun.

4. Ahli Teknik Sipil (Jalan)

Sarjana Teknik Sipil (Jalan) yang cakap dan berpengalaman dalam

melakukan inventarisasi kondisi sarana dan prasarana (jalan)

permukiman transmigrasi minimal 6 tahun.

5. Ahli Fotogrametri

Sarjana Teknik Geodesi atau sarjana Geografi, yang cakap dan

berpengalaman dalam bidang fotogrametri minimal 6 tahun.

6. Tenaga Pendukung, yang terdiri dari:

- Operator GIS (Database Spasial), D3 Teknik Geodesi atau jurusan

lain yang cakap dalam intepretasi foto udara dan/atau citra satelit

dan berpengalaman selama 4 tahun.

- Operator Fotogrametri (Pengolah Foto Udara), D3 Teknik

Geodesi atau jurusan lain yang cakap dan berpengalaman dalam

bidang fotogrametri digital selama 4 tahun.

- Tim Survey Lahan, antara lain terdiri dari surveyor tanah, surveyor

sarana prasana dan surveyor sosial ekonomi.

- Tim Foto Udara, terdiri dari pilot pesawat remote (UAV), teknisi

pesawat remote dan surveyor GPS

Hal – 11

2.5. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan Penyusunan Database Lahan

Permukiman Transmigrasi ini haruslah memenuhi standar dalam

mendukung pekerjaan yang akan dilaksanakan baik dari segi waktu

maupun kemampuan pengolahan. Peralatan yang dipergunakan terdiri dari

perangkat keras dan perangkat lunak yang biasa digunakan dalam

kegiatan foto udara dan GIS.

Secara garis besar spesifikasi minimum peralatan yang digunakan

minimum adalah sebagai berikut :

No Peralatan Yang Digunakan Keterangan

1. Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA),

menggunakan kamera digital small format

(terkalibrasi) dengan resolusi 15 cm. Dilengkapi

dengan Gyro stabilizer.

Autopilot dan GPS

2. Receiver GPS Type Geodetik

3. GPS Navigasi

4. Camera Digital ber GPS (geo tagging)

5. Software Pengolahan Data GPS dengan syarat

sejenis dengan receiver yang digunakan

6. Komputer Pengolahan Data , dengan spesifikasi

minimal :

- Pentium Core 2 Duo

- Monitor Grafis 20 inch

- RAM Minimum 4 GB

7. Software AutoCAD Map

8. Software Fotogrametri

9. Software Pemrograman GIS

10. Printer Laser A4

11. Printer Colur A3

12. Digital Pecission Plotter Colour A0

Hal – 12

BAB III

PRODUK YANG DIHASILKAN

3.1. Produk Yang Dihasilkan

1. Hard copy Peta Foto Lahan di Permukiman Transmigrasi, skala 1:5.000

sebanyak 8 (delapan) rangkap.

2. Soft copy Peta Dasar (skala 1 : 5.000) meliputi layer:

Layer jalan

Layer sungai

Layer bangunan

Layer batas permukiman transmigrasi

3. Hard copy Peta Tematik Lahan di Permukiman Transmigrasi, sebanyak

8 (delapan) rangkap (skala 1 : 5.000), yang terdiri dari:

Satuan Peta Lahan (SPL)

Peta Penggunaan Lahan : Sawah, Tanaman Pangan, Kebun

Campuran, Kebun Sejenis, Semak Belukar, Hutan, Tambak atau

Empang, Rawa.

Peta Peruntukan Lahan : Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I,

Lahan Usaha II, Lahan Fasilitas Umum, Lahan Kuburan, dan

sebagainya.

Peta Sarana dan Prasarana: Fasilitas Umum, Jalan, Jembatan,

Gorong-gorong. Jalan ditunjukkan jenis permukaan dan

kondisinya. Jembatan dan Gorong-gorong disebutkan jenis

konstruksi dan kondisinya.

Peta Masalah Lahan antara lain : Reclaiming tanah oleh pihak

lain bukan transmigran, hak LU I dan/atau LU II yang belum

dibagi, bahaya banjir temporer dan bahan induk sangat masam

(pirit) dangkal. (Semua bahaya ini akan menghalangi

transmigran untuk bisa beraktifitas ekonomi secara optimal).

4. Basis Data Lahan yang meliputi:

Basis data Kesesuaian Lahan sesuai dengan Petunjuk Teknis

Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Balai Penelitian

Tanah, 2003).

Basis data penggunaan lahan.

Basis data sarana dan prasarana.

Hal – 13

Basis data permasalahan lahan.

Basis data perkembangan lokasi permukiman transmigrasi.

5. Soft copy Peta Kesesuaian Lahan untuk seluruh komoditi yang diminta.

6. Analisis dan Rekomendasi yang meliputi:

Lahan

- Intensitas pendayagunaan sumberdaya lahan: Lahan

Pekarangan, Lahan Usaha I, Lahan Usaha II, dan lainnya.

- Pengembangan pertanian: teknologi budidaya, konservasi,

dan pemilihan komoditi.

- Permasalahan lahan: lapisan olah, kesuburan, banjir

musiman, konflik lahan, ketersediaan lahan, ketersediaan

air bersih dan potensi permasalahan yang dimungkinkan

timbul .

Sarana dan Prasarana

- Gorong-gorong dan jembatan: jumlah, dimensi, dan mutu.

- Jalan: dimensi, jenis permukaan, dan mutu.

- Persepsi mutu prasarana perhubungan.

- Ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana permukiman.

7. Dokumen hasil survei pendataan di lokasi, meliputi monografi lokasi

permukiman transmigrasi (lampiran 1) dan pendataan seluruh

transmigran (lampiran 2) diserahkan ke Pusdatintrans.

3.2. Biaya dan Lokasi

Biaya kegiatan Penyusunan Database Lahan Permukiman Transmigrasi

sebesar Rp. 8.625.100.000,- (Delapan Milyar Enam Ratus Dua Puluh Lima

Juta Seratus Ribu Rupiah) untuk sepuluh paket yang ditampung dalam

DIPA Satker Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian Tahun 2013

dengan rincian sebagai berikut :

No Lokasi Volume Harga Satuan Rp.)

1 4 lokasi di Provinsi Aceh 1 Paket 871.200.000

2 4 lokasi di Provinsi Sumatera Selatan 1 Paket 800.100.000

3 4 lokasi di Provinsi Kalimantan Barat 1 Paket 840.600.000

4 4 lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah 1 Paket 807.300.000

5 4 lokasi di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo 1 Paket 893.700.000

6 4 lokasi di Provinsi Sulawesi Tengah 1 Paket 878.700.000

7 4 lokasi di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 1 Paket 832.500.000

Hal – 14

No Lokasi Volume Harga Satuan Rp.)

8 4 lokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara 1 Paket 828.900.000

9 4 lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku 1 Paket 951.300.000

10 4 lokasi di Provinsi Maluku Utara 1 Paket 920.800.000

Lokasi pekerjaan Penyusunan Database Lahan Permukiman Transmigrasi

dilaksanakan di Lokasi Transmigrasi yang masih dibina dapat dilihat pada

lampiran. (Lampiran 3)

Hal – 15

BAB IV

PELAPORAN

1. Laporan Pendahuluan. Laporan ini berisi rencana pelaksanaan pekerjaan

secara mendalam, termasuk metode pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini

diserahkan sebanyak 5 (lima) buku selambat-lambatnya 14 hari setelah

penandatanganan kontrak. Laporan Pendahuluan yang berisi rencana

kerja dari penyedia jasa dipresentasikan di lingkungan Pusat Data dan

Informasi Ketransmigrasian dengan dihadiri unit teknis terkait.

2. Laporan Kemajuan. Laporan ini berisi kemajuan pekerjaan teknis yang

sudah dilaksanakan. Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) buku

setelah pelaksanaan pekerjaan lapangan selesai dikerjakan.

3. Konsep Laporan Akhir (Draft Laporan Akhir). Laporan ini berisi data

lapang, analisis dan rekomendasi, yang menurut persepsi konsultan

sudah bersifat “final”. Laporan disajikan per lokasi permukiman

transmigrasi yang disurvey. Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima)

buku dan selambat-lambatnya disampaikan pada akhir bulan ketiga.

Laporan ini akan dipresentasikan di lingkungan Pusat Data dan Informasi

Ketransmigrasian dengan dihadiri unit teknis terkait guna mendapatkan

masukan penyempurnaannya.

4. Laporan Akhir. Laporan disajikan per lokasi permukiman transmigrasi

yang disurvey dilampiri dengan peta foto dan peta tematik dari masing-

masing lokasi. Laporan ini berisi penyempurnaan dari Konsep Laporan

Akhir yang sudah dipresentasikan dihadapan pemberi pekerjaan dengan

memperhatikan hasil masukan dari peserta.

5. Laporan Eksekutif (Execituve Summary), merupakan ringkasan dari

Laporan Akhir yang sudah disempurnakan.

6. Laporan Akhir terdiri dari :

Album Peta Foto Lokasi Permukiman Transmigrasi Skala 1:5.000,

sebanyak 8 (delapan) rangkap.

Laporan Akhir, Laporan Eksekutif dan Album Peta Tematik (Peta

Satuan Peta Lahan (SPL), Peta Penggunaan Lahan, Peta Peruntukan

Lahan, Peta Sarana Prasarana dan Peta Permasalahan) yang

dimasukkan ke dalam box Laporan Akhir dari masing-masing lokasi

permukiman transmigrasi sebanyak 8 (delapan) rangkap.

Hal – 16

DVD yang berisi Peta Foto dan Peta Tematik (dalam format SHP dan

mxd) serta Laporan Akhir sebanyak 8 (delapan) rangkap.

Sistematika pelaporan terlampir. (Lampiran 4)

Jakarta, Januari 2013

Pejabat Pembuat Komitmen Pusat data dan Informasi Ketransmigrasian

Drs. Suparman, MM. NIP. 19580528 198603 1 002