contoh power point hasil penelitian
TRANSCRIPT
HASIL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI HUMOR MELALUI PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN
PADA SISWA KELAS V SDN SUDIRMAN IIKECAMATAN UJUNG PANDANG
KOTA MAKASSAR
MARDIANA104704508
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2014
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Sudirman II pada aspek
menulis narasi
Kenyataan
Harapan
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V berada di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V
adalah 56,6 belum mencapai KKM yang telah
ditetapkan
Faktor Penyebab Masalah
Guru :Metode mengajar guru masih kurang efektif untuk mampu memancing ide-ide siswa dalam mengembangkan gagasannya sehingga para siswa masih banyak yang mengalami kesulitan untuk menciptakan suatu karangan narasi yang baik.
Siswa :Siswa mengalami banyak kesulitan dalam mencari ide, bagaimana mengawali sebuah karangan, menuangkan, dan mengembangkannya ke dalam bentuk karangan narasi yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan metode peta pkiran dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi humor pada siswa kelas V di SD Negeri Sudirman II Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar?
1. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan penerapan metode peta pikiran pada siswa kelas V SD Negeri Sudirman II Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis : Bagi akademisi atau lembaga
pendidikan Bagi peneliti lainnya
2. Manfaat Praktis : Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah
Bab II. Kajian Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis Tindakan
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajara. Pengertian Hasil Belajarb. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar
2. Pembelajaran Menulisa. Pengertian Menulisb. Jenis-jenis Menulisc. Pembelajaran Menulis di
SD
3. Karangan Narasia. Pengertian Narasib. Jenis Narasic. Unsur Narasid. Penilaian Karangan
Narasi
4. Humor
a. Pengertian Humor
b. Fungsi Humor
c. Sifat dan Ciri Humor
d. Jenis-jenis Humor
5. Metode Peta Pikiran
a. Pengertian Metode Peta Pikiran
b. Karakteristik Metode Peta Pikiran
c. Keunggulan Metode Peta Pikiran
d. Penerapan Metode Peta Pikiran dalam Pembelajaran
Menulis Narasi
B. Kerangka Pikir
Rendahnya kemampuan menulis narasi siswa
kelas V
Penerapan Metode Peta Pikiran
Kemampuan Menulis Narasi humor Siswa Kelas V Meningkat
GURU SISWA
C. Hipotesis Tindakan
Jika metode peta pikiran diterapkan
dalam pembelajaran, maka kemampuan
menulis narasi humor siswa kelas V SDN
Sudirman II Kecamatan Ujung Pandang
Kota Makassar akan meningkat
Bab III. Metode Penelitian
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan Jenis Penelitian
Kualitatif
Penelitian
Tindakan Kelas
(PTK)
B. Fokus Penelitian
1. Penerapan metode peta pikiran dalam pembelajaran menulis narasi humor
2. Hasil belajar menulis narasi humor siswa kelas V setelah diterapkan metode Peta Pikiran
C. Setting dan Subjek Penelitian
Setting Penelitian : SD Negeri Sudirman II
Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar
Subjek Penelitian : 40 Siswa kelas V
D. Rancangan Tindakan
Perencanaan
Refleksi Pengamatan
PelaksanaanPerencanaan
Refleksi Pengamatan
Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II
Siklus N
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Dokumentasi
Observasi
Tes
F. Teknik Analisis Data
Deskriptif Kualitatif
Indikator Keberhasilan
Dari segi proses ditandai dengan meningkatnya
aktivitas proses belajar dan mengajar guru yang
mencapai kategori Baik (B)
Dari segi hasil, penerapan metode Peta Pikiran
dikatakan berhasil apabila 70% siswa mendapat
nilai 70 ke atas
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Paparan Data siklus ITindakan Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada Senin, 27 Januari 2014 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2014. Hasil penelitian pada Siklus I menemukan bahwa:
Aktivitas mengajar guru berada pada kategori cukup (C) dengan persentase keberhasilan mencapai 66,6%.
Aktivitas belajar siswa berada pada kategori baik (B), persentase mencapai 83,5%.
Hasil belajar siswa secara klasikal berada pada kategori cukup (C) dengan nilai rata-rata 65,37. Persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 50%.
2. Paparan Data siklus IITindakan Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada Senin, 10 Februari 2014 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Jumat, 14 Februari 2014. Hasil penelitian pada Siklus II menemukan bahwa:
Aktivitas mengajar guru berada pada kategori baik (B) dengan persentase keberhasilan mencapai 83,33%.
Aktivitas belajar siswa berada pada kategori sangat baik (SB), persentase mencapai 96,3%.
Hasil belajar siswa secara klasikal berada pada kategori cukup (C) dengan nilai rata-rata 68. Persentase ketuntasan mencapai belajar klasikal 60%, atau meningkat 10% dari Siklus I.
3. Paparan Data Siklus IIITindakan Siklus III dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2014 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Jumat, 7 Maret 2014. Hasil penelitian pada Siklus I menemukan bahwa:
Aktivitas mengajar guru berada pada kategori sangat baik (SB) dengan persentase keberhasilan mencapai 96,6%.
Aktivitas belajar siswa berada pada kategori sangat baik (SB), persentase mencapai 96,3%.
Hasil belajar siswa secara klasikal berada pada kategori baik (B) dengan nilai rata-rata 72,12. Persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 72,5%.
B. Pembahasan
Siklus I
Hasil tes yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa dari 40 siswa, hanya 20 siswa (50%) yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70 dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 65,37 atau dalam skala deskriptif dikategorikan cukup (C). Sehingga secara klasikal hasil belajar siswa dalam menulis narasi humor masih rendah karena siswa yang memenuhi KKM belum mencapai 70%.
Siklus II
Pada siklus II, hasil tes kemampuan siswa dalam menulis narasi humor mencapai nilai rata-rata kelas 68 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 60% yang memenuhi KKM ≥70, yang berarti keberhasilan pada siklus II ini berada pada kategori cukup (C). Pada dasarnya terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 2,63 dengan persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 10% dari siklus I, akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan pembelajaran secara klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini.
Siklus III
Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus III setelah penerapan metode peta pikiran dalam menulis narasi humor mencapai nilai rata-rata 72,12 dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 72,5%. Dalam skala deskriptif nilai tersebut berada pada kategori baik (B). Mengacu pada indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dinyatakan berhasil karena 72,5% siswa telah memenuhi KKM ≥70.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, disimpulkan bahwa melalui penerapan metode peta pikiran kemampuan menulis narasi humor siswa kelas V SD Negeri Sudirman II Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar dapat meningkat.
B. Saran1. Pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan
metode peta pikiran perlu dilengkapi dengan penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik .
2. Sebaiknya dalam penerapan metode peta pikiran pada jumlah subjek penelitian yang banyak, guru perlu membentuk kelompok diskusi dan memerhatikan alokasi waktu belajar secara efisien sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik.
3. Diharapkan kepada peneliti lain dalam bidang kependidikan agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode peta pikiran karena dapat merangsang kreatifitas dan hasil belajar siswa.
Wassalamu’alaikum wr.wb