contoh laporan pendampingan prakrin

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Pendampingan SMK merupakan salah satu model program yang ditawarkan oleh pihak Direktorat Pembinaan SMK bekerja sama dengan Perguruan Tinggi sebagai upaya untuk menguatkan SMK yang ada di Indonesia. Model Pendampingan SMK yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, apabila dilihat dari sisi tingkat kemanfaatan sangat dirasakan baik oleh mahasiswa pelaksana program. Apabila melihat dari hasil pelaksanaan program pendampingan yang telah dilakukan oleh mahasiswa UPI, ternyata melalui program ini mampu memecahkan permasalahan di SMK yang masih mengalami berbagai hambatan diantaranya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk kelompok mata jaar produktif sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan oleh SMK, penyediaan bahan ajar, media pembelajaran, buku sumber bagi siswa dan guru serta penguatan program-program ekstrakulikuler. Dampak dari hasil tersebut, banyak pihak SMK yang dijadikan lokasi pendampingan mahasiswa, melalui perguruan tinggi mengusulkan kembali untuk mendapatkan bantuan program yang sama. Selain itu ada juga SMK-SMK baru yang menginginkan untuk mendapatkan program pendampingan yang dilakukan oleh pihak SMK mitra. Berkenaan dengan itu tampaknya program Pendampingan SMK yang dilakukan oleh mahasiswa, perlu adanya perluasan wilayah SMK dan penambahan jumlah mahasiswa yang terlibat.

Upload: edi-jhool

Post on 20-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan pendamping prakrin

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Program Pendampingan SMK merupakan salah satu model program yang ditawarkan oleh

pihak Direktorat Pembinaan SMK bekerja sama dengan Perguruan Tinggi sebagai upaya

untuk menguatkan SMK yang ada di Indonesia. Model Pendampingan SMK yang dilakukan

oleh mahasiswa tersebut, apabila dilihat dari sisi tingkat kemanfaatan sangat dirasakan baik

oleh mahasiswa pelaksana program.

Apabila melihat dari hasil pelaksanaan program pendampingan yang telah dilakukan oleh

mahasiswa UPI, ternyata melalui program ini mampu memecahkan permasalahan di SMK

yang masih mengalami berbagai hambatan diantaranya dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar untuk kelompok mata jaar produktif sesuai dengan program keahlian yang

dikembangkan oleh SMK, penyediaan bahan ajar, media pembelajaran, buku sumber bagi

siswa dan guru serta penguatan program-program ekstrakulikuler. Dampak dari hasil tersebut,

banyak pihak SMK yang dijadikan lokasi pendampingan mahasiswa, melalui perguruan

tinggi mengusulkan kembali untuk mendapatkan bantuan program yang sama. Selain itu ada

juga SMK-SMK baru yang menginginkan untuk mendapatkan program pendampingan yang

dilakukan oleh pihak SMK mitra. Berkenaan dengan itu tampaknya program Pendampingan

SMK yang dilakukan oleh mahasiswa, perlu adanya perluasan wilayah SMK dan

penambahan jumlah mahasiswa yang terlibat.

Selain itu upaya untuk menguatkan SMK sejak tahun 2006 Direktorat Pembinaan SMK telah

melaksanakan berbagai program antara lain pemberian bantuan sarana dan prasarana dan

peralatan praktik siswa. Adanya penambahan sarana dan prasarana yang diberikan ke SMK,

perlu didukung dengan SDM guru yang memadai. Data riil yang ada unutk guru mata

pelajaran produktif (program keahlian) ternyata masih terbatas. Kekurangan guru produktif

terjadi di SMK-SMK, apalagi untuk SMKN yang baru.

Berkenaan dengan hal tersebut upaya konkrit untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

SMK-SMK tersebut, pada tahun 2008 ini Direktorat Pembinaan SMK telah mengalokasikan

dana Program Bantuan Pendampingan SMK oleh mahasiswa melalui kerja sama dengan

Perguruan Tinggi yang relevan. Program ini akan dititikberatkan pada program

pemberdayaan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang menyelenggarakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

Page 2: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai sebuah universitas yang memiliki komitmen

terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, merasa perlu untuk membantu program ini

secara maksimal. Hal ini sesuai dengan visi, misi dan Renstra UPI tahun 2006-2010 yang

memfokuskan pada pengembangan berbagai ilmu kependidikan dan non kependidikan.

Apabila dilihat untuk kebijakan dalam bidang pendidikan UPI menjabarkan 10 program

diantaranya adalah mengembangkan kerja sama kelembagaan untuk meningkatkan mutu

sumber daya manusia pada tingkat lokal, nasional, dan internasional. Penjabaran dari

program tersebut didukung oleh fakultas yang ada di UPI.

Program Pendampingan SMK sangat relevan dengan program yang menjadi program untuk

bidang pendidikan mengacu pada Renstra tahun 2006-2010. Sejumlah kepakaran mahasiswa

yang dibutuhkan untuk program Pendampingan SMK terdapat Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang memang secara langsung berkaitan dengan

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di SMK.

Universitas Pendidikan Indonesia melalui LPPM, telah melakukan kerja sama dengan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dirjen Mandikdasmen Depdiknas untuk

program Pendampingan SMK di Provinsi Jawa Barat, Bengkulu dan Bangka Belitung.

Jumlah mahasiswa yang terlibat 90 mahasiswa. Program ini merupakan program yang apabila

dilihat dari sisi pembelajaran bagi mahasiswa merupakan pengalaman yang sangat berharga

di dalam mendewasakan mahasiswa dan membuka kerja sama serta peluang kerja untuk

sebagai guru produktif di SMK. Selain itu bahwa manfaat dari pelaksanaan program

pendampingan SMK, khususnya yang dilakukan oleh mahasiswa UPI sangat dirasakan oleh

pihak sekolah/Dinas Kab, Kota dan Provinsi. Dimana secara konkrit pihak sekolah

mendapatkan bantuan guru produktif selama satu semester, sehingga proses belajar mengajar

dapat diperkuat dan mutu pembelajaran dapat ditingkatkan. Manfaat yang dirasakan oleh

sekolah yaitu peningkatan manajemen sekolah yang dirasakan ada perbaikan dengan adanya

mahasiswa UPI yang mendapatkan tugas dari Direktorat Pembinaan SMK untuk

melaksanakan program pendampingan SMK.

B.   Tujuan

Tujuan Umum

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari Pendampingan SMK Tahun 2010/2011 adalah:

Page 3: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

1. Membantu meningkatkan proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) pada SMKN

yang masih kekurangan tenaga pengajar khususnya tenaga pengajar untuk mata

diklat kelompok produktif di provinsi yang ada di Indonesia.

2. Memberikan layanan pendampingan oleh mahasiswa UPI peserta Program

Pendampingan SMK tahun 2010/2011, dalam hal :

–       Peningkatan manajemen SMK lokasi pendampingan

–       Peningkatan kualitas penyelenggaraan KBM

–       Peningkatan program-program ekstrakulikuler SMK

1. Membantu peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah kejuruan di

Kabupaten/Kota di dalam memenuhi kebutuhan tenaga tingkat menengah yang

profesional dan memiliki keahlian yang bermutu.

2. Tujuan khusus

sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai pada Program Pendampingan SMK Tahap I

Tahun 2010/2011 ini adalah:

1. Membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK yang

dijadikan lokasi sasaran pendampingan Tahun 2010/2011 oleh mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk program keahlian yang

dibutuhkan oleh SMK mitra.

2. Melanjutkan program untuk meningkatkan manajemen sekolah dalam hal:

–       Penataan sistem administrasi sekolah

–       Penataan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium di SMK lokasi pendampingan

–       Pembenahan media pembelajaran

–       Penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

–       Pengembangan kegiatan ekstrakulikuler

–       Mengidentifikasi permasalahan dan kendala sebagai faktor penyebab terhambatnya

peningkatan mutu pembelajaran di SMK sasaran

–       Membantu untuk meningkatkan hasil Ujian Nasional SMK

C.    Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan dari pelaksanaan pendampingan SMK ini adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya mahasiswa/alumni yang memiliki kompetensi sebagai tenaga

pendidik kelompok mata pelajaran produktif di SMK-SMK yang masih

mengalami kekurangan tenaga pendidik

2. Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih baik

Page 4: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

3. Meningkatnya manajemen SMK dalam hal administrasi sekolah, penataan

perpustakaan, penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, pembenahan

media belajar dan pengembangan kegiatan ekstrakulikuler

4. Meningkatnya citra SMK yang menjadi binaan mahasiswa UPI

D.   Sasaran Kegiatan

1.      Siswa-siswi

Siswa – siswi SMK Negeri 3 Bengkulu dengan jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan

Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

2.      Lokasi Kegiatan

Di SMK Negeri 3 Bengkulu, Jalan Jati No.42 Sawah Lebar, Kota Bengkulu, Provinsi

Bengkulu.

Page 5: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

BAB II

PROFIL SEKOLAH

A.   Gambaran Lokasi

1.      Profil SMK Negeri 3 Bengkulu

Nama

Sekolah

: SMK Negeri 3 Bengkulu

NSS : 331266001001

NPSN : 10702431

Status

Sekolah

: Negeri

PBM : Pagi dan Siang

Alamat

Sekolah

: Jalan Jati No.42, Kelurahan Sawah

Lebar, Kecamatan Ratu Samban

Telp./Fax : (0736)

Kota : Bengkulu

Provinsi : Bengkulu

SK Pendirian

Sekolah

Nomor : No.0208/O/1980

Tanggal : 30 Agustus 1980

 

2.      Visi

Terwujudnya lulusan yang berkualitas, mampu bersaing secara global dan berwawasan

lingkungan.

3.      Misi

1. Meningkatkan IMTAQ dan etos kerja yang kompetitif dan intensif pada warga

sekolah.

Page 6: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

2. Mengoptimalkan KBM yang berorientasi pada pencapaian kompetensi

berstandar internasional.

3. Mengembangkan belajar kreatif, berbasis ICT, berjiwaenterphrenuer dan

berwawasan lingkungan.

4. Meningkatkan sinergi dengan stakeholder.

4.      Tujuan

1. Memperluas dan memberikan pelayanan yang memuaskan bidang pendidikan

dan pelatihan.

2. Memperkuat daya saing lulusan sebagai antisipasi memasuki pasar global.

3. Meningkatkan kualitas SDM sekolah yaitu kualitas zikir dan kualitas fikir serta

berakhlak mulia.

4. Meningkatkan kompetensi untuk mencapai akuntabilitas kinerja sekolah.

5. Memperluas jaringan kerja dengan dunia usaha dan industri.

5.      Sasaran

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas.

2. Meningkatnya permintaan  dan daya terima lulusan oleh dunia usaha dan

industri.

3. Memberikan kepuasan kepada pemakai atau pemanfaatan lulusan.

4. Terwujudnya tenaga lulusan yang professional.

5. Mendapatkan kesempatan yang luas untuk diterima oleh dunia usaha dan

industri.

B.   Program Keahlian yang dikembangkan

SMK Negeri 3 Bengkulu kelompok Pariwisata yang terdiri dari 6 Program Keahlian, yaitu:

1. Tata Busana,

2. Tata Kecantikan,

3. Tata Boga,

4. Akomodasi Perhotelan,

5. Usaha Perjalanan Wisata, dan

6. Teknik Komputer Jaringan.

C.    SDM yang Ada di Sekolah

1.      Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bengkulu

Kepala Sekolah                                  : Dra. Rosmayetti,MM

Wakil-Wakil Kepala Sekolah

Page 7: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Waka Kurikulum                                 : Dra. Nurleli

Waka Kesiswaan                                 : M. Teguh Saputra, SE

Waka Sarana Prasarana                       : Hermiyati, S.Pd

Waka Humas                                       : Rismaiti, S.Pd

Waka Manajemen Mutu                      : Eva Yuliarzi, M.Pd

Ketua Program Satuan Kompetensi

Akomodasi Perhotelan                        : Epriadi

Tata Boga                                            : Dra. Armiyati

Tata Kecantikan                                  : Murti Asmara Dewi, S.Pd

Tata Busana                                        : Zalrita, S.Pd

Teknik Komputer Jaringan                 : Supin, S.Pd

Usaha Perjalanan Wisata                     : Dra. Dewi Susilawati

Kepala Tata Usaha                           : Irwan Armedi, S.Pd

2.      Data Guru dan Karyawan

Terlampir.

D.    Data Siswa

Terlampir.

E.     Program Pengembangan Sekolah

1.      Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan di SMK Negeri 3 Bengkulu antara lain :

1. Paskibra

2. PIKRR

3. Teater

4. Voli

5. ROHIS

6. Basket

7. Futsal

8. PMR

2.      Spesifikasi Keunggulan :

1. Keunggulan Dibidang Akademik

1. Unggul dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar / Pendidikan dan Latihan

2. Unggul dalam kualitas lulusan

3. Unggul dalam penyerapan lulusan di dunia kerja dan dunia industri

2. Keunggulan Dibidang Non Akademik

Page 8: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

1. Unggul dalam penampilan gedung sekolah dan kebersihan serta keindahan

lingkungan sekolah

2. Unggul dalam pembinaan kesiswaan

3. Unggul dalam penerapan tata tertib sekolah

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM PENDAMPINGAN SMK

A.   Manajemen Sekolah

1.      Penataan Sistem Administrasi Sekolah

Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan dan kerja sama anggota organisasi serta

unsur-unsur lainnya menjadi efektif dan efesien. Secara sadar atau tidak, setiap orang selalu

terpaut dengan suatu jenis administrasi, sebab pada dasarnya administrasi itu selalu berurusan

dengan tujuan bersama, cara – cara orang bekerja, pemanfaatan sumber- sumber yang ada

secara efektif dan efesien.

              Tujuan

Tujuan Manajemen Sekolah yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 3 Bengkulu  diantaranya untuk :

Penataan administrasi berupa pembuatan daftar inventarisasi peralatan dan

perlengkapan dan penyusunan daftar keluar masuk/peminjaman barang

Pembenahan media pembelajaran

Penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

              Strategi dan Pendekatan

Strategi dan pendekatan manajemen sekolah di SMKN 3 Bengkulu dilakukan dengan cara

ikut aktif dalam pelaksanaan administrasi kegiatan harian dan program kerja sekolah,

pendataan perlengkapan dan peralatan, serta penyusunan daftar keluar masuk atau

peminjaman barang di kantor TKJ.

              Sasaran Program

Sasaran Program manajemen Sekolah di SMKN 3 Bengkulu adalah pelaksanaan kegiatan

harian berupa pelaksanaan piket di kantor dan absensi siswa.

Materi Kegiatan

Materi kegiatan  manajemen sekolah yang dilaksanakan di SMKN 3 Bengkulu ini  meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Piket Harian

Pelaksanaan dan pencatatan absen/kehadiran siswa

Pendataan/inventarisasi perlengkapan dan peralatan laboratorium

Page 9: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Pembuatan daftar keluar masuk dan peminjaman barang di laboratorium

Langkah-langkah Kegiatan

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Melihat keadaan sekolah dan lingkungan sekitar terutama pelaksanaan

manajemen sekolah

Beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekolah termasuk Kepala

Sekolah, Dewan Guru, dan staff Tata Usaha

Mengidentifikasi program yang sekiranya dapat berjalan dengan melihat kodisi

sekolah.

Melakukan kegiatan manajemen sekolah.

Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Sekolah.

Menyusun laporan pengembangan pendampingan SMK sebagai informasi awal

pada panitia pusat

Menyusun laporan akhir pendampingan SMK sebagai hasil dari kegiatan yang

telah dilakukan

2.      Pembenahan Media Pembelajaran

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan

kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigm

masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada

informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber

informasilainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu bidang

yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah

bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi

dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan,

yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana

penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri.

Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil

yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media

mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber

belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan

Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa

jenis :

1. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,

seperti tape recorder.

Page 10: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

2. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam

wujud visual.

3. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke

dalam dua jenis

1)      audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.

2)      Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang

bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

3.      Penataan Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat

Selain kesiapan fisik dan mental, suasana belajar mengajar juga harus didukung dengan

kondisi lingkungan yang bersih. Pasalnya, dalam suasana demikian, kita dapat lebih

konsentrasi melakukan pembelajaran. Siswa dapat lebih mudah memahami materi yang

diberikan, gurupun dapat lebih rileks memberikan materi belajar kepada siswa.

Menjaga lingkungan sekolah dari sampah atau polusi udara, memberikan banyak efek positif.

Tak hanya dalam kegiatan dan belajar mengajar, tetapi dalam  pengelolaan lingkungan  sudah

mendukung program pemerintah untuk mengantisipasi global warming.

Karena SMKN 3 Bengkulu merupakan sekolah yang dalam masa renovasi, jadi penataan

lingkungan sekolah yang bersih dan sehat masih belum optimal. Ini dikarenakan belum

selesainya proses pembangunan gedung baru yang rencananya masih banyak dibangun.

Walaupun demikian ada usaha dari sekolah dalam mengupayakan dan menciptakan penataan

lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, diantara yaitu mengadakan kegiatan jumat bersih

dan piket harian untuk tiap kelas

Bukan hanya itu, dengan adanya kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan menjaga

kebersihan sekolah juga memberi pembinaan edukatif kepada siswa, betapa besarnya peran

lingkungan dalam kehidupan, serta apa yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan agar

tetap bersih dan sehat.

 

 

 

B.   Kegiatan Belajar Mengajar

Penyusunan RPP

Tujuan

Tujuan penyusunan RPP adalah untuk :

Page 11: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

1)   Memberi kesempatan kepada pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang interaktif 

dan dapat digunakan untuk mengeksplorasi semua potensi kecakapan majemuk (multiple

intellegencis) yang dimiliki setiap peserta didik.

2)   Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta  didik, kemampuan pendidik,  dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

3)   Mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran.

4)   Mempermudah pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, sebagai input guna perbaikan

pada penyusunan RPP selanjutnya (improvement proses).

Manfaat

1)   Meningkatkan kemampuan guru  dalam merancang pembelajaran sebagai bagian dari

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru.

2)   Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan pembelajaran,

materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang akan digunakan  telah direncanakan 

dengan berbagai pertimbangan.

3)   Meningkatkan rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran, karena seluruh proses

sudah direncanakan dengan baik.

Prinsip Pengembangan RPP

RPP disusun berdasarkan rancangan yang terdapat pada silabus atau dengan kata lain RPP

merupakan uraian lebih lanjut dari silabus.  Oleh karena itu prinsip pengembangan silabus

juga merupakan prinsip pengembangan RPP yaitu:

1) Ilmiah

2) Relevan

3) Sistematis

4) Konsisten

5) Memadai

6) Aktual dan kontekstual

7) Fleksibel

8) Menyeluruh

Penyusunan RPP

RPP disusun melalui langkah-langkah berikut:

1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tertuang pada silabus,

dengan memperhatikan:

a.     Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada silabus.

b.     Ruang lingkup SK.

Page 12: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

1. Menyusun SK ,KD dan indikator sesuai dengan RPP yang akan disusun.  SK,KD

dan indikator  sebagai mana  yang terdapat pada silabus.

2. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah

ditentukan. Rumusan tujuan pembelajaran lebih rinci dari KD dan Indikator,

tetapi  adakalanya rumusan tujuan pembelajaran sama dengan indikator, karena

indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi.

3. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang

terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi

pokok/pembelajaran yang terdapat pada silabus.

4. Menentukan metode pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.

6. Menyusun perangkat penilaian meliputi  lembar pengamatan, contoh soal, teknik

penskoran, dll.

Komponen RPP

Identitas

Identitas RPP meliputi: satuan

pendidikan, kelas, semester, Kompetensi Keahlian, mata pelajaran, jumlah pertemuan, dan

alokasi waktu.  Satuan pendidikan diisi dengan nama SMK;  kelas diisi dengan tingkatan

kelas dimana kompetensi akan diajarkan; semester diisi dengan nama semester dimana

kompetensi akan diajarkan;  mata pelajaran diisi dengan nama mata pelajaran yang

merupakan standar kompetensi;  jumlah pertemuan diisi dengan frekuensi pertemuan untuk

RPP yang disusun;  alokasi waktu diisi dengan jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk

RPP bersangkutan @ 45 menit.

Standar kompetensi

Standar kompetensi (SK) diisi  dengan rumusan SK pada silabus.

Kompetensi dasar

Kompetensi dasar (KD) diisi  dengan rumusan KD silabus.

Indikator pencapaian kompetensi

Indikator diisi dengan rumusan indikator silabus untuk setiap KD.

Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kata kerja operasional yang terukur.  Tujuan

pembelajaran  diturunkan dari indikator atau merupakan jabaran lebih rinci dari indikator.

Perumusan tujuan pembelajaran memperhatikan hal-hal berikut:

Page 13: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

1)   Audience adalah peserta didik;

2)   Behaviour merupakan perubahan perilaku peserta     didik yang diharapkan setelah

mengikuti pembelajaran;

3)   Condition adalah prasyarat dan kondisi yang harus disediakan agar tujuan pembelajaran

tercapai;

4)   Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus dicapai peserta didik.

Materi ajar

Materi ajar RPP merupakan uraian  lebih rinci dari materi pokok pembelajaran silabus. 

Materi ajar dapat dirumuskan berdasarkan tujuan pembelajaran, karena  materi ajar harus 

dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran

Metode pembelajaran dirumuskan berdasarkan metode pembelajaran yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran

1)      Kegiatan awal

Kegiatan awal diisi antara lain dengan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, tujuan

dan manfaat yang akan diperoleh; pre-test atau hal lain guna mengkondisikan dan

menyiapkan peserta didik untuk kegiatan pembelajaran.

2)  Kegiatan inti

Kegiatan inti diisi dengan uraian kegiatan yang lebih rinci dari kegiatan pembelajaran pada

silabus.

3)      Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dapat dirumuskan dalam bentuk kegiatan rangkuman atau kesimpulan,

penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Alat, Bahan dan Sumber belajar

Alat, bahan dan sumber belajar diisi dengan seluruh fasilitas belajar yang digunakan dapat

berupa antara lain bahan praktik, alat simulasi, bahan ajar dan sebagainya.

Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat dirumuskan berdasarkan teknik penilaian hasil belajar yang

digunakan, dapat berupa tes, observasi, penugasan, dan portofolio.

Format RPP

Format RPP dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk narasi atau tabel yang

berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

Page 14: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat, bahan, sumber

belajar, dan penilaian.  Contoh format dan isi RPP dapat dilihat pada Lampiran.

2.      Praktik Mengajar Terbimbing

Ketrampilan dasar mengajar

Sebelum melakukan praktek mengajar terbimbing dan mandiri, terlebih dahulu mempelajari

ketrampilan dasar mengajar yang diantaranya adalah :

1. Keterampilan bertanya dasar dan lanjut

2. Keterampilan memberi penguatan

3. Keterampilan mengadakan variasi

4. Keterampilan menjelaskan

5. Keterampilan memimpin diskusi kecil

6. Keterampilan mengelola

7. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Semua  pokok-pokok  keterampilan  dasar  mengajar  tersebut  dapat diterapkan  guru dengan

mengelola kelas. Penerapan keterampilan dasar mengajar ini menuntut guru agar dapat

mengimplementasikan materi agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dalam

KBM. Dalam pelatihan  mengajar,  penerapan  keterampilan  dasar  mengajar  secara

terintegrasi dalam latar ilmiah dan variasinya, pengelolaan proses belajar mengajar dan

dampaknya terhadap siswa.

Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing

Setelah  keterampilan  dasar  mengajar  diketahui,  penulis  mulai melakukan kegiatan

keterampilan yaitu terjun langsung mengelola kelas dengan dibimbing guru pamong bidang

studi yang bersangkutan. Oleh karena itu, semua perangkat pengajaran harus sudah siap.,

seperti  silabus yang dijabarkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) secara

sistematis demi lancarnya kegiatan belajar mengajar.

Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri

Pelatihan  keterampilan  mengajar  secara  mandiri  adalah  pelatihan   dengan penugasan

terstruktur dalam konsep system kredit semester yang diberlakukan selama ini, yaitu tugas

ditetapkan oleh pembimbing sedangkan cara pelaksanaannya, supervise yang diberlakukan

oleh dosen pembimbing dan guru pamong relatif masih ketat. Selanjutnya pelatihan yang

dilakkukan sendiri, mahasiswa sebagian besar dilepas  sehingga  mahasiswa  harus 

menetapkan  tugas,  pelaksanaan  dan penilaian hasilnya sendiri. Namun demikian diminta

atau tidak pembimbing dan  guru  pamong  bertanggung  jawab  atas  terjadinya  proses 

Page 15: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

pelatihan sebagaimana mestinya. Materi pokok pelatihan mengajar secara mandiri terletak

pada segi keketatan pembimbing dan supervise dari dosen pembimbing dan guru pamong.

Dalam pelatihan mengajar secara mandiri mahasiswa calon guru diberi kesempatan berlatih 

secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala  kemampuan  keguruan  dalam  situasi 

nyata  sekolah  menengah, pengayaan koneks dan dan mengasah kemampuan refleksi.

Pelatihan  secara mandiri  fokus  perhatian  ditujukan  kepada  pengembangan  kemampuan

profesional  guru,  yaitu  kemampuan  membuat  persiapan  mengajar, penguasaan

keterampilan mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri sendiri dan

dampaknya terhadap siswa. Dalam  pelaksanaan  kegiatan  mengajar  mandiri,  mahasiswa 

diberi  kesempatan  secara  materi,  merencanakan,  melaksanakan  dan  menilai hasilnya.

Guru pamong dan dosen pembimbing sudah makin mengurangi peranan  supervisinya. 

Tetapi  dalam  waktu-waktu  tertentu  dapat melaksanakan pertemuan balikan antara

mahasiswa calon guru dengan dosen pembimbing dan guru pamong atau teman sejawat

(mahasiswa praktek) untuk mendiskusikan  hal-hal  yang  perlu  mendapat  perhatian 

menurut  hasil pengamatan masing-masing.

Dalam diskusi ini mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing dan  guru  pamong  agar 

dapat  melakukan  refleksi  secara  lebih  dalam,  atas pengalaman-pengalaman mereka

selama dalam pelatihan. Seperti halnya pada tahap-tahap pelatihan sebelumnya. Pada tahap

pelatihan ini masih diperlukan pelatihan perbaikan jika mahasiswa masih belum menguasai

salah satu keterampilan dasar mengajar, metode mengajar bidang studi atau aspek-aspek

tugas  kependidikan  keguruan  lainnya.  Hal ini  dapat  dilakukan  melalui pengajaran mikro

atau melalui pelatihan pengajaran terbimbing.

Di dalam belajar mengajar di dalam ruang kelas perlu adanya interaksi atau hubungan timbal

balik dan kerjasama antara guru dan murid. Hal tersebut dimaksudnkan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan oleh guru maupun siswa.

3.      Menyusun dan mengembangkan Alat Evaluasi

Jenis Alat Penilaian

Secara garis besar alat penilaian digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu non-tes dan tes.

Seringkali kedua jenis alat penilaian tersebut dinamakan teknik penilaian.

Teknik Non-Tes

Teknik non-tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi bidang afektif atau psikomotorik.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara seperti berikut ini.

a) Angket (questionaire)

Page 16: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden.

Angket berfungsi sebagai alat pengumpul data. Data tersebut berupa keadaan atau data diri,

pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal.

b) Wawancara (interview)

Wawancara merupakan teknik non-tes secara lisan. Pertanyaan yang diungkapkan umumnya

menyangkut segi-segi sikap dan kepribadian siswa dalam proses belajarnya. Teknik ini

dilakukan secara langsung dan dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan penilaian bagi

siswa.

c) Observasi (pengamatan)

Observasi adalah suatu teknik penilaian non-tes yang menginventarisasikan data tentang

sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Observasi dilakukan dengan

mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung. Data yang diperoleh dijadikan bahan

penilaian.

d) Inventori (inventory)

Inventori pada hakekatnya tidak banyak berbeda dengan angket. Inventori mengandung

sejumlah pertanyaan yang tersusun dalam rangka mengetahui tentang sikap, pendapat dan

perasaan siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Data sebagai informasi umumnya telah

disediakan dalam bentuk pilihan ganda, yang harus dipilih oleh siswa.

e) Daftar cek (Checklist) dan Daftar Bertingkat (Rating Scale)

Bila kita melakukan tes secara tertulis dan secara lisan, maka kita hanya mengukur

kemampuan siswa dalam daerah kognitif saja. Sistem tes tertulis (pencil and paper test)

seperti itu tidaklah mungkin dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam hal

keterampilan. Perubahan tingkah laku dalam hal sikap, minat, kebiasaan, dan penyesuaian

diri perlu mendapat perhatian yang tak dapat diungkapkan hanya dengan tes lisan dan tulisan.

Oleh karena itu perlu tes lain, yaitu tes perbuatan. Yang dimaksud dengan daftar cek adalah

sederetan pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh responden dengan membubuhkan

tanda cek () pada tempat yang telah disediakan. Sedangkan skala bertingkat adalah sejenis

daftar cek dengan kemungkinan jawaban terurut menurut tingkatan atau hierarki.

 

Teknik Tes

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematik dan obyektif untuk memperoleh data atau

keterangan tentang seseorang, dengan cara tepat dan cepat. Tes matematika adalah alat

pengumpul informasi tentang hasil belajar matematika. Teknik tes atau cara melaksanakan tes

dapat digolongkan ke dalam 3 cara, yaitu

Page 17: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

i) Tes Tertulis,

ii) Tes Lisan, dan

iii) Tes Perbuatan

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

N

o.

Jenis Program /

Komponen

Sebelu

m

Sesudah K

et

Kegiatan Belajar Mengajar

1. Merakit

komputer

Kurang

nya PC

untuk

praktik

um

meraki

t

kompu

ter

Sudah

tersedia

PC yang

diusahaka

n oleh

pihak

sekolah

dan siswa

2. KKPI Hanya

teori di

dalam

kelas

Mengusah

akan ada

kegiatan

praktikum

di dalam

laboratori

um

3. Bimbingan

Belajar

Tidak

ada

Team

Terbentuk

Team

Teaching

Page 18: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Teachi

ng

untuk

kegiata

n

Praktik

um

dalam

setiap

kegiatan

Praktikum

Ujian Online Siswa

TKJ

belum

pernah

menco

ba

ujian

online

Siswa

kelas X

dan XI

telah

diujicobak

an ujian

online di

blog

untuk

mata

pelajaran

produktif

dan

Fisika.

PembuatanBlog Belum

ada

blog

untuk

jurusan

TKJ

dan

UPW

Sudah

dibuat

blog

untuk

jurusan

TKJ dan

UPW

Pemanfaaata

nFacebook

Belum

ada

Pembuata

n akun

Page 19: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

akun

facebo

ok

(tidak

resmi)

untuk

SMKN

3

Bengk

ulu,

Jurusa

n

UPW,

dan

TKJ

facebook

untuk

SMKN 3

Bengkulu,

Jurusan

UPW,

Jurusan

TKJ

sebagai

media

publikasi

ke

masyarak

at

Bengkulu

Manajemen Sekolah

  Piket Harian

Kantor

Belum

ada

jadwal

piket

harian

kantor

TKJ

Siswa

kelas X

dibagi

untuk

jadwal

piket

kantor

TKJ

  Database Siswa

TKJ

Databa

se

siswa

untuk

email,

blog

belum

Melakuka

n update

no.kontak

dan

membuat

database

email dan

Page 20: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

ada,

dan no.

Kontak

ada

tapi

belum

ter-

update

blog siswa

kelas X-

TKJ

  Unit Bisnis Belum

ada

unit

bisnis

Bersama

Ketua

Jurusan

dan guru

produktif

membuat

proposal

dan

persiapan

lainnya

untuk

membuat

Unit

Bisnis

UPW

(Rafflesia

Tour and

Travel)

dan TKJ

(Warnet

TKJ 3)

Ekstrakurikuler

  Futsal Sudah Melanjutk

Page 21: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

berjala

n dan

terbent

uk

ekskul

futsal

an dan

menjadi

pembimbi

ng dengan

mengatur

ulang

struktur

organisasi

ekskul

B.     Pembahasan

Manajemen Sekolah

Penataan lingkungan sekolah yang masih tidak teratur. Ini dikarenakan masih banyak

pembangunan gedung baru sehingga untuk melakukan penataan lingkungan sekolah yang

teratur belum optimal sepenuhnnya dilaksanakan.

Karena adanya proses pembangunan sekolah, ruang perpustakaan dijadikan ruang belajar,

sehingga anak-anak yang ingin berkunjung ke perpustakaan menjadi terganggu. Buku-buku

dan inventaris di dalam perpustakaan pun masih sedikit.

Kegiatan Belajar Mengajar

SMK Negeri 3 Bengkulu memiliki cukup tenaga pendidik normatif dan adaptif, namun

tenaga pendidik kejuruan/produktif masih sangat kurang, itu pun tidak sesuai dengan

pendidikan yang dimiliki. Hal ini terutama pada jurusan yang baru berdiri yaitu Usaha

Perjalanan Wisata (UPW) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Prasarana berupa laboratorium komputer pun masih kurang dalam jumlah komputer yang

tersedia. Dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya mata pelajaran KPPI, siswa hanya di

kelas dan diberikan teori tanpa praktik langsung di depan komputer.

Pengembangan Ekstrakurikuler

Dalam pengembangan ekstrakurikuler berjalan dengan lancar, setiap minggunya diadakan

latihan – latihan untuk menambah kemampuan siswa. Setiap ada kejuaraan atau pertandingan

SMK Negeri 3 Bengkulu ikut berpartisipasi.

BAB V

PENUTUP

A.               Kesimpulan

Page 22: Contoh Laporan Pendampingan Prakrin

Penulis melaksanakan program pendampingan SMK sekitar 4 bulan, mulai dari bulan

November sampai dengan bulan Februari. Penulis melakukan kegiatan di SMK Negeri 3

Bengkulu. Selama melaksanakan kegiatan Program pendampingan SMK, penulis banyak

belajar dari pengalaman pada saat mengajar di lingkungan sekolah. Kesuliatn-kesulitan yang

dihadapi dan solusinya menjadi bekal yang berharga ketika penulis terjun ke dunia

pendidikan kelak.

Penulis menghadapi banyak kesulitan dalam penggunaan, penyediaan media pembelajaran,

serta penyesuaian diri terhadap lingkungan baru,seperti,terbatasnya waktu pembuatan media

pembelajaran, terbatasnya bahan-bahan media pembelajaran serta sosialisasi dengan

lingkungan. Upaya-upaya yang dilakukan penulis dalam mengatasi kesulitan tersebut antara

lain; mengatur waktu kegiatan-kegiatan dengan sebaik-baiknya meminimalisir bahan-bahan

media pembelajaran serta melakukan penyesuain dan sosialisasi terhadap lingkungan sekolah.

B.               Saran

Saran yang penulis bisa sampaikan kepada para calon tenaga pendidik adalah jadilah seorang

tenaga pendidik yang professional, janganlah takut membuat kesalahan karena sebagai

manusia biasa, kita tidak luput dari kesalahan. Selain itu, pilihlah media pembelajaran yang

sesuai dengan materi ajar dan jadikan pengalaman sebagai guru besar dalam hidup.

Rekomendasi untuk Sekolah:

Perlu adanya perekrutan/mencari tenaga pengajar/pendidik yang benar-benar

sesuai dengan bidang keahliannya

Perlu adanya pembenahan pada sistem sarana prasana dan fasilitas sekolah yang

menyokong kegiatan belajar mengajar.

Perlu adanya pembenahan manajemen sekolah yang lebih baik khususnya di

jurusan yang masih baru