combutio

7
BAB I PENDAHULUAN Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya lapisan kulit dan lapisan di bawahnya yang disebabkan paparan sumber panas secara langsung atau tidak langsung, frost bife (suhu dingin), aliran listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka bakar tersebut merupakan jenis trauma yang mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi penderitanya. Trauma luka bakar berkaitan dengan terjadinya kerusakan dan perubahan berbagai sistem tubuh, sehingga masalah yang harus dihadapi menjadi sangat kompleks. Kelainan yang timbul tidak pada hal yang tampak luar tetapi juga menyangkut kelainan yang melibatkan banyak organ yang kadang kala sulit untuk dipantau dan diramalkan. Luka bakar berat dapat menyebabkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi. Sekitar 2 juta orang menderita luka bakar di Amerika Serikat, tiap tahun, dengan 100.000 yang dirawat di rumah sakit dan 20.000 yang perlu dirawat dalam pusat- pusat perawatan luka bakar. Insiden puncak luka bakar pada orang-orang dewasa muda terdapat pada umur 20-29 tahun, diikuti oleh anak umur 9 tahun atau lebih muda.

Upload: fadmawati-andri

Post on 06-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

combutio

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANLuka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya lapisan kulit dan lapisan di bawahnya yang disebabkan paparan sumber panas secara langsung atau tidak langsung, frost bife (suhu dingin), aliran listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka bakar tersebut merupakan jenis trauma yang mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi penderitanya. Trauma luka bakar berkaitan dengan terjadinya kerusakan dan perubahan berbagai sistem tubuh, sehingga masalah yang harus dihadapi menjadi sangat kompleks. Kelainan yang timbul tidak pada hal yang tampak luar tetapi juga menyangkut kelainan yang melibatkan banyak organ yang kadang kala sulit untuk dipantau dan diramalkan. Luka bakar berat dapat menyebabkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.Sekitar 2 juta orang menderita luka bakar di Amerika Serikat, tiap tahun, dengan 100.000 yang dirawat di rumah sakit dan 20.000 yang perlu dirawat dalam pusat-pusat perawatan luka bakar. Insiden puncak luka bakar pada orang-orang dewasa muda terdapat pada umur 20-29 tahun, diikuti oleh anak umur 9 tahun atau lebih muda. Luka bakar jarang terjadi pada umur 80 tahun ke atas. Penyebab luka bakar di RSCM, api 56%, air mendidih 40%, listrik 3% dan bahan kimia 1%.Penyebab luka bakar yang tersering adalah terbakar api langsung yang dapat dipicu atau diperparah dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti bensin, gas kompor rumah tangga, cairan dari tabung pemantik api. Selain api, dapat juga disebabkan oleh air panas, listrik, frost bife (suhu dingin), bahan kimia (asam dan basa), dan radiasi. Pusat-pusat perawatan di dekat perumahan penduduk atau di dekat daerah industri minyak cenderung lebih sering menerima korban luka akibat terbakar. Sementara pusat-pusat di tengah kota lebih banyak merawat cedera melepuh. Cedera akibat listrik dapat timbul akibat kerja atau tidak sengaja berkontak dengan arus tegangan tinggi.Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit dan juga menimbulkan efek sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentukan oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka tergantung pada kedalaman, luas, dan letak luka. Selain itu, waktu atau lamanya terpapar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi prognosis. Oleh karena itu diagnosis luka bakar ditegakkan berdasarkan kedalaman, luas, penyebab dan lokasinya.Penatalaksanaan luka bakar harus dievaluasi secara sistemik. Prioritas utama adalah mempertahankan primary survey (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure). Kemudian pemberian resusitasi cairan dengan tujuan preservasi perfusi yang adekuat dan seimbang di seluruh pembuluh darah vaskular regional, sehingga iskemia jaringan tidak terjadi. Pemberian nutrisi secara enteral dilakukan sejak dini dan pasien tidak perlu dipuasakan. Dapat juga dilakukan tindakan pembedahan pada luka bakar, seperti eksisi dini (debridement) dan skin grafting yang merupakan metode penutupan luka sederhana.Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita luka bakar adalah syok, infark miokardium, atau emboli paru, disritmia jantung, gagal ginjal, ulkus peptikum, dan kematian. Selain itu, komplikasi yang dapat juga terjadi adalah kecacatan, kekakuan (kontraktur) dikemudian hari, dan trauma psikologis yang dapat menyebabkan depresi serta keinginan untuk bunuh diri.

BAB IILAPORAN KASUSA. Identitas PasienNama: Sdr. YUmur: 20 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiSuku: JawaAlamat: Manggal, Banjarharjo KebakkramatAgama: IslamPekerjaan: SwastaTanggal pemeriksaan: No RM: 34 15 xxB. Anamnesa (Autoanamnesa)1. Keluhan UtamaWajah terbakar2. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan luka bakar akibat air mendidih yang mengenai wajah. Luka tampak kemerahan tanpa3. Riwayat penyakit dahulu Asma: Disangkal Hipertensi: Disangkal DM: Disangkal4. Riwayat Keluarga Riwayat sakit serupa: Disangkal Asma : Disangkal Hipertensi : Disangkal Jantung : Disangkal DM : Disangkal 5. Riwayat kebiasaanC. Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos Mentis E4 V5 M6Vital Sign : TD: 120/80 mmHgS: 36 kali/menitRR: 20 kali/menitN: 80 kali/menitKulit : Dalam batas normal

Kepala : mesosephal Mata :Conjunctiva anemis ( - ), sclera tidak ikterikTelinga : Secret ( - )Hidung : Secret ( - )Mulut : Lidah Kotor (+), gigi karies tidak ada

Thorax Pulmo : Inspeksi: Retraksi ( - ), Ketinggalan gerak nafas ( - ) Palpasi: Ketinggalan gerak nafas ( - ) Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: Vesikuler, ronkhi ( - ), Wheezing (-/-)Jantung : Inspeksi: Ictus Cordis tak tampak Palpasi: Ictus Cordis teraba di SIC V LMC sinistra Perkusi : Redup Auskultasi : Regular, bising ( - )AbdomenInspeksi: Perut sejajar dada.Auskultasi: bising usus (+) 10 x/menit, pristaltik menurun, metallic sound (+)Perkusi: hipertimpani, shifting dullness (-), nyeri ketok costovertebra (-)Palpasi: Hepar / lien tidak teraba, NT ( + ) di regio umbilikalis Ekstremitas Edem (-), akral dingin (-)