ciri penilaian dalam pendidikan

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pendidikan Islam, keberhasilan dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sasaran ideal yang hendak dicapai. Dengan demikian kurikulum telah dirancang, disusun dan diproses dengan maksimal, dalam hal ini pendidikan Islam mempunyai tugas yang berat. Di antara tugas itu adalah mengembangkan potensi fitrah manusia (anak). Untuk mengetaui kapasitas, kwalitas, anak didik perlu diadakan evaluasi. Dalam evaluasi perlu adanya teknik, dan sasaran untuk menuju keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang baik haruslah didasarkan atas tujuan pengajaran yang ditetapkan oleh kurikulum dan kemudian benar- benar diusahakan oleh guru untuk siswa. Betapapun baiknya, evaluasi apabila tidak didasarkan atas tujuan 1

Upload: dahlia-tambajong

Post on 31-Jul-2015

1.435 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pendidikan Islam, keberhasilan dalam pendidikan dan pembelajaran

merupakan sasaran ideal yang hendak dicapai. Dengan demikian kurikulum telah

dirancang, disusun dan diproses dengan maksimal, dalam hal ini pendidikan Islam

mempunyai tugas yang berat. Di antara tugas itu adalah mengembangkan potensi

fitrah manusia (anak). Untuk mengetaui kapasitas, kwalitas, anak didik perlu

diadakan evaluasi. Dalam evaluasi perlu adanya teknik, dan sasaran untuk menuju

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang baik haruslah

didasarkan atas tujuan pengajaran yang ditetapkan oleh kurikulum dan kemudian

benar-benar diusahakan oleh guru untuk siswa. Betapapun baiknya, evaluasi

apabila tidak didasarkan atas tujuan pengajaran yang diberikan, tidak akan

tercapai sasarannya.

Penilaian yang baik dalam arti meningkatkan usaha-usaha siswa dalam belajar

adalah kalau penilaian itu  terencana dan terkait dengan tujuan jangka pendek dan

jangka panjang yang akan dicapai siswa selama proses belajar. Oleh karena itu,

penilaian harus dilakukan secara terus menerus selama prose belajar mengajar

berlangsung. Adapun ciri-ciri penilaian dalam pendidikan menurut Suharsimi

Arikunto adalah sebagai berikut

1

Page 2: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu Apa

ciri-ciri penilaian dalam pendidikan

C. Tujuan

Untuk mengetahui ciri-ciri penilaian dalam pendidikan

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI 1

BAB II

2

Page 3: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

PEMBAHASAN

CIRI-CIRI PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN

A. Ciri pertama

Penilaian dilakukan secara tidak langsung. Dalam contoh ini akan mengukur

kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan sosl-soal.

Tanda-tanda anak yang pandai atau inteligen menurut Carl Whiterington. Anak

yang inteligen adalah anak yang:

1. Kemampuan untuk bekerja dengan bilangan.

2. Kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan baik. (keampuan

verbal).

3. Kemampuan untukmenangkap sesuatu yang baru (cepat mengikuti

pembicaraan orang lain).

4. Kemampuan untuk mengingat.

5. kemampuan untuk memahami hubungan (termasuk menangkap

kelucuan).

6. kemampuan berfantasi dan berimaginasi.

Intelegensi atau kecerdasan diartikan dalam berbagai dimensi oleh para ahli.

Donald Stener, seorang Psikolog menyebut intelegensi sebagai suatu kemampuan

untuk menerapkan pegetahuan yang sudah ada untuk memecahkan berbagai

masalah. Tingkat intelegensi dapat diukur dengan kecepatan memecahkan

masalah-masalah tersebut.

3

Page 4: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

Intelegensi secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tingkat

kemampuan dan kecepatan otak mengolah suatu bentuk tugas atau keterampilan

tertentu. Kemampuan dan kecepatan kerja otak ini disebut juga dengan efektifitas

kerja otak. Potensi intelegensi atau kecerdasan ada beberapa macam yang dapat

didentifikasikan menjadi beberapa kelompok besar yaitu

1. Intelegensi Verbal-Linguistik

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan bahasa dan segala

sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis.

2. Intelegensi Logical-Matematik

Merupakan kecerdasan dalam hal berfikir ilmiah, berhubungan dengan

angka-angka dan simbol, serta kemampuan menghubungkan potongan

informasi yang terpisah.

3. Intelegensi Visual Spasial

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan seni visual seperti

melukis, menggambar dan memahat. Selain itu juga kemampuan navigasi,

peta, arsitek dan kemampuan membayangkan objek-objek dari sudut pandang

yang berbeda.

4. Intelegensi Kinestetik Tubuh

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan

menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan atau disebut juga

dengan bahasa tubuh (body language). Kecerdasan ini berhubungan dengan

4

Page 5: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

berbagai keterampilan seperti menari, olah raga serta keterampilan

mengendarai kendaraan

5. Intelegensi Ritme Musikal

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan

mengenali pola irama, nada dan peta terhadap bunyi-bunyian.

6. Intelegensi Intra-Personal

Kecerdasan yang berfokus pada pengetahuan diri, berhubungan

dengan refleksi, kesadaran dan kontrol emosi, intuisi dan kesadaran rohani.

Orang yang mempunyai kecerdasan intra-personal tinggi biaasanya adalah

para pemikir (filsuf), psikiater, penganut ilmu kebatinan dan penasehat rohani.

7. Intelegensi Interpersonal

Kecerdasan yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan

individu untuk bekerjasama, kemampuan berkomunikasi baik secara verbal

maupun non-verbal. Seseorang dengan tingkat kecerdasan Intrapersonal yang

tinggi biasanya mampu membaca suasana hati, perangai, motivasi dan tujuan

yang ada pada orang lain. Pribadi dengan Potensi Intelegensi Interpersonal

yang tinggi biasanya mempunyai rasa empati yang tinggi.

8. Intelegensi Emosional

Kecerdasan yang meliputi kekuatan emosional dan kecakapan sosial.

Sekelompok kemampuan mental yang membantu seseorang mengenali dan

memahami perasaan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk

mengatur perasaan-perasaan diri sendiri.

5

Page 6: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

Setelah mengetahui beragam potensi intelegensi, kita dapat meningkatkan dan

menciptakan intelegensi atau kecerdasan dengan melatih otak melalui cara-cara

yang tepat. Dan menurut para ahli potensi untuk meningkatkan kecerdasan ini

dapat terjadi pada usia berapa saja. Walaupun masih diakui bahwa faktor genetik

juga berperan menentukan tingkat kecerdasan, tak dapat dipungkiri juga kalau

stimulasi yang benar juga berpengaruh untuk menciptakan orang-orang cerdas.

Menurut David Lazear ada tujuh indikator atau aspek yang dapat

dikategorikan sebagai petunjuk tentang tinggi-rendahnya intelegensi seseorang,

yaitu:

1) Kemampuan verbal.

2) Kemampuan mengamati dan rasa ruang.

3) Kemampuan gerak kinetis-fisik.

4) Kemampuan logika atau matematika.

5) Kemampuan dalam hubungan intra-persinal.

6) Kemampuan dalam hubungan inter-personal.

7) Kemampuan dalam musik atau irama.

Adapun rincian yang dimaksu adalah sebagai berikut

1) Kemampuan verbal (verbal linguistic), meliputi :

a. Analisis linguistik

b. mengenal kembali dan mengingat

c. memahami dan menciptakan kelucuan atau humor

d. menjelaskan sesuatu dalam proses belajar-mengajar

6

Page 7: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

e. meyakinkan seseorang agar bersedia melakukan sesuatu

f. memahimi perintah dengan tepat

2) Kemampuan mengamati dan rasa ruang, meliputi :

a. khayalan

b. menyusun kerangka pikir

c. menemukan jalan dalam konsep ruang

d. memanipulasi imajinasi

e. menginterpretasikan grafik/bagan/model

f. mengenal hubungan objek dalam ruang

g. memiliki persepsi yang cermat melalui berbagai sudut pandangan

3) Kemampuan gerak kinetis-fisik, meliputi :

a. mengatur/mengelola gerak refleks

b. mengatur/mengelola gerak terencana

c. memperluas kesadaran melalui tubuh

d. peduli hubungan antar bagian tubuh

e. meningkatkan fungsi tubuh

4) Kemampuan logika/matematika, meliputi :

a. pengenalan pola-pola abstraksi

b. pertimbangan induktif

c. pertimbangan deduktif

d. cerdas dalam menangkap hubungan dan kaitan

7

Page 8: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

e. menyelesaikan kalkulasi kompleks

f. pertimbangan ilmiah

5) Kemampuan dalam hubungan intra-personal, meliputi :

a. kosentrasi dalam berpikir

b. keberhati-hatian

c. melakukan metakognisi

d. kesadaran dan ekspresi berbagai perasaan

e. kesadaran atas dirinya

f. tingkat pemikiran-penalaran

6) Kemampuan dalam hubungan inter-personal, meliputi :

a. mencipta dan mengelola sinergi

b. daya melampaui perspektif orang lain

c. bekerja sama dalam kelompok

d. mengenal dan membuat sesuatu yang berbeda dengan lainnya

e. komunikasi verbal dan nonverbal

7) Kemampuan dalam musik/irama, meliputi :

a. struktur musik

b. skematis dalam mendengarkan musik

c. sensitif terhadap suara

d. kreatif dalam melodi dan irama

e. sensitif dalam nada

 

8

Page 9: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

B. Ciri kedua

Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif, artinya menggunakan simbol

bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu lalu di interprestasikan ke

bentuk kualitatif.

Contoh:

Dari hasil ulangan, Yanto memperoleh nilai 80, edangkan Anto mendapat

nilai 75. maka dengan demikian dapat disimpulkan Yanto lebih pandai dari Anto.

 

C. Ciri ketiga

Penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap,

karena IQ 105 termask anak normal.

Anak lain yang hasil pengukuran Iqnya 80, menurut unit ukurannya termasuk

anak dungu.

D. Ciri keempat.

Penilaian pendidikan bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu tetap

dari satu waktu ke waktu yang lain. (disebabkan karena beberapa faktor).

E. Ciri kelima.

Penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan-kesalahan. Sumber kesalahan

dapat ditinjau dari bebeprapa faktor, yaitu:

9

Page 10: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

1. Terletak pada alat ukurnya.

2. Letak pada orang yang melakukan penilaian

Hal ini dapat berupa:

a) Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena factor subjektif penilai

telah berpengaruh pada hasil pengukuran. Tulisan yang jelek dan tidak

jelas, mau tidak mau sering mempengaruhi subjektivitas penilai, jika pada

waktu mengerjakan koreksi, penilai itu sendiri sedang risau. Itulah

sebabnya pendidikan harus sejauh mungkin dari hal ini.

b) Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara “murah” atau

“mahal”. Ada guru yang memberi nilai 2 (dua) untuk siswa yang

menjawab salah dengan alas an untuk upah menulis. Tetapi aa yang

memberikan 0 (nol) untuk jawaban yang serupa

c) Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa. Kesan-

kesan itu dapat berasal dari guru lain maupun dari guru itu sendiri pada

kesempatan memegang mata pelajaran lain.

d) Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu. Seorang siswa

pada ulangan pertama mendapat angka 10 sebanyak 2 kali. Untuk ulangan

yang ketiga dan seterusnya, guru sudah terkena pengaruh ingin memberi

angka lebih banyak dari yang sebenarnya walaupun seandainya pada

waktu ulangan tersebut, ia sedang mengalami nasib sial, yakni salah

mengerjakan.

e) Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil

penilaian

3. Terletak pada anak yang dinilai

a) Siswa adalah manusia yang berperasaan dan bersuasana hati. Suasana hati

seseorang akan sangant berpengaruh terhadap hasil penilaian. Misalnya

suasana hati yang kalut, sedih atau tertekan, akan memberikan hasil

kurang memuaskan. Sedang suasana hati gembira dan cerah, akan

memberikan hasil yang baik.

10

Page 11: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

b) Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai. Kepala pusing, perut mulas atau

pipi sedang membengkak karena sakit gigi, tentu saja akan mempengaruhi

cara siswa memecahkan persoalan. Pikirannya sangat sukar untuk

konsentrasi

c) Nasib siswa kadang-kadang mempunyai peran terhadap hasil penilaian.

Tanpa adanya suatu sebab fisik maupun psikis, adanya seperti ada

“gangguan” terhadap kelancaran mengerjakan soal-soal

4. Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung

a) Suasana yang gaduh, baik dalam maupun di luar ruangan, akan

mengganggu konsentrasi siswa. Demikian pula tingkah aku kawan-

kawannya yang sedang mengerjakan soal, apakah mereka bekerja dengan

cukup serius atau tampak seperti hanya main-main, akan mempengaruhi

diri siswa dalam mengerjakan soal

b) Pengawasan dalam penilaian. Tidak menjadi rahasia lagi bahwa

pengawasan yang terlalu ketat tidak akan disenangi oleh siswa yang suka

melihat ke kanan dan ke kiri. Namun adakalanya, keadaan sebaliknya,

yaitu pengawasan yang longgar justru membuat jengkel bagi siswa yang

mau disiplin dan percaya pada diri sendiri.

11

Page 12: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Ciri pertama dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian dilakukan

secara tidak langsung. contoh dalam mengukur kepandaian dilakukan melalui

ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.

b. Ciri kedua dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif.

Penilaian bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai

hasil pertama pengukuran. Setelah itu diinterpretasikan kebentuk kualitatif.

c. Ciri ketiga dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan

menggunakan, unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, karena IQ 105

termasuk anak normal.anak yang lain hasil pengukuran IQ nya 80, menurut

unik ukurannya termasuk anak dungu.

d. Ciri keempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat relatif, artinya tidak

sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu kewaktu yang lain.

e. Ciri kelima yaitu dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan-

kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat di tinjau dari berbagai faktor,

yaitu

B. Saran

Setelah mempelajari mengenai evaluasi pendidikan, sebaiknya kita mengerti

dan memahami kondisi pendidikan yang terjadi didaerah kita sendiri. Sehingga

kita bisa mengambil langkah atau membuat suatu keputusan untuk memajukan

daerah kita sendiri di bidang pendidikan.

12

Page 13: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ari Kunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sudjana, Nana. 1989. Penialaian Hasil Proses Belajar-mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan (prinsip dan operasionalnya). Yogyakarta: Bumi

aksara.

Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Renika Cipta.

13

Page 14: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ciri –Ciri Penilaian dalam

Pendidikan” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu, September 2011

Penyusun

14i

Page 15: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI PAI I

“Ciri –Ciri Penilaian dalam Pendidikan”

Disusun Oleh :Wahundi

QadrenawatiIis Purnama Nengsih

Evi Sulastri

Dosen

Indah Kencanawati, S.Si,M.Pd

JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)

2011

15

Page 16: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................2

C. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri Pertama................................................................................... 3

B. Ciri Kedua....................................................................................... 9

C. Ciri Ketiga ..................................................................................... 9

D. Ciri Keempat................................................................................... 9

E. Ciri Kelima..................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 12

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

16

Page 17: Ciri Penilaian Dalam Pendidikan

17

ii