casemix-ina drg manekes.ppt

Upload: yudi-dirgantara-persada

Post on 01-Mar-2016

46 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY

    0Ungroupable1Nervous System2Eye3Ear, Nose, Mouth And Throat4Respiratory System5Circulatory System

  • MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY

    6Digestive System7Hepatobiliary System And Pancreas8Musculoskeletal System And Connective Tissue9Skin, Subcutaneous Tissue And Breast10Endocrine, Nutritional And Metabolic System

  • MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY

    11Kidney And Urinary Tract12Male Reproductive System13Female Reproductive System14Pregnancy, Childbirth And Puerperium15Newborn And Other Neonates (Perinatal Period)

  • MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY

    16Blood and Blood Forming Organs and Immunological Disorders17Myeloproliferative DDs (Poorly Differentiated Neoplasms)18Infectious and Parasitic DDs19Mental Diseases and Disorders20Alcohol/Drug Use or Induced Mental Disorders

    +

    MAJOR DIAGNOSTIC CATEGORY

    21Injuries, Poison And Toxic Effect of Drugs22Burns23Factors Influencing Health Status24Multiple Significant Trauma25Human Immunodeficiency Virus Infection

    +

    INA CBGsINA CBGs merupakan kelanjutan dari aplikasi Indonesia Diagnosis Related Groups (INA DRGs). Aplikasi INA CBGs menggantikan fungsi dari aplikasi INA DRG yang saat itu digunakan pada Tahun 2008.Menggunakan grouper dari United Nation University Internasional Institute for Global Health (UNU IIGH). Universal Grouper artinya sudah mencakup seluruh jenis perawatan pasien.

    +

    Sistem ini bersifat dinamis yang artinya total jumlah CBGs bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan sebuah negara. Bisa digunakan jika terdapat perubahan dalam pengkodean diagnosa dan prosedur dengan sistem klasifikasi penyakit baru.

    +

    Pengelompokan ini dilakukan dengan menggunakan kode-kode tertentu yang terdiri dari 14.500 kode diagnosa (ICD 10) dan 7.500 kode prosedur/tindakan (ICD 9 CM ).Mengombinasikan ribuan kode diagnosa dan prosedur tersebut, tidak mungkin dilakukan secara manual. Untuk itu diperlukan sebuah perangkat lunak yang disebut grouper.

    +

    Grouper ini menggabungkan sekitar 23.000 kode ke dalam banyak kelompok atau group yang terdiri dari 23 MDC (Major Diagnostic Category), terdiri pula dari 1077 kode INA DRG yang terbagi menjadi 789 kode untuk rawat inap dan 288 kode untuk rawat jalan.Tahun 2011, National Casemix Center Kemenkes melihat adanya ketidakcocokan tarif INA CBGs bagi rumah sakit, kemudian dilakukan evaluasi secara berkala dan menghasilkan tarif sesuai dengan Kepmenkes Nomor 440 tahun 2012 tentang Penetapan Tarif Rumah Sakit Berdasarkan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).

    +

    Tarif INA CBG dibagi menjadi empat regional terdiri dari regional 1 daerah Jawa dan Bali, regional 2 Sumatera, Regional 3 daerah Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan regional 4 daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.Tarif INA CBG dalam setiap regional menurut tipe dan kelas rumah sakit, terdiri dari tarif : Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas A, Kelas B Pendidikan,

    +

    Kelas B Non Pendidikan, Kelas C dan Kelas D, Tarif RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta , Tarif RSAB Harapan Kita Jakarta , Tarif RSJP Harapan Kita Jakarta dan Tarif RS Kanker Dharmais Jakarta, Tarif RS Khusus Stroke Nasional Bukittinggi, Tarif RSKO Jakarta dan Tarif RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta.

    +

    Adanya penambahan pada 7 kelompok CBGs baru yang dibayarkan terpisah, yaitu kasus kronik, kasus sub kronik, prosedur mahal, obat mahal, pemeriksaan mahal dan prosthesis/implant yang mahal. Tentunya setiap periode tertentu dilakukan perubahan dari segi metodologinya dan akan melibatkan banyak pihak. Nantinya juga tarif akan digunakan untuk kelas III, II, dan I.- Menjadi dasar/standar nasional untuk penegelolaan tarif Jamkesmas RS harus melakukan kendali mutu, kendali biaya dan akses Efisiensi Biaya perawatan pasien

    *****************