case puyul - aspirasi pneumonia
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
1/25
LAPORAN KASUS
Pembimbing :
dr. Rudi Ruskawan, Sp. A
Penyusun :
Putri Yuliani
030.05.174
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Otorita Batam
Periode 2 November 2009 9 Januari 2010
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
2/25
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : By. R
Usia : 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Kav. Dapur 12 Blok W No. 6 Bukit Kamboja
Orang Tua/Wali
Ayah Nama : Tn F
Agama : Islam
Alamat : sda
Pekerjaan : karyawan PT. Cepta
Penghasilan : 1.500.000-2.000.000
Ibu Nama : Ny. N
Agama : Islam
Alamat : sda
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Penghasilan : -
Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
Suku bangsa : Batak
B. Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis terhadap ibu pasien pada tanggal 20 November 2009.
Keluhan Utama
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
3/25
Batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
Keluhan Tambahan
Sesak
Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang
OS masuk dengan keluhan batuk sejak 5 hari SMRS. Batuk berdahak dan berwarnakuning kehijauan tanpa disertai darah. Keluhan batuk disertai dengan sesak napasyang makin lama dirasa makin berat hingga orangtua pasien mengeluhkan bahwa OSsampai seolah-olah mengalami henti napas yang singkat dengan durasi kurang dari 1menit. Orangtua pasien mengaku batuk tidak disertai demam ataupun riwayat demamsebelumnya. Dua hari SMRS, OS muntah sebanyak dua kali, berisi makanan (ASI)yang baru saja diminum, tidak terdapat lendir dan darah pada muntahan, dan tidak
bersifat proyektil. Saat masuk RS, muntah sudah tidak ada. Orangtua OS menyatakanbahwa OS sering tersedak bila sedang menyusu. Saat masuk RS, OS masih bisamenyusu dengan baik (masih kuat mengisap). Tidak ada gangguan buang air kecil dan
buang air besar, serta tidak ada riwayat kejang sebelumnya.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Kehamilan Morbiditas kehamilan : Demam (-), Nyeri suprapubik (-), Keputihan (-)
Perawatan antenatal : di Bidan, tidak teratur
Kelahiran Tempat kelahiran : Rumah Bersalin
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : kurang bulan (36 minggu)
Keadaan bayi : Berat lahir 2100 gr
Panjang badan 49 cm
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
4/25
Langsung menangis (merintih)
APGAR score 8/9
Kelainan bawaan (-)
Kesimpulan riwayat kehamilan dan persalinan :
NKB, SMK, lahir via partus normal dengan BBLR
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : belum ada
Psikomotor
a. Tengkurap : belum mampu
b. Duduk : belum mampu
c. Berdiri : belum mampu
d. Berjalan : belum mampu
e. Bicara : belum mampuf. Membaca dan menulis : belum mampu
Perkembangan pubertas
a. Rambut pubis : belum ada
b. Payudara : belum ada
c. Menarche : belum ada
Gangguan perkembangan mental / emosi : belum dapat dinilai
Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI / PASI Buah / biskuit Bubur Susu Nasi Tim0-2 2-44-66-8
10-12
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
5/25
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)BCG 2 blnDPT /DT
PolioCampakHepatitis BMMRTIPA
Riwayat Lingkungan Perumahan
Tinggal dilingkungan perumahan yang cukup padat (rumah gandeng), milik sendiri.Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah adalah 5 orang, yaitu ayah, ibu, dan 3anak. Lingkungan dan sanitasi rumah cukup baik dengan ventilasi kurang karenahanya ada dua jendela. Memiliki satu dapur, satu kamar mandi, dan tiga kamar tidur.
Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur Alergi - Difteria - Peny. Jantung -Cacingan - Diare - Peny. Ginjal -
DBD - Kejang - Peny. Darah -Demam tifoid - Kecelakaan - Radang paru -Otitis - Morbili - Tuberkulosis -Parotitis - Operasi -
Pasien pernah dirawat di rumah sakit selama 19 hari (3 September 2009-21September 2009) dengan diagnosa NKB, SMK, lahir via PN dengan BBLR, HMD,dan Neonatal Hiperbilirubinemia. Saat itu diperbolehkan pulang dengan perbaikankeadaan umum.
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pertama pasien memiliki riwayat lahir BBLR, dirawat di rumah sakit.
Tidak ada anggota keluarga yang mengidap infeksi kronis atau penyakit lainnya.
Ayah pasien tidak merokok.
Tidak ada riwayat asma atau alergi lainnya pada keluarga.
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
6/25
C. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 20 November 2009
Keadaan Umum : lemah, sakit sedang
Kesadaran : sadar
Tanda vital :
Tek. Darah : tidak diperiksa
Nadi : 160 kali/menit
Laju Napas : 80 kali/ menit
Suhu : 37,2C
Saturasi : 89 %
BB : 3,5 kg
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata, ubun-ubun besar datar terbuka, asimetri wajah (-)
Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
RCL +/+, RCTL +/+, mata cekung (-), air mata (+)
Telinga : normotia, membran tympani intak +/+, serumen (+), sekret (-)
Hidung : deviasi septum (-), sekret (+), krusta (-), pernapasan cupinghidung (+)
Mulut : bibir kering (-), sianosis perioral (-)
Leher : tidak teraba pembesaran tiroid, tidak teraba pembesarankelenjar getah bening, retraksi suprasternal (+), kaku kuduk (-)
Thoraks
Paru
Inspeksi : Kedua hemitoraks simetris dalam keadaanstatis dan dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri, massa
(-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
7/25
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi +/+,wh -/-
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V
Auskultasi: S1 S2 reguler, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : supel, datar, bising usus (+), hepar/lien tak teraba, retraksiepigastrium (+), turgor baik
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas, oedem(-) di keempat ekstremitas
D. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 20 November 2009
Hb : 9,6 gr/dL
Ht : 26,8 %
Leukosit : 22.800/mm3
Trombosit : 575.000/mm3
Gol. Darah : O
LED : 20/37
E. Pemeriksaan Radiologi
Rontgen thoraks posisi AP (20 November 2009)
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
8/25
F. Resume
OS, 2 bulan, perempuan, datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 5 hari SMRS.Batuk berdahak dan berwarna kuning kehijauan tanpa disertai darah. Keluhan batukdisertai dengan sesak napas yang makin lama dirasa makin berat hingga orangtua
pasien mengeluhkan bahwa OS sampai seolah-olah mengalami henti napas yangsingkat dengan durasi kurang dari 1 menit. Batuk tidak disertai demam ataupunriwayat demam sebelumnya. Dua hari SMRS, OS muntah sebanyak dua kali, berisimakanan (ASI) yang baru saja diminum, tidak terdapat lendir dan darah padamuntahan, dan tidak bersifat proyektil. Saat masuk RS, muntah sudah tidak ada. OS
sering tersedak bila sedang menyusu.Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien dalam keadaan sakit sedang dan gelisah,nadi 160 kali/menit, suhu 37,2C, saturasi 89%, dan laju napas 80 kali/menit(takipneu). Pada pemeriksaan auskultasi paru ditemukan ronkhi basah halus (+) padakedua hemithoraks.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya leukositosis yang merupakan tandainfeksi.
Pada pemeriksaan radiologi dengan foto thoraks posisi AP, ditemukan adanya
infiltrasi pada hemithoraks kanan.
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
9/25
G. Diagnosis Kerja
Pneumonia Aspirasi
H. Diagnosis Banding
Bronkiolitis Akut
I. Anjuran Pemeriksaan Penunjang
a. Kultur sekret bronkus
b. Barium kontras
c. Bronchoscopy
J. Penatalaksanaan
a. Tirah baringb. Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit
c. Diet : puasa, pasang OGT terbuka
d. IVFD : D5 NS 15 cc/jam ( 15 tetes mikro/menit)
e. Obat :
Antibiotika spektrum luas : Amikasin 2 x 25 mg
Penghambat reseptor H2 : Ranitidin 2 x 5 mg
K. Evaluasi Harian Pasien
Tanggal 21 November 2009
Tanda Vital
Nadi : 140 kali/menit
Suhu : 37,1C
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
10/25
RR : 65 kali/menit
Subjektif
Sesak napas
Batuk berdahak
Objektif
Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang
Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)
Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)
Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)
P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi +/+
Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas
Assessment
Pneumonia Aspirasi
Dd/ Bronkiolitis
Planning
Tirah baring
Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit
Diet : Puasa
IVFD : D5 NS 15 cc/jam
Obat : Amikasin 2 x 25 mg
Ranitidin 2x 5 mg
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
11/25
Ronde
Terapi lanjut
Tanggal 22 November 2009
Tanda Vital
Nadi : 120 kali/menit
Suhu : 36,8C
RR : 70 kali/menit
Subjektif
Sesak napas
Batuk berdahak
Pilek
Objektif
Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang
Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)
Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)
Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)
P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi +/+
Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas
Assessment
Pneumonia Aspirasi
Dd/ Bronkiolitis
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
12/25
Planning
Tirah baring
Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit
Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc
IVFD : D5 NS 15 cc/jam
Obat : Amikasin 2 x 25 mg
Ranitidin 2x 5 mg
Ronde
Terapi lanjut
Foto thoraks
Tanggal 23 November 2009
Tanda Vital
Nadi : 140 kali/menitSuhu : 37C
RR : 58 kali/menit
Subjektif
Sesak napas berkurang
Batuk berdahak
Objektif
Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang
Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)
Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
13/25
Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)
P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-
Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas
Assessment
Pneumonia Aspirasi
Dd/ Bronkiolitis
Planning
Tirah baring
Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit
Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc
IVFD : D5 NS 15 cc/jam
Obat : Amikasin 2 x 25 mgRanitidin 2x 5 mg
Ronde
Terapi lanjut
Periksa darah lengkap ulang
Hasil DL Ulang
Hb : 11.0 gr/dL
Ht : 33.1 %
Leukosit : 23.000/mm3
Trombosit : 678.000/mm3
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
14/25
Tanggal 24 November 2009
Tanda Vital
Nadi : 156 kali/menit
Suhu : 36,5C
RR : 58 kali/menit
Subjektif
Sesak napas berkurang
Batuk berdahak
Objektif
Kes/KU : sadar, sakit sedang
Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (-), sianosis perioral (-)
Leher : retraksi suprasternal (+), kaku kuduk (-)Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)
P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-
Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas
Assessment
Pneumonia Aspirasi
Dd/ Bronkiolitis
Planning
Tirah baring
Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
15/25
Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc
IVFD : D5 NS 15 cc/jam
Obat : Amikasin 2 x 25 mg
Ranitidin 2x 5 mg
Ronde
IVFD dikurangi menjadi 6 cc/jam
ASI on demand
Tanggal 25 November 2009
Tanda Vital
Nadi : 126 kali/menit
Suhu : 36C
RR : 56 kali/menit
Subjektif
Sesak napas berkurang
Batuk berdahak berkurang
Objektif
Kes/KU : sadar, sakit ringan
Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (-), sianosis perioral (-)
Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)
Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)
P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-
Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
16/25
Assessment
Pneumonia Aspirasi (dengan perbaikan)
Planning
Tirah baring
Diet : ASI on demand
IVFD : D5 NS 6 cc/jam
Obat : Amikasin 2 x 25 mg
Ranitidin 2x 5 mg
Ronde
Pasien diperbolehkan pulang
L. PrognosisAd vitam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
17/25
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
18/25
ANALISA KASUS
A. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Pasien, 2 bulan, perempuan, datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan batukdan sesak.
Diagnosis banding anak usia 2 bulan-5 tahun yang datang dengan batuk dan atau
kesulitan bernapas1
Diagnosis Gejala yang ditemukan
Pneumonia DemamBatuk dengan napas cepatRonkhi pada auskultasiKepala terangguk-anggukPernapasan cuping hidungTarikan dinding dada bagian bawah ke dalam(chest indrawing)Merintih
SianosisBronkiolitis Episode pertama wheezing pada anak umur
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
19/25
Tuberkulosis Riwayat kontak positif dengan pasien TBdewasaUji tuberkulin positifPertumbuhan buruk/kurus atau berat badanmenurun
Demam (2 minggu) tanpa sebab yang jelasBatuk kronis (3 minggu)Pembengkakan kelenjar getah bening leher,aksila, inguinal yang spesifik
Pertusis Batuk paroksismal yang diikuti denganwhoop, muntah, sianosis atau apnuBisa tanpa demamImunisasi DPT tidak ada atau tidak lengkapKlinis baik diantara episode batuk
Benda asing Riwayat tiba-tiba tersedakStridor atau distress pernapasan tiba-tiba
Wheeze atau suara pernapasan menurun yangbersifat fokal
Pneumotoraks Onset tiba-tibaHipersonor pada perkusi di satu sisi dadaPergeseran mediastinum
Dengan diagnosa banding di atas, maka diperlukan anamnesis lanjut mengenaikeluhan pasien untuk menyingkirkan diagnosa banding. Perlu diketahui berapa lama
batuk berlangsung atau kambuh. Sifat batuk, apakah bersifat spasmodik, kering, atau
produktif. Diteliti pula sifat dahaknya : kekentalan, warna, bau, serta adanya darah pada dahak. Keluhan lain yang menyertai batuk penting diketahui : sesak napas,mengi, keringat malam, sianosis, berat badan turun, apakah pasien memerlukan
perubahan posisi, muntah, riwayat tersedak, riwayat imunisasi, riwayat atopi, mengi,dan sebagainya. Terdapat orang disekitar pasien yang juga menderita batuk mungkindapat memberikan petunjuk untuk diagnosis.1,2.
Pada pasien ini ditemukan :
Batuk dan sesak sejak 5 hari SMRS
Batuk berdahak, dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan tanpa darah
Sesak makin lama makin berat henti napas (?)
Batuk tanpa demam / riwayat demam sebelumnya
Tidak ada kesulitan menyusu, tidak ada gangguan BAB dan BAK
Muntah sebanyak 2 kali, berisi makanan (ASI), tanpa lendir dan darah, tidakproyektil
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
20/25
Riwayat sering tersedak
Riwayat lahir prematur dengan BBLR
Riwayat Penyakit Membran Hialin
Riwayat tinggal di pemukimam yang cukup padat
Pada pemeriksaan fisik, pada pasien ini ditemukan :
Umum
o Keadaan umum gelisah
o Suhu afebris (37,2C)o Pernapasan cuping hidung
o Merintih
o Retraksi suprasternal
Dada
o Frekuensi napas 80 kali/menit (tachypnoe)
o Chest indrawing
o Pada auskultasi ditemukan : ronkhi basah halus di kedua hemithoraks
Maka, dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis banding pada pasien inidapat dipersempit menjadi :
Pneumonia Aspirasi3 Bronkiolitis Akut4
Faktor risiko Intubasi, trakeostomi, dangangguan refleks batuk akseskuman ke dalam saluran napasObstruksi bronkus, asap rokok,diskinesia silier, infeksi virus gangguan mukosilierAspirasi cairan lambung,abnormalitas anatomik
Imunodefisiensi dan imunosupresi
BBLR, bayi prematurSosioekonomi rendahPemukiman padatOrangtua perokokPenyakit neurologisPenyakit jantung bawaan denganhipertensi pulmonalUsia < 3 bulan
Anomali anatomis saluran napasEtiologi Infeksi flora normal saluran napas Respiratory Syncitial Virus (RSV)
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
21/25
akibat benda asing (aspirasi) Mycoplasma pneumoniaeAdenovirusParainfluenza virus
Gejala dan
Tanda
DemamBatuk, sesak, merintih, kesulitan
menyusuRetraksiPernapasan cuping hidungPosttusive emesisGelisah, letargiHipoksemiaRonkhi basah halus
Demam yang tidak terlalu tinggiBatuk,sesak, mengi, kesulitan
menyusuSianosisPernapasan cuping hidungRetraksiGelisahTakipneu, TakikardiHipoksiaOtitis media
B. Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan Radiologi
Pneumonia Aspirasi3 Bronkiolitis4
Darah Lengkap LeukositosisLED meningkat
Leukositosis
Foto thoraks Konsolidasi lobarAir bronchogramEfusi pleura
HiperinflasiInfiltrat lobarAtelektasis
Diafragma mendatar
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
22/25
Pneumonia Aspirasi
Bronkiolitis Akut
Pada pasien ini ditemukan :
Leukositosis
LED meningkat
Foto thoraks : Konsolidasi lobar dan air bronchogram
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
23/25
C. Diagnosis
Maka, dari analisa menyeluruh anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan, dapat ditegakkan diagnosis PneumoniaAspirasi pada pasien ini. Pneumonia aspirasi adalah suatu radang jaringan parenkim
paru yang disebabkan oleh teraspirasinya benda asing ataupun flora normal dariorofaring.
D. Penatalaksanaan
Anak dirawat di rumah sakit
Puasakan anak untuk sementara untuk mencegah aspirasi lebih lanjut, pasang OGTterbuka.
Beri cairan sesuai kebutuhan rumatan
Terapi Oksigen
Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat
Bila tersedia pulse oxymetry, gunakan sebagai panduan untuk terapioksigen (berikan pada anak dengan saturasi < 90%), lakukan periodeuji coba tanpa oksigen setiap hari.
Gunakan nasal prongs, kateter nasal, atau kateter nasofaringeal. Nasalprongs adalah metode terbaik untuk bayi muda. Oksigen harus tersediaterus-menerus.
Beri oksigen sampai tanda-tanda hipoksia tidak ditemukan lagi
Terapi Obat
Antibiotika spektrum luas dengan pilihan Cefotaxim, Ampicillin, Amikasin,Ceftriaxone. Dipantau selama 24- 72 jam, bila respon baik, dilanjutkan hingga5 hari. Selanjutnya terapi dilanjutkan dengan per oral untuk 5 hari berikutnya.
Antipiretik, bila terdapat demam
Bila terdapat sekret kental, dapat dilakukan penghisapan lendir secara
perlahan.
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
24/25
E. Prognosis
Secara umum, prognosis adalah baik karena jarang ditemukan adanya gangguan
fungsi pulmonal jangka panjang. Meskipun begitu, pneumonia yang disebabkan olehkelainan anatomis berisiko tinggi untuk terulang kembali apabila kelaianan tersebuttidak diperbaiki.
-
8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia
25/25
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit rujukan tingkat pertama diKabupaten/ WHO; alihbahasa, Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta : WHO Indonesia;2008
2. Matondang, CS. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta : CV Sagung Seto; 2003
3. Bennet NJ. Pneumonia. January 12, 2009 (cited November 25, 2009). Available athttp://emedicine.medscape.com/article/967822-treatment
4. Denikola LK. Bronchiolitis. October 28, 2009 (cited November 25, 2009). Availableat http://emedicine.medscape.com/article/961963-media
5. Hay WW, Levin MJ. Current Diagnosis and Treatment in Pediatrics. 18th Edition.New York : Lange Medical Books/ McGraw Hill Publishing Division ; 2007
http://emedicine.medscape.com/article/961963-mediahttp://emedicine.medscape.com/article/961963-media