case gastraschisis

Upload: sara-fadila-pramadani

Post on 10-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    1/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangKelainan kongenital anomali gastrointestinal merupakan kelainan defek morfologik saluran

    cerna yang dijumpai sejak bayi baru lahir.Kelainan kongenital anomali gastrointestinal tersering

    dijumpai di bangsal perawatan neonates, yaitu atresia esofagus, omfalokel, gastroskisis, penyakit

    Hirschsprung, atresia duodenum, atresia yeyunum, dan malformasi anorektal (Darussalam,

    2013).

    Gastroschisis adalah cacat lahir di mana usus bayi keluar dari tubuh melalui cacat di salah

    satu sisi tali pusat. The Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) memperkirakan

    bahwa sekitar 1.871 bayi yang lahir setiap tahun di Amerika Serikat dengan gastroschisis (CDC,

    2014).

    Di Indonesia, dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUP DR. Sardjito, jumlah pasien

    gastrosisis dari Januari 2004 sampai Agustus 2010 sebanyak 52 pasien. Dari 52 pasien gastrosisis

    tersebut yang dilakukan operasi penutupan defek kurang dari 24 jam yang meninggal 1,5 kali

    lebih besar dibandingkan bayi gastrosisis yang dilakukan operasi penutupan defek lebih dari 24

    jam. Bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek kurang dari 24 jam yang meninggal ada 6

    (37,5%) dan bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek lebih dari 24 jam yang meninggal

    10 (62,5%) (Kurniawan, 2011).

    Menurut Ambrois Pare (1510-1590) gastroschisis dan omphalocele dilaporkan sebagai

    keadaan yang serius yang membutuhkan perhatian yang khusus karena prognosisnya yang jelek.

    Oleh karena itu,penulis mengangkatkan makalah dengan judul gastroschisis.

    1.2Batasan MasalahCase ini membahas mengenai gastraoschisis terutama mengenai diagnosis serta

    penatalaksanaannya.

    1.3Metode PenulisanBahan case ini merupakan tinjauan kepustakaan yang dirujuk dari berbagai kepustakaan

    dan dari berbagai literatur

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    2/15

    2

    1.4 Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan case ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis tentang

    gastroschisis terutama diagnosis, serta penatalaksanaannya

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    3/15

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Gastroschisis adalah cacat lahir dari perut di bagian dinding. Usus bayi menempel di luar

    tubuh bayi, melalui lubang di samping pusar. Lubang dapat kecil atau besar dan kadang-kadang

    organ lain, seperti lambung dan hati, juga bisa menempel di luar tubuh bayi (CDC, 2014).

    Berdasarkan kepustakaan lain, gastroschisis adalah fissure congenital di dinding depan

    perut yang tidak melibatkan tempat insersi tali pusat, dan biasanya disertai penonjolan usus halus

    dan sebagian usus besar (Dorland, 2002).

    2.2 Epidemiologi

    Penelitian yang dilakuakan Darussalam (2013) Jenis kelainan kongenital anomali gastrointestinal

    di RSUD di Aceh pada neonatus didapatkan gastroschisis merupakan kelainan congenital ke

    empat tersering yang ditemukan setelah malformasi anorektal, penyakit hirschprung, dan

    omfalokel. Dengan kejadian gastroschisis sebesar 6,3%.

    2.3 Faktor Risiko

    Dalam suatu penelitian menunjukan bahwa adanya kelainan ini berhubungan dengan

    kehamilan pada wanita muda, status sosial ekonomi rendah dan kehidupan sosial yang tidak

    stabil. Penggunaan aspirin, ibuprofen, dan pseudoephedrine pada kehamilan trimester pertama

    juga dihubungkan dengan peningkatan resiko gastroschisis. Rokok, alkohol, dan obat-obat

    penenang memberikan kenaikan resiko malformasi.

    Penelitian epidemologi di eropa menunjukan adanya peningkatan resiko

    terjadinyagastroschisis sampai 11 kali pada ibu dibawah umur 20 tahun. Kelainan kromosom

    dan anomali lain sangat jarang ditemukan padagastroschisis,kecuali adanya atresia usus. Bayi

    dengangastroschisisbiasanya kecil untuk masa kehamilannya. (Aschraft, 2000).

    Gastroschisis mempunyai data empiris yang rendah 3,5% tentang kemungkinan

    timbulnya kejadian berulang pada saudara kandung. Sampai sekarang tercatat tujuh kasus yang

    dipublikasikan adanya kejadian berulang pada suatu keluarga. Pada keluarga ini muncul pada

    saudara kandung, saudara satu orang tua, sepupu pertama, sepupu kedua, paman dan

    keponakannya. Dalam keluarga ini semua yang terlibat berhubungan darah dari ibu. Ada juga

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    4/15

    4

    keluarga yang mengalami kelainan oleh saudara kandung dan satu kasus lagi yang dialami dua

    saudara yang satu ayah. Dari pengalaman mereka ini merupakan kasus pertama yang muncul

    pada saudara kandung seayah. Setelah semua kasus yang dilaporkan tersebut melalui jalur

    maternal, satu melalui paternal yang menyebabkan ahli berspekulasi adanya jejak genetik yang

    berperan dalam penyakit ini. Tetapi obsevasi yang dilakukan tidak menunjukan hal yang sama.

    Dari kasus-kasus tersebut kita menegakan diagnosis dengan USG, dan membedakan antara

    gastroschisis dengan omphalocele melalui letak masuknya tali pusat, adanya lapisan penutup,

    dan organ apa yang keluar melalui defek. Dengan keakuratan mendekati 100%. Pembedaan ini

    sangat penting pada kehamilan dini karena seringnya ditemukan kelainan lainnya dan kelainan

    kromosom pada omphalocele Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan adanya kemungkinan

    kejadian dalam keluarga yang rendah 3,5%, jalur transmisi penyakit ini secara signifikan dapat

    terjadi melalui kedua jalur baik maternal maupun paternal. Pemeriksaan USG pada keluarga

    penderita diindikasikan sebagai diagnosis dini. (Maness, Phillips, & Cohen, 1994).

    2.4 Patofisiologi

    Embrio manusia berbentuk disk yang terdiri dari dua lapisan. Ini membutuhkan lapisan sel

    yang ketiga yang tumbuh diatas cincin umbilicus dan menjadi silinder dengan memanjang dan

    melekuk ke dalam. Lipatan dari tubuh (cephalic, caudal, lateral) bertemu ditengah embrio

    dimana amnion tertanam dalam yolk sak. Kecacatan perkembangan pada titik ini menyebabkan

    berbagai macam kelainan dinding abdomen. Pada minggu keenam, pertumbuhan yang cepat dari

    midgut menyebabkan hernia fisiologis dari usus melalui cincin umblilikus. Usus akan kembali

    kedalam kavum abdomen pada minggu kesepuluh, dan rotasi dan fiksasi dari usus timbul. Proses

    ini tidak terjadi pada bayi dengangastroschisis atau omphalocele, menyebabkan peningkatan

    resiko volvulus midgut (Moore, 1998).

    Kemungkinan penjelasan secara embriologi dari kelainan dinding abdomen

    padagastroschisis termasuk berikut ini:

    Kecacatan perkembangan jaringan mesenkimal pada tubuh yang terletak pada pertemuandinding abdomen yang mungkin pecah dengan meningkatnya tekanan abdomen.

    Involusi yang abnormal dari vena umbilikalis kanan atau kecelakaan pembuluh darahmelibatkan arteri omphalomesenteric menyebabkan kelemahan dinding abdomen lokal

    yang kemudian pecah.

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    5/15

    5

    Pecahnya omphalocele kecil yang kantongnya diserap dan tumbuhya jembatan kulitantara defek dinding abdomen dan tali pusar telah ditemukan dalam USG prenatal secara

    berurutan (Glasser, 2003).

    Gastroschisis mempunyai data empiris yang rendah 3,5% tentang kemungkinan timbulnyakejadian berulang pada saudara kandung. Sampai sekarang tercatat tujuh kasus yang

    dipublikasikan adanya kejadian berulang pada suatu keluarga. Pada keluarga ini muncul pada

    saudara kandung, saudara satu orang tua, sepupu pertama, sepupu kedua, paman dan

    keponakannya. Dalam keluarga ini semua yang terlibat berhubungan darah dari ibu. Ada juga

    keluarga yang mengalami kelainan oleh saudara kandung dan satu kasus lagi yang dialami dua

    saudara yang satu ayah. Dari pengalaman mereka ini merupakan kasus pertama yang muncul

    pada saudara kandung seayah. Setelah semua kasus yang dilaporkan tersebut melalui jalur

    maternal, satu melalui paternal yang menyebabkan ahli berspekulasi adanya jejak genetik yang

    berperan dalam penyakit ini. Tetapi obsevasi yang dilakukan tidak menunjukan hal yang sama

    (Maness, Phillips, & Cohen, 1994).

    2.5 Diagnosis

    Diagnosis Pre-natalSekitar minggu ke 16 dari kehamilan, bisa dilakukan pemeriksaan protein yang

    disebut alphafetoprotein (AFP). Bila mana hasilnya tidak normal atau tinggi maka dokterspesialis kandungan biasanya akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi USG. USG

    akan menunjukan adanya kelainan dibagian luar perut bayi. Biasanya dokter akan melihat

    adanya usus diluar perut bayi, melayang di cairan amnion. AFP sendiri bermanfaat pada

    trimester kedua kehamilan. Ini berguna untuk kelainan omphalocele

    maupungastroschisis yang secara statistik kadar AFPgastroschisis lebih besar daripada

    omphalocele. Serum kehamilan yang lain seperti estriol dan Human Chorionic

    Gonadotropin, tidak terbukti berguna secara klinik

    Pada masa kehamilan awal ibu tidak akan merasakan kelainan atau kejanggalan

    dalam kehamilannya saat mereka mengandung bayi dengangastroschisis. Pemeriksaan

    tambahan biasanya tidak dilakukan karena keadaan ini tidak berhubungan dengan

    kelainan janin lainnya. Kadang-kadang janin mengalami obstruksi usus sebagai

    konsekuensi darigastroschisis.

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    6/15

    6

    Bayi dengangastroschisis diawasi secara hati-hati dengan USG untuk

    memastikan apakah pertumbuhannya cukup saat didalam uterus dan memeriksa

    kerusakan pada ususnya. Kerusakan usus dapat diakibatkan oleh pemaparan cairan

    amnion atau karena kerusakan pembuluh darah pada usus yang terbuka. Interval dari

    pemeriksaan USG serial ini tergantung dari keadaan kehamilan dan janin. (UCSF, 2002)

    Diagnosis post natalDefek biasanya hampir sama bentuk dan ukuran dan tempatnya, 5cm vertikal, dan

    pada 95% kasus ditemukan defek disebelah kanan umbilicus. Adanya inflamasi yang luas

    dari usus mebuat pembengkakan usus dan kekakuan sehingga mengganggu masuknya

    usus dan penutupan dinding abdomen. Inflamasi juga mengubah bentuk dari usus yang

    menjadikan kesulitan dalam menentukan apakah ada atresia dari usus.

    Bila usus bisa masuk ke cavum abdomen, inflamasi akan menurun, usus melunak,

    dan bentuk kembali ke normal. Koreksi untuk atresia usus sampai saat ini masih lebih

    baik dengan penundaan, biasanya 3 minggu setelah operasi pertama. Kelainan fungsi dari

    usus membutuhkan waktu lama sampai normal, dari 6 minggu sampai beberapa bulan.

    Liver hampir tidak pernah berada diluar abdomen hanya lambung, usus halus, dan

    usus besar yang biasanya diluar. Usus mungkin terjadi perforasi pada 5% penderita.

    Biasanya ovarium dan tuba falopii pada perempuan dan undescesus testis pada laki-laki

    berada diluar. Ruangan cavum abdomen biasanya kecil.

    Bayi dengangastroschisisbiasanya mempunyaimalrotasi dan kira-kira 23%mempunyai atresia

    usus atau stenosis (Stovroff dan Teague, 2003). Begitu dilahirkan bayi dengangastroschisis akan

    mengalami problem yang sangat serius karena usus yang terpapar. Suhu yang menurun,

    kehilangan cairan, dan infeksi merupakan masalah utama yang mesti dihindar. Biasanya

    digunakan plastik steril untuk memasukan usus (BMS, 2004).

    2.6 Penatalaksana

    Bila usus atau organ intra abdomen terletak diluar abdomen, maka ini akan meningkatkan

    resiko kerusakan bila melewati kelahiran normal. Banyak ahli menganjurkan diberlakukan seksio

    sesaria untuk semua kasusgastroschisis dan omphalocele. Pada kenyataan adanya resiko

    kehamilan normal hanyalah teori, dan persalinan pervaginam tidak meningkatkan resiko

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/malrotasi/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/malrotasi/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    7/15

    7

    komplikasinya. Atas dasar alasan tersebut beberapa ahli merekomendasikan persalinan normal.

    Kecuali ada alasan dari bagian obstetrik untuk dilakukan seksio sesaria.

    Selama dalam uterus janin dengangastroschisis akan terlindung baik dari trauma dan

    komplikasi. Setelah lahir usus yang terpapar harus dilindungi dari trauma, infeksi, dan dehidrasi,kemudian bayi baru dapat dibawa secara aman ke rumah sakit rujukan setelah prosedur tersebut

    dijalankan. Bila diagnosis sudah dapat ditegakan dalam kandungan, sangatlah beralasan bila

    kelahiran dilakukan di rumah sakit pusat rujukan.

    Satu hal yang paling diperhatikan dalamgastroschisis adalah usus yang menjadi sangat

    rusak karena terpapar, yang fungsinya juga sangat menurun dan bayi akan mengalami perawatan

    di ruang intensif untuk waktu yang sangat lama. Seperti diketahui bayi

    dengangastroschisismempunyai usus yang sangat rusak, tebal, kaku, dan mengelupas. Salah satuteori dari kerak ini adalah disebabkan karena lamanya usus terpapar oleh cairan amnion

    menyebabkan kerusakan yang progresif. Namun, pada kenyataannya beberapa bayi sedikit atau

    tidak mempunyai kerak yang mengelupas ini.

    Pre operatif

    Segera diberikan cairan melalui jalur vena. Daerah luas pada usus yang terpapar

    menyebabkan kehilangan cairan dan panas yang cepat dengan konsekuensi adanya syok

    hipovolemik dan hipotermi. Kebanyakan bayi telah mengalami banyak kerusakan iskemi

    jaringan pada organ tubuhnya karena defisit perfusi. Pemberian cairan 20 ml/kg segera

    diberikan setelah terpasang jalur intravena. Resusitasi hanya menggunakan D5/RL atau D5/RL

    ditambah albumin. Pemberian cepat setara dengan tiga sampai empat kali kecepatan cairan

    rumatan harus dipastikan sampai produksi urin mencapai 1,5 sampai 2 ml/kg/jam atau 40

    ml/kg/hr.

    Usus yang terpapar harus dilindungi dengan kasa lembut mengandung NaCl dengan

    sedikit larutan antiseptik. Kemudian usus harus dijaga agar usus tidak melipat diatas tepi defek

    sehingga arteri mesenterika tidak terjepit. Bila defek kecil dan arteri mesenterika terjepit maka

    dilebarkan sampai di tengah 1-2 cm untuk melebarkan defek dan membebaskan jepitan.

    Lindungi usus dengan kasa gulung yang lembut beberapa kali diakhiri dengan ikatan angka

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    8/15

    8

    delapan akan menjaga usus adekuat. Bayi kemudian ditempatkan pada kantong plastik dengan

    kepala diluar untuk mengurangi kehilangan cairan ke udara luar.

    Segera diberikan antibiotik spectrum luas, pemasangan selang orogastrik untuk

    dekompresi dan mencegah pnemonia aspirasi. Usaha luar biasa dibutuhkan untuk menjagatemperatur tubuh normal saat resusitasi dan transport. Alat transport yang baik harus diusahakan.

    Bila kanulasi intravena mengalami kesulitan maka segera dikirim tanpa menunggu. ( Filston &

    Izant, 1985)

    Operasi padagastroschisisbertujuan untuk memperbaiki defek kongenital dimana

    sebagian atau seluruh usus beserta organ intra abdomen berada di luar abdomen. Mengembalikan

    organ-organ tersebut ke dalam cavum abdomen melalui defek, menutup defek bila mungkin atau

    membuat kantong steril untuk melindungi usus pada saat mereka perlahan masuk ke cavumabdomen.

    Pada tahun 1969, Allen and Wrenn melakukan modifikasi pada tehnik Schusters untuk

    penanganangastroschisis. Lembaran Silastic dijahitkan pada defek dinding abdomen luas

    seluruh ketebalannya dan menutupi seluruh usus yang keluar, reduksi dipermudah dengan

    peregangan otot abdomen, mengosongkan lambung dan kandung kemih, mengosongkan kolon

    secara manual.

    Faktor utama untuk mereduksi isi abdomen yang keluar adalah menurunkan peradangan

    usus, yang menyebabkan perubahan dari kaku, menggumpal, menjadi lunak, lentur yang nanti

    akan menyelinap masuk ke rongga abdomen. Penutupan yang terlalu kencang dari dinding

    abdomen harus dihindari, bila melewati batas diafragma akan menyebabkan peningkatan tekanan

    inspirasi untuk mengkompensasi peningkatan tahanan jalan nafas.

    Pada umumnya, tekanan puncak inspirasi PIPs, lebih tinggi dari 25 mmHg harus

    dihindari, High-frequency oscillatory merupakan alternatif untuk ventilasi konvensional bila

    tekanan intra abdomen mulai naik. Sebagai tambahan , penutupan yang terlalu kencang

    menghalangi venous return ke jantung, mengurangi cardiac output dan menurunkan aliran darah

    ginjal dan laju filtrasi ginjal. Trombosis vena renalis dan gagal ginjal mungkin terjadi. Hilangnya

    aliran darah mesenterika akan meningkatkan berkembangnya NEC.

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    9/15

    9

    Untuk menghindari masalah ini, dipakai tehnik untuk memonitor CVP central venous

    pressure (CVP), tekanan intra abdomen, tekanan intra vesika, dan tekanan dalam gaster yang

    tidak boleh lebih dari 20 cm H2O (Glasser, 2003).

    Tehnik operasi

    Bayi diletakan pada pada meja operasi dengan penghangat dalam stadium anastesi

    terintubasi. Antiseptik medan operasi dengan povidone iodine. Kemudian daerah yang telah di

    antisepsis ditutup dengan kasa steril diatas abdomen. Asisten melakukan irigasi melalui rektum

    dengan kateter besar dengan larutan hangat dengan 1% asetillsitein. Keteter dibimbing melalui

    usus sampai semua mekonium keluar.

    Prosedur ini dilanjutkan dengan dekompresi lambung dan duodenum dengan pipa

    orogastrik. Ini akan mengurangi ukuran usus yang akan dimasukan kedalam kavum abdomen.

    Usus dan dinding abdomen sekali lagi di antisepsik dengan povidon iodine, kasa steril diganti

    dengan yang baru. Pembuluh darah umbilikal dan urakus biasanya terletak dibawah kulit jauh

    dari defek. Bila defek di abdomen keberukuran kecil maka diperlebar dengan irisan ke atas

    kearah xipoid dan ke bawah kearah pubis. Kulit tidak boleh dipisahkan dari tepi defek untuk saat

    ini, karena masih mungkin untuk menggunakan kantung silo.

    Dinding abdomen diregangkan. Jari salah satu tangan diletakan pada dinding posterior

    abdomen sedangakan jari tangan yang lain menekan dengan konstan menggunakan gerakan

    memijat ke anterior dan lateral dinding. Prosedur ini dilakukan harus dengan kuat. Untuk

    relaksasi selanjutnya mungkin dibutuhkan pemotongan fasia pada garis tengah di bawah kulit ke

    atas ke xipoid ke bawah ke pubis. Kemudian dengan diseksi tajam yang hati-hati usus saling

    dipisahkan dan eksudat gelatine di buang.

    Prosedur ini akan membebaskan usus dari pemendekan dan kekakuan. Tetapi tidak perlu

    dilakukan tindakan atau usaha untuk mengelupas lapisan yang mengering. Karena ini adalah

    lapisan seromuskular yang menebal, edema dan pelepasannya akan menyebabkan perdarahan.

    Setelah itu seluruh usus diperiksa untuk mencari kelainan yang lain. Dicari daerah dengan

    ganggren, perforasi, atau atresia yang nantinya akan direseksi dan dilakukan anastomose usus

    ujung ke ujung. Sekali lagi abdomen diregangkan ke segala arah, tapi kali ini diberikan

    pelumpuh otot oleh anestesi. Usus ditempatkan dalam abdomen, dimulai dengan meletakan

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    10/15

    10

    duodenum dan jejunum di sebelah kanan, kolon dan sekum diletakan disebelah kiri sehingga

    posisi non rotasi tetap dipertahankan. Terkadang, testis kiri berada diluar rongga abdomen. Maka

    testis dimasukan kedalam skrotum melalui cincin luar dan dijahitkan dengan skrotum. Bila

    semua bagian usus telah masuk ke abdomen yang telah diregangkan maka usaha selanjutnya

    untuk menutup fasia, dalam banyak kasus penutupan fasia secara langsung dapat dilakukan.

    Menggunakan benang absorbable 3-0 monofilamen.

    Bila penutupan fasia terlalu kencang maka kulit dideseksi kebelakang dari defek 2 cm

    dan fasia dibebaskan ke xipoid dan ke pubis. Setelah meregangkan kulit, kulit dijahit

    subkutikuler dan ditutup dengan plester steril. Ini tidak meninggalkan hernia ventralis yang besar

    tetapi hanya diastasis pada garis tengah yang akan ditutup dengan mudah pada tahun pertama.

    Tetapi tetapi bila tetap tidak memungkinkan maka akan digunakan lapisan silastik setebal 0,007

    inc dengan jahitan matras atau angka delapan ke kulit fasia dan peritoneum, permukaan yang

    halus dihadapkan ke usus, kedua silo kemudian dijahit dengan jahitan kontinyu, setelah itu

    diantisepsis dengan povidon iodine. Dan ditutup ulang dengan silo lapisan kedua (Raffensperger,

    1990).

    Pada keadaan usus yang udema dan kaku sangat berat mungkin tidak dapat dilakukan

    perbaikan primer pada kelainan atresia atau stenosis. Kelainan ini dapat diperbaiki dalam waktu

    6-8 minggu pada saat radang dan penebalan sudah mengalami resolusi. Bila ada kasus volvulus

    atau nekrosis usus yang tidak viabel harus direseksi yang kemudian langsung di anastomosis.

    Tetapi bila keadaan sangat jelek maka dilakukan enterostomi proksimal sesuai kebutuhan

    (Geissler, 2000).

    Post operasi

    Pemberian perlindungan antibiotik Melakukan penutupan menyeluruh sesegera mungkin. Tiga sampai empat hari seharusnya

    sudah dapat menyelesaikan penutupan bila menggunakan silo. Memenuhi dan menjaga volume secara penuh. Mungkin memerlukan jumlah cairan yang

    besar pada bayi yang mempunyai mengalami hipoperfusi yang berat pada integritas

    kapilernya.

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    11/15

    11

    Pengawasan analisa gas darah dan tekanan vena sentral. Diperlukan bantuan padaventilasi dan kardiak output. Tekanan positif dan ekspiratori sangatlah penting untuk bayi

    yang mengalami kerusakan kapiler.

    Mengenali sepsis sesegera mungkin dengan pengawasan hitung trombosit danpengawasan kultur darah, dan melakukan terapi sebaik mungkin bila itu muncul.

    Memulai nutrisi total parenteral sesegera setelah pemasangan monitor vena sentral. TPNditeruskan sampai pemberian nutrisi peroral dapat diterima.

    Terutama pada bayi yang mempunyai volvulus atau atresia yang direpair akan

    mempunyai usus yang pendek, ketidak mampuan mengkonsumsi nutrisi per oral akan

    berkepanjangan dan menjadi masalah. Maka diadakan peningkatan bertahap volume dan

    konsentrasi dari formula predigesti dan dijalankan sampai dapat menerima volume dan

    konsentrasi penuh. Baru kemudian formula standard yang komplek bisa ditambahkan pada

    awalnya sebagian kecil dari seluruh volume makanan (Filston & Izant, 1985).

    2.7 Komplikasi

    Distress pernapasan (kesalahan peletakan isi abdomen akan menyebabkan gangguanpengembangan paru)

    Nekrosis usus / nekrosis Bentuk pusar dapat mengalami bentuk yang tidak normal walaupun dengan bekas

    luka yang tipis

    Komplikasi dari operasi abdomen adalah peritonitis dan paralisis usus sementara Bila kerusakan usus halus terlalu banyak, bayi mungkin akan mengalamishort bowel

    syndrome dan mengalami gangguan pencernaan dan penyerapan.

    2.8 Prognosis

    Prognosis tergantung dari derajat beratnya masalah yang muncul, termasuk prematuritas,

    atresia usus, usus yang pendek, dan disfungsi usus karena peradangan.

    Banyak bedah anak percaya bahwa prognosis meningkat karena pemeriksaan USG dan

    diagnosis pada kehamilan yang menyebabkan kita bisa menentukan cara terbaik untuk

    melahirkan bayi tersebut. Pada suatu penelitian menyebutkan bahwa prognosis omphalocele tiga

    http://www.bedahugm.net/http://www.bedahugm.net/http://www.bedahugm.net/http://www.bedahugm.net/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    12/15

    12

    kali lebih buruk dibanding dengan gastroschisis karena seringnya kasus yang berhubungan

    dengan kelainan kongenital yang lain (Stovroff dan Teague, 2003).

    http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/http://www.bedahugm.net/tag/gastroschisis/
  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    13/15

    13

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    Seorang pasien laki-laki berumur 1 hari masuk ke IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang pada

    tanggal 11 Februari 2014 dengan :

    Keluhan Utama: Usus keluar sejak lahir 10 jam sebelum masuk rumah sakit.

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    - Usus keluar sejak lahir 10 jam sebelum masuk rumah sakit- Os lahir spontan ditolong bidan dengan berat 1900 gram, ketuban jernih, langsung

    menangis

    - Os lahir

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    14/15

    14

    - Nafas : 54x/menit

    - Suhu : 36,8oC

    Status Generalis

    Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

    Telinga : tidak ada kelainan

    Hidung : tidak ada kelainan

    Leher : tidak ada kelaian

    Jantung : dalam batas normal

    Paru : dalam batas normal

    Extremitas : dalam batas normal

    Status Lokalis :

    Regio Abdomen : Inspeksitampak usus berada diluar rongga abdomen

    Auskultasibising usus (+)

    Laboratorium

    PT dan APTT meningkat, Kalium 3,8 mmol/L, Natrium 140 mmol/L

    Diagnosis Kerja: Gastroschisis

    Pemeriksaan Anjuran :

    - Pemeriksaan darah lengkap

  • 7/22/2019 Case Gastraschisis

    15/15

    15

    Diagnosis :

    Gastroschisis

    Rencana Terapi :Reparasi Gastroschisis