case 38 (gangguan somatisasi

Upload: irzy-deutzy

Post on 16-Jul-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CASE 38 GANGGUAN SOMATISASI

Oleh Ahmad N. Irzy 1102007013

CASE 38A 28-year-old woman present to her primary care physician with a chief complaint of a headache that will not go away. The patient states that she had a headache every day for the past month and that she obtained relief only by lying down in a darkened room. The pain radiates through her head to the back. Tylenol with codein helps somewhat but does not completely alleviate the pain. The patient notes that she had these headaches for at least a decade, along with frequent chest pain, back pains, and abdominal pains. She reports vomiting and diarrhea, most commonly occuring with the

...She notes that she vomited throughout her one and only pregnancy at age 24. the patient states that along with the headaches and abdominal pains sometimes experiences numbness and tingling in her upper arms. She has been to see neuologists, obstetricians, and other primary care physicians, but no one has found the cause of any of her problems. The patient undewent one prior surgery, for a ruptured appendix at age 18. she has one 4-year-old child. She ha been unable to work for the past 5 years because of her symptoms and claims that they have destroyed her life. A mental status examination is notable for the

Skenario

Seorang wanita usia 28 tahun datang ke dokter dengan keluhan utama sakit kepala yang tidak mau hilang. Pasien menyatakan bahwa ia mengalami sakit kepala setiap hari selama sebulan terakhir ini dan hanya merasa lega jika berbaring di ruangan yang gelap.

Rasa sakitnya punggung.

menjalar

dari

kepala

ke

Tylenol dengan codeine membantu tapi tidak menghilangkan rasa sakitnya. Pasien menyatakan bahwa ia mengalami sakit kepala ini selama sedikitnya 10 tahun, kadangkadang disertai dengan nyeri dada, punggung dan abdomen. Ia melaporkan adanya muntah dan diare, sering

Ia menyatakan bahwa ia muntah-muntah sepanjang kehamilannya yang pertama dan satu-satunya saat berusia 24 tahun. Pasien menyatakan bahwa selain sakit kepala dan perut, ia terkadang merasa mati rasa dan rasa kesemutan pada lengan atasnya. Ia telah menemui berbagai ahli neurologi, obstetri dan dokter umum lain, tapi tidak ada yang menemukan sebab dari gejala-gejalanya.

Pasien pernah mengalami satu pembedahan untuk ruptur appendiks pada usia 18 tahun. Ia mempunyai satu anak usia 4 tahun. Ia tidak dapat bekerja selama 5 tahun terakhir karena gejala-gejala yang dirasakan dan menyatakan bahwa penyakitnya telah menghancurkan hidupnya. Pada pemeriksaan status mental tercatat mood dan afek yang depresi.

Gejala Klinis

Keluhan utama : sakit kepala yang tidak mau hilang. Sakit perut, sakit punggung, dan sakit dada. Diare dan muntah selain dari masa kehamilan. Muntah sepanjang kehamilannya yang pertama dan satu-satunya. Merasa baal dan kesemutan.

Analisa Kasus

Onset usia sebelum 30 tahun Gejala

mulai dirasakan pasien saat berusia 18

tahun

Perjalanan penyakit yang rekuren dan kronis Gejala

dirasakan pasien 10 tahun dan gejala tersebut berulang

Memiliki banyak (polisimptomatik)4

keluhan

somatik

gejala nyeri : sakit kepala, sakit perut, sakit punggung, dan sakit dada 2 gejala gastrointestinal : diare dan muntah selain dari masa kehamilan 1 gejala seksual : muntah sepanjang kehamilannya yang pertama dan satu-satunya 1 gejala pseudoneurologis : merasa baal dan kesemutan

Memiliki riwayat medik yang panjang dan sulit, perilaku mencari bantuan medis tetapi gejala yang dialami tidak dapat dijelaskan secara medis

Pasien telah menemui berbagai ahli neurologi, obstetri dan dokter umum lain, tapi tidak ada yang menemukan sebab dari gejala-gejalanya.

Gangguan fungsi sosial dan pekerjaan Pasien

tidak dapat bekerja selama 5 tahun

terakhir

Terdapat kondisi psikiatrik

Diagnosis

Gangguan Somatisasi

Kriteria Diagnosis DSM-IV untuk Gangguan SomatisasiA.

Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun, terjadi selama periode beberapa tahun dan menyebabkan pencarian terapi atau gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya.

B.

Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala inividual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan :1)

4 gejala nyeri di tempat atau fungsi yang berlainanKepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi.

2)

2 gejala gastrointestinalMual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan

3)

1 gejala seksualindiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi yang tidak teratur, perdarahan menstruasi, muntah sepanjang kehamilan.

4)

1 gejala pseudoneurologisgejala konversi (gangguan koordinasi atau keseimbangan), paralisis atau kelemahan setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi sentuh atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang, gejala disosiatif (amnesia atau hilangnya kesadaran selain pingsan).

C.

Salah satu (1) atau (2)1)

Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dari suatu zat (misalnya : efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol).Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.

2)

D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat

(seperti pada gangguan buatan atau pura-pura).

Tata Laksana

Penanganan sebaiknya dengan 1 dokter dengan interval pertemuan sebulan sekali. Pemeriksaan fisik harus tetap dilakukan untuk keluhan somatik yang baru serta dengarkan keluhan somatik sebagai ekspresi emosional. Psikoterapi individual maupun kelompok

Psikofarmakologi bila terdapat gangguan lain (komorbid).

Prognosis

Gangguan somatisasi adalah penyakit yang bersifat kronik yang sering mengalami kekambuhan. 80% pasien mempunyai kemungkinan kambuh 5 tahun setelah diagnosis pertama.

Terima kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ja nee...