carvas

40
Makalah PBL Blok 8 Sistem Kardiovaskular Di susun Oleh: Frandy 10-2009-048 D8 Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2010

Upload: bam2s

Post on 24-Jul-2015

33 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: carvas

Makalah PBL Blok 8

Sistem Kardiovaskular

Di susun Oleh:

Frandy

10-2009-048

D8

Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta

2010

Page 2: carvas

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjantkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat anugerahNya saya

dapat menyelesaikan makalah kami dengan tepat waktu. Makalah saya kali ini berjudul “Sistem

Kardiovaskular”.

Pada kesempatan ini, saya juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada ibu dr.W.Winami Wati,M.Biomed,ibu dr. K.Kindangen,PAK,bapak Sahala

Lumbaranja, ibu Erma Mexcorry Sumbayak,Ssi,M.Biomed, ibu dr. Ninik Wibawani,bapak

dr.Benny IS, ibu Dra.Elly Husin,ibu Flora Rumianti,Ssi,MKes , ibu dr. Susanty D.Winata,MKK ,

ibu dr. winarsi, SP.Bkm dan bapak dr. Hartanto yang membimbing saya dalam proses pembuatan

makalah ini. Serta telah memberi saya kesempatan untuk membuat makalah ini sehingga saya

dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya khususnya dalam mata kuliah system

kardiovaskular

Di dalam kamus Indonesia telah dikatakan bahwa “tak ada gading yang tak retak”. Saya sadar

saya dapat melakukan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya sangat

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca guna pembuatan makalah saya yang berikutnya.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi anda.

Jakarta ,28 juni 2010

Frandy

Page 3: carvas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung merupakan organ berongga, berotot dan berbentuk kerucut yang berada di

antara paru-paru kiri dan kanan.

Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah

mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem

kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.

Sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung dan sistem sirkulasi, menghantarkan

darah ke seluruh tubuh, sehingga tiap sel menerima banyak suplai oksigen dan bahan

makanan. Sistem vaskuler memiliki peranan penting dalam fisiologi kardiovaskuler karena

fungsi utamanya yang berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.

Sirkulasi darah berfungsi sebagai sistem transport oksigen, karbondioksida, makanan, dan

hormone serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesui dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap

sel di dalam tubuh. Sistem kardiovaskuler dapat dipengaruhi oleh faktor perubahan volume

cairan tubuh dan hormon tertentu yang langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada

system kardiovaskuler.

Sistem vaskuler darah terdiri atas struktur-struktur yaitu jantung yang fungsinya

adalah memompa darah; serangkaian pembuluh-pembuluh eferen, arteri-arteri yang menjadi

lebih kecil waktu mereka bercabang dan fungsinya adalah membawa darah dan bersama

darah, nutrient-nutrien dan oksigen ke jaringan.

Hal yang berhubungan dengan system kardiovaskuler yakni mengenai susunan

makroskopis, susunan mikroskopis, mekanisme dan fungsi, faktor-faktor yang

mempengaruhi sistem kardivaskular, serta pemeriksaan jantung akan dibahas dalam makalah

ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah susunan makroskopis sistem kardiovaskular?

Page 4: carvas

1.2.2 Apakah susunan mikroskopis sistem kardiovaskular?

1.2.3 Bagaimana proses mekanisme dan fungsi sistem kardiovaskular?

1.2.4 Apa saja faktor yang mempengaruhi sistem kardiovaskular?

1.2.5 Bagaimana cara pemeriksaan jantung?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui susunan makroskopis sistem kardiovaskular.

1.3.2 Untuk mengetahui susunan mikroskopis system kardiovaskular.

1.3.3 Untuk mengetahui proses mekanisme dan fungsi sistem kardiovaskular.

1.3.4 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kardiovaskular.

1.3.5 Untuk mengetahui cara pemeriksaan jantung.

1.4 Manfaat

1.4.1 untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari mahasiswa/i Universitas Kristen

Krida Wacana.

1.4.2 untuk menambah referensi perpustakaan.

2

Page 5: carvas

BAB II

Isi

2.1 Susunan Makroskopis Sistem Kardiovaskular

Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan

sebagian tertutup oleh jarinbgan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4, dan

5.Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung

terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan dari

rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 – 5 dekat garis medio- klavikuler

kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena kava superior.

Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan,

lemak epikardium dan nutrisi seseorang.

Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi dalam.

Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus koronarius yang mengelilingi

jantung.Pada sulcus ini berjalan arteri koroner kanan dan arteri sirkumfleks setelah

dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulkus

interventrikuler anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri desendens anterior kiri,

dan sulkus interventrikularis posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri

desendens posterior.

Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2

lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium) dan perikardium parietal. Epikardium

meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya

jaringan ini akan berputar –lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentuk

ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan

darah.

Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang

merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup – katup jantung. Bagian

tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang mengikat bagian

Page 6: carvas

medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat padat ini meluas ke arah lateral

kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua trigonum tersebut melingkari

katup trikuspid dan mitral membentuk anuli fibrosa kordis sebagai tempat pertautan langsung

otot ventrikel, atrium, katup trikuspid,dan mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka

jantung ke dalam ventrikel adalah terbentuknya septum interventrikuler pars

membranasea.Bagian septum ini juga meluas dan berhubungan dengan daun septal katup

trikuspid dan sebagian dinding atrium kanan.

Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta ventrikel

kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir kedalam jantung

melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan, yang tertampung

selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak ke depan dibanding

dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior atrium kanan terdapat

lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut aurikel.Permukaan endokardium

atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin dan rata, tetapi daerah lateral dan

aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari serabut –serabut otot yang berjalan paralel

yang disebut otot pektinatus.Tebal rata – rata dinding atrium kanan adalah 2 mm.

Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah

manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel kiri dan di

medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan

melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis

dengan tebal 4 –5 mm. Secara fungsionalventrikel kanan dapat dibagi dalam alur masuk dan

alur keluar.Ruang alur masuk ventrikel kanan (right ventricular inflow tract) dibatasi oleh

katup trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar

ventrikel kanan (right ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding

licin terletak dibagian superior ventrikel kanan yang disebut infundibulum atau konus

arteriosus.Alur masuk dan alur keluar dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak

tepat di atas daun katup trikuspid.

Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada dinding postero

Page 7: carvas

– superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang vena kanan dan kiri.Letak atrium

kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada

tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal daripada dinding atrium

kanan.Endokardiumnya licin dan otot pektinati hanya ada pada aurikelnya.

Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke

anteroinferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus mitral.

Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal dinding

ventrikel kiri saat diastole adalah 8 – 12 mm.

Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dengan

ventrikel kanan , katup mitral atau bikuspid yang memisahkan antara atrium kiri dengan

ventrikel kiri setra dua katup semilunar yaitu katup pulmonal dan katup aorta. Katup

pulmonal adalah katup yang memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis. Katup

aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Serabut –

serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk pembuluh darah

koroner.Saraf parasimpatis terutam memberikan persarafan pada nodus

sinoatrial,atrioventrikular danserabut – serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke ventrikel

kiri.

Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal atas, yaitu

torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian berakhir

pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post – ganglionik akan

menjadi saraf kardialis untuk masuk ke dalam jantung.Persarafan parasimpatis berasal dari

pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut – serabutnya akan bergabung dengan serabut

simpatis di dalam pleksus kardialis.Rangsang simpatis akan dihantar oleh asetilkolin.

Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama yaitu

arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva aorta.Arteri koroner

Page 8: carvas

kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks dan ramus

interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis,

ramus marginalis dan ramus interventrikularis posterior.

Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan

berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus

koronarius.Selain itu terdapat juga vena – vena kecil yang disebut vena Thebesii, yang

bermuara langsung ke dalam atrium kanan.

Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu subendokardial,

miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok pleksus yang paling

besar adalah pleksus subepikardial, dimana pembuluh – pembuluh limfe akan membentuk

satu trunkus yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di

depan arteri pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena kava superior dan arteri

inominata.

2.2 Susunan Mikroskopis Sistem Kardiovaskular

A. JANTUNG

Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan:

a. Endokardium

b. Myokardium

c. Epikardium

a. Endokardium

 Selapis endotel

 Lapisan subendotel

Terdiri dari jaringan ikat dengan sabut-sabut elastis & sel-selfibroblast.

 Lapisan elastiko muskuler

Banyak sabut elastis & sedikit otot polos.

 Lapisan sub endokardium

- Lapisan dibawah endokardium, menghubungkan endokardium & myokardium.

Page 9: carvas

- Tediri dari jaringan ikat kendor dengan pembuluh darah, sabut purkinye +.

b. Myokardium

Anyaman otot jantung tersusun berlapis2, spiral  daya pompa besar.

Intercalated disc.

Pembuluh darah +, sabut-sabut saraf tidak bermyelin +.

c. Epikardium

 Mesotelium: epitel selapis pipih.

 Lapisan sub mesotelium

sabut kolagen & elastis.

 Lapisan sub epikard

Jaringan ikat kendor dengan sel lemak, pembuluh darah & saraf, menghubungkan

myokard & pericard.

PERIKARDIUM (pars parietalis)

- Membatasi rongga yang disebut cavum perikardii.

- Tidak menempel pada myokardium.

Terdiri atas:

 Mesotelium.

 Jaringan ikat yang mengandung sabut elastis, sabut kolagen, makrofag, dsb.

 Lapisan sel-sel lemak.

Befungsi menahan menebalnya myokardium dan endokardium.

KERANGKA JANTUNG/CARDIAC SKELETON

Adalah struktur penyangga yang merupakan tempat melekatnya sebagian myokard dan katub

jantung.

Terdiri atas jaringan ikat padat yang berbentuk rumit, dibagi menjadi tiga bentukan:

-Annuli fibrosi : berupa dua pasang cincin jaringan ikat yang meruakan tempat melekatnya

sabut-sabut otot jantung dan katub.

o 1 pasang mengelilingi aorta dan arteri pulmonalis.

Page 10: carvas

o 1 pasang mengelilingi lubang atrio-ventrikuler yang kemudian akan bergabung

dengan septum interventrikularis.

-Trigona fibrosa : merupakan jaringan ikat padat diantara 2 pasang annuli fibrosi.

-Septum membranacea : Terdapat pada septum interventrikularis bagian atas, strukturnya

seperti aponeurosis yang terdiri atas sabut-sabut kolagen yang

saling sejajar.

KATUP JANTUNG

a. Atrio-ventricular valve

 Merupakan lipatan endokardium yang ditengahnya terdapat kerangka jaringan ikat yang

berhubungan dengan annuli fibrosi.

 Disangga oleh corda tendinei yang dihubungkan dengan myokardium oleh muskulus

papilaris.

 Lipatan endocard pada sisi atrium lebih tebal dibanding sisi ventrikel.

 Terdiri atas 2 macam katub yang keduanya sulit dibedakan secara mikroskopis:

- valvula tricuspidalis

- valvula bicuspidalis

b. Semilunar valve

 Mempunyai kerangka yang berasal dari annuli fibrosi.

 Ujung-ujungnya menebal disebut noduli arantii.

 Terdiri atas katup pulmunal dan katup aorta.

B.PEMBULUH DARAH

PEMBULUH DARAH

Terdapat 3 jenis pembuluh darah, yaitu:

a. kapiler

b. arteri

c. vena

a. Kapiler

 Merupakan selapis sel endotel

 Terdapat 2 jenis:

Page 11: carvas

- kapiler fenestra

- kapiler kontinu

 Fungsi: pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel.

b. Arteri

1.   Arteriol

 Tunika intima

- selapis endotel.

- jaringan sub-endotel tipis, kadang tidak ada.

- sabut elastis belum berupa membrana elastika.

 Tunika media

- 2-5 lapis otot polos.

2.   Arteri kecil

 Tunika intima

- selapis endotel.

- jaringan sub-endotel tidak jelas.

- membrana elastika interna jelas.

 Tunika media

- 6-40 lapis otot polos.

 Tunika adventitia

- membrana elastika eksterna belum tampak.

- terdiri atas jaringan ikat kendor yang mengandung sabut-sabut elastis yang teranyam

kendor.

3.   Arteri sedang

 Tunika intima

- selapis endotel.

- membrana elastika interna jelas.

 Tunika media

- lapisan otot polos sangat tebal  arteri muscular.

 Tunika adventitia

- jaringan ikat kendor.

- membrana elastika eksterna +.

Page 12: carvas

4.   Arteri besar

 Tunika intima

- Endotel: Terdiri atas epitel selapis pipih.

- Subendotel: Terdiri atas jaringan fibro elastis.

- Anyaman sabut elastis (+): Bila lapisannya tebal.

- Merupakan bentukan berkelok-kelok seperti cacing yang terdiri atas kumpulan.

- sabut-sabut elastis.

 Tunika media

- otot polos 40-60 lapis berselang-seling dengan fenestrated membran.

 Tunika adventitia

- vasa & nervi vasorum +.

c. Vena

Dinding tipis  tekanan 1/10 arteri.

Jaringan elastis konstan karena aliran darah vena konstan.

Katup +.

Mudah direnggangkan sehingga dapat berfungsi sebagai reservoir.

Dinding vena tampak kendor.

Tunika media tidak berkembang.

Tunika adventitia lebih tebal & dominan.

1.   venule

Tunika intima

- Selapis endotel.

Tunika media

- Tipis, 1-3 lapis otot polos.

Tunika adventitia

- Relatif tebal.

Page 13: carvas

Diagnosa vena tergantung arteri pasangan.

2.   Vena kecil & vena sedang

Tergantung arteri pasangan.

3.   Vena besar

Tunika intima

- Selapis endotel.

- Jaringan subendotel agak tebal, kadang sabut otot polos membujur.

Tunika media

- Tipis, kadang –.

Tunika adventitia

- Paling tebal, otot polos membujur.

- Membrana elastika eksterna –.

C.komposisi darah

Komposisi Darah Manusia terdiri dari dua komponen:

1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel

darah 4 Eritrosit, Lekosit, Trombosit.

a. Eritrosit (Sel Darah Merah)

Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan

pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh

Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan

patokan dalain menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah

tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin

(pigmen empedu).

b. Leukosit (Sel Darah Putih)

Page 14: carvas

Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.. Fungsi utama dari sel

tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam

tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk

tubuh. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang

paru-paru.

Lekopeni - Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000

sel/cc darah.

Lekositosis – Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di

atas 9000 sel/cc darah).

Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar

pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk

mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Þ Gerak

Amuboid.

Jenis Leukosit

Granulosit Þ Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula). Jenisnya

adalah eosinofil, basofil dan netrofil.

Agranulosit Þ Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan

monosit.

• Eosinofil Þ mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil.

Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).

• Basofil Þ mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.

• Netrofil Þ (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai

sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.

• Limfosit Þ (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk

menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.

• Monosit Þ merupakan lekosit dengan ukuran paling besar

c. Trombosit (KEPING DARAH)

Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc.

Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah

Page 15: carvas

Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak

mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili. Proses Pembekuan Darah

Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim

Trombokinase (Tromboplastin).

2. unsur cair yaitu, plasma darah yang merupakan bagian yang paling banyak dalam

darah.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:

1. Serum merupakan plasama yang sedikit mengandung fibrinogen atau Serum darah adalah

cairan bening yang memisah setelah darah dibekukan

2. Albumin merupakan fraksi yang terdapat di dalam plasma yang berguna untuk

memelihara volume plasma dara.

3. Bahan pembeku darah

4. immunoglobin (antibodi) merupakan Sistem imunitas manusia ditentukan oleh

kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen.

5. Hormon

6. Berbagai jenis protein

7. Berbagai jenis garam merupakan substansi terlarut terdiri dari kationkation seperti ion-

ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, litium, dan timbal, dan anion-

anion seperti ion-ion klor, yod, fosfat anorganik, sulfat, dan karbonat.

8. Fibrinogen merupakan fraksi yang terdapat di dalam plasma yang berguna untuk

penggumpalan darah.

2.3 Mekanisme dan fungsi Sistem Kardiovaskular

a. Darah

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen

yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan

nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun

sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-

hormon dari system endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia berwarna

merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan

Page 16: carvas

oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan

(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat

terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup

yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah

dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon

dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali

ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh

saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui

saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung

melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut

bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan

dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Ket: 

a. Eritosit

b. Neutrofil

c. Eusinofil

d. Limfosit

Fungsi darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan

oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paruparu, urea dikeluarkan

melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan

oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

Page 17: carvas

7. Menjaga kestabilan suhu tubuhmempengaruhi janin

pada saat kehamilan.

b. Kegiatan biolistrik dan potensial aksi sel jantung

Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang

menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama

akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan

otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung

kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam

keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel

sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan

dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel – sel

pekerja.

Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab

pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum

diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang

langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel – sel otoritmik

jantung, antara potensial – potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel

saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membrane terhadap K+ menurun antara potensial –

potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium

positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka.Karena influks pasif Na+ dalam

jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap mengalami depolarisasi dan

bergeser ke arah ambang.Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi

sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini

berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi

ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena

terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+.Setelah potensial aksi

usai, inaktivasi saluran – saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya. Sel – sel

jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas

His dan serat purkinje. Kecepatan normal pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik

jantung jaringan Potensial aksi per menit:

Page 18: carvas

1. Nodus SA ( pemicu normal) 70 – 80

2. Nodus AV 40 – 60

3. Berkas His dan serat – serat purkinje 20 – 40

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium

melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi

nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar

ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri

lalu kanan dan terakhir adalah ke sel purkinje.

Potensial aksi yang timbulkan di nodus SA akan menghasilkan gelombang depolarisasi

yang akan menyebar ke sel kontraktil melalui gap junction.

Page 19: carvas

c. Siklus jantung

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan

selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode

kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah

periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular

filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup

semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah.

Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel,

katup mitral dan katup tricuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan

akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam

diastol disebut End Diastolic Volume .

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi

ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup

tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan

dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan

dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner

terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi

pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Page 20: carvas

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama

siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering

dikatakan terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi,

lebih singkat dan tajam sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi jantung

pertama berkaitan dengan penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan

dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi

timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri – arteri besar ketika

katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi

pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan

atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel.Penutupan katup

semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan

turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian bunyi jantung

kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

d. Denyut jantung dan Tekanan darah

Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA.

Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan

depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara

denyutan secara umum dianggap disebabkan oleh penurunan permeabilitas terhadap K+.

Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi

kecepatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulai

saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus terutama mempersarafi atrium,

terutama nodus SA dan AV, sedangkan persarafan ke ventrikel tidak signifikan.

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada

pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan

diatas tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan

resistensi perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap

ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung

dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut.

Page 21: carvas

Peningkatan volume diastolik akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.

Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar volume

diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang jantung, semakin

meningkat panjang serat otot awal sebelum kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan

gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan demikian dihasilkan

volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan intrinsik antara volume diastolik akhir dan

volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank – Starling pada jantung.

e. Sirkulasi jantung

Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru

dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu

masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya

kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira – kira 15 – 20

mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu

arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena

besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.

f. Getah bening (limfa)

Darah sebagai alat transport didalamnya terdapat cairan getah bening.Terbentuknya

cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antar sel

kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfa).

Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening

(limfa) yang keduanya berperan dalam system transportasi. Sistem limfa berkaitan erat

dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa,

dan kelenjar limfa. Fungsi system peredaran getah bening adalah sebagai berikut:

1. Untuk sistem pertahanan tubuh.

2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang

berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem

peredaran darah.

Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit

yang masuk ke dalam tubuh.Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi

Page 22: carvas

ruangantarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai

banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan

pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang

berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh

ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri

berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri,

dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah

selangka kiri.

Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak

terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama

terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang

sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar

yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai

tempat penyimpanan cadangan sel darah,membunuh kuman penyakit, pembentukan sel

darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati.

Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang

berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung. Fungsi

tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan

tenggorokan.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Kardiovaskular

1. Pola hidup yang sehat

Dengan melakukan pola hidup yang sehat, maka kita secara tidak langsung akan

memelihara fungsi jantung kita, karena, dengan pola hidup yang sehat ini kita bias

mencegah berbagai penyakit khususnya penyakit jantung. Pola hidup sehat ini

dapat kita lakukan dengan cara berolahraga yang teratur dan lain-lain

2. Stress

Page 23: carvas

Stress adalah salah satu penyebab penyakit jantung. Dari berbagai penelitian,

dikatakan bahwa orang yang stress lebih mudah terserang penyakit jantung di

banding dengan orang yang tidak stress

3. Merokok

Merokok adalah salah satu factor yang dapat menyebabkan sakit jantung hal ini di

karenakan oleh banyaknya zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok tersebut

sehingga fungsi dari jantung kita mengalami gangguan bahkan kerusakan

4. Makanan

Makanana juga sangat penting dalam kerja system kardivaskular kita. Dalam segi

makanan, baiknya kita memiliki pola makan yang benar yakni, 4 sehat 5

sempurna. Pada penderita sakit jantung, umumnya orang tersebut cenderung

mengonsumsi makanan yang kaya akan zat lemak, dimana zat lemak tersebut

dapat menyempitkan pembuluh darah yang ada di jantung.

2.5 Pemeriksaan Jantung

a.fungsi

EKG ( elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan

oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan

dideteksi oleh elktroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf.

Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti

aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, detekdi

penyakit bukan jantung, pengaruh obat– obatan.

Ada 3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu sadapan bipolar dan sadapan unipolar.

Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan anggota badan, II yang merupakan

beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan dan elektroda positif di lengan kiri,

dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif lengan kiri dan elektroda

positif di tungkai kiri. Sadapan unipolar adalah sadapan prekordial dan sadapan augmented.

Sadapan augmented adalah AVFyang merupakan beda potensial antara jantung dengan

tungkai, AVR yang merupakan beda potensial antara jantung dengan lengan kanan, dan AVL

yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kiri.

Sadapan prekordial adalah V1 – V6. Sadapan V 1 terletak di ruang interkostal IV di

kanan sternum. Sadapan V2 terletak di ruang interkostal IV di kiri sternum. Sadapan V3

Page 24: carvas

diletakkan diantara sadapan V2 dan V4. Sadapan V4 diletakkan di ruang interkostalis V

sejajar dengan garis mid klavikularis kiri. Sadapan V5 diletakkan secara mendatar dengan V

4 di linea axillaris anterior.

Sadapan V6 diletakkan secara mendatar dengan V4 – V5 di mid axillaris. Gelombang

P adalah depolarisasi dari atrium kiri dan kanan. Segmen PR merupakan perlambatan nodus

AV.Kompleks QRS adalah depolarisasi ventrikel ( repolarisasi atrium). Segmen ST adalah

kontraksi ventrikel dan pengosongan ventrikel. Gelombang T merupakan repolarisasi

ventrikel. Interval TP adalah relaksasi ventrikel dan mengisi diri.

b. Fisik

Inspeksi

Dilakukan inspeksi pada prekordial penderita yang berbaring terlentang atau dalam posisi

sedikit dekubitus lateral kiri karena apek kadang sulit ditemukan misalnya pada stenosis

mitral. dan pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita. Memperhatikan bentuk prekordial

apakah normal, mengalami depresi atau ada penonjolan asimetris yang disebabkan

pembesaran jantung sejak kecil. Hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi

akibat kelainan kongenital. Mencari pungtum maksimum, Inspirasi dalam dapat

mengakibatkan paru-paru menutupi jantung, sehingga pungtum maksimimnya menghilang,

suatu variasi yang khususnya ditemukan pada penderita emfisema paru. Oleh kerena itu

menghilangnya pungtum maksimum pada inspirasi tidak berarti bahwa jantung tidak

Page 25: carvas

bergerak bebas. Pembesaran ventrikel kiri akan menggeser pungtum maksimum kearah kiri,

sehingga akan berada diluar garis midklavikula dan kebawah. Efusi pleura kanan akan

memindahkan pungtum maksimum ke aksila kiri sedangkan efusi pleura kiri akan

menggeser kekanan. Perlekatan pleura, tumor mediastinum, atelektasis dan pneumotoraks

akan menyebabkan terjadi pemindahan yang sama. Kecepatan denyut jantung juga

diperhatikan, meningkat pada berbagai keadaan seperti hipertiroidisme, anemia, demam

Palpasi

Pada palpasi jantung, telapak tangan diletakkan diatas prekordium dan dilakukan perabaan

diatas iktus kordis (apical impulse) Lokasi point of masksimal impulse , normal terletak

pada ruang sela iga (RSI) V kira-kira 1 jari medial dari garis midklavikular (medial dari

apeks anatomis). Pada bentuk dada yang panjang dan gepeng, iktus kordis terdapat pada RSI

VI medial dari garis midklavikular, sedang pada bentuk dada yang lebih pendek lebar, letak

iktus kordis agak ke lateral. Pada keadaan normal lebar iktus kordis yang teraba adalah 1-2

cm2. Bila kekuatan volum dan kualitas jantung meningkat maka terjadi systolic lift, systolic

heaving, dan dalam keadaan ini daerah iktus kordis akan teraba lebih melebar. Getaranan

bising yang ditimbulkan dapat teraba misalnya pada Duktus Arteriosis Persisten (DAP)

kecil berupa getaran bising di sela iga kiri sternum

Perkusi jantung

Cara perkusi

Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang interkostal III/IV pada

garis parasternal kiri pekak jantung relatif dan pekak jantung absolut perlu dicari untuk

menentukan gambaran besarnya jantung. Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar

kekiri dan ke kanan. Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-

bawah. Pinggang jantung merupakan batas pekak jantung pada RSI III pada garis

parasternalkiri.

Kardiomegali dapat dijumpai pada atlit, gagal jantung, hipertensi, penyakit jantung koroner,

infark miokard akut, perikarditis, kardiomiopati, miokarditis, regurgitasi tricuspid,

insufisiensi aorta, ventrikel septal defect sedang, tirotoksikosis, Hipertrofi atrium kiri

menyebabkan pinggang jantung merata atau menonjol kearah lateral. Pada hipertrofi

Page 26: carvas

ventrikel kanan, batas pekak jantung melebar ke lateral kanan dan/atau ke kiri atas. Pada

perikarditis pekat jantung absolut melebar ke kanan dan ke kiri. Pada emfisema paru, pekak

jantung mengecil bahkan dapat menghilang pada emfisema paru yang berat, sehingga batas

jantung dalam keadaan tersebut sukar ditentukan

Auskultasi Jantung 

Auskultasi ialah merupakan cara pemeriksaan dengan mendengar bunyi akibat vibrasi

(getaran suara) yang ditimbulkan karena kejadian dan kegiatan jantung dan kejadian

hemodemanik darah dalam jantung. Alat yang digunakan ialah stetoskop yang terdiri atas

earpiece, tubing dan chespiece. Macam-macam ches piece yaitu bowel type dengan

membran, digunakan terutama untuk mendengar bunyi dengan frekuensi nada yang tinggi;

bel type, digunakan untuk mendengar bunyi-bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah.

Beberapa aspek bunyi yang perlu diperhatikan :

a) Nada berhubungan dengan frekuensi tinggi rendahnya getaran.

b) Kerasnya (intensitas), berhubungan dengan ampitudo gelombang suara.

c) Kualitas bunyi dihubungkan dengan timbre yaitu jumlah nada dasar dengan bermacam

macam jenis vibrasi bunyi yang menjadi komponen-komponen bunyi yang terdengar. Selain

bunyi jantung pada auskultasi dapat juga terdengar bunyi akibat kejadian hemodemanik

darah yang dikenal sebagai desiran atau bising jantung (cardiac murmur)

Page 27: carvas

BAB III

PENUTUP

Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-

organ eksresi. Sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung dan sistem sirkulasi, menghantarkan

darah ke seluruh tubuh, sehingga tiap sel menerima banyak suplai oksigen dan bhan makanan.

Hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem ini merupakan

modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut saraf tertentu yaitu sino atrial

node (SA node), atrioventrikular node (AV Node), atrioventrikular bundle (AV bundle , dan serabut

penghubung terminal (serabut purkinje).

Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf otonom.

System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis bersifat menghambat kerja

jantung.