c bab i-iii__konjungtivitis vernal

Upload: errina-yustira

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangKonjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva baik akut maupun kronis,

    sedangkan vernal   dalam bahasa Inggris berkaitan dengan musim semi (Ilyas & Yulianti,

    2013! Konjungtivitis vernal atau keratokonjungtivits vernal (dalam bahasa Inggris" Vernal 

     Keratoconjunctivitis atau #K$, karena disertai kelainan pada kornea, merupakan peradangan

    konjungtiva yang diakibatkan reaksi hipersensiti%itas tipe 1 dan bersi%at rekuren!

    #K$ jarang terjadi di daerah beriklim dingin di %rika, merika 'atin, dan sia

    (medt, 2013! )enderita sebanyak 33*+0 adalah anak*anak dan de-asa muda! .i /ropa

    dan sia, penderita lebih banyak berjenil kelamin laki*laki! amun di %rika tidak terdapat

     perbandingan yang signi%ikan! ipe palpebral lebih banyak ditemukan di /ropa dan merika!

    edangkan tipe ampuran lebih banyak ditemukan di sia dan %rika! .i /ropa dan sia,

    meskipun terjadi seara musiman #K$ dapat terjadi di musim dingin sehingga berlanjut dapat

    dikatakan terjadi seara parenial! .i %rika #K$ tidak terlalu dipengaruhi oleh musim dan

    umumnya berlanjut sampai de-asa! sia penderita biasanya adalah 4*24 tahun dengan onset

    terjadinya penyakit pada umur 10*12 (5, 2014! amun terdapat laporan terbaru bah-a

    onset dapat terjadi pada usia 4 tahun!1.2 Tujuan

    )enyusunan re%erat ini bertujuan untuk mengetahui de%inisi, etiologi, %aktor resiko,

    gejala, tanda, pemeriksaan penunjang, penanganan, komplikasi dan prognosia konjungtivitis

    vernal!

    1.3 Manfaat

    1! 6enambah -a-asan keilmuan tentang konjungtivitis vernal!

    2! 6emberikan re%erensi untuk pembaa mengenai konjungtivitis vernal!

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    2/10

    2.1 Defn! K"njungt#t! $an Kerat"k"njungt#t! %ernal

    Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva baik akut maupun kronis (Ilyas &

    Yulianti, 2013! rti kata vernal   dalam bahasa Inggris berkaitan dengan musim semi!

    Konjungtivitis vernal adalah in%lamasi alergis bilateral, kronik dan rekuren seara musiman

     pada konjungtiva bulbi dan tarsal yang biasanya terjadi pada anak laki*laki (5, 20178 9all

    & hilio, 20048 'eonardi, 2013! :eberapa literatur menyebutkan konjungtivitis vernal

    disebut juga sebagai keratokonjungtivits vernal (dalam bahasa Inggris" Vernal 

     Keratoconjunctivitis  atau #K$ karena keterlibatan kornea dalam penyakit ini (Khuu &

    .enial, 2010! #K$ seara khas terjadi berulang seara musiman yaitu saat musim semi tetapi

    sebanyak 23 pasien dapat mengalami rekurensi selain pada musim tersebut (5, 2014!

    Kebanyakan penderita (meski tidak semuanya memiliki ri-ayat atopi (5, 2017!

    topi adalah keenderungan seseorang;personal atau keluarga;%amilial untuk tersensitisasi

    dan menghasilkan Ig/ sebagai respon terhadap adanya alergen yang biasanya berupa protein

    (

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    3/10

    lingkungan, iklim tropis, dan presdiposisi genetik! l*kily dan :amashmus (2011

    menyebutkan %aktor resiko penyebab #K$ yaitu usia, ri-ayat atopik, dan ri-ayat alergi!

    2.* Pat"gene!a Kerat"k"njungt#t! %ernal

    )atogenesa terjadinya #K$ memperlihatkan adanya reaksi hipersensitivitas tipe I dan

    I# (5, 20178 .e medt et al , 2013! >eaksi hipersensitivitas tipe I merupakan respon

    hipersensitivitas tipe epat yang dapat terjadi kurang dari 1 jam! >espon ini diperantarai oleh

    antibodi Ig/ ( IgE-dependent ! Ig/ diproduksi oleh lim%osit : yang ada di %olikel lim%oid

    konjungtiva! Ig/ yang mengikat sel mast akan menyebabkan degranulasi sel mast! 6ediator 

    in%lamasi yang keluar meliputi histamin, leukotrien dan prostaglandin! 6ediator tersebut akan

    menyebabkan vasodilatasi, kontraksi otot polos dan rekruitmen sel*sel in%lamasi lainnya!

    #asodilatasi menyebabkan hiperemi konjungtiva!

    :erdasarkan pemeriksaan histologis jaringan konjungtiva penderita #K$, ditemukan

     jumlah eusino%il yang selalu tinggi (medt et al , 2013! /usino%il yang akti% mengeluarkanmediator in%lamasi terlarut dan molekul adesi yang menyebabkan in%lamasi dan merusak 

    kornea! ?aktanya, belum diketahui dengan jelas penyebab;alergen spesi%ik yang menyebabkan

    respon eusino%il! 5leh karena itu dalam patogenesa #K$ ini terdapat mekanisme yang tidk 

    tergantung Ig/! :eberapa penelitian menduga adanya stimulasi terbentukknya )$ yang pada

    akhirnya menyebabkan masuknya eosino%il dari pembuluh darah ke jaringan konjungtiva dan

    kornea! timulasi ini diduga oleh kemokin (kemoatraktan sitokin yang diproduksi oleh sel

    in%lamasi, sel epitel, endotel vaskular, dan %ibroblast konjungtiva yang terstimulasi! Kemokin

    ini dapat mengaktivasi sel mast dan menarik lim%osit ! 5leh karenanya dalam hal ini sel mast

    dapat akti% tanpa ketergantungan dengan Ig/! 'im%osit yang telah menerima )$ akan

     berdi%erensiasi menjadi sel h2! el h2 memproduksi I'*7, Il*4, dan I'*13! I'*7 akan

    mengakti%kan : untuk meproduksi Ig/, I'*4 mengaktivasi eusino%il, sedangkan I'*13

    meningkatkan produksi Ig/ dan produksi mukus epitel!

    )enelitian lain juga menyebutkan keterlibatan reaksi hipersensitivitas I# atau tipe

    lambat yang merupakan reaksi imunopatologis yang dimediasi oleh sel, pada penyakit ini

    adalah sel h2 (medt et al , 2013! h2 yang teraktivasi akan menarik dan mengaktivasi sel

    mast dan eosino%il sehingga sel : berubah menjadi sel plasma untuk menghasilkan Ig/!

    9istamin yang dikeluarkan oleh sel mast dan baso%il menyebabkan sel epitel

    mengekspresikan intercelullar adhesion molecules  (I$6*1 dan mensekresi sitokin dan

    kemokin (.e medt et al , 20138 Kumar, 200+! Kemokin diduga berperan merekruitmen sel

    sehingga terjadi patogenesa konjungtivitis alergi karena pada sel penderita #K$ ditemukan

    terdapat banyak reseptor kemokin $@$>3!

    9iperplasia konjungtiva dapat disebabkan oleh adanya %aktor pertumbuhan (medt et 

    al , 2013! el mononukleos dan eosino%il yang akti% meningkatkan %ungsi %ibroblast melalui

    kerja histamin, sitokin, integrin reseptor, dan berbagai %aktor pertumbuhan! >emodeling

    3

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    4/10

    terjadi karena adanya deposisi extracellular matrix  (/$6 di substansia propia yaitu oleh

    kolagen tipe I, III, I#, #, dan #II, tenasin dan laminin! .ua terakhir ini menyebabkan

    in%lamasi konjungtiva melalui perantara bahan adesi% yang dimilikinya serta meningkatkan

    matrix metaloproteinase (66)s seperti gelatin :! 66) ini merusak integritas /$6 sehingg

    sel*sel in%lamasi dapat berakumulasi di konjungtiva dan menyebabkan remodeling! 66)s

    dapat dihambt oleh tissue inhibitor o% 66) (I6)*1 tetapi pada orang yang terkena #K$

    keduanya ini tidak seimbang (66)sAI6)*1!

    2.+ ,ejala Kerat"k"njungt#t! %ernal

    Bejala #K$ ini sebanyak +C terjadi pada kedua mata atau bilateral (Kumar, 200+!

    6eskipun beberapa dapan unilateral atau keduanya tidak sama beratnya! )enderita

    mengeluhkan kumat*kumatan atau rekuren! :iasanya sudah perdah terjadi beberapa kali

    episode eksaserbasi sebelumnya! /ksaserbasi dapat dipiu oleh adanya uaa panas, ahaya

    matahari, dan angin! 9al ini diduga terjadi keterlibatan dengan %ungsi neural! uatu penelitian

     juga mengatakan bah-a eksaserbasi dapat juga dipiu oleh bakteri sta%ilokokus aureus!

    Bejala yang dapat dirasakan penderita pada matanya adalah"

    a! )ruritus atau gatal, yang semakin memberat apabila terpapar oleh angin, debu, sinar 

    terang, uaa panas dan keringat (Kumar, 200+!

     b! :erair 

    ! Kotoran kental yang lekat (Dropy dircharge’ 

    d! :le%arospasme, yaitu gerakan mememjamkan mata yang kuat, tidak disadari dan dapat

     berlangsung beberapa detik sampai beberapa jam (lyas & Yulianti, 2013!

    e! ?oto%obia atau rasa mudah silau yang disertai sakit, sensasi benda asing, pandangan

    kabur terjadi bila kornea terlibat (Kumar, 200+!

    2.- Tan$a Kerat"k"njungt#t! %ernal

    anda #K$ sesuai dengan klasi%ikasinya yaitu berdasarkan letak dan bentuk 

    kelainannya, dibagi menjadi 3 maam yaitu tipe limbal, palpebral dan ampuran keduanya

    (Kumar, 200+! :erikut tipe #K$"

    1! ipe limbal" terdapat papila halus dengan dikelilingi in%iltrasi gelatinosa pada limbal

    dan  Horner-Trantas dot ! 9ipertro%i papil terdapat pada limbus superior! 9orner*

    Trantas dot  adalah gambaran bintik atau titik putih seperti renda pada limbus yangmerupakan hasil dari deskuamasi epitel kornea dan eusino%il di bagian limbus! emuan

    ini diperkenalkan oleh 9orner pada tahun 1C++!

     

    4

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    5/10

    Bambar! Horner-Trantas dot 

    2! ipe palpebral" papila dengan diameter lebih dari 1 mm dan terletak di konjungtiva

    tarsal superior! )ertumbuhan papil besar (dimeter E*Cmm atau disebut juga gambaran

    coble stone yang diliputi sekret mukoid! eara umum bentuk papil besar ini terlihat

    seperti tonjolan berbentuk poligonal dengan permukaan rata dan terdapat kapiler di

     bagian tengahnya (Ilyas & Yulianti, 2013! Konjungtiva tarsal hiperemi dan edema

    serta kelainan pada kornea dapat lebih berat bila dibanding tipe limbal!

    Bambar" Coble stone

    Komplikasi pada kornea dilaporkan terjadi sebanyak E*40 dari penderita #K$ (.e

    medt et al , 2013! Bambaran pada kornea yang dapat terlibat meliputi adanya keratitis

    epiteal pungtata, makroerosi epitel, ulkus  shield , %ormasi plak, dan %ase lanjut akan terjadi

    vaskularisasi kornea (Kumar, 200+! Keratopati dapat terjadi sepanjang eksaserbasi #K$ tipe

     palpebral (.e medt et al , 2013! Keratitis epiteal pungtat ini menyebabkan makroerosi

    kornea dan berlanjut pada terjadinya ulkus  shield ! lkus ini berbentuk oval dan terletak 

    transvesal dengan dasar ulkus transparan!

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    6/10

     pertumbuhan epitel konjungtiva di permukaan kornea! 9al ini semakin menurunkan %ungsi

     penglihatan penderita!

    2.0 Dagn"!a Kln! Kerat"k"njungt#t! %ernal

    ntuk mendiagnosa #K$ perlu dilakukan anamnesa lengkap dan pemeriksaan %isik 

    o%talmologis! namnesa meliputi identitas lengkap, ri-ayat penyakit sekarang, dahulu,

    keluarga, pengobatan, alergi, dan yang mengarah pada gambaran klinis serta %aktor resiko

    #K$! )emeriksaan %isik dapat dilakukan dengan menggunakan lampu senter dan lampu elah

    atau slit lamp! )apila yang keil dan halus pada konjungtiva serta keratitis epiteal pungtat

    tidak dapat dilihat dengan senter atau !lash light  sehingga perlu dilakukan dengan slit lamp!

    2. Dagn"!a Ban$ng Kerat"k"njungt#t! %ernal

    #K$ merupakan penyakit alergi yang segolongan dengan rhinokonjungtivitis

    musiman, keratokonjungtivitis atopik, dan konjungtivitis papilaris raksasa (Khuu & .enial,

    2010! 5leh karena itu #K$ dapat disandingkan dengan ketiga penyakit alergi tesebut!

    1. K"njungt#t! alerg Hay Fever  'u!'an $an parenial  !e&anjang ta4un)enyakit ini dapat terjadi musiman maupun sepanjang tahun yang disebabkan oleh

    reaksi alergi yang dimediasi Ig/ terhadap alergen di lingkungan! lergen tersebut

    meliputi rumput, polen, kutu, jamur! eringkali pasien mengalami gejala alergi lain

    seperti hidung berair, bersin*bersin dan asma! Bejala segera terjadi setelah terpapar 

    alergen yang jelas (5, 2017!

    ,ejala / gatal (memberat, berair, kelopak bengkak,

    Tan$a / konjungtiva hiperemi, kemosis, kotoran kental

    2. Kerat"k"njungt#t! at"& atopic keratoconjunctivitis atau AK5

    )enyakit ini jarang terjadi dan prevalensinya lebih sedikit daripada konjungtivitis

    alergi! )asien meiliki ri-ayat atopik berupa dermatitis atopik atau eksema! K$

     biasanya terjadi pada penderita yang lebih tua yaitu usia dekade ke*2 sampai ke*4!

    )ada K$ seara khas terjadi lebih kronik dan dapat terjadi jaringan parut pada

    kornea dan sikatrikasi konjungtiva! /ksaserbasi musiman jarang terjadi (5, 2017!

    ,ejala / mata gatal, berair, eksema

    Tan$a /  konjungtiva hiperemia dan edema dengan -arna seperti susu (Fmil"y

    edemaG, papila keil*sedang terletak biasanya di tarsal in%erior dan maupun superior,

    vaskularisasi dan opasi%ikasi kornea yang luas, sering terdapat jaringan parut

    konjungtiva yang kadang terbentuk simble%aron (perlengketan konjungtiva tarsal,

     bulbi dengan kornea, kekeruhan lensa sub kapsular anterior dan posterior, erosi

     pungtata kornea dan de%ek yang persisten

    6

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    7/10

    ,a'ar/ papila konjungtiva pada konjungtivitis atopik (kiri dan vaskularisasi kornea (kanan

    3. K"njungt#t! Pa&la )ak!a!a

    )enyakit ini merupakan akibat dari respon alergi namun tidak sepenuhnya penyakit

    alergi! )asien memiliki ri-ayat mikrotrauma dengan benda asing di mata seperti lensa

    kontak, prostesis, orpal, dan benang jahitan!,ejala / mata gatal, kotoran lengket, gangguan penglihatan, nyeri bila memakai lensa

    kontak 

    Tan$a / konjungtiva edem, hipremis, papila raksasa lebih dari 0!3mm, erosi epitel

     pungtata kornea, neovaskularisasi kornea, in%iltrat di peri%er 

    ,a'ar/ konjungtivitis Biant )apil

    2.6 Penatalak!anaan Kerat"k"njungt#t! %ernal

    2.6.1 E$uka! Pa!en $an Keluarga Pa!en tera& N"n (ar'ak"l"g

    )asien dan keluarga perlu mengetahui tentang penyakitnya yang kronik, rekuren dan

    sembuh seara alami, %aktor*%aktor yang mempengaruhinya serta pengobatan yang dapat

    dilakukan untuk mengurang gejalanya (Kumar, 200+! 5leh karena %aktor alergen yang tidak 

    spesi%ik pada penyakit ini maka pasien perlu menghindari %aktor pemiu saja seperti sinar 

    matahari, angin, debu, dan air asin! )asien dapat menggunakan kaamata pelindung matahari

    atau kaamata  goggle  atau sering berteduh dalam terik! 6enghindari pemiu ini akan

    membantu mengontrol gejala meskipun tidak mutlak mengurangi atau menghilangkan! )asien

    sebaiknya menghindari kontak dengan alergen yang biasanya menyebabkan alergi seperti

     bunga atau tumbuhan (serbuk sari! )enderita dapat disarankan untuk mengompres dingin

    mata dalam keadaan terpejam untuk mengeilkan pembuluh darah dan mengurangi rasa gatal!

    )emberian air mata arti%isial untuk membilas alergen yang mungkin berada di permukaan

    7

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    8/10

    mata! )asien membiasakan menui tangan, membasuh muka dan menui rambut bila perlu

    untuk menghindari alergen yang masuk! 9al ini terutama dapat dilakukan saat sebelum tidur!

    2.6.2 Tera& (ar'ak"l"g Kerat"k"njungt#t! %ernal

    )engobatan diberikan berdasarkan keparahan gejala penyakit (5, 2017! )enderita #K$

    dengan gejala ringan dapat diberikan antihistamin topikal dan klimatoterapi yang meliputi

    kompres dingin atau membiasakan di tempat yang lebih dingin! )enderita dengan gejala

    ringan*sedang dapat diberikan penstabil sel mast (cell mast stabili#er$ $6 topikal!

    )emberian $6 dapat diberikan 2 minggu sebelum gejala munul pada penderita yang

     biasany mengalami eksaserbasi musiman! )emberian $6 jangka panjang dapat diberikan

     pada penderita yang mengalami eksaserbasi sepanjang tahun! )enderita dengan gejala dan

    tanda yang berat dapat diberikan steroid topikal dan imunomodulator topikal berupa

    siklosporin atau takrolimus! atrium romolyn diberikan untuk kelainan kornea dan

    konjungtiva! :ila terdapat tukak kornea, diberikan antibiotik untuk menegah in%eksi!

    Tael/ obat yang dapat diberikan pada penderita #K$ (Kumar, 200+

    N

    O JENIS OBAT CARA KERJA

    CONTOH OBAT

    GENERIK KETERANGAN

    1 Vasokonstriktor danAntihistamin non-spesifk(topikal)

    Vasokonstriktor,mengeblok reseptorhistamin di seltarget mengurangi rasa

    gatal dankemerahan

    VasokonstriktorNaphazoline,Tetrah!rozoline!" non-spesifk"rilamine,

    "heniramine

    #iberikan padatahap dinipen$akit, obat linipertama, kasusringan

    2 "ensta#il selmast(topikal)

    %en&egahdegranulasi selmast, danantagonis e'ekutama mediator$ang dilepaskann$a(histamin)mengurangi geala akutsaat akti' danmengurangi sitokin$ang menstimulus

    alergi kronis (&egaheksaserbasi)

    So!i$m%romo&l%ate 

    (%romoln '() bere'ek sinergisdengan steroid

    )o!o*ami!e +,( 

     efkasi lebih baikNe!o%romil -( 

    hambatkemotaksis, hambat

    aktiasi dan rilismediator in*amasioleh sel in*amasi"emirolast

    +ini pertama saatonset musiman,dan berlanut(angka panang)bila onsetsepanang tahun

    3 Antihistaminsistemik (oral)

    #iberikan bilaalergi ugamengenai hidungdan atau 'aring

    4 AntihistaminH (topikal)

    elekti' mengeblokreseptor "1,donregulasiekspresi ./!%,men&egah

    kemotaksis selin*amasi

    )e.o%a#astine/+0+1(2 E3  &epatdan tahan lamaEme!astine/+0+1(2 E3  

    men&egah produksisitokin oleh sel epitel

    lebih baik dari$ang non-selekti' 

    0

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    9/10

    5 !ntihistamin "1dan penstabilsel mast (obataksi ganda)

    tabilisasi sel mast,antaginis "1,menekan e'ekin*amasi

    Olopata!ine/+0(2 dapatmengurangi mukusKetoti4en /+0+-1(2Epinastine /+0+1(2Azelastine /+0+1(2

    emberian dapatdua kali sehari

    6 bat

    antiin*amasinon-steroid(!.)

    hambat

    siklooksigenase

     hambat produksi mengurangigatal dan hiperemi

    3i%lo4ena% /+0(2

    Ketorola% tromethamine (5) lebih e'ekti' daripadasiklosporin

    %engurangi

    pemberian steroidtopikal"ati-hati merusakkornea

    7 8ortikosteroid memblokadekaskade in*amasi

    )otepre!nol lebihaman, untuk akut danproflaksis 12 bulanRime*olone3esoni!ephosphate5l$orometholoneIn6eksi s$pratarsal

    de9amethasonesodiumsu&&inate,triam&inolonea&etonide,h$dro&ortisonesodium su&&inate

    bat $ang palinge'ekti', bukan linipertama karenae'ek sampingpenggunaan angka panang(katarak,glaukoma,in'eksi

    sekunder)engobatan inidiberikan bilakasus sudahmemberat

    0 .mmunomodulator

    :lokade proli'ersi ;h2 dan produksi .+-1, hambatpelepasan histamindengan mengurangiproduksi .+-5

    C%losporine -(E3C%losporine /+017-(2 E3

    #iberikan 4gtt dd 1

    < !nti-metabolit "ambat proli'erasifbroblast

    8itom%in9C /+0+(2 E3  mengurangi mukus, hiperemi, edemalimbal, dan sebagai/%

    2.6.3 7&era!

    5perasi yang dilakukan pada penderita #K$ berupa (Kumar, 200+"

    1! /ksisi papil raksasa

    indakan ini untuk menegah lesi atau komplikasi di kornea dan diindikasikan bila

    terdapat lesi di kornea! indakan yang berupa eksisi atau ryooagulasi ini dapat

    membantu mengatasi epitelopati kornea, meskipun papil dapat tumbuh kembali!

    indakan ryotherapy ini dapat menyebabkan terjadinya sikatrik di konjungtiva

    sehingga perlu diberikan mitomyin*$ (66$ 0!02 setelah reseksi papila sebelum 2

    menit berlalu! %iant papillae juga dapat dihilangkan melalui operasi lase $52!

    2! .ebridemen dasar ulkus shield  di kornea

    indakan berupa menghilangkan plak dengan ara menggunakan %ototerapeutik laser!

    9al ini akan membantu reepitealisasi ulkus yang telah diberikan terapi sebelumnya

    namun tidak sembuh!

    3! Keratoplasti

  • 8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal

    10/10

    indakan ini dilakukan untuk mengganti kornea yang telah rusak (.e medt et al ,

    2013! .e%ek epitel kornea dapat dilakukan transpantasi membran amnion dan

    transplantasi sel epitelial limbal!

    2.18 K"'&lka! Kerat"k"njungt#t! %ernal

    Komplikasi #K$ dapat ditimbulkan dari adanya sikatrik pada kornea dan komplikasi

    tak langsung berupa e%ek samping dari penggunaan kortikosteroid yang lama (medt, 2013!

    )enggunaan kortikosteroid yang lama dapat mengakibatkan tejadinya glaukoma, katarak dan

    in%eksi sekunder!

    2.+ Pr"gn"!! Kerat"k"njungt#t! %ernal

    #K$ biasanya dapat sembuh sendiri seiring dengan bertambahnya usia hingga

     pubertas (5, 20148 medt et al , 2013! 9anya sekitar 12 kasus berlanjut pada usia

    de-asa! :eberapa anak akan mengalami gejala sepanjang masa anak*anak dan pada saat

    de-asa dapat menjadi keratokonjungtivitis atopik! ebanyak =*44 kasus berdampak pada

     penurunan visus tetapi tergantung -ilayah pasien itu berada!

    BAB III

    PENUTUP

    3.1  Ke!'&ulanKeratokonjungtivitis merupakan salahsatu penyakit konjungtiva alergi yang rekuren,

    kronis, bilateral, musiman, dan ditandai dengan hipertro%i papila di konjungtiva tarsal superior 

    dan hipertro%i di limbus! )enegakan diagnosa berdasarkn anamnesa dan pemeriksaan %isik!

    )enanganantopikal sama seperti penyakit konjungtivitis alergi!

    3.2 Saran

    ebaiknya dalam melakukan anamnesa perlu ditanyakan seara lengkap identitas,

     perjalanan penyakit dan ri-ayat penyakit keluarga serta pengobatan yang telah dilakukan!

    1