c bab i-iii__konjungtivitis vernal
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKonjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva baik akut maupun kronis,
sedangkan vernal dalam bahasa Inggris berkaitan dengan musim semi (Ilyas & Yulianti,
2013! Konjungtivitis vernal atau keratokonjungtivits vernal (dalam bahasa Inggris" Vernal
Keratoconjunctivitis atau #K$, karena disertai kelainan pada kornea, merupakan peradangan
konjungtiva yang diakibatkan reaksi hipersensiti%itas tipe 1 dan bersi%at rekuren!
#K$ jarang terjadi di daerah beriklim dingin di %rika, merika 'atin, dan sia
(medt, 2013! )enderita sebanyak 33*+0 adalah anak*anak dan de-asa muda! .i /ropa
dan sia, penderita lebih banyak berjenil kelamin laki*laki! amun di %rika tidak terdapat
perbandingan yang signi%ikan! ipe palpebral lebih banyak ditemukan di /ropa dan merika!
edangkan tipe ampuran lebih banyak ditemukan di sia dan %rika! .i /ropa dan sia,
meskipun terjadi seara musiman #K$ dapat terjadi di musim dingin sehingga berlanjut dapat
dikatakan terjadi seara parenial! .i %rika #K$ tidak terlalu dipengaruhi oleh musim dan
umumnya berlanjut sampai de-asa! sia penderita biasanya adalah 4*24 tahun dengan onset
terjadinya penyakit pada umur 10*12 (5, 2014! amun terdapat laporan terbaru bah-a
onset dapat terjadi pada usia 4 tahun!1.2 Tujuan
)enyusunan re%erat ini bertujuan untuk mengetahui de%inisi, etiologi, %aktor resiko,
gejala, tanda, pemeriksaan penunjang, penanganan, komplikasi dan prognosia konjungtivitis
vernal!
1.3 Manfaat
1! 6enambah -a-asan keilmuan tentang konjungtivitis vernal!
2! 6emberikan re%erensi untuk pembaa mengenai konjungtivitis vernal!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
2/10
2.1 Defn! K"njungt#t! $an Kerat"k"njungt#t! %ernal
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva baik akut maupun kronis (Ilyas &
Yulianti, 2013! rti kata vernal dalam bahasa Inggris berkaitan dengan musim semi!
Konjungtivitis vernal adalah in%lamasi alergis bilateral, kronik dan rekuren seara musiman
pada konjungtiva bulbi dan tarsal yang biasanya terjadi pada anak laki*laki (5, 20178 9all
& hilio, 20048 'eonardi, 2013! :eberapa literatur menyebutkan konjungtivitis vernal
disebut juga sebagai keratokonjungtivits vernal (dalam bahasa Inggris" Vernal
Keratoconjunctivitis atau #K$ karena keterlibatan kornea dalam penyakit ini (Khuu &
.enial, 2010! #K$ seara khas terjadi berulang seara musiman yaitu saat musim semi tetapi
sebanyak 23 pasien dapat mengalami rekurensi selain pada musim tersebut (5, 2014!
Kebanyakan penderita (meski tidak semuanya memiliki ri-ayat atopi (5, 2017!
topi adalah keenderungan seseorang;personal atau keluarga;%amilial untuk tersensitisasi
dan menghasilkan Ig/ sebagai respon terhadap adanya alergen yang biasanya berupa protein
(
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
3/10
lingkungan, iklim tropis, dan presdiposisi genetik! l*kily dan :amashmus (2011
menyebutkan %aktor resiko penyebab #K$ yaitu usia, ri-ayat atopik, dan ri-ayat alergi!
2.* Pat"gene!a Kerat"k"njungt#t! %ernal
)atogenesa terjadinya #K$ memperlihatkan adanya reaksi hipersensitivitas tipe I dan
I# (5, 20178 .e medt et al , 2013! >eaksi hipersensitivitas tipe I merupakan respon
hipersensitivitas tipe epat yang dapat terjadi kurang dari 1 jam! >espon ini diperantarai oleh
antibodi Ig/ ( IgE-dependent ! Ig/ diproduksi oleh lim%osit : yang ada di %olikel lim%oid
konjungtiva! Ig/ yang mengikat sel mast akan menyebabkan degranulasi sel mast! 6ediator
in%lamasi yang keluar meliputi histamin, leukotrien dan prostaglandin! 6ediator tersebut akan
menyebabkan vasodilatasi, kontraksi otot polos dan rekruitmen sel*sel in%lamasi lainnya!
#asodilatasi menyebabkan hiperemi konjungtiva!
:erdasarkan pemeriksaan histologis jaringan konjungtiva penderita #K$, ditemukan
jumlah eusino%il yang selalu tinggi (medt et al , 2013! /usino%il yang akti% mengeluarkanmediator in%lamasi terlarut dan molekul adesi yang menyebabkan in%lamasi dan merusak
kornea! ?aktanya, belum diketahui dengan jelas penyebab;alergen spesi%ik yang menyebabkan
respon eusino%il! 5leh karena itu dalam patogenesa #K$ ini terdapat mekanisme yang tidk
tergantung Ig/! :eberapa penelitian menduga adanya stimulasi terbentukknya )$ yang pada
akhirnya menyebabkan masuknya eosino%il dari pembuluh darah ke jaringan konjungtiva dan
kornea! timulasi ini diduga oleh kemokin (kemoatraktan sitokin yang diproduksi oleh sel
in%lamasi, sel epitel, endotel vaskular, dan %ibroblast konjungtiva yang terstimulasi! Kemokin
ini dapat mengaktivasi sel mast dan menarik lim%osit ! 5leh karenanya dalam hal ini sel mast
dapat akti% tanpa ketergantungan dengan Ig/! 'im%osit yang telah menerima )$ akan
berdi%erensiasi menjadi sel h2! el h2 memproduksi I'*7, Il*4, dan I'*13! I'*7 akan
mengakti%kan : untuk meproduksi Ig/, I'*4 mengaktivasi eusino%il, sedangkan I'*13
meningkatkan produksi Ig/ dan produksi mukus epitel!
)enelitian lain juga menyebutkan keterlibatan reaksi hipersensitivitas I# atau tipe
lambat yang merupakan reaksi imunopatologis yang dimediasi oleh sel, pada penyakit ini
adalah sel h2 (medt et al , 2013! h2 yang teraktivasi akan menarik dan mengaktivasi sel
mast dan eosino%il sehingga sel : berubah menjadi sel plasma untuk menghasilkan Ig/!
9istamin yang dikeluarkan oleh sel mast dan baso%il menyebabkan sel epitel
mengekspresikan intercelullar adhesion molecules (I$6*1 dan mensekresi sitokin dan
kemokin (.e medt et al , 20138 Kumar, 200+! Kemokin diduga berperan merekruitmen sel
sehingga terjadi patogenesa konjungtivitis alergi karena pada sel penderita #K$ ditemukan
terdapat banyak reseptor kemokin $@$>3!
9iperplasia konjungtiva dapat disebabkan oleh adanya %aktor pertumbuhan (medt et
al , 2013! el mononukleos dan eosino%il yang akti% meningkatkan %ungsi %ibroblast melalui
kerja histamin, sitokin, integrin reseptor, dan berbagai %aktor pertumbuhan! >emodeling
3
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
4/10
terjadi karena adanya deposisi extracellular matrix (/$6 di substansia propia yaitu oleh
kolagen tipe I, III, I#, #, dan #II, tenasin dan laminin! .ua terakhir ini menyebabkan
in%lamasi konjungtiva melalui perantara bahan adesi% yang dimilikinya serta meningkatkan
matrix metaloproteinase (66)s seperti gelatin :! 66) ini merusak integritas /$6 sehingg
sel*sel in%lamasi dapat berakumulasi di konjungtiva dan menyebabkan remodeling! 66)s
dapat dihambt oleh tissue inhibitor o% 66) (I6)*1 tetapi pada orang yang terkena #K$
keduanya ini tidak seimbang (66)sAI6)*1!
2.+ ,ejala Kerat"k"njungt#t! %ernal
Bejala #K$ ini sebanyak +C terjadi pada kedua mata atau bilateral (Kumar, 200+!
6eskipun beberapa dapan unilateral atau keduanya tidak sama beratnya! )enderita
mengeluhkan kumat*kumatan atau rekuren! :iasanya sudah perdah terjadi beberapa kali
episode eksaserbasi sebelumnya! /ksaserbasi dapat dipiu oleh adanya uaa panas, ahaya
matahari, dan angin! 9al ini diduga terjadi keterlibatan dengan %ungsi neural! uatu penelitian
juga mengatakan bah-a eksaserbasi dapat juga dipiu oleh bakteri sta%ilokokus aureus!
Bejala yang dapat dirasakan penderita pada matanya adalah"
a! )ruritus atau gatal, yang semakin memberat apabila terpapar oleh angin, debu, sinar
terang, uaa panas dan keringat (Kumar, 200+!
b! :erair
! Kotoran kental yang lekat (Dropy dircharge’
d! :le%arospasme, yaitu gerakan mememjamkan mata yang kuat, tidak disadari dan dapat
berlangsung beberapa detik sampai beberapa jam (lyas & Yulianti, 2013!
e! ?oto%obia atau rasa mudah silau yang disertai sakit, sensasi benda asing, pandangan
kabur terjadi bila kornea terlibat (Kumar, 200+!
2.- Tan$a Kerat"k"njungt#t! %ernal
anda #K$ sesuai dengan klasi%ikasinya yaitu berdasarkan letak dan bentuk
kelainannya, dibagi menjadi 3 maam yaitu tipe limbal, palpebral dan ampuran keduanya
(Kumar, 200+! :erikut tipe #K$"
1! ipe limbal" terdapat papila halus dengan dikelilingi in%iltrasi gelatinosa pada limbal
dan Horner-Trantas dot ! 9ipertro%i papil terdapat pada limbus superior! 9orner*
Trantas dot adalah gambaran bintik atau titik putih seperti renda pada limbus yangmerupakan hasil dari deskuamasi epitel kornea dan eusino%il di bagian limbus! emuan
ini diperkenalkan oleh 9orner pada tahun 1C++!
4
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
5/10
Bambar! Horner-Trantas dot
2! ipe palpebral" papila dengan diameter lebih dari 1 mm dan terletak di konjungtiva
tarsal superior! )ertumbuhan papil besar (dimeter E*Cmm atau disebut juga gambaran
coble stone yang diliputi sekret mukoid! eara umum bentuk papil besar ini terlihat
seperti tonjolan berbentuk poligonal dengan permukaan rata dan terdapat kapiler di
bagian tengahnya (Ilyas & Yulianti, 2013! Konjungtiva tarsal hiperemi dan edema
serta kelainan pada kornea dapat lebih berat bila dibanding tipe limbal!
Bambar" Coble stone
Komplikasi pada kornea dilaporkan terjadi sebanyak E*40 dari penderita #K$ (.e
medt et al , 2013! Bambaran pada kornea yang dapat terlibat meliputi adanya keratitis
epiteal pungtata, makroerosi epitel, ulkus shield , %ormasi plak, dan %ase lanjut akan terjadi
vaskularisasi kornea (Kumar, 200+! Keratopati dapat terjadi sepanjang eksaserbasi #K$ tipe
palpebral (.e medt et al , 2013! Keratitis epiteal pungtat ini menyebabkan makroerosi
kornea dan berlanjut pada terjadinya ulkus shield ! lkus ini berbentuk oval dan terletak
transvesal dengan dasar ulkus transparan!
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
6/10
pertumbuhan epitel konjungtiva di permukaan kornea! 9al ini semakin menurunkan %ungsi
penglihatan penderita!
2.0 Dagn"!a Kln! Kerat"k"njungt#t! %ernal
ntuk mendiagnosa #K$ perlu dilakukan anamnesa lengkap dan pemeriksaan %isik
o%talmologis! namnesa meliputi identitas lengkap, ri-ayat penyakit sekarang, dahulu,
keluarga, pengobatan, alergi, dan yang mengarah pada gambaran klinis serta %aktor resiko
#K$! )emeriksaan %isik dapat dilakukan dengan menggunakan lampu senter dan lampu elah
atau slit lamp! )apila yang keil dan halus pada konjungtiva serta keratitis epiteal pungtat
tidak dapat dilihat dengan senter atau !lash light sehingga perlu dilakukan dengan slit lamp!
2. Dagn"!a Ban$ng Kerat"k"njungt#t! %ernal
#K$ merupakan penyakit alergi yang segolongan dengan rhinokonjungtivitis
musiman, keratokonjungtivitis atopik, dan konjungtivitis papilaris raksasa (Khuu & .enial,
2010! 5leh karena itu #K$ dapat disandingkan dengan ketiga penyakit alergi tesebut!
1. K"njungt#t! alerg Hay Fever 'u!'an $an parenial !e&anjang ta4un)enyakit ini dapat terjadi musiman maupun sepanjang tahun yang disebabkan oleh
reaksi alergi yang dimediasi Ig/ terhadap alergen di lingkungan! lergen tersebut
meliputi rumput, polen, kutu, jamur! eringkali pasien mengalami gejala alergi lain
seperti hidung berair, bersin*bersin dan asma! Bejala segera terjadi setelah terpapar
alergen yang jelas (5, 2017!
,ejala / gatal (memberat, berair, kelopak bengkak,
Tan$a / konjungtiva hiperemi, kemosis, kotoran kental
2. Kerat"k"njungt#t! at"& atopic keratoconjunctivitis atau AK5
)enyakit ini jarang terjadi dan prevalensinya lebih sedikit daripada konjungtivitis
alergi! )asien meiliki ri-ayat atopik berupa dermatitis atopik atau eksema! K$
biasanya terjadi pada penderita yang lebih tua yaitu usia dekade ke*2 sampai ke*4!
)ada K$ seara khas terjadi lebih kronik dan dapat terjadi jaringan parut pada
kornea dan sikatrikasi konjungtiva! /ksaserbasi musiman jarang terjadi (5, 2017!
,ejala / mata gatal, berair, eksema
Tan$a / konjungtiva hiperemia dan edema dengan -arna seperti susu (Fmil"y
edemaG, papila keil*sedang terletak biasanya di tarsal in%erior dan maupun superior,
vaskularisasi dan opasi%ikasi kornea yang luas, sering terdapat jaringan parut
konjungtiva yang kadang terbentuk simble%aron (perlengketan konjungtiva tarsal,
bulbi dengan kornea, kekeruhan lensa sub kapsular anterior dan posterior, erosi
pungtata kornea dan de%ek yang persisten
6
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
7/10
,a'ar/ papila konjungtiva pada konjungtivitis atopik (kiri dan vaskularisasi kornea (kanan
3. K"njungt#t! Pa&la )ak!a!a
)enyakit ini merupakan akibat dari respon alergi namun tidak sepenuhnya penyakit
alergi! )asien memiliki ri-ayat mikrotrauma dengan benda asing di mata seperti lensa
kontak, prostesis, orpal, dan benang jahitan!,ejala / mata gatal, kotoran lengket, gangguan penglihatan, nyeri bila memakai lensa
kontak
Tan$a / konjungtiva edem, hipremis, papila raksasa lebih dari 0!3mm, erosi epitel
pungtata kornea, neovaskularisasi kornea, in%iltrat di peri%er
,a'ar/ konjungtivitis Biant )apil
2.6 Penatalak!anaan Kerat"k"njungt#t! %ernal
2.6.1 E$uka! Pa!en $an Keluarga Pa!en tera& N"n (ar'ak"l"g
)asien dan keluarga perlu mengetahui tentang penyakitnya yang kronik, rekuren dan
sembuh seara alami, %aktor*%aktor yang mempengaruhinya serta pengobatan yang dapat
dilakukan untuk mengurang gejalanya (Kumar, 200+! 5leh karena %aktor alergen yang tidak
spesi%ik pada penyakit ini maka pasien perlu menghindari %aktor pemiu saja seperti sinar
matahari, angin, debu, dan air asin! )asien dapat menggunakan kaamata pelindung matahari
atau kaamata goggle atau sering berteduh dalam terik! 6enghindari pemiu ini akan
membantu mengontrol gejala meskipun tidak mutlak mengurangi atau menghilangkan! )asien
sebaiknya menghindari kontak dengan alergen yang biasanya menyebabkan alergi seperti
bunga atau tumbuhan (serbuk sari! )enderita dapat disarankan untuk mengompres dingin
mata dalam keadaan terpejam untuk mengeilkan pembuluh darah dan mengurangi rasa gatal!
)emberian air mata arti%isial untuk membilas alergen yang mungkin berada di permukaan
7
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
8/10
mata! )asien membiasakan menui tangan, membasuh muka dan menui rambut bila perlu
untuk menghindari alergen yang masuk! 9al ini terutama dapat dilakukan saat sebelum tidur!
2.6.2 Tera& (ar'ak"l"g Kerat"k"njungt#t! %ernal
)engobatan diberikan berdasarkan keparahan gejala penyakit (5, 2017! )enderita #K$
dengan gejala ringan dapat diberikan antihistamin topikal dan klimatoterapi yang meliputi
kompres dingin atau membiasakan di tempat yang lebih dingin! )enderita dengan gejala
ringan*sedang dapat diberikan penstabil sel mast (cell mast stabili#er$ $6 topikal!
)emberian $6 dapat diberikan 2 minggu sebelum gejala munul pada penderita yang
biasany mengalami eksaserbasi musiman! )emberian $6 jangka panjang dapat diberikan
pada penderita yang mengalami eksaserbasi sepanjang tahun! )enderita dengan gejala dan
tanda yang berat dapat diberikan steroid topikal dan imunomodulator topikal berupa
siklosporin atau takrolimus! atrium romolyn diberikan untuk kelainan kornea dan
konjungtiva! :ila terdapat tukak kornea, diberikan antibiotik untuk menegah in%eksi!
Tael/ obat yang dapat diberikan pada penderita #K$ (Kumar, 200+
N
O JENIS OBAT CARA KERJA
CONTOH OBAT
GENERIK KETERANGAN
1 Vasokonstriktor danAntihistamin non-spesifk(topikal)
Vasokonstriktor,mengeblok reseptorhistamin di seltarget mengurangi rasa
gatal dankemerahan
VasokonstriktorNaphazoline,Tetrah!rozoline!" non-spesifk"rilamine,
"heniramine
#iberikan padatahap dinipen$akit, obat linipertama, kasusringan
2 "ensta#il selmast(topikal)
%en&egahdegranulasi selmast, danantagonis e'ekutama mediator$ang dilepaskann$a(histamin)mengurangi geala akutsaat akti' danmengurangi sitokin$ang menstimulus
alergi kronis (&egaheksaserbasi)
So!i$m%romo&l%ate
(%romoln '() bere'ek sinergisdengan steroid
)o!o*ami!e +,(
efkasi lebih baikNe!o%romil -(
hambatkemotaksis, hambat
aktiasi dan rilismediator in*amasioleh sel in*amasi"emirolast
+ini pertama saatonset musiman,dan berlanut(angka panang)bila onsetsepanang tahun
3 Antihistaminsistemik (oral)
#iberikan bilaalergi ugamengenai hidungdan atau 'aring
4 AntihistaminH (topikal)
elekti' mengeblokreseptor "1,donregulasiekspresi ./!%,men&egah
kemotaksis selin*amasi
)e.o%a#astine/+0+1(2 E3 &epatdan tahan lamaEme!astine/+0+1(2 E3
men&egah produksisitokin oleh sel epitel
lebih baik dari$ang non-selekti'
0
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
9/10
5 !ntihistamin "1dan penstabilsel mast (obataksi ganda)
tabilisasi sel mast,antaginis "1,menekan e'ekin*amasi
Olopata!ine/+0(2 dapatmengurangi mukusKetoti4en /+0+-1(2Epinastine /+0+1(2Azelastine /+0+1(2
emberian dapatdua kali sehari
6 bat
antiin*amasinon-steroid(!.)
hambat
siklooksigenase
hambat produksi mengurangigatal dan hiperemi
3i%lo4ena% /+0(2
Ketorola% tromethamine (5) lebih e'ekti' daripadasiklosporin
%engurangi
pemberian steroidtopikal"ati-hati merusakkornea
7 8ortikosteroid memblokadekaskade in*amasi
)otepre!nol lebihaman, untuk akut danproflaksis 12 bulanRime*olone3esoni!ephosphate5l$orometholoneIn6eksi s$pratarsal
de9amethasonesodiumsu&&inate,triam&inolonea&etonide,h$dro&ortisonesodium su&&inate
bat $ang palinge'ekti', bukan linipertama karenae'ek sampingpenggunaan angka panang(katarak,glaukoma,in'eksi
sekunder)engobatan inidiberikan bilakasus sudahmemberat
0 .mmunomodulator
:lokade proli'ersi ;h2 dan produksi .+-1, hambatpelepasan histamindengan mengurangiproduksi .+-5
C%losporine -(E3C%losporine /+017-(2 E3
#iberikan 4gtt dd 1
< !nti-metabolit "ambat proli'erasifbroblast
8itom%in9C /+0+(2 E3 mengurangi mukus, hiperemi, edemalimbal, dan sebagai/%
2.6.3 7&era!
5perasi yang dilakukan pada penderita #K$ berupa (Kumar, 200+"
1! /ksisi papil raksasa
indakan ini untuk menegah lesi atau komplikasi di kornea dan diindikasikan bila
terdapat lesi di kornea! indakan yang berupa eksisi atau ryooagulasi ini dapat
membantu mengatasi epitelopati kornea, meskipun papil dapat tumbuh kembali!
indakan ryotherapy ini dapat menyebabkan terjadinya sikatrik di konjungtiva
sehingga perlu diberikan mitomyin*$ (66$ 0!02 setelah reseksi papila sebelum 2
menit berlalu! %iant papillae juga dapat dihilangkan melalui operasi lase $52!
2! .ebridemen dasar ulkus shield di kornea
indakan berupa menghilangkan plak dengan ara menggunakan %ototerapeutik laser!
9al ini akan membantu reepitealisasi ulkus yang telah diberikan terapi sebelumnya
namun tidak sembuh!
3! Keratoplasti
-
8/15/2019 C Bab I-III__konjungtivitis Vernal
10/10
indakan ini dilakukan untuk mengganti kornea yang telah rusak (.e medt et al ,
2013! .e%ek epitel kornea dapat dilakukan transpantasi membran amnion dan
transplantasi sel epitelial limbal!
2.18 K"'&lka! Kerat"k"njungt#t! %ernal
Komplikasi #K$ dapat ditimbulkan dari adanya sikatrik pada kornea dan komplikasi
tak langsung berupa e%ek samping dari penggunaan kortikosteroid yang lama (medt, 2013!
)enggunaan kortikosteroid yang lama dapat mengakibatkan tejadinya glaukoma, katarak dan
in%eksi sekunder!
2.+ Pr"gn"!! Kerat"k"njungt#t! %ernal
#K$ biasanya dapat sembuh sendiri seiring dengan bertambahnya usia hingga
pubertas (5, 20148 medt et al , 2013! 9anya sekitar 12 kasus berlanjut pada usia
de-asa! :eberapa anak akan mengalami gejala sepanjang masa anak*anak dan pada saat
de-asa dapat menjadi keratokonjungtivitis atopik! ebanyak =*44 kasus berdampak pada
penurunan visus tetapi tergantung -ilayah pasien itu berada!
BAB III
PENUTUP
3.1 Ke!'&ulanKeratokonjungtivitis merupakan salahsatu penyakit konjungtiva alergi yang rekuren,
kronis, bilateral, musiman, dan ditandai dengan hipertro%i papila di konjungtiva tarsal superior
dan hipertro%i di limbus! )enegakan diagnosa berdasarkn anamnesa dan pemeriksaan %isik!
)enanganantopikal sama seperti penyakit konjungtivitis alergi!
3.2 Saran
ebaiknya dalam melakukan anamnesa perlu ditanyakan seara lengkap identitas,
perjalanan penyakit dan ri-ayat penyakit keluarga serta pengobatan yang telah dilakukan!
1