business plan bia company

47
BIA COMPANY MR 4202 - Analisis Risiko dan Kelayakan Usaha Bottle Dispenser Business Plan Benjamin Martuaraja 14410010 M. Alifa Farhan 14410036 Anisa Fitri Safarini 14410051

Upload: muhammad-alifa-farhan

Post on 19-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Business Plan BIA Company

BIA COMPANY

MR 4202 - Analisis Risiko dan Kelayakan Usaha

Bottle DispenserBusiness Plan

Benjamin Martuaraja 14410010

M. Alifa Farhan14410036

Anisa Fitri Safarini14410051

Page 2: Business Plan BIA Company

EXECUTIVE SUMMARY

Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik berukuran 1,5 liter seperti botol air mineral dan soda (Aqua, Coca-Cola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang kesulitan menuangkan minuman soda dari botol plastik besar ke gelas saat pesta, acara tertentu ataupun kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan air minum.

Produk Bottle Dispenser di Indonesia belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.

Masyarakat pada umumnya masih senang menggunakan dispenser galon atau menuang

langsung dari botol plastik 1,5 L. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya gaya hidup,

masyarakat semakin mencari kemudahan dan kenyamanan dalam kegiatannya sehari-hari.

Saat itulah Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan

segalanya serba praktis.

Berdasarkan kondisi penjualan botol minuman yang terus meningkat di Indonesia, ami

memprediksi akan ada sebesar 1,700,000 orang yang akan menjadi market potensial dari

produk ini. Total market potensial ini akan kami penuhi selama 4 tahun sehingga target

penjualan tiap bulannya adalah 35000 buah.

PT. BIA Company, perusahaan yang akan memproduksi produk ini membutuhkan dana

investasi sebesar Rp. 4,939,310,000 dengan sumber dana dari modal sendiri sebesar 35%

dan modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Pengembalian modal akan dilakukan tiap

tahun selama 6 tahun dan dimulai di tahun kedua setelah usaha berjalan dengan juga

membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.

Dari berbagai analisis finansil dapat diketahui bahwa NPV dari usaha ini bernilai positif yang

artinya layak secara finansial. Selain itu nilai IRR dari usaha ini adalah 52,045%, jauh lebih

besar dari MARR yang ditentukan yaitu 12%. Payback periode juga tergolong cepat yaitu

hanya 1,1 tahun.

Dari segi teknis manufaktur, usaha ini juga sangat mungkin untuk dijalankan karena

teknologi yang digunakan untuk memproduksi ini tidak terlalu rumit dan sudah ada di

pasaran. Sumber bahan baku yaitu plastik juga dapat dengan mudah dicari di pasar.

Dari berbagai analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha ini adalah usaha yang sangat

layak untuk didanai dan dijalankan.

Page 3: Business Plan BIA Company

DAFTAR ISI

1. PROPOSISI YANG DITAWARKAN ......................................................................................... 4

1.1 Biaya dan Kapitalisasi .................................................................................................. 4

1.2 Struktur Pembiayaan dan Harga Produk ..................................................................... 9

1.3 Waktu Pembiayaan ................................................................................................... 11

1.4 Kebutuhan Pembiayaan Lanjutan ............................................................................. 11

1.5 Penggunaan Dana yang diperoleh ............................................................................ 11

1.6 Proyeksi Pengembalian ............................................................................................. 12

2. BOTTLE DISPENSER ........................................................................................................... 13

2.1 Deskripsi, Cara Kerja, dan Kegunaan Produk ............................................................ 13

2.2 Product Competitiveness .......................................................................................... 14

3. BIA COMPANY ................................................................................................................... 15

3.1 Latar Belakang Perusahan ......................................................................................... 15

3.2 Karakteristik Kepemilikan .......................................................................................... 15

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................................ 16

3.4 Validasi Kemampuan Perusahaan ............................................................................. 18

4. ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR SAAT INI ........................................................................ 19

4.1 Sejarah dan Pertumbuhan Industri ........................................................................... 19

4.2 Sejarah Pengembangan Produk Dispenser ............................................................... 19

4.3 Pasar Bottle Dispenser ............................................................................................... 21

4.4 Potensi Pasar ............................................................................................................. 21

4.5 Strategi Pemasaran ................................................................................................... 22

4.6 Kondisi Persaingan .................................................................................................... 25

5. POTENSI PERTUMBUHAN PASAR DI MASA DEPAN .......................................................... 27

5.1 Dasar Pemikiran ........................................................................................................ 27

5.2 Efek Terhadap Penjualan........................................................................................... 27

5.3 Memprediksi Penjualan ............................................................................................ 27

6. ANALISIS KETERBUATAN PRODUK .................................................................................... 29

6.1 Rincian Proses Produksi ............................................................................................ 29

6.2 Mesin, Peralatan, dan Alat Penanganan ................................................................... 30

6.3 Kebutuhan Tenaga Kerja ........................................................................................... 33

6.4 Rancangan Tata Letak Pabrik .................................................................................... 36

7. PROYEKSI PROFITABILITAS ................................................................................................ 37

7.1 Proyeksi Laba Rugi ..................................................................................................... 37

Page 4: Business Plan BIA Company

7.2 Proyeksi Aliran Kas .................................................................................................... 38

7.3 Analisis Kelayakan Investasi ...................................................................................... 39

8. ANALISIS RISIKO ................................................................................................................ 42

8.1 Risiko Terhadap Biaya ............................................................................................... 44

Page 5: Business Plan BIA Company

1. PROPOSISI YANG DITAWARKAN

1.1 Biaya dan Kapitalisasi

Untuk menjalankan bisnis Bottle Dispenser dibutuhkan dana investasi yang akan diperoleh dari dana pemilik usaha dan investor. Dana investasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu dana investasi untuk fabrikasi dan dana investasi untuk kebutuhan umum dan administrasi.

Rencana Dana Fabrikasi

Dalam rencana dana fabrikasi ini terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya fabrikasi langsung dan biaya fabrikasi tidak langsung. Biaya fabrikasi langsung adalah segala biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan produk, baik barang maupun jasa, yang terkait langsung dalam proses produksi produk. Biaya fabrikasi langsung mencakup biaya pembelian mesin dan perkakas pembuat produk, biaya bahan baku produk, biaya komponen produk yang didapatkan secara outsource (membeli dari luar), biaya gaji indirect labor, dan biaya pembelian alat keamanan kerja. Berikut adalah rincian biaya fabrikasi langsung:

Biaya fabrikasi tidak langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan mencakup proses fabrikasi, namun tidak terkait langsung dengan proses pembuatan produk. Untuk biaya fabrikasi tidak langsung adalah biaya gaji indirect labor.Berikut adalah rincian biaya fabrikasi tidak langsung:

Nama Barang Kuantitas Satuan Harga Total

Mesin dan perkakas

Mesin Injection Molding 2 buah 150,000,000.00Rp 300,000,000.00Rp

Molding 2 buah 10,000,000.00Rp 20,000,000.00Rp

Mesin Conveyor 20 meter 1,000,000.00Rp 20,000,000.00Rp

Trolley 1 buah 150,000.00Rp 150,000.00Rp

Bahan baku produk

Plastik ABS Mentah 8750 kg 10,000.00Rp 87,500,000.00Rp

Lem 5 kg 10,000.00Rp 50,000.00Rp

Komponen Produk

Kardus Packaging 35000 buah 1,000.00Rp 35,000,000.00Rp

Karet Perekat 140000 buah 50.00Rp 7,000,000.00Rp

Keran 35000 buah 3,000.00Rp 105,000,000.00Rp

Selotip 50 buah 1,000.00Rp 50,000.00Rp

Gaji direct labor

Operator Subdiv Produksi 6 orang 1,500,000.00Rp 9,000,000.00Rp

Operator Subdiv Quality Control 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp

Operator Subdiv Packaging 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp

Operator Subdiv Inventory 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp

Alat Keamanan Kerja

Sarung Tangan 6 buah 5,000.00Rp 30,000.00Rp

Masker 200 buah 1,000.00Rp 200,000.00Rp

588,480,000.00Rp

Biaya Langsung

Total Biaya Fabrikasi Langsung

Page 6: Business Plan BIA Company

Rencana Dana Umum Dan Administrasi

Dalam melakukan usaha dibutuhkan biaya untuk menjalankan bisnis dan administasi.Biaya-biaya ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya investasi yang dikeluarkan hanya sekali disaat memulai usaha dan biaya operasional yang dikeluarkan tiap bulan atau tahun. Biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut:

Nama Barang Kuantitas Satuan Harga Total

Gaji Indirect Labor

Staff Pengadaan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp

Staff Distribusi 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp

Staff Sales&Marketing 2 orang 2,500,000.00Rp 5,000,000.00Rp

Kadiv Keuangan 1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp

Staff Keuangan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp

Staff Riset dan Pengembangan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp

Staff SDM 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp

Satpam 2 orang 1,500,000.00Rp 3,000,000.00Rp

Resepsionis 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp

Office Boy 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp

26,500,000.00Rp

Biaya Tak Langsung

Total Biaya Fabrikasi Tak Langsung

Gaji Manajemen Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

CEO 1 orang 3,500,000.00Rp 3,500,000.00Rp Operasional

Manajer Rantai

Pasok1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Manajer

Manufacturing1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Manajer Sales &

Marketing1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Manajer Riset dan

Pengembangan1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Manajer SDM 1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Page 7: Business Plan BIA Company

Peralatan

Kelengkapan

Kantor

Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Meja 20 buah 400,000.00Rp 8,000,000.00Rp Investasi

Kursi 20 buah 300,000.00Rp 6,000,000.00Rp Investasi

Lemari 2 buah 2,500,000.00Rp 5,000,000.00Rp Investasi

Komputer 10 set 5,000,000.00Rp 50,000,000.00Rp Investasi

AC 8 buah 1,500,000.00Rp 12,000,000.00Rp Investasi

Printer 1 buah 500,000.00Rp 500,000.00Rp Investasi

Meja Front Office 1 buah 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp Investasi

Kursi Front Office 4 buah 400,000.00Rp 1,600,000.00Rp Investasi

Sofa 1 buah 1,150,000.00Rp 1,150,000.00Rp Investasi

Faximile 1 buah 500,000.00Rp 500,000.00Rp Investasi

Perlengkapan pantry 3 buah 200,000.00Rp 600,000.00Rp Investasi

Perlengkapan kamar

mandi1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Investasi

Perlengkapan

mushola1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Investasi

Kesehatan Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Perlengkapan ruang

kesehatan1 set 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Investasi

Alat P3K 3 set 250,000.00Rp 750,000.00Rp Investasi

Surat menyurat Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Biaya surat

menyurat1 perbulan 100,000.00Rp 100,000.00Rp Operasional

Utilitas Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Biaya Listrik per

Bulan1 perbulan 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional

Biaya Air per Bulan 1 perbulan 250,000.00Rp 250,000.00Rp Operasional

Biaya Telepon dan

Internet per Bulan1 perbulan 500,000.00Rp 500,000.00Rp Operasional

Transportasi

perusahaanKuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Mobil Operasional 1 buah 150,000,000.00Rp 150,000,000.00Rp Investasi

Alat Tulis Kantor Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Biaya ATK 1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Operasional

Pemeliharaan Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Pemeliharaan lahan 1 perbulan 500,000.00Rp 500,000.00Rp Operasional

Page 8: Business Plan BIA Company

Estimasi Biaya Keseluruhan

Setelah melakukan estimasi untuk rencana fabrikasi dan rencana umum dan administrasi akan didapatkan total biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Besar biaya tersebut adalah sebagai berikut:

Litbang Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

Biaya Riset dan

Pengembangan1 perbulan 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp Operasional

Asuransi Pekerja Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya

CEO 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Kadiv Rantai Pasok 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff Pengadaan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Operator Subdiv

Inventory1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff Distribusi 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Kadiv Manufacturing 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Operator Subdiv

Produksi6 orang 120,000.00Rp 720,000.00Rp Operasional

Operator Subdiv

Quality Control1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Operator Subdiv

Packaging1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Kadiv

Sales&Marketing1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff

Sales&Marketing2 orang 120,000.00Rp 240,000.00Rp Operasional

Kadiv Keuangan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff Keuangan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Kadiv Riset dan

Pengembangan1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff Riset dan

Pengembangan1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Kadiv SDM 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Staff SDM 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Satpam 2 orang 120,000.00Rp 240,000.00Rp Operasional

Resepsionis 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Office Boy 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional

Page 9: Business Plan BIA Company

Estimasi biaya investasi terdiri dari investasi tetap untuk membeli mesin, perkakas dan peralatan kantor, modal kerja untuk menjalakan bisnis tahun pertama dan biaya insiasi usaha yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha.

Estimasi Kebutuhan Pembiayaan

Biaya untuk menjalankan pabrik bottle dispenser ini terdiri dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.Modal sendiri merupakan modal yang dikeluarkan dari kantong sendiri, dan modal pinjaman merupakan modal yang dipinjam dari pihak eksternal.Pihak eksternal yang menjadi pilihan kami adalah investor.Investor adalah perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.Berikut adalah rincian sumber pembiayaan usaha kami:

No Biaya

A

Mesin, peralatan dan instalasi 320,000,000.00Rp

Perkakas dan suku cadang 21,650,000.00Rp

Peralatan kelengkapan kantor 90,300,000.00Rp

431,950,000.00Rp

B

Kas

Tenaga Kerja langsung 162,000,000.00Rp

Tenaga kerja tidak langsung 540,000,000.00Rp

Peralatan kelengkapan pabrik 2,760,000.00Rp

Peralatan kelengkapan kantor 2,400,000.00Rp

Pemeliharaan Lahan 6,000,000.00Rp

Utilitas 45,000,000.00Rp

Sales and Distribution 864,000,000.00Rp

Bahan baku 1,050,600,000.00Rp

Persediaan Barang Setengah Jadi 1,764,600,000.00Rp

Sewa Pabrik 60,000,000.00Rp

4,497,360,000.00Rp

C

Biaya mendirikan usaha 6,000,000.00Rp

2,000,000.00Rp

Riset Pemasaran 500,000.00Rp

Uji Teknis dan Prototype 500,000.00Rp

Pencarian Jalur Distribusi 500,000.00Rp

Pencarian Dana 500,000.00Rp

10,000,000.00Rp

4,939,310,000.00Rp

Rekapitulasi Biaya Pembukaan Usaha Baru

Kategori

Total aset tetap

Total Biaya Investasi

Total Modal Kerja

Total Modal Kerja

Paten

Investasi Tetap

Modal Kerja

Biaya Insiasi Usaha

Page 10: Business Plan BIA Company

Persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Kami dan pihak investor telah sepakat bahwa kami akan mengembalikan modal yang kami pinjam di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dengan tetap membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.

1.2 Struktur Pembiayaan dan Harga Produk Estimasi Kebutuhan Pembiayaan

Biaya untuk menjalankan pabrik bottle dispenser ini terdiri dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.Modal sendiri merupakan modal yang dikeluarkan dari kantong sendiri, dan modal pinjaman merupakan modal yang dipinjam dari pihak eksternal.Pihak eksternal yang menjadi pilihan kami adalah investor.Investor adalah perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Berikut adalah rincian sumber pembiayaan usaha kami:

Persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%.Pengembalian modal yang kami pinjam akan dimulai di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dan kami akan membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.

Harga Produk

Harga produk dapat ditentukan dari harga pokok produksi. Berikut adalah tabel harga pokok produksi yang menjabarkan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi bottle dispenser:

NOSUMBER

PEMBIAYAANPERSEN JUMLAH

1 Modal Sendiri 35% 1,728,758,500.00Rp

2 Modal Pinjaman 65% 3,210,551,500.00Rp

4,939,310,000.00Rp Total Pembiayaan

SKENARIO PEMBIAYAAN INVESTASI

SUMBER PEMBIAYAAN

NOSUMBER

PEMBIAYAANPERSEN JUMLAH

1 Modal Sendiri 35% 1,728,758,500.00Rp

2 Modal Pinjaman 65% 3,210,551,500.00Rp

4,939,310,000.00Rp Total Pembiayaan

SKENARIO PEMBIAYAAN INVESTASI

SUMBER PEMBIAYAAN

Page 11: Business Plan BIA Company

Dari perhitungan HPP diketahui bahwa harga jual yang tepat adalah sebesar Rp. 15.000 nilai ini sesuai dengan pendapat konsumen yang didapatkan saat melakukan riset pemasaran yaitu harga yang tepat untuk produk ini adalah Rp. 15.000.

Persediaan Material Langsung Awal -Rp

Pembelian Material Langsung 1,050,600,000.00Rp

Persediaan Material Langsung Akhir -Rp

Total Pemakaian Material Langsung 1,050,600,000.00Rp

Biaya Tenaga Kerja Langsung 162,000,000.00Rp -Rp

Biaya Overhead

Material tak langsung (Bahan Setengah Jadi) 1,764,600,000.00Rp

Biaya pekerja tak langsung 540,000,000.00Rp

Depresiasi mesin & peralatan 56,227,500.00Rp

Asuransi

Asuransi Tenaga Kerja 37,440,000.00Rp

Asuransi Mesin dan

Gedung-

Konsumsi Listrik 36,000,000.00Rp

Konsumsi Telepon dan Internet 3,000,000.00Rp

Konsumsi Air 3,000,000.00Rp

Perawatan

Peralatan

Lahan 6,000,000.00Rp

Packaging -

Sewa Pabrik 360,000,000.00Rp

Total Biaya Overhead 2,806,267,500.00Rp

Total Biaya Produksi 4,018,867,500.00Rp

WIP Awal -Rp

(WIP Akhir) -Rp

-Rp

Cost of Good Manufatured 4,018,867,500.00Rp

Inventori Awal -Rp

(Inventori Akhir) -Rp

-Rp

Harga Pokok Penjualan 4,018,867,500.00Rp

HPP 4,018,867,500.00Rp

Keuntungan (70% HPP) 40% 1,607,547,000.00Rp

PPN (10%) 10% 562,641,450.00Rp

Total Penjualan 6,189,055,950.00Rp

Demand Pertahun 420000

Harga Jual 1 Produk 14,735.85Rp

Harga Jual Pembulatan 15,000.00Rp

HARGA POKOK PENJUALAN

Bottle Dispenser Company

Laporan Harga Pokok Penjualan

per 25 Oktober 2013

Harga Pokok Penjualan Per Produk

Page 12: Business Plan BIA Company

1.3 Waktu Pembiayaan

Dana Investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha dapat dikeluarkan berdasarkan waktu kebutuhan.Dana investasi dibuat berdasarkan kebutuhan investasi tetap dan modal kerja untuk tahun pertama, oleh karena itu waktu pembiayaan dapat dibagi berdasarkan bulan di tahun pertama. Waktu pembiayaan adalah sebagai berikut:

Seperti diketahui sebelumnya bahwa sumber dana akan berasal dari dua sumber yaitu modal sendiri dan investor sehingga kebutuhan pembiayaan setiap waktu dapat disesuaikan dengan proporsi dari sumber dana yang telah ditetapkan yaitu 35% untuk modal sendiri dan 65% untuk investor.

1.4 Kebutuhan Pembiayaan Lanjutan

Pembiyaan lanjutan dibutuhkan jika ternyata setelah tahun pertama perusahaan belum dapat berjalan secara mandiri sehingga membutuhkan suntikan dana untuk menjalankan kegiatan operasional. Berdasarkan perhitungan dan perencanaan kami, perusahaan BIA ini sudah dapat menghasilkan pendapatan sendiri ditahun kedua sehingga tidak membutuhkan pembiayaan lanjutan.

1.5 Penggunaan Dana yang diperoleh

Dana investasi yang diperoleh akan digunakan untuk tiga kebutuhan pokok di tahun pertama yaitu kebutuhan investasi tetap untuk membeli mesin, perkakas dan peralatan, kebutuhan modal kerja untuk membiayai operasional produksi untuk tahun pertaman dan juga kebutuhan inisiasi usaha yaitu untuk melakukan proses administasi dan kegiatan pendukung diawal mendirikan usaha.

Besar Pembiayaan Kebutuhan Modal Sendiri (35%) Investor (65%)

431,950,000.00Rp Investasi Tetap 151,182,500.00Rp 280,767,500.00Rp

10,000,000.00Rp Biaya Inisiasi Usaha 3,500,000.00Rp 6,500,000.00Rp

60,000,000.00Rp Sewa Pabrik 21,000,000.00Rp 39,000,000.00Rp

1 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

2 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

3 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

4 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

5 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

6 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

7 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

8 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

9 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

10 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

11 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

12 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp

Total 4,939,310,000.00Rp 1,728,758,500.00Rp 3,210,551,500.00Rp

Sumber DanaBulan

Waktu Pembiayaan

0

Dana yang Dibutuhkan

Page 13: Business Plan BIA Company

1.6 Proyeksi Pengembalian

Seperti yang telah dijelaskan di sub bab 1.1, bahwa persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Pengembalian modal yang kami pinjam akan dilakukan tiap tahun dan dimulai di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dan kami akan membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%. Rincian mengenai rencana pengembalian pinjaman diuraikan pada tabel di bawah ini:

Total pinjaman beserta bunga pinjaman yang akan kembali kepada investor adalah sebesar Rp. 4,342,913,014.05. Net present value dari total pinjaman dan bunga pinjamannya, dengan asumsi suku bunga sebesar 8%, adalah sebesar Rp. 2,971,546,160.11.

0 3,210,551,500.00Rp

1 3,467,395,620.00Rp

2 591,190,953.21Rp 277,391,649.60Rp 2,876,204,666.79Rp 868,582,602.81Rp

3 638,486,229.47Rp 230,096,373.34Rp 2,237,718,437.32Rp 868,582,602.81Rp

4 689,565,127.82Rp 179,017,474.99Rp 1,548,153,309.50Rp 868,582,602.81Rp

5 744,730,338.05Rp 123,852,264.76Rp 803,422,971.45Rp 868,582,602.81Rp

6 804,308,765.09Rp 64,273,837.72Rp (885,793.65)Rp 868,582,602.81Rp

4,342,913,014.05Rp

2,971,546,160.11Rp

Suku Bunga 8.00%

A/P;7,75%,5 0.2505

P/A;7,75%,5 3.992

P/F;7,75%;1 0.857

Asumsi

JUMLAH DIBAYARSISA PINJAMANBAYAR BUNGA

PINJAMAN

NPV

BAYAR POKOK

PINJAMANTAHUN

Metode Tiap Tahun Angsuran Sama Rata Dari Penjumlahan Pokok Dan Bunganya

Rencana Pengembalian Hutang

TOTAL

Page 14: Business Plan BIA Company

2. BOTTLE DISPENSER

2.1 Deskripsi, Cara Kerja, dan Kegunaan Produk

2.1.1 Deskripsi Produk

Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik seperti botol air mineral dan soda (Aqua, Coca-Cola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang kesulitan menuangkan minuman soda dari botol plastik besar ke gelas saat pesta, acara tertentu ataupun kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan air minum.

Konsep produk ini cukup sederhana yaitu menyerupai dispenser galon yang ada di rumah, hanya saja berukuran jauh lebih kecil. Mulut dispenser berbentuk seperti tutup botol plastik (memiliki ulir), sehingga pengguna tinggal mengencangkan mulut dispenser dan ujung botol, lalu Bottle Dispenser dapat digunakan seperti menggunakan dispenser biasa.

Berikut adalah desain dari produk bottle dispenser:

Page 15: Business Plan BIA Company

Produk ini memiliki tiga bagian, bagian utama, bagian atas dan keran atau katup. Bagian atas berfungsi sebagai dispenser, bagian ini nantinya akan dipasangkan ke botol kemasan. Bagian atas ini lalu di gabungkan dengan bagian bawah untuk memberikan ketinggan sehingga memudahkan pengguna dalam menuangkan air ke gelas.

2.1.2 Cara Kerja Produk

Langkah pertama untuk menggunakan produk ini adalah memasang dispenser ini pada botol minuman dengan cara membalik dispenser agar ulir dari botol masuk kedalam ulir yang ada dispenser, setelah diputar dan dipastikan kuat, dispenser dan botol diputar agar dapat didirikan di meja. Mekanisme selanjutnya sama dengan dispenser galon biasa, yaitu ketika pengguna menekan katup keran, air minum akan keluar melalui keran dispenser.

2.1.3 Kegunaan Produk

Bottle Dispenser dapat digunakan untuk keperluan harian, misalnya seorang mahasiswa yang tinggal di kost menggunakan produk ini untuk minum air mineral sehari-hari menggunakan botol 1,5 Liter karena keterbatasan untuk menggunakan galon air minum. Produk ini juga dapat digunakan untuk keperluan eventual ‘nonton bareng’, pesta kebun, dan lain-lain dimana penggunanya hanya tinggal membeli softdrink botol berukuran 1,5 Liter dan tidak usah repot menuangkan ke gelas-gelas karena yang dibutuhkan hanyalah menekan katup keran.

2.2 Product Competitiveness

Produk ini muncul karena terkadang masyarakat merasa kesulitan untuk menggunakan botol minum plastik besar volume 1,5 Liter. Kesulitan ini disebabkan antara lain karena berat saat menuang ke gelas, sulit untuk dipegang, dan ada juga yang berkata bahwa tutup botol terkadang hilang. Bottle Dispenser mencoba untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menyediakan dispenser yang praktis digunakan untuk botol minum plastik besar volume 1,5 Liter. Dengan produk ini, botol minum plastik besar volume 1,5 Liter akan menjadi lebih mudah digunakan. Selain itu keunggulan utama dari produk ini adalah keunikan fungsi dan desain produk ini sendiri dikarenakan saat ini belum ada produk serupa yang ada dipasaran.

Page 16: Business Plan BIA Company

3. BIA COMPANY

3.1 Latar Belakang Perusahan

3.1.1 Kisah Inisiasi Perusahaan

BIA Company didirikan oleh tiga alumni jurusan Manajemen Rekayasa Industri ITB. Manajemen Rekayasa Industri ITB merupakan suatu disiplin ilmu yang berfokus pada inovasi. BIA Company merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri plastik khususnya dispenser botol. Visi BIA Company adalah menjadi perusahaan manufaktur terbaik di Indonesia dengan terus mengembangkan dan mensejahterakan sumber daya manusia di Indonesia. BIA Company juga akan terus meningkatkan competitive advantage agar dapat bersaing di dunia perindustrian dunia. 3.1.2 Latar Belakang Pembuatan Produk

Berangkat dari masalah yang dihadapi oleh salah satu mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri (MRI) ITB yang mengeluh bahwa ia sering merasa kerepotan apabila harus menuangkan minuman kemasan botol kedalam banyak gelas ketika sedang melakukan acara nonton bareng atau pengajian. Maka timbulah ide kreatif dan inovatif dalam industri dispenser. Dengan menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaan, maka lahirlah dispenser yang dapat digunakan untuk botol minuman kemasan minimal 1 L, sehingga konsumen tidak perlu merasa kerepotan lagi saat harus menuangkan minuman dari botol kemasan kedalam banyak gelas.

3.2 Karakteristik Kepemilikan

PT BIA Company adalah sebuah Perseroan Terbatas (PT), yaitu suatu badan hukum yang menjalankan usaha dengan modal yang terdiri dari saham-saham, dengan pemilik sebagai pemegang saham terbesar. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

BIA Company didirikan oleh tiga orang alumni MRI ITB yaitu Anisa Fitri Safarini, Benjamin Martuaraja, dan Muhammad Alifa Farhan. Ketiga orang ini yang memiliki saham di perusahaan sebesar masing masing 35% untuk Anisa, 35% untuk Benjamin dan 30% untuk Alif. Ketiga pendiri perusahaan ini juga langsung terlibat dalam operasional perusahaan dimana Anisa fokus pada finansial, Benjamin di bidang manufaktur dan Alif di bidang marketing.

Anisa Fitri Safarini adalah seorang alumni MRI ITB. Setelah menyelesaikan studinya di ITB, Anisa memutuskan untuk melanjutkan studinya ke University Nanyang Business School. Untuk pendidikan pasca sarjananya, Anisa memilih mengambil jurusan yang berkaitan

Page 17: Business Plan BIA Company

dengan finansial. Setelah kembali dari Singapura, Anisa bersama dua temannya yaitu Alif dan Benjamin menginisiasikan untuk mendirikan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk-produk inovasi.

Benjamin Martuaraja Siagian, merupakan pria lulusan magister Manufacture Engineering & Management dari Georgia Institute of Technology, USA. Setelah menyelesaikan studinya tersebut, pria yang juga merupakan sarjana Manajemen Rekayasa Industri dari Institut Teknologi Bandung ini sempat bekerja dua tahun di sebuah perusahaan manufaktur besar di Amerika yaitu Ford. Setelah dua tahun bekerja Ben kembali ke tanah airnya, Indonesia, untuk mewujudkan mimpinya yaitu membangun industri manufaktur di Indonesia, sesuai dengan bidang keahliannya yaitu bidang manufaktur.

Muhammad Alifa Farhan adalah alumni MRI ITB yang memiliki berbagai pengalaman di bidang marketing, sebelumnya Alif bekerja sebagai marketing consultant yang fokus pada pengembangan strategi marketing perusahaan besar di Indonesia dan juga membantu mengembangkan UKM di Indonesia. Keahlian marketing didapatkan dari pengalaman dan juga pendidikan yang diambil di Harvard University saat Alif mengambil pendidikan Master.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi BIA Company:

BIA Company

Divisi

Sales & Marketing

Divisi

Keuangan

Divisi

Riset dan

Pengembangan

Divisi

Manufacturing

Divisi

SDM

Divisi

Rantai Pasok

Sub Divisi

Produksi

Sub Divisi

Pengemasan

Sub Divisi

Quality Control

Subivisi Inventori

Subdivisi Distribusi

Subivisi Pengadaan

Struktur organisasi BIA Company (pabrik pembuat bottle dispenser) terdiri dari:

1. Divisi Rantai Pasok

Rantai pasok merupakan bagian yang hampir sering ditemui disetiap jenis

perusahaan terutama untuk perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan

dan manufakturing. Divisi rantai pasok adalah suatu divisi yang merupakan

sistem antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperan dalam

mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan

pelanggan mulai dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang

kepada pelanggan. Divisi rantai pasok terdiri dari subdivisi sebagai berikut:

A. Subdivisi Pengadaan

Subdivisi pengadaan bertugas memenuhi produk yang dibutuhkan oleh

perusahaan, baik barang maupun jasa. Tugas utama subdivisi pengadaan

adalah pembelian produk yang berasal dari luar perusahaan.

Page 18: Business Plan BIA Company

B. Subdivisi Inventori

Subdivisi inventori bertugas melindungi kelangsungan produksi dan

pemenuhan permintaan pelanggan dari ketidakpastian pasokan (supply),

permintaan (demand) dan lead time (waktu yang dibutuhkan untuk

memenuhi permintaan/order). Subdivisi inventori berfungsi juga untuk

menunjang proses produksi dan pembelian yang efisien dan ekonomis,

serta mengantisipasi perubahan mendadak dari permintaan (demand)

dan pasokan (supply)

C. Subdivisi Distribusi

Subdivisi distribusi bertugas mengirim produk tersebut agar sampai

ketangan pelanggan atau konsumen pada waktu dan tempat yang tepat

sesuai target pemasaran dari perusahaan.

2. Divisi Manufacturing

Divisi manufacturing adalah divisi yang mengatur proses pengolahan fisik dari

mulai bahan mentah hingga menjadi produk yang siap pakai. Divisi

manufacturing terdiri dari 3 subdivisi, yaitu:

A. Subdivisi Produksi

Subdivisi produksi bertugas secara fisik melakukan transformasi dari

bahan baku, bahan setengah jadi atau komponen yang akan diproses

menjadi produk jadi yang akan siap dikirim kepada customer atau

distributor.

B. Subdivisi Quality Control

Subdivisi quality control bertugas melakukan deteksi akan

ketidaksesuaian produk dengan kualitas yang telah ditetapkan, hal ini

untuk menentukan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses

pengembangan bisnis khususnya perbaikan produksi.

C. Subdivisi Pengemasan

Subdivisi packaging bertugas melakukan pengemasan pada produk yang

siap pakai agar terhindar dari benturan benda luar yang dapat merusak

produk.

3. Divisi Sales&Marketing

Divisi sales& marketing adalah divisi yang bertanggungjawab penuh akan penjualan dan pemasaran produk. Divisi sales dan marketing merupakan divisi yang berhubungan dengan pihak distributor penjualan produk dan melakukan penyusunan segmen pasar dan target pasar yang hendak dituju, sampai akhirnya membentuk satu positioning yang jelas corporate dibelantara bisnis yang dijalani. Setelah itu divisi sales & marketing meramu komponen 4P (produk, price, promotion, place) sebagai taktik yang harus dijalankan korporasi untuk melayani segmen yang telah ditentukan agar bisa mencapai target yang telah direncanakan.

4. Divisi Keuangan

Divisi keuangan bertanggungjawab melakukan penelitian dan analisa keuangan

termasuk masalah pajak melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas,

Page 19: Business Plan BIA Company

penerimaan dan pengeluaran kas, verifikasi atas semua buku penjualan tunai,

faktur penjualan dan nota pembelian.

5. Divisi Riset dan Pengembangan

Divisi riset dan pengembangan atau yang lebih dikenal sebagai divisi R&D

merupakan salah satu divisi penting untuk melakukan berbagai kegiatan riset dan

pengembangan baik dalam hal produk yang dihasilkan maupun peralatan

pendukungnya dengan sasaran melahirkan gagasan inovatif untuk menghadirkan

produk baru yang lebih diminati pasar dan dapat diproduksi secara efisien.

6. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Divisi SDM bertanggungjawab menangani berbagai masalah pada ruang lingkup

karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah

departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau

human resource department.

3.4 Validasi Kemampuan Perusahaan

Berdasarkan penjabaran latar belakang, kemampuan dan pengalaman masing-masing pendiri perusahaan didapat bahwa ketiganya saling melengkapi dalam pembuatan dan pengembangan produk Bottle Dispenser ini.

Dengan kemampuan masing-masing pendiri dan profil produk yang sangat potensial, perusahan ini dapat dengan cepat menguasai pasar bottle dispenser yang belum ramai di Indonesia. Kami juga dapat memberikan pengembalian atas investasi anda dengan nilai yang menarik dan waktu yang relatif singkat karena kami memiliki perencanaan yang matang, kualifikasi anggota yang mumpuni, dan prospek bisnis yang jelas dengan pasar potensial yang terus berkembang.

Dalam uraian bab-bab setelah ini, akan dijelaskan gambaran mengenai pasar potensial produk Bottle Dispenser, untuk dapat menggapai pasar dan mempertahankan serta memperbesar pangsa pasar, perusahaan harus dapat menjaga konsistensi performansi dan pelayanan pada konsumer. Kualitas adalah kriteria utama dari produk kamid dengan tetap memberikan harga yang terjanguka. Dengan memperhatikan keinginan konsumer sebagai pokok perhatian utama perusahaan, niscaya pertumbuhan perusahaan akan terus maju, dan pemangku kepentingan terkait juga mendapatkan keuntungan yang berkembang.

Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk menjaga konsistensi kualitas diantaranya adalah membuat indikator-indikator performansi yang terus dinilai dan evaluasi secara berkala. Masukan mengenai keberjalanan perusahaan akan diperoleh dari semua pemangku kepentingan, baik investor, direksi, anggota perusahaan, distributor, hingga konsumen akhir. Perusahaan akan terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) dalam upaya memberikan keuntungan bagi semua pemangku kepentingan terkait.

Page 20: Business Plan BIA Company

4. ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR SAAT INI

4.1 Sejarah dan Pertumbuhan Industri

Industri manufaktur di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, dimana Indonesia juga sekarang sedang membangun dirinya untuk menjadi salah satu negara industri maju di dunia. Hasil industri manufaktur Indonesia kian merambah ke penjuru dunia. Menurut data Kementrian Perindustrian Indonesia, industri manufaktur di Indonesia pada tahun 2013 meningkat 6,4% dan telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto nasional sebanyak 20,8 persen atau Rp1.714 triliun. Hal ini telah membawa Indonesia ke puncak manufaktur terkuat di ASEAN dan membuktikan bahwa industri manufaktur di Indonesia tidak dapat diragukan lagi.

Sedangkan untuk industri plastik di Indonesia, terdapat peluang besar karena konsumsi produk plastik yang cukup besar di Indonesia. Permintaan plastik utamanya didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman dan FMCG (fast moving consumer good) sebesar 60%. Menurut Kementrian Perindustrian Indonesia, saat ini struktur industri plastik nasional cukup lengkap dari hulu ke hilir, hanya saja masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangannya. Tantangan-tantangan tersebut antara lain terbatasnya kapasitas produksi akibat sebagian besar bahan bakunya seperti polipropilen dan polictilena yang masih diimpor, kurangnya kapasitas oil refinery yang menghasilkan bahan baku naphta dan kondensat untuk bahan baku industri petrokimia hulu, dan lain-lain.

4.2 Sejarah Pengembangan Produk Dispenser

Di Indonesia terdapat berbagai jenis tipe dispenser yang dijual di pasar. Spesifikasi dan bentuknyapun beraneka ragam. Berikut adalah jenis-jenis dispenser yang terdapat di Indonesia

Dispenser Keramik

Seperti namanya, dispenser keramik merupakan dispenser yang berbahan dasar keramik. Cara kerja dari dispenser ini adalah konsumen tinggal menuangkan galon air mineral kebagian atas dari dispenser keramik dengan posisi mulut galon dibagian bawah. Dispenser seperti ini merupakan dispenser yang pertama kali muncul di Indonesia. Kelebihan dari dispenser ini adalah praktis dalam penggunaan, namun kekurangannya adalah dispenser ini tidak memiliki pengaturan suhu air minum.

Page 21: Business Plan BIA Company

Electric Dispenser

Berangkat dari keinginan konsumen yang menginginkan adanya dua jenis suhu air minum, maka muncul inovasi baru yaitu electric dispenser. Cara kerja dari electric dispenser sama seperti dispenser keramik. Electric dispenser hadir dengan fitur baru yaitu terdapat pengatur suhu air minum didalamnya. Seperti namanya yaitu electric dispenser, dispenser jenis ini menggunakan listrik dalam penggunaannya. Sehingga konsumen harus membayar tagihan listrik lebih untuk setiap bulannya.

Pump Hand Press Manual Bottled Dispenser

Tipe dispenser seperti ini memiliki cara kerja yang berbeda dengan 2 dispenser yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan menggunakan sistem seperti pompa, hadirlah dispenser dengan jenis baru yaitu pump jand press panual bottled dispenser. Kelebihan dari dispenser ini adalah konsumen tidak perlu memindahkan galon ke bagian atas dispenser, namun kekurangan dari produk ini adalah konsumen harus mengeluarkan energi lebih untuk memompa dispenser secara manual, berbeda dengan kedua dispenser diatas yang sudah menggunakan keran.

Manual Small Dispenser

Page 22: Business Plan BIA Company

Dengan prinsip kerja yang sama dengan dispenser keramik, manual small dispenser kini hadir di pasar dengan sedikit perbedaan yaitu volume galon yang digunakan. Manual small dispenser ini cocok untuk ditaruh di meja belajar, meja kerja, atau tempat-tempat lainnya dimana konsumen membutuhkan air minum namun tidak perlu repot-repot untuk pergi ke dapur atau pantry.

4.3 Pasar Bottle Dispenser

Produk Bottle Dispenser di Indonesia belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Penyebabnya adalah sebelumnya belum ada kebutuhan masyarakat untuk memiliki produk seperti Bottle Dispenser. Masyarakat pada umumnya masih senang menggunakan dispenser galon atau menuang langsung dari botol plastik 1,5 L. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya gaya hidup, masyarakat semakin mencari kemudahan dan kenyamanan dalam kegiatannya sehari-hari. Saat itulah Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan segalanya serba praktis. Karena Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat dan belum adanya kompetitor yang menjual produk sejenis, maka kami yakin produk Bottle Dispenser akan menguasai pasar.

4.4 Potensi Pasar

Berdasarkan data sekunder, total produksi minuman botol di Indonesia mencapai 1 milyar liter dalam satu tahun. Di Indonesia, minuman botol dijual dalam bentuk ukuran mulai dari 330 ml, 600 ml, 1 liter hingga 1,5 liter. Produk kami adalah bottle dispenser yang akan digunakan untuk botol 1,5 liter sehingga kami perlu mengetahui jumlah produksi botol 1,5 liter di Indonesia.

Kami mengasumsikan 25% dari total produksi minuman botol di Indonesia merupakan botol 1,5 Liter maka didapat jumlah botol 1,5 Liter yang diproduksi tiap tahun adalah sejumlah 166.666.667 botol, dan dalam satu bulan terjual 13.888.889 botol.

Total Produksi

Minuman Botol

Presentase Botol

1,5 liter

Total Minuman Dalam

Kemasan 1,5 Liter

Total Produksi Botol 1,5

Liter

Total Produksi Botol 1,5

Liter

(Liter/tahun) (Liter/tahun) (Botol/tahun) (Botol/bulan)

1,000,000,000.00 25% 250,000,000.00 166,666,666.67 13,888,888.89

Page 23: Business Plan BIA Company

Dengan asumsi dengan satu orang membeli tiga botol minuman kemasan 1,5 Liter setiap bulannya, dapat diestimasi kurang lebih ada 4.629.629 orang yang rutin membeli botol 1.5 liter. Jumlah ini bukanlah market potential bagi produk kami karena setelah melakukan riset pemasaran kepada calon pembeli diketahui bahwa hanya 37% responden yang berminat membeli produk bottle dispenser. Sehingga market potential bagi produk ini adalah sebesar 1.712.963 orang.

Produk Bottle Dispenser bukanlah merupakan barang yang dibeli secara repetitif sehingga pembeli hanya akan membeli satu kali dan hanya akan membeli lagi jika produk yang lama rusak. Market Potential sebesar kurang lebih 1.700.000 orang kami targetkan dapat dipenuhi dengan periode penjualan 4 tahun atau 48 bulan, sehingga untuk memenuhi tager itu, target penjualan selama satu bulan adalah sebanyak 35.000 buah.

4.5 Strategi Pemasaran

4.5.1 Marketing Mix (4P)

Product

Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik seperti botol air mineral dan soda (CocaCola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang sangat repot menuangkan minuman air mineral dan soda dari botol plastik besar ke gelas-gelas saat pesta, acara tertentu, atau bahkan memenuhi kebutuhan minum harian. Konsep produk ini cukup sederhana yaitu menyerupai dispenser galon yang ada di rumah, hanya saja berukuran jauh lebih kecil. Mulut dispenser berbentuk seperti tutup botol plastik (memiliki ulir), sehingga pengguna tinggal mengencangkan mulut dispenser dan ujung botol, lalu Bottle Dispenser dapat digunakan seperti menggunakan dispenser biasa.

Place

Untuk mengetahui strategi marketing yang tepat, kami telah melakukan riset pemasaran kepada calon pembeli produk ini dan berikut adalah hasil dari kuisioner tentang tempat yang diharapkan oleh responden untuk membeli produk:

Total Produksi Botol 1,5

Liter

Asumsi Pembelian

Botol per Bulan

Estimasi Pembeli rutin

Botol 1,5 liter

Minat membeli produk

Bottle Dispenser

Market Potential untuk

Bottle Dispenser

(Botol/bulan) (Botol/orang) (Orang) (Orang)

13,888,888.89 3 4,629,629.63 37% 1,712,962.96

Page 24: Business Plan BIA Company

Dapat dilihat bahwa dari grafik tersebut, responden sangat berharap dapat membeli produk ini di mini market seperti Alfamart, Indomart, dan sebagainya. Selain itu, responden juga menyatakan bahwa supermarket dan toko peralatan rumah tangga adalah tempat yang tepat untuk membeli produk ini

Price

Hasil kuisioner mengenai harga yang rela dibayar oleh responden untuk produk ini adalah sebagai berikut:

Dari grafik diketahui bahwa harga yang rela responden bayar paling banyak (55%) adalah direntang Rp 10.000 - Rp 15.000 lalu 30% responden menyatakan bahwa harga yang tepat adalah dalam rentang Rp 16.000 - Rp 20.000.Dari data ini, kami memutuskan harga yang akan kami jual adalah Rp 15.000.

Promotion

Dari hasil FGD dan diskusi kelompok, berikut adalah promo yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan awareness konsumen adalah sebagai berikut:

Disaat event seperti piala dunia dan sea games.

Berdasarkan hasil kuesioner, responden tertarik menggunakan produk ini untuk

keperluan acara-acara tertentu seperti kumpul keluarga, nonton bareng, pesta

kebun, dll. Euphoria penggemar piala dunia dan sea games bisa dijadikan peluang

untuk mempromosikan produk ini misalnya dengan cara menjadikan tim sepak bola

tertentu sebagai desain dari produk ini.

Bundling dengan produk minuman besoda.

Peningkatan awareness konsumen juga bisa dilakukan dengan menjadikan produk ini

bundling dengan minuman bersoda.

Membuka stand di pusat perbelanjaan seperti Mall, Pekan Raya Jakarta, dll.

Bentuk promosi lain yang akan kami lakukan adalah membuka stand di Mall atau

Pekan Raya Jakarta. Kami memilih tempat ini karena tempat ini sering dikunjungi

berbagai jenis tipe segmen konsumen. Untuk itu, dengan membuka stand di pusat

perbelanjaan, kami berharap semakin banyak orang yang mengetahui produk kami.

4.5.2 How To Sell

Produk Bottle Dispenser bukan lah produk yang rumit penggunaannya sehingga dapat langsung dijual kepada masyarakat melalui toko kelontong atau retail yang ada. Kami memutuskan untuk menjual produk kami melalui jaringan ritel minimarket dan supermarket

Page 25: Business Plan BIA Company

yang sudah ada di Indonesia. Untuk masuk kedalam jaringan distribusi dan penjualan ini, kualitas produk ini harus dijaga dengan tetap menyesuaikan harga yang ada. Kami menyadari untuk bisa menyebarkan produk ini ke berbagai kota di Indonesia, kami membutuhkan jaringan distribusi yang kuat oleh karena itulah kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan distribusi terkemuka di Indonesia dalam rangka menyebarkan produk ini.

Selain menggunakan cara penjualan konvensional, kami juga memanfaatkan penjualan online untuk memaksimalkan penjualan. Penjualan online dilakukan dengan mentargetkan penjualan dalam jumlah besar (grosir) untuk pembeli yang akan menjual kembali produk dispenser ini.

4.5.3 Cara Memperkenalkan Produk pada Pasar

Untuk meningkatkan awareness konsumen terhadapsproduk kami, seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kami akan membuka stand di pusat perbelanjaan seperti Mall, Pekan Raya Jakarta. Harapannya dengan membuka stand di pasar rakyat, maka akan membuat semakin banyak konsumen yang mengetahui bahwa produk kami ada.

Page 26: Business Plan BIA Company

4.6 Kondisi Persaingan

Untuk menganalisis kondisi persaingan produk kami, kami menggunakan metode Porter’s Five Forces:

1. Ancaman Pendatang Baru

Walaupun produk baru, produk yang kami tawarkan adalah produk yang cukup

mudah untuk ditiru dan juga barrier to entry industri ini tidaklah sulit sehingga

ancaman dari pendatang cukuplah besar.

2. Daya Tawar Konsumen

Sebagai produk baru, produk ini adalah satu-satunya pilihan konsumen sebagai alat

bantu dalam mengkonsumsi minuman dalam kemasan sehingga daya tawar

konsumen tidaklah tinggi.

3. Daya Tawar Pemasok

Material dasar dari produk ini adalah plastik yang sudah banyak digunakan produsen

alat makanan gunakan sehingga tidak sulit untuk menemukan material dasar yang

dibutuhkan oleh karena itu daya tawar pemasok tidaklah tinggi.

4. Ancaman Produk Substitusi

Sebagai produk baru, belum ada produk substitusi yang potensial mengancam

produk ini akan tetapi yang menjadi subtitusi produk ini adalah cara minum

konvensional yaitu konsumen langsung menuangkan minuman ke gelas atau

meminum langsung dari botol.

5. Tingkat Kompetisi di Pasar

Tingkat persaingan yang ada di pasar belum tergolong tinggi karena dipasaran belum

ada produk sejenis yang dijual sehingga produk ini memiliki kesempatan yang besar

untuk menjadi market leader.

Dari hasil analisis industri ini dapat diketahui bahwa sebagai produk baru, produk ini memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi market leader dan menikmati keuntungan sebagai perusahaan pelopor akan tetapi perusahaan kami harus terlebih dahulu mengedukasi pasar tentang keberadaan produk ini dan juga cara penggunaan produk ini

Page 27: Business Plan BIA Company

agar semakin banyak masyarakat yang menyadari keberadaan produk ini. Selain itu juga diperlukan suatu core competence yang dimiliki agar produk ini tidak mudah ditiru dan tetap menjadi produk yang terbaik.

Page 28: Business Plan BIA Company

5. POTENSI PERTUMBUHAN PASAR DI MASA DEPAN

5.1 Dasar Pemikiran

Menurut kami, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk menjual produk Bottle Dispenser. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pertumbuhan jumlah masyarakat Indonesia kelas menengah yang cukup pesat di Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia jumlah kelas menengah di Indonesia telah meningkat, pada tahun 2000 sejumlah 20% dari penduduk Indonesia dan pada tahun 2010 sebanyak 56,5%. Dari data tersebut dapat dirata-rata bahwa peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia adalah sekitar 3,65% setiap tahunnya. Adapun keterkaitan pertumbuhan pasar dengan peningkatan jumlah kelas menengah adalah meningkatnya jumlah kelas menengah mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat. Ketika daya beli masyarakat meningkat, berarti pola konsumsi masyarakat akan berubah dimana masyarakat juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain selain kebutuhan primer, yaitu kebutuhan sekunder dan tersier.

5.2 Efek Terhadap Penjualan

Dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, penjualan produk Bottle Dispenser akan meningkat pula. Bottle Dispenser yang merupakan produk kebutuhan sekunder akan semakin dicari oleh masyarakat, mengingat pola konsumsi masyarakat kelas menengah yang akan membeli kebutuhan lain selain kebutuhan primer guna mencapai kemudahan dan kenyamanan. Berkembangnya gaya hidup masyarakat yang semakin sosial dan menyukai acara kumpul bersama dapat juga menjadi penyebab peningkatan penjualan produk Bottle Dispenser.

5.3 Memprediksi Penjualan

Seperti yang sudah dipaparkan pada sub bab 5.1, terdapat peningkatan jumlah kelas menengah sebesar 3,65% setiap tahunnya. Hal ini kami asumsikan akan sama pula peningkatannya pada pembeli rutin botol minum ukuran besar 1,5 Liter. Dengan bertambahnya jumlah masyarakat kelas menengah, akan didapatkan peningkatan penjualan yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Tahun Estimasi Pembeli Rutin

Botol 1,5 Liter Minat Beli Bottle

Dispenser Market Potential

(orang) (orang)

2014 4,629,629.63 37% 1,712,962.96

2015 4,798,611.11 37% 1,775,486.11 2016 4,973,760.42 37% 1,840,291.35 2017 5,155,302.67 37% 1,907,461.99

Page 29: Business Plan BIA Company

1,712,962.96

1,775,486.11

1,840,291.35

1,907,461.99

1,600,000.00

1,650,000.00

1,700,000.00

1,750,000.00

1,800,000.00

1,850,000.00

1,900,000.00

1,950,000.00

2014 2015 2016 2017

Proyeksi Penjualan

Page 30: Business Plan BIA Company

6. ANALISIS KETERBUATAN PRODUK

6.1 Rincian Proses Produksi

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis produk dari segi produksi, baik dari rincian proses produksi, pembahasan mesin dan peralatan yang dibutuhkan, kebutuhan tenaga kerja hingga rancangan tata letak pabrik.

6.1.1 Bill of Material (BOM)

Berikut adalah BOM dari produk Bottle Dispenser:

Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur, atau memproduksi produk akhir. Dapat dilihat pada tabel diatas, bahwa produk bottle dispenser terdiri dari 2 part yaitu, outer dan inner. Part pertama yaitu outter yang merupakan bagian terluar dari produk bottle dispenser yang berfungsi sebagai package pembungkus produk ini. Outter dari produk ini adalah kardus. Part kedua yaitu inner. Inner merupakan produk bottle dispenser itu sendiri.

Produk bottle dispenser sendiri terdiri dari 4 komponen yaitu, bagian atas yang berfungsi sebagai penutup botol, bagian utama yang berfungsi sebagai kaki dari dispenser sehingga dispenser ini bisa berdiri diatas meja, karet yang berfungsi sebagai alat yang menambah gesekan yang terjadi antara kaki dispenser dengan meja sehingga dispenser tidak mudah terjatuh, dan terakhir adalah keran yang berfungsi untuk mengeluarkan air dari dalam botol.

6.1.2 Assembly Chart

Assembly chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan-bagian (sub assembly) ke rakitan suatu produk. Dari peta rakitan ini akan menunjukkan cara yang mudah untuk memahami:

Komponen-komponen yang membentuk produk

Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama

Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian

Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian

No Part Number DescriptionQuantity for Each

AssemblyUnits of Measure Make or Buy

1 100 Outer

2 101 Kardus (Package) 1 each buy

3 200 Inner

4 201 Bagian Atas 1 each make

5 202 Bagian Utama 1 each make

6 203 Karet 4 each buy

7 204 Keran 1 each buy

BIA BotDis Company

Bill of Material, Bottle Dispenser

Page 31: Business Plan BIA Company

Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

Berikut adalah Assembly Chart dari produk Bottle Dispenser:

203

201

204

101

S3A1

S2A1

S1A1

A

Karet

Bagian Atas

Keran

Kardus

4X

202Bagian Utama

Selotip

Rakitan yang dilakukan pertama kali adalah bagian utama (kaki dispenser) dengan karet sebanyak 4 buah menjadi rakitan-bagian I. Kemudian rakitan-bagian I tersebut dirakit dengan bagian atas produk (tutup botol) menjadi rakitan-bagian II. Lalu rakitan-bagian II tersebut dirakit kembali dengan keran menjadi rakitan bagian III. Setelah rakitan-bagian III selesai dirakit, maka rakitan terakhir yang dilakukan adalah memasukkan produk tersebut kedalam kardus.

6.1.3 Peta Aliran

(dilampirkan)

6.2 Mesin, Peralatan, dan Alat Penanganan

Mesin Injection Molding

Teknologi yang digunakan dalam membuat bottle dispenser ini hanya satu, yaitu injection molding. Karena proses pengolahan material plastic yang bisa digunakan untuk memproduksi produk kami hanyalah injection molding. Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.

Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi.

Page 32: Business Plan BIA Company

Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan bottle dispenser yang didinginkan oleh air. Produk bottle dispenser yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan, selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk bottle dispenser secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.

Pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat produk yang berasal pellet plastik hingga menjadi produk jadi (bottle dispenser) adalah injection molding. Setelah melewati proses ini, proses kedua yang dilakukan adalah proses packaging atau lebih dikenal dengan sebutan proses mengemas. Package atau kemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Untuk produk bottle dispenser ini package yang digunakan adalah kemasan kardus.

Dalam proses injection molding untuk bottle dispenser tidak dibutuhkan pekerja yang memiliki keahlian khusus, karena pekerja hanya melakukan pengambilan produk yang telah berhasil dicetak dan diinginkan. Karena ada plastik sisa maka dibutuhkan lagi satu pekerja yang harus memisahkan plastik sisa tersebut dengan produk jadi dengan cara memotong plastik sisa molding tersebut. Untuk teknisi mesin, dibutuhkan pekerja yang ahli pada bidang permesinan. Teknisi mesin merupakan pekerja yang memiliki basic ilmu dibidang permesinan dan bertugas untuk menjaga performa mesin agar mesin dapat bekerja efektif dan efisien. Energi potensial listrik yang dibutuhkan oleh mesin injection molding ini sebesar 380 volt.

Peralatan dan Perkakas

a. Mold

Mold (cetakan) adalah rongga tempat material leleh (plastik) memperoleh bentuk.

Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam

(statioary plate). Sesuai dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable

platen di mesin injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di

dalam mold terdapat jalur saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang rumit

dimana pembuatannya membutuhkan mesin-mesin dengan ketelitian tinggi seperti

Page 33: Business Plan BIA Company

CNC dan EDM. Untuk mendapatkan mold, perusahaan dapat membeli langsung dari

perushaan lain yang fokus pada penyedia jasa pembuatan mold. Untuk Bottle

Dispenser, dibutuhkan dua mold, untuk bagian utama dan bagian atas bottle

dispenser.

b. Mesin Conveyor

Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut

bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Untuk pabrik ini, yang kami gunakan

adalah belt conveyor. elt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup

sederhana. Alat tersebut terdiridari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda

padat. Sabuk yang digunakan pada beltconveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis

bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupunlogam yang tergantung dari jenis dan

sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk

yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

c. Lem

Dibutuhkan lem untuk proses assembly karet perekat denga kaki bottle dispenser.

Dibutuhkan pekerja yang cekatan, gesit, dan berhati-hati. Lokasi pembelian lem

adalah membeli langsung di toko atau membeli dengan jumlah banyak melalui

pemesanan online.

d. Trolley

Trolley adalah alat yang digunakan untuk mempermudah membawa produk atau

material dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai pabrik baru, trolley yang

digunakan masih trolley sederhana.

Page 34: Business Plan BIA Company

e. Selotip

Produk yang sudah selesai kemudian dimasukkan ke dalam packaging berupa kotak

kardus. Dibutuhkan selotip untuk menyatukan kardus tersebut. Selotip

membutuhkan biaya Rp 9000 satu buahnya. Dibutuhkan pekerja yang cekatan, gesit,

bekerja dengan cepat dan berinisiatif. Lokasi pembelian selotip ini adalah membeli

langsung di toko atau membeli dengan jumlah banyak melalui pemesanan online.

f. Alat Keamanan Kerja

Alat keamanan kerja digunakan operator yang bertugas mengeluarkan komponen

hasil injection molding untuk dilakukan proses selanjutnya. Operator perlu

menggunakan alat pengaman seperti sarung tangan dan masker muka untuk

menjaga keamanan dan kesehatan operator.

Alat Penangan material

Pellet plastik dikirim dari supplier ke pabrik menggunakan truk industri. Pellet dibungkus dengan karung. Tidak diperlukan perhatian khusus karena pada dasarnya, ABS adalah material plastik yang kuat dan tahan dalam berbagai kondisi. Gudang tempat penyimpanan material dan produk jadi juga tidak memerlukan spesifikasi khusus. Untuk transportasi material dari gudang ke mesin, digunakan troli sederhana. Dalam proses produksi digunakan conveyor untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan. Setelah dikemas oleh operator packaging, produk dijadi diantar ke gudang menggunakan troli sederhana. Untuk mendistribusikan produk kepada distributor, dibutuhkan truk industri pula.

6.3 Kebutuhan Tenaga Kerja

Secara garis besar tenaga kerja produksi dibagi menjadi dua kelompok yaitu yang berkerja dalam proses transportasi material maupun produk jadi dalam pabrik dan yang berkerja langsung di lini produksi. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing pekerja:

Page 35: Business Plan BIA Company

Transportasi

Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Memindahkan raw material dan barang setengah jadi dari receiving dock ke gudang material 1 orang

Cekatan, gesit, bekerja dengan cepat dan berinisiatif Memindahkan pellet plastik

dari gudang material ke area produksi

Memindahkan barang setengah jadi dari gudang material ke lini assembly

1 orang Cekatan, gesit, bekerja dengan cepat dan berinisiatif Memindahkan produk jadi ke

gudang produk

Produksi

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Injection Molding

Mengambil komponen dari mesin injection molding

2 Teliti, cekatan, gesit dan penuh kehati-hatian

Memotong bagian scrap dari komponen hasil injection molding

2 Teliti, cekatan dan gesit

Assembly Memasangkan karet perekat di kaki bottle dispenser

1 Teliti, cekatan dan gesit

Mengassembly bagian utama dengan bagian atas dan keran dispenser

1 Teliti, cekatan dan gesit

Packing Melakukan pengemasan produk kedalam kardus kemasan

1 Teliti, cekatan dan gesit

Untuk pekerja di luar lini produksi, berikut adalah penjabaran dari masing-masing pekerjaan:

Supply Chain Management

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Pengadaan Menjalin hubungan dengan supplier material atau komponen

1 Komunikasi yang

baik, teliti dan cekatan

Page 36: Business Plan BIA Company

Gudang

Memastikan persediaan material komponen maupun produk akhir sesuai rencana.

1 Teliti, fokus pada

detail cekatan dan gesit

Distribusi / Pengiriman

Menjalin hubungan dengan perusahan distributor dalam mengirimkan produk

1 Komunikasi yang

baik, teliti dan cekatan

Sales Marketing

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Sales Menerima dan meneruskan order dari konsumen ke produksi

2 Teliti, cekatan,

gesit, komunikasi yang baik

Marketing Memasarkan produk ke pasar yagn potensial

2 Kreatif, cekatan, komunikasi yang

baik

Keuangan

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Akuntansi Membukukan segala kegiatan finansial saat proses produksi

1 Teliti, fokus pada

detail, cekatan dan gesit

Keuangan

Membuat laporan keuangan dan memastikan keuangan perusahaan tetap sehat

1 Teliti, fokus pada

detail, cekatan dan gesit

Research and Development

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Pengembangan Produk

Mengembangkan produk dan proses produksi produk

2 Teliti, fokus pada

detail, cekatan dan gesit

Sumber Daya Manusia

Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja

Keterampilan

Personalia Menjaga dan meningkatkan kualitas karyawan

2 Teliti, komunikasi yang baik, cekatan

dan gesit

Page 37: Business Plan BIA Company

6.4 Rancangan Tata Letak Pabrik

Skema di atas merupakan gambaran mengenai tata letak fisik pabrik. Secara umum pabrik dibagi menjadi dua bagian. Lantai produksi dan ruang kantor pendukung. Tata letaknya juga disusun berdasarkan kebutuhan. Lantai produksi disusun berdasarkan aliran material. Pellet plastik yang dipesan akan disimpan dalam gudang material setelah tiba di pabrik. Dua mesin injection molding diletakkan dekat dengan gudang material. Setelah plastik dicetak, operator mengambil hasil cetakan dan meletakkan di conveyor agar scrap dapat dilepaskan oleh operator berikutnya. Setelah itu bagian utama produk diantar ke operator melalui conveyor untuk di-assembly dengan kaki karet, sedangkan bagian atas produk langsung diantar ke operator untuk di-assembly dengan produk bagian utama yang sudah di-assembly dengan kaki karet. Setelah di-assembly, produk jadi diantar ke operator quality control lalu ke operator packaging. Produk yang sudah dikemas segera disimpan di gudang produk.

Ruangan kantor terdiri dari enam ruangan sesuai dengan jumlah divisi. Ruangan kantor yang disediakan untuk masing-masing divisi relatif tidak besar karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak banyak. Terdapat pula toilet di pojok lantai produksi untuk kebutuhan biologis pekerja.

Page 38: Business Plan BIA Company

7. PROYEKSI PROFITABILITAS

7.1 Proyeksi Laba Rugi

Data keuangan berupa penjualan dan biaya produksi (HPP), dapat diolah menjadi proyeksi laba rugi. Pada proyeksi laba rugi, pendapatan akan dikurangi oleh biaya-biaya yang terkait, bunga pinjaman, serta pajak pendapatan. Berikut ini adalah uraian proyeksi laba rugi Bottle Dispenser selama enam tahun mendatang.

1 2 3 4 5 6

1 Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

2 HPP 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp

190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp

3 Biaya marketing (promosi ) 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp

4 Biaya jasa Dis tribus i 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp

5 Biaya transportas i mobi l operas ional 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp

119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp

9 bunga pinjaman -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp

119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp

10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp

117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp

7 8 9 10 11 12

1 Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

2 HPP 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp

190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp

3 Biaya marketing (promosi ) 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp

4 Biaya jasa Dis tribus i 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp

5 Biaya transportas i mobi l operas ional 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp

119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp

9 bunga pinjaman -Rp -Rp

119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp

10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp

117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp

EBT

LABA SETELAH PAJAK (NIAT)

LABA SETELAH PAJAK (NIAT)

BulanNO KOMPONEN BIAYA

LABA/RUGI KOTOR

BIAYA OPERASIONAL

EBIT

EBT

PROYEKSI LABA/RUGI PERBULAN UNTUK TAHUN PERTAMA

NO KOMPONEN BIAYABulan

LABA/RUGI KOTOR

BIAYA OPERASIONAL

EBIT

1 2 3 4 5 6

1 Penjualan 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp

2 HPP 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp

2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp

3 Biaya marketing (promosi ) 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp

4 Biaya jasa Dis tribus i 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp

5 Biaya transportas i mobi l operas ional 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp

1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp

9 bunga pinjaman -Rp 277,391,649.60Rp 230,096,373.34Rp 179,017,474.99Rp 123,852,264.76Rp 64,273,837.72Rp

1,429,132,500.00Rp 1,151,740,850.40Rp 1,199,036,126.66Rp 1,250,115,025.01Rp 1,305,280,235.24Rp 1,364,858,662.28Rp

10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 14,291,325.00Rp 11,517,408.50Rp 11,990,361.27Rp 12,501,150.25Rp 13,052,802.35Rp 13,648,586.62Rp

1,414,841,175.00Rp 1,140,223,441.90Rp 1,187,045,765.39Rp 1,237,613,874.76Rp 1,292,227,432.89Rp 1,351,210,075.66Rp

EBIT

EBT

LABA SETELAH PAJAK (NIAT)

PROYEKSI LABA/RUGI PERTAHUN

NO KOMPONEN BIAYATahun

LABA/RUGI KOTOR

BIAYA OPERASIONAL

Page 39: Business Plan BIA Company

7.2 Proyeksi Aliran Kas

Proyeksi aliran kas merupakan proyeksi yang menggambarkan aliran dana yang masuk dan keluar dari perusahaan. Proyeksi aliran kas akan dilakukan perbulan untuk tahun pertama dan pada tahun berikutnya akan dihitung pertahun. Berikut adalah tabel aliran kas bulanan pada tahun pertama.

0 1 2 3 4 5 6

Investasi pemilik 1,728,758,500.00Rp

Pinjaman 3,210,551,500.00Rp

Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

4,939,310,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

Pembelian mesin 320,000,000.00Rp

Pembelian perkakas dan suku

cadang21,650,000.00Rp

Pembelian peralatan kantor 90,300,000.00Rp

Sewa pabrik 60,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp

Pembelian bahan baku dan

komponen234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp

Pembayaran tenaga kerja

langsung13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp

Pembayaran tenaga kerja tak

langsung45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp

Pengeluaran operasional 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp

Pembayaran hutang -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp

Pembayaran bunga -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp

Pembayaran pajak 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp

491,950,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp

Komponen Kas

Estimasi Aliran Kas Masuk

Estimasi total penerimaan

Estimasi aliran pembayaran

Estimasi jumlah akhir pembayaran

Periode pada tahun pertama (bulan)

7 8 9 10 11 12

525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp

25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp

234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp

13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp

45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp

75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp

-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp

1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp

393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp

131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp

5,234,680,000.00Rp 5,365,900,000.00Rp 5,497,120,000.00Rp 5,628,340,000.00Rp 5,759,560,000.00Rp 5,890,780,000.00Rp

5,365,900,000.00Rp 5,497,120,000.00Rp 5,628,340,000.00Rp 5,759,560,000.00Rp 5,890,780,000.00Rp 6,022,000,000.00Rp

Periode pada tahun pertama (bulan)

Page 40: Business Plan BIA Company

Berikut adalah aliran kas pertahun perusahaan untuk enam tahun kedepan:

7.3 Analisis Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan investasi yang dilakukan menggunakan tools Net Present Value (NPV), Pay Back Period, dan juga Internal Rate of Return (IRR). Berikut ini adalah uraian analisis kelayakan investasi produk Bottle Dispenser.

7.3.1 Net Present Value (NPV)

Perhitungan NPV yang dilakukan menggunakan MARR sebesar 10% sebagai discount rate

per tahunnya. Investasi dinyatakan layak bila NPV > 0. Dari tabel perhitungan di atas,

0 1 2 3 4 5 6

Investasi pemilik 1,728,758,500.00Rp

Pinjaman 3,210,551,500.00Rp

Penjualan 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp

4,939,310,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp

Pembelian mesin 320,000,000.00Rp

Pembelian perkakas dan

suku cadang21,650,000.00Rp

Pembelian peralatan kantor 90,300,000.00Rp

Sewa pabrik 60,000,000.00Rp 300,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp

Pembelian bahan baku dan

komponen2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp

Pembayaran tenaga kerja

langsung162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp

Pembayaran tenaga kerja

tak langsung540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp

Pengeluaran operasional 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp

Pembayaran hutang -Rp 591,190,953.21Rp 638,486,229.47Rp 689,565,127.82Rp 744,730,338.05Rp 804,308,765.09Rp

Pembayaran bunga -Rp 277,391,649.60Rp 230,096,373.34Rp 179,017,474.99Rp 123,852,264.76Rp 64,273,837.72Rp

Pembayaran pajak 14,291,325.00Rp 11,517,408.50Rp 11,990,361.27Rp 12,501,150.25Rp 13,052,802.35Rp 13,648,586.62Rp

491,950,000.00Rp 4,739,651,325.00Rp 5,665,460,011.31Rp 5,665,932,964.08Rp 5,666,443,753.06Rp 5,666,995,405.16Rp 5,667,591,189.43Rp

4,447,360,000.00Rp 1,560,348,675.00Rp 634,539,988.69Rp 634,067,035.92Rp 633,556,246.94Rp 633,004,594.84Rp 632,408,810.57Rp

4,447,360,000.00Rp 6,007,708,675.00Rp 6,642,248,663.69Rp 7,276,315,699.61Rp 7,909,871,946.55Rp 8,542,876,541.39Rp

4,447,360,000.00Rp 6,007,708,675.00Rp 6,642,248,663.69Rp 7,276,315,699.61Rp 7,909,871,946.55Rp 8,542,876,541.39Rp 9,175,285,351.95Rp

Komponen Kas

Kas akhir

Estimasi aliran pembayaran

Estimasi jumlah akhir pembayaran

Aliran kas masuk bersih

Saldo Kas Awal

Estimasi Aliran Kas Masuk

Estimasi total penerimaan

Periode Pertahun

Perioda Ct

0 (1,728,758,500.00)Rp

1 1,560,348,675.00Rp

2 634,539,988.69Rp

3 634,067,035.92Rp

4 633,556,246.94Rp

5 633,004,594.84Rp

6 632,408,810.57Rp

NPV 1,905,914,151.01Rp

IRR 52.045%

Net Cash Flow

Page 41: Business Plan BIA Company

diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1.905.914.151,01. Dari data NPV, Bottle Dispenser layak

untuk diinvestasikan.

7.3.2 Pay Back Period

Berikut adalah perhitungan Pay Back Period dari bisnis ini:

Dari tabel dan grafik diatas maka diketahui bahwa pay back period dari bisnis ini juga hanya 1.1 tahun yang artinya dalam 1 tahun 1 bulan, modal yang dikeluarkan dapat kembali.

7.3.3 Internal Rate of Return (IRR)

Setelah melakukan perhitungan IRR lalu kami membandingkan besar IRR dan besar MARR. IRR yang didapatkan sebesar 52.045%. IRR ini lebih besar daripada MARR. Nilai IRR yang lebih besar dari MARR yang artinya presentase keuntungan lebih besar dari presentase yang ditentukan oleh investor.

7.3.4 Hasil Analisis Kelayakan Investasi

Berikut ini adalah hasil dari analisis kelayakan investasi secara finansial yang telah dilakukan di atas.

Perioda Ct

0 (1,728,758,500.00)Rp

1 (168,409,825.00)Rp

2 466,130,163.69Rp

3 1,100,197,199.61Rp

4 1,733,753,446.55Rp

5 2,366,758,041.39Rp

6 2,999,166,851.95Rp

PBP 1.11

Pay Back Period

(tak memperhitungkan suku bunga)

Page 42: Business Plan BIA Company

Dapat dilihat bahwa baik IRR, NPV, dan Payback Period memberikan hasil yang layak.

Dengan ini maka produk Bottle Dispenser dapat dinyatakan layak secara finansial.

Keterangan Pendanaan

IRR : 52.045%

NPV : Rp1,905,914,151.01

Payback Period (tahun) : 1.1079

Suku Bunga : 8.00%

MARR : 10%

Alternatif Pendanaan Terbaik

Page 43: Business Plan BIA Company

8. ANALISIS RISIKO

Dalam menjalankan bisnis ini, tentu saja ada beberapa risiko yang mungkin akan terjadi. Untuk itu kami selaku pelaku bisnis menganalisis risiko-risiko yang mungkin terjadi dan dapat mengganggu proses keberjalanan bisnis kami. Berikut adalah daftar tabel risiko yang telah kami analisis:

NoSumber

Risiko

Kode

RisikoRisiko Dampak Likelihood Severity

1 S-1Bahan baku datang

terlambatProduksi terhambat 3 3

2 S-2Kualitas bahan baku di

bawah standar

Mencari supplier baru.

Menunggu bahan baku

baru

2 3

3 S-3 Supplier bangkrut

Produksi terhambat

karena mencari supplier

baru

1 4

4 P-1 Kecelakaan kerja Pemulihan biaya 1 3

5 P-2 Banyak produk cacatProduksi ulang. Biaya

meningkat2 4

6 P-3 Mesin rusak parah

Mengeluarkan biaya

lebih untuk perbaikan

mesin

2 4

7 F-1Kurs mata uang yang

fluktuatif

Naiknya harga bahan

baku dan kebutuhan lain4 4

8 F-2 Nilai suku bunga naik

Meningkatnya jumlah

hutang yang harus

dibayar

2 3

9 F-3 Estimasi biaya melesetProyeksi keuntungan

tidak sesuai harapan3 3

10 M-1

Estimasi demand jauh

lebih besar dari demand

aktual

Produk overstock.

Pendapatan berkurang3 3

11 M-2

Munculnya kompetitor

baru yang lebih

menjawab kebutuhan

pasar

Penjualan berkurang 2 4

12 E-1 Bencana alam

Terhambatnya produksi.

Naiknya harga bahan

baku dan kebutuhan lain

1 4

13 E-2Demonstrasi buruh

pabrik

Kenaikan gaji buruh.

Produksi terhambat2 3

Supplier

Production

Financial

Market &

Competitor

Environment

Page 44: Business Plan BIA Company

Dari setiap risiko yang mungkin akan terjadi, kami membuat mitigasi risiko. Namun untuk mengetahui risiko mana yang harus mendapat perhatian terlebih dahulu, kami memetakan risiko-risiko diatas kedalam matriks risiko sebagai berikut.

Setelah memetakan risiko kedalam matriks risiko, kami membuat mitigasi risiko untuk risiko-risiko tersebut. Berikut adalah mitigasi risiko untuk bisnis kami.

Berikut adalah mitigasi risiko yang telah kami tetapkan.

No Tingkat Sumber Risiko Risiko Mitigasi

1 Amber Supplier Bahan baku datang terlambat

Menyediakan safety stock. Selalu

melakukan konfirmasi pengiriman

ke supplier.

2 Amber Finance Estimasi biaya melesetMenyiapkan dana untuk kebutuhan

dana tidak terduga

3 AmberMarket &

Competitor

Estimasi demand jauh lebih besar

dari demand aktual

Melakukan studi lebih mendalam

dalam menentukan demand

potensial

4 Amber Production Banyak produk cacat

Membuat prototype yang

merepresentasikan produk.

Melakukan evaluasi produksi.

5 Amber Production Mesin rusak parah

Membuat SOP penggunaan alat.

Rutin melakukan pengecekan

kondisi mesin

6 AmberMarket &

Competitor

Munculnya kompetitor baru yang

lebih menjawab kebutuhan pasar

Selalu melihat arah tren dan

potensi perkembangan pasar

7 Red Finance Kurs mata uang yang fluktuatifMenyiapkan dana lebih untuk

kebutuhan tidak terduga

Page 45: Business Plan BIA Company

8.1 Risiko Terhadap Biaya

Dalam analisis finansial kali ini kami memperhitungkan dua faktor yang mempengaruhi variabel cost dari produk yaitu harga bahan baku dan harga komponen produk (keran). Bahan baku dan komponen produk disuplai oleh pihak ketiga sehingga ada risiko harga produk bersifat fluktuatif yang mungkin naik ataupun turun. Untuk mengetahui efek jika risiko ini terjadi kami menggunakan analisis sensitivitas khususnya menggunakan analisis titik impas (Break Even Point/BEP).

Untuk faktor bahan baku, perubahan harga dan BEP adalah sebagai berikut:

Dari grafik dan tabel diatas diketahui dengan adanya perubahan harga dari bahan baku akan mempengaruhi jumlah barang yang harus dijual untuk mencapai nilai titik impas. Semakin

Perubahan Harga BEP

Turun 30% 7,000.00Rp 17594.50

Turun 20% 8,000.00Rp 18094.51

Turun 10% 9,000.00Rp 18623.77

Normal 10,000.00Rp 19184.92

Naik 10% 11,000.00Rp 19780.93

Naik 20% 12,000.00Rp 20415.17

Naik 30% 13,000.00Rp 21091.43

Naik 40% 14,000.00Rp 21814.02

Naik 50% 15,000.00Rp 22587.88

Naik 60% 16,000.00Rp 23418.66

Naik 70% 17,000.00Rp 24312.90

Naik 80% 18,000.00Rp 25278.13

Naik 90% 19,000.00Rp 26323.18

Naik 100% 20,000.00Rp 27458.35

Variabel Harga Bahan Baku

Page 46: Business Plan BIA Company

besar perubahan harga maka semakin besar perubahan jumlah barang yang harus dijual. Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa perubahan jumlah titik impas masih dibawah jumlah produksi yaitu 35000 unit, walaupun kenaikan mencapai 100%, titik impas masih di nilai 27458 unit sehingga produksi masih dapat diteruskan dan masih tetap menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga bahan baku tidak sensitif terhadap produksi dan keuntungan atau dengan kata lain risiko perubahan harga bahan baku tidak terlalu mempengaruhi perubahan total biaya produksi.

Untuk faktor harga komponen keran, perubahan variabel harga komponen terhadap titik impas adalah sebagai berikut:

Dari grafik dan tabel diatas diketahui dengan adanya perubahan harga dari komponen keran akan mempengaruhi jumlah barang yang harus dijual untuk mencapai nilai

Perubahan Harga BEP

Turun 30% 2,100.00Rp 17307.55

Turun 20% 2,400.00Rp 17891.14

Turun 10% 2,700.00Rp 18515.45

Normal 3,000.00Rp 19184.92

Naik 10% 3,300.00Rp 19904.61

Naik 20% 3,600.00Rp 20680.40

Naik 30% 3,900.00Rp 21519.12

Naik 40% 4,200.00Rp 22428.74

Naik 50% 4,500.00Rp 23418.66

Naik 60% 4,800.00Rp 24500.00

Naik 70% 5,100.00Rp 25686.03

Naik 80% 5,400.00Rp 26992.73

Naik 90% 5,700.00Rp 28439.51

Naik 100% 6,000.00Rp 30050.16

Variabel Harga Komponen (Keran)

Page 47: Business Plan BIA Company

titik impas. Semakin besar perubahan harga maka semakin besar perubahan jumlah barang yang harus dijual. Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa perubahan jumlah titik impas masih dibawah jumlah produksi yaitu 35000 unit, walaupun kenaikan mencapai 100%, titik impas masih di nilai 30050 unit sehingga produksi masih dapat diteruskan dan masih tetap menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga komponen keran tidak sensitif terhadap produksi dan keuntungan.