buku pedoman mahasiswa ok

32
BUKU PEDOMAN MAHASISWA BLOK MENTAL HEALTH KODE : KUB 162 SEMESTER : VI DISUSUN OLEH : dr. Dyah Krisnansari, MSi dr. Mustofa MSc dr. Wahyu Dwi Kusdaryanto KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2013

Upload: rizakyusan

Post on 03-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sjahdjhsajhdjsa nsahdjhasjdh jahsdjsahjhdjhsqjh one two three sjdkfjaksjdksan asdkasjdksad sakjdkasjkdjaskjdas ajdkjaskdasd

TRANSCRIPT

BUKU PEDOMAN MAHASISWABLOK MENTAL HEALTHKODE : KUB 162SEMESTER : VI

DISUSUN OLEH :

dr. Dyah Krisnansari, MSidr. Mustofa MScdr. Wahyu Dwi Kusdaryanto

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANJURUSAN KEDOKTERANPURWOKERTO2013

KATA PENGANTARBlok Mental Health merupakan blok ke-25 dalam kurikulum berbasis kompetensi Fakultas Kedokteran & Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Sudirman. Dalam Blok ini akan dibahas tentang dasar-dasar teori pertumbunhan dan perkembangan mental manusia, keterampilan klinis dalam penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada gangguan jiwa sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia ( SKDI). Blok ini akan berjalan selama 3 minggu dimana 1 minggu terakhir akan digunakan untuk ujian.Semoga blok Mental Health ( MH ) ini dapat dilaksanakan dengan harapan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga dokter lulusan Universitas Jenderal Soedirman dapat memenuhi persyaratan the 5 star doctor yang mampu bersaing di era globalisasi.

Purwokerto, Maret 2013Penyusun

TUGAS & TATA TERTIB MAHASISWAA. Tugas Mahasiswa1. Mentaati semua tata tertib dan peraturan yang berlaku2. Menandatangani dan mentaati kesepakatan kontrak pembelajaran blok.3. Mengikuti semua kegiatan pembelajaran > 90%4. Ijin ketidakhadiran diperhitungkan sebagai ijin apabila disebabkan ole hal-hal berikut ini :a. Sakit yang dibuktikan oleh Surat keterangan dokterb. Keluarga sekandung meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat dari wali/ortuc. Kepentingan keluarga sekandung yang dibuktikan dengan surat keterangan dari ortu/wali.d. Melaksanakan tugas dari Jurusan Kedokteran UNSOED, misalnya mewakili Jurusan Kedokteran UNSOED untuk lomba karya ilmiah, disertai surat keterangan dari asisten III5. Menjaga nama baik diri sendiri, Dosen dan Fakultas Kedokteran Unsoed6. Berpenampilan rapi seperti penampilan seorang doktera. Tidak memakai kaosb. Tidak memakai celana dari bahan jeanc. Mahasiswi memakai rok dengan panjang di bawah lututd. Mahasiswa memakai hem yang dimasukan kedalam celana dan menggunakan ikat pinggange. Rambut mahasiswa tidak gondrong dan tidak dicatf. Tidak diperkenankan memakai Asesori yang berlebihan1) Mahasiswa tidak boleh memakai anting-anting atau giwang2) Mahasiswi tidak boleh memakai asesori pada hidung atau bagian tubuh lain yang tidak semestinya dan menimbulkan kesan seronok.B. Tata Tertib Kuliah1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan perkuliahan2. Mahasiswa diwajibkan untuk hadir di ruang kuliah sebelum perkuliahan dimulai3. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir kuliah setiap kali mengikuti perkuliahan4. Mahasiwa diwajibkan untuk mengikuti perkuliahan dengan tertib, tidak berbicara diluar konteks perkuliahan yang sedang berlangsung dan atau melakukan kegiatan lain di dalam ruang kuliah yang dapat mengganggu proses perkuliahan5. Mahasiswa yang berhalangan hadir dalam perkuliahan wajib memberitahukan secara tertulis kepada seksi akademik atau ketua blok6. Ketidakhadiran dalam perkuliahan harus disertai dengan alasan yang dapat diterima. C. Tata Tertib Diskusi dan Tutorial 1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan diskusi kelompok dan tutorial problem based learning (PBL) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan2. Mahasiswa yang terlambat mengikuti diskusi lebih dari 30 menit akan mendapatkan pengurangan nilai performa diskusi kelompok3. 4. Mahasiswa diwajibkan untuk hadir di ruang diskusi kelompok dan tutorial PBL sebelum kegiatan dimulai5. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir setiap kali mengikuti diskusi kelompok dan tutorial PBL6. Mahasiwa diwajibkan untuk mengikuti diskusi kelompok dan tutorial PBL dengan tertib, tidak berbicara diluar konteks diskusi dan tutorial PBL yang sedang berlangsung atau melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu proses diskusi kelompok dan tutorial PBL 7. Mahasiswa wajib mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan diskusi kelompok dan tutorial PBL 8. Mahasiswa yang berhalangan hadir dalam diskusi kelompok dan atau tutorial PBL wajib memberitahukan secara tertulis kepada seksi akademik atau ketua blok9. Ketidakhadiran dalam diskusi kelompok dan atau tutorial PBL harus disertai dengan alasan yang dapat diterima. D. TATA TERTIB SKILL LAB1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan skill lab yang telah dijadwalkan2. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir skill lab setiap kali mengikuti kegiatan3. Di dalam ruang skill lab mahasiswa wajib mengenakan jas praktikum berwarna putih4. Mahasiwa diwajibkan untuk mengikuti skill lab dengan tertib, tidak berbicara diluar konteks mata acara skill lab yang sedang berlangsung dan atau melakukan kegiatan/perilaku yang dapat mengganggu kegiatan5. Mahasiswa yang berhalangan hadir dalam skill lab wajib memberitahukan secara tertulis kepada seksi akademik atau ketua blok.6. Ketidakhadiran dalam skill lab harus disertai dengan alasan yang dapat diterima. E. PENGUMPULAN TUGAS MANDIRI DAN KELOMPOK 1. Mahasiswa wajib mengumpulkan semua tugas yang diberikan2. Laporan PBL dikumpulkan maksimal 3 hari setelah PBL terakhir dilaksanakan (hari libur tidak dihitung)3. Format laporan PBL terlampir4. Hasil OPE dikumpulkan satu hari setelah kegiatan dilaksanakan (hari libur tidak dihitung)5. Format laporan OPE sesuai dengan form yang diberikan sebelumnya6. Tugas dikumpulkan di sekretariat blok pada jam kerja dengan menandatangani daftar pengumpulan tugas7. Bila mahasiswa terlambat mengumpulkan laporan PBL, maka nilai yang diperoleh hanya 50% dari nilai laporan yang diberikan oleh tutornya8. Bila mahasiswa tidak mengumpulkan laporan, maka mahasiswa tidak mendapat nilai, dan tidak berhak mengikuti ujian akhir blok (Skill lab dan SOCA)Tugas Tutor 1. Tutor wajib hadir tepat waktu di ruang PBL tiap kali jadwal PBL2. Tutor wajib memberitahukan kepada mahasiswa kelompoknya apabila akan datang terlambat3. Apabila tutor berhalangan, wajib memberitahukan ke sekretariat blok paling lambat 1 hari sebelumnya agar dicarikan tutor pengganti.4. Tutor wajib mengisi daftar hadir tutor5. Tutor wajib memberikan komentar terhadap review yang dilakukan mahasiswa dan mengarahkan kepada jawaban yang tepat6. Tutor wajib memberi penilaian pada mahasiswa setiap kali diskusi kasus berjalan, berdasarkan borang penilaian diskusi mahasiswa7. Tutor wajib mengisi lembar insidens kritikal pada setiap diskusi kasus apabila terdapat masalah pada berlangsungnya diskusi kasus tersebut8. Tutor wajib menyerahkan nilai diskusi kasus mahasiswa kelompok yang dipandunya kepada pengelola blok, paling lambat pada tanggal 10 Mei 2012 (hari terakhir pelaksanaan blok MH)9. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan tersebut tutor tidak menyerahkan nilai mahasiswa tanpa ada pemberitahuan, maka pengelola blok MH berhak memberikan nilai 80 kepada mahasiswa kelompok tersebut.

Problem Based Learning ( PBL )

PBL adalah suatu metode di mana peserta didik dipaparkan pada masalah atau situasi sebagai titik awal bagi identifikasi kebutuhan belajarnya. Sejak terpapar oleh pencetus yng berupa potongan informasi kasus, mahasiswa memulai siklus langkah-langkah pada PBL sebagai berikut:Tahap 1: Generate; membutuhkan pemikiran yang bersifat divergen. Identifikasi masalahApakah masalah yang terdapat pada kasus ini? Eksplorasi pengetahuan yang sudah dimiliki. Menyusun hipotesis dan mekanisme yang mungkin mendasarinya.

Tahap 2: Clarify; membutuhkan pemikiran yang bersifat konvergen. Identifikasi kebutuhan belajar (learning issues).Informasi tambahan apakah yang dibutuhkan? Belajar mandiri. Evaluasi ulang dan aplikasi dari pengetahuan baru terhadap problem.

Tahap 3: Consolidate; Penilaian dan refleksi terhadap proses belajar. Tujuan dan pilihan untuk mengelola situasi. Apakah kesulitannya/keterbatasan dari pilihan tersebut?Bagaimana belajar kita hari ini?

Dalam ketiga sesi pertemuan, tutor memfasilitasi diskusi dengan memberikan pertanyaan yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:1. Identifikasikan masalah 2. Penyusunan daftar hipotesis 3. Penjelasan patofisiologi gejala sebagai dasar tiap hipotesis4. Permintaan informasi tambahan (pemeriksaan fisik)5. Penjelasan manfaat informasi tambahan, apakah merubah hipotesis. 6. Penjelasan dasar hipotesis berdasarkan temuan pada informasi tambahan7. Penjelasan diagnosis kerja 8. Permintaan terhadap pemeriksaan tambahan yang diperlukan. 9. Penjelasan rencana pengelolaan pasien (suportif, kausatif, dietetik, rehab medik, edukasi setelah pulang dari rumah sakit)10. Penjelasan pencegahan komplikasinya

Skenario 1Ada Apa Dengan Marhadi ?Info 1Seorang pemuda berusia 19 tahun bernama marhadi, datang ke IGD RS dibawa oleh ibu dan pamannya karena sering mengamuk dan memaki-maki tetangganya, kata ibunya kadang marhadi bersembunyi di bawah kolong tempat tidur dalam waktu lama, kejadian ini semakin parah dalam 2 bulan ini dan pasien sering menganggap tetangganya adalah bawahanya.Riwayat Penyakit Sekarang ( dari alloanamnesis dengan ibu pasien )Sejak satu tahun yang lalu pasien menunjukkan perubahan tingkah laku. Keluhan terjadi secara bertahap dan semakin lama dirasakan semakin berat. Pada awalnya pasien terlihat cemas dan beraktivitas dengan tergesa-gesa, sering terlihat bicara sendiri, bicara meracau, pandangan kosong, dan sukamarah-marah kepada ibunya tanpa sebab yang jelas. Ibu pasien juga mengeluhkan bahwa pasien menjadi sulit mandi dan cenderung tidak mau mandi jika dipaksa pasien akan mengamuk dam ketakutan kemudian masuk kolong tempat tidur. Pada malam hari pasien sering terbangun dan sulit untuk tidur kembali.Selain itu, pasien menjadi sering tidak mau makan maupun minum. Seiringan dengan hal tersebut pasien menjadi sering bolos sekolah dan akhirnya diberhentikan dari sekolah. Perubahan tingkah laku pasien bermula dari ketika pasien menginginkan sepeda motor tetapi orang tua pasien tidak memiliki cukup biaya untuk memenuhi keinginan tersebut. Pasien bersekolah di sebuah sekolah SMK swasta yang cukup elit dimana kehidupan teman-teman pasien cukup berlebihan, oleh karena itu pasien sangat menginginkan memiliki sebuah sepeda motor. Hal ini menjadi tekanan tersendiri untuk pasien tetapi pasien tidak pernah menceritakan hal ini kepada ibunya. Ibu pasien mengatakan terkadang secara tiba-tiba pasien meminta maaf kepada ibunya.

Skenario 2UJIAN OH UJIAN !Pasien wanita usia 22 tahun datang ke praktek dr umum dengan keluhan sering berkeringat, pasien tidak merasa demam, pasien sering merasa jantungnya berdetak cepat, kadang disertai pusing kepala keluhan ini sudah dirasakan sekitar 1 bulan dan terus-menerus. Dari anamnesis pasien tidak pernah mempunyai riwayat kejang, batuk lama, kecelakaan, namun kata orangtua pasien, pasien sering bercerita bahwa pasien merasa tidak bisa menghadapi ujian kelulusan yang akan dilaksanakan 2 bulan lagi, pasien sering belajar hingga larut malam, pasien sering berangkat ke kampus dengan tergesa-gesa sampai lupa makan, sering mengantuk saat kuliah atau praktikum serta jarang berangkat les piano karena merasa lelah dan kalau diberi nasehat oleh orangtuanya pasien mudah marah.

OUTPATIENT ENCOUNTER (OPE)DEFINISIOut-Patient Encounter (OPE) merupakan salah satu strategi pembelajaran dari early exposure to the clinical situations dimana mahasiswa akan berinteraksi secara langsung dengan real out-patient untuk tujuan tertentu yaitu membuat rancangan penyelesaian masalah pasien secara komprehensif dan holistik sesuai prinsip-prinsip pendekatan dokter keluarga yang didasarkan pada pemahaman (reasoning) basic mecanism.TUJUAN Mahasiswa mampu menjelaskan basic mecanism yang mendasari terjadinya proses patofisiologis yang ditemukan pada real patient. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data/informasi penting dan relevant mengenai permasalahan klinik dari real patient melalui penerapan skill communication, anamnesis, physical examination, interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium/penunjang. Mahasiswa mampu menerapkan teori dan lab skills yang sudah didapat terhadap real out-patient untuk mencapai learning objectives yang sudah ditentukan. Mahasiswa mampu melakukan critical and clinical thinking (from data to plan) dari real patient melalui tahapan (the process of clinical thinking) sebagai berikut : 3 Identify the abnormal finding in the patients data base. Yaitu membuat daftar catatan gejala pasien, tanda yang ditemukan pada physical examination dan hasil laboratorium/penunjang. Localize these finding anatomically. Contoh : gejala nyeri tenggorok, tanda yang ditemukan adalah pharynx kemerahan, maka jelas bahwa lokasi masalah di pharynx Interpret the finding in terms of problem process. Problem pasien mungkin akarnya dari proses patologis struktur tubuh. Yang diklasifikasikan dengan bermacam-macam yaitu meliputi : congenital, inflammatory, immunologic, neoplastic, metabolic, nutritional, degenerative, vascular, traumatic, and toxic. Problem lain berupa proses patofisiologis seperti peningkatan motilitas gastrointestinal, congestive heart failure. Contoh : nyeri dan kemerahan merupakan 2 dari 4 tanda klasik proses inflamasi, walaupun tanpa panas dan pembengkakan, akan tetapi kesan secara kuat ada proses inflamasi di pharynx. Make a hypothesis about the nature of the patients problem. Mahasiswa mampu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta konseling secara komprehensif dan olistic kepada patient. Mahasiswa mempunyai kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam hal konsultasi dan rujukan. Mahasiswa mampu menghormati dan menghargai pasien, keluarga pasien, profesi kesehatan lainya sesuia dengan kode etik kedokteran dan sumpah dokter.STRATEGI PENDEKATAN OUTPATIENT ENCOUNTER1) OPE dalam kelas besar. Real out-patient yang telah distandarisasi kemudian dibuat dalam bentuk audiovisual (menjadi patient substitutes) yang berisi proses prosedur diagnosis antara relevant clinician dengan real out-patient tersebut. Pada tahapan ini terdapat 2 learning model yaitu :a) Observasi film (Kelas Besar)Mahasiswa mengamati film yang berisi medical interview dan physical examination antara relevant clinician dengan real out-patient tentang kasus tertentu. Kemudian mahasiswa menuliskan temuan baik informasi/data dari anamnesis maupun hasil temuan abnormal dari pemeriksaan fisik serta hasil pemeriksaan penunjang dalam form yang telah tersedia, sampai dapat melakukan assesment dan plan sesuai dengan pemahaman basic mecanism yang mendasari. b) The report-back model.7 (Kelompok kecil)Di dalam pendekatan ini, setelah mahasiswa mengamati film, dan telah menuliskan temuan-temuan di dalam form, maka mahasiswa melaporkan kembali kepada Preceptor Fakultas. Yaitu dengan mempresentasikan temuan-temuan, menjelaskan hipotesis yang paling mendekati, dan prinsip penatalaksanaan berdasar pemahaman basic mecanism. Preceptor Fakultas bertugas menilai dengan check list yang sudah tersedia. PETUNJUK TEKNIS OUTPATIENT ENCOUNTERBerikut merupakan penjelasan dari 2 konsep palaksanaan OPE, yaitu OPE kelas besar dan OPE dimana mahasiswa langsung berinteraksi dengan real out-patient dengan ketentuan sebagai berikut :1.1. Mempertemukan mahasiswa secara kelas besar dengan real patient atau dengan pemutaran hasil rekaman (film) tentang medical interview dan physical examination antara relevant clinician dan real out-patient (dirubah menjadi Patient substitutes) menurut ketentuan sebagai berikut :1.1.1. Di dalam kelas besar, diputarkan hasil rekaman (film) medical interview dan physical examination antara clinician dan pasien (Patient substitutes).1.1.2. Pada saat pemutaran hasil rekaman (film) tersebut didampingi oleh clinician yang bersangkutan.1.1.3. Tugas mahasiswa adalah melakukan observation/pengamatan terhadap hasil rekaman tersebut dan mencatat hasil pengamatan tersebut di dalam form yang telah disediakan.1.1.4. Setelah selesai melakukan observasi terhadap film tersebut, mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil (9-11 orang). Hasil pengamatan mahasiswa yang sudah dicatat dalam form kemudian didiskusikan dengan masing-masing preceptor (sebelumnya seluruh preceptor mengikuti briefing dengan clinician dan melihat film serta mendapatkan preceptor guide tentang kasus tersebut).1.1.5. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan selama 20 menit untuk menjelaskan hasil pengamatan di depan preceptor. Setiap preceptor bertugas melakukan penilaian sesuai check list yang tersedia dan memberikan feedback atas pencapaian kompetensi masing-masing mahasiswa. PERSYARATAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PRECEPTOR1) Preceptor sebaiknya dokter/dokter spesialis atau individu yang dianggap kompeten dibidangnya dan telah mengikuti pelatihan sebagai preceptor.2) Preceptor dapat berasal dari staff PPD Unsoed dan atau tenaga medis pada health care system tempat praktek pelaksanaan OPE.3) Preceptor diharapkan mempunyai komitmen tinggi untuk mensukseskan pelaksanaan OPE.4) Setiap preceptor membimbing mahasiswa maksimal 9-11 orang.5) Tugas dan tanggung jawab preceptor adalah : Bertanggung jawab dengan penuh kesadaran untuk membimbing setiap mahasiswa dalam pencapaian kompetensinya. Memberikan feedback yang konstruktif terhadap mahasiswa. Menilai portofolio dan laporan case report setiap mahasiswa

FORM OBSERVATION OPE KELAS BESAR(DIISI MAHASISWA)

NAMA MAHASISWA:OPE KE :NIM:BLOK:KELOMPOK:CLINICIAN:PRECEPTOR:HARI/TANGGAL:

A. TAKING HISTORY & PSYCHIATRYC EXAMINATIONALLOANAMNESIS

I. Identitas penderita

Nama

Umur

Alamat

Pekerjaan/pendidikan

Identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat, dll)

II. Keluhan Utama

III. Riwayat Penyakit sekarang

a. Onset

b. Keluhan dan gejalayg bs diamati oleh keluarganya

c. Faktor pencetus

d. pernah/tidak mengalami sembuh sempurna

e. pernah/tidak berusaha melukai diri sendiri/orang lain

IV. Riwayat penyakit sebelumnya

a. Psikiatrik

keluhan yg pernah dialami oleh penderita

pernah/tidak sembuh sempurna

riwayat pengobatan

b. Medis

c. Riwayat alcohol dan zat lain

V. Riwayat Pribadi

a. Prenatal dan perinatal

b. Masa anak-anak

c. Masa remaja

d. Masa dewasa

Riwayat pendidikan

Riwayat pekerjaan

Keagamaan

aktivitas social

Kebiasaan

Lainnya

e. Riwayat psikoseksual

f. Riwayat keluarga

g. Silsilah Keluarga

h. Mimpi, khalayan, nilai hidup

Autoanamnesis dan pemeriksaan psikiatri

I. Kesan Umum

a. Penampilan

b. Tatapan mata

II. Sikap

III. Tingkah Laku

IV. Orientasi

Waktu

Tempat

Orang

Situasi

V. Kesadaran

VI. Proses Pikiran

A. Bentuk fikir

B. Isi fikir

C. Progresi fikir

VII. Roman Muka

VIII. Afek

IX. Gangguan Persepsi

X. Hubungan jiwa

XI. Perhatian

XII. Gangguan memori

XIII. Gangguan intelegensia

XIV. Insight/Tilikan

ASSESSMENT

Differential diagnosis

Diagnosis multiaksial

Axis I

Axis II

Axis III

Axis IV

Axis V

INITIAL PLANS

BIMBINGAN DENGAN PRECEPTOR

KASUS:HARI/TANGGAL:CATATAN PRECEPTOR :

TANDA TANGAN:

8

FORM ASSESSMENT DIRECT OBSERVATION OPE KELAS BESAR(Diisi oleh Preceptor Fakulatas)1.Mencatat secara urut dan mengelompokkan data subjektif pasien dengan tepat (S)

Not Performed/Not Report (0)Partially(1)Completely(2)

Appropriate (tepat):1. Mengelompokkan semua karateristik dari keluhan utama 2. Mencantumkan informasi penting dan relevan tentang RPS, RPD, RPKsampai dengan Review of system (ROS) dalam kelompok yang jelas3. Smooth-flowing historyInappropriate (tidak tepat):1. Banyak informasi penting yang tidak tercatat/terdokumentasi2. Informasi penting tidak dikelompkan dengan jelas/baikFeedback :

2.Mencatat hasil pemeriksaan fisik sebagai data objektive pasien dengan tepat (O)

Not Performed/Not Report(0)Partially(1)Completely(2)

Appropriate (tepat):1. Mencantumkan hasil pemeriksaan sesuai sistem.2. Mencantumkan dengan bahasa medis 3. Mampu menyebutkan manuver pemeriksaan yang dilakukan.Inappropriate (tidak tepat):1. Tidak mencantumkan atau tidak tahu hasil pemeriksaan fisik yang relevan dengan symptom.2. Mencantumkan dengan bahasa awam, tidak tahu manuver pemeriksaan yang dilakukan.Feedback :

3.Mampu menentukan differential diagnosis dan diagnosis kerja berdasar data (A)

Cannot Performed(0)Rarely(1)Occasionally(2)Frequently(3)Consistently(4)

Appropriate (tepat):1. Menentukan diagnosis yang konsisten dengan data yang diperoleh dari pasien.2. Mampu menentukan prioritas diagnonis pada pasien dengan multiple problem.Inappropriate (tidak tepat):1. Diagnosis tidak konsisten dengan data yang ada.2. Urutan prioritas diagnosis tidak tepatFeedback :

4.Mampu menentukan plan sesuai diagnosis yang telah ditetapkan (P)

Cannot Performed(0)Rarely(1)Occasionally(2)Frequently(3)Consistently(4)

Appropriate (tepat):1. Mampu melakukan usulan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.2. Mampu mencantumkan rencana terapi paliatif maupun medikamentosa secara tepat sesuai diagnosis3. Mampu menentukan rencana follow-up pasien Inappropriate (tidak tepat):1. Plan tidak sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat.2. Usulan pemeriksaan laboratorium tidak sesuai indikasi.Feedback :

5. Mampu meenjelaskan basic mecanism dengan baik

Cannot Performed(0)Rarely(1)Occasionally(2)Frequently(3)Consistently(4)

Appropriate (tepat):1. Mampu menjelaskan proses patologis/pato mekanisme yang terjadi2. Mampu menjelaskan keadaan fisiologis sistem organ yang seharusnya terjadi3. Mampu menjelaskan (reasoning) pada setiap langkah di dalam prosedur diagnosis.Contoh : menanyakan riwayat pemakaian drugs abuse pada pasien suspek HIV.Inappropriate (tidak tepat):1. Tidak mampu menjelaskan proses patologis yang terjadi berdasar keadaan fisiologis yang seharusnya.2. Tidak tahu alasan atau tidak memahami setiap langkah dalam prosedur diagnosis.Feedback :

HASIL ASSESSMENT DIRECT OBSERVATION OPE KELAS BESAR

NAMA:HARI/TANGGAL:NIM:KELOMPOK:TOPIK:TUTOR:PRECEPTOR:

NILAI AKHIR = TOTAL NILAI X 100% 16

Proficient (CAKAP)

66%Deficient (KURANG=TIDAK SEMPURNA)

< 66%

CATATAN PRECEPTOR :

TUGAS TERSTRUKTUR ( REFERAT )A. Referat adalah tugas terstruktur yang disusun berkelompok, merupakan suatu tinjauan pustaka dari materi-materi di blok Mental Health yang bersumber dari buku teks, modul, internet, dan terutama jurnal-jurnal ilmiah.B. Tata Tertib penyusunan Referat :1. Sumber pustaka pembuatan referat diutamakan diambil dari minimal 2 jurnal ilmiah.2. Topik utama referat ditentukan oleh pengelola blok3. Selama penyusunan referat, kelompok mahasiswa akan dibimbing oleh 1 orang pembimbing dan masing-masing kelompok harus menjalani pembimbingan penulisan referat dengan dosen pembimbing masing-masing minimal sebanyak 2 kali yang dibuktikan dengan pengisisan lembar evaluasi penulisan referat oleh tutor ( terlampir )4. Frekuensi pembimbingan mempengaruhi nilai akhir referat yang diberikan oleh tutor dengan perhitungan sebagai berikut : Tidak menjalani pembimbingan: nilai nol ( 0 ) Satu kali pembimbingan: nilai 25 % dari nilai referat Dua kali pembimbingan: nilai 25 % dari nilai referat Laporan dan Presentasi Referat: nilai 50 % dari nilai referat5. Referat yang sudah mendapat persetujuan dari Pembimbing dikumpulkan di sekretariat blok paling lambat 2 hari sebelum jadwal presentasi6. Hasil referat akan dipresentasikan dalam seminar yang dihadiri oleh narasumber sesuai dengan jadwal. Pada saat presentasi referat ini, pembimbing diwajibkan hadirC. Topik Referat beserta Dosen Pembimbing dan Jadwal PresentasiKELOMPOK TEMAPEMBIMBING

1Gangguan Wahamdr. Arini Nur Famila

2Anorexia nervosadr. Diah Krisnansari, M.Si

3Gangguan Campuran Cemas & Depresidr. Evy Sulistyoningrum, M.Sc

4Retardasi Mentaldr. Joko Mulyanto, M.Sc

5Bipolar Disorder epd Manikdr. Lieza Dwianasari, M.Kes

6Diffuse anxiety disorderdr. Mustofa, M.Sc

7Conversion disorder (hysterical neurosis)dr. Nur Signa Aini Gumilas, M.Biotech

8Bipolar Disorder end Depresidr. Pamela Kusuma Dewi

9Gangguan Panikdr. Tri Lestari

10Insomniadr. Tri Okmawati Handini

11Personality disordersdr. Vidya Dewantari

12Obsessive compulsive disorder (neurosis)dr. Wiwiek Fatchurohmah

Jadwal Pembelajaran blok MH Tahun Ajaran 2012/2013

Minggu 1

waktuSeninSelasaRabuKamisJumat

29 Apr-1330 April 20131 Mei 132 Mei 133 Mei 13

06.30-07.00Kontrak Pembelajaran

07.00-07.50Kuliah : Post Natal Deppresion & Post Natal psycotic (dr.Hilma Paramitha, Sp.KJ)Kuliah : Symptomatology(dr. Tri Rini BS, Sp.KJ)

Kuliah : Dissociative disorder ( dr. Hilma Paramitha, Sp.KJ)Kuliah : Mood Disorder (dr Tri Rini BS, Sp KJ)

Kuliah : Organic Mental Disorder (dr Tri Rini Bs, SpKJ)Kuliah : Anxiety Disorders & Sleeping Disorders (dr. Tri Rini BS, Sp.KJ)

08.00-08.50Kuliah : Emergency Psikiatri(dr.Hilma Paramitha, Sp.KJ)Kuliah : Schizophrenia and Other Psychotic Disorder( dr. Tri Rini BS, Sp.KJ )

Kuliah: Somatoform (dr.Tri Rini BS, Sp.KJ)

09.00-09.50SARASEHANKuliah : Manajemen Kesehatan Jiwa di Puskesmas (dr. Joko Mulyanto, M.Sc)Bimbingan Referat 1PBL 1.2Kuliah: Obat-obat pada gangguan jiwa (Farmakologi)

10.00-10.50

11.00-11.50Kuliah : Epidemiologi Gangguan Jiwa (dr.Agung SDL, M.Sc.PH)Break

12.00-12.50BreakBreakBreakOPE

13.00-13.50Perkembangan Mental Anak (dr. Hartono,Sp.A)PBL 1.1

14.00-14.50Kuliah : Theories of Personality & Psychopathology(Anna Kartika Puji Prasetyojati, SPsi.,M.Si.,Psi)

15.00-15.50

Minggu 2

WaktuSeninSelasaRabuKamisJumat

6-mei-137-mei-138-mei-139-mei-1310-mei-13

07.00-07.50Kuliah : Substances Related Disorder (dr Tri Rini BS, Sp KJ)Skillab Kelas Besar Anamnesis dan Pemeriksaan Gangguan Jiwa (dr. Tri Rini BS, Sp.KJ)Bimbingan Referat 2Kuliah 18 : Psychogeriatry (dr. Hilma, Sp.KJ)Libur

Ujian Tulis

08.00-08.50Mental Development & Child Psychiatry (dr. Hilma, Sp.KJ)

09.00-09.50Kuliah : NAPZA (Farmakologi)

10.00-10.50Kuliah : Aspek-aspek psikologis pada kasus psikiatri (Rahmawati W, S.Psi,Psi)Pembahasan OPESkill Lab Psikiatri 7-12

11.00-11.50Presentasi Tugas Terstruktur

12.00-12.50breakbreakBREAK

13.00-13.50PBL 2.1PBL 2.2

14.00-14.50Kuliah : Isu Etika Pada Gangguan Jiwa ( Ana Kartika PS, SPsi,M.Si.,Psi

15.00-15.50

MInggu 3

SeninSelasaRabuKamisJumat

13-mei-1314-mei-1315-mei-1316-mei-1317-mei-12

07.00-07.50REMIDI SOCA

REMIDI UJIAN SKILLAB

08.00-08.50UJIAN SKILL LABSOCA

REMIDI UJIAN TULIS

09.00-09.50

10.00-10.50

11.00-11.50

12.00-12.50

13.00-13.50

14.00-14.50