buku pedoman laporan praktikum ekologi umum

Upload: iemazh-sakinah

Post on 10-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010

KATA PENGANTAR

PEDOMAN LAPORAN PRAKTIKUM 1. PENDAHULUAN Laporan praktikum adalah laporan ilmiah yang digunakan untuk menyajikan hasil kerja selama praktikum serta mengkomunikasikan hasil pemikiran praktikan. Laporan praktikum harus dituliskan dengan tepat, akurat, ringkas, dan jelas penyampaiannya. Tugas penyusunan laporan praktikum dimaksudkan untuk melatih mahasiswa dalam menuangkan hasil praktikum secara metodologis, logis, dan sistematis ke dalam suatu karya ilmiah tertulis. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pedoman penyusunan laporan praktikum. Tujuan penyusunan pedoman umum penyusunan laporan praktikum adalah untuk

memberi pegangan bagi mahasiswa dan pembimbing dalam penyusunan laporan, sehingga diperoleh kesamaan persepsi dan langkah-langkah antisipasinya dalam pelaksanaan menyusun laporan praktikum. 2. FORMAT LAPORAN Laporan terdiri atas: 2.1. Pengantar Latar belakang permasalahan, memuat alasan-alasan penting dan perlunya meneliti masalah. Pada latar belakang permasalahan juga dijelaskan kedudukan masalah yang diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. 2.2. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka memuat uraian mengenai landasan teori dan landasan empiris yang mendukung pendekatan pemecahan masalah. Tingkat kedalaman dan keluasan aspek-aspek yang ditelaah bergantung pada ketajaman analisis

permasalahan. Selain teori, hasil-hasil penelitian lain yang relevan dapat disajikan dengan menyebutkan sumber referensinya yang asli. Tinjauan pustaka haruslah akurat sesuai dari sumber yang disadur dari suatu buku, jurnal atau literatul yang jelas sumbernya. Cara penulisan tinjauan pustaka berkaitan dengan daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka umumnya tersusun menurut abjad nama akhir penulis, dengan format: nama penulis, tahun penerbitan dan seterusnya. Susunan dan format daftar pustaka tersebut mengacu dalam tinjauan pustaka. Misal dalam daftar pustaka, tertulis:

Mittra, S. S., 1996, Decision Support System: Tools and Techniques, John Wiley & Sons, New York, N. Y. , maka dalam tinjauan pustaka tertulis : . . . . . . (Mittra, 1986) apabila diakhir paragraf dan Menurut Mitra (1986) . . . . untuk diawal paragraf. Bila pengarang buku lebih dari dua, maka dapat ditulis sebagai berikut : Menurut David Gibbs dkk (1991), . . . . . atau Menurut David Gibbs et al (1991), . . . . . 2.3. Permasalahan Rumusan masalah, memuat pernyataan singkat masalah yang diteliti, umumya dalam bentuk susunan kalimat pernyataan yang merumuskan adanya permasalahan yang perlu diteliti. 2.4. Tujuan Tujuan dan manfaat, memuat sasaran penelitian dan manfaat yang diperoleh dari penelitian, untuk pengembangan ilmu, teknologi atau pembangunan nasional. 2.5. Hipotesis (jika ada) Hipotesis memuat pernyataan singkat sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat terdiri dari hipotesis statistik dan hipotesis kerja. Contoh hipotesis: Hubungan antara (x) dan (y) Hipotesis statistik H0 : Tidak terdapat hubungan antara (x) dan (y) H1 : Terdapat hubungan antara (x) dan (y) Hipotesis kerja Jika (x) tinggi, maka (y) rendah 2.6. Metode Penelitian

2.7. Pembahasan Hasil dan pembahasan memuat hasil penelitian, hasil analisis data, dan pembahasan hasil, harus terpadu dan tidak dipecah-pecah menjadi subjudul-subjudul. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk teks atau gambar, utamanya untuk data yang telah diolah. Hasil analisis data dapat disajikan dengan mengemukakan

ringkasan hasil pengujian hipotesis. Pembahasan memuat penafsiran dan penjelasan tentang hasil penelitian dan analisis data, serta pembandingan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan dan atau beberapa referensi teoritis yang mendukung analisis data tersebut. 2.8. Kesimpulan Secara umum kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan praktikum 2.9. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi informasi mengenai sumber sumber pustaka yang telah dirujuk dalam penulisan laporan praktikum Contoh: Soegianto, Agoes. 2005. Ilmu Lingkungan Sarana Menuju Masyarakat Berkelanjutan. Surabaya: Airlangga University Press. Putudewa. 2000. Prinsip-Prinsip Ekologi. (http://free.vism.org/V12/SponsorPendamping/Praweda/Biologi.htm). Diakses tanggal 30 September 2010.

3. TATA CARA PENULISAN 3.1. Bahan dan Ukuran Naskah Bahan dan ukuran naskah mencakup: naskah, ukuran 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas HVS dan bolak balik 2. Ukuran Ukuran kertas adalah ukuran A4 3.2. Cover Cover berisi judul laporan, logo UNAIR, nama dosen pembimbing, nama asisten dosen, nama anggota kelompok praktikan, dan nama instansi pendidikan. Contoh pembuatan cover:

3.3. Pengetikan Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruang, alinea baru, permulaan kalimat, bab, sub bab, rincian kebawah, dan letak simetris. 1. Jenis huruf a) Naskah diketik dengan huruf Times New Romance 12. b) Istilah asing yang tidak dapat diindonesiakan ditulis dengan huruf italic (miring), atau di garisbawahi. 2. Bilangan dan Satuan a) Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya 10 g bahan, ditulis : sepuluh gram bahan. b) Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g. c) Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi, tanpa titik dibelakangnya, misal : m, g, kg, kal. 3. Jarak baris Jarak antara dua baris dibuat satu setengah, kecuali kutipan langsung, judul daftar: tabel, gambar, dan daftar pustaka, diketik dengan jarak satu spasi.

4. Batas tepi Batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut : a. Tepi atas b. Tepi kanan c. Tepi bawah d. Tepi kiri 5. Pengisian ruang Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai kebats tepi kanan, dan tidak boleh ada ruang kosong pada lembar tersebut, kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, daftar, gambar, atau hal-hal khusus. 6. Alinea baru Alinea baru dimulai pada ketikan yang keenam dari batas tepi kiri alinea. 7. Permulaan kalimat Bilangan, lambing, atau rumus kimia yang ke-enam dari batas tepi kiri alinea. 8. Pembagian bab a) Bab ditulis dengan huruf kapital dan diatur supaya simetris, dengan jarak empat cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik dan tanpa garis bawah, atau cetak tebal (bold). b) Sub bab ditulis dari tepi kiri, semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, semua digaris bawahi (atau cetakan tebal diketik dengan komputer), tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub bab dimulai dengan alinea baru. c) Anak sub-bab ditulis mulai dari tepi kiri, diberi garis bawah (atau cetakan tebal bila diketik dengan komputer), huruf pertama berupa huruf besar, diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesdah anak sub bab dimulai dengan alinea baru. d) Anak sub bab ditulis mulai dari tepi kiri diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub bab dimuali dengan alinea baru. 9. Uraian rincian Jika penulisan ada rincian yang harus disusun ke bawah, digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-), atau tatnda-tanda lainnya yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan 10.Tata letak : 3 cm : 3 cm : 3 cm : 4 cm

Gambar, tabel, daftar, persamaan, dan bab ditulis simetris terhadap tepi kiri dan tepi kanan pengetikan. 3.4 Penomoran 1. Halaman a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai daftar gambar, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv,. dst) dan diletakan di tengah bawah. b. Bagian utama dan akhir, mulai dari Bab I sampai ke halaman terakhir, memulai angka Arab sebagai nomor halaman. c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan bawah d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dai tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi bawah 2. Tabel dan daftar Tabel dan daftar diberi nomor urut dengan angka Arab. 3. Gambar Gambar diberi nomor dengan angka Arab 4. Persamaan Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia dan lainlainnya di dekat batas tepi kanan. Contoh : CaSO4 + K2CO3 CaCo3 + K2 SO4 3.5 Tabel dan Gambar 1. Tabel a. Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan keterangan, diyempatkan simetris di atas (daftar), tanpa diakhiri titik. b. Tabel tidak boleh terpotong kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa diberi judul. c. Kolom-kolom diberi namadan dijaga aagar pemisah antara yang satu dengan yang lainnya cukup jelas. d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang, maka bagian ata tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas. e. Di atas dan di bawah tabel dopasang garis batas terpisah dari,uraian pokok makalah. f. Tabel diketik simetris. g. Tabel yang lebih dari dua halamann atau yang dilipat ditempatkan pada lampiran. Gambar a. Bagan, grafik, peta, dan foto, semunaya disebut gambar. b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik, ditulis di bawah, tidak di halaman lain. c. Gambar tidak boleh dipenggal.

2.

d. Bila gambar disajikan melebar sepanjang kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan disebelah kiri kertas. e. Ukuran gambar (lebar dan tingggi) diusahakan proporsional bdan jelas. f. Skala. Pada grafik, harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau legenda peta. g. Bagan atau grafik dibuat dengan tinta hitam. h. Letak gambar diatur supaya simetris. 3.6 Bahasa1. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sesuai dengan pedoman bahasa yang baik dan benar yang ditetapkan. 2. Bentuk kalimat Kalimat-kalimat yang tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kita, engkau, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata saya diganti dengan kata penyusun. 3. Istilah a. Istilah yang digunakan ialah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah diindonesiakan. b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, pada istilah tersebut harus digaris bawahi atau cetak miring, dan konsisten.