buku lakip 2015
TRANSCRIPT
H a l a m a n | I
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadirat
Allah Subhanahu Wata’ala, atas limpahan
Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2015.
emerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah menyelesaikan
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Aceh Barat Daya sebagaimana telah
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan ini
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) mempunyai
beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif,
wujud akuntabilitas pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya menuju terwujudnya good governance dan
sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban atas kinerja
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya tidak terlepas dari partisipasi aktif
dari semua pihak, baik elemen pemerintahan, masyarakat dan segenap
stakeholders yang terkait didalamnya guna perumusan kebijakan,
implementasi hingga tercapainya pengawasan yang akuntabel.
P
H a l a m a n | II
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Akhirnya laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke
depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, dari seluruh aspek
pendukung, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen
keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Blangpidie, Maret 2016
BUPATI ACEH BARAT DAYA
JUFRI HASANUDDIN KATA
H a l a m a n | III
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tujuan utama Kabupaten Aceh Barat Daya menyusun LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) adalah agar terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good governance). Hal tersebut
merupakan syarat mutlak bagi setiap pemerintahan agar terwujudnya aspirasi
masyarakat dalam mencapai cita–cita dan tujuan berbangsa dan bernegara.
Prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) mengandung 3 (tiga)
pilar utama yaitu Akuntablitas, Transparasi dan Partisipasi yang dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut:
a. Akuntabilitas artinya penyelengaraan fungsi-fungsi pemerintah
harus dapat dipertanggungjawabkan.
b. Transparasi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah
harus memiliki mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada
semua pihak.
c. Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi pemerintah
diselenggarakan tanpa mengabaikan kepentingan bersama serta
melibatkan masyarakat dan pihak swasta sebagai bagian dari pilar
utama kekuatan negara.
Dengan disusunnya LAKIP ini Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
dapat memberikan gambaran konkrit tentang capaian kinerja organisasi,
pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya yang telah dituangkan
dalam rencana kerja Tahun 2015. Laporan ini berisi hasil pengukuran dan
analisis atas capaian target kinerja yang dikomparasikan dengan penetapan
kinerja, serta secara umum memaparkan alokasi anggaran yang ditetapkan
untuk mendukung pelaksanaan program-kegiatan berikut realisasinya
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab agar terselenggaranya penyelenggaraan Pemerintahan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sebagai mana yang
telah terakomodasi dalam ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 dan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999. Untuk mewujudkannya Pemerintah
H a l a m a n | IV
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Kabupaten Aceh Barat Daya telah memiliki Visi, Misi serta Strategi yang jelas
dan tepat untuk mencapai Tujuan dan Sasarannya yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sisten Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Visi pembangunan jangka menengah Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Daya yang tertuang dalam RPJM Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun
2012-2017 adalah :
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA YANG ISLAMI, SEJAHTERA, DAN MANDIRI
MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAERAH YANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 7 (tujuh) misi
pembangunan daerah, yaitu :
1. Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik
(good governance), bersih dan berwibawa (clean government)
berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA);
2. Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan
kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan
Syariat Islam;
3. Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan
pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan;
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelayanan kesehatan;
6. Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang
berdaya saing dan berwawasan lingkungan;
7. Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan
prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim
investasi yang kondusif;
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Aceh
Barat Daya tahun 2015 dilaksanakan dengan mengacu pada Perjanjian
H a l a m a n | V
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Kinerja Tahun 2015. Perjanjian Kinerja tersebut, memuat sasaran yang ingin
dicapai pada tahun 2015 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam
pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja
serta program dan kegiatan yang bersifat operasional.
LAKIP ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan
pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar
sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Daya tahun 2015, telah ditetapkan 16 sasaran dengan 74 indikator
kinerja. Pengukuran terhadap indikator kinerja mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, yang terbagi menjadi 5 Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja yaitu capaian 91 ≤ kriteria sangat Baik, capaian 76 ≤ 90
kriteria tinggi, capaian 66 ≤ 75 kriteria sedang, capaian 51 ≤65 kriteria rendah
dan capaian ≤ 50 kriteria sangat rendah.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 16 sasaran,
disimpulkan bahwa 6 sasaran (98,53%) tercapai dengan Kriteria Sangat Baik,
3 sasaran (83,59%) tercapai dengan Kriteria Tinggi, 2 sasaran (72,55%)
tercapai dengan Kriteria Sedang, 1 sasaran (62,14%) tercapai dengan Kriteria
Rendah dan 4 sasaran (25,19%) tercapai dengan Kriteria Sangat Rendah.
H a l a m a n | VI
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................. I IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................. III DAFTAR ISI ............................................................................. VI DAFTAR TABEL ....................................................................... IX DAFTAR GABAR ...................................................................... XII DAFTAR GRAFIK ..................................................................... XIII BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 1.1. LATAR BELAKANG ............................................................. 1
1.2. GAMBARAN UMUM GEOGRAFIS KABUPATEN..................... 1
1.2.1. Letak Geografis ........................................................ 1
1.2.2. Wilayah Administratif ............................................... 4
1.3. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI ........................................ 6
1.4. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN ............. 9
1.5. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KABUPATEN .............. 13
1.5.1. Kepegawaian ............................................................. 13
1.5.2. Struktur Organisasi Daerah ..................................... 15
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................. 19 2.1 VISI DAN MISI ..................................................................... 19
2.1.1. Visi ........................................................................... 19
2.2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH ....................... 22
2.2.1. Strategi dan Arah Kebijakan ..................................... 22
2.3. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTAHUN .................. 40
2.3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013) 40
2.3.2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014) .. 41
2.3.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015) .. 42
2.3.4. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016) 43
2.3.5. Arah Kebijakan Pembangunan Tahn Kelima (2017).. . 44
2.4. PRIORITAS PEBANGUNAN TAHUN KETIA (2015) ................. 45
H a l a m a n | VII
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2.5. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2015 .............. 48
2.5.1. Perencanaan Kinerja Tahun 2015 ............................. 48
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 53 3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA ................................... 53
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN
KINERJA SASARAN.............................................................. 57
3.2.1. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Perbaikan Tatakelola Pemerintahan yang
Efektif dan Efisien .................................................... 58
3.2.2. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya kinerja dan pelayanan
kepada masyarakat ................................................... 71
3.2.3. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Terciptanya pemerintah yang baik
(good governance), bersih dan berwibawa
(clean government) berdasarkan UUPA ...................... 80
3.2.4. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Terciptanya sosial budaya masyarakat
berdasarkan Syariat Islam ........................................ 87
3.2.5. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya produktivitas perekonomian
rakyat ....................................................................... 92
3.2.6. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya Pendapatan Masyarakat ...... 97
3.2.7. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM
Aparatur pemerintah dan masyarakat....................... 98
3.2.8. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan ............................................................... 100
3.2.9. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatkan kualitas pelayanan dan
derajat kesehatan masyarakat .................................. 105
H a l a m a n | VIII
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
3.2.10. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Menggali potensi daerah yang berdaya
saing secara optimal ................................................. 115
3.2.11. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya produktivitas sektor
unggulan daerah....................................................... 116
3.2.12. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Terpeliharanya Kualitas lingkungan ........... 117
3.2.13. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya Pendapatan Daerah ............. 119
3.2.14. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya kualitas Prasarana dan
Sarana Pembangunan untuk mendukung Investasi .. 121
3.2.15. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Terciptanya pusat-pusat pertumbahan
(growth center) ekonomi ............................................ 123
3.2.16. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Meningkatnya Jumlah Investor investasi
di daerah .................................................................. 125
3.3. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 DAN
TARGET RPJM TAHUN 2015 ................................................. 125
3.4. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015
DENGAN TARGET NASIONAL TAHUN 2015 ........................... 127
3.5. ANALISA PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG
KEBERHASILAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 215 ............. 129
3.6. REALISASI ANGGARAN 2015................................................. 134
BAB IV PENUTUP ..................................................................... 135
H a l a m a n | IX
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
DAFTAR TABEL Tabel I.1. Daerah aliran Sungai (DAS) dan Sub. Aliran Sungai Kab. Aceh Barat Daya ................................................... 3 Tabel I.2 Luas Wilayah Adinistratif Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya ........................................................... 5 Tabel I.3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Akhir Tahun 2014 dalam Kabupaten Aceh Barat Daya ........... 7 Tabel I.4. Jumlah Penduduk Menurut Struktur Usia Akhir Tahun 2014 dalam Kabupaten Aceh Barat Daya ........... 7 Tabel I.5. Jumlah Penduduk Menurut Jumlah Pemilih Pemilu
dalam Kabupaten Aceh Barat Daya .............................. 8 Tabel I.6. Jumlah Penduduk Menurut Agama dalam Kabupaten Aceh Barat Daya .......................................................... 8 Tabel I.7. Peranan PDRB menurut lapangan usaha (persen) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2010 – 2014 .......... 10 Tabel I.8. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2010-2014 ........................................ 11 Tabel I.9. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (%)Tahun 2010-2014 ......................................... 12 Tabel I.10. Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015 .............. 13 Tabel II.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 – 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi.1 .............. 23
Tabel II.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi.2 .............. 28 Tabel II.3. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi.3 .............. 29 Tabel II.4. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 4 ............. 32 Tabel II.5. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 5 ............. 33 Tabel II.6. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 6 ............. 35 Tabel II.7. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 7 ............. 38 Tabel II.8. Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab.Aceh Barat Daya Tahun 2015 ................................. 45 Tabel II.9. Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab.Aceh Barat Daya Tahun 2015 ................................. 47
H a l a m a n | X
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel II.10. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah dilaporkan ke KEMENPAN-RB, MENDAGRI, BAPPENAS dan GUBERNUR ACEH ...................................................... 49 Tabel II.11. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah dilakukan perubahan .................................................................... 52 Tabel III.1. Skala Peringkat Penilaian Kinerja ................................ 55 Tabel III.2. Rata – Rata Capaian Sasaran Strategis Pada Perjajian Kinerja Tahun 2015 ...................................................... 56 Tabel III.3. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Perbaikan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien ......... 57 Tabel III.4. Rincian Penilaian Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2014 -2015 ................................................ 59 Tabel III.5. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)pada Unit
Pelayanan PemerintahKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015 ....................................................... 60 Tabel III.6. Rata – rata Nilai SPM Pemerintah Daerah Kabupaten
Aceh Barat Daya untuk 6 (enam) bidang urusan Tahun 2014 -2015 ........................................................ 61 Tabel III.7. Nama Program RPJMK yang tertapung dalam RKPK ..... 63 Tabel III.8. Nama Event dan Prestasi Berbagai Cabang Olahraga Tahun 2014 .................................................................. 69 Tabel III.9. Nama Event dan Prestasi Berbagai Cabang Olahraga Tahun 2015 .................................................................. 69 Tabel III.10. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat Tahun 2014 - 2015 ....................................................... 71 Tabel III.11. Data Jenis Pelanggaran K3 pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 ....................................... 75 Tabel III.12. Data Luas dan Cakupan Pelayanan WMK Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 ....................................... 76 Tabel III.13. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya
pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibwa (clean government) berdasarkan UUPA ........... 80 Tabel III.14. Rekapitulasi Pelaksanaan Sistem Pengadaan secara
Elektronik (SPSE) pada LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya ........................................................... 84 Tabel III.15. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam ... 86 Tabel III.16. Jenis dan Jumlah Pelanggaran di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 – 2015 ................................................................. 88 Tabel III.17. TPA Aktif di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 ....................................... 89 Tabel III.18. Jumlah Dayah/ Pasantren yang Terbantu di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 ....................................... 90 Tabel III.19. Besaran penerima Zakat, Infaq dan Sadakah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015 .......... 91 Tabel III.20. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya produktivitas perekonomian rakyat .............................. 91
H a l a m a n | XI
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.21. Luas Lahan dan Hasil Panen per Kecamatan Di Kabupaten Aceh Barat Daya .................................... 94 Tabel III.22. Produktifitas hasil perikanan darat/tawar dan laut
Per kecamatan Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015 ....................................................... 96 Tabel III.23. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pendapatan Masyarakat ............................................... 97 Tabel III.24. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan Masyarakat (Mahasiswa)............................................... 98 Tabel III.25. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan ........................... 100 Tabel III.26. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat . 104 Tabel III.27. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Aceh Barat Daya ...... 107 Tabel III.28. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Menggali potensi daerah yang berdaya saing secara optimal .................... 115 Tabel III.29. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya produktivitas sektor unggulan daerah .......................... 115 Tabel III.30. Luas Lahan Persawahan dan Jumlah Bantuan Bibit Padi Di Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014 -2015 ....... 116 Tabel III.31. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Terpeliharanya Kualitas lingkungan ..................................................... 117 Tabel III.32. Nama DAS dan SUB DAS Kabupaten Aceh Barat Daya . 118 Tabel III.33. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pendapatan Daerah ...................................................... 119 Tabel III.34. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Prasarana dan Sarana Pembangunan Untuk Mendukung Investasi ................................................... 121 Tabel III.35. Nilai Serta Sumber Anggaran Pembangunan Jalan Baru Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 ................. 122 Tabel III.36. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya Pusat-Pusat Pertumbuhan (Growth Center) Ekonomi ... 123 Tabel III.37. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Investor investasi di daerah ............................. 124 Tabel III.38. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja 2015 dengan Target RPJMK. Aceh Barat Daya Tahun 2012 – 2017 .... 125 Tabel III.39. Perbandingan Realisasi Kinerja 2015 Bidang Pemerintah Dalam Negeri dengan Target Nasional 2015 .................. 127 Tabel III.40. Perbandingan Realisasi Kinerja 2015 Bidang Kesehatan dengan Target Nasional 2015........................................ 129 Tabel III.41. Daftar Program sesuai visi RPJMK Tahun 2012-2017 ... 128
H a l a m a n | XII
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1. Letak Geografis Kabupaten Aceh Barat Daya ............ 2 Gambar I.2. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Barat Daya ...................................................... 4 Gambar III.1. Kegiatan Panen Raya Bupati Aceh Barat Daya beserta MUSPIDA di Desa Lhong Tarok Kecamatan Blangpidie 95 Gambar III.2. Pembangunan Jalan 30 di Desa Ie Mirah Keccamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya ...................... 121
H a l a m a n | XIII
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
DAFTAR GRAFIK
Grafik I.1. Kepadatan Penduduk Per Kecamatan
Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 ..................... 6
Grafik I.2. Persentase Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015 ....................................................... 14
Grafik I.3. Jumlah PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015 ......................................... 15
H a l a m a n | 1
BAB. I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana dalam
pasal 21 berbunyi : “ Bupati/Walikota Menyusun Laporan Kinerja
Tahunan Pemerintah/Kota dan menyampaikan kepada Gubernur,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir “.
Sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dan mencapai tujuan. Penyusunan LAKIP dilakukan
dengan berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.
Upaya ini juga selaras dengan tujuan untuk perbaikan
pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Agar terlaksananya otonomi daerah sebagaimana yang
diharapkan dalam perwujudannya perlu mendapatkan dorongan yang
lebih besar dari berbagai elemen pemerintah yang terkait dan
masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui
penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.
1.2. GAMBARAN UMUM GEOGRAFIS KABUPATEN 1.2.1. Letak Geografis
Secara Geografis Kabupaten Aceh Barat Daya terletak antara 3o
34’ 24” – 4o 05’ 37” Lintang Utara dan 96o 34’ 57” – 97o 09” 19” Bujur
Timur dengan luas wilayah 1.882.05 Km2 atau 188.205,02 Ha, secara
H a l a m a n | 2
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
garis besar Kabupaten Aceh Barat Daya dikelilingi bentang alam yang
cukup keras dan menantang yaitu lautan Hindia dan daratan tinggi
yang terjal dan curam, wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya
merupakan hamparan datar, sedangkan bagian tengah merupakan
kawasan bukit barisan yang terdiri dari gunung dan bukit-bukit dan
sebagian lagi hamparan laut dan Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki
ketinggian 0 s/d 1.000 meter di atas permukaan laut dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut :
Gambar I.1 Letak Geografis Kabupaten Aceh Barat Daya
Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Gayo Lues;
Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Aceh Selatan;
Sebelah Selatan berbatas dengan Samudera Indonesia; dan
Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Nagan Raya.
H a l a m a n | 3
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Sebagai Kabupaten yang memiliki daerah ketinggian (dataran
tinggi) dan berada pada Daerah Aliran Sungai Krueng Babahrot dan
Krueng Batee Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan wilayah yang
banyak memiliki lokasi mata air dimana arah aliran sungainya
mengalir ke bagian Utara maupun Selatan. Kabupaten Aceh Barat
Daya memiliki 4 (empat) buah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup
besar yaitu :
Tabel I.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub. Aliran Sungai
Kabupaten Aceh Barat Daya NO NAMA DAERAH
ALIRAN SUNGAI LUAS (Ha) NAMA SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI
1 2 3 4 1 DAS SEUMANYAM 35.434,27 Ha 1. Krueng Seumayam Rayeuk
2. Krueng Seumayam 3. Krueng Ie Mirah 4. Krueng Tripa Tengah 2 DAS BABAHROT 89.892,24 Ha 1. Krueng Alue Gani Cut
2. Krueng Alue Gani Rayeuk 3. Krueng Babahrot 4. Krueng Ie Mirah Blangpidie 5. Krueng Lama Rayeuk 6. Krueng Sapi 3 DAS SUSOH 24.789,48 Ha 1. Krueng Suak
2. Krueng Alue 3. Krueng Susoh 4 DAS MANGGENG 38.083,07 Ha 1. Krueng Alue Trieng Gadeng
2. Krueng Baru 3. Krueng Tangan Tangan 4. Krueng Manggeng 5. Krueng Raenuh Sumber data : Buku Sanitasi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013
Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan daratan yang relatif
berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan lereng yang relatif curam
dan cukup beragam. Untuk kemiringan lereng yang ada di
Kabupaten Aceh Barat Daya sendiri dibagi menjadi 4 (empat) bagian,
yaitu :
1) 0 – 3% persen berada di bagian barat Kabupaten Aceh Barat
Daya, tepatnya berada di sebagian besar Kecamatan Blangpidie,
Kecamatan Susoh dan Kecamatan Babahrot;
H a l a m a n | 4
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2) 8% persen berada di bagian tengah Kabupaten Aceh Barat
Daya, tepatnya berada di Kecamatan Babahrot, Kecamatan
Setia, Kecamatan Jeumpa dan sebagian kecil di Kecamatan
Kuala Batee;
3) 15% – 30% persen berada di bagian Utara Kabupaten Aceh
Barat Daya, tepatnya berada di Kecamatan Blangpidie,
Kecamatan Jeumpa dan Kecamatan Setia;
4) 30% persen berada di bagian Timur Kabupaten Aceh Barat
Daya, yang membentang dari atas hingga bawah tepatnya
berada di Kecamatan Manggeng, sebagian besar Kecamatan
Setia, Kecamatan Jeumpa dan Kecamatan Kuala Batee.
1.2.2. Wilayah Administratif
Dalam Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 2
tahun 2012, Kabupaten Aceh Barat Daya terdiri dari 9
(sembilan) kecamatan, 132 (seratus tiga puluh dua) desa status,
20 (dua puluh) desa non status, 20 (dua puluh) kemukiman
status, dan 3 (tiga) kemukiman non status.
Gambar I.2 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Barat Daya
Sumber : Qanun RTRWK Aceh Barat Daya
H a l a m a n | 5
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Secara rinci gambaran mengenai wilayah administratif beserta
luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya tersaji
pada tabel di bawah ini:
Tabel I.2.
Luas Wilayah Administratif Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya
No. Kecamatan Ibukota Luas (Km2)
Jarak Ibukota
Kabupaten dgn Ibukota Kec. (Km)
Desa Definitif
Desa Persiapan
1 Babahrot Pantee Rakyat 52.828 32 7 7
2 Kuala Batee Psr.Kota Bahagia 17.699 19 18 3
3 Jeumpa Alue Sungai Pinang 36.712 12 10 2
4 Susoh Padang Baru 1.905 5 28 1
5 Blangpidie Psr.Blangpidie 47.368 2 19 1
6 Setia Lhang 4.392 7 6 3
7 Tangan-Tangan Tanjung Bunga 13.291 11 15 -
8 Manggeng Kedai Manggeng 4.094 22 17 1
9 Lembah Sabil Cot Bak U 9.915 26 12 2
Total 188.205 - 132 20
Sumber : Qanun RTRWK Aceh Barat Daya
Dengan kedudukan geografis yang strategis dan terletak di jalur
kegiatan ekonomi regional yang sangat dinamis, dimana sektor
pertanian dan perdagangan merupakan pilar utama yang membangun
struktur perekonomian Kabupaten Aceh Barat Daya. Pertanian di
daerah ini masih mengandalkan tanaman pangan sebagai hasil yang
utama berupa padi. Produksi padi yang tinggi di daerah ini didukung
oleh pola tanam dan sebahagian irigasi teknis/irigasi pedesaan. Dalam
perencanaan pembangunan daerah, komoditi padi, kacang hijau,
kacang tanah, ketela pohon, dan pisang ditetapkan sebagai komoditas
yang akan dipacu produksi dan produktivitasnya. Dikelompok
holtikultura juga dikembangkan antara lain mangga, durian, kuini,
dan rambutan, sedangkan di sektor perkebunan lebih diprioritaskan
pengembangannya pada komoditas kelapa, kelapa sawit, pala, kakao,
karet dan jabon. Untuk pengembangan sektor perikanan laut lebih
dimungkinkan karena hampir semua kecamatan di Kabupaten Aceh
Barat Daya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Secara
umum setiap kecamatan di daerah ini telah memiliki peruntukan
H a l a m a n | 6
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
kegiatan ekonomi masing-masing sesuai dengan karakteristik wilayah
yang dimiliki.
1.3. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
Pola karakteristik budaya kehidupan masyarakat Kabupaten
Aceh Barat Daya sebagian besar diatur oleh hukum adat yang
berdasarkan kaidah-kaidah hukum Islam. Selain itu sistem kesatuan
masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan perwujudan dari
beberapa buah keluarga inti yang menjadi suatu kelompok masyarakat
yang disebut “Gampong” (Desa). Sistem sosial pada masyarakatnya
berpedoman pada keluarga inti yang akan memberi pengaruh pada
keluarga lainnya, dengan demikian hubungan antar satu keluarga inti
dengan keluarga inti lainnya cukup erat.
Jumlah penduduk Aceh Barat Daya pada tahun 2011,
2012, 2013 dan 2014 berturut - turut yaitu 129.708, 132.612,
135.385, dan 138.140 jiwa dengan Rata-rata laju pertumbuhan
penduduk Aceh Barat Daya tiap tahunnya dari tahun 2011 hingga
2014 sebesar 2,18 persen. Pada Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2014
distribusi penduduk terbesar ada di wilayah kecamatan Susoh
sebesar 16,61 persen dan distribusi penduduk terkecil ada di
kecamatan Setia, sebesar 5,91 persen.
Grafik I.1
Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014
Sumber : BPS, Kabupaten Aceh Barat Daya dalam Angka, 2015
H a l a m a n | 7
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Angka kepadatan penduduk bermanfaat untuk mengetahui
konsenterasi penduduk di suatu wilayah. Angka kepadatan
penduduk terbesar berada di Kecamatan Susoh sebesar 1.204
jiwa/km2 artinya bahwa secara rata-rata tiap 1 kilometer persegi
wilayah di Kecamatan Susoh didiami oleh 1.204 penduduk. Angka
kepadatan penduduk terkecil ada di Kecamatan Jeumpa sebesar 28
jiwa/km2.
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya yang disajikan
pada Tabel 1.3 merupakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat
Daya untuk kondisi akhir tahun 2014. Untuk kondisi jumlah
penduduk tahun 2015, hingga penyusunan LAKIP ini belum bisa
disajikan karena masih dalam tahap perhitungan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya.
Tabel I.3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Akhir Tahun 2014
dalam Kabupaten Aceh Barat Daya
No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Blangpidie 6.642 12.397 12.203 24.600 2. Tangan-Tangan 3.781 6.949 6.883 13.832
3. Manggeng 4.309 7.944 7.764 15.708
4. Susoh 6.693 12.677 12.378 25.055
5. Kuala Batee 6.122 11.137 10.795 21.932
6. Babahrot 5.547 10.572 9.979 20.551
7. Lembah Sabil 3.214 5.793 5.835 11.628 8. Setia 2.647 4.709 4.522 9.231
9. Jeumpa 3.157 5.759 5.728 11.487
J u m l a h 42.112 77.937 76.087 154.024 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014
Tabel I.4 Jumlah Penduduk Menurut Struktur Usia Akhir Tahun 2014
dalam Kabupaten Aceh Barat Daya No Struktur Usia Laki - Laki Perempuan Jumlah
1 75 972 1,377 2,349 2 70-74 1,125 1,432 2,557 3 65-69 999 1,291 2,290 4 60-64 1,750 1,675 3,425
H a l a m a n | 8
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Struktur Usia Laki - Laki Perempuan Jumlah
5 55-59 2,531 2,208 4,739 6 50-54 3,447 3,396 6,843 7 45-49 4,370 4,292 8,662 8 40-44 5,365 5,038 10,403 9 35-39 6,347 6,066 12,413
10 30-34 7,404 7,233 14,637 11 25-29 7,421 7,780 15,201 12 20-24 7,162 7,091 14,253 13 15-19 7,061 6,682 13,743 14 10-14 7,572 7,246 14,818 15 5-9 6,908 6,383 13,291 16 0-4 7,503 6,897 14,400
JUMLAH 77,937 76,087 154,024 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014
Tabel I.5 Jumlah Penduduk Menurut Jumlah Pemilih Pemilu
dalam Kabupaten Aceh Barat Daya
No Kecamatan DP4 Laki-Laki
DP4 Perempuan Jumlah DP4
1. Blangpidie 8.398 8.679 17.077
2. Tangan-Tangan 4.977 4.901 9.878
3. Manggeng 5.537 5.586 11.123
4. Susoh 8.677 8.838 17.515
5. Kuala Batee 7.694 7.817 15.511
6. Babahrot 7.248 6.890 14.138
7. Lembah Sabil 4.094 4.253 8.347
8. Setia 3.178 3.197 6.375
9. Jeumpa 3.957 4.046 8.003
J u m l a h 53.760 54.207 107.967 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014
Tabel I.6
Jumlah Penduduk Menurut Agama dalam Kabupaten Aceh Barat Daya
No Kecamatan Islam Protestan Katholik Hindu Budha Lainnya Jumlah
1. Blangpidie 24.336 19 4 20 221 - 24.600
2. Tangan-Tangan 13.832 - - - - - 13.832
3. Manggeng 15.703 4 1 - - - 15.708
H a l a m a n | 9
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Kecamatan Islam Protestan Katholik Hindu Budha Lainnya Jumlah
4. Susoh 25.046 4 - - 5 - 25.055
5. Kuala Batee 21.932 0 - - - - 21.932
6. Babahrot 20.549 2 - - - - 20.551
7. Lembah Sabil 11.628 0 - - - - 11.628
8. Setia 9.225 6 - - - - 9.231
9. Jeumpa 11.487 0 - - - - 11.487
J u m l a h 153.738 35 5 20 226 - 154.024 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014
1.4. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh
Barat Daya dalam buku ”Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2010 – 2014” dinyatakan bahwa struktur lapangan usaha sebagian
masyarakat Aceh Barat Daya masih didominasi dari lapangan usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terlihat dari besarnya
peranan lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Aceh Barat
Daya. Sumbangan terbesar kedua pada tahun 2014 dihasilkan oleh
lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor, kemudian lapangan usaha konstruksi, lapangan usaha
administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib,
lapangan usaha transportasi dan pergudangan, dan lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian, sementara peranan lapangan usaha
lainnya di bawah 4 persen, hal ini dapat terlihat pada tabel I.9 dibawah
ini yang memperlihatkan peranan PDRB menurut lapangan usaha.
H a l a m a n | 10
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel I.7 Peranan PDRB menurut lapangan usaha (persen) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2010 – 2014
Sumber : BPS, Kabupaten Aceh Barat Daya, Tahun 2015
Perekonomian Aceh Barat Daya pada tahun 2014 mengalami
perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.
Laju pertumbuhan PDRB Aceh tahun 2014 mencapai 1,28 persen,
sedangkan tahun 2013 sebesar 4.02 persen. Hal ini dipengaruhi oleh
produksi tanaman padi yang menurun di tahun 2014. Adanya
perubahan masa tanam dan panen padi yang merupakan komoditi
unggulan di Kabupaten Aceh Barat Daya menjadi salah satu pemicu
perlambatan perekonomian. Selain itu juga produksi bijih besi di
H a l a m a n | 11
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
lapangan usaha pertambangan dan penggalian Kabupaten Aceh Barat
Daya terus menerus menurun dari tahun 2011. Hal ini dapat terlihat
pada tabel berikut :
Tabel I.8
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2010─2014
Sumber : BPS, Kabupaten Aceh Barat Daya, Tahun 2015
Adapun lapangan usaha lainnya berturut-turut
mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya lapangan
usaha konstruksi mencatat sebesar 6,63 persen, lapangan
usaha informasi dan komunikasi sebesar 5,70 persen, lapangan
usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
H a l a m a n | 12
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
sepeda motor sebesar 5,42 persen, lapangan usaha pengadaan
air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 5,12
persen, lapangan usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 5,02 persen,
lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar
4,64 persen, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 4,62 persen, lapangan usaha Keuangan dan
Asuransi sebesar 4,34 persen, lapangan usaha Transportasi dan
Pergudangan 3,56 persen, lapangan usaha Pengadaan Listrik
dan Gas sebesar 3,32 persen, lapangan usaha Jasa Lainnya
sebesar 3,12 persen, lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar
2,68 persen, lapangan usaha Real Estate sebesar 2,65 persen,
lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 2,23 persen, dan
lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 2,12 persen. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah
penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan
suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga
berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu
orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Aceh
Barat Daya mencapai 22,11 juta Rupiah dengan pertumbuhan
sebesar 5,17 persen pada tahun 2011 dan berturut-turut
sebesar 4,56; 7,54; dan 5,87 persen pada tahun 2012-2014.
Tabel I.9
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2010─2014
H a l a m a n | 13
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Sumber : BPS, Kabupaten Aceh Barat Daya, Tahun 2015
1.5. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KABUPATEN
1.5.1. Kepegawaian Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi
memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian
tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak
akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan
penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan
kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi
akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya.
Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk
mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan
berkompeten dengan bidang tugasnya. Untuk lebih jelasnya
jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 yang tersebar
diberbagai instansi/lembaga dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel I.10 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015
No Instansi/Lembaga Jumlah Lembaga
Jumlah PNS ( Orang )
1 Dinas, Badan, Kantor 46 1,638 Orang 2 Puskesmas 13 399 Orang
H a l a m a n | 14
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Instansi/Lembaga Jumlah Lembaga
Jumlah PNS ( Orang )
3 Pengawas Sekolah 1 35 Orang 4 SMA 15 304 Orang 5 Diperbantukan pada MAN 1 1 Orang 6 SMK 5 134 Orang 7 SMP 29 369 Orang 8 Diperbantukan pada MTsN 1 1 Orang 9 SD 108 963 Orang
10 Diperbantukan pada MIN 3 18 Orang 11 TK 36 88 Orang
258 3,950 Orang NO STATUS PNS JUMLAH PNS 1 PNS Pusat/Daerah yang Dipekerjakan pada
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya 6 Orang
Sumber : BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2015
Adapun persentase penyebaran PNS di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dapat dilihat pada
diagram di bawah ini:
Grafik I.2
Persentase Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015
Sumber : BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2015
Untuk mengetahui jumlah PNS berdasarkan jenjang
pendidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
DINAS, BADAN, KANTOR
42%
PUSKESMAS10%
PENGAWAS SEKOLAH
1%
SMA8%
Diperbantukan pada MAN
0%
SMK3%
SMP9%
Diperbantukan pada MTsN
0%
SD24%
Diperbantukan pada MIN
1%TK2%
H a l a m a n | 15
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Grafik I.3 Jumlah PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Keadaan 31 Desember 2015
Sumber : BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jenjang
pendidikan PNS di Kabupaten Aceh Barat Daya yang memiliki
pendidikan strata 1 menduduki peringkat tertinggi, yaitu 1.900
orang , disusul oleh pendidikan SLTA 1.044 Orang. Hingga
keadaan per 31 Desember 2015 pada pemerintahan Kabupaten
Aceh Barat Daya belum ada tercatat PNS yang memiliki strata
pendidikan S3.
1.5.2. Struktur organisasi daerah
Struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana
pekerjaan dibagi dan dikelompokkan secara formal (Robbins,
2007). Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh
para pimpinan ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
SD/MIN SLTP SLTA D.I D.2 D.3 D.4 S.1 S.2 S.3
H a l a m a n | 16
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam
organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan
tersendiri.
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk
mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi,
dan pelanggan.
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling
bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada
siapa.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan
oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada
sejauh mana tingkat pengambilan keputusan
terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam
organisasi dibakukan.
Dalam penyelenggaran pemerintahan, administrasi,
organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan
administrasi kepada seluruh perangkat kabupaten. Bupati
dibantu oleh seorang Sekretaris Daerah Kabupaten. Sekretaris
Daerah Kabupaten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
dibantu oleh 3 (tiga) orang Asisten, yaitu : Asisten
Pemerintahan, Asisten Pembangunan dan Kesra serta Asisten
Administrasi Umum. Hal ini tertuang dalam Qanun Kabupaten
Aceh Barat Daya Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh
Barat Daya.
Untuk mempelancar tugas dinas dan terarahnya
koordinasi para SKPK di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya maka Bupati Aceh Barat Daya mengeluarkan
H a l a m a n | 17
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
surat tentang Alur Koordinasi Para SKPK dengan Asisten Nomor
061.1/225/2013 Tanggal 11 September 2013. Adapun
penetapan alur koordinasi tersebut sebagai berikut :
1) Asisten Pemerintahan, asisten ini mengkoordinir :
Sekretariat DPRK.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Dinas Syari’at Islam.
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten.
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan
Perempuan dan KS.
Badan Pembinaan Pendidikan Dayah.
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
Satuan Polisi PP, WH dan Pemadaman Kebakaran.
Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA).
Sekretariat Baitul Mal Kabupaten (BMK).
KPU/KIP.
Bagian Pemerintahan Umum.
Bagian Hukum.
Bagian Humas dan Protokol
Camat 9 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Babarot,
Kecamatan Kuala Batee, Kecamatan Jeumpa,
Kecamatan Susoh, Kecamatan Blangpidie, Kecamatan
Setia, Kecamatan Tangan – tangan, Kecamatan
Manggeng dan Kecamatan Lembah Sabil.
2) Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, asisten
ini mengkoordinir :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Dinas Pendidikan.
Dinas Kesehatan.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dinas Pekerjaan Umum.
H a l a m a n | 18
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.
Dinas Pertanian dan Peternakan.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Pertambangan dan Energi.
Dinas Kebudayaan, Pariwasata, Pemuda dan Olah
Raga.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pertamanan.
Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
Rumah Sakit Umum Tengku Peukan.
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T).
Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah (MPD).
Bagian Kesra dan Ekonomi.
Bagian Administrasi dan Pembangunan.
Bagian Keistimewaan.
3) Asisten Administrasi Umum, asisten ini mengkoordinir :
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Kabupaten.
Dinas Pendapatan.
Inspektorat.
Kantor Perpustakaan dan Arsip.
Sekretariat KOPRI.
Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
Bagian Umum.
Bagian Keuangan.
H a l a m a n | 19
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJAJIAN KINERJA
2.1. VISI DAN MISI
Perencanaan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
tertuang dalam Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 32 tahun
2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012 – 2017 yang
berisikan Visi dan Misi, Strategi dan Arah Kebijakan Daerah serta
Prioritas Daerah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang –
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2.1.1. Visi
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun visi yang ingin dicapai
adalah : “ KABUPATEN ACEH BARAT DAYA YANG ISLAMI, SEJAHTERA, DAN MANDIRI MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAERAH YANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL ”
Dari visi pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai mana
tersebut diatas 5 (lima) makna mendasar dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Islami Akhlaq/prilaku masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya di seluruh
tatanan kehidupan yang senantiasa dijiwai oleh nilai moralitas,
etika dan budi pekerti yang luhur berlandas kan syariat islam.
2) Sejahtera
Kondisi yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Aceh
Barat Daya dengan terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan
rohaniah ( fisik, mental, spritual dan emosional ) dalam berbagai
aspek kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
H a l a m a n | 20
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
3) Mandiri
Kondisi Kabupaten Aceh Barat Daya yang mampu memenuhi
kebutuhan daerahnya sendiri di berbagai bidang dengan
mengurangi ketergantungan kepada daerah lainnya.
4) Potensi Daerah
Seluruh potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Barat Daya
yang dapat digali dan dikembangkan, baik yang bersumber dari
alam, manusia, dan sosial budaya.
5) Kearifan Lokal
Gagasan - gagasan/nilai-nilai/pandangan - pandangan yang
bersifat lokal yang bijaksana, penuh kearifan, dan bernilai baik
yang tertanam dan diikuti oleh seluruh masyarakat Kabupaten
Aceh Barat Daya.
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 7 (tujuh)
misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1) Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA);
Maksud dari misi ini adalah : untuk mewujudkan efisiensi dan
efektivitas dalam ruang lingkup tatanan birokrasi pemerintahan
yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stake holder),
tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga
perubahan pada tingkat struktur, sistim administrasi dan tingkah
laku (the ethics being) melalui reformasi birokrasi secara total,
diantaranya pelurusan orientasi, memperkuat komitmen,
membangun kultur baru, rasionalisasi, memperkuat payung
hukum dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Selain itu
diperlukan langkah eksternal berupa komitmen dan keteladanan
elit politik di daerah dan pengawasan masyarakat sehingga akan
memunculkan sistim pemerintahan yang amanah, bersih dan
H a l a m a n | 21
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam
tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan Syariat Islam;
Maksud dari Misi ini adalah : Untuk mewujudkan masyarakat
Aceh Barat Daya yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika
berlandaskan syariat islam di seluruh aspek kehidupan untuk
menciptakan rasa aman dan damai dalam hubungan interaksi
sosial dan budaya.
3) Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka
peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan;
Maksud dari Misi ini adalah : Untuk mengembangkan sektor
usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui pemberdayaan
sumberdaya lokal sehingga memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan pengembangan usaha
skala mikro lebih diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam
peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah.
4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); Maksud dari Misi ini adalah : Membangun birokrasi yang kokoh,
sumber daya aparatur pemerintahan yang profesionalisme serta
yang memiliki kapasitas dan kredibilitas tinggi melalui sinergisitas
yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Birokrasi sebagai
salah satu faktor dalam pembangunan harus mampu dan dapat
dipercaya, sehingga dapat menjalankan kewajibannya dalam
melayani masyarakat secara prima.
5) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelayanan kesehatan; Maksud dari Misi ini adalah : Merupakan upaya Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya dalam membangun sumber daya
H a l a m a n | 22
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
manusia yang sehat dan cerdas, yang pada gilirannya akan menjadi
manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia
dalam lingkup perspektif kurikulum, sistim, struktur dan proses
pendidikan serta kemudahan akses pelayanan kesehatan yang
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
6) Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal
yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan; Maksud dari Misi ini adalah : Untuk menumbuh kembangkan
potensi - potensi daerah yang bernilai ekonomis dan mempunyai
keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta pemanfaatan
sumber daya manusia setempat.
7) Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan
prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusif.
Maksud dari Misi ini adalah : Meningkatkan sarana dan prasarana
infrastruktur untuk menumbuhkan dan mengembangkan kawasan
terpadu maupun kawasan strategis, sehingga dapat memunculkan
peluang investasi kondusif di pasar regional dan global serta
mendatangkan sumber pendapatan bagi masyarakat dan
pemerintah daerah.
2.2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH 2.2.1. Strategi dan Arah Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten
Aceh Barat Daya 2012-2017, diperlukan strategi dan arah kebijakan
pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya untuk mewujudkan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan strategi dan arah
kebijakan pembangunan ini sangat penting karena akan digunakan
sebagai pedoman dan acuan oleh seluruh SKPK di Kabupaten Aceh
Barat Daya dalam menentukan program prioritas untuk periode 5
(lima) tahun ke depan. Hal ini diperlukan dalam upaya untuk
H a l a m a n | 23
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
mencapai dan mewujudkan visi dan misi Pemerintah Aceh Barat
Daya, 2012-2017.
Untuk mengetahui secara rinci arah dan kebijakan
pembangunan berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan masing-masing misi Pemerintah Aceh Barat Daya, 2012-
2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 1:
Tabel II.1
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017
Berdasarkan Tujuan dan .Sasaran pada Misi.1
Misi 1: Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Melakukan
reformasi birokrasi pemerintahan
1. Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien
1. Peningkatan kapasitas Organisasi Perangkat Kabupaten
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah
2. Peningkatan kapasitas Lembaga legislatif
3. Peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah dan pemerintah daerah lainnya
4. Pengembangkan teknologi informasi dan aplikasi telematika dalam rangka e-goverment,e-procurement dan e-development
2. Penyediaan regulasi / produk hukum yang mengakomodasi nilai-nilai agama, kearifan lokal, dan nilai-nilai hidup lainnya yang berkeadilan guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan
1. Penyempurnaan data base kelembagaan dan aparatur
2. Peningkatan peran Ulama dalam penyusunan rencana pembangunan
3. Peningkatan 1. Sinergi dan
H a l a m a n | 24
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 1: Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan daerah dan pengendalian pembangunan
koordinasi perencanaan daerah
2. Pembentukan Forum Koordinasi Program Pembangunan lintas sektoral (Forum Koordinasi Aceh Barat Daya) terhadap usulan masyarakat
3. Peningkatan konsistensi perencanaan pembangunan yang partisipatif
4. Peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah
5. Pengembangkan data dan statistik pembangunan
6. Efektivitas pengendalian dan evaluasi pembangunan
4. Peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian internal yang efektif
1. Intensifikasi pembinaan dalam rangka pengendalian internal
5. Peningkatan efektifitas dan efisiensi belanja daerah
1. Pelaksanaan perencanaan penganggaran belanja berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pengendalian belanja sesuai dengan dokumen anggaran
6. Peningkatan pendapatan daerah
1. Peningkatan kualitas kebijakan pengembangan pendapatan daerah
2. Pelaksanaan intensifikasi pendapatan asli daerah
H a l a m a n | 25
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 1: Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 7. Peningkatan
kapasitas kelembagaan pemerintah daerah
1. Penyusunan analisis jabatan dan kebutuhan aparatur
8. Peningkatan kapasitas pemuda, prestasi dan sarana olahraga
1. Peningkatan aktifitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan pembinanan pengembangan olahraga
2. Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
1. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi public
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang sesuai dengan prinsip pelayanan prima
2. Peningkatan penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran
1. Peningkatan cakupan pelayanan dan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan pengendalian bencana dan bahaya kebakaran
3. Peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat
1. Peningkatan sumber daya perlindungan masyarakat (Linmas)
2. Peningkatan penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan)
4. Peningkatan program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1. Peningkatan Pelayanan Komunikasi Informasi dan edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
3.Terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA
1. Perwujudan kepastian hukum dan dipercayadalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik
1.Optimalisasi pengkajian produk hukum daerah dan data hukum
2. Penyebarluasan dan
peningkatan pemahaman masyarakat terhadap produk hukum daerah
3. Optimalisasi penyelesaian persoalan Hukum
H a l a m a n | 26
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 1: Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2. Pencegahan KKN melalui penegakan sistem integritas aparatur negara
1. Pemantapan kebijakan pengawasan
2. Peningkatan efektivitas sistem pengawasa
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas internal auditor dan pengelola keuangan Kabupaten
4. Pemantapan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah melalui penyusunan pedoman dan peningkatan kapasitas auditor
5. Pengembangan kebijakan dan penerapan disiplin pegawai, netralitas PNS, penerapan kode etik, pakta integritas; dan pembatasan konflik kepentingan.
6. Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan
1. Peningkatan peran masyarakat dalam mengawasi dan mengadukan penyalahgunaan dan malpraktik kewenangan
2. Perbantuan pemerintah dalam pembenahan tata kelola pemerintahan.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 2:
H a l a m a n | 27
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel II.2 Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi.2
Misi 2: Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan Syariat Islam
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Menerapkan nilai-
nilai keagamaan berdasarkan Syariat Islam
1. Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam
1. Peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat rawan sosial dan meningkatkan kerukunan kehidupan beragama
1. Implementasi Syariat Islam dalam setiap sendi kehidupan bermasyarakat dalam bidang hukum, ekonomi, sosial dan budaya
2. Peningkatan pemahaman nilai-nilai agama dan kebangsaan
3. Peningkatan
pemberdayaan masyarakat miskin dan anak terlantar
1. Peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat berbasis Dayah/Pesantren
1. Peningkatan swadaya masyarakat dalam pengelolaan Badan Usaha di Dayah/Pesantren
2. Meningkatnya ketaqwaan dalam beragama
1. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana lembaga keagamaan serta kesadaran kehidupan beragama
1. Peningkatan kebijakan pemerintah terhadap pembangunan sarana dan prasarana lembaga keagamaan
2. Peningkatan pemahaman tentang ajaran agama
1. Penyelenggaraan peringatan hari-hari besar keagamaan
2. Penataan Penyelenggaraan pelaksanaan ibadah haji
3. Pengikutsertaan kafilah ketingkat Provinsi dan Nasional
4. Pemerataan Pembangunan sarana dan prasarana keagamaan
3. Meningkatnya kesadaran dan
1. Peningkatan kesadaran
1. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga-
H a l a m a n | 28
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 2: Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan Syariat Islam
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan nilai-nilai keagamaan masyarakat sesuai dengan Syariat Islam
masyarakat dan pendayagunaan zakat, infaq dan sadaqah
lembaga pelaksana Syariat Islam seperti Mahkamah Syar’iah, Baitul Maal, dan Wilayatul Hisbah
2. Penataan lembaga keuangan syariah
2. Penyusunan qanun penegakkan nilai-nilai syariat Islam
3. Penegakan syariat Islam secara kaffah
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 3 :
Tabel II.3
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi.3
Misi 3: Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Memberdayakan
ekonomi kerakyatan
1. Meningkatnya produktivitas perekonomian rakyat
1. Peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peternakan, perkebunan dan kehutanan dan perikanan dan kelautan
1. Peningkatan produktifitas dan nilai tambah hasil produksi
2. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam
2. Peningkatan
ekonomi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan
1. Peningkatan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui fasilitasi permodalan, promosi, kerjasama usaha dan informasi usaha
2. Penumbuhan kewirausahaan dan enterpreunership di masyarakat
3. Peningkatanpembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikro
H a l a m a n | 29
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 3: Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2. Tersedianya
lapangan kerja baru
1. Penciptaan tumbuhnya investasi, khususnya investasi padat karya agar tercipta kesempatan kerja
1. Perluasan kesempatan kerja dan Penciptaan lapangan kerja baru
2. Pembinaan iklim bagi perluasan lapangan kerja, peningkatan efisiensi dan produktifitas
2. Pengembangan
potensi industri kecil dan kerajinan rakyat
1. Optimalisasi sektor UMKM
3. Fasilitasi penumbuhan wirausaha baru dan wirausaha yang berdaya saing dan pengembangan inkubator bisnis KUMKM yang dilaksanakan bersama perguruan tinggi dan pelaku bisnis
3. Menurunnya tingkat pengangguran
1. Pembukaan lapangan kerja baru yang berorientasi pada pengembangan UMKM
1. Peningkatan angkatan kerja yang produktif dan terampil dalam berwirausaha
2. Penyelenggaraan diklat dalam usaha meningkatkan kreatifitas masyarakat
4. Menurunnya jumlah dan persentase penduduk miskin
1. Pemberian modal usaha dan santunan kepada masyarakat miskin
1. Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
2. Peningkatan jumlah penduduk dalam cluster menengah
2. Penyelenggaraan diklat keterampilan kerja
3. Pemberian beasiswa pendidikan bagi penduduk miskin
5. Meningkatnya pendapatan masyarakat
1. Pemberdayaan sektor usaha masyarakat yang
1. Penciptaan kemandirian dan kesejahteraan
H a l a m a n | 30
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 3: Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan berbasis industri rumah tangga
masyarakat
2. Pengelolaan komoditas unggulan daerah yang bernilai ekonomi
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi.4 :
Tabel II.4 Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 4
Misi 4: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Meningkatkan
kualitas SDM aparatur pemerintah dan masyarakat
1. Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM aparatur pemerintah dan masyarakat
1. Penyelenggaraan Diklat aparatur dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur yang terencana sesuai dengan prioritas kebutuhan pemerintah daerah
1. Peningkatan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah dan Desa dengan mengefektifkan penyelenggaraan diklat dan pemberian tugas belajar
2. Pemberian Beasiswa S1, S2 dan S3 bagi aparatur daerah
2. Tersedianya prasarana pendukung peningkatan kinerja SDM aparatur pemerintah dan masyarakat
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan
1. Peningkatan kualitas pengelolaan kelembagaan SKPK yang menyangkut administrasi,kinerja,SDM,sarana dan prasarana serta keuangan
3. Meningkatnya kinerja SDM aparatur pemerintah
1. Penerapan reward dan punishment bagi aparatur
1. Peningkatan kesejahteraan pegawai
2. Penataan SDM aparatur untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat khususnya wilayah terpencil
H a l a m a n | 31
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 4: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 4. Meningkatnya
wawasan pengetahuan masyarakat
1. Pengelolaan manajemen kepegawaian yang pada kebutuhan pelayanan prima
1. Peningkatan pelayanan adminitrasi kepegawaian yang transparan, cepat, tepat dan akuntabel
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 5 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel II.5
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 5 Misi 5: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan
1. Tersedianya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
1. Peningkatan mutu dan pemerataan akses kesempatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan kejuruanter utama di daerah-daerah terpencil yang di dukung oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memenuhi standar
1. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah
2. Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru serta Tenaga Kependidikan
3. Peningkatan kemampuan dan budaya baca masyarakat khususnya pada usia sekolah
1. Peningkatan kuantitas, kualitas dan fungsi sarana prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
1. Peningkatan kualitas ketersediaan sarana prasarana kesehatan dan kefarmasian
2. Pembinaan dan pelaksanaan regulasi pelayanan kesehatan
3. Peningkatan sumber daya manusia kesehatan
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar
1. Peningkatan akses pendidikan melalui
H a l a m a n | 32
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 5: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan pendidikan dan kesehatan
pendidikan formal, non formal maupun Informal
2. Penurunan angka kematian ibu dan anak, membiasakan pemeriksaan kehamilan pada instalasi atau puskesmas
1. Peningkatan pelayanan kesehatan terutama Ibu dan Anak
2. Peningkatan Keluarga Sadar Gizi
3. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
1. Pengembangan sistem kesehatan
2. Peningkatan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular
3. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
4. Pengembangan pelayanan puskesmas 24 jam
3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan
1. Penataan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP, SMA, SMK serta mewujudkan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
1. Peningkatan kualitas siswa dalam persaingan global
2. Penerapan penggunaan sistim teknologi dalam proses belajar mengajar
3. Peningkatan jumlah sarana dan prasaran yang layak dalam kegiatan pembelajaran
2. Peningkatan jumlah daya tampung SMP/MTs dan SMA/SMK
4. Meningkatnya kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
1. Peningkatan kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan Rumah Sakit
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
2. Peningkatan kecukupan obat dan perbekalan kesehatan
2. Peningkatan upaya preventif dan promosi
1. Peningkatan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
H a l a m a n | 33
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 5: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan kesehatan menuju Desa Siaga
Aktif dan keluarga siaga
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 6 dapat
diuraikan sbb:
Tabel II.6
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 6 Misi 6: Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Menumbuhkemb
angkan potensi daerah yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
1. Menggali dan mengembangkan potensi daerah yang berdaya saing secara optimal
1. Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian
1. Peningkatan pengelolaan potensi pertanian dan perikanan seoptimal mungkin dengan prinsip-prinsip agribisnis
2. Fasilitasi Pelaksanaan inovasi dan teknologi pertanian, perkebunan, dan peternakan yang ramah lingkungan
2. Meningkatnya produktivitas sektor unggulan daerah
1. Peningkatan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
1. Peningkatan produktivitas lahan budidaya pertanian dan perikanan melalui upaya intensifikasi, diversifikasi, optimalisasi, dan rehabilitasi lahan-lahan yang terlantar
2. Percepatan pemanfaatan mekanisasi di sektor industri kerajinan, pertanian dan perikanan, termasuk motorisasi armada perikanan dalam upaya meningkatkan daya jelajah dan produktivitas
H a l a m a n | 34
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 6: Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan nelayan
3. Mampu bersaing dengan daerah lain
1. Pengembangan potensi ekonomi daerah
1. Pengembangan industri kreatif
2. Peningkatan revitalisasi pasar tradisional
3. Peningkatan fasilitasi pengembangan usaha bagi pedagang /usaha informal
2. Pengembangan pariwisata berbasis budaya
1. Peningkatan keunggulan daya tarik dan promosi wisata untuk peningkatan daya beli masyarakat
2. Peningkatan promosi dan kerjasama pariwisata
3. Pengembangan gerakan sadar wisata
4. Pelestarian nilai-nilai budaya Kabupaten Aceh Barat Daya
4. Terpeliharanya kualitas lingkungan
1. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
1. Peningkatan pelestarian lingkungan hidup
2. Peningkatan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air, udara hutan dan lahan
3. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
2. Peningkataan kinerja pengelolaan Persampahan
1. Peningkatan penanganan persampahan
5. Meningkatnya
pendapatan daerah
1. Penuntasan Qanun PAD
2. Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah
1. Optimalisasi jenis- jenis pungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah ada.
3. Pembentukan BUMD sebagai salah satu alternatif pembiayaan daerah
1. Pendayagunaan aset daerah untuk mewujudkan kemakmuran rakyat
2. Pembinaan BUMD untuk dapat berbisnis secara terfokus dan terspesialisasi
H a l a m a n | 35
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 6: Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan dengan pengelolaan yang bersih, transparan dan professional
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh
Barat Daya berdasarkan tujuan dan sasaran pada Misi 7 sbb :
Tabel II.7 Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2017 Berdasarkan Tujuan dan Sasaran pada Misi. 7
Misi 7: Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusif
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Mengembangkan
kawasan strategis untuk mempercepat pertumbuhan investasi
1. Berkembang nya kawasan strategis untuk mempercepat pertumbuhan investasi di daerah
1. Penyusunan master plan kawasan strategis
1. Penetapan wilayah strategis berdasarkan pada struktur ruang untuk meningkatkan kemajuan perekonomian daerah.
2. Pengembangan wilayah pegunungan dan pesisir.
3. Sosialisasi RTRW Kabupaten Aceh Barat Daya
2. Penyediaan Rumah Layak Huni dan Terjangkau
1. Pengembangan perlindungan dan pemenuhan hak dasar warga miskin dalam hal ketersedian perumahan
2. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pembangunan untuk mendukung investasi (darat, laut dan udara)
1. Pembangunan jaringan jalan dan Jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
1. Peningkatan jaringan transportasi
2. Peningkatan infrastruktur dasar dalam pelayanan publik
3. Pemantapan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan
H a l a m a n | 36
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 7: Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusif
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan pergerakan orang, barang, dan jasa
2. Peningkatan Pembangunan Daerah Tertinggal
1. Penyediaan Energi Listrik di Daerah Terpencil
3. Kerjasama
pembangunan infrastruktur dasar dengan pihak swasta
4. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Air
1. Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
3. Terciptanya pusat-pusat pertumbuhan (growth center) ekonomi
1. Penyusunan master plan Pusat Pertumbuhan Ekonomi
2. Pembangunan sarana dan prasarana kawasan cepat tumbuh
1. Pengembangan mutu dan Produksi Pertanian di kawasan baru
2. Pengembangan kawasan permukiman di wilayah yang memiliki potensi keunggulan daerah
4. Meningkatnya jumlah investor dan investasi di daerah
1. Pengembangan lingkungan yang kondusif bagi dunia usaha
1. Peningkatan pelayanan perizinan sesuai dengan prinsip pelayanan terpadu yang pro investasi
2. Penciptaan ketenteraman dan ketertiban yang kondusif
3. Pemerataan
penyediaan sarana dan prasarana pembangunan untuk mendukung investasi
2. Pengembangan Energi dan Sumber Daya
1. Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral dengan
H a l a m a n | 37
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Misi 7: Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusif
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Mineral memperhatikan
prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal
3. Pengembangan pengolahan hasil-hasil komoditi unggulan daerah
1. Peningkatan nilai tambah dari komoditi unggulan daerah
2.3. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTAHUN
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya
pertahun dari periode 2012-2017 dapat dijabarkan sebagai berikut:
2.3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)
Arah Kebijakan pembangunan tahun pertama
difokuskan pada upaya untuk mengatasi permasalahan
pembangunan yang perlu segera diselesaikan, seperti dalam
hal pemantapan struktur birokrasi, peningkatan mutu
pendidikan, pelayanan kesehatan, peningkatan kuantitas dan
kualitas infrastruktur dan sumber daya energi, peningkatan
nilai tambah produk pertanian/perkebunan dalam usaha
pemantapan ketahanan pangan. Dalam upaya perluasan
kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan dilakukan
melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di
pedesaan, daerah tertinggal dan pesisir. Disamping itu, pada
tahun pertama ini perlu dilakukan peningkatan penerapan
syariat islam dan pembangunan sosial dan budaya serta
penguatan keberlanjutan perdamaian sebagai mana yang
tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006
tentang Pemerintahan Aceh.
H a l a m a n | 38
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2.3.2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)
Arah kebijakan pembangunan tahun kedua
merupakan lanjutan dari tahun pertama, terutama yang
belum terselesaikan. Permasalahan pembangunan yang
bersifat mendesak dan berdampak langsung terhadap
kebutuhan masyarakat merupakan prioritas di tahun kedua
ini. Permasalahan pembangunan tersebut seperti peningkatan
mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan, penanggulangan
kemiskinan dan penurunan angka pengangguran. Disamping
itu, peningkatan dan penambahan sarana dan prasarana
infrastruktur juga menjadi prioritas yang harus diselesaikan,
terutama pekerjaan ataupun kegiatan di kawasan yang
bersifat strategis dan mempunyai dampak jangka panjang
dalam peningkatan akses perekonomian, baik di daerah
perkotaan maupun di pedesaan.
Sementara itu, untuk bidang pemerintahan, ditahun
kedua ini juga dilakukan peningkatan kapasitas dan kualitas
sumber daya aparatur pemerintah/PNS, sebagai upaya
dalam peningkatan ketrampilan dan jenjang keilmuan bagi
PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya. Selain dari upaya diatas, untuk bidang pertanian,
perkebunan, kelautan dan pariwisata, ditahun kedua ini lebih
diarahkan kepada upaya intensifikasi dan ekstenfikasi
terhadap potensi ataupun komoditi unggulan daerah serta
peningkatan nilai tambah dari produk tersebut, dengan
mensinergikan peran perintah dan swasta melalui iklim
investasi, sehingga bisa meningkatkan penerimaan sumber
pendapatan daerah serta dalam mendukung Aceh Barat Daya
sebagai daerah Agroindustri. Penanganan resiko bencana
juga dilaksanakan ditahun kedua ini, mengingat di
wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat beberapa titik
rawan bencana seperti bencana banjir yang tersebar di
beberapa kecamatan.
H a l a m a n | 39
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2.3.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015)
Arah kebijakan pembangunan di tahun ketiga
dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan di
tahun pertama dan ditahun kedua sudah berjalan secara
berkesinambungan dan terintegrasi. Hal tersebut dilaksanakan
dengan tetap menekankan pada perbaikan dan
penyempurnaan pelayanan pemerintahan dan kegiatan-
kegiatan yang mengarah peningkatan kesejahtaraan
masyarakat, terutama masyarakat kecil dan menengah serta
kegiatan yang bersifat skala besar yang tidak bisa
dilaksanakan dalam tahun sebelumnya seperti jalan, irigasi,
pelabuhan laut, bandar udara.
Disamping itu, pembangunan ditahun ketiga tetap akan
diarahkan kepada penanganan penanggulangan kemiskinan
dan pengangguran yang merupakan permasalahan
fundamental dalam kehidupan masyarakat. selain itu,
pengembangan kawasan strategis yang dapat menjadi sumber
peningkatan perekonomian juga akan dilakukan melalui
pengelolaan dan pengembangan potensi daerah dan komoditi
unggulan di sekitar kawasan tersebut dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
Peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan
akan tetap menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya karena kedua bidang tersebut sudah menjadi kebutuhan
dasar masyarakat. Pengembangan sosial dan budaya
masyarakat juga menjadi sorotan pemerintah, terutama dalam
menjaga kelestarian adat istiadat daerah, karena adat istiadat
merupakan cerminan kearifan lokal yang perlu dilestarikan.
Peran serta masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, peningkatan partisipasi peran pemuda dan
pembangunan bidang keolahragaan yang melibatkan unsur
masyarakat juga akan menjadi fokus di tahun ketiga ini.
H a l a m a n | 40
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2.3.4. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)
Arah kebijakan pembangunan di tahun keempat
ditekankan pada pemantapan capaian pembangunan yang
telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan
terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap
upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Selain
itu pembangunan di tahun keempat ini juga diarahkan pada
evaluasi kebijakan, program dan kegiatan sebagai upaya
mensinergikan capaian pembangunan di masing-masing
bidang/sektor.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun ini
lebih memfokuskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan iklim investasi melalui badan usaha milik
daerah yang berfungsi sebagai motor penggerak dalam
peningkatan pendapatan daerah. Selain itu pembukaan
lapangan kerja baru merupakan prioritas yang utama dengan
mengedepankan kepada usaha skala kecil dan menengah.
Penataan kawasan strategis yang bernilai ekonomis juga akan
terus dilakukan dengan tujuan, penataan kawasan tersebut
sudah memperlihatkan kemajuan dan perkembangan dilintas
sektoral dan regional.
Pada tahap pembangunan ditahun keempat ini,
kemiskinan dan pengangguran di Aceh Barat Daya sudah
mengalami penurunan, walaupun masih belum sesuai
dengan yang ditargetkan dan pembangunan di desa dan
kecamatan sudah memperlihatkan pertumbuhan dan
pemerataan yang cukup signifikan. Akses jalan sebagai alur
distribusi barang dan jasa terutama yang menjangkau di
daerah pedalaman ataupun terisolir sudah dapat diselesaikan
dengan baik. Wilayah yang dikategorikan rawan bencana
sudah dapat teratasi,peningkatan mutu pendidikan dan
layanan kesehatan sudah menjadi lebih baik sesuai dengan
target standar pelayanan minimal (SPM), serta peningkatan
nilai tambah produk komoditas unggulan sebagai aset potensi
H a l a m a n | 41
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
daerah sudah menunjukkan hasil nyata sehingga dapat
meningkatkan pendapatan daerah.
2.3.5. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2017) Arah kebijakan pembangunan di tahun kelima dalam
pelaksanaan RPJM Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun
2012-2017 merupakan tahap evaluasi dan konsolidasi
terhadap pelaksanaan pembangunan di empat tahun
pembangunan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk
memastikan bahwa telah terjadinya perubahan dan pencapaian
sasaran pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan
visi dan misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta target
per prioritas pembangunan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Arah kebijakan pembangun di tahun ini juga
difokuskan pada bidang/sektor yang masih perlu ditingkatkan
pencapaian kinerjanya bersarkan hasil monitoring dan
evaluasi terhadap capaian program prioritas yang telah
dilaksanakan selama empat tahun sebelumnya. Selain itu pada
tahun kelima ini diharapkan target pembangunan Aceh Barat
Daya di berbagai sektor/bidang sudah dapat dicapai secara
menyeluruh, terutama yang berkaitan langsung dengan
program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan peningkatan sarana dan prasarana publik.
2.4. PRIORITAS PEMBANGUNGAN TAHUN KE TIGA (2015) Prioritas pembangunan tahun ketiga (2015) adalah
memastikan kesinambungan dan melanjutkan pembangunan 2 (dua)
tahun sebelumnya dengan menitik beratkan pada :
a. Peningkatan kesejahtaraan masyarakat masyarakat kecil dan
menengah;
b. Pembangunan / kegiatan yang skala besar seperti pembangunan
jalan baru, irigasi, pelabuhan laut dan bandar udara;
c. Penanganan dan penanggulangan kemiskinan;
H a l a m a n | 42
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
d. Penanganan dan penanggulangan pengangguran;
e. Pengembangan kawasan – kawasan strategis;
f. Pengembangan potensi daerah dan komoditi unggulan di dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan;
g. Peningkatan mutu pendidikan;
h. Peningkatan mutu layanan kesehatan;
i. Pengembangan sosial dan budaya masyarakat dalam
menjaga kelestarian adat istiadat daerah;
j. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
k. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah;
l. Peningkatan partisipasi peran pemuda, dan
m. Pembangunan bidang keolahragaan.
Prioritas pembangunan tahun ketiga ini diaplikasikan oleh
pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya kedalam 207 Program, yang
meliputi 166 urusan wajib dan 41 (lima puluh sembilan) urusan
pilihan, sebagai berikut :
Tabel II.8
Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab.Aceh Barat Daya Tahun 2015
No Kode Rekening Urusan Wajib SKPK Penanggung Jawab Jumlah
Program
1 1.01 Pendidikan Dinas Pendidikan; 14 Program
Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah (MPD)
Badan Pembinaan Pendidikan Dayah
2 1.02 Kesehatan Dinas Kesehatan 13 Program
RSU. Teuku Peukan 3 1.03 Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum 17 Program
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten
4 1.04 Perumahan Dinas Pekerjaan Umum 1 Program
5 1.06 Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
7 Program
6 1.07 Perhubungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
8 Program
7 1.08 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
5 Program
H a l a m a n | 43
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Kode Rekening Urusan Wajib SKPK Penanggung Jawab Jumlah
Program
8 1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program
9 1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
2 Program
10 1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
3 Program
11 1.13 Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8 Program
12 1.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
3 Program
13 1.17 Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
3 Program
14 1.18 Pemuda dan Olahraga Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
2 Program
15 1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
5 Program
Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
16 1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian
Dinas Pekerjaan Umum 65 Program
Sekretariat Daerah
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Dinas Pendapatan
Inspektorat
Sekretariat Kecamatan Lembah Sabil
Sekretariat Kecamatan Manggeng Sekretariat Kecamatan Tangan-tangan Sekretariat Kecamatan Setia Sekretariat Kecamatan Blangpidie Sekretariat Kecamatan Jeumpa
Sekretariat Kecamatan Susoh Sekretariat Kecamatan Kuala Batee Sekretariat Kecamatan Babahrot
Dinas Syariat Islam Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA)
H a l a m a n | 44
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Kode Rekening Urusan Wajib SKPK Penanggung Jawab Jumlah
Program
Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Sekretariat Baitul Mal Sekretariat KORPRI Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
17 1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
4 Program
18 1.25 Komunikasi dan Informatika
Sekretariat Daerah 3 Program
19 1.26 Perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip 2 Program
Jumlah Total 166 Program
Tabel II.9 Urusan Pilihan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Kab.Aceh Barat Daya Tahun 2015
No Kode Rekening Urusan Pilihan SKPK Penanggung Jawab Jumlah
Program
1 2.01 Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan 11 Program Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
7 Program
2 2.02 Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4 Program 3 2.03 Energi dan
Sumberdaya Mineral Dinas Pertambangan dan Energi 6 Program
4 2.04 Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
1 Program
5 2.05 Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan 6 Program
6 2.06 Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
2 Program
7 2.07 Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4 Program
Jumlah Total 41 Program
H a l a m a n | 45
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
2.5. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2015 2.5.1. Perencanaan Kinerja Tahun 2015
Dokumen penetapan kinerja merupakan dokumen
pernyataan/ kesepakatan / perjanjian kinerja antara
bawahan dan atasan dalam mencapai target kinerja yang
ditetapkan oleh suatu instansi. Dokumen ini memuat
sasaran strategis, indikator kinerja beserta target kinerja .
Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015 dalam proses
pemenuhan Perjanjian Kinerja 2015 dan berdasarkan hasil
reviu oleh Inspekorat sebagai leading sektor sebagai tim
pemeriksa dan reviu, maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian
kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya yang dilaporkan kepada
KEMENPAN RB, KEMENDAGRI dan BAPPENAS terdapat
beberapa kesalahan indikator kinerja sebagaimana terlihat pada
tabel II.10, dengan demikian PK kabupaten Aceh Barat Daya
dilakukan perubahan sebagaimana terlihat pada tabel II.11 di
bawah ini :
Tabel II.10
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah dilaporkan ke KEMENPAN-RB, MENDAGRI, BAPPENAS dan GUBERNUR ACEH
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 1 Perbaikan tatakelola
pemerintahan yang efektif dan efisien
1.1
Tersedianya dokumen, perencanaan, Sinkronisasi program/kegiatan, data informasi pembangunan daerah,monitoring, evaluasi, pengendali dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah
-
20 dokumen
1.2.
Tersedianya produk hukum daerah
-
600 produk hukum
1.3.
Meningkatnya Nilai LAKIP Kabupaten
-
CC
2 Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
2.1.
Terlaksananya diseminasi dan pendistribusian informasi daerah dan nasional
-
Tabloid daerah/ Pemda Kabupaten
-
Terpasangnya jaringan internet di 14 SKPK
H a l a m a n | 46
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 2.2.
Jumlah angkutan darat layak jalan untuk anak sekolah
-
12 Unit Mobil
2.3.
Jumlah sarana dan prasarana perhubungan darat
- 6.500 Meter Marka jalan
-
750 unit paku marka jalan
2.4.
Adanya petugas pendamping gampong
-
132 Orang
2.5.
Pelatihan perempuan kepala keluarga
-
100 Orang
3 Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibwa (clean government) berdasarkan UUPA
3.1.
Hasil audit BPK dengan opini terbaik
-
WTP
3.2.
Menurunnya penyimpangan terhadap anggaran
-
40 Obrik
3.3.
Intensitas Operasi penegakan perda dan Syariat Islam
-
200 Operasi
4 Terciptanya sosial budaya
masyarakat berdasarkan Syariat Islam
4.1.
Jumlah hukum peradilan adat dan keanekaragaman adat yang tersusun dan tertata.
-
10 Raqan / Qanun
4.2.
Meningkatnya intensitas acara/kegiatan yang memujudkan Ukhuwah Islamiyah
-
20 kegiatan
5 Meningkatkan pendapatan
masyarakat
5.1.
Tersedianya bantuan sarana tangkap dan pengolahan ikan untuk masyarakat nelayan
-
kapal penangkapan ikan 7 GT Lengkap 3 Unit;
- Robin 130 Unit ;
-
Pendeteksi Ikan/Fish finder 17 Unit;
-
Alat Bantu Radio Komunikasi 16 Unit
-
Peralatan Sistem Rantai Dingin Sederhana 12 Unit;
-
12 kelompok nelayan
6 Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan masyarakat
6.1.
Jumlah aparatur daerah yang mendapatkan pendidikan kompetensi dan profesionalisme
-
50 Orang (5 orang penjenjangan, 35 orang TB & 10 Praja IPDN)
7 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
7.1.
Terlaksananya Kompetisi bagi Murid dan Siswa
-
16 Kompetisi
H a l a m a n | 47
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN pendidikan 7.2.
Cakupan sekolah yang terbantu penyelenggaraan Pengayaannya
- 90%
7.3.
Cakupan Guru yang mendapatkan peningkatan kapasitas
-
20%
8 Meningkatkan kualitas
pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
8.1.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
-
91%
8.2.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
-
100%
8.3. Cakupan pelayanan nifas - 90%
8.4.
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
-
100%
8.5.
Cakupan pelayanan anak balita
-
92%
8.6.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
-
100%
8.7.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
-
100%
8.8.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
-
1/100.000 penduduk
8.9.
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
-
100%
8.10. Cakupan Desa Siaga Aktif - 96 desa
8.11.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
-
90%
8.12.
Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD setingkat
-
70%
8.13.
Cakupan penemuan penderita TB BTA Positif
-
100% dari kasus
8.14.
Cakupan Penderita DBD yang ditangani
-
100 %dari kasus
8.15.
Cakupan penemuan penderita diare
-
100%
8.16.
Terbangunnya sarana rawat inap
-
6 ruang sal TT Kelas III
8.17
Adanya Bangunan baru Poskesdes
-
3 Unit
8.18. Rehab Puskesmas/Pustu - 3 Unit
8.19.
Jumlah puskesmas yang terakomodasi penyediaan Obatnya
-
13 Puskesmas
9 Menggali potensi daerah yang berdaya saing secara
9.1.
Terlaksanannya kegiatan Ekspo dan promosi daerah
-
6 Pameran
H a l a m a n | 48
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN optimal
9.2.
Pembinaan Olah raga dan Budaya
- 15 Cabor
- 6 SSB
- 9 Kelompok
9.3.
Tersedianya informasi, sarana dan prasarana obyek wisata
-
Website Pariwisata daerah
- 7 lokasi wisata
10 Meningkatnya produktivitas sektor unggulan daerah
10.1.
Luas lahan pertanian rakyat yang terbantu persediaan bibitnya
-
190 Ha
10.2.
Tersedianya bibit bantuan ternak
-
5.800 Ekor
10.3.
Jumlah bantuan alat pertanian pra dan pasca panen
-
130 Unit Alat pertanian pra dan pasca panen
10.4.
Adanya bantuan bibit perkebunan varietas unggul untuk petani
-
23.000 batang bibit Jabon
- 65.000 batang bibit pala
-
10.000 batang tanaman cengkeh
-
300.000 batang bibit tanaman kopi
11 Terpeliharanya Kualitas lingkungan
11.1.
Jumlah rekomendasi dampak lingkungan yang diterbitkan
-
75 rekomendasi
11.2.
Terlaksananya Penghijauan disekitar DAS pada kecamatan
-
6.000 batang, 9 Kecamatan
12 Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pembangunan untuk mendukung investasi
12.1.
Jumlah panjang jalan baru yang terbangun
-
1500 Km
12.2.
jumlah jembatan baru yang terbangun
-
20 unit
12.3.
Cakupan jalan rusak yang diperbaiki
-
500 Km
12.4.
luas lahan yang terakomodasi jaringan irigasinya
-
14.000 Ha
13 Terciptanya pusat-pusat pertumbahan (growth center) ekonomi
13.1.
Tersedianya pasar tradisional yang representative
-
3 buah pasar
13.2.
Terlaksananya pasar murah di tingkat kecamatan
-
9 kecamatan
13.3.
Master Plan industri terpadu Kabupaten Aceh Barat Daya
-
Ada / tidak ada
13.4.
Terpenuhinya kebutuhan untuk KAT
-
5 Komunitas Adat Terpencil (KAT)
H a l a m a n | 49
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 13.5.
Adanya data pengembangan wilayah transmigrasi (RKT & Clean and Clear)
-
500 Ha
14 Meningkatkan Jumlah Investor investasi di daerah
14.1.
Jumlah pertambangan yang telah ditertibkan secara teknis dan administrasi
-
9 Pertambangan (9 WIUP)
14.2.
Jumlah pertambangan yang telah memiliki izin exploitasi
-
1 WIUP
14.3.
Jumlah usaha air tanah yang terawasi
-
60 usaha
Tabel II.11 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN MISI. 1
MELAKUKAN REFORMASI BIROKRASI MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE) BERSIH DAN BERWIBAWA (CLEAN GOVERNMENT) BERDASARKAN
UNDANG – UNDANG PEMERINTAHAN ACEH (UUPA) 1 Perbaikan tatakelola
pemerintahan yang efektif dan efisien
1.1. Meningkatnya Nilai Evaluasi SAKIP Kabupaten
CC
1.2. Tersedianya Indeks Kepuasaan
Layanan Masyarakat (IKM) Tersedia
1.3. Meningkatnya angka perolehan Nilai Standar Pelayanan Minimal
55.00
1.4. Tersedianya Analisis Jabatan Tersedia
1.5. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA (Qanun)
1.0 Dokumen
1.6. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA (Qanun
1.0 Dokumen
1.7. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA (Perbup
1.0 Dokumen
1.8. % Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
70%
1.9. Tersedianya Buku “Kabupaten Dalam Angka “
Tersedia
1.10. Tersedianya Buku “PDRB Kabupaten”
Tersedia
1.11. Tersedianya regulasi peradilan adat kabupaten
Tersedia
H a l a m a n | 50
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 1.12. Cakupan Cabang Olah Raga yang
mendulang Prestasi 70%
2 Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
2.1.
% Penduduk yang telah memiliki e-KTP
50
2.2.
Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 penduduk (%)
80
2.3.
Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Terhadap Akseptor KB
0,001
2.4.
Rasio Tenaga Penyuluh Pertanian terhadap Luas Areal Persawahan
0,15
2.5.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, Ketentraman, Keindahan ) di Kabupaten (%)
100
2.6. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran
25
2.7. % Korban Bencana yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat
80
3 Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibwa (clean government) berdasarkan UUPA
3.1.
Hasil audit BPK dengan opini terbaik
WTP
3.2.
Menurunnya penyimpangan terhadap anggaran
35%
3.3. Jumlah Auditor Bersertifikasi 5 3.4.
Tersedianya Website Pemerintah Kab. Aceh Barat Daya (www.acehbaratdaya.go.id)
Tersedia
3.5.
Tersedianya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) online (www.lpse.acehbaratdaya.go.id)
Tersedia
3.6. Tersedianya buku berita daerah dan lembaran daerah
Tersedia
MISI. 2 MENERAPKAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN SECARA TERPADU DALAM TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT, SOSIAL DAN BUDAYA YANG BERLANDASKAN SYARIAT ISLAM 4 Terciptanya sosial
budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam
4.1. Cakupan Penegakan Syariat Islam secara Kaffa (%)
50%
4.2.
Cakupan TPA Aktif (%) 95
4.3. Cakupan Pemberdayaan Dayah dan Pasantreb (%)
100
4.4. Cakupan Peningkatan ZIS (%) 55%
MISI. 3 MEMBERDAYAKAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM RANGKA PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 5 Meningkatnya
produktivitas perekonomian rakyat
5.1. Cakupan Koperasi Aktif (%) 55 5.2. Cakupan Koperasi Sehat (%) 15
5.3. Cakupan Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil (%)
25
5.4. Produktivitas Padi Per Hektare 7 Ton
H a l a m a n | 51
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 5.5. Produktivitas Hasil Perikanan 21,474 Ton
6 Meningkatnya pendapatan masyarakat
6.1.
Rasio Nelayan yang Memiliki Sarana Tangkap dan Pengolahan Ikan
4,00
6.2. Cakupan Lahan Pertanian /Perkebunan yang dapat teraliri oleh irigasi (%)
100
MISI. 4 MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
7 Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan masyarakat (Mahasiswa)
7 .1.
Cakupan Dana APBK untuk peningkatan/profesionalisme PNS (%)
0,20
MISI. 5 MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN
KESEHATAN MASYARAKAT 8 Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan
8.1. % Angka Melek Huruf 100 8.2. % Angka Kelulusan 100 8.3. Rasio guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV 100
8.4. APK SD/MI/ PAKET A 100 8.5. APK SMP/MTS/ PAKET B 100 8.6. APK SMA/SMK/MA/PAKET C 100 8.7. APM SD/MI/PAKET A 80 8.8. APM SMP/MTS/PAKET B 80 8.9. APM SMA/SMK/MA/PAKET C 80 8.10. Rata – rata Nilai UNAS SD/MI 80 8.11. Rata – rata Nilai UNAS SMP/MT 80 8.12. Rata – rata Nilai UNAS
SMA/SMK/MA 80
9 Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
9.1. Angka Kematian Bayi 23/1.000 Kelahiran Hidup
9.2. Rasio Posyandu per satuan Balita 3,55/100 Balita 9.3.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
100
9.4. Cakupan Puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap.
25
9.5. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100
9.6 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 91
9.7. Cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani
100
9.8. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90
9.9. Cakupan pelayanan nifas 90
H a l a m a n | 52
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN 9.10. Cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani 100
9.11. Cakupan pelayanan anak balita 92
9.12. Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD setingkat
70
9.13. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
100
9.14. Cakupan Desa Siaga Aktif 96 Desa
MISI. 6 MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAERAH SECARA OPTIMAL YANG
BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 10 Menggali potensi daerah
yang berdaya saing secara optimal
10.1.
Tersediannya Website Pariwisata PEMDA
Tersedia
11 Meningkatnya produktivitas sektor unggulan daerah
11.1.
Cakupan lahan persawahan rakyat yang terbantu pengadaan bibitnya.
100
12 Terpeliharanya Kualitas lingkungan
12.1. Persentase pengelolaan sampah 60 12.2. Cakupan DAS yang direboisasi
(Penghijauan) 2
13 Meningkatnya Pendapatan Daerah
13.1. Persentase Peningkatan PAD 7%
13.2. Persentase Qanun / Pajak Daerah dan Retribusi yang telah disahkan
100
MISI. 7 MENGEMBANGKAN WAWASAN STRATEGIS MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN
SARANA UNTUK MEMPERCEPAT TUMBUHNYA IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF 14 Meningkatnya kualitas
prasarana dan sarana pembangunan untuk mendukung investasi
14.1.
panjang jalan baru yang terbangun
18.000 Meter
14.2. Jembatan baru yang terbangun 21 Unit 14.3.
Cakupan jalan rusak yang diperbaiki
5%
15 Terciptanya pusat-pusat pertumbahan (growth center) ekonomi
15.1.
Jumlah Pasar Tradisional dan Modern yang terbangun
5 Unit
16 Meningkatkan Jumlah Investor investasi di daerah
16.1.
Jumlah Perusahaan yang berinvestasi
5 %
H a l a m a n | 53
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA Anggaran Berbasis Kinerja merupakan metode penganggaran
bagi manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan
dalam kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Dalam
melakukan penyusunan anggaran berbasis kinerja prinsip – prinsip
yang harus diperhatikan adalah :
1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran
Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas
mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan.
Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk
mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan
kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk
menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan
anggaran tersebut.
2. Disiplin anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang
terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan. Sedangkan belanja yang dianggarkan pada setiap
pos/pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja.
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan
tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek yang belum/tidak
tersedia anggarannya. Dengan kata lain, bahwa penggunaan setiap
pos anggaran harus sesuai dengan kegiatan/proyek yang diusulkan.
H a l a m a n | 54
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
3. Keadilan anggaran
Pemerintah pusat/daerah wajib mengalokasikan penggunaan
anggarannya secara adil tanpa diskriminasi agar dapat dinikmati
oleh seluruh kelompok masyarakat dalam pemberian pelayanan.
4. Efisiensi dan efektifitas anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan
azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan, dan
penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang tersedia
harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal.
5. Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari
perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil
kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau input yang
telah ditetapkan. Selain itu harus mampu menumbuhkan
profesionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait.
Dari hal tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
manajemen pembangunan berbasis kinerja bukan hanya sekedar
melaksanakan program / kegiatan yang sudah direncanakan. Tetapi
esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi
untuk mendorong perubahan, dimana program / kegiatan dan sumber
daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan
perubahan, baik keluarannya, maupun dampak dan hasil yang
diharapkan. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good
governance di mana salah satu pilarnya adalah akuntabilitas akan
menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah
memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik
yang langsung biasnya dirasakan oleh masyarakat. Oleh Karena itulah,
pengendalian dan pertanggung jawaban program / kegiatan menjadi
bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah
daerah kepada publik telah dicapai sebagai bagian dari komitmen
H a l a m a n | 55
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya untuk membangun
akuntabilitas kinerja ini dalam mendorong pelembagaan pengendalian,
evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan
publik.
Pijakan yang dipergunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja
ini berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan PK dan Pelaporan AKIP. Dalam
regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang
dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja
dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010,
yang juga dipakai dalam penyusunan LAKIP ini.
Tabel III.1 Skala Peringkat Penilaian Kinerja
No Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1 91 ≤ Sangat Baik 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah
Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian
(Formulir Pengukuran Kinerja) perlu memperhatikan karakteristik
komponen realisasi, dalam kondisi :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :
% Pencapaian Kinerja = Realisasi
X 100% Rencana
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah
pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :
% Pencapaian Kinerja
= Rencana – ( Realisasi – Rencana ) X 100% Rencana
H a l a m a n | 56
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja
sasaran strategis diperoleh rata-rata capaian sasaran strategis sebesar
71,87% dengan rincian sebagai berikut :
Tabel. III.2
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis Pada Perjajian Kinerja Tahun 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN
CAPAIAN KINERJA
(%) SKALA PENILAIAN
MISI. 1 MELAKUKAN REFORMASI BIROKRASI MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD
GOVERNANCE) BERSIH DAN BERWIBAWA (CLEAN GOVERNMENT) BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PEMERINTAHAN ACEH (UUPA)
1 Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien
77,51 Tinggi
2 Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
67,33 Sedang
3 Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibwa (clean government) berdasarkan UUPA
93,67 Sangat Baik
MISI. 2 MENERAPKAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN SECARA TERPADU DALAM TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT, SOSIAL DAN BUDAYA YANG BERLANDASKAN SYARIAT ISLAM
4 Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam
97,5 Sangat Baik
MISI. 3 MEMBERDAYAKAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM RANGKA PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 5 Meningkatnya produktivitas
perekonomian rakyat 89,26 Tinggi
6 Meningkatnya pendapatan masyarakat
100 Sangat Baik
MISI. 4 MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
7 Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan masyarakat (Mahasiswa)
22,29 Sangat Rendah
MISI. 5 MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN
KESEHATAN MASYARAKAT 8 Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan 84,01 Tinggi
9 Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
77,76 Sedang
MISI. 6 MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAERAH SECARA OPTIMAL YANG
BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 10 Menggali potensi daerah yang
berdaya saing secara optimal 100 Sangat Tinggi
H a l a m a n | 57
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN
CAPAIAN KINERJA
(%) SKALA PENILAIAN
11 Meningkatnya produktivitas sektor unggulan daerah
100 Sangat Baik
12 Terpeliharanya kualitas lingkungan 37,03 Sangat Rendah 13 Meningkatnya Pendapatan Daerah 41,43 Sangat Rendah
MISI. 7 MENGEMBANGKAN WAWASAN STRATEGIS MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN
SARANA UNTUK MEMPERCEPAT TUMBUHNYA IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF 14 Meningkatnya kualitas prasarana
dan sarana pembangunan untuk mendukung investasi
62,14 Rendah
15 Terciptanya pusat-pusat pertumbahan (growth center) ekonomi
100 Sangat Baik
16 Meningkatkan jumlah Investor yang berinvestasi di daerah
0 Sangat Rendah
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN KINERJA SASARAN Evaluasi adalah penilaian atas hasil pengukuran kinerja
sedangkan analisis adalah pengungkapan rinci mengenai hasil
pengukuran kinerja sasaran strategis yang sudah dicapai melalui
pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja tahun 2015
Sasaran. 1 Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien, mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 77,51%
Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien dengan kriteria TINGGI diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai
berikut :
Tabel III.3 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Perbaikan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
1 Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien
1.1. Meningkatnya Nilai Perolehan LAKIP Kabupaten
CC
C 0
H a l a m a n | 58
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
1.2. Tersedianya Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM)
Tersedia Ada 100
1.3. Meningkatnya angka perolehan Nilai Standar Pelayanan Minimal
55,00 51,84 -6,095
1.4. Tersedianya Analisis Jabatan
Tersedia Ada 100
1.5. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA (Qanun)
1.0 Dokumen Ada 100
1.6. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/ PERKADA (Qanun)
1.0 Dokumen Ada 100
1.7. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA (Perbup)
1.0 Dokumen Ada 100
1.8. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
345 Program 189 Program
54,78
1.9. Tersedianya Buku “Kabupaten Dalam Angka “
Tersedia Ada 100
1.10. Tersedianya Buku “PDRB Kabupaten”
Tersedia Ada 100
1.11. Cakupan peningkatan prestasi Olah Raga
70% 72,72% 103,88
Rata-rata Nilai Capaian Kinerja 77,51
3.2.1. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Perbaikan Tatakelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien adalah :
Meningkatnya Nilai Perolehan LAKIP Kabupaten, untuk
capaian indikator kinerja ini berdasarkan Surat
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor B/281/D.I
PANRB/01/2016 Tanggal 20 Januari 2016 Perihal Hasil
H a l a m a n | 59
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2015 nilai LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya hanya
memperoleh nilai 35,88 dengan tingkat akuntabilitas C,
sehingga target CC tidak dapat tercapai dengan capaian
kinerja sebesar 0%.
Tabel III.4 Rincian Penilaian
Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 -2015
No Komponen Yang Dinilai 2014 2015
Bobot Nilai Bobot Nilai
a Perencanaan Kinerja 35 16,01 30 13,34
b Pengukuran Kinerja 20 7,78 25 6,05
c Pelaporan Kinerja 15 6,31 15 5,51 d Evaluasi Internal 10 1,30 10 3,85
e Capaian Kinerja 20 9,17 20 7,13
Nilai Hasil Evaluasi 100 40,57 100 35,88
Tingkat Akuntabilitas Kinerja C C Sumber Data : PERMENPAN – RB, Tahun 2015
Laporan Hasil Evaluasi (LHE) tersebut
merekomendasikan beberapa hal mendasar yang perlu
dilakukan perbaikan, yaitu:
1. Memperbaiki kualitas perencanaan kinerja.
2. Memperbaiki kualitas pengukuran kinerja.
3. Memperbaiki kualitas pelaporan kinerja
4. Memperbaiki sistem evaluasi kinerja internal.
5. Memastikan bahwa berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh satuan kerja dalam rangka
mewujudkan target – target kinerja yang telah
ditetapkan tidak hanya cukup sampai capaian output
tetapi juga berorientasi pada hasil (outcome)
Tersedianya Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM), untuk
capaian indikator kinerja ini Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Daya melalui Bagian Organisasi dan Kepegawaian
pada tahun 2015 telah mengambil sampel Indeks
Kepuasaan Masyarakat (IKM) pada 26 (dua puluh enam)
H a l a m a n | 60
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Unit Pelayanan (UP) dengan mengukur 14 (empat belas)
unsur pelayanan, sehingga target tersedianya dokumen
IKM dapat dicapai dengan capaian kinerja sebesar 100%.
Tabel III.5 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
pada Unit Pelayanan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015
No Unit Layanan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
KET 2014 2015
Nilai IKM
Mutu Pelayaan
Nilai IKM
Mutu Pelayaan
1 2 3 4 5 6 7
1 Bag. Kesejahteraan Rakyat - - 71,20 Baik 71,20
2 Bag. Keistimewaan Aceh - - 71,91 Baik 71,91
3 Puskesmas Kuala Batee 74,46 Baik 71,12 Baik -3,34
4 Puskesmas Jeumpa 75,79 Baik 75,67 Baik -0,12
5 Puskesmas Susoh 76,22 Baik 63,31 Baik -12,91
6 Puskesmas Blangpidie 75,38 Baik 74,34 Baik -1,04
7 Puskesmas Tangan – tangan 76,73 Baik 79,60 Baik 2,87
8 Puskesmas Manggeng 72,76 Baik 64,93 Baik -7,83
9 SDN Pasar Kota Bahagia 73,80 Baik 74,17 Baik 0,73
10 SMPN Kuala Batee 72,54 Baik 74,08 Baik 1.54
11 SMPN Jeumpa 80,41 Baik 77,52 Baik -2,89
12 SDN Pante Geuluempang 86,23 Sangat Baik 74,11 Baik -12,12
13 SMPN 2 Susoh 78,92 Baik 75,04 Baik -3,88
14 SDN Panjang Baru 73,86 Baik 72,22 Baik -1,64
15 SMPN 3 Blangpidie 75,06 Baik 75,01 Baik -0,05
16 SDN 1 Blangpidie 78,30 Baik 78,40 Baik 0,1
17 SMPN 1 Tangan – tangan 75,67 Baik 68,23 Baik -7,44
18 SDN 1 Adan 77,75 Baik 82,51 Sangat Baik 4,76
19 SMPN 3 Manggeng 76,89 Baik 75,45 Baik -1,44
20 SDN 2 Manggeng 78,38 Baik 74,44 Baik -3,94
21 Kantor Camat Kuala Batee 75,77 Baik 71,12 Baik -4,65
22 Kantor Camat Jeumpa 62,87 Baik 75,67 Baik 12,8
23 Kantor Camat Susoh 68,85 Baik 70,70 Baik 1,85
24 Kantor Camat Blangpidie 72,21 Baik 73,12 Baik 0,91
25 Kantor Camat Tangan – tangan 66,51 Baik 66,08 Baik -0,43
26 Kantor Camat Manggeng 77,23 Baik 66,47 Baik -10,76 Sumber Data : Bagian Organisasi dan Kepegawaian SetdaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
H a l a m a n | 61
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Meningkatnya angka perolehan Nilai Standar Pelayanan Minimal (SPM), rata-rata persentase capaian penerapan
SPM Kabupaten Aceh Barat Daya untuk 6 (enam) bidang
urusan pada tahun 2014 adalah 40, 44% dan pada tahun
2015 sebesar 51,84%. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya menargetkan nilai sebesar 55,00%.
Tabel III.6 Rata-rata Nilai SPM Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya untuk 6 (enam) Bidang Urusan Tahun 2014 - 2015
No Realisasi SPM Bidang Urusan Nilai rata-rata dalam
2 (dua) semester 2014 (%) 2015 (%)
1 Pendidikan Dasar 88,88 77,76 2 Kesehatan 83,28 67,21 3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 23,91 80,18 4 Perumahan Rakyat 13,30 13,33 5 Sosial 33,28 20,42 6 Pemerintahan Dalam Negeri 0 52,11
Total rata-rata capaian 40,44 51,84 Sumber Data : Bagian Organisasi dan Kepegawaian SetdaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
Meskipun terjadi kenaikan nilai rata-rata perolehan SPM
khususnya pada 6 (enam) bidang urusan sebesar 11,4%
sebagaimana tertera pada tabel diatas namun tidak bisa
memenuhi apa yang telah ditargetkan oleh pemerintah
daerah. Hal ini dikarenakan masih adanya indikator
kinerja SPM yang tidak terlaporkan saat penyusunan
laporan SPM pada Bagian Organisasi dan Kepegawain
SetdaKabupaten Aceh Barat Daya.
Tersedianya Analisis Jabatan, untuk capaian indikator
kinerja ini melalui leading sector Bagian Organisasi dan
Kepegawaian SetdaKabupaten Aceh Barat Daya dan Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh
Barat Daya telah melakukan penyusunan Analisa Jabatan
(ANJAB) pada tahun 2013 yang telah disahkan dalam
bentuk Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya
sehingga target tersedia dokumen Analisis Jabatan dapat
H a l a m a n | 62
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
tercapai dengan capaian kinerja sebesar 100%. Tahun
2016 Pemeritah Kabupaten Aceh Barat Daya melalui
Bagian Organisasi dan Kepegawaian akan melakukan
penyempurnaan Analisa Jabatan berdasarkan peraturan
perundangan – undangan yang berlaku.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA (Qanun), untuk capaian
indikator kinerja ini Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Barat Daya telah
menyusun dan telah disahkannya dengan Peraturan
Bupati Nomor 10 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Aceh Barat Daya Tahun 2005-2025, sehingga target 1
(satu) dokumen dapat tercapai dengan capaian kinerja
sebesar 100%.
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah
ditetapkan dengan PERDA/PERKADA (Qanun), untuk
capaian kinerja ini dengan target tersedianya 1 (satu)
dokumen dapat dicapai sebesar 100%. Adapun RPJMD
yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA (QANUN)
tertuang dalam Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor
2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012 –
2017.
Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA (PERBUP), bahwa dalam
rangka pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten
Aceh Barat Daya sesuai dengan pasal 26 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang
H a l a m a n | 63
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Kerja Pembangunan Daerah. Dengan berpedoman pada
kedua peraturan tersebut diatas, maka Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya telah menetapkan Peraturan
Bupati Aceh Barat Daya Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya
Tahun 2016. Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten
(RKPK) merupakan dokumen visi, misi dan program Bupati
yang telah ditetapkan dalam RPJMK ke dalam program
kegiatan Pembangunan Tahunan Kabupaten dengan
menguraikan program kedalam kegiatan untuk
dilaksanakan pada tahun 2016, dengan usulan dana yang
bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten (APBK) serta dana otonomi khusus. Target
Sasaran dari indikator ini adalah tersedianya dokumen
Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan
PERKADA (PERBUP) dengan capaian 100%.
Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD.
Pencapaian Target indikator kinerja ini tidak dapat diukur
karena target persentase Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD yang tertera dalam dokumen RPJMK
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah 0 (nol) persen . Namun
demikian untuk tahun 2015, jumlah program yang
terdapat dalam RKPK sebanyak 189 program dari 345
program yang terdapat dalam RPJMK 2012 -2017 atau
dengan kata lain sebanyak 54,78%. Adapun program
program - program yang terdapat dalam RKPK Tahun 2015
adalah berikut ini :
Tabel III.7 Nama Program RPJMK yang Tertampung Dalam RKPK Tahun 2015
NAMA PROGRAM NAMA PROGRAM 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
(Sembilan) Tahun 3. Program Pendidikan Menengah
96. Program Peningkatan Kehidupan Beragama
97. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
H a l a m a n | 64
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
NAMA PROGRAM NAMA PROGRAM 4. Program Pendidikan Luar Biasa 5. Program Pendidikan Non Formal 6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan 7. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan 8. Program Peningkatan Mutu Pendidikan
dan Sumber Daya Manusia 9. Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan 10. Program Pendidikan Tinggi 11. Program Peningkatan Peran Serta
Kepemudaan 12. Program peningkatan SMK Bisa 13. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 14. Program Pengadaan/Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
15. Program Pengadaan/ Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu serta Jaringannya
16. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
17. Program Regulasi Pelayanan Kesehatan 18. Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak Balita 19. Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak 20. Program Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan 21. Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular 22. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 23. Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan BLUD 24. Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia 25. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 26. Program Pengawasan Obat dan Makanan 27. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 28. Program Desa Siaga 29. Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat 30. Program Pengembangan Lingkungan
Sehat 31. Program Penyelenggaraan Kesehatan
Dasar 32. Program Pengembangan Obat Asli
Indonesia 33. Program Pendidikan Kedinasan 34. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
98. Program Pendidikan Politik Masyarakat 99. Program Peningkatan Wawasan
Kebangsaan 100. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebinamargaan 101. Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan 102. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan 103. Program Pembangunan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
104. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
105. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 106. Program Pembangunan Sarana dan
Prasarana Perhubungan 107. Program Peningkatan Kelaikan
Pengoperasian Kendaraan 108. Program Pembangunan Sarana dan
Prasarana Fasilitas Udara 109. Program Pengembangan Komunikasi
Informasi dan Media Masa 110. Program Kerjasama Informasi dan Media
Masa 111. Program Eksplorasi Mineral, Batuan dan
Batu Bara 112. Program Pengeboran Air Bawah Tanah 113. Program Pengendalian dan Pengamanan
Bandara 114. Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan 115. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir 116. Program Pengembangan Sistem
Penyuluhan Perikanan 117. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan 118. Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian 119. Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak 120. Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan 121. Program Pegembangan Budidaya
Perikanan 122. Program Pemberdayaan Masyarakat
dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan
123. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
H a l a m a n | 65
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
NAMA PROGRAM NAMA PROGRAM Daya Aparatur
35. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
36. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Kehumasan dan Protokol
37. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
38. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
39. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 40. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas
PNS 41. Program Penataan Daerah OtonomiBaru 42. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
43. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
44. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Kabupaten
45. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
46. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan
47. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
48. Program Penguatan Kelembagaan Pengarus utamaan Gender danAnak
49. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
50. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/arsip Daerah
51. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
52. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
53. Program Pengembangan Data/Informasi 54. Program Kerjasama Pembangunan 55. Program Pengembangan Wilayah
Perbatasan 56. Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
57. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
58. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
59. Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
124. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan/Peternakan
125. Program Peningkatan Ketahanan Pangan 126. Program Pembinaan dan Penertiban
Industri Hasil Hutan 127. Program Pengembangan Perikanan
Tangkap 128. Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan 129. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 130. Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan 131. Program Pemberdayaan Masyarakat
dalam Pengawasan dan pengendalian Sumberdaya Kelautan
132. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Perkiraan Iklim Laut
133. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
134. Program Pengembangan dan Peningkatan Penyuluhan
135. Program Pengolahan Up Dating dan Analisa Data Statistik Kelautan dan Perikanan
136. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK dan Sistem Produksi Industri
137. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
138. Program Penataan Struktur Industri Baru 139. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah 140. Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
141. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
142. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
143. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
144. Program Kerjasama Informasi Media Masa 145. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat 146. Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi 147. Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah 148. Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi 149. Program Peningkatan Iklim Investasi dan
RealisasiInvestasi
H a l a m a n | 66
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
NAMA PROGRAM NAMA PROGRAM 60. Program Perencanaan Pembangunan
Daerah Rawan Bencana 61. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa 62. Program Koordinasi Lintas Sektoral dan
Pemantapan Kesadaran Masyarakat tentang Hak dan Kewajiban
63. Program Penelitian Dan Pengembangan Daerah
64. Program Inventarisasi Hasil Pengawasan Secara Berkala
65. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
66. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Des
67. Program Penciptaan dan Pengembangan Sistem Kadernisasi Pemimpin Organisasi Pemuda
68. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
69. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
70. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
71. Program Penataan Administrasi Kependudukan
72. Program Pengembangan SDM dan PeningkatanKinerja
73. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam
74. Program TanggapDarurat Sarana dan Prasarana
75. Program Penanggulangan Bencana Kabupaten
76. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
77. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
78. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
79. Program Peningkatan Keluarga Berencana 80. Program Pelayanan Kontrasepsi 81. Program Pembinaan Peran Serta
Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
82. Program Promosi kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat
83. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
84. Program Pengembangan Bahan Informasi
150. Program Penyelenggaraan Jaminan Sosial 151. Program Pembinaan dan Pengawasan
Bidang Pertambangan 152. Program Pengawasan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
153. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
154. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
155. Program Pengendalian, Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
156. Program Pembinaan Pengembangan Bidang Ketenaga listrikan
157. Program Pemanfaatan Energi Terbaharukan
158. Program dan Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
159. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup
160. Program Perlindungan Konservasi Hutan 161. Program Pengembangan Dakwah dan
Peribadatan 162. Program Peningkatan Institusi
Kelembagaan Majelis Adat Aceh 163. Program Pengembangan Sumber Daya
Syariat Islam 164. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan (KDRT) 165. Program Peningkatan Peranserta
Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
166. Program Bina HukumSyariat Islam 167. Program Pembinaan dan Kemaslahatan
Umat 168. Program Peningkatan Pemahaman dan
Pengamalan Agama 169. Program Pembinaan Lembaga Sosial dan
Keagamaan 170. Program Pembangunan Sarana dan
Prasarana Dayah 171. Program Pemberdayaan Santri Dayah 172. Program Sumber Daya Keagamaan 173. Program Pengembangan Wawasan Zakat 174. Program Peningkatan Kehidupan
Beragama 175. Program Pengembangan Wilayah
Transmigrasi 176. Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial 177. Program Ketahanan dan Pemberdayaan
H a l a m a n | 67
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
NAMA PROGRAM NAMA PROGRAM Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
85. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
86. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu- PADU
87. Program Penataan Peraturan Perundang Undangan
88. Program Bantuan Hukum dan PenyelesaianSengketa
89. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
90. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
91. Program Pemerintahan Mukim dan Gampong
92. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Korpri
93. Program Peningkatan Kesejahteraan Anggota Korpri Yang Aktif dan Memasuki Purna Tugas
94. Program Pembinaan Olah raga, Seni dan Budaya Korpri
95. Program Pembinaan Mental dan Rohani Bagi Anggota Korpri
Keluarga 178. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Desa 179. Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata 180. Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata 181. Program Pengembangan Kemitraan 182. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 183. Program Pengembangan Kerjasama
Pengelolaan Kekayaan Budaya 184. Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
185. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
186. Program Peningkatan Kualitas, Produktifitas dan Pemagangan Tenaga Kerja
187. Program Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
188. Program Peningkatan Kelembagaan Sosial Masyarakat
189. Program Bantuan Masa Panik dan Pengumpulan Dana Sosial
Tersedianya Buku “Kabupaten Dalam Angka “, untuk
merealisasikan capaian indikator kinerja ini, BAPPEDA
bekerjasama dengan BPS Kabupaten Aceh Barat Daya
telah menerbitkan Buku Aceh Barat Daya Dalam Angka
Tahun 2015. Buku ini merupakan publikasi dari buku
sejenis tahun sebelumnya dan merupakan seri penerbitan
yang menyajikan data dari berbagai aspek sosial dan
ekonomi di Kabupaten Aceh Barat Daya, Buku Aceh Barat
Daya Dalam Angka Tahun 2015 menguraikan tentang
Geografi, Pemerintahan, Penduduk dan Tenaga Kerja,
Sosial, Pertanian, Industri, Perdagangan, Perhubungan dan
Transmigrasi, Keuangan dan Pendapatan Regional, maka
target sasaran dari indikator ini tersedia maka capaian
kinerja indikator ini adalah 100%.
H a l a m a n | 68
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tersedianya Buku “PDRB Kabupaten”, Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya menerbitkan buku PDRB
Kabupaten Aceh Barat Daya setiap tahunnya. untuk tahun
2015 Kabupaten Aceh Barat Daya menerbitkan buku PDRB
yang memuat informasi tentang : 1. Methode Estimasi dan Sumber Data
Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga
Pengeluaran konsumsi akhir LNPRT
Pengeluraran konsumsi akhir pemerintah
Pembentukan modal tetap Bruto
Perubahan inventori
Ekspor impor
2. Tinjauan perekonomian berdasarkan PDRB menurut
pengeluaran.
Tinjauan agregat PDRB menurut pengeluaran
Konsumsi rumah tangga
Konsumsi lembaga non-profit yang melayani
rumah tangga (LNPRT)
Konsumsi pemerintah
Pembentukuan modal tetap bruto
Perubahan inventori
Ekspor barang dan jasa luar negeri
Impor luar negeri
Ekspor dan impor antar daerah
Cakupan Peningkatan Prestasi Olah Raga, Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi Peningkatan Prestasi Olah Raga
= Jumlah medali tahun 2015 - Jumlah
medali tahun 2014 X 100% Jumlah medali tahun 2014
= 19 -14 X 100% 14
= 72,72% Dan
H a l a m a n | 69
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
% Capaian Peningkatan Prestasi Olah Raga
= % Realisasi X 100% % Target
= 72,72% X 100% 70
= 103,88 % Untuk capaian indikator kinerja ini Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga sebagai dinas yang
bertanggung jawab langsung telah berusaha dengan
melakukan pembinaan – pembinaan atlit dengan seluruh
element terkait seperti KONI sehingga pada tahun 2015
terjadi peningkatan dalam perolehan medali pada setiap
perlombaan, sebagaimana tabel berikut :
Tabel III.8 Nama Event dan Prestasi Berbagai Cabang Olahraga
Tahun 2014 No Nama/Event/
Perlobaan Cabang Olah Raga
yang diikuti Medali
1. Popda Ke XIII Taekwondo 1 Perunggu 2. Popda Ke XIII Atletik 1 Perunggu
3. Popda Ke XIII Silat 1 Perak 2 Perunggu
4. Popda Ke XIII Karate 1 Perunggu 5. Kejuaran Pora Anggar 2 Perak
6. Kejuaraan Nasional Anggar 1 Emas 2 Perak
Sumber : Disbudparpora Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015
Tabel III.9 Nama Event dan Prestasi Berbagai Cabang Olahraga
Tahun 2015 No Event/Cabang Juara Tingkat
1. Open Turnamen Anggar Se-Sumatera Wali Kota Pekan Baru Cup Sabel Putri III Pekan Baru
2. Kualifikasi PON XIX dan Kejuaraan Anggar Nasional Anggar Tahun 2015 Sabel Beregu Putri
III Bandung
3. Open Turnamen Taekondo KIDS Dandim 0101/ BS Cup II Tahun 2015 I Banda Aceh
4. Catur O2SN Tingkat Provinsi Aceh I Banda Aceh
5. Pancak Silat O2SN Tingkat SMA Tahun 2015 Kelas Laga I Banda Aceh
6. Atletik Paralimpic Game Se-Aceh Tolak Peluru Putra I Banda Aceh
7. Renang Putra Paralimpic Game Se-Aceh I Banda Aceh
H a l a m a n | 70
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Event/Cabang Juara Tingkat
8. Atletik Paralimpic Game Se-Aceh Lompat Jauh Putri I Banda Aceh
9. I M I Motor Sport Tahun 2015 II Provinsi Aceh
10. I M I Motor Sport Tahun 2015 II Provinsi Aceh
11. Open Turnamen Taekwondo Sulaiman Cup I Aceh Besar II Aceh Besar
12. Open Turnamen Sulaiman Cup I Aceh Besar II Aceh Besar
13. Karate Seleksi Olimpiade O2SN SMA Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2015 II Provinsi Aceh
14. Open Turnamen Bulu Tangkis Se-Sumatera Piala Bupati Aceh Barat Daya Tahun 2015 II Se-Sumatera
15. Bulu Tangkis O2SN Provinsi Aceh Tahun 2015 Tunggal Remaja Putra II Provinsi Aceh
16. Atletik Paralimpic Game Se-Aceh Lari 100 m Putri II Banda Aceh
17. Catur O2SN Tingkat SMA Se-Aceh Tahun 2015 II Blangpidie
18. Pancak Silat O2SN Tingkat SMA Tahun 2015 III Banda Aceh
19 Taekwondo Open Turnamen Sulaimman Cup I Tahun 2015 III Aceh Besar
Sumber data : Disbudparpora Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015
Dari rumusan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa terjadi peningkatan capaian kinerja dari yang
ditargetkan sebesar 72,72% dengan capaian indikator
sebesar 103,88%. Ini dikarenakan selama tahun 2015
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
bersama KONI dan unsur – unsur terkait lainnya telah
berhasil melakukan pembinaan secara intensif terhadap
atlit – atlit daerah.
Sasaran. 2 Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 67,33 %
Secara keseluruhan Meningkatnya kinerja dan pelayanan
kepada masyarakat SEDANG, Pencapaian Kinerja Sasaran strategis
tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai
berikut :
H a l a m a n | 71
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.10 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
2 Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat
2.1.
% Penduduk yang telah memiliki e-KTP
50 40 80
2.2.
Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran (%)
80 68,08 122,86
2.3.
Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Terhadap Akseptor KB
0,01 0,009 90
2.4.
Rasio Tenaga Penyuluh Pertanian terhadap Luas Areal Persawahan
0,15 0.0085 5,67
2.5.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, Ketentraman, Keindahan ) di Kabupaten (%)
100 100 100
2.6. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran (%)
25 38,04 -52,16
2.7. % Korban Bencana yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat
80 100 125
Rata-rata nilai Capaian Kinerja 67,33
3.2.2. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat adalah :
Persentase Penduduk yang telah memiliki e-KTP. Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi penduduk yang telah memeliki e-KTP
= Jumlah Penduduk berusia > 17 atau
yang telah menikah dan memiliki e-KTP X 100% Jumlah seluruh Penduduk berusia > 17 atau yang telah menikah
= 43.298 Jiwa X 100% 108.288 Jiwa
= 40% Dan
H a l a m a n | 72
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
% Capaian penduduk yang telah memeliki e-KTP
= % Realisasi
X 100% % Target
= 40 % X 100% 50 %
= 80 %
Dari kedua rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa
penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya yang telah memiliki
e-KTP hingga tahun 2015 hanya 40% dari jumlah
keseluruhan penduduk. Hal ini tidak sesuai dengan target
dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yaitu sebesar
50% hingga capaian indikator ini hanya 80%. Kendala yang
sering terjadi adalah masih minimnya blangko e-KTP yang
dikirimkan dari pemerintah pusat, minimnya alat cetak
dan rekam e-KTP di kecamatan dan masih kurangnya SDM
yang handal per kecamatan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya.
Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran (%),
Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan kepemilikan akta kelahiran
=
Jumlah penduduk lahir yang memperoleh akta kelahiran di tahun
yang bersangkutan X 100% Jumlah kelahiran di tahun yang
bersangkutan
= 1.835Jiwa X 100% 2.695 Jiwa
= 68,08% Dan
% Capaian cakupan kepemilikan akta kelahiran
= % Realisasi
X 100% % Target
= 68,08% X 100% 80 %
= 85,1%
Tahun 2015 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Aceh Barat Daya telah menerbitkan 6.639 Akta
Kelahiran. Dari jumlah tersebut diperuntukan bagi bayi
yang lahir pada tahun 2015 sebanyak 1.835 Akta
Kelahiran, sisanya merupakan akta untuk penduduk yang
H a l a m a n | 73
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
lahir sebelum tahun 2015. Dari data tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa hanya 68,08% dari jumlah
keseluruhan kelahiran pada tahun 2015 yang berjumlah
2.695 jiwa bayi lahir hidup. Kendala yang dihadapi dalam
pencapaian indikator ini adalah selain kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya
membuat/mengurus Akta kelahiran bagi seorang
penduduk, juga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
sering kehabisan blangko dan harus menunggu dari pusat.
Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Terhadap Akseptor KB,
Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Terhadap Akseptor KB
=
Jumlah tenaga PPKBG
X 100% Jumlah Akseptor KB
= 132 Orang X 100% 14.062 Pasangan
= 0,009% Dan
% Capaian Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Terhadap Akseptor KB
=
% Realisasi X 100% % Target
= 0,009% X 100% 0,01 %
= 90%
Perolehan berdasarkan rumusan diatas adalah
0,009% untuk persentase realisasi dan 90% untuk
persentase capaian. Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB
aktif ini tersebar di 9 (Sembilan) kecamatan dan 132
(seratus tiga puluh dua) desa. Tiap desa hanya terdiri dari
1 orang pendamping atau yang biasa juga disebut dengan
Petugas Pendampingan Keluarga Berencana Gampong
(PPKBG). Jumlah tersebut masih sangat minim jika
dibandingkan dengan jumlah akseptor KB yang ada. Hal ini
H a l a m a n | 74
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
menjadi salah satu faktor penyebab kurang maksimalnya
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di
pedesaan.
Rasio Tenaga Penyuluh Pertanian terhadap Luas Areal
Persawahan, Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi rasio tenaga penyuluh pertanian terhadap luas persawahan
=
Jumlah seluruh tenaga penyuluh pertanian X 100%
Luas areal persawahan keseluruhan
= 95 petugas X 100% 11.178 Ha
= 0,0085% Dan
% Capaian rasio tenaga penyuluh pertanian terhadap luas persawahan
=
% Realisasi X 100% % Target
= 0,0085% X 100% 0,15 %
= 5,67%
Berdasarkan rumusan realiasi dan capaian diatas dapat
terlihat bahwa masih rendahnya jumlah tenaga penyuluh
jika dibandingkan dengan luas areal persawahan yaitu
0,0085% dan capaian 5,67%. untuk mencapai tujuan
daerah menjadi salah satu lumbung pangan di daerah
barat selatan, maka salah satu yang hendaknya dibenahi
oleh pemerintah daerah adalah keberadaan tenaga
penyuluh pertanian sebagai ujung tombak. Mengingat
luasnya areal pertanian/persawahan seluas 11.178 Ha
yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat Daya dibanding
ketersediaan Tenaga Penyuluh Pertanian sebanyak 95
petugas yang tersebar pada 132 Desa definitif dalam 9
(sembilan) Kecamatan tidaklah sebanding.
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,
Keterntraman, Keindahan) di kabupaten Rumusan Realisasi dan capaian
H a l a m a n | 75
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
% Realisasi Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(Ketertiban, Keterntraman, Keindahan) di kabupaten
=
pelanggaran K3 yang terselesaikan
X 100% Jumlah pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat dan
terindentifikasi oleh SATPOL PP
= 39 Pelanggaran X 100% 39 Pelanggaran
= 100 % Dan
% Capaian Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(Ketertiban, Keterntraman, Keindahan) di kabupaten
=
% Realisasi X 100%
% Target
= 100 % X 100% 100 %
= 100 %
Penertiban pelanggaran K3 merupakan penegakan
PERDA dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan
Peraturan Bupati) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyelesaikan setiap
terjadi pelanggaran PERDA dan/atau Peraturan Kepala
Daerah (Qanun dan Peraturan Bupati) yang dilakukan oleh
warga masyarakat, badan hukum maupun aparat
pemerintah baik pelanggaran PERDA dan/atau Peraturan
Kepala Daerah (Qanun dan Peraturan Bupati) yang
dilaporkan oleh masyarakat maupun yang dipantau oleh
anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
Tabel III.11
Data Jenis Pelanggaran K3 pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
No Uraian
Jumlah Pelanggaran
yang di laporkan
Jumlah Pelanggaran
yang terselesaikan
Nomor dan Perihal
PERDA/Qanun yang dilanggar
1 Penertiban PNS 12 12 PP No.53 tahun 2010/Disiplin PNS
2 Penertiban Hewan 8 8 Qanun No.2 tahun 2008/Penertiban Hewan
3 Penertiban Pasar 12 12 PERDA No.3
H a l a m a n | 76
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No Uraian
Jumlah Pelanggaran
yang di laporkan
Jumlah Pelanggaran
yang terselesaikan
Nomor dan Perihal
PERDA/Qanun yang dilanggar
tahun 2007/Penertiban Pasarta
4 Galian. C 7 7 Qanun No.9 Tahun 2009/Penertiban Galian C
Total 39 39 Sumber Data : Satpol PP & WH Kabupaten Aceh Barat Daya, Tahun 2015
Penyelesaian pelanggaran PERDA dan/atau
Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan Peraturan Bupati)
oleh Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja
yaitu tindakan Preventif Non Yustisial sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur
Satuan Polisi Pamong Praja. Apabila pelanggaran terhadap
PERDA dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan
Peraturan Bupati) mengandung unsur pidana dan daerah
tersebut telah memiliki PPNS, Satuan Polisi Pamong Praja
dapat meneruskan proses hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Menurut perhitungan dari rumusan
dan realisasi diatas didapatkan nilai 100% untuk realisasi
dari 39 pelanggaran dan 100% untuk capaian indikator
kinerja, karena dari 39 pelanggaran yang ada dapat
terselesaikan keseluruhannya oleh Satuan Polisi Pamong
Praja dan WH Kabupaten Aceh Barat Daya.
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran,
Tabel III.12 Data Luas dan Cakupan Pelayanan WMK Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
No.
Kecamatan Luas (Km2) WMK
Luas Per
WMK (Km2)
Cakupan Rata2
Pelayan per WMK
(%)
Rata2 WMK
Kabupaten (%)
1 Babahrot 528,28 WMK.III Pos Kuala
Batee 1.072,39 16,47
38,04 2 Kuala Batee 176,99
H a l a m a n | 77
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No.
Kecamatan Luas (Km2) WMK
Luas Per
WMK (Km2)
Cakupan Rata2
Pelayan per WMK
(%)
Rata2 WMK
Kabupaten (%)
3 Jeumpa 367,12
4 Susoh 19,05 WMK.II Pos Blang
Pidie (induk)
536,25 32,94 5 Blangpidie 473,68
6 Setia 43,92
7 Tangan-Tangan 132,91 WMK.I Pos Manggeng 273 64,71 8 Manggeng 40,94
9 Lembah Sabil 99,15
Total 1.882,05 -
Untuk menghitung cakupan indikator berdasarkan
rumus diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan dari
jumlah sebanyak armada 7 (tujuh) unit dan jumlah WMK 3
(tiga) wilayah diperoleh angka realisasi rata-rata sebesar
114.12 Km2, ,hal ini masih sangat jauh dari target nasional
sebesar 176,26Km2, untuk itu dalam pencapaian target
indikator pada tahun selanjutnya dapat lebih ditingkatkan
dengan menambah jumlah Pelayanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK) sebanyak 2 (dua) WMK, sesuai dengan
target nasional 25% cakupan pelayanan WMK kabupaten.
Hal ini kedepan tentunya menjadi bahan
pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
dalam hal peningkatan mutu dan layanan respon
penanggulangan bencana kebakaran seperti
pembangunan/penambahan sebanyak 2 WMK berikut 2
(dua) unit Pos Pembantu Pemadam Kebakaran pada
masing-msing WMK, penambahan petugas pemadam
kebakaran serta peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah/Petugas Pemadam Kebakaran dengan kegiatan
Pelatihan/sertifikasi Pemadam Kebakaran, hal ini tentunya
akan menambah nilai tambah profesionalitas petugas
pemadam kebakaran yang berkorelasi dengan semakin
pendeknya waktu tanggap respon bencana kebakaran di
masa-masa yang akan datang.
H a l a m a n | 78
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Persentase Korban Bencana yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat,
Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi korban bencana yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat
=
Jumlah korban bencana yang terbantu X 100% Jumlah korban bencana kebarakan secara keseluruhan
= 20.875 Jiwa X 100% 20.875 Jiwa
= 100 % Dan
% Capaian korban bencana yang menerima bantuan selama masa tanggap darurat
=
% Realisasi X 100% % Target
= 100 % X 100% 80 %
= 125 %
Tahun 2015 jumlah korban bencana sebanyak
20.875 jiwa yang terdiri dari korban bencana banjir/tanah
longsor, angin topan/kencang dan kebakaran dan dapat
terbantu masa tanggap daruratnya secara keseluruhan.
Berdasarkan hitungan rumusan realisasi dan capaian
diatas maka didapat angka realisasi sebesar 100% dan
capaian sebesar 125%.
Hal ini tentunya dapat dicapai dengan
terintegrasinya seluruh instansi penanggulangan bencana
daerah Kabupaten Aceh Barat Daya seperti Badan
Penanggulangan Bencana Kabupaten, Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, TNI, POLRI, SAR, PMI, RAPI,
TAGANA serta tenaga Swadaya /sukarelawan /instansi
penanggulangan bencana lainnya yang tentunya didukung
oleh sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang
tersedia pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya,
penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut dapat
diselenggarakan serta tetap menjadi perhatian penuh oleh
pemerintah dan masyarakat terutama pada masa tanggap
H a l a m a n | 79
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
darurat. Dengan menganut azas “setiap warga negara wajib
mendapatkan perlindungan akibat bencana dari
pemerintah” maka Pemerintah daerah beserta masyarakat
serta instansi/organisasi lainnya segera memberikan
bantuan masa panik berupa sandang, pangan sebagai
kebutuhan dasar pada korban bencana serta tindakan-
tindakan darurat lainnya yang dianggap perlu segera
dilakukan seperti perbaikan sarana dan prasarana umum
vital lainnya guna untuk normalnya kembali kehidupan
masyarakat pasca bencana. Guna untuk lebih optimalnya
kembali penyelenggaraan penanggulangan bencana di
daerah, kedepan perlu dilakukan peningkatan ketersediaan
sumberdaya baik personil maupun sarana dan prasarana
pendukung lainnya dalam penanggulangan bencana, selain
itu paradigma lama penanggulangan bencana yakni
penanganan darurat bencana dewasa ini telah dialihkan
dan lebih dititik beratkan pada pemantapan kesiapsiagaan
dan pencegahan masyarakat dalam menghadapi bencana
merupakan prioritas untuk dapat lebih ditingkatkan
dimasa-masa yang akan datang.
Sasaran. 3 Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 93,67 %
Secara keseluruhan sasaran strategis Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA memperoleh skala penilaian SANGAT BAIK Pencapaian Kinerja Sasaran strategis tersebut diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
H a l a m a n | 80
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.13 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
3 Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA
3.1.
Hasil audit BPK dengan opini terbaik
WTP
WDP 71
3.2.
Menurunnya penyimpangan terhadap anggaran
35% 32% 91
3.3. Jumlah Auditor Bersertifikasi
5 5 100
3.4.
Tersedianya Website Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
Tersedia Ada 100
3.5.
Tersedianya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) online
Tersedia Ada 100
3.6. Tersedianya buku berita daerah dan lembaran daerah
Tersedia Ada 100
Rata –rata nilai capaian nilai kinerja 93,67
3.2.3. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya pemerintah yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA adalah:
Hasil audit BPK dengan opini terbaik, capaian indikator
ini oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), ada
7 (tujuh ) pengecualian yang diberikan oleh BPK-RI untuk
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya Dalam Laporan BPK-RI Nomor
6.A/LHP/XVIII.BAC/04/2015 tanggal 10 April 2015
sebagai berikut : 1. Kasbon tahun 2003 s.d 2010 yang belum diselesaikan
2. Kas dibendahara pengeluaran
3. Kas dibendahara pengeluaran lainnya
4. Piutang lainnya
5. Persediaan
6. Investasi non permanen
H a l a m a n | 81
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
7. Aset tetap
Dari tujuh pengeculian dalam opini BPK-RI terhadap
laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya sebanyak 5 (lima) pengecualian atau 71% sudah
ditindak lanjuti melalui MPTG-R yaitu :
1. Kasbon tahun 2003 s.d 2010
2. Kas di bendahara pengeluaran
3. Piutang Lainnya
4. Investasi non permanen
5. Aset tetap
Sedangkan untuk penyelesaian Kas di bendahara
pengeluaran lainnya dan Persediaan dalam proses
penyelesaian. Dalam penyelesaian kedua hal tersebut
masih terdapat kendala antara lain :
1. Masih rendahnya SDM dalam pengelolaan Keuangan
Daerah
2. Kurangnya minat SKPK dalam menindaklanjuti
rekomendasi hasil pengawasan.
Untuk mengatasi kendala tersebut Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya perlu melakukan beberapa hal, yaitu :
1. Peningkatan SDM dalam pengelolaan Keuangan
Daerah.
2. Sosiliasi tentang pentingnya menindaklanjuti setiap
rekomendasi hasil pengawasan
Menurunnya Penyimpangan Terhadap Anggaran,
Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi menurunnya penyimpangan terhadap anggaran
=
(Jumlah Orbik tahun (X)) – (Jumlah Orbik tahun (X-1) ) X 100%
(Jumlah Orbik tahun (X-1) )
= 443 – 653 X 100% 653
= - 32,16 % ( tanda -, berarti terjadi penurunan Dan
H a l a m a n | 82
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
% Capaian menurunnya penyimpangan terhadap anggaran
=
% Realisasi X 100% % Target
= 32,16 % X 100% 35 %
= 91 %
Berdasarkan rumusan diatas dapat di artikan
bahwa target pelaksanaan pengawasan terhadap 40 Objek
Pemeriksaan tercapai 100% sesuai dengan PKPT tahun
2015. Pada tahun 2014 ada sebanyak 653 rekomendasi
yang harus ditindaklanjuti sedangkan pada tahun 2015
terdapat 443 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh
Objek Pemeriksaan sehingga ada penurunan
penyimpangan terhadap anggaran sebanyak 210
penyimpangan atau realisasi 32,16% dan 91% capaian dari
target yang telah ditetapkan.
Jumlah Auditor yang Bersertifikasi,
Rumusan Realisasi dan capaian
Realisasi jumlah auditor yang bersertifikasi
= Jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi + Jumlah auditor baru mendapatkan sertifikasi
= 3 Orang + 2 Orang
= 5 Orang Dan
% Capaian jumlah auditor yang bersertifikasi
=
Realisasi X 100% Target
= 5 Orang X 100% 5 Orang
= 100 %
Untuk capaian indikator ini tercapai dengan tingkat
pencapaian 100% dimana dari target sebanyak 5 auditor
bersertifikasi pada tahun 2015 tercapai 100%. Pada tahun
2014 jumlah auditor yang bersertifikasi sebayak 3 orang
H a l a m a n | 83
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
pada tahun 2015 bertambah 2 orang tenaga auditor yang
lulus sehingga sekarang sudah ada 5 tenaga auditor.
Dengan adanya tenaga auditor yang bersertifikasi sangat
mendukung fungsi pengawasan untuk mencapai
pemerintahan yang bersih. Namun demikaian untuk
memaksimalkan fungsi pengawasan masih memiliki
beberapa kendala antara lain :
1. Sulitnya mendapat kesempatan untuk mengikuti
diklat sertifikasi auditor
2. Biaya yang dibutuhkan sangat besar.
Untuk mengatasi kendala yang terjadi Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya perlu melakukan beberapa hal
antara lain :
1. Meminta penambahan kuota untuk mengikuti diklat
sertifikasi ke PUSBIN BPKP
2. Penambahan anggaran untuk Bimtek Auditor.
Tersedianya Website Pemerintah Kabupaten Aceh Barat
Daya, Untuk capaian target indikator kinerja tersebut,
pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah
menyediakan 3 (tiga ) buah website yang terdiri dari
website ( www.acehbaratdayakab.go.id ) yang dikelola oleh
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi. dan
Website ( www.humas.acehbaratdayakab.go.id ) dikelola
langsung oleh bagian humas dan protokol setdaKabupaten
Aceh Barat Daya. Sedangkan website (
www.jdih.acehbaratdayakab.go.id ) dikelola oleh bagian
hukum setdaKabupaten Aceh Barat Daya website ini
khusus mempublikasikan Peraturan Bupati dan Qanun
Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan utama disediakannya
3 (tiga) website tersebut untuk memudahkan penyebaran
informasi dan promosi daerah kepada masyarakat sehingga
memperoleh informasi yang aktual tentang kemajuan
H a l a m a n | 84
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
pembangunan daerah. Adapun kendala yang dihadapi
dalam penyebaran informasi menggunakan website
dikarenakan fasilitas internet yang kurang memadai dan
kurangnya SDM Pengelola website. Peningkatan sarana
dan prasarana serta adanya pelatihan dan bimbingan
teknis untuk pengelola website sangat diharapkan. Dengan
Target tersedia maka capaiannya indikator ini 100%.
Tersedianya Layanan Pengadaan secara Elektronik
(LPSE) online, Untuk meningkatkan efesiensi,
efektifitas,transparansi dan akuntabilitas pengadaan
barang / jasa yang dilakukan oleh pemerintah maka
dibentuklah LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya. LPSE
berfungsi sebagai penghubung antara PPK / panitia
dengan penyedia Barang/Jasa melalui aplikasi e-
procurement. e-procurement merupakan salah satu
pendekatan terbaik dalam mencegah terjadinya korupsi
dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dengan e-
procurement peluang untuk kontak langsung antara
penyedia barang/ jasa dengan panitia pengadaan menjadi
semakin kecil, lebih transparan, lebih hemat waktu dan
biaya serta dalam pelaksanaannya mudah untuk
melakukan pertanggung jawaban keuangan.
Adapun pelaksanaan e-procurement pada LPSE
Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun 2013 sampai saat
ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel III.14 Rekapitulasi Pelaksanaan Sistem Pengadaan secara Elektronik
(SPSE) pada LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya
NO TA JUMLAH PEMBERIAN USER ID JUMLAH
PAKET LELANG E-PROC
JUMLAH PAGU LELANG E- PROC PPK
ANGGOTA POKJA
PENYEDIA
1 2 3 4 5 6 7
1 2013 18 10 20 153 90.650.120.000,00
2 2014 31 10 8 259 247.829.400,000,00
3 2015 38 7 20 282 401.433.211,000,00
H a l a m a n | 85
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
NO TA JUMLAH PEMBERIAN USER ID JUMLAH
PAKET LELANG E-PROC
JUMLAH PAGU LELANG E- PROC PPK
ANGGOTA POKJA
PENYEDIA
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH 87 27 48 694 739.912.731.000,00 Sumber data : Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab. Aceh Barat Daya, Tahun 2015
e-procurement merupakan salah satu hal yang amat
penting dalam setiap implementasi e- goverment pada
hampir seluruh pemerintahan. Namun dalam hal
implementasi e-procurement masih banyak kekurangan
baik dalam hal pengelolaan, SDM, sarana dan prasarana.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi serta
meningkatkan kualitas pelayanan LPSE diantaranya :
1. Meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna
LPSE
2. Meningkatakan kualitas LPSE dari tahap basic menjadi
advanced
3. Meningkatkan/mengikuti standarisasi LPSE menuju
ISO Standar
4. Mengembangkan infrasruktur LPSE
5. Menjalankan/membuat SOP LPSE yang memadai
6. Meningkatkan SDM pengelola LPSE secara kompeten,
handal dan profesional.
Keberhasilan suatu daerah dalam menerapkan e-
procurement dalam sistem pengadaan barang dan jasa
sangat didorong oleh komitmen dan konsistensi yang tinggi
dari pimpinan daerah dalam menerapkan program program
inovatif dan dukungan sumber daya manusia yang
berkualitas dipayungi dasar hukum yang kuat serta
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. Target
indikator tersedia dapat terpenuhi dengan capaian 100%.
Tersedianya Buku Berita Daerah dan Lembaran Daerah,
Berita daerah merupakan kumpulan peraturan Bupati
H a l a m a n | 86
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
sedangkan lembaran daerah kumpulan dari qanun yang
telah disahkan. Untuk memudahkan para SKPK yang ada
di Kabupaten Aceh Barat Daya dalam mematuhi peraturan
daerah, maka Bagian Hukum setdaKabupaten Aceh Barat
Daya membukukan semua Peraturan Bupati dan Qanun
Kabupaten Aceh Barat Daya dan membagikan kepada
semua SKPK. Adapun untuk tahun 2015 buku berita
daerah telah di cetak sebanyak 24 (dua puluh empat) buku
sedangkan untuk lembaran daerah telah dicetak sebanyak
840 ( delapan ratus empat puluh) buku yang merupakan
kumpulan dari 14 (empat belas ) qanun yang telah
ditetapkan. Dengan adanya buku berita daerah dan
lembaran daerah target tersedianya buku berita daerah
dan lembaran daerah dapat terealisasi dengan capaian
100%. Manfaat buku berita daerah ini mengenal dan
mentaati peraturan yang ada sesuai dengan apa yang
diamanatkan oleh berita daerah dan lembaran daerah
tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Sasaran. 4 Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 97,5 %
Secara keseluruhan sasaran strategis Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam memiliki skala
penilaian SANGAT BAIK. Pencapaian Kinerja Sasaran strategis
tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai
berikut :
Tabel III.15 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam No SASARAN STRATEGIS
KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET KABUPATEN REALISASI CAPAIAN
(%) 4 Terciptanya sosial
budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam
4.1. Cakupan Penegakan Syariat Islam secara Kaffa (%)
50% 84% 168
4.2.
Cakupan TPA Aktif (%) 95% 100% 102
H a l a m a n | 87
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
4.3. Cakupan Pemberdayaan Dayah dan Pasantren (%)
100% 96,22% 96,22
4.4. Cakupan Peningkatan ZIS (%)
55% 60,02% 120
Rata-rata nilai capaian kinerja 97,5
3.2.4. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya sosial budaya masyarakat berdasarkan Syariat Islam adalah :
Cakupan Penegakan Syariat Islam secara Kaffah (%), Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan penegakan syariat islam secara kaffa
=
(Jumlah pelanggaran tahun(X)) – (Jumlah pelanggaran tahun (X-1) ) X 100%
(Jumlah pelanggaran tahun (X-1) )
= 31 – 204 X 100% 204
= - 84,80% ( tanda -, berarti terjadi penurunan Dan
% Capaian cakupan penegakan syariat islam secara kaffah
=
% Realisasi X 100% % Target
= 84,80% X 100% 80%
= 106 %
Penegakan Syariat Islam Secara Kaffah di Kabupaten Aceh
Barat Daya tahun 2015 telah menampakkan hasil yang
bagus dengan menurunnya tingkat pelanggaran Qanun
Syariat Islam di Kabupaten Aceh Barat Daya. Adapun
jumlah pelanggaran Qanun Syariat Islam yang tertangani
Tahun 2014 – 2015 dapat di lihat dari Tabel di bawah ini :
H a l a m a n | 88
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.16 Jenis dan Jumlah Pelanggaran di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 – 2015
No Jenis Pelanggaran Syariat
2014 2015 Jumlah
Pelanggaran Syariat
Jumlah Pelanggaran
tertangani
Jumlah Pelanggaran
Syariat
Jumlah Pelanggaran
tertangani
1.
Pelanggaran Qanun Syariat Islam No.11 Tahun 2002 tentang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam
191 191 22 22
2.
Pelanggaran Qanun Syariat Islam No.14 Tahun 2002 tentang Khalwat
13 13 9 9
Jumlah 204 204 31 31 Sumber : Dinas Syariat Islam Tahun 2015
Dari tabel diatas dan didasari oleh rumusan realisasi dan
capaian kinerja maka didapat realisasi indikator sebesar
84% dan capaian dari indikator setelah dibagi target
memperoleh hasil 106%.
Cakupan TPA Aktif (%), Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan TPA aktif
=
Jumlah TPA Aktif X 100% Jumlah TPA Keseluruhan
= 409 TPA X 100% 409 TPA
= 100 % Dan
% Capaian cakupan TPA aktif
=
% Realisasi X 100% % Target
= 100 % X 100% 98 %
= 102% Tabel dibawah ini menggambarkan jumlah TPA dan TPA
Aktif di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015.
H a l a m a n | 89
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.17 TPA Aktif di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
No Kecamatan
Jumlah Desa
Definit/ Desa
Persiapan
Jumlah TPA Aktif
Jumlah TPA Keseluruhan
Jumlah Santri
1. Babahrot 13 59 59 2.495 2. Kuala Batee 21 52 52 2.107 3. Jeumpa 13 36 36 1.335 4. Susoh 28 70 70 2.490 5. Blangpidie 20 49 49 2.317 6. Setia 6 18 18 828 7. Tangan-Tangan 13 45 45 1.809 8. Manggeng 19 49 49 1.683 9. Lembah Sabil 11 31 31 1.254
Total 144 409 409 16.732 Sumber : Badan Pembinaan Pendidikan Dayah, Tahun 2015
Jumlah Taman Pengajian Al-Quran (TPA) Aktif di
Kabupaten Aceh Barat Daya di Tahun 2015 sebanyak 409
TPA dengan Jumlah Desa 144, jumlah desa ini termasuk
desa definitif dan desa persiapan dengan Jumlah Santri
16.732 Orang, berdasarkan rumusan Realisasi dan capaian
diatas didapat nilai realisasi indikator sebesar 100% dan
capaian 102%.
Cakupan Pemberdayaan Dayah dan Pasantren (%), Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan pemberdayaan dayah dan pasantren
=
Jumlah dayah dan pasantren yang terbantu X 100%
Jumlah seluruh dayah dan pasantren
= 51 dayah/pasantren X 100% 53 dayah/pasantren
= 96,22 % Dan
% Capaian cakupan pemberdayaan dayah dan pasantren
=
% Realisasi X 100% % Target
= 96,22 % X 100% 100 %
= 96,22 % Pada tahun 2015 terjadi penambahan 2 (dua) buah
dayah/pasantren yang terdapat di kecamatan setia dan
tangan- tangan sehingga pencapain bantuan untuk dayah
H a l a m a n | 90
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
oleh badan Pembinaan pendidikan dayah tidak tercapai
sebagaimana yang telah ditargetkan, hal ini dapat terlihat
pada tabel berikut: Tabel III.18
Jumlah Dayah/ Pasantren yang Terbantu di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015
B
a
n
t
u
a
n
yang diberikan pada tahun 2015 dalam bentuk sarana dan
prasarana khususnya asrama untuk para Santri.
Dayah/Pesantren yang terbantu berjumlah 51 (lima puluh
satu) Dayah/Pesantren dari 53 (lima puluh tiga)
Dayah/Pesantren yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya
atau realisasi dan capaian indikator kinerja 96,22 %
sebagaimana yang ditunjukan oleh rumusan diatas.
Cakupan Peningkatan ZIS (%), Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi peningkatan ZIS
=
(Jumlah penerimaan ZIS tahun(X)) – (Jumlah penerimaan ZIS tahun (X-1) ) X 100%
(Jumlah penerimaan ZIS tahun (X-1) )
= Rp. 2.920.979.133,44 - Rp.
1.825.298.165,-. X 100% Rp. 1.825.298.165,-.
= 60,02 % Dan
% Capaian peningkatan ZIS
=
% Realisasi X 100% % Target
No Kecamatan Jumlah dayah/
Pasantren
Jumlah dayah/
Pasantren
Jumlah santri
Pimpinan Dayah/
Guru Pasantren
Jenis Bantuan
1. Babahrot 8 8 1.006 74 Asrama Santri 2. Kuala Batee 10 10 905 84 Asrama Santri 3. Jeumpa 5 5 300 42 Asrama Santri 4. Susoh 2 2 359 34 Asrama Santri 5. Blangpidie 6 6 916 66 Asrama Santri 6. Setia 5 4 159 34 Asrama Santri 7. Tangan-Tangan 7 6 557 53 Asrama Santri 8. Manggeng 7 7 541 58 Asrama Santri 9. Lembah Sabil 3 3 667 44 Asrama Santri
Total 53 51 5.410 489
H a l a m a n | 91
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
= 60,02% X 100% 55 %
= 109 % Peningkatan ZIS Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014 –
2015 dapat di lihat dari tabel dibawah ini :
Tabel III.19 Besaran peneriman Zakat, Infaq dan Sadaqah
Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015 No Uraian Jumlah Tahun 2014 Jumlah Tahun 2015 1. Zakat 1.335.392.092 2.448.346.737,14 2. Infaq 489.906.073 472.272.396 3. Sadakah - 360.000
Total 1.825.298.165 2.920.979.133,44 Sumber : Data Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya
Berdasarkan rumusan realisasi dan capaian dapat
dilihat ZIS tahun 2015 meningkat yaitu dengan nilai Rp
2.920.979.133,44,- di bandingkan tahun 2014 sebesar Rp
1.825.298.165,-.. Realisasai Indikator Cakupan Peningkatan
Zakat Infaq Sadaqah (ZIS) di Kabupaten Aceh Barat Daya
Tahun 2015 meningkat sebesar Rp 1.095.680.968,44,-
atau 60.02% dan capaian indikator kinerja sebesar 109%.
Sasaran. 5 Meningkatnya produktivitas perekonomian rakyat mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 89,26 %
Secara keseluruhan sasaran strategis Meningkatnya
produktivitas perekonomian rakyat memiliki skala penilaian TINGGI. Pencapaian Kinerja Sasaran strategis tersebut diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel III.20 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Meningkatnya produktivitas perekonomian rakyat No SASARAN STRATEGIS
KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET KABUPATEN REALISASI CAPAIAN
(%) 5 Meningkatnya
produktivitas perekonomian rakyat
5.1 Cakupan Koperasi Aktif(%)
55 52,91 96,2
5.2. Cakupan Koperasi sehat (%)
15 12,69 84,6
5.3. Cakupan Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil (%)
25 15,09 60,36
H a l a m a n | 92
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
5.4. Produktivitas Padi Per Hektare (Ton)
7 7,41 105,86
5.5. Produktivitas Hasil Perikanan (Ton)
21.474 12.922,52 60,17
Rata-rata nilai capaian kinerja
3.2.5. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya produktivitas perekonomian rakyat adalah : Cakupan Koperasi Aktif (%) dan Cakupan Koperasi
Sehat (%), Rumusan Realisasi dan capaian koperasi aktif
% Realisasi cakupan koperasi aktif
=
Jumlah koperasi aktif X 100% Jumlah seluruh koperasi
= 100 koperasi X 100% 189 koperasi
= 52,91% Dan
% Capaian cakupan koperasi aktif
=
% Realisasi X 100% % Target
= 52,91% X 100% 55%
= 96,22 %
Rumusan Realisasi dan capaian koperasi sehat % Capaian cakupan koperasi sehat
=
Jumlah koperasi sehat X 100% Jumlah seluruh koperasi
= 24 koperasi sehat X 100% 189 koperasi
= 12,70% Dan
% Capaian cakupan koperasi sehat
=
% Realisasi X 100% % Target
= 12,70% X 100% 15 %
= 84,67% Pada tahun 2015, jumlah keseluruhan koperasi
yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya sebanyak 189
koperasi, dengan komposisi 100 koperasi aktif dan 24
Koperasi Sehat, dari jumlah tersebut koperasi yang telah
H a l a m a n | 93
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 18 jenis
koperasi yang tersebar di 9 kecamatan, seperti : KUD,
KPRI, Koperta, KSU, Koperbun, Kopontren, Koperkan,
Koppas, Kopkar, Kopernak, Kopinkra, Kopwan, Kopermas,
Kop.Pensiunan, Kop.Angkutan, KSP, Kop. Pertambangan
dan lain-lain.
Dari uraian diatas, maka jumlah cakupan koperasi
aktif di Kabupaten Aceh Barat Daya sebesar 52,91%
dengan persentase realisasinya 96,22%, sedangkan
capaian untuk koperasi sehat 12,70% dengan persentase
capaian realisasi 84,67%.
Cakupan Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil (%), Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi pertumbuhan usaha mikro dan kecil
=
(Jumlah UKM (X)) – (Jumlah UKM (X-1) ) X 100% (Jumlah UKM (X-1) )
= 122 UKM – 106 UKM X 100% 106 UKM
= 15,09% Dan
% Capaian peningkatan ZIS
=
% Realisasi X 100% % Target
= 15,09 % X 100% 25 %
= 60,36 %
Cakupan Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil yang
tercatat pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2014
sebanyak 106 Usaha Kecil Menengah (UKM), tahun 2015
sebanyak 122 UKM. Bidang usaha yang dijalankan oleh
Usaha Kecil Menengah diantara : Jahit, bengkel, pangkas
dan kuliner.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Cakupan
Pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil terjadi penambahan
H a l a m a n | 94
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
16 UKM, maka realisasi dari Cakupan ini sebesar 15,09%
dengan capaian 60,36%.
Produktivitas Padi Per Hektare, keberhasilan sektor
Pertanian di Aceh Barat Daya dapat dijadikan contoh oleh
Kabupaten lain di Indonesia, sebagaimana yang terlihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel III.21 Luas Lahan dan Hasil Panen per Kecamatan
Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 – 2015 No Kecamatan Luas Lahan
(Ha) Hasil Panen per Hektare (Ton)
2014 2015 1. Babahrot 1.085 5,24 6,65 2. Kuala Batee 2.151 6,51 6,82 3. Jeumpa 1.306 6,45 6,88 4. Susoh 1.168 6,73 7,12 5. Blangpidie 836 7,77 8,26 6. Setia 1.148 6,89 7,25 7. Tangan-Tangan 1.700 6,63 8,30 8. Manggeng 1.232 7,82 8,08 9. Lembah Sabil 587 7,11 7,29
Rata –rata per Hektare (Ton) 6,79 7,41
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keberhasilan
pada sektor ini merupakan suatu prestasi yang harus
dipertahankan dengan terus melakukan upaya-upaya
perbaikan bidang pertanian, diantaranya dengan terus
mempertahankan sistem tanam serentak yang merupakan
faktor penentu keberhasilan peningkatan hasil panen
petani dengan rata-rata produktivitas padi per hektare
mencapai 7,41 Ton/Ha untuk 1(satu) kali musim tanam.
Bila dilihat dari tabel III.20, maka kecamatan
Blangpidie merupakan kecamatan penghasil padi terbesar
dari 9 (Sembilan) kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh
Barat Daya yaitu dengan produktifitas sebanyak 8,26 ton
rata–rata per hektar.
H a l a m a n | 95
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Foto III.1 Kegiatan Panen Raya Bupati Aceh Barat Daya beserta
MUSPIDA di Desa Lhong Tarok Kec. Blangpidie
Dari penjelasan di atas maka Kabupaten Aceh Barat
Daya yang merupakan salah satu kabupaten Swasembada
pangan harus dipertahankan karena sektor pertanian
salah satu sumber mata pencaharian terbesar yang
mampu menyerap dan menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat.
Produktivitas Hasil Perikanan, produktivitas hasil
perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 terjadi
peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 baik untuk
perikanan air tawar maupun perikanan laut.
H a l a m a n | 96
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.22 Produktifitas hasil perikanan darat/tawar dan laut
Per kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015
No Kecamatan Produktifitas perikanan
darat/tawar (Ton) Produktifitas perikanan
laut (Ton) 2014 2015 2014 2015
1. Babahrot 39,03 36,07 - 2. Kuala Batee 48,76 50,71 375,48 383,74 3. Jeumpa 20,24 21,05 - - 4. Susoh 35,60 37,03 6.054,30 6.175,39 5. Blangpidie 29,94 31,13 - - 6. Setia 29,15 30,32 513,76 526,61 7. Tangan-Tangan 32,72 34,03 1.082,64 1.107,54 8. Manggeng 42,95 47,06 3.756,24 3.838,88 9. Lembah Sabil 82,81 34,12 551,63 564,32
Total Jumlah 313,50 326,04 12.334,06 12.596,48
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah hasil
produksi perikanan air tawar pada tahun 2014 sebesar
313,50 ton dan capaian tahun 2015 sebesar 326,04 ton
sehingga terjadi peningkatan sebesar 4% atau 12,54 ton,
pada produktivitas perikanan laut tahun 2015 sebesar
12.596,48 ton juga terjadi peningkatan sebesar 2,13 %
atau 262,42 ton dari capaian tahun 2014 sebesar
12.334,06 ton. Kenaikan produktivitas hasil perikanan
budidaya ini dikarenakan adanya dukungan peningkatan
sarana dan prasarana budidaya perikanan. Secara
keselurahan produktifitas hasil perikanan sebesar
12.922,52 Ton.
Sasaran. 6 Meningkatnya pendapatan masyarakat mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 100 %
Secara keseluruhan sasaran strategis Meningkatnya pendapatan
masyarakat memiliki skala penilaian SANGAT BAIK. Pencapaian
Kinerja pada Sasaran ini diperoleh berdasarkan hasil pengukuran
kinerja sebagai berikut :
H a l a m a n | 97
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.23 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
6 Meningkatnya pendapatan masyarakat
6.1.
Rasio Nelayan yang Memiliki Sarana Tangkap dan Pengolahan Ikan
4,00 4,00 100
6.3. Cakupan Lahan Pertanian yang dapat teraliri oleh irigasi (%)
100 100 100
Rata-rata nilai capaian kinerja 100
3.2.6. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pendapatan Masyarakat adalah :
Rasio Nelayan yang Memiliki Sarana Tangkap dan Pengolahan Ikan, Indikator keberhasilannya adalah
bertambahnya sarana tangkap ikan. Pada tahun 2014
rasio perbandingan antara jumlah sarana tangkap ikan < 7
GT dengan jumlah nelayan adalah 3.944 : 747 sebesar 0,18
atau sekitar 1 : 6 sedangkan pada tahun 2015 tidak
mengalami perubahan yang siginifikan yaitu 3.956 : 766
sebesar 0,194 atau sekitar 1 : 5. Rasio perbandingan
antara jumlah sarana tangkap ikan > 7 GT dengan jumlah
petani pada tahun 2014 adalah 3944 : 55 sebesar 0,014
atau sekitar 1 : 71 , sedangkan capaian pada tahun 2015
mengalami peningkatan pada alat tangkap sehingga jumlah
perbandingan 3956 : 58 sebesar 0,015 atau sekitar 1 : 68 .
Dengan semakin moderen adanya alat tangkap yang
dimiliki, maka para nelayan pun semakin leluasa mencari
dan meningkatkan hasil tangkapannya, sehingga dapat
menambah/meningkatkan pendapatannya. Dapat diambil
kesimpulan bahwa rata-rata pada tahun 2015 rasio
nelayan terhadap sarana tangkap 3956 : 824 sebesar 4,00
atau 1 : 4, dengan pengertian 1 (satu) alat tangkap untuk 4
(empat) nelayan.
H a l a m a n | 98
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Cakupan Lahan Pertanian yang dapat teraliri oleh irigasi (%), capaian indikator kinerja ini tercapai
sepenuhnya atau 100%, dari luas lahan pertanian 11.178
Ha seluruhnya dapat teraliri oleh aliran irigasi yang ada di
daerah Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2015.
Sasaran. 7 Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM aparatur pemerintah dan masyarakat (Mahasiswa)mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 22,29 %
Secara keseluruhan Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM
Aparatur pemerintah dan masyarakat (Mahasiswa) SANGAT RENDAH, Pencapaian Kinerja Sasaran strategis tersebut diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel III.24
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan
Masyarakat (Mahasiswa)
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
7 Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan masyarakat)
7 .1.
Cakupan Dana APBK untuk peningkatan/profesionalisme PNS (%)
0,20 0,05 22,29
Rata-rata nilai capaian kinerja 22,29
3.2.7. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Meningkatnya kualitas dan keahlian SDM Aparatur pemerintah dan masyarakat adalah :
Cakupan Dana APBK untuk peningkatan/ profesionalisme PNS (%)
Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi cakupan dana APBK
= Jumlah Dana Peningkatan SDM
Aparatur X 100% Jumlah Dana APBK
= Rp. 486.136.000,- X 100% Rp. 1.038.642.540.647,-
= 0,05%
H a l a m a n | 99
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Dan
% Capaian cakupan dana APBK
= % Realisasi X 100% % Target
= 0,05 % X 100% 0,20 %
= 22,29 %
Dari kedua rumusan diatas dapat disimpulkan
bahwa masih minimnya alokasi dana untuk peningkatan
profesionalisme aparatur Kabupaten Aceh Barat Daya pada
tahun 2015 hanya 0,05% dari jumlah keseluruhan alokasi
belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten,
sedangkan persentase cakupan dana sebesar 22,29 %.
Adapun alokasi anggaran tersebut untuk peningkatan
profesionalisme aparatur meliputi bantuan yang diberikan
kepada PNS yang sedang mengikuti tugas belajar, praja
IPDN dan PNS yang mengikuti diklat kepemimpinan.
Rincian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengikuti
peningkatan profesionalisme aparatur dalam tahun 2015
yaitu : PNS tugas belajar sebanyak 16 orang, bantuan praja
IPDN sebanyak 8 orang dan PNS yang mengikuti diklat
kepemimpinan sebanyak 3 orang. Sedangkan pada tahun
2014 PNS tugas belajar sebanyak 35 orang, bantuan praja
IPDN sebanyak 10 orang dan PNS yang mengikuti diklat
kepemimpinan sebanyak 4 orang.
Sasaran. 8 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan capaian kinerja sebesar 84,01 %
Secara keseluruhan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan TINGGI, Pencapaian Kinerja Sasaran strategis tersebut
diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
H a l a m a n | 100
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Tabel III.25 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
8 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan
8.1. % Angka Melek Huruf
100 96,51 96,51
8.2. % Angka Kelulusan 100 100 100 8.3. Rasio guru yang
memenuhi kualifikasi S1/D-IV
100 53,95 53,95
8.4. APK SD/MI/ PAKET A 100 89,28 89,28 8.5. APK SMP / MTS /
PAKET B 100 92,55 92,55
8.6. APK SMA / SMK /MA /PAKET C
100 54,54 54,54
8.7. APM SD/MI /PAKET A 80 89,22 111,53 8.8. APM SMP/ MTS/
PAKET B 80 92,55 115,68
8.9. APM SMA/ SMK/ MA/PAKET C
80 66,29 82,86
8.10. Rata-rata Nilai UNAS SD/MI
80 56,41 70,51
8.11. Rata-rata Nilai UNAS SMP/MT
80 56,25 70,31
8.12. Rata-rata Nilai UNAS SMA/ SMK/ MA
80 56,30 70,40
Rata-rata nilai capaian kinerja 84,01
3.2.8. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan adalah :
Persentase Angka Melek Huruf, Realisasi angka melek
huruf Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2015
sebesar 96.51% dari 100% yang ditargetkan. angka ini
mengalami peningkatan sebesar 0.06% jika dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar 96.45%.
Persentase Angka kelulusan, Angka kelulusan tahun
2015 mencapai 100% sesuai target capaian bila
dibandingkan dengan angka kelulusan 2014 sebesar
93,52%
Rasio guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV pada
tahun 2015 sebesar 53.95%. Hal ini belum sesuai dengan
target yang ditetapkan yaitu sebesar 100% karena masih
H a l a m a n | 101
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
kurangnya guru berkualifikasi S1/D-IV di Kabupaten Aceh
Barat Daya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
telah dilakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Negeri.
APK SD/MI pada tahun 2015 sebesar 89,28%. Pada tahun
2014 sebesar 94.32%. jika dilihat dari capaian tahun 2014
mengalami penurunan, Hal ini disebabkan oleh perubahan
regulasi tentang usia sekolah anak.
APK SMP/MTsN pada tahun 2015 sebesar 92,55%. Pada
tahun 2014 sebesar 99,51%. jika dilihat dari capaian tahun
2014 mengalami penurunan, Hal ini disebabkan oleh
perubahan regulasi tentang usia sekolah anak.
APK SMA/MA pada tahun 2015 sebesar 54,54%,
sedangkan pada tahun 2014 sebesar 94,64%. Hal ini
menunjukan terjadinya penurunan sebesar 40,10% karena
banyaknya lulusan SMP yang melanjutkan ke sekolah SMA
luar daerah. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan cara peningkatan akreditasi
sekolah.
APM SD/MI/PAKET A Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi APM SD/MI/Paket A
=
Jumlah siswa usia 7 – 12 Tahun
dijenjang SD/MI/Paket A X 100% Jumlah penduduk kelompok usia 7- 12
Tahun
= 15.667 siswa X 100% 17.559 jiwa
= 89,22% Dan
% Capaian APM SD/MI/Paket A
=
% Realisasi X 100% % Target
= 89,22% X 100%
H a l a m a n | 102
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
80 %
= 111,53% Berdasarkan rumusan diatas pada tahun 2015 dapat
diperoleh hasil nilai Angka Partisipasi Murni (APM) pada
Kabupaten Aceh Barat Daya untuk jumlah siswa 15.667
orang (angka perkiraan) dari 17.559 jiwa penduduk yang
umur 7 – 12 tahun ((angka perkiraan) adalah 89,22%
dengan nilai capaian 111,53%.
APM SMP/MTs/PAKET B Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi APM SMP/MTs/Paket.B
=
Jumlah siswa usia 13 – 15 Tahun
dijenjang smp/MTs/Paket B X 100% Jumlah penduduk kelompok usia 13-
15 Tahun
= 8.189 siswa X 100% 8.848 jiwa
= 92,55% Dan
% Capaian APM SMP/MTs/Paket.B
=
% Realisasi X 100% % Target
= 92,55% X 100% 80 %
= 115,68%
Berdasarkan rumusan diatas pada tahun 2015 dapat
diperoleh hasil nilai APM pada Kabupaten Aceh Barat Daya
untuk jumlah siswa 8.189 orang (angka perkiraan) dari
8.848 jiwa penduduk yang umur 13 – 15 tahun ((angka
perkiraan) adalah 89,22% dengan nilai capaian 111,53%.
APM SMA/MA/SMK/PAKET C Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi APM SMA/MA/SMK/Paket.C
=
Jumlah siswa usia 16 – 18 Tahun dijenjang SMA/MA/SMK/Paket.C X 100%
Jumlah penduduk kelompok usia 16 – 18 Tahun
= 5.633 siswa X 100% 8.497 jiwa
= 66,29 %
H a l a m a n | 103
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Dan
% Capaian APM SMA/MA/SMK/Paket.C
=
% Realisasi X 100% % Target
= 66,29 % X 100% 80 %
= 82,86%
Berdasarkan rumusan diatas pada tahun 2015 dapat
diperoleh hasil nilai APM pada Kabupaten Aceh Barat Daya
untuk jumlah siswa 8.189 orang (angka perkiraan) dari
8.848 jiwa penduduk yang umur 13 – 15 tahun ((angka
perkiraan) adalah 89,22% dengan nilai capaian 111,53%.
Rata-rata nilai UN SD/MI pada tahun 2015 sebesar 56,41.
Angka ini tidak sesuai dengan target yang ditetapkan
kabupaten sebesar 80,00. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan angka ini adalah dengan melaksanakan
kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, atas
rekomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rata-rata nilai UN SMP/MTs pada tahun 2015 sebesar
56,25. Angka ini tidak sesuai dengan target yang
ditetapkan kabupaten sebesar 80,00. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan angka ini adalah dengan
melaksanakan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukabumi, atas rekomendasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA pada tahun 2015
sebesar 56,30. Angka ini tidak sesuai dengan target yang
ditetapkan kabupaten sebesar 80,00. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan angka ini adalah dengan
H a l a m a n | 104
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
melaksanakan kegiatan Pelatihan Guru Mata Pelajaran
dengan narasumber langsung dari Universitas Indonesia.
Sasaran. 9 Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat capaian kinerja sebesar 77,76 %
Secara keseluruhan Meningkatkan kualitas pelayanan dan
derajat kesehatan masyarakat SEDANG Pencapaian Kinerja Sasaran
strategis tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kinerja
sebagai berikut :
Tabel III.26
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
9 Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
9.1. Angka Kematian Bayi
23/1.000 Kelahiran
hidup
15/1.000 kelahiran
hidup
-53,95
9.2. Rasio Posyandu per satuan Balita
3,55/100 balita 2/100 balita
56,34
9.3.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
100 71,7 71,7
9.4. Cakupan Puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap.
25 23,07 92,28
9.5. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 100 100
9.6. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
91 92,3 101,42
9.7. Cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani
100 100 100
9.8. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90 89 99,89
9.9. Cakupan pelayanan nifas
90 89,95 99,94
9.10. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
100 100 100
H a l a m a n | 105
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
No SASARAN STRATEGIS KABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET
KABUPATEN REALISASI CAPAIAN (%)
9.11. Cakupan pelayanan anak balita
92 80,44 87,43
9.12 Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD setingkat
70 42,3 70,5
9.13. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
100 - -
9.14. Cakupan Desa Siaga Aktif
96 Desa 46 Desa 47,91
Rata-rata nilai capaian kinerja 77,76
3.2.9. Tingkat Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkan kualitas pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat adalah :
Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi secara rasio nasional dan daerah
adalah 23/1.000 kelahiran hidup, artinya dalam 1.000
kelahiran hidup hanya 23 orang kematian bayi yang terjadi
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Pemerintah Kabupaten
Aceh Barat Daya telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menurunkan tingkat kematian bayi hingga
mencapai angka 15/1.000 kelahiran hidup, maka dapat
disimpulkan bahwa angka kematian bayi masih tergolong
rendah.
Sehubungan dengan hal di atas, maka Dinas
Kesehatan beserta jajarannya telah berupaya untuk
menurunkan lagi jumlah kematian bayi tersebut, sehingga
pada tahun 2015 terdapat 2.695 kelahiran hidup dengan
rincian 1.326 laki-laki dan 1.369 perempuan.
Rasio Posyandu per satuan Balita
Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat 213 Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), jumlah tersebut masih dibawah target
H a l a m a n | 106
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
nasional yaitu sebesar 3,55 pos/100 balita, yang berarti
untuk 100 orang balita dilayani oleh 3 unit Posyandu.
sehingga di Kabupaten Aceh Barat Daya dari 100 balita
yang ada diwilayah tertentu hanya dilayani oleh 1 (satu)
Unit Posyandu.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization,
Rumusan Realisasi dan capaian % Realisasi cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
=
Jumlah Desa /Keseluruhan UCI X 100% Jumlah seluruh Desa/Kelurahan
= 109 Desa UCI X 100% 132 desa Definiif + 20 Desa Persiapan
= 71,7 % Dan
% Capaian cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization
=
% Realisasi X 100% % Target
= 71,7 % X 100% 100 %
= 71,7 % Universal Child Immunization (UCI) adalah
tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-
11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah
tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi:
1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis hepatitis B,
1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur
meliputi 2 dosis TT.Untuk anak sekolah tingkat dasar
rneliputi 1 dosis DT, I dosis campak dan 2 dosis TT. Untuk
Kabupaten Aceh Barat Daya, dari 152 jumlah desa (desa
definitf + desa persiapan) dengan angka kelahiran bayi
2.695 jiwa, hanya terdapat 109 desa denga jumlah bayi
yang diimunisasi 2.132 Jiwa UCI (71,7%).
Cakupan puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap, Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap
=
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap X 100%
Jumlah seluruh puskesmas
H a l a m a n | 107
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
= 3 puskesmas X 100% 13 puskesemas
= 23,07 % Dan
% Capaian cakupan puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap
=
% Realisasi X 100% % Target
= 23,07 % X 100% 25 %
= 92,28 % Dari 9 (sembilan) kecamatan yang ada dalam Kabupaten
Aceh Barat Daya terdapat 13 Puskesmas sebagaimana
terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel III.27 Jumlah Puskesmas di Kabupaten Aceh Barat Daya
No KECAMATAN Jumlah Puskesmas
Puskesmas yang menyelenggarakan
rawat inap
1 Babahrot 2
2 Kuala Batee 2 1
3 Jeumpa 1
4 Susoh 2
5 Blangpidie 1 1
6 Setia 1
7 Tangan – Tangan 1
8 Manggeng 1 1
9 Lembah Sabil 1
Total 13 3
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 3
puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap, hal ini
dikarenakan masih banyaknya puskesmas yang tidak
memenuhi persyaratan. Dalam hal ini Puskesmas baru
dapat menyelenggarakan rawat inap jika :
- Puskesmas terletak lebih kurang 20 KM dari rumah
sakit;
- Puskesmas mudah dicapai dgn kenderaan;
- Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per
hari;
H a l a m a n | 108
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
- Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk
wilayah 3 Puskesmas di sekitarnya minimal 20.000 jiwa
per Puskesmas;
- SDM Yang memadai (Dokter, Bidan, Perawat, dll), bagi
dokter yang telah memahami obstetric ginekologi,
pediatri dan interne, bagi perawat minimal mengetahui
tentang perawatan bedah, kebidanan dan penyakit
dalam;
- Sarana dan Prasarana yang memadai ( ruang operasi,
persalinan, kamar jaga perawat);
- Standar peralatan medis ( Peralatan operasi, obstetric
patologis, alat resusitasi, dll)
Berdasarkan rumusan realisasi dan capaian maka
dapat diketahui besaran nilai realisasi untuk indikator ini
adalah 23,07% dan capaian 92,28%.
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan,
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Aceh Barat Daya tercatat sebanyak 5 (lima)
kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat
Daya pada tahun 2015, dari 5 (lima) orang tersebut
diantaranya 2 (dua) orang berjenis kelamin laki-laki dan 3
(tiga) lainnya adalah perempuan. Seluruh kasus gizi buruk
yang terjadi sudah ditangani. Penanganan yang dilakukan
yaitu mulai dari pemberian PMT sampai dengan rujukan
pada kasus–kasus yang tidak bisa ditangani oleh FKTP
(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Rumus yang
digunakan untuk mendapatkan persentase ini adalah
dengan cara membagikan jumlah kasus yang ditangani
dengan kasus yang ditemukan pada tahun yang sama dan
dikalikan 100%.
H a l a m a n | 109
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan kunjungan ibu hamil K4
=
Jumlah kunjungan bumil K4 X 100% Jumlah sasaran bumil 1tahun
= 3.160 bumil X 100% 3.241 bumil
= 92,3 % Dan
% Capaian cakupan kunjungan ibu hamil K4
=
% Realisasi X 100% % Target
= 92,3 % X 100% 91 %
= 101,42%
Cakupyang dan kunjungan Ibu Hamil (Bumil) K4
sebesar 92,3 % atau 3.160 orang Bumil dari total jumlah
ibu hamil sebanyak 3.241 orang, angka ini termasuk tinggi
bila dibandingkan dari tahun sebelumnya yang hanya 79 %
dari 3.323 orang Bumil. Dengan demikian telah terjadinya
kenaikan persentase pada capaian ini, karena kinerja
bidan desa, bidan koordinator serta pengelola Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan yang selalu aktif
menjaring para ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan
dari sejak K1 sampai dengan K4.
Cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani
Cakupan komplikasi yang ditangani, seluruh kasus
komplikasi kebidanan yang terjadi semuanya ditangani
oleh tenaga kesehatan di desa dan di puskesmas. Untuk
tahun 2015, cakupan komplikasi yang ditangani adalah
sebesar 57% atau 370 kasus dari jumlah perkiraan 648
Komplikasi kebidanan. Persentase ini didapatkan dengan
cara membagikan jumlah perkiraan komplikasi kebidanan
dengan jumlah ibu hamil dalam kurun waktu tertentu
dikalikan 100%. Perkiraan komplikasi kebidanan ini
didapatkan sesuai JUKNIS yang ada, yaitu sebesar 20%
H a l a m a n | 110
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
dari total jumlah ibu hamil dalam waktu waktu tertentu.
Persentase ini tidak dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, karena factor pembaginya adalah jumlah
perkiraan komplikasi,sedangkan untuk seluruh kasus yang
terjadi, para petugas dilapangan telah melakukan
penanganan untuk semua kasus yang terjadi pada tahun
2015.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan. Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
=
Jumlntah ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan di satu wil.kerja dalam pada kurun waktu tertentu X 100%
Jumlah seluruh sasaran disatu wilayah dalam kurun waktu yang sama
= 2.749 bumil X 100% 3.095 bumil
= 89% Dan
% Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
=
% Realisasi X 100% % Target
= 89 % X 100% 90 %
= 99,89 %
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, yaitu
sebesar 89%. Persentase ini didapat dari hasil pembagian
jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
(2.749 bulin) dibagi dengan jumlah ibu bersalin ditahun
yang sama (3.095 bulin), dikalikan 100%. Rendahnya
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ini
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah karena
sebagian ibu hamil tidak melahirkan ditempat/desa yang
di tempati, akan tetapi pulang ke tempat orangtua nya,
H a l a m a n | 111
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
sehingga tidak tercatat dalam laporan di desa yang
ditempati. Kemudian juga, hal lainnya adalah karena
sebagian dari ibu bersalin ini masih mempercayai
persalinan pada dukun kampung, hingga akhirnya mereka
lebih memilih bersalin pada dukun kampung tersebut.
Cakupan Pelayaan Nifas
Rumusan Realisasi dan capaian
% Realisasi cakupan pelayanan nifas
=
Jumlntah ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar disatu wilayah pada
kurun waktu tertentu X 100%
Jumlah seluruh ibu nifas disatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
= 2.781 bumil X 100% 3.095 bumil
= 89,85% Dan
% Capaian cakupan pelayanan nifas
=
% Realisasi X 100% % Target
= 89,85 % X 100% 90 %
= 99,94 %
Untuk tahun 2015, dari 3095 orang bulin/bufas,
hanya 2,781 orang yang mendapatkan pelayanan
kesehatan nifas. Pada dasarnya semua ibu bersalin pasti
menjalani masa nifas, namun para ibu bersalin masih
mempercayakan perawatan masa nifas nya pada dukun
kampong ataupun masiih dilakukan secara tradisional. Hal
yang ditakutkan disini adalah apabila ada infeksi pasca
bersalin terjadi, maka akan berakibat fatal apabila tidak
dilakukan penanganan secara baik. Oleh karena itu, cara
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan sosialisasi
akan pentingnya perawatan masa nifas, sehingga para ibu
tergerak dan mau memeriksakan kesehatan nya pada
tenaga kesehatan.
Anggaran Realisasi ( Bertambah/Berkurang) Capaian (%)Dinas Pendidikan 248.512.603.716,00 220.312.322.539,00 -28.200.281.177,00 88,65Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah (MPD)
695.065.000,00 625.547.883,00 -69.517.117,00 90,00
Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 9.975.084.030,00 9.620.700.926,00 -354.383.104,00 96,45Dinas Kesehatan 28.574.090.950,00 25.605.794.556,00 -2.968.296.394,00 89,61Rumah Sakit Umum Teungku Peukan 64.460.997.071,00 53.979.355.114,00 -10.481.641.957,00 83,74Dinas Pekerjaan Umum 220.847.921.460,00 150.477.318.811,00 -70.370.602.649,00 68,14Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten 28.182.298.000,00 8.728.404.988,00 -19.453.893.012,00 30,97
4 Perumahaan Dinas Pekerjaan Umum 14.380.000.000,00 14.221.309.116,00 -158.690.884,00 98,905 Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 4.614.525.000,00 3.917.598.884,00 -696.926.116,00 84,90
6 Perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
5.473.202.000,00 4.264.102.892,00 -1.209.099.108,00 77,91
7 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
4.752.995.975,00 4.335.368.131,00 -417.627.844,00 91,21
8 Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1.592.696.000,00 1.209.096.239,00 -383.599.761,00 75,929 Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan AnakBadan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
1.525.000.000,00 1.429.590.168,00 -95.409.832,00 93,74
10 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
1.561.867.750,00 1.540.463.000,00 -21.404.750,00 98,63
11 Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.456.729.380,00 2.328.545.930,00 -128.183.450,00 94,78
12 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1.775.400.000,00 1.757.360.000,00 -18.040.000,00 98,98
13 Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
590.596.500,00 539.936.400,00 -50.660.100,00 91,42
14 Pemuda dan Olah Raga Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
2.495.000.000,00 2.245.294.800,00 -249.705.200,00 89,99
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 948.536.000,00 767.242.064,00 -181.293.936,00 80,89
Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
5.336.938.000,00 4.870.701.626,00 -466.236.374,00 91,26
BELANJAN LANGSUNG URUSAN WAJIB SKPK
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum 3
15
Tabel III.42RINCAIN REALISASI DAN CAPAIAN BELANJA LANGSUNG URUSAN WAJIB TAHUN 2015
No
1
2
Anggaran Realisasi ( Bertambah/Berkurang) Capaian (%)BELANJAN LANGSUNG URUSAN WAJIB SKPK No
Dinas Pekerjaan Umum 100.000.000,00 99.500.000,00 -500.000,00 99,50
Sekretariat Daerah 32.902.315.400,00 26.873.102.733,00 -6.029.212.667,00 81,68Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
9.305.968.000,00 8.966.725.543,00 -339.242.457,00 96,35
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten
5.487.840.580,00 4.491.724.853,00 -996.115.727,00 81,85
Dinas Pendapatan 2.097.164.000,00 1.790.760.985,00 -306.403.015,00 85,39Inspektorat 2.489.120.700,00 2.047.076.599,00 -442.044.101,00 82,24Sekretariat Kecamatan Lembah Sabil 448.919.100,00 409.092.688,00 -39.826.412,00 91,13Sekretariat Kecamatan Manggeng 542.469.000,00 522.069.450,00 -20.399.550,00 96,24Sekretariat Kecamatan Tangan-tangan 458.237.500,00 421.217.950,00 -37.019.550,00 91,92Sekretariat Kecamatan Setia 608.995.000,00 590.060.731,00 -18.934.269,00 96,89Sekretariat Kecamatan Blangpidie 416.594.000,00 414.754.200,00 -1.839.800,00 99,56Sekretariat Kecamatan Jeumpa 438.613.818,00 427.109.857,00 -11.503.961,00 97,38Sekretariat Kecamatan Susoh 358.634.500,00 334.591.000,00 -24.043.500,00 93,30Sekretariat Kecamatan Kuala Batee 572.276.000,00 537.936.958,00 -34.339.042,00 94,00Sekretariat Kecamatan Babahrot 497.289.090,00 452.709.750,00 -44.579.340,00 91,04Dinas Syariat Islam 5.836.982.500,00 5.647.799.169,00 -189.183.331,00 96,76Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 584.800.000,00 540.300.361,00 -44.499.639,00 92,39Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA) 533.192.000,00 446.547.925,00 -86.644.075,00 83,75Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU)
954.036.000,00 873.276.031,00 -80.759.969,00 91,53
Sekretariat Baitul Mal 4.727.359.760,00 3.596.998.833,00 -1.130.360.927,00 76,09Sekretariat KORPRI 339.480.000,00 244.263.782,00 -95.216.218,00 71,95Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
3.030.840.240,00 2.625.862.819,00 -404.977.421,00 86,64
17 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan
4.045.883.231,00 3.549.044.196,00 -496.839.035,00 87,72
18 Komunikasi dan Informatika Sekretariat Daerah 1.682.200.000,00 1.453.729.250,00 -228.470.750,00 86,42
19 Perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip 640.450.000,00 611.105.812,00 -29.344.188,00 95,42
727.851.207.251,00 580.743.415.542,00 -147.107.791.709,00 79,79Total
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian
16
Anggaran Realisasi ( Bertambah/Berkurang) Capaian (%)Dinas Pertanian dan Peternakan 35.152.794.358,00 32.783.946.365,00 -2.368.847.993,00 93,26Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3.480.580.000,00 3.093.129.534,00 -387.450.466,00 88,87
Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6.853.870.939,00 6.108.982.000,00 -744.888.939,00 89,132 Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 3.824.974.700,00 3.536.372.957,00 -288.601.743,00 92,453 Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Pertambangan dan Energi 6.597.231.000,00 6.250.720.513,00 -346.510.487,00 94,754 Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga80.000.000,00 75.887.400,00 -4.112.600,00 94,86
5 Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan 16.160.817.229,00 13.838.234.554,00 -2.322.582.675,00 85,636 Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah9.759.750.675,00 8.708.992.199,00 -1.050.758.476,00 89,23
7 Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4.167.653.641,00 4.074.531.428,00 -93.122.213,00 97,77
86.077.672.542,00 78.470.796.950,00 -7.606.875.592,00 91,16Total
URUSAN PILIHAN SKPK
Tabel III.43RINCAIN REALISASI DAN CAPAIAN BELANJA LANGSUNG URUSAN PIIIHAN TAHUN 2015
BELANJAN LANGSUNG
Pertanian
No
1
No Misi Program Anggaran Realisasi (Bertambah/berkurang) Capaian (%)Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
763.647.116,00 533.630.294,00 (230.016.822,00) 69,88
Program pengembangan data/informasi 340.160.000,00 288.007.000,00 (52.153.000,00) 84,67Program perencanaan pembangunan daerah 1.056.811.000 924.023.850 (132.787.150,00) 87,44Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis 85.000.000 52.280.750 (32.719.250,00) 61,51Program peningkatan kapasitas kelembagaan 80.000.000 61.116.400 (18.883.600,00) 76,40Program perencanaan pembangunan daerah 1.056.811.000 924.023.850 (132.787.150,00) 87,44Program perencanaan pembangunan ekonomi 162.489.000 120.383.500 (42.105.500,00) 74,09Program perencanaan sosial dan budaya 197.500.000 184.963.900 (12.536.100,00) 93,65Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.679.000.000 1.462.373.000 (216.627.000,00) 87,10
Program Penataan Administrasi Kependudukan 609.100.000 387.620.350 (221.479.650,00) 63,64Program Keluarga Berencana 1.486.867.750 1.466.133.000 (20.734.750,00) 98,61Program Pelayanan Kontrasepsi 30.000.000 29.667.000 (333.000,00) 98,89Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunanan lapangan
295.000.000 267.052.000 (27.948.000,00) 90,53
Program Pengembangan dan Peningkatan Penyuluhan 1.170.400.000 981.315.500 (189.084.500,00) 83,84
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
30.000.000 29.550.000 (450.000,00) 98,50
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
43.020.000 39.794.000 (3.226.000,00) 92,50
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
539.832.000 524.619.460 (15.212.540,00) 97,18
Program penanggulangan bencana 513.385.000 423.423.800 (89.961.200,00) 82,48Program tanggap darurat sarana dan prasarana 875.592.625 841.304.780 (34.287.845,00) 96,08Program rekontruksi sarana dan prasarana umum 19.201.485.000 28.912.000 (19.172.573.000,00) 0,15Program bantuan masa panik dan pengumpulan dana sosial
100.000.000 97.553.900 (2.446.100,00) 97,55
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
239.880.000 207.795.200 (32.084.800,00) 86,62
Program peningktan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1.296.073.000 1.020.730.500 (275.342.500,00) 78,76
Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
114.760.000 91.089.644 (23.670.356,00) 79,37
Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
114.760.000 91.089.644 (23.670.356,00) 79,37
Tabel III.44RINCIAN REALISASI DAN CAPAIAN PROGRAM PER MISI BERDASARKAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Bersih Dan Berwibawa (Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Rata - Rata Capaian 79,08%
1
No Misi Program Anggaran Realisasi (Bertambah/berkurang) Capaian (%)Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
165.243.000 137.402.400 (27.840.600,00) 83,15
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 1.029.323.464 859.284.533 (170.038.931,00) 83,48
Program kerjasama informasi dan mass media 592.050.000 41.991.000 (550.059.000,00) 7,09Program penataan peraturan perundang – undangan 483.000.000 354.748.000 (128.252.000,00) 73,45
Program bina hukum syari’at islam 310.000.000 286.659.250 (23.340.750,00) 92,47Program pengembangan sumber daya syari’at islam 3.938.690.000 3.854.110.000 (84.580.000,00) 97,85
Program pembinaan lembaga sosial keagamaan 50.000.000 37.036.000 (12.964.000,00) 74,07Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
2.541.773.000 2.517.285.500 (24.487.500,00) 99,04
Program pembangunan sarana dan prasarana dayah 5.051.436.500 4.825.332.800 (226.103.700,00) 95,52
Program sumber daya keagamaan 1.769.461.000 1.699.906.524 (69.554.476,00) 96,07Program pembinaan lembaga sosial dan keagamaan 60.000.000 59.053.000 (947.000,00) 98,42
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat 4.042.433.760 2.971.160.860 (1.071.272.900,00) 73,50Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
1.661.200.000 1.646.360.000 (14.840.000,00) 99,11
Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 114.200.000 111.000.000 (3.200.000,00) 97,20
Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)
833.987.000 780.239.832 (53.747.168,00) 93,56
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
22.212.475.300 21.753.771.398 (458.703.902,00) 97,93
Pogram pengembangan budidaya perikanan 70.000.000 62.392.750 (7.607.250,00) 89,13Program pengembangan sistem penyuluh perikanan 30.000.000 29.744.000 (256.000,00) 99,15
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 300.000.000 28.025.000 (271.975.000,00) 9,34
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
170.300.000 137.673.000 (32.627.000,00) 80,84
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
973.950.000 936.105.338 (37.844.662,00) 96,11
Program prencanaan, pembangunan dan pengembangan perikanan
4.827.776.956 4.328.916.050 (498.860.906,00) 89,67
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
1.661.200.000 1.646.360.000 (14.840.000,00) 99,11
Program Pengembangan Budidaya Perikanan 366.574.000 315.296.450 (51.277.550,00) 86,01Program Pengembangan Perikanan Tangkap 8.586.144.273 6.984.182.546 (1.601.961.727,00) 81,34
3
MISI. 2Menerapkan Nilai – Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan Budaya Yang Berlandaskan Syariat B5IslamRata - Rata Capaian 90,87%
2
MISI. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan Penanggulangan KemiskinanRata - Rata Capaian 82,56%
No Misi Program Anggaran Realisasi (Bertambah/berkurang) Capaian (%)Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong 320.000.000 118.173.000 (201.827.000,00) 36,93
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
28.849.304.655 24.265.149.736 (4.584.154.919,00) 84,11
Program kerjasama pembangunan 608.860.000 495.334.450 (113.525.550,00) 81,35Program pendidikan kedinasan 96.636.000 44.250.000 (52.386.000,00) 45,79
Program pembinaan dan pengembangan aparatur 936.200.400 832.622.390 (103.578.010,00) 88,94
Program pendidikan anak usia dini 3.293.091.569 2.886.566.800 (406.524.769,00) 87,66Program wajib belaja pendidikan dasar Sembilan tahun 23.944.283.671 18.514.809.519 (5.429.474.152,00) 77,32
Program pendidikan menengah 20.584.095.000 15.659.466.551 (4.924.628.449,00) 76,08Program pendidikan non formal 72.060.000 45.338.000 (26.722.000,00) 62,92Program pendidikan luar biasa 135.000.000 99.000.000 (36.000.000,00) 73,33Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
161.681.357 109.246.550 (52.434.807,00) 67,57
Program manajemen pelayanan pendidikan 841.017.500 512.737.500 (328.280.000,00) 60,97Program peningkatan SMK bisa 193.000.500 84.600.500 (108.400.000,00) 43,83Program peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia
10.000.000 10.000.000 - 100,00
Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun 40.000.000 26.480.000 (13.520.000,00) 66,20
Program manajemen pelayanan pendidikan 230.000.000 213.104.840 (16.895.160,00) 92,65Program obat dan perbekalan kesehatan 1.567.278.000 1.555.178.017 (12.099.983,00) 99,23Program upaya kesehatan masyarakat 50.000.000 40.983.000 (9.017.000,00) 81,97Program pengawasan obat dan makanan 20.000.000 16.126.000 (3.874.000,00) 80,63Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
20.000.000 20.000.000 - 100,00
Program perbaikan gizi masyarakat 120.000.000 77.324.267 (42.675.733,00) 64,44Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
170.300.000 82.800.522 (87.499.478,00) 48,62
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmaas/puskesmas pembantu dan jaringannya
7.692.293.000 7.027.715.164 (664.577.836,00) 91,36
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 11.060.000.000 9.308.803.492 (1.751.196.508,00) 84,17
Program regulasi layanan kesehatan 10.000.000 7.824.000 (2.176.000,00) 78,24
MISI. 4Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Rata - Rata Capaian 67,36%
4
MISI. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Rata - Rata Capaian 76,86%
5
No Misi Program Anggaran Realisasi (Bertambah/berkurang) Capaian (%)Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)
833.987.000 780.239.832 (53.747.168,00) 93,56
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1.763.770.000 1.549.575.600 (214.194.400,00) 87,86
Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam
995.229.000 984.968.000 (10.261.000,00) 98,97
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 180.200.000 161.715.000 (18.485.000,00) 89,74
Program peningkatan dan pengembagan pengelolaan keuagan daerah
748.900.000 606.485.000 (142.415.000,00) 80,98
Program pembangunan jalan dan jembatan 131.002.771.905 86.346.571.722 (44.656.200.183,00) 65,91
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 300.000.000 213.040.882 (86.959.118,00) 71,01
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
9.538.750.675 8.673.803.199 (864.947.476,00) 90,93
80,63Total Rata - Rata Capaian
MISI. 7Mengembangkan wawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusifRata - Rata Capaian 75,95%
7
MISI. 6MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAERAH SECARA OPTIMAL YANG BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGANRata - Rata Capaian 90,22%
6
H a l a m a n | 135
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015, secara umum Pemerintah
Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya telah memperlihatkan pencapaian
kinerja yang baik atas sasaran-sasaran strategisnya. Enam belas sasaran dan
tujuh puluh empat indikator sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2015, sebagian besar telah dapat direalisasikan dengan kriteria
sangat baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun
sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan
Instansi Pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan
penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian sasaran maupun tujuan Instansi Pemerintah sebagai jabaran dari
visi, misi dan strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasif, adanya kepastian hukum,
kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsi-prinsip penyelenggaraan pemerintahan
demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis
yang dilandasi dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja
pelayanan publik.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap enam belas sasaran,
disimpulkan bahwa 5 sasaran (98,23%) tercapai dengan Kriteria Sangat Baik,
2 sasaran (86,64%) tercapai dengan Kriteria Tinggi, 2 sasaran (72,55%)
tercapai dengan Kriteria Sedang, 2 sasaran (62,79%) tercapai dengan Kriteria
Rendah dan 5 sasaran (20,15%) tercapai dengan Kriteria Sangat Rendah.
Dengan demikian masih terdapat beberapa sasaran Indikator kinerja
yang capaian kinerjanya sangat rendah sesuai dengan yang diharapkan.
H a l a m a n | 136
LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2015
Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadap beberapa Sasaran indikator kinerja yang tercantum dalam RPJM
Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017, dan khususnya untuk tahun
2015 yang juga dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Kabupaten Aceh Barat
Daya Tahun 2015 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap sasaran
indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang telah
ditetapkan, kami mengakui semata-mata karena kelemahan dan
ketidaksempurnaan sebagai manusia, namun demikian segala kekurangan
dan ketidaksempurnaan tersebut harus menjadi motivasi untuk memperbaiki
kinerja agar lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang.