bupatimusibanyuasin · 2020. 4. 28. · koordina tor kepala seksi yankes rujukan danjaminan...
TRANSCRIPT
•
BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSISUMATERASELATAN
PERATURANBUPATIMUSIBANYUASINNOMOR lO2l TAHUN2019
TENTANG
PEMBENTUKANPUBLICSAFETYCENTER 1I9 SERASANSEKATEKABUPATENMUSIBANYUASIN
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATIMUSIBANYUASIN,
Menimbang a. bahwa daIam rangka meningkatkan akses dan peIayanan
kesehatan masyarakat khususnya daIam penanganan
pasien gawat darurat medis, diperlukan sarana pelayanan
prafasilitas pelayanan kesehatan meIaIui Sistern
Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu yang terintegrasi
dan berbasis caIl center dengan menggunakan kode akses
teIekomunikasi 119 atau nomor lain yang dimungkinkan;
b. bahwa berdasarkan Pasal 27 ayat (3) huruf a
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016
ten tang Sinstem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bertugas dan bertanggungjawab membentuk Public
Safety Center (PSG);
c. bahwa untuk mewujudkan peningkatan mutu peIayanan
daIam penanganan korban/pasien gawat darurat
diperlukan suatu sis tern penanganan korban/pasien yang
dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Bupati ten tang Pembentukan
Public Safety Center (PSC) 119 Serasan Sekate
Kabupaten Musi Banyuasin;
Mengingat 1. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di
Sumatera Selatan (Lembaran Negara Tahun 1959
Nomor73, Tambahan LembaranNegaraNomor1821);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tabun 2004 tentang
Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tabun 2004 Nomor 116, Tambaban
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4431);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tabun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tabun 2007 Nomor 66,
Tambaban Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor4723);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tabun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tabun 2009 Nomor 112, Tambaban
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5038);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tabun 2009 ten tang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 2009 Nomor 144, Tambaban Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tabun 2009 tentang
Rumab Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 2009 Nomor 153, Tambaban Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor5072);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tabun 2014 tentang
Pemerintab Daerab sebagaimana telab diubab
beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 9 Tabun 2015 tentang Perubaban Kedua Atas
Undang-undang Nomor 23 Tabun 2014 ten tang
Pemerintab Daerab Daerab (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tabun 2015 Nomor 58
Tambaban Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
"
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Repub1ik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5607);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan PubIik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5357);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara
RepubIik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5542);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun
2012 tentang Sistem Sistem Rujukan Peiayanan
Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor122);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor1676);
13. Peraturan Menteri Kesehatan RepubIik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem
Penanguiangan Gawat Darurat Terpadu (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor802);
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 462 Tahun 2002 ten tang Safe Community;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
839/MENKES/SK/VII/2005 ten tang Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah
Sakit dan Puskesmas;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
145/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman
Penangguiangan Bencana Bidang Kesehatan;
17. Keputusan Menteri
882/MENKES/SK/X/2007
Kesehatan
tentang
Nomor
Pedoman
Menetapkan
Penanganan Evakuasi Medik;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 301 Tahun
2012 tentang Tim Pengembangan Safe Community
dan Sistem Penanggu1angan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT);
19. Peraturan Gubemur Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Sistem Rujukan Pe1ayanan Kesehatan (Berita Daerah
Provinsi Sumatera Se1atan Tahun 2014 Nomor 41)
sebagairnana te1ah diubah dengan Peraturan
Gubemur Sumatera Se1atan Nomor 1 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor
41 Tahun 2014 tentang Sistem Rujukan Pe1ayanan
Kesehatan (Berita Daerah Provinsi Sumatera Se1atan
Tahun 2015 Nomor 1);
20. Peraturan Gubemur Nomor 48 Tahun 2017 tentang
Sistem Penanggu1angan Gawat Darurat Terpadu
(Berita Daerah Provinsi Sumatera Se1atan Tahun
2017 Nomor 48);
MEMUTUSKAN:
PERATURANBUPATI TENTANG PEMBENTUKANPUBLIC
SAFETY CENTER I19 SERASAN SEKATE KABUPATEN
MUSI BANYUASIN
BABI
KETENTUANUMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Banyuasin
2. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati dan Perangkat
Daerah Sebagai Unsur PenyeIenggara Pemerintahan
Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin
4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten
Musi Banyuasin;
kasus
Time)
angka
13. Nomor Telp : 0812-3000-119 Call Center PSC 119 Serasan
Sekate Kabupaten Musi Banyuasin.
14. Aplikasi PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten
Musi Banyuasin - Panic Button adalah aplikasi pada
Android untuk masyarakat jika membutuhkan layanan
Gawat Darurat Medis.
BAB11
MAKSUDDANTUJUAN
Pasa12
Maksud dibentuknya PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten
Musi Banyuasin adalah agar terwujudnya jaringan pelayanan
gawat darurat di Kabupaten yang dapat terintegrasi dengan
sistem daerah, regional dan bahkan nasional.
Pasa13
SPGDT pada PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten
Musi Banyuasin bertujuan untuk :
1. Meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di
Kabupaten yang memerlukan bantu an;
2. Memberikan pertolongan pertama atas
kegawatdaruratan medis yang teIjadi di masyarakat;
3. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kegawatdaruratan;
4. Memandu pertolongan pertama pada kasus kegawatan
medis;
5. Memberikan bantu an ambulance rujukan ke rumah sakit
atas gangguan kesehatan sesuai kriteria medis yang
teIjadi di masyarakat;
6. Mempercepat waktu penanganan (Respon
korbanjpasien gawat darurat dan menurunkan
kematian dan kecacatan;
7. Mengintegrasikan pelayanan kesehatan sampai di tingkat
Unit Pelaksan Teknis Dinas Kesehatan; dan
8. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanganan
kegawatdruratan medis di lapangan.
Pasal6
Ruang lingkup pengaturan SPGDT pada PSC 119 Serasan
Sekate Kabupaten Musi Banyuasin meliputi penyelenggaraan
kegawatdaruratan medis sehari-hari dan kasus kecelakaan.
BAS III
PENYELENGGARAAN
Pasal 7
(1) Penyelenggaraan SPGDT pada PSC 119 Serasan Sekate
Kabupaten Musi Banyuasin terdiri atas :
a. Sistem komunikasi gawat darurat;
b. Sistem penanganan korbanjpasien gawat darurat;
c. Sistem transportasi gawat darurat.
(2) Sistem komunikasi gawat darurat sistem penanganan
korbanjpasien gawat darurat, dan sistem transportasi
sebagaimana pada ayat (1) harus saling terintegrasi satu
sarna lain.
(3) Alur penyelenggaraan SPGDT pada PSC 119 Serasan
Sekate Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimanan
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalarn Larnpiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupatiini.
BAS IV
KRITERIAPELAYANANPSC 119 SERASANSEKATE
KABUPATENMUSIBANYUASIN
Pasal8
(1) Kriteria pelayanan kesehatan PSC 119 Serasan Sekate
kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana dimaksud pada
Pasal 5 angka l(satu) terdiri atas :
a.Kriteria Umum; dan
b.Kriteria Khusus.
(2) Kriteria pelayanan umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a adalah masyarakat yang mengalaimi
penyekit seperti pasca stroke, penyekit degenerativ, luka
diabetik, luka pasca bedah dimana tidak sempat untuk
datang langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan dan
penyakit lain yang mempunyai unsur kegawatan tertentu.
e. Ambulans Desa.
(3) PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan 24
(dua puluh empat) jam sehari secara terus menerus.
(4) PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan
secara bersama-sama dengan unit teknis lainnya diluar
bidang kesehatan seperti kepolisian dan pemadam
kebakaran tergantung kekhususan dan kebutuhan
daerah.
(5) PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian
utama dari rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan on
call melakukan pelayanan kesehatan dengan kriteria
umum maupun khusus kriteria kegawat daruratan yang
ada dalam sistem aplikasi Call Center 119.
(6) Dinas Kesehatan bertindak sebagai fasilitator, regulator
dan penanggungjawab kegiatan PSC 119 Serasan Sekate
Kabupaten Musi Banyuasin.
(7) Struktur Organisasi PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten
Musi Banyuasin sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupatiini.
Pasal 10
Masyarakat yang mengetahui dan mengalami
kegawatdaruratan medis dapat melaporkan dan/ atau meminta
bantu an melalui Call Center 119 atau nomor lain yang akan
disosialisasikan kepada masyarakat.
Pasal 11
Sekretariat PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi
Banyuasin bertempat di :
1. Dinas Kesehatan;
2. PSC dapat meiliki jejaring di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah dan swasta.
c. Mengevakuasi korban ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya.
Pasal 15
(1) Operator Call Center 119 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf c merupakan petugas penerima
panggi1an dengan kualifikasi minimal tenaga kesehatan.
(2) Operator Call Center 119 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bekerja dengan pembagian waktu sesuai dengan
kebutuhan.
(3) Operator Call Center 119 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)memi1iki tugas :
a. Menerima dan menjawab panggi1an yang masuk ke Call
Center 119;
b. Mengoperasikan computer dan ap1ikasinya; dan
c. Menginput di sistem aplikasi Call Center 119 untuk
panggilan darurat.
Pasa1 16
Tenaga lain sebagaimana dimaksud da1am Pasa1 12 ayat (2)
huruf d merupakan tenaga yang mendukung penyelenggaraan
PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin yang
terdiri dari Sopir, Tenaga Administrasi, IT, Teknisi, Logistik,
Kepolisian, TNI, Badan Penanggu1angan Bencana, Pemadam
Kebakaran, Satpol PP, PMI, Saka Bhakti Husada dan Lembaga
Swadaya Masyarakat serta tenaga lain yang dapat
berko1aborasi dengan PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi
Banyuasin.
Pasal17
PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin dapat
membentuk Re1awan PSC 119 Serasan Sekate Kabupaten Musi
Banyuasin sete1ah mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan
khusus untuk re1awan.
(3) Operasional PSC bersumber dari APBD Kabupaten
Musi Banyuasin yang di anggarkan dalam kegiatan
Dinas Kesehatan setiap tahun.
Pasal21
Memberikan jaminan biaya rujukan ambulans kepada
korban/pasien yang diluar tanggungan BPJS Kesehatan :
1. Klaim ambulance jaringan PSC dan pendamping rujukan
diajukan ke Dinas Kesehatan;
2. Tarif ambulance sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku;
3. Biaya pendamping rujukan maksimal sebesar standar
uang harian yang berlaku;
4. Pembayaran klaim dibebankan pada dana penunjang
program jaminan kesehatan nasional (JKN);
5. Kreteria rujukan yang dibayar adalah semua rujukan
pasien non JKN atau JKN namun tidak dapat dijamin oleh
BPJS Kesehatan karen a tidak sesuai prosedur.
6. Pembayaran klaim ambulans kepada faskes pemerintah
sesuai peraturan yang berlaku.
7. Pembayaran klaim ambulans desa atau swasta melalui
pembuatan MoVterlebih dahulu.
BABVIlI
PEMBINAANDANPENGAWASAN
Pasal22
(1) Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
system pelayanan kesehatan PSC 119 Serasan Sekate
Kabupaten Musi Banyuasin.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi.
(3) Monitoring dan evaluasi sebagaimana di maksud pada
ayat (2) dilakukan untuk mewujudkan sinergi,
kesinambungan dan efektifitas pelaksanaan kebijakan
system pelayanan Call Center 119 ini kepada masyarakat
Kabupaten Musi Banyuasin.
.'
(4) Monitoring dan evaluasi sabagaimana dimaksud pada
ayat (3) dilakukan secara berkala melalui koordinasi dan
pemantauan langsung terhadap pelaksanaan dalam
kebijakanjprogram.
BABlX
KETENTUANPENUTUP
Pasal23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Ditetapkan di Sekayu
o pada tanggal :>1 ()(ltll"W ~~}!'[1BUPATl MUSl BANYUASlT
\REZA ALEX NOERDIN
Diundangkan di Sekayupada tanggal ,1 l)~er>lb.r 2019
SEKR TARlS DAERAHKABU ATEN MUSl BANYUASIN,
BERITA DAERAH KABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN2019 NOMOR J.O.~.
Lamipran I : Peraturan Bupati Musi BanyuasinNomor : 103 Tahun 2019Tanggal : 3>1 O.q>",.u 2019Tentang: Alur Penyelenggaraan SPGDT
Serasan Sekate Kab, Muba
~ BUPAT! MUSI BANYUASI1
~ \~~J H. DODIREZA ALEX NOERDIN
DISPATCHER MEMERINTAHKAN
PETUGAS MEDIS DAN AMSULAN
FASYANKES I RUJUKAN
RUMAH SAKIT •
DDD DODDDODDDDD0 0
00
PETUGAS PSCMENERIMA
PANGILAN DAR I MASYARAKAT
~v\1'
PETUGAS MEDIS SERANGKAT KETKP
I.-
MASYARAKAT MENElPON IMENEKAN EMERGENCY SUDON
t!'tr-I'-, ~ Q
> ':~)
PETUGAS MEDIS MElAKUKAN
PERTOlONGAN
KEGAWATDARURATAN
Lampiran IINomorTanggalTt"tltang
Peruluran Bupati Musi Banyuasin10.3 Tahun 2019
,I Dn'MW 2019SltUktur Organisasi Public Safety CL'Tlter119 (PSC)Serosan Sekllle Kabupaten MUBA
STRUKTUR ORGANISASI PUBLIC SAFETY CENTER (PSC) 119 SERASAN SEKA TEKABUPATEN MUSI BANYUASIN
PELINDUNGBUPATll\lUSI BANYUASIN
~PEMBINA
KEPALA D1NAS KESEHATAN
~PENGARAH
SEKRETARIS D1NAS KESEHATAN
+PENANGGUNG JAWAB
KEPALA BIDANG PELAYANANKESEHATAN
~KOORDINA TOR
KEPALA SEKSI YANKES RUJUKANDAN JAMINAN KESEHATAN
SEKRETARIS BENDAIIARA
KETUA TIMDokter I Sarjana Kes I Sarjana Keperawatan
TIM PENDUKUNG TIM P3KFarmasi liT I Dokumentasi I
Teknisi
TIM I TIM 2 TIM 3 TIM 4A. Operator A. Operator A. Operator A. Operator
1. Call CentL-r I Orung 1. Call Center I Orang 1. Call Cenler 1 Orang I. Call Center I Orong2. Dispatcher 1 Orang 2. Dispatcher 1 Orang 2. Dispatcher 1Orang 2. Dispatcher 1 Orang
B. Tim Ambul ••n B. Tim Ambul ••n B. Tim Ambulan B. Tim Ambulan1. PerawatIBidan 2 Orang 1. PCf'dwallBidan 2 Orang 1. Pcrawatillidan 2 Orang I. PerawntIBidan 2 Orang
2. DriVc."T 1Ornng 2. Driver 1 Orang 2. Drin:r 1Orang 2. Driwr I Omn}!.
~ BVP~TI MVSl BANYVASlNf
-_\~!rH. DOD! REZA ALEX NOERD!N