blok 3 - biologi dasar i
DESCRIPTION
Makalah ini membahas mengenai struktur dan fungsi organel selTRANSCRIPT
Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
Henricho Hermawan
10.2014.108 / A2
16 Desember 2014
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: [email protected]
Abstract
All living things are composed by many cells are united to form a network, a network
that is composed to form organs in living things. This organ will be the driving force of living
things to survive. Cell organelles that have a function for the survival of living beings. The
function of these organelles is complete, which means each organelle cooperate with each
other to do their work. It also means that if there is an organelle that is impaired then
indirectly survival of living beings will also be disrupted.
Keywords : Cell organelles
Abstrak
Semua mahkluk hidup disusun oleh banyak sel yang bersatu membentuk jaringan,
jaringan yang tersusun akan membentuk organ-organ dalam makhluk hidup. Organ inilah
yang akan menjadi motor penggerak makhluk hidup untuk tetap hidup. Sel memiliki organel
yang memiliki fungsinya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Fungsi organel ini bersifat
melengkapi yang artinya setiap organel saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk
melakukan kerjanya. Hal ini juga berarti bahwa apabila ada organel yang mengalami
gangguan maka secara tidak langsung kelangsungan makhluk hidup juga akan terganggu.
Kata kunci : Organel sel
1
Mind Map
Pendahuluan
Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup. Sel memiliki peranan penting
dalam setiap fungsi dari tubuh makhluk hidup. Semua peranan tersebut terjadi karena adanya
peranan dari komponen-komponen yang ada di dalam sel. Komponen dalam sel bekerja sama
satu dengan yang untuk menjalankan fungsinya dan menjamin keberlangsungan hidup
makhluk hidup. Maka dari itu apabila sebuah sel rusak akan mengganggu kehidupan makhluk
hidup.
Dalam tubuh mahkluk hidup, sel terdiferensiasi menjadi berbagai macam jenis yang
masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Tubuh manusia terbentuk dari susunan banyak sel
yang bersatu membentuk jaringan-jaringan yang nantinya akan membentuk organ.
Sebenarnya, sel dalam tubuh manusia memiliki kesamaan dalam hal struktur, yang
membuatnya berbeda adalah kedominanan suatu komponen sel. Hal inilah yang
menyebabkan setiap sel memiliki fungsinya masing-masing bagi tubuh manusia.
2
Sel struktur dan fungsi sel
Teori sel
Organel sel
Nuklues
Retikulum endoplasma
Badan golgi
Ribosom
Lisosom
Mitokondria
Mikrotubulus
Sitoplasma
Membran sel Transportasi sel
Sel
Semua organisme yang hidup di dunia ini, tersusun baik dari satu sel atau yang kita
sebut dengan organisme uniseluler atau lebih dari satu sel, yang biasa kita sebut sebagai
organisme multiseluler.1 Sel sebagai suatu ruang kosong, merupakan ruang yang membagi
apa yang ada di luar dan apa yang ada di dalam sel itu sendiri.2 Istilah sel pertama kali
digunakan oleh Robert Hooke, seorang ilmuwan inggris untuk menjelaskan potongan tipis
gabus di bawah mikroskop. Sel dikatakan sebagai suatu satuan dasar minimum pada
organisme yang mampu melakukan duplikasi/perbanyakan diri (self duplicatig). Satuan dasar
inilah yang menentukan struktur dan fungsi dari suatu organisme.
Sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu terdiri dari membrane plasma,
nucleus pada prokatiotik, sitoplasma serta organel yang terdapat di dalamnya. Bila dibedakan
berdasarkan ada atau tidaknya selaput ini maka sel terbagi menjadi dua jenis sel yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Hal ini menyebabkan materi genetic (DNA) sel prokariotik
tidak terletak dalam nucleus (lihat gambar 1).Sedangkan pada eukariotik molekul DNA
terdapat di dalam kromosom yang terletak di dalam nuklues (lihat gambar 2). Kromosom
adalah struktur-struktur linier berjumlah banyak yang terletak di dalam nucleus.3 Diameter
yang dimiliki oleh sel juga bervariasi mulai dari 0.1µm – 1.0µm. Sel yang paling besar adalah
telur angsa sedangkan sel paling panjang adalah sel otot dan sel saraf.4
Gambar 1. Sel Prokariotik
Komponen yang ada didalam sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu organel dan
inklusio (paraplasma).4 Organel merupakan bangunan yang selalu terdapat di dalam semua sel
dan dianggap sebagai organ atau alat kecil dalam sel, organel tersebut termasuk dalam
kesatuan substansi hidup dan umumnya berfungsi penting dalam proses metabolism.
3
Sedangkan inklusio merupakan kumpulan bahan-bahan mati yang tidak selalu ada dalam sel
misalnya seperti metabolit yang merupakan hasil dari sel ataupun hasil katabolisme sel.
Gambar 2. Sel
Eukariotik
Nukleus
Ini sel atau nucleus merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai pusat pengendalian
sel seperti mengontrol reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, dan pembelahan sel.5 Inti sel
tersusun atas beberapa lapisan, yaitu membrane inti, plasma inti, anak inti dan juga benang
kromatin (lihat gambar 3). Plasma inti (Nukleoplasma) adalah matriks yang menyelubungi
kromatin, matrik ini tersusun atas protein, metabolit dan ion.6
Membran nucleus merupakan selaput tips yang membungkus nucleus.5 Membran
nukleus tersusun dari membrane ganda yang dipisahkan ruang perinuklear. Membran bagian
dalam halus sedangkan membrane bagian luar mengandung ribosom dan menyatu dengan
reticulum endoplasma. Membran dalam dan luar memiliki jarak sekitar 200-300Å di sekitar
nucleus.5 Jarak ini untuk membentuk pori-pori nuklues sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran zat antara nucleus dengan sitoplasma.6
4
Di dalam nukleoplasma terdapat butit-butir kromatin yang menyebar tidak merata dan
membentuk kelompok.5 Kromatin terlihat seperti gumpalan tidak beraturan, disusun dari
rantai pilih DNA yang terikat pada protein basa histon, beragam jumlah RNA dan protein
nonhiston serta sistem enzim.6
Nukleus juga mengandung subunit untuk ribosom, organel-organel sitoplasma yang
terlibat dalam sintesis protein. Nukleus juga ikut serta dalam perakitan dan sintesis ribosom.
Pada umumnya nucleus akan melekat pada kromosom spesifik yang ada di dalamnya, setiap
kromosom berbentuk batang atau seutas benang tunggal kecil selama masa hidup sel, tetapi
ketika saat beristirahat (tidak membelah) kromosom terlihat seperti sebuah jaringan tunggal
dan benang-benang tipis.7
Gambar 3. Nukleus
Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma adalah bangunan berbentuk saluran berkelok yang merupakan
perluasan dari membrane plasma ke arah dalam menuju membrane inti.8 Retikulum
endoplasma tersusun atas jaring-jaring rongga (sisterna) datar yang dilapisi oleh membran
plasma dan membrane nucleus.6 RE dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, RE kasar dan RE
halus.8 RE kasar memiliki permukaan yang tidak rata karena dilapisi ribosom sedangkan RE
halus memiliki permukaan yang lebih halus karena tidak memiliki ribosom (lihat gambar 4).5
Ribosom yang terdapat pada reticulum endoplasma kasar membuatnya aktif dalam
sintesis aktif protein, sedangkan pada reticulum endoplasma halus tidak ada ribosom
sehingga organel ini terlibat aktif dalam sintesis dan transport lipid serta detoktifikasi
berbagai jenis racun.7 Retikulum endoplasma juga berperan untuk memasok nutrient ke
organel lain yang berada dalam sitoplasma, mengangkut hasil sintesis serta membuang zat
5
sisa dari organela tersebut.8 Retikulum endoplasma juga memiliki hubungan struktual dan
fungsional dengan apparatus golgi dan membrane inti.
Gambar 4. Retikulum Endoplasma
Aparatus Golgi
Bentuk apparatus golgi menyerupai kantong-kantong pipih yang bertumpuk dan
mempunyai tepi-tepi yang bengkak (lihat gambar 5), selain itu apparatus golgi juga
berlekatan dengan reticulum endoplasma sehingga ada anggapan bahwa apparatus golgi
merupakan bagian khusus dari reticulum endoplasma.5 Aparatus golgi mengandung 6 sampai
7 kantong datar yang terikat membrane atau sisterna yang berbentuk agak melekuk serta
tersusun seperti mangkuk terbalik. Aparatus golgi memiliki dua permukaan yaitu permukaan
konveks yang menghadap ke reticulum endoplasma dan permukaan konkaf yang menghadap
ke permukaan eksternal sel.6
Aparatus golgi memiliki peran sebagai gudang sementara untuk produk yang
dihasilkan oleh reticulum endoplasma, produk ini akan dikumpulkan, dimodifikasi, dikemas
dan selanjutnya akan didistribusikan keluar sel.5 Secara kimia, apparatus golgi juga
memodifikasi molekul yang dihasilkan reticulum endoplasma agar dapat bergabung dengan
membran plasma.6
6
Badan golgi memiliki banyak vesikel transport yang berguna untuk melakukan
sekresi.6 Badan golgi juga terlibat dalam sekresi gula, polisakarida dan kompleks protein
polisakarida.9 Vesikel transport yang terlepas dari reticulum endoplasma akan membawa hasil
sekresi ke apparatus golgi dan selanjutnya hasil sekresi tersebut akan bergabung dengan
sisternanya. Vakuola tebal yang besar akan mengkonsetrasikan sekresi yang ada dan
membungkusnya menjadi granula sekretori. Granula sekretori yang besar dan terbungkus
dengan membrane akan mengeluarkan isinya melalui proses eksotosis akibat adanya
stimulasi hormone dan saraf.6
Gambar 5. Aparatus Golgi
Lisosom
Lisosom berukuran kecil, umumnya berbentuk oval dan mengandung enzim-enzim
yang digestif yang kuat dalam lingkungan yang asam, lisosom memiliki bentuk yang serupa
dengan mitorkondria, tetapi ukurannya lebih kecil dan terdiri atas selapis membrane
pembatas tunggal.7 Membran yang mengelilingi organel ini hanya selapis dan berfungsi
menjaga keasaman internal yang tinggi. Lisosom merupakan vesikel kecil yang terikat
dengan membrane dan mengandung hampir 50 jenis enzim yang hidrolitik yang mampu
menguraikan semua jenis makromolekul (protein, lipid, karbohidrat, dll).6. Enzim yang
bersifat hidrolitik disintesi dalam ribosom yang ada pada reticulum endoplasma kasar
kemudian diserahkan kepada apparatus golgi setelah itu barulah ditransfer ke lisosom.5
7
Lisosom primer hanya mengandung enzim sedangkan lisosom sekunder mengandung enzim
dan materi terdegradasi.
Lisosom yang sering disebut sebagai sistem pencernaan sel juga berperan untuk
melindungi sel dari penganggu yang masuk seperti virus, bakteri ataupun bagian sel yang
sudah usang atau rusak.5 Sel penganggu yang masuk ke dalam sel akan melebur dengan
lisosom primer untuk membentuk lisosom sekunder yang kemudian akan dicerna.6
Dalam sel darah putih lisosom berfungsi secara fagosit yang menyebabkan perusakan
bakteri dan zat asing yang ditelan oleh sel. Pada kelenjar tiroid lisosom berperan untuk
mengubah tiroglobulin menjadi hormone aktif tiroksin, dan seperti yang dapat diduga bahwa
enzim digestif hasil produksi lisosom akan bekerja paling baik pada pH rendah (asam).7
Mitokondria
Organel ini berbentuk bulat atau seperti cerutu yang paling banyak terdapat pada sel
dengan aktivitas metabolis yang tinggi.7 Mitokondria memiliki dua unit membrane yakni
membrane dalam dan luar, diantara keduanya terdapat ruang antar membrane (lihat gambar
6).8 Membran bagian luar halus sedangkan membrane bagia dalam terlipat secara ekstensif,
lipatan-lipatan ini disebut krista, menjulur ke dalam bagian dalam organel dan memiliki
berbagai macam enzim di dalamnya.7 Ruang antar krista dipenuhi oleh matriks yang berisi
protein, DNA, RNA dan ribosom.6
Gambar 6. Mitokondria
8
Mitokondira merupakan pabrik energy sel, dengan bantuan oksigen enzim yang
terdapat didalamnya bekerja sama mengkatalis pembongkaran makronutrien organic sehingga
terbentuk karbon dioksida, air dan adenosine triposfat (ATP).5 Nutrien yang dibongkar oleh
mitokondira seperti glukosa, asam amino dan asam lemak.6
Mikrotubulus
Organel ini tersusun atas protein yang mengalami polimerisasi yang disebut dengan
tubulin.10 Mikrotubulus memiliki bentuk seperti pipa berongga dengan panjang 20-25 nm
yang tersebar di dalam sitoplasma sel.6 Protein tubulin yang dimiliki oleh mikrotubulus
terbagi menjadi dua yaitu tubulin α dan tubulin β (lihat gambar 7). Unit-unit tubulin saling
bersambung atau terlepas dari mikrotubulus yang menyebabkan mikrotubulus memanjang
dan memendek.10
Mikrotubulus berperan terhadap terjadinya gerakan di dalam sel, salah satunya adalah
distribusi vesikel transport dari kompleks golgi.10 Selain itu mikrotubulus juga berperan
dalam pembentukan sitoskeleton atau elemen penunjang sel.6 Sitoskeleton mengatur
kompleks susunan organel subsek yang tersebar di dalam sel menjadi suatu susunan yang
tertata, selain itu sitoskeleton juga berperan untuk mempertahankan bentuk sel serta
menghasilkan gerakan sel dan subsel.10
Sitoplasma
Cairan sel atau sitoplasma merupakan bagian sel yang terbesar, sitoplasma
diselubungi oleh selaput tipis yang disebut dengan membrane sitoplasma.8 Sitoplasma disusun
atas beberapa komponen sebagai berikut:5
a. Sitosol, fase cair yang konsintensinya hampir menyerupai gel dan mempunyai
komposisi yang kompleks
b. Substansi simpanan, seperti lemak, protein, dan glikogen
c. Rangka sel, jaringan yang strukturnya seperti benang atau serabut yang saling
berhubungan dan member kekuatan mekanik pada sel
d. Organel-organel sel, seperti mitokondria, reticulum endoplasma, ribosom, lisosom,
dan badan golgi.
9
Membran Sel
Di luar inti sel dan sitoplasma, terdapat membran sel (lihat gambar 7). Membran sel
menjadi sangat penting karena membran sel membatasi antara sel dan lingkungan luar,
menjaga agar aktivitas sel tetap berlangsung, dan menyeleksi zat-zat atau benda yang dapat
masuk ke dalam sel. Membran sel atau plasma membran adalah bagian sel yang membatasi
sitoplasma. Membran plasma tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa.
Membran sel sangat tipis dan memiliki unsur penyusun utama yaitu fosfolipid.
Disamping lipid sebagai penyusun utama juga terdapat protein dan juga karbohidrat. Lipid ini
terdiri dari dua lapisan yang terdapat di paling luar membran sel pada bagian atas dan bawah
membran. Oleh karena itu lipid ini disebut lipid bilayer. Bagian kepala lipid yang menghadap
ke luar membran bersifat hidrofilik (senang dengan air) berada di bagian membran yang
terluar.
Gambar 7. Membran Sel
Adapun bagian ekor lipid yang menghadap ke dalam membran sel memiliki sifat
hidrofobik (tidak senang dengan air) berada dia bagian dalam membran sel. Jadi, satu sisi
mengahadap ke bagian luar sel dan satu sisi lagi menghadap ke dalam sel . Hal ini mencegah
sitoplasma larut dengan lingkungan sekitarnya dan mencegah zat-zat asing yang berada di
sekitar sel masuk ke dalam sel. Membran sel bersifat permeabel selektif atau semipermeabel,
yang mampu melewatkan spesi tertentu dan menahan spesi yang lain.11
Penutup
Sel merupakan bagian penyusun paling dasar dalam struktur tubuh manusia. Di
dalamnya ada banyak organel yang memiliki fungsinya masing-masing yang memberikan
dampak terhadap keberlangsungan kehidupan manusia. Maka dari itu apabila ada organel
10
yang terganggu atau rusak akan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan makhluk
hidup.
Daftar Pustaka
1. Dowben RM. Cell biology. New York: Harper & Row Publishers; 1993.
2. Raven PH, Johnson GB. Biology. Missouri: Times Mirror/Mosby College Publishing;
1999.
3. Stansfield W, Cano R & Colome J. Schaums’s : Biologi Molekuler. Jakarta : Erlangga
; 2006. H. 2
4. Priastini R, Hartono B. Buku ajar sel dan biologi molekuler. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Ukrida; 2014. H. 48-53
5. Sumardjo D. Pengantar Kimia : Buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan
program strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : EGC ; 2006. H. 5-8
6. Widyastuti P, editor. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC ; 1995. H.
35-41
7. Safitri A, editor. Schaum’s Outline : Biologi. 2nd ed. Jakarta : Erlangga ; 2005. H. 37-
40
8. Isnaeni W. Fisiologi hewan. Yogyakarta : Kanisius ; 2006. H. 42-45
9. Mulyani S. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius ; 2006. H. 59-62
10. Marks D, Marks A & Smith C. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta : EGC ; 1996. H.
136-7
11. Ferdinand F, Ariebowo M. Praktis belajar biologi. Jakarta: Grasindo; 2002.
11