blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/nvrahmawati/files/2012/12/tugas-plo.docx  · web viewmelalui motto ini,...

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material handling merupakan suatu seni dan ilmu yang meliputi penanganan, pemindahan, pembungkusan atau pengepakan, penyimpanan sekaligus pengendalian atau pengawasan dari bahan atau material dari sgala bentuknya. Suatu penanganan material dalam jumlah yang tepat dari materal yang sesuai dalam kondisi yang baik, tmpat yang cocok, waktu yan murah dengan yang tepat dalam posisi yang benar dan dalam urutan yang sesuai dengan biaya yang murah dengan menggunakan metode yang benar. Material handling penting untuk dilakukan analisa dan perhitungan karena untuk meminimalisasi biaya untuk keseluruhan produksi. Meskipun jarak tempuh terlihat pendek dari mesin satu ke mesin yang lain, akan tetapi jika diakumulasi untuk satu siklus produksi maka didapat jarak tempuh yang jauh. Oleh karena itu, diusahakan agar jarak tmpuh bisa pendek dan tidak terjadi back tracking. 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengupas tuntas mengenai masalah material handling dari kopi andeca andeci.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material handling merupakan suatu seni dan ilmu yang meliputi penanganan, pemindahan, pembungkusan atau pengepakan, penyimpanan sekaligus pengendalian atau pengawasan dari bahan atau material dari sgala bentuknya. Suatu penanganan material dalam jumlah yang tepat dari materal yang sesuai dalam kondisi yang baik, tmpat yang cocok, waktu yan murah dengan yang tepat dalam posisi yang benar dan dalam urutan yang sesuai dengan biaya yang murah dengan menggunakan metode yang benar.

Material handling penting untuk dilakukan analisa dan perhitungan karena untuk meminimalisasi biaya untuk keseluruhan produksi. Meskipun jarak tempuh terlihat pendek dari mesin satu ke mesin yang lain, akan tetapi jika diakumulasi untuk satu siklus produksi maka didapat jarak tempuh yang jauh. Oleh karena itu, diusahakan agar jarak tmpuh bisa pendek dan tidak terjadi back tracking.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengupas tuntas mengenai masalah material handling dari kopi andeca andeci.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah perusahan

PT Vershi di novia mulai memproduksi kopi andeca andeci di Indonesia, tepatnya di kediri. Kopi andeca andeci di produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan kediri adalah salah satu wilayah penghasil biji kopi terbesar di Indonesia. Dalam menyeleksi biji kopi dari hasil panen wilayah setempat, kopi andeca andeci selalu mengutamakan rasa sebagai kriteria utama. Pada masa awal-awal operasional pabrik, para spesialis pencicip kopi dari kopi andeca andeci, menggunakan keahliannya untuk menyeleksi contoh biji kopi yang diserahkan oleh para pedagang kopi dan hanya menerima biji kopi yang memenuhi standar rasa kopi andeca andeci yang begitu tinggi. Selama periode itu, telah terbentuk sebuah persepsi di antara pedagang bahwa biji kopi yang baik hanya ditentukan oleh kualitas fisiknya, yaitu bagaimana rupa biji kopi itu sendiri.

2.1.2 Visi dan misi

PT Vershi di novia, sebagai salah satu produsen kopi di Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi dari PT Vershi di novia adalah:

1. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia

2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen

3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori

Selain visi dan misi, PT Vershi di novia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers”. Melalui motto ini, PT Vershi di novia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini pula, PT. Vershi di novia onesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Kebijakan Kualitas meliputi :

1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan

2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku

3. Zero waste dan zero defect

4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas

Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :

1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga

2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah

pencemaran lingkungan)

3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3

4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat

5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Vershi di novia selalu menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul).

2.2 Profil Produk (Konsep produk dan proses pengolahan, bahan baku, bahan pembantu, bhn pngmas, diagram alir, proses produksi)

2.2.1 Bahan Baku

2.2.1.1 Biji kopi arabika

Produk kopi dari PT ini diberi nama kopi andeca andeci. Bahan baku yang di gunakan dalam pembuatan kopi di PT ini adalah dari biji kopi arabika yang sudah melewati Agricultural Service Departement sehingga sudah terjamin kualitasnya. Kopi dari spesies kopi arabika memiliki rasa yang kaya daripada kopi robusta, Kopi jenis arabika sangat baik ditanam di daerah yang berketinggian 1.000-2.100 meter di atas permukaan laut (dpl). Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi, cita rasa yang dihasilkan oleh biji kopi akan semakin baik. Karena itu perkebunan kopi arabika hanya terdapat didaerah tertentu, salah satu tempat penanaman kopi arabika adalah Provinsi Lampung (Panggabean,2011 ).

Kulaitas kopi yang baik hanya dapat diperoleh dari buah yang telah masak dan melalui pengolahan yang tepat. Dalam Agricultural Service Departement dijelaskan bagaimana petani kopi menolah kopi yang telah masak pasalnya, buah kopi mudah rusak dan menyebabkan perubahan cita rasa pada seduhan kopi dan dalam Agricultural Service Departement juga terdapat standar penerimaan biji kopi.

2.2.1.2 Bahan pembantu

a. Krim

Penambahan cream pada produk kopi andeca andeci di tujukan untuk menambah cita rasa dan formula pada produk-produk Kopi andeca - andeci, seperti produk Kopi andeca andeci 3in1, Kopi andeca andeci ICE, Mochaccino,Cappuccino. Pada produk-produk tersebut perlu di tambahkan krim sebagai tambahan rasa. Krim sendiri di peroleh dari supplier yang sudah mempunya HACCP maupun MUI, untuk menjamin konsumen dari bahan baku yang berbahaya.

b. Coklat bubuk

Coklat bubuk digunakan dalam penambahan rasa flavor dalam jeni kopi Cappuccino. Cokelat, terutama dari jenis mulia, merupakan stimulan, makanan yang berenergi dan mengandung nutrien esensial yang sangat luas, 100 gram pasta cokelat mengandung 4 gram garam mineral, 400 mg potasium, 15 mg magnesium, 50 mg kalsium, 375 mg posfor, 12 mg sodium, dan sedikit flour. Untuk flavor bubuk coklat sendiri berasal dari supplier yaitu PT. Delfi

c. pemanis

Pemanis buatan diperoleh secara sintetis melalui reaksi-reaksi kimia di laboratorium maupun skala industri dengan mengandalkan supplier yang sudah berkerja sama dan memili standard ISO maupun MUI. Menurut Panggabean,(2011) Pemanis diperoleh melalui proses sintetis dapat dipastikan bahan tersebut mengandung senyawa-senyawa sintetis. Penggunaan pemanis buatan perlu diwaspadai karena dalam takaran yang berlebih dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan berpotensi menyebabkan tumor dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) telah menetapkan batas-batas yang disebut Acceptable Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per hari, yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan resiko. Sejalan dengan itu di negara-negara Eropa, Amerika dan juga di Indonesia telah ditetapkan standar penggunaan pemanis buatan pada produk makanan

2.2.2 Proses produksi

2.2.2.1 Penerimaan bahan baku

Penerimaan bahan baku ditujukan untuk mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan produk yang bermutu tinggi. Tahapan penerimaan bahan baku meliputi:

1. Konfirmasi kedatangan bahan baku

2. Tindakan sortasi

3. Grading

4. Penimbangan

5. Penyimpanan

2.2.2.2 Grading dan sortasi

Grading adalah memisahkan bahan baku sesuai dengan ukuran (besar atau kecil) dan kondisi (masak atau mentah) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sortasi adalah memisahkan bahan baku yang memenuhi spesifikasi (diterima) dengan yang tidak memenuhi spesifikasi (ditolak) seperti cacat fisik, terserang penyakit, ukuran (tidak memenuhi grade) busuk dan lain – lain.

2.2.2.3 Pengecekan bahan baku sebelum produksi

Tujuan pengecekkan bahan baku sebelum diproduksi adalah untuk mengetahui dan menentukan bahan baku sesuai dengan standar untuk produksi Kopi andeca andeci. Dimana prosedurnya meliputi pemeriksaan fisik (warna dan tekstur) sortasi ulang.Mengambil sampel bahan baku dan memeriksa kadar air. Apabila semepel lebih rendah yang mengalami kerusakan dari spesifikasi yang ada maka proses produksi akan tetap berlanjut. Apabila biji kopi yang rusak melebihi persentas standar yang ditentukan maka akan dikembalikan ke suplier.

2.2.2.4 Proses produksi

a. Proses penyangraian dan penggilingan

Proses penyangraian terdiri dari beberapa tahapan, yakni persiapan biji kopi, proses penyangraian, pendinginan, penyampaian sementara, dan pengemasan. Sebelum disangrai, aroma dan cita rasa kopi masih tersimpan dalam biji kopi. Setelah disangrai, aroma dan cita rasa kopi dapat dirasakan dan dinikmati. Ketahanan biji kopi yang di simpan sangat lama yaitu lebih dari tiga tahun karena pada penyimpanan di tempatkan di tempat yang baik dan kering. Namun ketika sudah di sangrai di tempatkan di wadah yang kedap udara sehingga dapat bertahan selama satu tahun setelah melakukan proses penyangraian kemudian di lakukan penggilingan Penggilingan adalah proses pemecahan butir-butir kopi yang telah di sangrai untuk mendapatkan kopi bubuk.

Menurut Handoko (2001) penyangraian sangat berperan penting terhadap hasil akhir kopi. Beberapa faktor yang perlu di perhatikan selama menyangrai, di antaranya sistem mesin penyangrai, bahan palt tabung penyangrai, stabilatas sumber api tabung penyangrai, dan jenis bahan baku kopi serta karakteristiknya. Selain faktor alat penyangraian aspek lainnya yang juga penting yakni suhu,waktu,keahlian dan teknik penyangraian.

b Penyimpanan

Penyimpanan bahan pangan bertujuan untuk mempertahankan umur simpan produk yang mempunyai masa kadaluarsa selama satu tahun. Produk siap di distribusikan minimal disimpan dalam ruang dengan suhu 15 – 20ºC selama 1 minggu dimana untuk melihat juga apakah ada bakteri yang masih hidup atau tidak. Karena dalam jangka waktu seminggu jika terdapat mikroba maka akan terlihat secara visual sehingga dapat diketahui produk mengalami kerusakan. Adapun masa kadaluarsa yaitu selama 12 bulan dengan ketentuan kemasan belum dibuka dan disimpan ditempat yang kering dengan suhu sekitar 15 – 20ºC.

2.2.2.5 Produk akhir

Produk akhir dari proses produksi adalah kopi bubuk dan kopi instan, yang telah mengalami proses produksi yaitu biji kopi yang disangrai (roasted) kemudian digiling, dengan atau tanpa penambahan bahan lain dalam kadar tertentu yang tidak membahayakan kesehatan. Produk akhir ini di bedakan menjadi dua jenis:

· Kopi instan, yaitu jenis kopi olahan tanpa penambahan bahan lain dan di kemas dengan bahan kaca (jar) berbentuk selinder.

· Kopi mix, merupakan jenis kopi olahan dengan bahan tambahan dan dikemas dengan alumunium foil yang tipis yang dikemas dalam bentuk sachet, kandungan kopi mix berupa campuran gula, creamer, susu, dan coklat.

2.3 Pertimbangan Pemilihan Lokasi Pabrik atau Perusahaan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan sebuah lokasi pabrik yang strategis. Apalagi pemilihan untuk lokasi pabrik dari perusahaan kopi andeca andeci. Faktor – faktor tersebut yakni sebagai berikut :

1. Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

2. Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih dapat diatasi dengan biaya lebih mahal.

Macam faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:

1. Letak  konsumen  atau  pasar, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerahkonsumen.   Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat dengan konsumen adalah adanya kemudahan untuk mengetahui perubahan selera konsumen, mengurangi resiko kerusakan dalam pengangkutan, apabila barang yang diproduksi tidak tahan lama, biaya angkut mahal, khususnya untuk produksi jasa. 

2. Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan baku. Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai mengalami penyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah kualitas, resiko kekurangan bahan baku tinggi.

3. Sumber tenaga  kerja, alternatif yang  dipakai adalah apakah tenaga  kerja yangdibutuhkan unskill, dengan pertimbangan  tingkat upah rendah,   budaya  hidup sederhana, mobiiitas tingp sehingga jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik, ataukah tenaga kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih baik, adanya pemikiran masa depan yang cerah,  dibutuhkan keahlian, dan kemudahan untuk mencari pekerjaan lain. 

4. Air, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jernih alami, jernih tidak alami, atau sembarang air.

5. Suhu udara, faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi. 

6. Listrik, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan kapasitas tegangan   yangdibutuhkan. 

7. Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.

8. Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik di dekat tempat tinggal mereka, apakah menerima atau tidak. 

9. Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum yang diatur undang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja minimum, dan kondisi lingkungan kerja. 

10. Pebuangan limbah industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan limbah   untuk perlindungan   terhadap   alam   sekitar   dan   menjaga keseimbangan habitat. 

11. Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.

12. Fasilitas untuk karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kesehatan kerja.

2.4 Urut – urutan Material dan Supplier Hingga Konsumen ( fasilitas, muatan, peta dari - ke, jarak peta dari - ke)

2.5 Tipe Layout dan Layout Proses Produksi Perusahaan

Tata letak fasilitas di pabrik PT. Vershi dinovia Factory pada awalnya product layout karena disusun menurut kebutuhan – kebutuhan operasi produk dan menentukan layout mesin – mesin dan peralatan lainnya. Product layout tersebut didasarkan pada urutan – urutan proses produksi dalam membuat suatu barang/produk. Dirubahnya fungsi mesin dari special machine purpose menjadi general machine purpose ditujukan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh produk layout, seperti mesin yang hanya dikhususkan untuk memproduksi satu jenis produk saja menjadi mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk, adanya 2 mesin yang mempunyai fungsi sama dan ditempatkan di ruang yang sama guna untuk menghindari kemacetan produksi apabila ada mesin yang mengalami masalah.

Manfaat menggunakan tipe tata letak fasilitas tersebut mengurangi proses material handling dan juga memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksinya. Desain ruang produksi PT. Vershi dinovia Factory memiliki lubang sirkulasi sehingga aliran udara menjadi lancar. Selain itu juga penerangan alami melalui atap transparan serta bantuan dari penerangan lampu neon yang menjadikan ruang kerja terlihat semakin terang.

Penyusunan tata letak fasilitas di pabrik PT. Vershi dinovia Factory didasarkan pada product lay out, yaitu penyusunan mesin dan peralatan sesuai dengan aliran proses produksi. Semua alat pada perusahaan ini disusun menurut urutan proses dari produk yang akan dibuat. Produk-produk bergerak secara terus-menerus dalam suatu garis perakitan. Pada pabrik PT. Vershi dinovia Factory terdapat fasilitas untuk para pekerja, antara lain tempat parkir yang diletakkan di halaman pabrik, ruang ganti sebagai tempat untuk berganti pakaian kerja, mushola sebagai tempat ibadah, dan kantin sebagai tempat untuk makan dan beristirahat para pekerja.

2.6 Penanganan Bahan (kupas msg2 material dan sebutan alat atau msn perlatan yg dbtuhkan srta gambar dan anilisi dan dsar pemilihan)

2.6.1 Mesin dan Peralatan Produksi

Secara umum jenis mesin dan peralatan yang dipergunakan di PT. Vershi dinovia Factory adalah mesin dan peralatan yang bersifat khusus (Special Purpose Machine). Menurut Assauri (2004), sifat khusus dari spesial purpose machine yaitu mesin dan peralatan tersebut hanya dapat dipergunakan untuk melaksanakan proses produksi tertentu saja, sehingga mesin dan peralatan tersebut di desain hanya untuk memproduksi puree saja. Mesin dan peralatan yang digunakan di PT. Vershi dinovia Factory terdiri dari dua macam yaitu mesin utama dan mesin pendukung.

2.6.1.1 Mesin utama

1. Belt conveyor machine

Belt conveyor machine berfungsi Untuk melewatkan bahan baku setelah disortasi ulang menuju ke alat selanjutnya untuk di proses dan juga untuk menempatkan produk dengan kemasan primer ke pengemasan tersier. Belt conveyor machine yang digunakan berjumlah 5 unit, dengan prinsip kerja bahan baku yang akan digiling (dihancurkan) diletakkan di atas belt kemudian belt akan meneruskan bahan menuju proses penyangraian.

Gambar 1. Belt Coveyor

2. Roaster

Roaster berfungsi sebagai mesin penyangrai biji kopi dari supplier, kerja mesin roaster cukup sederhana yang perinsipnya menyerupai mesin “molen” yang berputar. Porosnya berfungsi sebagai pangaduk. Selama proses roasting pemanasan yang berasal dari bagian bawah terus dilakukan.

Gambar 2. Roaster

3. Packaging/filling machine

Packing/filling machine berfungsi sebagai mesin untuk pengisian produk pada akhir proses produksi dengan kondisi yang steril. Packing/filling machine berjumlah 3 unit. Prinsip kerja: Sebelum produk masuk dalam tahap pengisian terlebih dahulu produk di dinginkan sampai suhu 29 – 31ºC, kemudian dimasukkan kedalam kantong star asept secara otomatis sesuai berat yang diinginkan. Sebelum kemasan ditutup secara aseptic, terlebih dahulu dihembuskan uap panas untuk pensterilan mulut penutup star asept bag.

Gambar 3. Packaging/filling machine

1. Forklift

Forklift berfungsi sebagai mesin pemindah barang-barang yang berukuran besar dan berat sehingga tidak mampu di bawa secara manual. Forklift sendiri berbahan bakar gas yang banyak di gunakan di daerah penggudangan dan juga produksi untuk memindah dan mengambil produk maupun bahan baku.

Gambar 4. Forklift

2.6.1.2 Mesin pendukung

Mesin pendukung memegang peranan sangat penting dalam proses produksi. Mesin pendukung tersebut terletak dibagian Quality Assurance Departement, dan dioperasikan oleh operator pada bagiannya masing-masing. Beberapa jenis mesin pendukung:

· Genset digunakan sebagai cadangan tenaga listrik pengganti dari PLN.

Gambar 5. Genset

· Water chiller digunakan untuk membuat air dingin yang digunakan sebagai pendingin produk sebelum proses filling.

Gambar 6. Water chiller

· Moisture analyzer yang berfungsi untuk menghitung nilai moisture yang sudah ditetapkan oleh pabrik.

Gambar 7. Moisture analyzer

· Boiler machine untuk memproduksi steam/uap panas, untuk memanaskan air sterilisasi.

Gambar 8. Boiler machine

· Mesin pendingin digunakan untuk membantu mendinginkan produk jadi yang digunakan sebagai kontrol.

Gambar 9. Mesin Pendingin

Water treatment suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan air untuk produksi sesuai dengan standar yang diperbolehkan oleh Departemen Kesehatan.

2.7 OMH (Ongkos Material Handling)BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA