bioremediasi

21
KONTAMINASI TANAH DAN AIR TANAH, REMEDIASI TANAH , AIR TANAH, MIKROBIOLOGI REMEDIASI DAN BIOREMEDIASI Kelompok 4 : Novita Putri Sari (09.2015.1.90106) Abdul Ghofur (09.2015.1.90111) Fadella Vilutama (09.2015.1.90128)

Upload: fadella-vilutama

Post on 08-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bioremediasi

TRANSCRIPT

Page 1: bioremediasi

KONTAMINASI TANAH DAN AIR TANAH, REMEDIASI TANAH , AIR TANAH, MIKROBIOLOGI REMEDIASI DAN

BIOREMEDIASI

Kelompok 4 :Novita Putri Sari (09.2015.1.90106)

Abdul Ghofur (09.2015.1.90111)Fadella Vilutama (09.2015.1.90128)

Page 2: bioremediasi

Air tanah atau air bawah tanah adalah air

yang terdapat dibawah permukaan tanah pada lapisan tanah yang mengandung air.

Air tanah dapat dibedakan atas a. Air tanah tertekan (Confinedaquifer) b. Air tanah yang tidak tertekan (Unconfined

Aquifer)

Air tanah

Page 3: bioremediasi

Air tanah bertekanan disebut juga air artesis,

yakni air pada lapisan pembawa yang terapit oleh dua lapisan kedap. Contoh Jika orang mengebor tanah dan menjumpai air tertekan, permukaan air itu bahkan dapat menyembur keluar

Air tanah yang tak tertekan atau air tanah bebas, ialah air tanah yang tidak terapit oleh lapisan penyekap. Contoh air tanah yang biasanya kita jumpai jika kita membuat sumur gali

Page 4: bioremediasi

Bagian yang terdapat pada kerak bumi yang

tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang

membantu kehidupan semua makhluk hidup yang ada di bumi.

Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi. Selain itu, tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup yang ada di darat

Tanah

Page 5: bioremediasi

Proses pembersihan pencemaran tanah

dengan aktivitas menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Selain itu bioremediasi dapat diartikan sebagai penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan.

Yang termasuk dalam polutan-polutan ini antara lain logam-logam berat, petroleum hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida.

Bioremediasi

Page 6: bioremediasi

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Mikroorganisme dapat menggunakan bahan pencemar sebagai sumber energi, sumber karbon atau aseptor elektron untuk metabolisme hidupnya. 

Masuknya bakteri pada ukuran tertentu terutama bakteri yang adaptif dan resisten terhadap lahan terpolusi, dapat mengikat logam  berat karena mereka memproduksi protein permukaan yang mampu mengikat logam berat.

Page 7: bioremediasi

1. Biodegradasi merupakan proses dekomposisi

biokimiawi dari suatu senyawa menjadi senyawa dengan toksisitas yang lebih rendah atau menjadi produk yang tidak berbahaya (misalnya CO2 dan H2O) melalui aktivitas mikroorganisme seperti bakteri dan fungi

2. Biotrasformasi merupakan proses konversi yang diperantarai secara biokimiawi oleh aktivitas mikroorganisme, suatu kontaminan menjadi kurang toksis

Konsep proses Bioremediasi

Page 8: bioremediasi

3. Akumulasi Biologis beberapa bakteri dan

tanaman mampu mengakumulasi kontaminan di dalam jaringan mereka. Di dalam tanaman sifat ini dapat dimanfaatkan untuk mengakumulasikan kontaminan ke dalam biomassa yang dapat dipanen

4. Mobilisasi Kontaminan mobilisasi diperantarai secara biokimia dari kontaminan menjadi larutan yang kemudian dipisahkan dari tanah terkontaminasi dan kontaminan akan diambil kembali atau dihancurkan

Page 9: bioremediasi

Pada abad ke-19 HgCl2 mulai digunakan

sebagai desinfektan untuk kayu. Akan tetapi karena sifat dasar merkuri yang beracun, mudah larut dan mudah bertransformasi, kegiatan tersebut mengakibatkan kontaminasi pada tanah dan air tanah

Studi Kasus

Page 10: bioremediasi

Dari hasil penelitian pada jurnal, didapatkan konsentrasi

Hg dalam tanah berkisar antara 3-11.000 mg/kg (median 7,5 mg/kg).

Konsentrasi tertinggi ditemukan pada daerah bekas HgCl2 yang langsung tumpah ke tanah dan di tempat penyimpanan kayu setelah diproses. Artinya pada lubang tersebut merupakan titik utama masuknya merkuri dalam tanah.

Pada titik tsb menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri tertinggi sebesar 11.048 mg/kg pada kedalaman 2 m. Konsentrasi Hg turun secara bertahap sesuai dengan kedalamannya menjadi 23 mg/kg, dan pada lapisan akuifer konsentrasi Hg hanya ditemukan sebesar 2-3 mg/kg

Page 11: bioremediasi

Berdasarkan hasil tersebut ditemukan

distribusi Hg dalam tanah dan akuifer jelas menunjukkan bahwa ada titik sumber Hg yang kemudian merata ke seluruh lapisan tanah. Secara khusus, Hg memasuki akuifer yang kemudian menyebar sesuai aliran air tanah dan membentuk daerah kontaminasi di akuifer dengan jarak maksimal 1,3 meter

Page 12: bioremediasi

Merkuri salah satu jenis logam yang banyak

ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik.

Kadar merkuri dalam tanah, air dan udara relatif rendah, namun akibat berbagai jenis aktivitas manusia kadar ini dapat meningkat. Misalnya aktivitas penambangan emas yang dapat menghasilkan merkuri dan industri pengawetan kayu yang menggunakan HgCl2 sebagai antiseptiknya agar kayu tidak mudah membusuk

Penyebab Kontaminasi

Page 13: bioremediasi

Dampak Pencemaran

Dampak Pencemaran

Merkuri

Manusia

Akut

Kronis

Lingkungan

Page 14: bioremediasi

Senyawa merkuri, darimana masuknya dan

berapa lama tertumpuk di organ tubuh akan mempengaruhi efek toksisitas yang ditimbulkan oleh merkuri. Ion merkuri dapat menyebabkan toksik terhadap manusia karena dapat berikatan dengan protein, menghambat kerja enzim dan bersifat korosif. Dan juga dalam darah dapat berikatan dengan gugus sulfuhidril, fosforil, amida dan amina, dimana dalam gugus tersebut reaksi fungsi enzim akan terganggu.

Dampak pada Manusia

Page 15: bioremediasi

Pengaruh toksisitas merkuri pada manusia,

seperti bentuk merkuri (HgCl2) lebih toksik dari pada merkuri HgCl karena lebih mudah larut dibandingkan dengan bentuk monovalen, juga lebih cepat dan mudah diabsorbsi sehingga daya toksisitasnya lebih tinggi

Page 16: bioremediasi

Keracunan Akut

Konsentrasi paparan merkuri sebesar 0,5 mg/m3 sampai dengan 1,2 mg/m3 akan dapat menyebabkan keracunan akut. Untuk senyawa HgCl2 dengan konsentrasi 29 mg/kg, merkuri organik seperti Hg(CN)2 dengan konsentrasi 10 mg/kg akan dapat menyebabkan kematian

Page 17: bioremediasi

Keracunan Kronis

Penderita biasanya tidak menyadari dalam tubuh sudah menumpuk sejumlah racun, dan bekerja sampai pada daya tahan tubuh tidak mampu mentolerir efek dari racun tersebut. Peristiwa keracunan kronis dapat menyerang orang-orang yang tidak hanya kontak langsung dengan merkuri tetapi manusia yang berada disekitar lokasi yang menggunakan merkuri sebagai alat produksinya. Keracunan kronis oleh merkuri akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem saraf.

Page 18: bioremediasi

Pencemaran merkuri mempunyai pengaruh

terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan.

Dampak pada Lingkungan

Page 19: bioremediasi

Pada sedimen dasar perairan terjadi

persenyawaan merkuri diakibatkan oleh adanya aktivitas kehidupan bakteri yang mengubah persenyawaan merkuri menjadi Hg2+ dan HgO. Selanjutnya Ion Hg2+ yang dihasilkan dari perombakan persenyawaan merkuri pada endapan lumpur (sedimen), dengan bantuan bakteri akan berubah menjadi dimetil merkuri (CH3)2Hg, dan ion metil merkuri (CH3Hg2+).

Page 20: bioremediasi

Menggunakan teknik remediasi dengan cara

bioremediasi yaitu menggunakan mikroorganisme untuk mendegradasi merkuri yang ada di dalam tanah.

Mikroorganisme yang adapatif dan resisten terhadap lahan tercemar adalah Pseudomonas dan Basillus, bakteri ini memproduksi protein pengikat logam yang disebut metallothionein.

Teknik bioremediasi ini akan mempercepat proses perombakan polutan dengan memilih inokulan mikroba yang sesuai dan memanipulasi lingkungan sesuai bagi mikroba tersebut sehingga memungkinkan proses terjadinya perombakan secara maksimal.

Upaya Pengendalian

Page 21: bioremediasi

Terimakasih