bioprospeksi pare di malang

13
BAB I. Pendahuluan 1.1. Lata r Be lakan g Pa re (  Momordica charantia) mer upa kan tumbuh an dat aran rendah yan g seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan, 20 02 dalam Irwanto, 20 08 dalam Susanti, 202)! "asil penelitian sebelumnya telah membuktikan kandungan senyawa pada buah pare memiliki khasiat sebagai obat batuk, radang tenggorokan, penurun panas, disentri, dan #a#ingan! $uah pare men gandun g seny awa ant i inf lamasi dan ant i hel min tik, sel ain itu %uga dap at sebagai obat untuk sakit mata, demam, malaria, penambah nafsu makan, diabetes, rematik, sariawan, bisul, abses, sakit li&er, sembelit, #a#ingan, disentri, dan asma! 'andungan kalsi um dalam buah pare tergol ong ti nggi, seh ingga ma mpu menaikkan produksi selsel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin yang  berkaitan dengan penurunan kadar gula dalam darah! 'ini penggunaan pare semakin mel uas di si a *enggara, ustra lia, dan me rika Ser ika t, par e kin i men %adi bah an pentin g bag i oba t leukimia, dan ber fun gsi unt uk men gur ang i dampak yang ditimbulkan oleh "I+ IDS! $uah pare dapat meningkatkan %umlah sel imun dalam tubuh manusia! Penelitian tentang pengaruh konsumsi buah pare yang diu%ikan pada indi&idu dengan %umlah sel imun tahap kritis adalah %umlah sel imun mereka meningkat (unawan, 200- dalam Susanti, 202)! Dengan berbagai khasiat dari pa re sebagai tan aman obat ma ka di perl ukan penget ahuan dan wa wa sa n le bih la n% ut un tu k mengop ti mal ka n peman fa at an se kal ig us  pembudidayaan tanaman pare di masyarakat! 1.2. Peru musa n Masala h "al yang di%adikan sebagai rumusan masalah dalam makalah ini adalah. pa manfaat pare yang dapat diprospeksi dalam bidang kesehatan serta ekonomi/! $er dasarkan rumusan mas alah di ata s, dapat dia %ukan beberapa per tany aan sebagai berikut. ! $agaimana pera n pa re da lam masy arakat/ 2! $agaiman bio prosp eksi p are da lam bi dang kesehat an (p eranan )/ ! $agaimana b iopro speksi pare menu rut 1ndang 1ndan g/ ! $agaiman biopr ospeks i par e dal am bid ang ekon omi (pen gad aan mitra usah a dan lain lain)/ BIOPROSPEKSI PARE  

Upload: awe-aisyah-wardani

Post on 15-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Etnobotani Pare

TRANSCRIPT

BAB I. Pendahuluan1.1. Latar BelakangPare (Momordica charantia) merupakan tumbuhan dataran rendah yang seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan, 2002 dalam Irwanto, 2008 dalam Susanti, 2012). Hasil penelitian sebelumnya telah membuktikan kandungan senyawa pada buah pare memiliki khasiat sebagai obat batuk, radang tenggorokan, penurun panas, disentri, dan cacingan. Buah pare mengandung senyawa anti inflamasi dan anti helmintik, selain itu juga dapat sebagai obat untuk sakit mata, demam, malaria, penambah nafsu makan, diabetes, rematik, sariawan, bisul, abses, sakit liver, sembelit, cacingan, disentri, dan asma. Kandungan kalsium dalam buah pare tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin yang berkaitan dengan penurunan kadar gula dalam darah. Kini penggunaan pare semakin meluas di Asia Tenggara, Australia, dan Amerika Serikat, pare kini menjadi bahan penting bagi obat leukimia, dan berfungsi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh HIV AIDS. Buah pare dapat meningkatkan jumlah sel imun dalam tubuh manusia. Penelitian tentang pengaruh konsumsi buah pare yang diujikan pada individu dengan jumlah sel imun tahap kritis adalah jumlah sel imun mereka meningkat (Gunawan, 2009 dalam Susanti, 2012). Dengan berbagai khasiat dari pare sebagai tanaman obat maka diperlukan pengetahuan dan wawasan lebih lanjut untuk mengoptimalkan pemanfaatan sekaligus pembudidayaan tanaman pare di masyarakat.1.2. Perumusan Masalah

Hal yang dijadikan sebagai rumusan masalah dalam makalah ini adalah: Apa manfaat pare yang dapat diprospeksi dalam bidang kesehatan serta ekonomi?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran pare dalam masyarakat?2. Bagaiman bioprospeksi pare dalam bidang kesehatan (peranan)?3. Bagaimana bioprospeksi pare menurut Undang-Undang?

4. Bagaiman bioprospeksi pare dalam bidang ekonomi (pengadaan mitra usaha dan lain lain)?

1.3. TujuanTujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui peran pare dalam masyarakat.

2. Mengetahui bioprospeksi pare dalam bidang kesehatan.

3. Mengetahui bioprospeksi pare menurut Undang-Undang.

4. Mengetahui bioprospeksi pare dalam bidang ekonomi (pengadaan mitra usaha dan lain lain).

1.4. Manfaat

Hasil makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bioprospeksi pare dalam bidang kesehatan dan ekonomi yang mana sesuai dengan Undang-Undang sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dan pembudidayaan tanaman pare di masyarakat.BAB II. Bioprospeksi Pare2.1. Studi Etnobotani

Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa primitif. Secara terminologi, etnobotani adalah studi yang mempelajari tentang hubungan antara tumbuhan dengan manusia. Etnobotani, setelah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Dr. J. W. Harshberger pada 1985. Menurut Tamin dan Arbain (1995) ada lima kategori pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: (a) pemanfaatan tumbuhan untuk bahan makanan (pangan), (b) pemanfaatan tumbuhan untuk bahan bangunan (papan), (c) pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan, (d) pemanfaatan tumbuhan untuk upacara adat, dan (e) pemanfaatan tumbuhan untuk perkakas rumah tangga.

Pemanfaatan pare sebagai sayur tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Teknik budidayanya yang mudah dan tidak tergantung pada musim menyebabkan tanaman ini tersedia hampir setiap saat. Tanaman pare (Momordica charantia L.) adalah sejenis tanaman menjalar dengan buahnya panjang bergerigi dan runcing ujungnya. Pare terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, serta dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya (Cahyadi, 2009).

Gambar 1. Etnobotani pare di Indonesia untuk pangan dan budidaya

Pare merupakan sayuran buah. Dahulu, tanaman pare kurang diminati. Tanaman ini hanya ditanam sebagai usaha sambilan, mengingat rendahnya permintaan dari konsumen. Sekarang pare mulai semarak dengan munculnya hasil-hasil penelitian tentang potensi tanaman tersebut, terutama mengenai kandungan zat-zat dan varietas-varietas baru yang lebih unggul dalam hal rasa dan penampakan. Akhirnya sayuran ini mampu merambah supermarket. Langkah maju ini menunjukkan bahwa pare telah membentuk citra tersendiri (Anonim, 2008 dalam Kristiawan, 2011). Buah pare (Momordica charantia L., Cucurbitaceae) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, sebagai bahan makanan dan obat tradisional untuk diabetes (Hastuti, 2008). Sedikit studi yang dilakukan berlaku antihyperlipidemic dari Bitter Melon (Artanti, 2008).

Gambar 2. Morfologi Pare Gajih, pare hutan, dan pare kodok (Anonim, 2014).

Ada tiga jenis tanaman pare yang dikenal di masyarakat yaitu pare gajih, pare kodok, dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda aatu keputihan, bentuknya besar dan panjang serta memiliki rasa yang tidak terlalu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan untuk pengobatan. Daun dan buahnya yang masih muda dapat dimakan sebagai lalapan mentah atau setelah dikukus terlebih dahulu, lalu dimasak menjadi sayuran, tumis, sambal goreng, serta gado-gado (Cahyadi, 2009).2.2. Peranan

Buah pare mengandung albuminoid, karbohidrat, zat warna, karantin, hydroxytryptamine, vitamin A, B, dan C. Tiap 100 gr bagian buah yang dapat dimakan mengandung 29 kilo kalori; 1,1 gr protein; 0,3 gr lemak; 6,6 gr karbohidrat; 45 mg kalsium; 64 mg fosfor; 1,4 mg besi; 180 s.l. nilai vit A; 0,08 mg vit B1; 52 mg vit C dan 91,2 gr air. Selain itu mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat. Daun pare mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, asam trikosanik, asam resinat, saponin, vit A, dan C serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam oleostearat. Biji pare mengandung saponin, alkaloid, triterpenoid, asam momordial dan momordisin. Sedangkan akar pare mengandung asam momordial dan asam oleanolat (Cahyadi, 2009). Berikut adalah beberapa peranan pare yang dapat diprospek dalam bidang kesehatan:a. Larvasida dan insektisida karena mengandung saponin, flavonoid, triterpenoid, alkaloid, dan minyak lemak, dimana ekstrak pare yang diberikan di dalam bak air berhasil membunuh sebagain besar jentik Aedes sp. dan larva dalam tempo 1 hari (Rukmana, 2006). Menurut Robby Cahyadi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dalam skripsinya menyebutkan bahwa pemakaian dalam jumlah tertentu senyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, dan flavonoid dapat menyebabkan toksisitas larva Artemia salina Leach dengan nilai LC 50