bina nusantara | library & knowledge...

76
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1Pengertian Sistem Informasi Menurut Hall (2008: 6) Information System is the set of formal procedures by which data are collected, processed into information and distributed to users. Sistem informasi merupakan sekumpulan prosedur formal yang menentukan bagaimana data dikumpulkan, lalu diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke user. Menurut Gelinas, Dull, Wheeler (2012: 14) Information System is a man made system that generally consist of an integrated set of computer based components and manual components established to collect, store, and manage data, and to provide output information to users. Sistem informasi merupakan sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual yang ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hall (2008: 6) Information System is the set of formal procedures by

which data are collected, processed into information and distributed to users.

Sistem informasi merupakan sekumpulan prosedur formal yang menentukan

bagaimana data dikumpulkan, lalu diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke

user.

Menurut Gelinas, Dull, Wheeler (2012: 14) Information System is a man made

system that generally consist of an integrated set of computer based components and

manual components established to collect, store, and manage data, and to provide

output information to users.

Sistem informasi merupakan sistem buatan manusia yang secara umum terdiri

dari sekumpulan komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen

manual yang ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, serta

menyediakan keluaran (output) informasi kepada user.

Menurut Bagad (2009: 1-1) Information System is defined as group of

elements organized with the purpose of supporting management and operational

decision making.

Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang diatur guna mendukung

pengambilan keputusan manajemen dan operasional.

Page 2: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah sekumpulan elemen yang terdiri dari sekumpulan komponen berbasis

komputer yang terintegrasi, komponen manual, dan prosedur buatan manusia yang

mengatur bagaimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan

didistribusikan ke user guna mendukung pengambilan keputusan manajemen dan

operasional.

2.1.2 Kerangka Sistem Informasi

Gambar 2.1 Kerangka Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2008: 7) terdapat lima area sistem informasi

antara lain :

Foundation Concepts

Konsep-konsep dasar perilaku, teknis, bisnis, dan manajerial mengenai

komponen-komponen dan peran-peran dari sistem informasi.

Information Technologies

Page 3: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Konsep-konsep pengembangan, dan isu-isu manajemen utama di dalam

teknologi informasi yaitu hardware, software, network, data,

management, dan teknologi-teknologi berbasis internet lainnya.

Business Applications

Penggunaan sistem informasi utama untuk operasi, manajemen, dan

keunggulan kompetitif dari bisnis.

Development Processes

Bagaimana cara para ahli bisnis dan ahli informasi dalam merencanakan,

mengembangkan, dan mengimplementasikan, sistem informasi untuk

memperoleh peluang bisnis.

Management Challenges

Tantangan – tantangan dalam mengelola teknologi informasi pada

pengguna akhir, perusahaan, dan bisnis global secara etis dan efektif.

2.1.3 Peran Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2008: 8) terdapat tiga peran utama dari

pengaplikasian sistem informasi terhadap proses bisnis perusahaan yaitu :

Mendukung operasi dan proses bisnis perusahaan

Mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajer

Mendukung strategi-strategi perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif

Page 4: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2.1.4 Komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2008: 26) terdapat lima sumber daya sistem

informasi antara lain :

People

Hardware

Software

Data

Network

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.2.1 Analisis Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 4) System Analysis is the process of

understanding and specifying in detail what the information system should

accomplish.

Analisis sistem adalah proses pemahaman dan menetapkan apa yang

seharusnya dicapai oleh sistem secara detail.

Menurut Shelly, Rosenblatt (2012: 142) analisis sistem terdiri dari 4 aktivitas

utama :

1) Requirements Modeling

Aktivitas yang dilakukan disini meliputi pencarian fakta-fakta yang

menggambarkan sistem berjalan dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

untuk pembuatan sistem baru seperti input, output, proses, kinerja, dan keamanan

sistem.

Page 5: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2) Data and Process Modeling

Aktivitas yang dilakukan disini adalah melanjutkan pembuatan model proses

dengan mempelajari bagaimana data dan proses sistem digambarkan secara grafis

dengan menggunakan teknik analisis terstruktur yang mengidentifikasi bagaimana

aliran data dalam sebuah proses, aturan bisnis yang mengubah data, dan output

hasil aliran data.

3) Object Modeling

Pada aktivitas ini dilakukan pembuatan model proses yang mengkombinasikan

data dan proses pengolahan data yang disebut dengan objek. Objek-objek ini

menggambarkan manusia, benda, transaksi, dan peristiwa yang mempengaruhi

sistem.

4) Considerations of Development Strategies

Pada aktivitas ini dilakukan pertimbangan dari berbagai macam pilihan

pengembangan sistem dan melakukan persiapan untuk transisi ke fase

perancangan sistem.

2.2.2 Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 4) System Design is the process of

specifying in detail how the many components of the information system should be

physically implemented.

Page 6: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Perancangan sistem adalah proses penetapan secara detail bagaimana

komponen-komponen sistem informasi yang banyak itu seharusnya

diimplementasikan secara fisik.

Menurut Shelly, Rosenblatt (2012: 333) ada 3 aktivitas utama dalam

perancangan sistem :

1. User Interface Design

Pada aktivitas ini dilakukan perancangan tampilan sistem yang menggambarkan

bagaimana user berinteraksi dengan sistem komputer dan termasuk bagaimana

semua tampilan, menu, fungsi, dan fitur yang ada pada sistem mempengaruhi

komunikasi dua arah diantara user dan komputer.

2. Data Design

Pada aktivitas ini dilakukan penetapan bagaimana data akan diorganisir,

disimpan, dan diatur yang akan memberikan dampak pada kualitas dan

konsistensi data.

3. System Architecture

Pada aktivitas ini dilakukan penetapan semua arsitektur sistem yang

mentranslasikan desain logis dari sebuah sistem informasi ke struktur fisik

(hardware, software, jaringan pendukung, metode pemrosesan, dan keamanan)

dengan tujuan untuk mengimplementasikan sistem informasi.

Page 7: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2.3 Proses Bisnis

2.3.1 Pengertian Proses Bisnis

Menurut Shelly, Rosenblatt (2012: 10) A business process is a specific set of

transactions, events, and results that can be described and documented.

Proses bisnis adalah sekumpulan transaksi, peristiwa, dan hasil spesifik yang

dapat digambarkan dan didokumentasikan.

Menurut McDonald (2010: 4-5) A business process is the set of steps a

business performs to create value for customers.

Proses bisnis adalah serangkaian langkah-langkah bisnis yang dilakukan guna

menghasilkan nilai bagi para pelanggan.

Sedangkan menurut pendapat Rama dan Jones (2008: 3) A business process is

a sequence of activities perform by a business for acquiring, producing, and selling

goods and services.

Proses bisnis adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis

untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa.

Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses

bisnis merupakan semua aktivitas perusahaan atau peristiwa yang melibatkan

manusia, teknologi, dan informasi untuk mengubah input menjadi output yang dapat

didokumentasikan dan digambarkan.

2.3.2 Komponen Proses Bisnis

Menurut McDonald (2010: 4-5) Proses bisnis terbentuk dari dua kata yakni

proses dan bisnis. Sebuah proses memiliki 3 komponen dasar yaitu :

Page 8: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

1. Input

Komponen-komponen yang memulai proses.

Contoh : bahan baku.

2. Aktivitas

Kegiatan-kegiatan yang mengubah input menjadi output.

Contoh : kegiatan produksi.

3. Output

Hasil yang didapatkan dari aktivitas yang dilakukan pada input.

Contoh : produk akhir siap jual.

Sementara itu dari konteks bisnis maka proses bisnis tidak dapat lepas dari

serangkaian peristiwa yang melibatkan 3 komponen berikut :

1. Manusia

Sebagai aktor yang melakukan serangkaian aktivitas pada inputan yang

diterimanya.

2. Teknologi

Digunakan sebagai fasilitas oleh manusia untuk melakukan aktivitas proses.

Contoh : aplikasi software dan internet.

3. Informasi

Hasil pengolahan data atau fakta-fakta mentah yang bisa dijadikan sebagai input-

an pada suatu proses ataupun sebagai output pada suatu proses.

Page 9: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2.4 Gap Analysis

Menurut Cyber Media Services (2007: 200) Gap analysis is the study of the

differences between two different information systems or applications, often for the

purpose of determining how to get from one state to a new state.

Gap analysis merupakan sebuah studi yang mempelajari perbedaan antara dua

sistem informasi atau aplikasi yang berbeda, biasanya digunakan untuk berpindah ke

suatu state yang baru.

Gap analysis menurut Baschab, Piot (2007: 435) dilakukan karena dua tujuan:

Analisis dilakukan untuk memastikan digunakannya pendekatan yang terbaik

dalam memenuhi tiap requirements yang ada.

Dengan mengetahui pendekatan yang akan digunakan dalam memenuhi

requirements, analis dapat memperkirakan seberapa besar usaha yang dibutuhkan

untuk menutupi gap yang ada.

2.5 Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:285) laporan merupakan penyajian data yang

terpola dan tersusun.

Laporan memiliki berbagai macam kegunaan. Adapun manfaat laporan

menurut Sumarto, Dwiantara (2000:149-150 ) antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai Sarana Komunikasi Vertikal

Melalui laporan, dari pihak bawahan dapat menginformasikan berbagai kegiatan

dan masukan berupa ide atau gagasan terhadap suatu permasalahan. Sedangkan

dari pihak pimpinan dapat memperoleh berbagai input kemudian diolah,

Page 10: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

dikembangkan, dan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dan

perencanaan lebih lanjut.

2. Sebagai Alat Pertanggungjawaban

Laporan merupakan manifestasi dari bentuk komunikasi vertikal dari atas ke

bawah. Oleh karena bawahan telah dipercaya dengan diberikannya tanggung

jawab dan wewenang tertentu, maka bawahan harus mempertanggungjawabkan

kepercayaan dan wewenang yang telah diterimanya yang dituangkan dalam

bentuk suatu laporan.

3. Memberikan Informasi Penting

Isi suatu laporan harus merupakan informasi faktual dan dipandang penting serta

merupakan pemikiran-pemikiran rasional, argumentatif, dan objektif sebagai

laporan terhadap fenomena faktual tersebut. Oleh karena itu, laporan dapat

digunakan sebagai sumber informasi yang penting.

4. Sebagai Bahan untuk Pengambilan Keputusan

Laporan dapat digunakan sebagai sumber pertimbangan untuk pengambilan suatu

kebijakan atau keputusan bagi unit kerja dan organisasi secara keseluruhan.

2.6 Sistem ERP

2.6.1 Pengertian ERP

Menurut Leon (2008: 14) ERP means the techniques and concepts for

integrated management of businesses as a whole from the viewpoint of the effective

use of management resources to improve the efficiency of enterprise management.

Page 11: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

ERP adalah teknik-teknik dan konsep-konsep untuk manajemen bisnis yang

terintegrasi sebagai satu keseluruhan yang dilihat dari penggunaan sumber daya

secara efektif untuk meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan.

Menurut Monk, Wagner (2009: 3) Enterprise Resource Planning (ERP)

programs are core software used by companies to coordinate information in every

area of the business using a common database and shared management reporting

tools.

Program Enterprise Resource Planning (ERP) adalah software inti yang

digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengkoordinasikan informasi di setiap

area bisnis dengan menggunakan database dan alat-alat laporan manajemen yang

sama.

Menurut Hasibuan dan Dantes (2012), Enterprise Resource Planning (ERP)

system is an integrated information system that is used to support business processes

and resource management within an organization.

Sistem Enterprise Resource Planning merupakan sistem informasi terintegrasi

yang digunakan untuk mendukung proses bisnis dan manajemen sumber daya di

dalam sebuah organisasi.

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Enterprise

Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem atau software yang menerapkan

konsep manajemen bisnis yang terintegrasi dan menghubungkan serta

mengkoordinasikan informasi dari seluruh area fungsional perusahaan guna

meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan, mendukung proses bisnis, dan

Page 12: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

manajemen sumber daya melalui penggunaan sumber daya secara efektif dan

infrastruktur software dan database yang sama.

2.6.2 Sejarah ERP

Menurut Leon (2008: 20) berikut adalah sejarah evolusi ERP :

1. Tahun 1960-an, Inventory Management and Control

Merupakan kombinasi dari teknologi informasi dengan proses-proses bisnis untuk

menjaga jumlah stok dalam sebuah gudang.

2. Tahun 1970-an, Material Requirement Planning (MRP)

MRP membantu aplikasi software untuk membuat jadwal proses-proses produksi

3. Tahun 1980-an, Manufacturing Requirement Planning (MRP II)

MRP II membantu aplikasi software dalam mengkoordinasikan proses-proses

produksi, mulai dari perencanaan produk, pembelian bahan baku, inventory

control hingga distribusi produk.

4. 1990-an, Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP menggunakan banyak modul untuk meningkatkan performa dari proses

bisnis internal dengan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas bisnis antar

departemen fungsional perusahaan mulai dari perencanaan produk, pembelian

bahan baku, inventory control, distribusi produk, pelayanan pesanan hingga

pelacakan pesanan. Integrasi data antar fungsional yang diberikan oleh ERP ini

memberikan keuntungan besar bagi perusahaan karena integrasi data seperti yang

dinyatakan oleh Zeng, Tang (2008: 5) akan memberikan keuntungan yang

Page 13: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

signifikan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pada perusahaan kelas

enterprise.

2.6.3 Karakteristik ERP

Menurut Wang, Wang (2012: 26) ERP memiliki 4 karakteristik berikut :

1. ERP merupakan sebuah sistem terintegrasi yang beroperasi dengan real-time.

2. ERP memiliki satu database yang sama yang mendukung semua aplikasi.

3. ERP terdiri dari sekumpulan modul dengan tampilan yang konsisten.

4. ERP dapat digunakan oleh berbagai perusahaan bisnis besar dimana diperlukan

konfigurasi atau customize agar sesuai dengan kebutuhan spesifik sebuah

perusahaan.

2.6.4 Modul ERP

Menurut Gelinas, Dull, Wheeler (2012: 51) Terdapat 5 modul utama didalam

sistem ERP :

1. Sales and Distribution

Merupakan modul yang berisi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan penjualan

produk ke customer, termasuk menyimpan customer order, mengirim produk ke

customer, dan melakukan penagihan pada customer.

2. Materials Management

Merupakan modul yang berisi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pembelian

barang-barang dari vendor dan melakukan manajemen barang-barang yang ada

pada stok.

Page 14: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

3. Financial Accounting

Merupakan modul yang mentranslasikan transaksi-transaksi bisnis dari modul

lain, seperti SD dan MM, kedalam akun-akun buku besar, termasuk juga membuat

laporan keuangan eksternal, seperti neraca lajur, laporan laba rugi, dan laporan

arus kas.

4. Controlling and Profitability Analysis

Merupakan modul yang menangani akuntansi dari sisi internal, termasuk Cost

Center Accounting, Profitability Analysis untuk penjualan, Activity-Based

Accounting, dan Budgeting.

5. Human Resources

Merupakan modul yang berisi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan penerimaan,

manajemen, dan administrasi karyawan, pemrosesan gaji, training dan perjalanan

karyawan.

2.6.5 Kelebihan ERP

Di dalam jurnalnya, Mehrjerdi (2010: 316) mendefinisikan lima macam aspek

keuntungan yang didapatkan dari ERP :

1. Aspek Operasional

Berkurangnya biaya dan siklus waktu proses bisnis; dan meningkatnya

produktivitas, kualitas, dan pelayanan customer.

2. Aspek Manajerial

Manajemen sumber daya, perencanaan, pengambilan keputusan, dan performa

yang lebih baik.

Page 15: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

3. Aspek Strategik

Mendukung pertumbuhan bisnis, kerjasama bisnis, dan penciptaan inovasi bisnis;

menciptakan cost leadership dan diferensiasi produk; dan menciptakan hubungan

eksternal yang lebih baik.

Page 16: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

4. Aspek Infrastruktur IT

Menciptakan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan bisnis saat ini ataupun di

masa depan, mengurangi biaya IT, dan meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT.

5. Aspek Organizational

Mengubah pola kerja, menunjang organizational learning, dan pemberdayaan

karyawan.

Sementara itu menurut Ray (2011: 11) kelebihan ERP adalah sebagai berikut:

1. ERP menggunakan best practices

ERP dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman dari beberapa

perusahaan yang sudah maju dan terdepan dalam mengelola proses bisnisnya.

2. ERP menyediakan integrasi bisnis

ERP menyatukan perusahaan dari sisi proses, data, dan informasi.

3. ERP memfasilitasi komunikasi internal perusahaan dan kolaborasi

eksternal perusahaan

ERP menyediakan aplikasi-aplikasi dasar untuk melakukan kolaborasi dan

komunikasi internal dan eksternal, seperti aplikasi Customer Relationship

Management (CRM).

4. ERP menyediakan informasi secara real-time dan online

ERP memiliki satu database yang tersentralisasi sehingga semua perubahan data

yang terjadi akan meng-update data-data lain yang relevan secara otomatis.

5. ERP memfasilitasi Business Process Reengineering (BPR)

ERP membantu BPR dalam membuat desain To-Be process.

Page 17: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

6. ERP mengotomatisasikan semua proses-proses transaksi dan

menjadikannya menjadi lebih efisien

ERP mampu mengotomatisasikan proses-proses transaksi rutin seperti pembuatan

sales oder dan purchase order sehingga proses menjadi lebih cepat dan

meminimalisir error.

7. ERP membantu manajemen data yang lebih baik dan mengurangi

redudansi data

Hanya cukup sekali memasukkan atau membuat data di ERP. Cukup sekali data

dibuat kemudian data bisa digunakan oleh semua pihak perusahaan yang

terotorisasi.

8. ERP mempersingkat siklus pemenuhan order atau siklus penagihan uang

Otomatisasi dan penyediaan serta penyebaran informasi yang real-time mampu

mengurangi siklus waktu proses-proses dengan signifikan.

9. ERP menyediakan fleksibilitas yang lebih baik

ERP dapat dikonfigurasikan sesuai dengan keadaan atau skenario-skenario bisnis

yang ada.

10. ERP dapat meningkatkan kepuasan pelanggan

ERP meningkatkan kepuasan pelanggan melalui kemampuan pelacakan status

pemesanan dan harga secara online.

11. ERP membantu perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan yang

lebih baik

Page 18: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

ERP mampu menyediakan data-data operasional setiap harinya sehingga

membantu untuk membuat perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan

yang lebih baik.

2.7 System Development Life Cycle

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 38) System Development Life Cycle

(SDLC) is the entire process of building, deploying, using, and updating an

information system.

System Development Life Cycle (SDLC) adalah semua kegiatan membuat,

menyebarkan, menggunakan, dan memperbaharui sebuah sistem informasi.

Menurut Rainer, Cegielski (2011: 402) System Development Life Cycle

(SDLC) is the traditional systems development method that organization use for

large-scale IT projects.

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah metode tradisional

pengembangan sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk sebuah proyek IT

berskala besar.

Menurut Rob, Coronel (2009: 372) System Development Life Cycle (SDLC) is

a continous process of creation, maintenance, enhancement, and replacement of the

information system.

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses yang

berkesinambungan dalam membuat, memelihara, meningkatkan, dan mengganti

sistem informasi.

Page 19: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa System

Development Life Cycle (SDLC) adalah semua proses yang berkesinambungan dalam

membuat, memelihara, meningkatkan, dan memperbaharui sistem informasi atau

proyek IT yang berskala besar.

Di dalam System Development Life Cycle (SDLC) dikenal pendekatan model

waterfall. Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 40) Waterfall model is an SLDC

approach that assumes the various phases of a project can be completed sequentially

– one phase leads (fails) into the next phase.

Model Waterfall adalah sebuah pendekatan SDLC yang mengasumsikan

bahwa berbagai fase dari sebuah proyek dapat diselesaikan secara berurutan –

kesuksesan dan kegagalan dari satu fase mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan

fase berikutnya. Dikarenakan fase-fase tersebut harus dilalui secara berurutan dan

tidak dapat kembali ke fase sebelumnya maka pada prakteknya model Waterfall ini

membutuhkan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tegas pada tiap fase

pengembangan suatu sistem informasi.

Menurut Mall (2009: 34) berikut adalah fase-fase dari SDLC model

Waterfall :

Gambar 2.1 SDLC Model Waterfall

Page 20: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

1. Feasibility Study

Tujuan utama dari dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menentukan

apakah sistem informasi atau produk yang akan dikembangkan layak untuk

dikembangkan baik dari sudut pandang finansial maupun teknis. Pada studi

kelayakan ini dilakukan analisis masalah dan pengumpulan informasi yang

relevan dengan sistem informasi, seperti apa saja input yang dibutuhkan oleh

sistem, proses-proses apa saja yang harus dapat dijalankan oleh sistem untuk

mengolah input-an yang telah tersedia, dan output apa yang harus dihasilkan oleh

sistem sebagai hasil dari pemrosesan input.

2. Requirements Analysis and Spesification

Tujuan utama dari fase ini adalah memahami keinginan klien atau pelanggan

dengan jelas dan mendokumentasikan semua keinginan klien atau pelanggan

dengan benar. Terdapat 2 aktivitas di dalam fase ini:

Requirements Gathering and Analysis

Aktivitas yang dilakukan disini adalah mengumpulkan semua

requirements dan menganalisisnya. Tujuan dari pengumpulan

requirements ini adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang

relevan dengan produk yang akan dikembangkan dari sudut pandang klien

atau pelanggan agar developer memahami dengan jelas keinginan klien

atau pelanggan. Sedangkan tujuan dilakukannya analisis pada

requirements adalah untuk membuang requirements yang tidak lengkap

dan tidak konsisten. Maksud dari tidak lengkap disini adalah dimana ada

Page 21: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

bagian dari requirements yang hilang dengan tidak sengaja, sementara

maksud dari tidak konsisten adalah dimana ada bagian dari requirements

yang bertentangan dengan bagian requirements yang lain.

Requirements Specification

Keinginan klien atau pelanggan yang telah diidentifikasi selama aktivitas

Requirements Gathering and Analysis diorganisasikan ke dalam dokumen

Software Requirements Specification (SRS). Di dalam dokumen SRS

terdapat 3 konten yang penting yaitu functional requirements, non-

functional requirements, dan tujuan dari implementasi. Functional

requirements menggambarkan fungsi-fungsi apa saja yang diinginkan

untuk dapat dijalankan oleh sistem sementara untuk non-functional

requirements mengidentifikasikan performa sistem yang diinginkan,

standar yang digunakan, dan lain-lain.

3. Design

Tujuan utama dari fase ini adalah mengubah requirements yang ada di

dokumen SRS menjadi struktur yang cocok untuk diimplementasikan ke dalam

bahasa pemrograman. Ada 2 pendekatan desain yang sekarang marak digunakan:

Tradiional Design Approach

Pendekatan ini dilakukan berdasarkan desain yang berorientasi pada alur

data. Di pendekatan ini fase design terdiri dari 2 aktivitas utama yaitu

analisis terstruktur pada Requirements Specification yang dilakukan ketika

struktur detail dari masalah diperiksa dimana salah satu diagram yang

digunakan untuk analisis terstruktur ini adalah Data Flow Diagram (DFD)

Page 22: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

dan kemudian dilanjutkan dengan structured design activity dimana hasil

dari analisis terstruktur akan diubah ke dalam desain software melalui 2

aktivitas utamanya yaitu architectural design (high-level design) yang

membagi sistem ke dalam modul-modul, merepresentasikan interface, dan

mengatur hubungan antar modul agar sesuai dengan ekspektasi dan

detailed design (low-level design) yang mendesain detail tiap modul

seperti desain struktur data dan algoritma tiap modul.

Object Oriented Design Approach (OOD)

Pada pendekatan ini hal pertama yang dilakukan adalah dengan

mengidentifikasikan berbagai objek yang berada dalam problem domain

dan solution domain. Pendekatan OOD ini memiliki beberapa kelebihan

yaitu waktu & usaha pengembangan yang lebih cepat dan ketahanan

produk yang lebih baik. Rajput, Singh (2011: 345) menambahkan bahwa

OOD memiliki kelebihan untuk menangani sistem-sistem yang besar,

mengubahnya, memiliki kelebihan untuk menggunakan bagian sistem

lama ke dalam sistem baru, dan mempermudah komunikasi diantara

customer dengan developer.

Page 23: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

4. Coding and Unit Testing

Tujuan utama dari fase ini adalah untuk mentranslasikan desain software

ke dalam source code. Fase ini juga sering disebut dengan fase implementasi.

Setelah coding selesai dilakukan, dilakukan unit testing pada tiap modul. Unit

testing menguji masing-masing modul, melakukan debugging pada tiap modul,

dan kemudian mendokumentasikan hasilnya. Tujuan utama dari dilakukannya

unit testing adalah untuk memastikan bahwa tiap modul telah bekerja dengan

benar melalui test cases, kriteria uji, dan manajemen test cases.

5. Integration and System Testing

Pada fase ini modul-modul yang berbeda diintegrasikan sesuai dengan

yang diinginkan. Integrasi berbagai modul ini dilakukan secara bertahap. Setelah

integrasi semua modul selesai dilakukan selanjutnya dilakukan system testing.

Tujuan dari system testing adalah memastikan bahwa sistem yang dikembangkan

sesuai dengan requirements yang ada pada dokumen SRS. System testing

biasanya terdiri dari 3 macam pengujian :

α – testing

System testing dilakukan oleh tim developer.

β – testing

System testing dilakukan oleh beberapa klien atau pelanggan lain yang

bersedia meluangkan waktu untuk mencoba sistem.

Acceptance testing

Page 24: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

System testing yang dilakukan sendiri oleh klien atau pelanggan calon

pengguna setelah produk diimplementasikan dan akan menjawab apakah

produk diterima atau ditolak.

6. Maintenance

Dalam fase ini biasanya terdapat salah satu atau lebih dari 3 macam aktivitas

berikut :

Corrective Maintenance

Melakukan perbaikan error yang sebelumnya tidak ditemukan dalam fase

pengembangan produk.

Perfective Maintenance

Melakukan peningkatan mutu implementasi sistem dan melakukan

peningkatan fungsionalitas dari sistem sesuai dengan kebutuhan klien atau

pelanggan.

Adaptive Maintenance

Maintenance ini diperlukan ketika sistem bekerja di lingkungan yang baru.

2.8 Object Oriented Design

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 388) Object-Oriented Design is a

process by which a set of detailed object-oriented design models are built and then

used by the programmers to write and test the new system.

Object-Oriented Design adalah sebuah proses dimana sekumpulan desain

model-model detail dibuat dan kemudian digunakan oleh programmer untuk menulis

dan menguji sistem baru.

Page 25: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Berikut adalah langkah – langkah pembuatan Object-Oriented Design

menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009: 392) :

1. Object-oriented Architectural Design

Pada langkah ini developer mulai berpikir bagaimana nantinya sistem

akan digunakan dan bagaimana struktur keseluruhan dari sistem tersebut. Disini

ditentukan apakah sistem termasuk single-user system atau enterprise-level

system, dan jika sistem adalah enterprise-level system nantinya juga ditentukan

apakah desain sistemnya berbasiskan sistem client-server atau berbasiskan

internet.

7. Object-oriented Detailed Design

Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menetapkan semua

objek yang nantinya akan bekerja bersama-sama untuk menjalankan tiap usecase

atau proses bisnis.

2.9 Diagram UML

Menurut Loton (2010: 15) The Unified Modeling Language is a notation; a

set of diagrams and diagram elements that may be arranged to describe the analysis

of a business problem or the design of a software solution.

Unified Modeling Language adalah sebuah notasi; sekumpulan diagram dan

elemen diagram yang disusun untuk menggambarkan analisis dari suatu masalah

bisnis atau untuk mendesain sebuah solusi software.

Page 26: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Menurut Whitten, Bentley (2007: 371) Unified Modeling Language is a set of

modeling conventions that is used to specify or describe a software system in terms of

objects.

Unified Modeling Language (UML) adalah sekumpulan peraturan yang

digunakan untuk menetapkan atau menggambarkan sistem software dari sudut

pandang objek.

1. Class Diagram

Menurut Whitten, Bentley (2007: 382) Class Diagram is a diagram that

depicts the system’s object structure. It shows object classes that the system is

composed of as well as the relationships between those object classes.

Class Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan struktur

objek dari sebuah sistem. Yang menampilkan kelas-kelas yang ada pada sistem

dan hubungan antar objek tersebut.

2. Use Case Diagram

Menurut Whitten, Bentley (2007: 382) Use Case Diagram is a diagram

that depicts the interactions between the system and external systems and users or

in the other words, it graphically describes who will use the system and in what

ways the user expects to interact with the system.

Use Case Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi-interaksi antara sistem dengan sistem-sistem eksternal dan user atau

dengan kata lain merupakan diagram yang menggambarkan secara grafis siapa

yang akan menggunakan sistem dan menggambarkan bagaimana bentuk interaksi

dengan sistem yang diharapkan oleh user.

Page 27: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

8. Activity Diagram

Menurut Whitten, Bentley (2007: 382) Activity Diagram is a diagram that

depicts the sequential flow of activities of a use case or business process.

Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan urutan alur

aktivitas dari sebuah use case atau proses bisnis.

2.10 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, Stage (2000: 344) A Navigation

Diagram is a special kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamics

of the user interface and shows the participating windows and the transitions between

them.

Navigation Diagram adalah bentuk khusus dari statechart diagram yang

fokus ke dinamika keseluruhan dari user interface dan menunjukkan window-window

yang terlibat dan transisi antar window.

2.11 Window Diagram

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, Stage (2000: 344) Window Diagram is

a diagram that describes the layout of a single window and includes a detailed

outline of the window’s element.

Window Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan tampilan dari

sebuah window dan juga termasuk penjelasan detail dari elemen window.

Page 28: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2.12 Penjualan

2.12.1 Pengertian Penjualan

Menurut Himayati (2008: 123) Penjualan adalah suatu transaksi yang

bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan dan merupakan suatu jantung dari

suatu perusahaan.

2.12.2 Jenis Penjualan

Penjualan secara umum terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan

penjualan kredit. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis penjualan:

1. Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2001: 455) Penjualan tunai dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.

9. Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001: 210) Penjualan kredit dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima

dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan

kepada pembeli tersebut.

2.12.3 Prosedur Penjualan

Menurut Mulyadi (2001: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Sementara itu

prosedur didefinisikan oleh Mulyadi sebagai suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

Page 29: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan secara berulang-ulang.

Mengacu dari pernyataan ini berikut akan dipaparkan prosedur yang terlibat

dari masing-masing jenis penjualan:

Page 30: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

1. Sistem Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2001: 469) berikut adalah prosedur dari sistem

penjualan tunai:

Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi

gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan

kepada pembeli.

Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari

pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk

memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang

dibelinya dari fungsi pengiriman.

Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada

pembeli.

Page 31: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi

penjualan dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping

itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang

dijual dalam kartu persediaan.

Prosedur penyetoran kas ke bank

Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam

jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari

bank melalui fungsi kas.

Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok

penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.

10. Sistem Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001: 209) berikut adalah prosedur dari sistem

penjualan kredit:

Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

membuat faktur penjualan kredit dan mengirimkannya ke berbagai fungsi

lain untuk memungkinkan fungsi tersebut berkontribusi dalam melayani

order dari pembeli.

Page 32: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Prosedur pengiriman barang

Dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang diperlukan

oleh pembeli dan fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada

pembeli.

Prosedur pencatatan piutang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan

kredit ke dalam kartu piutang.

Prosedur penagihan

Dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur penjualan kredit.

Secara periodik fungsi penagihan membuat surat tagihan dan

mengirimkannya kepada pembeli dengan lampiran berupa faktur

penjualan kredit.

Prosedur pencatatan penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan kredit

ke dalam jurnal penjualan.

2.12.4 Sistem Informasi Penjualan

Menurut Hall (2008: 47) Sales order processing is involving tasks such as

preparing sales orders, granting credit, shipping products (or rendering of a service)

to the customer, billing customers, and recording the transaction in the accounts

(account receivable, inventory, expenses, and sales).

Proses order penjualan terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti mempersiapkan

dokumen Sales Order, memberikan kredit, mengirimkan produk (atau memberikan

Page 33: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

jasa) kepada customer, melakukan penagihan kepada customer, dan menyimpan

transaksi ke dalam akun-akun terkait (piutang, persediaan, beban, dan penjualan).

Sementara itu pada sistem SAP, menurut Dickersbach (2009: 97) Order

fullfilment in SAP contains the processes related to the customer from order taking,

availability check and confirmation to the shipment to the customer.

Pemenuhan order pada SAP berisi proses-proses yang berhubungan mulai

dari melayani pesanan customer, melakukan pengecekan ketersediaan barang, dan

konfirmasi pengiriman kepada customer.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

penjualan adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari kegiatan dan proses yang

saling berkaitan mulai dari melayani pesanan customer hingga melakukan penagihan

kepada customer disertai dengan pencatatan akun yang terkait dengan penjualan.

2.13 Pembelian

2.13.1 Pengertian Pembelian

Menurut Himayati (2008: 78) Pembelian adalah suatu transaksi dimana

perusahaan membutuhkan barang atau jasa, baik dipakai maupun untuk persediaan

yang akan dijual.

2.13.2 Jenis Pembelian

Pembelian secara umum terdiri dari dua jenis yaitu pembelian tunai dan

pembelian kredit. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis pembelian:

1. Pembelian Tunai

Page 34: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian tunai adalah pembelian

barang dagangan yang dilakukan dengan cara dibayar langsung dengan kas atau

setara kas pada saat transaksi.

11. Pembelian Kredit

Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah pembelian

barang dagangan yang disertai komitmen pembeli untuk membayar tunai di waktu

yang akan datang.

2.13.3 Prosedur Pembelian

Berikut akan dipaparkan prosedur yang terlibat di dalam sistem pembelian

secara umum menurut Mulyadi (2001: 301):

1. Prosedur permintaan pembelian

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian

dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.

12. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan

penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai

harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain.

13. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian

kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan unit organisasi lain dalam

perusahaan mengenai order pembelian yang telah dilakukan oleh perusahaan.

14. Prosedur penerimaan barang

Page 35: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai

jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian

membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari

pemasok tersebut.

15. Prosedur pencatatan utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang.

16. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi

pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

2.13.4 Sistem Informasi Pembelian

Menurut Gelinas, Dull, Wheeler (2012: 420) Proses pembelian adalah struktur

dari manusia, peralatan, metode, dan kontrol yang saling berinteraksi dan didesain

untuk mencapai fungsi-fungsi utama berikut :

1. Menangani pekerjaan-pekerjaan rutin yang berulang dari departemen pembelian

dan departemen penerimaan.

17. Mendukung kebutuhan pengambilan keputusan bagi orang-orang yang

menangani departemen pembelian dan departemen penerimaan.

18. Membantu dalam persiapan pembuatan laporan internal dan eksternal.

Pada SAP, pembelian dilakukan melalui Modul Materials Management (MM)

yang menurut Gelinas, Dull, Wheeler (2012: 51) merupakan modul yang terdiri dari

Page 36: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pembelian barang dari vendor dan manajemen

barang saat barang tersebut berada di stok.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

pembelian merupakan sistem informasi yang terdiri atas proses dan kegiatan yang

mendukung fungsi pembelian untuk melakukan pembelian dari vendor.

2.14 SAP Best Practices

Menurut Leon (2008: 28) SAP Best Practices adalah cara terbaik untuk

menjalankan proses bisnis yang telah dilakukan oleh SAP dengan mitra dan

customer-nya yang terdepan di dalam proses bisnisnya.

2.14.1 SAP Sales Process

Menurut Kogent Learning Solutions (2011: 34-36) Berikut adalah proses

Sales and Distribution (SD) pada aplikasi SAP:

Page 37: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Gambar 2.1 Proses Sales and Distribution pada aplikasi SAP

Gambar diatas menunjukkan ketika pesanan diterima maka aktivitas

pengiriman dapat langsung dimulai agar barang tiba di customer dengan tepat waktu.

Ketika barang dikirim oleh perusahaan, perintah Goods Issue dilakukan di dalam

modul SD untuk men-update kuantitas persediaan. Kemudian dilanjutkan dengan

pembuatan Billing Document untuk pesanan terkait lalu Invoice dikirim kepada

customer. Pembayaran diterima oleh perusahaan dari customer dan jumlah

pembayaran yang diterima kemudian dicatat di dalam Modul Finance (FI).

Page 38: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Kogent Learning Solutions (2011: 35) menyatakan bahwa terdapat tiga fungsi

dasar pada Modul SD di mySAP ERP system yaitu:

1. Memenuhi pesanan customer

Disini dilakukan pembuatan dokumen Sales Order yang menyimpan

pesanan customer atas barang/jasa untuk dikirim pada tanggal yang

telah ditentukan. Sebelum dilakukan pemrosesan Sales Order,

dilakukan pengecekan terhadap persediaan dari barang yang dipesan.

Pemrosesan Sales Order dilakukan hanya jika barang yang dipesan

tersedia. Jika barang pesanan tidak tersedia maka Sales Order memicu

untuk dilakukannya kegiatan procurement seperti berikut:

Guaranteed Replenishment (Purchase Order, Planned Order,

atau Production Order).

Mendorong pembuatan Production Order.

Mendorong untuk dilakukannya Outbound Delivery melalui

pihak ketiga.

Mengatur Outbound Delivery melalui kegiatan stock transfer

dari gudang lain.

2. Mengirimkan barang kepada customer

Setelah barang dipastikan tersedia untuk dapat dikirimkan sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan, proses pengiriman pada Modul

SD dimulai. Dalam proses pengiriman, Delivery Document dibuat

dengan mengambil informasi (seperti barang dan kuantitas) dari

dokumen Sales Order. Proses pengiriman mengontrol, mendukung,

Page 39: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

dan mengawasi subproses dari proses pengiriman seperti pengambilan

barang dari gudang & memastikan kuantitas barang yang diambil,

pengepakan barang, merencanakan & mengawasi fasilitas pengiriman,

dan melakukan pencatatan ketika barang dikeluarkan dari persediaan.

3. Menerima pembayaran atas pengiriman barang/jasa yang telah

dilakukan

Setelah pesanan customer diproses, Billing Document dibuat dengan

menggunakan informasi yang tersedia pada Sales Order dan Delivery

Document. Billing Document memiliki tiga fungsi:

Sebagai dasar pembuatan Invoice.

Sebagai sumber data bagi Financial Accounting yang nantinya

akan membantu dalam mengawasi dan memproses pembayaran

customer.

2.14.2 SAP Purchase Process

Menurut Kogent Learning Solutions (2010: 107) Siklus pembelian barang

pada Modul Materials Management aplikasi SAP adalah sebagai berikut:

Page 40: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Gambar 2.1 Siklus Pembelian Barang pada aplikasi SAP-MM

1. Determination of Requirements

Disini kebutuhan barang diidentifikasi baik oleh departemen user

ataupun melalui Materials Planning and Control (MRP). Purchase

Requisition dapat dibuat secara manual maupun secara otomatis

melalui MRP.

2. Source Determination

Komponen Purchasing akan membantu dalam menentukan sumber

pasokan barang berdasarkan pemesanan-pemesanan pembelian

sebelumnya dan syarat pembelian jangka panjang yang telah disetujui.

Kegiatan ini mempercepat proses pembuatan Request for Quotation

(RFQs) yang dapat dikirimkan ke vendor melalui SAP EDI jika

diperlukan.

3. Vendor Selection and Comparison of Quotations

Page 41: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Sistem mampu menjalankan berbagai simulasi skenario harga yang

digunakan untuk membandingkan sejumlah Quotation yang diberikan

oleh para vendor. Rejection Letter dapat dikirimkan secara otomatis

kepada vendor yang tidak terpilih.

4. Purchase Order Processing

Sistem Purchasing menggunakan informasi dari Requisition dan

Quotation dalam melakukan pembuatan Purchase Order. Seperti pada

Purchase Requisition, Purchase Order dapat dibuat secara manual

ataupun secara otomatis.

5. Purchase Order Follow-Up

Sistem melakukan pengecekan terhadap reminder period yang

ditetapkan dan jika diperlukan sistem secara otomatis dapat mencetak

reminder pada interval-interval yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sistem juga menyediakan informasi status semua Purchase

Requisition, Quotation, dan Purchase Order yang up-to-date.

6. Goods Receiving and Inventory Management

Disini bagian penerimaan dapat melakukan konfirmasi penerimaan

barang hanya dengan memasukkan nomor Purchase Order.

7. Invoice Verification

Sistem membantu dalam melakukan pengecekan dan pencocokan

Invoice. Bagian Account Payable akan diberikan notifikasi jika

terdapat perbedaan pada harga dan kuantitas dikarenakan sistem

memiliki akses ke Purchase Order dan data Goods Receipt. Kegiatan

Page 42: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

ini mempercepat proses audit dan penuntasan Invoice untuk

pembayaran yang dilakukan.

2.15 Persediaan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007: 14.1) pengertian dari persediaan

adalah aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,

misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan

tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002: 14.1-14.2 & 14.9 –IAI)

persediaan adalah aktiva:

1. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

19. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau

20. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses atau pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,

misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan

tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang

jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi

perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam

proses produksi.

Menurut Weygandt, Kimmel, Kieso (2010: 250) Persediaan barang dagang

terdiri dari barang-barang yang memiliki dua karakteristik umum, yaitu : (1) dimiliki

oleh perusahaan, dan (2) dalam bentuk siap untuk dijual pada customer dalam bisnis.

Page 43: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Weygandt, Kimmel, Kieso (2010: 201) juga mengemukakan bahwa terdapat

dua sistem pencatatan persediaan dalam penjualan barang dagang, yaitu:

Sistem perpetual

Merupakan sistem pencatatan persediaan dimana perusahaan

menentukan harga pokok dari setiap barang pada setiap kali transaksi

terjadi.

Sistem periodik

Merupakan sistem pencatatan persediaan dimana perusahaan

menentukan harga pokok dari setiap barang di akhir periode akuntansi.

Sementara itu terdapat tiga metode asumsi aliran biaya pada persediaan

menurut Weygandt, Kimmel, Kieso (2010: 255-259)

Page 44: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

First-in, First-Out (FIFO)

Di dalam metode ini biaya untuk pembelian barang yang lebih

dahulu dibeli digunakan dalam menentukan harga pokok barang tersebut.

Last-in, First-Out (LIFO)

Di dalam metode ini biaya untuk pembelian barang yang paling

akhir dibeli digunakan dalam menentukan harga pokok barang tersebut.

Average Cost

Di dalam metode ini digunakan harga rata-rata dari jumlah tiap kali

pembelian barang dalam satu periode akuntansi.

Berikut adalah beberapa tujuan dari persediaan menurut Muller (2011: 3-6):

Fluctuations in Demand

Tersedianya stok di tangan memberikan perlindungan kepada

perusahaan untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan customer setiap saat.

Unreliability of Supply

Persediaan melindungi perusahaan dari kelangkaan barang dan dari

supplier yang tidak dapat diandalkan karena sulit untuk menjamin aliran

barang yang stabil dari supplier.

Price Protection

Melakukan pembelian barang di saat yang tepat membantu

perusahaan untuk menghindari dampak dari inflasi harga.

Safety Inventory

Page 45: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Persediaan membantu perusahaan dalam menghadapi

ketidakpastian penawaran dan permintaan.

2.16 Konsinyasi

2.5.1 Pengertian Konsinyasi

Menurut Tulsian (2007: 11.1) Consignment means the transaction of sending

goods by one person to another, who is to sell those goods on behalf of the first

person.

Konsinyasi adalah transaksi pengiriman barang-barang dari satu orang ke

orang lain yang akan menjualkan barang-barang tersebut untuk orang pertama.

Menurut Drebin yang diterjemahkan oleh Saragih, F., Sinaga, M., Saat, S.

(1998: 158) penjualan konsinyasi adalah penyerahan fisik atau penitipan barang-

barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual

dimana secara hukum hak atas barang-barang tetap berada di tangan pemilik sampai

barang-barang tersebut dijual oleh pihak agen penjual.

Untuk orang pertama yang melakukan pengiriman barang untuk dijualkan

oleh orang kedua disebut consignor sementara orang kedua yang menerima barang

dari orang pertama dan menjualkan barang tersebut untuk orang pertama disebut

consignee.

2.16.1 Karakteristik Konsinyasi

Menurut Rao (2005: 268) konsinyasi memiliki karakteristik seperti berikut :

1. Konsinyasi bukan transaksi penjualan.

Page 46: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

21. Hubungan antara consignor dengan consignee adalah principal-agent.

Tidak ada perpindahan kepemilikan barang antara consignor dengan consignee.

22. Consignee tidak memiliki kewajiban untuk membayar barang-barang yang

diterima dalam konsinyasi. Kewajiban membayar timbul ketika consignee

menjual barang konsinyasi ke pelanggan.

23. Consignee tidak bertanggung jawab untuk menangani piutang tak tertagih

kecuali consignee bersedia untuk menanggungnya dimana dalam situasi ini

consignee dinamakan del credere agent.

24. Consignor menanggung semua biaya yang dikeluarkan consignee mulai

dari consignee menerima barang-barang konsinyasi hingga consignee menjual

barang konsinyasi ke pelanggan.

25. Consignee bertanggung jawab atas barang-barang konsinyasi mulai dari

ketika barang konsinyasi diterima dari consignor hingga barang konsinyasi

terjual.

26. Consignor membayar consignee dalam bentuk komisi atas penjualan

barang-barang konsinyasinya.

27. Semua barang-barang konsinyasi yang tidak terjual dicatat sebagai aset

pada neraca consignor dengan nama akun “Stock on Consignment”.

28. Consignee wajib membayar consignor atas barang-barang konsinyasi yang

terjual setelah dipotong dengan komisi dan total biaya yang telah dikeluarkan

untuk barang konsinyasi hingga barang tersebut terjual.

Page 47: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

2.16.2 Hak dan kewajiban pihak konsinyi

Menurut Drebin yang diterjemahkan oleh Saragih, F., Sinaga, M., Saat, S.

(1998: 159-160) Hak dan kewajiban pihak konsinyi ditetapkan dan ditentukan oleh

undang-undang penitipan dan keagenan seperti yang dimodifikasi oleh Uniform

Commercial Code. Hal-hal yang terpenting adalah sebagai berikut :

Hak Pihak Konsinyi

Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang

dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak

memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi.

Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi

yang dijual dan sementara itu pihak konsinyor terikat pada yarat

pemberian garansi seperti ini.

Kewajiban Pihak Konsinyi

1. Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan

cara yang baik dans esuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.

2. Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah

ditentukan atau jika tidak ada ketentuan mengenai harga, ia harus

menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik.

3. Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang

dagangan lainnya. Jika pemisahan fisik ini tidak dapat dilakukan, maka

barang konsinyasi ini harus diberi tanda khusus atau diselenggarakan

catatan yang memungkinkan untuk menetapkan dengan segera barang

konsinyasi ini.

Page 48: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

4. Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan

penjualan barang konsinyasi.

2.16.3 Keuntungan Konsinyasi bagi Konsinyor dan Konsinyi

Menurut Drebin yang diterjemahkan oleh Saragih, F., Sinaga, M., Saat, S.

(1998: 158-159) konsinyasi mengandung beberapa keuntungan untuk jenis produk

seperti alat-alat rumah tangga, buku, majalah, surat kabar, dan barang-barang baru.

Konsinyor lebih menyukai bentuk penyerahan barang-barangnya kepada agen

penjual karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan

produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas,

terutama jika barang itu merupakan barang yang baru diintrodusir dan

permintaan akan produk ini tidak diketahui atau tidak pasti; penjualan di waktu

lalu terbukti tidak menguntungkan bagi agen penjual; barang itu mahal dan

membutuhkan investasi yang besar bagi agen penjual jika harus membelinya;

dan fluktuasi harga atau produk ini tidak tahan lama sehingga agen penjual setuju

membeli barang hanya jika risiko kerugian ditanggung oleh pihak lain.

29. Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk

penjualan gandum, temak, dan hasil bumi.

30. Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak

konsinyor yang masih menjadi pemilik barang ini.

Sementara itu pihak konsinyi lebih menyukai barang konsinyasi daripada

membeli-nya karena alasan-alasan sebagai berikut :

Page 49: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

1. Pihak konsinyi terlepas dari risiko kegagalan menjual barang itu atau dari risiko

penjualan dengan rugi.

31. Risiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari.

32. Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok

persediaan barang konsinyasi dilakukan oleh pihak konsinyor.

2.16.4 Penjualan Konsinyasi VS Penjualan Biasa

Menurut Tulsian (2007: 11.1-11.2) berikut adalah perbedaan mendasar antara

penjualan konsinyasi dengan penjualan biasa:

Tabel 2.1 Perbedaan penjualan konsinyasi dengan penjualan biasa

Karakteristik Dasar Konsinyasi Penjualan

Hubungan Dasar Hubungan antara

consignor dan

consignee adalah

principal-agent

Hubungan antara

penjual dan pembeli

adalah kreditor dan

debitur

Kepemilikan Barang Kepemilikan barang

tidak diberikan ke

consignee

Kepemilikan barang

ditransfer seutuhnya ke

pembeli

Resiko Barang Risiko tetap ada di

consignor karena

Risiko ada pada

pembeli karena barang

Page 50: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

barang masih milik

consignor

sudah menjadi milik

pembeli

Proforma Invoice Consignor hanya

mempersiapkan

Proforma Invoice

Penjual mempersiapkan

Sales Invoice

Subjek Subjek yang dilibatkan

adalah properti yang

nyata dapat dipindahkan

Subjek yang dilibatkan

dapat properti apa saja

Penanggung Biaya Biaya yang dibayar oleh

consignee selama

barang ada di consignee

hingga barang terjual

menjadi tanggungan

consignor

Biaya yang terjadi

setelah penjualan

ditanggung oleh

pembeli

Laba atau Rugi Laba atau rugi

penjualan adalah milik

consignor

Setelah penjualan

dilakukan, laba atau

rugi menjadi milik

pembeli

Retur Barang Barang dapat diretur

jika barang-barang

tersebut tidak dijual

oleh consignee

Retur barang tidak

mungkin dapat

dilakukan karena begitu

barang terjual, barang

tidak dapat

Page 51: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

dikembalikan

Laporan Penjualan Laporan penjualan

harus dilaporkan oleh

consignee ke consignor

dari waktu ke waktu

Tidak ada laporan

penjualan yang harus

diberikan pembeli ke

penjual

Barang Sisa

(Tidak Terjual)

Barang yang tidak

terjual oleh consignee

diperlakukan sebagai

persediaan milik

consignor

Tidak ada yang dapat

dilakukan penjual

dengan barang-barang

yang tidak terjual

karena tidak dapat

dijual kembali

2.16.5 Istilah – Istilah dalam Konsinyasi

Menurut Tulsian (2007: 11.2) terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam

konsinyasi seperti sebagai berikut :

1. Proforma Invoice

Dokumen yang diberikan oleh consignor ketika melakukan pengiriman

barang ke consignee adalah Proforma Invoice yang hanya memberikan informasi

mengenai kuantitas, jenis, biaya, dan harga dari barang-barang yang dikirim

sehingga tidak menimbulkan hutang bagi consignee.

33. Komisi

Komisi merupakan remunerasi yang dibayarkan kepada consignee oleh

consignor karena penjualan barang konsinyasi yang telah dilakukannya.

Page 52: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Terdapat 2 tipe komisi di dalam konsinyasi :

Ordinary Commission

Merupakan komisi yang biasa dibayarkan melalui persentase tetap dari

penjualan kotor. Disini consignee tidak bertanggung jawab terhadap

piutang tak tertagih dan tidak menjamin pembayaran dari penjualan

barang konsinyasi secara kredit.

Special Commission

Merupakan komisi yang didapatkan consignee diatas ordinary

commission. Terdapat 2 kategori dari special commission yaitu :

1) Over-riding Commission

Merupakan komisi ekstra diatas komisi normal yang diberikan dengan

tujuan :

1. Agar consignee bekerja keras untuk memperkenalkan produk baru

di pasaran.

2. Ketika consignee dipercaya untuk mengarahkan performa dari

consignee-consignee di suatu daerah tertentu.

3. Untuk mempengaruhi penjualan agar harga jual lebih tinggi dari

harga yang ditetapkan consignor.

Cara perhitungannya sesuai dengan kesepakatan antara dua belah

pihak, namun biasanya dihitung dari selisih antara total penjualan

aktual dengan total penjualan yang memakai harga jual yang telah

ditetapkan di awal.

2) Del-Credere Comission

Page 53: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

Merupakan komisi tambahan yang dibayarkan consignor ke consignee

atas kesediaan consignee untuk menanggung kerugian dari piutang tak

tertagih.

Cara perhitungannya sesuai dengan kesepakatan antara dua belah

pihak, namun biasanya komisi diberikan dari total penjualan ataupun

dari kredit penjualan.

34. Uang Muka

Merupakan permintaan dari dari consignor kepada consignee untuk

membayar uang muka sebagai jaminan keamanan atas barang konsinyasi yang

dititipkan kepada consignee. Uang muka dapat dibayarkan sebelum ataupun

sesudah consignee menerima barang konsinyasi dari consignor. Penerimaan uang

muka dari consignee tidak menkreditkan akun konsinyasi consignor karena bukan

merupakan bagian dari proses penjualan. Nantinya pembayaran di muka ini akan

disesuaikan dalam perhitungan invoice.

35. Consigned Goods

Weygandt, Kimmel, Kieso (2010:253) menyatakan bahwa, “In some lines

of business, it is common to hold the goods of other parties and try to sell the

goods for them for a fee, but without taking ownership of the goods. These are

called consigned goods”.

Maksud dari pernyataan diatas adalah bahwa consigned goods merupakan

barang milik suatu pihak yang dijual oleh pihak lain untuk mendapatkan suatu

bayaran atau upah atau komisi, tanpa adanya pengalihan kepemilikan dari barang

tersebut.

Page 54: BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewPembelian Kredit Menurut Arif, Wibowo (2008: 81) Pembelian kredit adalah

36. Laporan Penjualan (Account Sales)

Merupakan laporan yang diberikan oleh consignee secara periodik kepada

consignor. Laporan ini berisi informasi mengenai besar penjualan barang

konsinyasi yang terjadi, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh consignor, komisi

yang didapatkan consignee, uang muka (jika ada), dan jumlah uang yang diterima

bersih oleh consignor.