belajar bermakna
DESCRIPTION
PembelajaranTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
1/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
1
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Disusun oleh kelompok 6 :
1. Kiki Ayu Winarni (06101011001)2. Mukhlisin (06101011032)3. Nurul Yulianti (06101011033)4. Septri Rahayu (06101011019)5. Sherly Margaretha. F. (06101011042)
Dosen Pengasuh:
Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA
DAVID AUSUBEL:
BELAJAR BERMAKNA
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
2/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabby atas
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul David Ausebel:
Belajar Bermakna ini. Shalawat serta salam penyusun limpahkan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya dan kepada umatnya yang turut dan setia kepada ajaran-Nya sampai
akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-
dasar Pembelajaran Fisika. Dan dalam menyusun makalah ini, kami ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Ketang Wiyono
sebagai dosen mata kuliah Dasar-dasar Pembelajaran Fisika, juga tak lupa kepada
seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dengan kerendahan hati, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Besar harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat, khusunya bagi
kami dan umumnya bagi pembaca serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kepentingan dunia pendidikan.
Inderalaya, 20 September 2012
Penulis
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
3/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG................................................................................. 4
B. TUJUAN DAN MANFAAT ....................................................................... 4
C. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A. BELAJAR MENURUT AUSUBEL ........................................................... 6
1. Belajar Bermakna ............................................................................. 7
2. Belajar Hafalan................................................................................. 7
3. Subsumsi-subsumsi Obileratif ......................................................... 8
4. Varabel yang Mempengaruhi Belajar Penerimaan Bermakna ......... 9
B. MENERAPKAN TEORI AUSUBEL DALAM MENGAJAR ................... 10
1. Pengatur Awal .................................................................................... 10
2. Diferensiasi Progresif ......................................................................... 10
3. Belajar Subordinat .............................................................................. 11
4. Penyesuaian Integratif ........................................................................ 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12
A.Kesimpulan .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
4/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Inilah
yang membedakan Ausubel dengan teoritikus-teoritikus lainnya,
khususnya ahli psikologi, yang teori-teorinya diterjemahkan dari dunia
psikologi ke dalam penerapan pendidikan Ausubel memberi penekanan
pada belajar bermakana.
Siswa akan lebih mengingat materi pelajaran yang akan
dipelajarinya dengan menggunakan teori belajar bermakna karena siswa
itu dapat mencari sendiri konsep-konsepnya. Akan tetapi saat siswa tidak
dapat menghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya, maka belajar
hafalan lah yang diambil.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan:
1. Mampu membedakan belajar bermakna dan belajar hafalan2. Mampu mengintegrasikan belajar bermakna pada kehidupan nyata
yakni kegiatan belajar mengajar
Manfaat:
1. Dapat menyebutkan teori belajar menurut Ausubel2. Dapat memahami makna teori belajar bermakna
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
5/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
5
3. Dapat menerapkan teori belajar bermakna
C. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas prinsip-prinsip belajar menurut
Ausubel, yaitu belajar bermakana, belajar hafalan, peristiwa subsumsi,
diferensiasi progresif, penyesuaian integratif, belajar superordinat, serta
pengatur awal
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
6/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. BELAJAR MENURUT AUSUBEL
Menurut Ausubel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua
dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi
peajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan
informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif itu
adalah fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat
oleh siswa.
Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat diberikan
kepada siswa dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi
itu dalam bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa menemukan
sendiri sebagian atau seluruh konsep yang akan diajarkan. Akan tetapi,
siswa itu dapat juga hanya mencoba-coba menghafalkan informasi baru
tanpa mengaitakan dengan konsep lainya yakni dengan metode hafalan.
Ausubel menyatakan bahwa banyak ahli pendidikan menyamakan
belajar penerimaan dengan belajar hafalan sebab mereka berpendapatbahwa belajar bermakna haya terjadi jika mereka menemuka sendiri
pengetahuan. Namun, disini Ausubel menjelaskan bahwa belajar
bermakna itu menjelaskan hubungan antara konsep-konsep. Sedangkan
belaar hafalan itu seperti memecahkan masalah dengan coba-coba, seperti
menebak teka-teki. Belajar penemuan yang bermakna terjadi pada
penelitian bersifat ilmiah.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
7/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
7
1. Belajar BermaknaBelajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi
baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang. Peristiwa belajar bermakna menyangkut asimilasi
informasi baru pada pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif
seseorang. Jadi, dalam belajar bermakna, informasi baru diasimilasikan
pada konsep-konsep yang telah diketahui atau dipahami terlebih dahulu
dalam struktur kognitif.
Belajar bermakna yang beru mengakibatkan pertumbuhan dan
modifikasi konsep-konsep awal yang telah diketahui sebelumnya.
Bergantung pada sejarah pengalaman seseorang, konsep-konsep itu dapat
relatif besar dan berkembang seperti konsep-konsep lainnya. Mungkin saja
konsepnya menjadi sangat luas atau malah menjadi sempit.
Pada anak-anak pembentukkan konsep merupakan proses utama
utama untuk memperoleh konsep-konsep. Telah kita ketahui bahwapembentukkan konsep adalah semacam belajar penemuan yang
menyangkut baik pembentukkan hipotesis dan pengujian hipotesis maupn
pembentukkan generalisasi hal-al yang khusus. Waktu usia masuk sekolah
tiba, kebanyakan anak telah mempunyai kerangka kosep yag mengizinkan
terjadinya belaar bermakna.
2. Belajar BermaknaBila dalam struktur kognitif seseorang tidak terdapat konsep-
konsep relevan atau konsep-konsep awal yang tidak relevan, informasi
baru dipelaari secara hafalan. Bila tidak ada usaha yang dilakukan untuk
mengasimilasika pegetahuan baru pada konsep-konsep relevan yang sudah
ada dalam struktur kognitif, akan terjadi hafalan.
Pada kenyataanya, guru dan bahan-bahan pelajaran sangat jarang
menolong siswa dalam menentukan dan menggunakan konsep-konsep
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
8/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
8
relevan dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan
pengetahuan baru, dan akibatnya pada para siswa hanya teradi belajar
hafalan. Lagipula sistem evaluasi di sekolah menghendaki hafalan. Jadi
timbul pikiran siswa untuk apa bersusah payah mengaitkan konsep yang
ada kepada pengetahuan baru seperti belajar bermakna? Kerap kali siswa-
siswa hanya mengetahui saja apa yang ditanyakan dengan tidak mengerti
tentang apa yang mereka bicarakan.
3. Subsumsi-subsumsi ObileratifSelama belajar bermakna berlangsung, informasi baru terkait pada
konsep-konse dalam struktur kogniif. Untuk menekankan pada fenomena
pegaitan ini, Ausubel mengemukakan istilah subsumer. Subsumer
memegang peranan dalam proses perolehan informasi baru. Dalam belajar
bermakna, subsumer mempunyai peranan interaktif, memperlancar
gerakan informasi yang relevan melalui penghalang-penghalang perseptual
dan menyediakan suatu kaitan antara informasi yang beru diterima dan
pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Proses interakti antara
materi yang beru dipelajari dengan subsumer-subsumer inilah yang
menjadi inti teori belajar asimilasi Ausubel. Proses ini disebut subsumsi.
Selama belajar bermakna., subsumer mengalami modifikasi dan
terdeferensiasi lebih lanjut. Diferensiasi subsumer diakibatkan oleh
asimilasi pengetahuan baru selama belajar bermakna berlangsung.
Informasi yang dipelajari secara bermakna biasanya lebih lama diingat
daripada informasi yang dipelajari secara hafalan, tetapi adakalanya unsur-
unsur yang terabsumsi tidak dapat lagi dikeluarkan dari memori, jadi
sudah dilupakan. Menurut Ausubel, terjadi subsumsi obileratif (subsumsi
yang telah rusak). Ini tidak berarti bahwa subsumer yang tinggal telah
kembli pada keadaan sebelum terjadi proses subsumsi. Jadi walaupun
kelihatannya ada suatu unsur subordinat yang hilang, subsumer telah
diubah oleh pengalaman belajar bermakna sebelumnya.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
9/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
9
Menurut Ausubel dan juga Novak, ada tiga kebaikan dari belajar
bermakna:
a. Informasi yang dipelajri secara bermakna lebih lama dapat diingat;b. Informasi yang telah tersubsumsi berakibatkan peningkatan
diferensiasi dari subsumer-subsumer, jadi memudahkan proses belajar
beerikutnya untuk materi pelajaran yang mirip;
c. Informasi yng dilupakan sesudah subsumsi obileratif meninggalkanefek residual pada subsumer sehingga mempermudah belajar hl-hal
yang mirip, walaupun telah terjadi lupa.
4. Variabel yang Mempengaruhi Belajar Penerimaan BermaknaFaktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna
Ausubel ialah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan
pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu.
Sifat-sifat struktur kognitif menentukan validitas dan kejelasan arti-arti
yang timbul saat informasi baru masuk ke dalam struktur kognitif itu,
demikian pula sifat proses interaksi yang terjadi. Jika struktur kognitif itu
stabil, jelas, dan diatur dengan baik, arti-arti yang sahih dan jelas akan
timbul. Jika struktur kognitif itu tidak stabil, meragukan, struktur kognitif
itu malah menghambat belajar.
Prasyarat-prasyarat belajar bermakna:
a. Materi yang dipelajari harus bermakna secara potensial.b. Anak yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan belajar
bermakna, jadi mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna.
Kebermaknaan materi pelajran secara potensial bergantung pada:
a. Materi itu harus memiliki kebermaknaan logis.b. Gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif
siswa.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
10/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
10
B. MENERAPKAN TEORI AUSUBEL DALAM MENGAJAR
1. Pengatur AwalPengatur awal mengarahkan para siswa ke materi yang akan
mereka pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali
informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam membantu
menanamkan pengetahuan baru.
2. Diferensiasi ProgresifProses penyusunan konsep dengan cara mengajarkan konsep
yang paling inklusif, kemudian konsep kurang inklusif, dan terakhir
adalah hal-hal yang paling khusus.
Menentukan pengetahuan yang termasuk konsep yang paling
umum, paling inklusif, dan konsep-konsep subordinat dalam suatu
kumpulan yang merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Menurut
Novak, unutk menyusun kurikulum yang baik, mula-mula diperlukan
analisis konsep dalam suatu bidang studi, kemudian diperhatikan
hubungan-hubungan tertentu antara konsep-konsep ini sehingga dapat
diketahui konsep yang paling umum dan superordinat dan konsep yang
lebih khusus subordinat. Salah satu sebab mengapa pengajaran di
sekolah menjadi tidak efektif ialah karena para pengembang kurikulum
jarang sekali memilih konsep-konsep yang akna diajarkan dan lebih
lagi jarang sekali mencoba mencari hubungan hierarkis yang mungkin
ada di antara konsep-konsep itu. Fungsi pertama sekolah itu ialah
belajar konsep. Oleh karena itu, kita harus memilih dari sekian banyak
pengetahuan itu konsep utama dan konsep subordinat yang ingin kita
ajarkan pada para siswa.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
11/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
11
3. Belajar SubordinatBelajar subordinat tejadi bila konsep-konsep yang telah
dipelajari sebelumnya. Bila konsep-konsep yang telah dipelajri
sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur suatu konsep yang lebih luas,
lebih inklusif. Hal yang sama terjadi bila anak belajar bahwa pluto,
saturnus, venus, adalah planet, setelah mereka belajar bahwa pluto
merupakan bintang.
4. Penyesuaian IntegratifUntuk mencapai penyesuaian integratif, materi pelajaran
hendaknya disusun demikan rupa hingga kita menggerakkan hierarki-
ierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan.
Kita dapa mulai dengan konsep- konsep yang paling umum, tetapi kita
perlu memperlihatkan bagaimana terkaitnya konsep-konsep
subordinat, kemudian bergerak kembali melalui contoh-contoh ke arti-
arti baru bagi konsep yang tingkatnya lebih tinggi.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
12/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Belajar bermakna yang diungkapkan oleh Ausubel ini, sangat
bagus bila diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran di sekolah karena
siswa dapat mengingat lebih lama. Akan tetapi proses belajar bermakna
tidak dapat dilakukan jika konsep yang diberikan tidak relevan dan tidak
adanya niat dari siswa.
-
5/27/2018 Belajar Bermakna
13/13
Dasar-dasar Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Bermakna Ausubel
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mohd. Sharani, Zainal Madon. 2003. TIP Pandai Belajar. Kuala Lumpur:
PTS Milennia.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Ismail, Zurida, Syarifah Norhaidah Syed Idros, Mohd. Ali Samsudin. 2005.
Kaedah Mengajar SAINS. Kuala Lumpur: PTS Professional Publishing
Sdn. Bhd.